BAB II - UMPrepository.ump.ac.id/4456/3/BAB II_SINGGIH DARMAPUTRA_SEJARA… · 7. - Kaur...
Transcript of BAB II - UMPrepository.ump.ac.id/4456/3/BAB II_SINGGIH DARMAPUTRA_SEJARA… · 7. - Kaur...
41
BAB II
KONDISI UMUM DESA JIPANG
KECAMATAN BANTARKAWUNG
KABUPATEN BREBES
A. Kondisi Administratif Pemerintahan Desa Jipang
Menurut Soetardjo (dalam Wasistiono 2006 : 7) Desa di Indonesia pertama
kali ditemukan oleh Mr. Herman Warner Muntinghe, berasal dari Belanda
anggota Rad Van Indie pada masa penjajahan Inggris, yang merupakan pembantu
Gubernur Jendral Inggris yang berkuasa pada tahun 1817 di Indonesia. Negara
Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 adalah Negara Kesatuan yang
berbentuk Republik. Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Indonesia
terdiri atas beberapa daerah/wilayah dan setiap daerah/wilayah terdiri atas
beberapa daerah kabupaten/kota. Selanjutnya di setiap kabupaten/kota terdapat
satuan pemerintahan terendah yang disebut kelurahan dan desa. Dengan demikian
kelurahan dan desa adalah satuan pemerintahan terendah di bawah pemerintahan
kabupaten/kota (eJurnal Ilmu Pengetahuan, 2015 : 2).
Dalam eJurnal Ilmu Pemerintahan (2015 : 2) dijelaskan Kelurahan dan desa
adalah dua satuan pemerintahan terendah dengan status yang berbeda. Kelurahan
adalah satuan pemerintahan administrasi yang merupakan kepanjangan tangan
dari pemerintahan kabupaten/kota, jadi kelurahan bukan badan hukum melainkan
hanya sebagai tempat beroperasinya pelayanan pemerintahan dari pemerintah di
kabupaten/kota di wilayah kelurahan setempat. Menurut Peraturan Pemerintahan
No 72 tahun 2005 pasal 3 ayat 1, Kelurahan merupakan perangkat daerah
kabupaten/kota yang berkedudukan di wilayah kecamatan. Desa adalah suatu
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
42
kesatuan masyarakat hukum berdasarkan adat dan hukum adat yang menetap
dalam suatu wilayah tertentu batas-batasnya, memiliki ikatan lahir batin yang
sangat kuat, baik karena keturunan maupun kesamaan kepentingan politik,
ekonomi, sosial, dan keamanan, memiliki susunan pengurus yang dipilih bersama,
memiliki kekayaan dalam jumlah tertentu dan berhak menyelenggarakan rumah
tangganya sendiri Sunardjo (dalam Wasistiono, 2006 : 9). (Menurut UU RI no 6
tahun 2014 tentang desa, pasal 1, ayat 1) Desa adalah desa kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus pemerintahan, kepetingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal-usul dan/atau hak tradisional yeng diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Desa Jipang merupakan salah satu desa di Kecamatan Bantarkawung
Kabupaten Brebes bagian selatan, Provinsi Jawa Tengah. Berikut adalah daftar
Kepala Desa Jipang Dari tahun 1985 sampai 2015 :
1. Periode 1980 sampai dengan 1998
Pemerintahan Desa Jipang berpedoman pada Undang-undang No 5 tahun
1979 tentang Pemerintah Desa, akan tetapi undang-undang ini cenderung
menempatkan desa dan masyarakat desa berada di bawah Kecamatan yang selalu
di kontrol oleh Kecamatan sehingga hak otonom dan hak demokrasi cenderung
tidak terlaksana (wawancara Darmadi, 23 Desember 2016). Ada beberapa poin
yang dapat di catat mengenai desa di zaman orde baru menurut Undang-Undang
Nomor 5 Tahun 1979 (dalam Jurnal Asis Harianto, halaman 4) disebutkan bahwa
:
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
43
a. Desa adalah suatu wilayah yang ditempati sejumlah penduduk sebagai
kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarakat
hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung
dibawah camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya
sendiri dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia.
b. Susunan pemerintahan desa terdiri dari Kepala Desa dan Lembaga
Musyawarah Desa.
c. Kepala Desa dipilih secara langsung umum bebas dan rahasia oleh
penduduk desa tersebut.
d. LMD adalah Lembaga Permusyawaratan/permufakatan Desa yang
anggotanya terdiri atas kepala-kepala dusun, pimpinan lembaga
masyarakat dan pemuka masyarakat desa yang bersangkutan.
Pada periode ini Pemerintahan Desa Jipang dipimpin oleh Kepala
Desa hasil Pemilihan : (wawancara Darmadi, 23 Desember 2016)
Tahun 1980 - 1988 oleh H. Moh. Zaeni
Tahun 1989 - 1991 oleh J. Sutarjo, BA (Cartiker/ Pj. Kepala Desa)
Tahun 1992 - 2000 oleh J. Sutarjo, BA
2. Periode 1999 - 2015
Selama masa reformasi (1998) politik desa mengalami penguatan kembali
sejalan dengan kebijakan otonomi daerah dengan diberalakukannya Undang-
undang nomor 22 tahun 1999. Dalam Undang-undang itu juga mengatur adanya
mekanisme politik di desa yang dikenal dengan “parlemen desa” sebagai wakil
rakyat dalam mengatur tata kehidupan masyarakat desa dan pemerintahan desa.
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
44
Secara umum bagaimanapun desa tetap mengalami proses demokrasi, walaupun
dihadapkan dengan banyak faktor yang menghambat. Hal ini tidak mengurangi
dimana desa tetap menjadi institusi yang berpeluang untuk membangun
demokrasi politik di Indonesia. Pada (wawancara Darmadi, 23 Desember 2016)
periode ini Pemerintahan Desa Jipang dipimpin oleh Kepala Desa hasil Pemilihan
Tahun 1999 - 2007 oleh Sertu Hashari
Tahun 2008 - 2014 oleh Ahmad Riyadi, S.Ag.
Tahun 2015 oleh Ewon Sosiawan, S.Sos (Pj. Kepala Desa)
Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, bahwa
Desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus urusan Pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan atau hak tradisional yang diakui dan dihormati. Jadi yang dimaksud
penyelenggaraan urusan pemerintahan adalah untuk mengatur, mengurus urusan
pemerintahan, dan kepentingan masyarakat setempat, (UU No 6 Tahun 2014).
Kemudian Berdasarkan ketentuan umum Pasal 1 Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa, Pemerintah Desa adalah Kepala Desa yang dibantu Perangkat
Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa dan pemeritahan Desa
adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, (UU
No 6 Tahun 2014).
Desa Jipang memiliki hak untuk mengatur pemerintahannya sendiri.
Pemerintahan Desa terdiri atas Pemerintah Desa yang meliputi Kepala Desa,
Perangkat Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Kepala Desa
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
45
merupakan pimpinan penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan bersama BPD. Pemerintahan Desa Jipang diselenggarakan oleh
Pemerintah Desa Jipang. Terbagi dalam 12 perangkat Desa. Dengan susunan
perangkat sebagai berikut :
Tabel 2.1
Perangkat Desa Jipang Tahun 2015
NO NAMA JABATAN KETERANGA
N
1. Ewon Sosiawan, S.Sos Pj. Kepala Desa Jipang Ada dan Aktif
2. Ewon Sosiawan, S.Sos Sekretaris Desa Jiang Ada dan Aktif
3. Sugiarto Kepala Dusun I (Jipang) Ada dan Aktif
4. Tegus Purwanto Kepala Dusun II (Cikokol) Ada dan Aktif
5. Supono Kepala Dusun III (Kosambi) Ada dan Aktif
6. - Kepala Dusun IV (Cilinduk) Tidak Ada
7. - Kaur Pemerintahan Tidak Ada
8. Muniran Kaur Ekbang Ada dan Aktif
9. - Kaur Kesra Tidak Ada
10. Jamhari Kaur Umum Ada dan Aktif
11. Neni Martini Kaur Keuangan Ada dan Aktif
12. Tarmid Pemd. Kaur Kersa Ada dan Aktif
Sumber : (Data Monografi Desa Jipang, 2015)
Terjadinya pergantian dari Orde baru kepada Orde reformasi sejak 1998
telah menyebabkan kemunculan kembali kekuatan-kekuatan politik desa.
Masyarakat desa mengalami proses partisipasi politik yang termobilisasi oleh
faktor birokrasi pemerintah desa. Kelahiran Badan Perwakilan Desa (BPD)
sebagai turunan dari konstitusi otonomi itu harus dilihat sebagai peluang strategis
membangun desa kembali. Sebagai parlemen desa, BPD memang belum memiliki
kerangka teknis dari pemerintah daerah. Tetapi justru disitulah kelihatan betapa
pentingnya peran masyarakat dalam merumuskan kebijakan politik desa termasuk
melibatkan diri dalam suksesi kepala desa secara demokratis (wawancara
Darmadi, 23 Desember 2016). Lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
46
yang anggotanya wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah
yang ditetapkan secara demokratis yaitu BPD (Badan Permusyawaratan Desa).
BPD mempunyai fungsi membahas dan menyalurkan Rencana Peraturan Desa
bersama Kepala Desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa,
melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa (Undang-undang Nomor 6 Tahun
2004 tentang Desa Pasal 55). Jumlah anggota Badan Permusyarawatan Desa
ditetapkan dengan jumlah gasal, paling sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak 9
(sembilan) orang, dengan memperhatikan wilayah, perempuan, penduduk, dan
kemampuan keuangan Desa (Undang-undang Nomor 6 Tahun 2004 tentang Desa
Pasal 58). Pimpinan Badan Permusyarawatan Desa terdiri atas 1 (satu) orang
ketua, 1 (satu) orang wakil ketua, dan 1 (satu) orang sekretaris. (Undang-undang
Nomor 6 Tahun 2004 pasal 59 angka 1) (UU No 6 Tahun 2014).
Tabel 2.2
Susunan Pengurus BPD Desa Jipang Tahun 2015
No Nama Jabatan
1. H. Bahrun, SH Penanggung Jawab
2. Muhammad. Hadi Santoso, S.Pd Ketua
3. Casjo Purwono Sekretaris
4. Endis Tagora, M.Pd Bendahara
5. Carto Anggota
6. Kabul Angota
Sumber : (Data Monografi Desa Jipang, 2015)
Ditinjau dari lokasi geografisnya Desa Jipang terletak disebuah pertanahan
datar yang diapit oleh tanah perbukitan, yang terletak 1,5 km dari Ibu Kota
Kecamatan Bantarkawung dengan batas-batas wilayah hukum sebagai berikut :
Sebelah Timur : Desa Bangbayang
Sebelah Selatan : Desa Ciomas
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
47
Sebelah Barat : Desa Terlaya
Sebelah Utara : Desa Sindangwangi
Dengan luas wilayah 684,740, yang terdiri dari :
Luas tanah sawah : 182,240 Ha
Luas tanah darat (tegalan dan pemukiman) : 279,345 Ha
Luas tanah hutan Negara : 205,150 Ha
Luas tanah lapangan : 0,420 Ha
Luas tanah kantor dan balai desa : 0,028 Ha
Luas tanah lain-lain (kuburan, tanah SD, dll : 17,557 Ha
Sumber : (Data Monografi Desa Jipang, 2015)
Secara demografis Desa Jipang memiliki luas wilayah 684,740 Ha, dengan
jumlah penduduk pada tahun 1985 yaitu 6.181 Jiwa Setiap tahunnya jumlah
penduduk Desa Jipang bertambah sesuai dengan angka kelahiran dan banyaknya
Ruralisasi. Ruralisasi merupakan perpindahan penduduk dari kota ke desa. Pada
tahun 2015 jumlah penduduk Desa Jipang yaitu 7.539 Jiwa dari 2.379 KK terdiri
dari laki-laki 3.728 jiwa dan peremuan 3.811 jiwa. Jumlah penduduk Desa Jipang
dapat dikelompokkan menurut usia adalah sebagai berikut :
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
48
Tabel 2.3
Jumlah Penduduk Desa Jipang Tahun 2015
UMUR LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
0-1 375 367 742
1-2 217 333 550
2-5 261 260 521
5-10 341 442 783
10-15 290 283 573
15-20 287 294 581
20-25 298 283 581
25-30 306 315 623
30-35 273 193 466
35-40 262 176 438
40-45 153 179 332
45-50 143 160 303
50-55 182 175 357
55-60 175 164 339
60 th ke atas 169 187 356
Jumlah 3728 3811 7539
Sumber : (Data monografi Desa Jipang, 2015)
Desa Jipang memiliki 34 Rukun Tetangga (RT) dan 8 Rukun Warga (RW)
yang terdiri dari 4 Dusun, antara lain : Dusun (I) bernama Dusun Jipang, Dusun
(II) bernama Dusun Cikokol, Dusun (III) bernama Dusun Kosambi, Dusun (IV)
bernama Dusun Cilinduk. Menurut kalkulasi perhitungan jumlah penduduk yang
paling padat berada di Dusun Jipang, Dusun Cikokol, Dusun Kosmabi dan Dusun
Cilinduk (wawancara Supono, 14 November 2016).
Berdasarkan letak geografisnya, Dusun Jipang dan Dusun Cikokol
merupakan jalur utama lalu lintas antar desa dan jalur alternatif bagi pemudik dari
kota-kota besar di Jawa Barat. Semua akses jalan antara Dusun yang satu dengan
Dusun yang lainnya sudah beraspal ”hotmix”, karena pemerintah provinsi
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
49
menjadikan jalur tersebut menjadi jalur alternatif antar provinsi, termasuk jalan
(gang) di setiap Dusun sudah di Paving Blok demi kenyamanan warga tiap Dusun
dalam program pemerintah yang dikenal sebagai Badan Keswadayaan Masyarakat
(BKM) Mandiri Desa Jipang yang telah berhasil mensukseskan Program P2KP
dan P2KP Paket. Untuk mempermudah bertransportasi diadakannya Angkutan
Pedesaan sebagai alat transportasi antar desa, Travel sebagai alat transportasi antar
kota, Truk Umum sebagai alat transportasi untuk membawa barang berat (batu
kali, batu bata, pasir dan kayu tebangan), Ojeg sebagai alat transportasi dalam
desa (wawancara Supono, 14 November 2016).
Masyarakat di Desa Jipang hampir sebagian besar bermata pencaharian
sebagai buruh petani dan petani. Pertanian padi menjadi garapan utama meraka,
dimana panen padi dilakukan dua kali dalam setahun. Selain itu mereka juga
memanfaatkan ladang mereka untuk menanam cabai, singkong, bawah merah,
cengkeh, jagung, kacang tanah, kacang panjang, ubi kayu, ubi jalar, jahe, kunyit,
lengkuas, kelapa, mete, dan sayur-sayuran untuk dikonsumsi pribadi atau dijual ke
pasar. Sungai yang berada di Desa Jipang dimanfaatkan untuk mengairi sawah
mereka, karena wilayah persawahan mereka berdekatan dengan aliran sungai
besar (Cidadap, Cibogo, Cimuncang, Ciindang, dan Cibarengkok), yang bermata
air dari mata air Cihirup, Cihampelas dan Kubang. Banyaknya aliran sungai di
Desa Jipang mendorong pemerintah setempat untuk membangun irigasi sebanyak
tiga yaitu irigasi Petahunan Kanan, irigasi Calanggeunteung dan irigasi
Balundeng, sehingga irigasi yang mereka buat berjalan dengan lancar. Selain dari
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
50
bidang pertanian sebagai mata pencaharian, terdapat bidang-bidang lainnya untuk
dimanfaatkan sebagai mata pencaharian, diantaranya :
1. Kehutanan dan Perkebunan
Pemerintah Kabupaten Brebes lewat Dinas Kehutanan dan Perkebunan
sangat membantu ketahanan dan produktifitas tanah tegalan dengan bantuan yang
diterima dengan berbagai jenis tanaman diantaranya benih pohon Jati, Mahoni,
Albasiah/Sengon, Mangga dan Petai.
2. Peternakan
Untuk peternakan belum mendapat bantuan yang berbentuk fisik dari
pemerintah, tetapi bantuan non fisik berupa penyuluhan tentang kesehatan ternak
dari PPL Peternakan secara rutin. Sehingga masyarakat Desa Jipang membeli
bibit ternak sendiri untuk dikembang biyakan. Adapun jumlah populasi ternak di
Desa Jipang sebagai berikut :
a. Sapi : 93 Ekor
b. Kerbau : 3 Ekor
c. Kambing : 1340 Ekor
d. Ayam : 7250 Ekor
e. Entog : 1923 Ekor
f. Bebek : 67 Ekor
3. Perikanan
Untuk bidang perikanan belum dapat dilaksanakan dengan baik, karena
lahan untuk memelihara ikan hampir tidak ada dengan alasan pemanfaatan tanah
untuk pertanian masih dianggap lebih utama dan persediaan air di musim kemarau
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
51
khususnya sangat terbatas. Air pada musim kemarau digunakan untuk hal-hal
yang penting, misalnya : mengairi sawah, mandi, minum, mencuci pakaian dan
perabotan dapur.
4. Perindustrian
Desa Jipang disamping sebagai desa yang agraris dengan penduduk yang
mayoritas petani, tetapi banyak juga yang bermata pencaharian sebagai pengrajin.
Hasil kerajinan yang dihasilkan merupakan ciri khas barang/pernak-pernik Desa
Jipang. Kerajinan yang dihasilkan sebagai berikut : Tenong dari Bangban,
sehingga setiap pameran pembangunan yang diselenggarakan di tingkat
kabupaten, Tenong khas Desa Jipang selalu ikut dipajangkan. Selain Tenong
terdapat makanan khas Desa Jipang yaitu Teng-teng dan Wajit yang hampir sama
ketenarannya dengan Tenong. Sehingga Pemerintah Kabupaten lewat Dinas
Perindustrian dan Perdagangan banyak membantu pengrajin dalam memotivasi
maupun dalam memasarkan hasil karya masyarakat Desa Jipang (Data Monografi
Desa Jipang 2015).
Desa Jipang memiliki industri Paving Blok yang merupakan program P2KP
BKM Mandiri yang dibiayai oleh Pemerintah Kabupaten Brebes dengan
karyawan masyarakat Desa Jipang sendiri, yang awalnya merupakan program
pemberdayaan masyarakat untuk menanggulangi pengangguran, setelah
mengalami kemajuan industri Paving Blok tersebut berdiri sendiri dengan
memakai sistem penanaman modal “saham” untuk biaya produksi. Penjualan
Paving Blok Desa Jipang sangat diminati oleh konsumen karena kualitas dan
ketahanan Paving sangat bagus, bahkan mendapatkan piagam penghargaan saat
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
52
menghadiri pameran di Yogyakarta sekaligus sebagai Desa percontohan bagi
Desa lain yang mendapatkan program P2KP dalam memproduksi Paving Blok.
Pengolahan sampah organik cair juga diprogramkan dengan tujuan dapat
menambah penghasilan tiap Kepala Keluarga (KK) dengan cara setiap rumah
mengumpulkan sampah organik kemudian menjualnya kepada pengepul sampah
organik yang sudah disediakan oleh pengurus P2KP selanjutnya dilakukan
pengolahan untuk dijadikan pupuk organik cair. Pupuk Organik tersebut
digunakan untuk memupuk tanaman di sawah atau di kebun sebagai pengganti
pupuk kimia yang dapat merusak ekosistem dan kandungan unsur hara ada
terdapat dalam tanah.
Dalam segi perekononomian Desa Jipang, kurun waktu 2 (dua) tahun sejak
Bapak Ewon Sosiawan, S.Sos selaku Carik Desa Jipang menjabat sebagai Pejabat
(PJ) Kepala Desa Jipang mengalami peningkatan pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi Desa / PDRB di Desa Jipang yang sangat pesat, sehingga secara
otomatis sangat berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa
Jipang khususnya.
Setelah adanya pengurangan alokasi Raskin (beras untuk warga miskin)
untuk Desa Jipang pada tahun 2009 sebanyak 91 kantong = 1,365 Ton,
masyarakat Desa Jipang pada tahun 2014 tidak merasa kehilangan jatah beli
Raskin akibat dari pengurangan tersebut, ini menandakan adanya kestabilan dalam
usaha pencukupan kebetuhan masyarakat miskin dan peningkatan taraf kehidupan
ke arah yang lebih baik. Bantuan Raskin betul-betul membantu dan meringankan
beban ekonomi (kebutuhan pangan) masyarakat miskin.
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
53
Jumlah baku PBB tahun 2014 sebesar Rp. 67.340.420,- lebih besar
dibandingkan dengan baku PBB tahun-tahun sebelumnya, tidak menjadikan
masyarakat Desa Jipang enggan membayar pajak PBB, dengan berprinsip adil.
Kenaikan PBB tidak membuat Desa Jipang telat melunasi pembayaran PBB Desa
Jipang.
Daya beli masyarakat Desa Jipang masih mampu mengimbangi harga pasar
yang selalu naik akibat krisis moneter yang belum juga berakhir, yang tentunya
berdampak pada krisis ekonomi. Nilai kurs rupiah terhadap dolar US belum
pernah stabil yang terus meningkat. (Data Monografi Desa Jipang, 2015)
Mata pencaharian adalah pekerjaan atau pencaharian utama (yang
dikerjakan untuk biaya sehari-hari). Indonesia adalah negara agraris jadi sebagian
besar masyarakat Indonesia bermata pencaharian sebagai petani. Masyarakat Desa
Jipang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Perubahan orientasi mata
pencaharian sebagai perubahan masyarakat yang akan menentukan dan
mempengaruhi tindakan di kemudian hari, dari pekerjaan-pekerjaan pokok
masyarakat yang dahulunya di sektor agraris bergeser atau berubah ke sketor non-
agraris. Berikut adalah data pekerjaan masyarakat Desa Jipang Kecamatan
Bantarkawung Kabupaten Brebes :
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
54
Tabel 2.4
Jumlah Pekerjaan Masyarakat Desa Jipang Tahun 2015
Pekerjaan/Mata Pencaharian Jumlah Orang
1. Buruh Petani 870 Orang
2. Petani 812 Orang
3. Pedagang/Wiraswasta 231 Orang
4. Pengrajin 48 Orang
5. Karyawan
a. Pegawai Negeri Sipil
b. TNI/POLRI
c. Guru Swasta/GTT
d. Swasta
249 Orang
15 Orang
26 Orang
42 Orang
6. Penjahit 25 Orang
7. Montir 17 Orang
8. Sopir 84 Orang
9. Pramu Wisma 35 Orang
10. Kontraktor 4 Orang
11. Tukang Kayu 36 Orang
12. Tukang Batu 55 Orang
13. Buruh Industri/Pabrik 157 Orang
14. Pensiunan PNS/TNI/POLRI 85 Orang
Sumber : (Data Monografi Desa Jipang, 2015)
Selain pertanian yang dijadikan oleh masyarakat Desa Jipang sebagai mata
pencaharian utama, anak-anak muda di Desa Jipang juga memiliki semangat yang
tinggi untuk menempuh pendidikan. Karena di Desa Jipang Kecamatan
Bantarkawung Kabupaten Brebes memiliki sekolahan :
1. Pendidikan Usia Dini (PAUD)
Pendidikan Usia Dini berada di Dukuh Cikokol Desa Jipang terdiri dari 2
guru 25 siswa.
2. Taman Kanak-Kanan (TK)
TK di Desa Jipang ada 3 (tiga), yaitu :
a. Taman Kanan-Kanak (TK)
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
55
TK ini dibawah naungan UPTD Pendidikan dan Kebudayaan
Kecamatan Bantarkawung, berdiri sejak tahun 2008, terdiri dari 4
guru 45 siswa, berlokasi diseputar SD Negeri Jipang 02 dan di SD
Negeri Jipang 01 dengan jumlah murid 30 siswa berdiri sejak tahun
2013.
b. Taman Kanak-Kanak
Berdiri sejak tahun 1987 di bawah naungan Yayasan Nahdatul Ulama
Ranting Jipang, terdiri dari 3 guru 11 siswa.
3. Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Iftidaiyah (MI)
Sekolah Dasar di Desa Jipang ada 4 (empat) yaitu :
a. SD Negeri Jipang 01 terdiri dari 9 Guru Negeri, 3 guru GTT, 299
siswa, dan 1 penjaga sekolah
b. SD Negeri Jipang 02 terdiri dari 10 Guru Negeri, 3 GTT, 220 Siswa
dan 1 penjaga sekolah.
c. SD Negeri Jipang 03 terdiri dari 8 Guru Negeri, 3 GTT, 115 Siswa,
dan 1 penjaga sekolah.
d. SD Negeri Jipang 04 tidak ada karena setiap penerimaan siswa baru
tidak mendapatkan murid dengan jumlah yang disyaratkan oleh
pemerintah, sehingga gedung SD Jipang 04 dipakai oleh SD Negeri
Jipang 02.
e. SD Negeri Jipang 05 terdiri dari 8 Guru Negeri, 2 GTT, 118 Siswa,
dan 1 penjaga sekolah.
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
56
f. MI AL-Ihsyaniyah berada di Dukuh Cilinduk yang berdiri sejak tahun
1979 dengan 2 Guru Negeri, 6 Guru GTT, 125 Siswa dan 1 penjaga
Madrasah.
Pendidikan penting bagi siapa saja, bukan hanya untuk anak-anak namun
semua orang juga membutuhkan pendidikan. Pendidikan bisa didapatkan di
bangku sekolah maupun di organisasi pendidikan nonformal. Pendidikan yang
ditempuh pada dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan pengetahuan
seseorang yang tidak tahu menjadi tahu. Dahulunya masyarakat Desa Jipang
mengenyam pendidikan hanya sampai tingkat SD karena melihat kemampuan
ekonomi untuk membiayai sekolah, terkecuali untuk kalangan yang mampu dapat
melanjutkan sekolah ketingkat SLTP kemudian SLTA bahkan sampai ke
perguruan tinggi. Setelah masa reformasi, masyarakat Desa Jipang mengalami
peningkatan ekonomi sehingga mampu membiayai sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi. Berikut adalah data mengenai peningkatan masyarakat dalam melanjutkan
sekolah :
Tabel 2.5
Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan Tahun 2015
JENJNAG PENDIDIKAN JUMLAH PENDUDUK
Buta Huruf 60 Orang
SD / Sederajat 465 Orang
SLTP / Sederajat 2750 Orang
SLA / Sederajat 2344 Orang
D1 1069 Orang
D2 21 Orang
D3 68 Orang
S1 91 Orang
S2 8 Orang
S3 2 Orang
JUMLAH
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
57
Sumber : (Data Monografi Desa Jipang, Tahun 2015)
Disamping banyaknya pendidikan formal di Desa Jipang, ada 2 (dua)
pendidikan nonformal yang dibentuk oleh Pemerintah Kabupaten Brebes yang
sangat memperhatikan akan kebutuhan Desa Jipang. Berbagai program yang
direncanakan pada tahun 2014 sudah dapat dirasakan oleh masyarakat Desa
Jipang, antar lain :
1. Program Kursus Menjahit
Pemerintah Kabupaten Brebes telah memberikan program ini ke Desa
Jipang lewat program P2KP yang dikelola oleh Badan Keswadayaan
Masyarakat (BKM) Mandiri Desa Jipang.
2. Lembaga Kursus
Di Desa Jipang terdapat tempat kursus komputer yang bertempat di PKBM
“Bina Karya Mandiri”.
Di Desa Jipang memiliki lapangan olahraga diantaranya yaitu Meja
Pingong, lapangan Sepak Bola, lapangan Bulu Tangkis, dan dua buah lapangan
Bola Voli. Lapangan olahraga tersebut biasanya digunakan sebagai turnamen
olahraga dan sebagai tempat pelatihan bagi kalangan muda, (sumber : Data
Monografi Desa Jipang Tahun, 2015 : 6 dan 7.
Hampir 97% masyarakat di Desa Jipang beragama Islam, karena Desa
Jipang memiliki 6 mesjid dan 17 Mushola. Bagi masyarakat Desa Jipang yang
non-Islam, mereka beribadah di luar Desa Jipang karena di Desa Jipang tidak
memiliki Greja, Pura, Wihara, maupun Klenteng. Adanya perbedaan keyakinan
Agama masyarakat Desa Jipang hidup dengan damai saling menghargai
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
58
perbedaan tersebut. Dalam bidang kesehatan, di Desa Jipang memiliki Polindes,
Posyandu, Toko Obat, BKIA dan Ambulan, dilengkapi dengan Mantri Suntik
yang berjumlah 7 orang dan Bidan Desa yang berjumlah 7 orang, (Data
Monografi Desa Jipang, 2015).
B. Kondisi Sosial Budaya Desa Jipang
Masyarakat modern sekarang lebih mementingkan kepentingan diri sendiri
dan kurang bersosialisasi dengan yang lainnya, berbeda dengan masyarakat di
Desa Jipang yang rasa sosialisnya masih tinggi dan saling bergotong royong. Rasa
sosialis masyarakat Desa Jipang masih sangat tinggi namun tidak dengan
budayanya, karena semakin majunya zaman kebudayaan yang diwariskan dari
sesepuh perlahan-lahan mulai hilang. Perubahan sosial budaya tersebut terus
terjadi seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin maju. Hal tersebut yang membuat masyarakat Desa Jipang perlahan-
lahan mulai meninggalkan unsur budaya yang tidak disadari oleh masyarakat.
Kegiatan sosial masyarakat Desa Jipang masih berjalan dengan baik dari dulu
sampai sekarang, misalnya Liliuran, Kajak dan kerja bakti ditepi jalan raya.
Kegiatan tersebut masih kompak dilakukan oleh masyarakat Desa Jipang
Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes (wawancara Supono, 14 November
2016).
Kesenian yang ada di Desa Jipang antara lain Tari Jaipong, Calung, Wayang
Golek, Sisingaan, Rudat, Kliningan, (wawancara Sugiarto, 13 November 2016).
Kesenian yang sering dipertunjukan di Desa Jipang disetiap acara adalah kesenian
Wayang Golek, dan Calung. Tari Jaipong atau Jaipongan merupakan sebuah
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
59
kesenian yang berupa seni tari dengan diiringi musik Degung. Yang menjadi ciri
utama Jaipongan adalah gaya kaleran, alami dan apa adanya, ceria, erotis,
humoris, bersemangat, berspontanitas, dan kesederhanaan. Gerakan-gerakan pada
Tari Jaipong sangat dipengaruhi oleh kliningan, pencak silat, seni ketuk tilu, dan
ronggeng sehingga terbentuk gerakan tari, yang indah dan enak untuk ditonton.
Calung adalah seperangkat alat musik yang terbuat dari bambu. Calung
merupakan salah satu benda yang selalu digunakan dalam upacara pertanian,
sehingga alat musik calung yang sakral dan dalam memainkannya ada irama serta
tembang tertentu dalam pementasannya. Wayang Golek merupakan suatu
pertunjukan kesenian wayang, dimana tokoh pewayangan yang ada dalam suatu
cerita menggunakan boneka yang terbuat dari kayu yang dimainkan oleh Dalang.
Wayang Golek termasuk salah satu dari jenis wayang, sehingga mempunyai
banyak kemiripan dengan Wayang Kulit, seperti cerita Mahabarata dan Ramayana
yang memiliki tokoh yang sama. Wayang Golek juga digunakan sebagai salah
satu sarana hiburan untuk rakyat. Pentas Wayang Golek ditampilkan di kampung-
kampung atau desa untuk menghibur rakyat. Selain itu, Wayang Golek juga sering
ditemukan pada acara selametan sera acara-acara lainnya. Sisingaan
(Singabarong) adalah salah satu jenis kesenian rakyat yang merupakan tarian
arak-arakan singa yang ditandu. Gerakan penggotong singanya yang lincah dan
serempak, berpola gerakan silat dasar yang sesekali dipadukan dengan gerakan
Jaipong. Kesenian rakyat ini biasanya dipergelarkan di lapangan terbuka dan
pertunjukan terbuka untuk umum serta dimainkan untuk memeriahkan acara-acara
khusus, seperti khitanan, peresmian proyek, panen raya. Seni Rudat merupakan
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
60
salah satu jenis kesenian yang di dalamnya terdapat tarian-tarian yang di iringi
terbangan. Jenis tarian dalam seni Rudat mengandung gerakan-gerakan bela diri
dan seni suara. Seni Rudat tumbuh dan berkembang di lingkungan pesantren, oleh
karena itu, kesenian ini sangat terpengaruh oleh budaya pesantren, diantaranya
kebiasaan mengalunkan puji-pujian yang ditunjukan kepada Allah SWT dan Nabi
Muhammad SAW. Dalam seni Rudat kebiasaan santri tersebut dipadukan dengan
kesenian yang didukung oleh budaya masyarakat sekitar yaitu kesenian Sunda.
Dengan demikian, Seni Rudat merupakan jenis kesenian yang mengandung
berbagai unsur, yaitu dakwah agama Islam dan hiburan berupa kesenian
tradisional setempat (pencak silat). Kliningan merupakan seni pagelaran atau
pertunjukan yang menggunakan seperangkat gamelan yang berlaras salendro
diiringi oleh Juru Sekar. Juru Sekar seni kliningan pada umumnya terdiri dari
Sinden (wanita) dan Wira Swara (Pria). Juru Sekar dalam seni Kliningan memiliki
peran yang sama pentingnya dengan Juru Gending/Nayaga/Juru Pangrawit. Juru
Sekar yang selalu melantunkan tembang-tembang dengan mengikuti aturan-aturan
geding yang baku. Sedangkan alat musik tradisional yang mengiringi seni
pagelaran kliningan dimainkan oleh Juru Pangrawit yang umumnya laki-laki
semua. Juru Pangrawit dipimpin oleh seorang Lurah Sekar yang juga merangkap
sebagai Nagaya/Pangrawit (wawancara Sugiarto, 13 November 2016).
Tradisi yang masih lestari sampai sekarang adalah tradisi Babarit dan Pingit
Penganten. Tradisi Babarit merupakan tradisi selamatan yang dilakukan oleh
keluarga petani padi di Desa Jipang. Biasanya tradisi ini dilakukan untuk meminta
turun hujan (sebelum musim tanam padi). Tradisi Babarit mirip dengan selamatan
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017
61
seperti biasanya, hanya saja dilakukan di tengah jalan pertigaan desa dan
dilakukan secara terbuka. Masyarakat sekitar akan membawa hasil bumi yang
sudah dimasak (nasi liwet, nasi kuning, ayam bekakak, terlur asin dan lain-lain)
kemudian dikumulkan di atas tikar secara bersama-sama. Tokoh adat kemudian
memimpin doa dengan cara islam atau tradisional, setelah doa selesai dibacakan
masyarakat yang hadir dipersilahkan untuk memakan hidangan yang ada.
Kemudian upacara permohonan dilakukan dengan menyiramkan air kembang
yang dibawa ke tiga arah mata angin sambil berharap hujan segera turun dan
kemakmuran tetap melimpah di Desa Jipang. Tradisi ini sangat meriah karena
dihadiri oleh anak-anak sampai orang dewasa. Tradisi Ngasrep merupakan sebuah
tradisi khususnya masyarakat Jawa, yang mana calon pengantin perempuan tidak
diperbolehkan untuk keluar rumah selama waktu yang sudah ditentukan hingga
hari pernikahan tiba (wawancara Sugiarto, 13 Novemner 2016).
Perkembangan Sanggar Seni…, Singgih Darmaputra, FKIP UMP, 2017