BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/2235/2/NASRIAH BAB I.pdfdan...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalahrepository.ump.ac.id/2235/2/NASRIAH BAB I.pdfdan...
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang sistem Pendidikan Nasional Bab III Pasal 4 (5) disebutkan bahwa
Pendidikan diselenggarakan untuk mengembangkan budaya membaca, menulis,
dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
Sebagai upaya mewujudkan amanat pasal 4 (5) tersebut. Mata pelajaran
bahasa Indonesia di sekolah dasar sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.
(1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis; (2) menghargai dan bangga
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa
negara; (3) memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat
dan kreatif untuk berbagai tujuan; (4) menggunakan bahasa Indonesia untuk
meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan
sosial; (5) menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas
wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan berbahasa; (6) menghargai dan membanggakan sastraIndonesia
sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia
(Depdiknas, 2008b: 118).
Keseluruhan aspek keterampilan berbahasa dan apresiasi sastra yang
diajarkan di sekolah dasar meliputi aspek keterampilan mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis. Guru diharapkan dapat membekali siswa
untuk dapat mencapai tujuan tersebut.
Aktivitas menulis bagi siswa merupakan kegiatan yang amat penting
dilakukan untuk kesuksesan studi. Dalam mempelajari ilmu pengetahuan yang
Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017
2
tersurat dan tersirat dalam buku pelajaran siswa tidak hanya melakukan
aktivitas membaca, tetapi juga perlu menulis hal-hal yang menjadi esensi dan
pengetahuan yang telah dipelajarinya. Pentingnya menulis tidak hanya dalam
mata pelajaran bahasa Indonesia, tetapi pada keseluruhan mata pelajaran yang
diberikan di sekolah.
Di sekolah dasar, khususnya siswa kelas tinggi kegiatan menulis untuk
mencatat rangkuman materi pelajaran setiap mata pelajaran sudah terbiasa
dilakukan dan dibiasakan oleh guru di kelas. Demikian juga kemampuan
menulis sangat diperlukan dalam rangka menuangkan gagasan dan ide serta
pengalaman yang diperoleh selama proses pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran seperti ini, siswa dituntut berpikir menggunakan apa yang sudah
dipelajari berkenaan dengan pertanyaan yang harus dijawab dengan
menggunakan bahasa sendiri, sesuai dengan gagasan, tanggapan, ide yang
dipikirkannya.
Untuk mengungkapkan ide, gagasan, dan tanggapan diungkapakan
dalam bentuk kalimat. Dalam pembuatan kalimat bagi anak memang tidak
mudah, membutuhkan latihan secara berulang-ulang. Pemahaman anak
terhadap penulisan kalimat mengandung kaidah-kaidah yang harus diikuti,
sehingga kalimat tersebut akan mudah dipahami oleh pembacanya. Menulis
merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan bahasa (Lado
dalam Tarigan,1983: 21). Dengan kata lain menulis merupakan suatu cara
untuk menyampaikan gagasan atau ide kepada orang lain agar orang lain dapat
memahaminya.
Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017
3
Ketika membuat suatu tulisan atau karangan, anak sering menghadapi
banyak persoalan. Salah satunya adalah keefektifan kalimat yang anak-anak
gunakan. Anak sering membuat kalimat tidak seperti yang diharapkan guru.
Untuk mengarahkan anak supaya bisa membuat kalimat secara efektif sangat
membutuhkan metode yang tepat. Metode tersebut langsung dilaksanakan
dengan melibatkan anak, sehingga anak aktif tidak hanya sebagai pendengar
tetapi langsung sebagai pelaku kegiatan pembelajaran. Untuk melihat
kemampuan siswa dalam membuat kalimat perlu adanya evaluasi atau
penilaian. Salah satu teknis penilaian siswa sekolah dasar adalah dengan
ulangan harian, yang menurut Jihad dan Haris (2008: 68) “sebaiknya soal
berbentuk uraian objektif untuk mengukur pengetahuan, pemahaman dan
kemampuan berpikir aplikatif.” Untuk melatih siswa berpikir tingkat tinggi
(highorder thinking), guru dalam proses pembelajaran memberikan feedback
berupa pertanyaan (tes uraian) yang meminta pendapat siswa setelah melalui
proses pembelajaran, dengan memberikan tanggapan atas pertanyaan yang
diberikan secara tertulis.
Uraian di atas menunjukkan bahwa aktivitas menulis merupakan salah
satu aktivitas yang amat penting bagi setiap siswa dalam proses pembelajaran
maupun penyelenggaraan pendidikan. Khususnya di sekolah dasar, kemampuan
menulis ini merupakan “salah satu kemampuan dasar selain membaca dan
berhitung (calistung) yang harus dikuasai oleh setiap siswa” (Depdiknas, 2002:
1). Penilaiannya dilakukan di kelas 3 melalui tes kemampuan dasar untuk
Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017
4
mengukur kemampuan dasar membaca, menulis, dan berhitung sebelum siswa
mengikuti pembelajaran lebih lanjut di kelas tinggi sekolah dasar.
Kemampuan menulis permulaan di kelas rendah sekolah dasar sangat
mempengaruhi kemampuan menulis lanjut di kelas tinggi (3-6). Dengan
kemampuan menulis yang memadai, siswa akan mudah menuangkan ide dan
gagasannya kepada pihak lain dengan baik. Kemampuan menulis dapat
dikuasai siswa melalui proses pembelajaran yang berkelanjutan. “Karena
keterampilan menulis itu tidak datang dengan sendirinya, hal itu menuntut
latihan yang cukup dan teratur serta pendidikan yang berprogram” ( Tarigan,
2008:9). Apalagi siswa hidup dalam tradisi lisan, dimana pelatihan
mendengarkan dan berbicara siswa cukup banyak mendapat kesempatan dan
rangsangan di luar kelas, tidak demikian halnya dengan kebiasaan membaca
dan menulis, oleh karena itu sekolah harus memberikan perhatian khusus untuk
mengkondisikan kebiasaan membaca dan menulis atau mengarang, karena
memang sulit menumbuhkan tradisi membaca apalagi menulis.
Keberhasilan siswa dalam studi disamping ditentukan oleh kemampuan
membaca, juga sangat ditentukan oleh kemampuan menulis yang memadai.
Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran di kelas tinggi sekolah dasar,
hendaknya guru mengondisikan agar siswa memiliki kompetensi menulis
dengan baik, sebagai bekal untuk dapat menuangkan ide gagasannya dengan
baik, yang dipakai baik dalam menulis karangan maupun menjawab pertanyaan
yang bersifat pemahaman aplikatif. Namun dalam hal menulis, hasil penelitian
yang dilakukan oleh Taufik Ismail ternyata keterampilan menulis siswa
Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017
5
Indonesia paling rendah di Asia (Nunuy Nurjanah, 2004:3). Realita penyebab
masalah ini adalah seperti dikemukakan oleh Maman, Rahman, Ramlah, Nur
(2008: 1), “... sangat jarang siswa dilatih membuat tugas mengarang atau tugas-
tugas kewacanaan lainnya untuk mengutarakan pikiran dan penalaran mereka,
baik individu maupun kelompok sebagai praktik wacana dalam tindakan
sosial”. Masih dijumpai siswa di kelas tinggi sekolah dasar dalam menulis
kalimat kurang tepat dalam penggunaan ejaan dan tanda baca, bahkan masih
ada pula siswa yang menulis kata belum lengkap hurufnya, serta banyak terjadi
pengulangan kata yang sama.
Ketertarikan siswa terhadap pembelajaran menulis ini pada umumnya
masih rendah, kemampuan mengembangkan ide gagasan terbentur pada
keterbatasan penguasaan kosakata, sehingga banyak dijumpai saat menulis
siswa banyak mengulang-ulang kata dan kehabisan kosakata. Untuk itu dalam
merancang pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya aspek kemampuan
menulis, guru perlu memilih dan menentukan metode pembelajaran yang tepat
agar mendukung ketercapaian kompetensi menulis siswa dengan baik. Metode
pembelajaran menulis yang diintegrasikan dengan kegiatan membaca akan
sangat membantu siswa belajar menguasai banyak kosakata dan wacana yang
dibacanya, sekaligus siswa akan mendapatkan ide model alur cerita yang akan
dikembangkan dalam karya karangan yang akan ditulis.
Keberhasilan guru dalam pembelajaran menulis, sangat ditentukan oleh
salah satunya adalah pemilihan metode pembelajaran. Pemilihan metode yang
digunakan guru dalam pembelajaran amat menentukan rancangan pembelajaran
Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017
6
yang memungkinkan siswa melakukan aktivitas intelektual secara optimal
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Pemilihan metode
pembelajaran yang tepat dapat memperlancar siswa belajar secara efektif dan
efesien.
Metode pembelajaran yang dipakai guru, sangat berpengaruh terhadap
hasil kemampuan menulis siswa, karena pemilihan metode pembelajaran yang
disesuaikan dengan kondisi siswa, materi yang diajarkan, tujuan pembelajaran
yang akan dicapai, serta keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran akan
lebih efektif dalam pembentukan kompetensi menulis siswa.
Mengajar secara efektif sangat bergantung pada pemilihan dan
penggunaan metode mengajar yang serasi dengan tujuan mengajar. Cara belajar
mengajar yang lebih baik ialah mempergunakan kegiatan murid-murid sendiri
secara efektif dalam kelas, merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan
sedemikian rupa secara kontinyu dan juga melalui kerja kelompok ( Baker,
2005: 141).
Guru yang menggunakan metode pembelajaran dengan melibatkan
keaktifan siswa belajar kooperatif dalam kelompok sangat berbeda dengan guru
yang menggunakan metode yang hanya melibatkan keaktifan siswa secara
individu. Siswa yang belajar secara kooperatif dalam kelompok akan berbeda
aktivitasnya dengan siswa yang menulis secara individu, karena dalam tim
kooperatif walaupun siswa menulis secara individu, namun dalam proses
menulis dapat bertukar pikiran tentang pemahaman tentang suatu tema dan
hasilnya kemudian ditukar dan diedit antar anggota kelompok untuk saling
Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017
7
mengontrol, meneliti dan merevisi kesalahan penulisan di antara mereka sesuai
dengan kaidah yang harus diikuti. Sementara siswa yang belajar menyelesaikan
tugas penulisan secara individu, dia hanya akan mengembangkan ide
gagasannya masing-masing sesuai pemahaman kaidah penulisan, baik berupa
penggunaan tanda baca dan ejaan yang telah dipahaminya.
Berkaitan dengan peningkatan kemampuan menulis, salah satu metode
pembelajaran kooperatif yang dapat dikembangkan guru dalam pembelajaran
adalah cooperative learning tipe Cooperative Integrated Reading and
Composition (CIRC). Metode CIRC merupakan “salah satu dan sekian metode
pembelajaran efektif yang disosialisasikan dalam pelaksanaan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan” (Depdiknas, 2008a: 336). Menurut Heathman guru
kelas 6 Village Woods Middle School, Fort Wayne IN, bahwa “CIRC adalah
salah satu metode cooperative learning yang paling efektif untuk pembelajaran
membaca, menulis, dan apresiasi bahasa”. “CIRC adalah pembelajaran
kooperatif yang mengintegrasikan pembelajaran membaca dan menulis di kelas
tinggi sekolah dasar” (Slavin, 1995:109). Pembelajaran menulis akan lebih
efektif jika diintegrasikan dengan membaca. Dengan membiasakan siswa
membaca akan memperkaya wawasan, ide, gagasan serta kreativitas berpikir
yang dapat mempermudah siswa dalam menyusun kata-kata, ide dan gagasan
yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
Keberhasilan guru dalam pembelajaran, disamping ditentukan salah
satunya oleh ketepatan metode pembelajaran yang digunakan, juga ditentukan
pula oleh pemilihan media pembelajaran yang digunakan guru. Media
Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017
8
pembelajaran yang digunakan guru sangat membantu mempermudah guru
menghantarkan siswa mencapai tujuan pembelajaran. Media pembelajaran
mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pembelajaran.
Guru yang tepat memilih metode dalam proses pembelajaran, akan
menghantarkan siswa mencapai hasil belajar ke titik maksimal. Demikian pula
akan lebih memadai jika proses pembelajaran disertai dengan penggunaan
media pembelajaran yang tepat. Hal ini akan sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian isi pesan.
Dalam proses pembelajaran ada dua unsur yang amat penting yaitu
metode dan medía pembelajaran, Seperti dijelaskan oleh Arsyad (2005:15),
bahwa “dalam suatu proses belajar mengajar dua unsur yang amat penting
adalah metode dan media pengajaran”. Kedua aspek ini saling berkaitan,
pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media
pengajaran yang sesuai. Disamping membangkitkan motivasi dan minat siswa
media pengajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data
dan memadatkan informasi.
Pertanyaan yang muncul dan menarik untuk diteliti adalah “Apakah ada
pengaruh penggunaan metode pembelajaran CIRC dan penggunaan metode
TBL terhadap kemampuan menulis siswa?”. Uraian yang diketengahkan di atas
sebagai prakiraan jawaban secara empiris belum teruji kebenarannya.
Sehubungan dengan itu, upaya pengembangan kemampuan menulis
siswa seharusnya dilakukan oleh guru. Untuk itu, perlu dilakukan penelitian
Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017
9
tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi peningkatan kemampuan
menulis siswa. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan eksperimen
tentang pengaruh metode pembelajaran yang digunakan guru dalam
pembelajaran bahasa Indonesia dan pengaruhnya terhadap aspek kemampuan
menulis siswa.
Bertolak dari latar belakang masalah yang dikemukakan di atas dapatlah
diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut : Kemampuan menulis
merupakan kemampuan berbahasa yang amat penting dalam proses
pembelajaran. Namun dalam hal menulis, pada umumnya kemampuan menulis
siswa masih rendah. Yang menjadi masalah dalam menulis adalah pada
umumnya siswa dalam menyusun kalimat kurang tepat dalam penggunaan
ejaan dan tanda baca, bahkan banyak terjadi pengulangan kata yang sama.
Kemampuan mengembangkan ide gagasan terbentur pada keterbatasan
penguasaan kosakata, sehingga banyak dijumpai saat menulis siswa kehabisan
kata-kata.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru perlu memberikan
perhatian yang khusus dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis siswa,
untuk mengkondisikan siswa gemar dan memiliki kemampuan menulis yang
memadai. Kemampuan menulis dapat dikuasai siswa melalui proses
pembelajaran yang berkelanjutan serta banyak memberikan latihan kepada
sìswa. Proses pembelajaran dengan menerapkan metode yang mengintegrasikan
membaca dan menulis akan lebih efektif, karena dengan membiasakan siswa
membaca akan memperkaya wawasan, ide, gagasan serta kreativitas berpikir
Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017
10
yang dapat mempermudah siswa dalam menyusun kata-kata, ide, dan gagasan
yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
Metode pembelajaran merupakan unsur yang sangat penting dalam
pembelajaran. Metode pembelajaran yang digunakan guru dapat mempertinggi
efektivitas proses pembelajaran. Masalah-masalah tersebut perlu diidentifikasi
dengan cermat, sehingga ditemukan aspek-aspek yang dapat menunjang
peningkatan kemampuan menulis. Berkaitan dengan hal tersebut, dapat
disebutkan beberapa faktor untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa,
seperti pemilihan metode pembelajaran yang kurang tepat, kurang membantu
memperkaya ide dan wawasan dalam menulis, serta kurang memberikan
motivasi siswa untuk meningkatkan kemampuannya dalam menulis.
Apakah dengan memperhitungkan faktor-faktor kelebihan metode
pembelajaran dalam proses pembelajaran kemampuan menulis siswa dapat
ditingkatkan? Metode pembelajaran yang bagaimana yang dapat meningkatkan
kemampuan menulis? Apakah penerapan metode yang berbeda dapat
mempengaruhi kemampuan menulis yang berbeda pula? Seberapa besarkah
pengaruh penggunaan metode CIRC dan metode TBL tersebut terhadap
peningkatan kemampuan menulis?
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah,
rumusan masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut.
Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017
11
1. Apakah ada pengaruh penggunaan metode CIRC terhadap kemampuan
menulis kalimat efektif pada siswa kelas IV SDN I Kembangan Bukateja.
2. Apakah ada pengaruh penggunaan metode Task Based Learning ( TBL )
terhadap kemampuan menulis kalimat efekif pada siswa kelas IV SDN I
Kembangan Bukateja.
3. Manakah yang lebih baik penggunaan metode CIRC atau kah penggunaan
metode pembelajaran berbasis tugas (Task Based Learning) atau sering
disingkat ( TBL ) dalam membuat kalimat efektif pada siswa kelas IV SDN
I Kembangan Bukateaja.
C. Tujuan Penelitian
Berdarkan rumuasan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui adakah terdapat pengaruh penggunaan metode CIRC
dalam menulis kalimat efektif pada siswa kelas IV SDN I Kembangan
Bukateja.
2. Untuk mengetahui adakah terdapat pengaruh penggunaan metode
pembelajaran berbasis tugas dalam menulis kalimat efektif pada siswa kelas
IV SDN I Kembangan Bukateja.
3. Untuk mengetahui mana yang lebih baik, hasil pembelajaran menggunakan
metode CIRC ataukah metode TBL pada pembelajaran menulis kalimat
efektif pada siswa kelas IV SDN I Kembangan Bukateja.
Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017
12
D. Variabel Penelitian dan Operasional Variabel
Di dalam penelitian ini ada beberapa variabel yang digunakan dan
menjadi fokus penelitian. Fokus pertama dalam penelitian ini adalah tentang
metode CIRC yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Metode CIRC disebut variabel bebas (X1), dan metode TBL sebagai variabel
bebas (X2), atau variabel penentu disebabkan variabel itu akan menentukan
variabel-variabel lainnya. Sedangkan kemampuan menulis di dalam hal ini
dimaknai sebagai hasil pengaruh dari metode CIRC, yang mengutamakan
kerjasama dalam belajar menulis kalimat.
Fokus kedua dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis kalimat
efektif sebagai variabel terikat (Y). Fokus tersebut mengacu pada metode
CIRC dan metode TBL yang akan mempengaruhi kemampuan menulis kalimat
efektif.
E. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan akan memperkaya khazanah ilmu, khususnya
dalam bidang pengajaran bahasa Indonesia untuk mengembangkan aspek
kemampuan berbahasa, yang berkaitan dengan penerapan metode CIRC dan
penggunaan metode TBL serta pengaruhnya terhadap kemampuan menulis
siswa.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Kepala Sekolah
Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017
13
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
kepala sekolah dasar, dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
khususnya dalam pengembangan kemampuan menulis siswa kelas tinggi
sekolah dasar, untuk dapat dipertimbangkan dalam penyusunan program
sekolah khususnya dalam penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan,
pengembangan silabus serta perangkat pembelajaran lainnya di sekolah.
b. Bagi Guru Sekolah Dasar
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada guru
sekolah dasar, khususnya guru kelas tinggi sekolah dasar dalam
menentukan metode pembelajaran dalam mata pelajaran bahasa Indonesia,
serta penggunaan media pembelajaran utamanya untuk mengembangkan
kemampuan menulis siswa, sehingga dapat meningkatkan mutu proses dan
hasil belajar siswa.
c. Bagi Pengambil Kebijakan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentang
ada tidaknya pengaruh metode pembelajaran yang digunakan guru dalam
pembelajaran terhadap kemampuan berbahasa siswa, khususnya pada aspek
kemampuan menulis. Dengan mengetahui pengaruh dua variabel perlakuan
yang diujicobakan, hasil itu dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
tentang apakah metode CIRC dan TBL dapat dikembangkan lebih luas
dalam membina kemampuan menulis siswa sekolah dasar.
d. Bagi Peneliti Lain
Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017
14
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi pemahaman, sebagai
bahan awal, pembanding atau rujukan bagi penelitian yang dilakukan.
Pengaruh Metode Cooperative..., Nasriah, Program Pascasarjana UMP, 2017