BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf ·...

46
15 BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teori 1. Hakikat Keterampilan Menulis Menurut Tarigan (2013: 3),” menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain”. Keterampilan menulis tidak dapat diperoleh dengan mudah melainkan melalui tahapan-tahapan pencapaian, yaitu melalui keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan tahap terakhir adalah keterampilan menulis. Menurut McCrimmon (1984:2), “menulis rnerupakan kegiatan menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu objek, memilih hal-hal yang akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat memahaminya dengan mudah dan jelas”. Tarigan (2008: 22) menjelaskan bahwa “menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut. Menulis bukan sekedar melukiskan lambang-lambang grafis melainkan menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat- kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas, sehingga buah pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca secara baik. Secara Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Transcript of BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

15

BAB II

KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, KERANGKA

BERPIKIR, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kajian Teori

1. Hakikat Keterampilan Menulis

Menurut Tarigan (2013: 3),” menulis merupakan suatu keterampilan

berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung,

tidak secara tatap muka dengan orang lain”. Keterampilan menulis tidak

dapat diperoleh dengan mudah melainkan melalui tahapan-tahapan

pencapaian, yaitu melalui keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,

keterampilan membaca dan tahap terakhir adalah keterampilan menulis.

Menurut McCrimmon (1984:2), “menulis rnerupakan kegiatan

menggali pikiran dan perasaan mengenai suatu objek, memilih hal-hal yang

akan ditulis, menentukan cara menuliskannya sehingga pembaca dapat

memahaminya dengan mudah dan jelas”. Tarigan (2008: 22) menjelaskan

bahwa “menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang

grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang,

sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau

mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut.

Menulis bukan sekedar melukiskan lambang-lambang grafis

melainkan menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-

kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas, sehingga buah

pikiran tersebut dapat dikomunikasikan kepada pembaca secara baik. Secara

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

16

singkat dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan,

pengarang menggunakan bahasa tulis untuk menyatakan isi hati dan buah

pikirannya secara menarik dan mengena kepada pembaca. Oleh karenanya,

disamping harus menguasai topik dan permasalahan yang akan ditulis,

penulis dituntut menguasai komponen lainnya, seperti grafologi, struktur,

kosakata, dan kelancaran dalam memilih kata yang tepat, serta penggunaan

ejaan dan tanda baca, sehingga karya tulisannya menjadi koheren dan

kohesif. Menurut Lado (1977: 143), “menulis adalah menyusun tanda-tanda

tulis suatu bahasa, sehingga orang lain dapat membaca tanda-tanda tulis

tersebut, jika mereka mengenal dan mengerti bahasanya”. Kegiatan menulis

tidak dapat dipisahkan dan kegiatan berbahasa lainnya. Menulis didorong

oleh kegiatan mendengarkan, berbicara, dan membaca. Burn (1996: 10)

mengemukakan bahwa, “membaca dan menulis saling mendukung satu

dengan lainnya”. Morsey (dalam Tarigan, 2013: 4), menyatakan bahwa:

“Tulisan dipergunakan oleh orang-orang terpelajar untuk merekam,

meyakinkan, melaporkan, serta mempengaruh; orang lain, dan

maksud serta tujuan tersebut hanya bisa tercapai dengan baik oleh

penulis yang dapat menyusun pikirannya serta mengutarakannya

dengan jelas (mudah dipahami), kejelasan tersebut bergantung pada

pikiran, susunan/organiasi, penggunaan kata-kata, dan struktur

kalimat yangcerah”.

Tulisan disajikan dalam kalimat yang mudah dipahami oleh

pembacanya. Menurut Sugihastuti ( 2011: 202), ”Kalimat adalah satuan

bahasa terkecil, dalam wujud lisan,yang mengungkapkan pikiran yang utuh.

Kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

17

dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula dinamakan

kalimat efektif.

Abdul Rozak (2000; 8) berpendapat bahwa kalimat efektif adalah

kalimat yang mampu membuat isi atau maksud yang disampaikan dengan

lengkap dalam pikiran pembaca persis seperti apa yang disampaikan.

Sementara itu menurut Zainal Arifin (2000; 84) kalimat efektif

adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah, ringkas,

dan enak dibaca.

Jadi sebuah kalimat dikatakan efektif jika mampu membuat proses

penyampaian dan penerimaan berlangsung sempurna. Kalimat efektif

mampu membuat isi atau maksud yang disampaikan itu tergabung dalam

pikiran si pembaca persis seperti apa yang dimaksud si penulis.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

kalimat efektif adalah kalimat singkat yang dapat mewakili gagasan atau

perasaan penulis sanggup memunculkan gagasan yang sama dengan pikiran

si penulis.

McCrimmon dalam Putrayasa (2009: 47) mengungkapkan bahwa

kalimat dikatakan efektif jika memenuhi dua syarat utama, yaitu : struktur

kalimat efektif dan ciri kalimat efektif. Struktur kalimat efektif mencakup :

kalimat umum, kalimat paralel,dan kalimat periodik.

a. Struktur Kalimat Efektif.

1) Struktur Kalimat Umum

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

18

Unsur-unsur yang membangun sebuah kalimat dapat dibedakan

menjadi dua, yaitu: unsur wajib dan unsur takwajib (unsur manasuka).

Unsur wajib adalah unsur yang harus ada dalam sebuah kalimat (yaitu

unsur S/subjek dan P/predikat), sedangkan unsur takwajib atau unsur

manasuka adalah unsur yang boleh ada dan boleh tidak ada (yaitu kata

kerja bantu: harus,boleh; keterangan aspek: sudah, akan; keterangan:

tempat, waktu, cara dan sebagainya).

2. Struktur Kalimat Paralel

Yang dimaksud kesejajaran (paralelisme) dalam kalimat adalah

penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama yang dipakai dalam

susunan serial. Jika sebuah ide dalam suatu kalimat dinyatakan dengan

frase. Jika sebuah ide dalam suatu kalimat dinyatakan dengan kata benda

(misalnya bentuk pe-an, ke-an), maka ide lain yang sederajat harus

dengan kata benda juga.

b. Ciri-ciri kalimat efektif meliputi:

1. Kesatuan (unity)

Kalimat efektif harus mengungkapkan sebuah ide pokok atau satu

kesatuan pikiran.

2. Kehematan (economy)

Adanya jumlah kata yang digunakan dengan luasnya jangkauan

makna yang diacu.

3. Penekanan (emphasis)

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

19

Upaya pemberian aksentuasi, pementingan atau pemusatan

perhatian pada salah satu unsur atau bagian kalimat, agar unsur atau

bagian kalimat yang diberi penegasan itu lebih mendapat perhatian dari

pendengar atau pembaca.

4. Kevariasian (variety)

Kelincahan dalam penulisan tergambar dalam struktur kalimat

yang dipergunakan. Ada kalimat yang pendek dan ada kalimat yang

panjang. Penulisan yang mempergunakan kalimat dengan pola kalimat

yang sama akan membuat suasana menjadi monoton atau datar sehingga

akan membuat kebosanan pada pembaca.

Atar Semi (2000; 143) menyampaikan ciri-ciri kalimat efektif

sebagai berikut: (1) sesuai dengan tuntutan bahasa baku, maksudnya

kalimat itu ditulis dengan memperhatikan penggunaan ejaan yang tepat

sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia; (2) jelas, artinya kalimat itu mudah

dipahami dan diterima oleh pembaca; (3) ringkas dan lugas, artinya tidak

berbelit-belit atau dengan kata yang sedikit dapat menyampaikan berbagai

ide; ( 4) adanya koherensi antara kalimat yang satu dengan kalimat yang

lain atau antara paragraf yang satu dengan paragraf yang lain; (5) kalimat

harus hidup, artinya ada variasi tentang pilihan kata, gaya bahasa, bentuk

kalimat, dan antara panjang pendek kalimat; dan (6) tidak ada unsur yang

tidak berfungsi, artinya setiap kata ada fungsinya, setiap kalimat dalam

paragraf ada fungsinya.

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

20

Bedasarkan beberapa pendapat di atas, penulis membuat kesimpulan

bahwa penguasaan kalimat efektif adalah kemampuan seseorang dalam

menyusun kalimat secara singkat dengan urutan yang logis, ditulis sesuai

dengan kaidah tata bahasa baku, koherensi dan bervariasi sehingga ide atau

gagasan yang diungkapkan penulis dapat dipahami dan diterima pembaca

dengan tepat. Keefektifan suatu kalimat dapat dipengaruhi oleh penggunaan

tanda baca, pemakaian kata, pembentukkan frase, penataan klausa, dan

penyusunan kalimat yang tepat.

Dalam mengukur penguasaan kalimat efektif menggunakan

indikator bahwa seseorang mampu menyusun kalimat efektif yang isinya

mudah dipahami dan diterima pembaca. Aspek-aspek yang digunakan

untuk mengukur penguasaan kalimat efektif adalah: (1) kaidah tata bahasa

baku, yaitu memperhatikan ejaan, kata, dan istilah yang sesuai kaidah tata

bahasa; (2) kelogisan dalam penggunaan kalimat; (3) singkat dan jelas,

artinya tidak berbelit-belit; (4) kohesi dan koherensi sehingga mempunyai

struktur yang baik; dan (5) variasi bahasa, yaitu struktur kalimat, panjang

pendek kalimat, jenis kalimat, dan diksi atau pilihan kata.

Menurut Sabarti Akhadiah, dkk (2002; 116-135) dijelaskan ciri-ciri

kalimat efektif yaitu:

1) Kesepadanan dan kesatuan

Syarat pertama bagi kalimat efektif adalah mempunyai struktur yang

baik. Artinya kalimat-kalmat itu harus memiliki unsur-unsur subjek dan

predikat, atau dapat ditambah dengan objek, pelengkap, dan keterangan dan

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

21

unsur-unsur tersebut dapat memunculkan keterpaduan arti yang merupakan

ciri ketuhan kalimat. Kesepadanan kalimat diperlihatkan oleh kemampuan

struktur bahasa dalam mendukung gagasan atau konsep yang merupkan

kepadan pikiran.

2) Kesejajaran (pararelisme)

Yang dimaksud dengan kesejajaran (pararelisme) adalah

penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama atau konstruksi bahasa yang

sama yang dipakai susunan serial. Jika sebuah gagasan atau ide dalam suatu

kalimat dinyatakan dengan frase, maka gagasan-gagasan lain harus

dinyatakan dengan frase. Jika suatu gagasan dalam suatu kalimat

dinyatakan dengan nomina (misal bentuk pen-an, ke-an) maka gagasan lain

yang sederajat harus dengan nomina juga. Demikian juga bila sebuah

gagasan dalam suatu kalimat dinyatakan dengan verbal (misal bentuk men-

kan, di-kan) maka gagasan lainnya yang sederajat harus dinyatakan dengan

jenis yang sama. Kesejajaran akan memberi kejelasan kalimat secara

keseluruhan.

3) Penekanan dalam kalimat

Penekanan dalam kalimat ini dimaksudkan untuk menekankan atau

menonjolkan gagasan atau ide pokok. Cara penekanan gagasan dapat

dilakukan dengan mengatur posisi gagasan pokok dalam kalimat gagasan

yang ingin disampaikan biasanya diletakkan pada bagian depan kalimat.

Cara selanjutnya adalah dengan urutan yang logis, yaitu dengan cara

kejadian yang makin lama makin penting atau dengan menggambarkan

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

22

suatu proses. Cara yang terakhir adalah dengan pengulangan kata.

Pengulangan kata dalam bentuk kalimat kadang-kadang diperlukan dengan

maksud memberi penegasan pada bagian yang dianggap penting.

4) Kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif merupakan kehematan dalam

pemakaian kata, frase atau bentuk lainnya yang dianggap tidak diperlukan.

Kehematan itu menyangkut sal gramatika dan makna kata.

5) Kevariasian

Seorang penulis harus dapat menghindarkan pembaca dari keletihan

yang pada akhirnya akan menimbulkan kebosanan. Oleh karena itu untuk

menghindari suasana monoton dan bosan digunakan bentuk pola dan jenis

kalimat yang bervariasi.

Menurut Gorys Keraf dalam Widyamartaya (2006; 19) menyatakan

bahwa kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi syarat-syarat berikut:

(1) secara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau

penulis; (2) sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam

pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan pembicara atau

penulis. Bila kedua syarat itu dipenuhi maka tidak mungkin akan terjadi

salah paham antara mereka yang terlibat dalam komunikasi.

Sebagai alat penyampai pengalaman batin, perasaan, amanat, berita,

dan sebagainya dalam proses komunikasi antar manusia bahasa tulis

memang banyak kekurangannya. Bahasa lisan dapat didukung oleh lagu

kalimat dan gerak-gerik anggota badan serta perubahan air muka dalam

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

23

menyampaikan amanat, sedangkan dalam bahasa tulis tidak. Bahasa tulis

hanya kelihatan sebagai baris-baris atau lautan huruf dan tanda baca. Dalam

pemakaian huruf besar, huruf miring, huruf tebal membantu menghilangkan

kemonotonan, tetapi hanya sedikit. Begitu pula pemakaian bermacam-

macam huruf dan tanda baca tidak banyak membantu mempermudah

komunikasi. Dalam komunikasi tulis huruf-huruf dan tanda baca harus kita

gunakan sebaik-baiknya (seefektif dan seefisien mungkin), akan tetapi hal

yang paling menguntungkan dalam komunikasi tulis adalah cara

menyampaikan gagasan, sedang huruf dan tanda baca hanya bahan

pembungkus.

Kalimat efektif merupakan alat komunikasi yang berharkat. Harkat

berarti daya, tenaga, kekuatan. Bila penulis ingin agar komunikasi sampai

dan mengesan, kalimat yang ditulisnya harus berharkat, bertenaga. Cara-

cara untuk mengharkatkan kalimat antara lain: (1) bagian kalimat yang

hendak dipentingkan atau diutamakan diletakkan pada awal kalimat. Hal ini

yang dapat terwujud adalah inverse atau prolepsis atau gabungan natara

inverse dan prolepsis. Inversi adalah predikat yang diletakkan di depan

subjek. Prolepsis keterangan atau objek diletakkan di depan subjek; (2) bila

penulis menyebutkan serangkaian hal (peristiwa) hendaknya diperhatikan

dan diusahakan agar urutan hal (peristiwa) itu logis, kronologis, atau

berklimaks; (3) kata kunci diulang; (4) kata atau frase yang hendak

dipentingkan dapat ditambah dengan partikel pementing lah, pun, kah; dan

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

24

(5) rangkaian hal yang disebutkan dapat menjadi lebih kuat dengan

paraktisme.

Kalimat efektif memperhatikan pararelisme. Pararelisme kesejajaran

adalah penggunaan bentuk gramatikal yang sama untuk unsur-unsur kalimat

yang sama fungsinya. Jika sebuah pikiran dinyatakan dengan frase, maka

pkiran-pikiran lain yang sejajar harus dinyatakan dengan frase. Jika semua

gagasan dinyatakan dengan kata benda verbal atau kata kerja bentuk me, di,

dan sebagainya, maka gagasan lain yang sejajar dinyatakan pula dengan

kata benda verbal atau kata kerja bentuk me, di, dan sebagainya.

Kalimat efektif diwarnai kehematan. Purwadinata dalam

Wdyamartaya (2006; 31) menyatakan bahwa “penuturan yang luasnya kuat

dan tegas”. Penuturan dikatakan luas karena banyak kata-kata yang mubazir

biasanya lemah dan kabur., demikianlah pada umumnya. Maka kalimat

yang sudah jelas dan terang dengan empat kata, misalnya jangan dikatakan

dengan lima atau enam kata. Demikian juga suatu gagasan yang cukup

disampaikan dengan satu kalimat, jangan disampaikan dengan dua atau tiga

kalimat. Demikian juga frase ata kelompok kata yang sudah jelas dan terang

maksudnya dalam bentuk yang ringkas tak ada gunanya diperluas dengan

kata-kata yang tidak perlu.

Kalimat efektif didukung dengan variasi. Yang dimaksud dengan

variasi kalimat di sini adalah variasi kalimat yang membangun paragraf atau

alinea. Sebuah alinea terasa hidup dan menarik jika kalimat-kalimatnya

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

25

bervariasi dalam hal panjang dan pendeknya, jenisnya, aktif pasifnya, dan

pola atau gayanya.

Kalimat efektif dibantu dengan penggunaan EYD. Dalam

pemakaian EYD dapat dipelajari dalam buku Pedoman Umum Ejaan yang

Disempurnakan, yang sebagian ringkasannya adalah:

1) Pemakaian dan penulisan huruf-huruf kapital dan huruf miring.

Huruf kapital digunakan sebagai penulisan huruf pertama pada: (1)

awal kalimat; (2) petikan langsung; (3) dalam ungkapan yang berhubungan

dengan kitab suci, nama Tuhan, termasuk kata gantinya; (4) nama gelar

kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuti nama orang; (5) nama

jabatan atau pangkat yang diikuti nama oang atau yang dipakai sebagai

pengganti nama orang tertentu; (6) nama orang; (7) nama bangsa, suku, dan

bahasa; (8) nama tahun, bulan, hari raya, dan peristiwa sejaran; (9) nama

kas dalam geografi; (10) nama resmi badan, lembaga pemerintah dan

ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi; (11) semua kata di dalam kata

buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan kecuali kata partikel seperti

di, ke, dari, untuk, dan yang, yang tidak terletak pada posisi awal; (12)

singkatan nama, gelar, dan sapaan; (13) kata penunjuk hubungan

kekerabatan seperti: bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang

dipakai sebagai kata ganti orang pertama atau kedua atau sapaan; (14) huruf

pertama kata ganti.

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

26

2) Penulisan kata

Dalam penulisan kata terdapat beberapa ketentuan yang dapat dipedomani,

yaitu: (1) kata dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kata dasar dan kata

turunan; (2) kata dasar ditulis sebagai satu turunan; (3) imbuhan (awalan,

sisipan, dan akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasar; (4) kalau bentuk

dasarnya gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata

yang langsung menghubungkan atau langsung mendahuluinya; (5) kalau

bentuk dasar gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran

maka kata-kata tersebut ditulis serangkai; (6) kalau salah satu unsur

gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis

serangkai, kecuali kalau bentuk terikatnya diikuti kata yang huruf awalnya

huruf kapital dan kalau kata maha diikuti oleh kata esa dan kata yang bukan

kata dasar; (7) bentuk kata ulang ditulis lengkap dengan menggunakan

tanda hubung; (8) gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk

termasuk istilah khusus bagian-bagiannya ditulis terpisah; (9) gabungan

kata yang termasuk istilah khusus yang mungkin menimbulkan salah baca

dapat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian diantara unsur yang

bersangkutan; (10) gabungan kata yang dianggap sudah satu ditulis

serangkai; (11) kata ganti ku, kau, mu, dan nya ditulis serangkai dengan

kata yang mendahuluinya; (12) kata depan di, ke, dari ditulis terpisah

dengan kata yang mengikutinya; (13) kata si dan sang ditulis terpisah

dengan kata yang mengikutinya; (14) partikel pementing pun, lah, kah

ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya; (15) partikel per yang berarti

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

27

mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian kalimat yang

mendampinginya; (16) angka digunakan untuk menyatakan lambang

bilangan atau nomor; (17) angka digunakan untuk menyatakan ukuran,

kuantitas, dan nilai uang, nomor jalan, rumah, kamar, dan sebagainya dan

untuk menomori karangan; (18) penulisan lambang bilangan: 12 = dua

belas, 1

3 = satu pertiga, 1

5

10= satu lima persepuluh, dan sebaginya, (19)

penulisan kata bilangan tingkat; Paku Buwono X = Paku Buwono ke – 10,

tingkat I = tingkat ke - 1; (20) penulisan lambang bilangan yang mendapat

akhiran, tahun 80-an atau tahun delapan puluhan; (21) lambang bilangan

pada awal kalimat ditulis dengan huruf; (22) angka yang menunjukkan

bilangan bulat besar dapat dieja sebagian supaya mudah dibaca, kecuali di

dalam dokumen resmi; dan (23) kalau angka dan huruf melambangkan

bilangan, penulisannya harus tepat.

Pemakaian di dalam buku Ejaan Bahasa Indonesia yang

Disempurnakan terdapat beberapa pedoman penulisan tanda baca, yang

antara lain: (1) tanda titik; (2) tanda koma, hubung; (3) tanda pisah; (4)

tanda ellipsis; (5) tanda tanya, seru, tanda kurung, dan tanda kurung siku;

(6) tanda petik.

Tanda titik dapat dipakai pada: (1) akhir kalimat; (2) singkatan

nama orang; (3) singkatan gelar, jabatan, dan sapaan; (4) singkatan umum,

misalnya dsn, hlm, Yth, a.n, d.a, u.p; (5) di belakang angka atau huruf

dalam satu bagian, ikhtisar, atau daftar; dan (6) memisahkan angka jam,

menit, dan detik yang menunjukkan angka waktu. Tanda titik tidak dipakai

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

28

pada: (1) pemisahan angka ribuan, ratusan, jutaan dan sebagainya yang

tidak menunjukkan jumlah; (2) dalam singkatan yang terdiri dari huruf-

huruf awal kata atau sukum kata, atau gabungan keduanya yang diperlukan

sebagai kata, atau dalam akronim yang sudah diterima masyarakat; (3)

dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran takaran, timbangan dan

mata uang; (4) pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, tabel,

dan sebagainya; (5) di belakang alamat pengirim, tanggal surat, dan nama

serta alamat penerima surat; (6) dalam singkatan nama lembaga resmi,

badan atau organisasi, dan dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata

yang ditulis dengan huruf kapital.

Tanda koma dipakai pada: (1) diantara unsur-unsur dalam satu

perincian; (2) dalam kalimat majemuk dan yang menggunakan konjungsi

tetapi, melainkan; (3) memisahkan anak kalimat dan induk kalimat; (4) di

belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada

posisi awal; (5) di belakang kata-kata seruan; (6) memisahkan petikan

langsung daribagian lain; (7) di antara unsur-unsur kalimat yang ditulis

berurutan; (8) memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya; (9) di

antara tempat penerbitann nama penerbit, dan tahun penerbitan; (10) di

antara nama orang dan gelarakademik; (11) di muka angka persepuluhan;

(12) untuk mengapit keterangan tambahan, aposisi, sisipan, dan sebagainya;

(13) di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat bila perlu

untuk menghindari salah baca.

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

29

Tanda titik koma dipakai : (1) untuk mmemisahkan bagian-bagian

kalimat yang sejenis dan setara; (2) untuk memisahkan kalimat yang setara

di dalam kalimat majemuk setara yang tidak memakai konjungsi.

Tanda titik dua dipakai: (1) pada akhir suatu pertanyaan lengkap

bila diikuti rangkaian atau pemerian; (2) sesudah kata atau ungkapan yang

memerlukan pemerian; (3) dalam teks drama, sesudah kata yang

menunjukkan pelaku percakapan; dan (4) di antara jilid atau nomor dan

halaman, di antara bab dan ayat dalam kitab suci, atau di antara judul dan

anak judul suatu karangan.

Tanda hubung dipakai: (1) untuk menyambungkan suku-suku kata

yang dipisah karena pergantian baris; (2) menyambungkan unsur-unsur kata

ulang; (3) menyambungkan huruf kata yang dieja; (4) untuk memperjelas

bagian-bagian ungkapan; (5) merangkai kata se dengan kata berikutnya

yang dimulai dengan huruf kapital, ke dengan angka, angka dengan an,

singkatan dengan huruf kapital dengan imbuhan atau kata; dan (6)

merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.

Tanda pisah dipakai: (1) membatasi penyisipan kata atau kalimat

yang memberi penjelasan; (2) menjelaskan adanya oposisi; (3) di antara dua

bilangan atau tunggal yang berarti “sampai dengan”.Selain daripada itu

tanda elipsis (....) digunakan untuk: (1) menggambarkan kalimat yang

putus-putus; (2) menjelaskan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang

dihilangkan.

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

30

Tanda petik dipakai dalam penulisan: (1) mengapit petikan ajaran

langsung. Petikan langsung; (2) mengapit judul apabila dipakai dalam

kalimat; dan (3) mengapit istilah ilmiah.

Dengan keterangan ringkas tersebut di atas, dapat disimpulkan

bahwa EYD sangat berperan dalam menulis terlebih dalam penyusunan

kalimat efektif.

Dari berbagai pendapat dan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

penguasaan kalimat efektif adalah kemampuan seseorang dalam menyusun

kalimat secara singkat dengan urutan yang logis, ditulis sesuai kaidah tata

bahasa baku, koherensi, dan bervariasi sehingga ide atau gagasan yang

diungkapkan penulis dapat dipahami dan diterima pembaca dengan tepat.

Nunan (1991: 86-90) menawarkan suatu konsep pengembangan

keterampilan menulis yang meliputi: “(1) perbedaan antara bahasa lisan

danbahasa tulis; (2) menulis sebagai suatu proses dan menulis sebagai

suatuproduk; (3) struktur generik wacana tulis; (4) perbedaan antara

penulisterampil dan penulis yang tidak terampil; dan (5) penerapan

keterampilan menulis dalam proses pembelajaran”.

Pertama, perbedaan antara bahasa lisan dan bahasa tulis tampak

pada fungsi dan karakteristik yang dimiliki oleh keduanya. Namun, yang

patut diperhatikan adalah keduanya harus memiliki fungsi komunikasi.

Darisudut pandang inilah dapat diketahui seberapa jauh hubungan

antara bahasa lisan dan bahasa tulis, sehingga dapat diaplikasikan dalam

kegiatan komunikasi. Dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

31

paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa

tulis. Begitu dekatnya dengan bahasa tadi, terutama bahasa Indonesia,

sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan mempelajari bahasa

Indonesia secaralebih jauh dan lebih mendalam. Akibatnya, sebagai

pemakai bahasa, orang Indonesia kadang-kadang tidak terampil

menggunakan bahasanya sendiri dibandingkan dengan orang asing yang

belajar bahasa Indonesia. Hal ini merupakan suatu kelemahan yang tidak

disadari.

Kedua, pandangan bahwa keterampilan menulis sebagai suatu

proses dan menulis sebagai suatu produk. Pendekatan yang berorientasi

padaproses lebih memfokuskan pada aktivitas belajar (proses menulis);

sedangkan pendekatan yang berorientasi pada produk lebih memfokuskan

pada hasil belajar menulis yaitu wujud tulisan.

Ketiga, struktur generik wacana dan masing-masing jenis karangan

(tulisan) tidak menunjukkan perbedaan yang mencolok. Hanya saja pada

jenis karangan narasi menunjukkan struktur yang lengkap, yang meliputi

orientasi, komplikasi, dan resolusi. Hal ini menjadi ciri khasjenis karangan

narasi.

Keempat, untuk menambah wawasan tentang keterampilan menulis,

perlu pemahaman mengenai penulis yang terampil dan penulis yang tidak

terampil. Tujuannya adalah agar dapat mengikuti jalan pikiran (penalaran)

dan keduanya. Kesulitan yang dialami penulis yang tidak terampil (baca:

pemula, awal), dapat diketahui. Salah satu kesulitan yang dihadapinya

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

32

adalah ia kurang mampu mengantisipasi masalah yang ada pada pembaca.

Adapun penulis terampil, ia mampu mengatakan masalah tersebut atau

masalah lainnya, yaitu masalah yang berkenaan dengan proses menulis itu

sendiri.

Kelima, sekurang-kurangnya ada tiga proses menulis yang

ditawarkan oleh Nunan (1991: 88), yakni: (1) tahap prapenulisan; (2) tahap

penulisan; dan (3) tahap perbaikan. Untuk menerapkan ketiga tahap menulis

tersebut diperlukan keterampilan memadukan antara proses dan produk

menulis”.

Sejalan dengan pendapat tentang proses menulis dengan

penahapannya di atas, McCrimrnon (1984: 10-1 1), mengelompokkan

proses menulis menjadi tiga tahap,yaitu ( 1) persiapan; (2) penulisan; dan

(3) revisi. Tahap persiapan merupakan tahap permulaan menulis dengan

merencanakan ide yang akan dikemukakan dan ditransfer ke dalam

karangan, mengidentifikasi topik, dan memilih bentuk karangan. Tahap

penulisan merupakan tahap prosedur pengorganisasian dan pengembangan

ide. Tahap revisi adalah tahap membaca kembali dan mengoreksi tulisan

yang telah disusun berupa draf atau buram.

Menulis adalah aktivitas yang kompleks, ditawarkan sebelas prinsip

oleh The Writing Study Group of the NCTE Executive Committee (2004:

11). Prinsip tersebut untuk memandu mengajarkan menulis secara efektif,

meliputi:

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

33

“... (1) semua orang memiliki kapasitas untuk menulis, sehingga menulis

dapat dipelajari dan guru dapat membantu para siswa menjadi penulis yang

baik; (2) orang belajar menulis melalui praktik penulisan; (3)

menulis adalah suatu proses; (4) menulis adalah suatu alat untuk berpikir;

(5) tujuan menulis dan masing-masing orang berbeda; (6) aturan penulisan

untuk memenuhi selera pembaca penting untuk diikuti oleh penulis; (7)

menulis dan membaca saling terkait, penulis yang banyak membaca lebih

mudah dalam penulisan; (8) menulis mempunyai hubungan kompleks

dengan berbicara; (9) praktik menulis berhubungan erat dengan situasi

kehidupan sosial yang rumit; (10) teknik dan cara menulis dapat dilakukan

berbeda; dan (11) penilaian menulis adalah kompleks, informatif, dan

subjektif”.

Magee (2008: 1) menjelaskan tiga langkah proses menulis kreatif,

antara lain: “(1) gunakan berbagai teknik untuk mengungkap gagasan

dengansuatu topik spesifik, (2) bangun peta pikiran untuk mengorganisir

gagasan, dan (3) konversi peta pikiran yang telah dibangun ke dalam format

linier”. Menurut Nunan (1998: 37) sukses dalam menulis harus melibatkan:

“... (1) menguasai teknik penulisan; (2) menguasai dan mematuhi konvensi

dalam penggunaan ejaan dan tanda baca; (3) menggunakan sistem tata

bahasa untuk menyampaikan maksud/arti seseorang; (4) mengorganisir isi

teks secara lengkap untuk memberikan gambaran informasi yang ditulis; (5)

merevisi hasil tulisan; dan (6) menyeleksi dan menyesuaikan dengan

kebutuhan gaya pembaca”.

Keterampilan yang diperlukan untuk menyusun karangan yang baik

menurut Keaton (1998: 135) meliputi: “(1) keterampilan gramatikal; (2)

penuangan isi; (3) keterampilan stilistika; (4) keterampilan mekanis; dan (5)

keterampilan memutuskan”. Sehubungan kompleksnya kecakapan yang

diperlukan untuk kemampuan menulis, maka menulis harus dipelajari,

karena melalui proses belajar dan berlatih dengan sungguh-sungguh,

peningkatan kemampuan menulis akan diperoleh. Kemampuan menulis

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

34

terjadi melalui latihan yang berulang-ulang, dan pengajaran menulis dengan

intensif.

Aziez (2015: 174), ”aktifitas menulis terbagi menjadi tiga yaitu

menulis terkontrol, menulis terbimbing,dan menulis bebas, bila dijenjang

menulis terkontrol pada tahap pertama, menulis terbimbing pada tahap

kedua dan menulis bebas tahap terakhir. Menulis terkontrol aktifitasnya

meliputi :

a) Kalimat jigsaw (jigsaw sentences),

b) Wacana Berjenjang (gapped pasages),

c) Wacana cloze murni ( pure cloze passages ),

d) Wacana Cloze pilihan ganda(Wacanacloze pilihan ganda),

e) Mencari dan menyalin ( fine and copy),

f) Dikte(diktation),

g) Merangkai kalimat (sentence combining),

h) Meringkas (reducing),

i) Telegram

Untuk kelas atas awal pembelajaran menulis kalimat dimulai dari yang

paling sederhana, secara bertahap sehingga anak tidak terlalu terbebani

kalimat yang komplek. Untuk mengetahui tingkat ketercapaian maka perlu

adanya penilaian.

Menurut Brown (2001: 357), ada enam kategori dalam

evaluasimenulis, yakni: “(1) content; (2) organization; (3) discourse; (4)

syntax; (5)

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

35

vocabulary; dan (6) mechanics” Hughes (1997: 9 1-93), menjelaskan unsur

penilaian dalam menulis meliputi: “(1) grammar (tata bahasa dan pola

kalimat); (2) vocabulary (kosa kata); (3) mechanics (ejaan); (4) Fluency

(styleand ease of communication) ; dan (5) form (organization)”.

Menurut Harris (1969: 68-69), unsur-unsur menulis karangan harus

memperhatikan:

“... (1) content (isi, gagasan yang dikemukakan), yang meliputi

relevansi, dan tesis yang dikembangkan; (2) form (organisasi isi), yang

meliputi keutuhan paragraph, dan perpautan paragraph; (3)grammar

(tata bahasa dan pola kalimat), yang meliputi ketepatan bentukan kata

dan keefektifan kalimat; (4) style (gaya: pilihan struktur dan kosa kata),

yang meliputi ketepatan kata, dan kesesuaian kata; (5) mechanics

(ejaan), yang meliputi pemakaian huruf, dan pemakaian tanda baca”.

Menurut Genesse dan Upshur (1997: 89), observasi pada penilaian

menulis didasarkan pada: “(1) content, (2) organization, (3) vocabulary, (4)

grammar, dan (5) mechanisms”. Berbeda dengan pendapat di atas, Baxter

(1997: 50-5 1) memberi contoh dalam asesmen menulis, meliputi unsur:

“(1) relevance/kesesuaian, (2) adequasy/ketercukupan, (3) grammar/tata

bahasa. (4) vocabulary/kosa kata, dan (5) punctuation/pemakaian tanda

baca”. Lain lagi pendapat Langan, J. (2001: 131) menjelaskan bahwa

menulis esai harus memuat beberapa hal, antara lain: “(1) unity (kesatuan),

(2) support(pendukung), (3) coherence (koherensi), dan sentence skill

(keterampilan menyusun kalimat)”.

Menurut Nurgiyantoro (2001: 306), “idealnya pembobotan dalam

pemberian skor menulis (karangan) mencerminkan tingkat pentingnya

masing-masing unsur dalam karangan. Dengan demikian, unsur yang lebih

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

36

penting diberi bobot yang lebih tinggi”. Menurut Heaton (1998: 146),

“pembobotan komponen skala penilaian menulis adalah 30 untuk isi

karangan, 20 untuk organisasi karangan, 20 untuk kosakata, 25 untuk

penggunaan bahasa, dan 5 untuk ejaan dan tanda baca”. Untuk

mengefektifkan tes menulis karangan, Harris (1969: 69) menyarankan agar

masing-rnasing komponen diberi bobot sesuai dengan penekanan dan sifat

tulisan, misalnya, 1 kurang, 2 cukup, 3 baik, dan 4 sangat baik”.

Kemampuan (ability) menurut Fuad Hasan (1981: 43-44) memiliki

pengertian “kesanggupan atau kepandaian yang dapat dinyatakan melalui

pengukuran-pengukuran tertentu”. Chaplin (2000: 1) menyatakan bahwa

“kemampuan (ability) adalah kesanggupan untuk melakukan suatu

perbuatan”. Dengan demikian, dapat dikemukakan pengertian kemampuan

(ability) dalam penelitian ini adalah kesanggupan seseorang untuk

melakukan suatu perbuatan yang dapat dinyatakan melalui pengukuran-

pengukuran tertentu.

Berdasarkan pada beberapa pengertian dan pemaparan konsep

teoretik di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis adalah

kesanggupan sesorang untuk mengungkapkan gagasan, pendapat, dan

perasaan kepada pihak lain dengan melalui bahasa tulis. Kaitannya dengan

kajian penelitian ini yang akan dinilai meliputi unsur: (1) isi: relevansi isi

berdasarkan topik; (2) organisas isi: keutuhan dan perpautan paragraf,

gagasan terorganisir dengan urutan logis; (3) gramatika: menguasai

bentukan kata dan penyusunan kalimat efektif; (4) pilihan kata: ketepatan

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

37

pilihan kata dan ungkapan; serta (5) penggunaan ejaan: pemakaian huruf

dan tanda baca. Aspek yang akan diukur dan masing-masing unsur di atas.

Dikembangkan peneliti dengan bersumber pada teori atau konsep-konsep

yang telah dipaparkan.

5. Metode Pembelajaran

a. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode adalah sebuah prosedur untuk mencapai suatu tujuan yang

telah ditetapkan. Di dalam pengajaran bahasa, metode digunakan untuk

menyatakan kerangka yang menyeluruh tentang proses pembelajaran (

KBBI 1995 ).

Metode dalam pengajaran bahasa menurut Richards. dkk. (dalam

Agus Wuryanto, 2008: 1), adalah “cara mengajarkan suatu bahasa yang

didasarkan kepada prinsip dan prosedur yang sistematis. Yakni penerapan

pandangan tentang cara bahasa diajarkan dan dipelajari”.

“Adapun sifat sebuah metode adalah prosedur dan sistemik

”(Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, 2008: 40-41). Hal ini berlaku baik

bagi guru (metode mengajar) maupun bagi murid (metode belajar). Dengan

kata lain metode pembelajaran adalah langkah-langkah yang dilalui oleh

guru dalam mengajar, maupun murid dalam belajar dalam rangka mencapai

tujuan pembelajaran.

Brown (2000: 171), menjelaskan bahwa “metode pembelajaran

secara umum adalah spesifikasi yang ditentukan dalam pembelajaran

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

38

dikelas untuk mencapai sasaran yang ditentukan”. Dalam pembelajaran

bahasa, metode bagi guru adalah yang utama untuk menentukan peran dan

perilaku siswa. Di samping itu, untuk mencapai sasaran tujuan utarna dan

kedalaman materi, berbagai hal perlu menjadi pertimbangan guru, agar

dapat menerapkan metode secara bervariasi, sehingga dapat dipahami dalam

berbagai konteks.

Menurut Wina Sanjaya (2008: 127), “metode adalah cara yang dapat

digunakan untuk melaksanakan strategi. Strategi adalah aplan of operation

achieving something, sedangkan metode adalah a way inachieving

something”. Strategi adalah suatu rencana operasional/trik untuk mencapai

sesuatu keberhasilan, sedangkan metode adalah suatu cara/jalan dalam

mencapai sesuatu tujuan.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002: 89),“ada

beberapa faktor yang mendasari pemilihan metode, antara lain: (1) siswa;

(2) tujuan; (3) situasi; (4) fasilitas; dan (5) kemampuan guru”. Perpaduan

pengaruh faktor-faktor itulah yang menjadi pertimbangan utama untuk

menentukan metode mana yang paling optimal berpengaruhatas hasil

belajar siswa. Menurut Winarno Surakhmad (1990: 97), “metodedapat

diklasifikasi ke dalam dua jenis, yaitu: (1) metode interaksi secara

individual; dan (2) metode interaksi secara kelompok”.

“Salah satu metode yang banyak didukung dalam penelitian adalah

metode mengajar membaca dan menulis dalam kelompok-kelompok kecil

kolaboratif. Ada banyak program kolaboratif, misalnya CIRC, Discussion,

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

39

Language Circles” (Muijs and Reynolds, 2008: 321). CIRC adalah metode

kooperatif yang mengintegrasikan kegiatan membaca dan menulis,

sedangkan discussion adalah metode yang mengaktifkan kegiatan siswa

melalui diskusi kelompok, serta language circles adalah metode kooperatif

yang mengaktifkan kegiatan siswa dalam kelompok kecil dengan kegiatan

membaca kelompok, menulis secara individu dan saling membaca tulisan

teman secara bergantian/berputar.

Silberman (diterjemahkan oleh Sarjuli et al, 2002: 6-7), menjelaskan

“agar pembelajaran efektif guru hendaknya menggunakan hal-hal sebagai

berikut: diskusi kelompok kecil dan projek (penelitian), presentasi kelas dan

berdebat, latihan pengalaman, pengalaman lapangan, simulasi, dan studi

kasus”. Rasa dalam satu kelompok ini memungkinkan peserta didik

menghadapi perubahan-perubahan di hadapannya. Ketika mereka belajar

lebih senang dengan yang lain dari pada sendirian, mereka memiliki

dorongan emosional dan intelektual yang memungkinkan mereka

melampaui tingkat pengetahuan dan keterampilan mereka sekarang.

Berdasarkan pada beberapa pengertian dan pemaparan

konsepteoretik di atas dapat disimpulkan, bahwa metode pembelajaran

adalah langkah-langkah atau cara yang dilalui guru untuk mencapai tujuan

pembelajaran.

b. Pembelajaran Menulis dengan Metode Cooperative Learning tipe

Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

40

Metode cooperative learning adalah suatu metode pembelajaran

yang memungkinkan siswa menjalin hubungan kerja sama untuk mencapai

tujuan belajar dan menciptakan suasana belajar kooperatif. Menurut Slavin

(1995: 5), “metode cooperative learning adalah suatu metode pembelajaran

di mana para siswa bekerja sama dalam kelompok kecil untuk saling

membantu satu sama lain dalam belajar ” Dan menurut Johnson and

Johnson (dalam Lie. 2008: 18). “cooperative learning didefinisikan sebagal

sistem belajar kelompok yang terstruktur mencakuplima unsur pokok, yaitu

(1) saling ketergantungan positif, (2) tanggungjawab individual, (3)

interaksi personal, (4) keahlian bekerja sama, dan (5) proses kelompok”.

Eggen and Kauchak (dalam Trianto, 2007: 42), menjelaskan bahwa

“pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran

yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan

bersama” Pembelajaran kooperatifdisusun dalam sebuah usaha untuk

meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman

sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta

memberikan kesempatan pada siswa yang berbeda latar belakangnya.

Olsen dan Kagari (dalarn Richards and Rodgers, 2001: 192),

menjelaskan:

“cooperative learning is group learning activity organizedso that

learning is dependent on the socially structured exchange ofinformation

between leaners in groups and in which each learner is heldaccuntable

for his or her own learning and is motivated to increase thelearning of

others “.

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

41

Pembelajaran kooperatif adalah aktivitas pembelajaran kelompok

yang terorganisir sedemikian rupa, sehingga bergantung pada struktur sosial

adanya pertukaran informasi antar siswa dalam kelompok, di mana masing-

masing siswa punya peran dan tanggung jawab untuk pembelajarannya dan

termotivasi untuk meningkatkan dan siswa yang satu dengan yang lain.

Menurut Morisson, Ross, dan Kemp (2001: 195), “pembelajaran

kooperatif adalah suatu jenis aktivitas kelompok yang spesifik dengan

mencoba untuk menggabungkan bagaimana siswa belajar dan keterampilan

social”. Larsen (2000: 164), menjelaskan bahwa “pembelajaran kooperatif

yang esensi adalah adanya keterlibatan siswa yang satu dan yang lain dalam

kelompok belajar bersama, mereka bekerjasama secara efektif”.

Joyce, Weil. dan Calhoun (2000: 35), berpendapat, bahwa

“Hal menarik dan cooperative learning adalah para siswa yang

dengan sejarah akademis rendah. bermanfaat bagi mereka dengan

cepat, karena partnerships dapat meningkatkan keterlibatan

kerjasama dan konsentrasi, serta mempunyai efek meningkatkan

tanggung jawab untuk pembelajaran akademis secara pribadi. Efek

sosial adalah saling bekerja sama dengan rendah hati tetapi

konsisten”.

Model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan

sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur dasar pembelajaran cooperative

learning yang membedakannya, yaitu pembagian kelompok yang dilakukan

dengan cermat yang melibatkan siswa pada kelompok kecil yang heterogen

untuk saling bekerja sama untuk memaksimalkan pemahaman mereka

tentang materi pelajaran serta menyelesaikan tugas-tugas pelajaran.

Menurut Dasim Budimansyah (2002: 9), “cooperative/learning yaitu proses

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

42

pembelajaran yang berbasis kerjasama antar siswa dan antar komponen lain

di sekolah”.

Dalam cooperative learning terdapat beberapa metode dengan tipe

yang berbeda, antara lain: “(1) STAD (Student Teams-chievement

Deivision), (2) TGT (Teams-Games-Tournaments), (3) TAI (Teams Assisted

Individualization), (4) CIRC (Cooperative Integrated Reading and

composition), (5) Group Investigation, (6) Jigsaw, dan (7) Learning

Together” (Slavin, 1995: 71-129)

„Marie (1995: 1) berpendapat bahwa Cooperative Integrated

Reading and Composition (CIRC) is a school-based program that

targets reading. writing, and language arts in grades 2 through

6.The three prinip/e program elements are direct instruction

inreading comprehension, story-related activities, and integrated

language arts/writing instruction.

Kooperatif membaca dan menulis terintegrasi/CIRC adalah program

sekolah yang mengintegrasikan membaca, menulis, dan sastra dikelas 2

sampai kelas 6 sekolah dasar. Tiga prinsip inti program adalah

pembelajaran membaca pemahaman, aktivitas terkait dengan cerita, dan

terintegrasi dengan sastra/pembelajaran menulis.

Menurut Slavin (1995: 7) “CIRC is a comprehensive programfor

teaching reading and writing in the upper elementary and middlegrades“.

CIRC adalah suatu program menyeluruh untuk pengajaran membaca dan

menulis di kelas tinggi sekolah dasar dan tingkat menengah. CIRC

merupakan pengembangan dan metode cooperative learning yang

menggunakan tim kooperatif dalam pembelajaran dengan mengintegrasikan

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

43

antara pembelajaran membaca dan menulis, untuk kelas tinggi sekolah

dasar serta sekolah tingkat lanjutan,

Slavin (1995: 2) menegaskan pula, “CIRC a comprehensive

program for teaching reading and writing in upper elementary grades:

students work in four-member cooperative learning teams”. CIRC adalah

program untuk pembelajaran membaca dan menulis di kelas tinggi sekolah

dasar, siswa bekerja dalam kelompok belajar kooperatif yang

beranggotakan empat siswa, mereka saling bekerjasama untuk memahami

bacaan dan untuk saling merevisi tulisan mereka bergantian.

Menurut Slavin (1995: 104) “metode cooperative learning yang

cocok untuk pembelajaran membaca pemahaman dan menulis di kelas

tinggi sekolah dasar adalah tipe CIRC”. Metode CIRC dikembangkan oleh

Steven dan Slavin dan Universitas Johns Hopkins. CIRC adalahcooperative

learning yang bertujuan menggunakan tim kooperatif untuk membantu

siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman yang luas untuk kelas

tinggi di SD yang diintegrasikan dengan pembelajaran menulis.

CIRC terdiri dari tiga prinsip pelaksanaan, yaitu: sebagai dasar

aktivitas, mengarahkan pada pembelajaran membaca pemahaman, dan

mengintegrasikan apresiasi bahasa serta menulis. Semua aktivitas mengikuti

suatu siklus reguler yang melibatkan presentasi guru, praktik regu, praktik

mandiri, mengamati proses, praktik tambahan, dan penilaian.

Demikianjuga Steven dan Slavin (1995: 1) menjelaskan bahwa:

“In the Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC)

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 30: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

44

program, students in second through sixth grade worked in

heterogeneous learning teams on reading and writing activities

related to stories they were reading. Teachers provided students

with explicit instruction on comprehension strategies and used a

writing process approach to teach writing and language arts.

Dalamprogram kooperatif membaca dan menulis terintegrasi/CIRC,

para siswa kelas dua sampai kelas enam bekerja dalam kelompok heterogen

belajar membaca dan aktivitas menulis berhubungan dengan cerita yang

sedang mereka baca. Guru menyajikan kepada siswa strategi pembelajaran

pemahaman dan menggunakan proses menulis dengan pendekatan

pengajaran menulis dan seni bahasa. CIRC digunakan untuk mengajarkan

membaca pemahaman yang diintegrasikan dengan kegiatan menulis melalui

kelompok kooperatif, masing-masing terdiri dan 4 anggota yang heterogen.

Setiap anggota dalam tim menggunakan lembar kerja akademik, kemudian

saling membantu untuk menyelesaikannya. Dalam pembelajaran kooperatif,

prestasi belajar diberikankepada kelompok, agar kelompoknya mendapat

nilai baik, diperlukan kerjasama di antara anggota tim untuk menyelesaikan

lembar kerja. Fokusutama CIRC adalah menentukan aktivitas dengan waktu

yang efektif digunakan oleh tim kooperatif dalam pembelajaran membaca

kelompok, untuk menyelesaikan tugas pembelajaran seperti: membaca

pemahaman bacaan, memahami kosakata, mengartikan simbol tertulis,

danmelafalkannya secara bekerja sama satu tim. Wacana yang menjadi

topik bacaan berupa cerita yang diambil dan buku pelajaran maupun dan

berbagai sumber yang dapat dikembangkan oleh guru dalam pembelajaran.

Siswa bekerja dalam tim belajar kooperatif untuk mengidentifikasi lima hal

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 31: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

45

yang penting dan cerita, yaitu perwatakan, setting, rnasalah, usaha untuk

memecahkan masalah, dan akhir dan pemecahan masalah. Kemudian secara

individu siswa meringkas unsur cerita dengan bahasanya sendiri, dikoreksi

silang antar anggota tim dengan peer assessment, berkaitan dengan

penggunaan ejaan dan mekanik penulisan yang berkaitan dengan tata

bahasa.

Stevens, Madden, Slavin and Marie Famish (1987: 1)menjelaskan:

“In CIRC. students worked in heterogeneous learning teams for all

reading. language arts, and writing activities. In reading, students

worked with partners during follow-up times on partner reading,

decoding, stoty structure, prediction, and stoly summary activities

related to the basal stories. Students also received direct instructionon

comprehension and ineta comprehension activities, followed by team

practice. In writing and language arts, students used a process

approach to writing, and participated in peer conferences during

planning, revising, and editing stages of the process “.

Di dalam CIRC, siswa belajar dalam pembelajaran kelompok yang

heterogen dalam pembelajaran membaca, sastra, dan aktivitas menulis. Di

dalam membaca, para siswa belajar secara kelompok mengoreksi selama

temannya membaca, memaknai isi wacana, urutan peristiwa, prediksi, dan

aktivitas meringkas cerita yang ada dalam wacana. Para siswa belajar secara

langsung pada aktivitas menyamakan pemahaman, diikuti evaluasi oleh

kelompok. Dalam menulis bahasa dan sastra, para siswa menggunakan

suatu proses pendekatan dalam menulis, dan partisipasi siswa dalam

membuat kesepakatan antar mereka selama perencanaan, revisi, dan

tahapan proses editing.

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 32: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

46

Berdasarkan pada beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa metode cooperative learning tipe CIRC adalah metode pembelajaran

yang mengintegrasikan kegiatan membaca dan menulis dengan

mengoptimalkan kelompok belajar kooperatif, yang langkah-langkah

pembelajarannya adalah sebagai berikut (dimodifìkas dan model Slavin.

1995:106-110):

1) Guru bersama siswa membahas secara singkat langkah kegiatan yang

akan dilakukan, serta tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran,

kemudian guru bersama siswa membentuk kelompok heterogen yang

beranggotakan 4 siswa.

2) Guru membeikan wacana dengan lembar kerja sebagai topik

pembelajaran. Selama kira-kira 20 menit siswa membaca dalam tim

belajar kooperatif secara bergantian antaranggota. dengan saling

koreksi kesalahan lafal yang diucapkan, guru memonitor kegiatan siswa

berkeliling antarkelompok. Dalam lembar kerja siswa disiapkan

kosakata baru yang diambil dan bacaan, dan tim membahas untuk

memahami secara bersama-sama.

3) Siswa dalam kelompok saling bekerja sarna menemukan ide pokok dan

memberi tanggapan terhadap wacana dalam bentuk tertulis. Siswa

dalam tim belajar kooperatif mengidentifikasi lima hal dan cerita dalam

wacana, yaitu perwatakan, setting, masalah, usaha untuk memecahkan

masalalah, akhir dan pemecahan masalah, sesuai lembar kerja yang

diberikan guru.

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 33: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

47

4) Siswa melalui perwakilan kelompok mempresentasikan hasil kerja

kelompok.

5) Guru bersama siswa membuat kesimpulan.

6) Evaluasi, siswa secara individu menulis (karangan) berdasarkan topik

yang tersirat dalam media yang dipakai guru dalam pembelajaran,

dengan jumlah paragraf ditentukan guru, yang sebelumnya diawali

penjelasan tentang teknik menulis karangan serta kaidah penulisan

dalam mengarang (memilih judul, menyusun kalimat utama, menyusun

kalimat penjelas, mengembangkan paragraf dengan memperhatikan

kohesi dan koherensi, memperhatikan kaidah penggunaan ejaan dan

tanda baca), hasil kerja siswa diedit silang antar anggota tim kooperatif

melalui peer assessment, setelah selesai disempurnakan basil karangan

dikumpulkan kepada guru untuk diperiksa, serta penutup. Metode

CIRC ini merupakan salah satu dan sekian “metode pembelajaran

efektif yang disosialisasikan dalam pelaksanaan Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan” (Depdiknas, 2008a: 336).

c. Pembelajaran Menulis dengan Metode Task Based Learning

Menurut Suwarna (2006: 112). “metode Task Based Learning

merupakan metode pembelajaran yang berupa pemberian tugas oleh guru

kepada siswa, dan kemudian siswa harus mempertanggungjawabkan hasil

dan tugas tersebut”.

Caray (2008: 3) menjelaskan, bahwa

“... Metode Task Based Learning berarti guru memberi tugas

tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Metode ini dapat

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 34: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

48

mengembangkan kemandirian siswa, merangsang untuk belajar

lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab siswa, dan

membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi. Tetapi

dalam metode ini sulit mengawasi mengenai kemungkinan siswa

tidak bekerja secara mandiri”.

“Metode Task Based Learning adalah metode penyajian bahan

dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan

belajar”(Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, 2002: 96). Dalam

pembelajaran menulis (karangan), tugas yang diberikan kepada siswa

berupa tema / topik yang harus dikembangkan siswa dalam menyusun

sebuah karangan. Penugasan yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat

individual, yang diselesaikan olehsiswa secara individual pula.

Sri Anitah Wiryawan (tanpa tahun, 36), menjelaskan:

“... bahwa, metode pembenian tugas merupakan suatu metode

mengajar dimana guru memberikan suatu tugas, kemudian siswa

harus mempertanggungjawabkan hasil tugas tersebut”. Metode ini

mengandungtiga unsur yaitu: (1) mempunyai unsur tugas

(assignment). (2) dikerjakan oleh siswa dan dilaporkan hasilnya, dan

(3) mempunyai unsur didaktis paedagogis”.

Menurut Roestiyah (1991: 133). “Task Based Learning biasanya

digunakan dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih

mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan

tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu dapat lebih

terintegrasi”.

d. Cara melaksanakan metode Task Based Learning.

Tugas yang dipersiapkan dengan baik oleh guru sehingga dapat

melahirkan penguasaan atas pengetahuan dan keterampilan tertentu. Guru

hendaknya memberikan penjelasan yang cukup tentang materi tersebut

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 35: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

49

sehingga tidak timbul kesalahfahaman dalam pelaksanaannya. Guru

hendaknya membimbing pekerjaan tersebut, terutama bila para siswa

mengalami kesulitan serta memberikan petunjuk penyelesaiannya. Dengan

kata lain tugas harus jelas dantidak menimbulkan salah persepsi, sebaiknya

dilengkapi dengan petunjuk pengerjaan.

Menurut Tim Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya (1993:

59),“metode Task Based Learning ini memiliki keuntungan, salah satunya

adalah siswa berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian

mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri sendiri”. Namun,

metode ini juga memiliki kelemahan, antara lain “seringkali siswa hanya

meniru atau menyalin hasilpekerjaan teman tanpa mengalami proses

belajar”. Oleh karena itu, dalam penerapan metode Task Based Learning

menulis karangan guru perlu melakukan bimbingan dan pengawasan selama

proses pembelajaran, untuk memastikan bahwa siswa benar-benar telah

melaksanakan tugas dengan baik, mandiri, dan bertanggung jawab.

e. Langkah-Iangkah pembelajaran dalam metode Task Based

Learning

Menurut Syaiftul Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002: 97-98)

terdiri dantiga fase, yaitu:

“... (1) guru member penjelasan tentang pembelajaran yang akan

dilakukan serta tujuan yang akan dicapai, kemudian memberikan

tugas yang barus diselesaikan siswa berupa tema/topik yang harus

dikembangkan siswa dalam menulis. (2) siswa melaksanakan tugas

(menulis gagasan ide menurut tema/topik yang telah ditentukan),

guru memberikan bimbingan dan pengawasan, serta (3) siswa

mempertanggungjawabkan apa yang dikeriakan/ditulis, beberapa

siswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil karyanya”.

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 36: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

50

Tugas yang diberikan guru merangsang siswa untuk aktif

melakukan kegiatan belajar, dalam hal ini adalah belajar menulis

(karangan). Untuk itudalam pelaksanaan metode Task Based Learning

diperlukan tujuan dan petunjuk yang jelas agar hasil memuaskan.

Menurut Winarno Surakhmad (1990: 114-1 15), tujuan Task Based

Learning hendaknya: (1) merangsang siswa berusaha lebih baik, memupuk

inisiatif bertanggung jawab dan berdiri sendiri; (2) memperkaya kegiatan di

luar sekolah; dan (3) memperkuat hasil belajar dengan jalan

mengintegrasikan dalam praktik kehidupan nyata”. Tugas yang harus

dilakukan siswa harus jelas, guru harus menjelaskan aspek-aspek yang perlu

dipelajari oleh siswa agar mereka tidak merasa bingung mengenai apa yang

harus mereka pelajari. Task Based Learning yang diberikan siswa,

hendaknya merangsang dan memotivasi siswa untuk dapat belajar secara

mandiri. Dengan rangsangan tugas yang diberikan guru, siswa termotivasi

untuk belajar dengan mandiri menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan

oleh guru.

Tema/topik yang harus dikembangkan siswa dalam proses

penulisan, sebelumnya harus dipersiapkan guru dengan matang, dan dipilih

tema/topik yang sesuai dengan tingkat berpikir siswa, serta diambil dan hal-

hal yang ada di sekitar siswa sehingga bukan merupakan hal yang asing

bagi siswa. Dengan demikian, akan memudahkan siswa mengembangkan

pikiran dalam sebuah cerita yang runtut dan menarik. Dengan rangsangan

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 37: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

51

tugas untuk menulis surat pribadi berdasarkan pengalaman nyata siswa

secara berkelanjutan, akan melatih keterampilan siswa dalam menuangkan

imajinasinya dalam karya tulisan. Sebelumnya guru menjelaskan tentang

bagaimana teknik menulis, mulai dan penyusunan kerangka karangan,

rnembuat kalimat utama, mengembangkan kalirnat utama dengan beberapa

kalimat penjelas menjadi paragraf yang padu, akhirnya siswa diharapkan

dapat menuangkan ide gagasannya dalam bentuk karya tulisan yang

koheren dan kohesif. Hasil karya tulisan siswa diperiksa dan dikoreksi oleh

guru, selanjutnya guru memberikan nilai sesuai rubrik penilaian yang telah

dibuat oleh guru sebelumnya dan hasil pengamatan selama proses

pembelajaran.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

metode Task Based Learning adalah metode pembelajaran menulis dengan

langkah-langkah: (1) penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan;

(2) guru memberikan tugas menulis; (3) siswa melaksanakan tugas menulis;

dan (4) siswa mempertanggungjawabkan hasil karya tulisannya.

f. Perbedaan Metode CIRC dan Metode Task Based Learning

Penerapan metode CIRC berbeda dengan Task Based Learning.

Perbedaan metode CIRC dan metode Task Based Learning adalah sebagai

berikut:

Tabel 1

Perbedaan Metode CIRCdan Metode Task Based Learning

Komponen Metode CIRC Metode Task Based

Learning Tujuan

Pembelajaran

Meneggunakan tim kooperatif

untuk membelajarkan siswa saling

bekerja sama dalam tim dan

Memupuk inisiatif tanggung

jawab dan berdiri sendiri dalam

belajar untuk mencapai tujuan

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 38: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

52

Peran Guru

Aktivitas

siswa

Materi

Metode

Media

Asesmen

menyelesaikan tugas-tugas

pembelajaran.

Merancang pembelajaran dengan

lembar kerja akademik berupa

wacana berupa cerita dan

permasalahan yang wajib dipelajari

dan diselesaikan oleh tim

kooperatif, serta menjelaskan

langkah-langkah kegiatan dan

ketentuan yang harus dilakukan tim

kooperatif

Dalam tim kooperatif siswa

membaca wacana secara

bergantian antar anggota tim, serta

membahas permasalahan yang ada

dalam lembar kerja akademik,

sesuai langkah pembelajaran yang

ditetapkan. Kemudian siswa secara

individu meringkas unsur cerita

dengan menggunakan bahasa

sendiri, hasil tulisan diedit

berpasangan antar anggota tim.

Bacaan berupa wacana berisi cerita

yang dipersiapkan guru dalam

lembar kerja akademik.

Dikembangkan dengan meng-

optimalkan peran kelompok

kooperatif dalam pembelajaran

menulis, walau menulis secara

individu ada proses edit antar

anggota kelompok.

Media dikembangkan dan dipilih

guru yang relevan dengan topik

yang dipelajari.

Menulis secara individu dengan

bahasa sendiri sesuai topik yang

dibahas, diedit antar anggota tim

kooperatif dengan peer assessment

belajar dan menyelesaikan

tugas-tugas pembelajaran.

Merancang tugas berupa tema/

topik yang harus dikembangkan

siswa dalam proses belajar

menulis secara individu, serta

menjelaskan langkah-langkah

dan ketentuan yang harus

dilakukan siswa.

Belajar menulis secara individu

dengan mengembangkan

tema/topik yang diberikan guru,

sesuai langkah pembelajaran

yang telah ditetapkan.

Tema/topik yang dipersiapkan

guru untuk dikembangkan siswa

dalam belajar menulis.

Dikembangkan dengan meng-

optimalkan peran individu.

Media dikembangkan dan

dipilih guru yang relevan

dengan topik yang dipelajari.

Menulis secara individu sesuai

tema/topik yang ditetapkan

guru.

Dari uraian dalam tabel, dapat diperjelas perbedaan metode CIRC

dan Task Based Learning dalam pembelajaran menulis berdasarkan hasil

pengamatan peneliti selama pelaksanaan penelitian secara garis besar,

bahwa pembelajaran menulis dengan metode CIRC memaksimalkan

aktivitas siswa dalam kelompok kooperatif, khususnya dalam edit hasil

tulisan siswa yang dilakukan secara individu. Dalam proses edit dalam

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 39: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

53

kelompok kooperatif siswa saling memberitahukan kesalahan yang

dilakukan temannya untuk dilakukan perbaikan melalui peer assesment.

Peran guru sebagai fasiiitator yang menyiapkan bacaan dan

lembarkerja akademik sebagai media pembelajaran untuk dipelajari dan

dilakukansiswa dalam kelompok kooperatif.

Materi bacaan (wacana) dapat diambil dan buku pelajaran maupun

dari sumber lain yang relevan. Pengalaman yang diharapkan dan

penggunaan metode CIRC dalam pembelajaran menulis ini adalah siswa

dapat menguasai kemampuan menulis (karangan) secara individu, tetapi ada

proses belajar bersama khususnya saat meneliti hasil karya tulisan teman

dalam kelompok kooperatif, untuk saling mengingatkan dan saling

membenahi temuan kesalahan antar mereka. Kegiatan ini di samping

membentuk kompetensi individu juga bertujuan rnenanamkan

tanggungjawab serta interaksi secara kelompok, karena pada akhir kegiatan

belajar penghargaan kelompok sangat ditentukan dan skor nilai yang

diperoleh oleh masing-masing individu, sehingga mereka termotivasi maju

secara bersama-sama saling bekerja sama untuk mendapatkan skor yang

terbaik di antara mereka. Dalam proses asesmen dilakukan secara individu

namun jumlah skor individu dipakai sebagai dasar pemberian penghargaan

kelompok mana yang terbaik.

Dalam pelaksanaan pembelajaran menulis dengan metode

pemberian tugas, guru memaksimalkan aktivitas siswa secara individu.

Peran guru menyiapkan topik pembelajaran serta mengkondisikan siswa

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 40: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

54

belajar individual secara maksimal. Materi dapat dikembangkan sesuai

dengan kompetensi dasar serta tema yang ada dalam kurikulum, serta

dikembangkan berdasar pada buku pelajaran yang dipakai maupun sumber

lain yang relevan. Pengalaman belajar yang diharapkan dan penerapan

metode Task Based Learning dalam pembelajaran menulis ini adalah siswa

menguasai kemampuan menulis (karangan) secara individu, pembentukan

rasa tanggung jawab individu, serta kemandirian belajar siswa. Proses

asesmen yang dilakukan adalah secara individu pula.

Berdasarkan pada beberapa pengertian dan pemaparan konsep

teoretik tentang metode pembelajaran di atas, hakikat metode CIRC adalah

langkah atau cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

rnenggunakan tim kooperatif untuk membelajarkan siswa membaca

pemahaman menggunakan lembar kerja rancangan guru yang diintegrasikan

dengan kegiatan menulis (karangan) secara individu. Kemudian hasil karya

tulisan siswa diedit antar anggota tim kooperatif, dengan tujuan siswa

bekerja sama dalam kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain

dalam mencapai tujuan belajar, dengan prinsip ada saling ketergantungan

positif dan tanggung jawab individual. Langkah kegiatannya adalah:

presentasi guru, kerja tim, aktivitas individu, pengamatan proses, dan

penilaian.Dalam pembelajaran CIRC setiap siswa bertanggung jawab

terhadap tugas kelompok. Setiap anggota kelompok saling mengeluarkan

ide-ide untuk memahami suatu konsep dan menyelesaikan tugas, sehingga

terbentuk pemahaman dan pengalaman belajar yang lama. Model

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 41: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

55

pembelajaran ini terus mengalami perkembangan mulai dari tingkat

Sekolah Dasar hingga sekolah menengah. Proses pembelajaran ini mendidik

siswa berinteraksi dengan lingkungan.

Model CIRC memiliki langkah-langkah penerapan sebagai berikut

(steven dkk.1991 dalam Huda 2015: 222):

1) Guru membentuk kelompok-kelompok yang masing-masing terdiri dari

4 orang siswa.

2) Guru memberikan wacana sesuai topik pembelajaran.

3) Siswa bekerjasama saling membacakan dan menemukan ide pokok

kemudian memberikan tanggapan terhadap wacana yang ditulis pada

lembar kertas.

4) Siswa mempresentasikan/membacakan hasil diskusi kelompok.

5) Guru memberikan penguatan (reinforcement).

6) Guru dan siwa bersama-sama membuat kesimpulan.

Dari setiap fase tersebut diatas, kita dapat melihat beberapa tahap

sebagai berikut:

Tahap 1: Penguasaan konsep

Pada fase ini,guru mulai memperkenalkan suatu konsep atau istilah

baru yang mengacu pada hasil penemuan selama eksplorasi.

Pengenalan bisa didapat dari keterangan guru,buku paketatau media

lainnya.

Tahap 2: Eksplorasi dan Aplikasi

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 42: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

56

Tahap ini memberi peluang pada siswa untuk mengungkap pengetahuan

awal, mengembangkan pengetahuan baru dan menjelaskan fenomena

yang mereka alami dengan bimbingan guru.Hal ini menyebabkan

terjadinya konflik kognitif sehingga mereka berusaha melakukan

pengujian dan berdiskusi untuk menjelaskan hasil observasi.Fase ini

untuk membangkitkan minat dan rasa ingin tahu.

Tahap 3: Publikasi.

Pada fase ini,siswa mampu mengkomunikasikan hasil temuan-temuan

serta membuktikan dan memperagakan materi yang dibahas. Penemuan

dapat bersifat sesuatu yang baru atau sekedar membuktikan hasil

pengamatan.

Metode Task Based Learning adalah langkah atau cara yang

ditempuh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan membelajarkan

siswa dalam menulis (karangan) melalui tugas rancangan guru untuk

diselesaikan oleh siswa secara individu, dengan tujuan memupuk

kemandirian belajar serta tanggung jawab individual siswa, dengan langkah

kegiatan meliputi pengarahan guru, Task Based Learning, pelaksanaan

tugas secara individual, dan penilaian hasil karya siswa.

B. Penelitian yang Relevan

Dalam bagian ini dikemukakan beberapa hasil penelitian yang

mempunyai relevansi dengan penelitian ini.

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 43: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

57

Penelitian Suwarjo (2007) berjudul “Pola Pelaksanaan Pembelajaran

Apresiasi Prosa Fiksi Berdasarkan Strategi Cooperative Integrated Reading

and Composition di SD Kota Metro Lampung”, yang telah mengembangkan

pola pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra berdasarkan strategi CIRC

untuk meningkatkan kompetensi kesusasteraan siswa SD melalui pembelajaran

apresiasi prosa fiksi (PAPF), dengan aktivitas siswa dalam pembejaran berupa

aktivitas dalam membaca, menulis, menganalisis, pemecahan masalah,

penggarapan tugas, pelaporan hasil, dan sharing hasil ataupun pemeranan.

Relevansinya dengan penelitian ini, adalah sama-sama meneliti dengan

penggunaan metode CIRC, hanya berbeda aspek yang diteliti yaitu

pembelajaran apresiasi sastra, sedangkan pada penelitian ini pada

pembelajaran kemampuan menulis. Penelitian ini merupakan penelitian lanjut

dari penelitian tersebut.

Penelitian Swain dan Lapkin (2000) pada 22 pasang siswa pada kelas

bahasa asing (perancis), yang berjudul “Task-based Second Language

Learning : The Uses of The First Language”, tentang penggunaan tugas dalam

pembelajaran bahasa asing (perancis). Penelitian ini membuktikan bahwa ada

hubungan antara jumlah penggunaan tugas pada L1 (Bahasa Inggris) dengan

kualitas hasil penulisan siswa. Relevansi dari penelitian ini, adalah sama-sama

meneliti penggunaan metode tugas. Penelitian ini merupakan penelitian lanjut

dari penelitian tersebut.

Penelitian Beard dan Burrell (2009) yang berjudul “Investigating

Narrative Writing by 9-11 Years Olds”, yang meneliti tentang penggunaan

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 44: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

58

suatu desain berulang dan tugas-tugas terencana digunakan untuk menyelidiki

pengembangan dalam menulis narasi pada 112 sekolah dasar di London.

Relevansi dari penelitian ini, adalah sama-sama meneliti penggunaan metode

tugas yang terencana dalam pengembangan kemampuan menulis narasi.

Penelitian ini merupakan penelitian lanjut dari penelitian tersebut.

Penelitian Kobayashi dan Rinnert (2002) yang berjudul “ High School

Student perceptions of first language Literascy Instruction: Implications for

Second Language”, penelitian tentang pembelajaran menulis dengan praktek

menulis pengalaman lapangan untuk meningkatkan penguasaan menulis

bahasa kedua di Jepang. Relevansi dari penelitian ini, adalah sama-sama

meneliti pembelajaran menulis dengan praktek menulis karangan, sehingga

penelitian ini merupakan penelitian lanjut dari penelitian tersebut.

Penelitian steven (2003) yang berjudul “Student Team Reading and

Writing : A Cooperative Learning Approach to Middle School Literacy

Instruction”, yang membuktikan bahwa pendekatan pembelajaran kooperatif

dengan integrasi kelompok membaca kosakata, membaca pemahaman, dan

mengekspresikan lewat komposisi di sekolah menengah. Relevansi dari

penelitian ini, adalah sama-sama meneliti pembelajaran kooperatif yang

mengintegrasikan membaca dan menulis, bedanya subjek penelitian di sekolah

menengah, sedangkan penelitian ini di sekolah dasar. Penelitian ini merupakan

penelitian lanjut dari penelitian tersebut.

Penelitian Calderon dan Hertz-Lazarowitz (1998) yang berjudul

“Effects of Bilingual Cooperative Integrated Reading and Composition on

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 45: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

59

Student Making the .. “, yang membuktikan efek peningkatan prestasi siswa

pada bahasa Spanyol (L2) yang belajar dengan Bilingual Cooperative

Integrated Reading and Composition (BCIRC). Relevansi dari penelitian ini

adalah sama-sama meneliti penggunaan metode CIRC, sehingga penelitian ini

merupakan penelitian lanjut dari penelitian tersebut.

Penelitian Nesbit dan Rogers (1997) yang berjudul “Using cooperative

learning to improve reading and writing in science”, yang meneliti tentang

penggunaan pembelajaran kooperatif dengan mengintegrasikan ilmu

pengetahuan, membaca dan menulis, sehingga penelitian ini merupakan

penelitian lanjut dari penelitian tersebut.

C. Kerangka Berpikir

Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan siswa dalam

pembelajaran adalah metode. Dengan penggunaan metode yang tepat, peran

guru sebagai fasilitator di kelas akan mampu mengakomodasikan kebutuhan

siswa untuk keberhasilannya sesuai dengan harapan. Metode yang tepat juga

akan mempengaruhi motivasi belajar siswa. Sehingga proses belajar mengajar

akan tercapai secara maksimal.

Metode CIRC sebelumnya sudah dijelaskan di bagian kajian teroritis.

Pada intinya pembelajaran menggunakan metode CIRC adalah metode

pembelajaran yang mengintegrasikan kegiatan membaca dan menulis dengan

mengoptimalkan kelompok belajar kooperatif.

Pembelajaran menulis merupakan pembelajaran yang penting bagi

semua siswa, apalagi setiap mata pelajaran tentu melewati kegiatan menulis

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017

Page 46: BAB II KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN, …repository.ump.ac.id/2235/3/NASRIAH BAB II.pdf · 2017-07-05 · dapat dikatakan bahwa dalam kegiatan menulis karangan, ... Berdasarkan

60

sebagai tindak lanjut dari keterampilan berbahasa. Oleh karena itu, unsur

kemampuan menulis harus selalu ada ketika peserta didik mengikuti

pembelajaran. Realita yang ada, kemampuan menulis siswa belum mendapat

perhatian khusus dari guru. Padahal dalam kehidupan sehari-hari siswa

senantiasa dilibatkan dengan kegiatan menulis.

Kemampuan menulis kalimat efektif merupakan kemampuan menulis

kalimat singkat yang dapat mewakili gagasan atau perasaan, sehingga penulis

sanggup memunculkan gagasan yang sama dengan pikiran si penulis.

Kendala yang dihadapi peneliti setiap kali menulis antara lain

banyaknya siswa yang sulit untuk menentukan paragraf dan menggunakan

tanda baca yang tepat. Dengan cara TBL mereka tidak termotivasi dalam

menulis. Untuk itu penulis menggunakan metode CIRC dalam pembelajaran

menulis untuk mengetahui pengaruh terhadap motivasi dan kemampuan

menulis kalimat efektif.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, maka

dirumuskan hipotesis dalam penelitian sebagai berikut:

Kemampuan menulis kalimat efektif siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan metode TBL lebih baik dari pada kemampuan menulis

kalimat efektif siswa yang menggunakan metode CIRC.

Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017