TEORI PERSON CENTERED: CARL ROGERS

M. Octa Bagus S.

Biografi

• Carl Ransom Rogers lahir pada tanggal 8 Januari 1902, di Oak Park, Illinois. Ia dibesarkan dalam suasana keagamaan yang ketat

• Rogers memulai pendidikan kuliahnya di University of Wisconsin, di bidang pertanian, tapi setelah dua tahun ia memutuskan untuk masuk sejarah.

• Meskipun ia prihatin dengan pertanyaan-pertanyaan tentang makna hidup bagi individu, Rogers meragukan doktrin-doktrin agama tertentu

• Oleh karena itu, ia memilih untuk meninggalkan seminari Teologi, untuk bekerja di bidang pembinaan anak, dan menjadi seorang psikolog klinis.

• Rogers memperoleh pelatihan pascasarjana di Teachers College, Columbia University, menerima gelar Ph.D. pada tahun 1931

• Semasa mudanya, Rogers tidak memiliki banyak teman sehingga ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca. Dia membaca buku apa saja yang ditemuinya termasuk kamus dan ensiklopedi, meskipun ia sebenarnya sangat menyukai buku-buku petualangan.

• Sepanjang karirnya, Rogers berusaha terus menerus untuk menerapkan metode sains

STRUKTUR KEPRIBADIANRogers lebih mementingkan dinamika daripada struktur kepribadian. Namun demikian ada tiga komponen yang dibahas bila bicara tentang struktur kepribadian menurut Rogers, yaitu : organisme, medan fenomena, dan self.

1. ORGANISME• Mahluk hidup

Organisme adalah makhluk lengkap dengan fungsi fisik dan psikologisnya, tempat semua pengalaman dan segala sesuatu yang secara potensial terdapat dalam kesadaran setiap saat.

• Realitas SubyektifOrganisme menanggapi dunia seperti yang diamati atau dialaminya. Realita adalah medan persepsi yang sifatnya subjektif, bukan benar-salah.

• HolismeOrganisme adalah kesatuan sistem, sehingga perubahan pada satu bagian akan mempengaruhi bagian lain. Setiap perubahan memiliki makna pribadi atau bertujuan, yakni tujuan mengaktualisasi, mempertahankan, dan mengembangkan diri.

2. MEDAN FENOMENA

Rogers mengartikan medan fenomena sebagai keseluruhan pengalaman, baik yang internal maupun eksternal, baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Medan fenomena merupakan seluruh pengalaman pribadi seseorang sepanjang hidupnya.

3. SELF

Self merupakan konsep pokok dari teori kepribadian Rogers, yang intinya adalah :• Terbentuk melalui medan fenomena dan

melalui introyeksi nilai-nilai orang tertentu• Bersifat integral dan konsisten• Menganggap pengalaman yang tak sesuai

dengan struktur self sebagai ancaman• Dapat berubah karena kematangan dan

belajar

DINAMIKA KEPRIBADIAN• Rogers menyatakan bahwa pada dasarnya tingkah

laku adalah usaha organisme yang berarah tujuan untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhannya

• Rogers menegaskan bahwa secara alami kecenderungan aktualisasi akan menunjukkan diri melalui rentangan luas tingkah laku, yaitu :

1. Tingkah laku yang berakar pada proses fisiologis, termasuk kebutuhan dasar (makanan, minuman, dan udara), kebutuhan mengembangkan dan memerinci fungsi tubuh serta generasi.

2. Tingkah laku yang berkaitan dengan motivasi psikologis untuk menjadi diri sendiri.

3. Tingkah laku yang tidak meredakan ketegangan tetapi justru meningkatkan ketegangan, yaitu tingkah laku yang motivasinya untuk berkembang dan menjadi lebih baik.

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN• Rogers menyatakan bahwa self berkembang

secara utuh-keseluruhan, menyentuh semua bagian-bagian.

• Berkembangnya self diikuti oleh kebutuhan penerimaan positif, dan penyaringan tingkah laku yang disadari agar tetap sesuai dengan struktur self sehingga dirinya berkembang menjadi pribadi yang berfungsi utuh.

PRIBADI SEHAT

1. Terbuka pada Pengalaman (Openness to Experience) Kesehatan pribadi didasari oleh persepsinya tentang pengalaman, yaitu mampu menerima kenyataan sebagaimana adanya

2. Kehidupan Eksistensial (Existential Living)Individu yang sehat adalah individu yang berorientasi pada kehidupan saat ini, yang menekankan pada keadaan disini dan sekarang.

3. Kepercayaan Organismik (Organismik Trusting) Individu yang sehat, perkembangan hidupnya didasari oleh kepercayaan diri yang sehat pula serta pandangan yang obyektif tentang dirinya.

4. Kebebasan Eksperiensial (Experiencial Freedom)Individu bebas memilih apa yang akan dilakukannya, tetapi harus bertanggungjawab terhadap pilihannya.

5. Kreativitas (Creativity)Hal ini dilakukan melalui pengembangan atau penciptaan kegiatan ataupun hal-hal baru dalam kehidupan keluarga, masyarakat, profesi, ilmu pengetahuan, seni, dan sebagainya.

Rogers (Sukmadinata, 2007:62)

CARL ROGERS VS SIGMUND FREUD

• Fokus utama Rogers adalah pada proses psikoterapi, dan teori kepribadiannya adalah hasil dari terapi

• Teori psikoanalisis menekankan dorongan biologis, ketidaksadaran, pengurangan ketegangan, dan pengembangan karakter awal.

• Sebaliknya, pendekatan fenomenologis Rogers menekankan persepsi sadar, perasaan menghargai interaksi sosial, motif aktualisasi diri, dan proses-proses perubahan.

• Mengenai metode penelitian, psikoanalis percaya bahwa wawancara klinis atau tes proyektif harus digunakan untuk menghindari aksi mekanisme pertahanan.

• Sebaliknya, Rogers percaya bahwa orang memiliki kapasitas untuk melaporkan diri, dengan cara yang sangat bermakna, pada pengalaman psikologis mereka sendiri, sehingga penelitian bisa menggunakan metode laporan diri yang relatif sederhana

PROSESAktualisasi diri • Freud memandang bahwa komponen penting dari

kepribadian relatif tetap dan stabil, dan ia mengembangkan teori yang rumit tentang struktur kepribadian. Freud menganggap orang sebagai suatu sistem energi.

• Pandangan Rogers menekankan perubahan kepribadian, dan ia menggunakan beberapa konsep struktur dalam teorinya. Rogers berpikir bahwa manusia bergerak maju. Oleh karena itu, ia cenderung tidak menekankan aspek pengurangan ketegangan perilaku dan mendukung penekanan pada aktualisasi diri, yaitu pemenuhan potensi-potensi yang melekat pada seseorang.

• Selain konsistensi diri, Rogers menekankan pentingnya kongruensi antara diri dan pengalaman.

Kebutuhan terhadap Penghargaan Positif

• Pada tahun 1959 Rogers menyajikan konsep tentang kebutuhan terhadap penghargaan positif.

• Kebutuhan terhadap penghargaan positif termasuk mencari kehangatan, disukai, rasa hormat, simpati, dan penerimaan

Penelitian tentang Hubungan Antara Orangtua-Anak• Berbagai studi menunjukkan bahwa penerimaan,

sikap orangtua yang demokratis sangat mendukung pertumbuhan

• Yang paling penting adalah persepsi anak tentang penilaian orangtua mereka. Jika mereka merasa bahwa penilaian tersebut positif, mereka akan menemukan kesenangan dalam diri mereka sendiri. Jika mereka merasa bahwa penilaiannya negatif, mereka akan mengembangkan rasa tidak aman dan penilaian negatif terhadap diri mereka (Jourard & Remy, 1955)

• Menurut Rogers, anak-anak yang dibesarkan oleh orangtua yang memberikan kondisi keamanan psikologis dan kebebasan psikologis lebih mungkin untuk mengembangkan potensi kreatif dari anak-anak dibesarkan oleh orangtua yang tidak memberikan kondisi ini.

Lingkungan yang Mendorong Kreativitas

• Orangtua menghormati pendapat anak dan mendorong ekspresi mereka.

• Orang tua dan anak memiliki kehangatan, akrab saat bersama-sama.

• Anak-anak diizinkan untuk menghabiskan waktu dengan anak-anak lain atau keluarga yang memiliki perbedaan ide atau nilai.

• Orang tua mendorong dan mendukung anak.• Orang tua mendorong anak untuk berproses

secara mandiri.

Kepribadian yang Kreatif• Cenderung bangga dengan prestasi.• Menggunakan segenap sumber daya dalam

memulai kegiatan.• Menjadi sangat terlibat dalam kegiatan.• Memiliki berbagai minat.• Merasa nyaman dengan kompleksitas dan

ketidakpastian.• Pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan.(Diadaptasi dari Harrington, Block, & Block, 198)

Person Center Approach• Pada thn 1940 Rogers mengembangkan

Nondirective Counseling sbg reaksi atas Behavioristik dan Psikoanalisis

• Rogers menekankan pada hubungan kolor-koli yg permisif dan non intervensi

• Rogers tidak setuju dg penggunaan nasihat, saran, himbauan, pengajaran, diagnosis, dan interpretasi

• Konseling Nondirektif fokus pd merefleksi dan komunikasi verbal dan non verbal dari klien

(Corey, 1995: 291)

• Rogers menekankan pada sikap dan karakteristik pribadi kolor serta kualitas hubungan kolor-koli sbg penentu hasil koling

• Rogers mulanya tertarik menangani anak2 dan praktek koling individu dan psikoterapi

• Sehingga Rogers menyebut pendekatannya dg istilah Client Center Therapy

• Karena semakin meluas, kemudian Rogers menggunakan istilah Person Centered Approach