BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/46717/3/BAB II.pdf ·...

16
11 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian Gustina dan Wijayanto (2015), menemukan bahwa variabel return on asset secara parsial berpengaruh negatif terhadap perubahan laba. Sedangkan variabel total asset turnover tidak berpengaruh terhadap perubahan laba. Penelitian selanjutnya Erselina et al. (2014), menemukan variabel return on asset dan current ratio memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba. Berbeda dengan penelitian Andriyani (2015), menemukan variabel current ratio tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Sejalan dengan penelitian Qur’aniah dan Isynuwardhana (2018), variabel current ratio, total asset turnover, net profit margin tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan laba. Penelitian Nugroho dan Yuyetta (2014), menunjukkan return on asset berpengaruh sedangkan variabel current ratio dan total asset turnover tidak berpengaruh. Kerterkaitan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu variabel dependen yang digunakan yaitu memprediksi pertumbuhan laba dan variabel independen yang digunakan menggunakan analisis kinerja keuangan dengan pendekatan rasio keuangan. Sementara dalam penelitian ini akan menguji, membuktikan serta menganalisis kembali temuan-temuan empiris dari penelitian terdahulu. Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu Return on Asset, Total Asset Turnover dan Current Ratio. Objek penelitian ini menggunakan

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/46717/3/BAB II.pdf ·...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/46717/3/BAB II.pdf · (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian Gustina dan Wijayanto (2015), menemukan bahwa variabel return

on asset secara parsial berpengaruh negatif terhadap perubahan laba. Sedangkan

variabel total asset turnover tidak berpengaruh terhadap perubahan laba. Penelitian

selanjutnya Erselina et al. (2014), menemukan variabel return on asset dan current

ratio memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan laba. Berbeda dengan penelitian

Andriyani (2015), menemukan variabel current ratio tidak berpengaruh terhadap

pertumbuhan laba. Sejalan dengan penelitian Qur’aniah dan Isynuwardhana (2018),

variabel current ratio, total asset turnover, net profit margin tidak berpengaruh

terhadap pertumbuhan laba. Penelitian Nugroho dan Yuyetta (2014), menunjukkan

return on asset berpengaruh sedangkan variabel current ratio dan total asset turnover

tidak berpengaruh.

Kerterkaitan penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu variabel

dependen yang digunakan yaitu memprediksi pertumbuhan laba dan variabel

independen yang digunakan menggunakan analisis kinerja keuangan dengan

pendekatan rasio keuangan. Sementara dalam penelitian ini akan menguji,

membuktikan serta menganalisis kembali temuan-temuan empiris dari penelitian

terdahulu. Penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu Return on Asset,

Total Asset Turnover dan Current Ratio. Objek penelitian ini menggunakan

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/46717/3/BAB II.pdf · (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan

12

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yaitu 2016-2017 terjadi pertumbuhan

laba di beberapa perusahaan tersebut.

B. Landasan Teori Dan Literatur Review

1. Signallling Theory

The Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) No.1 (1992)

mengenai informasi laba, disebutkan bahwa informasi laba berfungsi untuk menilai

kinerja manajemen, membantu memperkirakan kemampuan laba dalam jangka

panjang, memprediksi laba, dan menaksir risiko dalam meminjam atau dalam

investasi. Teori sinyal mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah

perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa

informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan

keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan

bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain.

Teori sinyal (signaling theory) menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai

dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal.

Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat asimetri

informasi antara perusahaan dan pihak luar dimana perusahaan mengetahui informasi

yang lebih banyak mengenai perusahaan dan prospek yang akan datang daripada

pihak luar (investor, kreditor). Kurangnya informasi pihak luar mengenai perusahaan

menyebabkan mereka melindungi diri mereka dengan memberikan harga yang rendah

untuk perusahaan. Brigham dan Houston (2006), menjelaskan teori sinyal adalah

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/46717/3/BAB II.pdf · (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan

13

suatu tindakan yang diambil oleh manajemen dengan memberikan informasi kepada

para investor berhubungan dengan cara pandang manajemen terhadap prospek atau

harapan perusahaan kedepannya. Pengumuman laba adalah contoh mengenai

penyampaian informasi melalui signaling. Menurut Hakim (2013), mengemukakan

pengumuman laba memuat infromasi yang dipakai para investor untuk membuat

keputusan pada kegiatan investasi serta memproyeksikan prospek atau harapan di

masa akan datang.

2. Laporan Keuangan

Menurut Hery (2016), laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari

proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengkomunikasikan data

keungan atau aktivitas perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut

pendapat Harahap (2010), analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos

laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya

yang bersifat signifikan atau mempunyai makna anatara satu dengan yang lain, baik

antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif.

Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami dan

dimengerti oleh berbagai pihak, perlu dilakukan analisa laporan keuangan. Tujuan

utama dari analisa laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan

perusahaan saat ini (Kasmir, 2014).

Menurut Kasmir (2014), secara umum ada macam jenis laporan keuangan

yang bisa disusun, yaitu:

1. Neraca

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/46717/3/BAB II.pdf · (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan

14

2. Laporan laba rugi

3. Laporan perubahan modal

4. Laporan arus kas

5. Laporan catatan atas laporan keuangan

Neraca (balance sheet) merupakan laporan yang menunjukkan posisi

keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksudkan

adalah posisi jumlah dan jenis aktiva (harta) dan passiva (kewajiban dan ekuitas)

suatu perusahaan. Penyusunan komponen didalam neraca didasarkan pada tingkat

likuiditas dan jatuh tempo. Artinya, penyusunan komponen neraca harus didasarkan

likuiditasnya atau komponen yang paling mudah dicarikan. Misalnya kas disusun

lebih dulu karena merupakan komponen paling likuid dibanding aktiva lancar

lainnya. Berdasarkan jatuh tempo, yang menjadi perhitungan adalah kewajiban

(utang) disusun dari yang paling pendek sampai paling panjang. Misal pinjaman

jangka pendek lebih dulu disajikan dan seterusnya yang lebih panjang.

Laporan laba rugi (income statement) merupakan laporan keuangan yang

menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan

laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang

diperoleh. Kemudian, juga tergambar biaya-biaya dan jenis-jenis biaya yang

dikeluarkan selama periode tertentu. Dari jumlah pendapatan dan jumlah biaya ini

terdapat selisih yang disebut laba atau rugi. Jika jumlah pendapatan lebih besar dari

jumlah biaya, perusahaan dikatan laba. Sebaliknya bila jumlah pendapatan lebih kecil

dari jumlah biaya, perusahaan dikatakan rugi.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/46717/3/BAB II.pdf · (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan

15

Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis

modal yang dimiliki pada saat ini. Kemudian, laporan ini juga menjelaskan perubahan

modal dan sebab-sebab terjadinya perubahan modal di perusahaan. Laporan

perubahan modal jarang dibuat bila terjadi perubahan modal. Artinya laporan ini baru

dibuat bila memang ada perubahan modal.

Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang

berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak

langsung terhadap kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas

selama periode laporan. Laporan kas terdiri dari arus kas masuk (cash in) dan arus

kas keluar (cash out) selama periode tertentu.

Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang memberikan

informasi apabila ada laporan keuangan yang memerlukan penjelasan tertentu.

Artinya, terkadang ada komponen atau nilai dalam laporan keuangan yang perlu

diberi penjelasan terkebih dahulu sehingga jelas.

a.Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Munawir (2004), pihak-pihak yang berkepentingan terhadap analisis

laporan keuangan maupun perkembangan suatu perusahaan adalah:

a). Bagi pemilik perusahaan yang pimpinannya diserahkan kepada manajer,

memerlukan laporan keuangan untuk menilai kinerja manajer dalam memimpin

perusahaannya dan kesuksesan seorang manajer diukur/dinilai dari laba yang

diperoleh perusahaan. Berdasarkan hasil analisis laporan keuangan, jika hasil yang

dicapai oleh manajemen perusahaan tidak memuaskan, maka pemilik perusahaan

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/46717/3/BAB II.pdf · (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan

16

dapat mengambil suatu tindakan seperti mengganti manajemennya atau bahkan

menjual saham-saham yang dimilikinya.

b). Bagi seorang manajer, laporan keuangan merupakan alat pertanggungjawaban

kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. Selain itu,

laporan keuangan digunakan untuk mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan

perusahaan, menilai hasil kerja tiap-tiap divisi yang telah diberi wewenang dan

tanggung jawab terhadap tugasnya dan menentukan kebijakan atau prosedur baru

untuk mencapai hasil yang lebih baik.

c). Bagi para kreditur sebelum mengambil keputusan untuk memberi atau menolak

permintaan kredit dari suatu perusahaan, perlu mengetahui terlebih dulu posisi

keuangan dari perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan diperlukan untuk

mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang, beban bunga, juga untuk

mengetahui apakah kredit yang akan diberikan itu cukup mendapat jaminan dari

perusahaan tersebut.

d). Bagi para investor berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan

sebagai penentuan kebijaksanaan penanaman modalnya, apakah perusahaan

mempunyai prospek yang baik dan akan memperoleh keuntungan yang baik. Prospek

keuntungan dimasa mendatang dan perkembangan perusahaan selanjutnya dipakai

untuk mengetahui jaminan investasinya.

e). Bagi pemerintah berkepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan

untuk menentukan besarnya pajak yang harus ditanggung perusahaan tersebut.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/46717/3/BAB II.pdf · (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan

17

f). Bagi karyawan memerlukan laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan

perusahaan dalam memberi upah/gaji dan jaminan sosial dan menilai apakah

pemberian bonus cukup layak dibandingkan dengan tingkat keuntungan yang dicapai

perusahaan pada periode tertentu.

3. Kinerja Keuangan

Menurut Sukhemi (2007), kinerja dapat diartikan sebagai prestasi yang

dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat

kesehatan perusahaan tersebut. Menurut Jumingan (2006), kinerja merupakan

gambaran prestasi yang dicapai perusahaan dalam kegiatan operasionalnya baik

menyangkut aspek keuangan, aspek pemasaran, aspek penghimpunan dana dan

penyaluran dana, aspek teknologi, maupun aspek sumber daya manusia.

Kinerja keuangan merupakan hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas

yang telah dilakukan oleh suatu perusahaan. Dapat dijelaskan bahwa kinerja

keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu

perusahaan telah melaksanakan dengan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara

baik dan benar (Fahmi, 2012). Juga dapat dikemukakan bahwa kinerja keuangan

adalah penentuan secara periodic efektifitas operasional suatu organisasi dan

karyawan berdasarkan sasaran, standar, kriteria yang ditetapkan sebelumnya

(Mulyadi, 2007).

a. Analisis Rasio Keuangan

Menurut Sulistyo (2011), analisis laporan keuangan biasanya digunakan

dalam menilai kinerja perusahaan adalah analisis tentang rasio keuangan. Tujuan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/46717/3/BAB II.pdf · (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan

18

melakukan analisis rasio keuangan adalah untuk dapat membantu perusahaan dalam

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan, menilai kinerja

laporan keuangan perusahaan, dan menilai kinerja laporan keuangan perusahaan

dalam memberdayakan seluruh sumber daya yang ada untuk mencapai target yang

telah ditetapkan oleh perusahaan (Sujarweni, 2017).

Kasmir (2008), mengungkapkan ada beberapa tujuan dan manfaat analisis

laporan keuangan, yaitu:

1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik

harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa

periode.

2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan

perusahaan.

3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.

4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke

depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.

5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran

atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.

a. Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam mengahasilkan laba. Rasio ini biasanya dilakukan beberapa

periode (Hery, 2016). Menurut Harahap (2010), rasio profitabilitas menggambarkan

kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/46717/3/BAB II.pdf · (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan

19

yang ada seperti kegiatan penjualan kas, modal, jumlah karyawan, jumlah cabang,

dan sebagainya.

Rasio ini terdiri dari:

1. Return on Asset merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat mengukur

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan.

Return on asset merupakan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak

dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan (Andriyani, 2015).

b. Rasio Aktivitas

Menurut Halim dan Hanafi (2003), rasio aktivitas yaitu rasio yang mengukur

sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset.

Menurut Qur’aniah dan Isynuwardhana (2018), rasio aktivitas adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi atas pemanfaatan sumberdaya yang

dimiliki perusahaan atau untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menjalanakan

aktivitasnya sehari-hari. Cara menghitung rasio aktivitas yaitu:

1. Total Asset Turnover (TATO)

Menurut Sujarweni (2017), TATO merupakan kemampuan dana yang tertanan

dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan

modal yang diinvetasikan untuk menghasilkan revenue. Menurut Horne dan

Wachowicz.Jr (2005), rasio aktivitas yaitu rasio yang mengukur seberapa efektif

perusahaan menggunakan berbagai aktivitasnya. Menurut Andriyani (2015), dengan

rasio aktivitas kita dapat mengukur tingkat efesiensi perusahaan dalam

memanfaatkan aset untuk mengahasilkan pendapatan. Rasio aktivitas menganggap

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/46717/3/BAB II.pdf · (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan

20

bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antar penjualan dan berbagai

unsur aktiva yaitu persediaan, piutang, aktiva tetap, dan aktiva lainnya.

c. Rasio Likuiditas

Menurut Kasmir (2009), rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Fungsi rasio

likuiditas adalah untuk menunjukkan atau mengukur kemampuan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban yang jatuh tempo, baik kewajiban kepada pihak luar perusahaan

maupun didalam perusahaan. Salah satu rasio likuiditas yaitu:

1. Current Ratio

Menurut Gunawan dan Wahyuni (2013), current ratio merupakan ukuran

paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan perusahaan dalam

memenuhi kewajiban jangka pendek. Menurut Erselina et al. (2014), rasio lancar

dapat dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety)

suatu perusahaan.

4. Pertumbuhan laba

Menurut Erselina et al. (2014), fokus utama laporan keuangan adalah laba.

Laba merupakan hasil operasi perusahaan dalam satu periode akuntansi. Informasi

laba ini sangat sangat berguna bagi investor. Laba yang mengalami peningkatan

merupakan kabar baik bagi para investor, sedangkan laba yang menurun merupakan

kabar buruk bagi investor. Pertumbuhan laba dapat dihitung dengan cara mengurangi

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/46717/3/BAB II.pdf · (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan

21

laba periode sekarang dengan laba periode sebelumnya kemudian dibagi dengan laba

pada periode sebelumnya.

Menurut Harahap (2009), pertumbuhan laba merupakan rasio yang

menyatakan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan laba bersih dibandingkan

tahun sebelumnya. Oleh karena itu, pertumbuhan laba merupakan rasio yang

menunjukkan kemampuan perusahaan meningkatkan laba bersih dibandingkan tahun

lalu. Jadi diketahui pula kenaikan laba atau penurunan laba.

Menurut Supriadi (2017), semakin tinggi tingkat pertumbuhan laba

perusahaan maka semakin besar jumlah deviden yang akan dibayarkan perusahaan di

masa yang akan datang. Hal ini disebabkan apabila perusahaan masih mempunyai

kelebihan laba setelah membiayai semua kesempatan investasi yang diterima, maka

laba ini akan dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk deviden kas.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan laba

Menurut Angkoso (2006), menyebutkan pertumbuhan laba dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain:

a. Besarnya perusahaan

Semakin besar suatu perusahaan, maka ketepatan pertumbuhan laba yang

diharapkan semakin tinggi.

b. Umur Perusahaan

Perusahaan yang berdiri kurang memiliki pengalaman dalam mengingatkan

laba, sehingga ketepatannya masih rendah.

c. Tingkat leverage

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/46717/3/BAB II.pdf · (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan

22

Bila perusahaan memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka manajer

cenderung memanipulasi laba sehingga dapat mengurangi ketepatan pertumbuhan

laba.

d. Tingkat Penjualan

Tingkat penjualan di masa lalu yang tinggi, semakin tinggi tingkat penjualan

di masa yang akan datang sehingga pertumbuhan laba semakin tinggi.

e. Perubahan masa lalu

Semakin besar perubahan masa lalu, semakin tidak pasti laba yang diperoleh

di masa mendatang.

Maka rumus dalam menghitung pertumbuhan laba sebagai berikut:

PL = Laba bersih tahun t − laba bersih tahun t − 1

Laba bersih tahun t − 1 x 100%

1. Hubungan Rasio dengan Prediksi Laba

Menurut Safitri (2016), rasio keuangan digunakan dalam pengambilan

keputusan menentukan pembelian saham perusahaan, peminjaman uang, atau untuk

memprediksi kekuatan finansial perusahaan di masa akan datang. Pemegang saham

potensial tertarik pada keuntungan dari pembelian atau penjualan saham. Keuntungan

dapat direalisasikan pada seberapa menguntungkan perushaaan pada saat ini dan di

masa yang kan datang. Dengan melihat laporan keuangan perusahaan yang

mengindikasikan seberapa baik manajemen perusahaan dalam menggunakan sumber

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/46717/3/BAB II.pdf · (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan

23

daya yang tersedia. Hubungan elemen-elemen pada laporan keuangan dijelaskan oleh

rasio keuangan. Rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk memprediksi laba

perusahaan di masa yang akan datang.

C. Perumusan Hipotesis

1.Pengaruh Return on Asset terhadap pertumbuhan laba

Menurut Hanafi dan Halim (2007), return on asset merupakan pengukuran

perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan tingkat aset tertentu. Return on

asset berfungsi untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba

dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki. Semakin besar ROA yang dimiliki oleh

perusahaan maka akan semakin efisien penggunaan aktiva sehingga akan

memperbesar laba. Menurut Erselina et al. (2014), ROA yang tinggi berarti rasio

rentabilitas juga tinggi, dengan tingginya rentabilitas berarti perusahaan sukses dalam

menghasilkan laba. Dengan pencapaian laba yang tinggi itulah investor dapat

mengharapkan keuntungan dari deviden. Menurut Nugroho dan Yuyetta (2014),

ROA dipengaruhi oleh profit margin dan perputaran aktiva. Untuk menaikkan ROA

perusahaan bisa memilih dengan menaikkan perputaran aktiva dan mempertahankan

profit margin atau dengan cara menaikkan keduanya. Dengan pemanfaatan aktiva

yang yang semakin baik akan berpengaruh terhadap laba perusahaan. Penelitian yang

dilakukan oleh Andriyani (2015), menunjukkan bahwa ROA berpengaruh signifikan

terhadap pertumbuhan laba.

H1 = Return on Asset berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/46717/3/BAB II.pdf · (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan

24

2. Pengaruh Total Asset Turnover terhadap pertumbuhan laba

Menurut Sujarweni (2017), TATO merupakan kemampuan dana yang tertanan

dalam keseluruhan aktiva berputar dalam suatu periode tertentu atau kemampuan

modal yang diinvetasikan untuk menghasilkan revenue. Menurut Horne dan

Wachowicz.Jr (2005), rasio aktivitas yaitu rasio yang mengukur seberapa efektif

perusahaan menggunakan berbagai aktivitasnya. Rasio ini juga dapat digunakan

untuk mengukur seberapa efesien aktiva tersebut telah dimanfaatkan untuk

memperoleh penghasilan sehingga rasio ini dapat digunakan untuk memprediksi laba

yang akan datang (Hanafi dan Halim,2007).

Menurut Ang (1997), semakin besar total asset turnover akan semakin baik

karena semakin efisien seluruh aktiva digunakan untuk menunjang kegiatan

penjualan. Semakin cepat perputaran aktiva suatu perusahaan untuk menunjang

kegiatan penjualan bersihnya, maka pendapatan yang diperoleh meningkat sehingga

laba yang didapat semakin besar. Pertumbuhan laba merupakan ukuran kinerja dari

suatu perusahaan,maka semakin tinggi laba yang dicapai perusahaan

mengindikasikan semakin baik kinerja perusahaaan. Dengan demikian , apabila rasio

total asset turnover baik, maka akan meningkatkan pertumbahan laba. Hal ini juga

didukung dengan teori signal, dimana pertumbuhan laba yang meningkat akan

memberikan sinyal yang positif mengenai kinerja perusahaan. Hasil penelitian Asyik

dan Soelistyo (2000), menunujukkan rasio total asset turnover mempunyai pengaruh

yang positif dalam memprediksi perubahan laba yang akan datang.

H2 = Total Asset Turnover berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/46717/3/BAB II.pdf · (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan

25

3. Pengaruh Current Ratio terhadap Pertumbuhan Laba

Current ratio menunjukkan besarnya kewajiban lancar yang ditutup dengan

aktiva serta diharapkan dapat dikonversi menjadi kas dalam jangka pendek (Brigham

dan Houston, 1999). Menurut Helfert (1996), suatu rasio lancar yang tinggi

menunjukkan praktik-praktik manajemen yang kurang baik. Menurut Erselina et. al

(2014), apabila rasio lancar rendah dapat dikatakan bahwa perusahaan kurang modal

dalam dalam membayar hutang. Namun apabila rasio current ratio tinggi belum

dapat dikatakan bahwa kondisi perusahaan baik, dikarenakan laba bersih yang

dihasilkan perusahaan semakin rendah akibat aktiva yang tidak baik terhadap

probabilitas perusahaan. Hal itu menunjukkan adanya saldo kas yang menganggur,

tingkat persediaan yang melampaui dari kebutuhan. Jika saldo kas banyak yang

menganggur maka mencerminkan bahwa kegiatan operasional perusahaan belum

stabil dan menyebabkan tingkat laba menurun. Berdasarkan teori signal, laba yang

menurun akan menunjukkan kinerja perusahaan yang kurang baik dan memberikan

sinyal kepada investor yang negatif sehingga menurunkan minat mereka untuk

berinvestasi. Penelitian yang dilakukan oleh Erselina et.al (2014) menunjukkan

bahwa CR berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.

H3= Current ratio berpengaruh terhadap pertumbuhan laba.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A ...eprints.umm.ac.id/46717/3/BAB II.pdf · (income statement) merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha perusahaan

26

D. Rerangka Pemikiran

H1

H2

H3

Return on Asset (X1)

Pertumbuhan Laba (Y) Total Asset Turnover (X2)

Current Ratio (x3)