BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB...

29
9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematik Menurut Sanjaya (2010:13), pembelajaran sebagai suatu proses belajar seseorang yang keberhasilannya dapat dilihat dari dua aspek, yakni aspek produk dan aspek proses. Aspek proses yaitu proses dimana seorang guru dari menyampaikan sebuah materi hingga memberikan beberapa soal latihan dan ujian, di dalam sebuah pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan belajar pada siswa dan disesuaikan juga dengan karakteristik siswa, sehingga pembelajaran yang diajarkan akan mudah diterima oleh siswa tersebut. Sedangkan pada aspek produk adalah hasil belajar siswa yang didapatkan selama proses pembelajaran, apakah siswa menerima pembelajaran dengan mudah dan mendapatkan nilai yang sesuai dengan kriteria penilaian. Kebijakan yang sekarang diterapkan dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan kurikulum 2013 dan biasa dikenal sebagai pembelajaran tematik. Sedangkan pembelajaran tematik menurut Majid (2014:80) yaitu pembelajaran yang mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman yang berbeda dan bermanfaat untuk siswa dalam mengenal lingkungan sekitarnya. Tema adalah gagasan pokok atau pokok pikiran yang menjadi inti pembicaraan dalam materi pembelajaran. Pembelajaran tematik terpadu yaitu pembelajaran yang menggabungkan beberapa mata pelajaran melalui penggunaan tema, dimana siswa tidak

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran Tematik

Menurut Sanjaya (2010:13), pembelajaran sebagai suatu proses belajar

seseorang yang keberhasilannya dapat dilihat dari dua aspek, yakni aspek

produk dan aspek proses. Aspek proses yaitu proses dimana seorang guru dari

menyampaikan sebuah materi hingga memberikan beberapa soal latihan dan

ujian, di dalam sebuah pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan

belajar pada siswa dan disesuaikan juga dengan karakteristik siswa, sehingga

pembelajaran yang diajarkan akan mudah diterima oleh siswa tersebut.

Sedangkan pada aspek produk adalah hasil belajar siswa yang didapatkan

selama proses pembelajaran, apakah siswa menerima pembelajaran dengan

mudah dan mendapatkan nilai yang sesuai dengan kriteria penilaian. Kebijakan

yang sekarang diterapkan dalam pembelajaran adalah dengan menggunakan

kurikulum 2013 dan biasa dikenal sebagai pembelajaran tematik.

Sedangkan pembelajaran tematik menurut Majid (2014:80) yaitu

pembelajaran yang mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat

memberikan pengalaman yang berbeda dan bermanfaat untuk siswa dalam

mengenal lingkungan sekitarnya. Tema adalah gagasan pokok atau pokok

pikiran yang menjadi inti pembicaraan dalam materi pembelajaran.

Pembelajaran tematik terpadu yaitu pembelajaran yang menggabungkan

beberapa mata pelajaran melalui penggunaan tema, dimana siswa tidak

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

10

mempelajari mata pelajaran dengan terpisah, semua mata pelajaran yang

diajarkan di sekolah sudah menjadi satu kegiatan pembelajaran yang diikat

dengan tema.

Dari beberapa pengertian pembelajaran diatas dapat ditarik

kesimpulannya bahwa, pembelajaran tematik adalah pendekatan yang terdapat

di dalam pembelajaran dengan memadukan beberapa mata pelajaran dengan

menggunakan tema. Pembelajaran tematik ini juga dapat memberikan

pengalaman yang berharga dan mempunyai makna bagi siswa. Pembelajaran

tematik memiliki beberapa karakteristik sebagaimana dijelaskan oleh Majid

(2014:89-90) diantaranya yaitu: 1) berpusat pada siswa, hal ini disesuaikan

dengan pendekatan belajar yang modern dan lebih banyak menempatkan siswa

sebagai subjek belajar, sedang guru berperan lebih sebagai fasilitator; 2)

memberikan pengalaman langsung, yang artinya pembelajaran tematik yang

dapat memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam hal-hal yang

konkret atau nyata melalui tema yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari;

3) pemisahan mata pelajaran yang tidak begitu jelas karena pembelajaran

difokuskan kepada tema-tema yang lebih dekat; 4) menyajikan konsep dari

berbagai mata pelajaran, pembelajaran tematik yang menyajikan suatu konsep

dan menjadikan siswa mampu memahami konsep tersebut untuk membantu

memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari; 5) bersifat fleksibel,

artinya guru dapat mengaitkan beberapa materi dalam kehidupan sehari-hari

dengan lingkungan dimana guru dan siswa berada; 6) menggunakan prinsip

belajar seperti belajar sambil bermain sehingga membuat pembelajaran lebih

menarik dan menyenangkan.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

11

2. Kajian Kurikulum 2013 Tema Indahnya Keberagaman Subtema

Keberagaman Budaya Bangsaku

Kegiatan pembelajaran kurikulum 2013 merupakan pembelajaran tematik

terpadu yang menggunakan pendekatan scientific dengan menggunakan tema-

tema dalam pembelajarannya. Di kelas IV, terdapat 9 tema yang akan dipelajari

selama 2 semester. Pada semester 1 terdapat 5 tema dan setiap tema terdapat 3

subtema. Setiap subtema terdapat 6 pebelajaran dan setiap pembelajaran dapat

selesai dalam 1 hari.

Salah satu tema pada semester 1 kelas IV adalah Indahnya Kebersamaan.

Tema ini terdapat 3 subtema yaitu keberagaman budaya bangsaku,

kebersamaan dalam keberagaman, dan bersyukur atas keberagaman. Untuk

mencapai tujuan pembelajaran maka siswa diharapkan mampu mencapai

standar kompetensi kurikulum 2013. Subtema keberagaman budaya bangsaku

mempunyai 6 pembelajaran. Dalam pembelajaran 1 sampai dengan 6 memuat

beberapa mata pelajaran yaitu: Bahasa Indonesia, Matematika, PPKn, PJOK,

SBdP, IPA dan IPS

3. KI, KD Subtema Keberagaman Budaya Bangsaku adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Kompetensi Inti

KOMPETENSI INTI

1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.

2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, percaya diri

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga

3

Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada

tingkat dasar dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya

berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,

serta benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

4

Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam

karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan

yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

12

Tabel 2.2 Kompetensi Dasar

NO MUATAN MATA

PELAJARAN KOMPETENSI DASAR

1 PPKn 1.4 Mensyukuri berbagai bentuk keberagaman suku

bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang

terikat persatuan dan kesatuan sebagai anugerah

Tuhan Yang Maha Esa.

2.4 Menampilkan sikap kerja sama dalam berbagai

bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan

budaya di Indonesia yang terikat persatuan dan

kesatuan.

3.4 Mengidentifikasi berbagai bentuk keberagaman

suku bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang

terikat persatuan dan kesatuan.

4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku

bangsa, sosial, dan budaya di Indonesia yang

terikat persatuan dan kesatuan.

3 Matematika 3.8 Menganalisis sifat-sifat segi banyak beraturan dan

segi banyak tidak beraturan.

4.8 Mengidentifikasi segi banyak beraturan dan segi

banyak tidak beraturan.

5 SBdP 3.3 Memahami dasar-dasar gerak tari daerah.

4.3 Meragakan dasar-dasar gerak tari daerah.

4. Materi Tema 1 “Indahnya Kebersamaan” Subtema 1 “Keberagaman

Budaya Bangsaku” Pembelajaran 2

a. Mata Pelajaran Matematika

Bangun datar adalah salah satu bahasan yang sangat penting dalam

mempelajari geometri maupun penggunaan dalam kehidupan sehari-hari.

Segibanyak merupakan suatu kurva sederhana tertutup yang dibentuk oleh

segmen garis. Segmen garis yang telah membentuk segi banyak disebut sisi.

Segibanyak mempunyai minimal tiga sisi. Segibanyak dengan tiga sisi

disebut dengan segitiga. Segibanyak dengan empat sisi disebut dengan

segienpat. Segibanyak dengan lima sisi disebut dengan segilima, dan begitu

seterusnya. Apabila suatu segibanyak ukuran sisinya sama dan ukuran sudut

juga sama, maka segibanyak tersebut dinamakan segibanyak beraturan.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

13

Tabel 2.3 Bangun Datar

GAMBAR KETERANGAN

Segitiga merupakan segibanyak yang paling dasar. Segibanyak ini

mempunyai tiga sisi dan dapat dibedakan menurut sifat dari sisi

atau sudut yang membentuknya. Segitiga dengan dua sisi sama

panjang disebut dengan segitiga sama kaki. Segitiga dengan tiga

sisinya sama panjang disebut dengan segitiga sama sisi. Jika

ketiga sisi segitiga tersebut panjangnya berbeda, segitiga ini

dinamakan segitiga sembarang. Segitiga yang mempunyai sudut

siku-siku dinamakan segitiga siku-siku.

Segiempat merupakan bentuk segibanyak yang paling banyak

macamnya. Segibanyak ini mempunyai empat sisi yang

membentuk empat sudut. Beberapa bentuk segi empat itu adalah

persegi, persegi panjang, jajar genjang, layang-layang, belah

ketupat dan trapesium. Sifat dari persegi yaitu sisi yang

berhadapan sejajar, keempat sudutnya siku-siku dan keempat

sisinya sama panjang. Sifat dari jajar genjang yaitu sisi-sisi yang

berhadapan sejajar dan sama panjang. Sifat dari layang-layang

yaitu kedua sisi yang berdekatan sama panjang. Sifat dari

trapezium yaitu satu pasang sisinya sejajar.

Tangram digunakan permainan untuk orang-orang Cina kuno, ribuan

tahun yang lalu. Tangram merupakan himpunan yang terdiri dari tujuh

bangun geometri datar yang dapat dipotong dari suatu persegi. Bentuk

bangun geometri seperti segitiga, persegi, persegi panjang, jajar genjang

dapat membentuk suatu tangram.

Gambar 2.1 Tangram

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

14

b. Mata Pelajaran SBdP

Bungong Jeumpa adalah lagu daerah yang berasal dari Aceh. Bungong

Jeumpa dalam bahasa Aceh berarti bunga cempaka. Jenis tari Bungong

Jeumpa adalah tari tradisional, karena orang Aceh sering menggunakan

Jeumpa untuk berbagai kepentingan. Warnanya kuning, hijau dan

kemerahan menjadi alasan karena aromanya yang khas dan tidak dimiliki

bunga lain. Tarian ini dibagi menjadi dua gerakan. Yaitu gerakan saat

berdiri dan gerakan saat duduk.

Gerakan A (Hitungan 4×8)

Gambar 2.2 Gerakan A Bungong Jeumpa

(Sumber: www.google.com)

1) Kedua tangan di atas. Kaki jinjit hentakkan dua kali. Ke kanan 2 kali.

2) Kedua tangan di atas. Kaki jinjit hentakkan dua kali. Ke kiri 2 kali.

Gerakan B (Hitungan 2×8)

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

15

Gambar 2.3 Gerakan B Bungong Jeumpa

(Sumber: www.google.com)

1) Menghadap serong ke kanan. Kedua jari rapat ditarik ke atas. Kaki

kanan ke depan.

2) Tangan ditarik ke bawah, kaki kanan mundur.

3) Menghadap serong ke kiri. Kedua jari rapat ditarik ke atas. Kaki kiri ke

depan.

4) Bergantian kanan kiri sebanyak dua kali.

Gerakan C (Hitungan 2×8)

Gambar 2.4 Gerakan C Bungong Jeumpa

(Sumber: www.google.com)

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

16

1) Menghadap serong ke kanan. Kedua jari rapat ditarik ke atas. Kaki

kanan ke depan.

2) Tangan ditarik ke bawah, kaki kanan mundur.

3) Menghadap serong ke kiri. Jari kedua tangan dirapatkan, lalu ditarik ke

atas. Kaki kiri melangkah ke depan.

4) Bergantian kanan kiri masing-masing sebanyak dua kali.

Gerakan D (Hitungan 4×8)

Gambar 2.5 Gerakan D Bungong Jeumpa

(Sumber: www.google.com)

1) Kedua telapak tangan saling berhadapan.

2) Dibalik ke kanan dan kiri bergantian. Kaki berjalan di tempat sambil

diayun.

Gerakan E (Hitungan 2×8)

Gambar 2.6 Gerakan E Bungong Jeumpa

(Sumber: www.google.com)

1) Kedua tangan memegang bahu, tangan didorong ke depan. Tangan lurus

jari tangan mengarah ke atas.

2) Kaki maju bergantian kanan dan kiri

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

17

c. Mata Pelajaran PPKn

Indonesia memiliki berbagai suku bangsa dan budaya. Setiap provinsi

memiliki suku bangsa serta budaya yang berbeda. Keragaman budaya

memiliki ciri yang khas. Keanekaragaman suku bangsa tidak menyebabkan

perpecahan masyarakat. Namun, semakin memperkuat dan memperkokoh

bangsa kita. Semboyan Negara kita yaitu “Bhineka Tunggal Ika” yang

artinya walaupun berbeda-beda suku, adat, budaya dan bahasa daerah tetapi

tetap satu yaitu Bangsa Indonesia. Bentuk-bentuk keragaman budaya bangsa

Indonesia sebagai berikut :

1) Bahasa daerah

Setiap suku bangsa memiliki bahasa daerah yang khas. Contohnya

yaitu Masyarakat Maluku menggunakan bahasa Ambon. Masyarakat

Sunda menggunakan bahasa Sunda. Masyarakat Bali juga biasanya

menggunakan bahasa Indonesia, bali dan bahasa inggris. Masyarakat

betawi biasanya menggunakan bahasa betawi atau melayu dialek

Jakarta. Masyarakat Jawa juga biasanya menggunakan bahasa Jawa.

2) Adat istiadat

Terdapat bermacam-macam adat istiadat. Terkadang upacara ini

dipadukan dalam agama yang dianut masyarakatnya. Meskipun

berbeda-beda, adat istiadat ini menunjukkan kekayaan budaya yang

sangat indah dan unik yang dimiliki bangsa Indonesia. Contoh pada

masyarakat:

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

18

Gambar 2.7 Upacara adat Maluku

(Sumber: www.google.com)

Maluku yaitu upacara adat obor pattimura yang dilakukan setiap

tanggal 15 Mei. Prosesi ini diawali dengan pembakaran pembakaran api

obor secara alam di puncak Gunung Saniri di Pulau Saparua.

Gambar 2.8 Upacara adat Sunda

(Sumber: www.google.com)

Pada masyarakat Sunda terdapat upacara seren taun. Upacara ini

adalah upacara adat khas tradisional Jawa Barat. Seren taun ini

merupakan yang intinya adalahmengangkut padi dari sawah ke leuit

(lumbung padi) dengan menggunakan pikulan khusus yang disebut

rengkong dan diiringi music tradisional.

Gambar 2.9 Upacara adat Bali

(Sumber: www.google.com)

Pada masyarakat Bali terdapat upacara ngaben yaitu upacara

pembakaran jenazah yang dilakukan untuk menyempurnakan jenazah.

Upacara ini dilakukan untuk mengirim jenazah pada kehidupan

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

19

mendatang. Dalam upacara ini, jenazah diletakkan dengan posisi seperti

orang tidur.

Gambar 2.10 Upacara adat Betawi

(Sumber: www.google.com)

Pada masyarakat Betawi terdapat upacara palang pintu. Upacara

ini menjadi bagian dari upacara pernikahan masyarakat Betawi. Palang

pintu menggabungkan seni beladiri dengan seni sastra pantun.

Gambar 2.11 Upacara adat Jawa

(Sumber: www.google.com)

Masyarakat Jawa memiliki upacara adat yadnya kasada atau

pujan kasada. Upacara ini merupakan upacara sesembahan berupa

persembahan sesajen kepada sang hyang widhi. Istilah yadnya

dipopulerkan setelah orang Tengger menganut agama Hindu Dharma.

3) Makanan khas daerah

Indonesia dikenal sebagai Negara yang kaya. Baik dari segi hasil

alam, rempah-rempah, budaya dan lain sebagainya. Oleh karena itu, tak

heran jika Indonesia memiliki berbagai macam makanan khas daerah.

Makanan khas Indonesia merupakan salah satu masakan yang lezat

karena di setiap masakannya disajikan dengan bumbu rempah yang

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

20

khas dan lengkap. Berikut ini beberapa makanan khas daerah di

Indonesia:

Gambar 2.12 Makanan khas Maluku

(Sumber: www.google.com)

Makanan khas dari Maluku adalah papeda. Papeda merupakan

makanan berupa bubur sagu yang biasanya disajikan dengan ikan

tongkol. Makanan ini berwarna putih dan bertekstur lengket

menyerupai lem dengan rasa yang tawar.

Gambar 2.13 Makanan khas Sunda

(Sumber: www.google.com)

Makanan khas dari Sunda yaitu nasi tutug oncom. Makanan ini

dibuat dari nasi yang diasuk dengan oncom goring atau bakar.

Penyajian tutug oncom ini umumnya disajikan dalam keadaan hangat.

Gambar 2.14 Makanan khas Bali

(Sumber: www.google.com)

Makanan khas Bali yaitu ayam betutu. Betutu adalah lauk yang

terbuat dari ayam atau bebek utuh yang berisi bumbu, kemudian

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

21

dipanggang dalam api sekam. Betutu ini telah dikenal di seluruh

kabupaten di Bali.

Gambar 2.15 Makanan khas Betawi

(Sumber: www.google.com)

Makanan khas Betawi yaitu kerak telor. Kerak telor adalah

makanan dengan bahan-bahan beras ketan putih, telur ayam, ebi yang

disangrai kering ditambah bawang merah goreng. Selain itu diberi

bumbu yang dihaluskan berupa kelapa sangrai, cabai merah, kencur,

jahe, merica butiran, garam dan gula pasir.

Gambar 2.16 Makanan khas Jawa

(Sumber: www.google.com)

Makanan khas Jawa yaitu rawon. Rawon adalah masakan

Inconesia berupa sup daging berkuah hitam. Bumbu hitam tersebut

merupakan campuran bumbu khas yang menggunakan kluwek.

4) Alat musik

Indonesia merupakan Negara yang terkenal akan keanekaragaman

budayanya. Salah satunya adalah alat musik tradisional. Alat music

tradisional di Indonesia memiliki nama dan kegunaannya yang unik di

masing-masing daerah. Berikut ini nama alat musik daerah dan

penjelasannya:

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

22

Gambar 2.17 Alat Musik khas Maluku

(Sumber: www.google.com)

Alat musik tradisional asal Maluku yaitu tifa. Tifa ini mirip dengan

alat musik gendang yang dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik

ini terbuat dari sebatang kayu yang dikosongi isinya dan pada salah satu

ujungnya ditutupi, dan biasanya penutupnya digunakan kulit rusa yang

telah dikeringkan. Bentuknyapun biasanya dibuat dengan ukiran.

Gambar 2.18 Alat Musik khas Sunda

(Sumber: www.google.com)

Alat musik tradisional asal Sunda yaitu seruling. Seruling adalah

alat musik tiup yang terbuat dari kayu atau bambo. Suara suling berciri

lembut dan dapat dipadukan dengan alat musik lain.suling modern

untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau campuran

keduanya.

Gambar 2.19 Alat Musik khas Bali

(Sumber: www.google.com)

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

23

Alat musik tradisional asal Bali yaitu gamelan Bali. Gamelan ini

memiliki perbedaan dengan gamelan Jawa yaitu dentuk wilah lebih

tebal, bentuk pencon lebih banyak dari wilah, dan ritme lebih cepat.

Gamelan Bali sangat khas terutama melalui bunyinya yang meledak-

ledak, berkecepatan tinggi, dan bagian gending yang lebih dinamis.

Gambar 2.20 Alat Musik khas Betawi

(Sumber: www.google.com)

Alat musik tradisional asal Betawi yaitu rebana. Rebana merupakan

gendang berbentuk bundar dan pipih. Bingkai berbentuk lingkaran

terbuat dari kayu yang dibubut, dengan salah satu sisi untuk ditepuk

berlapis kulit kambing.

Gambar 2.21 Alat Musik khas Jawa

(Sumber: www.google.com)

Alat musik tradisional asal Jawa yaitu bonang. Bonang terbagi

menjadi dua yaitu bonang barung dan bonang penerus. Bonang barung

berukuran sedang, beroktaf tengah sampai tinggi.

5) Pakaian adat

Pakaian adat digunakan sebagai simbol masing-masing daerah,

pakaian adat Indonesia ini bisa digunakan sebagai media pengenalan

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

24

ragam budaya Indonesia ke mancanegara, yang nantinya akan semakin

menarik wisatawan asing untuk berkunjung ke Indonesia. Selain

berfungsi sebagai penutup tubuh, pakaian juga menunjukkan budaya

suatu daerah. Berbagai suku bangsa memiliki pakaian tradisionalnya

sendiri, yaitu:

Gambar 2.22 Pakaian Adat Maluku

(Sumber: www.google.com)

Pakaian adat Maluku yaitu baju cele. Pakaian ini memiliki garis-

garis geometris atau berkotak-kotak kecil. Warna baju ini adalah warna-

warna cerah, namun lebih sering didominasi dengan warna merah.

Gambar 2.23 Pakaian Adat Sunda

(Sumber: www.google.com)

Pakaian adat Sunda yaitu pangsi Sunda. Pangsi merupakan setelan

pakaian berupa kemeja polos yang agak longgar serta celana yang juga

longgar dan panjangnya tidak melebihi mata kaki. Pakaian ini

umumnya dipakai oleh laki-laki.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

25

Gambar 2.24 Pakaian Adat Bali

(Sumber: www.google.com)

Pakaian adat Bali yaitu baju payas agung. Baju ini digunakan saat

acara pernikahan. Dari banyaknya pakaian pengantin Bali, ada juga

baju adat kayas agung yang telah dimodifikasi dengan tidak

meninggalkan unsur dasar dari pakaian adat Bali.

Gambar 2.25 Pakaian Adat Betawi

(Sumber: www.google.com)

Pakaian adat Betawi yaitu baju adat Betawi pria dan wanita. Baju

adat Betawi pria yang digunakan sehari-hari adalah baju koko. Baju

adat Betawi wanita dikenakan wanita Betawi sehari-hari adalah baju

kurung dengan model lengan pendek. Baju kurung ini bisa dalam

bentuk polosan atau menambahkan saku pada bagian sisi depannya.

Baju wanita sendiri identic dengan warna-warna yang sangat mencolok

seperti merah, kuning, atau hijau.

Gambar 2.26 Pakaian Adat Jawa

(Sumber: www.google.com)

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

26

Pakaian adat Jawa yaitu baju pesa’an. Baju pesa’an ini bisa

digunakan pada acara-acara penting masyarakat Madura seperti upacara

pernikahan. Pakaian adat ini terdiri atas busana wanita dan pria.

6) Tarian daerah

Indonesia menyimpan kebudayaan yang luar biasa, salah satunya

adalah tarian daerah. Tarian daerah merupakan tarian yang berkembang

di suatu daerah dan menciptakan suatu identitas budaya dari masyarakat

di daerah tersebut. Tarian daerah biasanya menceritakan sejarah atau

kebiasaan yang berkembang di masyarakat yang bersangkutan. Berikut

ini beberapa contoh tarian dan penjelasannya:

Gambar 2.27 Tarian Daerah Maluku

(Sumber: www.google.com)

Tarian daerah asal Maluku yaitu tari lenso. Tarian ini biasanya

dibawakan secara ramai-ramai bila ada pesta. Dalam tarian ini, yang

menjadi perantara adalah lenso atau selendang. Selendang inilah yang

menjadi isyarat: selendang dibuang berarti lamaran ditolak, sedangkan

selendang diterima berarti persetujuan.

Gambar 2.28 Tarian Daerah Sunda

(Sumber: www.google.com)

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

27

Tarian asal Sunda yaitu tari merak yang terinspirasi dari burung

merak. Tari merak adalah salah satu tarian yang menggambarkan

ekspresi kehidupan burung merak. Pakaian yang dipakai penari

memiliki motif seperti bulu merak.

Gambar 2.29 Tarian Daerah Bali

(Sumber: www.google.com)

Tarian asal Bali yaitu tari legong. Tari legong memiliki gerakan

yang sangat kompleks dengan menyatukan antara gerakan dengan

iringan musik melalui alat musik tradisional yaitu gamelan. Tarian ini

memiliki makna yang menceritakan tentang nilai keagamaan dan nilai

sejarah.

Gambar 2.30 Tarian Daerah Betawi

(Sumber: www.google.com)

Tarian asal Betawi yaitu tari yapong. Tarian ini merupakan tarian

kontemporer yang melambangkan suka cita dan pergaulan masyarakat.

Tari yapong sendiri merupakan suatu adegan dalam sendratari dimana

para penari menari dengan riang gembira menyambut kedatangan

Pangeran Jayakarta.

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

28

Gambar 2.31 Tarian Daerah Jawa

(Sumber: www.google.com)

Tarian asal Jawa yaitu tari remo. Tari remo ini menggambarkan

keberanian seorang Pangeran yang berjuang di medan perang. Gerakan

dalam tari remo lebih mengutamakan gerakan kaki yang rancak dan

dinamis. Dalam pertunjukan tari ini biasanya diiringi oleh musik

gamelan yang terdiri dari bonang, kethuk, kenong, kempul, dan gong.

5. Media Pembelajaran

a) Pengertian Media Pembelajaran

Media bentuk jamak (medium) adalah perantara, yang memiliki arti

komunikasi atau sarana penyampaian. Berasal dari bahasa latim medium

“antara”, istilah ini merujuk pada suatu hal yang membawa sebuah pesan

berupa informasi kepada penerima dari suatu sebuah sumber. Terdapat

beberapa dasar dari media yaitu audio, visual, video, teks, dan perekayasa

(Smaldino, dkk. 2011:7). Media pembelajaran merupakan sesuatu yang

dapat menyampaikan informasi atau pesan kepada penerima agar proses

belajar mengajar berjalan secara lebih efektif dan efisien sehingga suasana

belajar menjadi kondusif (Munadi, 2010:8)

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan

untuk menyampaikan informasi atau materi pembelajaran. Perkembangan

jaman sekarang ini teknologi dunia berkembang dengan cepat sehingga

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

29

adanya media pembelajaran sudah tidak menyulitkan siswa dalam mencari

informasi yang lebih luas. Sama halnya dengan pendapat Haryono

(2014:94) pengertian Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat

merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan serta dapat menyalurkan suatu

pesan sehingga dapat menciptakan proses belajar yang lebih baik. Selain itu

siswa juga dapat memperbanyak informasi yang baru dan menambah

kepekaan terhadap rangsangan siswa dalam proses pembelajaran.

Menurut Newby dalam Wibawanto (2017:5-6) media pembelajaran

merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan suatu pedan dalam

pembelajaran atau sesuatu yang mengandung muatan dalam membelajarkan

siswa. Media pembelajaran dsini mempunyai peran dalam menjembatani

proses interaksi antara guru dan siswa atau siswa dengan siswa yang lain

dalam berkomunikasi dengan tujuan untuk memberikan suatu informasi di

dalam proses belajar mengajar.

Media pembelajaran merupakan suatu komponen yang sangat penting

dalam proses pembelajaran, tujuannya agar pembelajaran dapat berjalan

lebih efektif dan efisien. Proses pembelajaran akan lebih menarik saat guru

menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan yang dibutuhkan

siswa. Proses pembelajaran yang dilakukan untuk mendorong siswa dalam

belajar akan menimbulkan semangat dalam mengikuti proses pembelajaran

dan akan mendapatkan hasil yang optimal. Media pembelajaran mempunyai

peran sebagai alat untuk mengantarkan informasi agar siswa lebih mudah

dan memahami materi pembelajaran.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

30

b) Jenis Media Pembelajaran

Media pembelajaran menurut Leshin, dkk (dalam Arsyad, 2002: 79-

101) sebagai berikut:

1) Media berbasis manusia

Media berbasis manusia ini adalah media yang digunakan untuk

mengirim, mentransfer, mengkomunikasikan peran suatu informasi.

2) Media berbasis cetakan

Media berbasis cetakan yang paling sering didengar atau yang banyak

dikenal adalah buku, jurnal, majalah, dan lks.

3) Media berbasis visual

Media berbasis visual mempunyai peran yang sangat penting di dalam

proses pembelajaran. Media visual juga dapat memperlancar ingatan

dan pemahaman siswa dalam belajar.

4) Media berbasis audio-visual

Media visual yang menyatukan penggunaan suara perlu pekerjaan

tambahan untuk membuatnya. Media audio-visual ini memerlukan

pekerjaan tambahan seperti penulisan naskah dan storyboard.

Pekerjaan tambahan ini memerlukan persiapan, rancangan dan

penelitian yang matang.

5) Media berbasis computer

Komputer memilih fungsi yang berbeda di bidang pendidikan dan

latihan computer mempunyai peran sebagai manajer dalam proses

pembelajaran. Komputer dapat mendukung pembelajaran dan

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

31

pelatihan, namun komputer merupakan penyampai utama materi

pembelajaran.

Berdasarkan penjelasan diatas mengenai jenis-jenis media pengajaran

maka dapat disimpulkan bahwa media dapat dikategorikan menjadi tujuh

jenis yaitu media audio, media visual, media audio-visual dan multimedia.

Menurut Asyhar (2012:45) penelitian ini menggunakan jenis media berupa

multimedia. Multimedia adalah media pembelajaran yang terdiri dari

gabungan jenis media dan peralatan yang saling berhubungan di dalam

proses pembelajaran. Media ini melibatkan beberapa indra yaitu indra

penglihatan dan indra pendengaran melalui media teks, audio, visual gerak

dan visual diam. Selain itu media interaktif ini berbasis computer dan

teknologi informasi. Penggunaan multimedia interaktif ini perlu adanya

orang yang bisa mengendalikan multimedia tersebut yang akan didukung

dengan perangkat keras berupa computer atau laptop sebagai alat

pengendali sehingga pengguna dapat mengontrol media tersebut

berdasarkan kehendaknya (Munir, 2012:5).

c) Fungsi Media Pembelajaran

Menggunakan media pembelajaran pada orientasi pengajaran sangat

membantu dalam terbentuknya keefektivan proses pembelajaran. Selain itu

media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi dan minat siswa, dapat

membantu meningkatkan pemahaman terhadap materi, informasi yang

disajikan lebih menarik, memudahkan mengartikan materi dan memadatkan

informasi (Ariani, dkk 2010:8).

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

32

Media pembelajaran di dalam proses pembelajaran mempunyai fungsi

sebagai penyalur pesan atau informasi dari guru kepada siswa. Berikut ini

fungsi media pembelajaran menurut Asyhar (2011:30-40):

1) Fungsi semantik, yaitu fungsi dari media yang memperjelas arti dari

sebuah kata, istilah, simbol atau tanda.

2) Fungsi fiksatif, artinya fungsi yang mempunyai kemampuan untuk

menangkap, menyimpan dan menampilkan kembali suatu objek atau

suatu kejadian sehingga dapat digunakan kembali sesuai kebutuhan.

3) Fungsi manipulatif, yakni fungsi yang mempunyai kemampuan untuk

menampilkan kembali peristiwa atau kejadian dengan berbagai cara,

bentuk dan teknik.

4) Fungsi distributif, maksudnya bahwa dalam sekali penggunaan suatu

materi, kejadian atau objek, dapat diikuti oleh peserta didik dalam

jumlah yang tak terbatas dan dalam jangkauan yang luas sehingga

dapat meningkatkan efisiensi waktu dan biaya.

5) Fungsi psikomotorik, yaitu fungsi yang digunakan untuk

meningkatkan keterampilan fisik bagi siswa.

6) Fungsi psikologis, artinya fungsi yang ada kaitannya dengan fungsi

kognitif (mengembangkan kemampuan daya pikir), fungsi afektif

(menggugah perasaan), fungsi atensi (menarik perhatian), fungsi

imajinatif dan fungsi motivasi (membangkitkan minat belajar pada

siswa).

7) Fungsi sosio-kultural, yakni media pembelajaran yang dapat

memberikan persepsi yang sama kepada siswa.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

33

Fungsi media pembelajaran menurut Ariani, dkk (2010:10) yaitu: 1)

memperjelas penyajian pada pesan atau materi supaya tidak terlalu abstrak

(dalam bentuk lisan maupun tertulis); 2) mengatasi beberapa kekurangan

seperti ruang, waktu, dan daya indera misalnya objek yang masih abstrak

dan membingungkan siswa yaitu perkembangan teknologi komunikasi yang

dapat dijelaskan secara luas dengan gambar, video, dan animasi, berbagai

macam teknologi komunikasi dan ragam budaya Indonesia dapat

ditampilkan dengan video atau film; 3) dengan menggunakan media

pembelajaran dengan tepat sikap pasif pada siswa akan dapat teratasi; 4)

media pembelajaran bisa mengatasi masalah keterbelakangan dan

pengalaman dari siswa seperti, memberi rangsangan yang sama, memberi

pengalaman yang sama, dan memberi persepsi atau pemikiran yang sama

pada siswa.

d) Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Menurut Susilo, dkk (2017:107) untuk mengetahui kualitas dari media

pembelajaran harus memperhatikan beberapa komponen yaitu : 1) kualitas

dari isi dan tujuan meliputi ketepatan media pembelajaran terhadap materi

dan karakteristik siswa, kepentingan media terhadap materi pembelajaran,

kelengkapan sebuah materi, keseimbangan, minat, dan sesuai atau tidaknya

situasi dan kondisi siswanya; 2) kualitas instruksional adalah penilaian

suatu media pembelajaran terkait mudah atau tidaknya pengoperasian media

tersebut dan dapat membantu siswa dan guru dalam sebuah pembelajaran;

3) kualitas teknis merupakan penilaian terhadap visual atau tampilan yang

digunakan di dalam sebuah media pembelajaran.

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

34

Menurut Arsyad (2011:75) kriteria pemilihan sebuah media

pembelajaran juga harus mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:

1) kualitas instruksional adalah media yang digunakan untuk mengacu ranah

afektif, kognitif, dan psikomotorik; 2) praktis adalah media pembelajaran

yang dapat bertahan lama, mudah diperoleh dan guru dapat membuatnya

sendiri; 3) media pembelajaran dapat dengan mudah dioperasikan sehingga

guru dan siswa menjadi terampil dalam menggunakan media tersebut; 4)

media efektif digunakan di dalam proses pembelajaran; 5) kualitas teknis

yaitu media pembelajaran yang dilihat dari segi tampilan menarik.

Berdasarkan penjelasan yang dapat diambil dari kriteria pemilihan

dari sebuah media pembelajaran yakni haruslah mempertimbangkan

beberapa hal yaitu, media pembelajaran harus tepat dengan materi yang

akan diajarkan dan sesuai dengan kondisi siswa, media pembelajaran

haruslah praktis dan mudah digunakan guru maupun siswa, dan media

pembelajaran juga harus menarik dari segi tampilan maupun isi.

e) Multimedia berbasis Adobe Flash Cc

Pada bab terdahulu dikatakan bahwa media dalam konteks

pembelajaran diartikan sebagai bahasa, maka multimedia dalam konteks

tersebut adalah multibahasa, yakni ada bahasa yang mudah dipahami oleh

indera pendengaran, penglihatan, penciuman, peraba dan lain sebagainya.

Dalam bahasa lain multimedia pembelajaran adalah media yang mampu

melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama proses pembelajaran

berlangsung.

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

35

Secara teknis media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar

yang dipahami sebagai segala macam sumber yang ada di luar diri

seseorang (peserta didik) dan memungkinkan (memudahkan) terjadinya

proses belajar, baik secara individual maupun kelompok. Dengan demikian,

kedudukan media sepenuhnya melayani kebutuhan belajar siswa (pola

bermedia). Artinya, untuk beberapa hal media pembelajaran dapat

menggantikan fungsi guru terutama sebagai sumber belajar. Salah satu

media yang dapat menjalankan fungsi demikian tersebut adalah program

multimedia interaktif.

Multimedia interaktif dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran

sebab cukup efektif meningkatkan hasil belajar peserta didik. Menurut

Binanto (2010:4) multimedia merupakan media yang sangat diperlukan di

sekolah karena multimedia dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan

lebih lengkap memberi materi. Multimedia dapat menjadi alat pengajaran

elektronik yang dapat membantu guru dalam proses mengajar. Jadi

multimedia memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi atau

materi untuk meningkatkan hasil belajar siswa lebih optimal.

B. Kajian Penelitian yang relevan

Pada penelitian ini terdapat tiga kajian yang relevan yang dapat digunakan sebagai

pembanding dalam pengembangan multimedia berbasis Adobe Flah.

Tabel 2.4 Kajian penelitian yang relevan

No Peneliti Judul Persamaan Perbedaan

1 Abdul

Mu’iz

(2018)

Pengembangan

Media Pembelajaran

Tematik Berbasis

Flash Sub Tema

Peredaran Darahku

Persamaan penelitian

terdahulu dengan yang saat

ini dilakukan, yaitu:

1. Penelitian yang

dilakukan dengan

Perbedaan penelitian terdahulu

dengan yang saat ini dilakukan,

yaitu:

1. Penelitian yang digunakan

menurut Lee & Owens

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

36

Sehat untuk Kelas 5

Sekolah Dasar

mengembangkan media

berbasis Adobe Flash.

2. Sekolah Dasar yang

diteliti menggunakan

kurikulum 2013.

sedangkan penelitian saat

ini menggunakan model

4D.

2. Peneliti terdahulu

mengambil materi peredaran

darahku sehat sedangkan

peneliti saat ini mengambil

materi keberagaman budaya

bangsaku.

3. Peneliti terdahulu

mengambil subyek

penelitian kelas 5 sedangkan

peneliti saat ini mengambil

subyek kelas 4

2 Ayu Laili

Sulistia

(2018)

Pengembangan

Multimedia Interaktif

Pada Materi

Perkembangan

Teknologi Pangan

untuk Siswa Kelas 3

di SDN Purwantoro 1

Malang

Persamaan penelitian

terdahulu dengan yang saat

ini dilakukan, yaitu:

1. Penelitian yang

dilakukan dengan

mengembangkan media

berbasis Adobe Flash.

2. Sekolah Dasar yang

diteliti menggunakan

kurikulum 2013.

Perbedaan penelitian terdahulu

dengan yang saat ini dilakukan,

yaitu:

1. Penelitian yang digunakan

menurut ADDIE sedangkan

penelitian saat ini

menggunakan model 4D.

2. Peneliti terdahulu

mengambil materi

perkembangan teknologi

pangan sedangkan peneliti

saat ini mengambil materi

keberagaman budaya

bangsaku.

3. Peneliti terdahulu

mengambil subyek

penelitian kelas 3 sedangkan

peneliti saat ini mengambil

subyek kelas 4

3 Bunga

Fitriah

Nurida

(2018)

Pengembangan

Bahan Ajar Interaktif

E-Modul Berbasis

Flash untuk Kelas 5

Sekolah Dasar

Persamaan penelitian

terdahulu dengan yang saat

ini dilakukan, yaitu:

1. Penelitian yang

dilakukan dengan

mengembangkan media

berbasis Adobe Flash.

2. Sekolah Dasar yang

diteliti menggunakan

kurikulum 2013.

Perbedaan penelitian terdahulu

dengan yang saat ini dilakukan,

yaitu:

1. Penelitian yang digunakan

menurut DDD-E sedangkan

penelitian saat ini

menggunakan model 4D.

2. Peneliti terdahulu

mengambil materi

komponen ekosistem

sedangkan peneliti saat ini

mengambil materi

keberagaman budaya

bangsaku.

3. Peneliti terdahulu

mengambil subyek

penelitian kelas 5 sedangkan

peneliti saat ini mengambil

subyek kelas 4

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematikeprints.umm.ac.id/54584/3/BAB II.pdf · 4.4 Menyajikan berbagai bentuk keberagaman suku bangsa, sosial, dan budaya di

37

C. Kerangka Pikir

Gambar 2.32 Kerangka Pikir

Analisis Kebutuhan:

Adanya media yang dapat mengoptimalkan penggunaan fasilitas di

kelas dan memberikan kemudahan kepada siswa dalam memahami

materi serta mampu meningkatkan minat belajar dengan suasana belajar

yang menyenangkan.

Model Pengembangan 4D

(Define, Design, Develop, Desseminate)

Define :

1. Analisis ujung

depan

2. Analisis siswa

3. Analisis

konsep

4. Analisis tugas

Design :

1. Tes awal

2. Pemilihan

media

3. Bentuk media

4. Storyboard

Development :

1. Validasi ahli

media dan ahli

materi

2. Uji coba

produk

Desseminate :

Evaluasi dan

penyebaran

Media pembelajaran multimedia flash pada tema 1 subtema 1