BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang...

66
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Olahraga a. Ruang Lingkup Olahraga Olahraga mempunyai daya tarik tersendiri bagi segala aktivitas setiap manusia, yang berpartisipasi dalam tingkat permainan yang bertujuan untuk rekreasi sampai tingkat professional dari usia muda sampai usia lanjut. Alasan mereka melakukan berbagai aktivitas olahraga tersebut diantaranya untuk kebugaran, pembentukan karakter, bersosialisasi, dan tentunya untuk kesehatan. Menurut Santoso Giriwijoyo dan Didik Jafar Sidik (2013:233) berpendapat bahwa “olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara hidup, meningkatkan kualitas hidup, dan mencapai tingkat kemampuan jasmani yang sesuai dengan tujuan”. Dari berbagai macam alasan tersebut dapat dilihat berbagai manfaat yang tidak disadari berupa kepuasan diri, serta mengalami kematangan kepribadian melalui pengalaman olahraga dari poin sosialisasi dan pembentukan karakter. Karena pada hakikatnya dalam aktifitas olahraga mempunyai aspek kerjasama, komunikasi, perjuangan, persaingan, mental jasmani maupun rohani, kebersamaan, ekspresi diri, kejujuran, serta sportifitas. Penjelasan tentang konsep olahraga hingga tuntas tidak akan berhasil diperoleh karena definisi tentang olahraga ini terus mengalami perubahan seiring dengan adanya perubahan social dan pengaruh IPTEK. Olahraga iru sendiri pada hakikatnya bersifat netral, namun masyarakatlah yang kemudian membentuk kegiatannya dan memberi arti bagi kegiatan tersebut. Karena itu, Indonesia sesuai dengan fungsi dan tujuankita mengenal beberapa bentuk kegiatan olahraga, seperti olahraga pendidikan yang bertujuan untuk mendidik, olahraga rekreasi yang bersifat rekreasi atau kesenangan, olahraga kesehatan yang bersifat rehabilitas, dan olahraga prestasi yang tujuannya untuk mencapai sebuah kemenangan. Jadi olahraga dilakukan karena berbagai

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Olahraga

a. Ruang Lingkup Olahraga

Olahraga mempunyai daya tarik tersendiri bagi segala aktivitas setiap

manusia, yang berpartisipasi dalam tingkat permainan yang bertujuan untuk

rekreasi sampai tingkat professional dari usia muda sampai usia lanjut. Alasan

mereka melakukan berbagai aktivitas olahraga tersebut diantaranya untuk

kebugaran, pembentukan karakter, bersosialisasi, dan tentunya untuk

kesehatan. Menurut Santoso Giriwijoyo dan Didik Jafar Sidik (2013:233)

berpendapat bahwa “olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan

terencana untuk memelihara hidup, meningkatkan kualitas hidup, dan

mencapai tingkat kemampuan jasmani yang sesuai dengan tujuan”. Dari

berbagai macam alasan tersebut dapat dilihat berbagai manfaat yang tidak

disadari berupa kepuasan diri, serta mengalami kematangan kepribadian

melalui pengalaman olahraga dari poin sosialisasi dan pembentukan karakter.

Karena pada hakikatnya dalam aktifitas olahraga mempunyai aspek kerjasama,

komunikasi, perjuangan, persaingan, mental jasmani maupun rohani,

kebersamaan, ekspresi diri, kejujuran, serta sportifitas.

Penjelasan tentang konsep olahraga hingga tuntas tidak akan berhasil

diperoleh karena definisi tentang olahraga ini terus mengalami perubahan

seiring dengan adanya perubahan social dan pengaruh IPTEK. Olahraga iru

sendiri pada hakikatnya bersifat netral, namun masyarakatlah yang kemudian

membentuk kegiatannya dan memberi arti bagi kegiatan tersebut. Karena itu,

Indonesia sesuai dengan fungsi dan tujuankita mengenal beberapa bentuk

kegiatan olahraga, seperti olahraga pendidikan yang bertujuan untuk

mendidik, olahraga rekreasi yang bersifat rekreasi atau kesenangan, olahraga

kesehatan yang bersifat rehabilitas, dan olahraga prestasi yang tujuannya

untuk mencapai sebuah kemenangan. Jadi olahraga dilakukan karena berbagai

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

9

alasan penting dari sisi pelakunya. Nilai-nilai dan manfaat yang diperoleh

pelaku didapatkan dari partisipasi aktif dari berbagai kegiatan yang

dilakukannya.

Berdasarkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3

Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab II Pasal 4

menyebutkan “Keolahragaan nasional bertujuan memelihara dan

meningkatkan kesehatan dan kebugaran, prestasi, kualitas manusia,

menanamkan nilai moral dan akhlak mulia, sportivitas, disiplin, mempererat

dan membina persatuan dan kesatuan bangsa, memperlakukan ketahanan

nasiaonal serta mengangkat harkat, martabat, dan kehormatan bangsa”. Maka

dapat dilihat, nilai yang terkandung dalam olahraga ini begitu positif bagi

pembentukan karakter suatu bangsa yang sesungguhnya menggambarkan

bahwa pembangunan olahraga tidak hanya cukup dengan pencapaian prestasi

yang diidentikkan dengan perolehan medali saja, tetapi dapat juga tersalurkan

dari olahraga rekreasi seperti halnya melalui pariwisata. Dengan potensi alam

maupun budaya yang dimiliki oleh Indonesia tentunya membuka peluang

besar untuk dikenal lebih luas oleh negara-negara lain. Menurut Emil Salim

(1993:6) mengutarakan bahwa “sejalan dengan pengelolaan sumber daya alam

secara lestari adalah penting untuk bisa mengembangkan gaya hidup yang

serasi dengan kemampuan daya dukung alam. Dalam hubungannya ini maka

pengembangan teknologi yang serasi dengan keperluan menyerap tenaga kerja

dan peningkatan daya dukung alam menjadi penting”. Maka olahraga sudah

pasti harus diprioritaskan karena dengan nilai-nilai tersebut diperlukan oleh

suatu bangsa yang ingin maju. Dengan keragaman sosial, budaya, serta

kondisi geografis yang spesifik juga menyebabkan keanekaragaman olahraga.

Dengan olahraga yang semakin berkembang, sehingga semakin lama semakin

kompleks baik dari jenis kegiatan sesuai tujuan yang ingin dicapai maupun

konteks lingkungan sosial budaya, serta perkembangan IPTEK yang semakin

maju.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

10

Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih,

tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

kehidupan manusia. Dari aspek keluarga dengan tingkat sosial ekonomi yang

tinggi dan memiliki kondisi sosiokultural yang berbeda. Dari dampak positif

yang diberikan oleh perkembanagn IPTEK ini misal, informasi yang didapat

akan lebih mudah, cepat dan banyak dari sumber yang tersedia. Dari segi

negatif misalnya, keluarga yang berada didaerah perkotaan cenderung lebih

membatasi anaknya untuk sekedar mengeksplorasi lingkungannya yang tanpa

disadari menghambat tumbuh kembang seorang anak tersebut. Dan struktur

kota yang minim dengan ruang terbuka menambah batasan-batasan seorang

anak melakukan interaksi yang berhubungan dengan gerak tubuh. Berbeda

dengan daerah pedesaan yang terdapat banyak ruang terbuka yang

memberikan mereka pengalaman gerak tubuh seperti memanjat, berlari,

mengembala, dan lain sebagainya.

Dari pernyataan diatas menyebutkan bahwa olahraga sangat banyak

berperan dalam berbagai ranah kehidupan yang membentuk kepribadian

seseorang. Seperti yang dikemukakan dalam Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab

VI Pasal 17 menyebutkan “Ruang lingkup olahraga meliputi kegiatan: a)

Olahraga pendidikan, b) Olahraga rekreasi., dan c) Olahraga prestasi”.

Dibidang pendidikan tampak bahwa konsep gender juga dominan,

karena sejak kanak-kanak pastilah orang tua memberlakukan pendidikan yang

berbeda-beda berdasarkan konsep gender misalnya laki-laki memperoleh

mainan mobil-mobilan, dan bagi anak perempuan diberi mainan boneka.

Tetapi dalam konsep olahraga setiap gender memiliki kebebasan memilih

cabang olahraga apa saja yang sesuai minat dan bakat mereka.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005

Tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab I pasal I ayat 11 mengatakan

“Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

11

dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan

untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, keterampilan, kesehatan, dan

kebugaran jasmani”. Menurut, pernyataan tersebut menerangkan bahwa ketika

seseorang atau sekelompok orang melakukan olahraga dengan tujuan untuk

pendidikan maka semua aktivitas gerak diarahkan untuk memenuhi tuntunan

tujuan-tujuan pendidikan, biasanya kita temukan disekolah-sekolah dengan

implikasinya, diharapkan dalam jangka yang pendek, paling tidak diarahkan

para siswa memiliki kebugaran jasmani, kesenangan melakukan aktifitas fisik

dan olahraga dan terbentuklah manusia yang sehat secara jasmani.

Olahraga rekreasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk penyegaran

kembali jasmani dan rohani seseorang. Kegiatan yang umum dilakukan untuk

rekreasi adalah pariwisata, olahraga, permainan, dan hobi. Kegiatan rekreasi

umumnya dilakukan pada akhir pekan. Secara umum rekreasi dapat dibedakan

dalam dua golongan besar, yaitu rekreasi pada tempat tertutup dan rekreasi di

alam terbuka. Rekreasi dapat dinikmati, menyenangkan, dan bisa pula tanpa

membutuhkan biaya. Rekreasi bermanfaat untuk memulihkan kondisi tubuh

dan pikiran, serta mengembalikan kesegaran. Rekreasi adalah “kegiatan atau

pengalaman sukarela yang dilakukan seseorang di waktu luangnya, yang

memberikan kepuasan dan kenikmatan pribadi. Dalam Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan

Nasional Bab I pasal I ayat 12 menyegatakan “Olahraga rekreasi adalah

olahraga yang dilakuakan oleh masyarakat dengan kegemaran dan

kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai

budaya masyarakat setempat untuk keehatan, kebugaran, dan kegembiraan”.

Olahraga rekreasi merupakan kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu luang

sebagai sarana peningkatan kesehatan serta memberi kesenangan.

Dan olahraga prestasi pada Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab I pasal 1

ayat 13 mengatakan “Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

12

mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan

melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu

pengetahuan dan teknologi keolahragaan”. Dengan olahraga dapat membina

serta mengembangkan olahragawan untuk mencapai prestasi melalui tujuan

yang dilakukan melalui sebuah pendekatan keilmuan yang menyeluruh dengan

pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Faktor-faktor dasar yang

mempengeruhi suatu kegiatan olahraga, yaitu suatu tindakan organik dari

tubuh manusia adalah sistim-sistim sosial budaya. Sistim-sistim sosial budaya

itu merupakan suatu rangkaian model-model kognitif atau pengetahuan yang

terdapat pada berbagai tingkat kesadaran manusia. Manusia menggunakan

model-model ini secara selektif bagi kepentingan mereka berdasarkan atas

tujuan-tujuan dan juga karena menarik perhatian mereka. Model-model yang

dipilih oleh manusia dalam suatu keadaan tertentu digunakan untuk menuntun

tindakan-tindakan mereka didalam menghadapi lingkungan yang nyata yang

juga menyangkut sejumlah orang. Hal ini merangsang untuk dan merupakan

sandaran bagi interprestasi yang dapat digunakan didalam menghadapi situasi,

barang atau benda, dan serangkaian kemungkinan tingkah laku manusia yang

lainnya didalam suatu lingkungan tertentu. Tidak cenderung untuk berlaku

secara konsisten, maupun bersifat homogen pada suatu kelompok manusia

tertentu.

b. Hubungan Olahraga dengan Masyarakat dan Kebudayaan

Menurut Prabang Setyono (2015:10) mengemukakan bahwa

“kehidupan sebetulnya adalah proses pertukaran energi antara organisme dan

lingkungan”. Dalam pergerakan lingkungan hidup, masyarakat melalui

berbagai kelompok yang amat beragam, terlibat secara nyata. Manusia sebagai

makhluk sosial yang memiliki kecenderungan untuk saling berkelompok

dalam rangka mencapai tujuannya masing-masing yang memanfaatkan alam,

dimana telah terjadi suatu gejala saling membantu dan tak terlepas tentunya

terdapat pertikaian. Adanya perbedaan ini bersumber dari nilai dan norma

masing-masing individu maupun kelompok tersebut. Akibat adanya pola

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

13

sosial tersebut menciptakan suatu kelompok sosial yang tak dipungkiri lagi

bahwa setiap manusia dari waktu ke waktu dalam kehidupannya akan

mengalami pola-pola kehidupan sosial yang berpengaruh pada perilaku dan

karakternya. Hubungan sosial antar manusia ini tidak lepas dari ilmu sosiologi.

Struktur sosial dipahami sebagai suatu bangunan yang terdiri dari

berbagai unsur pembentukkan yang saling berhubungan satu dengan yang lain

secara fungsional. Menurut Elly M. Setiadi & Usman Kolip (2011:37) bahwa

“masyarakat adalah sekelompok manusia yang bertempat tinggal didaerah

tertentu dalam waktu yang relatif lama, memiliki norma-norma yang mengatur

kehidupannya menuju tujuan yang dicita-citakan bersama, dan ditempat

tersebut anggota-anggotanya melakukan regenerasi (beranak pinak)”.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka manusia memiliki keinginan untuk

menyatu dengan alam lingkungan demi kelangsungan hidupnya, dan

keinginan untuk menyatu dengan manusia lain dalam rangka memudahkan

proses hidupnya. Hal tersebut tentunya dapat terjadi melalui kegiatan

olahraga. Sebagai suatu bagian yang integral dari sistim-sistim sosial budaya

dari suatu masyarakat tertentu, kegiatan-kegiatan olahraga yang ada didalam

suatu masyarakat itu berbeda-beda. Suatu kegiatan olahraga hanyalah

merupakan bagian dari suatu rangkaian tindakan dan tingkah laku manusia

yang untuk bisa dipahami ekspresinya, haruslah dilihat dan dijelaskan dengan

memperhitungkan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan-kegiatan

olahraga atau tingkah laku manusia tersebut.

Keberagaman budaya itu merupakan tantangan, karena apabila tidak

dikelola dan ditangani dengan baik maka keberagaman budaya akan dapat

mendorong timbulnya persaingan dan pertentangan sosial. Serta merupakan

sebagai peluang, karena keragaman budaya itu bila dibina dan diarahkan

secara tepat, maka akan menjadi suatu kekuatan atau potensi dalam

melaksanakan pembangunan. Pengaruh lingkungan budaya yang dalam

ekspresi keberagamaan lebih banyak ditemukan dalam hal-hal praktis dan

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

14

konkrit. Macamnya tingkah laku manusia yang ekspresinya bisa dilihat itu,

sebagian dipengeruhi oleh macam kebudayaan dari yang bersangkutan dan

yang sebagian lagi oleh suatu keadaan sekelilingnya di mana yang

bersangkutan terlibat dalam suatu interaksi sosial. Berdasarkan dalam

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2005 Tentang Sistem

Keolahragaan Nasional Bab IV Pasal 6 menyebutkan “Setiap warga Negara

mempunyai hak yang sama untuk: a) melakukan kegiatan olahraga, b)

memperoleh pelayanan dalam kegiatan olahraga, c) memilih dan mengikuti

jenis atau cabang oalahraga yang sesuai dengan bakat dan minatnya, d)

memperoleh pengarahan, dukungan, bimbingan, pembinaan, dan

pengembangan dalam keolahragaan, e) menjadi pelaku olahraga, dan e)

mengembangkan industri olahraga.

Sehubungan dengan hal ini, suatu kegiatan olahraga adalah suatu

ekspresi dari tingkah laku sosial manusia yang muncul didalam suatu daerah

tertentu yang ekspresinya juga dipengeruhi oleh macam kebudayaan dari yang

bersangkutan dan keadaan sekeliling dimana kegiatan olahraga itu

dilangsungkan.Pengertian kebudayaan tidak hanya mencakup tingkah laku

manusia saja, tetapi juga keseluruhan dari pola-pola dan hasil tingkah laku

manusia. Kebudayaan itu terlahir dan terdiri dari serangkaian elemen-elemen,

yang tumbuh dari suatu rangkian pengalaman-pengalaman ilmiah, maupun

yang berasal dari pengetahuan sehari-hari. Suatu kebudayaan terdiri dari

serangkaian unsur-unsur kebudayaan, yaitu nilai-nilai, norma-norma, dan

serangkaian simbol-simbol, baik yang verbal maupun non verbal. Partisipasi

tinggi dalam olahraga disebabkan karena dapat memberikan bahkan

menyalurkan tenaga yang baik dalam persahabatan dan mencapai tujuan untuk

sehat, gembira, menuju kehidupan serasi, selaras, dan seimbang. Manusia

bergerak tidak hanya disebabkan oleh adanya dorongan secara biologis,

melainkan juga oleh faktor kejiwaan yang berpengaruh pada fisik dan psikis.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

15

Dengan nilai budaya yang dimiliki, merupakan konsep dasar yang

bersifat umum sebagai acuan tingkah laku sebagian besar masyarakat yang

bersangkutan yang tidak dapat dirubah dengan nilai budaya lain. Seperti

misalnya olahraga tradisional yang merupakan hasil dari kebudayaan disuatu

daerah tertentu. Didukung oleh sumber daya alam, pekerjaan, infrastruktur,

nilai luhur yang didapat secara turun temurun, serta masuknya budaya asing

pada jaman terdahulu. Pendekatan pada analisis tersebut akan membentuk

sistem sebagai sebuah otonomi yang tidak dapat dihilangkan dari tindakan-

tindakan yang terbentuk, dianggap sebagai motivasi untuk secara progresif,

degenerative, atau siklis. Dengan olahraga diharapkan masyarakat mencapai

tujuan yang diharapkan dengan menjadi individu yang lebih baik karena dalam

olahraga memiliki nilai moral, norma, disiplin, toleransi, menghargai, saling

percaya, rasa persatuan, sportifitas, dan serta adanya hubungan timbal balik.

Dengan nilai dan norma yang dimiliki setiap individu tersebut berbeda, tetapi

tetap saja memiliki hubungan yang saling terkait dianggap sebagai hal yang

patut dan layak diwujudkan dalam kaidah suatu tindakan, sehingga manusia

memilik peradaban yang tinggi.

c. Kebijakan Pemerintah tentang Olahraga

Kebijakan pemerintah selalu dihadapkan pada berbagai macam

masalah mulai dari yang sederhana sampai permasalahan yang rumit. Maka

dibutuhkanlah sebuah kebijakan untuk mengatasi setiap masalah yang ada.

Untuk pemecahan masalah yang rumit tersebut mempunyai syarat yang

berbeda daripada pemecahan masalah yang sederhana. Masalah yang

sederhana memungkinkan analisis menggunakan metode-metode

konvensional, sementara masalah yang rumit menuntut analisis untuk

mengambil bagian aktif dalam mendefinikan hakekat dari masalah itu sendiri.

Gambaran tentang pemecahan masalah bertolak dari pandangan bahwa kerja

kebijakan bermula dari masalah-masalah yang sudah terartikulasi dan ada

dengan sendirinya.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

16

Kebijakan bermula ketika masalah-masalah yang telah diketahui

kemudian membuat hipotesis tentang serangkaian tindakan yang mungkin

untuk dilakukan melalui kajian yang cermat agar dapat merumuskan kebijakan

apa yang harus ditetapkan dan mengimplikasikannya dalam sebuah tindakan

nyata. Hal ini dipelajari dalam ilmu kebijakan yaitu ilmu yang berorientasi

kepada masalah kontekstual, multidisiplin, dan bersifat normative, serta

dirancang untuk menyoroti masalah fundamental yang sering diabaikan, yang

muncul ketika warga Negara dan penentu kebijakan menyesuaikan

keputusannya dengan perubahan-perubahan sosial dan transformasi politik

guna pemenuhan tujuan-tujuan demokrasi.

Seorang pemimpin dalam hal ini ialah Pemerintah haruslah mampu

membuat sebuah kebijakan yang pada prinsipnya merupakan perwujudan dari

rakyat, yang mempunyai kebijakan atas dasar kehendak dan kebutuhan rakyat

dalam sebuah Negara. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti kebijakan

yaitu “kepandaian dan kemahiran, sebagai rangkaian konsep dan asas yang

menjadi garis besar dan dasar rencana pelaksanaan suatu pekerjaan,

kepemimpinan, dan cara bertindak (Pemerintah/Organisasi), pernyataan cita-

cita, tujuan, prinsip, atau maksud sebagai garis pedoman untuk managemen

dalam usaha mencapai sasaran atau garis haluan”. Pada dasarnya kebijakan

Pemerintah tidak hanya berupa sebuah tindakan yang diambil dalam sebuah

kasus namun bisa bermakna lebih luas lagi, bisa berupa ucapan dari seorang

pemimpin, dukungan, perhatian, dan lain sebagainya yang pada intinya setiap

respon bahkan tindakan yang dilakukan seorang pemimpin bisa diartikan

sebagai kebijakan. Kebijakan Pemerintah yang telah disahkan, tidak akan

bermanfaat apabila tidak diimplementasikan, karena Pemerintah berusaha

untuk mewujudkan kebijakan yang masih bersifat abstarak ke dalam bentuk

realita. Suatu kebijakan pemerintah akan berhasil apabila dilaksanakan dan

menghasilkan dapak positif bagi masyarakat banyak.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

17

Kebijakan dalam bidang keolahragaan diposisikan pada upaya-upaya

memotivasi dan memfasilitasi masyarakat dari berbagai lapisan usia, agar

melakukan olahraga dan menjadikan olahraga sebagai gaya hidup. Yang

terutama untuk meningkatkan kesehatan, kebugaran, pergaulan sosial,

menciptakan kesenangan, serta kesejahteraan individu maupun kelompok yang

dirancang secara terencana dan sistematik. Dalam hal ini melalui olahraga

rekreasi yang memanfaatkan potensi alamnya dari sektor kepariwisataan yang

sebagai daya tarik, sekiranya mempunyai potensi sebagai medan berbagai

macam pengembangan olahraga rekreasi. Dapat dilihat dari kebijakan yang

dibuat oleh Pemerintah dalam rangka meningkatkan budaya olahraga sebagai

bagian dalam suatu proses pembangunan nasional, keberadaan dan peran

olahraga dalam kehidupan olahraga dalam kehidupan masyarakat, berbangsa

dan bernegara haruslah mendapat kedudukan yang sejajar dengan sektor

pembangunan lainnya. Hal ini memungkinkan ketersediaan sarana dan

prasarana yang di berikan olah Pemerintah Daerah khususnya.

Undang-Undang Nomor 3 tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan

Nasional Bab XI Pasal 67 Ayat 1, menyatakan bahwa “Pemerintah,

pemerintah daerah, dan masyarakat bertanggung jawab atas perencanaan,

pengadaan, pemanfaatan, pemeliharaan, dan pengawasan prasarana olahraga”.

Dengan demikian, pengelolaan sarana dan prasarana olahraga yang disediakan

dengan menggunakan APBN perlu dikelola dengan baik, karena merupakan

aset yang dapat mendorong perkembangan olahraga sebagai cerminan

seberapa besar perhatian pemerintah daerah terhadap olahraga di daerahnya.

Dan hal ini diperkuat dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun 2005 tentang

Sistem Keolahragaan Nasional Bab XI Pasal 67 Ayat 3, menyatakan bahwa

“Jumlah dan jenis prasarana olahraga yang dibangun harus memperhatikan

potensi keolahragaan yang berkembang di daerah setempat”. Dengan potensi

alam yang ada dan dikemas dalam produk kepariwisataan akankah terjadi

perubahan yang berlangsung berpengaruh, serta kemungkinan perubahan dari

kecenderungan yang ada itu terlihat spesifik, dengan kata lain adanya

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

18

perkembangan olahraga rekreasi di Kepulauan Karimunjawa Jepara Provinsi

Jawa Tengah akibat pengaruh dari perhatian Pemerintah Daerah serta

dukungan dari masyarakat sehingga tujuan yang diinginkan tercapai

menimbulkan dampak positif tanpa melupakan dampak negatifnya.

2. Olahraga Rekreasi

a. Karakteristik Olahraga Rekreasi

Olahraga mempunyai arti segala gerak raga yang yang dilakukan untuk

meningkatkan kualitas hidup, sedangkan rekreasi merupakan kegiatan yang

bertujuan untuk mencari hiburan, atau sekedar untuk melepas kelelahan

setelah dihadapkan pada berbagai kesibukan dan pekerjaan. Sehingga olahraga

rekreasi yaitu suatu kegiatan yang menyenangkan mengandung unsur gerak

positif dilakukan aktivitas indoor maupun outdoor yang didominasi unsur-

unsur olahraga sehingga dapat menyenangkan. Menurut Nurlan Kusmaedi

(2002:2) “rekreasi adalah suatu kegiatan pengisi waktu luang yang melibatkan

fisik, mental/emosi dan sosial yang mengandung sifat pemulihan kembali

kondisi seseorang dari segala beban yang timbul akibat kegiatan sehari-hari

dan dilaksanakan dengan kesadaran sendiri”. Sedangkan menurut Haryono

(1998:10) “olahraga rekreasi adalah kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu

senggang berdasarkan keinginan atau kehendak yang timbul karena memberi

kepuasan atau kesenangan”. Dan menurut Undang-Undang Nomor 3 tahun

2005 Bab VI Pasal 19 Ayat 1 menyebutkan bahwa “olahraga rekreasi

dilakukan sebagai bagian proses pemulihan kembali kesehatan dan

kebugaran”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan rekreasi merupakan

salah satu kegiatan fisik yang dibutuhkan oleh setiap manusia sebagai pelepas

lelah akibat aktivitas keseharian yang berfungsi pemberi kesenangan serta

pemulihan kesehatan dan kebugaran.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa olahraga rekreasi

mempunyai tujuan sebagai berikut:

1) Pengisi waktu luang

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

19

2) Pelepas lelah, kebosanan, dan kepenatan

3) Sebagai keseimbangan subsisten activity (kegiatan pengganti/pelengkap)

4) Sebagai pemenuhan fungsi sosial

5) Untuk kesegaran jasmani dengan olahraga yang menyenangkan

6) Memperoleh kesenangan dengan berolahraga

7) Memperkenalkan bahwa olahraga menyenangkan

Sasaran rekreasi olahraga yaitu semua kalangan masyarakat yang

disesuaikan dengan usia. Menurut Undang-Undang Nomor 3 tahun 2005 Bab

VI Pasal 19 Ayat 2 menyebutkan bahwa “Olahraga rekreasi dapat dilaksanakan

oleh setiap orang, satuan pendidikan, lembaga, perkumpulan, atau organisasi

olahraga”. Kegiatan yang dilakukan dalam olahraga rekreasi tersebut dapat

diawali dengan mengadakan perjalanan ke suatu tempat serta dapat dilakukan

oleh semua lapisan masyarakat dan tentunya olahraga tersebut sesuai dengan

usia baik itu atlet maupun non atlet dalam waktu senggang, sebagai pengisi

aktifitas sehari-hari sebagai variasi serta pembentukan mental. Seperti yang

dikemukakan oleh Djanu (1994:156) bahwa “olahraga rekreasi dapat dilakukan

oleh semua lapisan masyarakat dan semua kelompok umur baik itu atlet

maupun non atlet, didalam waktu yang luang atau senggang diantara

kesibukan-kesibukan, sebagai pengisi aktifitas sehari-hari untuk variasi

kehidupan dan untuk pembinaan fisik dan mental dalam usaha memperoleh

kesegaran jasmani dengan bentuk aktivitas fisik yang menyenangkan. Aktivitas

fisik yang menyenangkan tentunya dilakukan dalam waktu luang yang

mempunyai arti waktu yang bebas dari segala bentuk-bentuk ikatan baik

terhadap sesame manusia maupun terhadap pekerjaan bagi dirinya sendiri

maupun orang lain.

Secara psikologi banyak orang di lapangan yang merasa jenuh dengan

adanya beberapa kesibukan dan masalah, sehingga mereka membutuhkan

istirahat dari bekerja, tidur dengan nyaman, bersantai sehabis latihan,

keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan, mempunyai teman bekerja

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

20

yang baik, kebutuhan untuk hidup bebas, dan merasa aman dari resiko buruk.

Melihat beberapa kegiatan yang telah terjadi, maka rekreasi dapat disimpulkan

sebagai suatu kegiatan yang dilakukan sebagai pengisi waktu luang untuk satu

atau beberapa tujuan, diantaranya untuk kesenangan, kepuasan, penyegaran

sikap dan mental yang dapat memulihkan kekuatan baik fisik maupun mental.

Olahraga Rekreasi diarahkan untuk memasalkan olahraga sebagai

upaya mengembangkan kesadaran masyarakat dalam meningkatkan kesehatan,

kebugaran, kegembiraan dan hubungan sosial. Banyak nilai yang dapat

diperoleh dari rekreasi dengan menggunakan dasar persekutuan. Ketegangan

dapat dilepaskan dan energi yang ada dapat digunakan dengan cara-cara yang

berguna. Kreativitas dapat ditingkatkan serta dibangun, dengan cara-cara baru

untuk melakukannya dapat diperkenalkan. Salah satu manfaat penting dari

rekreasi adalah dalam pembentukan karakter/sifat. Tantangan pada pengajaran

yang efektif dengan menggunakan latar alami amat tidak terbatas bagi para

pemimpin dan para guru.

Olahraga rekreasi sudah menjadi kebutuhan setiap masyarakat di

Indonesia, yang dalam pelaksanaannya mengacu pada prinsip-prinsip sebagai

berikut:

1) Aktivitas dilakukan pada waktu senggang

2) Aktivitas bersifat fisik, mental, dan social

3) Mempunyai motivasi dan tujuan

4) Dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja

5) Dilaksanakan secara sungguh-sunggung dan fleksibel

6) Kegiatan yang dilakukan bermanfaat bagi pelaku dan orang lain

Olahraga rekreasi untuk sekarang ini bentuknya bermacam-macam

misalnya jelajah kampung, camping, little farmers, arung jeram, fun offroad,

hiking, dan masih banyak lagi tentunya. Selain olahraga dalam bentuk modern,

olahraga dalam bentuk tradisional dari suatu daerah dapat pula dijadikan

sebagai olahraga rekreasi.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

21

Prinsip-prinsip yang dapat dijadikan sebagai pedoman dalam

menyusun program dalam rekreasi oleh beberapa ahli rekreasi sebagai

berikut:

1) Rekreasi menjadi kebutuhan dasar manusia

Rekreasi yang sehat menjadi kebutuhan dasar dan merupakan

esensi kesejahteraan hidup semua umat manusia (semua lapisan,

golongan, ras, usia, dan jenis kelamin). Rekreasi dengan isi kegiatannya

yang bersifat rekreatif, bermuara pada pencapaian kesejahteraan hidup

manusia. Prinsip ini menggaris bawahi semacam keharusan bahwa

kegiatan rekreasi dan pelaksanaannya, harus selaras dengan upaya yang

menyehatkan. Ini berarti, kegiatan bersenang-senang yang dapat

membahayakan kesehatan fisik dan mental, sungguh harus dihindari.

Berkaitan dengan karakteristiknya, maka pelaksanaan rekreasi yang

sehat, harus dapat menjamin keselamatan individu. (Meyer, 1994:39)

Dari pendapat diatas mencerminkan bahwa kegiatan yang

dilakukan untuk bersenang-senang tanpa mengabaikan keselamatan

dengan tujuan utama yaitu pencapaian kesejahteraan hidup.

2) Individu mempunyai hak yang sama untuk memperoleh kepuasan

Setiap individu mempunyai kesamaan yang sama untuk

memperoleh kepuasan serta memperkaya penggunaan waktu luang.

Prinsip ini menggaris bawahi keharusan, yakni rekreasi dan

pelaksanaanya, tidak membedakan seseorang dengan lainnya. Karena itu,

seperti halnya kesempatan berolahraga, atau mengikuti pendidikan

jasmani, setiap orang berhak untuk memperoleh layanan dan

mendapatkan kesempatan yang sama. Tentu saja asas individualitas yang

berkaitan dengan kebutuhan atau kompetensi, dapat dipakai sebagai

bahan pertimbangan, sebagai pelakunya dapat mencapai hasil yang

memuaskan. (Meyer, 1994:39-40)

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

22

Dengan penggunaan waktu luang bertujuan untuk mendapatkan

kepuasan yang tidak membedakan seseorang dalam rekreasi dan

pelaksanaannya menjadi sebuah keharusan dalam pencapaian hasil yang

memuaskan.

3) Rekreasi yang sehat dapat berkembang di masyarakat

Rekreasi yang sehat dapat tumbuh dan berkembang dalam

masyarakat yang demokratis (bebas memilih, melakukan,

mengemukakan pendapat, dan lain sebagainya). Asas demokrasi juga

merupakan landasan pelaksanaan rekreasi. Maksudnya setiap individu,

selain memiliki hak dan kesempatan yang sama, juga memiliki

keleluasaan untuk memilih apa saja yang dikehendakinya untuk

dilaksanakan sebagai isi kegiatan rekreasinya. Tentu saja prinsip ini tidak

melupakan faktor tanggung jawab seseorang dalam hidup bermasyarakat.

Dalam kebebasan memilih itu, terkandung keterkaitan antara norma dan

sistem nilai dalam lingkungan masyarakat yang bersangkutan. (Meyer,

1994:40)

Dalam pelaksanaan rekreasi dalam masyarakat haruslah berasas

demokratis yang memiliki arti adanya hak dan kesempatan yang sama

bagi setiap individu dengan berpegang teguh pada tanggung jawab yang

berkaitan dengan norma dan sistem yang berlaku.

4) Rekreasi untuk tumbuh kembang seseorang

Rekreasi yang sifatnya hiburan hendaknya memberikan

kesempatan kepada setiap orang yang tumbuh dan berkembang pada

aspek-aspek yang kognitif, efektif psikomotorik, dan fisik. Pelaksanaan

rekreasi yang terkait dengan isi kegiatan dengan sifat-sifatnya yang

membangkitkan suasana yang menyenangkan. Selalu patuh pada asas

manfaat bagi pengembangan, bukan saja aspek fisik yang menyangkut

keterampilan atau efisien fungsi organ tubuh seperti tercermin dalam

kebugaran jasmani yang meningkat. Namun juga untuk membina sifat-

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

23

sifat psikologis yang terangkum dalam domain afektif, misal sikap positif

terhadap gaya hidup aktif, toleransi terhadap orang lain, kesetiakawanan,

semangat juan, dan lain-lain. Selain itu, faktor peningkatan pengetahuan

dan penalaran juga menjadi kepedulian dalam kaitannya dengan tujuan

untuk mencerdaskan seseorang dalam arti yang lebih luas. (Weiskopf,

1995:56)

Terkait dengan pelaksanaan rekreasi yang bersifat menyenangkan

diharapkan juga membangkitkan aspek-aspek kognitif, efektif

psikomotorik, dan fisik dengan pembinaan psikologis dengan domain

afektif.

5) Rekreasi menjadi tanggung jawab semua orang

Rekreasi yang sehat pada hakikatnya, bukan hanya tanggung jawab

perorangan, akan tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama antar

keluarga, masyarakat, badan lembaga-lembaga (formal dan non formal),

serta pemerintah pada semua tingkat. Prinsip ini menekankan pentingnya

tanggung jawab bersama dalam upaya menjamin kelangengan dan

kesinambungan pelaksanaan rekreasi. Maksutnya, rekreasi itu tidak tidak

akan subur kemajuannya, bila didukung oleh lingkungan masyarakat dan

bahkan pemerintah. Hal ini akan tercermin dalam upaya penyediaan

infrastruktur dan kelengkapan pendukung bagi kepentingan umum,

misalnya penyediaan taman-taman rekreasi, fasilitas transportasi, dan

dukungan bagi keselamatan dan keamanan. Kesemuanya itu tidak

mungkin dipikul oleh orang-orang, tetapi hanya dapat diwujudkan

melalui dukungan pemerintah atau mungkin juga sokongan pihak swasta.

(Meyer, 1994:42)

Tanggung jawab atas rekreasi yang sehat merupakan tanggung

jawab bersama yang dimaksud disini yaitu masyarakat dan pemerintah

dengan adanya prinsip dalam penekanan pentingnya tanggung jawab

dalam upaya adanya kelancaran serta kesinambungan atas pelaksanaan

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

24

rekreasi yang terlihat dari penyediaan sarana dan prasarana yang

memadai.

6) Rekreasi dapat berkembang dengan banyak dermawan

Rekreasi yang sehat dapat berkembang dengan baik dalam

masyaraat dengan bantuan para dermawan. Rekreasi memerlukan

fasilitas dan bahkan biaya yang bersifat langsung dikeluarkan akan

pelaksanaannya. Di Negara maju, para dermawan begitu ringan tangan

untuk memberikan bantuan, seperti menyediakan lahan yang selanjutnya

digunakan untuk kepentingan rekreasi. Penyediaan fasilitas yang

terjangkau, sangat mungkin teratasi oleh para dermawan. Karena itu,

prinsip keenam ini menekankan betapa pentingnya penggalian potensi

dilingkungan sekitar, berupa dukungan pihak-pihak yang mampu dan

berkelibahan kekayaan. (Butler, 1996:87)

Penyediaan fasilitas dan biaya yang bersifat langsung

mengandalkan potensi lingkungan yang tersedia dengan adanya

dukungan dari para investor atau para dermawan dengan kekanyaan yang

berlimpah.

7) Rekreasi dapat dilaksanakan disepanjang hayat

Kesempatan untuk melakukan kegiatan rekreasi hendaknya dapat

diperoleh sepanjang tahun (baik program yang dikelola oleh swasta

maupun pemerintah). Asas manfaat yang diperoleh disepanjang hayat

merupakan landasan penting yang perlu diperhatikan. Maksutnya,

kegiatan rekreasi sebaiknya dapat dilaksanakan disepanjang hayat

seseorang. (Weiskopf, 1995:58)

Untuk Negara Indonesia yang tidak mengenal pergantian musim,

maka pelaksanaan rekreasi disepanjang tahun sungguh memungkinkan

untuk dilakukan.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

25

8) Rekreasi untuk masyarakat

Menurut Weiskopf (1995:59) bahwa kesempatan rekreasi

memang disediakan untuk masyarakat, program rekreasi harus

memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:

a) Kebutuhan minat serta kompetensi para pesertanya

b) Jenis masyarakatnya, lokasi, kondisi ekonominya, dan lain-lain

c) Kerjasama antar badan-badan atau organisasi atau lembaga didalam

masyarakat (pemerintah dan swasta)

d) Penggunaan sumber-smber yang ada

e) Kualitas pimpinan rekreasi, khususnya dalam hal menyusun program

sesuai dengan jumlah peserta, lokasi, fungsi alat-alat, serta ruangan

yang ada

f) Perencanaan hendaknya berkelanjutan

g) Rencana pengembangan program rekreasi hendaknya mengutamakan

masalah alat, ruangan atau tempat serta kegiatan rekreasi dalam

masyarakat.

9) Rekreasi dapat dilakukan dimana saja

Kesempatan berekreasi yang memadai hendaknya dapat

diciptakan dalam keluarga, sekolah, atau tempat-tempat ibadah.

Masyarakat hendaknya ikut membantu mendidik menggunakan waktu

luang secara sehat. (Mayer, 1994:44)

Rekreasi pada hakikatnya dapat dilakukan dimana saja dan kapan

saja, dengan mengedukasi masyarakat tentang pemanfaatan waktu yang

benar-benar baik untuk pelaksanaannya.

10) Rekreasi untuk belajar tanggung jawab bagi pemimpin

Mutu bagi seorang pemimpin rekreasi, lebih-lebih yang sifatnya

sukarela, harus berkualitas tinggi terutama dalam hal intelektualnya,

penampilannya, tanggung jawab, dan sebagainya. Selain perlu untuk

menjamin tercapainya tujuan, kepemimpinan yang baik, juga menjamin

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

26

keterlaksanaan kegiatan yang dapat dipertanggung jawabkan. (Butler,

1996:85)

Dengan adanya kegiatan rekreasi memperlihatkan suatu nilai

kepemimpinan yang dimiliki seseorang atas pencapaian yang telah

didapatkan atas perencanaan yang telah disusun sebelumnya dengan.

11) Rekreasi butuh perhatian dari pemerintah

Uluran tangan dari pemerintah, baik dalam bentuk material

maupun moral, sangat diperlukan dalam usaha mengembangkan program

rekreasi dalam masyarakat yang sesuai dengan perkembangan minat dan

kebutuhan masyarakat. Dalam kaitannya dengan pelaksanaan otonomi

daerah, betapa penting peranan pemerintah daerah untuk menyediakan

fasilitas bagi masyarakat agar dapat menikmati kegiatan yang bersifat

rekreatif. Dalih rekreasi merupakan hak semua orang, hak individu, dan

bagian kebebasan untuk memilih, maka seolah-olah seseorang memiliki

otonomi yang mutlak dalam menentukan pilihannya, apa jenis kegiatan

yang akan dilakukannya untuk dinyatakan sebagai kegiata rekreasi.

Rekreasi haruslah merupakan kegiatan yang sehat dan didalamnya

terkandung tanggung jawab social dan bahkan moral. Prinsip ini

merupakan fondasi utama, sebab kegiatan bersenang-senag dapat

terjerumus dalam tindakan yang tidak direstui oleh masyarakat, atau

bahkan bertentangan dengan nilai moral. (Weiskopf, 1995:60)

Dalam penyediaan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam

upaya mengembangkan sebuah program rekreasi tergantung dalam

pelaksanaan otonomi daerah yang mengedepankan hak dari setiap

individu dalam sebuah kegiatan yang sehat serta dapat dipertangung

jawabkan secara sosial maupun moral.

Dengan adanya pendapat diatas menggambarkan bahwa potensi

lingkungan yang beragam tentunya akan memberikan keuntungan berlebih

dalam berbagai macam wahana sebagai area untuk melakukan suatu kegiatan

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

27

olahraga rekreasi. Rekreasi pada masa kini sudah menjadi kebutuhan dasar

bagi manusia, yang tentunya memili hak yang sama untuk perolehan kepuasan

melalui rekreasi ini. Perkembangan rekreasi dalam masyarakat akan

membantu tumbuh kembang dalam setiap aspek yaitu kognitif, afektif

psikomotorik, maupun fisik yang semua itu menjadi tanggung jawab bersama

yaitu masyarakat, Pemerintah, maupun para investor. Karena pada hakikatnya

rekreasi dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan siapa saja tanpa

terkecuali. Yang memberikan pengalaman, serta perhatian khusus untuk

penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.

Misal di area laut, sungai, dan danau mempunyai berbagai macam

olahraga rekreasi akuatik yang merupakan olahraga yang dilakukan didalam

air, dibawah air, dan diatas air. Yaitu berupa renang, polo air, snorkeling,

diving, rafting, fishing, kano, kayak, dan lain sebagainya. Dengan segala

kegiatan yang dilakukan di dalam air dapat melatih seseorang memperoleh

kemajuan potensi perkembangan gerak, kognisi, afeksi, dan sosial. Di area

daratan bisa melakukan olahraga rekreasi seperti voli pantai, tracking dan lain

sebagainya. Di area hutan, perbukitan, dan pegunungan bisa melakukan hiking

dan tracking. Dapat dilihat dengan masing-masing karakteristik daerah akan

memberikan manfaat dan tujuan berbeda pula yang membentuk karakteristik

olahraga tersebut.

b. Pengaruh Olahraga Rekreasi terhadap Masyarakat

Setiap individu memiliki kebebasan untuk memilih apa yang

dikehendakinya sebagai kegiatan olahraga rekreasinya. Tentu saja hal tersebut

merupakan hak yang terkait akan norma dan system nilai dalam lingkungan

masyarakat yang bersangkutan. Olahraga rekreasi merupakan kegiatan

olahraga yang ditujukan untuk rekreasi atau wisata, seperti halnya olahraga

pendidikan yaitu olahraga untuk tujuan pendidikan, atau olahraga kesehatan

yaitu olahraga untuk tujuan kesehatan serta olahraga prestasi yaitu olahraga

untuk tujuan prestasi. Olahraga wisata adalah olahraga yang dilakukan sambil

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

28

melakukan perjalanan atau merupakan kunjungan. Pelaku olahraga rekreasi

wisata dapat menjadi pelaku aktif, dapat pula menjadi pelaku pasif.

Dengan banyaknya aspek yang terkandung dalam olahraga rekreasi

memberikan berbagai nilai positif yaitu mengembangkan rasa menghargai dan

mencintai lingkungan serta melestarikannya, mengembangkan pengertian dan

kemampuan serta pemahaman akan pentingnya menjaga keseimbangan

lingkungan dan menggunakannya secara bijaksana, menggugah kesadaran

manusia akan pentingnya membina hubungan timbal balik antara manusia dan

secara tidak sadar masyarakat telah membantu mengembangkan secara positif

tingkah laku serta hubungan sosial kepada individu, olahraga rekreasi juga

membantu mengembangkan ilmu pengetahuan tentang praktek lingkungan

yang sehat, serta membuka peluang membangun kerjasama antar masyarakat,

memperkuat rasa percaya diri dan harga diri yang merupakan pondasi yang

kuat, mempererat persaudaraan dan tumbuhnya saling mendukung diantara

anggota kelompok.

Ditinjau dari orang yang melakukan perjalanan wisata, Nurlan

Kusmaedi (2002:5) dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu: 1) Turis

bisnis, yaitu mereka yang melakukan perjalanan atau kunjungan dengan alasan

untuk berbisnis, termasuk didalamnya mengunjungi konferensi, dan

mengunjungi pameran. 2) Turis spesifik, yaitu mereka yang melakukan

perjalanan hanya untuk keperluan khusus. 3) Turis waktu luang, yaitu mereka

yang mengunjungi suatu tempat untuk kesenangan atau ingin luput dari

perhatian umum atau menghabiskan waktu libur.

Dalam suatu hubungan antara kelompok masyarakat dan individu

diharapkan dapat menambah atau meningkatkan keterampilan dan koordinasi,

mendidik seseorang untuk dapat mengisi waktu luangnya dengan kegiatan

positif dalam arti, tidak merugikan dirinya sendiri, orang lain, atau

lingkungan/alam dan sebaliknya mencegah munculnya kegiatan negatif,

seperti penggunaan narkoba, vandalisme kegiatan destruktif, dan kegiatan

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

29

negatif lain yang sejenis. Mengembangkan budaya hidup sehat, baik untuk

pribadi maupun untuk orang lain dan atau lingkungan alamnya.

Dengan adanya olahraga prestasi tentunya akan membuka berbagai

peluang bagi masyarakat yang berkenaan tentang peningkatan taraf hidup.

Dengan membuka lahan baru untuk kegiatan olahraga rekreasi mengandalkan

lingkungan yang ada, kerjasama antara Pemerintah, masyarakat maupun

investor harus dilakukan untuk terjalin kerjasama yang berkesinambungan.

Pemberian fasilitas berupa akomodasi serta sarana dan prasarana yang

memadai, pembukaan penginapan, toko souvenir, pelayanan jasa dan lain

sebagainya, memberikan efek domino yang menuntut para golongan ini untuk

berfikir kreatif dalam pemberian jasa yang mereka tawarkan agar tercapai

tujuan yang diinginkan. Kepuasan dalam kegiatan olahraga rekreasi bagi

pelaksana kegiatan merupakan kunci kesuksesan dari perencanaan yang telah

dibuat. Seperti dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun

2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional Bab VI Pasal 19 Ayat 4

menyebutkan bahwa “Pemerintah, Pemerintah daerah, dan masyarakat

berkewajiban menggali, mengembangkan, dan memajukan olahraga rekreasi”.

3. Pengembangan Olahraga Rekreasi

a. Faktor Pengembangan Olahraga Rekreasi

Dunia kini semakin terbuka. Keterbukaan ini kian hari kian cepat

karena ditunjang oleh infrastruktur transportasi yang memungkinkan

terjadinya mobilitas manusia sekaligus perpindahan dan pertukaran informasi.

Disamping itu infrastruktur, teknologi, komunikasi juga sangat berpengaruh

pada proses pengembangan tersebut. Pengembangan adalah salah satu bagian

manjemen yang menitik beratkan pada implementasi potensi budaya yang

harus dilaksanakan dengan rentang waktu, berapa langka sistematis yang dapat

mengarah pada pencapaian hasil,dan hasil yangdicapai diharapkan pada

perencanaan manajeman dengan kegiatan yang sangat spesetif untuk mencapai

visi, tujuan, dan sasaran dari rencana tersebut. Dengan melakukan pendekatan

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

30

yang menenkankan kepentingan pada manfaat-manfaat sosial yang kultural

bagi masyarakat lokal bersama-sama termasuk di dalam pertimbangan

ekonomi dan lingkungan. Potensi pengembangan pariwisata sangat terkait

dengan lingkungan hidup dan sumberdaya, yang dapat dikemas melalui

olahraga rekreasi. Pendekatan yang dilakukan adalah menenkankan

kepentingan pada manfaat-manfaat sosial yang kultural bagi masyarakat lokal

bersama-sama termasuk di dalam pertimbangan ekonomi dan lingkungan.

Pengembangkan dalam olahraga rekreasi dapat terjadi melalui

pariwisata yang merupakan usaha untuk meningkatkan pendapatan asli daerah

melalui pajak hotel dan restoran, dan sekaligus meningkatkan aktivitas

ekonomi. Menurut John Finolly yang dikutip oleh Nurlan Kusmaedi (2002: 5)

mengatakan bahwa arti “rekreasi sangat luas dan tidak hanya bermain saja”.

Sedangkan menurut Jay B. Nash dalam Budhy Satyawan (2010: 35)

mengemukakan bahwa rekreasi merupakan pelengkap dari kerja, dan

karenannya merupakan kebutuhan setiap orang”. Rekreasi biasanya dilakukan

saat seseorang memiliki waktu luang, ketika bebas dari pekerjaan atau tugas,

setelah kebutuhan sehari-hari telah terpenuhi. Dengan demikian maka setiap

aktivitas orang dapat saja dijadikan aktivitas rekreasi asal memenuhi syarat-

syarat yang khas dari rekreasi. Telah diketahui bahwa setiap usaha dari setiap

orang mempunyai unsur postif dan negatif, karena manusia bukanlah makhluk

yang sempurna. Demikian pula aktivitas-aktivitas rekreasi ada yang bersifat

positif dan ada juga yang bersifat negatif.

Menurut PP RI No. 16 Tahun 2007 Pasal 93 Ayat 3 tentang

Penyelenggaraan Olahraga, ada standar minimal pelayanan olahraga untuk

olahraga rekreasi antara lain: a) Penyuluh atau instruktur, b)

Sanggar/perkumpulan, c) Pelatihan, d) Penataran, e) Invitasi atau festival, f)

Perlombaan, f) Prasarana dan sarana; dan g) Pendanaan. Pengembangan

pariwisata apapun jenis dan namanya memerlukan fungsi pengelolaan yang

kreatif dan inovatif berdasarkan atas perencanaan yang matang, konsisten, dan

evaluasi yang terukur serta konstruktif. Pembangunan wisata adalah

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

31

pembangunan yang terintegrasi dan holistik yang akan mewujudkan kepuasan

semua pihak. Untuk dapat menjadikannya sebagai produk wisata, diperlukan

integrasi aspek-aspek terkait yang terdiri dari aspek daya tarik daerah tersebut,

aspek transportasi, aspek fasilitas utama dan pendukung, dan

aspek kelembagaan berupa atribut sumber daya manusia, sistem, dan

kelembagaan terkait lainnya. Daerah yang dikembangkan sebagai pusat bisnis

merupakan pusat dari segala aktivitas para wisatawan baik wisatawan

domestik maupun mancanegara yang memerlukan pengelolaan dan penataan.

Penataan yang mendesak untuk dilakukan adalah penataan sentra bisnis

masyarakat lokal, penataan penginapan, hotel, dan sejenisnya. Berdasarkan

potensi dan peluang yang ada, maka pengembangan pariwisata perlu dilakukan

dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan pemberdayaan

ekonomi rakyat. Dalam kerangka itu pariwisata perlu mengembangkan paket-

paket wisata baru seperti agrowisata atau ekowisata. Jenis wisata semacam ini

selain tidak membutuhkan modal yang besar juga dapat berpengaruh langsung

bagi masyarakat sekitar. Masyarakat dapat diikutsertakan dan keuntungan yang

diperolehpun dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar.

Pariwisata olahraga itu ditujukan kepada suatu perjalanan orang-orang

yang bertujuan untuk melihat atau menyaksikan suatu pesta olahraga di suatu

tempat atau negara tertentu atau ikut berpartisipasi dalam kegiatan olahraga itu

sendiri. Pariwisata ini bertujuan untuk memenuhi kepuasan untuk melakukan

kegiatan olahraga yang disenangi seperti memancing, berburu, menyelam

dalam laut, mendaki, bermain sky, naik perahu, dan lain-lain. Hampir di

seluruh bagian dunia, pariwisata olahraga kini semakin maju sehingga banyak

bidang olahraga yang kini dijadikan objek maupun daya tarik bagi wisatawan,

terutama olahraga yang memanfaatkan fasilitas yang bersifat alamiah seperti

pegunungan, danau, sungai, laut maupun yang hanya menawarkan pesona

keindahan alam.

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

32

Pariwisata olahraga ini juga sering disebut dengan julukan sport

tourism yang merupakan perpaduan antara olahraga dan rekreasi (wisata) yang

saat ini berkembang pesat dan banyak diminati kalangan wisatawan muda.

Wisatawan muda yang datang ke Indonesia antara lain menginginkan

petualangan dan tantangan alam dalam. Potensi Indonesia untuk sport tourism

sangat besar baik olahraga dirgantara (udara), marine (laut) dan darat seperti

mendaki gunung dan menyelurusi sungai atau arung jeram. Kemungkinan

besar untuk Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (DEPBUDPAR) akan

menempatkan program wisata olahraga (sport tourism) sebagai salah satu

produk wisata yang terus dikembangkan secara serius, bersinergi dengan

berbagai instansi terkait seperti MENPORA, KONI, dan federasi olahraga di

seluruh tanah air. Olahraga air (water sports) akhir-akhir ini sangat di gemari

masyarakat kita, terbukti banyaknya kunjungan ke tempat-tempat penyedia

jasa wisata bahari setiap liburan sekolah, libur panjang, atau liburan akhir

tahun di berbagai tempat. Water and Adventure Sport saat ini telah

berkembang dibeberapa objek wisata yang sudah mulai dikenal di dalam

maupun di luar negeri seperti: Motor Boat, Jet Sky, Sepeda Air, Sky Boat,

Berenang, Bola Air, Dayung/Kayak, Arum Jeram permaianan/Perahu arus.

Perkembangan Water and Adventure Sport Area sangat mendapat

respon yang baik dan mendapat dukungan penuh dengan maraknya olah raga

ini sebagai wadah untuk olah raga hiburan atau pertandingan yang

diselengarakan untuk memberikan hiburan atau tontonan kepada masyarakat.

Water and Adventure Sport Area, merupakan objek wisata alam yang

dipadukan dengan wisata buatan (rekreasi) dengan pengelolaan yang

profesional.

Secara lebih spesifik peranan rekreasi dalam kehidupan sosial dapat

diklasifikasikan sebagai pengembangan rasa menghargai dan mencintai

lingkungan serta melestarikannya, pengembangan pengertian dan kemampuan

serta pemahaman akan pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan dan

menggunakannya secara bijaksana, menggugah kesadaran manusia akan

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

33

pentingnya membina hubungan timbal balik antara manusia dan

lingkungannya serta agar semakin mengenal sifat ataupun karakternya,

membantu mengembangkan secara positif tingkah laku serta hubungan sosial

kepada individu, membantu mengembangkan ilmu pengetahuan tentang

praktek lingkungan yang sehat, membantu membuat pelajaran di kelas agar

menjadi lebih berarti melalui pengalaman langsung di lapangan, membuka

peluang membangun kerjasama antar masyarakat sekolah dengan organisasi

pelayanan rekreasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya,

menumbuhkan dan atau memperkuat rasa percaya diri dan harga diri yang

merupakan pondasi yang kuat untuk menumbuhkan self concept, mempererat

persaudaraan dan tumbuhnya saling mendukung diantara anggota kelompok,

menambah atau meningkatkan keterampilan dan koordinasi, menambah

kesenangan pribadi serta rasa kebersamaan antara anggota kelompok,

mendidik seseorang untuk dapat mengisi waktu luangnya dengan kegiatan

positif dalam arti, tidak merugikan dirinya sendiri, orang lain, atau

lingkungan/alam dan sebaliknya mencegah munculnya kegiatan negatif,

seperti penggunaan narkoba, vandalisme kegiatan destruktif, dan kegiatan

negatif lain yang sejenis, mengembangkan budaya hidup sehat, baik untuk

pribadi maupun untuk orang lain dan atau lingkungan alamnya.

Secara langsung pengembangan pariwisata olahraga dapat memberikan

keuntungan yang besar pada pemerintah dalam hal meningkatkan ekonomi di

sekitar pariwisata olahraga berlangsung, meningkatkan area wisata yang

potensial, berbagi informasi dengan orang-orang untuk menstimulir partisipasi

aktif mereka, meningkatkan kerjasama antara pemerintah pusat dengan daerah

dalam mengontrol atraksi wisata dan objek wisata, mengembangkan dan

menemukan objek wisata baru untuk meningkatkan objek wisata yang sudah

ada, meningkatkan kesempatan kerja, meningkatkan produk-produk dan

pemasaran lokal dalam segala aspek pariwisata, memperkenalkan berbagai

jenis budaya daerah, memperkaya wasasan pemerintah dan pencinta olahraga

yang dipertandingkan ataupun dijadikan atraksi wisata. Penyelenggaraan

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

34

pariwisata olahraga di suatu tempat secara langsung dapat pula memberikan

keuntungan bagi masyarakat sekitar karena dapat membuka kesempatan

berusaha seperti penyediaan makanan, minuman, usaha transportasi baik

tradisional maupun konvensional. Dengan terbukanya kesempatan usaha

terjadi interaksi positif antara masyarakat dan objek wisata sehinggga dapat

menimbulkan rasa memiliki dan mau berpartisipasi secara aktif dalam

pengamanan kawasan, ketertiban, kebersihan, penyediaan sarana dan

prasarana, akomodasi, cenderamata, jasa pemandu, potografi dan lain-lain.

b. Upaya Pengembangan Olahraga Rekreasi

Olahraga mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk

melaksanakan misi hidupnya dan cita-cita hidupnya, cita-cita nasional politik,

sosial, ekonomi, kultural dan sebagainya. Olahraga merupakan proses

sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong

mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah

seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk

permainan, perlombaan atau pertandingan, dan kegiatan jasmani yang intensif

untuk memperoleh rekreasi, kemenangan, dan prestasi puncak dalam rangka

pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan

Pancasila. Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana

untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan

kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan.

Olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodic, artinya olahraga

sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat

ditinggalkan. Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan

perkembangan jasmani, rohani dan sosial. Olahraga dan pariwisata merupakan

dua disiplin ilmu yang dapat dipadukan sehingga memiliki kekuatan dan efek

ganda bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada umumnya. Menurut

Carlos Krauel & Global Marketing Turistico (2003:3) mengungkapkan bahwa

“Tourism and sport are key cultural components of our time and play a

significant role in the behaviour of present-day society. (...) Tourism and sport

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

35

are two forces that are helping to accelerate the pace at which countries are

coming closer together and the different social groups are getting to know

each other and thus also drawing closer”. Yang mempunyai arti "pariwisata

dan olahraga merupakan komponen kunci dari budaya waktu kita dan

memainkan peran penting dalam perilaku masyarakat masa kini. (...)

Pariwisata dan olahraga adalah dua kekuatan yang membantu untuk

mempercepat kecepatan di mana negara-negara yang datang lebih dekat

bersama-sama dan berbeda sosial kelompok yang saling mengenal satu sama

lain dan dengan demikian juga mendekat."

Oleh sebab itu olahraga pariwisata saat ini mendapat perhatian besar

baik dari pihak pemerintah, swasta, industri olahraga, industri pariwisata,

akademisi maupun masyarakat luas. Sport Tourism atau Pariwisata untuk

olahraga merupakan paradigma baru dalam pengembangan pariwisata dan

olahraga di Indonesia. Pariwisata olahraga mampu menunjukkan potensinya

sebagai sesuatu yang menarik, sehingga dapat menciptakan sebuah atraksi

wisata yang dapat menjadikan multicultural tourism. Atraksi wisata adalah

segala sesuatu yang terdapat di suatu daerah tujuan wisata yang merupakan

daya tarik agar orang-orang semakin memiliki minat yang lebih besar untuk

berkunjung ke suatu destinasi tempat wisata. Dengan mempunyai beberapa

syarat yang harus dimiliki yaitu adanya sesuatu yang dapat di lihat, adanya

suatu aktifitas yang akan di lakukan, adanya sesuatu yang dapat di beli. Hal ini

menjadi sangat penting karena pengembangan olahraga pariwisata

memerlukan sumber daya manusia yang unggul dan handal dalam mendesain

berbagai macam kegiatan olahraga sehingga menjadi atraksi wisata yang layak

jual karena memiliki nilai-nilai ekonomi (economic values) dan mendatangkan

keuntungan suatu negara atau daerah. Pengembangan olahraga pariwisata di

Indonesia saat ini merupakan suatu demand sehingga harus

mempertimbangkan supply yang harus tersediadi saat demand atau permintaan

meningkat.

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

36

Adanya kecenderungan ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Peluang ini selain kurang membutuhkan modal yang besar, wisata ilmiah juga

dapat memberikan kontribusi ilmiah bagi Indonesia. Kecenderungan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), transportasi,

komunikasi dan informasi yang terus meningkat dapat membuka peluang bagi

pengembangan pariwisata. Walaupun mungkin kondisi Iptek, transportasi, dan

lain-lain tersebut, saat ini belum memadai tetapi kecenderungan kemajuan

telah memberikan kemungkinan bahwa di waktu yang akan datang, akan lebih

baik. Dengan kemajuan komunikasi, transportasi dan informasi serta semakin

maraknya pembangunan lembaga-lembaga pendidikan pariwisata di seluruh

Inodensia, diharapkan dapat mempersiapkan SDM yang lebih baik serta

membuka peluang yang luas untuk bekerjasama dengan berbagai pihak di

dalam dan di luar negeri.

Walaupun telah terbuka peluang-peluang sebagaimana dikemukakan di

atas, pengembangan pariwisata pada saat ini maupun yang akan datang akan

dihadapkan pada tantangan-tantangan, dengan adanya berita-berita tantang

kerusuhan, kebakaran hutan, dan kondisi lain yang kurang baik di Indonesia

cukup menjadi komoditas yang laku dijual oleh negara-negara yang kurang

senang dengan Indonesia. Hal ini merupakan tantangan bagi Indonesia untuk

segera menciptakan keamanan. Keamanan merupakan hal yang mutlak

dibutuhkan oleh wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Karena itu

diharapkan adanya kerjasama yang baik antara pemerintah dengan seluruh

komponen bangsa dalam menciptakan keamanan. Sistem informasi yang

kurang memadahi juga tantangan yang perlu mendapat perhatian serius dalam

pengelolaan pariwisata. Hal ini menjadi penting agar pengalaman masa lalu

tidak terulang. Akibat sistem informasi yang kurang memadahi pandangan

dunia terhadap Indonesia menjadi miring, celakanya lagi ketika Jakarta atau

daerah-daerah tertentu rusuh, dunia menganggap bahwa seluruh Indonesia

rusuh sehingga mengeluarkan larangan berkunjung ke Indonesia. Untuk itu

maka diperlukan suatu sistem informasi yang profesional, mantap visinya serta

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

37

terampil dan cekatan dalam gerak langkahnya. Sistem informasi ini antara lain

bertugas untuk memberikan klarifikasi, sekaligus secara proaktif menyiapkan

dan memberikan informasi tentang obyek wisata, kesiapan sarana, prasarana

dan lain-lain. Selain itu, juga dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan

pariwisata di Indonesia ke negara-negara lain.

Dalam segi sumber daya manusia merupakan tantangan yang cukup

berat bagi pengembangan pariwisata, karena sangat menentukan segala

sesuatu yang perhubungan dengan pariwisata. Pariwisata sangat

mementingkan profesionalisme baik dalam pengelolaan investasi maupun

dalam bidang perhotelan, transportasi, komunikasi dan informasi. Selain itu,

walaupun pariwisata telah membuka peluang pasar bagi sektor-sektor lain,

akibat dari rendahnya sumber daya manusia peluang tersebut tidak dapat

dimanfaatkan secara optimal. Sumber daya manusia yang rendah dapat

menyebabkan mutu barang-barang kerajinan menurun, teknik pemasaran

kurang tepat, kurang tepat membaca trend pasar, dan lain-lain. Akibat

rendahnya sumber daya manusia dan kurangnya modal dalam negeri akan

membuka kemungkinan bahwa pariwisata akan dikuasai oleh pihak asing yang

memiliki sumber daya manusia yang lebih baik dan lebih siap dari segi modal.

Untuk itu dibutuhkan upaya-upaya khusus untuk menghindari hal tersebut.

Belum meratanya arus penerimaan wisatawan. Peristiwa ini mengindikasikan

bahwa selain kurang menarik, dapat terjadi karena belum diketahui oleh

wisatawan. Tantangan ini perlu dihadapi antara lain dengan meningkatkan

promosi dan melakukan upaya-upaya tertentu agar lebih menarik wisatawan.

Kemungkinan pariwisata dapat merusak budaya, seperti pergeseran nilai

upacara adat yang dapat mengarah kepada komersialisasi, timbulnya industri

seks, dan sebagainya. Hal ini harus diwaspadai dengan agar keutuhan dan

nilai-nilai budaya tetap diperhatikan.

c. Tujuan Pengembangan Olahraga Rekreasi

Tujuan rekreasi olahraga adalah sebagai pengisi waktu luang, pelepas

lelah, kebosanan dan kepenatan, sebagai imbangan subsisten activity (kegiatan

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

38

pengganti/pelengkap), contoh pendidikan dan pekerjaan/bekerja, sebagai

pemenuh fungsi sosial (fungsi sosial ini dilakukan untuk kegiatan

berkelompok serta rekreasi aktif), untuk memperoleh kesegaran jasmani

dengan olahraga yang menyenangkan, memperoleh kesenangan dengan cara

berolahraga, memperkenalkan olahraga bahwa olahraga itu menyenangkan.

Nurlan Kusmaedi (2002: 3) menjelaskan sebagai berikut: “Rekreasi adalah

suatu kegiatan pengisi waktu luang yang melibatkan fisik, mental / emosi dan

sosial yang mengandung sifat pemulihan kembali kondisi seseorang dari

segala beban yang timbul akibat kegiatan-kegiatan sehari-hari dan

dilaksanakan dengan kesadaran sendiri.” Dalam melakukan kegiatan olahraga

tersebut pelaku mengutamakan nilai-nilai kesenangan atau kepuasan, positif,

sehat, tanpa paksaan, dan dilakukan dalam konteks waktu senggang atau

luang. Mengenai pengertian olahraga rekreasi Husdarta (2010: 148-149)

mengatakan bahwa “Olahraga rekreasi adalah suatu kegiatan olahraga yang

dilakukan pada waktu senggang sehingga pelaku memperoleh kepuasan secara

emosional seperti kesenangan, kegembiraan, kebahagiaan, serta memperoleh

kepuasan secara fisik-fisiologis seperti terpeliharanya kesehatan dan

kebugaran tubuh, sehingga tercapainya kesehatan secara menyeluruh”. Dari

beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa olahraga rekreasi

adalah suatu kegiatan fisik yang dilakukan pada waktu luang / senggang

berdasarkan keinginan pribadi tanpa ada paksaan dari orang atau kelompok

lain dan bertujuan untuk memperoleh kepuasan secara emosional, seperti

kesenangan, kegembiraan, kebahagiaan, serta untuk memperoleh kepuasan

secara fisik dan fisiologis sehinnga tercapainya kesehatan secara menyeluruh.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No 3 pasal 1 ayat 12

Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional juga disebutkan bahwa

“olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan

kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan

kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran dan

kesenangan”. Dalam hal ini olahraga dan pariwisata mempunyai tujuan yang

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

39

sama. Kalau olahraga bertujuan untuk memberikan kesenangan maka

pariwisata adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan

kesenangan. Dalam pengembangannya pariwisata olahraga juga akan

membawa manfaat akan menambah pendapatan negara dan memperkuat

neraca pembayaran, bertambahnya pendapatan dari sektor pajak, merangsang

pertumbuhan sektor-sektor ekonomi lain, seperti pertanian, peternakan,

industri ringan, dekorasi, kerajinan dan kreasi seni yang semuanya saling

menunjang dan saling terkait. Media pariwisata dimana terjalinnya hubungan

antara para wisatawan dengan masyarakat, baik dalam hubungan pariwisata

dalam negeri maupun pariwisata internasional akan membawa pandangan

hidup baru dan memupuk nila-nilai pribadi sendiri. Dengan demikian akan

tumbuh rasa persahabatan, toleransi, saling menghargai, persatuan dan

kesatuan sehingga kea rah pergaulan nasional yang penuh kedamaian dan

ketertiban. Pada umumnya para wisatawan yang akan datang mengunjungi

daerah atau wilayah dengan maksud untuk menikmati, mengagumi suatu

kreasi budaya yang asli, maka pariwisata mendorong pengembangan kreasi,

penggalian, pemeliharaan atau pagelaran seni yang baik. Disamping hal ini

ada kaitannya dengan bertambahnya pencaharian rakyat setempat, namun

kemudian timbulnya usaha-usaha untuk meningkatkan mutu dari hasil budaya

tersebut.

Menurut UU RI No. 3 Tahun 2005 tentang Sistem

Keolahragaan Nasional, Pembinaan dan Pengembangan Olahraga

Rekreasi adalah:

a. Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan

dan diarahkan untuk memassalkan olahraga sebagai upaya

mengembangkan kesadaran masyarakat dalam meningkatkan

kesehatan, kebugaran, kegembiraan, dan hubungan sosial.

b. Pembinaan dan pengembangan sebagaimana dimaksud diatas

dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dan

masyarakat dengan membangun dan memanfaatkan potensi

sumber daya, prasarana dan sarana olahraga rekreasi.

c. Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi yang bersifat

tradisional dilakukan dengan menggali, mengembangkan,

melestarikan dan memanfaatkan olahraga tradisional yang ada

dalam masyarakat.

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

40

d. Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan

berbasis mayarakat dengan memperhatikan prinsip mudah,

murah, menarik, manfaat dan massal.

e. Pembinaan dan pengembangan olahraga rekreasi dilaksanakan

sebagai upaya menumbuh kembangkan sanggar-sanggar dan

mengaktifkan perkumpulan olahraga dalam masyarakat, serta

menyelenggarakan festival olahraga rekreasi yang berjenjang

dan berkelanjutan pada tingkat daerah, Nasional, dan

Internasional.

Dengan adanya pembinaaan dan pengembangan olahraga rekreasi yang

yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk masyarakat sebagai upaya

memasalkan olahraga yang menumbuh kembangkan olahraga dalam

perkumpulan sehingga diarapkan dapat menyelenggaraan festival dalam

tingkat nasional sampai Internasional. Secara psikologi banyak orang di

lapangan yang merasa jenuh dengan adanya beberapa kesibukan dan masalah,

sehingga mereka membutuhkan istirahat dari bekerja, tidur dengan nyaman,

bersantai sehabis latihan, keseimbangan antara pengeluaran dan pendapatan,

mempunyai teman bekerja yang baik, kebutuhan untuk hidup bebas, dan

merasa aman dari resiko buruk. Melihat beberapa pernyataan di atas, maka

rekreasi dapat disimpulkan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan sebagai

pengisi waktu luang untuk satu atau beberapa tujuan, diantaranya untuk

kesenangan, kepuasan, penyegaran sikap dan mental yang dapat memulihkan

kekuatan baik fisik maupun mental. Banyak nilai yang dapat diperoleh dari

rekreasi dengan menggunakan dasar persekutuan. Ketegangan dapat

dilepaskan dan energi yang ada dapat digunakan dengan cara-cara yang

berguna. Anak-anak dapat diajari bagaimana berolah raga dalam berbagai

kegiatan sehingga kemampuan individu dapat dibangun dan ditingkatkan

melalui rekreasi. Anak-anak perlu belajar berelasi dengan orang lain di arena

bermain sebagaimana di dalam kelas atau rumah. Kreativitas dapat

ditingkatkan dan dibangun, dan cara-cara baru untuk melakukannya dapat

diperkenalkan. Hal ini akan berpengaruh dalam pembentukan karakter/sifat.

Melalui suatu program rekreasi yang telah disusun dan direncanakan dengan

baik, anak-anak dapat belajar untuk menikmati penggunaan waktu sebaik-

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

41

baiknya. Tantangan pada pengajaran yang efektif dengan menggunakan latar

alami amat tidak terbatas bagi para pemimpin dan para guru.

Pariwisata berbasis olahraga rekreasi dalam negeri akan menumbuhkan

persatuan dan kesatuan nasional karena tumbuhnya rasa cinta pada tanah air

dan bangsa sendiri. Dan pengenalan terhadap budaya bangsa akan

menumbuhkan rasa kebanggaan pribadi terhadap bangsa sendiri. Wisatawan

senantiasa ingin mengunjungi tempat-tempat yang mereka anggap nyaman,

sejuk, pemandangan yang indah dan asli. Hal ini mendorong pemeliharaan

lingkungan alam yang sekitarnya dapat memenuhi selera para wisatawan itu.

Selain itu, pada akhirnya kita harus berusaha membangun kembali lingkungan

alam yang selama ini terlantar dan kemudian dimanfaatkan sebagai tourist

object. Konsekuensi logis dari pengembangn pariwisata ialah berkembangnya

kebutuhan sarana pariwisata dan industri pariwisata. Industri pariwisata ini

berintikan pada pemberian pelayanan sebaik mungkin. Karena itu

berkembangnya industri pariwisata akan menyerap banyak tenaga kerja dalam

semua tingkatan untuk mengisi kesempatan-kesempatan kerja yang tersedia

dalam industri itu. Kegiatan pariwisata akan melepaskan ketegangan bagi

jasmani dan rohani. Dengan demikian akan menumbuhkan kesehatan yang

baik bagi seseorang. Pelepasan ketegangan ini akan memberikan pengaruh

dalam bentuk menghimpun kembali tenaga dan sekaligus turut meningkatkan

prestasi kerja dan kehidupan yang baik dalam masyarakat.

d. Macam-Macam Pengembangan Olahraga Rekreasi

Adapun beberapa hal yang dapat menjadi peluang bagi pengembangan

olahraga melalui pariwisata saat ini, antara lain adalah: pertama, turunnya nilai

mata uang rupiah terhadap dollar, dapat memicu meningkatnya jumlah

wisatawan. karena dengan turunnya nilai mata uang rupiah memungkinkan

biaya-biaya yang dikeluarkan wisatawan asing jauh lebih rendah dibanding

sebelumnya. Dengan demikian hal ini merupakan peluang yang akan

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

42

dimanfaatkan oleh wisatawan asing maupun penyelenggara pariwisata untuk

mengembangkan olahraga dengan lebih mudah.

Dalam perkembangannya dewasa ini muncul sebutan nama

yang popular dikalangan masyarakat jenis olahraga rekreasi yang

dikatakan oleh Nurlan Kusmaedi (2002:5) yaitu:

1) Olahraga rekreasi / wisata bahari (selam, dayung , layar, Sky

air, selancar air)

2) Wisata alam (jalan kaki di alam terbuka, mendaki gunung,

panjat tebing, out bound)

3) Olahraga wisata pertandingan (sepak bola, bola voli, bola

basket, tinju, tennis)

4) Olahraga wisata playground (menembak, balap mobil, gokart,

sepeda mini)

5) Olahraga wisata dirgantara (terjun payung, paralayang, gantole,

kapal radio control)

6) Olahraga wisata hotel (fitnees, kolam renang, tennis, golf,

bilyard)

7) Olahraga wisata permainan tradisional (egrang, patol lele,

bebentengan, gobak sodor)

8) Olahraga wisata spontanitas atau improvisasi (pukul air

didalam plastic, mengambil uang logam yang disimpan dalam

papaya).

Dengan adanya berbagai macam olahraga rekreasi yang disebutkan

diatas, tentunya memberi manfaat tersendiri yang tanpa kita sadari telah

melakukannya dalam aktivitas sehari-hari. Dari beberapa pendapat diatas maka

dapat disimpulkan bahwa olahraga rekreasi adalah suatu kegiatan fisik yang

dilakukan pada waktu luang/senggang berdasarkan keinginan pribadi tanpa ada

paksaan dari orang atau kelompok lain dan bertujuan untuk memperoleh

kepuasan secara emosional, seperti kesenangan, kegembiraan, kebahagiaan,

serta untuk memperoleh kepuasan secara fisik dan fisiologis sehinnga

tercapainya kesehatan secara menyeluruh.

Kusmaedi (2002:5) mengelompokan olahraga rekreasi

kedalam beberapa kelompok menurut tempat melakukannya dapat

dibedakan menjadi empat golongan besar, yaitu:

1) Olahraga rekreasi yang dilakukan didarat

2) Olahraga rekreasi yang dilakukan diair

3) Olahraga rekreasi yang dilakukan di udara

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

43

4) Olahraga rekreasi yang dilakukan gabungan dari ke dua atau

ketiga tempat tersebut.

Adanya pengelompokan olahraga rekreasi akan mempermudah cara

membedakannya. Dilihat dari wilayah yang digunakan sebagai sarana

olahraga tersebut, akan membentuk karakteristik olahraga apa saja yang akan

tercipta. Hal tersebut merupakan bukti pengembangan yang telah dilakukan.

Kemudian Kusmaedi (2002:5) menambahkan bahwa pada

garis besarnya cabang-cabang olahraga yang dilakukan didarat ini

dapat dikelompokan lagi atau merupakan modifikasi dari:

1) Atletik seperti lari, jalan, lompat, lempar, dan nomor-nomor

khusus.

2) Senam seperti umum, artisik, dan ritmik.

3) Permainan seperti menggunakan bola dan tanpa menggunakan

bola atau permainan tradisional dan modern.

4) Bela diri import dan asli.

5) Olahraga rekreasi / olahraga wisata yang diciptakan spontanitas

baik dialam terbuka maupun tertutup.

Setelah olahraga yang paten telah digunakan, mulailah muncul ide-ide

yang kreatif dan inovatif yang bertujuan untuk mencari kesenangan tanpa

melupakan aspek kesehatannya. Menurut Kusmaedi (2002:5), cabang-cabang

olahraga rekreasi yang dapat dilakukan di air yaitu dilaut, didanau atau waduk,

di sungai, dikolam renang dapat berupa:

1) Renang

Renang adalah salah satu cabang olahraga yang

mampu meningkatkan kesehatan seseorang yang merupakan

olahraga tanpa gaya gravitasi bumi, olahraga yang dilakukan

didalam kolam air, sungai, atau laut. Gaya-gaya renang yang

diperlombakan dalam cabang renang meliputi: gaya bebas,

gaya dada, gaya kupu-kupu, dan gaya punggung. Jarak renang

yang dilombakan meliputi: 50 meter, 100meter, 200 meter,

400 meter, 800meter, dan 1500 meter baik putra maupun putri.

Renang merupakan salah satu olahraga yang terbaik untuk

pertumbuhan. Mengingat dengan melakukan kegiatan renang,

faktor tubuh tidak terlalu berpengaruh terhadap kecepatan

pada saat berenang. Berbeda dengan olahraga lari, berat badan

akan menekan panggul maka akan memperlambat laju gerakan

lari.

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

44

Dalam olahraga renang, kita akan berhubungan dengan

suatu media yaitu air, hal ini sangat berbeda apabila dibanding

dengan cabang-cabang olahraga lain, dimana medianya adalah

tanah (lapangan) atau udara di sekitarnya. Seorang atlet dalam

perlombaan atletik nomor lari 100 m, dapat berlari dengan

cepat karena tahanan (hambatan) yang dilawannya dalam

berlari adalah udara (angin). Tahanan dalam berlari ini kecil

sekali, sangat berbeda apabila atlet tersebut berlari di kolam

renang yang ke dalamannya ± 1 m, maka ia akan sukar sekali

berlari, larinya lambat dan terasa berat sekali karena tahanan

yang dihadapinya dalam berlari adalah air. Pada benda yang

bergerak di dalam air akan dipengaruhi oleh tahanan depan,

yaitu air yang menahan di depan benda tersebut, makin besar

tahanan di depannya, makin berat benda tersebut bergerak

maju, sebaliknya makin kecil tahanan yang dihadapinya,

makin cepat benda tersebut bergerak maju.

2) Snorkeling

Snorkeling (selam permukaan) atau selam dangkal

(Skyn diving) adalah kegiatan berenang atau menyelam dengan

mengenakan peralatan berupa masker selam dansnorkel. Selain

itu, penyelam sering mengenakan alat bantu gerak berupa kaki

katak (fin) untuk menambah daya dorong pada kaki.

Snorkel adalah peralatan selam berupa selang berbentuk

huruf J dengan pelindung mulut di bagian ujung sebelah bawah.

Alat ini berfungsi sebagai jalan masuk udara ketika bernapas

dengan mulut tanpa harus mengangkat muka dari permukaan

air. Pemandangan bawah air bisa dilihat sambil berenang

dengan wajah menghadap ke permukaan air dan bernapas

melalui snorkel. Penyelam bisa mengambil napas dalam-dalam

sebelum menyelam ke bawah air. Penyelam scuba

menggunakan snorkel untuk menghemat udara di dalam tabung

sewaktu berenang di permukaan air.

Kegiatan snorkeling bisa dilakukan semua orang.

Penyelam yang tidak bisa berenang atau tidak bisa mengapung

bisa mengenakan baju pelampung. Ketika menyelam di air

bersuhu rendah, penyelam memakai baju selam untuk menjaga

tubuh dari kedinginan. Selain menguasai cara bernapas dengan

mulut melalui snorkel, kegiatan snorkeling tidak memerlukan

pendidikan khusus. Pemula yang belum pernah melakukan

snorkeling bisa mempelajarinya dalam waktu singkat dari

pemandu selam. Cara mengenakan masker, snorkel, dan kaki

katak bisa dipelajari dari pemandu selam, toko selam, atau

tempat penyewaan alat selam di pinggir pantai. Walaupun

demikian, seperti halnya selam scuba, kegiatan snorkeling tidak

Page 38: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

45

untuk dilakukan seorang diri, melainkan bersama teman atau

secara berkelompok.

3) Diving

Diving (selam), yaitu terjun ke dalam laut dengan

menggunakan peralatan selam untuk menjelajahi kehidupan

bawah laut/air. Selam adalah kegiatan yang dilakukan di bawah

permukaan air, untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jenis

kegiatan menyelam dapat dibedakan menjadi beberapa jenis

tergantung anatra lain kepada kedalaman, tujuan dan jenis

peralatan yang digunakan. Kedalaman di bedakan menjadi tiga

ukuran yaitu, 1) penyelam dangkal dengan kedalaman

maksimum 10 m, 2) penyelam sedang 28dengan kedalaman <

10 m sampai 30 m, 3) penyelam dalam dengan kedalaman > 30

m.

4) Polo Air

Polo air adalah olahraga air beregu, yang dapat

dianggap sebagai kombinasi renang, sepak bola dan bola

basket. Tujuan permainan menyerupai sepak bola, yaitu untuk

mencetak gol sebanyak-banyaknya, satu gol dihitung satu poin.

Setiap regu polo air terdiri dari 13 atlet yang terdiri dari 2

penjaga gawang dan 11 pemain. Setiap regu yang akan

bertanding diwajibkan memakai uniform (training/kaos), celana

renang seragam, topi polo air yang bernomor (1 s/d 13) yang

dibedakan berwarna putih atau biru dan penjaga gawang nomor

1 dan 13 dibedakan dengan topi warna merah. (Jika regu yang

bertanding memiliki topi dengan warna tersendiri harus

membawa 2 set (1 set diberikan kepada sekretariat

pertandingan, diperlukan jika salah satu pemain dari regu

tersebut kehilangan topinya pada saat bertanding). Setiap regu

polo air menurunkan 6 pemain dengan 1 penjaga gawang, total

7 orang pemain di setiap pertandingan dan 6 orang cadangan

yang harus duduk dibangku cadangan di dalam lapangan

pertandingan, dengan 1 orang manager, 1 orang kepala pelatih

dan 1 orang asisten pelatih. Hanya kepala pelatih yang dapat

berdiri dan berjalan sampai batas 5 meter dari bangku cadangan

untuk memberikan instruksi kepada regunya pada saat posisi

regu tesebut melakukan penyerangan. Jika regu tersebut dalam

posisi bertahan kepala pelatih hanya boleh memberikan

instruksi dalam posisi duduk.

5) Kano

Kano adalah sebuah perahu kecil dan sempit, yang

biasanya digerakkan dengan tenaga manusia, tapi juga lazim

diberi layar. Kano biasanya lancip pada kedua ujungnya dan

Page 39: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

46

terbuka di bagian atasnya. namun bagian ini dapat diberi tutup.

Kano yang menggunakan tenaga manusia digerakkan dengan

kayuh. Jumlah pengayuhnya tergantung pada ukuran kanonya

sendiri (yang paling umum dua). Para pengayuh duduk

menghadap ke arah tujuan perjalanan. Perlombaan pada

olahraga kano ini dilakukan di daerah periran seperti danau,

sungai dengan aliran sungai yang deras maupun tidak. Mereka

duduk di pada pendukung yang ada di badan perahu, atau

berlutut langsung di badan perahu tersebut. Hal ini

membedakan cara mengayuh kano dengan olahraga dayung;

dalam dayung para pengayuh duduk membelakangi tujuan

perahunya. Kayuh kano dapat bersisi tunggal atau bersisi dua.

6) Dayung

Olahraga dayung yang dikenal dan berkembang di

Indonesia, sebenarnya merupakan gabungan dari tiga cabang

olahraga, yaitu canoeing, rowing, dan tradisional boat race.

Mendayung merupakan sebuah olahraga yang menggunakan

dayung dan berlangsung di atas sungai, danau, dan laut. Dalam

teknik mendayung dengan hanya dikenal dua macam kayuhan

yaitu dayung maju dan dayung mundur. Jika menginginkan

perahu bergerak kedepan maka digunakan dayung maju

sedangkan dayung mundur untuk menghentikan perahu yang

sedang bergerak maju atau memang menginginkan perahu

bergerak mundur. Jika ingin membelokkan perahu ke kanan

maka tangan kiri mendayung maju dan tangan kanan

mendayung mundur,dan sebaliknya jika ingin membelok kekiri.

7) Kayak

Kayak, yaitu jenis kano yang terbuat dari fiberglass,

diperlombakan dengan 2, 3, atau 4 awak. Kayak adalah sebuah

perahu kecil bertenaga manusia, biasanya dengan bagian depan

dan belakang tertutup, sehingga hanya menyisakan lubang

seukuran awak. Kayak dilengkapi dengan dayung berkepala

tunggal atau ganda. Kayak awalnya hanya terbuat dari kayu dan

digunakan oleh suku Ainu, Aleut dan ESkymo untuk berburu.

Sekarang kayak dibuat dari berbagai material disesuaikan

dengan kegunaannya yang semakin bervariasi. Di beberapa

daerah kayak juga dikenal sebagai kano.

8) Arung jeram

Arung jeram atau rafting adalah sebuah aktifitas yang

memadukan unsur petualangan adventure, edukasi, olahraga,

dan rekreasi dengan mengarungi alur sungai yang ber ‘jeram’

menggunakan media boat karet, dayung, kayak, dan kano.

Selain menguji nyali, aktifitas rafting juga beresiko namun asal

Page 40: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

47

setia mengikuti aba-aba yang diberikan pemandu. Namun

selain mental, kondisi fisik yang prima juga sangat disarankan

untuk dijaga agar bisa melewati tiap rintangan yang ada.

9) Jetsky

Jetsky merupakan olahraga yang menggunakan alat

yang biasa disebut dengan motor jet. Motor jet merupakan alat

transportasi untuk dikendarai diatas air atau diatas ombak yang

digunakan untuk berolahraga jetsky. Olahraga ini merupakan

salah satu olahraga yang menarik dan dapat dilakukan oleh

siapa saja, tetapi lebih baik jika mempunyai kemampua khusus,

karena merupakan suatu olahraga yang beradrenalin tinggi saat

melakukaknya diombak laut. Saat ini mesin jet bukan hanya

sekedar alat untuk berolahraga jetsky saja, tetapi juga untuk

membantu sarana olahraga air lainnya yang membutuhkan

tenaga beasar untuk melakukannya, seperti bananaboat,

parasiling, flying fish, dan olahraga lainnya. Keterampilan

utama yang dibutuhkan adalah keseimbangan. Organ yang akan

berpengaruh saat melakukan olahraga ini antara lain jantung

dan otot tungkai, otot lengan, otot lutut, otot perut, dan otot

punggung. Cukup untuk membuat tubuh kita bergerak menahan

keseimbangan. Manfaat bermain jetsky bukan hanya dari segi

fisik, namun juga mental. Secara mental, berolahraga jetsky

dapat menyenangkan hati sehingga menurunkan tingkat stress,

menekan depresi dan menumbuhkan rasa percaya diri serta

sportivitas.

Menurut Kusmaedi (2002:8) selain cabang-cabang olahraga air yang

sudah baku dapat diciptakan bentuk-bentuk permainan olahraga air sebagai

kegiatan yang bersifat rekreatif, seperti:

1) Bananaboat

Bananaboat adalah jenis permainan air menggunakan

perahu karet tunggal yang ditarik oleh speed boat berkeliling

pantai. Dinamakan bananaboat karena bentuk perahu karet

yang digunakan seperti pisang raksasa yang dapat menampung

4 sampai 5 orang, ditambah 1 orang instruktur sebagai

pendamping. Olahraga ini akan menyenangkan sekaligus

melatih keseimbangan serta kerjasama antar penumpang agar

tidak mudah terbalik saat perahu karet ditarik oleh mesin jet,

dan juga malakukan renang saat terjatuh ke air.

2) Tracking

Tracking adalah salah satu kegiatan outdoor dimana

pelakunya melakukan aktivitas berjalan kaki sebagai kegiatan

rekreatif dan olahraga. Biasanya tempat yang di tuju adalah

lokasi yang memiliki panorama indah, dengan jalur yang sudah

Page 41: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

48

di buat.Dalam segi lokasi tracking biasanya sudah memiliki

jalur yang sudah di buat sebelumnya, jarak tempuh hiking

singkat,bahkan di beberapa spot sudah di bangun papan

penunjuk sehingga memudahkan pelakunya. Berdasarkan

waktu yang di butuhkan untuk melakukan tracking tidak terlalu

lama bisa tercapai dalam sehari.

3) Hiking

Hiking adalah perjalanan panjang dilakukan dengan

berjalan kaki di daerah yang biasanya tidak ada sarana

transportasi tersedia disana, pada jalur yang belum dipetakan,

serta di lingkungan yang menantang, mungkin berbukit atau

pegunungan. Dari segi lokasi, hikingdi lakukan di daerah yang

sarana transportasi masih belum ada. Contohnya di daerah

pegunungan yang memiliki hutan belantara sehingga

pandangan kita menjadi terbatas. Hiking membutuhkan waktu

yang relatif lama, berhari-hari bahkan bisa berminggu-minggu

saat melakukan perjalanan. Lamanya waktu dalam hiking di

karenakan jalurnya yang panjang maupun pemecahan dalam

menghadapi bentuk topografi medannya. Dan jarak tempuh

hiking sangat panjang.

4) Voli Pantai

Voli pantai adalah variasi dari bola voli, yang

dimainkan di atas pasir. Dua tim yang dipisahkan oleh jaring

memukul bola voli menggunakan lengan atau tangan. Para

pemain berusaha untuk memukul bola melawati atas jaring agar

memasuki lantai di daerah lawan, serta harus mencegah bola

jatuh di daerah mereka sendiri.Voli pantai populer sebagai

aktivitas rekreasi di tempat-tempat yang

memiliki pantai berpasir yang luas, namun sering juga

dimainkan dilapangan pasir yang bukan di pantai.

Dan Kusmaedi juga mengatakan bahwa (2002:10) cabang-cabang

olahraga rekreasi yang dapat dilakukan di udara yaitu berupa:

1) Terjun Payung

Terjun payung adalah aktivitas yang melibatkan terjun

dari sebuah pesawat terbang menggunakan parasut yang

dibentangkan.

2) Gantole

Layang Gantung atau Gantolle adalah salah satu olah

raga angin. Dia merupakan olah raga rekreasi atau kompetitif

yang berhubungan dekat dengan gliding, tetapi menggunakan

pesawat yang lebih sederhana yang kadangkala hanya terdiri

dari sayap kain yang berangka-metal, dengan pilot berada di

Page 42: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

49

sebuah harness yang menggantung dari kerangka sayap dan

melakukan kontrol dengan menggerakan badan terhadap rangka

yang berbentuk segitiga yang juga menempel di kerangka

utama.

3) Paralayang

Paralayang merupakan olahraga terbang bebas dengan

menggunakan sayap kain (parasut) yang lepas landas

dengan kaki untuk tujuan rekreasi atau kompetisi. Olahraga

paralayang lepas landas dari sebuah lereng bukit atau gunung

dengan memanfaatkan angin. Angin yang dipergunakan

sebagai sumber daya angkat yang menyebabkan parasut ini

melayang tinggi di angkasa terdiri dari dua macam yaitu, angin

naik yang menabrak lereng (dynamic lift) dan angin naik yang

disebabkan karena thermal (thermal lift). Dengan

memanfaatkan kedua sumber itu maka penerbang dapat terbang

sangat tinggi dan mencapai jarak yang jauh. Yang menarik

adalah bahwa semua yang dilakukan itu tanpa menggunakan

mesin, hanya semata-mata memanfaatkan angin.

Dengan adanya berbagai macam olahraga rekreasi yang ada dari

olahraga air, darat, sampai udara dan macam olahraga yang sudah baku

sampai telah dimodifikasi merupakan ide-ide kreatif para ilmuan olahraga

yang bertujuan agar masyarakat lebih mengenal serta melakukan olahraga

dengan mengupayakan pengembangan olahraga rekreasi tersebut.

4. Potensi Alam

a. Karakteristik Potensi Alam

Pengertian potensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

kekuatan, kesanggupan, daya, atau kemampuan yang mempunyai

kemungkinan untuk dikembangkan. Pengertian alam menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia adalah segala sesuatu yang termasuk di satu lingkungan dan

dianggap sebagai satu keutuhan. Alam yang terhampar dimuka bumi begitu

luas dan penuh potensi sumber daya untuk kepentingan umat manusia, hewan,

serta tumbuhan. Sehingga potensi alam adalah sesuatu yang dapat

dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar

hidup lebih sejahtera yang ada di sekitar alam lingkungan hidup kita. Sumber

Page 43: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

50

daya alam bisa terdapat di mana saja seperti di dalam tanah, air, permukaan

tanah, udara, dan lain sebagainya.

Menurut Rudi Hartono (2009: 24) “Sumber daya alam

dapat dibedakan berdasarkan sifat, potensi, dan jenisnya yaitu:

1) Berdasarkan sifat

Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi menjadi 3,

yaitu:

a) Sumber daya alam yang terbarukan atau renewable,

misalnya hewan, tumbuhan, mikroba, air, dan lain-lain.

Disebut terbarukan karena dapat memproduksi dan

memiliki daya regenerasi.

b) Sumber daya alam yang tidak dapat terbarukan atau

nonrenewable misalnya minyak, gas, dan bahan tambang

lainya.

c) Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya, udara,

matahari, energi laut.

2) Berdasarkan potensi

Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dapat

dibagi menjadi beberapa macam antara lain sebagai berkut.

a) Sumber daya alam materi, merupakan sumber daya alam

yang dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya batu,

besi, kayu, dan lain-lain

b) Sumber daya alam energi merupakan sumber daya alam

yang dimanfaatkan energinya. Seperti batu bara, minyak

bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari dan lain-lain.

c) Sumber daya alam ruang merupakan sumber daya alam

yang berupa ruang atau tempat hidup, misalnya daratan.

3) Berdasarkan jenis

Berdasarkan jenisnya sumber daya alam dibagi menjadi dua

yaitu

a) Abiotik disebut sebagai sumber daya alam fisik seperti

benda-benda mati misalnya. Bahan tambang, air, tanah dan

lain-lain.

b) Biotik merupakan sumber daya yang berupa makhluk

hidup. Misalnya hewan, tumbuhan, mikroba dan manusia.

Dengan adanya sumber daya alam, potensi penggunaan, serta berbagai

macam jenisnya tentunya memberi nilai tersendiri dari suatu wilayah.

Indonesia merupakan salah satu Negara bahari terbesar di dunia, karakteristik

geografis Indonesia serta struktur dan tipologi ekosistemnya yang di dominasi

Page 44: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

51

oleh lautan. Sumber daya kelautan merupakan kekayaan alam yang memiliki

peluang amat potensial dimanfaatkan sebagai sumber daya yang efektif dalam

pembangunan bangsa Indonesia. Kelautan merupakan energy-konvensional

dan termasuk sumberdaya kelautan non-hayati yang dapat diperbarui memiliki

potensi untuk dikembangkan di kawasan pesisir dan laut Indonesia.

Pemanfaatan sumberdaya kelautan secara berkelanjutan juga dapat dilakukan

terhadap jasa-jasa lingkungan, terutama untuk pengembangan pariwisata.

Kekhasannya ini tidak hanya berlaku pada karakteristik sumber

dayanya saja, melainkan juga berdampak terhadap karakteristik sumberdaya

manusianya serta kelembagaan sosial yang ada. Dengan sumber daya manusia

yang ada tentunya membentuk suatu karakteristik alam yang ada karena suatu

kegiatan yang mereka lakukan dengan alam sebagai sumber penghidupan

mereka. Yang akan memberikan modal yang dapat digunakan sebagai medan

pengembangan olahraga rekreasi yang berbasis akuatik maupun darat.

Berhasil atau tidaknya sebuah upaya pengembangan tersebut tergantung pada

kreatifitas serta inovasi yang dilakukan oleh masyarakat, para usahawan,

maupun pemerintah yang memanfaatkan sumberdaya alam yang tersedia.

Tanpa merusaknya, bahkan seharusnya melestarikannya agar sumberdaya

alam tersebut dapat digunakan secara berkelanjutan sebagai obyek wisata.

Macam-macam potensi sumber daya alam yang dapat

dikelola sebagai obyek wisata alam dan budaya menurut Happy

Marpaung (2002:82-85) sebagai berikut:

1) Pantai

Pantai merupakan salah satu obyek dan daya tarik

wisata banyak diminati wisatawan. Banyak kawasan wisata

yang terkenal terletak di pantai. Jenis obyek dan daya tarik ini

erat kaitannya dengan aktivitas seperti berjemur matahari,

berselancar, dan berjalan-jalan di pantai. Dalam

perkembangannya secara umum diperlukan aksesbilitas menuju

lokasi dan tempat parkir yang memadai. Di pantai tidak boleh

terdapat bangunan, kecuali fasilitas-fasilitas non permanen

seperti parasol dan lain-lain. Pantai umum harus memiliki

fasilitas-fasilitas penjaga pantai, P3k, pos keamanan, kios-kios,

retauran dan dimungkinkan adanya fasilitas olahraga dan

Page 45: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

52

bermain lainnya seperti bola voli, bulu tangkis dan lain lain.

Penataan alam, penentuan batas bangunan dari garis partai serta

pelaksanaan prinsip-prinsip konservasi merupakan hal yang

mutlak untuk dipertimbangkan.

2) Wisata Tirta / Bahari

Dalam wisata tirta atau bahari termasuk wisata laut,

danau dan sungai. Pengembangan lingkungan wisata tirta atau

bahari memerlukan adanya pertimbangan-pertimbangan khusus

dalam perencanaannya. Fasilitas-fasilitas utama harus di

letakkan di daerah pantai, dibelakang batas garis vegetasi.

Pengelompokan fasilitas merupakan kesatuan yang komplek.

Zonasi dalam hal ini diperlukan tidak hanya untuk daerah

pantai dan belakang pantai, tetapi area perairan. Hal ini untuk

mengidari timbulnya konflik penggunaan area untuk aktivitas-

aktivitas yang berbeda-beda, misalnya antara berenang dengan

perahu, menyelam atau snorkeling dengan memancing.

Pengawasan yang ketat terhadap konservasi harus dilakukan

khususnya terhadap penggunaan lingkungan bawah laut, seperti

pelarangan pengambilan ikan-ikan hias, terumbu karang,

pengawasan terhadap jangkarjangkar dari perahi-perahu aru

motor boat, serta pengawasan limbah. Secara umum dalam

pengembangannya diperlukan aksesbilitas, fasilitas pelayanan,

pusat informasi wisata, fasilitas pelengkap, ataupun fasilitas

khusus oceanarium.

3) Pegunungan

Jenis obyek dan daya tarik wisata pegunungan

khususnya dengankegi atan menikmati pemandangan, mendaki,

berkemah, dan berfoto. Jenis obyek dan daya tarik wisata ini

termasuk gunung berapi dan bukit-bukit dengan keunikan

tertentu. Fasilitanya yang perlu disediakan antara lain adalah

aksesbilitasnya dengan jalur pemandangan yang indah berikut

view point, jalan setapak, lahan perkemahan, look out post,

tempat sampah, tempah berteduh, fasilitas pelayanan,

akomodasi, dan lain lain.

4) Daerah Liar dan Terpencil

Daerah dan terpencil merupakan satu obyek dan daya

tarik wisata yang mulai diminati. Daerah seperti ini kadang-

kadang disebut sebagai Primitive areas, dimana pengunjung

mencari ketenangan, lingkungan alami dengan pembangunan

yang terbatas serta masyarakat tradisional. Fasilitas yang perlu

disediakan antara lain parkir, jalur jalan setapak, pusat

informasi, tempat berteduh, petunjuk arah. Penyediaan lahan

berkemah dan fasilitasnya ditetapkan pada zona tertentu,

Page 46: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

53

termasuk untuk api unggun. Akomodasi jenis lain, rumah

makan, toko-toko, kios dan lain-lain diletakkan diluar kawasan

untuk akrivitas pada zona yang telah ditentukan. Obyek dan

daya tarik wisata termasuk daerah pertanian, peternakan, bukit

dan pegunungan, danau, sungai dan lain-lain yang berhubungan

dengan aktivitas menikmati pemandangan, berfoto, berkemah,

mempelajari pedesaan, hiking, cross country, berperahu,

memancing, berburu dan lainlain.

5) Taman dan Daerah Konservasi

Flora dan fauna yang unik dan menarik dapat menjadi

suatu obyek dan daya tarik wisata yang penting, yang harus

dilindungi sebagai daerah konservasi seperti taman nasional,

taman regional, suaka alam, suaka marga satwa ataupun

sebagai daerah liar yang diawasi. Konsep yang dianggap

penting saat ini dalam pengembangan obyek dan daya tarik

wisata ini adalah tujuan pendidikan bagi pengunjung tentang

apa yang mereka liat, khususnya penekanan terhadap masalah

ekologi dan konservasi pendekatan ini sangat sesuai

kecenderungan keinginan dan kebutuhan pengunjung akan

informasi yang memadai tentang lingkungan yang mereka

kunjungi.

Berbagai potensi sumber daya alam yang dimiliki tentunya

memberikan peluang yang besar bagi olahraga terutama olahraga rekreasi.

Hal ini membuka berbagai macam jenis olahraga apa saja yang akan tercipta

disetiap potensi alam yang ada yang tentunya dapat dimanfaatkan oleh

masyarakat. Menurut Emil Salim (1993:54) pandangan probabilisme,

berbagai faktor alam menjadi peluang bagi penduduk untuk

memanfaatkannya dalam pengembangan kebudayaan mesyarakat. Dipihak

alam sendiri yang telah mengalami perubahannya, bisa menjadi ancaman

bagi umat manusia. Oleh karena itu, peluang dan ancaman alam

menyediakan tantangan bagi manusia itu sendiri. Manusia selama hidupnya

dialam semesta tidak bisa lepas dari lingkungan alam, berinteraksi timbal

balik dengan lingkungan alam yang selalu berubah-ubah. Ketika manusia

semakin padat, tidak cukup melangsingkan hidupnya dengan semata

menggantungkan diri pada alam semesta. Karena semakin tidak seimbang

Page 47: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

54

antara jumlah penduduk dengan sumber daya alam, apabila tidak

dibudidayakan secara arif.

b. Faktor Potensi Alam

Menurut Wikipedia, kata alam berasal dari bahasa Inggris yaitu nature,

yang berasal dari kata Latin natura, atau kualitas esensial, disposisi bawaan,

dan pada zaman dahulu, secara harfiah berarti kelahiran. Natura adalah

terjemahan Latin dari kata Yunani physis, yang awalnya terkait dengan

karakteristik bawaan yang dimiliki tanaman, hewan, dan berbagai fitur lain di

dunia. Dalam berbagai penggunaan kata tersebut pada saat ini, alam sering

mengacu kepada geologi dan kehidupan liar. Kata alam mungkin mengacu

secara umum ke berbagai jenis tanaman hidup dan hewan, dan dalam beberapa

kasus ke proses yang berhubungan dengan benda mati yang mengenai

keberadaan jenis-jenis tertentu suatu benda dan bagaimana mereka berubah

dengan sendirinya, seperti cuaca dan geologi di Bumi, dan materi serta energi

dari mana semua hal-hal tersebut tersusun darinya. Kata ini sering diartikan

sebagai lingkungan alam atau hewan liar, batu, hutan, pantai, sungai dan

secara umum hal-hal yang belum diubah secara substansial oleh campur

tangan manusia.

Faktor yang mempengaruhi potensi alam suatu daerah tergantung pada

penggunaan sumber daya alam yang dikelola untuk mendapatkan manfaat

yang maksimal, tetapi pengelolaannya harus diusahakan agar produktifitasnya

tetap berkelanjutan. Eksploitasi yang dilakukan harus di bawah batas daya

regenerasi atau asimilasi sumberdaya alam. Serta penggunaan teknologi harus

sesuai tidak sampai merusak kemampuan sumberdaya untuk pembaruannya,

untuk menjamin pertumbuhan sumber daya alam hayati agar pemanfaatanny

dapat lestari dan berkelanjutan yang menanamkan pengertian sikap serasi

dengan lingkungannya, maka diperlukan kebijaksanaan yang digunakan

sebagai pelindung. Tentunya suatu kegiatan yang dilakukan akan memberi

dampak positif maupun negatif bagi kelangsungan sumberdaya, agar dampak

Page 48: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

55

negatif tidak banyak berpengaruh maka pengelolaannya harus ikut dikelola,

misalnya dengan daur ulang, pengelolaannya harus secara serentak disertai

proses pembaruannya dan lain sebagainya.

Kemampuan akal, keterampilan, dan bahasa merupakan kemampuan

paling mendasar untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

(IPTEK). Yang dikembangkan sebagai penyejahtera untuk umat manusia, dan

tidak lepas dari dampak positif maupun negatifnya. Pertambahan jumlah

penduduk yang semakin cepat dan diiringi dengan IPTEK yang semakin

canggih, tetapi alam memliki daya dukung yang terbatas oleh karena itu terjadi

banyak konflik sosial yang bersumber pada penguasaan sumber daya alam

tersebut, yang mempunyai fungsi memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan

hidupnya. Yang dipihak lain, eksploitasi sumber daya alam semakin terkuras

yang dapat menumbuhkan kerusakan dan pencemaran lingkungan. Kasus

penangkapan ikan laut dengan bahan nuklir di Indonesia difasilitasi bahan dan

sarana oleh pengusaha. Jadi, pengrusakan lingkungan bukan sekedar untuk

hidup, tetapi untuk memperkaya diri. Oleh sebab itu, penanaman nilai

lingkungan melalui pendidikan lingkungan hidup penting sekali bagi setiap

orang. Untunglah terdapat para budiman yang berusaha melestarikan alam.

Etika lingkungan menjadi kunci keputusan tindakan manusia dalam

memanfaatkan sumber daya alam.

c. Potensi Alam sebagai Medan Pengembangan Olahraga Rekreasi

Dengan tersedianya potensi alam yang sangat indah, luas, dan

bermacam ini memacu pemikiran para masyarakat setempat bahkan pendatang

untuk lebih kreatif dalam pengelolaan potensi alam yang tersedia ini.

Melakukan perjalanan wisata saat ini bukan menjadi suatu hal yang tabu lagi.

Agar mencapai kepuasan dan tujuan wisatawan, diperlukan suatu pengemasan

yang baik dalam melakukan perjalanan wisata. Hal tersebut harus dikemas

sedemikian rupa yang merupakan komponen-komponen yang diperlukan

Page 49: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

56

untuk memenuhinya untuk obyek wisata sebagai daya darik wisatawan

berkunjung.

Obyek dan daya tarik wisata alam adalah obyek yang tarifnya

bersumber pada keindahan alam dan tata lingkungannya, baik dalam keadaan

alami maupun setelah ada budidaya oleh manusia. Atau sumber daya alam

yang berpotensi dan mempunyai daya tarik yang menarik wisatawan dan

upaya pembinaan cinta alam, baik dalam keadaan alarm maupun setelah ada

budi daya oleh manusia. Wisata alam adalah bentuk kegiatan yang

memanfaatkan potensi sumber daya alam dan tata lingkungannya. Kegiatan

wisata alam yang dimaksud adalah kegiatan rekreasi dan pariwisata,

penelitian, kebudayaan dan cinta alam yang dilakukan.

Menurut Musanef, (1995:199-201) obyek dan daya tarik

alam pada dasarnya dapat digolongkan menjadi berikut:

1) Obyek dan daya tarik wisata alam

Yang terdapat di kawasan konservasi, obyek wisata

yang terdapat di dalam kawasan konservasi adalah kawasan

hutan atau kawasan pelestarian alam yang pengelolaan dan

pengawasannya berada dalam wewenang Departemen

Kehutanan Direktorat Jendral Perlindungan Hutan dan

Pelestarian Alam, meliputi:

a) Taman Nasional

Merupakan kawasan pelestarian alam yang dikelola

dengan system zonasi, terdiri dari zone ini dan zone-zone

lainnya yang di manfaatkan untuk ilmu pengetahuan,

pariwisata, rekreasi dan pendidikan. Zone yang

dikhususkan bagi pemanfaatan baik untuk sarana

pengelolaan taman nasional itu sendiri maupun untuk

kegiatan rekreasi (lazim disebut zone pemanfaatan intensi).

b) Taman Wisata

Merupakan hutan wisata yang memiliki keindahan

alam, baik keindahan untuk tumbuhan maupun satwa,

ataupun keindahan alamnya sendiri mempunyai corak khas

untuk dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi dan

kebudayaan. Dalam hal ini misalnya saja hutan Bunder

yang ada di Kecamatan Playen, Wonosari. Selain memiliki

keindahan alam hutan ini terkenal dengan tempat

penangkaran rusa dan penyulingan minyak kayu putih.

Page 50: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

57

c) Taman Laut

Merupakan wilayah yang mempunyai ciri khas

berupa keindahan atau keunikan yang diperuntukkan secara

khusus sebagai kawasan konservasi laut, untuk dibina dan

dipelihara untuk perlindungan nuftah, rekreasi, pariwisata,

pendidikan dan kebudayaan.

2) Obyek dan daya tarik wisata alam

Diluar kawasan konservasi

Merupakan obyek dan daya tarik wisata alam yang

pengelolaannya berada di luar wewenang Direktorat Jenderal

Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam. Seperti yang

dikelola oleh Pemerintah Daerah, Perum Perhutani, Taman

Safari, dan lain-lain

Dengan adanya potensi alam yang menjadi daya tarik tersedia maka

penduduk dapat menarik hubungan korelasi antara kehadiran sumber daya

alam ini dan pariwisata sebagai sumber penghidupan tambahan. Salah satu

jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang

cepat dalam penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standart

hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya. Sebagai sektor

yang kompleks, pariwisata juga meliputi industri-industri klasik seperti

kerajinan tangan dan cindera mata, penginapan, transportasi secara ekonomi

juga dipandang sebagai industri. Dengan mengelola sumber daya alam ini

diharapkan dapat mencegah timbulnya pengaruh negative terhadap lingkungan

dan mengusahakan kelestarian sumber alam agar bisa digunakan terus

menerus untuk generasi yang akan datang. Kebijakan pengembangan

lingkungan ini harus tertuju pada membina keselarasan antara manusia dengan

lingkungan, melestarikan sumber daya alam agar dapat dimanfaatkan terus-

menerus oleh generasi mendatang, mencegah kemrosotan mutu dan

meningkatkan mutu lingkungan sehingga meningkatkan kualitas hidup, serta

membimbing manusia dari posisi perusak lingkungan menjadi pembina

lingkungan.

Dengan konsep kreatif dalam perjalanan wisata melalui olahraga

rekreasi melihat potensi alam berupa pantai, laut, hingga perbukitan,

Page 51: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

58

diharapkan para wisatawan akan puas dengan apa yang ingin mereka lihat

tanpa disadari telah melakukan aktifitas fisik melalui kreatifitas para

wirausaha perjalanan wisata misal seperti renang dibeberapa spot pantai yang

bersih, snorkeling dibeberapa spot taman terumbu karang, berbagai spot

diperbukitan yang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki, dan masih

banyak lainnya yang tentu masih banyak usaha pemerintah maupun

masyarakat untuk membangun serta mengembangkan berbagai potensi yang

ada sebagai sarana daya tarik wisatawan. Menurut M. Kesrul (2003:13) bahwa

“divinisi tour bertugas dan bertanggung jawab dalam memberikan informasi

tour, menyediakan, merencanakan, menyusun, dan menyelenggarakan semua

kegiatan tour, baik tour domestic, inbound, maupun outbond serta sarana

wisata pendukung lainnya”.

5. Kepariwisataan

a. Definisi Kepariwisataan

Kepariwisataan saat ini sangat ramai dibicarakan karena dengan

mengembangkan sektor pariwisata maka pengaruh terhadap sektor lainnya

sangat besar, oleh karena itu permintaan akan pariwisata semakin bertambah

seiring dengan tingkat kebutuhan manusia yang semakin bertambah dari tahun

ke tahun. Menurut R.S Damardjati (2007:77), bahwa “kepariwisataan adalah

hakekat dari pada perlawatan serta masa tinggal dari pengunjung-pengunjung

asing ke suatu daerah Negara atau tempat, sepanjang tinggalnya itu tidak

mengakibatkan suatu keadaan tinggal menetap dan tidak pulang

mengakibatkan suatu hubungan yang bersifat employemet”. Kepariwisataan

merupakan kegiatan jasa yang memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan

hidup yang khas, seperti : hasil budaya, peninggalan sejarah, pemandangan

alam yang indah dan iklim yang nyaman.

Di dalam Bab I Ketentuan Umum Undang-Undang

No.10/2009 ditetapkan berbagai ketentuan yang terkait dengan

kepariwisataan, di antaranya sebagai berikut:

Page 52: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

59

1) Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seorang

atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu

untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari

keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka

waktu tertentu.

2) Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata

3) Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan

didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh

masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.

4) Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait

dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin

yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara

serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat,

sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan

pengusaha.

Definisi yang ditentukan dalam UU No.10/2009 tersebut merupakan

salah satu definisi di antara sekian banyak definisi yang kita kenal selama ini.

Definisi ini dimaksudkan sebagai acuan dalam upaya pengembangan

kepariwisataan Indonesia. Didaerah perkotaan sekarang mempunyai potensi

alam kurang yang baik karena terlalu padatnya penduduk disana dan

banyaknya kendaraan membuat potensi alam menurun, maka dari diperlukan

suatu kawasan yang bebas dari polusi untuk dijadikan tempat wisata. Tetapi

budaya yang sangat kaya dan beragam merupakan salah satu faktor penarik

para wisatawan, dengan daya dukung faktor-faktor tersebut maka tentunya

daerah ini sangat berpeluang untuk dikembangkan terutama dibidang

pariwisata. Pengembangan pariwisata memiliki nilai yang sangat strategi

karena menggunakan kebudayaan dan menjaga potensi alamnya, dan potensi

kepariwisataan yang ada menjadi kegiatan ekonomi dalam menciptakan

lapangan kerja dan kemudian berimbas pada kesejahteraan masyarakat.

Host and Guest (1989) dalam Kusumanegara (2009:3)

mengklasifikasikan jenis pariwisata sebagai berikut:

1) Pariwisata Etnik (Etnhic Tourism), yaitu perjalanan untuk

mengamati perwujudan kebudayaan dan gaya hidup masyarakat

yang menarik.

Page 53: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

60

2) Pariwisata Budaya (Culture Tourism), yaitu perjalanan untuk

meresapi atau untuk mengalami gaya hidup yang telah hilang

dari ingatan manusia.

3) Pariwisata Rekreasi (Recreation Tourism), yaitu kegiatan

pariwisata yang berkisar pada olahraga, menghilangkan

ketegangan dan melakukan kontak social dengan suasana

santai.

4) Pariwisata Alam (Eco Tourism), yaitu perjalanan kesuatu

tempat yang relative masih asli atau belum tercemar, dengan

tujuan untuk mepelajari, mengagumi, menikmati pemandangan,

tumbuhan, dan binatang liar serta perwujudan budaya yang ada

atau pernah ada di tempat tersebut.

5) Pariwisata Kota (City Tourism), yaitu perjalanan dalam suatu

kota untuk menikmati pemandangan, tumbuhan dan binatang

liar serta perwujudan budaya yang ada atau pernah ada di

tempat tersebut.

6) Rersort City, yaitu kota atau perkampungan yang mempunyai

tumpuan kehidupan pada persediaan sarana atau prasarana

wisata yaitu penginapan, restoran, olahraga, hiburan dan

persediaan tamasya lainnya.

7) Pariwisata Agro (Agro Tourism yang terdiri dari Rural Tourism

atau Farm Tourism) yaitu merupakan perjalanan untuk

meresapi dan mempelajari kegiatan pertanian, perkebunan,

peternakan, kehutanan. Jenis wisata ini bertujuan mengajak

wisatawan memikirikan alam dan kelestariannya.

8) Pariwisata Olahraga (Sport Tourism) yaitu olahraga yang

dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan

yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai

budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran dan

kesenangan.

Hal ini diutarakan pula oleh Nyoman S Pandit (2002:38-43)

jenis-jenis pariwisata antara lain dibedakan menjadi:

1) Wisata Budaya yaitu perjalanan yang di lakukan atas dasar

keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang

dengan mengadakan kunjungan ke tempat lain untuk

mempelajari keadaan rakyat adat istiadat cara hidup mereka.

2) Wisata Olahraga yaitu perjalanan dengan tujuan berolahraga

atau mengambil aktif dalam pesta olah raga di suatu tempat

negara.

3) Wisata Kesehatan yaitu perjalanan seseorang dengan tujuan

menentukan keadaan dan lingkungan tempat sehari–hari

dimana ia tinggal dari kepentingan beristirahat dan tempat

tersebut mempunyai fasilitas–fasilitas kesehatan.

4) Wisata Industri yaitu perjalanan di komplek atau daerah

perindustrian dengan tujuan penelitian dan peninjauan.

Page 54: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

61

5) Wisata Politik yaitu perjalanan yang dilakukan untuk

mengunjungi atau mengambil bagian penting dengan aktif

peristiwa kegiatan politik.

6) Wisata Komersial yaitu perjalanan untuk mengunjungi pameran

– pameran yang bersifat komersial.

7) Wisata Sosial yaitu pengorganisasian suatu perjalanan murah

serta mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan

masyarakat lemah untuk mengadakan perjalanan wisata.

8) Wisata Pertanian yaitu perjalanan yang dilakukan di proyek–

proyek pertanian, perhotelan dan sebagainya, dimana

wisatawan dapat mengadakan kunjungan dan peninjauan untuk

tujuan study atau sekedar berekreasi.

9) Wisata Batu yaitu kegiatan wisata yang banyak dilakukan di

daerah–daerah yang mempunyai banyak hutan untuk berburu

yang telah dilegalkan

10) Wisata Bahari yaitu kegiatan wisata yang banyak terkait

dengan kegiatan olahraga air dan permainan air baik di danau,

sungai, maupun laut.

11) Wisata Cagar Alam yaitu kegiatan wisata yang diselenggarakan

oleh biro perjalanan wisata yang mengkhususkan usaha – usaha

dengan mengatur wisata setempat atau di daerah cagar alam,

taman lindung hutan, dan sebagainya.

12) Wisata Bulan Madu yaitu penyelenggaraan perjalanan bagi

pasangan–pasangan pengantin baru yang sedang berbulan madu

dengan fasilitas–fasilitas khususnya demi kelancaran

perjalanan.

13) Pikgrim, jenis wisata ini sedikit banyak kaitannya dengan

agama kelompok masyarakat. Wisata yang banyak

dihubungkan dengan niat atau hasrat wisatawan untuk

memperoleh restu, kekuatan batin, keteguhan iman dan tidak

jarang pula untuk tujuan memperoleh berkah atau kekayaan

yang melimpah, missal orang katholik melakukan wisata

pilgrim ini ke Istana Vatikan di Roma, orang Budha ke tempat

suci agama Budha seperti India, Nepal Tibet.

Perkembangan kawasan pariwisata tentunya tidak tumbuh begitu saja

tanpa ada suatu usaha yang dilakukan, oleh karena itu maka ketersedian sarana

dan prasarana sangat dibutuhkan untuk pengembangan sektor ini dan agar

dapat menjadi salah satu sektor andalan. Namun, kualitas lingkungan

merupakan bagian integral dari industri wisata. Bagi pengembang dan

penyelenggara kagiatan wisata, kualitas lingkungan harus mendapat perhatian

utama. Membuka industri yang terkait dengan tujuan wisata dengan karakter-

Page 55: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

62

karakter keindahan, keseimbangan, natural, kesehatan, dan kualitas

lingkungan yang terjamin. Saat ini, kata lingkungan sering muncul sebagai

salah satu kunci sukses penyelenggara wisata. Dalam pandangan yang

terbatas, terminologi lingkungan banyak mengacu kepada hal-hal fisik

alamiah. Misalnya, bentang alam dan komponen fisik buatan manusia, seperti

pos-pos pengamatan, kolam renang buatan, atau bangunan-bangunan

penunjang aktifitas wisata lainnya. Dalam skala yang lebih luas, faktor sosial

dan budaya juga dipertimbangkan sebagai lingkungan integral industri wisata.

Kualitas lingkungan meliputi kualitas bentang atau pemandangan alamiah itu

sendiri, yang kualitasnya dapat menurun karena aktifitas manusia. Menurut M

Kesrul (2003: 2) “sebenarnya peluang bisnis ini cukup potensial bagi Negara

kepulauan dengan kekayaan bumi dan hayati yang luar biasa dan ditambah

dengan faktor sejarah bangsa yang panjang serta peninggalannya, suku dan

budaya yang melekat erat, adat istiadat, yang kukuh dan kental, pesona alam

dan yang bersahabat dan lain-lain. Ini semua merupakan modal yang bisa

dikembangkan dan dijual kepada masarakat international”.

Keindahan dan kenyamanan daerah tujuan wisata, seperti keindahan

pemandangan alam, sturuktur hidrologi almiah seperti air terjun dan sungai,

air bersih, udara segar, dan keanekaragaman spesies, kuailitasnya bisa

memburuk karena aktifitas manusia, tidak terkecuali aktifitas wisata itu

sendiri. Dengan demikian, pemeliharaan terhadap kualitas lingkungan menjadi

syarat mutlak bagi daya tahan terhadap kompetisi pemilihan tujuan wisata oleh

wisatawan. Jika kualitas suatu daerah tujuan wisata menurun, maka tempat

tersebut cenderung diabaikan.Adapun faktor yang mempengaruhi

kepariwisataan sebagai daya tarik wisata untuk berkunjung ke suatu daerah

pariwisata yaitu berupa Akomodasi, Jasa Boga dan Restoran, Transportasi dan

Jasa Angkutan, Atraksi Wisata, Cinderamata (Souvenir), Biro Perjalanan.

Apabila sudah lengkap fasilitas yang disediakan, maka para wisatawan tidak

enggan untuk berkunjung, faktor-faktor tersebut tidak terlepas dari campur

tangan pembangunan pariwisata.

Page 56: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

63

b. Pembangunan Pariwisata sebagai Medan Pengembangan Olahraga

Rekreasi

Hakekat pembangunan adalah suatu proses yang berjalan terus

menerus untuk mencapai hasil maksimal, maka sumber pembangunan yang

tersedia perlu digunakan secara berencana dengan memperhatikan skala

prioritas pada kurun waktu tertentu. Sedangkan pariwisata adalah perjalanan

dari suatu tempat ketempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan atau

kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan

kebahagian dengan lingkungan dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu.

Dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2000 tentang program pembangunan

nasional mengamanatkan bahwa tujuan pembangunan pariwisata adalah: 1)

mengembangkan dan memperluas diversifikasi produk dan kualitas pariwisata

nasional, 2) berbasis pemberdayaan masyarakat, kesenian, dan sumber daya

(pesona) alam local dengan memperhatikan kelestarian seni dan budaya

tradisional serta kelestarian lingkungan hidup setempat, dan 3)

mengembangkan serta memperluas pasar pariwisata terutama pasar luar negeri

(Depbudpar,2000). Pembangunan ini mencangkup kemajuan lahiriah seperti

pangan, sandang, perumahan, dan lain sebagainya, selain itu kemajuan

batiniah seperti pendidikan, rasa aman, rasa keadilan dan rasa sehat, serta

kemajuan yang meliputi seluruh rakyat sebagaimana tercermin dalam

perbaikan hidup berkeadilan sosial. Dalam sebuah proses pembangunan

berencana diusahakan agar setiap tahap memiliki kemampuan menopang

pembangunan dalam tahap berikutnya. Disamping itu mengusahakan untuk

tujuan meningkatkan kemajuan serta memantapkan kemajuan yang telah

dicapai dalam kurun waktu yang telah ditetapkan. Tentunya dalam setiap

langkah yang telah diambil memiliki berbagai macam tantangan, hal ini

dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk. Menurut Emil Salim (1992:4)

bahwa “tantangan permasalahan pembangunan yang timbul dipengaruhi oleh

empat faktor pokok: 1) perkembangan penduduk dan masyarakat, 2)

perkembangan sumber alam dan lingkungan, 3) perkembangan teknologi dan

ruang lingkup kebudayaan, 4) perkembangan ruang lingkup internasional.

Page 57: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

64

Dengan menunjukkan bagaimana menumbuhkan kesadaran lingkungan

manusia supaya pengolahan sumber alam bagi pembangunan dapat dilakukan

sejalan dengan pengembangan lingkungan.

Dengan adanya pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa tantangan

pembangunan berupa, pertambahan penduduk yang semakin meningkat, dan

tidak tersebar secara merata diseluruh pulau di Indonesia, meningkatnya

penduduk yang masuk kedunia kerja dalam usia muda, serta terjadinya

urbanisasi penduduk desa menuju ke perkotaan. Semua yang terjadi akan

menambah pengangguran yang bervariasi karena pertambahan tenaga kerja

diwilayah perkotaan akan semakin meningkat, sedangkan lapangan kerja yang

tersedia tidak naik secepat permintaan pekerjaan tersebut. Tanpa disadari

didesa atau tempat terpencil yang seharusnya bisa lebih dikembangkan sumber

daya alamnya akan lebih terpuruk karena ditinggalkan penduduk yang berusia

muda. Sumber daya alam pada umumnya terbagi atas sumber daya alam yang

dapat diperbarui (seperti hutan, perikanan, dan lain-lain) dan sumber alam

yang tidak dapat diperbarui (seperti minyak bumi, batubara, dan lain-lain).

Permintaan akan sumber daya alam ini akan terus meningkat dengan adanya

pertambahan jumlah penduduk. Tetapi yang terpenting perlunya perhitungan

dalam pengelolaan keperluan yang tepat dan efektif dengan langkah kebijakan

keserasian pembangunan dan pengembangan lingkungan yang perlu

dikembangkan sesuai kemampuan. Sejalan pengelolaan sumber daya alam

secara lestari sangat penting untuk dapat mengembangkan gaya dan pola hidup

yang serasi dengan kemampuan daya dukung alam, hubungannya sejalan pula

terhadap keperluan penyerapan tenaga kerja dan daya dukung alam melalui

perkembangan teknologi yang berperan aktif dalam persaingan di dunia.

Indonesia sebagai Negara Kepulauan ditengah lalu lintas perhubungan

internasional berpengaruh cukup besar bagi perekonomian Indonesia yang

berimbas pada sector pembangunan, perkembangan yang tidak menentu

menjadi salah satu permasalahannya.

Page 58: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

65

Pembangunan pariwisata saat ini difokuskan dalam memenuhi

kebutuhan wisatawan, sambil melindungi dan mendorong kesempatan untuk

waktu yang akan datang. Mengarah pada pengelolaan seluruh sumber daya

sedemikian rupa sehingga kebutuhan ekonomi, sosial dan estetika dapat

terpenuhi sambil memelihara integritas kultural, proses ekologi esensial,

keanakeragaman hayati dan sistem pendukung kehidupan. Yang merupakan

salah satu penunjang pertumbuhan ekonomi. Wilayah daratan dan lautan yang

luas dengan berbagai keragaman dan keunikannya merupakan potensi yang

dapat diandalkan bagi kemajuan pariwisata. Adapun kendala-kendala yang

akan dihadapi dalam pengembangan pariwisata, antara lain adalah: pertama,

sering timbulnya konflik dan kerusuhan sosial serta situasi dan konsisi politik

yang masih memanas, berakibat pada kurang terjaminnya keamanan bagi para

wisatawan, rendahnya mutu pelayanan dari para penyelenggara pariwisata,

persaingan yang tidak sehat di antara para penyelenggara pariwisata serta

kurangnya pemahaman terhadap pentingnya pelindungan konsumen, rendanya

kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengembangan pariwisata

merupakan kendala. Sebab banyak rencana pengembangan yang gagal karena

kurang mendapat dukungan dari masyarakat akibat rendahnya kesadaran

tersebut, kurangnya modal dan rendahya sumberdaya manusia, terutama

tenaga yang terampil dan profesional dalam hal manajerial di bidang

pariwisata merupakan kendala yang seringkali muncul terutama pada negara-

negara berkembang, sistem transportasi yang belum memadai seringkali

menjadi kendala dalam pariwisata yang perlu ditinjau kembali, untuk

meningkatkan pelayannya dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Peran serta masyarakat dalam mempengaruhi kebijakan pemerintah

mejadi semakin penting seiring dengan kemajuan teknologi dalam bidang

komunikasi, dan transportasi. Dengan jarak yang cukup jauh, rakyat dengan

mudah mengikuti proses perumusan dan pelaksaan suatu kebijakan tertentu.

Secara umum kebijakan menjadi pedoman, operasional, serta kreativitas

sehingga memberi petunjuk pelaksanaan pembangunan baik bersifat positif

Page 59: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

66

maupun negative yang meliputi seluruh wilayah yang bersangkutan. Menurut

Said Zainal A (2012:13) bahwa “strata kebijakan dapat dibedakan dalam tiga

tingkatan, yaitu kebijakan umum, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan

teknis”. Kebijakan pembangunan membawa perubahan yang lebih cepat

dimanfaatkan oleh yang mampu, berkeahlian khusus. Penduduk merupakan

sumber penawaran tenaga kerja yang dapat mempengaruhi terlihat dari

kelahiran atau fertilitas menyebabkan pertambahan jumlah penduduk. Usia

kerja sering disebut sebagai usia dimana tenaga kerja secara potensial dapat

melakukan kegiatan ekonomi-produktif, yaitu memproduksi barang-barang

dan jasa-jasa. Barang atau jasa yang dihasil tidak hanya dipergunakan oleh

mereka yang terlibat dalam kegiatan produktif tersebut, tetapi dipergunakan

atau dikonsumsi oleh seluruh penduduk setempat maupun para wisatawan.

Perhatian para ahli kependudukan dan ekonomi pada kelompok

penduduk yang berada pada usia produktif-ekonomis merupakan salah satu

penyebab perkembangannya studi ekonomi-kependudukan. Yang notabenya

setelah seseorang tersebut mencapai usia dewasa, mereka merasa harus

mempunyai penghasilan sendiri dan tidak bergantung pada orang lain.

Penduduk disuatu daerah mengkonsumsi barang dan jasa untuk memenuhi

kebutuhannya, tetapi hanya sebagian dari mereka yang secara langsung terlibat

atau berusaha terlibat dalam suatu kegiatan produktif tersebut. Semisal usaha

jasa pariwisata (biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata, pramuwisata,

konvensi, perjalanan insentif dan pameran, impresariat, konsultan pariwisata,

informasi pariwisata), usaha sarana pariwisata yang terdiri dari: akomodasi,

rumah makan, bar, angkutan wisata dan sebagainya, usaha-usaha jasa yang

berkaitan dengan penyelenggaraan pariwisata. Ketenagakerjaan mencangkup

semua kegiatan penduduk sebelum, sedang, dan setelah masa kerja. Bekerja

dibatasi semua kegiatan seseorang yang menghasilkan barang atau jasa yang

diukur dengan nilai uang yang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Motivasi

bekerja paling mendasar dorongan pemenuhan kebutan biologis dan

dikembangkan dengan motif kebudayaan, sosial, dan mungkin religi. Tenaga

Page 60: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

67

kerja menjadi salah satu faktor produksi dalam meningkatkan kemakmuran.

Kewirausahaan menjadi usaha bisnis yang mandiri, dijadikan salah satu

alternative pencegahan masalah pengangguran.

Pengembangan dalam sektor kepariwisataan merupakan suatu

rangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai

sumber daya pariwisata mengintegrasikan segala bentuk aspek di

luar pariwisata yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung akan

kelangsungan pengembangan pariwisata. Perencanaan pembangunan

pariwisata sebaiknya dilaksanakan secara berkelanjutan sebagai pembangunan

yang memenuhi kebutuhan wisatawan saat ini, sambil melindungi dan

mendorong kesempatan untuk waktu yang akan datang. Mengarah pada

pengelolaan seluruh sumber daya sedemikian rupa sehingga kebutuhan

ekonomi, sosial dan estetika dapat terpenuhi sambil memelihara integritas

kultural, proses ekologi esensial, keanakeragaman hayati dan sistem

pendukung kehidupan. Produk pariwisata berkelanjutan dioperasikan secara

harmonis dengan lingkungan lokal, masyarakat dan budaya, sehingga

mereka menjadi penerima keuntungan yang permanen dan bukan menjadi

korban. Dalam hal ini kebijakan pembangunan pariwisata berkelanjutan

terarah pada penggunaan sumber daya alam dan penggunaan sumber daya

manusia untuk jangka waktu panjang. Yang dimaksud dengan pernyataan

diatas bahwa diperlukannya suatu strategi pengambangan untuk melakukan

upaya-upaya dengan tujuan memajukan, memperbaiki, dan meningkatkan

kondisi kepariwisataan suatu obyek dan daya tarik wisata sehingga mampu

menjadi mapan dan ramai untuk dikunjungi oleh wisatawan serta mampu

memberikan suatu manfaat baik bagi masyarakat di sekitar obyek dan daya

tarik dan lebih lanjut.

Karena secara sadar akan memberikan sumbangsih cukup besar

dibidang ekonomi dan sosial dalam biro perjalanan wisata, pelayanan wisma

atau penginapan, resto seafood dan berbagai usaha yang muncul dari berbagai

pemikiran kreatif untuk memenuhi kebutuhan wisatawan tentunya. Dengan

Page 61: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

68

adanya para wirausaha yang telah didukung oleh pemerintah, akan

memberikan kemandirian serta peningkatan kualitas hidup dibidang ekonomi.

Dengan adanya pernyataan tersebut memberi peluang para wirausaha untuk

menyediakan paket wisata yang memberikan informasi, pelayanan

penginapan, dan konsumsi serta transportasi yang tentunya memberi

kemudahan pada para wisatawan memberikan ruang untuk tidak satu pun

objek wisata terlewati saat pemberangkatan, kelancaran perjalanan, hingga

selesainya perjalanan wisata tersebut. Menurut Wardhani, dkk. (2008:423)

“Paket wisata diartikan sebagai suatu perjalanan wisata dengan satu atau lebih

tujuan kunjungan yang disusun dari berbagai fasilitas perjalanan tertentu

dalam suatu acara perjalanan yang tetap, serta dijual dengan harga tunggal

yang menyangkut seluruh komponen dari perjalanan wisata”. Undang-Undang

RI No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan mengamanatkan agar sumber

daya alam dan modal kepariwisataan dimanfaatkan secara optimal melalui

penyelenggaraan kepariwisataan yang ditujukan untuk meningkatkan

pendapatan nasional, memperluas, dan memeratakan kesempatan berusaha dan

lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah, memperkenalkan dan

mendayagunakan daya tarik wisata dan destinasi.

Ruang lingkup pengembangan lingkungan sangatlah luas dan beraneka

ragam sektor, karena menyentuh berbagai segi kehidupan manusia. Berbagai

sumber alam dikembangkan melalui berbagai jalur sektoral dan regional untuk

dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat. Fungsi kriteria dan indikator adalah

sebagai dasar dalam pengembangan daya tarik wisata melalui penetapan unsur

kriteria, penetapan bobot, penghitungan masing-masing sub unsur dan

penjumlahan semua nilai unsur kriteria. Tujuan membuat kriteria ini adalah

untuk menentukan skala prioritas pengembangan dan mengintensifikasikan

pemanfaatan dan pembinaannya. Komponen-komponen wisata tersebut dapat

berupa kegiatan-kegiatan wisata yang berhubungan dengan lingkungan alam,

kebudayaan, keunikan suatu daerah dan kegiatan-kegiatan lain yang

berhubungan dengan kegiatan wisata yang menarik wisatawan untuk

Page 62: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

69

mengunjungi sebuah obyek wisata, akomodasi yang tersedia seperti berbagai

macam hotel dan berbagai jenis fasilitas lain yang berhubungan dengan

pelayanan untuk para wisatawan yang berniat untuk bermalam selama

perjalanan wisata yang mereka lakukan, fasilitas dan pelayanan wisata

perencanaan kawasan wisata tersebut termasuk tour and traveloperations

misalnya restoran dan berbagai jenis tempat makan lainnya, toko-toko untuk

menjual hasil kerajinan tangan, cinderamata, toko-toko khusus, toko

kelontong, bank, tempat penukaran uang dan fasilitas pelayanan keuangan

lainnya, kantor informasi wisata, pelayanan pribadi, fasilitas pelayanan

kesehatan, fasilitas keamanan umum, dan fasilitas perjalanan untuk masuk dan

keluar, Infrastruktur penyediaan air bersih, listrik, drainase, saluran airkotor,

telekomunikasi, elemen kelembagaan diperlukan untuk membangun dan

mengelola kegiatan wisata, termasuk perencanaan tenaga kerja dan program

pendidikan dan pelatihan penyusunan strategi marketing dan program

promosi, menstrukturisasi organisasi, peraturan dan perundangan yang

berhubungan dengan wisata. Komponen - komponen wisata tersebut dalam

suatu hubungan keseluruhan dari lingkungan alami dan sosial ekonomi antara

pasar internasional dan wisatawan domestik yang akan dilayani dan kawasan

tempat tinggal yang digunakan sebagai tempat atraksi, penyediaan fasilitas,

pelayanan, dan infrastruktur.

c. Potensi Kepariwisataan sebagai Medan Pengembangan Olahraga

Rekreasi

Dalam usahan pengembangan kepariwisataan yang baik dan

terkoordinir, diharapkan dapat tercapainya usaha penyelamatan lingkungan,

pengendalian pencemaran sektoral terhadap lingkungan, pemgembangan

lingkungan pemukiman yang lebih baik, serta pengembangan kesadaran

lingkungan dikalangan masyarakat. Fungsi kepariwisataan bisa membantu

peningkatan pendapatan penduduk, asalkan aktivitas yang berkaitan dengan

manfaat pariwisata diselenggarakan oleh penduduk setempat. Hal ini dapat

terlaksana dengan adanya pariwisata olahraga.

Page 63: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

70

Pariwisata untuk olahraga (sport tourism) menurut

Spillane (dalam Angelin Alow, 2006:10) dapat dibagi menjadi

dua kategori, yaitu:

1) Big sport event yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti

Olimpic games, kejuaraan sky dunia, kejuaraan tinju dunia dan

olahraga laiinya yang menarik perhatian tidak hanya pada

olahragawan sendiri tetapi juga ribuan peonyon atau

penggemarnya.

2) Sporting tourism of the practicioners yaitu merupakan

pariwisata olahraha bagi mereka yang ingin berlatih dan

mempraktekkan sendiri seperti pendakian gunung, olahraga naik

kuda, berburu, memancing, dan lain sebagainya.

Hal ini memperlihatkan bahwa olahraga pariwisata pada saat ini

menjadi suatu hal yang berkembang karena mendatangkan pengaruh positif

terhadap sector lain.Kepariwisataan membuka kemungkinan perubahan

keadaan lingkungan, maka penting dalam pemeliharaan keselarasan antara

manusia dengan ekosistem. Semisal pemukiman warga terkena proyek

pembangunan beralih fungsi menjadi homestay, hotel, losmen, bungalau,

maupun sebagainya memberikan tambahan pemasukan tersendiri. Penduduk

yang mata pencahariannya nelayan, pembuat garam, pembuat ikan asin, dan

lain sebagainya beralih profesi untuk sementara waktu sebagai tour leader.

Yang tanpa disadari mengangkat martabat keluarga mereka menjadi lebih

hargai dan dibutuhkan. Tanpa terkecuali para nelayan yang mendapatkan

penghasilan besar karena mereka dapat menjual hasil tangkapan mereka untuk

wisata kuliner.

Sehingga terjadi hubungan simbiosis mutualisme antar profesi yang

dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Karimunjawa, yang tanpa

mengabaikan kepentingan bersama. Hal ini perlu dimonitoring secara rutin,

dengan adanya lembaga pedukung sebagai wadah komunitas suatu profesi

tertentu.hal tersebut dilakukan untuk menggali dan meneliti bagaimana suatu

system kebudayaan menyatukan banyak orang dari profesi yang berbeda–beda.

Dengan adanya pernyataan sebelumnya menyatakan bahwa pembangunan

pariwisata yang berkesinambungan ini, diharapkan lebih tersedianya fasilitas

Page 64: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

71

yang berkenaan dengan olahraga pariwisata tersebut. Sehingga para wisatawan

merasa nyaman dan lebih mudah menuju ke tempat–tempat yang dituju untuk

melakukan wisata bahari sampai daerah perbukitan.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang berkaitan dengan pengembangan olahraga rekreasi mulai

banyak dilakukan. Pertama penelitian yang dilakukan Andy Umardiyono (2011)

yang meneliti tentang “Pegembangan Obyek Wisata Taman Nasional Laut

Kepulauan Karimun Jawa” menhasilkan kesimpulan bahwa melihat

keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna, dan benang alam yang ada

maka Kepulauan Karimun Jawa tidak hanya berpotensi besar untuk

mengembangkan industri kepariwisataannya khususnya memanfaatkan kondisi

alamnya. Sementara paket-paket wisata yang menyajikan atraksi-atraksi wisata

khususnya kekayaan dan keindahan alam masih sangat terbatas, maka segmentasi

pasar yang dijadikan target pencapaian juga terbatas. Pemberdayaan masyarakat

dalam upaya pengambilan keputusan terkait dengan program-program dan upanya

pengembangan masih pada tingkat partisipasi fungsional.

Kedua penelitian yang dilakukan oleh Intan Indrayana (2014) yang

meneliti tentang “Survei Perkembangan Kegiatan Rekreasi Snorkeling Di

Kepulauan Karimunjawa Dalam Rangka Olahraga Rekreasi” menghasilkan

kesimpulan bahwa kegiatan rekreasi snorkeling di Kepulauan Karimunjawa pada

tahun 2011-2013 mengalami peningkatan dari tahun-tahun sebelumnya. Itu

artinya kegiatan rekreasi snorkeling di Kepulauan Karimunjawa mengalami

perkembangan. Faktor alam yang mendukung seperti keindahan terumbu karang,

biota laut, dan kondisi pantai yang bersih. Pendukung berkembangnya pariwisata

ini diantaranya adalah sarana transportasi dan penginapan beserta fasilitasnya.

Peralatan yang digunakan meliputi masker, fin, snorkel, dan life jacket, dari semua

peralatan tersebut pemerintah pada tahun 2013 hanya menyediakan life jacket dan

yang lainnya disediakan oleh penyedia jasa tour. Peran wisatawan yaitu mau ikut

melestarikan biota laut, dan peran serta masyarakatnya berupa peningkatan

pelanyanan.

Page 65: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

72

C. Kerangka Berfikir

Gambar 1. 2. Alur Kerangka Berfikir

Dari kerangka berfikir tersebut dapat dijelaskan bahwa melalui aspek

potensi alam dan kepariwisataan yang dimanfaatkan sebagai sarana

pengembangan olahraga rekreasi di Kepulauan Karimunjawa. Dengan

pengembangan olahraga rekreasi melalui sarana dan prasarana pemanfaatan

sumber daya alam yang telah ada memanfaatkan masyarakat setempat sebagai

pelaku dari pengembangan itu sendiri melalui olahraga rekreasi yang dikemas

dalam paket tour, maka terjadilah pula peningkatan taraf hidup. Dengan konsep

kreatif dalam perjalanan wisata melalui olahraga rekreasi melihat potensi alam

berupa pantai, laut, hingga perbukitan, diharapkan para wisatawan akan puas

dengan apa yang ingin mereka lihat tanpa disadari telah melakukan aktifitas fisik

melalui kreatifitas para wirausaha perjalanan wisata misal seperti renang

dibeberapa spot pantai yang bersih, snorkeling dibeberapa spot taman terumbu

karang, berbagai spot diperbukitan yang hanya bisa ditempuh dengan berjalan

kaki, dan masih banyak lainnya yang tentu masih banyak usaha pemerintah

maupun masyarakat untuk membangun serta mengembangkan berbagai potensi

yang ada sebagai sarana daya tarik wisatawan.

Karimunjawa

Jepara

Jawa Tengah

Potensi Alam

Kepulauan Karimunjawa

Olahraga Rekreasi

Pengembangan

Olahraga Rekreasi

Potensi Kepariwisataan

Kepulauan Karimunjawa

Page 66: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1. - Sebelas Maret …10 Tetapi dengan adanya perkembangan IPTEK yang semakin canggih, tentunya memberi dampak positif maupun dampak negatif tersendiri bagi

73

Pada masa yang akan datang, kebutuhan untuk berwisata akan terus

meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dunia, serta

perkembangan penduduk dunia yang semakin membutuhkan hiburan akibat dari

semakin tingginya kesibukan kerja yaitu keinginan untuk melepaskan diri dari

tekanan hidup. Adanya kecenderungan peningkatan pariwisata secara konsisten,

besarnya potensi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia bagi pengembangan

olahraga rekreasi.Sektor pariwisata selain dapat meningkatkan pertumbuhan

ekonomi, juga diharapkan tidak merusak lingkungan bahkan sebaliknya

merangsang pelestarian lingkungan hidup. Dengan olahraga yang tidak hanya

bertujuan menjadikan badan sehat dan jauh dari berbagai penyakit, tetapi olahraga

juga dapat membantu proses pembentukan karakteristik, membina karakteristik

menjadi lebih baik dan meningkatkan kualitas hidup, tetapi olahraga juga

bertujuan untuk sarana rekreasi untuk menyegarkan dan menenangkan fikiran, ini

disebut sebagai olahraga rekreasi.

Pengembangan pariwisata merupakan suatu rangkaian upaya untuk

mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya pariwisata

mengintegrasikan segala bentuk aspek di luar pariwisata yang berkaitan secara

langsung maupun tidak akan mepengaruhi kelangsungan pengembangan

pariwisata yang bersifat berkelanjutan. Pembangunan pariwisata yang

berkesinambungan ini, diharapkan lebih tersedianya fasilitas yang berkenaan

dengan olahraga pariwisata tersebut. Sehingga para wisatawan merasa nyaman

dan lebih mudah menuju ke tempat–tempat yang dituju untuk melakukan wisata

bahari sampai daerah perbukitan.