BAB II fha
-
Upload
muhammad-faisal-abdillah -
Category
Documents
-
view
224 -
download
0
Transcript of BAB II fha
-
7/24/2019 BAB II fha
1/8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1 Ikan Nila
Ikan nila mempunyai nama ilmiah Oreochromis niloticus dan dalam
bahasa Inggris dikenal sebagai Nile Tilapia. Ikan nila bukanlah ikan asli
perairan Indonesia, melainkan ikan introduksi (ikan yang berasal dari luar
Indonesia, tetapi sudah dibudidayakan di Indonesia). Bibit ikan ini didatangkan
ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian Perikanan Air Taar pada tahun
!"#" dari Taian ke Bogor. $etelah melalui masa penelitian dan adaptasi,
barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia.
Toleransi terhadap kadar garam merupakan suatu karakteristik biologi
utama dari ikan nila. Pertumbuhan ikan nila berbeda pada kondisi air taar,
payau (estuari) dan laut. Ikan nila mampu hidup pada suhu !% & ' o dengan
suhu terbaik adalah *+ & ' o dan dengan nilai p- air antara #&,+ ($uyanto
*'). Ikan nila tumbuh lebih cepat pada salinitas #&! ppt dibandingkan
dengan air taar. Pada salinitas '!&'# ppt dapat mematikan secara total. $elain
itu /uga ikan nila cocok pada perairan yang cukup tenang contohnya pada ikan
nila mulai dari lingkungan yang sempit seperti kolam pekarangan, kolam tadah
hu/an dan saah sampai dengan lingkungan yang sangat luas seperti tambak.
sungai atau aduk (dengan sistem keramba /aring apung). 0ebiasaan
makan nila diperairan alami adalah plankton, tumbuhan air yang lunak sertacacing. Benih nila suka mengkonsumsi 1ooplankton seperti 2otatoria,
opepoda dan ladocera3 sedangkan termasuk alga yang menempal.
-
7/24/2019 BAB II fha
2/8
1 Klasifikasi
0lasi4ikasi ikan nila (Oreochromis niloticus) menurut $aanin (!"%)
0ingdom 5 Animalia
6ilum 5 hordata
$ub4ilum 5 Pisces
0elas 5 Osteichthyes
$ubkelas 5 Actinopterygii
Ordo 5 Percomorphi
$ubordo 5 Percoidea
6amili 5 ichlidae
7enus 5 Oreochromis
$pesies 5 Oreochromis niloticus
2 Morfologi
$ecara mor4ologi, ikan mas memiliki ciri&ciri bentuk tubuh pipih
kesamping meman/ang (compress). 8kuran kepala relati4 kecil, ber/ari&
/ari keras, sirip perut torasik. Posisi mulutnya terletak di u/ung hidung
-
7/24/2019 BAB II fha
3/8
(terminal), berbentuk meruncing, dan dapat disembulkan. 9ata tampak
menon/ol dan besar, tepi mata berarna putih.
$elain itu, tanda lainnya yang dapat dilihat dari ikan nila adalah
arna tubuhnya hitam dan agak keputihan. Bagian tutup insang
berarna putih, sedangkan pada nila lokal putih agak kehitaman bahkan
kuning. $isik ikan nila berukuran besar, kasar dan tersusun rapi.
$epertiga sisik belakang menutupi sisi bagian depan. Perbedaan antara
ikan /antan dan betina dapat dilihat pada lubang genitalnya dan /uga ciri&
ciri kelamin sekundernya. Pada ikan /antan, di samping lubang anus
terdapat lubang genital yang berupa ton/olan kecil meruncing sebagai
saluran pengeluaran kencing dan sperma. Tubuh ikan /antan /uga
berarna lebih gelap, dengan tulang rahang melebar ke belakang yang
memberi kesan kokoh.
3 Sistem Pernafasan
Pernapasan adalah proses pengikatan oksigen dan pengeluaran
karbondioksida oleh darah melalui permukaan alat pernapasan. Proses
pengikatan oksigen selain dipengaruhi struktur alat pernapasan /uga
dipengaruhi oleh perbedaan tekanan parsial oksigen
Insang merupakan komponen penting dalam proses pertukaran
gas. Insang terbentuk dari lengkungan tulang raan yang mengeras
dengan beberapa 4ilamen insang didalamnya. Tiap&tiap 4ilamen insang
terdiri atas banyak lamela insang yang merupakan tempat pertukaran
gas. Tugas ini ditun/ang oleh struktur lamela insang yang tersusun atas
sel&sel epitel yang tipis pada bagian luar, membran dasar dan sel&sel
tiang sebagai penyangga pada bagian dalam. Pinggiran lamela insang
yang tidak menempel pada lengkung insang ditutupi oleh epitelium dan
mengandung /aringan pembuluh darah kapiler. antara perairan dengan
-
7/24/2019 BAB II fha
4/8
darah. Perbedaan tekanan tersebut menyebabkan gas&gas berdi4usi
kedalam darah atau keluar melalui alat pernapasan.
Bila oksigen telah berdi4usi dalam darah insang, oksigen
ditranspor dalam gabungan dengan hemoglobin ke kapiler /aringan
tempatnya dilepaskan untuk digunakan oleh sel. Adanya hemoglobin
didalam sel darah merah memungkinkan darah mengangkut oksigen '&
! kali dari pada yang dapat diangkut hanya dalam bentuk oksigen
terlarut dalam darah. Pergerakan oksigen kedalam kapiler darah insang
disebabkan oleh adanya perbedaan tekanan dari tempat pertama
ketempat lainnya. 0arena tekanan oksigen (PO*) didalam insang lebih
besar dari pada PO*kapiler darah insang maka oksigen berdi4usi dari
insang ke kapiler darah insang kemudian darah insang ditranspor
melalui sirkulasi ke /aringan peri4er.
Pada /aringan peri4er, PO* sel lebih rendah dari pada PO* darah
arteri yang memasuki kapiler. Tekanan oksigen yang /auh lebih tinggi di
dalam kapiler menyebabkan oksigen berdi4usi keluar dari kapiler
melalui ruang intertistial ke sel. $ebaliknya bila oksigen dimetabolisasi
dengan bahan makanan dalam sel akan membentuk karbondioksida,
sehingga O* dalam sel akan meningkat. 0eadaan ini menyebabkan
O*.
2 Konsumsi Oksig
0emampuan ikan untuk menggunakan oksigen tergantung dari tingkat toleransi
ikan terhadap perubahan lingkungan, suhu air, p-, konsentrasi O* dan hasil.
9etabolisme seperti amoniak. Biasanya dasar yang digunakan untuk mengukur
konsumsi Oksigen oleh ikan selama transportasi adalah berat ikan dan suhu air.
:umlah Oksigen yang dikonsumsi ikan selalu tergantung pada /umlah oksigen yang
tersedia. :ika kandungan Oksigen meningkatikan akan mengkonsumsi Oksigen pada
-
7/24/2019 BAB II fha
5/8
kondisi stabil dan ketika kadar Oksigen menurun konsumsi Oksigenoleh ikan lebih
rendah dibandingkan konsumsi pada kondisi kadar Oksigen yang tinggi. 6aktor lain
yang menyebabkan perbedaan konsumsi oksigen terlarut adalah nutrisi dan usia.
$emakin besar bobot ikan maka semakin banyak pula konsumsi oksigennya., begitu
/uga sebaliknya. $emakin banyak konsumsi oksigen semakin besar la/u
metabolismenya (7ordon ,!"*). 0onsumsi Oksigen dapat dipengaruhi oleh beberapa
4aktor, yaitu 5
! Intensitas dari metabolisme oksidati4 dalam sel.* 0ecepatan pertukaran yang mengontrol perpindahan air disekitar insang
yang berdi4usi meleatinya.
' 6aktor internal yaitu kecepatan sirkulasi darah dan ;olume darah yang
dibaa menu/u insang.
% A4initas oksigen dari haemoglobin. (lagler, !")
$emakin tinggi temperatur maka semakin sedikit Oksigen terlarut dan
bertambah besar konsumsi oksigen. Pengaruh temperatur ini ter/adi karena
kenaikan temperatur akan menaikkan metabolisme. Pada umumnya hean
poikiloterm metabolisme dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan, pada
suhu rendah metabolisme turun dan metabolisme akan meningkat pada suhu
lingkungan yang meningkat. (singh,!""). 6ase inspirasi merupakan 4ase
pengambilan air ke dalam insang. 9ekanisme inspirasi adalah sebagai berikut5
tutup insang menutup, mulut terbuka, akibatnya tekanan dalam mulut rendah
dan air dari luar masuk ke dalam rongga mulut. 6ase ekspirasi adalah 4ase
pengeluaran air. $etelah air masuk ke dalam rongga mulut, celah mulut
menutup, tutup insang membuka, tekanan yang lebih besar di dalam rongga
mulut menyebabkan air ke luar meleati celah tutup insang tersebut. Pada saat
air ke luar melalui lembaran insang, oksigen berdi4usi ke dalam kapiler darah,
sedangkan O*berdi4usi dari darah ke dalam air.Jadi pertukaran 02dan CO2
pada ikan terjadi pada fase ekspirasi.Pengukuran tingkat konsumsi oksigen
-
7/24/2019 BAB II fha
6/8
dilakukan untuk mengetahui konsumsi oksigen ikan sehingga dapat diketahui
/umlah oksigen yang dibutuhkan.
2.3. Oksigen Terlarut
Oksigen terlarut (dissol;ed o
-
7/24/2019 BAB II fha
7/8
0eadaan yang demikian merupakan pencemaran berat pada air.
Analisis Pengukuran 8ntuk mengukur kadar =O dalam air, ada * metode
yang sering dilakukan5 9etode titrasi dan 9etode elektrokimia atau lebih
dikenal pengukran dengan =O&meter.
!a"us
8ni;ersitas $umatera 8tara. >Nila?. *!!.http5@@repository.usu.ac.id@bitstream@!*'%+#"@*%*@%@hapter*II.pd4
(diakses tanggal *% Oktober *!+ pada pukul . IB)
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27428/4/Chapter%20II.pdfhttp://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/27428/4/Chapter%20II.pdf -
7/24/2019 BAB II fha
8/8