BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tembakau 2.1.1 Pengertian...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tembakau 2.1.1 Pengertian...
14
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tembakau
2.1.1 Pengertian Tembakau
Tembakau merupakan salah satu tanaman tropis asli Amerika, pertama kali
diketemukan oleh Colombus pada tahun 1492, ketika mendarat dipulau Guanakani
(San Salvador). Orang Indian pada saat itu melakukan kebiasaan menghisap
tembakau kering yang digulung dengan kulit jagung dan diyakiti dapat menenangkan
pikiran. “Tembakau adalah tumbuhan berdaun lebar, daunya diracik halus dan
dikeringkan untuk bahan baku utama pembuatan rokok, cerutu dan sebagainya”6.
Bangsa Indonesia telah mengenal tembakau sekitar 1600-1830 oleh penguasa
kolonial. Awalnya tembakau merupakan tanaman untuk konsumsi kelompok elite,
kemudian secara bertahap meluas menjadi konsumsi rakyat kebanyakan. Melihat
pasaran tembakau yang potensial di Eropa serta berubahnya pola konsumsi di
masyarakat, penguasa kolonial mengusahakan tembakau sebagai tanaman konsumsi
masyarakat.
“...tembakau adalah produk pertanian yang diproses dari
daun tanamanan dari genus Nicotiana. Tembakau dapat
dikonsumsi, digunakan sebagai pestisida, dan dalam
bentuk nikotin tartrat dapat digunakan sebagai obat. Jika
6http://www.artikata.com/arti-353914-tembakau.html. 03/06/2012
15
dikonsumsi, pada umumnya tembakau dibuat menjadi
rokok, tembakau kunyah dan sebagainya.”7
Tembakau pada umumnya digunakan oleh perusahaan-perusahaan yang
memproduksi rokok dan menggunakan tembakau sebagai bahan baku produksinya.
Tembakau dapat juga diolah menjadi pestisida atau diolah menjadi obat bius.
2.1.2 Tembakau Sebagai Komoditas
Secara umum, varietas tembakau yang pernah ada di dunia mencapai 50 jenis,
namun hanya spesies-spesies tertentu saja yang memiliki nilai ekonomis dan banyak
dibudidayakan, diantaranya adalah “Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan
Nicotiana Macrophilla”8
Jenis tembakau yang diproduksi di Jawa biasa disebut tembakau rakyat atau
tembakau asli. Jenis tembakau inilah yang dikalangan petani sering kali juga disebut
sebagai tembakau jawa. Yang termasuk dalam kategori ini antara lain :
“Tembakau Garut, Tembakau Temanggung, Tembakau
Wonosobo, Tembakau Lumajang, Tembakau Besuki,
Tembakau Bojonegoro, Tembakau Boyolali, Tembakau
Weleri, Tembakau Kendal, Tembakau Madura.”9
Jenis tembakau di Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali
termasuk tembakau rakyat. Tembakau ini adalah jenis tembakau yang seluruh
7http://www.scribd.com/doc/34249422/Peran-Tembakau-Dalam-Perekonomian-Negara
02/06/2012 8Padmodan Djatmiko,1991,Tembakau kajian social-ekonomi,AdityaMedia,Yogyakarta,
hal.48 9PadmodanDjatmiko,ibid, hal.50
16
pengusahaannya dilakukan oleh petani mulai dari pembuatan, pesemaian, penanaman
dan pengolahan daunnya sehingga siap untuk dijual di pasaran.
Tembakau merupakan tumbuhan yang kontroversional. Tembakau
memberikan kontribusi yang buruk bagi kesehatan tubuh manusia. Kandungan zat
kimia yang terkandung dalam tembakau seperti nikotin dan tar jika diolah menjadi
suatu produk apakah rokok atau produk konsumsi lain. Jika dikonsumsi secara terus-
menerus, maka berpotensi untuk menimbulkan kerusakan jaringan tubuh serta
menyebabkan kanker. Tembakau memberikan kontribusi yang sangat besar bagi
pendapatan negara dilihat dari sisi ekonomi. Posisi strategis komoditi tembakau bagi
perekonomian Indonesia dapat dilihat dari besarnya devisa dan cukai yang diperoleh
dari tembakau.
“...pada tahun 2009 devisa negara dari ekspor tembakau
sebesar Rp. 51.200.000.000.000,- (Rp. 51,2 trilliun)
meningkat 17,06 % dari tahun 2008 sebesar Rp.
43.700.000.000.000,- (Rp. 43.1 trilliun). Penerimaan
negara tahun 2009 dari cukai tembakau sebesar Rp.
55.400.000.000.000,- (Rp 55,4 trilliun), tahun 2010
penerimaan negara dari cukai tembakau sebesar Rp.
63.300.000.000.000,- (Rp 63,3 trilliun), tahun 2011
penerimaan negara dari cukai tembakau sebesar Rp.
66.030.000.000.000,- (Rp. 66.03 trilliun). Target untuk
tahun 2012 dari cukai tembakau adalah Rp.
69.500.000.000.000,- (Rp. 69,5 trilliun)...”10
Komoditi tembakau yang ada di Indonesia memiliki keunggulan dibandingkan
dengan sektor-sektor agribisnis lainnya. Keunggulan-keunggulan tersebut antara lain :
10
http://www.scribd.com/doc/34249422/Peran-Tembakau-Dalam-Perekonomian-Negara.
02/06/2012
17
“1Peluang pasar masih besar untuk dalam negeri maupun
luar negeri melalui ekspor. Hal ini dikarenakan konsumsi
tembakau dalam negeri masih negative dibandingkan
dengan produksinya dan impor cukup besar terutama
tembakau Virginia, sehingga peluang pasar masih besar
untuk dalam negeri. Peluang pasar ekspor untuk
tembakau cerutu juga masih besar karena baru terpenuh
isekitar 30 %.
2 Pemerintah masih mentargetkan APBN dari cukai pajak
ekspor tembakau cukup besar sehingga ruang gerak pasar
dan produksi masih luas
3 Peluang pemanfaatan tembakau untuk bahan baku obat
dan pestisida. Walaupun masih dalam skala laboratorium
hal ini diharapkan dapat menjadi diversifikasi produk
industry hilir tembakau di masa datang
4 Pertumbuhan konsumsi rokok di Negara berkembang
positif 3 % tiap tahunnya yang masih memberikan prospek
pasar tembakau di luar negeri
5 Telah ditemukan teknologi penurunan nikotin dan tar
pada tembakau untuk mengantisipasi peraturan
pemerintah untuk rokok bernikotin dan tar rendah.”11
Saat ini perusahaan-perusahaan rokok internasional sangat menginginkan
untuk menjadi penguasa pasar tembakau di Indonesia. Hal ini disebabkan karena
masih minimnya regulasi yang mengatur tentang rokok dan tembakau. Menurut data
Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Lembaga Kesehatan Dunia
(World Health Organization), jumlah perokok di Indonesia menempati urutan ketiga
di dunia setelah China dan India. Lebih dari enam puluh delapan juta penduduk
Indonesia atau 29% penduduk Indonesia merokok (± 230 miliar batang pertahun) dan
selalu bertambah setiap tahunnya. Hal-hal tersebut menjadikan peluang usaha
11
http://www.scribd.com/doc/34249422/Peran-Tembakau-Dalam-Perekonomian-
Negara.02/06/2012
18
tembakau masih terbuka jika dilihat dari permintaan yang masih stabil dan cenderung
naik, sementara produksi relatif stabil bahkan cenderung turun.
Jawa Tengah menjadi salah satu wilayah yang penduduknya menjadi petani
tembakau. Sebagian besar penduduk yang berprofesi sebagai petani menjadikan
usaha pertanian tembakau sebagai usaha yang mereka jalankan bersamaan dengan
usaha pertanian yang lain.
Kabupaten Boyolali merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah yang
menghasilkan komoditas tembakau. Kabupaten Boyolali menghasilkan tembakau
sebanyak 3.970 ton pada tahun 2011. Angka ini akan meningkat seiring dengan
meningkatnya jumlah petani tembakau dan jumlah lahan pertanian tembakau di
Kabupaten Boyolali.
Berdasarkan informasi tersebut, kita dapat mengetahui adanya pertanian
tembakau yang ada di KabupatenBoyolali. Hal ini tentunya menjadikan Desa Senden
Kecamatan Selo sebagai salah satu bagian dari KabupatenBoyolali juga menjadi salah
satu wilayah yang memiliki pertanian tembakau. Berdasarkan data monografi Desa
Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali tahun 2011 jumlah petani tembakau
adalah 567 orang atau seluruh kepala keluarga di Desa Senden Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali adalah petani tembakau. Luas lahan yang ditanami tembakau tiap
petani berkisar antara 1-2 hektare dan jumlah bibit yang ditanam petani untuk setiap
hektare tanah adalah sekitar 7.000 batang pohon tembakau. Luas lahan yang ditanami
tembakau dari tahun ke tahun dinilai akan bertambah karena potensi pengembangan
pertanian tembakau yang baik.
19
Pertambahan jumlah lahan tembakau yang dimiliki oleh petani dinilai menjadi
salah satu indikator semakin meningkatnya kontribusi usaha tani tembakau dalam
memberikan pendapatan bagi petani di Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten
Boyolali. Keuntungan yang diperoleh petani dari penjualan tembakau lebih besar jika
dibandingkan komoditas pertanian lain yang ditanam oleh petani. Keuntungan usaha
pertanian tembakau inilah yang digunakan masyarakat yang notabenya adalah petani
tembakau untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Selain keuntungan yang dapat diperoleh oleh petani, usaha pertanian
tembakau juga memberikan keuntungan bagi pihak lain yang berhubungan dengan
tembakau. Ada pengumpul-pengumpul yang menjadikan tembakau sebagai
komoditas usaha mereka. Pengumpul-pengumpul tembakau ini membeli tembakau
dari petani dan menjual kepada pengumpul yang lebih besar atau langsung ke pabrik
pengolahan tembakau.
2.2 Pemasaran
2.2.1 Pengertian Pemasaran
Tembakau yang dihasilkan oleh petani menjadi satu komoditas usaha bagi
beberapa pihak. Pihak-pihak yang dimaksud adalah petani sebagai produsen,
pengumpul, dan perusahaan-perusahaan yang menggunakan tembakau sebagai bahan
baku serta masyarakat sebagai konsumen. Tembakau ini menjadi produk yang
dialirkan dari produsen kepada konsumen. Aliran barang dari produsen kepada
20
konsumen ini terjadi dalam suatu proses pemasaran. Ada beberapa definisi dari
pemasaran.
“Pemasaran adalah keseluruhan kegiatan perusahaan yang
mencakup kegiatan perencanaan harga, promosi, dan
distribusi barang dan/atau jasa yang menjadi alat pemuas
kebutuhan konsumen sekarang dan konsumen potensial”12
“Pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang
mengarahkan arus barang dan jasa dari produsen kepada
konsumen.”13
“Pemasaran adalah keseluruhan kegiatan perusahaan
sebagai sistem yang utamanya ditandai perencanaan produk,
perencanaan harga, perencanaan distribusi dan promosi
untuk menyampaikan barang dan jasa kepada konsumen dan
untuk merealisir tujuan perusahaan dalam mencapai
keuntungan atau laba”14
Berdasarkan beberapa definisi tentang pemasaran diatas, dapat dilihat bahwa
pemasaran tembakau melibatkan banyak pihak. Pihak-pihak yang terkait dalam
pemasaran tembakau dapat disebut dengan saluran pemasaran tembakau.
“Saluran merupakan suatu jalur yang dilalui oleh arus
barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya
sampai pada pemakai.”15
12
Fandy Tjiptono, 2005,PemasaranJasa,Bayumedia Publishing, Malang, hal. 23 13
Basu Swastha, op. cit., hal 6 14
Kusjadi,2009,esensi pemasaran suatu pegangan teori dan praktek, widya sari press,
salatiga, hal.6 15
Basu Swastha, ibid, hal 3
21
2.3 Pengumpul
2.3.1 Pengertian Pengumpul
Ada beberapa pihak yang terlibat dalam pemasaran tembakau. Mereka ini
adalah para pedagang dalam berbagai jenis yang menggunakan tembakau sebagai
barang dagangan mereka. Pengertian pengumpul adalah “badan atau orang pribadi
yang kegiatan usahanya adalah mengumpulkan barang“16
. pengumpul tembakau
yang dalam hal ini dapat disamakan dengan agen.
“Agen adalah lembaga yang membeli atau menjual barang-
barang kepada pihak lain.”17
Agen dalam pemasaran tembakau yang ada dalam penelitian ini adalah
menjadi para pengumpul baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar.
Keberadaan pengumpul ini sebagai jembatan bagi petani agar tembakau hasil
produksinya dapat sampai pada perusahaan rokok yang menggunakan tembakau
mereka sebagai bahan baku produksinya. Secara umum, saluran pemasaran
mempunyai sembilan fungsi, diantaranya :
“Fungsi saluran pemasaran diantaranya adalah fungsi
informasi, fungsi promosi, fungsi negosiasi, fungsi
pemesanan, fungsi pembiayaan, fungsi pengambilan risiko,
fungsi kepemilikan fisik, fungsi pembayaran dan fungsi
kepemilikan.”18
16
http://www.artikata.com/arti-539641-pengumpul.html. 15/09/2012 17
Basu Swasta, ibid, hal. 27 18
D. Saladin, 2002, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Pelaksanaan dan
Pengendalian, Bandung, Linda Karya, hal. 24.
22
Fungsi informasi diwujudkan saluran pemasaran dalam bentuk peranan
mereka sebagai pengumpul dan penyebar informasi tentang potensi dan kemampuan
pasar, pesaing, dan kekuatan-kekuatan lain dalam lingkungan pemasaran. Fungsi
promosi yang melekat pada saluran pemasaran memungkinkan produk dapat
diperkenalkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan produk tersebut. Fungsi
negosiasi yaitu usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan hal-hal
lain yang berhubungan dengan perpindahan hak milik. Fungsi pemesanan merupakan
komunikasi saluran ke belakang mengenai minat membeli oleh anggota saluran
pemasaran. Pemesanan dapat dilakukan berdasarkan beberapa hal, seperti kualitas
dan kuantitas. Fungsi pembiayaan tercermin dari beban-beban yang harus ditanggung
oleh masing-masing saluran pemesanan. Fungsi pengambilan risiko merupakan
perkiraan besaran resiko berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan masing-masing
saluran pemasaran tersebut. Fungsi kepemilikan fisik merupakan milik dari
penyimpangan dan pergerakan barang secara fisik dari bahan mentah sampai ke
konsumen akhir. Fungsi pembayaran diwujudkan dalam arus pembayaran berbentuk
uang kepada penjual atas jasa atau produk atau jasa yang diserahkan. Fungsi
kepemilikan merupakan arus kepemilikan produk dari suatu lembaga pemasaran ke
lembaga pemasaran lainnya
23
2.4 Standar Mutu
2.4.1 Pengertian Standar Mutu
Standar mutu dapat didefinisikan sebagai “derajat/tingkat karakteristik yang
melekat pada produk yang mencukupi persyaratan atau keinginan.”19
Tembakau
yang dihasilkan antara petani satu dengan yang relatif terlihat sama jika hanya dilihat
dan dirasakan dengan panca indera semata. Namun, sebenarnya tembakau yang
dihasilkan oleh petani satu dengan petani yang lain berbeda jika dilihat dari sudut
pandang mutu yang diukur secara teliti. Mengacu pada pengertian diatas, mutu
tembakau dapat diartikan sebagai gabungan dari sifat fisik, kimia, organoleptik dan
ekonomi yang menyebabkan tembakau tersebut sesuai atau tidak untuk tujuan
pemakaian tertentu. Mutu tembakau dapat diukur dengan memakai standar tertentu.
Para pelaku usaha menggunakan standar mutu tembakau dalam mengukur seberapa
tinggi mutu tembakau yang menjadi komoditas dagang mereka. Standar mutu yang
mereka terapkan dalam mengukur mutu tembakau relatif sama, namun ada pula yang
menerapkan standar mutu yang berbeda. Penetapan standar mutu tembakau di
Indonesia berbeda-beda tergantung dari mana hasil pertanian tembakau ditanam.
Standar tersebut memuat beberapa persyaratan yang digunakan untuk mengukur
seberapa tinggi mutu tembakau. Berikut adalah spesifikasi persyaratan mutu
tembakau rajangan Boyolali berdasarkan SNI No. 01-3935-1996 :
19
Rudi Suardi, 2004, Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000, Penerbit PPM, Jakarta, hal. 3
24
Table 2.1 Spesifikasi Persyaratan Mutu Tembakau Rajangan Boyolali Berdasarkan
SNI No. 01-3935-1996
no Jenis uji
Jenis mutu
Mutu I
(f)
Mutu II
(e)
Mutu III
(d)
Mutu IV
(c)
Mutu V
(b)
Mutu VI
(a)
1 Warna Merah
coklat,
sedikit
kehitaman
, cerah
sekali
Merah
coklat,
sedikit
kekuninga
n, cerah
sekali
Merah
kecoklata
n, cerah
Kuning
kecoklata
n, cerah
Kuning
kehijaua
n, cerah
Hijau
kekuning
an, cerah
2 pegangan Tebal,
antep,man
tap,bermin
yak,lekat
dan
mudah
ngempel
Tebal,
antep.
Supel.ber
minyak
lekat dan
mundah
ngempel
Cukup
antep,sup
el,
berminya
k dan
mudah
ngempel
Sedang
agak
antep.ma
ntep,
mantap,
cukup
berminya
k,
supel,
lekat
Sedang
,ringan
cukup
supel
kepyar
Tipis,
ringan,
tidak
supel tapi
tidak
kropos,
kepyar
3 Aroma Segar,
sangat
harum,
halus dan
dalam,
mantap
sekali,
gurih dan
manis
sekali
Segar,
sangat
harum,
mantap
halus dan
dalam,
gurih dan
manis
Segar,
harum,
cukup
mantap,
halus dan
dalam,
gurih dan
manis
Segar
harum,
cukup
mantap,
halus,
gurih dan
mantap
Segar,
halus,
cukup
mantap,
cukup
gurih,
cukup
manis,
ringan
dan
ampang
Segar,
ringan/a
mpang,
kurang
gurih
kurang
manis,
kurang
halus
4 Posisi daun Daun
atas(prong
golan)
Daun atas-
daun
tengah
atas(prong
golan
tenggokan
)
Daun
tengah
atas(teng
gokan)
Daun
tengahan
(dada)
Daun
tengah
bawah(a
mpadan
I)
Daun
kaki
(ampada
n II)
5 kemurnian murni murni Cukup
murni
Cukup
murni
Cukup
murni
Cukup
murni
6 kebersihan baik baik baik Cukup
baik
Cukup
baik
Cukup
baik
7 Kadar gula Maks 10% Maks 10% Maks
10%
± 20% >20% >20%
8 Ukuran lebar
rajangan
kasar kasar cukup cukup cukup cukup
Sumber :. http://jateng.litbang.deptan.go.id/ind/images/Publikasi/databaseristek/standarmututembakau.pdf
25
Standar mutu ini dipakai oleh pelaku-pelaku usaha dengan produk tembakau
yang ada di Kabupaten Boyolali sebagai acuan dalam pengendalian mutu produknya.
“Kendali mutu adalah usaha untuk menjaga dan
mengarahkan agar mutu produk dari suatu perusahaan dapat
dipertahankan sebagaimana yang telah direncanakan.”20
Pengendalian mutu tembakau dilakukan oleh pelaku-pelaku usaha dengan
berbagai tujuan. Umumnya, tujuan dari pengendalian mutu antara lain :
“1. Tujuan kendali mutu adalah menghasilkan produk
bermutu, meningkatkan produktivitas
2. Perbaikan hubungan manusia serta mutu barang atau jasa
3. Peningkatan moral, prakarsa, dan kerja sama karyawan
4. Pengembangankemampuan kerja karyawan
5. Peningkatan produktivitas dan profitabilitas usaha”21
Pengendalian mutu penting dilakukan supaya produk yang dijadikan
sebagai komoditas usaha oleh pihak-pihak tersebut terjaga mutunya. Hal ini
harus dilakukan untuk menjaga keberlangsungan usaha yang dijalankan masing-
masing pihak dalam pemasaran tembakau di Desa Senden Kecamatan Selo
Kabupaten Boyolali. Pengendalian mutu menggunakan standar mutu dalam
proses pelaksanaannya. Berdasarkan uraian tentang mutu tembakau dan kendali
mutu tembakau tersebut, dapat didefinisikan pengertian tentang standar mutu
tembakau. Standar mutu tembakau adalah kumpulan syarat yang berupa
parameter-parameter beserta batasan kadar yang terkandung dalam tembakau
yang menentukan seberapa tinggi mutu tembakau.
20
Rudi Suardi, ibid, hal. 5 21
Andi Setiadi, 2009, Tujuan dan Manfaat Kendali Mutu, http://id.shvoong.com/social-
sciences/education/2195075-tujuan-dan-manfaat-kendali-mutu/#ixzz1furnz0Zv.04/06/2012
26
2.5 Harga
2.5.1 Pengertian Harga
Setiap proses jual-beli selalu melibatkan harga didalamnya. Berikut ada
beberapa definisi harga :
“Harga (Price) adalah nilai suatu barang yang dinyatakan
dengan uang.”22
Definisi lain dari harga adalah :
“Harga adalah sejumlah uang yang dikeluarkan untuk
mendapatkan satu satuan barang atau jasa dengan
pengorbanan tertentu.”23
Ada pula definisi lain dari harga selain dua definisi diatas :
“Harga adalah satu nilai tukar untuk manfaat yang
ditimbulkan oleh satu barang atau jasa tertentu bagi
seseorang. Semakin tinggi manfaat yang dirasakan seseorang
dari barang atau jasa tertentu maka makin tinggi pula nilai
tukar barang atau jasa tersebut dan makin besar pula alat
penukar yang bersedia dikorbankan. Saat ini dikenal
berbagai macam mata uang yang dipakai sebagai alat
penukar.”24
Tembakau hasil produksi petani dijual kepada pihak yang menggunakan
tembakau tersebut sebagai komoditas dagangannya. Pihak-pihak tersebut adalah para
pengumpul tembakau. Proses jual-beli tembakau antara petani yang merupakan
produsen dengan pengumpul melibatkan faktor harga . Berdasarkan tiga definisi
22
Buchari Alma, 2009, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jassa, Alfabeta, Bandung,
hal. 169 23
Basu Swasta dan Handoko, 2000, Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen,
BPFE Yogyakarta, hal. 211 24
Drs. Marwan Asri, MBA. 1986. Marketing. BPFE. Bulaksumur. hal : 279
27
diatas, harga dalam penelitian ini adalah sejumlah uang yang dikeluarkan oleh pihak
pembeli tembakau dalam hal ini adalah pengumpul yang akan diberikan kepada
petani sebagai suatu pengorbanan dalam rangka mendapatkan tembakau hasil
produksi petani. Faktor harga menjadi penting bagi petani sebagai produsen
tembakau. Harga menjadi satu-satunya bauran pemasaran yang menjadi sumber
pendapatan bagi petani.
Harga tembakau di kalangan petani ditentukan oleh pembelinya. Pembeli-
pembeli tersebut adalah pengumpul tembakau yang selanjutnya akan menjual
tembakau kepada konsumen. Petani sebagai produsen tembakau mengharapkan hasil
produksinya mendapatkan harga yang wajar dan pantas, sehingga jerih payah dan
pengorbanannya dalam memproduksi barang dapat memberikan nilai keuntungan
yang akan dapat memperbaiki kehidupan para petani.
Fungsi dari harga ada empat macam,diantaranya adalah :
“ 1. Sebagai pembayaran kepada lembaga saluran atas
jasa-jasa yang ditawarkannya.
2. Sebagai senjata dalam persaingan.
3. Sebagai alat utnuk mengadakan komunikasi.
4. Sebagai alat pengawasan saluran.”25
25
Basu Swastha, 1979, Saluran Pemasaran, BPFE UGM, Yogyakarta, hal. 69