BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari...

31
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema) artinya suatu kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energy. Istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu entitas yang berinteraksi, dimana sering kali menggunakan suatu model matematika. 2.1.1. Pengertian Sistem Pengertian sistem menurut Sutabri (2012:6) “ Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Sedangkan pengertian sistem menurut Kristianto (2008:1) “ Suatu sistem adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu”. Sedangkan menurut Susanto (2013:32) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi “ Sistem adalah kumpulan atau group dari subsistem atau bagian atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”. Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, prosedur-prosedur, atau variabel yang terorganisir, yang saling berinteraksi atau

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari...

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin (Systema) dan bahasa Yunani (Sustema)

artinya suatu kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk

memudahkan aliran informasi, materi, atau energy. Istilah ini sering digunakan

untuk menggambarkan suatu entitas yang berinteraksi, dimana sering kali

menggunakan suatu model matematika.

2.1.1. Pengertian Sistem

Pengertian sistem menurut Sutabri (2012:6) “ Suatu sistem pada dasarnya

adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lainnya, yang

berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”.

Sedangkan pengertian sistem menurut Kristianto (2008:1) “ Suatu sistem

adalah jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran

tertentu”. Sedangkan menurut Susanto (2013:32) dalam bukunya yang berjudul

Sistem Informasi Akuntansi “ Sistem adalah kumpulan atau group dari subsistem

atau bagian atau komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling

berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai

satu tujuan tertentu”.

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu

jaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen,

prosedur-prosedur, atau variabel yang terorganisir, yang saling berinteraksi atau

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

6

berhubungan, saling ketergantungan antara satu dan lainnya dimana setiap sistem

dibuat agar bersama-sama dapat menangani dan menyelesaikan sesuatu saran

tertentu secara rutin terjadi dan terus berulang. Unsur, komponen, atau variabel

yang dimaksud bukan hanya bagian yang tampak secara fisik tetapi hal-hal yang

bersifat abstrak atau konseptual seperti misi, pekerjaan kegiatan kelompok yang

informal dan sebagainya.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Karakteristik sistem menurut Mulyanto (2009:2), dalam bukunya Sistem

Informasi Konsep dan Aplikasi:

1. Mempunyai Komponen Sistem (Components Sistem)

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi sebuah

sistem berada dan berfungsi didalam lingkungan yang berisi sistem lainnya.

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

bekerja sama membentuk satu kesatuan. Apabila suatu sistem merupakan

salah satu dari komponen sistem lain yang lebih besar, maka akan disebut

dengan subsystem, sedangkan sistem yang lebih besar tersebut adalah

lingkungannya.

2. Mempunyai Batasan Sistem (Boundary)

Batasan sistem merupakan pembatas atau pemisah antara suatu sistem

dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Mempunyai Lingkungan (Environment)

Lingkungan luar adalah apapun diluar batas dari sistem yang dapat

mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan ataupun

yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya harus dijaga

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

7

sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah sistem. Sedangkan

lingkungan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan agar tidak

mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

4. Mempunyai penghubung (Interface) Antar Komponen

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antar satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi

media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran (output).

Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat berinteraksi dan

berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan.

5. Mempunyai Masukan (Input)

Masukan atau input merupakan energi yang dimasukan kedalam sistem.

Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input), yaitu bahan

yang dimasukkan agar sistem tersebut dapat beroperasi dan masukan sinyal

(signal input), yaitu masukan yang diproses untuk mendapat keluaran.

6. Mempunyai Pengolahan (Processing)

Pengolahan (process) merupakan bagian yang melakukan perubahan dari

masukan untuk menjadi keluaran yang diinginkan.

7. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan

Suatu sistem pasti memiliki sasaran (objective) atau tujuan (goal). Apabila

sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada

gunanya. Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem. Tanpa adanya

tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan tidak terkendali.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

8

8. Mempunyai Keluaran (Output)

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat berupa

informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai sisa

pembuangan.

9. Mempunyai Umpan Balik (Feed Back)

Umpan balik diperlukan oleh bagian kendali (Control) sistem untuk

mengecek terjadinya penyimpangan proses dalam sistem dan

mengembalikannya ke dalam kondisi normal.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Klasifikasi sistem menurut Mulyanto Agus (2009:8) dalam bukunya yang

berjudul Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi.

Sistem dapat diklasifikasikan berbagai sudut pandang, diantaranya adalah

sebagai berikut :

1. Sistem Abstrak (Abstract System) adalah sistem yang berupa pemikiran atau

gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik (Physical

System) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan mata.

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human

Made System) Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi

karena proses alam, bukan buatan manusia. Sedangkan sistem buatan

manusia (human made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan

atau campur tangan manusia.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

9

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tidak Tertentu

(Probabilistic System) Sistem tertentu (deterministic system) yaitu sistem

yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-

bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Sedangkan sistem tidak tentu

(probabilistic system) yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi

karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Tebuka (Open System)

Sistem Tertutup (Closed System) yaitu sistem yang tidak berhubungan

dengan lingkungan di luar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak

dipengaruhi oleh lingkungan luar. Sistem ini juga bekerja secara optimis

tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Dalam kenyataannya tidak ada

sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif

tertutup (relative closed system). Sistem relatif tertutup biasanya

mempunyai masukan dan keluaran yang tertentu serta tidak terpengaruh

oleh keadaan diluar sistem. Sedangkan Sistem Terbuka (Open System)

adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat

terpengaruh dengan keadaan lingkungan luar. Sistem terbuka menerima

input dari subsistem lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain.

Sistem ini mampu beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik

karena lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya

proses di dalam sistem.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

10

2.1.4. Daur Hidup Sistem

Daur hidup sistem menurut Sutabri (2012:20) Siklus hidup sistem (System

Life Cycle) adalah proses avalusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau

subsistem informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem terdiri dari

serangkaian tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem,

karena tugas-tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top

down. Siklus hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall

approach) bagi pembangunan dan pengembangan sistem. Pembangunan sistem

hanyalah salah satu rangkaian daur hidup suatu sistem. Kita akan melihat

beberapa fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem.

1. Mengenali Adanya Kebutuhan

Sebelum segala sesuatu terjadi, pastilah terlebih dahulu timbul suatu

kebutuhan atau problem yang harus dapat dikenali sebagaimana adanya.

Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan organisasi. Volume

kebutuhan itu meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada semua

kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan kehilangan arah

efektifitasnya.

2. Pembangunan Sistem

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang baru diikuti untuk menganalisa

kebutuhan membangun suatu sistem untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Pemasangan Sistem

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, kemudian sistem akan

dioperasikan pemasangan sistem merupakan tahap yang penting dalam daur

hidup sistem dimana peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

11

operasional adalah pemasangan sistem, yang merupakan langkah akhir dari

suatu pembangunan sistem.

4. Pengoperasian Sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoprasian yang

membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan

organisasi yang ditunjang oleh sistem informasi selalu mengalami

perubahan karena pertumbuhan kegiatan perubahan peraturan dan

kebijaksanaan, ataupun kemajuan teknologi. Untuk mengatasi perubahan-

perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau diperbaharui.

5. Sistem menjadi usang

Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi

hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem berjalan. Tibalah

saatnya secara ekonomis dan teknis sistem yang ada sudah tidak layak lagi

untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk

menggantikannya.

2.1.5. Pengertian Informasi

Pengertian informasi menurut Hartono (2013:15) “Informasi pada dasarnya

adalah sehimpunan data yang telah diolah menjadi sesuatu yang dimiliki arti

kegunaan lebih luas”.

Sdangkan, menurut Sutabri (2012:29) “Informasi adalah data yang telah di

klasifikasi atau di interpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan

keputusan”.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

12

Dalam pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa data merupakan suatu

data yang akan diolah melalui proses tertentu sehingga dapat dijadikan suatu

informasi. Kualitas suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus

akurat (accurate), tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance). Penjelasan

tentang kualitas informasi tersebut akan dipaparkan sebagai berikut :

1. Akurat (Accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.

Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi data

kemungkinan terjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah atau merusak

informasi tersebut.

2. Tepat Waktu (On Time)

Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi

yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi

merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan

keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi organisasi. Dewasa ini,

mahalnya informasi disebabkan karena harus cepatnya informasi tersebut

dikirim atau didapat sehingga diperlukan teknologi mutakhir untuk

mendapat, mengolah, dan mengirimkannya.

3. Relevan (Relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi

informasi untuk orang satu dengan lain berbeda, misalnya informasi sebab

musibah kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan kurang

relevan dan akan lebih relevan apabila ditujukan kepada ahli teknik

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

13

perusahaan. Sebaliknya, informasi mengenai harga pokok produksi untuk

ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi akan sangat

relevan untuk seorang akuntan perusahaan.

2.1.6. Pengertian Sistem Informasi

Pengertian sistem informasi menurut Al Fatta (2009:9) “ Sistem Informasi

merupakan suatu perkumpulan data yang terorganisasi beserta tata cara

penggunaannya yang mencakup lebih jauh dari pada sekedar penyajian. Istilah

tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan

mengatur data serta menyusun tata cara penggunaannya.

Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud

pembuatannya tergantung pada tiga faktor utama, yaitu : keserasian dan mutu

data, pengorganisasian data, dan tata cara penggunaannya untuk memenuhi

permintaan penggunaan tertentu, maka struktur dan cara kerja sistem informasi

berbeda-beda bergantung pada macam keperluan atau macam permintaan yang

harus dipenuhi. Suatu persamaan yang menonjol ialah suatu sistem informasi

menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber.

Untuk dapat menggabungkan data yang berasal dari berbagai sumber suatu sistem

alih rupa (transformation) data sehingga jadi tergabungkan (compatible).

Berapapun ukurannya dan apapun ruang lingkupnya suatu sistem informasi perlu

memiliki ketergabungan (compatibility) data yang disimpannya.

Sedangkan menurut Sutabri (2012:46) “ Sistem Informasi adalah suatu

sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan

transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

14

manajerial dengan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok

bangunan (building block), yang terdiri dari blok masukan, blok model, blok

keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem,

keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain

membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

1. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input yang

dimaksud adalah metode dan media untuk menangkap data yang akan

dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan

cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan “tool box” dari sistem informasi. Teknologi

digunakan untuk menerima input, menjalankan model, dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 (tiga)

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

15

bagian utama, yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software), dan

perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data (Database Block)

Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan

berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan

menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu

disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih

lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa

supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang

baik juga berguna untuk efisiensi kapasits penyimpanannya. Basis data

diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut

DBMS (Database Management System).

6. Blok Kendali (Control Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,

temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem

itu sendiri, ketidakefisienan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa

pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-

hal yang merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi

kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.1.7. Pengertian Sistem Informasi Manajement (SIM)

Pengertian sistem informasi manajement menurut Kendall & Julie

E.Kendall (2015:3) “Sistem Informasi Manajemen adalah Sistem informasi yang

sudah terkomputerisasi yang bekerja karena adanya interaksi antara manusia dan

komputer”

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

16

Untuk mengakses informasi, penggunaan SIM membagi basis data biasa,

basis data menyimpan data-data dan model yang membantu pengguna

menginterpretasikan dan menerapkan data-data tersebut. SIM menghasilkan

output informasi yang digunakan untuk membuat keputusan. Sistem Informasi

Manajemen juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi bisnis yang sudah

terkomputerisasi, meski tidak berupa suatu struktur tunggal.

Komponen sistem informasi adalah:

1. Hardware, terdiri dari komputer, printer dan jaringan,

2. Software, kumpulan perintah dan kumpulan intruksi yang ditulis dengan

aturan tertentu agar komputer melakukan pekerjaan tertentu,

3. Data, komponen dasar dari suatu informasi yang akan diproses lebih lanjut

untuk dapat menghasilkan sebuah informasi,

4. Brainware, yaitu yang terlibat dalam komponen manusia seperti operator,

pimpinan dan sebagainya,

5. Input, menggambarkan suatu kegiatan memasukkan data untuk

menghasilkan suatu laporan atau data keluaran,

6. Process, menggambarkan bagaimana suatu data diolah untuk

menghasilkan suatu informasi yang memiliki nilai lebih,

7. Output, adalah kegiatan dalam menghasilkan laporan kegiatan proses,

8. Saving, kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data,

9. Control, suatu aktifitas pengawasan untuk menjamin bahwa sistem

informasi tersebut berjalan sesuai yang diharapkan.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

17

2.1.8. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Dalam melaksanakan dan mengelola perusahaan seorang pemimpin harus

mengambil keputusan yang tepat diantara alternatif yang akan diproses. Dalam

pengambilan keputusan manajemen membutuhkan informasi yang handal

mengenai apa yang akan terjadi didalam perusahaan. Informasi tersebut dapat

dipenuhi dengan adanya sistem informasi akuntansi yang telah dirancang dan

direncanakan dengan baik sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Menurut Barry E. Cushing dalam Zaki (2008:3) mendefinisikan bahwa “

Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu set sumber daya manusia dan modal

dalam suatu organisasi, yang bertugas untuk menyiapkan informasi keuangan dan

juga informasi yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan dan pengolahan data

transaksi”.

Menurut Susanto (2013:72) dalam bukunya yang berjudul Sistem

Informasi Akuntansi : “ Kumpulan atau group dari subsistem atau bagian atau

komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama

lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang

berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan”.

2.1.9. Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian

Menurut Mulyadi (2008:373) “Gaji adalah pembayaran atas penyerahan

jasa yang dilakukan oleh pegawai administrasi atau yang mempunyai jenjang

jabatan manajer pada umumnya dibayarkan secara tetap per bulan”. Dapat diambil

kesimpulan bahwa gaji dibayarkan kepada karyawan administrasi setiap bulannya

secara rutin oleh si pemberi kerja atas jasa yang telah diberikan.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

18

Suatu organisasi dapat melakukan beberapa langkah dalam menentukan gaji

yaitu”.

1. Analisa Jabatan / Tugas

Analisa jabatan merupakan kegiatan dilakukan mencari informasi tentang

tugas-tugas yang dilakukan dan persyaratan yang diperlukan dalam

melaksanakan tugas supaya berhasil untuk mengembangkan uraian tugas,

spesifikasi tugas dan standar kerja.

2. Evaluasi Jabatan / Tugas

Evaluasi jabatan adalah proses sistematis untuk menentukan nilai relatif

dari suatu pekerjaan dibandingkan dengan pekerjaan lain.

3. Survei Gaji

Survei gaji adalah kegiatan untuk mengetahui tingkat gaji yang berlaku

secara umum dan perusahaan yang mempunyai jabatan sejenis.

4. Penentuan Tingkat Gaji

Penentuan tingkat gaji biasanya dilakukan menggunakan metode yang

nantinya akan diambil suatu keputusan mengenai jumlah gaji yang

diberikan berdasarkan dengan metode yang digunakan.

Menurut Mulyadi (2008:374), mengemukakan bahwa dokumen yang

digunakan dalam sistem akuntansi penggajian adalah:

1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah

Dokumen ini dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat

keputusan yang bersangkutan dengan pegawai, seperti surat keputusan

pengangkatan pegawai baru, kenaikan pangkat, perubahan tarif upah,

pemberhentian, pemindahan dan lainnya sebagainya.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

19

2. Kartu Jam Hadir

Dokumen ini digunakan oleh fungsi mencatat waktu untuk mencatat jam

hadir setiap pegawai di perusahaan.

3. Kartu Jam Kerja

Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang di konsumsi oleh

tenagakerja langsung untuk perusahaan menufaktur.

4. Daftar Gaji dan daftar upah

Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto tiap karyawan, dikurangi

potongan-potongan berupa PPH pasal 21, utang pegawai, iuran untuk

organisasi pegawai, dan lain sebagainya.

5. Rekap Daftar Gaji dan rekap daftar upah

Dokumen ini merupakan ringkasan gaji perdepartemen, yang dibuat

berdasarkan daftar gaji dan daftar upah.

6. Surat Pernyataan Gaji dan upah

Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji bersamaan dengan

pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari

pembuatan daftar gaji dan daftar upah.

7. Amplop Gaji dan upah

Uang gaji karyawan diserahkan kepada setiap pegawai dalam amplop gaji

dan upah.

8. Bukti Kas Keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh

fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam

daftar gaji dan upah yang diterima.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

20

Menurut Diana dan Setiawati (2011:52) “Jurnal adalah suatu catatan yang

digunakan untuk mencatat transaksi berdasarkan dokumen perusahaan secara

kronologis (menurut tanggal terjadinya transaksi)”. Adapun jurnal penggajian

yaitu sebagai berikut:

1. Pada saat perhitungan gaji

Biaya Gaji XXX

Hutang Gaji XXX

2. Pada saat pembayaran gaji

Hutang Gaji XXX

Kas XXX

3. Pada saat pembayaran PPH

Hutang gaji XXX

PPH XXX

Kas XXX

2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menggunakan beberapa tools

system yang nantinya digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini diantaranya

menggunakan Unified Modelling Language (UML), pembuatan Diagram UML

yaitu : use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram,

pembuatan Entity Relationship Diagram (ERD), pembuatan Logical Record

Structure (LRS) dan pembuatan User Interface. Adapun tools system yang penulis

gunakan sebagai berikut:

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

21

2.2.1. Unified Modelling Language (UML) Pada perkembangan teknologi perangkat lunak, diperlukan adanya bahasa

yang digunakan untuk memodelkan perangkat lunak yang akan dibuat dan perlu

adanya standarisasi agar orang di berbagai negara dapat mengerti permodelan

perangkat lunak. Seperti yang kita ketahui bahwa menyatukan banyak kepala

untuk menceritakan sebuah ide dengan tujuan untuk memahami hal yang sama

tidaklah mudah, oleh karena itu diperlukan sebuah bahasa pemodelan perangkat

lunak yang dapat dimengerti oleh banyak orang. Maka munculah sebuah

standarisasi bahasa pemodelan untuk pembangunan perangkat lunak yang

dibangun dengan teknik pemrograman berorientasi objek, yaitu Unified Modelling

Language (UML).

Menurut Rosa dan Shalahuddin (2014:133) “UML (Unified Modeling

Language ) adalah salah satu standar bahasa yang banyak digunakan di dunia

industri untuk mendefinisikan requirement, membuat analisis & desain, serta

menggambarkan arsitektur dalam pemrograman berorientasi objek”. Selain itu

Rosa dan Shalahuddin (2014 : 137-138) juga menerangkan bahwa :

UML muncul karena adanya kebutuhan pemodelan visual untuk

menspesifikasikan, menggambarkan, membangun dan dokumentasi dari sistem

perangkat lunak. UML merupakan bahasa visual untuk pemodelan dan

komunikasi mengenai sebuah sistem dengan menggunakan diagram dan teks-teks

pendukung. UML hanya berfungsi untuk melakukan pemodelan. Jadi

penggunaaan UML tidak terbatas pada metodologi tertentu, meskipun pada

kenyataannya UML paling banyak digunakan pada metodologi berorientasi objek.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

22

2.2.2. Diagram UML

Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam bukunya (Rekayasa Perangkat

Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, 2014 : 140-171) menerangkan bahwa

pada UML. 2.3 terdiri dari 13 macam diagram yang dikelompokkan dalam 3

kategori. Pembagian kategori dan macam macam diagram tersebut dapat dilihat

pada gambar dibawah:

Sumber : Rosa dan Shalahuddin (2014:140)

Gambar II.1 Bagian-bagian Diagram UML II.1

Berikut ini penjelasan dari pembagian kategori dan masing-masing diagram

dari gambar tersebut diatas :

1. Structure Diagram

Structure diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan suatu struktur statis dari sistem yang dimodelkan.

Structure diagram terdiri dari :

a. Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari

segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

23

sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau

operasi. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki suatu kelas.

Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu

kelas.

b. Object Diagram

Diagram Objek atau object diagram menggambarkan struktur sistem

dari segi penamaan objek dan jalannya objek dalam sistem. Pada

diagram objek harus dipastikan semua kelas yang sudah di definisikan

pada diagram kelas harus dipakai objeknya, karena jika tidak,

pendefinisian kelas itu tidak dapat dipertanggungjawabkan.

c. Component Diagram

Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk

menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan

komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada

komponen sistem yang dibutuhkan dan ada di dalam sistem. Diagram

komponen juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-hal berikut :

1) Source code program perangkat lunak

2) Komponen executable yang dilepas ke user

3) Basis data secara fisik

4) Sistem yang harus beradaptasi dengan sistem lain

5) Framework sistem

6) Composite Structure Diagram

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

24

d. Composite structure

diagram baru mulai ada pada UML versi 2.0, pada versi 1.x diagram

ini belum muncul. Diagram ini dapat digunakan untuk

menggambarkan struktur dari bagian-bagian yamg saling terhubung

maupun mendeskripsikan struktur pada saat berjalan (runtime) dari

instance yang saling terhubung. Contoh penggunaan diagram ini

misalnya untuk menggambarkan deskripsi dari setiap bagian mesin

yang saling terkait untuk menjalankan fungsi mesin tersebut,

menggambarkan aliran data router pada jaringan komputer, dll.

e. Package Diagram

Package diagram menyediakan cara mengumpulkan elemen-elemen

yang saling terkait dalam diagram UML. Hampir semua diagram

dalam UML dapat dikelompokkan menggunakan package diagram.

f. Deployment Diagram

Diagram deployment atau deployment diagram menunjukkan

konfigurasi komponen dalam proses eksekusi aplikasi.

Diagram deployment juga dapat digunakan untuk memodelkan hal-

hal berikut :

1) Sistem tambahan (embedded System) yang menggambarkan

rancangan device, node dan hardware

2) Sistem client / server

3) Sistem terdistribusi murni

4) Rekayasa ulang aplikasi

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

25

2. Behavior Diagram

Behavior Diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan kelakuan sistem atau rangkaian perubahan yang terjadi

pada sebuah sistem.

Behavior diagram terdiri dari :

a. Use Case Diagram

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan

(behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case

mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan

sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan

untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem

informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

Syarat penamaan pada use case adalah nama di definisikan sesimpel

mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu

pendefinisian apa yang disebut aktor dan use case. Aktor merupakan

orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem

informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat

itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi

aktor belum tentu merupakan orang. Use case merupakan

fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling

bertukar pesan antar unit atau aktor

b. Activity Diagram

Diagram aktivitas atau activity diagram menggambarkan workflow (aliran

kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

26

ada pada perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa

diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang

dilakukan actor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh sistem .

c. State Machine Diagram

State Machine diagram atau dalam bahasa Indonesia disebut diagram

mesin status atau sering juga disebut diagram digunakan untuk

menggambarkan perubahan status atau transisi status dari sebuah mesin

atau sistem atau objek. Perubahan tersebut digambarkan dalam suatu

grafik berarah. State machine diagram merupakan pengembangan dari

diagram Finite State Automata dengan penambahan beberapa fitur dan

konsep baru.

3. Interaction Diagram

Interaction diagram yaitu kumpulan diagram yang digunakan untuk

menggambarkan interaksi sistem lain maupun interaksi antar subsistem

pada suatu sistem.

Interaction diagram terdiri dari :

a. Sequence Diagram

Diagram sequence menggambarkan kelakuan objek pada usecase

dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan message yang

dikirimkan dan diterima antar objek. Oleh karena itu untuk

menggambarkan diagram sequen maka harus diketahui objek-objek

yang terlibat dalam sebuah use case beserta metode-metode yang

dimiliki kelas yang diinstansiasi menjadi objek itu. Membuat diagram

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

27

sequence juga dibutuhkan untuk melihat skenario yang ada pada use

case.

b. Communication Diagram

Diagram komunikasi menggambarkan interaksi antar objek atau

bagian dalam bentuk urutan pengiriman pesan. Diagram komunikasi

merepresentasikan informasi yang diperoleh dari Diagram Kelas,

Diagram Sequence, dan Diagram Use Case untuk mendeskripsikan

gabungan antara struktur statis dan tingkah laku dinamis dari suatu

sistem.

Diagram komunikasi mengelompokkan message pada kumpulan

diagram sequence menjadi sebuah diagram. Dalam diagram

komunikasi yang dituliskan adalah operasi atau metode yang

dijalankan antara objek yang satu dan objek lainnya secara

keseluruhan, oleh karena itu dapat diambil dari jalannya interaksi pada

semua diagram sequence.

c. Timing Diagram

Timing diagram merupakan diagram yang fokus pada penggambaran

terkait batas waktu. Timing diagram digunakan untuk menggambarkan

tingkah laku sistem dalam periode waktu tertentu. Timing diagram

biasanya digunakan untuk mendeskripsikan operasi dari alat digital

karena penggambaran secara visual akan lebih mudah dipahami

daripada dengan kata-kata.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

28

d. Interaction Overview Diagram

Interaction overview diagram mirip dengan diagram aktivitas yang

berfungsi untuk menggambarkan sekumpulan urutan aktivitas.

Interaction overview Diagram adalah bentuk aktivitas diagram yang

setiap titik mempresentasikan diagram interaksi. Interaksi diagram

dapat meliputi diagram sequence, diagram komunikasi, interaction

overview diagram, dan timing diagram.

2.2.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Rossa dan Shalahudin (2011:49) mengatakan bahwa “Entity

Relationship Diagram (ERD) dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam

bidang matematika”. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional.

1. Berikut Simbol-simbol yang digunakan ERD :

a. Entitas (Entity)

Entitas merupakan data inti yang akan disimpan, bakal tabel pada basis data.

b. Atribut

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam satu entitas.

c. Atribut Kunci Primer

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan

digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan, biasanya berupa id.

d. Atribut Multinilai (Multivalue)

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat

memiliki nilai lebih dari satu.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

29

e. Relasi

Relasi yang menghubungkan antar entitas, biasanya diawali dengan kata

kerja.

f. Asosiasi (Association)

Penghubung antara relasi dan entitas dimana di kedua ujungnya memiliki

multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian.

2. Tahapan Pembuatan Entity Relationship Diagram (ERD)

Dalam pembuatan Entity Relationship Diagram (ERD) dilakukan secara

bertahap, dan dapat dibuat menjadi 2 (dua) Tahapan Pembuatan ERD awal dan

Tahapan Optimasi ERD (Final Design). Berikut langkah-langkah teknis yang

dilakukan :

a. Mengidentifikasikan dan menentukan semua entitas yang terlibat

b. Menentukan Atribut dan Kunci Primary (penentuan atribut sesuai

kebutuhan sistem, bisa jadi atribut lebih dari yang ada di dokumen) dari

masing-masing entitas.

c. Menetapkan seluruh relasi diantara entitas-entitas yang ada beserta foreign

key nya.

d. Menentukan derajat / kardinalitas relasi untuk setiap relasi.

3. Kardinalitas atau Derajat Relasi

Derajat kardinalitas menunjukkan jumlah maksimum entitas untuk dapat

berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Derajat kardinalitas

yang terjadi di antara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dapat berupa :

a. Satu ke satu (one to one)

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

30

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan

paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga

sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan

paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

A B

A

Sumber : Fathansyah (2007:77)

Gambar II.2 Derajat Kardinalitas One to One

b. Satu ke Banyak (One to Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan

dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya,

dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

Entitas 1

Entitas 2

Entitas 3

Entitas 4

Entitas 1

Entitas 2

Entitas 3

Entitas 4

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

31

A B

sumber : Fathansyah (2007:78)

Gambar II.3 Derajat Kardinalitas One to Many

c. Banyak ke Satu (Many to One)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan

paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak

sebaliknya, dimana setiap pada himpunan entitas A berhubungan dengan

paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.

A B

B

Sumber : Fathansyah (2007:78)

Gambar II.4 Derajat Kardinalitas Many to One

Entitas 1

Entitas 2

Entitas 3

Entitas 5

Entitas 4

Entitas 3

Entitas 2

Entitas 1

Entitas 1

Entitas 2

Entitas 3

Entitas 1

Entitas 2

Entitas 3

Entitas 4

Entitas 5

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

32

d. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Yang berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan

dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga

sebaliknya dimana setiap pada himpunan entitas B dapat berhubungan

dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.

Sumber : Fathansyah (2007:79)

Gambar II.5 Derajat Kardinalitas Many to Many

2.2.4. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Kroenke (2006:76) “Logical Record Structure (LRS) adalah

representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari hasil

relasi antar himpunan entitas. Dibentuk dengan nomor dan tipe record. Beberapa

tipe record digambarkan oleh kotak empat persegi panjang dan dengan nama yang

unik. Perbedaan LRS dan ERD adalah nama dan tipe record berada diluar field

tipe record ditempatkan. LRS terdiri dari link-link diantara tipe record. Link ini

menunjukkan arah dari satu tipe record lainnya. Banyak link dari LRS yang diberi

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

33

tanda field-field yang kelihatan pada kedua link tipe record. Penggambaran LRS

mulai dengan menggunakan model yang dimengerti.

Sedangkan menurut Simarmata (2017:107) “Logical Record Structure

(LRS) adalah representasi dari struktur record-record pada tabel-tabel yang

terbentuk dari hasil antar himpunan entitas”. Penggambaran LRS mulai dengan

menggunakan model yang dimengerti. Berikut adalah metode-metode yang

digunakan dalam mengkonversikan LRS :

1. Metode yang dimulai dengan hubungan kedua model yang dapat

dikonversikan ke LRS

2. Metode lain yang dimulai dengan ER-Diagram dan langsung

dikonversikan ke LRS.

2.2.5. User Interface

User Interface merupakan suatu sistem yang membantu pengguna (user)

untuk berkomunikasi dengan sistem komputer dan sistem aplikasi.

1. Permasalahan dalam desain User Interface adalah sebagai berikut :

a. Penggunaan jargon atau singkatan-singkatan komputer yang

berlebihan

b. Desain yang tidak jelas

c. Ketidakmampuan membedakan tindakan-tindakan alternatif yang

harus dipilih pemakai

d. Pendekatan problem-solving yang tidak konsisten

e. Desain yang tidak konsisten

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

34

2. Berikut pemecahan masalah desain User Interface :

a. Pahami user tugas mereka

b. Libatkan user dalam desain antar muka

c. Uji sistem dengan melibatkan user

d. Lakukan proses desain secara interaktif

3. Didalam pembuatan User Interface dibutuhkan syarat-syarat, berikut

syarat-syarat mendesain user interface :

a. Layar harus diformat agar berbagi info, perintah pesan muncul di area

layar yang konsisten

b. Pesan, perintah, informasi jangan terlalu panjang

c. Jangan terlalu sering memakai atribut display yang mengganggu

seperti blinking, highlight, dan sebagainya.

d. Nilai default dibuat jelas

e. Antisipasi error yang mungkin dibuat user

f. Jika ada error yang mungkin dibuat user

g. Jika ada error, user mestinya tidak boleh melanjutkan tanpa

memperbaiki error

h. Jika user melakukan sesuatu yang membahayakan sistem, keyboard

harus terkunci dan pesan untuk meminta bantuan teknis harus

dimunculkan.

Didalam desain user interface ada dua syarat dialog dan syarat istilah berikut

adalah penjelasannya :

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem filejaringan kerja dari kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen-komponen, ... informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya

35

a. Syarat Dialog

1) Gunakan kalimat sederhana dan benar

2) Jangan mencoba melucu

3) Jangan menghina

b. Syarat Istilah

1) Jangan menggunakan jargon komputer

2) Hindari singkatan jika mungkin

3) Konsistensi dengan pemilihan istilah

4) Pilihlah istilah yang tepat untuk perintah