Bab II - Kebijakan Pemb.kab

27
STUDIO PROSES PERENCANAAN BAB II TUJUAN,KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN KABUPATEN LOMBOK BARAT 2.1 Kebijakan Kabupaten Lombok Barat Berdasarkan potensi, masalah, dan prospek pengembangan kabupaten lombok barat, peran kabupaten dalam konteks regional dan nasional, maka diperlukan tujuan penataan ruang, kebijakan dan strategi penataan ruang dalam jangka waktu dua puluh tahun. 2.1.1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten Lombok Barat adalah terselenggaranya pemanfaatan ruang wilayah yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sesuai dengan kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dalam rangka mendorong wilayah kabupaten Lombok Barat sebagai kawasan pengembangan agroindustri, pariwisata dan pertambangan untuk meningkatkan daya saing daerah. 2.1.2. Kebijakan Dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten Lombok Barat dilakukan dalam pengembangan struktur ruang dan pola ruang wilayah agar tujuan penataan ruang wilayah kabupaten Lombok Barat tercapai. I-1

Transcript of Bab II - Kebijakan Pemb.kab

Page 1: Bab II - Kebijakan Pemb.kab

STUDIO PROSES PERENCANAAN

BAB II

TUJUAN,KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN

KABUPATEN LOMBOK BARAT

2.1 Kebijakan Kabupaten Lombok Barat

Berdasarkan potensi, masalah, dan prospek pengembangan

kabupaten lombok barat, peran kabupaten dalam konteks regional

dan nasional, maka diperlukan tujuan penataan ruang, kebijakan

dan strategi penataan ruang dalam jangka waktu dua puluh tahun.

2.1.1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kabupaten

Tujuan penataan ruang wilayah kabupaten Lombok Barat adalah

terselenggaranya pemanfaatan ruang wilayah yang berkelanjutan dan berwawasan

lingkungan sesuai dengan kemampuan daya dukung dan daya tampung lingkungan

hidup dalam rangka mendorong wilayah kabupaten Lombok Barat sebagai kawasan

pengembangan agroindustri, pariwisata dan pertambangan untuk meningkatkan daya

saing daerah.

2.1.2. Kebijakan Dan Strategi Penataan Ruang Wilayah Kabupaten

Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten Lombok Barat

dilakukan dalam pengembangan struktur ruang dan pola ruang wilayah agar tujuan

penataan ruang wilayah kabupaten Lombok Barat tercapai.

A. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Struktur Ruang

1. Kebijakan Pengembangan Struktur Ruang

Kebijakan pengembangan struktur ruang wilayah kabupaten Lombok

Barat meliputi :

a) Menciptakan pusat-pusat pertumbuhan berbasis potensi yang ada serta

mengembangkan peran dan fungsi pusat pertumbuhan yang ada untuk

mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Lombok

Barat.

b) Mengembangka sistem perdesaan yang mendorong pembentukan pusat

pelayanan di kawasan perdesaan secara mandiri

I-1

Page 2: Bab II - Kebijakan Pemb.kab

STUDIO PROSES PERENCANAAN

c) Peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan prasrana

transportasi, telekomunikasi, energi, sumber data air dan prasarana

lingkungan yang terpadu dan merata di seluruh wilayah.

2. Strategi Pengembangan Struktur Ruang

Strategi pengambangan struktur ruang wilayah Kabupaten Lombok barat

meliputi :

a) Strategi untuk menciptakan pusat-pusat pertumbuhan bebasis potensi

yang ada serta mengembangkan peran dan fungsi pusat-pusat

pertumbuhan yang ada untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi

wilayah Kabupaten Lombok Barat, meliputi :

Mendorong pengembangan Kota Gerung sesuai potensi unggulan

dan daya dukung lingkungan hidup agar memenuhi criteria

sebagai PKW (Pusat Kegiatan Wilayah)

Revitalisasi peran dan fungsi ibu Kota Kecamatan lembar dan

narmada untuk memantapkan perannya sebagai PKL (Pusat

Kegiatan Lokal)

Mendorong pengembangan ibu kota Kecamatan Sekotong dan

Kediri sesuai potensi unggulan dan daya dukung lingkungan

hidup agar memenuhi criteria sebagai PKL (Pusat Kegiatan

Lokal)

Mendorong pengembangan Ibu Kota Kecamatan lainnya sesuai

potensi ungulan dan daya dukung lingkungan hidup agar

memnuhi criteria sebagai PPK (Pusat Pelayanan Kawasan)

Mendorong pengembangan kawasan strategis untuk mendorong

pengembangan kawasan sekitarnya.

b) Strategi Pengembangan Sistem perdesaan yang mendorong

pembentukan pusat pelayanan di kawasan perdesaan secara mandiri

meliputi :

Pembentukan desa pusat pertumbuhan sebagai pusat pelayanan

desa secara berhirarki.

Pengembangan sarana prasarana pendukung untuk mewujudkan

perkembangan wilayah secara sinergi dan sesuai dengan

kebutuhan pengembangannya.

I-2

Page 3: Bab II - Kebijakan Pemb.kab

STUDIO PROSES PERENCANAAN

Pelaksanaan pengmebangan percepatan pembangunan pada desa

tertinggal.

Pengendalian ketat pada kawasan pertanian dengan spesifikasi

lahan pertanian abadi sebagai lahan untuk pemenuhan kebutuhan

suasembada beras.

c) Strategi peninglatan Kualitas dan jangkauan pelayanan jaringan

prasarana transportasi, telekomunikasi, energi, sumber daya air dan

prasarana lingkungan yang terpadu dan merata diseluruh wilayah

meliputi :

Menata sistem sarana dan prasarana wilayah secara hirarrki dan

merata.

Meningkatkan sistem jaringan transportasi darat yang dapat

mendorong intraksi kegiatan antara pusat-pusa pertumbuhan serta

meningkatkan aksesbilitas pusat- pusat pertumbuhan dengan

kawasan sekitarnya.

Menata sistem transportasi yang membentuk sistem jaringan

pergerakan antar ibu kota Kabupaten, ibu kota kecamatan dan

desa pusat pertumbuhan.

Pengambangan jaringan dan peningkatan pelayanan

telekomunikasi hingga mencapai kawasan perdesaan dan

terisolasi.

Percepatan pemenuhan kebutuhan energi dan ketenagalistrikan

dan perluasan jangkauan pelayanan jaringan energi dan

ketenagalistrikan dengan optimalisasi pemanfaatan potensi

sumber daya energi termasuk sumber energi terbarukan.

Pengembangan energi baru terbarukan untuk memenuhi

kebutuhan daerah-daerah yang tidak bisa terjangkau oleh

pelayanan PLN dan mengurangi ketergantungan terhadap energi

tak terbarukan.

Peningkatan kualitas jaringan, pengembangan pemanfaataan

sumber daya air untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan

irigasi.

Penetapan zona pengelolaan sumber daya air sesuai dengan

keberadaan wilyah sungai, cekungan air tanah dan mata air pada

I-3

Page 4: Bab II - Kebijakan Pemb.kab

STUDIO PROSES PERENCANAAN

zona kawasan lindung, tidak diizinkan pemanfaantan sumber

daya air untuk fungsi budidaya, termasuk juga untuk

penambangan.

Pengembangan dan pemanfaatan teknologi pengelolaan sampah

ramah lingkungan.

Kerjasam antar wilayah dalam hal pengelolaan dan

penanggulangan masalah sampah terutama di wilayah perkotaan.

Pengaturan sistem drainase untuk mencegah terjadinya rawan

bencana banjir dan erosi.

Pengembangan instalasi pengelohan air limbah terpadu dan

berkelanjutan.

B. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Pola Ruang

Kebijakan dan strategi pengembangan pola ruang wilayah kabupaten

Lombok Barat meliputi :

1. Kebijakan dan Strategi Pemantapan Kawasan Lindung

a) Kebijakan Pemantapan Kawasan Lindung

Kebijakan Pemantapan Kawasan Lindung meliputi :

1) Mempetahankan luas kawasan lindung

2) Mencegah alih fungsi lahan kawasan lindung

3) Minimalisasi kerusakan kawasan lindung akibat aktivitas manusia

dan alam.

4) Rehalibitasi dan konsrevasi kawasan lindung; dan

5) Mitigasi dan adaptasi kawasan bencana alam

b) Strategi Pemantapan Kawasan Lindung

Strategi untuk mempertahankan luas kawasan lindung, meliputi :

1) Mempertahankan luas kawasan lindung di darat maupun laut

sesuai tata batas kawasan hutan dan kawasan konservasi laut;

2) Mewujudkan kawasan berfungsi lindung dengan luas paling sedikit

30% (Tiga puluh perseratus) dari luas wilayah;

3) Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang

telah menurun akibat pengembangan kegiatan budidaya maupun

bencana alam, dalam rangka mengembalikan dan memlihara

keseimbangan ekosistem wilayah;

I-4

Page 5: Bab II - Kebijakan Pemb.kab

STUDIO PROSES PERENCANAAN

4) Mengembangkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat sekitar

kawasan hutan;

5) Meningkatkan upaya-upaya pengamanan huatan;

6) Mengembangkan program- program penyelamaytan hutan secara

terpadu lintas wilayah dan lintas sector;

7) Mengembangkan ruang terbuka hijau dengan luas paling sedikit

30% (Tiga puluh perseratus) dari luas kawasan perkotaan;

8) Membatasi perkembangan kawasan terbangun di perkoataan

dengan mengoptimalkan pemanfaatan ruang secara vertical dan

tidak memanfaatkan ruang secara sporadic;

9) Rehalibitasi dan konservasi suaka alam, suaka margasatwa, cagar

alam, pelestarian sumber daya alam dan kawasan keanekaragaman

hayati spesifik lokal;

10) Pengaturan pemnfaatan kawasan sempadan pantai, sungai, sumber

mata air dan sempadan jalan;

11) Mempertahankan fungsi lindung dan membatsi kegiatan budidaya

yang dapat merusak fungsi lindung di pulau-pulau kecil; dan

12) Meningkakan upaya sosialisasi dan kesadaran pemerintah, swasta

dan masyarakat akan pentingnya kwasan lindung.

c) Strategi untuk mencegah ahli fungsi lahan untuk kawasan lindung,

meliputi:

1) Mencegah terjadinya peladangan liar;

2) Pemberdayaan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar kawasan

hutan;

3) Pembutan tanda / tapal batas kawasan hutan;

4) Menetapkan luasan sawah;

5) Memanfaatkan hutan produksi secara selektif dan berelanjutan;

6) Menegmbangkan kegiatan budidaya susuai dengan kaidah dalam

peraturan perundang-undangan yang berlaku;

7) Melarang kegiatan budidaya dalam kawasan hutan lindung;

8) Mengembalikan fungsi lindung secara bertahap pada kawasan

lindung yang sedang dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya

sampai izin masa berlakunya habis;

I-5

Page 6: Bab II - Kebijakan Pemb.kab

STUDIO PROSES PERENCANAAN

9) Meningkatkan upaya sosialisasi dan kesadaran pemerintah, swasta

dan masyarakat untuk menghindari alih fungsi lahan kawasan

lindung.

d) Strategi untuk minimalisasi kerusakan kawasan lindung akibat aktivitas

manusia dan alam, meliputi :

1) Mereklamasi dan merehalibitasi lahan-lahan bekas pertambangan;

2) Memantau, mengawasi dan mengendalikan kegiatan

pertambangan;

3) Melarang dan menghentikan pertambangan tanpa izin;

4) Mengembangkan kehidupan sosial ekonomi masyarakat kawasan

lingkar tambang dan / atau kawasan yang berpotensi tambang;

5) Melakukan upaya-upaya preventif sebelum diambil tindakan

administrasi maupun hokum terhadap aktivitas yang berdampak

merusak lingkungan hidup.

e) Strategi untuk rehabilitasi dan konservasi kawasan lindung, meliputi :

1) Merehabilitasi lahan-lahan kritis;

2) Merehabilitasi dan melindungi kawasan sumber mata air;

3) Memelihara dan melestarikan sumber daya alam pesisir, laut dan

pulau-pulau kecil;

4) Meningkatkan upaya sosialiasasi dan kesadaran kepada

pemerintah, swasta dan masyarakat akan pentingnya menjaga

kelestarian lingkunga hidup.

f) Strategi untuk mitigasi dan adaptasi kawasan rawan bencana alam,

meliputi:

1) Penataan kawasan rawan bencana alam

2) Perencanaan aksi pengelolaan kawasan rawan bencan alam;

3) Pemanfaatan kawasan rawan bencana alam sesuai kaedah-kaedah

yang berlaku dengan berpegang pada prinsip-prinsip pelestarian

lingkunga hidup;

4) Mencegah kegiatan budidaya yang berdampak pada kerusakan

lingkungan hidup pada kawasan rawan bencana alam;

5) Memanfatkan teknologi ramah lingkungan untuk meminimalisasi

dampak kerusakan pada kawasan rawan bencana alam;

6) Memanfaatkan teknologi tanggap dini kejadian bencana; dan

I-6

Page 7: Bab II - Kebijakan Pemb.kab

STUDIO PROSES PERENCANAAN

7) Meningkatkan upaya sosialisasi dan kesadaran kepada pemerintah,

swasta dan masyarakat tentang bahaya seta upaya antisipasi

terjadinya bencana alam.

2. Kebijakan dan strategi pemanfaatan kawasan budidaya

a) Kebijakan Pemanfaatan Kawasan Budidaya

Kebijakan Pemanfaatan Kawasan Budidaya, meliputi :

1) Pengembangan kegiatan budidaya berbasis potensi sumber daya

dan daya dukung lingkungan hidup;

2) Pemanfaatan sumber daya alam berbasis pada pengembangan

agrobisnis dan parawisata; dan

3) Pemantauan dan pengendalian kegiatan budidaya yang berpotensi

melampaui daya dukung dan daya tamping lingkungan.

b) Strategi Pemanfaatan Kawasan Budidaya

1) Strategi Pengembangan Kawasan Budidaya berbasis potensi

sumber daya dan daya dukung lingkungan hidup, meliputi :

Menetapakan kegiatan budidaya sesuai daya dukung

lingkungan hidup;

Menetapkan kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis

kabupaten;

Mengembangkan kegiatan budidaya yang memiliki

keunggulan kompetitif dan komparatif;

Mengembangkan suatu desa satu produk berbasis potensi dan

daya dukung lokal;

Mengembangkan kegiatan budidaya di luar akwasan lindung;

Mengembangkan kegiatan pengelolaan sumber daya kelautan

yang bernilai ekonomi tinggi untuk meningkatkan

perekonomian daarah; dan

Mengembangkan sarana prasaran pendukung pengembangan

potensi budidaya unggulann daerah.

2) Strategi Pemanfaatan sumber daya alam berbasis pada

pengembangan agrobisnis dan parawisata, meliputi :

Menetapakan kawasan agrobisnis dan parawisata beserta

sektor unggulannya;

I-7

Page 8: Bab II - Kebijakan Pemb.kab

STUDIO PROSES PERENCANAAN

Menegmbangkan lokasi produksi, lokasi pengolahan produksi

dan lokasi pemasaran produk;

Menyediakan infrastruktur pendukung pengembangan

agrobisnis dan parawisata;

Merevitalisasi kawasan pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil;

dan

Mengembangakan kawasan parawisata unggulan.

3) Strategi pemantauan dan pengendalian kegiatan budidaya yang

berpotensi melampaui daya dukung daya tampung lingkungan,

meliputi:

Melakukan pemantauan dan pengawasan secara periodic

terhadap kegiatan-kegiatan budidaya yang berpotensi merusak

lingkungan hidup;

Melakukan upaya prepentif terhadap kegiatan budidaya yang

berpotensi melampaui daya dukung daya tampung lingkungan

hidup;

Melakukan penindakan terhadap kegiatan budidaya yang

merusak lingkungan hidup;

Melakukan kajian lingkungan hidup strategis terhadap

kebijakan, rencana program yang menimbulkan dampak dan

resiko lingkungan hidup;

Melakukan proses analisis mengenai dampak lingkungan

(AMDAL) terhadap kegiatan-kegiatan budidaya sesuai dengan

ketentuan yang berlaku;

Mengembangkan mekanisme dan prosedur pengaduan dan

penyelesaian sengketa terahadap kegiatan budidaya yang

merusak lingkungan hidup;

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemantauan dan

pengawasan dampak negative aktifitas budidaya terhadap

lingkungan hidup; dan

Meningkatakan sosialisasi dan kesadaran pemerintah, swasta

dan masyarakat tentang pembangunan berbasis daya dukung

dan daya tamping lingkungan.

I-8

Page 9: Bab II - Kebijakan Pemb.kab

STUDIO PROSES PERENCANAAN

3. Kebijakan dan strategi pemanfaatan kawasan budidaya

a) Kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten

Kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten, meliputi :

1) Penetapan Kawasan strategis kabupaten;

2) Pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan strategis secara

produktif, efisien, dan berdaya saing sesuai potensi lokal dan daya

dukung lingkungan;

3) Pengembangan sarana dan prasarana pendukung pengembangan

strategis kabupaten;

4) Optimalisasi pemanfaatan teknologi untuk pengembangan kawasan

strategis secara berkelanjutan; dan

5) Pengembangan Kawasan strategis kabupaten untuk percepatan

pembangunan kawasan tertinggal

b) Strategi Pengembangan Kawasan Strategis Kabupaten

1) Strategi untuk menetapakan kawasan strategis kabupaten

mempertimbangkan :

2) Potensi unggulan kawasan strategis;

3) Daya dukung lingkungan untuk setiap potensi unggulan kawasan

strategis; dan

4) Keterkaitan kedepan dan kebelakang kawasan strategis terhadap

kawasan skitarnya untuk mendorong percepatan pengembangan

kawasan sekitarnya.

5) Strategi pengembangan dan peningkatan fungsi kawasan strategis

secara produktif, efisien dan berdaya saing sesuai potensi lokal dan

daya dukung lingkungan, meliputi :

Melakukan penataan ruang kawasan strategis kabuapaten

dengan mempertimbangkan kemampuan dan kesesuain lahan;

Mengembangkan produk unggulan sesuai daya dukung

lingkungan;

Mengembangkan sarana dan prasarana pendukung sesuai

potensi dan daya dukung lingkungan;

Mengembangkan kawasan strategis berorientasi bisnis yang

mengakomodir kepentingan hulu dan hilir;

I-9

Page 10: Bab II - Kebijakan Pemb.kab

STUDIO PROSES PERENCANAAN

Mencegah pemanfaatan lahan kawasan strategis yang

berpotensi bencana alam kecuali memanfaatkan teknologi

yang sesuai dengan kaedah-kaedah pembangunan

berkelanjutan;

Melestarikan kawasan strategis kabupaten yang berorientasi

fungsi dan daya dukung lingkungan hidup;

Merehabilitasi kawasan strategis yang berorientasi fungsi dan

daya dukung lingkungan hidup yang teridentifikasi mengalami

kerusakan; dan

Mengembangakan mekanisme substitusi produk dalam

maupun antar kawasan strategis.

6) Strategi pengembangan saran dan prasrana pendukung

pengembangan kawasan strategis kabupaten meliputi :

Mengembangkan saran dan prasarana sesuai kebutuhan

pengembangan kawasan;

Meningkatakan peran swasta dan masyarakat dalam

menyediakan sarana prasrana; dan

Mengembangkan saran dan prasarana secara terpadau dan

berkelanjutan.

7) Starategi untuk optimalisasi pemanfaatan teknologi untuk

pengembangan kawasan strategis secara berklenjutan, meliputi :

Mengembangakan kegiatan penunjang dan / atau kegiatan

turunan dari pemanfaatan sumber daya dan atau teknologi;

Meningkatkan keterkaitan kegiatan pemanfaatan sumber daya

dan / atau teknologi dengan kegiatan penunjang dan atau

turunannya;

Mencegah damapak negative pemanfaatan teknologi terhadap

fungsi lingkungan hidup, dan keselamatan masyarakat; dan

Memanfaatkan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan

8) Strategi pengembangan kawasan strategis kabupaten untuk

percepatan pembangunan kawasan tertinggal meliputi :

Mengidentifikasi lokasi dan potensi kawasan tertinggal yang

berada di sekitar setiap kawasan strategis kabupaten;

I-10

Page 11: Bab II - Kebijakan Pemb.kab

STUDIO PROSES PERENCANAAN

Mengembangkan sinergi sosial dan ekonomi antara kawasan

strategis dengan kawasan tertinggal yang ada di sekitarnya;

Penataan ruang dan lingkungan kawasan tertinggal;

Meningkatkan aksesbilitas antara kawasan strategis dengan

kawasan tertinggal di sekitarnya; dan

Mengembangakan kualitas dan jangkauan pelayanan saran dan

parasrana pada kawasan tertinggal.

2.2 Kebijakan Kecamatan Labuapi

Untuk menentukan arahan pengembangan dari Kecamatan Labuapi, melihat

dari keadaan serta kondisi Kecamatan Labuapi secara umum, baik itu potensi dan

maupun segala sesuatu yang sangat mungkin untuk dikembangkan dalam Desa

tersebut. Dimana dalam penataan tata ruang harus disesuaikan dengan potensi dan

kebutuhan masing-masing daerah.

Berdasarkan hal diatas serta kebijakan yang ada, untuk Kecamatan Labuapi,

fungsi tata ruang wilayahnya yaitu sebagai “Pendukung perkotaan Gerung dan

Kawasan tunggal kendali dalam distribusi barang dan pengembangan kawasan” .

Secara struktur tata ruang wilayah Kecamatan Labuapi lebih diarahkan untuk

meningkatkan kegiatan, meliputi :

Pengembangan Permukiman;

Pengembangan industri dan pergudangan; dan

Pengembangan Pertanian; dan

Pengembangan Peternakan

Kecamatan Labuapi memiliki beberapa fungsi atau peranan daerah yang

terbaagi menjadi dua, yaitu :

1. Fungsi Eksternal, yaitu fungsi atau peranan suatu Wilayah yang mampu

memberikan pelayanan kebutuhan secara eksternal atau regional, meliputi:

Kegiatan perindustrian, pergudangan, perdagangan, pelabuhan

barang sebagai bentuk pola untuk memajukan Kabupaten Lombok

Barat khususnya Kecamatan Labuapi menjadi pendukung kegiatan

dan menjadi kawasan tungggal kendali dalam kegiatan distribusi

barang dan pengembangan kawasan Kabupaten Lombok Barat.

I-11

Page 12: Bab II - Kebijakan Pemb.kab

STUDIO PROSES PERENCANAAN

Perumahan dan permukiman sebagai penunjang untuk tempat

tinggal masyarakat.

2. Fungsi internal, yaitu fungsi atau peranan suatu wilayah yang hanya

mampu memberikan pelayanan secara internal atau local, meliputi:

Pengembangan perindustrian, pergudangan dan perdagangan

Pengembangan daerah perumahan dan pemukiman

Pertanian, peternakan sebagai pertumbuhan ekonomi wilayah

2.3. Kebijakan Pembangunan Desa Labuapi

Fungsi Desa Labuapi berdasarkan kebijakan Kecamatan Labuapi ditentukan

berdasarkan fungsi internal dan eksternal. Adapun fungsi Desa Labuapi adalah

sebagai berikut:

1. Fungsi eksternal:

Pengembangan perumahan dan pemukiman

Pusat perindustrian, pergudangan dan perdagangan Kecamatan

Labuapi

Pelebaran Pusat perdagangan dan pemukiman Kabupaten Lombok

Barat

Transportasi sebagai penunjang kegiatan keluar masuk Kabupaten

Lombok Barat, terutama untuk teransportasi pelabuhan barang.

2. Fungsi internal:

Pengembangan industri, pergudangan dan perdagangan

Pengembangan daerah pertanian tanaman pangan, perkebunan, dan

peternakan

2.4. Rencana Sistem Perwilayahan

Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lombok Barat direncanakan akan dibagi

menjadi 5 (lima) Sub Satuan Wilayah Pengembangan (WP). Batas Wilayah

Pengembangan (WP) didasarkan pada batas administrasi wilayah. Setiap WP terdiri

dari satu atau dua kecamatan yang meliputi kawasan perkotaan dan kawasan

perdesaan. Masing-masing WP direncanakan mempunyai struktur kegiatan utama.

Fungsi WP mendefinisikan fungsi pusat pelayanan. Sedangkan struktur kegiatan

I-12

Page 13: Bab II - Kebijakan Pemb.kab

STUDIO PROSES PERENCANAAN

utama adalah jenis kegiatan utama yang akan direncanakan dikembangkan di masing-

masing WP.

Setiap pusat WP direncanakan mempunyai keterkaitan dalam jaringan

transportasi serta keterkaitan kegiatan, dan diarahkan membentuk sistem jaringan

secara sistematis mengarah pada terbentuknya sebuah sistem jaringan (network

system) antar WP. Keterkaitan jaringan dan kegiatan juga diarahkan terbentuk antara

kawasan perkotaaan satu dengan perkotaan lainya dan antara kawasan perkotaan

dengan kawasan perdesaan disetiap WP.

Satuan Wilayah Pengembangan Kabupaten Lombok Barat meliputi 5 WP Yaitu :

1. WP GERBANG

a. WP Gerbang meliputi wilayah administrasi kecamatan Gerung,

kecamatan Lembar, dan kecamatan Labuapi.

b. Pusat WP Gerbang : perkotaan Gerung

c. Peran dan fungsi utama :

WP Gerbang merupakan wilayah penting bagi pintu masuk keluar

aktifitas sosial ekonomi bukan hanya skala kabupaten Lombok

Barat, tetapi juga secara regional provinsi NTB, Kawasan Timur

Indonesia, Nasional atau bahkan dalam menyongsong era pasar

bebas internasional.

Fungsi WP Gerbang sebagai pusat pelayanan skala kabupaten yang

meliputi : pusat pelayanan pemerintahan, jasa dan perdagangan,

pendidikan, dan kesehatan skala kabupaten Lombok Barat.

d. Struktur kegiatan utama yang dikembangkan :

Kegiatan ekonomi yang dikembangkan adalah sektor jasa dan

perdagangan, industri dan pergudangan, pelabuhan barang.

Kegiatan non ekonomi yang ditata sebagai konsekuensi dari peran

dan fungsi WP sebagai pusat pelayanan skala kabupaten adalah

kegiatan pendidikan, kesehatan dan pemerintahan skala kabupaten.

I-13

Page 14: Bab II - Kebijakan Pemb.kab

STUDIO PROSES PERENCANAAN

Rencana struktur perwilayahan di WP Gerbang lihat Tabel 3.2

Tabel 2.1 Rencana Fungsi Dan Struktur Kegiatan WP Gerbang

KECAMATANFUNGSI UTAMA

WILAYAH

STRUKTUR KEGIATAN

WILAYAH

Gerung Pusat pelayanan

pemerintahan,

jasa komersial skala wilayah,

pendidikan tinggi dan

menengah, serta kesehatan

wilayah.

Pemerintahan,

Perdanganan dan jasa

komersial, Pertanian lahan

basah dan hortikultura,

perkebunan kelapa,

Peternakan unggas

Lembar Pusat pelayanan transportasi

barang, industri dan

pergudangan

Pelabuhan, industri dan

pergudangan, pertanian

lahan kering, perkebunan

kelapa dan jambu mente,

perikanan laut, Peternakan

sapi

Labuapi Pendukung perkotaan Gerung

dan Kawasan Tunggal

Kendali dalam distribusi

barang dan pengembangan

kawasan.

Pengembangan

permukiman, industri dan

pergudangan, Pertanian

lahan basah, Peternakan

unggas

Sumber : Hasil Rencana

2. WP PADI

a. WP PADI meliputi wilayah administrasi kecamatan Kediri dan

kecamatan Kuripan.

b. Pusat WP : perkotaan Kediri

c. Peran dan fungsi utama :

WP PADI sebagai pusat pengembangan pendidikan santri di

kabupaten Lombok Barat dan industri kerajinan rakyat.

d. Struktur kegiatan utama yang dikembangkan :

Pendidikan santri

Perdagangan

Industri kerajinan

I-14

Page 15: Bab II - Kebijakan Pemb.kab

STUDIO PROSES PERENCANAAN

Rencana struktur perwilayahan di WP PADI lihat Tabel 3.3

Tabel 2.2 Rencana Fungsi Dan Struktur Kegiatan WP PADI

KECAMATANFUNGSI UTAMA

WILAYAH

STRUKTUR

KEGIATAN WILAYAH

Kediri Pusat pendidikan santri,

pendukung perkotaan

Gerung dan Kawasan

Tunggal Kendali dalam

distribusi barang dan

pengembangan kawasan

Pendidikan,

Perdagangan, Pertanian

lahan basah, Industri

kerajinan

Kuripan Pendukung perkotaan

Gerung dan Kediri dalam

distribusi barang dan

pengembangan kawasan

Pertanian lahan basah,

Transportasi (By Pass

menuju BIL)

Sumber : Hasil Rencana

3. WP DASAR

a. WP DASAR meliputi wilayah administrasi kecamatan Narmada dan

kecamatan Lingsar.

b. Pusat WP : perkotaan Narmada

c. Peran dan fungsi utama :

WP DASAR sebagai pusat pengembangan seni dan budaya Lombok,

sebagai kawasan pelestarian lingkungan dan ekologi, serta sebagai pusat

pengembangan agropolitan.

d. Struktur kegiatan utama yang dikembangkan :

Pariwisata seni dan budaya

Agrowisata

Pertanian

I-15

Page 16: Bab II - Kebijakan Pemb.kab

STUDIO PROSES PERENCANAAN

Rencana struktur perwilayahan di WP DASAR lihat Tabel 3.4

Tabel 2.3 Rencana Fungsi Dan Struktur Kegiatan WP DASAR

KECAMATANFUNGSI UTAMA

WILAYAH

STRUKTUR

KEGIATAN WILAYAH

Narmada Pusat kajian pengembangan

seni dan budaya Lombok,

Pariwisata Budaya,

Pendukung perkotaan

Kawasan Tunggal Kendali

dalam distribusi barang dan

pengembangan kawasan

Pariwisata, Agrowisata,

Pertanian lahan basah,

Pertanian hortikultura,

Jasa dan perdagangan

agribisnis, Perkebunan

kelapa dan kopi,

Kehutanan

Lingsar Pendukung Narmada dalam

pengembangan seni budaya

Lombok, Pendukung

perkotaan Tunggal Kendali

dalam distribusi barang dan

pengembangan kawasan

Pariwisata, Pertanian

Lahan Basah, Pertanian

hortikultura, Perkebunan

kopi, kehutanan

Sumber : Hasil Rencana

4. WP SIAR

a. WP SIAR meliputi wilayah administrasi kecamatan Gunungsari dan

kecamatan Batu Layar.

b. Pusat WP : perkotaan Gunungsari

c. Peran dan fungsi utama :

WP SIAR sebagai pusat pengembangan pariwisata dan industri

kerajinan rakyat.

d. Struktur kegiatan utama yang dikembangkan :

Pariwisata alam

Industri kerajinan

I-16

Page 17: Bab II - Kebijakan Pemb.kab

STUDIO PROSES PERENCANAAN

Rencana struktur perwilayahan di WP SIAR lihat Tabel 3.5

Tabel 2.4 Rencana Fungsi Dan Struktur Kegiatan WP SIAR

KECAMATANFUNGSI UTAMA

WILAYAH

STRUKTUR

KEGIATAN WILAYAH

Gunungsari Pengembangan industri

kerajinan, Pendukung

perkotaan Tunggal Kendali

dalam distribusi barang dan

pengembangan kawasan

Industri kerajinan,

Perkebunan kelapa,

Pengembangan

permukiman

Batu Layar Pengembangan pariwisata Pariwisata alam,

Perhotelan & restaurant,

Perikanan laut

Sumber : Hasil Rencana

5. WP SEKOTONG

a. WP Sekotong meliputi wilayah administrasi kecamatan Sekotong.

b. Pusat WP : perkotaan Sekotong

c. Peran dan fungsi utama :

WP SEKOTONG sebagai pusat pengembangan pariwisata,

perhubungan, pertambangan

d. Struktur kegiatan utama yang dikembangkan :

Pariwisata

Perhubungan

Pertambangan

Rencana struktur perwilayahan di WP SEKOTONG lihat Tabel 3.6

Tabel 2.5 Rencana Fungsi Dan Struktur Kegiatan WP SEKOTONG

KECAMATANFUNGSI UTAMA

WILAYAH

STRUKTUR

KEGIATAN WILAYAH

Sekotomg Pengembangan pariwisata,

perhubungan, pertambangan

Pariwisata alam,

Pelabuhan penumpang

(ASDP) lintas provinsi,

pertambangan, pertanian

lahan kering, peternakan

I-17

Page 18: Bab II - Kebijakan Pemb.kab

STUDIO PROSES PERENCANAAN

sapi, perkebunan kelapa

dan jambu mente,

perikanan laut,

kehutanan

Sumber : Hasil Rencana

I-18