BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4021/3/BAB II.pdf ·...

15
167 6 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis Kemampuan komunikasi matematis terdiri dari tiga kata yaitu kemampuan, komunikasi dan matematis. Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI, 2003), kemampuan adalah kesanggupan, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita yang dilakukan oleh dua orang tau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami dan matematis adalah hal yang bersangkutan dengan matematika atau bersifat matematika. Jadi, kemampuan komunikasi matematis adalah kesanggupan seseorang dalam menyampaikan pesan sehingga pesan tersebut dapat dipahami dan pesan tersebut bersifat matematika atau bersangkutan dengan matematika. Secara umum komunikasi (Susanto, 2013) dapat diartikan sebagai suatu cara menyampaikan pesan ke penerima pesan untuk memberitahu suatu pendapat atau perilaku baik secara konvensional atau tidak konvensional. Secara konvensional yaitu dalam bentuk lisan dan secara tidak konvensional melalui media, seperti : koran, majalah, dll. Makna lain dari komunikasi sendiri adalah berbagi, bertukar pendapat atau ide dan gagsaan, perasaan, informasi dan sebagainya. Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017

Transcript of BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4021/3/BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4021/3/BAB II.pdf · Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017 Everett M Rogers

167

6

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Konseptual

1. Pengertian Kemampuan Komunikasi Matematis

Kemampuan komunikasi matematis terdiri dari tiga kata yaitu

kemampuan, komunikasi dan matematis. Menurut kamus besar bahasa

indonesia (KBBI, 2003), kemampuan adalah kesanggupan, komunikasi

adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita yang dilakukan oleh

dua orang tau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami dan

matematis adalah hal yang bersangkutan dengan matematika atau bersifat

matematika. Jadi, kemampuan komunikasi matematis adalah

kesanggupan seseorang dalam menyampaikan pesan sehingga pesan

tersebut dapat dipahami dan pesan tersebut bersifat matematika atau

bersangkutan dengan matematika.

Secara umum komunikasi (Susanto, 2013) dapat diartikan sebagai

suatu cara menyampaikan pesan ke penerima pesan untuk memberitahu

suatu pendapat atau perilaku baik secara konvensional atau tidak

konvensional. Secara konvensional yaitu dalam bentuk lisan dan secara

tidak konvensional melalui media, seperti : koran, majalah, dll. Makna

lain dari komunikasi sendiri adalah berbagi, bertukar pendapat atau ide

dan gagsaan, perasaan, informasi dan sebagainya.

Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017

Page 2: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4021/3/BAB II.pdf · Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017 Everett M Rogers

Everett M Rogers (Majid, 2013), mendefinisikan bahwa komunikasi

merupakan suatu proses pengalihan ide dari sumber kepada penerima

dengan maksud mengubah tingkah lakunya. Dalam penyampaian ide

tersebut, proses pengalihan infomasi seseorang tersebut dengan yang

lainnya berbeda-beda. Penyampaian ide tersebut dapat dinyatakan secara

jelas, maupun implisit dengan simbol-simbol, notasi-notasi ataupun

lambang-lambang yang memerlukan interprestasi yang lebih dalam.

Komunikasi matematis adalah suatu proses penting untuk

mempelajari matematika karena melalui komunikasi siswa dapat

memperjelas, memperluas dan memahami ide-ide matematis (Ontario

Ministry of Education, 2010).Sejalan dengan yang diungkapkan

Yudhanegara dan Lestari (2015: 83) kemampuan komunikasi matematis

adalah kemampuan siswa dalam mengungkapkan suatu gagasan/ide

matematis, baik secara lisan maupun tulisan serta dalam memahami dan

menerima gagasan/ide matematis orang lain dilakukan secara cermat,

analitis, kritis, dan evaluatif untuk memperkuat pemahaman.

Kegiatan-kegiatan dalam proses berkomunikasi hendaknya perlu

diperhatikan sehingga siswa dapat secara optimal mengembangkan

kemampuan komunikasi matematis. Apek penting tersebut yaitu koneksi,

represntasi, membaca, menulis, mendengar. Susanto (2013) menuturkan

lebih lanjut kelima aspek tersebut dalam komunikasi yaitu:

Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017

Page 3: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4021/3/BAB II.pdf · Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017 Everett M Rogers

a. Representasi (representing) adalah suatu bentuk transformasi dari

suatu gagasan atau dalam penyelesaian masalah dari suatu bagan,

grafik atau tabel kedalam simbol atau kata-kata.

b. Mendengar (listening), siswa dapat menangkap maksud serta mampu

memberikan respon apabila ia mendengar secara seksama ide-ide

yang diutarakan oleh temannya.

c. Membaca (reading), merupakan sebuah kemampuan yang kompleks,

dimana didalamnya terdapat aspek mengingat, memahami,

membandingkan, menemukan, menganalisis, mngorganisasikan, dan

akhirnya menjelaskan atri yang terkandung dari apa yang ia baca.

d. Diskusi (discussing), merupakan kegiatan bertukar pikiran mengenai

suatu masalah. Diskusi merupakan langkah lebih lanjut dari

membaca dan mendengar. Siswa akan mampu berdiskusi

menyampaikan ide-idenya ataupun mengevaluasi hasil ide dari

temannya dengan baik apabila ia telah mampu membaca dan

mendengar sebagai prasyarat diskusi.

e. Menulis (writing) adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk

mengungkapkan dan merefleksikan ide ataupun ide ataupun gagasan

yang dituangkan melalui tulisan.

Menurut Umar (2012) upaya yang dapat dilakukan agar kemampuan

komunikasi matematis siswa dapat berkembang, yaitu : (a) pemberian

sebuah soal yang berbentuk open-ended task, dengan menggunakan tipe

soal seperti ini memungkinkan siswa untuk menunjukan proses dan

Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017

Page 4: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4021/3/BAB II.pdf · Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017 Everett M Rogers

mejelaskan alasan pengerjaannya (Cai,1996), (b) melalui model

pembelajaran cooperative learning, (Nodding dalam Baroody, 1993;

Artzt, 1996), (c) dan melalui penggunaan metode proyek (Wanda, 1997).

Beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

komunikasi matematis adalah kemampuan siswa dalam mengekspresikan

ide-ide dan pemahaman matematika secara tulisan maupun lisan

menggunakan bilangan, simbol, gambar, maupun grafik serta kemampuan

siswa dalam memberikan suatu argumentasi untuk memecahkan masalah

secara cermat, analitis, kritis, dan evaluatif untuk memperkuat

pemahaman. Guna mengetahui kemampuan komunikasi matematis siswa,

perlu adanya indikator untuk mengukurnya. Sesuai dengan definisi

kemampuan komuikasi matematis, maka indikator kemampuan

komunikasi matematis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. Menyatakan simbol, benda nyata, gambar, maupun grafik kedalam

ide matematika.

b. Menyatakan dan mengilustrasikan dari ide matematika kedalam

bentuk simbol, benda nyata, gambar, maupun grafik.

c. Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol

matematika.

2. Model Kooperatif Tipe Structured Numbered Heads (SNH)

Model kooperratif tipe Structured Numbered Heads (SNH) adalah

suatu pembelajaran yang membagi siswa dalam beberapa kelompok

Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017

Page 5: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4021/3/BAB II.pdf · Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017 Everett M Rogers

untuk menyelesaikan pertanyaan-pertanyaan/tugas yang diberikan guru

kepada siswa secara terstruktur. Dalam SNH, siswa belajar melaksanakan

tanggung jawab pribadinya dalam hubungan dengan rekan-rekan

kelompoknya. Model kooperatif SNH ini turunan atau modifikasi dari

model kooperatif tipe NHT(Numbered Head Together) yang

dipopulerkan oleh Spencer Kagan(Lie, 2008:60).

Menurut Lie (2008:60) langkah-langkah pembelajaran kooperatif

tipe kepala bernomor struktur yaitu:

a. Siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, setiap siswa dalam setiap

kelompok mendapatkan nomor.

b. Setiap siswa dalam kelompok mempunyai tugas masing-masing

sesuai nomornya. Misalnya, siswa denagn nomor 1 bertugas

membacakan soal dengan benar dan mengumpulkan data yang

mungkin berhubungan dengan penyelesaian soal. Siswa nomor 2

bertugas mencari penyelesaian soal dan siswa dengan nomor 3

mencatat dan melaporkan hasil dari kerja kelompoknya.

c. Jika diperlukan, untuk soal-soal yang lebih sulit, guru juga bisa

mengadakan kerjasama antar kelompok. Siswa bisa keluar dari

kelompoknya dan bergabung bersama kelompok yang lain yang

bernomor sama untuk saling membantu atau mencocokan hasil kerja

mereka.

Model pembelajaran SNH merupakan model pembelajaran yang

melibatkan siswa secara aktif dengan membagi peran siswa dalam

Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017

Page 6: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4021/3/BAB II.pdf · Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017 Everett M Rogers

kelompok menjadi tiga peran, yaitu pencatat, pemecah masalah, dan

penyampai hasil diskusi. Tipe ini menuntut siswa untuk memiliki

kemampuan yang baik dalam penugasan materi, walaupun setiap siswa

memiliki tugasnya masing-masing. Langkah-langkah pembelajaran model

kooperatif tipe SNH sebagai berikut (Huda, 2013):

a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5

orang siswa dengan karakteristik heterogen.

b. Masing-masing siswa dalam kelompok mendapatkan nomor urut.

c. Guru menjelaskan peraturan dalam pembelajaran yang akan

dilakukan. Dalam mengerjakan tugas berdasarkan nomor urutnya.

Misalnya, siswa nomor urut 1 bertugas membacakan soal dengan

benar dan mengumpulkan data dan mengumpulkan data yang ada

kaitanya dengan penyelesaian soal, siswa nomor urut 2 bertugas

mencari penyelesaian soal, dan siswa dengan nomor 3 mencatat dan

melaporkan hasil kerja kelompok.

d. Guru membagikan tugas kelompok kepada setiap kelompok.

e. Penyampaian hasil diskusi dan tanggapan dari kelompok lain.

Berdasarkan uraian di atas, maka pengertian Structured Numbered

Heads adalah tipe pembelajaran yang membagi peran siswa dalam

kelompok belajar dengan memberikan penugasan tugas pada setiap

nomor yang didapatkan siswa, dengan langkah-langkah pembelajaran

sebagai berikut:

Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017

Page 7: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4021/3/BAB II.pdf · Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017 Everett M Rogers

a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-4

orang siswa secara heterogen.

b. Masing-masing siswa dalam kelompok mendapatkan nomor urut.

c. Guru menjelaskan peraturan dalam proses berdiskusi. Dalam

mengerjakan tugas berdasarkan nomor urutnya. Misalnya, siswa

nomor urut 1 bertugas membacakan soal dengan benar dan

mengumpulkan data yang ada kaitanya dengan penyelesaian soal,

siswa nomor urut 2 bertugas mencari penyelesaian soal, dan siswa

dengan nomor 3 mencatat dan melaporkan hasil kerja kelompok.

d. Pemberian LKK (Lembar kerja kelompok) kepada setiap kelompok.

e. Beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok

lain yang tidak presentasi memberikan tanggapan.

3. Model Lasswell Communication

Menurut Per (2009) model Lasswell Communication merupakan

model yang cukup tua dan salah satu model yang dianggap sebagai “salah

satu model komunikasi yang paling awal dan paling berpengaruh” tandas

Shoemaker,dkk(Wenxiu, 2015). Namun, walaupun model ini sudah

cukup tua model ini diakui cukup baik. Model Lasswell lebih difokuskan

pada apa yang dikomunikasikan dan pada proses komunikasi. Menurut

Lasswell (Lasswell,1948) cara yang terbaik dalam menerangkan proses

komunikasi melalui menjawab pernyataan: “Who, Says What, In Which

Channel, To Whom, and Whit What Effect”.

Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017

Page 8: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4021/3/BAB II.pdf · Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017 Everett M Rogers

Analsis dari kelima unsur Lasswel tersebut adalah :

a. Who? (siapa/sumber)

Sumber atau komunikator adalah pelaku untama/pihak yang

mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai

suatu komunikasi. Model komunikasi ini dalam proses pembelajaran

who? (siapa?) disini adalah guru.

b. Says what?(pesan)

Apa yang akan disampaikan/ dikomunikasikan kepada

penerima (komunikan), dari sumber (komunikator) atau isi

informasi. Merupakan seperangkat simbol verbal atau non verbal

yang mewakili perasaan, nilai, gagasan/maksud dari sumber.

Maksudnya aadalah materi yang disampaikan oleh guru kepada

peserta didik.

c. In which channel? (saluran/media)

Media/alat untuk menyampaikan pesan dari

komunikator(sumber) kepada komunikan (penerima). In whit

channel disini adalah media yang digunakan oleh guru untuk

menyampaikan materi kepada peserta didik.

d. To whom? (untuk siapa/penerima)

Orang/kelompok yang menerima pesan dari sumber. Peserta

didiklah yang berperan sebagai penerima pesan.

Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017

Page 9: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4021/3/BAB II.pdf · Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017 Everett M Rogers

e. With what effect?(dampak/efek)

Dampak/efek yang terjadi pada komunikan (penerima) setelah

menerima pesan dari sumber, seperti perubahan sikap, bertambahnya

pengetahuan dll. With what effect yaitu pengaruh yang ditimbulkan

oleh guru kepada peserta didik setelah menyampaikan materi yang

disampaikan. Yaitu dengan mengevaluasi hasil belajar yang telah

disampaikan dengan pemberian soal kuis.

Sedangkan menurut Per (2009) unsur-unsur pada model Lasswell

sebagai berikut :

Tabel 2.1 Unsur-Unsur Model Lasswell Menurut Per(2009)

Who ?

Communicator

Says

what?

Messages

In the what

channel?

Channel

To

Whom?

Receiver

With what

effect?

Effect

Berikut penjelasan unsur-unsur dari tabel diatas :

Tabel 2.2 Penjelasan Unsur-Unsur Lasswell Menurut Per(2009)

Komponen Arti

Siapa Komunikator atau pengirim atau sumber

pesan

Mengatakan apa Isi dari pesan

Dimanakah saluran Media yang digunakan untuk

mengkomunikasikan

Kepada siapa Penerima pesan atau penonton

Dengan efek apa Umpan dari penerima ke pengirim.

Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017

Page 10: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4021/3/BAB II.pdf · Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017 Everett M Rogers

4. Model Kooperatif tipe Structured Numbered Heads (SNH) dengan

strategi Lasswell Communication

Structured Numbered Heads (SNH) merupakan model kooperatif

yang dimodifikasi dari Numbered Head Together (NHT). Dalam SNH,

siswa dituntut untuk belajar melaksanakan tanggungjawab pribadinya

dalam hubungan dengan rekan-rekan kelompoknya (Lie, 2008: 60).

Sejalan dengan yang diungkapkan Jannah, dkk (2013) menyatakan bahwa

model pembelajaran SNH merupakan suatu model pembelajaran yang

membuat siswa tidak hanya bergantung dengan teman kelompok dalam

meyelesaikan tugasnya.

Model kooperatif tipe SNH strategi Lasswell Communication

merupakan model pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah

SNH dengan dikombinasi menggunakan unsur-unsur dari Lasswell

Communication, adapun tahap-tahap SNH strategi Lasswell

Communication adalah sebagai berikut :

a. Guru melakukan apersepsi.

b. Guru menyampaikan pokok bahasan yang akan dipelajari.

c. Guru membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 3-4

siswa sesuai dengan tugasnya masing-masing. Dengan aturan siswa

dalam setiap kelompok mendapat nomor urut 1-4. Penugasan

diberikan kepada siswa berdasarkan nomor terhadap tugas yang

berangakai. Misalnya: siswa nomor satu bertugas membaca soal

dengan benar dan mengumpulkan data yang mungkin berhubungan

Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017

Page 11: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4021/3/BAB II.pdf · Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017 Everett M Rogers

dengan penyelesaian soal. Siswa nomor 2 bertugas mencari

penyelesaian soal. Siswa nomor 3 mencatat dan melaporkan hasil

kerja kelompok.

d. Guru membagikan alat peraga dan LKK (Lembar Kerja Kelompok)

pada setiap kelompok.

e. Siswa mendiskusikan LKK yang telah disediakan pada kelompok

kecilnya.

f. Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka

mengerjakan tugas mereka.

g. Perwakilan dari beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi

di depan kelas dan bagi kelompok yang tidak presentasi memberikan

pertanyaan atau pendapat terhadap kelompok pemresentasi. Aturan

dalam mempresentasikan adalah memanggil nomor. Siswa dengan

nomor yang bersangkutan melapokan hasil diskusi.

h. Guru mengkonfirmasi jawaban siswa dan memberikan penguatan

atas jawaban siswa.

i. Siswa membuat kesimpulan dengan bahasa mereka sendiri.

j. Guru memberikan sebuah kuis kepada siswa untuk mengetahui

dampak/efek dari pembelajaran yang sudah dilakukan.

Perbedaan yang terlihat dari pembelajaran SNH dengan SNH

berstrategi Lasswell Communication adalah adanya kegiatan guru

menyampaikan pokok bahasan yang dipelajari, penyediaan alat peraga,

guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka

Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017

Page 12: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4021/3/BAB II.pdf · Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017 Everett M Rogers

mengerjakan tugas mereka, siswa membuat kesimpulan dengan bahasa

mereka sendiri dan pemberikan sebuah kuis kepada siswa untuk

mengetahui dampak/efek dari pembelajaran yang sudah dilakukan.

B. Penelitian Relevan

1. Berdasasarkan penelitian yang dilakukan oleh Khoidah (2013), siswa

sebelum terkena tindakan hanya 14,7% yang mempunyai keberanian

presentasi didepan kelas. Namun, ketika peneliti menerapkan model

Lasswel siswa berangsur-angsur mengalami kenaikan. Berdasarkan

tindakan siklus I, siswa yangberani presentasi di depan kelas sebanyak

50% dan pada siklus ke II, siswa yang berani presentasi didepan kelas

sebanyak 76,47%. Presentasi didepan kelas merupakan bagian dari

indikator kemampuan komunikasi matematis siswa.

2. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Shalikhah (2015) bahwa model

SNH dengan pendekatan saintifik memberikan prestasi belajar lebih baik

dari pada model NHT maupun model klasikal dengan pendekatan

saintifik.

3. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Suhaedi (2012), bahwa

dengan mengaitkan permasalahan suatu kejadian atau peristiwa nyata

akan membuat siswa dapat melatih kemampuan komunikasinya. Hal ini

karena permasalahan nyata membuat siswa terbiasa untuk bebas berpikir

dan berani berpendapat, sehingga siswa dapat berdiskusi dan melakukan

refleksi serta dapat memperbaiki pemahaman yang dimilikinya.

Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017

Page 13: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4021/3/BAB II.pdf · Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017 Everett M Rogers

4. Penelitian ini dilakukan oleh Husna, dkk (2013), bahwa secara sigifikan

kemampuan komunikasi matematis siswa menggunakan model TPS lebih

baik dibandingkan menggunakan pembelajaran konvensional, ditinjau

dari keseluruhan siswa dan peringkat siswa.

5. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Darkasyi, dkk(2014) bahwa,

peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang memperoleh

pembelajaran dengan penerapan pendekatan quantum learing lebih baik

dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional.

Pembelajaran ini memungkinkan terjadinya interaksi positif berupa

pertanyaan-pertanyaan pemicu bagi tumbuhnya kemauan dan

kemampuan berkomunikasi siswa sehingga memungkinkan siswa dapat

berkomunikasi dengan baik.

C. Kerangka Pikir

Model kooperatif tipe Structured Numbered Heads (SNH) adalah tipe

pembelajaran yang membagi peran siswa dalam kelompok belajar dengan

memberikan penugasan tugas pada setiap nomor yang didapatkan siswa.

Strategi Lasswell Communication merupakan strategi yang memuat lima

unsur yaitu “Who, Says What, In Which Channel, To Whom, and With What

Effect”. Penerapan SNH akan lebih baik jika dibantu dengan Lasswel dan

diyakini perpaduan antara pebelajaran kooperatif dengan kelima unsur

tersebut dapat meningkatkan komunikasi matematis siswa.

Yang pertama, SNH adalah pembelajaran kooperatif dengan

pembentukan kelompok kecil dan kegiatan berdiskusi serta presentasi pada

Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017

Page 14: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4021/3/BAB II.pdf · Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017 Everett M Rogers

model ini dapat menjadikan siswa secara aktif memberikan gagasan-gagasan

yang dimiliki siswa. Model SNH adalah model yang menuntut setiap anggota

kelompok bekerja dan menjadikan kegiatan perkelompokan berjalan dengan

baik tanpa ada satu pun yang pasif. Siswa dapat berinteraksi satu sama lain

karena terjadi kegiatan mendengarkan, berdiskusi dan menulis. Kegiatan

mendengar terjadi ketika salah satu siswa bertugas membaca soal dengan

benar dan pada saat proses berkelompok. Berdiskusi terjadi ketika siswa

mendiskusikan dari hasil penugasan masing-masing siswa dan menulis

adalah bagian dimana siswa bertugas mencatat hasil kerja kelompok. Menulis

juga dilakukan setelah diskusi besar yaitu siswa membuat kesimpulan dengan

bahasa mereka sendiri karena terdapatnya unsur Lasswel yaitu whit what

effect.

Kedua, pemberian tugas secara kelompok (LKK) dan media atau alat

peraga yang akan digunakan pada proses pembelajaran. Penggunaan alat

peraga diharapkan bisa menjadi sarana pendukung untuk mempermudah

siswa dalam menyelesaiakan soal-soal yang terdapat pada LKK. Soal LKK

yang digunakan adalah soal berbentuk uraian. Media/alat peraga diharapkan

membantu menjembatani atau untuk memodelkan dari benda nyata kedalam

bahasa, simbol, ide atau model matematika. Soal uraian dan penggunaan

proyek merupakan bagian dari upaya yang dapat dilakukan agar kemampuan

komunikasi matematis siswa dapat berkembang.

Menyatakan peristiwa sehari-hari dalam bahasa atau simbol matematika

merupakan salah suatu penerapan dari materi. Ketika siswa menggunakan

Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017

Page 15: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1 ...repository.ump.ac.id/4021/3/BAB II.pdf · Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017 Everett M Rogers

alat peraga, siswa akan lebih mudah menyelesaiakan soal yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari. Alat peraga merupakan contoh yang nyata, dan

merupakan gambaran dari bentuk yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, ketika siswa dihadapkan pada soal yang berkaitan dengan kehidupan

sehari-hari siswa akan lebih mudah memahaminya dan menyelesaikannya

dengan baik.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe SNH dengan strategi Lasswell Communication

yang dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kemampuan

komunikasi matematis siswa.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan dan kerangka pikir

yang telah dipaparkan sebelumnya, maka kemampuan komunikasi matematis

siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe SNH dengan

strategi Lasswell Communication dikatakan berpengaruh jika, lebih baik dari

pada kemampuan komunikasi matematis siswa yang menggunakan

pembelajaran konvensional.

Pengaruh Model Pembelajaran…, Nita Zainatul Faqiroh, FKIP, UMP, 2017