BAB II KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA ...repository.ump.ac.id/7920/3/AKHMAD SAHERI...
Transcript of BAB II KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN RELEVAN, KERANGKA ...repository.ump.ac.id/7920/3/AKHMAD SAHERI...
14
BAB II
KAJIAN TEORETIS, PENELITIAN RELEVAN,
KERANGKA BERFIKIR DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoretis
1. Kemampuan Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Landasan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah
Peraturan pemerintah nomor 19 Tahun 2005 pasal 20 berkaitan dengan
Standar Proses yang mengisyaratkan bahwa guru diharapkan dapat
mengembangkan perencanaan pembelajaran, yang kemudian dipertegas
melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 41
tahun 2007 tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang
perencanaan proses pembelajaran oleh pendidik pada satuan pendidikan
untuk mengembangkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal, baik
yang menerapkan system paket maupun system kredit semester (SKS).
Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara lengkap dan sistematis
agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenagkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik.
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
15
Menurut Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang standar
proses menyebutkan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi
silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus dapat
dikembangkan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam
sebuah sekolah atau beberapa sekolah. Sementara Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran adalah kewajiban melekat setiap guru.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) atau terkadang juga hanya
disebut rencana pembelajaran menurut Hernawan (2005: 97) adalah
merupakan kegiatan merumuskan tujuan-tujuan, apa yang ingin dicapai
oleh suatu kegiatan pembelajaran, cara apa yang digunakan untuk menilai
pencapaian tujuan tersebut, materi atau bahan apa yang akan disampaikan,
bagaimana cara menyampaikan bahan, serta media atau alat apa yang
diperlukan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran tersebut. Jadi
rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan upaya merumuskan
berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam sebuah pembelajaran
yang akan dilaksanakan. Diawali dengan merumuskan tujuan
pembelajaran, pengetahuan atau keterampilan apa yang akan dicapai
dalam pembelajaran harus dirumuskan secara jelas dan terukur. Kemudian
materi atau bahan apa yang akan dipelajari oleh siswa, bagaimana
kedalaman dan keluasannya akan sangat tergantung pada tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan. Selain itu juga dirancang tentang
pendekatan, strategi, metode atau teknik apa dan bagaimana yang akan
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
16
digunakan dalam membelajarkan peserta didik dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran. Langkah-langkah pembelajarannya harus dirancang
dan dirumuskan secara jelas dan terarah. Tidak kalah pentingnya adalah
merancang tentang media atau alat apa yang akan digunakan untuk
membantu siswa agar lebih mudah memahami materi pelajaran yang
disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. Media atau alat peraga yang
dipilih harus benar-benar efektif, oleh karena itu sedari awal harus
ditentukan secara pasti dirumuskan dan ditulis dalam sebuah rencana
pembelajaran.
Menurut Hosnan (2014: 99) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan
atau lebih. Definisi itu sama seperti yang disampaikan oleh Priyatni (2014:
161). Definisi itu secara jelas menunjukkan bahwa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran merupakan sebuah paket rencana kegiatan pembelajaran
yang akan digunakan dan dilaksanakan dalam satu kali atau lebih
pertemuan pembelajaran langsung tatap muka antara peserta didik dan
pendidik yang dibatasi oleh durasi atau waktu pembelajaran.
Sementara itu al-Tabany (2014: 255) mengatakan bahwa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara perinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu
yang mengacu pada silabus. Artinya bahwa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran merupakan rancangan kegiatan pembelajaran yang dibuat
dan disusun secara rinci, dan kegiatan atau langkah-langkah pembelajaran
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
17
yang dibuat tersebut disesuaikan dengan materi pembelajaran yang
mengacu pada silabus yang ada.
Untuk lebih mamahami Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,
Hernawan (2005: 9.7) menyampaikan tentang karakteristik rencana
pembelajaran yaitu ditujukan untuk siswa belajar, memiliki tahap-tahap,
sistematis, pendekatan sistem, dan didasarkan pada proses belajar manusia.
Ditujukan untuk siswa belajar maksudnya adalah bahwa dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran harus menunjukkan adanya langkah-langkah
kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada tujuan dan kebutuhan siswa.
Pembelajaran yang tercipta nantinya adalah pembelajaran student centered
berpusat pada siswa.
Memiliki tahap-tahap maksudnya adalah bahwa dalam Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran rencana pembelajaran yang dibuat harus secara
bertahap, diawali tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi, dan
tahap tindak lanjut. Karakteristik selanjutnya yaitu sistematis. Artinya
bahwa dalam RPP perencanaan yang dibuat harus dimulai dari hal yang
diperlukan terlebih dahulu kemudian dikuti dengan sesuatu yang harus
mengikutinya. Sementara karakteristik pendekatan sistem artinya bahwa
rencana pembelajaran yang ditulis dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran harus menggunakan pendekatan sistem, artinya
pembelajaran itu terdiri atas komponen-komponen yang saling berkaitan
dan saling mempengaruhi. Terakhir adalah karakteristik Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yaitu didasarkan pada proses belajar manusia,
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
18
artinya bahwa rencana pembelajaran yang dibuat harus mengutamakan
pada proses belajar siswa itu sendiri sebagai manusia yang akan belajar.
Selanjutnya seperti apa gambaran Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran sebenarnya akan dapat terlihat pada komponen-komponen
yang harus ada di dalamnya. Komponen-komponen Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ini disebutkan dalam permendiknas nomor 41 tahun 2007,
juga ditulis dalam Rusman (2014: 4), Majid (2014: 39), dan al-Tabany
(214: 259) yaitu meliputi:
1). Identitas mata pelajaran
Identitas mata pelajaran di antaranya meliputi satuan pendidikan,
kelas, semester, mata pelajaran, tema pelajaran, jumlah pertemuan.
2). Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal
peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas
dan/ atau semester pada suatu mata pelajaran.
3). Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus
dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai
rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
4). Indikator pencapaian kompetensi
Indicator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau
diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
19
tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator
pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata
kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5). Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar
yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan
kompetensi dasar.
6). Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indicator pencapaian kompetensi.
7). Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar.
8). Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indicator yang telah
ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan
situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap
indicator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata
pelajaran.
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
20
9). Kegiatan pembelajaran
a). Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan
pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi
dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi
aktif dalam proses pembelajaran.
b). Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberi ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan
sitemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
c). Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri
aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk
rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan
balik, dan tindaklanjut.
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
21
10). Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrument penilaian proses dan hasil belajar
disesuaikan dengan indicator pencapaian kompetensi dan mengacu
kepada standard penilaian.
11). Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standard kompetensi
dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan
indikator pencapaian kompetensi.
Sementara dalam Hosnan (2014: 100) komponen RPP disebutkan ada
tigabelas item yaitu:
1). Identitas sekolah, yaitu nama satuan pendidikan
2). Identitas mata pelajaran atau tema/ sub tema
3). Kelas/semester
4). Materi pokok
5). Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan
jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang
harus dicapai.
6). Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
7). Kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompetensi
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
22
8). Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan
rumusan indicator ketercapaian komptensi.
9). Metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
mencapai tujuan pembelajaran yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai.
10). Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran
11). Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik,
alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan.
12). Langkah-langkah pembelajaran, meliputi pendahuluan, inti, dan
penutup.
13). Penilaian hasil pembelajaran.
Komponen-komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tersebut
nantinya akan dijadikan sebagai pedoman membuat atau menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Terkait dengan penelitian maka yang
akan dijadikan sebagai dasar pengamatan dan penilaian adalah format
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sesuai komponen yang ada pada
permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses.
Setelah memahami komponen-komponen yang harus ada dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, selanjutnya perlu dipahami juga
tentang prinsip-prinsip penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
23
seperti diuraikan dalam permendiknas nomor 41 tentang standar proses,
juga ditulis dalam al-Tabany (2014: 258), Majid (2014: 41), dan Rusman
(2014: 7). Prinsip-prinsip penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yaitu:
1). Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun dengan
memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat
intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan
social, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar,
latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta
didik.
2). Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik
untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,
kemandirian, dan semangat belajar.
3). Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam bacan, dan berekspresi dalam
berbagai bentuk tulisan.
4). Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remidi.
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
24
5). Keterkaitan dan keterpaduan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun dengan
memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi
pelajaran, kegiatan pembelajaran, indicator pencapaian
kompetensi, penilaian, sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun
dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan
lintas mata peljaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
6). Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun dengan
mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai
dengan situasi dan kondisi.
Dalam penyusunan atau pengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran ada beberapa langkah atau tahapan yang harus dilalui,
seperti diuraikan oleh al-Tabany (2014: 263) langkah-langkah
pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah sebagai
berikut:
1). Mengkaji silabus
Kegiatan ini dilakukan untuk melihat, memahami, dan menyermati
SK, KD, materi pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
25
2). Mengidentifikasi materi pelajaran
Mengidentifikasi, memilih dan mempertimbangkan materi
pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan
mendasarkan pada potensi peserta didik, relevansi dengan
karakteristik daerah, tingkat perkembangan fisik, intelektual,
emosional, social, dan spiritual peserta didik.
3). Menentukan tujuan
Dengan mengacu pada hasil identifikasi materi pembelajaran maka
kita membuat dan menentukan tujuan pembelajaran. Banyaknya
tujuan pembelajaran ini dibuat sesuai dengan terpenuhinya capaian
KD, dan dapat dipakai untuk beberapa pertemuan.
4). Mengembangkan kegiatan pembelajaran
Kegiatan menyusun dan merencanakan kegiatan pembelajaran.
Langkah-langkah pembelajaran harus meliputi pendahuluan, inti,
dan penutup. Dalam kegiatan inti perlu ditunjukkan adanya
kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
5). Penjabaran jenis penilaian
Yaitu kegiatan untuk menentukan dan memilih teknik, jenis,
bentuk, dan alat penilaian untuk mengukur ketercapaian tujuan
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
6). Menentukan alokasi waktu
Menentukan alokasi waktu disesuaikan dengan ketersediaan waktu
pada setiap KD dan tingkat keluasan dan kedalaman indikator atau
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
26
materi pembelajaran. Alokasi waktu tiap KD adalah hasil analisis
ketersediaan waktu dalam satu tahun pelajaran atau satu semester
dan dibagikan kepada seluruh KD yang ada.
7). Menentukan sumber belajar
Memilih dan menentukan rujukan, objekdan/atau bahan yang
digunakan untuk kegiatan pembelajaran, berupa media cetak dan
atau elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, social,
dan budaya.
Kembali kepada kepentingan penelitian bahwa variabel yang
dikehendaki adalah kemampuan menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Kemampuan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
ini akan dilihat, diamati, dicermati, dan dinilai dari hasil, yaitu Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat. Kriteria yang menjadi acuan
penilaian sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran tidak terlepas dari
uraian tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, baik mengenai
pengertian, komponen yang harus ada, maupun tentang prinsip-prinsip
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
2. Kemampuan Melaksanakan Pembelajaran
Kewajiban guru setelah menyusun perencanaan pembelajaran berupa
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu mengimplementasikan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran dalam langkah nyata berupa kegiatan
pembelajaran bagi siswa. Kegiatan pembelajaran inilah yang merupakan
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
27
tugas dan tanggung jawab utama seorang guru dan merupakan inti dari
penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
Membicarakan pembelajaran merupakan hal yang sudah sangat
familiar bagi guru. Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang
sisdiknas bab I pasal 1 pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik
dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Bahwa
pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang diatur sedemikian rupa dengan
pendekatan, strategi, dan metode tertentu sehingga mampu menciptakan
suasana atau lingkungan belajar dan mampu menciptakan hubungan antara
siswa sebagai peserta didik dengan guru sebagai pendidik, juga hubungan
dengan sumber belajar. Hubungan di sini adalah terjadinya interaksi
belajar.
Menurut Gagne, Briggs, dan Wager (dalam Winataputra, 2008: 119)
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa. Jadi pembelajaran
adalah sebuah kegiatan yang disengaja sehingga dibuat sebuah
perencanaan yang matang sebelum melaksanakannya. Dan kegiatan yang
dilaksanakan nantinya harus melibatkan siswa secara aktif sehingga
memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.
Menurut Lefrancois (dalam Yamin, 2012: 65) pembelajaran adalah
merupakan persiapan kejadian-kejadian eksternal dalam suatu situasi
belajar dalam rangka memudahkan pebelajar belajar, menyimpan
(kekuatan mengingat informasi), atau mentransfer pengetahuan dan
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
28
keterampilan. Artinya bahwa pembelajaran di dalamnya adalah berupa
kejadian-kejadian atau kegiatan-kegiatan yang telah dirancang dan
disiapkan sedemikian rupa, yang dikatakan sebagai kegiatan eksternal
merupakan kegiatan di luar pebelajar yang mendorong timbulnya suasana
lingkungan dan situasi belajar siswa sehingga siswa akan mampu
menyimpan atau mentransfer pengetahuan atau keterampilan belajarnya.
Menurut Schunk (2012: 5) pembelajaran merupakan perubahan yang
bertahan lama dalam perilaku, atau dalam kapasitas berperilaku dengan
cara tertentu, yang dihasilkan dari praktik atau bentuk-bentuk pengalaman
lainnya. Pengertian itu menempatkan pembelajaran sebagai sebuah
produk, yaitu perubahan sikap, pengetahuan, ataupun keterampilan yang
dihasilkan dari praktik atau pengalaman langsung peserta didik. Dan
perubahan yang terjadi haruslah yang bertahan lama. Dapat juga dipahami
bahwa pembelajaran adalah proses siswa belajar untuk mendapatkan
perubahan tingkah laku dengan cara siswa aktif dan terlibat secara
langsung.
Sementara itu Kosasih (2014: 11) mengatakan bahwa pembelajaran
adalah suatu usaha (mengajar) yang bisa mendorong seseorang untuk
belajar. Artinya bahwa pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang
diusahakan atau diupayakan, dirancang sedemikian rupa yang diharapkan
mampu mendorong dan membangkitkan siswa untuk belajar, mencoba
untuk mendapatkan sesuatu yang berguna bagi peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sebagai sebuah hasil belajar.
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
29
Menurut Hamalik (dalam Putra 2013: 17) pembelajaran ialah suatu
kombinasi yang tersusun dari unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Artinya bahwa pembelajaran adalah sebuah
kombinasi atau perpaduan dari berbagai faktor yang saling mempengaruhi
dan saling mendukung hingga terciptanya sebuah proses pembelajaran
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Faktor-
faktor pendukung tersebut yaitu unsur manusia: siswa dan guru. Unsur
material adalah menyangkut bahan atau materi pembelajaran yang
dipelajari, unsur fasilitas dan perlengkapan menyangkut sarana, prasarana,
media dan alat peraga. Dan unsur selanjutnya yaitu prosedur, merupakan
langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan. Dalam hal ini
adalah memikirkan masalah pendekatan, strategi, metode, dan model
pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan pembelajaran.
Sedangkan menurut Winataputra (2008: 118) pembelajaran
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi,
dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri peserta didik.
Menginisiasi maksudnya berusaha masuk ke dalam. Artinya bahwa
kegiatan yang dilaksanakan dalam pembelajaran harus masuk ke dunia
anak, masuk ke dalam alam pikiran dan jiwa anak sehingga mampu
membangkitkan semangat dan motivasi siswa untuk belajar. Pembelajaran
juga kegiatan memfasilitasi. Artinya bahwa bahan atau materi yang
dipelajari, kegiatan yang dilaksanakan atau suasana lingkungan yang
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
30
dibuat, media atau alat peraga yang digunakan adalah dalam rangka
memfasilitasi siswa agar mampu meningkatkan intensitas atau frekuensi
belajarnya, juga kualitas belajarnya sehingga akan tercapai hasil belajar
yang maksimal.
Mohamad Surya (dalam Rusman, 2014: 116) menjelaskan
“Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.” Pembelajaran merupakan proses kegiatan yang dilakukan
untuk mendapatkan adanya perubahan perilaku secara menyeluruh baik
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Perubahan perilaku tersebut
diperoleh sendiri oleh siswa, artinya siswa harus terlibat secara langsung
dalam proses pembelajaran sehingga akan mendapatkan pengalaman
langsung. Siswa langsung berinteraksi dengan lingkungan belajarnya.
Lingkungan belajar ini tentunya merupakan perpaduan antara guru,
prosedur pembelajaran, bahan atau materi, serta sarana prasarana, media
dan alat peraga.
Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwa hal-hal penting yang harus ada dalam bangunan pemahaman
tentang pembelajaran yaitu:
a. adanya interaksi peserta didik, pendidik, dan sumber belajar;
b. merupakan rangkaian kegiatan yang sistematis, membentuk prosedur
atau langkah-langkah kegiatan yang jelas dan terarah;
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
31
c. siswa terlibat aktif, praktik dan pengalaman langsung;
d. disesuaikan dengan kondisi, suasana, dan kebutuhan siswa;
e. membangun sikap dan perilaku belajar siswa;
f. mencapai tujuan pembelajaran, terjadinya perubahan perilaku secara
menyeluruh.
Agar lebih memahami tentang pembelajaran, H.J Gino (dalam Putra,
2013:26) mengatakan bahwa ciri-ciri pembelajaran terletak pada adanya
unsur-unsur dinamis dalam proses belajar siswa, yakni motivasi belajar,
bahan belajar, alat bantu belajar, suasana belajar, dan kondisi subjek
belajar. Semua hal itu diharapkan untuk diperhatikan dalam proses
pembelajaran, sehingga pembelajaran akan berlangsung efektif.
Dalam hal kefektifan pembelajaran al-Tabany (2014: 22) mengatakan
bahwa suatu pembelajaran dikatakan efektif apabila memenuhi persyaratan
utama keefektifan pengajaran, yaitu:
a. presentasi waktu belajar siswa yang tinggi dicurahkan terhadap KBM;
b. rata-rata perilaku melaksanakan tugas yang tinggi di antara siswa;
c. ketetapan antara kandungan materi ajaran dengan kemampuan siswa
(orientasi keberhasilan belajar) diutamakan;
d. mengembangkan suasana belajar yang akrab dan positif,
mengembangkan struktur kelas yang mendukung butir b, tanpa
mengabaikan butir d.
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
32
Agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif maka perlu
kiranya memahami tentang keterampilan dasar pelaksanaan pembelajaran,
sebagaimana diutarakan oleh Allen dan Ryan (dalam Rusman, 2014: 117)
bahwa ada beberapa kemampuan khusus yang diperlukan dalam
melaksanakan pembelajaran, yaitu:
1). Siasat membuka pelajaran (set induction)
Adalah merupakan strategi bagaimana caranya memulai atau
membuka pembelajaran sehingga siswa tertarik dan termotivasi
untuk mengikuti pembelajaran yang akan dilaksanakan.
2). Variasi stimulus (stimulus variation)
Adalah kemampuan guru untuk memberikan stimulus atau
rangsangan belajar yang bervariasi, dapat melalui variasi metode,
media, atau sumber belajar, sehingga tercipta sebuah aktivitas
belajar yang tidak monoton.
3). Keterampilan bertanya (question skill)
Yaitu keterampilan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat
memudahkan siswa memahami materi dan mampu membangkitkan
daya pikir kritis, analisis, dan aplikatifnya.
4). Isyarat (silence and non verbal clue)
Pembelajaran merupakan sebuah komunikasi. Isyarat adalah salah
satu jenis komunikasi yang apabila dilakukan secara tepat maka
akan lebih efektif dibandingkan dengan jenis komunikasi verbal
maupun instrumental.
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
33
5). Ilustrasi/Penggunaan contoh (illustration and use of example)
Ilustrasi dan penggunaan contoh yang tepat akan sangat membantu
siswa dalam memahami suatu materi. Daya inovasi dan kreatifitas
guru sangat dibutuhkan di sini.
6). Kemampuan berkomunikasi (communication)
Pembelajaran merupakan proses komunikasi. Kelihaian guru dalam
membangun komunikasi baik verbal maupun non verbal dengan
siswa akan sangat menentukan keberhasilan sebuah pembelajaran.
7). Penguatan dan balikan (reinforcement and feedback)
Untuk lebih meningkatkan kualitas pembelajaran, juga untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi
pembelajaran maka guru perlu melakukan penguatan ataupun
balikan. Kemampuan memberikan penguatan dan balikan sangat
membantu guru untuk melakukan instropeksi dan koreksi terhadap
belajar dan hasil belajar yang telah dilakukan.
8). Siasat menutup pembelajaran (closure)
Menutup pembelajaran bukan hanya sekedar ucapan salam,
melainkan harus lebih dari itu. Dalam menutup pembelajaran perlu
dilakukan review, membuat rangkuman atau kesimpulan, juga
melakukan tindak lanjut sehingga materi yang telah dipahami siswa
akan lebih berkembang. Oleh karena itu keterampilan menutup
pembelajaran penting dimiliki oleh guru.
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
34
Setelah mengetahui tentang keterampilan dasar yang harus dimiliki
dalam melaksanakan pembelajaran, selanjutnya guru juga harus
memahami tentang langkah-langkah atau tahapan kegiatan pembelajaran.
Majid (2014: 27) mengatakan bahwa secara umum tahapan kegiatan
pembelajaran meliputi:
a. Tahap Prainstruksional
Tahap prainstruksioanl adalah tahap yang ditempuh guru saat
mengawali kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang dapat dilakukan
guru pada tahap ini antara lain:
1). Mengabsen siswa, menanyakan siswa yang hadir dan tidak hadir.
2). Bertanya pada siswa sejauh mana pembahasan tentang materi
pelajaran sebelumnya.
3). Bertanya jawab tentang materi pelajaran sebelumnya.
4). Memberi kesempatan siswa bertanya mengenai materi pelajaran
sebelumnya yang belum dikuasainya.
5). Mengulas kembali materi pembelajaran sebelumnya secara singkat.
b. Tahap instruksional
Tahap isntruksional adalah tahap inti. Pada tahap ini hal yang dapat
dilakukan oleh guru yaitu:
1). Menjelaskan tujuan pembelajaran
2). Menuliskan pokok materi yang akan dipelajari
3). Membahas pokok materi yang dituliskan
4). Pembahasan materi hendaknya disertai contoh-contoh konkret
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
35
5). Penggunaan alat bantu pembelajaran, media atau alat peraga untuk
lebih memperjelas materi yang disampaikan, atau untuk lebih
memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran.
6). Membuat kesimpulan
c. Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut
Tahap evaluasi adalah tahap yang dilakukan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Hasil evalusai
inilah yang digunakan guru sebagai dasar memberikan tindak lanjut
kepada siswa. Tindak lanjut dapat berupa pemberian tugas.
Sedangkan menurut Meier (dalam Majid, 2014: 30) bahwa kegiatan
pembelajaran pada hakekatnya memiliki empat unsur atau empat tahap.
Keempat tahap atau unsur tersebut yaitu:
a. Tahap Persiapan (preparation)
Adalah tahap pengkondisian, yaitu tahap untuk mempersiapkan peserta
didik untuk belajar.
b. Penyampaian (presentation)
Merupakan tahap inti dalam kegiatan pembelajaran. Pada tahap ini
guru harus melakaukan telling, showing, dan doing, menceritakan,
memperlihatkan, dan melakukan.
c. Latihan (practice)
Yaitu tahap di mana siswa diberi kesempatan untuk berlatih
mempraktikan apa yang telah mereka pahami. Tahap ini bertujuan
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
36
membantu peserta didik belajar mengintegrasikan dan menyerap
pengetahuan dan keterampilan baru dengan berbagai cara. Tahap ini
biasanya banyak diisi dengan mengerjakan tugas atau latihan dari guru.
d. Penampilan (performance)
Tahap ini adalah tahap di mana siswa menampilkan atau menunjukkan
hasil belajar yang telah diperolehnya
Terkait dengan kepentingan penelitian maka peneliti akan
menggunakan tahap pembelajaran sesuai dengan permendiknas nomor 41
tahun 2007 yaitu:
1). Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan , guru:
a). menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran,
b). mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari,
c). menjelaskan tujuan pembelajaran atau komptensi dasar yang
akan dicapai,
d). menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus.
2). Kegiatan Inti
a). Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
37
(1) melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan
dalam tentang topic/tema materi yang akan dipelajari
dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan
belajar dari aneka sumber,
(2) menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain,
(3) memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta
antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber
belajar lainnya,
(4) melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran,
(5) memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di
laboratorium.
b). Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
(1) membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang
beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna,
(2) memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru
baik secara lisan maupun tertulis,
(3) memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah,dan bertindak tanpa rasa takut,
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
38
(4) memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
dan kolaboratif,
(5) memfasilitasi peserta didik berkompetensi secara sehat
untuk meningkatkan prestasi belajar,
(6) memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual
maupun kelompok,
(7) memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok,
(8) memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen,
festival, serta produk yang dihasilkan,
(9) memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta
didik.
c). Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
(1) memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap
keberhasilan peserta didik,
(2) memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan
elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
(3) memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
39
(4) memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman
yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar.
(a). berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam
menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi
kesulitan, dengan menggunakan bahasa baku yang
benar,
(b). membantu menyelesaikan masalah,
(c). memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan
pengecekan hasil eksplorasi,
(d). memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh,
(e). memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang
atau belum berpartisipasi aktif.
3). Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a). bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat
rangkuman/simpulan pelajaran,
b). melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram,
c). memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran,
d). merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
40
dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun
kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik,
e). menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
3. Uji Kompetensi Guru (UKG)
3.1 Pengertian Uji Kompetensi Guru.
Uji Kompetensi Guru disingkat UKG adalah sebuah kegiatan
Ujian untuk mengukur kompetensi dasar tentang bidang studi dan
pedagogik dalam domain content Guru. Kompetensi dasar bidang studi
yang diujikan sesuai dengan bidang studi sertifikasi (bagi guru yang sudah
bersertifikat pendidik) dan sesuai dengan kualifikasi akademik guru (bagi
guru yang belum bersertifikat pendidik). Kompetensi pedagogik yang
diujikan adalah integrasi konsep pedagogik ke dalam proses pembelajaran
bidang studi tersebut dalam kelas.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru harus memiliki
kualifikasi akademik minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV),
menguasai kompetensi (pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian),
memiliki sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
41
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional yakni
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya,
maka sangat dibutuhkan peran serta pendidik yang profesional. Hal ini
sejalan dengan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa jabatan guru sebagai pendidik
merupakan jabatan profesional. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen mengamanatkan bahwa guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Guru harus memiliki kualifikasi akademik
minimum sarjana (S-1) atau diploma empat (D-IV), menguasai
kompetensi (pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian), memiliki
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu, profesionalisme
guru dituntut terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan
masyarakat.
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
mendefinisikan bahwa profesional adalah pekerjaan atau kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan
yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi
standar mutu atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi.
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
42
Sebagai tenaga profesional, guru dituntut untuk selalu mengembangkan
diri sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Kondisi dan situasi yang ada menjadi sebab masing-masing guru
memiliki perbedaan dalam penguasaan kompetensi yang disyaratkan. Oleh
karena itu, ada dua skema yang akan dilakukan Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan untuk mengukur profesionalisme guru, secara akademis
dan non-akademis. Pengukuran akademis dilakukan secara rutin setiap
tahun yaitu dengan menyelenggarakan Uji Kompetensi Guru, dan
pengukuran non-akademis dengan melakukan penilaian terhadap kinerja
guru. Mulai tahun 2015 ini Uji Kompetensi Guru secara rutin akan
dilakukan untuk mengukur profesionalisme guru. Tujuannya untuk
mengetahui level kompetensi individu guru dan peta penguasaan guru
pada kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. Pelaksanaan Uji
Kompetensi Guru difokuskan pada identifikasi kelemahan guru dalam
penguasaan kompetensi pedagogik dan profesional.
Uji Kompetensi Guru tahun 2015 diikuti oleh semua guru dalam
jabatan baik guru PNS maupun bukan PNS dengan jumlah jenis soal yang
akan diujikan adalah 192 mata pelajaran/guru kelas/paket keahlian/BK.
Perolehan hasil Uji Kompetensi Guru pada masing-masing guru menjadi
bagian dari penilaian kinerja guru, oleh karena itu sesuai dengan prinsip
profesional guru akan mengikuti Uji Kompetensi Guru pada mata
pelajaran sesuai dengan sertifikat pendidik dan jenjang pendidikan yang
diampunya. Disamping itu, hasil Uji Kompetensi Guru juga digunakan
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
43
sebagai bahan pertimbangan kebijakan dalam pemberian program
pembinaan dan pengembangan profesi guru serta pemberian penghargaan
dan apresiasi kepada guru.
3.2. Landasan Uji Kompetensi Guru
1. Landasan Filosofi
a. Hak masyarakat dan peserta didik untuk memperoleh pendidikan yang
berkualitas.
b. Diperlukan guru yang berkualitas untuk pendidikan yang
berkualitas.
c. Peserta didik harus terhindar dari proses pembelajaran yang tidak
berkualitas.
d. Membangun budaya mutu bagi guru.
e. Untuk memastikan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sesuai
dengan standar yang ditetapkan.
f. Hakekat sebuah profesi
1) Profesi guru merupakan profesi khusus, yang memerlukan
persyaratan kompetensi yang khusus pula.
2) Kompetensi guru yang bersifat khusus itu memerlukan perlakuan
yang khusus pula. Uji Kompetensi Guru merupakan salah satu cara
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
44
untuk memberikan layanan pembinaan dan pengembangan profesi
guru yang baik kepada guru.
3) Penyandang profesi guru menerima penghargaan dan kesejahteraan
yang bersifat khusus. Karena itu perlu ada keseimbangan antara
kompetensi yang mereka miliki dengan penghargaan dan
kesejahteraan yang diterimanya.
2. Landasan Teoritik Pedagogik
a. Uji Kompetensi Guru adalah penilaian terhadap kompetensi guru
sebagai bagian penilaian kinerja guru dalam rangka pembinaan karir
kepangkatan dan jabatannya.
b. Pembinaan dan pengembangan profesi guru hanya dapat dilakukan
secara efektif jika berbasis pada pemetaan kompetensi guru.
c. Uji kompetensi guru berfungsi sebagai pemetaan kompetensi guru
(kompetensi pedagogik dan profesional), sebagai dasar program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dan bagian dari
proses Penilaian Kinerja dan Kompetensi (PKK).
d. Untuk membangun eksistensi dan martabat sebuah profesi diperlukan
mutu atau kualitas para anggota yang tergabung dalam profesi tersebut.
Mutu atau kualitas diperoleh dari upaya pengembangan keprofesian
berkelanjutan dan pengendalian yang dilaksanakan secara terus
menerus dan tersistem. Upaya pengendalian dilakukan melalui
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
45
pengujian dan pengukuran. Profesi guru akan bermutu jika secara terus-
menerus dilakukan pengujian dan pengukuran terhadap kompetensi
guru melalui uji kompetensi guru.
e. Ukuran kinerja dapat dilihat dari kualitas hasil kerja, ketepatan waktu
menyelesaikan pekerjaan, prakarsa dalam menyelesaikan pekerjaan,
kemampuan menyelesaikan pekerjaan, dan kemampuan membina
kerjasama dengan pihak lain (T.R. Mitchell, 2008).
f. Pengembangan keprofesian berkelanjutan merupakan upaya
peningkatan profesionalitas guru yang didasarkan atas hasil penilaian
kinerja guru dan Uji Kompetensi Guru.
3. Aspek Empirik Sosial
a. Pembinaan dan pengembangan profesi guru tanpa didasari bukti-bukti
empirik atas kompetensi guru, sehingga penyelenggaraan
pengembangan keprofesian berkelanjutan dalam bentuk pelatihan guru
menjadi tidak terarah.
b. Beberapa studi membuktikan bahwa Uji Kompetensi Guru berdampak
positif pada perbaikan kinerja guru dan peningkatan mutu pendidikan.
c. Kepercayaan masyarakat terhadap harkat dan martabat guru semakin
tinggi, dihubungkan dengan kinerja guru dan dampaknya terhadap
kualitas pendidikan.
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
46
3.3. Tujuan Uji Kompetensi Guru
Secara umum pelaksanaan Uji Kompetensi Guru bertujuan sebagai berikut.
1. Memperoleh informasi tentang gambaran kompetensi guru, khususnya
kompetensi pedagogik dan profesional sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
2. Mendapatkan peta kompetensi guru yang akan menjadi bahan
pertimbangan dalam menentukan jenis pendidikan dan pelatihan yang
harus diikuti oleh guru dalam program pembinaan dan pengembangan
profesi guru dalam bentuk kegiatan pengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB).
3. Memperoleh hasil Uji Kompetensi Guru yang merupakan bagian dari
penilaian kinerja guru dan akan menjadi bahan pertimbangan penyusunan
kebijakan dalam memberikan penghargaan dan apresiasi kepada guru.
3.4. Prinsip Uji Kompetensi Guru
UKG mengukur kompetensi dasar tentang bidang studi (subject matter) dan
pedagogik dalam domain content. Kompetensi bidang studi yang diujikan
sesuai dengan bidang studi sertifikasi (bagi guru yang sudah bersertifikat
pendidik) dan sesuai dengan kualifikasi akademik guru (bagi guru yang belum
bersertifikat pendidik). Kompetensi pedagogik yang diujikan adalah integrasi
konsep pedagogik ke dalam proses pembelajaran bidang studi tersebut dalam
kelas.
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
47
Pendekatan yang digunakan adalah tes penguasaan substansi bidang studi
(subject matter) berdasarkan latar belakang pendidikan, sertifikat pendidik
dan jenjang pendidikan tempat guru bertugas. Oleh karena itu instrumen tes
untuk guru SD, SMP, SMA dan SMK dibedakan sesuai dengan jenjang
pendidikan tempat guru tersebut bertugas. Uji kompetensi pedagogik
mengunakan pendekatan inti sel dari varian kompetensi pedagogik dimaksud.
Dalam pelaksanaan UKG harus diperhatikan prinsip-prinsip UKG sebagai
berikut.
a. Objektif
Pelaksanaan uji kompetensi guru dilakukan secara benar, jelas, dan menilai
kompetensi sesuai dengan apa adanya.
b. Adil
Dalam pelaksanaan uji kompetensi guru, peserta uji kompetensi guru harus
diperlakukan sama dan tidak membeda-bedakan kultur, keyakinan, sosial
budaya, senioritas, dan harus dilayani sesuai dengan kriteria dan
mekanisme kerja secara adil dan tidak diskriminatif.
c. Transparan
Data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan uji kompetensi
seperti mekanisme kerja, sistem penilaian harus disampaikan secara
terbuka dan dapat diakses oleh yang memerlukan.
d. Akuntabel
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
48
Pelaksaan uji kompetensi guru harus dapat dipertanggung-
jawabkan baik dari sisi pelaksanaan maupun keputusan sesuai dengan
aturan dan prosedur yang berlaku.
3.5. Materi Uji Kompetensi Guru.
Menurut Undang-Undang No. 14 tahun 2005 tentang kompetensi
yang harus dimiliki oleh guru disebutkan mencakup empat dimensi. (1)
dimensi kompetensi pedagogik, yang merupakan kemampuan seorang
guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik serta pengelolaan
kelas,(2) dimensi kompetensi profesional yaitu kemampuan penguasaan
materi secara luas dan mendalam,(3) dimensi kompetensi kepribadian
(personal) yang merupakan kemampuan pribadi yang mantap, berakhlak
mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan bagi peserta didik, dan
(4) dimensi komunikasi sosial yaitu kemampuan guru untuk
berkomunikasi serta berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta
didik, sesama guru, orang tua atau wali, dan masyarakat sekitar.
Dalam pelaksanaannya Uji Kompetensi Guru, baru dilaksanakan
untuk dua kompetensi guru, yaitu kompetensi pedagogik dan kompetensi
professional. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang harus
dimiliki guru berkenaan dengan karakteristik siswa dilihat dari berbagai
aspek seperti moral, emosional, dan intelektual. Hal tersebut berimplikasi
bahwa seorang guru harus mampu menguasai teori belajar dan prinsip-
prinsip belajar, karena siswa memiliki karakter, sifat, dan interest yang
berbeda. Sedangkan Kompetensi professional adalah kemampuan
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
49
menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Kompetensi ini
tersdiri dari Sub Kompetensi; (1) Menguasai substansi keilmuan yang
terkait dengan bidang studi; (2) Menguasai struktur dan metode keilmuan
(Direktorat Profesi Pendidik, 2007: 77)
B. Penelitian yang Relevan.
Penelitian mengenai kemampuan guru dalam menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran, sudah pernah dilakukan. Yasin ( 2013:1)
menyebutkan bahwa kemampuan guru sekolah dasar dalam menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran masih rendah, yaitu 44,44% telah mampu
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sendiri dan 55,55% guru tidak
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sendiri. Dengan tidak
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sendiri, kemampuan guru
dalam menerapkan pembelajaran masih rendah.
Penelitian mengenai kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran yang dilakukan oleh Subar Gunawan Widianto menyebutkan
bahwa kesesuaian antara perencanaan pembelajaran dengan pelaksanaan
pembelajaran rata-rata hanya 34,33%, dan mayoritas guru yang melaksanakan
pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan Pembelajaran antar 37,9% hingga
49,9%.
Penelitia tentang kinerja guru yang dilakukan oleh Sumarno pada guru-
guru SD di Kecamatan Paguyangan menunjukkan bahwa kinerja guru masuk
dalam kategori baik dengan rata-rata 61,4155. Menurut hasil penelitian ini,
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
50
kinerja guru dipengaruhi oleh aspek kepemimpinan Kepala Sekolah 25,8%
dan aspek profesionalisme sebanyak 39,4%, sedangkan factor kepemimpinan
kepakla sekolah dan profesionalisme guru menunjukkan adanya pengaruh
bersama-sama secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru di
Kecamatan Paguyangan sebesar 43,8%.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Dr. Hamzah Yunus, M.Pd (2015)
pada guru-guru SMP di kota Gorontalo. Hasil penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa guru mata pelajaran IPS di SMP kota Gorontalo pada
umumnya masih tergolong memiliki kompetensi pedagogik rendah. Hal ini
terlihat dari 79,07% yang memperoleh skor di bawah 55, dan 29,93% yang
memperoleh skor 50 ke atas. Guru mata pelajaran IPS di SMP kota Gorontalo
pada umumnya masih tergolong memiliki kompetensi profesional rendah. Hal
ini terlihat dari 68,60% yang memperoleh skor di bawah 55, dan 31,40% yang
memperoleh skor 50 ke atas. Kompetensi pedagogik dan kompetensi
profesional guru mata pelajaran IPS di kota Gorontalo memiliki perbedaan
yang signifikan, di mana kompetensi profesional lebih tinggi dari kompetensi
pedagogik. Hal ini terlihat dari ratarata skor capaian kompetensi pedagogik
sebesar 43,45 dan rata-rata skor capaian kompetensi profesional sebesar 49,37
C. Anggapan Dasar
Perencanaan pembelajaran memainkan peran penting dalam
memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik dalam
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
51
melayani kebutuhan belajar siswanya. Perencanaan pembelajaran juga
dimaksudkan sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran
berlangsung dan berperan dalam menentukan tercapainya tujuan
pembelajaran itu sendiri. Salah satu bentuk perencanaan pembelajaran
adalah penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran merupakan scenario pembelajaran yang menjadi
acuan dan pola pelaksanaan program pembelajaran bagi pihak pendidik, dan
pengalaman belajar yang sistematis dan efektif bagi pihak peserta didik.
Pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya merupakan proses aktivitas
yang dilakukan secara tertata dan teratur, berjalan secara logis dan sistematis
mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati sebelumnya.
Apabila perencanaan pembelajaran telah dipersiapkan dengan baik,
maka pelaksanaan pembelajaran juga akan berjalan dengan baik pula sesuai
dengan tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.
D. Hipotesis
Berdasarkan kajian teoretis dan anggapan dasar di atas, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
1. kemampuan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Guru SD
di wilayah UPT Dindikpora Kecamatan Mandiraja adalah baik;
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018
52
2. ada keterkaitan atau korelasi positif antara kemampuan menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan hasil uji kompetensi guru pada
guru SD di wilayah UPT Dindikpora Kecamatan Mandiraja;
3. kemampuan melaksanakan pembelajaran pada Guru SD di wilayah UPT
Dindikpora Kecamatan Mandiraja adalah baik;
4. ada keterkaitan atau korelasi positif antara kemampuan melaksanakan
pembelajaran bahasa Indonesia dengan hasil uji kompetensi guru pada
guru SD di wilayah UPT Dindikpora Kecamatan Mandiraja;
5. ada keterkaitan atau korelasi positif antara kemampuan menyusun RPP
dan kemampuan melaksanakan pembelajaran bahasa Indonesia dengan
hasil uji kompetensi guru pada guru SD di wilayah UPT Dindikpora
Kecamatan Mandiraja
Hubungan Antara Kemampuan..., Akhmad Saheri, Program Pasca Sarjana UMP, 2018