LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61),...

30
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi 2.1.1.1 Pengertian Sistem Menurut Abdul Kadir (2014:61), sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran jika dalam sebuah sistem terdapat sebuah elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem. Ada 3 elemen yang membentuk sebuah sistem yaitu : - Input Segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk di proses. - Proses Bagian yang melakukan perubahan dari input menjadi output yang berguna, misalnya berupda informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya sisa pembuangan atau limbah. - Output Hasil dari pemrosesan, misalnya berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dll. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan sistem adalah cara yang kita lakukan untuk mencapai tujuan yang telah kita buat mulai dari menginput sesuatu memprosesnya kemudian menghasilkan output.

Transcript of LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61),...

Page 1: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori Umum

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

2.1.1.1 Pengertian Sistem

Menurut Abdul Kadir (2014:61), sistem adalah

sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang

dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai

gambaran jika dalam sebuah sistem terdapat sebuah elemen

yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang

sama maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian

dari sistem.

Ada 3 elemen yang membentuk sebuah sistem yaitu :

- Input

Segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan

selanjutnya menjadi bahan untuk di proses.

- Proses

Bagian yang melakukan perubahan dari input menjadi

output yang berguna, misalnya berupda informasi dan

produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak

berguna, misalnya sisa pembuangan atau limbah.

- Output

Hasil dari pemrosesan, misalnya berupa suatu informasi,

saran, cetakan laporan, dll.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan

sistem adalah cara yang kita lakukan untuk mencapai tujuan

yang telah kita buat mulai dari menginput sesuatu

memprosesnya kemudian menghasilkan output.

Page 2: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

8

2.1.1.2 Pengertian Data dan Informasi

Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi

(2013:2), Informasi adalah hasil dari pengolahan data yang

memiliki makna atau arti.

Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi

(2013:1), data adalah fakta atau apa pun yang dapat

digunakan sebagai input dalam menghasilkan informasi.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan

bahwa data adalah fakta yang kita peroleh yang belum diolah

dan disusun sedangkan informasi adalah kumpulan data yang

telah disusun dan di proses.

2.1.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi

(2013:13), sistem informasi adalah kumpulan dari subsistem

yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama

untuk mengelolah data menjadi informasi yang berguna.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan

bahwa sistem informasi merupakan cara kita menentukan hal

apa saja yang kita perlu untuk mengelolah data yang telah

kita peroleh menjadi informasi yang berguna.

2.1.2 Pengertian Web

Menurut Abdul Kadir (2014:310), World Wide Web (WWW)

adalah sistem pengakses informasi dalam internet yang biasa dikenal

dengan istilah web.

Web menggunakan protokol yang disebut HTTP (HyperText

Transfer Protocol) yang berjalan pada TCP/IP. Dengan menggunakan

Page 3: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

9

HyperText, pemakai dapat melompat dari suatu dokumen ke dokumen

lain dengan mudah, dengan cukup mengklik text-text khusus yang

pada awalnya ditandai dengan garis bawah.

Penggunaan HyperText pada web juga telah dikembangkan

lebih jauh menjadi HyperMedia. Dengan menggunakan pendekatan

HyperMedia, tidak hanya text yang dapat dikaitkan, melainkan juga

gambar, suara, dan bahkan video.

Beberapa istilah yang berkaitan dengan web :

1. Website

Komputer yang dihubungkan ke internet yang terdiri

dari hypermedia dan dapat diakses dari berbagai komputer

yang ada dalam suatu jaringan melalui hypertext link.

Menurut Honni, Fitri Amelia dalam jurnalnya yang

berjudul “Pengembangan Website E-Marketing: Studi Kasus

Pada Pt. Usaha Gedung Bank Dagang Negara. Jurnal

ComTech” mengatakan bahwa website juga dapat diartikan

sebagai suatu ruang informasi di dalam internet yang dapat

diakses atau dilihat dari berbagai penjuru dunia, kapanpun dan

dimanapun, selama mempunyai koneksi internet.

Pemakaian website dapat mempromosikan perusahaan,

produk, jasa, dan lain sebagainya.

2. Hypertext Link

Penunjuk beberapa text atau grafik yang digunakan untuk

mengakses hypertext yang disimpan dalam website.

3. Web Page

File hypermedia yang disimpan pada alamat website.

Page 4: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

10

4. Home Page

Halaman pertama dari website.

5. URL

Merupakan singkatan dari Universal Resource Locator yang

digunakan untuk merujuk alamat webpage.

6. Protokol

Kumpulan dari berbagai standar yang mengatur komunikasi

data. HTTP merupakan protokol untuk hypertext, kepanjangan

dari hypertext transport protocol. Protokol umun lainnya pada

web adalah FTP (File Transfer Protocol).

7. Domain Name

Alamat website dimana web disimpan.

8. Path

Direktori atau subdirektori tertentu dan file pada website,

HTML, atau HTM merupakan sisipan kode program yang

merancang file hypertext.

9. Browser

Perangkat lunak yang digunakan untuk mencari dan membaca

file pada internet yang ditulis dalam hypertext markup

language.

Menurut Rashad Yazdanifard, Melissa Venpin, Wan Fadzilah

Wan Yusoff , dan Mohammad Rabiul Islam. (2011) dalam jurnalnya

yang berjudul “Internet Marketing: The New Era of Innovation in E-

commerce. International Conference on Software and Computer

Applications IPCSIT” mengatakan bahwa suatu situs web dinyatakan

sukses apabila informatif, menghibur, menantang, dan unik dimana

homepage dari situs tersebut harus pendek, jelas dan sederhana.

Page 5: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

11

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

World Wide Web (WWW) merupakan sebuah sistem yang

memudahkan para pengguna dalam mengakses informasi-informasi

melalui jaringan internet dimana informasi tersebut tidak hanya

berupa text tetapi bisa juga berupa gambar, video, suara, dan animasi.

Dokumen-dokumen informasi ini disimpan atau dibuat dengan format

HTML (Hypertext Markup Language).

2.1.3 Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2012:5), pemasaran adalah proses

mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial.

Pemasaran meliputi keputusan seperti siapa target pelanggan

dan pasar dari suatu perusahaan, menentukan produk dan jasa yang

akan ditawarkan agar kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi,

bagaimana cara mengatur harga, menentukan saluran distribusi apa

yang akan digunakan dan bagaimana mengembangkan kemitraan serta

menjalin hubungan yang baik dengannya.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

pemasaran adalah suatu proses pengenalan produk perusahaan kepada

masyarakat untuk memperluas penjualan dan mengetahui serta

memahami kebutuhan pelanggan untuk memuaskan kebutuhan

individu dan organisasi.

2.1.4 Pengertian Analisa Sistem

Menurut Abdul Kadir (2014:345), analisa sistem adalah proses

untuk menentukan hal-hal detail tentang yang akan dikerjakan oleh

sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya). Tahapan

analisa sistem dilakukan untuk mengembangkan sistem yang sudah

ada atau mengatasi masalah-masalah yang belum tertangani.

Page 6: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

12

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

analisa sistem adalah sebuah pembelajaran mengenai sistem yang

sedang berjalan saat ini untuk dapat bisa merancang sistem baru untuk

memberikan sistem yang terbaik bagi para user.

2.1.5 Pengertian Perancangan Sistem

Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:228),

perancangan sistem adalah sebuah proses yang menentukan

bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti

diselesaikan.

Tahap ini dapat berupa penggambaran, perencanaan dan

pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah

ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa

perancangan sistem adalah suatu proses yang menggambarkan

bagaimana suatu sistem dibentuk mulai dari diagram berdasarkan

proses bisnis yang ada seperti use case diagram.

Kemudian wireframe, hingga codingan. Sehingga dapat

memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang

baru.

2.1.6 Pengertian UML

Menurut Herlawati dan Widodo (2011:10), UML merupakan

singkatan dari “Unified Modelling Language” adalah suatu bahasa

yang sudah menjadi standar pada visualisasi, perancangan dan juga

pendokumentasian sistem software.

Page 7: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

13

Berikut ini adalah salah satu contoh UML yaitu :

Use Case Diagram

Use case diagram adalah diagram yang dibuat untuk

mengidentifikasi bagaimana penggunaan dari system tersebut

dan menentukan pelaku mana saja yang terlibat dalam kasus-

kasus tersebut. Use case diagram juga berfungsi sebagai daftar

isi untuk kegiatan bisnis yang didukung oleh sistem.

Tabel 2.0 Notasi Usecase Diagram

Sumber : John W. Satzinger, Robert B. Jackson, Stephen D. Burd, 2005

Page 8: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

14

2.1.7 Pengertian ERD

Menurut Deni Darmawan dan Kunkun Nur Fauzi (2013:239),

ERD(Entity Relationship Diagram) merupakan diagram yang

menggambarkan persepsi dari pemakai dan berisi objek-objek dasar

yang disebut entitas dan hubungan antar entitas tersebut yang disebut

relationship.

Entitas adalah objek yang dapat dibedakan dengan yang lain

dalam dunia nyata. Entitas dapat berupa objek secara fisik seperti

orang, rumah, atau kendaraan. Entitas dapat pula berupa objek secara

konsep seperti pekerjaan, dan perusahaan.

Atribut adalah karakteristik dari entitas atau relationship, yang

menyediakan penjelasan detail tentang entitas atau relationship

tersebut. Nilai Atribut merupakan suatu data aktual atau informasi

yang disimpan pada suatu atribut di dalam suatu entitas atau

relationship

Page 9: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

15

Gambar 2.0 ERD (Entity Relationship Diagram), Sumber : John Paul Mensah, 2004.

2.1.8 Pengertian HTML 5

Menurut Richard Clark, Oli Studholme, Christopher Murphy

and Divya Manian (2012:3), HyperText Markup Language 5 atau

yang lebih dikenal dengan HTML 5 adalah suatu spesifikasi atau

standar yang dikeluarkan oleh W3C (World Wide Web Consortium)

sebagai revisi dari standar HTML (HyperText Markup Language).

HTML5 merupakan penyempurnaan dari versi HTML yang

sebelumnya yaitu HTML 401.

Page 10: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

16

2.1.9 Wireframe

Rancangan hasil akhir layout dari setiap halaman website yang

akan dibentuk.

Gambar 2.1 Contoh Wireframe Website, Sumber : Ali, 2014.

Page 11: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

17

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Pengertian E – Marketing

Menurut Juniardi, Idris Gautama So. (2012) dalam jurnalnya

yang berjudul “E-Marketing Berbasis Web Untuk Memenangkan

Persaingan Bisnis. Jurnal Binus Business Review” menjelaskan e-

marketing sebagai berikut :

E-marketing adalah proses pemasaran secara online melalui

teknologi elektronik dalam memasarkan dan mempromosikan

produk dan jasa yang bertujuan untuk menjangkau pasar yang

lebih luas serta mempertahankan hubungan dengan pelanggan

dan memberikan kepuasan terhadap pelanggan.

Dengan adanya sistem pemasaran online yang akan

diterapkan, perusahaan diharapkan mampu memperluas pangsa

pasarnya karena internet tidak mengenal batasan waktu dan tempat.

Perusahaan akan menerapkan sistem pemasaran online berbasis web.

Dimana melalui situs web ini akan pemberian informasi mengenai

informasi dari perusahaan, penawaran jasa dan produk kepada

pelanggan lebih difokuskan.

Menurut Sanjay Hooda dan Sandeep Aggarwal. (2012) dalam

jurnalnya yang berjudul “Consumer Behaviour Towards E-

Marketing: A Study Of Jaipur Consumers. International Refereed

Research Journal” mengatakan bahwa E-marketing dapat

didefinisikan sebagai pemasaran produk dan jasa di media elektronik.

E-marketing adalah salah satu alat terbaru yang muncul di dunia

pemasaran.

Page 12: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

18

2.2.2 Pengertian SEO

Menurut Su Rahman (2015:3), SEO adalah serangkaian teknik

yang dilakukan agar website dapat dengan mudah di ketemukan oleh

pencari informasi melalui search engine, dalam hal ini adalah google.

Teknik yang digunakan adalah dengan mengoptimalkan keyword

melalui meta tag.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat disimpulkan SEO adalah

suatu cara yang dapat mempermudah perusahaan dalam memasarkan

produk atau jasanya ke seluruh penjuru dunia karena website dimiliki

suatu perusahaan dapat dengan mudah ditemukan oleh pencari

informasi melalui search engine, seperti google.

2.2.3 Statistik Mobile User di Indonesia

Berikut ini adalah statistik mobile user dari Ericsson pada

November 2015 :

Page 13: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

19

Tabel 2.1 Tabel Key Figures Ericsson

Sumber : Patrik Cerwall, 2015.

Berdasarkan diagram diatas, dapat terlihat pada tabel mobile

subscription essentials, traffic essential, mobile traffic growth

forecast, dan monthly data traffic per smartphone adanya perbedaan

total pengguna untuk tahun 2014 dan 2015, dimana jumlah pengguna

di tahun 2015 meningkat dibanding tahun sebelumnya yaitu tahun

2014.

Page 14: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

20

Selain itu juga terdapat perkiraan jumlah pengguna di tahun

2021. Contohnya pada tabel monthly data traffic per smartphone pada

tahun 2015 di Asia Pacific jumlah penggunaan mobile data di tahun

2015 adalah sebesar 1.0GB/bulan, pada tahun 2021 diperkirakan

jumlah pengguna mobile data adalah sebesar 6.9GB/bulan.

Gambar 2.2, Sumber : Patrik Cerwall, 2015.

Diagram diatas menjelaskan jumlah pengguna global mobile

meningkat 5% setiap tahunnya. Pada tabel (sebelah kiri) pada tahun

2015 dapat terlihat India merupakan negara yang banyak

menggunakan internet dengan total lebih dari 13 juta penduduk (+13

juta), diiikuti oleh China dengan lebih dari 7 juta penduduk (+7 juta),

US lebih dari 6 juta penduduk (+6 juta), Myanmar lebih dari 5 juta

Page 15: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

21

penduduk (+5 juta), dan Nigeria dengan lebih dari 4 juta penduduk

(+4 juta).

Pada tabel sebelah kanan menjelaskan peningkatan jumlah

mobile subscription globaly untuk tahun 2015 dimana terdapat 87 juta

pengguna baru yang terdiri dari Latin America dan Western Europe

sebesar 1 juta pengguna baru, Central and Eastern Europe sebesar 4

juta pengguna baru, Middle East sebesar 5 juta pengguna baru, North

America sebesar 6 juta pengguna baru, China sebesar 7 juta pengguna

baru, India sebesar 13 juta pengguna baru, Africa sebesar 24 juta

pengguna baru, dan APAC dengan total pengguna baru terbanyak

sebesar 26 juta pengguna baru.

Page 16: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

22

Gambar 2.3, Sumber : Patrik Cerwall, 2015.

Diagram diatas menjelaskan perkiraan jumlah pengguna

mobile data di tahun 2021, dimana jumlah pengguna internet melalui

smartphone lebih banyak dibanding dengan jumlah pengguna internet

melalui PC, tablet dan mobile router.

Dapat dilihat pula Asia Pacific akan menjadi negara dengan

pengguna mobile data terbanyak untuk tahun 2021, apabila ditahun

2015 jumlah pengguna di kisaran 0-5 EB/bulan maka di tahun 2021

jumlah pengguna akan berada di kisaran 20-25 EB/bulan.

Page 17: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

23

2.2.4 Pengertian RWD

Menurut Abdulrehman A. Mohamed, Cheruiyot W.K, PhD,

Richard Rimiru, PhD, & Collins Ondago.(2014) dalam jurnalnya yang

berjudul “Responsive Web Design inFluid Grid Concept Literature

Survey. The International Journal Of Engineering And Science

(IJESRWD (Responsive Web Design)” menjelaskan RWD sebagai

berikut:

RWD (Responsive Web Design) adalah pendekatan desain web

yang menyesuaikan tampilannya mulai dari ponsel ke monitor,

komputer, dan desktop, sehingga mempermudah pelanggan dalam

mengakses web tersebut di device apapun serta memberikan

pengalaman melihat tampilan web dengan optimal.

RWD (Responsive Web Design) juga diartikan sebagai sebuah

teknik yang digunakan untuk membuat layout website menyesuaikan

diri dengan tampilan device pengunjung, baik ukuran maupun

orientasinya. Jadi tampilan yang berada di desktop komputer dengan

tampilan yang diakses melalui Smartphone akan berbeda tampilannya.

Responsive Web Design juga merupakan sebuah pendekatan

untuk desain website yang bertujuan untuk menyusun situs untuk

memberikan tampilan yang optimal dan pengalaman interaksi

membaca yang mudah serta navigasi dengan minimal mengubah

ukuran, panning, dan berfokus di berbagai perangkat (dari desktop,

monitor, komputer ke ponsel).

Halaman website harus terlihat baik, dan mudah digunakan,

terlepas dari perangkat. Halaman web tidak harus meninggalkan atau

tidak memasukkan informasi untuk menyesuaikan perangkat yang

lebih kecil, melainkan isinya harus sesuai untuk semua perangkat yang

digunakan.

Page 18: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

24

Gambar 2.4 Tampilan RWD dari desktop, tablet, smartphone,

Sumber : Freshlinx Web Design, 2013.

Di dalam Responsive Web Design ada yang disebut pula

dengan Viewport, yang dimaksud dengan Viewport adalah daerah

yang terlihat oleh pengguna dari halaman web. Viewport bervariasi

dengan perangkat, dan akan lebih kecil pada ponsel daripada di layar

komputer.

Sebelum tablet dan ponsel, halaman web yang ada hanya

dirancang untuk layar komputer saja, dan itu merupakan hal yang

umum untuk sebuah website untuk memiliki desain yang statis dan

ukuran yang tetap.

Saat internet mulai digunakan untuk tablet dan ponsel,

halaman website yang memiliki ukuran tetap terlalu besar untuk

dimuat didalam Viewport. Untuk memperbaiki ini, browser pada

Page 19: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

25

perangkat harus diperkecil agar sesuai dengan layar. Untuk

menyesuaikannya digunakan <meta> tag.

Berikut adalah contoh dari halaman web tanpa meta tag

viewport yang, dan halaman web yang sama dengan Viewport <meta>

tag :

Gambar 2.5 Tidak menggunakan viewport <meta> tag,

Sumber : W3schools, 2016.

Page 20: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

26

Gambar 2.6 Menggunakan viewport <meta> tag, Sumber : W3schools, 2016.

Banyak halaman website didasarkan pada Grid-View,

yang berarti bahwa halaman dibagi menjadi kolom:

Gambar 2.7 Grid View, Sumber : W3schools, 2016

Menggunakan Grid-View akan sangat membantu ketika

mendesain sebuah halaman website karena akan membuat lebih

mudah untuk menempatkan elemen pada halaman.

Page 21: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

27

Sebuah responsif Grid-View sering memiliki 12 kolom, dan

memiliki lebar total 100%, dan akan menyusut dan memperluas ketika

dilakukan pengubahan pada ukuran jendela browser.

Gambar 2.8 Pembagian Kolom Grid View, Sumber:

W3schools, 2016

Berikut ini adalah contoh website menggunakan

Responsive Web Design :

Gambar 2.9 Contoh website yang menggunakan RWD, Sumber

: Designmodo, 2015.

Page 22: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

28

Gambar 2.10 Contoh website yang menggunakan RWD, Sumber : Designmodo,

2015.

2.2.5 Pengertian SOSTAC(R)

Menurut Dave Chaffey dan PR Smith (2013:3),

pengertian SOSTAC(R) adalah berikut ini :

1. Situation Analysis

Tahap pertama, membahas tentang analisis

SWOT untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dari

internal perusahaan serta peluang dan ancaman dari

eksternal perusahaan. Setelah itu, menganalisis pesaing

dari perusahaan tersebut dan melakukan demand

analysis.

Page 23: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

29

Gambar 2.11 SWOT (Strenghts, Weaknesses,

Opportunities, Threats), Sumber : Concept Draw, 2015.

2. Objective

Tahap kedua, membahas tentang bagaimana

perusahaan memperluas pangsa pasar, meningkatkan

penjualan, dan menghemat biaya pemasaran. Hal ini

dapat dicapai dengan cara menggunakan 5S yaitu :

� Sell

Merupakan manfaat dari penerapan e-marketing

yang membantu dalam meningkatkan penjualan

produk atau jasa perusahaan.

Page 24: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

30

� Speak

Merupakan tujuan dari penerapan e-marketing

untuk lebih dekat dengan pelanggan.

� Serve

Merupakan tujuan dari penerapan e-marketing

untuk menambah value bagi pelanggan.

� Save

Merupakan tujuan dari penerapan e-marketing

untuk mengurangi biaya promosi yang sering

dikeluarkan oleh perusahaan sebelum

menerapkan e-marketing.

� Sizzle

Merupakan tujuan dari penerapan e-marketing

untuk meningkatkan brand awareness melalui

jalur online.

Gambar 2.12 5S’s (Sell, Speak, Serve, Save, Sizzle),

Sumber : Smart Insight.

Page 25: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

31

3. Strategy

Tahap ketiga, membahas tentang strategi yang akan

disusun oleh perusahaan untuk mencapai tujuan yang

telah dibuat yaitu :

� Segmentation

Suatu perusahaan mampu mengidentifikasi dan

menjangkau daerah yang ingin dijadikan target

pasar, sehingga perusahaan dapat memperluas

target pasarnya.

� Targeting

Pendekatan targeting digunakan untuk

mengidentifikasi siapa target pelanggan yang

ingin dijangkau suatu perusahaan.

� Positioning

Suatu perusahaan diharuskan menentukan

bagaimana untuk menonjolkan manfaat sebagai

keuntungan diferensial atas produk saingan.

Page 26: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

32

Gambar 2.13 Segmentation, Targeting, Positioning (STP), Sumber : Lars

Perner, 2010.

4. Tactic

Tahap keempat, membahas tentang bagaimana cara

perusahaan membuat strategi e-marketing berdasarkan

4P yaitu :

� Product

Produk yang dijual perusahaan harus

menyesuaikan dengan kebutuhan pelanggan dan

produk yang dipromosikan secara online

maupun offline harus sama.

� Price

Unsur price mengacu pada harga yang ingin

ditawarkan organisasi kepada pelanggan dengan

mempertimbangkan beberapa model harga yang

dinamis.

� Promotion

Promosi yang dilakukan secara online dapat

mempermudah perusahaan untuk melakukan

Page 27: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

33

promosi kapanpun atau dimanapun sehingga

pelanggan dapat melihat promosi langsung dari

online.

� Place

Dengan penjualan secara online memudahkan

pemasaran, pembelian produk yang akan dibeli

oleh pelanggan.

Gambar 2.14 Marketing Mix (4P)

Sumber: Business Fundas, 2016.

Page 28: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

34

5. Action

Tahap kelima, membahas tentang tahapan

perusahaan dalam meningkatkan pemasarannya.

Contohnya seperti membuat website e-marketing yang

berisi informasi produk suatu perusahaan.

6. Control

Tahap keenam, membahas tentang bagaimana cara

perusahaan mengontrol action yang telah dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dari

sistem tersebut.

Gambar 2.15 SOSTAC(R), Sumber : Smart Insight.

Page 29: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

35

2.2.6 Kerangka Pikir

Kerangka Pikir merupakan langkah-langkah atau tahapan-tahapan

yang dilakukan dalam membuat strategi e-marketing dengan

menggunakan kerangka SOSTAC(R).

Gambar 2.16 Kerangka Pikir.

Page 30: LANDASAN TEORI Menurut Abdul Kadir (2014:61), …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2015-1-01504-SI Bab2001.pdfJurnal Binus Business Review ” menjelaskan e- ... E-marketing

36

Berdasarkan gambar diatas, tahapan-tahapan yang dilakukan

dalam membuat strategi e-marketing dengan menggunakan kerangka

SOSTAC(R) adalah situation analysis artinya melakukan analisis

SWOT untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan dari internal

perusahaan serta peluang dan ancaman dari eksternal perusahaan.

Setelah itu, menganalisis pesaing dari perusahaan tersebut.

Kemudian, Tahap kedua adalah objective artinya menentukan

bagaimana perusahaan memperluas pangsa pasar, meningkatkan

penjualan, dan menghemat biaya pemasaran. Objective terbagi

menjadi 5s yaitu sell, speak, serve, save, sizzle. Namun, dari 5s

tersebut penulis hanya membahas 3s sebagai objective dari PT. Gloria

Mandiri Trendicom yaitu speak, serve, dan save.

Setelah itu, Tahap ketiga adalah strategy artinya menentukan

strategi yang akan disusun oleh perusahaan untuk mencapai tujuan

yang telah dibuat. Strategy terbagi menjadi 3 yaitu : Segmentation,

targeting, dan positioning.

Lalu, Tahap keempat adalah tactic, artinya menentukan

bagaimana cara perusahaan membuat strategi e-marketing berdasarkan

4P yaitu Product, Price, Place, Promotion.

Kemudian, Tahap kelima adalah action artinya menentukan

tahapan perusahaan dalam meningkatkan pemasarannya. Action yang

dilakukan berupa membuat website, wireframe dan gantt chart. Lalu,

mengimplementasi website yang telah dibuat dengan mensharing link

website melalui facebook dan instagram.

Setelah itu, Tahap keenam adalah control artinya menentukan

bagaimana cara perusahaan mengontrol action yang telah dilakukan

untuk mengetahui sejauh mana perkembangan dari sistem tersebut.

Control yang dilakukan berupa web analytic melalui google analytic,

SEO(Search Engine Optimization), dan design for analysis.