BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA...
Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA...
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Internet
Internet pertama kali dibuat oleh Advance Research Project Agency
(ARPA) dari pemerintah Amerika Serikat pada tahun 1969 dan mula-mula dikenal
sebagai ARPA-net. Ide dari ARPA-net ini awalnya adalah untuk menghubungkan
komputer riset antar universitas. ARPA-net pertama kali terhubung dengan
University of California at Los Angeles (UCLA), (Mcleod, 2004, p221). Solusi
yang ditawakan oleh ARPA-net pada waktu itu adalah apabila terjadi kerusakan
pada sebuah jaringan akibat perang atau bencana alam, maka paket data yang
dikirim tetap dapat sampai ketujuan.Sekarang internet telah berkembang dengan
pesat. Kini internet bisa diakses oleh orang-orang diseluruh dunia dan sudah
menjadi salah satu media komunikasi yang modern. Selain itu, faktor pendorong
perkembangan internet adalah tiga daya tarik utama internet yang meliputi:
� Communication: meliputi beberapa kapabilitas internet, seperti:
• Email: mengirim pesan (surat elektronik) antar pribadi.
• Usenet newsgroup: kelompok diskusi di elektronik bulletin boards.
• LISTSERV: kelompok diskusi menggunakan e-mail mailing list
servers.
• Chatting: percakapan interaktif melalui internet.
7
• Telnet: masuk ke sistem komputer tertentu dan bekerja pada sistem
komputer yang lain.
� Information Retrieval
• FTP (File Transfer Protocol): transfer file dari satu komputer ke
komputer lain.
• Gophers: menempatkan informasi yang disimpan pada internet
server dengan menggunakan hirarki menu.
� Information Search
WWW (World Wide Web): mengambil, memformat & menampilkan
informasi (termasuk teks, audio, grafik dan video) dengan menggunakan
hypertext link.
Daya tarik lain yang berhasil membuat internet sangat populer sebagai
media komunikasi, hiburan, dan bisnis adalah aspek-aspek yang berkaitan dengan
keunggulan internet, diantaranya hal kenyamanan (bisa akses kapan pun, oleh
siapa pun, dan dimana pun), konektivitas dan jangkuan global, interaktivitas,
fleksibilitas, efisiensi. Sebuah jaringan yang besar antar komputer yang
merupakan gabungan dari jaringan-jaringan komputer yang ada di seluruh dunia
dan menyebabkan komputer-komputer yang terhubung dengan internet dapat
saling berkomunikasi, tukar-menukar informasi dengan penggunaan internet
lainnya diseluruh dunia. Menurut Mcleod (2004, p222), internet adalah kumpulan
jaringan yang dapat saling berhubungan. Jika anda memiliki LAN (Local Area
8
Network) disatu kantor dan LAN dikantor lain, anda dapat menggabungkan
kedua–duanya dan itu akan menciptakan suatu internet.
Internet juga merupakan jaringan komputer yang sangat besar yang
terbentuk dari jaringan-jaringan kecil yang ada diseluruh dunia yang saling
terhubung satu sama lain. Jadi internet merupakan jaringan yang berisi kumpulan-
kumpulan informasi yang tersebar diseluruh dunia dan saling berhubungan antara
jaringan yang satu dengan jaringan yang lainnya.
2.1.1 Manfaat Internet
Sejalan dengan meningkatnya peranan teknologi informasi dalam
bisnis maupun teknologi, akses terhadapt sumber dan jaringan informasi
menjadi semakin penting bagi para pengguna. Internet adalah jaringan
informasi komputer mancanegara yang berkembang sangat pesat pada saat
ini dapat dikatakan sebagai jaringan informasi terbesar di dunia, sehingga
sudah seharusnya para pengguna mengenal manfaat apa yang diperoleh
melalui jaringan ini. Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari internet
sebagai berikut (Wahana Komputer, 2003, p24):
• Informasi yang didapatkan lebih cepat dan murah dengan
menggunakan aplikasi dan fasilitas internet seperti: e-mail, www,
newsgroup, ftp, gropher, dan lain sebagainya.
• Mengurangi biaya kertas dan biaya distribusi, dengan adanya
koran, majalah, brosur dalam internet, dan sebagainya.
9
• Media promosi, misalnya pengenalan, pemesanan produk
perusahaan.
• Komunikasi interaktif melalui e-mail, video conferencing, IRC, dan
sebagainya.
• Sebagai alat penelitian dan pengembangan.
• Sebagai alat pertukaran data.
Dan masih banyak lagi manfaat yang diperoleh apabla seseorang
mempunyai akses ke internet. Misalnya, informasi untuk kehidupan pribadi,
seperti kesehatan,rekreasi, hobi, pengembangan pribadi, rohani, sosial.
Informasi untuk kehidupan profesional atau pekerja seperti sains, teknologi,
perdagangan, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, dan berbagai
forum komunikasi.
2.1.2 Istilah dalam Internet
Menurut McLeod (2004, p55), ada beberapa istilah yang berhubungan
dengan internet, antara lain:
• Website
Menunjukkan sebuah komputer yang dihubungan dengan internet
yang memuat Hypermedia yang dapat diakses melalui komputer
lain yang berada dalam jaringan melalui sebuah hypertext links.
• Homepage
Berhubungan dengan sebuah halaman utama dari sebuah website.
Halaman lain dari website dapat diakses melalui home page ini.
10
• Electronic Mail (e-mail)
Sebuah fasilitas internet yang memungkinakan kita mengirim dan
menerima surat dalam format digital.
• World wide web
World wide web (www atau the web) merupakan sistem besar
terdiri dari server server yang menawarkan berbagai jenis
informasi kepada semua orang di internet. Informasi ini bisa
berbentuk teks biasa, gambar, suara dan tipe data lainnya.
2.2 Electronic Business (E-Business)
Menurur O’brien (2004, p214) E-Business merupakan penggunaan internet
dan jaringan lain serta teknologi informasi untuk mendukung e-commerce,
komunikasi perusahaan dan proses bisnis web, dimana keduanya berada dalam
jaringan perusahaan dan dengan pelanggan dan rekan bisnis. E-business meliputi
e-commerce, yang mana melibatkan pembelian dan penjualan dan pemasaran,
serta servis poduk, servis dan informasi pada internet dan jaringan.
2.2.1 Tahapan E-Business
Ada empat tahapan pemanfaatan jaringan komputer dan internet untuk
tujuan e-business, dimana terjadi transformasi perusahaan tradisional ke e-
business. Empat tahapan itu adalah sebagai berikut :
11
• Tahap pertama
Mendayagunakan komputer, komputer menawarkan berbagai
keuntungan bagi sebuah bisnis yaitu banyak dana dan waktu yang
dapat dihemat, dan meningkatkan produktivitas. Kita dapat
menuyusun laporan keuangan, membuat daftar persediaan bahkan
membuat materi perusahaan.
• Tahapan kedua
Mendayagunakan jaringan dan internet. Apa yang ditawarkan
jaringan komputer dan internet bagi sebuah bisnis? Meningkatkan
kemampuan koordinasi dan komunikasi, baik internal dan
eksternal, yang pada akhirnya dapat diterapkan untuk
meningkatkan produktivitas. Untuk kepentingan tersebut kita dapat
memanfaatkan e-mail, IRC maupun mailing list.
• Tahapan ketiga
Membangun dan mendayagunakan web, web menawarkan
informasi selama 24 jam 7 hari dalam satu minggu, kita dapat
berbagi informasi dengan pelanggan sekaligus menjaring
pelanggan baru.
• Tahap keempat
Pada tahap ini, perusahaan telah mempersiapkan dan membangun
fasilitas transaksi online baik dengan pelanggan maupun dengan
supplier ataupun dengan pihak lain yang berkepentingan dengan
web.
12
2.3 Electronic Commerce (E- Commerce)
E-Commerce mempunyai fokus pada kualitas website sebagai penentu
kepercayaan dari para pelaku online. Kualitas suatu website mempunyai
ukuran-ukuran, yaitu seperti sering mengevaluasi informasi mengenai
produk yang diual di dalam webnya (contohnya, informasi tentang detail
kualitas produk, & harga). Juga ukuran-ukuran dari atribut non-produk
(contohnya, daya tarik visual & kemudahaan dalam penggunaan). (John D
Wells et.al, 2011, p374-378).
E-Commerce menggambarkan proses pembelian, penjualan,
pengiriman atau pertukaran produk, jasa, atau informasi melalui jaringan-
jaringan komputer, termasuk di dalamnya penggunaan internet (Rainer dan
Turban, 2009, p168).
Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik) sebagai bagian dari
Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic
transmission). E-Commerce merupakan suatu set teknologi, aplikasi dan
proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan komunitas
tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan dan
informasi yang dilakukan secara elektronik. Sedangkan E-Business
merupakan kegiatan berbisnis di internet, yang tidak hanya pembelian,
penjualan dan jasa, tetapi juga pelayanan pelanggan dan kerja sama dengan
rekan bisnis.
Keuntungan e-Commerce bagi perusahaan adalah : (Nugroho, 2006,
p20)
13
• Memperpendek jarak.
Perusahaan-perusahaan dapat lebih mendekatkan diri dengan
konsumen. Dengan hanya mengklik link-link yang ada pada situs-
situs, konsumen dapat menuju ke perusahaan dimanapun mereka
berada.
• Perluasan pasar.
Jangkuan pemasaran menjadi semakin luas dan tidak terbatas oleh
area geografis dimana perusahaan berada.
• Perluasan jaringan mitra bisnis.
Pada perdagangan tradisional sangat sulit bagi suatu perusahaan untuk
mengetahui posisi geografis mitra kerjanya yang berada di negara-
negara lain atau benua lain.
• Efisien.
Perusahaan-perusahaan e-Commerce tidak membutuhkan kantor atau
toko yang besar, menghemat kertas-kertas yang digunakan untuk
transaksi-transaksi, periklananan, serta pencatatan-pencatatan. Selain
itu e-Commerce juga sangat efisien dari sudut waktu yang digunakan.
Pencarian informasi produk dapat dilakukan lebih cepat dan lebih
akurat.
Kekurangan e-Commerce pada umumnya adalah sebagai berikut :
(Nugroho, 2006, p22)
14
• Meningkatkan individualisme.
E-Commerce membuat beberapa orang menjadi berpusat pada diri
sendiri serta individualistis dan merasa dirinya tidak membutuhkan
kehadiran orang lain dalam hidupnya.
• Terkadang menimbulkan kekecewaan.
Apa yang dilihat di layar monitor komputer kadang berbeda dengan
apa yang dilihat secara real atau nyata.
• Tidak manusiawi.
Dengan e-Commerce walaupun kita dapat mengobrol (chatting)
dengan orang lain, tapi kita mungkin tidak dapat merasakan jabat
tangannya, senyuman ramahnya bahkan candanya.
Berikut ini beberapa media e-Commerce, yaitu : (Heizer dan Render,
2008, p40-41)
• Bisnis ke bisnis (B2B) adalah kedua pihak yang melakukan
transaksi yaitu perusahaan, organisasi nirlaba, atau pemerintah.
• Bisnis ke konsumen (B2C) adalah transaksi e-commerce
merupakan transaksi dimana para pembeli merupakan konsumen
individu.
• Konsumen ke konsumen (C2C) adalah penjualan secara langsung
satu sama lain melalui iklan elektronik atau situs pelelangan.
15
• Konsumen ke bisnis (C2B) adalah individu yang menjual barang-
barang atau jasa ke perusahaan.
Komponen untuk Membangun Sistem E-Commerce
Untuk membangun sebuah sistem E-Commerce, kita memerlukan
komponen-komponen berikut (Hengki Ferdianto, 2006, p69-74) :
1. Toko (Store)
Toko adalah sebuah situs di internet yang menyediakan semua
informasi produk-produk yang akan anda jual.
2. Certification Authority (CA) Provider
Certification Authority Provider adalah sebuah lembaga terpercaya
yang mengeluarkan dan mengelola “Sertifikat Digital”. Pengelolaan
meliputi banyak hal, antar lain menentukan seberapa lama sertifikat berlaku,
memperbaruhi sertifikat dan tetap memelihara daftar sertifikat yang telah
dikeluarkan.
3. Supplier
Supplier bisa terdapat dalam komponen e-Commerce, bila tidak
menjual produknya sendiri, melainkan anda adalah situs yang menjual
barang dari supplier. Anda dan supplier harus selalu memantau persediaan
barang dan informasi yang ditampilkan melalui web.
16
4. Customer
Customer adalah orang atau perusahaan yang melakukan pembelian
melalui e-Commerce. Customer harus mampu melakukan proses pembelian
dengan mudah, nyaman dan aman. Kelengkapan informasi, tata letak desain
antarmuka dan tersedianya jaminan keamanan transaksi bagi pemakai
merupakan hal penting.
5. Bank
Bank adalah suatu komponen dalam sistem e-Commerce yang
menyediakan fasilitas validasi proses pembayaran, terutama pembayaran
yang memanfaatkan kartu kredit.
6. Shipping Company
Penyampaian barang ke alamat tujuan memerlukan komponen
shipping, yang biasa dilakukan oleh sebuah shipping company. Dengan
melakukan e-Commerce, pembeli tidak hanya berasal dari dalam negeri,
tetapi juga bisa dari seluruh dunia. Oleh karena itu, shipping company harus
mendukung pengiriman barang sampai ke luar negeri.
Jadi dapat disimpulkan dalam membangun sistem e-Commerce
diperlukan komponen-komponen, seperti Toko untuk menyediakan
informasi-informasi yang akan dijual. Certification Authority Provider yaitu
lembaga yang mengeluarkan dan mengelola Sertifikat Digital. Supplier, bila
situs menjual barang dari supplier. Customer, harus mendapatkan
kemudahan, kenyamanan dan keamanan dalam melakukan proses
17
pembelian. Bank, sebagai penyedia fasilitas validasi proses pembayaran.
Dan Shipping Company, yang mendukung pengiriman barang ke berbagai
Negara.
Dampak positif E-Business dan E-Commerce yakni sebagai berikut :
1. Revenue stream (aliran pendapatan) yang baru yang mungkin lebih
menjanjikan.
2. Meningkatkan market exposure (pangsa pasar)
3. Menurunkan biaya operasional
4. Melebarkan jangkauan
5. Meningkatkan customer loyality
6. Meningkatkan supplier management
7. Memperpendek waktu produksi
8. Meningkatkan value chain (nilai rantai pendapatan)
Dampak negatif E-Business dan E-Commerce yakni sebagai berikut :
1. Kehilangan dari segi financial secara langsung akibat adanya
kecurangan
2. Pencurian informasi yang berharga
3. Kehilangan kesempatan bisnis karna gangguan pelayanan
4. Penggunaan akses oleh pihak yang tidak berhak
5. Kehilangan kepercayaan dari konsumen
6. Kerugian yang tidak terduga
18
2.4 E-Travel
E-travel (Electronic Travel) berlandaskan dari kata “travel” yang
mempunyai arti dalam bahasa indonesianya adalah perjalanan, beredar atau
menempuh. Menurut Bill (Eservice Journal, 2003), perusahaan-perusahaan jasa
yang khususnya didalam bidang travel merupakan perusahaan-perusahaan yang
menyediakan jasa dan informasi seperti program dan paket perjalanan untuk
berlibur, pemesanan tiket pesawat, info penerbangan, info hotel dan restoran,
tempat singgah, tempat wisata, dan sebagainya. Semua informasi dan pelayanan
jasa dapat diperoleh didalam perusahaan jasa travel, dengan maksud untuk
mencapai kenyamanan di dalam perjalanan customer baik berlibur maupun tidak.
Menurut Bill (E-Service Journal, 2003), perusahaan-perusahaan yang
bergerak dibidang travel tersebut semakin berkembang dengan hadirnya teknologi
maju didunia bisnis, seperti internet.
Menurut Turban (2004, p89), internet adalah suatu tempat yang ideal untuk
merencanakan, menyelidiki, dan menyusun hampir setiap perjalanan.
Kenyamanan dan keamanan tersedia melalui transaksi online dengan pembelian
secara langsung dari penyedia jasa travel. Jasa perjalanan yang online juga
disajikan oleh semua perusahaan penerbangan, layanan liburan, para agen
perjalanan konvensional besar, kereta, sewa kendaraan, hotel, dan perusahaan
perjalanan keliling. Model pendapatan dari jasa perjalanan online meliputi
pendapatan yang langsung, pendapatan dari iklan, pembayaran konsultasi,
langganan atau pembayaran keanggotaan, dan lain-lain. Hal yang
19
dipertimbangkan dari jasa perjalanan online adalah nilai-nilai seperti kepercayaan
pelanggan, kesetiaan dan gambaran pelayanan jasa yang nyata.
Menurut Bill (E-Service Journal, 2003), e-travel merupakan sebuah
pengembangan strategi yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
bergerak dibidang jasa khususnya dalam bidang travel yang segala aktivitas dan
kegiatannya dilakukan secara elektronik. Misalnya melakukan pemasaran,
pembayaran, memberikan informasi, periklanan, dan lainlainnya (semua itu
tersedia didalam sebuah situs web perusahaan). Dengan hadirnya e-travel,
perusahaan mampu memberikan dan melakukan berbagai macam kemudahan
yang disediakan untuk konsumen-konsumennya. Kemudahan untuk melakukan
perjalanan wisata dan pemesanan hotel serta tiket pesawat sudah bisa teratasi
dengan adanya sistem e-travel yang semuanya dilakukan dengan internet (by
online), dan juga dimana sistem pembayaran dapat dilakukan dengan transfer ke
perusahaan travel terkait. Dengan diterapkannya e-travel didalam perusahaan-
perusahaan yang bergerak dibidang travel, maka perusahaan dapat membuka
kesempatan yang sangat luas dan positif.
Hal ini disebabkan karena perusahaan yang sudah menerapkan e-travel
mampu:
• Meningkatkan minat untuk travel di kalangan masyarakat dunia: Semakin
tersedianya informasi mengenai daerah tujuan wisata akan meningkatkan
minat masyarakat dunia untuk travel. Yang jelas, kesenjangan informasi
yang menimbulkan rasa khawatir dan ketidaktahuan akan semakin
20
berkurang, sehingga orang akan lebih mempunyai minat untuk travel ke
daerah-daerah tujuan wisata yang sebelumnya tidak dipertimbangkan.
• Memperluas pasar: Internet memungkinkan para agen perjalanan di
Indonesia untuk menawarkan produknya secara langsung kepada para
wisatawan dan agen perjalanan partner di negara-negara yang selama ini
tidak terbuka.
• Memperluas komunikasi untuk melayani konsumen: Semakin luasnya
pemakaian internet memungkinkan komunikasi yang semakin luas antara
supplier produk pariwisata, agen perjalanan, dan konsumen lebih dari
jam buka kantor. Dengan meningkatnya pilihan bagi konsumen,
meningkatnya target pasar bagi supplier dan agen perjalanan serta
meningkatnya komunikasi antara supplier, agen perjalanan dan
konsumen, maka dunia usaha perjalanan akan berlangsung dengan
semakin lancar, mengurangi kemungkinan salah pengertian dan konflik
antara supplier, agen perjalanan, dan sang konsumen. Pelaksanaan dunia
usaha perjalanan akan semakin mudah.
Menurut IATA(International Air Transport Asocciation) ( iata,6 Desemeber
2011,www.iata.org) ada beberapa bagian yang termasuk kedalam e-Travel,
Bagian-bagian e-travel yang telah dijabarkan oleh IATA antara lain:
• e-Booking
• e-Payment
• e-Ticket
21
• Advance check in
• Schedule Info
• e-Voucher
• Promo
• dan ada beberapa bagian yang tidak terdefinisikan, yang
dikelompokkan dalam Others.
1. e-Ticket
E-ticketing atau electronic ticketing adalah suatu cara untuk
mendokumentasikan proses penjualan dari aktifitas perjalanan pelanggan tanpa
harus mengeluarkan dokumen berharga secara fisik ataupun paper ticket.
(witanduty, 6 Desemeber 2011, http://witanduty.wordpress.com)
Manfaat e-Ticket
Menurut witanduty (http://witanduty.wordpress.com), E-
ticketing menyediakan banyak manfaat diantaranya:
a. Biaya Simpanan – Mengurangi biaya yang terkait dengan
pencetakan dan mailing tiket tiket ke pembeli.
Menghilangkan atau mengurangi memerlukan tiket untuk
stok, amplop dan pos.
b. Buruh Simpanan – Mengurangi tenaga kerja yang terkait
dengan pencetakan dan mailing tiket. Potong bawah pada
22
upaya yang diperlukan untuk mengambil tiket untuk membeli
Akan Panggil pesanan.
c. Aman dan Aman – E-Tiket selamat dan aman. Barcode
validasi menghilangkan kemungkinan palsu dan duplikat
tiket.
d. Kehadiran sebenarnya Pelaporan – Cari tahu berapa banyak
Anda e-tiket patrons dihadiri Anda acara dan ketika mereka
tiba.
e. Instant Pengiriman – Tiket pembeli senang menjadi mampu
mencetak tiket mereka segera. Tidak perlu menunggu surat
atau menunggu di baris di acara tersebut. Pelanggan dapat
mencetak tiket elektronik mereka segera setelah mereka
membelinya. Hal ini membuat e-tiket yang ideal untuk
hadiah menit terakhir atau menit terakhir keputusan.
f. Informasi tambahan – E-Tiket menyediakan ruang untuk
tambahan informasi seperti peta jalan, arah, dan lain
informasi pelanggan Anda mungkin perlu tahu.
g. Periklanan – E-Tiket menyediakan kemampuan unik
periklanan. Meningkatkan pendapatan perusahaan anda
dengan menawarkan ruang iklan pada web Anda tiket.
23
2. e-Payment
E-Payment adalah pembayaran elektronik melalui sms , atau online service
seperti internet online banking.
Manfaat Penggunaan E-Payment
Dalam pengimplementasiannya, e-payment memiliki berbagai manfaat,
diantaranya:
• Meningkatkan efisiensi pembayaran
• Meningkatkan customer loyality
• Memberikan keamanan bertransakasi yang lebih dibandingkan cash
• Meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu
• Memberikan kemudahan pembyaran dan perluasan media pembayaran
Kelebihan Penggunaan E-Payment
E-Payment memiliki beberapa keunggulan atau kelebihan, yaitu:
• Lebih cepat atau nyaman dalam melkukan transaksi pembayaran
• Pilihan produk layanan dapat terus ditingkatkan
• Lebih efektif dan efisien waktu
• Memberikan keamanan dalam bertransaksi
2.4.1 CRS (Computerized Reservation system)
Adalah sistem reservasi yang menggunakan alat bantu berupa perangkat
komputer. Komponen – komponen yang terdapat didalam komputer tersebut
memiliki ketentuan khusus untuk dapat menampilkan produk dan informasi yang
24
ditawarkan dari CRS itu sendiri. Adapun produk dan informasi yang ditawarkan
berupa pemesanan tiket pesawat terbang domestik maupun internasional,
penginapan di hotel domestik atau internasional, persewaan mobil, paket tour.
CRS menawarkan kemudahan- kemudahan bagi biro perjalanan untuk melakukan
reservasi yaitu hanya dengan memasukkan entry - entry ke dalam program
komputer maka pekerjaan reservasi, perbaikan data reservasi maupun pembatalan
reservasi dapat dilakukan langsung melalui komputer tersebut yang mana
sistemnya berhubungan langsung dengan airlines yang bersangkutan. Selain itu,
informasi - informasi lainnya seperti jadwal penerbangan, harga tiket, jenis
pesawat, ketentuan memasuki suatu negara, jenis mata uang, perbedaan waktu
antar negara, hotel - hotel internasional, peta atau lokasi hotel internasional dan
lain sebagainya dapat dengan mudah diketahui dari program CRS ini melalui cara
memasukkan entry - entry tersebut diatas namun tentu saja masing - masing dari
informasi diatas memiliki entry yang berbeda - beda. CRS sebagai alat bantu biro
perjalanan bermanfaat untuk memaksimalkan efisiensi kerja, service, dan
memperoleh keuntungan dalam usahanya. Hal - hal demikian memunglunkan
suatu biro perjalanan tersebut untuk lebih maju dan berkembang dimana CRS juga
merupakan sistem yang kompleks dan mampu berkomunikasi dengan cepat
melalui koneksi dengan airlines-airlines, hotel-hotel, perusahaan persewaan
mobil, pelayaran dan biro – biro perjalanan di dunia
( Pamela B. Muir, Airline Reservations System Training, NATARS II, 1994,2 ).
25
Beberapa tipe CRS yaitu:
3. ABACUS
Berdiri pada tahun 1988 dan berpusat di negara Singapura. Sebelum
adanya ABACUS, sistem reservasi elektronik ini sudah dikenal terlebih dahulu di
dunia internasional yaitu dari adanya WORLDSPAN di USA, GALILEO di Eropa
dan SABRE di Australia. Berawal dari segi kebutuhan dimana banyaknya
permintaan-permintaan untuk melakukan perjalanan baik dengan tujuan wisata,
bisnis atau kunjungan lainnya di kawasan Asia - Pasific ini maka pihak biro
perjalanan pada umumnya membutuhkan suatu perkembangan dalam dunia
kepariwisataan. Perkembangan ini berwujud kemajuan teknologi yaitu munculnya
CRS ABACUS. Sistem ini berpengaruh besar terhadap perkembangan bisnis dari
biro - biro perjalanan untuk bersaing dan berkompetisi dalam melakukan
penjualan produk yang dimiliki. Sejumlah besar biro perjalanan di Asia
menyambut dengan baik sistem ABACUS ini melihat bahwa ABACUS telah
memiliki jaringan yang luas dengan airlines - airlines, hotel - hotel maupun agen
perjalanan di dunia yang menyediakan fasilitas - fasilitas seperti reservasi hotel,
jasa penyewaan mobil, informasi-informasi penerbangan dan mash banyak lagi
yang perlu untuk dipelajari. Jaringan ABACUS ini meliputi kerjasama dengan
pihak airlines Asia contohnya : Nippon Air, Silk Air, Eva Air, Thay Airways,
Malaysian Airlines, Singapore Airlines, China Airlines, Royal Brunei, Cathay
Pasific dan Garuda Indonesia dimana sistem ABACUS ini terbagi dalam kepemili
kan saham .
26
4. GALILEO
GALILEO INTERNASIONAL terbentuk pada tahun 1987 dan pusatnya
terletak di Swindon. Pada bulan September 1993, pusat GALILEO berpindah
lokasi yaitu di Denver, Colorado - USA. GALILEO didirikan dari gabungan 11
airlines di Amerika Utara dan Eropa yaitu Aer Lingus, Air Canada, Alitalia,
Austrian Airlines, British Airways, KLM Royal Dutch Airlines, Olympic
Airways, Swissair, TAP Air Portugal, United Airlines dan US Airways
berdasarkan atas pembagian saham kepemilikan ( Gary Inlepen, Information
Technology for Travel and Tourism, 1994, 93 ). GALILEO yang merupakan
perusahaan publik pada waktu itu diperdagangkan sahamnya di NYSE (New York
Stock Exchange) sejak bulan Juli 1997 dan memiliki jaringan perwakilan dari
team promosi dan pemasaran/ NDC (National Distribution Company) yang
beroperasi dan tersebar lebih dari 100 negara di lima benua dunia dimana lokasi
pemasaran/ NDC ini terletak di Rosemont, Illinois dan lokasi - lokasi penting
lainnya di beberapa negara/ negara bagian yaitu Englewood, Colorado, Windsor,
UK dan Hongkong. Perlu diketahui bahwa GALILEO merupakan hasil merger
dari kedua sistem reservasi yang pernah ada sebelumnya yaitu Apollo dan Galileo
sebab pada umumnya GALILEO bergerak di bidang CRS/ GDS (Computerized
Reservation System/ Global Distribution System) yang menitikberatkan
pendistribusian sistem. Dibandingkan dengan perusahaan CRS lain yang masih
bergantung pada perusahaan penerbangan, GALILEO merupakan sistem reservasi
yang benar-benar menganut sistem global. Hal ini merupakan perkembangan yang
dinilai cepat mengingat kebutuhan dan biro - biro perjalanan yang membutuhkan
27
sarana dan prasarana baru yang dapat membantu memperlancar kegiatan
usahanya. Jaringan kerjasama GALILEO meliputi sekitar 511 airlines, 41.200 biro
perjalanan, 39 perusahan persewaan mobil, 46.046 koneksi hotel, 368 tour
operator dan semua pelayaran internasional yang tersebar di seluruh dunia
(Sumber internet > Search : GALILE0).
Menurut Turban (2004, p90) keuntungan-keuntungan jasa perjalanan online
ke pelanggan begitu besar. Informasi perjalanan begitu mudah didapatkan, dan
dapat diakses setiap waktu dari manapun. Terutama bagi mereka yang mempunyai
waktu dan kesabaran yang sedikit dalam mencari informasi tersebut. Penyedia
dari jasa layanan perjalanan juga bermanfaat bagi: perusahaan penerbangan, hotel,
dan bentuk penjelajah lainnya. Selain itu, penjualan langsung menyelamatkan
pelanggan dari pungutan-pungutan liar. Perjalanan yang online tentunya
mempunyai beberapa batasan. Pertama ialah banyak orang-orang tidak
menggunakan internet. Kedua, sejumlah waktu dan kesukaran dari menggunakan
para agen perjalanan yang sebetulnya mungkin penting, terutama untuk pengguna
internet yang kurang pengalaman. Akhirnya, saat ditengah perjalanan
memerlukan informasi akan tetapi tidak dapat melakukan atau tidak tersedia
tempat untuk melakukan online, pelanggan sulit untuk mencari informasi. Mereka
pun tetap memerlukan seorang yang memiliki pengetahuan dalam perjalanan
tersebut. Oleh karena itu, kebutuhan para masyarakat akan hadirnya agen
perjalanan sangatlah diperlukan.
28
2.5 Kriteria Website yang baik
Menurut Hengki Ferdianto (2006, p51-52) setelah menentukan produk yang
ingin dikembangkan, langkah selanjutnya adalah membuat sebuah website yang
akan menampilkan produk di internet. Website sedapat mungkin memenuhi
kriteria sebagai berikut :
a) Interaktif
Bisa memfasilitasi komunikasi dengan calon pelanggan, dapat melalui
e-mail maupun online (filosofi online now).
b) Representatif
Website dapat mewakili dalam menawarkan produk yang akan jual.
Web yang baik akan membawa calon pelanggan seolah benar-benar sedang
mendengar langsung presentasi anda.
c) Ringkas dan sederhana
Pembuatan web hendaklah ringkas dan fokus pada satu produk yang
ditawarkan. Apapun variasi kata-kata, yang penting semuanya mengarah
kepenjelasan produk atau pelayanan yang di tawarkan. Fokus sangat penting
karena setiap orang memiliki keterbatasan waktu serta pemahaman dalam
membaca suatu keterangan produk. Setelah membuat produk yang bagus,
langkah berikutnya adalah mengembangkan website yang bagus (great
website).
d) Aman dan terjamin
29
Keamanan adalah hal utama untuk melindungi website serta produk
dari serangan hacker. Keamanan web akan menambah ketentraman
pelanggan dalam mengadakan transaksi.
e) Desain yang menarik
Desain merupakan ujung tombak dalam menawarkan produk (ujung
tombaknya tentu adalah tulisan). Profesionalitas dapat dilihat dari desain
dan tulisan penjualan di website. Sebagus apapun produk, tetapi tidak
disertai dengan tulisan dan desain yang menarik, maka kemungkinan besar
pelanggan tidak akan tertarik.
30
2.5.1 Kegunaan Website
Pada saat ini terdapat dua jenis website, yaitu static website dan
dinamic website. Dua-duanya memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Dibawah ini akan dijelaskan beberapa pengertian dari
static website dan dynamic website, senagai berikut :
a. Static website (website statik) adalah website yang isinya
dirancang untuk tidak sering berubah dan secara manual dan bisa
juga dikelola perorangan dengan menggunakan beberapa software
editor.
b. Dinamic website (website dinamis) adalah website yang isi dan
informasinya dirancang untuk sering berubah.
2.5.2 Kualitas Desain Website
Kualitas desain website adalah faktor penting yang
mempengaruhi perilaku konsumen pada awal pembelian secara online.
Disamping perilaku konsumen yang membeli kembali, kualitas desain
website, juga merupakan faktor penting karena secara signifikan
memiliki efek lebih kuat pada kepercayaan konsumen dan kepuasan
yang mengarah keinginan mereka untuk membeli kembali (Tao Zhou
et.al, 2009, p332).
31
Menurut Tan, Felix B (2009, p155-177) mendesain website B2C
yang efektif sangatlah penting, perancang web dianggap sebagai
atribut yang “efektif” dalam sebuah website B2C. Sebagai
konsekuensinya, desain website memainkan peran penting dalam
mempengaruhi konsumen. Desain website juga dapat mempengaruhi
pengunjung, dapat mempengaruhi keputusan untuk membeli dan juga
mempengaruhi pengunjung untuk datang kembali ke situs. Kriteria
efektifitas web termasuk kekayaan informasi, update yang konstan,
navigasi yang baik & interaktif.
Website B2C didefinisikan sebagai situs di World Wide Web,
dimana pelanggan dapat memperoleh produk atau jasa dari perusahaan
B2C. Dasar karakteristik website B2C adalah konten dan desain.
Konten web, merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi
kebutuhan pembelian bagi user. Sementara desain, membantu untuk
menarik dan mempertahankan konsumen di dalam situs. Efektifitas
web didefinisikan sebagai indikator dari kualitas sistem situs (website,
misalnya kemanannya), konten website / informasi yang berkualitas,
layanan kualitas situs (misalnya fasilitas pembelian), penggunaan situs
web (misalnya penggunaan frekuensi fungsi belanja online), kepuasan
pengguna web, dampaknya terhadap individu (misalnya niat untuk
membeli atau kembali) dan dampaknya terhadap organisasi (misalnya
kinerja perusahaan).
Membangun Identitas Situs:
32
• Penggunaan logo untuk menggambarkan identitas
perusahaan dan citra dari situs.
• Desain yang serupa dan tata letak di seluruh halaman
menciptakan identitas yang kuat yang dapat tersinkronisasi .
Penyajian Informasi:
• Keterbacaan (kontras antara huruf dan latar belakang,
ukuran font, spasi antar kata, spasi baris, spasi paragraf,
panjang garis, dll) adalah salah satu aspek penting dalam
desain web.
Iklan, Pop-up dan Animasi:
• Hong et al. [2004] menegaskan bahwa flash tidak menarik
pengguna. Dan mereka juga menunjukkan bahwa item
berkedip mungkin tidak meningkatkan keingatan akan
produk tersebut pada layar.
• Gema Sutcliffe [2001] mengklaim bahwa memiliki terlalu
banyak banner animasi bersaing satu sama lain membuat
situs menjengkelkan.
• Headlines dapat mengurangi kebingungan pengguna dan
dapat menarik pehatian pengguna
33
2.5.3 Prinsip – prinsip Design Website
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan untuk mendapatkan hasil yang baik
dan efektif dalam pembuatan website ( wordpress, 6 Desemeber 2011, http://
actualtraining.wordpress.com):
1. Situs web dibuat untuk pengguna
Dalam merancang web, harus memfokuskan desain pada
kepentingan user. Karena bagi perancang web, user merupakan
seorang yang awam dalam situs web.
2. Utility dan Usability
Utility adalah kegunaan fungsionalitas suatu web. Sedangkan
Usability adalah sifat situs web yang mendukung kemampuan user
dalam memanpulasi situs web sehingga pengguna memperoleh apa
yang diperlukannya.
3. Correctness
Correctness maksudnya tidak ada kesalahan dalam penulisan
script situs web, antara lain :
1. Tidak ada kesalahan dalam sistem navigasi (link yang kosong
atau broken link)
4. Batasan media internet dan web
1. Browser
- Membuat situs web dapat dipakai di setiap browser.
34
- Buatlah situs web dengan teknologi yang paling compatible dan
dapat di load oleh sebagian besar browser sehingga dapat diterima
oleh lebih banyak user.
2. Bandwidth
- Digunakan untuk menghasilkan situs web yang menarik namun
tetap cepat di load maka ini berpengaruh juga terhadap besarnya
file total situs web yang akan dibuat.
5. Struktur Link dan Navigasi
Situs web harus memiliki navigasi dan link yang jelas, agar
pengguna tidak tersesat karena link yang disediakan kurang jelas. Alat
bantu dalam sturktur Link dan Navigasi antara lain :
- Search engine
Untuk mempermudah pengguna dalam mencari informasi
yang diinginkan sehingga pengguna cukup mengetikkan kata
kunci untuk informasi yang diinginkan dan informasi dapat
segera ditampilkan.
- Help System
Bila pengguna adalah orang yang awam terhadap situs
web yang dibuat, biasanya pengguna akan merasa kesulitan
dalam menelusuri dan mencari informasi yang diinginkan.
35
6. Tampilan visual
Tampilan visual dalam sebuah situs disesuaikan dengan tema
dari suatu situs itu sendiri. Situs web menjadi menarik tidak selalu
harus dengan menggunakan warna – warna yang cerah atau meniru
sebuah design dari sebuah website yang sudah populer. Tetapi yang
terpenting adalah desain suatu web tersebut memiliki keunikan
tersendiri.
7. Kombinasi tampilan, isi, teknologi, kegunaan dan tujuan
Pada dasarnya gabungan dari semua prinsip di atas karena
sebuah situs web yang baik harus dapat menggabungkan semua
prinsip tersebut menjadi satu kestuan yang mendukung tujuan
pembuatan situs web tersebut.
2.6 Pariwisata dan Industri Parawisata
2.6.1 Pariwisata
Menurut UU.No.9 tahun 1990 pasal 1; pariwisata adalah segala sesuatu
yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik
wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut. Dengan demikian
pariwisata meliputi:
a. Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata
b. Pengusahaan objek dan daya tarik wisata seperti kawasan wisata, taman
rekreasi, kawasan peninggalan sejarah (candi, makam), museum, waduk,
pagelaran seni budaya, tata kehidupan masyarakat, dan yang bersifat
36
alamiah seperti keindahan alam, gunung berapi, danau, pantai indah, dan
sebagainya.
c. Pengusahaan jasa dan sarana pariwisata yaitu usaha jasa pariwisata, usaha
sarana pariwisata (akomodasi, rumah makan, bar, angkutan wisata,
kerajinan daerah), dan usaha-usaha yang berkaitan dengan
penyelenggaraan pariwisata.
2.6.2 Aspek Penawaran Pariwisata
Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto 2005), ada empat aspek (4A) yang
harus diperhatikan dalam penawaran pariwisata. Aspek-aspek tersebut adalah
sebagai berikut.
a. Attraction (daya tarik); daerah tujuan wisata untuk menarik wisatawan
pasti memiliki daya tarik, baik daya tarik berupa alam maupun masyarakat
dan budayanya.
b. Accesable (transportasi); accesable dimaksudkan agar wisatawan
domestikdan manca negara dapat dengan mudah dalam pencapaian tujuan
ke tempat wisata
c. Amenities (fasilitas); amenities memang menjadi salah satu syarat daerah
tujuan wisata agar wisatawan dapat dengan kerasan tinggal lebih lama di
daerah tujuan wisata.
d. Ancillary (kelembagaan); adanya lembaga pariwisata wisatawan akan
semakin sering mengunjungi dan mencari daerah tujuan wisata apabila di
37
daerah tersebut wisatawan dapat merasakan keamanan, (protection of
tourism) dan terlindungi.
Berbagai barang dan jasa yang harus disediakan oleh daerah tujuan wisata
terbagi menjadi enam kelompok besar, yaitu: (1) Transportation, (2) Travel
services, (3) Accommodation, (4) Food services, (5) Activities and attractions
(recreation culture/entertainment), dan (6) Retail goods. Inti dari kedua
pernyataan di atas adalah, aspek penawaran harus dapat menjelaskan apa yang
akan ditawarkan, atraksinya apa saja, jenis transportasi yang dapat digunakan apa
saja, fasilitas apa saja yang tersedia di daerah tujuan wisata, siapa saja yang bisa
dihubungi sebagai perantara pembelian paket wisata yang kan dibeli.
2.6.3 Aspek Permintaan Pariwisata
Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto 2005), faktor-faktor utama dan faktor lain
yang mempengaruhi permintaan pariwisata dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Harga; harga yang tinggi pada suatu daerah tujuan wisata akan
memberikan imbas atau timbal balik pada wisatawan yang akan bepergian,
sehingga permintaan wisatapun akan berkurang begitu pula sebaliknya.
b) Pendapatan; apabila pendapatan suatu negara tinggi, kecendrungan untuk
memilih daerah tujuan wisata sebagai tempat berlibur akan semakin tinggi
dan bisa jadi calon wisatawan membuat sebuah usaha pada Daerah Tujuan
Wisata jika dianggap menguntungkan.
c) Sosial Budaya; dengan adanya sosial budaya yang unik dan bercirikan atau
berbeda dari apa yang ada di negara calon wisata berasal maka,
38
peningkatan permintaan terhadap wisata akan tinggi hal ini akan membuat
sebuah keingintahuan dan penggalian pengetahuan sebagai khasanah
kekayaan pola pikir budaya wisatawan.
d) Sospol (Sosial Politik); dampak sosial politik belum terlihat apabila
keadaan daerah tujuan wisata dalam situasi aman dan tentram, tetapi
apabila hal tersebut berseberangan dengan kenyataan, maka sospol akan
sangat terasa dampak dan pengaruhnya dalam terjadinya permintaan.
e) Intensitas keluarga; banyak atau sedikitnya keluarga juga berperan serta
dalam permintaan wisata hal ini dapat diratifikasi, jumlah keluarga yang
banyak maka keinginan untuk berlibur dari salah satu keluarga tersebut
akan semakin besar, hal ini dapat dilihat dari kepentingan wisata itu
sendiri.
f) Harga barang substitusi; disamping kelima aspek di atas, harga barang
pengganti juga termasuk dalam aspek permintaan, dimana barang-barang
pengganti dimisalkan sebagai pengganti daerah tujuan wisata yang
dijadikan cadangan dalam berwisata seperti: Bali sebagai tujuan wisata
utama di Indonesia, akibat suatu dan lain hal Bali tidak dapat memberikan
kemampuan dalam memenuhi syarat-syarat daerah tujuan wisata sehingga
secara tidak langsung wisatawan akan mengubah tujuannya ke daerah
terdekat seperti Malaysia dan Singapura.
g) Harga barang komplementer; merupakan sebuah barang yang saling
membantu atau dengan kata lain barang komplementer adalah barang yang
saling melengkapi, dimana apabila dikaitkan dengan pariwisata barang
39
komplementer ini sebagai objek wisata yang saling melengkapi dengan
objek wisata lainnya.
2.6.4 Agen perjalanan dan Biro Perjalanan Wisata
Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto 2005), agen Perjalanan adalah
usaha yang menyediakan jasa pelayanan yang berkaitan dengan penyelenggaraan
perjalanan dan penjualan produk wisata. Jasa-jasa pelayanan yang ditawarkan
Agen Perjalanan antara lain:
• Pemesanan tiket angkutan udara, laut, darat baik dalam maupun
luar negeri
• Perantara penjualan paket wisata yang dikemas oleh biro
perjalanan wisata
• Pemesanan akomodasi, restoran, tiket pertunjukan seni budaya, dan
kunjungan ke objek wisata,
• Pengurusan dokumen perjalanan berupa paspor, visa, atau
dokumen lainnya.
Dengan demikian sebuah perusahaan Agen Perjalanan adalah perantara
yang juga berfungsi sebagai konsultan yang menjadikan transaksi langsung dari
klien ke sebuah perusahaan perjalanan atau biro perjalanan wisata. Suatu biro
perjalanan wisata adalah suatu perusahaan yang memperoleh pendapatan dan
keuntungan dengan menawrkan dan menjual produk serta jasa-jasa pelayanannya
yang diberikan kepada pelanggan. Biasanya, untuk memudahkan penjulan paket-
paket tur dalam waktu tertentu kepada Agen Perjalanan, biro perjalanan wisata
40
membuat Confidential Tariff. Confidential Tariff adalah harga paket tur yang
disusun oleh biro perjalanan wisata, diperuntukan bagi agen yang menjual
produknya untuk dipakai sebagai pedoman dalam menetapkan harga tur yang
dijual kepada konsumen, dan menentukan besarnya komisi atau harga netto (agen
hanya perlu menaikkan harga sesuai persetujuan manajemen).
Prosedur untuk bekerjasama dengan satu atau lebih biro perjalanan wisata,
berada dalam ruang lingkup suatu bentuk perjanjian yang menjadi patokan dasar
dalam hal harga yang telah disetujui atas service yang dijual kepada calon klien,
plus keuntungan yang diinginkan. Selain biro perjalanan wisata, maka Agen
perjalan juga dapat bekerjasama dengan berbagai perusahaan bisnis perjalanan
dan pariwisata seperti Agen Perjalanan lain, perusahaan penerbangan domestik/
asing, perusahaan jasa penginapan, perusahaan jasa boga, dll.
2.6.5 Produk Biro perjalanan Wisata
Menurut Medlik, 1980 (dalam Ariyanto 2005), produk utama (core
product) suatu biro perjalanan wisata adalah paket wisata itu sendiri. Bila tidak
menyusun dan menyelenggarakan sendiri paket wisata, perusahaan itu tidak dapat
disebut sebagai tour operator dan lebih tepat disebut sebagai agen perjalanan
(travel agent). Perbedaan mengenai produk yang dihasilkan dijelaskan melalui
tabel 2.1. Pada tabel dapat dilihat bahwa produk industri pariwisata sebagai
product mix. Kamar hotel tidak dapat disebut produk industri pariwisata, tetapi
lebih tepat disebut produk hotel. Demikian pula dengan tempat duduk di pesawat,
42
Tabel 2.1 Perbedaan produk Agen Perjalanan dengan Produk Biro
Perjalanan
Wisata
Sumber: Tours and Travel Marketing. Oka Yoeti 2006
Berdasarkan uraian di atas, produk industri pariwisata (production mix)
merupakan bahan baku bagi biro perjalanan wisata untuk menyusun suatu paket
wisata. Setelah disusun dengan memasukan nilai tambah, kemudian ditetapkan
Agen Perjalanan Biro Perjalanan Wisata
• Pengurusan dokumen
perjalanan.
• Ticketing (penjualan tiket.
Pesawat), domestik dan
internasional.
• Hotel reservation (dalam dan
luar negri).
• Agen penjualan tiket kapal,
kereta api, angkutan wisata,
taksi, dll)
• Pengurusan dokumen
perjalanan.
• Ticketing (penjualan tiket
pesawat), domestik dan
internasional.
• Hotel reservation (dalam dan
luar negri).
• Agen penjualan tiket kapal
pesiar, charter flight, kapal
laut, dan kereta api.
• Paket wisata dalam dan luar
negri
• Escort services.
• Jemput antar tamu dari dan
ke bandara
• Pelayanan umroh dan ibadah
haji.
43
harganya, maka hasilnya menjadi produk biro perjalanan wisata sendiri yang siap
ditawarkan kepada calon wisatawan.
Menurut Kotler Oka A. Yoeti (2002, p60) Produk biro perjalanan wisata
terdiri dari tiga tingkat, yaitu:
1. Core Product
“The core product is the essential service or benefit which designed to
satisfy the identified needs of tagets customer segments” Produk inti adalah
pelayanan atau manfaat yang disediakan untuk memuaskan kebutuhan target pasar
(wisatawan) yang sudah teridentifikasi.
2. The Tangible Product
“The tangible product is the specify offer for sales which states what a
customer will receive for his money” Penawaran khusus yang dilakukan dalam
rangka menjual (sesuatu) dengan menekankan bahwa wisatawan akan
menerimanya sebagai imbalan uang yang dibayarkannya.
3. The Augmented Product
“The augmented product is all the forms of added value, which producers
may build into their tangible product offres to make the more attractive to their
intended customers” Yang dimaksud dengan augmented product adalah semua
bentuk nilai tambah yang diberikan kepada tangible product yang ditawarkan,
sehingga menjadi lebih menarik bagi calon wisatawan.
44
4. The Intangible Product
“Intangible products is a nonphsychal service” Layanan tambahan, yang
bukan merupakan penawaran utama/fokus penjualan.
2.7 Analisis Kekuatan Bersaing Porter
Model Lima Kekuatan Porter (Porter’s Five-Forces Model) tentang analisis
kompetitif yang digunakan untuk mengembangkan strategi dalam banyak industri.
Persaingan antar perusahaan sejenis sangatlah tajam, pesaing baru dapat masuk ke
industri dengan relatif mudah, serta pemasok dan pelanggan dapat meningkatkan
kekuatan tawar menawar mereka. Menurut Porter, hakikat persaingan suatu
industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima kekuatan, yaitu persaingan antar
perusahaan sejenis, kemungkinan masuknya pesaing baru, potensi pengembangan
produk substitusi, kekuatan tawar menawar penjual / pemasok, kekuatan tawar
menawar pembeli / konsumen (David, 2006, p130).
45
Gambar 2.1 Model Lima Kekuatan Porter
Sumber : David (2006, p131)
1. Persaingan di Antara Perusahaan Sejenis (Rivalry Among Existing
Firms)
Persaingan antar perusahaan sejenis biasanya merupakan kekuatan
terbesar dalam lima kekuatan kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh
suatu perusahaan dapat berhasil jika mereka memberikan keunggulan
kompetitif dibanding strategi yang dijalankan perusahaan pesaing.
Perubahan strategi oleh suatu perusahaan mungkin akan mendapat serangan
balasan (David, 2006, p133).
SUBSTITUSI
PERSAINGAN DI
KALANGAN ANGGOTA INDUSTRI
PERSAINGAN ANTARA PERUSAHAAN YANG ADA
PENDATANG BARU
PEMBELI PEMASOK
46
2. Kemungkinan Masuknya Pesaing Baru (Threat of New Entrance)
Ketika perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke dalam industri
tertentu, intensitas persaingan antar perusahaan meningkat. Tetapi,
hambatan masuk, dapat mencakup kebutuhan untuk mencapai skala
ekonomi dengan cepat, kebutuhan untuk mendapatkan teknologi dan
pengetahuan khusus, kurangnya pengalaman, tingginya kesetiaan
pelanggan, besarnya kebutuhan akan modal, kurangnya jalur distribusi yang
memadai, peraturan pemerintah, tarif, kurangnya akses terhadap bahan
mentah, lokasi yang kurang menguntungkan, serangan balasan dari
perusahaan yang sudah mapan, dan potensi kejenuhan pasar (David, 2006,
p133).
3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi (Threat od Substitute
Product)
Dalam banyak industri, perusahaan bersaing dekat dengan produsen
produk substitusi dalam industri yang berbeda. Keberadaan produk
substitusi menciptakan batas harga tertinggi yang dapat dibebankan sebelum
konsumen beralih ke produk substitusi. Cara terbaik untuk mengukur
kekuatan kompetitif produk substitusi adalah dengan memantau pangsa
pasar yang didapat oleh produk-produk tersebut, juga dengan memantau
rencana perusahaan untuk meningkatkan kapasitas dan penetrasi pasar
(David, 2006, p133-134).
47
4. Kekuatan Tawar Menawar Penjual / Pemasok (Bargaining Power of
Supplier)
Kekuatan tawar menawar pemasok timbul ketika ada sejumlah besar
pemasok, sedikit barang substitusi yang cukup bagus, atau biaya untuk
pengganti bahan baku sangat mahal yang nantinya akan mempengaruhi
persaingan di dalam suatu industri. Seringkali kepentingan yang dicari oleh
pemasok dan produsen adalah saling memberikan harga yang masuk akal,
memperbaiki kualitas, mengembangkan jasa baru, pengiriman just-in-time
dan mengurangi biaya persediaan, dengan demikian memperbaiki
profitabilitas jangka panjang untuk semua pihak (David, 2006, p134).
5. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli / Konsumen (Bargaining Power of
Consumer)
Ketika konsumen terkonsentrasi akan pembelian dalam jumlah besar,
kekuatan tawar menawar mereka menjadi kekuatan utama yang
mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri. Perusahaan
pesaing mungkin menawarkan garansi yang lebih panjang atau jasa khusus
untuk mendapatkan kesetiaan pelanggan. Kekuatan tawar menawar
konsumen juga lebih tinggi ketika yang dibeli adalah produk standar atau
tidak terdiferensiasi (David, 2006, p134-135).
Jadi kesimpulan Lima Kekuatan Porter / Porter’s Five Forces
Analysis, diantaranya yaitu Persaingan antar perusahaan sejenis, yang
merupakan kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif yang dapat
memberikan keunggulan kompetitif. Kemungkinan masuknya pesaing baru,
48
kedalam industri tertentu maka intensitas persaingan antar perusahaan pun
akan meningkat. Potensi pengembangan produk substitusi, dengan
menciptakan batas harga tertinggi yang dapat dibebankan ke konsumen.
Kekuatan tawar menawar penjual / pemasok, muncul ketika terdapat
sejumlah besar pemasok, sedikit barang substitusi, atau biaya pengganti
bahan baku yang sangat mahal. Kekuatan tawar menawar pembeli /
konsumen, yang akan menjadi kekuatan utama dalam pengaruh intensitas
suatu persaingan.
2.8 Analisis QFD (Quality Function Deployment)
Menurut Hubert K. Rampersad (2005, p153), Quality Function Deployment
(QFD) yang juga dikenal sebagai Rumah Kualitas adalah metode untuk
perencanaan dan pegembangan produk yang terstruktur yang memungkinkan
untuk menspesifikasi secara jelas apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh
pelanggan.
Fokus utama dari QFD adalah melibatkan pelanggan dalam proses
pengembangan produk sedini mungkin. Filosofinya adalah bahwa pelanggan tidak
akan puas dengan suatu produk, meskipun suatu produk telah dihasilkan dengan
sempurna, bila tidak menginginkan atau membutuhkannya.
Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari QFD bagi perusahaan yang akan
meningkatkan kualitas dan produktivitasnya antara lain:
49
1. Fokus pada pelanggan
Organisasi TQM merupakan organisasi yang berfokus kepada pelanggan.
QFD memerlukan masuka dan umpan balik dari pelanggan. Informasi
tersebut kemudian diterjemahkan ke dalam persyaratan pelanggan yang
spesifik. Kinerja organisasi dan pesaing dalam memenuhi persyaratan
tersebut dipelajari dan diteliti, sehingga organisasi (perusahaan) dapat
mengetahui sejauh mana perusahaan dan persaingan memenuhi kebutuhan
pelanggan.
2. Efisien waktu
QFD dapat mengurangi waktu pengembangan produk, karena
memfokuskan pada persyaratan elanggan yang spesifik dan telah
diidentifikasi dengan jelas.
3. Orientasi kerjasama tim
QFD merupakan pendekatan kerjasama tim, semua keputusan dalam
proses didasarkan pada konsensus dan dicapai melalui diskusi mendalam
dan brainstorming. Oleh karena itu etiap individu memahami posisi yang
paling tepat dalam proses tersebut, sehingga pada gilirannya hal ini dapat
mendorong kerjasama tim yang lebih baik.
4. Orientasi pada dokumentasi
Salah satu produk yang dihasilkan pada proses QFD adalah dokumen
komprehensif mengenai semua data yang berhubungan dengan segala
proses yang ada dan perbandingannya dengan persyaratan pelanggan.
50
Dokumenasti ini berubah secara konstan apabila ada informasi baru yang
dipelajari dan informasi lama yang disingkirkan.
2.8.1 Langkah-langkah untuk Membangun QFD
Gambar 2.2 Analysis QFD
Sumber: Rampersad, Total Performance Scorecard (2005, p153)
51
Menurut Rampersad (2005, p153), langkah-langkah yang akan dilakukan
untuk membangun rumah kualitas QFD (Quality Function Deployment) adalah:
1. Tentukan siapa pelanggan, buat daftar keinginan pelanggan dan ukur
pentingnya keinginan-keinginan tersebut dengan bantuan nilai
pembobotan.
Dapat dilakukan dengan melakukan wawancara, pertanyaan dan lain-lain,
keinginan pelanggan dibentuk dengan curah pendapat dan dikelompokkan
bagian yang diberi nama 1a dalam rumah kualitas. Langkah ini menangani
apa yang penting bagi pelanggan, pentingnya keinginan itu ditujukkan
dengan bantuan faktor bobot (bagian 1b dalam gambar Analysis QFD).
2. Bandingkan kinerja produk dengan kinerja produk pesaing.
Dalam tahap ini produk dibandingkan dengan satu atau lebih produk
pesaing.Mengevaluasi produk dengan mencatat kekuatan serta kelemahan
menurut pelanggan. Dengan cara ini akan didapatkan masukan mengenai
daya saing dari produk dengan produk pesaing.
3. Identifikasi dan hitung tujuan perbaikan. Tentukan mana keinginan
pelanggan yang perlu diperbaiki agar produk dapat bersaing.
Dalam tahap ini ditunjukkan keinginan pelanggan yang ingin diperbaiki
dalam kaitannya dengan pesaing. Dengan kata lain nilai target setiap sifat
produk ditunjukkan dengan angka. Tingkat perbaikan didapatkan dari nilai
52
target yang dibagi dengan nilai evaluasi. Selanjutnya bobot (pentingnya)
setiap keinginan pelanggan atau sifat produk yang ditetapkan sebagai
tujuan proyek. Untuk menentukan bobot, adalah dengan mengalikan
tingkat perbaikan dengan faktor penting yang relevan. Semua bobot
kemudian saling ditambahkan dan nilai total pada kolom terakhir
digunakan untuk menghitung bobot dalam % setiap sifat.Total
presentase bobot adalah 100.
4. Terjemahkan keinginan pelanggan ke dalam parameter teknis yaitu
spesifiasi produk. Nyatakan bagaimana cara keinginan pelanggan
dapat dimanfaatkan.
Setelah kegiatan menvisualisasikan pentingnya keinginan pelanggan
berakhir, diputuskan cara untuk menangani keinginan itu. Melalui curah
pendapat ditentukan parameter atau sifat teknis mana yang akan
dipengaruhi oleh keinginan pelanggan yang berbeda-beda. Lebih spesifik
lagi, tolak ukur hubungan “Bagaimana” (spesifikasi) dengan “Apa”
(keinginan pelanggan). Desain produk ditentukan oleh parameter itu.
53
5. Periksa hubungan antara keinginan pelanggan dengan parameter
teknis. Tunjukkan dalam mariks sejauh mana keinginan pelanggan
dipengaruhi oleh parameter teknis dan tunjukkan hubungan tersebut
dalam bentuk nilai.
Dalam langkah ini dipelajari tingkat pengaruh parameter teknis terhadap
keinginan pelanggan, hal itu dilakukan dalam matriks interaksi. Dalam
matriks interaksi itu dipelajari hubungan antara keinginan pelanggan atau
sifat produk dengan parameter teknis. Hal itu melibatkan perpaduan antar
“Apa” dengan “Mengapa”. Baris kosong dalam matriks menunjukkan
tidak ada hubungan antara karakteristik produk teknis dengan keinginan
pelanggan terkait (produk tidak memuaskan kebutuhan pelanggan).
Kadar pentingnya proyek diunjukkan bagi setiap sel dalam nilai. Nilai sel
merupakan perkalian dari kekuatan hubungan dengan bobot (%).
6. Kenali interaksi parameter teknis perorangan. Buat hubungan antar
parameter teknis itu eksplisit di atap rumah kualitas.
Interaksi parameter teknis ditunjukkan pada atap rumah kualitas. Pada
tahap ini dapat dilihat kekuatan hubungan antara parameter teknis, apakah
itu sedang, lemah, atau kuat. Semua hubungan itu diperlihatkan dengan
jelas di atas rumah kualitas, yang penting untuk perbaikan spesifikasi
produk.
54
7. Catatlah satuan tolak ukur untuk semua parameter teknis.
Pada bagian rumah kualitas ini, satuan tolak ukur dari semua parameter
teknis diperlihatkan.
8. Tentukan nilai target desain produk baru atau tunjukkan perbaikan
parameter teknis yang diusulkan.
Nilai target ditentukan berdasarkan data teknis dan prioritas parameter.
Nilai target berkaitan dengan perbaikan parameter teknis yang
dilakukan manajemen. Menurut Rampersad (2005, p159), penjelasan
metode QFD menunjukkan bahwa mengumpulkan informasi tentang
opini pelanggan berkaitan dengan produk atau jasa adalah sangat penting.
Informasi itu dapat diperoleh dengan beberapa cara seperti survei
pelanggan, wawancara, dan disusi panel pelanggan. Keluhan pelanggan
harus dilihat sebagai sesuatu yang positif, sebagai kesempatan untuk
belajar dari kesalahan, dan berdasarkan hal itu untuk memperbaiki proses
sedemikian rupa sehingga keluhan-keluhan tersebut tidak akan mucul
lagi.
2.9 Skala Likert
Menurut Sugiyono (2008,p132-133), skala likert digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial telah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
55
Biasanya sikap dalam skala likert diekspresikan mulai dari yang paling
negatif sampai ke yang paling positif dan diberi angka-angka sebagai simbol agar
dapat dilakukan perhitungan dalam bentuk sebagai berikut:
a. Sangat setuju : 4
b. Setuju : 3
c. Tidak setuju : 2
d. Sangat tidak setuju : 1
56
2.10 Kerangka Pemikiran
Mulai
Analisis proses bisnis
Perusahaan
Pengumpulan
data
• Data Primer
• Data Sekunder
Analisis Porter • Kekuatan tawar menawar
pemasok • Persaingan diantara perusahaan
sejenis • Ancaman produk pengganti • Ancaman pendatang baru • Kekuatan tawar menawar pembeli
QFD
• Membentuk keinginan pelanggan • Evaluasi produk • Tujuan produk • Parameter teknis • Matrik interaksi • Interaksi antara spesifikasi produk • Analsis teknis • Nilai target
Hasil Analisis
Perancangan e-Travel
Hasil Perancangan e-Travel (Situs web e-
travel)