Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
Transcript of Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 1/44
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kecemasan
1. Pengertian Kecemasan
Kecemasan adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan
dan tidak dapat dibenarkan yang sering disertai dengan gejala fisiologis
(Tomb, 2000). Stuart (200) mengatakan kecemasan adalah keadaan emosi
yang tidak memiliki objek yang spesifik dan kondisi ini dialami secara
subjektif. !emas berbeda dengan rasa takut. Takut merupakan penilaian
intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya. !emas adalah respon
emosional terhadap penilaian tersebut. "enurut #ignyosoebroto, $%
dikutip oleh &urba, dkk. (200$), takut mempunyai sumber penyebab yang
spesifik atau objektif yang dapat diidentifikasi secara nyata, sedangkan
cemas sumber penyebabnya tidak dapat ditunjuk secara nyata dan jelas.
!emas merupakan suatu keadaan yang 'ajar, karena seseorang
pasti menginginkan segala sesuatu dalam kehidupannya dapat berjalan
dengan lancar dan terhindar dari segala marabahaya atau kegagalan serta
sesuai dengan harapannya. anyak hal yang harus dicemaskan, salah
satunya adalah kesehatan, yaitu pada saat dira'at di rumah sakit. "isalnya
pada saat anak sakit dan harus dira'at di rumah sakit akan menimbulkan
dampak bagi orang tua maupun anak tersebut. al yang paling umum yang
dirasakan orang tua adalah kecemasan. Suatu hal yang normal, bahkan
adaptif untuk sedikit cemas mengenai aspek*aspek kehidupan tersebut.
Kecemasan merupakan suatu respons yang tepat terhadap ancaman, tetapi
$
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 2/44
0
kecemasan dapat menjadi abnormal bila tingkatannya tidak sesuai dengan
proporsi ancaman (+eid, et al., 200-).2. Tanda dan Gejala Kecemasan
Tanda dan gejala kecemasan yang ditunjukkan atau dikemukakan oleh
seseorang berariasi, tergantung dari beratnya atau tingkatan yang
dirasakan oleh idiidu tersebut (a'ari, 200). Keluhan yang sering
dikemukakan oleh seseorang saat mengalami kecemasan secara umum
menurut a'ari (200), antara lain adalah sebagai berikut/
a. ejala psikologis / pernyataan cemas1 kha'atir, firasat buruk, takut
akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung, merasa tegang, tidak
tenang, gelisah, mudah terkejut.
b. angguan pola tidur, mimpi*mimpi yang menegangkan.
c. angguan konsentrasi dan daya ingat.
d. ejala somatic / rasa sakit pada otot dan tulang, berdebar*debar, sesak
nafas, gangguan pencernaan, sakit kepala, gangguan perkemihan,
tangan terasa dingin dan lembab, dan lain sebagainya.
Kecemasan dapat diekspresikan secara langsung melalui perubahan
fisiologis dan perilaku dan secara tidak langsung melalui timbulnya gejala
atau mekanisme koping sebagai upaya untuk mela'an timbulnya
kecemasan (Kaplan Sadock, $$%). "enurut Stuart (200-) pada orang
yang cemas akan muncul beberapa respon yang meliputi /
a. 3espon fisiologis
) Kardioaskuler / palpitasi, tekanan darah meningkat, tekanan darah
menurun, denyut nadi menurun.
2) &ernafasan / nafas cepat dan pendek, nafas dangkal dan terengah*
engah
4) astrointestinal / nafsu makan menurun, tidak nyaman pada perut,
mual dan diare.
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 3/44
5) +euromuskular / tremor, gugup, gelisah, insomnia dan pusing.
-) Traktus urinarius / sering berkemih.
) Kulit / keringat dingin, gatal, 'ajah kemerahan. b. 3espon perilaku
3espon perilaku yang muncul adalah gelisah, tremor, ketegangan
fisik, reaksi terkejut, gugup, bicara cepat, menghindar, kurang
kooordinasi, menarik diri dari hubungan interpersonal dan melarikan
diri dari masalah.
c. 3espon kognitif
3espon kognitif yang muncul adalah perhatian terganggu, pelupa,
salah dalam memberikan penilaian, hambatan berfikir, kesadaran diri
meningkat, tidak mampu berkonsentrasi, tidak mampu mengambil
keputusan, menurunnya lapangan persepsi dan kreatifitas, bingung,
takut, kehilangan kontrol, takut pada gambaran isual dan takut cedera
atau kematian.
d. 3espon afektif
3espon afektif yang sering muncul adalah mudah terganggu, tidak
sabar, gelisah, tegang, ketakutan, 'aspada, gugup, mati rasa, rasa
bersalah dan malu.
3. Tingkat Kecemasan
&eplau ($4) dikutip oleh Stuart (200-), mengidentifikasi kecemasan
dalam empat tingkatan dan menggambarkan efek dari tiap tingkatan.
a. !emas 3ingan
!emas ringan merupakan cemas yang normal yang berhubungan
dengan ketegangan dalam kehidupan sehari*hari dan menyebabkan
seseorang menjadi 'aspada dan meningkatkan lahan persepsinya,
seperti melihat, mendengar dan gerakan menggenggam lebih kuat.
Kecemasan tingkat ini dapat memotiasi belajar dan menghasilkan
pertumbuhan dan kreatiitas.
b. !emas Sedang
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 4/44
2
!emas sedang memungkinkan seseorang untuk memusatkan pada
hal yang penting dan mengesampingkan hal yang lain, sehingga
seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan
sesuatu yang lebih terarah. Kecemasan ini mempersempit lapang
presepsi indiidu, seperti penglihatan, pendengaran, dan gerakan
menggenggam berkurang.
c. !emas erat
!emas berat sangat mengurangi lahan persepsi seseorang.
Seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan
spesifik dan tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku
ditujukan untuk mengurangi ketegangan. 6ndiidu tersebut
memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada suatu
area lain.
d. &anik
&anik berhubungan dengan terperangah, ketakutan dan teror.
3incian terpecah dari proporsinya. 6ndiidu yang mengalami panik
tidak mampu melakukan sesuatu 'alaupun dengan pengarahan hal itu
dikarenakan indiidu tersebut mengalami kehilangan kendali, terjadi
peningkatan aktiitas motorik, menurunnya kemampuan untuk
berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang, dan
kehilangan pemikiran yang rasional. &anik melibatkan disorganisasi
kepribadian. 6ndiidu yang mengalami panik juga tidak dapat
berkomunikasi secara efektif. Tingkat kecemasan ini tidak sejalan
dengan kehidupan, dan jika berlangsung terus menerus dalam 'aktu
yang lama, dapat terjadi kelelahan yang sangat bahkan kematian.
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 5/44
4
"enurut a'ari (200-), tingkat kecemasan dapat diukur dengan
menggunakan alat ukur (instrumen) yang dikenal dengan nama amilton
3ating Scale for 7n8iety (3S*7), yang terdiri dari 5 kelompok gejala,
antara lain adalah sebagai berikut /
a. &erasaan cemas / cemas, firasat buruk, takut akan pikiran sendiri dan
mudah tersinggung.
b. Ketegangan / merasa tegang, lesu, tidak dapat beristirahat dengan
tenang, mudah terkejut, mudah menangis, gemetar dan gelisah.
c. Ketakutan / pada gelap, pada orang asing, ditinggal sendiri, pada
binatang besar, pada keramaian lalu lintas dan pada kerumunan orang
banyak.
d. angguan tidur / sukar untuk tidur, terbangun pada malam hari, tidur
tidak nyenyak, bangun dengan lesu, banyak mimpi, mimpi buruk dan
mimpi yang menakutkan.
e. angguan kecerdasan / sukar berkonsentrasi, daya ingat menurun dan
daya ingat buruk.
f. &erasaan depresi (murung) / hilangnya minat, berkurangnya
kesenangan pada hobi, sedih, terbangun pada saat dini hari dan
perasaan berubah*ubah sepanjang hari.
g. ejala somatik1 fisik (otot) / sakit dan nyeri di otot, kaku, kedutan otot,
gigi gemerutuk dan suara tidak stabil.
h. ejala somatik1 fisik (sensorik) / tinnitus (telinga berdenging),
penglihatan kabur, muka merah atau pucat, merasa lemas dan perasaan
ditusuk*tusuk.
i. ejala kardioaskuler (jantung dan pembuluh darah) / takikardi
(denyut jantung cepat), berdebar*debar, nyeri di dada, denyut nadi
mengeras, rasa lesu1 lemas seperti mau pingsan dan detak jantung
menghilang1 berhenti sekejap.
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 6/44
5
j. ejala respiratori (pernafasan) / rasa tertekan atau sepit di dada, rasa
tercekik, sering menarik nafas dan nafas pendek1 sesak.k. ejala gastrointestinal (pencernaan) / sulit menelan, perut melilit,
gangguan pencernaan, nyeri sebelum dan sesudah makan, perasaan
terbakar di perut, rasa penuh atau kembung, mual, muntah, 7
konsistensinya lembek, sukar 7 (konstipasi) dan kehilangan berat
badan.
l. ejala urogenital (perkemihan dan kelamin) / sering buang air kecil,
tidak dapat menahan 7K, tidak datang bulan (tidak dapat haid), darah
haid berlebihan, darah haid sangat sedikit, masa haid berkepanjangan,
masa haid sangat pendek, haid beberapa kali dalam sebulan, menjadi
dingin (frigid, ejakulasi dini, ereksi melemah, ereksi hilang dan
impotensi.
m. ejala autonom / mulut kering, muka merah, mudah berkeringat,
kepala pusing kepala terasa berat, kepala terasa sakit dan bulu*bulu
berdiri.
n. Tingkah laku1 sikap / gelisah, tidak tenang, jari gemetar, kening1 dahi
berkerut, 'ajah tegang, otot tegang1 mengeras, nafas pendek dan cepar
serta 'ajah merah.
"asing*masing kelompok gejala diberi peilaian angka (score) antara 0*
5, dengan penilaian sebagai berikut /
) +ilai 0 9 tidak ada gejala (keluhan)
2) +ilai 9gejala ringan
4) +ilai 2 9 gejala sedang
5) +ilai 4 9 gejala berat
-) +ilai 5 9 gejala berat sekali1 panik
4. entang es!"n Kecemasan
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 7/44
-
"enurut Stuart (200), rentang respon induidu terhadap cemas
berfluktuasi antara respon adaptif dan maladaptif. 3entang respon yang
paling adaptif adalah antisipasi dimana indiidu siap siaga untuk
beradaptasi dengan cemas yang mungkin muncul. Sedangkan rentang yang
paling maladaptif adalah panik dimana indiidu sudah tidak mampu lagi
berespon terhadap cemas yang dihadapi sehingga mengalami ganguan
fisik dan psikososial.
3entang respon ansietas
3espons 7daptif 3espons "aladaptif
7ntisipasi ringan sedang berat panik
3entang respon ansietas
Stuart (200).
#. $akt"r Predis!"sisi
&enyebab kecemasan dapat dipahami melalui beberapa teori seperti yang
dikemukakan oleh :araia dan Stuart ($$%) dikutip oleh Stuart (200).
a. Teori &sikoanalitik
&andangan psikoanalitik menyatakan kecemasan adalah konflik
emosional yang terjadi antara dua elemen kepribadian, yaitu id dan
superego. 6d me'akili dorongan insting dan impuls primitif seseorang,
sedangkan superego mencerminkan hati nurani seseorang dan
dikendalikan oleh norma*norma budaya seseorang. ;go berfungsi
menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan, dan fungsi
kecemasan adalah mengingatkan ego bah'a ada bahaya.
b. Teori 6nterpersonal
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 8/44
"enurut pandangan interpersonal, kecemasan timbul dari perasaan
takut terhadap tidak adanya penerimaan dan penolakan interpersonal.
Kecemasan juga berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti
perpisahan dan kehilangan, yang menimbulkan kelemahan spesifik.
6ndiidu dengan harga diri rendah mudah mengalami perkembangan
kecemasan yang berat.
Kecemasan yang berhubungan dengan ketakutan ini dapat terjadi
pada orang tua atau dapat juga pada anak itu sendiri yang mengalami
tindakan pemasangan infus. Tindakan pemasangan infus akan
menimbulkan kecemasan dan ketakutan serta rasa tidak nyaman bagi
anak akibat nyeri yang dirasakan saat prosedur tersebut dilaksanakan.
Keadaan tersebut dapat membuat orang tua cemas dan takut jika
prosedur inasif pemasangan infus yang dilakukan akan memberikan
efek yang membuat anak merasa semakin sakit atau nyeri (Sulistiyani,
200$).
c. Teori &erilaku
"enurut pandangan perilaku, kecemasan merupakan hasil dari frustasi
yaitu segala sesuatu yang mengganggu kemampuan seseorang untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. <aktor tersebut bekerja menghambat
usaha seseorang untuk memperoleh kepuasan dan kenyamanan.
Kecemasan dapat terjadi pada anak yang dira'at di rumah sakit dan
dipasang infus akibat adanya hambatan untuk mencapai tujuan yang
diinginkannya, seperti bermain dan berkumpul bersama keluarganya
(Supartini, 2005).
d. Teori Keluarga
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 9/44
=
Teori keluarga menunjukkan bah'a kecemasan merupakan hal
yang biasa ditemui dalam suatu keluarga. Kecemasan ini terkait
dengan tugas perkembangan indiidu dalam keluarga. 7nak yang akan
dira'at di rumah sakit merasa tugas perkembangannya dalam keluarga
akan terganggu sehingga dapat menimbulkan kecemasan.
e. Teori iologis
Teori biologis menunjukkan bah'a otak mengandung reseptor
khusus untuk ben>odia>epin. 3eseptor ini mungkin membantu
mengatur kecemasan. &enghambat asam aminobutirik*gamma
neuroregulator (77) juga mungkin memainkan peran utama dalam
mekanisme biologis berhubungan dengan kecemasan. Selain itu, telah
dibuktikan bah'a kesehatan umum seseorang mempunyai akibat nyata
sebagai predisposisi terhadap kecemasan. Kecemasan mungkin disertai
gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang untuk
mengatasi stressor.
%. $akt"r Presi!itasi
Stuart (200) mengatakan bah'a faktor presipitasi1 stressor pencetus
dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu /
a. 7ncaman Terhadap 6ntegritas <isik
7ncaman terhadap integritas fisik seseorang meliputi
ketidakmampuan fisiologis atau menurunnya kapasitas untuk
melakukan aktiitas hidup sehari*hari. Kejadian ini menyebabkan
kecemasan dimana timbul akibat kekha'atiran terhadap tindakan
pemasangan infus yang mempengaruhi integritas tubuh secara
keseluruhan. &ada anak yang dira'at di rumah sakit timbul kecemasan
karena ketidakmampuan fisiologis dan menurunnya kapasitas untuk
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 10/44
%
melakukan aktiitas sehari*hari, seperti bermain, belajar bagi anak usia
sekolah, dan lain sebagainya. b. 7ncaman terhadap 3asa 7man
7ncaman ini terkait terhadap rasa aman yang dapat menyebabkan
terjadinya kecemasan, seperti ancaman terhadap sistem diri seseorang
yang dapat membahayakan identitas, harga diri dan fungsi sosial
seseorang. 7ncaman ini dapat terjadi pada anak yang akan yang akan
dilakukan tindakan pemasangan infus dan bisa juga terjadi pada orang
tua. 7ncaman yang terjadi pada orang tua dapat disebabkan karena
orang tua merasa bah'a anak mereka akan menerima pengobatan yang
membuat anak bertambah sakit atau nyeri. ?rang tua cemas dan takut
jika prosedur inasif pemasangan infus yang dilakukan akan
memberikan efek yang membuat anak merasa semakin sakit atau nyeri
(Sulistiyani, 200$). Sedangkan pada anak, tindakan pemasangan infus
mengakibatkan nyeri yang dirasakan anak tersebut.
B. K"nse! Kel&arga
1. Pengertian Kel&arga
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi, atau perka'inan (#?,
$$ dalam Setiadi. 200%/ 2 )
Keluarga, adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri
dari suami *istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan
anaknya. (KK+, $$2 dalam "ur'ani dan Setyo'ati. 200 / 2%)
"enurut @epkes 36 ($$%) dalam Setia'ati (200%), keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 11/44
$
dan beberapa orang yang terkumpul serta tinggal disuatu tempat di
ba'ah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.Keluarga juga didefinisikan sebagai suatu ikatan atau persekutuan
hidup dasar perka'inan antara orang de'asa yang berlainan jenis
yang hidup bersama atau seorang laki*laki atau seorang perempuan
yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri
atau adopsi, dan tinggal dalam sebuah rumah tangga (Sayekti, $$5
dalam Suprajitno, 2005).2. $&ngsi Kel&arga
<ungsi keluarga menurut <riedman ($$%).
a. <ungsi afektif
erhubungan deengan fungsi internal keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan psiko sosial fungsi efektif ini
merupakan sumber energy kebahagiaan keluarga.
b. <ungsi sosialisasi
Sosialisasi dimulai sejak lahir, keberhasilan perkembangan
indiidu dan keluarga di capai melalui interaksi atau hubungan
antar anggota. 7nggota keluarga belajar disiplin, belajar norma,
budaya dan perilaku melalui hubungan interaksi dalam keluarga.
c. <ungsi reproduksi
Keluarga berfungsi meneruskan keturunan dan menambahkan
sumber daya manusia.
d. <ungsi ekonomiKeluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan seluruh keluarga
seperti kebutuhan makan, minum, pakaian, tempat tinggal, dll
e. <ungsi kepera'atan kesehatan
Kesanggupan keluarga untuk melakukan pemeliharaan kesehatan
dilihat dari - tugas kesehatan keluarga yaitu /
) Keluarga mengenal masalah kesehatan.
2) Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk
mengatasi masalah keessehatan.
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 12/44
20
4) Keluarga mampu mera'at anggota keluarga yang
mengalami masalah kesehatan.5) "emodifikasi lingkungan, menciptakan dan
mempertahankan suasana rumah yang sehat.
-) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
yang tepat.
3. Str&kt&r Kel&arga
<riedman $%%, dalam buku "ubarak, 200
menggambarkan struktur keluarga terdiri dari /
a. Struktur komunikasiKomunikasi dalam keluarga dikatakan berfungsi apabila / jujur,
terbuka, melibatkan emosi, konflik selesai dan ada hirarki
kekuatan, komunikasi keluarga bagi pengirim / yakin,
mengemukakan pesan, jelas dan berkualitas, meminta dan
menerima umpan balik. &enerima / mendengarkan pesan,
memberikan umpan balik dan alid.
b . Struktur peran
Aang dimaksud struktur peran adalah serangkaian perilaku
yang diharapkan sesuai posisi sosial yang diberikan. Badi pada
struktur peran bias bersifat formal atau informal.
c. Struktur kekuatan
Aang dimaksud adalah kemampuan dari indiidu untuk
mengontrol atau mempengaruhi atau merubah perilaku orang lain.
d. Struktur nilai dan normal
+ilai adalah sistem ide*ide, sikap keyakinan yang mengikat
anggota keluarga dalam budaya tertentu, sedangkan norma adalah
pola perilaku yang diterima pada lingkungan sosial tertentu berarti
disini adalah lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat
sekitar keluarga (Suprajitno, 2005).
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 13/44
2
'. K"nse! I'U
1. (e)inisi I'U
6!C ( Intensive Care Unit ) adalah ruang ra'at di rumah
sakit yang dilengkapi dengan staf dan peralatan khusus untuk
mera'at dan mengobati pasien dengan perubahan fisiologi yang
cepat memburuk yang mempunyai intensitas defek fisiologi satu
organ ataupun mempengaruhi organ lainnya sehingga merupakan
keadaaan kritis yang dapat menyebabkan kematian. Tiap pasien kritis
erat kaitannya dengan pera'atan intensif oleh karena memerlukan
pencatatan medis yang berkesinambungan dan monitoring serta dengan
cepaat dapat dipantau perubahan fisiologis yang terjadi atau akibat
dari penurunan fungsi organ *organ tubuh lainnya (3ab,200=).
"enurut Keputusan "enteri Kesehatan 3epublik
6ndonesia +omor ==%1";+K;S1SK1D661200 tentang &edoman
&enyelenggaraan &elayanan 6!C di 3umah sakit, 6!C adalah suatu
bagian dari rumah sakit yang mandiri (instalasi di ba'ah direktur
pelayanan), dengan staf yang khusus dan perlengkapan yang khusus
yang di tujukan untuk obserasi, pera'atan dan terapi pasien*pasien
yang menderita penyakit, cedera atau penyuli*penyulit yang mengancam
nya'a atau potensial mengancam nya'a dengan prognosis dubia.
2. Sejara* I'U
6!C mulai muncul dari ruang pulih sadar paska bedah pada tahun
$-0. 6!C modern berkembang dengan mencakup penanganan
respirasi dan jantung menunjang ffal organ dan penanganan jantung
koroner mulai $0. &ada tahun $=0, perhatian terhadap 6!C di
6ndonesia semakin besar (6!C pertama kali adalah 3S!" Bakarta),
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 14/44
22
terutama dengan adanya penelitian tentang proses patofisiologi, hasil
pengobatan pasien kritis dan program pelatihan 6!C. @alam beberapa
tahun terakhir, 6!C mulai menjadi spesialis tersendiri, baik untuk
dokter maupun pera'atnya.
3. Pem+agian I'U +erdasarkan kelengka!an
erdasarkan kelengkapan penyelenggaraan maka 6!C dapat
dibagi atas tiga tingkatan. Aang pertama 6!C tingkat 6 yang
terdapat di rumah sakit kecil yang dilengkapi dengan pera'at, ruang
obserasi, monitor, resusitasi dan entilator jangka pendek yang tidak
lebih dari 25 jam. 6!C ini sangat bergantung kepada 6!C yang lebih
besar. Kedua, 6!C tingkat 66 yang terdapat pada rumah sakit umum
yang lebih besar di mana dapat dilakukan entilator yang lebih lama
yang dilengkapi dengan dokter tetap, alat diagnose yang lebih lengkap,
laboratorium patologi dan fisioterapi. Aang ketiga, 6!C tingkat 666
yang merupakan 6!C yang terdapat di rumah sakit rujukan dimana
terdapat alat yang lebih lengkap antaraa lain hemofiltrasi, monitor
inasie termasuk katerisasi dan monitor intracranial. 6!C ini
dilengkapi oleh dokter spesialis dan pera'at yang lebih terlatih
dan konsultan dengan berbagai latar belakang keahlian (3ab, 200=).4. Kriteria Pasien ,as&k dan Kel&ar I'U
a. 7da 4 prioritas pasien masuk 6!C yaitu /
) &rioritas 6
&asien kritis, tidak stabil yang memerlukan bantuan
entilasi, monitoring obat E obatan osoaktif secara kontinyu.
"isalnya / pasien bedah kardiotoraksik, pasien shock septic.
2) &rioritas 66
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 15/44
24
&asien memerlukan pelayanan pemantauan canggih dari
6!C, Karen memerlukan terapi inkusif segera. "isalnya /
pada pasien panyakit dasar jantung, paru 1 ginjal akut dan berat
ataau telah mengalami pebedahan mayor.
4) &rioritas 666
&asien sakit kritis dan tidak stabil dimana kemungkinan
kesembuhan atau mendapat manfaat sakit dari terapi 6!C.
"isalnya / pasien dengan keganasan metastase fisik disertai
infeksi pericardial tamponade 1 sumbatan jalan nafas dll.
b. 7da tiga kriteria pasien keluar 6!C
&asien tidak perlu lagi berada di 6!C apabila /
) "eninggal dunia.
2) Tidak ada kega'atan mengancam ji'a sehingga dira'at di
ruang biasa atau dapat pulang.
4) 7tas permintaan keluarga pasien. Cntuk kasus seperti ini
keluarga atau pasien harus menandatangani surat keluar 6!C
atas permintaan sendiri.
#. Sistem Pela-anan &ang I'U
&enyelenggaraan pelayanan 6!C di rumah sakit harus berpedoman
pada Keputusan Kesehatan 3epublik 6ndonesia +omor ==%
1";+K;S1SK1D661200 tentang &edoman &enyelenggaraan &elayanan
6!C di rumah sakit. &elayanan 6!C di rumah sakit meliputi beberap
hal, yang pertama etika kedokteran diamana etika pelayanan di
ruang 6!C harus berdasarkan falsafah dasar Fsaya akan senantiasa
mengutamakan kesehatan pasien, dan berorientasi untuk dapat secara
optimal, memperbaiki kondisi kesehatan pasien.
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 16/44
25
Kedua, indikasi yang benar dimana pasien yang dira'at di 6!C
harus pasien yang memerlukan interensi medis segera oleh tim
intensive care, pasien yang memerlukan pengelolaan fungsi system
organ tubuh secara terkoordinasi dan berkelanjutan sehingga dapt
dilakukan penga'asan yang konstan dan metode terapi titrasi, dan
pasien sakit kritis yang memerlukan pemantauan kontinyu dan
tindakan segera untuk mencegah timbulnya dekompensasi fisiologis.
Ketiga, kerjasama multidisipliner dalam masalah medis
kompleks dimana dasar pengelolaan pasien 6!C adalah pendekatan
multidisipli n tenaga kesehatan dari beberapa ilmu terkait yang
memberikan kontribusinya sesuai dengan bidang keahliannya dan
bekerja sama di dalam tim yang dipimpin oleh seorang dokter
intensiis sebagai ketua tim.
Keempat, kebutuhan pelayanan kesehatan pasien dimana
kebutuhan pasien 6!C adalah tindakan resusitasi yang meliputi
dukungan hidup untuk fungsi *fungsi ital seperti Airway (fungsi
jalan napas), Breathing (fungsi pernapasan), Circulation (fungsi
sirkulasi), Brain (fungsi otak) dan fungsi organ loain, dilanjutkan
dengan diagnosis dan terapi definitif.Kelima, peran koordinasi dan integrasi dalam kerja sama tim
dimana setiap tim multidisiplin harus bekerja dengan melihat
kondisi pasien mislalnya sebelum masuk 6!C, dokter yang mera'at
pasien melakukan ealuasi pa sien sesuai bidangnya dan member
pandangan atau usulan terapi kemudian kepala 6!C melakukan ealuasi
menyeluruh, mengambil kesimpulan, memberi instruksi terapi dan
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 17/44
2-
tindakan nsecara tertulis dengan mempertimbangkan usulan anggota
tim lainnya serta berkonsultasi dengan konsultan lain dan dapat
mempertimbangkan usulan*usulan anggota tim.
Keenam, asas prioritas yang mengharuskan setiap pasien yang
dimasukkan ke ruang 6!C harus dengan indikasi masuk ke
ruang 6!C yang benar. Karena keterbatasan jumlah tempat tidur
6!C, maka berlaku asas prioritas dan indikasi masuk.
Ketujuh, sistem manajemen peningkatan mutu terpadu demi
tercapainya koordinasi dan peningkatan mutu pelayanan di rruang
6!C yang memerlukan tim kendali mutu yang anggotanya terdiri
dari beberapa disiplin ilmu, dengan tugas utamnya memberi masukan
dan bekerja sama dengan staf structural 6!C untuk selalu
meningkatkan mutu pelayanan 6!C.
Kedelapan, kemitraan profesi dimana kegiatan pelayanan pasien di
ruang 6!C disamping multi disiplin juga antar profesi seperti profesi
medic, profesi pera'at dan profesi lain. 7gar dicapai hasil optimal maka
perlu peningkatan mutu S@" (Sumber @aya "anusia) secara
berkelanjutan, menyeluruh dan mencakup semua profesi.
Kesembilan, efektifitas, keselamatan dan ekonomis dimana unit
pelayanan di ruang 6!C mempunyai biaya dan teknologi yang
tinggi, multi disiplin dan multi profesi, jadi harus berdasarkan asas
efektifitas, keselamatan dan ekonomis.
Kesepuluh, kontinuitas pelayanan yang ditujukan untuk
efektifitas, kesselaamtan dan ekonomisnya pelayanan 6!C. Cntuk itu
perlu dikembangkan unti pelayanan tinggkat tinggi ( High Care Unit
= HCU ). <ungsi utama !C adalah menjadi unit pera'atan dari
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 18/44
2
bangsal ra'at dan ruang 6!C. @i !C, tidak diperlukan peralatan
canggih seperti 6!C tetapi yang diperlukan adalah ke'aspadaan dan
pemantauan lebih tinggi.
%. Peralatan I'U
Cnit pera'atan kritis atau pera'atan intensif (6!C)
merupakan unit rumah sakit dimana klien menerima pera'atan
medis intensif dan mendapat monitoring yang ketat. 6!C memiliki
teknologi yang canggih seperti monitor jantung terkomputerisasi dan
entilator mekanis. #alaupun peralatan tersebut juga tersedia pada
unit pera'atan biasa, klien pada 6!C dimonitor dan dipertahankan
dengan menggunakan peralatan lebih dari satu. Staf kepera'atan
dan medis pada 6!C memiliki pengetahuan khusus tentang prinsip
dan teknik pera'atan kritis. 6!C merupakan tempat pelayanan medis
yang paling mahal karena setiap peraa'at hanya melayani satu atau
dua orang klien dalam satu 'aktu dan dikarenakan banyaknya
terapi dan prosedur yang dibutuhkan seorang klien dalam 6!C (&otter
&erry, 200$).
&ada prinsipnya alat dalam pera'atan intensif dapat dibagi atas
dua yaitu alat* alat pemantau dan alat*alat pembantu termasuk alat
entilator, hemodialisa dan berbagai alat lainnya termasuk
defebrilator. 7lat*alat monitor meliputi bedside dan monitor sentral,
;K, monitor tekanan intraaskuler dan intracranial, computer
cardiac output, oksimeter nadi, monitor faal paru, analiser
karbondioksida, fungsi serebral1monitor ;;, monitor tempratur,
analisa kimia darah, analisaa gas dan elektrolit, radiologi ( X-ray
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 19/44
2=
viewers, portable X-ray machine, image intensifier ), alat* alat
respirasi (Gentilator, humidifiers, terapi oksigen), alat intubasi
(airway control euipment ), resuscitator otomotik, fiberoptik
bronkoskop, dan mesin anastesi (3ab, 200=).
. Pera/at I'U
Seorang pera'at yang bertugas di 6!C melaksanakan tiga
tugas utama yaitu, life support , memonitor keadaan pasien dan
perubahan keadaan akibat pengobatan dan mencegah komplikasi
yang mungkin terjadi. ?leh karena itu diperlukan satu pera'at
untuk setiap pasien dengan pipa endotrakeal baik dengan
menggunakan entilator maupun yang tidak. @i 7u stralia
diklasifikasikan empat kriteria pera'at 6!C yaitu, pera'at 6!C
yang telah mendapat pelatihan lebih dari duabelas bulan ditambah
dengan pengalaman, pera'at yang telah mendapat latihan duabelas
bulan, pera'at yang telah mendapat sertifikat pengobatan kritis
(critical care certificate), dan pera'at sebagai pelatih (trainer ) (3ab,
200=).
@i 6ndonesia, ketenagaan pera'at di ruang 6!C di atur
dalam Keputusan "enteri Kesehatan3epublik 6ndonesia +omor
==%1";+K;S1SK1D661200 tentang &edoman &enyelenggaraan
&elayanan 6!C di 3umah Sakit yaitu, untuk 6!C leel 6 maka
pera'atnya adalah pera'at terlatih yang bersertifikat bantuan hidup
dasar dan bantuan lanjut, untuk 6!C leel 66 diperlukan minimal
-0H dari jumlah seluruh pera'at di 6!C merupakan pera'at terlatih
dan bersertifikat 6!C, dan untuk 6!C leel 666 diperlukan =-H dari
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 20/44
2%
jumlah seluruh pera'at di 6!C merupakan pera'at terlatih dan
bersertifikat 6!C.
(. K"m&nikasi Tera!e&tik
1. Pengertian
"enurut Sheila (200), komunikasi terapeutik adalah komunikasi
interpersonal antara pera'at dan klien karena adanya rasa saling
membutuhkan dan saling memberikan pengertian antara pera'at dan
klien, yang direncanakan secara sadar dan bertujuan untuk kesembuhan
klien. Sedangkan menurut @e'it (200), komunikasi terapeutik
merupakan komunikasi yang mengutamakan saling pengertian antara
pemberi informasi dan penerima informasi dengan cara menggunakan
ungkapan*ungkapan atau isyarat*isyarat tertentu antara pera'at dan klien.
@ari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan pengertian
komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara pera'at dan
klien karena adanya rasa saling membutuhkan dan mengutamakan saling
pengertian yang direncanakan secara sadar dengan menggunakan
ungkapan*ungkapan atau isyarat*isyarat tertentu dan bertujuan untuk
kesembuhan klien.
2. $&ngsi K"m&nikasi Tera!e&tik
<ungsi komunikasi terapeutik adalah untuk mendorong dan
menganjurkankerjasama antara pera'at dan klien. &era'at berusaha
mengungkap perasaan, mengidentifikasi dan mengkaji masalah serta
mengealuasi tindakan yang dilakukan dalam pera'atan. &roses
komunikasi yang baik dapat memberikan pengertian tingkah laku klien
dan membantu klien mengatasi persoalan yang dihadapi pada tahap
pera'atan. Sedangkan pada tahap preentif kegunaannya adalah
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 21/44
2$
mencegah adanya tindakan yang negatif terhadap pertahanan diri klien
(Sheila, 200).3. T&j&an K"m&nikasi Tera!e&tik
Tujuan komunikasi terapeutik menurut Stuart :araia (200)
adalah kesadaran diri, penerimaan diri, dan meningkatnya kehormatan diriI
identitas pribadi yang jelas dan meningkatnya integritas pribadiI
kemampuan untuk membentuk suatu keintiman, saling ketergantungan,
hubungan interpersonal, dengan kapasitas memberi dan menerima cintaI
mendorong fungsi dan meningkatkan kemampuan terhadap kebutuhan
yang memuaskan dan mencapai tujuan pribadi yang realistik.
Sedangkan menurut Sheila (200), adalah membantu klien untuk
memperjelas dan mengurangi beban perasaan dan pikiran serta dapat
mengambil tindakan untuk mengubah situasi yang ada, bila pasien percaya
pada hal yang diperlukan, mengurangi keraguan, membantu dalam hal
mengambil tindakan yang efektif dan mempertahankan kekuatan egonya
dan mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan dirinya sendiri.
4. Uns&r0&ns&r K"m&nikasi Tera!e&tik
"enurut &otter dan &erry (200-), unsur*unsur komunikasi meliputi /
a. Komunikator (pemba'a berita)
7dalah indiidu, keluarga maupun kelompok yang mempunyai
inisiatif dalam menyelenggarakan komunikasi dengan indiidu atau
kelompok lain yang menjadi sasaran. Komunikator bisa juga berarti
tempat berasalnya sumber pengertian yang dikomunikasikan.
b. !essage (pesan 1 berita)
7dalah berita yang disampaikan oleh komunikator melalui lambang*
lambang pembicaraan, gerakan*gerakan dan sebagainya. "essage bisa
berupa gerakan, sinar, suara, lambaian tangan dansebagainya.
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 22/44
40
Sedangkan di rumah sakit message bisa berupa nasehat dokter, hasil
konsultasi pada status klien, laporan dan sebagainya.c. Channel (saluran)
7dalah sarana tempat berlakunya lambang*lambang, meliputi
pendengaran, penglihatan penciuman dan perabaan.
d. Komunikan
7dalah objek*objek sasaran dari kegiatan komunikasi atau orang
yang menerima berita atau lambang, bisa berupa klien, keluarga
maupun masyarakat.e" #ee$ bac%
7dalah arus umpan balik dalam rangka proses berlangsungnya
komunikasi. al ini bisa juga dijadikan patokan sejauh mana
pencapaian dari pesan yang telah disampaikan.
#. $akt"r0)akt"r -ang ,em!engar&*i K"m&nikasi Tera!e&tik
"enurut &otter dan &erry (200-), faktor*faktor yang mempengaruhi
proses komunikasi meliputi /
a. &erkembangan
&era'at harus mengerti pengaruh perkembangan usia, baik dari sisi
bahasa, maupun proses berfikir dari orang tersebut agar komunikasi
efektif. Karena cara berkomunikasi dengan anak usia remaja dan anak
usia balita sangatlah berbeda.
b. &ersepsi
&ersepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu
kejadian atau peristi'a. &erbedaan persepsi dapat mengakibatkan
terhambatnya komunikasi.
c. +ilai
+ilai adalah standar yang mempengaruhi perilaku sehingga penting
bagi pera'at untuk menyadari nilai seseorang. @alam hubungan
profesionalnya diharapkan pera'at tidak terpengaruh oleh nilai
pribadinya.
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 23/44
4
d. :atar elakang Sosial udaya
ahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor
budaya. udaya juga akan membatasi cara bertindak dan
berkomunikasi.
e. ;mosi
;mosi merupakan perasaan subjektif terhadap suatu kejadian.
;mosi seperti marah, sedih, senang, akan dapat mempengaruhi
pera'at dalam berkomunikasi dengan orang lain.
f. Benis Kelamin
Setiap jenis kelamin mempunyai gaya komunikasi yang berbeda*
beda, menurut Sheila (200), 'anita menggunakan bahasa untuk
mencari kejelasan, meminimalkan perbedaan, serta membangun dan
mendukung keintiman, sedangkan laki*laki menggunakan bahasa
untuk mendapatkan kemandirian.
g. &engetahuan
Tingkat pengetahuan akan mempengaruhi komunikasi yang
dilakukan, seseorang yang tingkat pengetahuannya rendah akan sulit
merespon pertanyaan yang mengandung bahasa erbal dengan tingkat
pengetahuan yang lebih tinggi.
h. &eran dan ubungan
aya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antar orang
yang berkomunikasi. !ara komunikasi seorang pera'at pada klien
akan berbeda tergantung perannya.
i. :ingkungan
:ingkungan interaksi akan mempengaruhi komunikasi yang
efektif. Suasana yang bising, tidak ada priasi yang tepat akan
menimbulkan keracunan, ketegangan, dan ketidaknyamanan.
j. Barak
Barak dapat mempengaruhi komunikasi. Barak tertentu
menyediakan rasa aman dan kontrol.
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 24/44
42
%. Prisi!0!rinsi! K"m&nikasi Tera!e&tik
&rinsip*prinsip dari komunikasi terapeutik menurut !arl 3ogers
dikutip oleh &otter dan &erry (200-) adalah /
a. &era'at harus mengenal dirinya sendiri yang berarti menghayati,
memahami dirinya sendiri serta nilai yang dianut.
b. Komunikasi harus ditandai dengan sikap saling menerima, saling
percaya dan saling menghargai.
c. &era'at harus memahami, menghayati nilai yang dianut oleh klien.
d. &era'at harus menyadari pentingnya kebutuhan klien baik fisik
maupun mental.e. &era'at harus menciptakan suasana yang memungkinkan klien
memiliki motiasi untuk merubah dirinya baik sikap, tingkah lakunya
sehingga tumbuh makin matang dan dapat memecahkan masalah*
masalah yang dihadapi.
f. &era'at harus mampu menguasai perasaan sendiri secara bertahap
untuk mengetahui dan mengatasi perasaan gembira, sedih, marah,
keberhasilan maupun frustasi.
g. "ampu menentukan batas 'aktu yang sesuai dan dapat
mempertahankan konsistensinya.
h. "emahami betul arti empati sebagai tindakan yang terapeutik dan
sebaliknya simpati bukan tindakan yang terapeutik
i. Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan dasar dari hubungan
terapeutik. j. "ampu berperan sebagai role model agar dapat menunjukan dan
meyakinkan orang lain tentang kesehatan, oleh karena itu pera'at
perlu mempertahankan suatu keadaan sehat fisik, mental, spiritual dan
gaya hidup.
k. @isarankan untuk mengekspresikan perasaan bila dianggap
mengganggu.
l. 7ltruisme mendapatkan kepuasan dengan menolong orang lain secara
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 25/44
44
manusia'i.
m. erpegang pada etika dengan cara berusaha sedapat mungkin
mengambil keputusan berdasarkan prinsip kesejahteraan manusia.
Sedangkan menurut oyd dan +ihart ($$%) dikutip oleh +urjannah
(200), prinsip komunikasi terapeutik meliputi /
a. Klien harus merupakan fokus utama dari interaksi.
b. Tingkah laku profesional mengatur hubungan terapeutik.
c. "embuka diri dapat digunakan hanya pada saat membuka diri
mempunyai tujuan terapeutik.d. ubungan sosial dengan klien harus dihindari.
e. Kerahasiaan klien harus dijaga.
f. Kompetisi intelektual harus dikaji untuk menentukan pemahaman.
g. 6mplementasi, interensi berdasarkan teori.
h. "emelihara interaksi yang tidak menilai dan menghindari membuat
penilaian tentang tingkah laku klien dan memberi nasehat
i. eri petunjuk klien untuk menginterpretasikan kembali
pengalamannya secara rasional.
j. Telusuri interaksi erbal klien melalui statemen , klarifikasi dan
hindari perubahan subyek atau topik jika perubahan isi topik tidak
merupakan sesuatu yang sangat menarik klien
. Sika! Pera/at (alam ,elak&kan K"m&nikasi Tera!e&tik
"enurut ;gan ($=-) dikutip oleh Keliat (200), ada lima sikap atau
cara seseorang pera'at dalam berkomunikasi dengan klien yaitu /
a. erhadapan, arti dari posisi ini adalah F saya siap untuk anda F.
b. "empertahankan kontak mata pada leel yang sama berarti
menghargai klien dan menyatakan keinginan untuk tetap
berkomunikasi.
c. "embungkuk ke arah klien. &osisi ini menunjukan keinginan untuk
menyatakan atau mendengar sesuatu.
d. "empertahankan sikap terbuka, tidak melipat kaki atau tangan,
menunjukan keterbukaan untuk berkomuikasi.
e. Tetap relaks, tetap dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 26/44
45
dan relaksasi dalam memberi respon pada klien.
. Karakteristik K"m&nikasi Tera!e&tik
"enurut 7r'ani (200), ada tiga hal mendasar yang memberi ciri*ciri
komunikasi terapeutik yaitu /
a. Keiklasan ( genuineness&
Kesadaran diri pera'at untuk dapat menerima sikap klien tanpa
menolak segala bentuk perasaan negatif yang dimiliki klien dan
berusaha untuk berinteraksi dengan klien.
b. ;mpati 'empathy)
;mpati merupakan perasaan F pemahaman F dan F penerimaan F
pera'at terhadap perasaan yang dialami klien dan kemampuan
merasakan F dunia pribadi klien F.
c. Kehangatan (warmth)
ubungan yang saling membantu (helping relationship) dibuat untuk
memberikan kesempatan klien mengeluarkan F unek*unek F (perasaan
dan nilai*nilai) secara bebas.
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 27/44
4-
. Per+edaan K"m&nikasi Tera!e&tik (engan K"m&nikasi S"sial
0. Tabel 2. perbedaan antara komunikasi sosial dengan komunikasi terapeutik
. Komponen ubungan 2. Komunikasi Sosial 4. Komunikasi Terapeutik
a. Saling membuka diri
5.
a. erariasi
-.
a. Klien / membuka diri &era'at / membuka diri
untuk mendorong tujuan penanganan b. <okus dari percakapan b. Tidak diketahui oleh peserta b. @iketahui oleh pera'at dan klien
c. Ketepatan dari topik c. Sosial, bisnis, umum, impersonal c. &ribadi dan relean untuk pera'at dan klien
d. ubungan pengalaman dan topik d. Ketidakterlibatan dan
. penggunaan dari
d. Keterlibatan dan penggunaan dari pengetahuan
langsung
e. ?rientasi 'aktu e. pengetahuan yang tidak langsung e. Saat ini
=.
f. &enggunaan perasaan f. "asa lalu dan masa depan Saling
membagi perasaan yang tidak enak
f. Klien membagi perasaan dan diberi semangat
oleh pera'at
g. &enghargaan terhadap kebaikan
indiidu
g. Tidak diakui g. @iakui penuh
h. &erpisahan atau terminasi h. Terbuka E tertutup h. Spesifik
%. J) Sumber / Stuart Sundeen, (200-)
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 28/44
4
1. Te*nik K"m&nikasi Tera!e&tik
2. &era'at dalam melaksanakan komunikasi terapeutik harus
memperhatikan teknik*teknik komunikasi terapeutik diantaranya /
a. "endengarkan dengan aktif (active listening )
2. &era'at secara aktif mengikuti apa yang dibicarakan klien dan
memberikan perhatian. &era'at memberikan tanggapan dengan tepat
dan tidak memotong pembicaraan klien (&ur'anto, $$5).
a. "endengar pasif
22. Kegiatan mendengarkan dengan kegiatan nonerbal untuk klien,
misalnya dengan kontak mata dan menganggukan kepala (+urjannah,
200).
a. &enerimaan
24. Kesediaan mendengar informasi tanpa menunjukan keraguan atau
ketidaksetujuan dengan tingkah laku yang menunjukan ketertarikan
dan tidak menilai (+urjannah, 200)
a. "emberikan kesempatan pada klien untuk memulai pembicaraan
25. "emberikan kesempatan pada klien untuk memilih topik
pembicaraan dengan cara menciptakan suasana dimana klien merasa
terlibat penuh dalam suatu pembicaraan (&ur'anto, $$5).
a. Klarifikasi
2-. @ilakukan bila pera'at ragu, tidak jelas, tidak mendengar atau
klien malu mengukapkan informasi. Teknik ini berguna untuk
kejelasan dan kesamaan ide, perasaan dan persepsi pera'at dan klien
(Keliat, $$).
a. "emfokuskan
2. Kegiatan komunikasi yang dilakukan untuk membantu klien bicara
pada topik yang dipilih dan yang penting dan menjaga pembicaraan
tetap menuju tujuan, yaitu lebih spesifik, lebih jelas, dan berfokus pada
realita (Keliat, $$).
a. 3efleksi
2=. "emberi kesempatan kepada klien untuk memahami sikapnya
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 29/44
4=
sendiri, mengerti perasaan dan kebingungan, keragu*raguan serta
persepsinya yang benar. al ini digunakan untuk membantu klien
dalam memngukapkan masalahnya agar menjadi jelas. "enyadari
bah'a pera'at mengharapkan dirinya untuk mampu berfikir bah'a
dirinya adalah manusia yang mempunyai kapasitas dan kemampuan
sebagai indiidu yang terintegrasi dan bukan sebagai bagian dengan
orang lain (&ur'anto, $$5).
a. ?bserasi2%. Kegiatan mengamati klien atau orang lain. @ilakukan apabila
terdapat konflik antara erbal dan non erbal nyata dan tidak biasa ada
pada klien (Stuart dan Sundeen $$- dikutip oleh +urjannah 200).
a. "engulang (restating&
2$. &engulangan pikiran utama yang diekspresikan klien. Tehnik ini
bernilai terapeutik ditandai dengan pera'at mendengar dan melakukan
alidasi, mendukung klien dan memberikan perhatian terhadap apa
yang baru saja dikatakan dan menjadi non terapeutik bila pera'at
kurang melakukan alidasi terhadap interpretasi dari klien, menilai dan
menyakinkan serta bertahan. @igunakan pada saat mencoba apa yang
klien ucapkan (+urjannah, 200).
a. ;ksplorasi (e(ploring )
40. "enggali lebih dalam ide*ide, pengalaman, masalah klien yang
perlu diketahui (&ur'anto, $$5).
a. "embagi persepsi
4. "eminta pendapat klien tentang hal yang pera'at rasakan dan
pikirkan. @engan cara ini pera'at dapat meminta umpan balik dan
memberi informasi (Keliat, $$).
a. @iam ( silence)
42. "emberi 'aktu kepada klien dalam menimbang alternatif tindakan
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 30/44
4%
yang perlu dilakukan dan memberikan kesempatan untuk merasakan
bah'a dirinya diterima seutuhnya, meskipun klien tetap berdiam diri
atau merasa malu, tetapi klien tetap merasa bah'a dirinya tetap
berharga dan diterima. @iam dapat mendorong atau menghambat
komunikasi sehingga pera'at harus hati*hati dalam mengemukakan
tehnik ini. agi klien depresi diam biasa diartikan sebagai dorongan
pengertian dan penerimaan (&ur'anto, $$5).
a. "emberi informasi44. "emberikan informasi pada klien mengenai hal*hal yang tidak
atau belum diketahuinya atau bila klien bertanya. Cntuk membina
hubungan saling percaya dengan klien sehingga menambah
pengetahuan klien yang akan berguna untuk mengambil keputusan
secara realistik (&ur'anto, $$5).
a. "emberi Saran
45. "emberi alternatif ide untuk memecahkan masalah. Tepat dipakai
pada fase kerja dan tidak tepat pada fase a'al hubungan (Keliat, $$).
a. &ertanyaan terbuka (open-en$e$ uestion)
4-. &ertanyaan yang tidak memerlukan ja'aban F Aa F dan F "ungkin
F, tetapi pertanyaan memerlukan ja'aban yang luas, sehingga klien
dapat mengemukakan masalahnya, perasaanya dengan kata*kata
sendiri atau dapat memberikan informasi yang diperlukan (&ur'anto,
$$5).
a" Assertive
4. 7ssertie adalah kemampuan dengan secara menyakinkan dan
nyaman mengekspresikan pikiran dan perasaan diri dengan tetap
menghargai hak orang lain (+urjannah, 200).
a. "enyimpulkan
4=. "emba'a poin*poin penting dari diskusi untuk meningkatkan
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 31/44
4$
pemahaman. "emberi kesempatan untuk mengklarifikasi komunikasi
agar sama dengan ide dalam pikiran (Gacarolis, $$0 dikutip oleh
+urjannah, 200).
a. "emberikan pengakuan 1 penghargaan ( giving recognition)
4%. "emberi penghargaan merupakan tehnik untuk memberikan
pengakuan dan menandakan kesadaran (Schult> dan Gidebeck, $$%
dikutip oleh +urjannah, 200).
a" "ena'arkan diri ')ffering self&
4$. "enyediakan diri anda tanpa respon bersyarat atau respon yang
diharapkan (Schult> dan Gidebeck, $$% dikutip oleh +urjannah,
200).
a. "enghadirkan realitas 1 kenyataan ( presenting reality)
50. "enyediakan informasi dengan perilaku yang tidak menilai.
"isalnya, F Saya adalah yang mera'at kamu F (Schult> dan
Gidebeck, $$% dikutip oleh +urjannah, 200).
a. &enurunan jarak (re$ucing $istant )
5. "enurunkan jarak fisik antara pera'at dan klien. al ini
menunjukan komunikasi nonerbal dimana pera'at ingin terlibat
dengan klien (:eddy &epper, $$% dikutip oleh +urjannah, 200).
a. umor
52. @ugon ($%$), menyebutkan humor sebagai hal yang penting
dalam komunikasi erbal dikarenakan terta'a mengurangi ketegangan
dan rasa sakit akibat stress, serta meningkatkan keberhasilan asuhan
kepera'atan. Sementara Sulian E @eane ($$%), mengatakan bah'a
humor merangsang produksi katekolamin, sehingga seseorang merasa
sehat, dan hal ini akan meningkatkan toleransi nyeri, mengurangi
kecemasan serta memfalitasi relaksasi dan meningkatkan metabolisme
( +urjannah, 200).
43. Ta*a!0ta*a! K"m&nikasi Tera!e&tik
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 32/44
50
55. &era'at dalam melaksanakan komunikasi terapeutik melalui empat
tahap yang pada setiap tahapnya mempunyai serangkaian tugas yang harus
diselesaikan. Keempat tahap itu adalah sebagai berikut /
a. <ase &rainteraksi
5-. <ase prainteraksi merupakan fase dimana pera'at belum
bertemu dengan klien. &ada tahap ini pera'at memiliki tugas yang
harus diselesaikan yaitu / mengeksplorasi perasaan, fantasi dan
ketakutan diri, menganalisa kekuatan profesional diri dan keterbatasan,
mengumpulkan data dengan klien jika mungkin dan merencanakan
untuk pertemuan pertama dengan klien.
a. <ase &erkenalan atau ?rientasi
5. <ase ini dimulai sejak pertemuan pertama dengan klien.
!iri hubungan pada fase ini masih bersifat dangkal dan sering ditandai
dengan ketidakpastian dan upaya pengalihan perasaan, persepsi,
pikiran dan tindakan klien. &era'at dan klien saling bertukar pikiran
dan membuat penilaian tentang perilaku masing*masing sehingga akan
terbentuk hubungan saling percaya atau Ftrust. <ase orientasi ini
secara umum dicirikan dengan lima kegiatan pokok yaitu / testing,
building trust, identification of problem and goals, clarification of roles
and contract formation (7r'ani, 200). Tugas pera'at pada fase
orientasi meliputi / menentukan mengapa klien mencari pertolongan,
membina rasa percaya, penerimaan dan komunikasi terbuka, membuat
kontrak bersama, mengeksplorasi pikiran, perasaan dan tindakan, dan
mendefinisikan tujuan dengan klien. (Keliat, $$ +urjannah, 200)
a. <ase Kerja
5=. <ase kerja merupakan tahap dimana klien memulai
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 33/44
5
kegiatan. <okus utama fase ini adalah perubahan perilaku maladaptif
menjadi adaptif. &ada fase kerja ini terbagi dalam dua kegiatan pokok
yaitu /
) Intregating communication with nursing action (menyatukan
proses komunikasi dengan tindakan kepera'atan)
2) *stablishing a climate for change (membangun suasana yang
mendukung untuk proses perubahan) (Keliat, $$ 7r'ani,
200).
5%. Tugas pera'at pada fase kerja adalah mengeksplorasi stressor yang
sesuai atau relean, mendorong perkembangan kesadaran diri klien dan
penggunaan mekanisme koping yang konstruktif, dan menangani
tingkah laku yang dipertahankan klien atau resistance (Keliat, $$
+urjannah, 200).
a. <ase Terminasi
5$. <ase terminasi merupakan fase dimana pera'at akan
menghentikan interaksinya dengan klien, baik terminasi sementara
maupun terminasi akhir. Terminasi merupakan fase yang sangat sulit
dan sangat penting dari hubungan terapeutik. &ada fase ini
memungkinkan ingatan klien pada pengalaman perpisahan
sebelumnya, sehingga klien merasa sunyi, menolak, dan depresi.
&era'at perlu mendiskusikan perasaan*perasaan tentang terminasi
(&ur'nto, $$5, Keliat, $$ +urjannah, 200).
-0. Kegiatan yang dilaksanakan pada fase terminasi meliputi /
-. ;aluating goals achieement ( penilaian pencapaian tujuan ) dan
separation (perpisahan). Sedangkan tugas pera'at pada fase terminasi
adalah menyediakan realitas berubah, melihat kembali kemajuan dari
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 34/44
52
terapi dan pencapaian tujuan, dan saling mengeksplorasi perasaan dari
penolakan, kehilangan , sedih dan marah, tingkah laku yang berkaitan
(Keliat, $$, +urjannah, 200 7r'ani, 200).
#2. $akt"r0)akt"r Peng*am+at K"m&nikasi Tera!e&tik
#3. <aktor*faktor penghambat dalam komunikasi terapeutik menurut
&ur'anto ($$5), meliputi / kemampuan pemahaman yang berbeda,
pengamatan atau penafsiran yang berbeda karena pengalaman masa lalu,
komunikasi satu arah, kepentingan yang berbeda, memberikan jaminan
yang tidak mungkin, membantu apa yang harus dilakukan kepada
penderita, membicarakan hal*hal yang bersifat pribadi, menutut bukti,
tantangan, serta penjelasan dari klien mengenai tindakannya, memberikan
kritik mengenai perasaan penderita, menghentikan atau mengalihkan topik
pembicaraan, terlalu banyak bicara yang seharusnya mendengar dan
memperlihatkan sifat jemu dan psimis.Sedangkan menurut @e'it (200=),
ada beberapa faktor yang dapat menghambat terciptanya komunikasi yang
efektif, diantaranya adalah /
a. Changing +he ubect (merubah subyek atau topik)
-5. "erubah obyek pembicaraan akan menunjukan empati yang
kurang terhadap klien. al ini akan menjadikan klien merasa tidak
nyaman, tidak tertarik dan cemas. Sehingga idenya menjadi kacau dan
akhirnya informasi yang ingin didapatkan dari klien tidak mencukupi.
a. )ffering #alse .eassurance (mengukapkan keyakinan palsu)
--. "emberikan keyakinan yang tidak sesuai dengan kenyataan akan
sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan rasa tidak percaya klien
terhadap pera'at.
a. /iving A$vice (memberi nasehat)
-. "emberi nasehat menunjukan bah'a pera'at tahu yang terbaik
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 35/44
54
dan bah'a klien tidak dapat berfikir untuk diri mereka sendiri. Klien
juga merasa bah'a dia harus melakukan apa yang dipertahankan
pera'at. al ini akan mengakibatkan penolakan klien karena klien
merasa lebih berhak untuk menentukan masalah mereka sendiri.
a. 0efensive Comments (komentar yang bertahan )
-=. &era'at yang menjadi defensif dapat mengakibatkan klien tidak
mempunyai hak untuk berpendapat, sehingga klien menjadi tidak
peduli. Sikap defensif ini muncul karena pera'at merasa terancam
yang disebabkan hubungannya dengan klien. 7gar tidak defensif
pera'at perlu mendengarkan klien , 'alaupun mendengar belum tentu
setuju.
a. 1rying or 1robing 2uestions (pertanyaan*pertanyaan penyelidikan)
-%. &ertanyaan penyelidikan akan membuat klien bersifat defensif.
Karena klien merasa digunakan dan dinilai hanya untuk informasi
yang mereka dapat berikan. anyak klien yang marah karena
pertanyaan*pertanyaan yang bersifat pribadi.
a. Using Cliches (menggunakan kata klise)
-$. Kata*kata klise menunjukan kurangnya penilaian pada hubungan
pera'at dan klien. Klien akan merasa bah'a pera'at tidak peduli
dengan situasinya.
a. In Attentive 3istening (mendengar dengan tidak memperhatikan)
0. &era'at menunjukan sikap tidak tertarik ketika klien sedang
mencoba mengeksplorasikan perasaanya, maka klien akan merasa
bah'a dirinya tidak penting dan pera'at sudah bosan dengannya.
%1. $akt"r)akt"r -ang mem!engar&*i kemam!&an !era/at dalam
melaksanakan k"m&nikasi tera!e&tik
%2. <aktor*faktor yang mempengaruhi kemampuan pera'at dalam
melaksanakan komunikasi terapeutik menurut Stuart :araia (200=)
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 36/44
55
meliputi /
a. Kualitas personal
4. Aang terdiri dari kesadaran diri, klarifikasi nilai, eksplorasi
perasaan, kemampuan untuk menjadi model peran, altruisme, tanggung
ja'ab dan etik.
a. <asilitas komunikasi
5. Terdiri dari komunikasi erbal, perilaku nonerbal, analisa masalah
dan teknik terapeutik.
a. @imensi responsif, terdiri dari /
) Kesejatian
-. Aaitu pengiriman pesan pada orang lain tentang gambaran
diri kita yang sebenarnya, ditunjukan dengan adanya kesamaan
antara erbal dan nonerbal.
2) ;mpati
. 7dalah kemampuan menenmpatkan diri kita pada posisi
orang lain, serta memahami bagaimana perasaan orang lain dan apa
yang menyebabkan reaksi mereka tanpa emosi kita terlarut dalam
emosi orang lain.
4) 3espek 1 hormat
=. 7dalah perilaku yang menunjukan kepedulian atau
perhatian, rasa suka dan menghargai klien. &era'at menghargai
klien sebagai seseorang yang bernilai dan menerima klien tanpa
syarat.
5) Konkret%. &era'at menggunakan istilah yang spesifik dan bukan
abstrak pada saat berdiskusi dengan klien mengenai perasaan,
pengalaman dan tingkah laku.
a. @imensi tindakan, terdiri dari /
) Konfrontasi
$. &roses interpersonal yang digunakan oleh pera'at untuk
memfasilitasi, memodifikasi dan perluasan dari gambaran diri
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 37/44
5-
klien, agar klien sadar adanya ketidaksesuaian pada dirinya dalam
hal perasaan, tingkah laku dan kepercayaan.=0.
2) Kesegeraan.
=. 7dalah merespon apa yang terjadi antara pera'at dan klien
saat itu dan di tempat itu.
4) "embuka diri
=2. 7dalah membuat orang lain tahu tentang pikiran, perasaan
dan pengalaman pribadi kita.
5) ;mosional katarsis
=4. Kegiatan ini terjadi pada saat klien didorong untuk
membicarakan hal E hal yang sangat mengganggunya untuk
mendapatkan efek terapeutik.
-) ermain peran
=5. Tindakan untuk membangkitkan situasi tertentu untuk
meningkatkan penghayatan klien ke dalam hubungan manusia dan
memperdalam kemampuan untuk melihat situasi dari sudut
pandang yang lain dan juga memperkenankan klien untuk
mencobakan situasi baru dalam lingkungan yang aman.
a. Kebuntuan terapeutik, terdiri dari /
4& .esistence
=-. 7dalah upaya klien untuk tidak menyadari aspek dari
penyebab cemas atau kegelisahan yang dialaminya. al ini terjadi
akibat dari ketidaksediaan klien untuk berubah ketika kebutuhan
untuk berubah telah dirasakan.
=.
5& +ransference
==. 7dalah penugasan yang tidak disadari terhadap orang lain
yang berasal dari perasaan dan perilaku yang pada dasarnya
berhubungan dengan figur yang penting di masa yang lalu.
6& Countertransference
=%. "erupakan kebuntuan terapeutik yang dibuat oleh pera'at
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 38/44
5
yaitu reaksi pera'at terhadap klien yang berdasarkan pada
kebutuhan, konflik, masalah dan pandangan mengenal dunia yang
tidak disadari pera'at.
5) Boun$ary violations (pelanggaran batas)
=$. &elanggaran batas terjadi jika pera'at melampui batas
hubungan yang terapeutik dan membina hubungan sosial, ekonomi
atau personal dengan klien.
a. asil terapeutik yaitu untuk klien, masyarakat dan pera'at.
%0.
5. 6&+&ngan K"m&nikasi Tera!e&tik (engan Tingkat Kecemasan
Kel&arga.
%. &era'atan keluarga di rumah sakit akan menimbulkan stress,
cemas dan depresi bagi keluarga, terutama di ruang 6!C yang berfungsi
mera'at pasien kritis. :ingkungan keluarga, dokter, dan pera'at merupakan
bagian yang asing, bahasa medis yang sulit di pahami, dan anggota keluarga
terpisah satu sama lain (&otter dan &erry, 205)
%2. !emas adalah salah satu keadaan atau gejala yang dirasakan
keluarga dalam menghadapi anggota keluarga yang dira'at di ruang 6!C.
Keluarga mengalami kecemasan yang tinggi ketika pasien beresiko tinggi
meninggal. Kecemasan yang tinggi muncul akibat beban yang harus
diambil dalam pengambilan keputusan dan pengobatan yang terbaik bagi
pasien. <aktor resiko yang berhubungan dengan kecemasan anggota keluarga
diruang pera'atan intensif adalah / jenis kekerabatan dengan klien, tingkat
pendidikan, tipe pera'atan klien, kondisi medis klien, pertemuan keluarga
dengan tim pera'at, cara penanggulangan, dan kebutuhan keluarga (&otter
&erry, 205).
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 39/44
5=
%4. &roses selama pera'atan di ruang 6!C, kecemasan tidak hanya
dirasakan oleh seorang pasien, namun dapat juga dialami oleh keluarga yang
anggotanya dira'at di rumah sakit. Keadaan pasien yang kritis dan
mendapatkan pera'atan di ruang 6!C memungkinkan terjadinya konflik atau
kecemasan didalam diri keluarga pasien. "asalah*masalah kecemasan pada
keluarga pasien penting sekali untuk di perhatikan karena dalam pera'atan
pasien dan keluarga merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan
satu dengan yang lain. al ini perlu diperhatikan karena keluarga mempunyai
peranan penting dalam pengambilan keputusan dan sering harus dilibatkan
secara langsung maupun tidak langsung dalam tindakan yang di berikan pada
pasien ( <riedman, $$$).
%5. Kondisi stres dan cemas dapat diturunkan dengan adanya
komunikasi terapeutik. Tehnik komunikasi terapeutik yang dapat digunakan
&era'at untuk menurunkan kecemasan adalah mendengarkan dan memberikan
perhatian penuh (caring ) sehingga efektif untuk menurunkan kecemasan dan
mempercepat penyembuhan (+ursalam, 200-).
%-. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang terjadi antara
pera'at dengan klien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lainnya.
Komunikasi ini umumnya lebih akrab karena mempunyai tujuan berfokus
pada klien yang membutuhkan bantuan. &era'at secara aktif mendengarkan
dan memberi respon kepada klien dengan cara menunjukkan sikap mau
menerima dan mau memahami sehingga dapat mendorong klien untuk
berbicara secara terbuka tentang dirinya. Selain itu membantu klien untuk
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 40/44
5%
melihat dan memperhatikan apa yang tidak disadari sebelumnya (Sheila,
200%).%. Teraupetik pera'at tidak hanya dalam tindakan kepera'atan tetapi
dalam komunikasi &era'at juga mempunyai nilai yang bersifat pengobatan
seperti yang didefenisikan oleh (Stuart dan Sundeen tahun %%= dalam
idayat 200$), bah'a komunikasi terapeutik adalah suatu cara untuk
membina hubungan yang terapeutik yang di butuhkan untuk pertukaran
informasi dan dapat digunakan untuk mempengaruhi perasaan orang lain.
Komunikasi yang baik memang dituntut menjadi kompetensi di dunia
kepera'atan dimana peran &era'at mencakup pemberian informasi kepada
Klien dan keluarga (idayat, 200$).
%=.
%%.
%$.
$. $akt"r0$akt"r -ang ,em!engar&*i Tingkat Kecemasan Kel&arga
. Cmur
$0. "enurut ;lisabeth, . ($$- cit +ursalam 200),
yaitu umur adalah usia indiidu yang terhitung mulai saat dilahirkan
sampai saat berulang tahun. &endapat lain mengemukakan bah'a
semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang
akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja dari segi kepercayaan
masyarakat. "enurut :ong ($$ cit +ursalam 200), yaitu semakin
tua umur seseorang semakin konstruktif dalam menggunakan koping
terhadap masalah maka akan sangat mempengaruhi konsep dirinya.
Cmur dipandang sebagai suatu keadaan yang menjadi dasar
kematangan dan perkembangan seseorang.
2. &endidikan
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 41/44
5$
$. &endidikan kesehatan merupakan usaha kegiatan untuk
membantu indiidu, kelompok dan masyarakat dalam meningkatkan
kemampuan baik pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk
mencapai hidup secara optimal. "akin tinggi pendidikan seseorang
makin mudah menerima informasi, sehingga makin banyak pula
pengetahuan yang dimiliki. Badi dapat diasumsikan bah'a
faktor pendidikan sangat berpengaruh terhadap tingkat kecemasan
seseorang tentang hal baru yang belum pernah dirasakan atau
sangat berpengaruh terhadap perilaku seseorang terhadap
kesehatannya.
4. &ekerjaan
$2. &ekerjaan adalah kesibukan yang harus dilakukan
terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga.
&ekerjaan bukanlah sumber kesenangan tetapi merupakan cara mencari
nafkah yang banyak tantangan (+ursalam 200).
5. 6nformasi
$4. 6nformasi adalah pemberitahuan yang dibutuhkan
keluarga dari staf 6!C mengenai semua hal yang berhubungan dengan
pasien yang dira'at di ruang 6!C. Kebutuhan akan informasi meliputi
informasi tentang perkembangan penyakit pasien, penyebab atau alasan
suatu tindakan tertentu dilakukan pada pasien, kondisi sesungguhnya
mengenai perkembangan penyakit pasien, kondisi pasien setelah
dilakukan tindakan1pengobatan, perkembangan kondisi pasien dapat
diperoleh keluarga paling sedikit sehari sekali, rencana pindah atau
keluar dari ruangan, dan informasi mengenai peraturan di ruang 6!C.
$5.
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 42/44
-0
$-.
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 43/44
-
G. Kerangka Kerja Penelitian
1. Kerangka Te"ri
$.
$=.
$%.
$$.
00.
0.
02.
04.
05.
0-.
0.
0=.
0%.
0$.
0.
. Keterangan /
2. / Tidak @iteliti
4. / @iteliti
5.
-. ambar 2.. Kerangka Teori
. Sumber/ (arbara dkk 202,I +ursalam 200=,I &otter &erry
200-,I Shiela 200.)
. &asien kritis2. "embutuhkan
pemantauan ketat
dan peralatan
canggih4. Kondisi pasien yang
tidak stabil
<aktor yang
mempengaruhi
kecemasan keluarga /
. Cmur
2. &endidikan
4. &ekerjaan
5. &engetahuan
@ampak pera'atan
ruang 6!C pada
keluarga /
. &erasaan cemas
dan takut.2. &erasaan prustasi
4. &erasaan sedih
pera'atan di
ruang 6!C
. &erasaan cemas
dan takut
!ara mengatasi kecemasan /
. <armakologis
2. +onfarmakologis
a. Komunikasi terapeutik
b. &emberian informasi
a. Komunikasi terapeutik
pera'at
7/25/2019 Bab II komunikasi terapeutik dengan kecemasan
http://slidepdf.com/reader/full/bab-ii-komunikasi-terapeutik-dengan-kecemasan 44/44
-2
2. Kerangka K"nse! Penelitian
=. Gariabel 6ndependen Geriabel @ependen
%.
$.
12.
121.
3. 7aria+el Penelitian
122. Gariabel ini dilakukan untuk mengetahui ada hubungan
ariabel in$epen$ent terhadap ariabel $epen$ent, yaitu /
. Gariabel bebas ( In$epen$en&
24. Gariabel bebas dalam penelitian ini adalah komunikasi
terapeutik
2. Gariabel terikat ( 0epen$en&
25. Gariabel terikat dalam penelitian ini adalah kecemasan
keluarga dengan pera'atan anggota keluarga di ruang 6!C
4. 6i!"tesis Penelitian
2-. ipotesis adalah suatu pernyataan yang masih lemah dan
membutuhkan pembuktian untuk menegaskan apakah hipotesis tersebut
dapat diterima atau harus ditolak, berdasarkan fakta atau data empiris yang
telah dikumpulkan dalam penelitian (7limul, 200=).
12%. ipotesis pada penelitian ini yaitu /
2=. a / 7da ubungan 7ntara Komunikasi Terapeutik @engan
Tingkat Kecemasan Keluarga @engan &era'atan 7nggota Keluarga
@i 3uang 6!C
2%. o / Tidak 7da ubungan 7ntara Komunikasi Terapeutik
@engan Tingkat Kecemasan Keluarga @engan &era'atan 7nggota
Keluarga @i 3uang 6!C
2$.
Kecemasan keluarga dengan
pera'atan anggota keluarga
di ruang 6!C
Komunikasi terapeutik