BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian...

23
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizi Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan tenaga (Supariasa dkk, 2002). Menurut kamus kedokteran Dorland (2009), nutrisi ialah proses pengambilan dan metabolisme nutrien (makanan) oleh organisme agar tetap hidup dan pertumbuhan dapat berlaku. Nutrisi adalah proses sains di mana tubuh menggunakan makanan untuk pemeliharaan energi, dan pertumbuhan (Peckenpaugh,2007). Sumber gizi dapat dibagi kepada dua jenis, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronurien adalah zat yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang besar untuk memberikan tenaga secara langsung yaitu protein sejumlah 4 kkal, karbohidrat sejumlah 4 kkal dan lemak sejumlah 9 kkal. Mikronutrien adalah zat yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh tetapi hanya diperlukan dalam jumlah yang sedikit dalam tubuh yaitu vitamin yang terbagi atas vitamin larut lemak , vitamin tidak larut lemak dan mineral (Wardlaw, 2004).

Transcript of BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian...

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi

secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan,

metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk

mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ,

serta menghasilkan tenaga (Supariasa dkk, 2002).

Menurut kamus kedokteran Dorland (2009), nutrisi ialah proses pengambilan

dan metabolisme nutrien (makanan) oleh organisme agar tetap hidup dan

pertumbuhan dapat berlaku. Nutrisi adalah proses sains di mana tubuh

menggunakan makanan untuk pemeliharaan energi, dan pertumbuhan

(Peckenpaugh,2007).

Sumber gizi dapat dibagi kepada dua jenis, yaitu makronutrien dan

mikronutrien. Makronurien adalah zat yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah

yang besar untuk memberikan tenaga secara langsung yaitu protein sejumlah 4

kkal, karbohidrat sejumlah 4 kkal dan lemak sejumlah 9 kkal. Mikronutrien adalah

zat yang penting dalam menjaga kesehatan tubuh tetapi hanya diperlukan dalam

jumlah yang sedikit dalam tubuh yaitu vitamin yang terbagi atas vitamin larut

lemak , vitamin tidak larut lemak dan mineral (Wardlaw, 2004).

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

2.2 Definisi Status Gizi

Status gizi adalah keadaan kesehatan individu-individu atau kelompok-

kelompok yang ditentukan oleh derajat ke butuhan fisik akan energi dan zat-zat

energi lain yang belum diperoleh. Dari pangan dan makanan yang dampak

fisiknya dapat diukur secara antropometri (Suhardjo, 2003:55). Sedangkan

menurut Supariasa, status gizi adalah keadaan akibat dari keseimbangan

antarakonsumsi dan penyerapan zat gizi dan penggunaan zat-zat gizi dalam

selulertubuh. Status gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam

bentuk variabel tertentu atau perwujudan dan nutritur dalam bentuk variabel

tertentu.

Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok didalam masyarakat yang paling

mudah menderita gangguan kesehatannya atau rentan karena kekurangan gizi.

Pada kelompok-kelompok umur tersebut berada pada suatu siklus pertumbuhan

atau perkembangan yang memerlukan zat-zat gizi dalam jumlah yang lebih besar

dari kelompok umur yang lain. Kelompok-kelompok rentan gizi ini terdiri dari:

a. Kelompok bayi : 0-1 tahun

b. Kelompok dibawah 5 tahun (ba lita) : 1-5 tahun

c. Kelompok anak sekolah : 6-12 tahun

d. Kelompok remaja : 13-20 tahun

e. Kelompok remaja : 13-20 tahun

f. Kelompok usia lanjut

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

Berdasarkan baku harvard, status gizi dapat dibagi menjadi empat (Supariasa

dkk., 2003).

1. gizi lebih atau overweight, termasuk kegemukan dan obesitas

2. gizi baik atau well nourish

3. gizi kurang atau underweight yang mencakup mild dan moderate PCM

(Protein Calorie Malnutrition)

4. gizi buruk atau severe Protein Calorie Malnutrition (PCM), termasuk

marasmus, marasmus-kwasiokor dan kwasiokor.

Untuk menentukan klasifikasi status gizi diperlukan batasan-batasan yang

disebut ambang batas. Ambang batas ini berbeda-beda, tergantung kesepakatan

ahli gizi. Oleh karena itulah, dikenal pula klasifikasi Gomez, Wellcome Trust,

Waterlow, Jelliffe, Bengoa, dan lain sebagainya (Supariasa dkk., 2002

2.2.1 Cara Penilaian Status Gizi

Cara penilaian Status Gizi terbagi atas tiga cara yaitu :

1. Cara Konsumsi Pangan

Penilaian konsumsi pangan merupakan cara penilaian keadaan / status

masyarakat secara tidak langsung. Informasi tentang konsumsi pangan dapat

dilakukan dengan cara survey dan akan menghasilkan data yang kuantitatif

maupun kualitatif. Secara kuantitatif akan deketahui jumlah dan jenis pangan

yang dikonsumsi.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

2. Cara Biokimia

Beberapa tahapan perkembangan kekurangan gizi dapat diidentifikasi dengan

cara biokimia dan lazim disebut cara laboratorium. Dengan demikian, cara

biokimia dapat digunakan mendeteksi keadaan defisiensi subklinis yang semakin

penting dalam era pengobatan preventif. Metode ini bersifat sangat obyektif,

bebas dari faktor emosi dan subyektif lain sehingga biasanya digunakan untuk

melengkapi cara penilaian status gizi lainnya.

3. Cara Antropometri

Saat ini pengukuran antropometri (ukuran-ukuran tubuh) digunakan secara

luas dalam penelitian status gizi, terutama jika terjadi ketidakseimbangan kronik

antara energi dan protein. Pengukuran antropometri terdiri atas dua dimensi, yaitu

pengukuran pertumbuhan dan komposisi tubuh. Komposisi tubuh mencakup

komponen lemak tubuh (fat mass) dan bukan lemak tubuh (Yayuk, Farida, 2004:

79-80),

Antropometri sebagai indikator status gizi dapat dilakukan dengan mengukur

beberapa parameter. Parameter adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia antara

lain; umur, berat badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar

dada, lingkar pinggul, dan tebal lemak di bawah kulit (Supariasa, 2002:38).

2.2.2 Jenis Parameter Status Gizi

Dalam penilaian status gizi diperlukan berbagai jenis parameter. Parameter

adalah ukuran tunggal dari tubuh manusia, antara lain umur, berat badan, tinggi

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

badan, lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal

lemak di bawah kulit.

a. Umur

Umur sangat memegang peranan dalam penentuan status gizi, kesalahan

penentuan akan menyebabkan interpretasi status gizi yang salah. Hasil

penimbangan berat badan maupun tinggi badan yang akurat, menjadi tidak berarti

bila tidak disertai dengan penentuan umur yang tepat. Kesalahan yang sering

muncul adalah adanya kecenderunagn untuk memilih angka yang mudah seperti

1 tahun; 1,5 tahun; 2 tahun. Oleh sebab itu penentuan umur anak perlu dihitung

dengan cermat. Ketentuannya adalah 1 tahun adalah 12 bulan, 1 bulan adalah 30

hari. Jadi perhitungan umur adalah dalam bulan penuh, artinya sisa umur dalam

hari tidak diperhitungkan (Depkes, 2004).

b. Berat Badan

Berat badan merupakan salah satu ukuran yang memberikan gambaran massa

jaringan, termasuk cairan tubuh. Berat badan sangat peka terhadap perubahan

yang mendadak baik karena penyakit infeksi maupun konsumsi makanan yang

menurun. Berat badan ini dinyatakan dalam bentuk indeks BB/U (Berat Badan

menurut Umur) atau melakukan penilaian dengam melihat perubahan berat badan

pada saat pengukuran dilakukan, yang dalam penggunaannya memberikan

gambaran keadaan kini. Berat badan paling banyak digunakan karena hanya

memerlukan satu pengukuran, hanya saja tergantung pada ketetapan umur, tetapi

kurang dapat menggambarkan kecenderungan perubahan situasi.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

c. Indeks BB/U

Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil. Dalam keadaan

normal, keadaan kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan

kebutuhan zat gizi terjamin, maka berat badan akan bertambah mengikuti

pertambahan umur. Sebaliknya dalam keadaan yang abnormal, terdapat 2

kemungkinan perkembangan berat badan, yaitu dapat berkembang lebih cepat

atau lebih lambat dari keadaan normal. Mengingat karakteristik berat badan yang

labil, maka penggunaan indeks BB/U lebih menggambarkan status seseorang saat

ini adalah Current Nutritional Status (CNS) (Supariasa dkk, 2001).

Kelebihan dalam penggunaan indeks BB/U sebagai parameter antropometri

yaitu: 1. Dapat dengan mudah dan cepat dimengerti oleh masyarakat umum

2. Sensitif ntuk melihat perubahan status gizi dalam jangka waktu pendek

Menurut Supariasa dkk (2002), tinggi badan merupakan parameter untuk

mengetahui keadaan yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak

diketahui dengan tepat. Kadar panjang dan tinggi badan mengambarkan

kecukupan gizi untuk jangka panjang (Hammond, 2008)

d. Lingkar Lengan Atas

Menurut Hammnond (2008), lingkar lengan atas diukur di pertengahan antara

processus olekranon dari scapula dan processus olekranon dari siku. Kombinasi

antara pengukuran lingkar lengan atas dan lipat kulit trisep (triceps skin-fold)

dapat menentukan area otot di tangan serta area lemak di tangan secara tidak

langsung.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

e. Jaringan Lunak

Pengukuran ketebalan lipatan lemak sub-kutan atau lipatan kulit dapat menilai

jumlah lemak di dalam tubuh individu. Tempat lipatan kulit yang mengambarkan

lemak tubuh adalah di trisep dan bisep, di bawah scapula, di atas krista iliaka, dan

paha atas (Hammond, 2008).

Menurut Supariasa dkk (2002) pengukuran pada trisep adalah paling praktis

untuk semua umur disebabkan oleh peningkatan dan penurunan penyimpanan

lemak di jaringan subkutan tidak sama pada seluruh permukaan tubuh.

2.3 Klasifikasi Status Gizi

Berdasarkan WHC NCHS, status gizi dikategorikan menjadi:

a. Gizi Lebih : Apabila nilai Z score yang diperoleh > 2 SD

b. Gizi baik : Apabila nilai Z score yang diperoleh -2 SD s.d + 2

c. Gizi Kurang : Apabila nilai Z score yang diperoleh < -2 SD s.d -3 SD

d. Gizi buruk : Apabila nilai Z score yang diperoleh <-3 SD

2.4 Makanan Pendamping Asi

2.4.1 Pengertian makanan pendamping ASI

Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan kepada

bayi setelah bayi berusia 4-6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Jadi, selain

makanan pendamping ASI. ASI pun tetap diberikan kepada bayi, paling tidak

sampai 24 bulan. Peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk

menggatikan ASI, melainkan hanya untuk melengkapi ASI (Krisnatuti, 2001)

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

Pemberian makanan tambahan berarti memberi makanan lain selain ASI,

selain periode pemberian makanan tambahan, seorang bayi perlahan-lahan

terbiasa memakan makanan keluarga (WHO, 2004)

2.4.2 Manfaat makanan pendamping ASI

Ada beberapa manfaat makanan pendanping ASI menurut Yenrina ( 2001 ) yaitu:

a. Menambah energi dan zat-zat gizi yang diperlukan bayi karena ASI tidak

dapat memenuhi kebutuhan bayi terus-menerus/melengkapi zat gizi ASI

yang sudah kurang

b. Pemberian makanan tambahan sangat membantu bayi dalam proses

belajar makan dan kesempatan untuk menanamkan kebiasaan makan

yang baik

c. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam

makanan dengan berbagai rasa dan bentuk.

d. Selama proses belajar, berbagai jenis makanan tambahan harus

dikenalkan kepada bayi secara bertahap, mulai makanan yang berbentuk

cair, padat dan semipadat. Pada anak berusia 24 bulan makanan keluarga

inilah yang akan memenuhi kebutuhan zat gizi anak

e. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan

f. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi

tinggi. Energi dibutuhkan seorang anak meningkat sewaktu dia

bertambah usianya, bertambah ukuran badannya dan bertambah aktif

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

g. Makanan tambahan yang memberi banyak zat besi diperlukan untuk

mengisi kesenjangan zat besi sejak usia 6 bulan, jika tidak diberikan anak

menjadi anemik.

2.4.3 Tujuan Pemberian MP-ASI

1. Memenuhi kebutuhan zat gizinya yang meningkat untuk pertumbuhan dan

aktivitasnya.

2. Mendidik anak untuk membina selera dan kebiasaan makan yang sehat.

3. Melatih pencernaan bayi agar mampu mencerna makanan yang lebih padat

dari pada susu. Membiasakan bayi mengkonsumsi makanan sehari-hari

menggunakan sendok.

Menurut Diah K dan Rina Y (2000) Manfaat MP-ASI adalah untuk

menambah energi dan zat gizi yang diperlukan bayi karena ASI tidak dapat

mencukupi kebutuhan bayi secara terus-menerus. Pertumbuhan dan

perkembangan anak yang normal dapat diketahui dengan cara melihat kondisi

pertambahan berat badan seorang anak tidak mengalami peningkatan,

menunjukkan bahwa kebutuhan energi bayi tidak terpenuhi.

2.4.4 Syarat-syarat makanan pendamping ASI

Makanan tambahan untuk bayi harus mempunyai sifat fisik yang baik yaitu

rupa dan aroma yang layak, selain itu dilihat dari segi kepraktisannya. Makanan

tambahan bayi sebaiknya mudah disiapkan dengan waktu pengolahan yang

singkat. Makanan pendamping ASI harus memenuhi persyaratan khusus tentang

jumlah zat-zat gizi yang diperlukan bayi seperti protein, energi, lemak, vitamin,

mineral dan zat-zat tambahan lainnya.

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

Bahan makanan hewani seperti telur, daging, susu, dan ikan mengandung

mutu protein yang lebih tinggi dibandingkan mutu protein bahan makanan nabati

seperti kacang-kacangan dan biji-bijian. Untuk meningkatkan mutu protein yang

terkandung dalam bahan makanan nabati dapat dilakukan dengan cara

mencampurkan bahan makanan sumber protein hewani dan nabati. Di sini harus

diperhatikan penggunaan bahan tambahan makanan seperti penyedap, pewarna,

pengawet, garam dan pemanis hendaknya dibatasi seminimal mungkin.

Menurut Muchtadi (2003), hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam

pemberian makanan tambahan untuk bayi sebagai berikut:

a. Makanan bayi (termasuk ASI) harus mengandung semua zat gizi yang

diperlukan oleh bayi.

b. Makanan tambahan harus diberikan kepada bayi yang telah berumur 4-6

bulan sebanyak 4-6 kali sehari

c. Sebelum berumur 2 tahun, bayi belum dapat mengkonsumsi makanan

orang dewasa

d. Makanan campuran ganda (multi mix) yang terdiri dari makanan pokok,

lauk pauk, dan sumber vitamin lebih cocok bagi bayi, baik ditinjau dari

nilai gizinya maupun sifat fisik makanan tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, makanan tambahan bayi sebaiknya memiliki

kriteria berikut :

1. Memiliki nilai energi dan kandungan protein yang tinggi

2. Memiliki nilai suplementasi yang baik serta mengandung vitamin dan

mineral yang cocok

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

3. Dapat diterima oleh alat pencernaan bayi dengan baik

4. Harganya relatif murah

5. Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal

6. Bersifat padat gizi

7. Kandungan serat kasar atau bahan lain yang sukar dicerna dalam jumlah

yang sedikit kandungan serat kasar yang selalu banyak justru akan

mengganggu pencernaan bayi.

2.4.5 Waktu Pemberian MP-ASI

Makanan tambahan diberikan setelah masa ASI eksklusif untuk memenuhi

kebutuhan nutrisi dan energi, yang tidak lagi terpenuhi dari ASI saja. Di masa

penyapihan ini bayi akan mendapatkan ASI, buah, biscuit bayi, bubur bayi dan

lebih lanjut akan mendapat nasi tim. Prinsip pemberian makanan pada bayi usia 0

sampai 6 bulan hingga 1 tahun adalah peralihan bertahap dari hanya ASI hingga

mencapai pola makan dewasa. Perubahan terjadi di dalam hal tekstur (halus

hingga kasar), konsistensi (lunak hingga padat), porsi dan frekwensinya sesuai

dengan kemampuan dan perkembangan bayi. Tahapan pemberian makanan

pendamping ASI yang ideal adalah mulai usia 6 bulan.

Makanan tambahan harus mulai diberikan ketika bayi tidak lagi mendapat

cukup energi dan nutrisi dari ASI saja. Untuk kebanyakan bayi, makanan

tambahan mulai diberikan pada usia 6 bulan keatas. Pada usia ini otot dan syaraf

didalam mulut bayi cukup berkembang untuk mengunyah, menggigit dan

memamah. Sebelum usia 6 bulan, bayi akan mendorong makanan keluar dari

mulutnya karena mereka tidak dapat mengendalikan gerakan lidahnya secara

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

penuh. pada usia 6 bulan lebih mudah untuk memberikan bubur kental, sup kental

dan makanan yang dilumatkan, karena anak :

1. dapat mengendalikan lidahnya lebih baik

2. Mulai melakukan gerak mengunyah keatas dan kebawah.

3. Mulai tumbuh gigi.

4. Suka memasukkan sesuatu kedalam mulutnya.

5. Berminat terhadap rasa yabg baru.

Ada beberapa tanda kesiapan yang menunjukkan seorang bayi telah mampu

menerima makanan pendamping pertamanya:

1. Kesiapan Fisik

a. Telah berkurang / hilangnya refleks menjulurkan lidah.

b. Kemampuan motorik mulut tidak hanya mampu menghisap, namun

juga mampu menelan makanan setengah padat.

c. Dapat memindahkan makanan dalam mulut menggunakan lidah.

d. Dapat mempertahankan posisi kepala secara stabil, tanpa bantuan.

e. Dapat diposisikan duduk dan mampu mempertahankan keseimbangan

badan.

2. Kesiapan psikologis

a. Perilaku yang semula hanya bersifat refleks dan imitative menjadi

lebih independent dan mampu bereksplorasi.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

b. Menunjukkan Keinginan makan dengan membuka mulut, dan

menunjukkan rasa lapar dengan mencondongkan badan ketika disodori

makanan.

c. Sebaliknya, mampu menjauhkan badan ketika telah merasa kenyang

Pada usia ini juga system pencernaan sudah cukup matang untuk mencerna

berbagai makanan.Memulai pemberian makanan tambahan terlalu dini atau terlalu

lambat, keduanya tidak diinginkan. Tanda bahwa seorang anak sudah siap untuk

menerima makanan tambahan adalah bahwa anak tersebut: 1) Sekurangnya usia 6

bulan, 2) Sering mendapat ASI tapi tampak lapar segera sesudahnya, 3)Tidak

mengalami penambahan berat badan yang adekuat.Seorang anak harus diberi ASI

saja sekurang-kurangnya sampai usia 6 bulan (Lilian Juwono,2004).

2.4.6 Jenis makanan pendamping ASI dan waktu pemberiannya

Tabel 2.1 : Jadwal Pemberian Makanan Pendamping ASI menurut Umur Bayi,

Jenis Makanan dan Frekuensi Pemberian ( Krisnatuti 2001 ).

Umur bayi Jenis makanan Berapa kali sehari

0-4/6 bulan - ASI 10-12 kali sehari

6 bulan

- ASI Kapan diminta

- Buah lunak/sari buah

- Bubur : bubur havermout/bubur tepung

beras merah

1-2 kali sehari

7 bulan

- ASI Kapan diminta

- Buah-buahan

- Hati ayam atau kacang kacangan

- Beras merah atau ubi

- Sayuran (wortel, bayam)

- Minyak/santan/advocat

- Air tajin

3-4 kali sehari

9 bulan

- ASI Kapan diminta

- Buah-buahan

- Bubur/roti

- Daging/kacang-kacangan/ayam/ikan

- Kacang tanah

4-6 kali

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

- Minyak/santan/advocat

- Sari buah tanpa gula

12 bulan atau

lebih

- ASI Kapan diminta

- Makanan pada umumnya termasuk telur

dan kuning telunya dan jeruk 4-6 kali

2.4.7 Cara membuat makanan pendamping ASI

a. Bahan-bahan makanan pendamping ASI

Makanan campuran yang ideal untuk bayi atau anak di bawah usia 2 tahun

(BADUTA) harus mengandung 6 bahan pangan berikut ( menurut Yenrina 2001 )

yaitu :

1. Makanan pokok

Jenis-jenis makanan pokok yang dikonsumsi penduduk Indonesia adalah

beras, jagung, singkong, ubi jalar, dan beberapa jenis umbi-umbian

sepetalas dan kentang.

2. Kacang-kacangan

Kacang tanah, kedelai, kacang hijau, kacang merah, kacang-kacangan

diperlukan juga oleh bayi untuk memenuhi kebutuhan protein yang sangat

penting untuk pertumbuhan.

3. Bahan pangan hewani

Bahan pangan hewani yang baik untuk bayi antara lain daging sapi, ayam

termasuk jeroannya (termasuk hati), ikan segar baik, ikan air tawar

maupun laut, telur, susu dan keju dan susu asam (Yogurt).

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

4. Sayuran berwarna

Contoh sayuran yang umum digunakan sebagai bahan campuran makanan

bayi adalah wortel, tomat merah, bayam, kangkung, sawi hijau.

5. Buah-buahan

Pisang sering dipakai sebagai makanan awal bayi berusia diatas 4-6 bulan.

Buah-buahan lain yang baik untuk bayi antara lain pepaya, mangga dan

jeruk manis

6. Lemak dan minyak

Mentega, margarin, keju dan lemak dari binatang lainnya. Jenis minyak

yang umum digunakan yaitu minyak kelapa, santang, minyak kacang,

minyak jagung dan minyak nabati lainnya.

b. Cara praktis membuat makanan pendamping ASI

1. Pisang

a. Pilih pisang yang sangat matang dan tidak asam, lalu cuci kulitnya

sampai bersih.

b. Cuci dan rebus sendok kecil yang akan digunakan untuk mengerok

pisang beberapa saat dalam air yang mendidih.

c. Kerok pisang secara perlahan-lahan dan setipis mungkin dengan

sendok sehingga menghasilkan pisang lumat yang halus (Pure).

Hasilnya siap untuk disuapkan kepada bayi.

d. Jika kerokan pisang akan ditaruh ke dalam mangkok maka mangkuk

pun harus dicuci dan dididihkan terlebih dahulu bersama-sama sendok.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

2. Sari buah

a. Pilih buah yang sangat matang dan tidak asam, lalu cuci kulitnya

sampai bersih. Apabila ada yang perlu dikupas maka setelah dikupas

bahan harus dicuci lagi.

b. Cuci dan rebus semua peralatan yang akan digunakan dengan air

mendidih, seperti cangkir dan sendok kecil, pisau, parutan dan

saringan.

c. Kerok buah (pepaya, mangga) dengan sendok, kemudian lumatkan

atau saring. Untuk mendapatkan sari jeruk. Caranya belah buah jeruk

menjadi 2 bagian, lalu peras dengan menggunakan saringan atau alat

bantu peras jeruk.

d. Jika tersedia blender atau juicer akan mempermudah dan mempercepat

pembuatan sari buah, tetapi sebelum menggunakan peralatan tersebut

jangan lupa untuk mencuci dan mensterilkannya.

e. Agar bayi tidak cepat bosan, sari buah bisa disajikan dengan dicampur

buah lainnya, misalnya pisang dengan jeruk, pepaya dengan jeruk, atau

pepaya dengan mangga.

f. Jika rasa buah terasa hambar, bisa ditambahkan sedikit gula

2.5 Pengertian Baduta

Baduta adalah anak dengan usia dibawah 2 tahun dengan karakteristik

pertumbuhan yakni pertumbuhan cepat pada usia 0-1 tahun dimana umur 5 bulan

BB naik 2x BB lahir dan 3x BB lahir pada umur 1 tahun dan menjadi 4x pada

umur 2 tahun. Pertumbuhan mulai lambat pada masa pra sekolah kenaikan BB

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

kurang lebih 2 kg/ tahun, kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir.

(Soetjiningsih, 2001)

Baduta merupakan istilah yang berasal dari kependekan kata bawah lima

tahun. Istilah ini cukup populer dalam program kesehatan. Balita merupakan

kelompok usia tersendiri yang menjadi sasaran program KIA (Kesehatan Ibu dan

Anak) di lingkup Dinas Kesehatan. Balita merupakan masa pertumbuhan tubuh

dan otak yang sangat pesat dalam pencapaian keoptimalan fungsinya. Periode

tumbuh kembang anak adalah masa balita, karena pada masa ini pertumbuhan

dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan kemampuan

berbahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan

sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya (supartini, 2004).

Bawah Dua Tahun atau sering disingkat sebagai baduta, merupakan salah satu

periode usia manusia setelah bayi sebelum anak awal. Rentang usia baduta

dimulai dari satu sampai dengan lima tahun, atau bisa digunakan perhitungan

bulan yaitu usia 12-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah

(Wikipedia, 2009). sebagai berikut :

1. Perkembangan fisik

Di awal baduta, pertambahan berat badan Baduta merupakan singkatan

bawah dua tahun, satu periode usia manusia dengan rentang usia dua hingga

lima tahun, ada juga yang menyebut dengan periode usia prasekolah. Pada

fase ini anak berkembang dengan sangat pesat (Choirunisa, 2009 : 10).

Pada periode ini, baduta memiliki ciri khas perkembangan menurun

disebabkan banyaknya energi untuk bergerak.

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

2. Perkembangan Psikologis

Dari sisi psikomotor, balita mulai terampil dalam pergerakanya

(lokomotion), seperti berlari, memanjat, melompat, berguling, berjinjit,

menggenggam, melempar yang berguna untuk mengelola keseimbangan

tubuh dan mempertahankan rentang atensi.

Pada akhir periode balita kemampuan motorik halus anak juga mulai

terlatih seperti meronce, menulis, menggambar, menggunakan gerakan pincer

yaitu memegang benda dengan hanya menggunakan jari telunjuk dan ibu jari

seperti memegang alat tulis atau mencubit serta memegang sendok dan

menyuapkan makanan kemulutnya, mengikat tali sepatu. Dari sisi kognitif,

pemahaman tehadap obyek telah lebih ajeg. Kemampuan bahasa baduta

tumbuh dengan pesat. Pada periode awal baduta yaitu usia dua tahun kosa

kata rata-rata balita adalah 50 kata, pada usia lima tahun telah menjadi diatas

1000 kosa kata. Pada usia tiga tahun baduta mulai berbicara dengan kalimat

sederhana berisi tiga kata dan mulai mempelajari tata bahasa dari bahasa

ibunya (Choirunisa, 2009 : 10).

2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada baduta

a. Pengetahuan

Pengetahuan gizi menurut Khomsan (2007) adalah segala sesuatu yang

diketahui seorang ibu tentang sikap dan perilaku seseorang dalam memilih

makanan,serta pengetahuan dalam mengolah makanan dan menyiapkan makanan

(Harsiki,2003).pengetahuan yang ada pada manusuia tergantung pada tingkat

pendidikan yang diperoleh baik secara formal maupun informal,dimana tingkat

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

pengetahuan akan memerikan pengaruh pada cara-cara seseorang memahami

pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.tingkat pengetahuan gizi seseorang

terhadap sikap dan perilaku dalam memilih makanan,yang pada akhirnya

berpengaruh terhadap keadaan gizi seseorang.tingginya tingkat pengetahuan

seseorang maka diharapkan akan lebih baik juga keadaan gizinya (Khomsan,

2007).

b. Jumlah anak

Jumlah anak adalah banyaknya anak yang dilahirkan oleh ibu selama berumah

tangga dalam keadaan hidup.jumlah anak yang banyak pada keluarga dengan

keadaan social ekonomi cukup akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan

kasih sayang yang diterima oleh anak.apalagi jarak anak yang tertlalu

dekat.sedangkan pada keluarga dengan keadaan social ekenomi kurang,jumlah

anak yang banyak dapat berakibat pada kurangnya kasih saying dan perhatian

pada anak,juga kebutuhan primer seperti makanan (soejiningsi,2005). Menurut

Djaeni (2005) mengatakan bahwa jarak kelahiran anak yang terlalu dekat dan

jumlah anak yang terlalu banyak akan mempengaruhi asupan zat gizi dalam

keluaraga, kesulitan mengurus dan kurang bias menciptakan suasana tenang di

rumah.

c. Jumlah anggota keluarga

Besarnya keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang terdiri dari

ayah,ibu,anak dan anggota keluarga lain yang hidup dari pengolaan sumber daya

yang sama. Besar anggota keluarga mempengaruhi jumlah pangan yang di

konsumsi.kualitas dan kuantitas pangan secara langsung akan menentukan status

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

gizi keluarga dan individu.besar anggota keluarga mempengaruhi pengeluaran

pangan (sanjur, 2005).

Suharjo (2005) mengatakan jumlah keluarga yang banyak akan berakibat pada

terbatasnya kemampuan kepada keluarga atau orang tua dalam menyediakan

makanan untuk semua anggota keluarga baik dari segi kuantitas maupun

kulaitasnya,sedangkan menurut Adelafza (2009) besarnya keluaraga dapat

menjadi faktor resiko terjadinya malnutrisi pada anak dan di Negara

berkembang.penelitian ini menemukan bahwa anak-anak dari rumah tangga yang

lebih besar banyak mengalami gizi kurang. sumber daya yang tersedia jika

anggota keluarga tersebut besar tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan

anak seperti terbatasnya asupan makanan pada anak.

d. Pendapatan keluarga

Pendapatan keluarga tingkat kemampuan masyarakat dalam membelanjakan

pendapatannya dinilai berdasarkan kebutuhan ibunya.menurut Adisasmito (2007)

mengatakan bahwa di Indonesia dan Negara lain nenunjukan bahwa terdapat

hubungan timbal balik antara kurang gizi dengan kemisikinan.kemiskinan

merupakan penyebab pokok antara akar maslah gizi buruk,proporsi anak gizi

kurang dan gizi buruk berbanding terbalik denag pendapatan.semakin kecil

pendapatan penduduk,semakin tinggi presentasi anak yang kekurangan

gizi,sebaliknya semakin tinggi pendapatan semakin kecil presentasi gizi buruk.

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

e. Pekerjaan

Kerja adalah aktivitas, gawai, kegiatan, operasi. sedangkan yang di maksud

dengan pekerjaan adalah operasi, order, proyek, kewajiban, tugas, aktivitas,

kegiatan, kesibukan, urusan, karir, profesi, pencaharian seseorang. Merawat anak,

mulai memandikan dan menyuapi sampai mengasuh hampir semuanya dilakukan

oleh ibu. merawat anak dan menyediakan keperluan makan dan minum anak

merupakan tugas sehari-hari yang sudah melekat pada diri seorang ibu. Akan

tetapi, tugas itu tidak hanya itu saja bila ibu bekerja diluar rumah, ibu juga harus

mengingatkan tugas anak-anaknya mengenai pekerjaan yang harus dilakukan atau

belum dilakukan seperti mengingatkan anak supaya mandi, makan dan

mengingatkan waktu bila anaknya bermain (Supanto, 2004). Anak memerlukan

berbagai variasi permainan untuk kebutuhan fisik, mental perkembangan dan

emosinya. Bermain bukan berarti membuang waktu,juga buakn berarti membuat

anak menjadi sibuk sementara oarng tuanya mengerjakan pekerjaan orang tuanya

sendiri.anak harus mempunyai cukup untuk waktu bermain.untuk bermain

diperlukan alat permainan yang sesuai dengan umur dan perkembangannya

(Soetjiningsi, 2005). Program untuk memperbaiki dorongan psikososial melalui

pendidikan orang tua tentang interaksi orang tua dan anak melalui kegiatan

kunjungan rumah telah dapat menrunkan angka kurang gizi pada balita.penelitan

ini membuktikan bahwa perubahan pola asuh psikososial telah meningkatkan

derajat petumbuhan anak.

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

2.7 Kerangka teori

Status Gizi pada

Balita Umur 6-24

Bulan

Waktu pemberian

makanan pendamping ASI

0-4/6 bulan

7 bulan

9 bulan

12-24 bulan

Jenis pemberian

makanan pendamping

ASI

Karakteristik ibu

Pekerjaan

Pendapatan

Pengetahuan

Makanan Pendamping ASI

Jenis pemberian makanan pendamping

ASI

Waktu pemberian makanan pendamping

ASI

Karakteristik

keluarga

Jumlah keluarga

Jumlah anak

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Gizieprints.ung.ac.id/5079/7/2013-1-14201-841409027-bab2...melengkapi cara penilaian status gizi lainnya. 3. Cara Antropometri ... sebagai indikator

2.8 Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

HA : Ada hubungan antara status gizi dengan waktu pemberian makanan

pendamping asi pada baduta.

H0 : Tidak ada hubungan antara status gizi dengan waktu pemberian makanan

pendamping asi pada baduta.

Status Gizi

Waktu Pemberian

makanan pendamping

asi pada baduta umur 6-

24 bulan