BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/741/3/FELLA ERISKA BAB...
Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hasil Belajarrepository.ump.ac.id/741/3/FELLA ERISKA BAB...
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar, Abdurrahman (2003: 37). Menurut Sudjana
(2010:22)hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut
Susanto (2013:5) hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang
terjadi pada diri siswa,baik menyangkut aspek kognitif,afektif,dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Dapat disimpulkan bahwa
hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah
mengalami proses pembelajaran.
a. Tipe Hasil Belajar
1) Ranah Kognitif
Menurut Sudjana (2010:22) Ranah kognitif berkenaan
dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni
pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis
dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif rendah dan
keempat aspek berikutnya disebut kognitif tinggi. Bloom dkk
dalam bukunya Dimyati dan Mudjiono (2010: 26) ranah kognitif
terdiri dari enam jenis perilaku:
6
Peningkatan Hasil Belajar..., Fella Eriska, FKIP UMP, 2015
7
a) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang
telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu
berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori,
prinsip, atau metode. Kata kerja operasional yang digunakan:
identifikasi, spesifikasi, menyatakan, mengutip, menyebutkan,
membilang, menghafal, menamai, menandai, mempelajari,
mengulang, dan meninjau.
b) Pemahaman mencakup kemampuan menangkap arti dan makna
tentang hal yang dipelajari. Kata kerja operasional yang
digunakan: menerangkan, menyatakan kembali,
menerjemahkan, memperkirakan, menjelaskan, menceritakan,
mengkategorikan, merinci, mendiskusikan, membandingkan,
menguraikan, membedakan, mencontohkan, mengemukakan,
merangkum, dan menjabarkan.
c) Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode kaidah
untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. Perilaku ini
misalnya tampak dalam kemampuan menggunakan prinsip.
Kata kerja yang digunakan: menggunakan, memecahkan,
menentukan, membiasakan, menerapkan, menyesesuaikan,
mengurutkan, menggambarkan, menilai, dan memproses.
Peningkatan Hasil Belajar..., Fella Eriska, FKIP UMP, 2015
8
d) Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan
kedalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat
dipahami dengan baik. Kata kerja operasional yang digunakan:
menganalisis, membandingkan, mengkontraskan, menyeleksi,
memecahkan, merasionalkan, menegaskan, dan mendeteksi.
e) Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.
Misalnya kemampuan menyusun suaru program kerja. Kata
kerja operasional yang digunakan: merancang,
mengembangkan, merencanakan, mengumpulkan,
mengkombinasikan, menghubungkan, menciptakan,
merekonstruksikan, mengatur, dan membangun.
f) Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang
beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Kata kerja yang
dapat digunakan: menilai, mengukur memutuskan,
menyimpulkan, mengarahkan, menafsirkan, memprediksi,
membuktikan, merangkum, dan menimbang.
2) Ranah Afektif
Ranah afektif menurut Sudjana (2010: 29) berkenaan dengan sikap
dan nilai. Sedangkan menurut Sukardi (2011: 75) domain afektif
merupakan proses pengetahuan yang lebih banyak didasarkan pada
pengembangan aspek-aspek perasaan dan emosi.Terdapat lima
klasifikasi ranah afektif sebagai hasil belajar:
Peningkatan Hasil Belajar..., Fella Eriska, FKIP UMP, 2015
9
a) Receiving (Penerimaan) yakni semacam kepekaan dalam
menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang datang kepada
siswa dalam bentuk masalah, situasi, gejala, dll. Kata kerja
operasionl yang digunakan: menerima, peduli, mendengar,
memilih, mengikuti, memberi, menganut, mematuhi, dan
meminati.
b) Responding ( menjawab) yakni reaksi yang diberikan oleh
seseorang terhadap stimulus yang datang dari luar. Kata kerja
yang digunakan: melengkapi, melibatkan, sukarela, menjawab,
membantu, mengajukan, mengompromikan, menyenangi,
menyambut, mendukung, menyetujui, menampilkan,
melaporkan, memilih, mengatakan, memilah, dan menolak.
c) Valuing (Menilai), berkenaan dengan nilai dan kepercayaan
terhadap gejala atau stimulus tadi. Kata kerja yang digunakan:
menunjukan lebih senang, menghargai, menyatakan peduli,
meyakini, dan mengusulkan.
d) Organization( mengorganisasi) yakni pengembangan dari nilai
kedalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai
dengan nilai yang lainnya, pemantapan, dan prioritas nilai yang
telah dimilikinya. Kata kerja yang digunakan: berpartisipasi,
mempertahankan, menyatukan (sintesis), menganut, mengubah,
menata, mengklasifikasikan, mengelola, memadukan,
Peningkatan Hasil Belajar..., Fella Eriska, FKIP UMP, 2015
10
mengombinasikan, mempertahankan, membangun, dan
membentuk.
e) Characterization by value or value complex ( mengkarakteri
sasi atas dasar nilai kompleks) yakni keterpaduan semua sistem
nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah lakunya. Kata kerja operasional yang
dapat digunakan: menunjukan empati, menunjukan harapan,
mengubah tingkah laku, melayani, mengkualifikasi,
membuktikan, mempengaruhi, dan memecahkan.
3) Ranah Psikomotor
Menurut Sudjana (2010:23) Ranah psikomotor ini
berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan
bertindak. Menurut Dave dalam (Usman, 2006:36) ada 5 aspek
psikomotor, yakni:
a) Peniruan, terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan. Mulai
memberi respon serupa dengan yang diamati. Mengurangi
koordinasi dan control otot-otot syaraf. Kata kerja yang dapat
digunakan: merakit, membersihkan, mengubah, membetulkan,
mengencangkan, memegang, menempatkan, memukul,
memposisikan, menyesuaikan, menggabungkan,
mengumpulkan, memposisikan, dan mengonstruksi.
Peningkatan Hasil Belajar..., Fella Eriska, FKIP UMP, 2015
11
b) Manipulasi, menekankan perkembangan kemampuan
mengikuti pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan pilihan
yang menetapkan sesuatu penampilan melalui latihan. Pada
tingkat ini siswa menampilkan sesuatu menurut petunjuk-
petunjuk tidak hanya meniru tingkah laku saja. Kata kerja yang
dapat digunakan: memanipulasi, memperbaiki,
mengidentifikasi, memilih, merancang, mengisi, menempatkan,
dan membuat.
c) Ketepatan, memerlukan kecermatan, proporsi, dan kepastian
yang lebih tinggi dalam penampilan. Respons-respons lebih
terkoreksi dan keasalahan-kesalahan dibatasi sampai dengan
tingkat minimum. Kata kerja yang digunakan: mengasumsikan
dan posisi.
d) Artikulasi, menekankan koordinasi suatu rangkaian gerakan
dengan membuat urutan yang tepat dan mencapai yang
diharapkan atau konsistensi internal diantara gerakan-gerakan
yang berbeda. Kata kerja yang digunakan: menggunakan,
membentuk, memulai, dan menempel.
e) Pengalamiahan, menuntut tingkah laku yang ditampilkan
dengan paling sedikit mengeluarkan energi fisik maupun psikis.
Gerakannya dilakukan secara rutin. Kata kerja yang digunakan:
memutar, memindahkan, mendorong, menarik, memproduksi,
dan mencampur.
Peningkatan Hasil Belajar..., Fella Eriska, FKIP UMP, 2015
12
2. Pembelajaran Kolaboratif
Menurut Barkley, E, dkk (2012:6) Pembelajaran kolaboratif
adalahperpaduan dua atau lebih pelajar yang bekerja bersama-sama dan
berbagi beban kerja secara setara sembari, secara berlahan,mewujudkan
hasil-hasil pembelajaran yang diinginkan. Pembelajaran kolaboratif lebih
menekankan pada pentingnya interaksi siswa daripada aktivitas mandiri
siswa.
a. Teknik POE
Warsono (2013:93)mengemukakan POE adalah teknik
pembelajaran yang banyak dikembangkan dalam pendidikan sains.
Manfaat yang dapat diperoleh dari implementasi strategi POE adalah:
1) dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan awal siswa
2) memberikan informasi kepada guru tentang pemikiran siswa
3) membangkitkan diskusi
4) memotivasi siswa agar berkeinginan untuk melakukan eksplorasi
konsep,
5) membangkitkan keinginan untuk menyelidiki.
b. Langkah-langkah pembelajaran teknik POE. (Warsono, 2013: 94)
1) Siswa dibagi menjadi kelompokkecil berkisar antara 3-8 orang.
2) Siapkan demonstrasi yang terkait dengan topik yang akan dipelajari.
3) Jelaskan pada siswa yang sedang dilakukan.
a) Langkah 1: melakukan prediksi(Predict)
1) Mintalah kepada para siswa secara perorangan menuliskan
prediksi tentang apa yang akan terjadi.
Peningkatan Hasil Belajar..., Fella Eriska, FKIP UMP, 2015
13
2) Tanyakan pada siswa tentang apa yang mereka pikirkan terkait
apa yang mereka lihat dan mengapa mereka berpikir seperti itu.
b) Langkah 2 : Melakukan observasi (observation)
1) Siswa melaksanakan sebuah demonstrasi
2) Siswa menuliskan apa yang mereka amati
c) Langkah 3 : Menjelaskan (explain)
1) Mintalah siswa memperbaiki atau menambahkan penjelasan
kepada hasil observasinya.
2) Setelah siswa siap dengan makalah untuk penjelasan,
laksanakan diskusi kelompok.
c. Kekurangan strategi ini adalah tidak cocok untuk diterapkan untuk
semua pokok bahasan. Pokok bahasan yang tidak bersifat pengalaman
langsung (hand-on) sulit atau tidak dapat menggunakan strategi ini
(Warsono, 2013: 95)
3. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
IPA adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh/disusun
dengan cara yang khas/khusus yaitu melakukan observasi eksperimentasi,
penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian
seterusnya kait mengkait antara cara satu dengan cara lain (Aly dkk, 2010:
18). IPA adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam
semesta dengan segala isinya Hendro Darmojo dalam (Samatowa, 2010:
20. Sedangkan menurut Trianto (2010:136-137) IPA adalah suatu
kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum terbatas pada
Peningkatan Hasil Belajar..., Fella Eriska, FKIP UMP, 2015
14
gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti
observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti seperti rasa
ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya. Samatowa (2010:9) menyatakan
bahwa para ilmuwan melakukan percobaan untuk menghasilkan teori,
sedangkan anak melakukan kegiatan serupa untuk memahami konsep baru
atau menguji berbagai ide. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA
merupakan pembelajaran yang terkait dengan gejala-gejala alam dimana
dalam pembelajarannya melalui metode ilmiah seperti observasi, dan
eksperimen untuk memahami konsep atau menguji berbagai ide.
Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang diteliti
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 7. Memahami perubahan yang
terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan
7.2 Mengidentifikasi jenis-jenis tanah
a. Materi IPA
1) Proses Terbentuknya Tanah.
Tanah sebenarnya berasal dari batuan. Batuan akan mengalami pelapukan
menjadi butiran-butiran yang sangat halus. Lama-kelamaan butiran-butiran halus
ini bertambah banyak dan terbentuklah tanah.Berdasarkan proses terbentuknya,
terdapat tiga jenisbatuan yang menyusun lapisan kerak bumi. Setiap jenis batuan
mempunyai sifat yang berbeda. Sifat batuan tersebut meliputi bentuk, warna,
kekerasan, kasar atau halus, dan mengilap atau tidaknya permukaan.
Peningkatan Hasil Belajar..., Fella Eriska, FKIP UMP, 2015
15
2) Jenis – Jenis Batuan
Jenis-jenis batuan di Bumi:
a) Batuan beku
Magma yang mengalir dipermukaan bumi disebut lava. Lava akan
membeku karena suhu dipermukaan bumi lebih dingin dibandingkan
suhu dalam bumi. Lava yang membeku menjadi batuan.
b) Batuan sedimen
Batuan beku lambat laun lapuk,dan berubah menjadi batuan yang lebih
kecil yaitu kerikil dan debu. Pecahan batuan ini dibawa angina tau air
lalu mengendap disuatu tempat selanjutnya mengeras menjadi batuan
sedimen.
c) Batuan metamorf
Batuan metamorf terbentuk bila batuan beku dan batuan sedimen yang
mendapat panas atau tekanan tinggi.
3) Pelapukan batuan
a) Pelapukan fisika adalah pelapukan yang disebabkan oleh faktor cuaca.
Faktor cuaca yang menyebabkan pelapukan batuan, misalnya suhu dan
curah hujan.
b) Pelapukan biologi adalah pelapukan yang disebabkan oleh aktivitas
makhluk hidup. Adapun makhluk hidup yang menyebabkan
pelapukan, misalnya pepohonan dan lumut.
c) Pelapukan kimiawi pelapukan yang disebabkan oleh bahan kimia
berupa asam (hujan asam).
Peningkatan Hasil Belajar..., Fella Eriska, FKIP UMP, 2015
16
4) Lapisan-lapisan Tanah
a) Lapisan atas tanah. Lapisan atas terdiri dari dua lapisan tanah yaitu
tanah lapisan atas dan tanah lapisan bawah. Tanah yang kaya dengan
humus berwarna lebih hitam dibandingkan jenis tanah yang lain. Pada
lapisan tanah atas inilah tumbuhan dapat tumbuh dengan subur.
b) Sementara itu tanah lapisan bawah kurang subur dan mempunyai
warna lebih terang.Tanah lapisan bawah mengandung sedikit humus.
Pada lapisan ini terdapat tanah liat yang mempunyai butiran tanah
sangat halus.
c) Lapisan bahan induk tanah. Bahan induk tanah merupakan lapisan
tanah yang terdiri atas bahan bahan asli hasil pelapukan batuan.
Lapisan ini disebut lapisan tanah asli karena tidak tercampur dengan
hasil pelapukan dari batuan lain. Biasanya lapisan tanah ini warnanya
sama dengan warna batuan asalnya.
5) Penyerapan air oleh tanah
Penyusun tanah sangat erat kaitannya dengan daya peresapan air. Tanah
yang mengandung banyak debu atau butiran-butiran tanah liat sukar dilalui air.
Sebaliknya, tanah yang mengandung banyak pasir mudah dilalui air.
a) Tanah Berhumus
Tanah ini mengandung banyak humus dan berwarna gelap. Tanah
berhumus merupakantanah yang paling subur.
b) Tanah Berpasir
Tanah berpasir mudah dilalui air dan mengandung sedikit bahan
organik. Pada umumnya, tanah berpasir tidak begitu subur. Namun,
Peningkatan Hasil Belajar..., Fella Eriska, FKIP UMP, 2015
17
ada tanah berpasir yang subur, misalnya tanah berpasir di sekitar
gunung berapi. Hal ini karena adanya abu vulkanik yang mengandung
banyak unsur hara.
c) Tanah Liat
Tanah liat sangat sulit dilalui air. Tanah ini sangat lengket dan mudah
dibentuk ketika basah. Oleh karena itu, tanah liat sering digunakan
sebagai bahan dasar pembuatan batu bata dan gerabah.
d) Tanah Berkapur
Tanah ini mengandung bebatuan. Tanah jenis ini sangat mudah dilalui
air dan mengandung sedikit sekali humus.
B. Hasil Penelitian Relevan
1. Penelitian oleh Kdk Angga Prabawa, Ni Kt Suarni, I Gd
Margunayasa.tahun 2014 berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran
Predict-Observe-Explain Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas IV SD
N di Desa Ringdikit”. Menunjukan hasil bahwa siswa yang belajar
mengikuti model pembelajaran Predict-Observe-Explain menunjukkan
hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar
mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan demikian, model
pembelajaran Predict-Observe-Explain berpengaruh terhadap hasil belajar
IPA siswa kelas IV SDN di desa Ringdikit.
2. Penelitian oleh Ni Kadek Juniari, Ni Nyoman Kusmariyatni, I Gede
Margunayasatahun 2014 tentang “Pengaruh Model Pembelajaran Poe
Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Sd”.
Peningkatan Hasil Belajar..., Fella Eriska, FKIP UMP, 2015
18
Menunjukkan hasil bahwa (1) terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang
signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran POE dan siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model
pembelajaran konvensional, (2) terdapat pengaruh interaksi yang
signifikan antara model pembelajaran POE dan motivasi belajar, (3) pada
siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi terdapat perbedaan hasil
belajar IPA yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran
dengan model pembelajaran POE dan siswa yang mengikuti pembelajaran
dengan model pembelajaran konvensional dan (4) siswa yang memiliki
motivasi rendah terdapat perbedaan hasil belajar IPA yang signifikan
antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran
POE dengan model pembelajaran konvensional.
Berdasarkan jurnal diatas dapat disimpulkan bahwa siswa yang
menggunakan model pembelajaran POE menunjukkan hasil belajar yang
lebih baik dibandingkan dengan siswa yang belajar mengikuti
pembelajaran konvensional kemudian terdapat pengaruh interaksi yang
signifikan antara model pembelajaran POE dan motivasi belajar. Sehingga
peneliti memilih model POE untuk diterapkan didalam sebuah kelas untuk
meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa sekolah dasar.
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara dengan guru kelas
V SD Negeri 2 Somagede ditemukan masalah-masalah dalam proses
pembelajaran IPA. Dalam pelajaran guru masih menggunakan model
Peningkatan Hasil Belajar..., Fella Eriska, FKIP UMP, 2015
19
konvensioanal dan pelajaran yang bersifatTeacher Centered. Interaksi belajar
didominasi guru, siswa menjadi pasif tidak berani bertanya dan
menyampaikan pendapat sehingga interaksi siswa tidak maksimal. Kurangnya
pemanfaatan media dan alat peraga dalam proses pembelajaran membuat
siswa menjadi cenderung diam. Melihat kondisi yang terjadi perlu adanya
inovasi dalam metode pembelajaran khususnya pembelajaran IPA. Maka
penerapan pembelajaran POE diharapkan hasil belajar siswa meningkat.
Kondisi awal
Metode yang
digunakan masih
konvensional.
Kurangnya pengalaman
langsung siswa dalam
proses pembelajaran
Kurang
memaksimalkan
media pembelajaran
Belum menggunakan model
Hasil Belajar Rendah
Tindakan Siklus I pembelajaran
menggunakan
Siklus II pembelajaran
menggunakan kolaboratif
Kondisi Akhir Hasil Belajar Meningkat
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Peningkatan Hasil Belajar..., Fella Eriska, FKIP UMP, 2015