BAB II LANDASAN TEORI · 2. Menyatakan letak IP address host, apakah terletak pada jaringan local...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI · 2. Menyatakan letak IP address host, apakah terletak pada jaringan local...
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Jaringan Komputer
Menurut (Haqqi & Badrul, 2016) Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri dari
atas komputer, software dan perangkat jaringan lainnya yang bekerja bersama-sama untuk
mencapai suatu tujuan yang sama. Jaringan Komputer merupakan kumpulan dari beberapa
komputer yang dihubungkan satu dengan lainnya dengan menggunakan protocol komunikasi,
jaringan ini memerlukan media transisi tertentu untuk dapat saling berbagi komunikasi, program
dan penggunaan bersamaan dengan perangkat keras.” Prinsip dasar jaringan komputer adalah
terjadinya komunikasi 2 arah antara pengirim dan penerima informasi.
Menurut (Rahmawati, 2015) Jaringan adalah serangkaian kumpulan alat (sering disebut
node) yang terhubung oleh link komunikasi.Node dapat berupa komputer, printer atau beberapa
device lainnya yang terhubung dengan jaringan yang mampu mengirim dan menerima data yang
dihasilkan oleh node lainnya pada jaringan
Menurut para Ahli berdasarkan dengan jangkauan dan jenis nya jaringan komputer terbagi
kedalam beberapa macam yang diantaranya sebagai berikut:
1. Jaringan Local Area Network (LAN)
Menurut (Prasetyo & Muhammad, 2017) “mengatakan jaringan lokal atau jaringan yang
berada di suatu tempat dengan area terbatas, biasanya jaringan yang hanya mencakup wilayah kecil
saja, pengkoneksian jaringan disini dengan menggunakan berbagai perangkat jaringan yang cukup
sederhana, seperti menggunakan kabel UTP (unshielded Twisted-Pair), Hub, Switch, Router, dan
lain sebagainya.”
2. Jaringan Metropolitan Area Network (MAN)
Menurut (Haqqi & Badrul, 2016) “MAN adalah sebuah jaringan komputer besar yang
mencangkup sebuah kota atau sebuah kampus besar. MAN biasanya merupakan gabungan dari
LAN yang menggunakan teknologi backbone berkecepatan tinggi dan menyediakan layanan ke
jaringan yang lebih besar seperti WAN dan Internet”.
3. Jaringan Wide Area Network (WAN)
Menurut (Haqqi & Badrul, 2016) WAN meliputi area geografi yang lebih luas lagi, yang
meliput suatu negara atau dunia. WAN digunakan untuk menghubungkan banyak LAN yang
secara gografis terpisah. WAN dibuat dengan cara menghubungkan LAN menggunakan layannan
seperti Leased Line, dial-up, satelit atau layanaan paket carrier.
2.2 Topologi Jaringan
Topologi jaringan terbentuk dari beberapa komputer yang saling terhubung melalui media
komunikasi (kabel/nirkabel) dan beberapa perangkat keras pendukungnya. Cara menghubungkan
komputer satu dengan yang lainya sehingga membentuk jaringan disebut Topologi. Jenis topologi
dasar ada 3 yaitu
a. Topologi Bus
Menurut (Haqqi & Badrul, 2016) “Topologi BUS merupakan topologi jaringan yang paling
sederhana. Seluruh komputer terhubung pada satu jalur transmisi induk yang sama, yaitu kabel
coaxial. Seluruh aliran informasi ini dan melewati beberapa terminal yang dilaluinya. Tiap-tiap
informasi yang dikirimkan memiliki alamat tujuan yang akan disesuaikan melalui terminal apabila
alamat tujuan sesuai maka informasi akan diterima dan diproses, apabila tidak maka informasi
akan diabaikan”. Sumber : https://www.computerhope.com/jargon/b/bustopol.htm
Gambar II.1. topologi bus
1) Kekurangan topologi bus
a) Jika ada kesalahan data pada jaringan susah untuk dideteksi
b) Seringa terjadi kepadatan lalulintan data pada jaringan utama
2) Kelebihan topologi bus
a) Memiliki layout yang sederhana
b) Mudah untuk pembuatannya
b. Topologi Ring
Menurut (Haqqi & Badrul, 2016) “Topologi Ring hampir sama dengan Topologi BUS.
Setiap titik terminal dihubungkan kedua titik yang berdekatan, sehingga hubungan antar terminal
berlangsung dalam suatu lingkaran tertutup
Sumber : https://www.computerhope.com/jargon/r/ringtopo.htm Gambar II. 2. topologi ring
1) Kekurangan topologi ring
a) .Jika terjadi ganguan jaringan susah untuk menemukan kesalahannya.
b) Jika ingin menambahkan pengguan (user) jariangan akan menggangu pengguna
jaringan lainya
2) Kelebihan topologi ring
a) Hemat dalam pengkabelan.
b) Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan
c. Topologi Star
Menurut (Haqqi & Badrul, 2016) “Pada Topologi STAR, terdapat sebuah terminal
pusat(hub/switch) yang mengatur dan mengendalikan semua kegiatan komunikasi data. Traffic
data mengalir dari note ke terminal pusat dan terus ke note (station) tujuan.Topologi ini
membentuk seperti bintang karena semua komputer di hubungkan ke sebuah hub atau switch
dengan kabel UTP, sehingga hub/switch lah pusat dari jaringan dan bertugas untuk mengontrol
lalu lintas data, jadi jika komputer 1 ingin mengirim data ke komputer 4, data akan dikirim ke
switch dan langsung di kirimkan ke komputer tujuan tanpa melewati komputer lain.”Topologi
jaringan inilah yang paling banyak digunakan sekarang karena kelebihannya lebih banyak.
Sumber : https://fossbytes.com/star-topology-advantages-disadvantages-star-topology/
Gambar II.3. topologi star
1) Kekurangan topologi star.
a) Pemasangan / perubahan node sangat mudah dan menggangu bagian bagian
jaringanlainnya.
b) kontrol jaringan terpusat
c) kemudahan deteksi dan isolasi
2) Keuntungan topologi star.
a) Boros dalam pengkabelan.
b) Perlu penanganan kusus.
c) Jika HUB atau SWITCH rusak maka akan menggangu semua
d. Peer To Peer
Menurut (Haqqi & Badrul, 2016) Pada jaringan ini tidak ada komputer client
maupunkomputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun
penerimaan informasi sehingga semua computer berfungsi sebagai client sekaligus server.
Sumber : https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/komputer/topologi-jaringan.html
Gambar II.4. topologi Peer To Peer
1) Kelebihan Topologi Peer To Peer
a) Biaya installasi sangat murah
b) Proses installasi mudah
2) Kekurangan Topologi Peer to Peer
a) Topologi ini sangat sulit dikembangkan
b) Security dalam topologi ini sering bermasalah
e. Client Server
Menurut (Haqqi & Badrul, 2016) pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server
maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya.
Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan
komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client
Sumber : https://www.nesabamedia.com/pengertian-jaringan-client-server/
Gambar II.5. Client Server
1) Kelebihan Client Server
a) Kecepatan akses lebih tinggi
b) Backup dilakukan terpusat di server yang akan mem-backup seluruh data yang digunakan
di dalam jaringan.
2) Kekurangan Client Server
a) Biaya operasional relatif lebih mahal.
b) Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami
gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
2.3 Perangkat Keras Jaringan
Pada jaringan Virtual Local Area Network (VLAN)) yang ada pada PT. Mahakarya Suksen
Sejahtera ada beberapa perangkat jaringan yang digunakan diantaranya adalah :
1. Komputer Client / User
Komputer ini yang selalu di gunakan para karyawan untuk mengerjakan pekerjaannya di
dalam perusahaan, seperti input/output data perusahaan dll.
Sumber : https://androbuntu.com/2018/11/14/perangkat-keras-jaringan-komputer/
Gambar II. 6 PC Client
2. Modem
Menurut (Varianto & Mohammad Badrul, 2015) “Modem berasal dari singkatan Modulator
Demodulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi kedalam sinyal
pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang
memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima
sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik . Modem merupakan penggabungan
kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah”.
Sumber : https://laptopnesia.com/fungsi-modem-untuk-kebutuhan-berinternet-kita-sehari-hari/
Gambar II. 7 Modem
3. Router
Berkenaan dengan Router varianto, & Mohammad Badrul Mengatakan :
Router sering digunakan untuk menghubungkan beberapa network. Baik network yang sama
maupun berbeda dari segi teknologinya. Router juga digunakan untuk membagi network besar
menjadi beberapa buah subnetwork (network-network kecil). Setiap subnetwork seolah-olah
“terisolir” dari network lain. Hal ini dapat membagi-bagi traffic yang akan berdampak positif pada
performa network . Sebuah router memiliki kemampuan routing. Artinya router secara cerdas
dapat mengetahui kemana rute perjalanan informasi (yang disebut packet) akan dilewatkan,
apakah ditujukan untuk host lain yang satu network atau berbeda network. (Varianto &
Mohammad Badrul, 2015)
Sumber : https://dosenit.com/jaringan-komputer/hardware-jaringan/perbedaan-router-dan-switch
Gambar II. 8 Router
4. Switch
Menurut (Haqqi & Badrul, 2016) Switch adalah bridge yang memiliki banyak port,
sehingga disebut sebagai multiport bridge. Switch berfungsi sebagai sentral atau konsestrator
pada sebuah network. Switch yang di gunakan pada PT. Mahakarya Sukses Sejahtera adalah
switch yang manageable dari cisco yang bertipe cisco catalyst 2950 series.
Sumber : https://www.redloxng.com/product/d-link-des-1008a-8-port-fast-ethernet-desktop-switch/
Gambar :II.9. switch
5. Network Interface Card (Nic)
Menurut (Haqqi & Badrul, 2016) Network interface card (NIC) adalah expansion board
yang digunakan supaya komputer dapat dihubungkan dengan jaringan.sebagian besar NIC
dirancang untuk jaringan, protokol, dan media tertentu
.Sumber : https://www.bostonindia.in/products/aoc-stgn-i2s.aspx
Gambar II.10. Network Interface Card (Nic)
6. Kabel UTP
Kabel UTP berfungsi sebagai pehubung jaringan dengan media transmisi kabel.
Sumber : https://www.bitmart.co.za/product/utp-3m-cable/
Gambar II. 11. Kabel UTP
2.4 Perangkta lunak (software)
Software merupakan sebuah program komputer yang menjembatani pengguna komputer
dan perangkat keras yang digunakannya. Dalam hal ini perangkat lunak yang digunakan adalah
:
1. Aplikasi Microsof Office
Aplikasi Microsof Office adalah aplikasi yang digunakan untuk menginput laporan –
laporan kegiatan yang ada pada PT. Mahakarya Suksen Sejahtera
2. Zahir Accounting
Zahir Accounting adalah program akuntansi keuangan berbahasa Indonesia yang
fleksibel dimana dirancang agar sesuai kebutuhan usaha kecil dan menengah di Indonesia.
2.5 Subneting dan TCP/IP
2.8.1 Subneting
Menurut (Haqqi & Badrul, 2016) Setiap host dijaringan TCP/IP membutuhkan subnet mask.
Subnet mask default digunakan oleh jaringan yang tidak dibagi menjadi beberapa subnet.Namun,
subnet mask tertentu dapat digunakan dan dibagi menjadi beberapa subnet.Subnet mask default
digunakan jaringan TCP/IP yang dibagi menjadi subnet-subnet.Subnetmerupakan IP Address yang
berjumlah 32bit yang berfungsi sebagai berikut :
1. Memisahkan IP Address agar membedakan network ID dan host ID
2. Menyatakan letak IP address host, apakah terletak pada jaringan local atau kah pada
jaringan remote.Seluruh bit yang berkaitan dengan network ID selalu diset 1, sedangkan
seluruh bit yang berkaitan dangan host ID diset 0 yang memiliki nilai decimal disetiap oktet
adalah 255.
2.8.2 TCP/IP
Menurut (Saputro & Mufida, 2015) TCP/IP Model atau Internet Model pada awalnya
dikembangkan oleh DARPA (United States Defense AdvancedResearch Project Agency) pada
tahun 1970an hingga 1980andan digunakan pada jaringan yang bernama ARPANET.Namun saat
ini telah menjadi protokol standar bagi jaringan yang lebih umum yang disebut internet.
Menurut (Fandik, 2019) TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat
independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehinggadapat
digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang
disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer
untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet.
2.8.3 IP Address
Menurut (Haqqi & Badrul, 2016) “IP Address merupakan singkatan dari Internet Protocol
Address, IP Address adalah identitas numeric yang diberikan kepada suatu alat seperti komputer,
router atau printer yang terdapat dalam suatu jaringan komputer yang menggunakan internet
protokol sebagai sarana komunikasi” IP Address memiliki dua fungsi yaitu:
1. Sebagai alat identifikasi host atau antarmuka pada jaringan.
2. Sebagai alamat lokasi jaringan. IP
Menurut (Haqqi & Badrul, 2016) IP Address sendiri memakai system bilangin 32 bit, system
ini dikenal dengan nama Internet Protocol version 4 atau IPv4. Saat ini IPv4 masih ramai
digunakan, untuk memudahkan dalam pembagiannya maka IP Address dibagi ke dalam kelas-
kelas yang berbeda, yaitu sebagai berikut :
1. IP address kelas A
Menurut (Haqqi & Badrul, 2016) Kelas A IP Address kelas A terdiri atas 8 bit untuk network
ID dansisanya 24 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP Address kelas A digunakan untuk
jaringan dengan jumlah host sangat besar. Pada bit pertama diberikan angka 0 sampai dengan 127
Tabel : II. 1
IP address kelas A
n=network
h=hos
0-126 0-255 0-255 0-255
nnnnnnnn Hhhhhhhh Hhhhhhhh hhhhhhhh
2. Address kelas B
Menurut (Haqqi & Badrul, 2016) Kelas B IP Address kelas B terdiri atas 16 bit untuk network
ID dan sisanya 16 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP Address kelas B digunakan untuk
jaringan dengan jumlah host tidak terlalu besar. Pada 2 bit pertama, diberikan angka 10 .
Tabel : II. 2
IP address kelas B
n = network
h = host
3. IP address kelas C
Menurut (Haqqi & Badrul, 2016) Kelas C IP Address kelas C terdiri atas 24 bit untuk network
ID dan sisanya 8 bit digunakan untuk host ID, sehingga IP Address kelas C digunakan untuk
jaringan berukuran kecil. Kelas C biasanya digunakan untuk jaringan Local Area Network atau
LAN. Pada 3 bit pertama, diberikan angka 110
Tabel : II. 3
IP address kelas C
n = network
h = host
Menurut (Haqqi & Badrul, 2016) Kelas IP Address lainnya adalah D dan E, namun kelas IP
D dan E tersebut tidak digunakan untuk alokasi IP secara normal dan juga jarang digunakan, akan
tetapi biasanya digunakan untuk IP multicasting dan untuk eksperimental.
2.6 Bandwidth
0-126 0-255 0-255 0-255
10nnnnnn hhhhhhhh Hhhhhhhh hhhhhhhh
0-126 0-255 0-255 0-255
110nnnnn hhhhhhhh Hhhhhhhh hhhhhhhh
Menurut (Fatma, Ardiansa, Primananda, & Hanafi, 2017) “Bandwidth adalah suatu nilai
konsumsi transfer data yang dihitung dalam bit/detik atau yang biasanya di sebut dengan bit per
second (bps), antara server dan client dalam waktu tertentu. Atau bisa didefinisikan sebagai lebar
cakupan frekuensi yang dipakai oleh sinyal dalam medium transmisi”. Menurut (Fatma et al.,
2017) Bandwidth dibagi menjadi 2 yaitu bandwidth analog dan bandwidth digital.
1. Bandwidth Analog
Bandwidth analog merupakan perbedaan antara frekuensi terendah dan frekuensi tertinggi
dalam sebuah rentang frekuensi yang diukur dalam satuan Hz (hertz) yang dapat menentukan
banyaknya informasi yang dapat ditransmisikan dalam suatu saat.
2. Bandwidth Digital
Bandwidth digital merupakan jumlah atau volume suatu data (dalam satuan bit per detik/bps) yang
dapat dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi tanpa adanya distorsi
2.7.1 Manajemen Bandwidth
Menurut (Supendar, 2016) Bandwidth Management (Traffic Control/Shaping) adalah “suatu
istilah yang ditujukan pada suatu subsistem antrian packet dalam/pada suatu jaringan atau network
devices. Secara singkat traffic control/shaping adalah suatu usaha mengontrol mengontrol traffic
jaringan sehingga bandwidth lebih optimal dan performa network lebih terjamin”.
Menurut (Jumiati. & Sukri, 2017) Untuk proses manajemen bandwidth dapat dilakukan
dengan beberapa tipe queue, yaitu simple queue dan queue tree :
3.2.1 Simple Queue merupakan menu pada RouterOS untuk melakukan manajemen bandwidth
untuk skenario jaringan yang sederhana. Untuk menggunakan Simple Queue, pekerjaan packet
classification dan marking packet tidak wajib dilakukan. Meskipun demikian, Simple Queue
sebenarnya juga bisa melakukan manajemen bandwidth terhadap packet-packet yang sudah di
marking.
3.2.2 Queue Tree adalah konfigurasi queue yang bersifat one way (satu arah), ini berarti sebuah
konfigurasi queue hanya akan mampu melakukan queue terhadap satu arah jenis traffic. Jika
sebuah konfigurasi queue pada Queue Tree ditujukan untuk melakukan queue terhadap
bandwidth download, maka konfigurasi tersebut tidak akan melakukan queue untuk bandwidth
upload, demikian pula sebaliknya. Sehingga untuk melakukan queue terhadap traffic upload
dan download dari sebuah komputer client, kita harus membuat 2 (dua) konfigurasi queue.
2.7 Sistem Keamanan Jaringan Komputer
Menurut (Ma’sum, Irwansyah, & Priyanto, 2017) Keamanan jaringan adalah “proses untuk
mencegah dan mengidentifikasi penggunaan yang tidak sah dari jaringan komputer”.
Langkah-langkah pencegahan membantu menghentikan pengguna yang tidak sah untuk
mengakses setiap bagian dari sistem jaringan komputer. Keamanan jaringan komputer sendiri
bertujuan untuk mengantisipasi resiko pada jaringan komputer berupa bentuk ancaman fisik
maupun logic baik langsung ataupun tidak langsung mengganggu aktivitas yang sedang
berlangsung dalam jaringan komputer. Secara umum terdapat 3 hal dalam konsep keamanan
jaringan, yaitu :
1. Resiko atau tingkat bahaya (risk)
Menyatakan seberapa besar kemungkinan dimana penyusup (intruder) berhasil mengakses
komputer dalam suatu jaringan.
2. Ancaman (threat)
Menyatakan sebuah ancaman yang datang dari seseorang yang mempunyai keinginan untuk
memperoleh akses ilegal ke dalam suatu jaringan komputer seolah-olah mempunyai otoritas
terhadap jaringan tersebut.
3. Kerapuhan sistem (vulnerability)
Menyatakan seberapa kuat sistem keamanan suatu jaringan komputer yang dimiliki dari
seseorang dari luar sistem yang berusaha memperoleh akses ilegal terhadap jaringan komputer
tersebut.
2.7.1 Aspek-aspek Keamanan Jaringan Komputer
Menurut (Ma’sum et al., 2017) Keamanan Jaringan komputer meliputi beberapa aspek, antara
lain:
1. Privacy & Confidentiality (pribadi & rahasia) : Suatu mekanisme yang yang dilakukan untuk
melindungi suatu informasi dari pengguna jaringan yang tidak memiliki hak, sedangkan
confidentiality lebih mengarah kepada tujuan dari informasi yang diberikan dan hanya boleh
untuk tujuan tersebut saja.
2. Integrity (integritas) : Aspek yang mengutamakan akses informasi yang ditujukan untuk
pengguna tertentu, di mana integritas dari informasi tersebut masih terjaga.
3. Authentication (otentikasi) : Pada bagian ini mengutamakan validitas dari user yang
melakukan akses terhadap suatu data, informasi, atau layanan dari suatu institusi.
4. Availability (Ketersediaan) : Aspek yang berhubungan dengan ketersediaan data, informasi,
atau layanan, ketika data, informasi atau layanan tersebut diperlukan.
5. Acces Control (Kontrol Akses) : Aspek ini berhubungan dengan klasifikasi pengguna dan cara
pengaksesan informasi yang dilakukan oleh pengguna.
6. Non Repudiation (Non-Penolakan) : Aspek yang berkaitan dengan pencatatan pengguna, agar
pengguna data, informasi atau layanan tidak dapat menyangkal bahwa telah melakukan akses
terhadap data, informasi, ataupun layanan yang tersedia