BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU...

84
II -1 BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN 2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi Secara administratif luas keseluruhan Kota Balikpapan menurut RTRW Tahun 2012-2032 adalah 81.495 Ha, yang terdiri dari luas daratan 50.330,57 Ha dan luas lautan 31.164,03 Ha. Secara geografis Kota Balikpapan terletak pada posisi 116,5 Bujur Timur dan 117,0 Bujur Timur serta diantara 1,0 Lintang Selatan dan 1,5 Lintang Selatan dengan batas-batas sebagai berikut : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kertanegara. Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Makassar. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makassar. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1996 tentang Pembentukan 13 Kecamatan di Wilayah Kabupaten Dati II Kutai, Berau, Bulungan, Pasir, Kotamadya Dati II Samarinda dan Balikpapan dalam Wilayah Provinsi Dati I Kalimantan Timur, Kota Balikpapan terdiri dari 5 (lima) Kecamatan dan 27 (dua puluh tujuh) Kelurahan. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pembentukan Tujuh Kelurahan dalam wilayah Kota Balikpapan dan Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kecamatan Balikpapan Kota Dalam Wilayah Kota Balikpapan, secara administratif wilayah Kota Balikpapan terdiri dari 6 (enam) Kecamatan dan 34 (tiga puluh empat) Kelurahan. Secara umum Kota Balikpapan berada pada ketinggian 0 sampai 100 meter di atas permukaan laut. Klasifikasi terbesar yaitu berada pada ketinggian 20-100 mdpl dengan luas 20.090,57 ha atau 51,66 % dari luas wilayah, ketinggian >10-20 mdpl seluas 17.260 ha atau 34,17% dari luas wilayah dan ketinggian 0-10 mdpl seluas 6.980 Ha atau 13 % dari luas wilayah. Berikut tabel luas wilayah Kota Balikpapan dirinci menurut topografi (ketinggian).

Transcript of BAB II EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU...

II -1

BAB IIEVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN

KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1. Gambaran Umum Kondisi Daerah

2.1.1. Aspek Geografi dan Demografi

Secara administratif luas keseluruhan Kota Balikpapan menurut RTRW

Tahun 2012-2032 adalah 81.495 Ha, yang terdiri dari luas daratan 50.330,57

Ha dan luas lautan 31.164,03 Ha. Secara geografis Kota Balikpapan terletak

pada posisi 116,5 Bujur Timur dan 117,0 Bujur Timur serta diantara 1,0

Lintang Selatan dan 1,5 Lintang Selatan dengan batas-batas sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kertanegara.

Sebelah Selatan berbatasan dengan Selat Makassar.

Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Makassar.

Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Penajam Paser Utara.

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1996 tentang

Pembentukan 13 Kecamatan di Wilayah Kabupaten Dati II Kutai, Berau,

Bulungan, Pasir, Kotamadya Dati II Samarinda dan Balikpapan dalam Wilayah

Provinsi Dati I Kalimantan Timur, Kota Balikpapan terdiri dari 5 (lima)

Kecamatan dan 27 (dua puluh tujuh) Kelurahan. Berdasarkan Peraturan

Daerah Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pembentukan Tujuh Kelurahan dalam

wilayah Kota Balikpapan dan Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 8

Tahun 2012 tentang Pembentukan Kecamatan Balikpapan Kota Dalam

Wilayah Kota Balikpapan, secara administratif wilayah Kota Balikpapan terdiri

dari 6 (enam) Kecamatan dan 34 (tiga puluh empat) Kelurahan.

Secara umum Kota Balikpapan berada pada ketinggian 0 sampai 100

meter di atas permukaan laut. Klasifikasi terbesar yaitu berada pada

ketinggian 20-100 mdpl dengan luas 20.090,57 ha atau 51,66 % dari luas

wilayah, ketinggian >10-20 mdpl seluas 17.260 ha atau 34,17% dari luas

wilayah dan ketinggian 0-10 mdpl seluas 6.980 Ha atau 13 % dari luas

wilayah. Berikut tabel luas wilayah Kota Balikpapan dirinci menurut topografi

(ketinggian).

II -2

Tabel 2.1Luas Wilayah Kota Balikpapan Dirinci Menurut Topografi

(Ketinggian)

No Ketinggian mdplLuas Wilayah

(Ha) (%)1.

2.

3.

0-10

>10-20

>20-100

6.980,00

17.260,00

26.090,57

13

34,7

51,66

Jumlah 50.330,57 100,00

Sumber: Kota Balikpapan dalam Angka, 2013

Secara morfologis Kota Balikpapan terdiri dari 85% kawasan perbukitan

dengan jenis tanah podsolik merah kuning yang memiliki karakter topsoil tipis,

struktur tanah mudah tererosi. Sedangkan 15% lainnya merupakan daerah

dataran yang terletak di sepanjang pantai timur dan selatan wilayah Kota

Balikpapan dengan jenis tanah umumnya adalah alluvial.

Dari sisi topografis sebagian besar wilayah Kota Balikpapan berada pada

kemiringan lereng antara 15-40% yaitu seluas seluas 21.305,57 Ha atau

42,33% dari luas wilayah keseluruhan. Tabel 2.2 berikut ini menunjukkan

rincian luas wilayah Kota Balikpapan berdasarkan kelerengan.

Tabel 2.2Luas Wilayah Kota Balikpapan Dirinci Menurut Kelerengan

No Kelas Lereng Luas Wilayah

(%) (Ha) (%)

1 0-2 7.050,00 14.01

2 > 2-15 3.325,00 6.61

3 > 15-40 21.305,57 42.33

4 > 40 18.650,00 37.05

Jumlah 50.330,57 100,00

Sumber: Kota Balikpapan dalam Angka, 2013

II -3

Gambar 2.1Diagram Luas Wilayah Kota Balikpapan Dirinci Menurut Kelerengan

Sumber : Analisis Penyusun Revisi RTRW Kota Balikpapan, 2012

Perkembangan pendudukan di Kota Balikpapan selama ini menunjukkan

peningkatan, dapat dilihat dari jumlah penduduk pada tahun 2011 sebanyak

639.031 jiwa mengalami penurunan menjadi sebanyak 635.199 jiwa pada

tahun 2012 dan akan tetapi mengalami peningkatan yang signifikan pada

tahun 2013 menjadi 668.070, dan pada tahun 2014 meningkat menjadi

704.371 jiwa. Jumlah penduduk tersebut mendiami wilayah seluas 503,3 km2

sehingga rata-rata kepadatan penduduk pada tahun 2014 adalah 1.312 jiwa

per km2. Adapun rincian jumlah dan komposisi penduduk Kota Balikpapan

dapat diuraikan pada tabel berikut.

Tabel 2.3Jumlah dan Komposisi Penduduk Kota Balikpapan Tahun 2014

KECAMATAN LUAS (Km2) JUMLAH(JIWA)

KEPADATAN/Km2

BALIKPAPAN SELATAN 33,93 145.915 43BALIKPAPAN KOTA 14,02 99.905 71,26BALIKPAPAN BARAT 179,95 104.305 5,79BALIKPAPAN TIMUR 132,16 81.580 6,17BALIKPAPAN TENGAH 11,07 119.801 108,22BALIKPAPAN UTARA 132,17 154.908 11,72

JUMLAH 503,3 706.414 1140,35Sumber: Disdukcapil Balikpapan 2014

Penduduk Kota Balikpapan berdasarkan struktur usia dalam kurun

waktu 6 (enam) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut.

II -4

Tabel 2.4Penduduk Kota Balikpapan Menurut Kelompok Umur

KelompokUmur

Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 20140 – 4 40.283 42.252 44.794 35.224 48.221 99.589

5 – 9 55.468 54.520 56.657 57.588 60.751 64.021

10 – 14 53.640 53.272 54.923 56.493 58.779 61.338

15 – 19 47.421 48.177 50.551 52.003 54.397 56.785

20 – 24 55.870 54.138 54.529 53.637 55.803 58.613

25 – 29 72.416 68.530 69.030 65.324 64.647 65.392

30 – 34 72.166 69.763 71.954 71.948 72.937 74.942

35 – 39 60.291 58.724 62.548 62.482 64.157 68.007

40 – 44 48.387 47.225 49.609 51.933 53.389 55.991

45 – 49 38.477 38.543 40.722 40.419 42.223 45.103

50 – 54 29.607 31.007 31.387 33.016 33.943 35.582

55 – 59 21.202 21.211 23.253 23.867 25.302 26.613

60 – 64 11.043 11.845 12.878 14.681 15.975 17.947

65 + 15.591 15.364 16.196 16.584 17.546 19.335

Jumlah 621.862 614.571 639.031 635.199 668.070 704.371

Sumber data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Balikpapan

Selanjutnya struktur penduduk berdasarkan jenis pekerjaan pada tahun

2014 dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Tabel 2.5Jumlah Penduduk Kota Balikpapan Berdasarkan Jenis Pekerjaan

JenisPekerjaan

Kecamatan

BalikpapanBarat

BalikpapanUtara

BalikpapanTimur

BalikpapanTengah

BalikpapanKota

BalikpapanSelatan

Pegawai

Negeri

1.190 3.840 1.596 2.143 3.513 3.731

Karyawan 14.699 28.842 10.698 28.453 20.705 30.564

Buruh 7.898 6.512 3.941 5.599 3.845 5.105

Tukang 212 322 140 307 117 144

Pedagang 3.498 1.937 1.244 2.346 2.442 1.706

Petani 227 2.079 2.420 120 53 577

Edukasi 602 1.485 595 1.004 741 1.080

Profesi 261 794 208 372 200 331

II -5

Medis 137 577 114 321 394 532

Lain-Lain 4.463 6.867 4.020 4.563 3.931 4.713

Jumlah 33.187 53.255 24.976 45.228 35.941 48.483

Sumber data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Balikpapan.

Sedangkan komposisi penduduk sejak tahun 2009 sampai dengan tahun

2014 menurut tingkat pendidikan di Kota Balikpapan dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 2.6Jumlah Penduduk Kota Balikpapan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tahun 2009-2014

Pendidikan Tahun2009 2010 2011 2012 2013 2014

Tidak/BelumSekolah

8.541 120.293 126.131 124.940 138.084 146.840

Tidak/BelumTamat SD

55.501 - - 13.865 24.514 43.129

Tamat SD 80.749 146.995 148.908 140.452 132.928 129.226Tamat SLTP 80.404 88.241 90.209 94.170 96.521 100.021Tamat SLTA 140.008 185.444 196.037 202.964 212.525 226.850

TamatPerguruan

Tinggi

51.030 55.002 58.554 61.057 42.480 67.305

Sumber data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Balikpapan

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomia. Produk Domestik Regional Bruto

PDRB pada dasarnya merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan

oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu atau merupakan jumlah

nilai barang dan jasa akhir (neto) yang dihasilkan oleh seluruh unit

ekonomi.Salah satu pendekatan dalam menghitung PDRB adalah

menggunakan pendekatan produksi yang merupakan jumlah nilai tambah atas

barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu

daerah dalam jangka waktu tertentu. Unit-unit produksi tersebut dalam

penyajiannya dikelompokkan menjadi 9 lapangan usaha (sektor) dan setiap

sektor tersebut dirinci lagi menjadi sub-sub sektor.

II -6

PDRB dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan. PDRB Atas Dasar Harga

Berlaku menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan

oleh suatu wilayah.Distribusi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku menurut sektor

menunjukkan struktur perekonomian atau peranan setiap sektor ekonomi

dalam suatu daerah.Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peranan besar

menunjukkan basis perekonomian suatu daerah. Sementara PDRB Atas Dasar

Harga Konstan berguna untuk menunjukkan Laju Pertumbuhan Ekonomi

(LPE) secara keseluruhan maupun sektoral dari tahun ke tahun.Nilai PDRB

yang besar menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar pula.

Nilai dan kontribusi sektoral (lapangan usaha) PDRB Kota Balikpapan

tahun 2012-2013 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.7PDRB Kota Balikpapan Tahun 2012-2013

No Lapangan Usaha

Atas dasar harga konstan Atas dasar harga berlaku(juta Rp) (juta Rp)

2012 2013 2012 20131 Pertanian 486.828,36 3,66 492.535,20 3,40 776.321,95 2,94 802.616,67 2,722 Pertambangan

dan Penggalian7.435,29 0,06 7.895,53 0,05 31.660,68 0,12 35.593,39 0,12

3 IndustriPengolahan

4.873.751,90 2,34 4.870.045,10 2,19 21.451.49,21 2,18 24.200.210,40 2,04

4 Listrik , Gas, danAir Bersih

194.057,08 1,43 208.202,59 1,41 478.331,27 1,78 521.099,23 2,27

5 Bangunan 3.820.302,90 28,76 4.356.023,98 30,80 9.356.005,53 35,44 10.961.496,08 37,896 Perdagangan,

Hotel, danRestauran

4.863.573,67 36,61 5.003.775,67 34,86 7.820.840,35 29,62 8.302.663,84 27,39

7 Pengangkutandan Komunikasi

2.549.892,58 19,20 2.737.994,93 19,76 3.884.037,42 14,71 4.155.198,64 14,89

8 Keuangan,Persewaan, dan

Jasa Perusahaan547.363,87 4,12 573.404,42 3,99 1.905.207,47 7,22 2.026.001,35 6,96

9 Jasa-jasa 507.399,67 3,82 529.576,43 3,54 1.578.769,15 5,98 1.663.837,60 5,72TOTAL 17.850.605,31 100 18.779.453,86 100 47.282.323,02 100 52.668.717,20 100

Sumber: BPS Kota Balikpapan

Dari tabel tersebut dapat dilihat kontribusi dari PDRB Atas dasar harga

berlaku pada tahun 2013 bahwa kontribusi sektor bangunan memberikan

37,89 % hal ini menggambarkan bergeliatnya pembangunan di kota

Balikpapan, yang menyebabkan sumbangan kontribusi bangunan menglami

peningkatan dari tahun 2012 adalah pelaksanaan pembangunan bandara

internasional sepinggan tahap akhir dan menggeliatnya pertumbuhan properti

di Kota Balikpapan

Kontribusi sektor terbesar kedua pada tahun 2013 berdasarkan harga

berlaku adalah sektor perdagangan, hotel, dan restoran merupakan salah satu

sektor unggulan Kota Balikpapan. Kontribusi sektor ini terhadap

perekonomian Kota Balikpapan pada tahun 2013, sebesar 27,39 % terhadap

perekonomian Kota Balikpapan dan mengalami sedikit penurun kontribusi

II -7

dibanding tahun 2012 sebesar 29,62%. Sedangkan, kontribusi sektor terbesar

ketiga disumbangkan oleh sektor pengangkutan dan komunikasi dimana pada

tahun 2013 mencapai 14,71%.

Grafik berikut menggambarkan kontribusi sektoral PDRB di Kota

Balikpapan selama periode 2012-2013 yang diurut mulai dari nilai kontribusi

terbesar (sektor Bangun) hingga nilai kontribusi terkecil (sektor Pertambangan

dan Penggalian) dengan menggunakan harga berlaku.

Grafik 2.1Kontribusi Sektoral PDRB Kota Balikpapan Periode 2012-2013 (Harga

Berlaku)

Jika dilihat trend periode yang lebih lama, mulai dari tahun 2007 hingga

2013 terlihat bahwa kontribusi sektor Bangunan dan sektor Perdagangan,

Hotel dan restoran memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan

Produk Domestik Regional Bruto Kota Balikpapan, perkembangan kedua

sektor tersebut menunjukan bahwa kota Balikpapan sedang giat membangun

yang mengindikasi meningkatnya pertumbuhan perekonomian di Balikpapan

dengan kata lain semakin menggeliatnya perkembangan perekonomian kota.

Namun jika dilihat perkembangan terakhir di tahun 2010-2013 yang

menunjukkan bahwa adanya pergeseran kontribusi dimana sektor bangunan

mengalami peningkatan dan sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

mengalami perlambatan. Di lain pihak investasi yang ditanamkan pada sektor

perdagangan hotel dan restoran mengalami peningkatan signifikan hal ini

terlihat dari jumlah hotel dan penginapan serta kamar yang terjual juga terus

menunjukan peningkatan. diharapkan sektor ini di masa depan dapat

memberikan sumbangsih yang lebih tinggi lagi terhadap perekonomian Kota

II -8

23,71 25,81 27,94 25,64

31,8135,44

37,8938,335,02 34,06

28,6431,16 29,62 27,89

05

1015202530354045

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Bangunan

Perdagangan, Hotel danRestoran

Balikpapan, hal ini diharapkan sesuai dengan visi Rencana jangka Panjang

Kota Balikpapan.

Grafik 2.2Trend Kontribusi Sektor Bangunan dan Perdagangan, Hotel, dan Restoran

Periode 2007-2013

Dinamika perekonomian yang berkembang saat ini di Kota Balikpapan

ialah ekonomi yang berfokus pada perdagangan, jasa dan industri dengan

mengandalkan keahlian, bakat, dan kreativitas sebagai kekayaan intelektual

adalah harapan bagi ekonomi nasional ataupun daerah untuk bangkit,

bersaing, dan meraih keunggulan dalam ekonomi global. Berkembangnya

industri di Kota Balikpapan tidak lepas dari sporting dan keberadaan

pendukung untuk industri berbasis mining, dan menjadikan salah satu

faktor yang memperkuat sektor perdagangan, hotel, dan restoran, serta jasa

dan sektor industri pengolahan (tertentu) sebagai potensi unggulan daerah di

Kota Balikpapan.

Sektor pariwisata juga merupakan andalan sektor jasa Kota Balikpapan

yang memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian,

membangkitkan kunjungan wisatawan, membangkitkan pertumbuhan sektor

pembangunan lainnya, serta menghidupkan kembali seni dan budaya

tradisional Balikpapan.Balikpapan sebagai pintu gerbang Kalimantan Timur

merupakan potensi daya tarik wisata yang tinggi. Dalam lingkup nasional, Kota

Balikpapan ditetapkan sebagai kota MICE.

b. Laju InflasiInflasi Kota Balikpapan pada tahun 2013 sebesar 8,56%. Inflasi di Kota

Balikpapan berada dibawah inflasi provinsi, dimana inflasi provinsi

Kalimantan Timur sebesar 9,65% dan Inflasi kota Balikpapan yang terendah di

Kalimantan Timur. Inflasi di Kota Balikpapan ini meningkat cukup signifikan

dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 6,41%, kelompok bahan makanan,

II -9

perumahan dan transportasi masih menjadi pemberi andil terbesar bagi inflasi

kota Balikpapan dengan total menyumbang 78% dari inflasi keseluruhan kota

Balikpapan di tahun 2013 selain hal tersebut kondisi khusus yang memicu

inflasi ditahun 2013, antara lain kebijakan pengurangan subsidi BBM oleh

pemerintah pada bulan Juni 2013, dampak langsung dari kenaikan BBM

bersubsidi tersebut adalah pada tarif angkutan. Sementara kenaikan tarif

dasar listrik pada industri maupun rumah tangga yang dilakukan secara

bertahap mulai awal 2013, turut pula memberikan dampak pada inflasi. Selain

itu tersebut 95% pasokan kebutuhan pokok didatang dari luar Balikpapan,

selain dipengaruhi oleh harga produksi barang itu sendiri, terutama juga

sangat dipengaruhi oleh distribusi barang, infrastruktur bangkar muat di

pelabuhan dan kondisi cuaca.

Untuk itu melalui Tim pengendali Inflasi Daerah Kota Balikpapan untuk

mengendalikan inflasi telah diupayakan melalui kebijakan dan Program

pemerintah kota yaitu:

- Instrumen untuk mengatasi inflasi pendidikan, Keputusan Wali Kota untuk

penggunaan seragam baru, bantuan sekolah swasta dari APBD

- Menggalakkan kembali Gerakan Rumah Pangan Lestari, dengan memberikan

pembinaan kepada seluruh rumah tangga untuk melakukan budidaya:

untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan sebagai income rumah tangga

(dapat menghasilkan bibit sendiri)

- Publikasi harga komoditas melalui PIHPS Sahabat Balikpapan, masih dalam

tahap sosialisasi kepada masyarakat secara luas, kerjasama dengan

beberapa media. Permintaan harga agar dapat tersedia pada jam 05.00

- Operasi pasar untuk mengantisipasi gejolak harga di pasar

- Peran dari Bulog Mart dan Pasar Tani sebagai penyeimbang harga di

pasaran, pasar tani sedang mencari lokasi yang tepat untuk memotong mata

rantai dari petani – konsumen

- Koordinasi pembibitan dan penggemukan ternak sapi, kendala lahan yang

terbatas. Termasuk lahan pertanian yang kecil sehingga akan dimasukkan

dalam rencana detail tata ruang sehingga tidak akan bisa alih fungsi lahan

- TPID menginisiasi kuota pengisian BBM bersubsidi (sepeda motor

Rp.30.000, Mobil Rp.150.000-, kendaraan roda enam Rp.400.000,-,

masukan kepada kementerian ESDM

- Program 2014, Percepatan kawasan Pergudangan di Kariangau, packing plan

- Peningkatan produksi tanaman padi ladang, pemanfaatan lahan pekarangan

- Pengawasan lebih intensif kondisi stock distributor terutama untuk

beberapa komoditas strategis seperti sembako, semen

II -10

- Pemanfaatan gas metan dari sampah untuk dimanfaatkan sebagai bahan

bakar alternatif

- Pemantauan harga beras palawija – disinergikan dengan program operasi

pasar

- Jadwal pasar murah ramadhan, melibatkan pihak perbankan

2. Fokus Kesejahteraan SosialSelain pertumbuhan ekonomi, perkembangan pembangunan ekonomi

dan kesejahteraan rakyat Kota Balikpapan juga perlu dilihat dalam konteks

yang lebih luas lagi (multidimensional). Hal ini dikarenakan tingkat

pertumbuhan tidak berdiri sendiri dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat

secara luas, melainkan saling bertautan (berkorelasi) dengan aspek dan

indikator (makro) lainnya. Hal ini berguna untuk dapat melihat kerangka

pertumbuhan dan pembangunan ekonomi, serta kesejahteraan masyarakat

secara lebih komprehensif dan holistik.

Tabel berikut menguraikan beberapa indikator makro strategis Kota

Balikpapan untuk dapat melihat pembangunan ekonomi dan kesejahteraan

rakyat secara lebih luas.

Tabel 2.8Indikator Makro Kota Balikpapan

NO URAIANSATUA

N

TAHUN

2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 IPM 77,86 78,33 78,83 79,38 79,4 -

2 Angka HarapanHidup AHH-o

Tahun 71,95 72,61 72,39 72,61 72,65 -

3 Angka MelekHurup (AMH)

% 98,37 98,76 98,76 98,86 99,03 -

4 Pritas Daya Beli (Ribu

Rp.)

651,65 654,78 657,93 661,33 662,27 -

5 Rata-rata LamaSekolah

Tahun 10,05 10,08 10,28 10,46 19,54 -

6 LPE (Konstan) Persen 8,78 8,34 8,61 8,66 9,03 -

7 LPE (Berlaku) Persen 18,80 12,65 12,61 15,37 9,22 -

8 PDRB (Berlaku) (Juta

Rp.) 15.580.564,47 17.541.545,82 19.997.414,64 22.882.879,62 26.404.162,26-

9 PDRB(Konstan)

(Juta

Rp.) 9.551.793,79 10.390.239,95 11.256.708,09 12.225.720,60 13.288.199,86-

10 Inflasi Persen 3,67 7,38 6,45 6,41 8,56 -

11 Pengangguran(mencari kerja)

Jiwa 15,079 16,152 34,773 24,963 22,564 22.315

Sumber: BPS Kota Balikpapan diolah

II -11

Berdasarkan data yang diuraikan pada tabel tersebut, secara umum

indikator makro ekonomi Kota Balikpapan periode 2009-2013 menunjukkan

peningkatan dan pertumbuhan yang cukup signifikan. Hal ini dapat menjadi

salah satu indikasi bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat Kota Balikpapan

menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. Adapun penjelasan singkat

data-data pada tabel tersebut adalah sebagai berikut:

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Balikpapan yang dapat

menunjukkan tingkat pembangunan manusia melalui pengukuran keadaan

penduduk menurut usia hidup, pengetahuan, dan hidup layak menunjukkan

tren peningkatan setiap tahunnya. Jika pada tahun 2009 IPM Kota Balikpapan

sebesar 77,86, pada tahun 2013 mengalami peningkatan menjadi 79,45.

Peningkatan ini tidak terlepas dari hasil kerja keras para unsur pemerintah,

swasta, akademisi, serta masyarakat. Kinerja pembangunan manusia dalam

dimensi ekonomi, pendidikan, dan sosial yang diukur melalui Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) ini dapat menjadi indikasi bahwa kesejahteraan

masyarakat Kota Balikpapan dari waktu ke waktu mengalami peningkatan.

Ukuran yang umum dipakai untuk mengetahui status kemajuan

pembangunan manusia adalah indkes pembangun manusia, indeks ini adalah

indkes komposit yang dihitung dari 3 (tiga) komponen pilihan dasar yaitu (1)

hidup sehat dan umur panjang yang diwakili oleh angka harapan hidup waktu

lahir (2) Pendidikan yang diwakili oleh rata-rata tertimbang antara angka melek

huruf penduduk usia dewasa dengan rata-rata pencapaian tingkat pendidikan

(rata-rata lama sekolah), dan (3) standar kehidupan layak yang diwakili oleh

PDRB perkaipta dan paritas daya beli perkapita.

Situasi pembangunan Manusia di bidang pendidikan yang diwakili

dengan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah berdasarkan tabel

diatas mengalami peningkatan. Indeks pendidikan di Kota Balikpapan

mengalami peningkatan setiap tahunnya yaitu pada tahun 2011 sebesar 88,65

dan pada tahun 2012 menjadi 89,15 dan pada tahun 2013 meningkat menjadi

89,30. Salah satu penyebab adanya peningkatan dibidang pendidikan ialah

semakin besarnya proporsi anggaran pendidikan, dan adanya kebijakan dan

program Pengurangaan beban masyarakat dalam pembiayaan pendidikan di

Kota Balikpapan yang serta peningkatan aspek kualitas sumber daya

manusia. Untuk mendukung hal tersebut pemerintah kota Balikpapan

meningkatkan sarana prasarana dalam hal pendidikan, dari pendidikan

dasar sampai pendidikan tinggi yang terpenting disertai meningkatnya

kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.

II -12

Peningkatan yang serupa juga terjadi di bidang kesehatan. Jika pada

tahun 2011 nilai indeks ini berada pada nilai 78,98 pada tahun 2012

meningkat menjadi 79,35. Dan pada tahun 2013 menjadi 79,68. Peningkatan

ini menunjukkan bahwa derajat kesehatan masyarakat Kota Balikpapan

menjadi lebih baik setiap tahunnya. Indeks ekonomi (paritas daya beli) juga

mengalami meningkat selama periode 2008-2013, dimana pada tahun 2008

sudah berada dikisaran Rp. 646,41 meningkat pada tahun 2012 menjadi

661,33 dan diproyeksi tahun 2013 meningkat menjadi Rp. 662.540.

Grafik 2.3Perbandingan IPM Kota Balikpapan, Provinsi Kaliman Timur dan Tingkat

Nasional Periode 2008-2013

Jika dilakukan komparasi dengan tingkat nasional dan provinsi

Kalimantan Timur, perkembangan IPM Kota Balikpapan relatif lebih baik. Pada

tingkat nasional, IPM pada tahun 2009 hanya mencapai nilai 77,86 dan

meningkat pada tahun 2012 menjadi 79,38 dan pada tahun 2013 meningkat

menjadi 79,45. Hal yang tidak jauh berbeda juga terjadi jika dibandingkan

dengan Provinsi Kalimantan Timur. Pada tahun 2009, IPM Provinsi Kalimantan

Timur baru mencapai nilai 75,11 dan meningkat menjadi 76,61 pada tahun

2012 dan IPM Kota Balikpapan merupakan yang tertinggi di Kalimantan

Timur, ini memberikan indikasi bahwa potensi yang ada di Kota Balikpapan

memiliki keunggulan yang relatif lebih baik dan patut untuk terus dipelihara

dan dikembangkan dalam peningkatan pembangunan di segala bidang secara

berkelanjutan.

II -13

Grafik 2.4Trend IPM dan laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Balikpapan tahun 2008-

2013

Jika dilihat trend-nya, perkembangan kenaikan IPM Kota Balikpapan

juga memiliki kaitan yang erat dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi

yang terjadi selama ini. Beberapa penelitian yang telah dilakukan mem-

buktikan bahwa terdapat hubungan timbal balik (two-way relation-ship) antara

modal manusia (human capital) dan pertumbuhan ekonomi. Pertama adalah

dari pertumbuhan ekonomi ke pembangunan manusia (human development).

Perekonomian (PDRB) mempengaruhi pembangunan manusia, khususnya

melalui aktivitas rumah tangga dan pemerintah. Di sisi lain, dengan semakin

tingginya pembangunan manusia, maka akan mempengaruhi ekonomi melalui

peningkatan kemampuan atau kapabilitas masyarakat. Sebagai

konsekuensinya akan mengakibatkan peningkatan kreatifitas dan

produktivitas masyarakat.

Sebagaimana telah diuraikan di atas, LPE Kota Balikpapan dalam

periode 2008-2013 mengalami trend peningkatan, dimana pada tahun 2012

menurut mencapai 8,64% dan pada tahun 2013 sebesar 9,03. Besaran

perekonomian yang diindikasikan dengan nilai PDRB juga mengalami

perkembangan setiap tahunnya. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Kota

Balikpapan pada tahun 2008 mencapai Rp.15,58 triliun dan meningkat

menjadi Rp.26,39 triliun pada tahun 2012, atau meningkat sebesar

204,42%.dan di proyeksi pada tahun 2013 menjadi Rp.28,83 triliun, jika

dihitung menggunakan PDRB Atas Dasar Harga Konstan, pada tahun 2008

II -14

nilainya mencapai Rp.9,55 triliun dan meningkat menjadi Rp.13,28 triliun di

tahun 2012, atau meningkat sebesar 153,16% dan diproyeksi pada tahun 2013

menjadi Rp.14,48 triliun.

Indikasi kesejahteraan masyarakat yang dapat ditunjukkan dengan

pendapatan per kapita juga menunjukkan kemajuan yang cukup berarti. Jika

pada tahun 2008 pendapatan per kapita baru mencapai Rp.21,36 juta pada

tahun 2012 mengalami peningkatan yang cukup signifikan menjadi Rp.36,70

juta dan pada tahun 2013 menjadi Rp.37,97 juta.

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum1. Fokus Layanan Urusan Wajiba. Pendidikan

Angka Partisipasi Sekolah (APS) menggambarkan seberapa banyak/besar

penduduk usia sekolah yang telah menikmati pendidikan sesuai dengan

jenjangnya. APS untuk usia 7-12 tahun, 13-15 tahun, dan 16-18 tahun di Kota

Balikpapan cenderung meningkat. Hal ini berarti persentase anak usia sekolah

yang mengenyam pendidikan semakin meningkat. Pada tahun 2013 APS usia

7-12 sebesar 99,39 persen yang berarti sudah 99,39 persen penduduk usia 7-

12 tahun di daerah ini yang bersekolah, namun masih terdapat sisanya 0,61

persen tidak bersekolah. Begitupula dengan APS usia 13-15 tahun 2013

sebesar 99,83 persen yang berarti sudah 99,83 persen penduduk usia 13-15

tahun di daerah ini yang bersekolah dan masih terdapat sisanya 0,17 persen

tidak bersekolah.

Selanjutnya APS usia 16-18 tahun sebesar 99,46 persen yang berarti

sudah 99,46 persen penduduk usia 16-18 tahun di daerah ini yang bersekolah

dan masih terdapat sisanya 0,54 persen tidak bersekolah. Hasil analisis

perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kota Balikpapan disajikan

dalam tabel, sebagai berikut:

Tabel 2.9Perkembangan Angka Partisipasi Sekolah (APS) Tahun 2009 s.d

2013

NoJenjang

Pendidikan2009 2010 2011 2012 2013

1. APS SD/MI 97,33 99,21 99,59 99,23 99,39

2. APS SMP/MTs 93,07 93,83 91,79 92,38 99,83

3. APS SMA 69,40 70,79 61,03 69,66 99,46

II -15

Hasil analisis rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah Kota

Balikpapan, dapat dilihat pada tabel, sebagai berikut:

Tabel 2.10Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah

Tahun 2008 s.d 2012

NO Jenjang Pendidikan 2009 2010 2011 2012 2013

1 SD/MI 140 140 144 159 199

1.1. Jumlah gedungsekolah

188 188 424 342

1.2. Jumlah pendudukkelompok usia 7-12tahun

54,486 54,486 75,805 71,889 71,889

1.3. Rasio 55,21 55,53 145,42 - -

2 SMP/MTs 67 78 79 81 70

2.1. Jumlah gedungsekolah

66 67 133 135

2.2. Jumlah pendudukkelompok usia 13-15tahun

18,419 5,155 14,057 33,679 33,679

2.3. Rasio 42,39 41,71 44,05 - -

Tabel 2.11Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2013

NO Kecamatan

SD/MI SMP/MTs

Jumlahgedungsekolah

Jumlahpendudukusia 7-12

th

Rasio Jumlahgedungsekolah

jumlahpendudukusia 13-15

th

Rasio

(1) (2) (3) (4)(5=3/4)x10.000

(6) (7)(8=6/7)x10.000

1 Balikpapan Timur 48 8503 48,00 8 4253 83,95

2 Balikpapan Barat 56 10982 57,17 11 5099 12,418

3 Balikpapan

Tengah

52 11511 52,00 11 5368 1100,00

4 Balikpapan

Selatan

112 15200 112,00 22 7002 25,105

5 Balikpapan Utara 75 16281 76,63 17 7446 1777,87

6 Balikpapan Kota - 9412 - - 4511 -

Jumlah 342 71889 345,8 69 33679 7469,14

II -16

Hasil analisis rasio jumlah guru/murid di Kota Balikpapan dapat

disajikan dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 2.13Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar di Kota Balikpapan 2013

NO Kabupaten/Kota

SD/MI SMP/MTsJumlahGuru

JumlahMurid

Rasio JumlahGuru

JumlahMurid

Rasio

1 2 3 4 (5=3/4) x10.000 6 7 (8=6/7) x

10.000

1 BalikpapanTimur

423 15964 264,9 182 2807 648,42 Balikpapan

Barat470 10202 460,7 224 2892 774,6

3 BalikpapanTengah

600 11595 517,5 218 2035 1071,34 Balikpapan

Selatan1818 23874 761,5 585 7060 396.7

5 BalikpapanUtara

762 16048 474,8 473 5929 828,7Jumlah 4073 77683 2479.4 1982 29834 3719,7

b. KesehatanDi bidang kesehatan jumlah kelahiran yang mendapat pertolongan oleh

tenaga kesehatan seperti dokter, bidan dan tenaga kesehatan lainnya, dimana

pada tahun 2009, 2010, 2011 ,2012 dan 2013 berturut-turut sebesar; 87,39%,

85,51%, 90,95%, 92,47% dan 93,82. Sementara itu kelahiran yang ditolong

oleh dukun terlatih semakin menurun persentasenya yaitu sebesar 5,90%,

1,72%, 0,76%, 0,78%, dan 0,63%. Perkembangan ini tidak terlepas dari peran

pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan seperti Rumah Sakit,

Puskesmas dan lainnya termasuk meningkatnya jumlah tenaga kesehatan.

Selain itu timbulnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan

sebagai dampak langsung dari keberhasilan program penyuluhan yang telah

dilakukan. Kondisi ini berdampak pada peningkatan indikator kesehatan

Tabel 2.12Jumlah Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2008 s.d 2013

NO JenjangPendidikan

2008 2009 2010 2011 2012 2013

1 SD/MI1.1. Jumlah

Guru2.550 2.838 2.838 2.678 2.678 4.073

1.2. JumlahMurid

68.240 64.905 64.905 66.359 66.359 77.683

1.3. Rasio 13,67 16,21 15,59 16,34 16,262 SMP/MTs

2.1. JumlahGuru

1.473 1.569 1.569 1.577 1.608 1.682

2.2. JumlahMurid

14.646 26.063 26.063 10.775 27.140 29.834

2.3. Rasio 12,40 12,99 12,76 12,50 16,88

II -17

masyarakat seperti angka Usia harapan hidup pada periode yang sama yaitu

sebesar 71,73 tahun, 71,95 tahun, 72,17 tahun, 72,30 tahun. Selain itu

menurunnya angka kematian bayi yaitu: 3,14 bayi yang meninggal dari 1000

kelahiran, menurun menjadi 2,41 bayi, 3,7 bayi yang meninggal dari 1000

kelahiran, 4,60 bayi yang meninggal dari 1000 kelahiran dan terakhir 5 bayi

yang meninggal per 1000 kelahiran.

2. Fokus Layanan Urusan Pilihana. Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)

Realisasi unit usaha /investor PMDN dan PMA Kota Balikpapan dapat

dilihat dalam tabel berikut:

Realisasi investasi tahun 2012 PMDN dan PMA sebanyak 31 investasi

dan meningkat menjadi 35 pada tahun 2013.

b. Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)Realisasi Nilai Investasi PMDN dan PMA tahun 2012-2014

Jumlah nilai investasi pada tahun 2013 sebesar Rp. 4,6 Trilyun tumbuh

lebih tinggi dari tahun 2012 sebesar Rp.1,5 Trilyun. Penyerapan tenaga kerja

pada perusahaan penanaman modal asing (PMA) dan perusahaan penanaman

modal dalam negeri (PMDN) mencerminkan besar kecilnya daya tampung

proyek investasi PMA/PMDN, semakin besar pula jumlah tenaga kerja suatu

daerah yang dapat terserap pada perusahaan tersebut. Pada tahun 2013

jumlah tenaga kerja yang terserap pada 35 perusahaan PMA/PMDN berjumlah

Tabel 2.14Jumlah unit usaha PMDN/PMA Tahun 2012 s.d 2014

Tahun PMDN PMA Total

2012 1 30 31

2013 7 28 35

2014 2 3 5

Tabel 2.15Nilai Investasi PMDN/PMA Tahun 2012 s.d 2014

Tahun PMDN TENAGAKERJA PMA TENAGA

KERJA Total

2012 50.000.000.000,00 25 1.490.887.000.000,00 602 1.540.887.000.000,00

2013 260.469.800.000,00 267 4.346.100.000.000,00 1.038 4.606.569.800.000,00

2014 2.350.000.000,00 39 35.808.000.000,00 14 38.158.000.000,00

II -18

sebanyak 1305 orang. Penyerapan tenaga kerja ini lebih tinggi bila

dibandingkan dengan tahun 2012 yang hanya menyerap tenaga kerja sebanyak

627 orang.

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah Pengeluaran konsumsi rumahtangga per kapita (Angka konsumsi RT perkapita)

Tabel 2.16Angka Konsumsi Rumah Tangga Perkapita Tahun 2008 s.d 2012 dan proyeksi 2013

Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Konsumsi

Perkapita (Rp)

(1/2 x

1.000.000)

867.151,00 993.179,00 1.028.933,00 1.123.784 1.281.426 1.313.790

Sumber BPS Kota Balikpapan diolah

Dari tabel diatas dapat dilihat angka konsumsi rumah tangga (ruta)

perkapita kota Balikpapan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012

mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 tercatat rata-rata pengeluaran

penduduk untuk makanan mencapai 550.409 rupiah per-kapita sebulan lebih

rendah dari pengeluaran bukan makanan dengan rata-rata pengeluaran

731.017 rupiah. Total pengeluaran secara rata-rata mencapai sekitar

1.281.426 rupiah. Pengeluaran non makanan yang lebih besar dibandingkan

makanan merupakan ciri pengeluaran di wilayah perkotaan. Ini

mengidentifikasikan bahwa tingkat kesejahteraan penduduk di Kota

Balikpapan semakin membaik. Pada tahun 2013 diprediksi pengeluaran

perkapita rumah tangga kota Balikpapan sbesar 1.313.790.

2. Fokus Fasilitas Wilayah/InfrastrukturKetersediaan infrastruktur yang memadai akan memiliki pengaruh

positif terhadap tingkat daya saing daerah. Berikut ini diuraikan fasilitas

wilayah/infrastruktur yang ada di Kota Balikpapan.

a. Infrastruktur PerhubunganSarana jalan raya adalah bagian dari sistem perhubungan utama di Kota

Balikpapan. Selain itu ada sarana perhubungan pelabuhan Semayang dan

perhubungan udara Internasional Sepinggan. Sebagai sarana utama jalan raya

di Kota Balikpapan, panjang jalan di Kota Balikpapan pada tahun 2011 adalah

sepanjang 799,42 km dengan rincian sesuai status jalan sebagai berikut :

II -19

Jalan Nasional : 115,0 Km

Jalan Propinsi : 221,07 Km

Jalan Kota : 463,35 Km

Adapun kondisi fisik jalan tersebut sampai dengan tahun 2010 dapat

dilihat bahwa untuk jalan Nasional dalam kondisi baik sepanjang 97,65 Km

atau 84,91%, kondisi sedang sepanjang 15,33 Km atau 13,33% dan kondisi

rusak 2 Km. Untuk jalan Propinsi dalam kondisi baik sepanjang 146,43 Km

atau 66,23%, kondisi sedang sepanjang 51,43 Km atau 23,23% dan kondisi

rusak 23,3 Km atau 10,49%. Sedangkan untuk jalan kota dalam kondisi baik

sepanjang 305,42 Km atau 65,91%, kondisi sedang sepanjang 96,99 Km atau

20,93% dan kondisi rusak 60,94 Km atau 13,15%.

Sebagai kota yang secara fisik berbatasan dengan laut, maka Kota

Balikpapan memiliki beberapa fasilitas pelabuhan baik pelabuhan umum

maupun pelabuhan khusus. Pelabuhan umum terdiri dari Pelabuhan

Semayang, Pelabuhan Fery Kariangau, Pelabuhan Kampung Baru. Sedangkan

pelabuhan khusus terdiri dari Pelabuhan Pertamina, Pelabuhan Pendaratan

Ikan Manggar, dan Pelabuhan yang dimiliki oleh perusahaan di Kawasan

Industri Kariangau.

Keberadaan Pelabuhan Semayang yang berada di pusat kota saat ini

menimbulkan bangkitan lalu-lintas yang cukup tinggi terlebih lagi adanya

peningkatan bongkar muat barang dan penumpang. Oleh karena itu, di masa

yang akan datang pelabuhan ini hanya akan dioperasionalkan untuk

pelabuhan penumpang. Sedangkan pelabuhan bongkar muat barang akan

dikembangkan di Kariangau.

Bandar Udara Sepinggan saat ini melayani penerbangan domestik dan

internasional. Namun kapasitas bandaranya relatif terbatas dalam

menampung penumpang. Oleh karena itu pengembangan bandara baik dari

segi run way maupun terminal akan mampu meningkatkan pelayanan

Bandara Udara Sepinggan.

Secara umum kondisi perhubungan Kota Balikpapan saat ini mulai

menghadapi masalah serius dan semakin menjadi ancaman besar di masa

datang bila tidak dilakukan terobosan penting. Terlebih lagi dengan

perkembangan kota dan pertumbuhan kendaraan yang sangat tinggi. Sehingga

Sangat dibutuhkan sistem angkutan umum massal sebagai salah satu

solusinya.

II -20

b. Sarana Lingkungan (Sanitasi, Drainase, Sampah)1. Air Limbah

Berdasarkan laporan final Master Plan Air Limbah, perkiraan total

produksi air limbah domestik (rumah tangga) untuk black dan grey water di

Kota Balikpapan sampai tahun 2015 adalah sekitar 86.312 m3/hari. Untuk

mengolah air limbah domestic Kota Balikpapan, Pemerintah Kota Balikpapan

mempunyai beberapa layanan yaitu Layanan IPAL Margasari, Layanan IPAL

komunal dan Pemerintah Kota Balikpapan juga mempunyai MCK ++ berada di

2 kelurahan yaitu Kelurahan Margo Mulyo RT 26 dikelola oleh KSM Tirta Guna

dengan jumlah pengguna 83 KK sedangkan Kelurahan Margo Mulyo RT 25

dikelola oleh KSM Sendang Makmur dengan jumlah pengguna 70 KK.

2. DrainaseTerdapat 86 (delapan puluh enam) saluran atau sungai yang langsung

bermuara di teluk Balikpapan atau di Selat Makasar yang melayani pamatusan

kota Balikpapan. Tidak ada saluran primer drainase buatan yang dibuat

khusus untuk mengalirkan air pematusan dan air buangan keluar daerah

perkotaan.Semua saluran primer drainase yang ada sekarang merupakan

saluran alam yang disesuaikan untuk kebutuhan saluran drainase.

Sistem drainase Kota Balikpapan dibagi menjadi 6 (enam) wilayah yaitu

wilayah Balikpapan Barat dengan total panjang sungai 22.341 m, wilayah Wain

dengan panjang sistem drainase 23.428 m, wilayah somber yang mempunyai

panjang 36.022 m, wilayah Balikpapan selatan yang dilayani dengan sungai-

sungai kecil yang mempunyai outflow langsung ke Selat Makasar dengan total

panjang drainase 110.869 m, wilayah manggar mempunyai panjang drainase

9.232 m dan wilayah Balikpapan Timur 23.981 m. Kondisi drainase pada

umumnya masih kotor oleh sampah dan sedimen sehingga sering kali terjadi

penyumbatan pada daerah tertentu dan menyebabkan genangan jika hujan.

3. PersampahanBerdasarkan Master Plan Pengelolaan Persampahan dan Kebersihan

Kota Balikpapan, pada tahun 2011 kondisi limbah padat (sampah domestik) di

Kota Balikpapan yang dihasilkan perhari diperkirakan sebanyak 381 ton/hari

dan jumlah sampah yang dapat diangkut dan dikelola DKPP Kota Balikpapan

sebesar 250 ton/hari. Kondisi sanitasi kota juga sangat dipengaruhi

keberadaan tempat pengumpulan sampah sementara (TPS). Standar pelayanan

minimal pelayanan persampahan menetapkan dalam penyediaan sarana

pengumpul untuk 1 m3 wadah sampah melayani 200 KK, berdasarkan

Masterplan Pengelolaan Persampahan dan Kebersihan Kota Balikpapan total

kapasitas TPS berupa container dan TPS beton mencapai 1.403,85 m3/hari,

II -21

sehingga nilai kecukupan mencapai 100 %, sedangkan pelayanan terhadap

penduduk mencapai angka 1 m3/88 KK. Hal ini memperlihatkan bahwa

berdasarkan kapasitasnya, jumlah sarana pengumpulan sampah di Kota

Balikpapan telah mencukupi kebutuhan.

Pengelolaan sampah secara garis besar saat ini dilayani TPA Manggar

dengan sistim sanitary landfill. Untuk pengembangan TPA saat ini sedang

dilakukan peningkatan kapasitas pengelolaan air lindi dan pembangunan cell 2

dan 3 yang akan mampu melayani 5 (lima) tahun kedepan. Program

pengurangan timbulan sampah dilakukan melalui pengembangan composting,

memacu program 3R dan pengembangan bank sampah. selama tahun 2011

telah berhasil mengurangi produksi sampah sebesar 8,92% melalui program

komposting sebesar 525 ton/bulan, recycle mencapai 564 ton/bulan dan

penggunaan yang lain sebesar 86 ton/bulan.

Program pengembangan dan pengelolaan sanitasi yang meliputi air

bersih, drainase, persampahan serta pola hidup bersih dan sehat selama 5

(lima) tahun ke depan dalam rangka mewujudkan clean land, clean water dan

clean air telah disusun secara terpadu dalam Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota

Balikpapan 2012-2016.

c. Air Minum ( Air Bersih )Kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Balikpapan dipenuhi dari

beberapa sumber yaitu jaringan perpipaan yang dikelola PDAM, PT Pertamina

dan kawasan perumahan tertentu, hidrant umum yang dikelola PDAM, mobil

tangki yang dikelola swasta, sumur dalam, sumur dangkal dan air hujan.

Sumber air baku saat ini sangat tergantung pada Waduk Manggar untuk

pelayanan seluruh warga kota dan Waduk Pertamina di kawasan Hutan

Lindung Sungai Wain untuk memenuhi kebutuhan operasional kilang dan

perumahan PT Pertamina.

Tingkat cakupan layanan air bersih oleh PDAM saat ini mencapai

72,15% atau sekitar 77.708 sambungan rumah dengan kapasitas produksi

PDAM 1.108 lt/dt dan presentasi kehilangan air bersih rata-rata pertahun

30,69%. Kebutuhan air baku rata-rata pada tahun 2025 mencapai 2.179

lt/detik. Saat ini kapasitas air baku hanya 1.140 lt/dt. Untuk memenuhi

kebutuhan air baku tersebut pembangunan Waduk Teritip dan Waduk Wain

harus dipercepat. Jika kedua waduk tersebut terbangun maka akan

menghasilkan air baku dengan kapasitas 420 lt/dt.

Program penyediaan air baku dan air bersih baik jangka pendek (2011-

2015) maupun jangka panjang (2016-2020) khususnya yang dikelola PDAM

II -22

akan dikembangkan sesuai dengan revisi master plan sistem penyediaan air

bersih PDAM Kota Balikpapan Tahun 2005-2020.

d. Sarana PendidikanSebagai Kota Pendidikan, Balikpapan selalu menjadi tujuan utama para

pelajar untuk mengenyam pendidikan, karena Kota Balikpapan memiliki

kualitas yang baik dibanding dengan daerah disekitarnya. Sampai dengan

Tahun 2014, Kota Balikpapan memiliki 156 TK/RA, 198 SD/MI, 72 SMP/MTs

dan 57 SMA/SMK/MA yang tersebar di 6 Kecamatan (Sumber: Dinas

Pendidikan Kota Balikpapan). Selain itu Kota Balikpapan memiliki Politeknik

Negeri (Politeknik Balikpapan) dan Instititut Teknologi Kalimantan (ITK) yang

saat ini masih dalam tahap pembangunan serta 13 Perguruan Tinggi Swasta

(PTS) dan 7 Akademi.

Akan tetapi penyebaran Lembaga Pendidikan tersebut tidak merata baik

dari sisi kuantitas maupun kualitas, sarana prasarana pendidikan, maupun

ketenagaan pendidikan, hal tersebut akan mempengaruhi kualitas

penyelenggaraan pendidikan di Kota Balikpapan, dengan munculnya sekolah

favorit dan sekolah yang kurang favorit/ sekolah pinggiran.

Berbagai upaya telah dilaksanakan Kota Balikpapan dalam

meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Balikpapan, diantaranya melalui

upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan, antara lain

melalui Role Sharing antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi, akan

tetapi kondisi sarana prasarana pendidikan belum memadai. Hal ini dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.17Rekapitulasi Kondisi Sarana Prasarana Pendidikan Tahun 2013

JenjangPendidikan

JumlahRuangKelas

Kondisi Ruang Kelas

Baik Rusak Ringan Rusak Berat

TK/RA 393 360 5 28

SD/MI 1538 1341 160 37

SMP/MTs 803 727 45 31

SMA/SMK/MA 552 539 13 0

Sumber: Dinas Pendidikan Kota Balikpapan 2013 (data diolah)

Dari kondisi tersebut, di masa datang patut diperhatikan mengenai

sebaran sarana pendidikan dan penataan kawasan pendidikan. Hal ini dapat

II -23

mengurangi pergerakan penduduk khususnya siswa/mahasiswa agar lebih

efisien dan tidak terlalu lama dalam perjalanan menuju lokasi belajar.

Pelibatan masyarakat dalam penyediaan dan pengembangan sarana

pendidikan juga dapat menjadi alternatif penting.

Dalam hal ketenagaan pendidikan, Kota Balikpapan memiliki Guru

sebanyak 3.419 orang guru SD/MI, 1.692 orang guru SMP/MTs dan 1.751

orang guru SLTA/MA terbanyak adalah guru Sekolah Dasar dan guru SLTA.

Rasio guru per sekolah semakin meningkat bila jenjang pendidikan semakin

tinggi, karena kebutuhan bidang ilmu yang semakin spesifik.

Tingkat pelayanan pendidikan dapat dilihat dari rasio siswa per kelas.

Pada tingkat Taman Kanak-Kanak, rasio siswa per kelas sebanyak 20 orang,

SD sebanyak 32 orang, SLTP sebanyak 36 orang, SLTA sebanyak 36 orang.

Pada tingkat SLTP jumlah anak yang bersekolah relatif banyak bila

dibandingkan dengan daya tampung, sehingga rasio per kelas melebihi 40

siswa. Pada tingkat SLTA, rasio ini semakin menurun, karena relatif lebih

banyak yang tidak melanjutkan studi.

d. Sarana KesehatanSarana Kesehatan Kota Balikpapan sampai dengan tahun 2014 adalah

27 unit Puskesmas, 14 unit Puskesmas Pembantu, 7 unit Puskesmas 24 Jam,

1 Unit UPTD Lab dan Rontgen dan 1 unit UPTD Instalasi Farmasi Kesehatan.

Sarana Pelayanan Kesehatan lainnya adalah Praktek Dokter Umum 365

Orang, Praktek Dokter Gigi 150 Orang, Praktek Bidan 77 Orang, Praktek

Dokter Spesialis 119 Orang, Balai Pengobatan Alternatif/ Swasta 50 buah,

Klinik Keluarga Berencana 55 buah, Laboratorium Klinik 19 buah, Apotek

sebanyak 139 buah, Toko Obat 77 buah.

Rumah Sakit di Kota Balikpapan berjumlah 11 unit, 5 unit diantaranya

milik Pemerintah, yaitu RS Kanudjoso Djatiwibowo, RS DR. Hardjanto, RS

Bhayangkari, Rumah Sakit Khusus Bersalin Sayang Ibu dan Rumah Sakit

Umum Daerah Balikpapan yang baru diresmikan tanggal 10 Februari 2015,

sedangkan Rumah Sakit Swasta berjumlah 6 unit, yaitu RS Pertamina

Balikpapan, RS Restu Ibu, RS Siloam, RS Balikpapan Baru, RS Bersalin

Permata Hati, dan RS Bersalin Kasih Bunda.

Memperhatikan perkembangan Kota Balikpapan yang sangat pesat dan

laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi maka keberadaan sarana

kesehatan Kota Balikpapan masih harus ditingkatkan sehingga mampu

memberikan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan permasalahan

kesehatan perkotaan.

II -24

e. Sarana EkonomiSarana ekonomi di Kota Balikpapan, khususnya untuk perdagangan dan

jasa memiliki jenis beragam dan tumbuh dengan pola alamiah. Karena

pertumbuhannya yang alami dan mengikuti kecenderungan pasar, maka

beberapa pusat perdagangan skala besar dibangun dalam jarak terlalu dekat

atau justru bersaing dengan pasar yang sudah ada. Usaha ritel dan grosir

sudah menjadi tidak jelas lagi, sehingga persaingan dapat dikatakan kurang

sehat. Toko-toko kecil sudah semakin terdesak oleh jaringan pertokoan besar

dan pasar tradisional semakin terfokus pada produk-produk pertanian primer

(perishable goods). Situasi seperti ini bagi ekonomi makro Kota Balikpapan

dapat memunculkan potensi crowding out investasi, artinya investasi satu

kegiatan tergeser oleh persaingan padahal belum mencapai titik keuntungan.

Hal ini juga dapat menjadi salah satu pemicu kenaikan biaya-biaya ekonomi di

Kota Balikpapan. Untuk itu pada perekonomian Kota Balikpapan diperlakukan

aturan yang jelas dan tegas agar persaingan usaha menjadi lebih sehat dan

produktif.

f. Sarana Ruang Terbuka Hijau dan Pemakaman UmumRuang Terbuka Hijau (RTH) adalah bagian penting dari ekosistem

perkotaan. RTH adalah ruang-ruang dalam kota atau wilayah yang lebih luas

baik dalam bentuk area/kawasan maupun dalam bentuk area

memanjang/jalur di mana dalam penggunaannya lebih bersifat terbuka (tanpa

bangunan).

Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5/PRT/M/

2008 tentang Pedoman Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di

Kawasan Perkotaan, jenis-jenis ruang terbuka hijau kawasan perkotaan

Balikpapan dilihat dari segi kepemilikan dibagi menjadi 2 jenis RTH yaitu RTH

Publik dan RTH Privat.

RTH privat merupakan RTH yang berlokasi pada lahan-lahan milik

privat, misal: halaman rumah tinggal, perkantoran, tempat ibadah, sekolah

atau kampus, hotel, rumah sakit, kawasan perdagangan (pertokoan, rumah

makan), kawasan industri, stasiun, bandara, pelabuhan, dan lahan pertanian

kota. Sedangkan RTH publik merupakan RTH yang berlokasi pada lahan-lahan

publik atau lahan yang dimiliki oleh pemerintah (pusat, daerah) atau dapat

diartikan sebagai lahan dengan tujuan penggunaan utamanya adalah ditanami

berbagai jenis tetumbuhan untuk memelihara fungsi lingkungan, yang dikelola

II -25

pemerintah kota dan dapat dipergunakan masyarakat umum, seperti taman

rekreasi, taman olahraga, taman kota, taman pemakaman umum, jalur hijau

jalan, saluran umum tegangan ekstra tinggi (SUTET), bantaran kali, serta

hutan kota (HK) konservasi, HK wisata, HK zona industri, HK antar-zona

permukiman, HK tempat koleksi dan penangkaran flora dan fauna.

Ruang terbuka hijau publik yang dimiliki oleh Pemerintah Kota

Balikpapan maupun Pemerintah Provinsi diantaranya yaitu semua jenis RTH

jalur hijau, taman kota, makam, hutan kota dan hutan lindung. Selain kelima

jenis RTH tersebut, RTH yang dimiliki oleh pemerintah kota yaitu RTH

Kariangau, RTH Bendali I & II, Kawasan Bantaran Sungai Jl. A. Yani Karang

Jati, dan Kawasan RT.42 & 55 Batu Ampar. Sedangkan ruang terbuka hijau

privat (milik pribadi atau badan hukum) diantaranya yaitu Buffer Zone

Pertamina Karang Jati (dikelola pertamina), Kawasan Perumahan TNI AL

Karang Jati (dikelola oleh TNI-AL), Hutan Kota Ponpes Syaichona Cholil

(dikelola oleh pondok pesantren), Hutan Wisata Inhutani (dikelola PT.Inhutani),

Hutan Kawasan Hutan Karangrejo dan Kawasan Hutan Prapatan (dikelola

masyarakat). Selain ruang terbuka hijau diatas yang dikelola oleh pemerintah

maupun maupun pribadi atau badan hukum, juga terdapat RTH yang dikelola

dengan kerjasama antara pemerintah dan swasta yaitu Hutan Kota Gunung

Komendur yang berlokasi di Kelurahan Prapatan Kecamatan Balikpapan Kota.

Sesuai RTRW Kota Balikpapan tahun 2012-2032, 52% wilayah menjadi

kawasan ruang terbuka hijau dan hanya 48% yang terbangun. Pemerintah

Kota Balikpapan terus meningkatkan luas kawasan ruang terbuka hijau.

Berdasarkan hasil identifikasi terhadap Kawasan Non budidaya/Lindung dan

Ruang Terbuka Hijau, dapat dihasilkan luasan total Kawasan Non

budidaya/Lindung dan Ruang Terbuka Hijau yang ada di Kota Balikpapan

yaitu 18.821,742 Ha atau 37,396% dari luas wilayah Kota Balikpapan

(50.330,57 Ha). Untuk memenuhi prosentase 52%, maka arahan

pengembangan kawasan non budidaya (ruang terbuka hijau) adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.18ARAHAN KAWASAN NON BUDIDAYA / LINDUNG KOTA BALIKPAPAN

No. Kawasan Non Budidaya/LindungRuang Terbuka Hijau

Luas

HaProsentase LuasTerhadap KotaBalikpapan (%)

1 Kawasan yang memberikan perlindungan dibawahnya1. Hutan Lindung Sungai

Wain9,783.00 19.43

2. Hutan Lindung DASManggar

4,998.99 9.93

II -26

3. Kawasan Paruh Burung 1,449.098 2.884. Kawasan Hutan Inhutani 2,723.322 5.41

Sub Total 18,954.41 37.652 Kawasan Perlindungan Setempat

1. Kawasan Waduk 594.737 1.182a. Waduk Sungai Wainb. Waduk Sungai Manggarc. Bendali Sepinggan Id. Bendali Sepinggan IIe. Bendali Batu Ampar

2. Pulau-pulau Kecil 130.348 0.259a. P. Benawa Besarb. P. Benawa Kecilc. P. Balangd. P. Babie. P. Tukungf. P.Lipang. P. Kelawananh. P. Tak Bernama

3. Buffer Zone Bendali 64.581 0.134. Buffer zone hutan lindung 3,274.822 6.515. Green belt waduk 199.46 0.406. Sempadan sungai 121.317 0.24

Sub Total 4,385.26 8.723 Kawasan Suaka Alam

1. Kawasan Mangrove 1,302.42 2.5882. Wanawisata Inhutani 19.16 0.04

Sub Total 1,321.58 2.6284 Ruang Terbuka Hijau

1. Tempat Pemakaman Umum(TPU)

99.25 0.19

2. Taman dan Jalur Hijau 6.31 0.0123. Hutan Kota Eksisting 659.938 1.3114. Kawasan dengan

Kemiringan > 40 %678.543 1.35

Sub Total 1,444.041 2.865 Kawasan Non Budidaya dan RTH

berdasarkan Peta Dasar1,529.917 3,03

Total Luas 27,635.213 54.90Sumber : Bappeda Kota Balikpapan

RTH pemakaman merupakan RTH yang disediakan dan dibangun pada

area pemakaman. Pemakaman umum tersebar di setiap Kecamatan di Kota

Balikpapan. Pengelolaan pemakaman tersebut ada yang dikelola oleh

pemerintah (Dinas Kebersihan Pertamanan dan Permakaman) namun ada juga

yang dikelola oleh masyarakat setempat. Skala pelayanan pemakaman umum

tersebut sebagian besar merupakan skala pelayanan lingkungan, namun ada

juga yang berskala besar (kota).

II -27

Penyediaan ruang terbuka hijau pada areal pemakaman disamping

memiliki fungsi utama sebagai tempat penguburan jenasah juga memiliki

fungsi ekologis yaitu sebagai daerah resapan air, tempat pertumbuhan

berbagai jenis vegetasi, pencipta iklim mikro serta tempat hidup burung serta

fungsi sosial masyarakat disekitar seperti sebagai sumber pendapatan.

RTH pemakaman umum di Kota Balikpapan juga merupakan salah satu

sarana lain yang masih dapat dianggap mempunyai fungsi sebagai daerah

terbuka hijau. Besar luas tanah pekuburan ini sangat tergantung dari sistem

penyempurnaan jenasah yang dianut.

Sebaran pemakaman umum di Kota Balikpapan didasarkan pada data

mengenai Jumlah dan Luasan Pemakaman Umum yang dikelola oleh Dinas

Kebersihan Pertamanan dan Permakaman (DKPP) Kota Balikpapan, dimana

berdasarkan data dari DKPP Kota Balikpapan tersebut diketahui bahwa jumlah

tempat pemakaman yang ada di Kota Balikpapan berjumlah 28 makam dan

tersebar di seluruh wilayah kota dengan luas total 99,25 ha. Luas makam

terbesar berada di Tempat Pemakaman Umum Terpadu di Kecamatan

Balikpapan Utara (makam km.15) dengan luas total 48 ha.

Tabel 2.19Jumlah dan Luas Pemakaman Umum Kota Balikpapan

No WilayahAdministrasi

Jenis Pemakaman Umum Luas (ha)

1 Balikpapan Selatan Makam Prapatan 1,5

Makam Pasar Baru (3 buah) 2

Makam Pupuk 1

Makam Sepinggan 2

Makam Gunung Bahagia 2

Makam TMP Dharma Agung 2

Total 6 10,5

2 Balikpapan Timur Makam Batakan 1,5

Makam Patok Merah 1,5

Makam Manggar 2

Makam Lamaru 1,5

Makam Lamaru Dalam 1

Makam teritib 2

Makam Gunung Tembak 0,75

Total 7 10,25

3 Balikpapan Tengah Makam Gunung Guntur 1,5

Total 1 1,5

II -28

4 Balikpapan Utara Makam km.0,5 (Gunung

Samarinda)

4,5

Makam km.2,5 (Kristen) 4,5

Makam km.4 1

Makam km. 5,5 2

Makam Kariangau 3,5

Makam km.8 1

Makam Transad 1,5

Makam km.11 2

Makam Tiong Hoa (Cina) 1,5

Makam km.15 48

Total 10 21,5

5 Balikpapan Barat Makam Gunung Empat 1

Makam Gunung Pipa 1,5

Makam Asrama Bukit 3

Makam Baru Ulu 2

Total 4 7,5

Total Jumlah Makam dan

Luas Makam

28 makam 99,25

Sumber : Dinas Kebersihan Pertamanan dan Permakaman Kota

Balikpapan

3. Fokus Iklim BerinvestasiLetak dan kondisi geografis Kota Balikpapan yang sangat strategis

adalah salah satu daya tarik minat investor untuk menanamkan modalnya,

posisi strategis tersebut antara lain adalah:

• Terletak ditengah jaringan transportasi Trans Kalimantan dan Trans

Nasional

• Pintu gerbang utama wilayah Kaltim dengan adanya Pelabuhan Laut

Semayang dan Bandara Internasional Sepinggan dan ALKI II (Alur Laut

Kepulauan Indonesia )

• Tempat kedudukan Kodam VI/Mulawarman, POLDA Kaltim dan

beberapa Kantor Pusat BUMN Wilayah Kalimantan.

• Kota Embarkasi Haji Kelima di Indonesia.

• Sebagai Kota MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition) ke

sepuluh di Indonesia.

• Pusat Industri pengilangan minyak untuk Kawasan Timur Indonesia.

II -29

• Basis dari beberapa perusahaan asing yang bergerak dibidang

pengeboran minyak dan gas bumi.

Kebijakan Umum Pengembangan Perekonomian Daerah diarahkan

kepada penguatan struktur ekonomi Balikpapan pada masa yang akan datang

agar tidak lagi tergantung pada industri Migas dan penguatan ekonomi yang

berbasis kepada kegiatan ekonomi kerakyatan dalam rangka memecahkan

masalah jangka pendek yaitu pengangguran melalui penciptaan lapangan

kerja.

Upaya pencapaian sasaran investasi di Kota Balikpapan sangat terkait

dengan penyediaan infrastruktur kota Balikpapan yang dilakukan dalam

rangka pemenuhan kebutuhan prasarana dasar bagi warga masyarakat

seperti, jalan, pemukiman, air bersih, kebersihan kota, dan drainase kota.

Demikian pula halnya untuk meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota

cukup banyak kegiatan yang telah dilakukan, namun masih menimbulkan

berbagai persoalan akibat adanya aktifitas masyarakat dalam pembangunan

khususnya pengolahan lahan yang tidak mengindahkan kaidah-kaidah

lingkungan hidup yang baik, oleh karena itu upaya pengembangan

infrastruktur perkotaan dan kualitas lingkungan hidup perlu terus dilakukan

seiring dengan perkembangan kota dan pemenuhan kebutuhan masyarakat

akan infrastruktur dan kualitas lingkungan hidup yang baik.

Sarana dan Prasarana Daerah yang terpenting dalam simpul distribusi

lalu lintas perekonomian suatu daerah adalah prasarana jalan karena

berfungsi menunjang kelancaran arus barang dan jasa.Model transportasi di

Kota Balikpapan meliputi transportasi darat, laut dan udara. Transportasi

darat untuk melayani kebutuhan masyarakat yang menghubungkan pusat

kota dengan seluruh wilayah Balikpapan, yang meliputi angkutan dalam kota

dan antar kota di wilayah sekitar Balikpapan. Alat angkutan laut untuk

melayani penyeberangan yang menghubungkan Kota Balikpapan dengan Kota

dan Kabupaten lain.

Di Kota Balikpapan terdapat 8 (delapan) kelompok kegiatan investasi

berdasarkan Jenis Usaha, adapun kelompok kegiatan adalah sebagai berikut :

KELOMPOK KEGIATAN JENIS USAHA

Prasarana Wilayah Perumahan, Saran Olahraga, MessKaryawan, Taman, Jembatan, Coastal

Road

Pariwisata Hotel, Apartemen, Villa, Taman Rekreasi,Museum

II -30

Perdagangan Pasar Induk, Penampungan Oli, Ruko,Mall, Supplier Barang (Spare Part alat

berat)

Kesehatan Rumah Sakit, Klinik, Apotik

Industri Workshop, Pabrik, Bengkel, Percetakan,Galangan Kapal, Industri Pengolahan,Industri Aneka, Stock Pile, Kawasan

Industri Kariangau (KIK)

Pertanian Pertanian, perkebunan, Perikanan, PusatNiaga Nelayan Terpadu

Telekomunikasi Tower, Roof Top

Sumberdaya Energi Pembangkit Listrik

2.2 Evaluasi Kinerja Tahun Lalu Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPDHingga tahun 2014 dan Realisasi RPJMD 2011 – 2016

Evaluasi RPJMD Kota Balikpapan 2011-2016 untuk implementasi tahun

ke-1 sesuai dengan Agenda Pembangunan berdasarkan Indikator Kinerja yang

ditetapkan dalam RKPD 2012 dapat dijabarkan berdasarkan tabel berikut :

II -31

Tabel 2.20Tujuan, Sasaran dan target kinerja impact terhadap Realisasi Kinerja SKPD terkait

Tujuan SasaranIndikator(Impact) Kondisi 2013 Kinerja Impact Tahun 2014 SKPD

Target Realisasi Tingkat Realisasi (%)Misi 1. Meningkatkan Kualitas Daya saing Sumber Daya Manusia yang Beriman

Meningkatkan kecerdasandan ketrampilan

masyarakat1

MeningkatnyaKualitas/Mutu

Pendidikan

1. JumlahTenaga Pendidikyangbersertifikatprofesi

488 1093 2214 202.56 Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

2. Persentasecapaian SPMpendidikantingkat dasar

98% 87% 87% 100% Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

3. Persentasecapaian SPMpendidikantingkatmenengah

9 87% 87% 100% Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

4. Angka putussekolah

a. SD

8% 0.08% 0.10% 80%Belummemenuhitarget

DinasPendidikan

b. SMPSederajat

0.92% 0.10% 0.10% 100%Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

c. SMASederajat

6.38% 2.70% 3.80% 71.05%Belummemenuhitarget

DinasPendidikan

5. Jumlahsekolah standarnasional

II -32

a. SD

9 9 0 100%Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

b. SMPSederajat

12 10 14 140%Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

2

MeningkatnyaAksesibilitasMemperoleh

pendidikan danmeningkatnya

pelayananpendidikan bagi

masyarakatmiskin

1. PersentaseAngkaPertisipasiKasar

a. SD

112.30% 112.33% 112.35% 100%Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

b. SMP

102.80% 102.62% 102.80% 100%Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

c. SLTA

80.80% 80.80% 80.80% 100%Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

2. AngkaPartisipasiMurni

a. SD

90.75% 91% 90.69% 99.65%Belummemenuhitarget

DinasPendidikan

b. SMP

69.41% 69.41% 69.58% 100.24%Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

c. SLTA

53.98% 54% 54.01% 100.01%Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

II -33

3. JumlahPerpustakaan :

> Formal

140 150 240 160%Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

> Informal

17 28 30 107.14%Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

4. PersentaseTingkat literasiusia > 15 tahun

98.95% 99.93% 99.95% 100.53%Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

5. KurikulumSMK yangdiintegrasikankebutuhanDunia

100% 100% 100% 100% Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

6. APKPendidikan UsiaDini

57.12% 75% 75% 100%Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

7. Rasio tingkatpendidikandasar yangditamatkansiswa Gakin.

100% 100% 100% 100% Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

3Meningkatnya

Kualitas TenagaKerja

1. Angka bebantanggungan(Dependencyratio)

44.9 44.9 44.9 100% Telahmemenuhitarget

Disnakersos

2. Angkakecelakaankerja danpenyakit akibatkerja

173 164 164 100% Telahmemenuhitarget

Disnakersos

II -34

3. Persentasepenggunaanperalatan K3 diperusahaan

67% 90% 75% 83.33% Belummemenuhitarget

Disnakersos

4. Persentaselembaga K3 diperusahaan

66% 75% 70% 93.30%Belummemenuhitarget

Disnakersos

5. Jumlahperusahaanyang menerimapenghargaanZero Accidentdan SMK 3

36 40 40 100%Telahmemenuhitarget

Disnakersos

Meningkatkan derajadkesehatan masyarakat 4

MeningkatnyaStatus

KesehatanMasyarakat

1. UHH 72.3 73.4 74.3 101.30%Telahmemenuhitarget

DinasKesehatan

2. AKI/AKB :

- Angkakematian ibunifas

88/100.000kh 102/100.000kh

124/100.000kh 82%

Belummemenuhitarget

DinasKesehatan

- Angkakematian balita 12/1.000kh 32/1.000 kh 9/1.000 kh 355%

Telahmemenuhitarget

DinasKesehatan

- AngkaKematianNeonatal

8/1.000kh 23/1.000 kh - - DinasKesehatan

- Persalinandengan TenagaKesehatan

93.82% 89% 94.62% 106.31%Telahmemenuhitarget

DinasKesehatan

3. PersentaseASI eksklusif 69.10% 60% 71% 118.30%

Telahmemenuhitarget

DinasKesehatan

II -35

5

MeningkatnyaKualitas dan

AksesPelayananKesehatan

1. Jumlahfasilitaskesehatantingkat I

27 PKM 27 PKM 27 PKM 100% Telahmemenuhitarget

DinasKesehatan

2. Jumlahfasilitaskesehatanrujukan

17 PKM 1 PKM 1 PKM 100% Telahmemenuhitarget

DinasKesehatan

3. Puskesmasperawatanmampu PONED

6 PKM 8 PKM 7 PKM 87.50%Belummemenuhitarget

DinasKesehatan

4. Persentaseproduksisediaan farmasi& makananyang memenuhistandar mutu &distribusi

70% 95% 95% 100%Telahmemenuhitarget

DinasKesehatan

5. PersentasepuskesmasdalampelaksanaanPIO (PelayananInformasi Obat)

8 PKM 7 PKM 7 PKM 100%Telahmemenuhitarget

DinasKesehatan

6. Jumlahfasilitaskesehatandengan polikesehatanremaja

12 PKM 18 PKM 15 PKM 83.30% Belummemenuhitarget

DinasKesehatan

7. Jumlahfasilitaskesehatansantunan lansia

1 PKM 1 PKM 1 PKM 100% Telahmemenuhitarget

DinasKesehatan

II -36

8. Jumlahjaminankesehatan

222.420 85% 72.64% 85.46%Belummemenuhitarget

DinasKesehatan

9.Persentasepelayanankesehatanrujukan pasienmasyarakatmiskin

4.96% 100% 2.99% 2.99% Belummemenuhitarget

DinasKesehatan

10. Jumlahpuskesmasyangmemberikanfasilitaskesehatanrujukan TK. I

27 PKM 27 PKM 27 PKM 100%Telahmemenuhitarget

DinasKesehatan

Meningkatkan pembinaanpemuda dan olah raga

6

MeningkatnyaPeran PemudaDalamPembangunan

Jumlahorganisasikepemudaanaktif

56 73 61 83.56% Belummemenuhitarget

KantorKesbangpol

7

MeningkatnyaKualitas dan

PrestasiOlahraga dan

OlahragaTradisional

1. JmlahOrganisasiCabangOlahraga

45 45 45 100% Telahmemenuhitarget

Disporabudpar

2. JumlahPrestasiOlahraga

45 45 84 186.70%Telahmemenuhitarget

Disporabudpar

3. Jumlah KlubOlahragaTradisional

3 3 6 200%Telahmemenuhitarget

Disporabudpar

Meningkatkan kualitaskeagamaan masyarakat 8

MeningkatnyaPemahaman

danPengamalan

Agama

1. JumlahprestasiMasyaakatdalam lombaBidang

20 35 32 91.40%Belummemenuhitarget

Bagian Kesra

II -37

Keagamaan

a. Nasionalb. Regional

2. Jumlah TKA/ TPA

330 327 283 86.54%Belummemenuhitarget

Bagian Kesra

9

MeningkatnyaKerukunan

Intra dan AntarUmat Beragama

1. jumlahKonflikMasyarakatyang BerlatarBelakangAgama

0 0 0 100% Telahmemenuhitarget

KantorKesbangpol

MISI 2. MEMBANGUNKEWIRAUSAHAAN DANMENINGKATKANKEMANDIRIAN EKONOMIMASYARAKAT

Mengembangkankewirausahaan, UMKM

dan Koperasi

10

MenigkatnyaKualitas

PengelolaanUMKM danKoperasi

1. JumlahKoperasi Aktif(%)

403 439 417 94.98%Belummemenuhitarget

Disperindakop

2. JumlahUMKMProduktif

17686 14895 16276 109.27%Telahmemenuhitarget

Disperindakop

3. JumlahProdukUnggulan

6 5 5 100%Telahmemenuhitarget

Disperindakop

11Meningkatnya

Kualitas ProdukUMKM dan 1. Jumlah LKM

15 13 19 146.15%Telahmemenuhitarget

Disperindakop

II -38

Koperasi

2. Jumlah BPR

0 1 0 0%Belummemenuhitarget

Disperindakop

3. PersentaseKUKM

65.46% 65.46% 65.46% 100%Telahmemenuhitarget

Disperindakop

Memantapkankemandirian Ekonomi

masyarakat

12

MeningkatnyaProduktivitas

Pertanian,Kelautan dan

Perikanan

1. ProduktivitasTanamanPangan danHortikulutra

119.295 Ton 58522,5 Ton 60971,94Ton 104.18% Telah

memenuhitarget

DPKP

2. Produksihasil ternak

57525,63 Ton 2761,35 Ton 16412,75Ton 594.37%

Telahmemenuhitarget

DPKP

3. ProduksiBudidayaPerikanan

8875,4 Ton 8222,8 Ton 6871,8 Ton 83.57%Belummemenuhitarget

DPKP

13

MenigkatnyaPemberdayaan

EkonomiMasyarakat

Miskin

1. Pemerataanpendapatanpendudukberpenghasilandi bawah 40%terendah

16.58% 16.58% 17% 102.50%Telahmemenuhitarget

BagianPerekonomian

2. Persentasependudukmiskin

3.79% 3.79% 3.54% 101%Telahmemenuhitarget

BagianPerekonomian

MISI 3. MENINGKATKANKETERTIBAN UMUM,PENEGAKAN HUKUM ,PEMBERANTASAN KKN,DAN PENANGANANMASALAH SOSIAL

Meningkatkanketentraman danketertiban umum

14MeningkatnyaMasyarakat

dalam Menjaga

1. Jumlahkelompoksiskamling aktif

475 617 475 76.98%Belummemenuhitarget

BagianPemerintahan

II -39

Ketentramandan Ketertiban

Umum2. JumlahKelurahansadar hukum

12 5 4 80%Belummemenuhitarget

Bagian Hukum

15

MeningkatnyaPertisipasi

PolitikMasyarakat

AngkaPartiispasiPemilu

62.25% 62% 71% 114.51% Telahmemenuhitarget

KantorKesbangpol

Mengentaskan PenyandangMasalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS)

16

MeningkatnyaPelayanan danPerlindungan

TerhadapPenyandang

MasalahKesejahteraan

Sosial

1. Jumlah pantisosial danrehabilitasiyang dikelolaPemerintahandan NonPemerintahan

0 1 32 320%Telahmemenuhitarget

BPMP2KB

2. JumlahMasyarakatPMKS

490 549 147 373%Telahmemenuhitarget

BPMP2KB

Meningkatkan perananmasyarakat dalampencegahan dan

penanggulangan bencana

17

Meningkatnyasistem

kewaspadaandini dan

penanggulanganbencana

1.Terbentuknyasistem informasiPeringatan DiniKejadianBencana

0 1 0 0% Belummemenuhitarget

BPBD

18

MenigkatnyaPartisipasi PilarMasyarakat /

Relawan dalamPenanggulangan

Bencana

1. JumlahPekerja SosialMasyarakat

206 220 205 93.18%Belummemenuhitarget

BPMP2KB

2. JumlahTaruna SiagaBencana

480 680 480 70.58%Belummemenuhitarget

BPBD

Mewujudkan ikliminvestasi yang kondusif 19

MeningkatnyaPelayanan

Administrasi

1. Capaian IKMunit PelayananPublik

130 65 90 138.46%Telahmemenuhitarget

BagianOrganisasi

II -40

dan PerizinanInvetasi

2. CakupanKepemilikanKartu TandaPenduduk

90% 90% 49.90% 55.40% Belummemenuhitarget

Disdukcapil

3. CakupanKepemilikanAkte Kelahiran

80% 16929 16345 97%Belummemenuhitarget

Disdukcapil

4. JumlahInvestor

138 75 160 213.30%Telahmemenuhitarget

BPMP2T

5. JumlahPenghargaanCitra PelayananPrima

0 0 0 0% Belummemenuhitarget

BagianOrganisasi

MISI 4. MENINGKATKANINVESTASI MEMENUHIEKSPEKTASI DUNIAUSAHA DANMEMPERLUASLAPANGAN KERJA

Mewujudkan ikliminvestasi yang kondusif 20

MeningkatnyaCakupanLayanan

Persedian DayaListrik Kepada

Masyarakat

RasioKetersedianDaya Listirk

178668 178668 3947197 220% Telahmemenuhitarget

BagianPerekonomian

Meningkatkan investasiberbasis keunggulan

daerah21

BerkembangnyaKawasan

Industri danPerdagangan

yangBerwawasanLingkungan

1. Jumlah LuasKawasanTerbuka padaLahan Industri

0.20% 0.20% 15.84% 7920% Telahmemenuhitarget

BAPPEDA

2. PersentasePertumbuhanIndustri

4.75% 4.75% 4.90% 103.15%Telahmemenuhitarget

BAPPEDA

3. KontribusiSektor IndustriTerhadap PDRB

34,22 T 34,22 T 41,08 T 120%Telahmemenuhitarget

BAPPEDA

II -41

4. Angka PDRB

48,45 T 48,45 T 51,068 T 105.40%Telahmemenuhitarget

BAPPEDA

5. JumlahSaranaPerdagangan

58 50 19 38%Belummemenuhitarget

Disperindakop

6. Jumlah PasaryangBerwawasanLingkungan

3 3 3 100% Telahmemenuhitarget

Dinas Pasar

7. Jumlah PasaryangDitingkatkanSarana danPrasarana

7 7 7 100% Telahmemenuhitarget

Dinas Pasar

Menciptakan danmemperluas lapangan

kerja22

MenigkatnyaLapanganUsaha dan

Lapangan Kerja

1. Jumlah UnitUsaha

19017 8450 19991 236%Telahmemenuhitarget

Disperindakop

2. PenyerapanTenaga Kerja

107480 107427 107480 100%Telahmemenuhitarget

Disnakersos

Meningkatkan sumber -sumber pendapatan

daerah dan pembiayaandaerah

23

MenigkatnyaSumber-Sumber

PendapatanDaerah

1. PajakDaerah,RetribusiDaerah,Pengelolaan KekayaanDaerah yangDipisahkan danLain- LainPendapatanyang Sah

57006332310,94

71482371579

72037647063 114%

Telahmemenuhitarget

BPKAD

2. SumberPembiayaandaerah daripihak ke tiga

5 5 5 100% Telahmemenuhitarget

BPKAD

II -42

Misi 5. Meningkatkan Pelayanan Publik dan Melaksanakan Reformasi Birokrasi

Meningkatkan pelayananpublik yang prima 24

MeningkatnyaKapasitasInstitusiPenyelenggaranPelayananPublik

SKPD yangmenerapkanStandarPelayananMinimal (SPM)

13 13 13 100% Telahmemenuhitarget

BagaianOrganisasi

Melaksanakan ReformasiBirokrasi dalampenyelenggaraan

pemerintah

`

TersusunnyaRoadmapReformasiBirokrasi

Opini terhadaplaporankeuangandaerah

WDP WTP WTP 100% Telahmemenuhitarget

BPKAD

Nilaiakuntabilitaskinerja instansiPemerintahan(AKIP) SKPD

CC B CC 0 Belummemenuhitarget

BagianOrganisasi

Pemenuhankebutuhan PNS

117 370 369 100%Telahmemenuhitarget

BKD

Rasio PNS yangmengikuti diklatteknis

0.047916667 0.044444444 0.044444444 100%Telahmemenuhitarget

BKD

Rasio PNS yangmengikuti diklatfungsional

0.077083333 0.081944444 0.155555556 0.73Belummemenuhitarget

BKD

PeningkatanpemanfaatanSIMPEG (SistemInformasi,Formasi danMutasi)

3 modul 5 modul 5 modul 100% Telahmemenuhitarget

BKD

Tingkatkapasitassumberdayaaparatur

II -43

(Diklat):

a. Diklat PIM II

5 orang 6 orang 3 orang 50%Belummemenuhitarget

BKD

b. Diklat PIM III

23 orang 20 orang 16 orang 80%Belummemenuhitarget

BKD

c. Diklat PIM IV

80 orang 40 orang 30 orang 75%Belummemenuhitarget

BKD

Misi 6. Meningkatnya Infrastruktur Kota Yang Representatif

Menyediakan prasaranadan sarana perhubungan

yang nyaman, aman,efisien dan ramah

lingkungan

26

MeningkatnyaManajemen danFasilitasPerlengkapanJalan

Jumlah uji kirangkutanumum

51.995 52.000 51.995 99.9% Belummemenuhitarget

DISHUB

Jumlah rambujalan, markajalan, danATCS:

DISHUB

a. Rambu

100 100 100 100%Telahmemenuhitarget

DISHUB

b. Marka Jalan

1.799 m2 1.799 m2 1.799 m2 100%Telahmemenuhitarget

DISHUB

c. ATCS

14 16 14 87.5%Belummemenuhitarget

DISHUB

II -44

Pemeliharaanalat pemberiisyarat lalulintas (APILL)

14 16 14 87.5% Belummemenuhitarget

DISHUB

Panjang jalankota yangdibangun

7.9 km 3 km 12,69 km 423%Belummemenuhitarget

Dinas PU

Panjang jalanyangditingkatkan

32.8 km 15 km 23.243,62 m 154.9%Telahmemenuhitarget

Dinas PU

Panjangjembatan yangdibangun

6 bh 5 bh 5 bh 100%Telahmemenuhitarget

Dinas PU

Panjang jalanyang dipelihara

625.8 m 500 m 5.570,17 m 1114%Telahmemenuhitarget

Dinas PU

Jumlahperbaikansimpang

1 titik 1 titik 0 0%Belummemenuhitarget

Dinas PU

Panjang trotoaryangditingkatkan(pemeliharaan)

350 m 350 m 998 m 285% Telahmemenuhitarget

Dinas PU

Jumlah halteangkutanumum

0 8 10 125%Telahmemenuhitarget

DISHUB

Jumlah areaparkir

21 29 0 0%Belummemenuhitarget

DISHUB

Jumlah fasilitaspelabuhan /ruang tunggu

1 2 1 50%Belummemenuhitarget

DISHUB

II -45

27

TerwujudnyaSaranaAngkutanUmum Masal

JumlahAngkutanUmum

1922 1900 1887 99.3% Belummemenuhitarget

DISHUB

Menyediakan pelayanan airbersih/minum dan

pengelolaan air limbah

28

MeningkatnyaCakupanPelayanan AirBersih / AirMinum

JumlahProduksi IPA

1.157 1.157 1.157 100%Telahmemenuhitarget

BLH

Jumlahketersediaan airbaku

1.105 1.105 1.220 110.4%Telahmemenuhitarget

BLH

Presentaserumah tanggapengguna airbersih

73% 73% 77% 105% Telahmemenuhitarget

Dinas PU

29

TersedianyaSistem Jaringandan InstalasiPengolahan AirLimbah ( IPAL )Terpadu

Cakupanpelayanan airlimbah

100% 100% 100% 100%Telahmemenuhitarget

BLH

Jumlahinstalansipengolahan AirLimbah (IPAL)terpusat

1 1 1 100% Telahmemenuhitarget

BLH

Meningkatkan upayapengendalian dan

penanggulangan banjirdalam kota

30

BerkurangnyaTitik / LokasiBanjir dan LuasWilayah Banjir

Jumlah titiklokasi banjir

55 42 42 100% Telahmemenuhitarget

BLH

Jumlah bendali/ bozern

7 7 1 13%Belummemenuhitarget

Dinas PU

II -46

Panjangnormalisasisungai

0 1.000 m 0 0%Belummemenuhitarget

Dinas PU

Panjang salurandrainasepermanen(primer,sekunder dantersier)

3.136,25 m 1.000 m 1.099,85 m 109.9% Telahmemenuhitarget

Dinas PU

Panjang salurandrainasepemukimanpermanen

3.093,67 m 5.000 m 4.037,1 m 80.7% Belummemenuhitarget

Dinas PU

Panjang salurandrainase(primer,sekunder dantersier) yangditingkatkan

4.702,63 m 700 m 3.559,19 m 508%Belummemenuhitarget

Dinas PU

Jalan inspeksisungai

0 1.000 m 320 m 32%Belummemenuhitarget

Dinas PU

Menciptakan perumahandan lingkungan

pemukiman yang sehatdan layak huni

31

MeningkatnyaKualitasPerumahan diKawasanPemukimanKumuh

Jumlah rumahtidak layak huni

6.782 6.678 27.965 23.87%Belummemenuhitarget

DTKP

Presentasekawasanpemukimankumuh

0.01% 0.01% 3.90% 2.56% Belummemenuhitarget

DTKP

32TerwujudnyaPenyediaanHunian Vertikal

JumlahRusunami

0 0 0 100%Telahmemenuhitarget

DTKP

II -47

( Rusunawa danRusunami )

JumlahRusunawa

2 1 1 100%Telahmemenuhitarget

DTKP

33

TerwujudnyaSanitasi SehatYang DapatDiakses SeluruhLapisanMasyarakat

PresentaseRumah tinggalbersanitasi

97.15% 97.15% 96.30% 99.12% Belummemenuhitarget

Dinas PU

Menyediakan ruang kotayang aman, nyaman,

produktif danberkelanjutan

34

TersedianyaStruktur danPola RuangYangBerwawasanLingkungan danBerkelanjutan

Produk hukumtentang rencanatata ruang KotaBalikpapan

0 0 0 100% Telahmemenuhitarget

DTKP

JumlahkegiatansosialisasiRencana TataRuang KotaBalikpapan

34 34 0 0% Belummemenuhitarget

DTKP

Tersedianyadokumen-dokumenperencanaantata ruang

4 5 3 60% Belummemenuhitarget

DTKP

35

TersedianyaTata RuangPesisir danPulau - PulauKecil

Luas wilayahbudaya pesisir 10.33 10.16 11.05 108.75

%

Telahmemenuhitarget

DTKP

II -48

36TerkendalinyaPemanfaatanRuang

Presentasebangunan berIMB dengansatuanbangunan

2.90% 3% 2% 66.70% Belummemenuhitarget

DTKP

PresentasekesesuaianpemanfaatanRuang denganrencana TataRuang

2% 98% 98% 100%Telahmemenuhitarget

DTKP

JumlahFasilitas Umumdan FasilitasSosial

472 300 320 106.70%

Telahmemenuhitarget

DTKP

Jumlahbangunanperumahan

154 654 600 206%Telahmemenuhitarget

DTKP

Luas hutanlindung

14.781 14.781 0 0%Belummemenuhitarget

BLH

Luas wilayahruang terbukahijau (RTH)

3 Ha 3 Ha 3 Ha 100%Telahmemenuhitarget

BLH

Misi 7. Meningkatnya Kesejahteraan Keluarga Pemberdaya Masyarakat dan Perempuan serta Perlindungan Anak

Meningkatkankesejahteraan keluarga 37

MeningkatnyaKesadaranMasyarakatdalam ProgramKeluargaBerencana

Akseptor aktif

83.73% 81.90% 79.09% 97.5%Tidakmemenuhitarget

BPMP2KB

Prevalensi Rate

75.25% 75.00% 76.35% 101.8%Telahmemenuhitarget

BPMP2KB

II -49

PresentasepartisipasiGakin untukberKB

75.03% 77.87% 113.40% 145.6% Telahmemenuhitarget

BPMP2KB

Tingkatkelestarian berKB:

a. 10 tahun

5.886 5.991 12.350 206%Telahmemenuhitarget

BPMP2KB

b. 15 tahun

2.845 2.910 4.724 162.3%Telahmemenuhitarget

BPMP2KB

c. 20 tahun

316 352 891 253%Belummemenuhitarget

BPMP2KB

Meningkatkanpemberdayaan masyarakat 38

MeningkatnyaPemanfaatanTeknologi TepatGuna

Jumlah InovasiTeknologi TepatGuna

5 3 3 100% Telahmemenuhitarget

Disperindakop

Meningkatkanpemberdayaan perempuan

dan kesetaraan gender39

MeningkatnyaKemampuanPerempuandalam Keluargadan LingkunganKerja

PartisipasiPerempuan dilembagapemerintah

3.420 3.420 3.456 101% Telahmemenuhitarget

BKD

Rasio PejabatPNS Perempuandan Laki-laki

10:13 10:13 10:13 100%Telahmemenuhitarget

BKD

Partisipasiangkatan kerjaperempuan

46.07 46.07 20.84 45.23%Belummemenuhitarget

Disnakersos

II -50

Menurunnyakasus-kasuskekerasandalam rumahtangga

38 20 65 325% Telahmemenuhitarget

BPMP2KB

Meningkatkankesejahteraan danperlindungan anak

40 MeningkatnyaKualitas Anak

Jumlah prestasianak:

a. tingkatprovinsi

152 152 170 111.8%Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

b. tingkatnasional

52 52 60 115.8%Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

c. tingkatinternasional

2 2 1 50%Belummemenuhitarget

DinasPendidikan

Jumlah PAUD

200 200 238 119%Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

Jumlah TK:

a. Negeri

1 1 1 100%Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

b. Swasta

137 137 137 100%Telahmemenuhitarget

DinasPendidikan

Jumlah anakterlantar

25 25 25 100%Telahmemenuhitarget

Disnakersos

II -51

Angkakekerasan daneksploitasi anakdibawah umur

22 10 1 100% Telahmemenuhitarget

BPMP2KB

Angkat anakjalanan

20 20 67 29.85%Belummemenuhitarget

Disnakersos

Jumlah fasilitasbermain anak

72 72 72 100%Telahmemenuhitarget

Disnakersos

Misi 8. Memperkuat Daya Dukung Lingkungan Hidup dan Mengembangkan Pariwisata serta Melestarikan Keragaman Budaya dan Kegotongroyongan

Meningkatkan dayadukung lingkungan hidup

selaras denganpengembangan ekonomi

kota (eco2cities)

41

TerwujudnyaPeningkatanPelestarian danPengembanganKawasanHutan, Lahandan DAS

Luas kawasanhutan

16.809,49Ha

16.809,49Ha

16.809,49Ha 100%

Telahmemenuhitarget

BLH

Luas rehabilitasikawasan hutan

50 Ha 50 Ha 50 Ha 100%Telahmemenuhitarget

BLH

Jumlah kegiatanPengamanankawasan hutan

2.35 2.35 2.35 100%Telahmemenuhitarget

BLH

Luas Konservasikawasanmangrove

10 Ha 10 Ha 10 Ha 100%Telahmemenuhitarget

BLH

Luas hutan kotayangterehabilitasi dantidak bermasalah

5 Ha 5 Ha 5 Ha 100% Telahmemenuhitarget

BLH

Luas hutan kotayang sudah dipagar

5 Ha 5 Ha 5 Ha 100%Telahmemenuhitarget

BLH

II -52

Luas hutan kota

5 Ha 5 Ha 5 Ha 100%Telahmemenuhitarget

BLH

PresentaseterbangunnyaKebun Raya

40% 40% 40% 100%Telahmemenuhitarget

BLH

Presentase RuangTerbuka hijaupublik dan privat

37% 5% 7% 140%Telahmemenuhitarget

BLH

Luas lahanpemakaman

278.844 m2 294.671 m2 278.844 m2 94.62%Belummemenuhitarget

DKPP

Jumlah DASyangtermonitoring

7 9 7 77.77%Belummemenuhitarget

BLH

Jumlahrekomendasiuntuk ijinpengguna airtanah

44 48 44 97.67% Belummemenuhitarget

BLH

Luasanpenanamanpohon

40.460 Ha 50.000 Ha 40.450 Ha 80.92%Belummemenuhitarget

BLH

Angka datakeanekaragamanhayati

100% 30% 30% 100%Telahmemenuhitarget

BLH

Luas lokasipercontohanKEHATI

1 Ha 1 Ha 1 Ha 100%Telahmemenuhitarget

BLH

II -53

42MeningkatnyaKebersihan danKeindahan Kota

Cakupanpelayananpersampahan

98% 100% 3.64% 3.64%Belummemenuhitarget

DKPP

Volumepengelolaansampah melaluipengangkutan keTPA

123.664,87 195.54 3.64 18.60% Belummemenuhitarget

DKPP

Jumlah saranadan prasaranaTPA

5 4 5 125%Belummemenuhitarget

DKPP

Luas bangunanTPA

27.1 Ha 29.1 Ha 14.17 Ha 48.7%Belummemenuhitarget

DKPP

Jumlah kerjabakti masal

10 kali 12 kali 12 kali 100%Telahmemenuhitarget

DKPP

43

MeningkatnyaUpaya

PelestarianLingkungan

Hidup MelaluiPendidikan dan

Peran SertaAktif

Masyarakat

Presentasepengelolaan GasBuang Industri

- - - - BLH

Jumlah stasiunmonitoring udaraberoperasi dankondisi baik

2 3 2 66.66% Belummemenuhitarget

BLH

Jumlahkendaraan yangtelah mengikutiuji emisi

2032 2500 2364 94.5% Belummemenuhitarget

BLH

II -54

Jumlah sumbertidak bergerak(industri, dll)yang telahdipantau tentangemisi cerobong

5 3 10 333.3%Telahmemenuhitarget

BLH

Presentase Badanusaha yang telahmemilikidokumenlingkunga(UKL/UPL atauAmdal)

107 80 140 175%Telahmemenuhitarget

BLH

PresentaseUsaha/industriyang menaatiperaturanpembuangan airlimbah

100% 22 13 59%Belummemenuhitarget

BLH

Presentase Usahayang telahmemiliki izinpengelolaanlimbah B3

100% 35 36 102.85%Telahmemenuhitarget

BLH

PresentasePengendalianpada sumberpencemarmemenuhi bakumutu

40% 42% 63% 150%Telahmemenuhitarget

BLH

Presentase Badanusaha yang telahmemilikisertifikasi hijau(Proper)

10 16 18 112.5%Telahmemenuhitarget

BLH

II -55

Presentase Peranaktif masyarakatdan pendidikandalampengelolaanlingkungan hidup

93% 93% 100% 107.5%Telahmemenuhitarget

BLH

Jumlah saranadan prasarana3R dan saranapersampahan RTyang terintegrasimulai darisumber sampaidengan TPA

65 BankSampah

65 BankSampah 65 100%

Telahmemenuhitarget

BLH

Jumlahpenyuluhan LHkepadamasyrakat

- 20 Kegiatan 20 100% Telahmemenuhitarget

BLH

Mengembangkan danmelestarikan heterogenitas

budaya44

MeningkatnyaUpayaPelestarian Senidan Budayayang ada diKotaBalikpapan

Jumlah grup senidan budaya

80 77 9 11.68%Belummemenuhitarget

Disporabudpar

Jumlahpenyelenggaraanfestival seni danbudaya

4 4 10 250% Belummemenuhitarget

Disporabudpar

Jumlah saranapenyelenggaraanseni dan budaya

8 5 10 200%Telahmemenuhitarget

Disporabudpar

Jumlah saranagedung seni danbudaya

- 5 1 20%Tidakmemenuhitarget

Disporabudpar

II -56

Jumlah benda,situs dankawasan cagarbudaya yangdilestarikan

12 12 17 141.66% Telahmemenuhitarget

Disporabudpar

Mengembangkanpariwisata yang

berwawasan lingkungan

45

MeningkatnyaKualitas danKuantitasDestinasiPariwisata

Jumlah wisatanusantara

616.252 616.252 589.000 95.57%Belummemenuhitarget

Disporabudpar

Jumlah wisatamancanegara

27.423 64.848 19.358 29.85%Belummemenuhitarget

Disporabudpar

Jumlahdesinasi/obyekwisata

14 14 23 164%Telahmemenuhitarget

Disporabudpar

46

BerkembangnyaUsaha - UsahaPendukungKepariwisataan

Jumlah usahapendukungkepariwisataan

734 734 822 111.90% Telahmemenuhitarget

Disporabudpar

II -57

Berdasarkan Tabel 2.20 tersebut pada bagian terdahulu, evaluasi

kinerja tahun lalu sesuai dengan Agenda Pembangunan berdasarkan

Indikator Kinerja yang ditetapkan dalam RKPD 2014 dapat dijabarkan

sebagai berikut :

A.Misi 1 : Meningkatnya Kualitas Daya Saing Sumber Daya Manusiayang Beriman.

Sasaran 1 : Meningkatnya Kualitas / Mutu Pendidikan.Pencapaian sasaran 1, yang berkenaan dengan capaian realisasi

tahun 2014, terukur secara rata – rata sebesar 111,70%. Terkait hasil

capaian rata – rata tersebut menunjukkan bahwa pada pelaksanaan

sasaran 1 pada misi 1, tergambar bahwa realisasi sasaran 1 sampai dengan

tahun 2014 telah melebihi target. Sejalan hal tersebut, walaupun secara

rata – rata melebihi target, masih terdapat hal – hal yang perlu mendapat

perhatian khususnya realisasi capaian untuk indikator angka putus

sekolah.

Sehubungan hal tersebut, pada pelaksanaan tahun anggaran 2015

sampai dengan 2016 perlu memfokuskan target pencapaian realisasi angka

putus sekolah melalui program/kegiatan yang mendukung pencapaian dari

indikator tersebut.

Sejalan dengan pencapaian target yang memenuhi dan melebihi,

dalam penganggaran program dan kegiatan perlu diperhatikan efektifitas

dan efisiensi agar akuntabilitas pelaksanaan perencanaan pembangunan

daerah sesuai dengan RPJMD Kota Balikpapan.

Sasaran 2 : Meningkatnya Aksesibilitas Memperoleh Pendidikan danMeningkatnya pelayanan pendidikan bagi masyarakat miskin.

Pencapaian sasaran 2, yang berkenaan dengan capaian realisasi

tahun 2014, terukur secara rata – rata sebesar 105,63 %. Terkait hasil

capaian rata – rata tersebut menunjukkan bahwa pada pelaksanaan

sasaran 2 pada misi 1, tergambar bahwa realisasi sasaran 2 sampai dengan

tahun 2014 telah melebihi target. Sejalan hal tersebut, walaupun secara

II -58

rata – rata melebihi target, masih terdapat hal – hal yang perlu mendapat

perhatian khususnya realisasi capaian untuk indikator angka partisipasi

murni.

Sehubungan hal tersebut, pada pelaksanaan tahun anggaran 2015

sampai dengan 2016 perlu memfokuskan target pencapaian realisasi angka

partisipasi murni melalui program/kegiatan yang mendukung pencapaian

dari indikator tersebut.

Sejalan dengan pencapaian target yang memenuhi dan melebihi,

dalam penganggaran program dan kegiatan perlu diperhatikan efektifitas

dan efisiensi agar akuntabilitas pelaksanaan perencanaan pembangunan

daerah sesuai dengan RPJMD Kota Balikpapan.

Sasaran 3 : Meningkatnya Kualitas Tenaga KerjaPencapaian sasaran 3, yang berkenaan dengan capaian realisasi

tahun 2014, terukur secara rata – rata sebesar 95,33 %. Terdapat dua

indikator yang menjadi faktor belum tercapainya rata – rata realisasi.

Adapun dua indikator kinerja utama tersebut adalah; Persentase

penggunaan peralatan K3 di perusahaan dan; Persentase lembaga K3 di

perusahaan.

Sejalan dengan hal tersebut pemerintah kota melalui jajaran SKPD

terkait untuk melakukan koordinasi sehubungan dengan K3 di seluruh

perusahaan di kota Balikpapan. Hal ini perlu dilakukan suatu

penganggaran dalam program / kegiatan baik yang sudah dilaksanakan

maupun yang belum dilaksanakan secara progresif agar pencapaian dua

indikator dapat mencapai target yang diharapkan.

Sasaran 4 : Meningkatnya status Kesehatan Masyarakat.Pencapaian sasaran ke-4 yaitu meningkatnya status kesehatan

masyarakat rata-rata mencapai 152,58 %. Terkait hasil capaian rata – rata

tersebut menunjukkan bahwa pada pelaksanaan sasaran 3 pada misi 1,

tergambar bahwa realisasi sasaran 3 sampai dengan tahun 2014 telah

melebihi target. Sejalan hal tersebut, walaupun secara rata – rata melebihi

II -59

target, masih terdapat hal – hal yang perlu mendapat perhatian khususnya

realisasi capaian untuk indikator Angka kematian ibu nifas.

Sehubungan hal tersebut, pada pelaksanaan tahun anggaran 2015

sampai dengan 2016 perlu memfokuskan target pencapaian realisasi angka

kematian ibu nifas melalui program/kegiatan yang mendukung pencapaian

dari indikator tersebut.

Sejalan dengan pencapaian target yang memenuhi dan melebihi,

dalam penganggaran program dan kegiatan perlu diperhatikan efektifitas

dan efisiensi agar akuntabilitas pelaksanaan perencanaan pembangunan

daerah sesuai dengan RPJMD Kota Balikpapan.

Sasaran 5 : Meningkatnya Kualitas dan Akses Pelayanan Kesehatan.Pencapaian sasaran ke-5 yaitu meningkatnya kualitas dan akses

pelayanan kesehatan rata-rata mencapai 85,92 %. Terdapat tiga indikator

yang menjadi faktor belum tercapainya rata – rata realisasi. Adapun tiga

indikator kinerja utama tersebut adalah; Jumlah fasilitas kesehatan dengan

poli kesehatan remaja; Jumlah jaminan kesehatan dan indikator Presentase

pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin.

Sejalan dengan hal tersebut pemerintah kota melalui jajaran SKPD

terkait untuk melakukan koordinasi dalam upaya pencapaian target

indikator kinerja utama tersebut. Terkait dengan hal tersebut untuk

pencapaian realisasi tiga indikator perlu ditunjang program / kegiatan baik

yang secara rutin dilaksanakan maupun kegiatan yang belum dilaksanakan

oleh instansi terkait.

Sasaran 6 : Meningkatnya Peran Pemuda Dalam Pembangunan.Pencapaian sasaran ke-6 yaitu meningkatnya peran pemuda dalam

pembangunan rata-rata mencapai 83,56 %. Sehubungan dengan belum

tercapainya indikator kinerja utama tersebut, pemerintah kota perlu

menggalakkan peran pemuda dalam pembangunan melalui Komite Nasional

Pemuda Indonesia.

II -60

Sasaran 7 : Meningkatnya Kualitas dan Prestasi Olahraga dan OlahragaTradisional.

Pencapaian sasaran ke-7 yaitu meningkatnya kualitas dan prestasi

olahraga dan olahraga tradisional rata-rata mencapai 162,3%. Hal ini

menunjukkan bahwa pemerintah kota berperan aktif mendukung

pencapaian prestasi olahraga dan olahraga tradisional di Kota Balikpapan.

Sehubungan dengan tercapainya sasaran ke-7 tersebut perlunya

pemerintah memberikan apresiasi terhadap kinerja KONI dan seluruh

Pengurus Cabang Olahraga di Kota Balikpapan.

Sasaran 8 : Meningkatnya Pemahaman dan Pengamalan AgamaPencapaian sasaran ke-8 yaitu meningkatnya pemahaman dan

pengamalan agama rata-rata mencapai 88,97%. Sehubungan dengan

belum tercapainya indikator kinerja utama tersebut, perlu pembinaan lebih

intensif melalui program dan kegiatan agar prestasi masyarakat dalam

lomba bidang keagamaan dapat meningkat pada tahun yang akan datang.

Sasaran 9 : Meningkatnya Kerukunan Intra dan Antar Umat Beragama.Pencapaian sasaran ke-9 telah mencapai target 100%, hal ini

menunjukkan bahwa kondisi masyarakat Balikpapan dalam kerukunan

antar umat beragama terjalin sangat kondusif. Sehingga konflik antar umat

beragama sampai dengan tahun 2014 tidak terjadi.

Dengan memperhatikan pengukuran capaian realisasi secara rata –

rata di tiap-tiap sasaran terhadap indikator kinerja utama terkait, diperoleh

data untuk misi 1, dengan 9 (sembilan) sasaran strategis, serta 38 (tiga

puluh delapan) indikator kinerja utama, yang sudah tercapai sebanyak 20

atau 52,63%, belum tercapai/in progress sebanyak 10 (sepuluh) atau

26,31% dan yang melebihi target sebanyak 8 (delapan) atau 21,06%.

II -61

Tabel 2.21.Pencapaian Kinerja Misi 1 RPJMD Kota Balikpapan

JUMLAHSasaranStrategis

IndikatorKinerjaUtama

Melebihi (%) Tercapai (%) InProgress

(%)

9 38 8 21,06 20 52,63 10 26,31

Berdasarkan data yang ada, jika dihitung ketuntasan dalam

pencapaian target RPJMD Kota Balikpapan tahun 2014 adalah :

a. Sasaran strategis yang sudah tuntas sebesar 52,63% + 21,06%+ (60% X 26,31%) = 89,40%

b. Sasaran strategis yang belum tuntas sebesar = 100% - 89,40%= 10,60%

Sehubungan dengan pencapaian realisasi sebagaimana terdeskripsi

pada uraian tersebut, berikut ini disajikan grafik sebagai berikut :

Gambar 2.1Pencapaian Kinerja Sasaran Program pada Misi 1 RPJMD

Sumber Data : Lakip 2014 diolah

B. MISI 2 : Membangun Kewirausahaan dan meningkatkan KemandirianEkonomi Masyarakat.

Sasaran 10 : Meningkatnya Kualitas Pengelolaan UMKM dan KoperasiPencapaian sasaran ke-10 yaitu meningkatnya kualitas pengelolaan

UMKM dan Koperasi rata-rata mencapai 101,42 %.

II -62

Realisasi pencapaian sasaran pada sasaran ke-10 ini berhasil

mencapai target yang telah ditetapkan. Hal ini terjadi karena pembinaan

terhadap koperasi dan UMKM yang telah berjalan dengan baik serta

berhasilnya program kegiatan pelatihan dan bimbingan teknis yang

dilakukan oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota

Balikpapan bekerjasama dengan tenaga ahli di bidangnya.

Meskipun demikian masih ada satu indikator kinerja utama yang

belum tercapai, yakni jumlah koperasi aktip. Hal ini perlu menjadi perhatian

dari SKPD terkait, agar program/kegiatan di tahun 2015 dan 2016

difokuskan untuk pencapaian indikator kinerja utama tersebut.

Sasaran 11 : Meningkatnya Kualitas Produk UMKM dan Koperasi.Pencapaian sasaran ke-11 yaitu meningkatnya kualitas produk

UMKM dan Koperasi rata-rata mencapai 82,05 %. Meskipun pencapaian

target sasaran masih dibawah 100%, namun hanya ada satu indikator

kinerja utama yang belum terealisasi sampai dengan tahun 2014, yakni

jumlah BPR.

Sampai dengan tahun 2014 Bank Perkreditan Rakyat belum dapat

diwujudkan. Proses pembentukan BPR dimaksud masih dalam tahap

penyusunan draft Peraturan Daerah Kota Balikpapan. Sementara itu, BPR

yang dikelola pihak swasta telah berkembang di Kota Balikpapan.

Sasaran 12 : Meningkatnya Produktivitas Pertanian, Kelautan danPerikanan

Pencapaian sasaran ke-12 yaitu meningkatnya produktivitas

Pertanian, Kelautan dan Perikanan rata-rata mencapai 260,70 %.Dari capaian seluruh indikator dalam sasaran ke-12 ini, terdapat 1

komponen indikator yang tidak terpenuhi yaitu produksi budidaya

perikanan yang hanya mencapai 6.871,8 Ton dari target 8.222,8 Ton

sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan

produksi budidaya perikanan tersebut. Hal ini agar menjadi perhatian dari

II -63

SKPD terkait, agar program / kegiatan di tahun 2015 sampai dengan 2016

difokuskan untuk mencapai target tersebut.

Sasaran 13 : Meningkatnya Pemberdayaan Ekonomi MasyarakatMiskin.

Pencapaian sasaran ke-13 yaitu meningkatnya pemberdayaan

ekonomi masyarakat miskin rata-rata mencapai 101,75 %.Dengan memperhatikan pengukuran capaian realisasi secara rata –

rata di tiap – tiap sasaran terhadap indikator kinerja utama terkait,

diperoleh data untuk misi 2, dengan 4 ( empat ) sasaran strategis, serta 11 (

sebelas ) indikator kinerja utama, yang sudah tercapai sebanyak 2 atau

18,1 %, belum tercapai / in progress 3 ( tiga ) atau 27,4 % dan yang

melebihi target sebanyak 6 ( enam ) atau 54,55 %.

Tabel 2.22.Pencapaian Kinerja Misi 2 RPJMD Kota Balikpapan

JUMLAHSasaranStrategis

IndikatorKinerjaUtama

Melebihi (%) Tercapai (%) InProgress

(%)

4 11 6 54,55 2 18,1 3 27,4

Berdasarkan data yang ada, jika dihitung ketuntasan dalam

pencapaian target RPJMD Kota Balikpapan tahun 2014 adalah :

a. Sasaran strategis yang sudah tuntas sebesar 18,1% + 54,55% +(60% X 27,4%) = 89,09%

b. Sasaran strategis yang belum tuntas sebesar = 100% - 89,09%= 10,91%

Sehubungan dengan pencapaian realisasi sebagaimana terdeskripsi

pada uraian tersebut, berikut ini disajikan grafik sebagai berikut :

II -64

Gambar 2.2.Pencapaian Kinerja Sasaran Program pada Misi 2 RPJMD Kota

Balikpapan

Sumber Data : Lakip 2014 diolah

C. MISI 3 : Meningkatkan Ketertiban Umum Penegakkan Hukum,Pemberantasan KKN, dan Penanganan Masalah Sosial.

Sasaran 14 : Meningkatnya Kesadaran Masyarakat dalam menjagaketentraman dan ketertiban umum.

Pencapaian sasaran ke-14 yaitu meningkatnya kesadaran masyarakat

dalam menjaga ketentraman dan ketertiban umum rata-rata mencapai

78,49 %. Sehubungan dengan belum tercapainya indikator kinerja utama

tersebut, perlu pembinaan lebih intensif dari SKPD terkait melalui program

dan kegiatan agar jumlah kelompok siskamling aktif dan jumlah kelurahan

sadar hukum dapat meningkat pada tahun yang akan datang.

Sasaran 15 : Meningkatnya Partisipasi Politik Masyarakat .Pencapaian sasaran ke-15 yaitu meningkatnya partisipasi politik

masyarakat rata-rata mencapai 114,51 %. Dengan pencapaian target

tersebut, perlu dipertahankan untuk pelaksanaan program / kegiatan pada

tahun 2015 sampai dengan 2016.

Sasaran 16 : Meningkatnya Pelayanan dan Perlindungan TerhadapPenyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.

Pencapaian sasaran ke-16 yaitu meningkatnya pelayanan dan

perlindungan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial rata-rata

II -65

mencapai 346,5 %. Prestasi ini perlu dipertahankan ditahun anggaran

2015 sampai dengan 2016 melalui program dan kegiatan yang mendukung

pencapaian indikator kinerja utama tersebut.

Sasaran 17 : Meningkatnya Sistem Kewaspadaan Dini danPenanggulangan Bencana.

Pencapaian sasaran ke-17 yaitu meningkatnya sistem kewaspadaan

dini dan penanggulangan bencana rata-rata mencapai 0 %. Sehubungan

dengan capaian tersebut, perlu dioptimalkan adanya program / kegiatan di

tahun 2015 sampai dengan 2016 oleh SKPD terkait agar dapat memenuhi

target yang diharapkan.

Sasaran 18 : Meningkatnya Partisipasi Pilar Masyarakat / Relawandalam Penanggulangan Bencana.

Pencapaian sasaran ke-18 yaitu meningkatnya partisipasi pilar

masyarakat/relawan dalam penanggulangan bencana rata-rata mencapai

81,88 %. Sehubungan dengan belum tercapainya indikator kinerja utama

tersebut, perlu pembinaan lebih intensif dari SKPD terkait melalui program

dan kegiatan agar jumlah pekerja sosial masyarakat dan jumlah taruna

siaga bencana dapat meningkat pada tahun yang akan datang.

Sasaran 19 : Meningkatnya Pelayanan Administrasi dan PerizinanInvestasi

Pencapaian sasaran ke-19 yaitu meningkatnya pelayanan

administrasi dan perizinan investasi rata-rata mencapai 100,83 %.Meskipun secara rata – rata target yang ditetapkan sudah tercapai,

namun masih terdapat 2 indikator kinerja utama pada sasaran ke 19 ini

yang tidak tercapai yaitu jumlah cakupan kepemilikan akte kelahiran dan

jumlah cakupan kepemilikan kartu tanda penduduk. Sehingga SKPD

terkait perlu mengoptimalkan program dan kegiatan di tahun 2015 sampai

dengan 2016 untuk mencapai target indikator kinerja utama tersebut.

Dengan memperhatikan pengukuran capaian realisasi secara rata –

rata di tiap – tiap sasaran terhadap indikator kinerja utama terkait,

II -66

diperoleh data untuk misi 3, dengan 6 ( enam ) sasaran strategis, serta 13 (

tiga belas ) indikator kinerja utama, yang sudah tercapai sebanyak 1 atau

7,70 %, belum tercapai / in progress 8 ( delapan ) atau 61,50 % dan yang

melebihi target sebanyak 4 ( empat ) atau 30,80 %.

Tabel 2.23.Pencapaian Kinerja Misi 3 RPJMD Kota Balikpapan

JUMLAHSasaranStrategis

IndikatorKinerjaUtama

Melebihi (%) Tercapai (%) InProgress

(%)

6 13 4 30,80 1 7,70 8 61,50

Berdasarkan data yang ada, jika dihitung ketuntasan dalam

pencapaian target RPJMD Kota Balikpapan tahun 2014 adalah :

a. Sasaran strategis yang sudah tuntas sebesar 7,7% + 30,8% +(60% X 61,5%) = 75,4%

b. Sasaran strategis yang belum tuntas sebesar = 100% - 75,4%= 24,6%

Sehubungan dengan pencapaian realisasi sebagaimana terdeskripsi

pada uraian tersebut, berikut ini disajikan grafik sebagai berikut :

Gambar 2.3Pencapaian Kinerja Sasaran Program pada Misi 3 RPJMD Kota

Balikpapan

Sumber Data : Lakip 2014 diolah

II -67

D. Pencapaian Kinerja Misi 4 : Meningkatkan Investasi MemenuhiEkspektasi Dunia Usaha, dan Memperluas Lapangan Kerja

Sasaran 20 : Meningkatnya Cakupan Layanan Persediaan Daya ListrikKepada Masyarakat.

Pencapaian sasaran ke-20 yaitu meningkatnya cakupan layanan

persediaan daya listrik kepada masyarakat rata-rata mencapai 220 %.Untuk tahun anggaran 2015 sampai dengan 2016 SKPD terkait perlu

mengoptimalkan lagi program dan kegiatannya agar tidak terjadi

pemadaman listrik di kota Balikpapan.

Sasaran 21 : Berkembangnya Kawasan Industri dan Perdagangan yangBerwawasan Lingkungan.

Pencapaian sasaran ke-21 yaitu berkembangnya kawasan industry

dan perdagangan yang berwawasan lingkungan rata-rata mencapai 194,08%.

Meskipun secara rata – rata pencapaian kinerja telah melebihi target,

namun masih ada satu indikator kinerja utama yang belum tercapai, yakni

jumlah sarana perdagangan. Hal ini hendaknya menjadi perhatian dari

SKPD terkait agar perlu dipikirkan program dan kegiatan yang efektif dan

efisien dengan mengacu pada RPJMD kota Balikpapan, agar indikator

jumlah sarana perdagangan dapat tercapai sampai akhir periode.

Sasaran 22 : Meningkatnya Lapangan Usaha dan Lapangan Kerja.Pencapaian sasaran ke-22 yaitu meningkatnya lapangan usaha dan

lapangan kerja rata-rata mencapai 168 %.Meskipun pencapaian target telah terpenuhi, namun untuk tahun

2015 dan 2016 masih perlu dioptimalkan program dan kegiatan untuk

meningkatkan pencapaian kinerja pada sasaran tersebut.

Sasaran 23 : Meningkatnya Sumber – Sumber Pendapatan DaerahPencapaian sasaran ke-23 yaitu Meningkatnya sumber-sumber

pendapatan daerah rata-rata mencapai 107 %.

II -68

Dengan memperhatikan pengukuran capaian realisasi secara rata –

rata di tiap – tiap sasaran terhadap indikator kinerja utama terkait,

diperoleh data untuk misi 4, dengan 4 ( empat ) sasaran strategis, serta 11

( sebelas ) indikator kinerja utama, yang sudah tercapai sebanyak 3 atau 27

%, belum tercapai / in progress1 ( satu ) atau 9 % dan yang melebihi target

sebanyak 7 ( tujuh ) atau 64 %.

Tabel 2.24.Pencapaian Kinerja Misi 4 RPJMD Kota Balikpapan

JUMLAHSasaranStrategis

IndikatorKinerjaUtama

Melebihi (%) Tercapai (%) InProgress

(%)

4 11 7 64 3 27 1 9

Berdasarkan data yang ada, jika dihitung ketuntasan dalam

pencapaian target RPJMD Kota Balikpapan tahun 2014 adalah :

a. Sasaran strategis yang sudah tuntas sebesar 27% + 64% +(60% X 9%) = 96,4%

b. Sasaran strategis yang belum tuntas sebesar = 100% - 96,4%= 3,6%

Sehubungan dengan pencapaian realisasi sebagaimana terdeskripsi

pada uraian tersebut, berikut ini disajikan grafik sebagai berikut :

Gambar 2.4Pencapaian Kinerja Sasaran Program pada Misi 4 RPJMD Kota

Balikpapan

Sumber Data : Lakip 2014 diolah

II -69

E. Misi 5 : Meningkatnya Pelayanan Publik dan MelaksanakanReformasi Birokrasi

Sasaran 24 : Meningkatnya Kapasitas Institusi PenyelenggaranPelayanan Publik

Pencapaian sasaran ke-24 yaitu meningkatnya kapasitas institusi

penyelenggara pelayanan publik rata-rata mencapai 100 %. Meskipun

pencapain target telah terpenuhi, namun untuk tahun 2015 dan 2016

masih perlu dioptimalkan program dan kegiatan untuk meningkatkan

pencapaian kinerja pada sasaran tersebut.

Sasaran 25 : Tersusunnya Roadmap Reformasi BirokrasiPencapaian sasaran ke-25 yaitu tersusunnya Road Map Reformasi

Birokrasi rata-rata mencapai 84,75 %. Sehubungan dengan belum

tercapainya indikator kinerja utama tersebut, perlu pembinaan lebih

intensif dari SKPD terkait melalui program dan kegiatan agar jumlah

pekerja sosial masyarakat dan jumlah taruna siaga bencana dapat

meningkat pada tahun yang akan datang.

Indikator kinerja utama yang perlu mendapat perhatian adalah; Nilai

akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan, Rasio PNS yang mengikuti

diklat fungsional; dan Tingkat kapasitas sumberdaya aparatur. Hal ini

hendaknya menjadi perhatian yang fokus dari SKPD terkait agar di tahun

2015 sampai tahun 2016 program dan kegiatan perlu dioptimalkan untuk

menuntaskan target pada IKU tersebut.

Dengan memperhatikan pengukuran capaian realisasi secara rata –

rata di tiap – tiap sasaran terhadap indikator kinerja utama terkait,

diperoleh data untuk misi 5, dengan 2 ( dua ) sasaran strategis, serta 17 (

tujuh belas ) indikator kinerja utama, yang sudah tercapai sebanyak 13

atau 76,47 %, belum tercapai / in progress 4 ( empat ) atau 23,53 % dan

yang melebihi target sebanyak 0 ( nol ) atau 0 %.

II -70

Tabel 2.25.Pencapaian Kinerja Misi 5 RPJMD Kota Balikpapan

JUMLAHSasaranStrategis

IndikatorKinerjaUtama

Melebihi (%) Tercapai (%) InProgress

(%)

2 17 0 0 13 76,47 4 23,53

Berdasarkan data yang ada, jika dihitung ketuntasan dalam

pencapaian target RPJMD Kota Balikpapan tahun 2014 adalah :

a. Sasaran strategis yang sudah tuntas sebesar 76,47% + 0% +(60% X 23,53%) = 90,59%

b. Sasaran strategis yang belum tuntas sebesar = 100% - 90,59%= 9,41%

Sehubungan dengan pencapaian realisasi sebagaimana terdeskripsi

pada uraian tersebut, berikut ini disajikan grafik sebagai berikut :

Gambar 2.5Pencapaian Kinerja Sasaran Program pada Misi 5 RPJMD Kota

Balikpapan

Sumber Data : Lakip 2014 diolah

F. Pencapaian Kinerja Misi 6 : Meningkatnya Infrastruktur Kota YangRepresentatif

Sasaran 26 : Meningkatnya Manajemen dan Fasilitas PerlengkapanJalan

Pencapaian sasaran ke-26 yaitu meningkatnya manajemen dan

fasilitas perlengkapan jalan rata-rata mencapai 194,77 %.

II -71

Meskipun pencapaian kinerja untuk sasaran ke 26 telah melampau

target, namun terlihat masih banyak indikator kinerja utama yang belum

tercapai. yakni sebanyak 6 indikator kinerja utama.

Indikator kinerja utama yang dimaksud adalah : Jumlah uji kir

angkutan umum, Jumlah ATCS, Jumlah APILL, Jumlah perbaikan

simpang, Jumlah area parkir dan Jumlah fasilitas pelabuhan / ruang

tunggu. Hal ini hendaknya menjadi perhatian yang fokus dari SKPD terkait

agar di tahun 2015 sampai tahun 2016 program dan kegiatan perlu

dioptimalkan untuk menuntaskan target pada IKU tersebut.

Sasaran 27 : Terwujudnya Sarana Angkutan Umum MasalPencapaian sasaran ke-27 yaitu terwujudnya sarana angkutan umum

massal rata-rata mencapai 99,3 %. Sehubungan dengan belum tercapainya

indikator kinerja utama tersebut, perlu pembinaan lebih intensif dari SKPD

terkait melalui program dan kegiatan agar jumlah pekerja sosial

masyarakat dan jumlah tarauna siaga bencana dapat meningkat pada

tahun yang akan datang.

Sasaran 28 : Meningkatnya Cakupan Pelayanan Air Bersih / Air MinumPencapaian sasaran ke-28 yaitu meningkatnya cakupan pelayanan

air bersih/ air minum rata-rata mencapai 105,1 %. Meskipun pencapain

target telah terpenuhi, namun untuk tahun 2015 dan 2016 masih perlu

dioptimalkan program dan kegiatan untuk meningkatkan pencapaian

kinerja pada sasaran tersebut.

Sasaran 29 : Tersediannya Sistem Jaringan dan Instalasi PengolahanAir Limbah ( IPAL ) Terpadu

Pencapaian sasaran ke-29 yaitu tersedianya sistem jaringan dan

instalasi pengolahan air limbah (IPAL) terpadu rata-rata mencapai 100 %.Meskipun pencapain target telah terpenuhi, namun untuk tahun 2015 dan

2016 masih perlu dioptimalkan program dan kegiatan untuk meningkatkan

pencapaian kinerja pada sasaran tersebut.

II -72

Sasaran 30 : Berkurangnya Titik / Lokasi Banjir dan Luas WilayahBanjir

Pencapaian sasaran ke-30 yaitu berkurangnya titik/ lokasi banjir dan

luas wilayah banjir rata-rata mencapai 120,5 %.Meskipun pencapaian kinerja secara rata – rata telah memenuhi

target, namun masih terdapat empat IKU yang belum tercapai, yakni,

Jumlah bendali/bozem, Panjang normalisasi sungai, Panjang saluran

drainase pemukiman permanen dan Jalan inspeksi sungai. Sehingga SKPD

terkait pada tahun 2015 sampai dengan 2016 harus mengoptimalkan

program dan kegiatan untuk fokus dalam pencapaian indikator kinerja

utama tersebut.

Sasaran 31 : Meningkatnya Kualitas Perumahan di KawasanPemukiman Kumuh

Pencapaian sasaran ke-31 yaitu meningkatnya kualitas perumahan

dikawasan pemukiman kumuh rata-rata mencapai 4,66 %.Sehubungan dengan belum tercapainya indikator kinerja utama

tersebut, perlu pembinaan lebih intensif dari SKPD terkait melalui program

dan kegiatan agar jumlah jumlah rumah tidak layak huni dan prosentase

kawasan pemukiman kumuh dapat meningkat pada tahun yang akan

datang.

Sasaran 32 : Terwujudnya Penyediaan Hunian Vertikal ( Rusunawa danRusunami )

Pencapaian sasaran ke-32 yaitu terwujudnya penyediaan hunian

vertikal (rusunawa dan rusunami) rata-rata mencapai 100 %. Meskipun

pencapaian kinerja secara rata – rata telah memenuhi target, namun SKPD

terkait pada tahun 2015 sampai dengan 2016 harus mengoptimalkan

program dan kegiatan agar pencapaian kinerja dapat lebih meningkat.

Sasaran 33 : Terwujudnya Sanitasi Sehat Yang Dapat Diakses SeluruhLapisan Masyarakat

Pencapaian sasaran ke-33 yaitu terwujudnya sanitasi sehat yang

dapat diakses seluruh lapisan masyarakat rata-rata mencapai 99,12 %.

II -73

Sehubungan dengan belum tercapainya indikator kinerja utama tersebut,

perlu pembinaan lebih intensif dari SKPD terkait melalui program dan

kegiatan agar prosentase rumah tinggal bersanitasi dapat meningkat pada

tahun yang akan datang.

Sasaran 34 : Tersedianya Struktur dan Pola Ruang Yang BerwawasanLingkungan dan Berkelanjutan

Pencapaian sasaran ke-34 yaitu Tersedianya Struktur dan pola ruang

yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan rata-rata mencapai 53,33%. Sehubungan dengan belum tercapainya indikator kinerja utama

tersebut, perlu pembinaan lebih intensif dari SKPD terkait melalui program

dan kegiatan agar jumlah kegiatan sosialisasi rencana tata ruang kota

Balikpapan dan tersediannya dokumen – dokumen perencanaan tata ruang

dapat meningkat pada tahun yang akan datang.

Sasaran 35 : Tersediannya Tata Ruang Pesisir dan Pulau – Pulau KecilPencapaian sasaran ke-35 yaitu tersedianya Tata ruang pesisir, dan

pulau-pulau kecil rata-rata mencapai 108,75 %. Meskipun pencapaian

kinerja secara rata – rata telah memenuhi target, namun SKPD terkait pada

tahun 2015 sampai dengan 2016 harus mengoptimalkan program dan

kegiatan agar pencapaian kinerja dapat lebih meningkat.

Sasaran 36 : Terkendalinya Pemanfaatan RuangPencapaian sasaran ke-36 terkendalinya Pemanfaatan ruang rata-

rata mencapai 96,57 %.Sehubungan dengan belum tercapainya indikator kinerja utama

tersebut, perlu pembinaan lebih intensif dari SKPD terkait melalui program

dan kegiatan agar IKU; Prosentase bangunan ber IMB dengan satuan

bangunan dan; Luas hutan lindung dapat meningkat pada tahun yang akan

datang

Dengan memperhatikan pengukuran capaian realisasi secara rata –

rata di tiap – tiap sasaran terhadap indikator kinerja utama terkait,

diperoleh data untuk misi 6, dengan 11 ( sebelas ) sasaran strategis, serta

II -74

40 ( empat puluh ) indikator kinerja utama, yang sudah tercapai sebanyak

11 atau 27,50 %, belum tercapai / in progress17 ( tujuh belas ) atau 42,50

% dan yang melebihi target sebanyak 12 ( dua belas ) atau 30 %.

Tabel 2.26.Pencapaian Kinerja Misi 6 RPJMD Kota Balikpapan

JUMLAHSasaranStrategis

IndikatorKinerjaUtama

Melebihi (%) Tercapai (%) InProgress

(%)

11 40 12 30 11 27,50 17 42,50

Berdasarkan data yang ada, jika dihitung ketuntasan dalam

pencapaian target RPJMD Kota Balikpapan tahun 2014 adalah :

a. Sasaran strategis yang sudah tuntas sebesar 27,50% + 30% +(60% X 42,50%) = 83%

b. Sasaran strategis yang belum tuntas sebesar = 100% - 83% =17%

Sehubungan dengan pencapaian realisasi sebagaimana terdeskripsi

pada uraian tersebut, berikut ini disajikan grafik sebagai berikut :

Gambar 2.6Pencapaian Kinerja Sasaran Program pada Misi 6 RPJMD Kota

Balikpapan

Sumber Data : Lakip 2014 diolah

II -75

G. Misi 7 : Meningkatnya Kesejahteraan Keluarga PemberdayaanMasyarakat dan Perempuan serta Perlindungan Anak

Sasaran 37 : Meningkatnya Kesadaran Masyarakat dalam ProgramKeluarga Berencana

Pencapaian sasaran ke-37 meningkatnya kesadaran masyarakat

dalam program Keluarga Berencana rata-rata mencapai 161,03 %.Meskipun pencapaian kinerja secara rata – rata telah memenuhi target,

namun SKPD terkait pada tahun 2015 sampai dengan 2016 harus

mengoptimalkan program dan kegiatan agar pencapaian kinerja dapat lebih

meningkat, khususnya untuk indikator kinerja utama akseptor aktif.

Sasaran 38 : Meningkatnya Pemanfaatan Teknologi Tepat GunaPencapaian sasaran ke-38 meningkatnya pemanfaatan teknologi tepat

guna rata-rata mencapai 100 %. Meskipun pencapaian kinerja secara rata

– rata telah memenuhi target, namun SKPD terkait pada tahun 2015

sampai dengan 2016 harus mengoptimalkan program dan kegiatan agar

pencapaian kinerja dapat lebih meningkat.

Sasaran 39 : Meningkatnya Kemampuan Perempuan dalam Keluargadan Lingkungan Kerja

Pencapaian sasaran ke-39 meningkatnya kemampuan perempuan

dalam keluarga dan lingkungan kerja rata-rata mencapai 142,80 %.Meskipun pencapaian kinerja secara rata – rata telah memenuhi target,

namun masih ada satu IKU yang belum tercapai yakni partisipasi angkatan

kerja perempuan. Sehingga SKPD terkait pada tahun 2015 sampai dengan

2016 harus mengoptimalkan program dan kegiatan agar pencapaian kinerja

dapat lebih meningkat.

Sasaran 40 : Meningkatnya Kualitas AnakPencapaian sasaran ke-40 meningkatnya kualitas anak rata-rata

mencapai 92,64 %. Indikator Kinerja Utama yang perlu mendapat

perhatian yang lebih fokus dari SKPD terkait adalah jumlah prestasi anak

II -76

tingkat iinternasional dan angka anak jalanan. Sehingga SKPD terkait

ditahun 2015 sampaai dengan 2016 harus mengoptimalkan program dan

kegiatan agar indikator tersebut dapat tercapai.

Dengan memperhatikan pengukuran capaian realisasi secara rata –

rata di tiap – tiap sasaran terhadap indikator kinerja utama terkait,

diperoleh data untuk misi 7, dengan 4 ( empat ) sasaran strategis, serta 16

( enam belas ) indikator kinerja utama, yang sudah tercapai sebanyak 6

atau 37,50 %, belum tercapai / in progress 4 ( empat ) atau 25 % dan yang

melebihi target sebanyak 6 ( enam ) atau 37,50 %

Tabel 2.27.Pencapaian Kinerja Misi 7 RPJMD Kota Balikpapan

JUMLAHSasaranStrategis

IndikatorKinerjaUtama

Melebihi (%) Tercapai (%) InProgress

(%)

4 16 6 37,50 6 37,50 4 25

Berdasarkan data yang ada, jika dihitung ketuntasan dalam

pencapaian target RPJMD Kota Balikpapan tahun 2014 adalah :

a. Sasaran strategis yang sudah tuntas sebesar 37,5% + 37,5% +(60% X 25%) = 90%

b. Sasaran strategis yang belum tuntas sebesar = 100% - 90% =10%

Sehubungan dengan pencapaian realisasi sebagaimana terdeskripsi

pada uraian tersebut, berikut ini disajikan grafik sebagai berikut :

Gambar 2.7Pencapaian Kinerja Sasaran Program pada Misi 7 RPJMD Kota

Balikpapan

Sumber Data : Lakip 2014 diolah

II -77

H. Pencapaian Kinerja Misi 8 : Memperkuat Daya Dukung LingkunganHidup dan Mengembangkan Pariwisata serta Melestarikan KeragamanBudaya dan Kegotongroyongan

Sasaran 41 : Terwujudnya Peningkatan Pelestarian dan PengembanganKawasan Hutan, Lahan dan DAS

Pencapaian sasaran ke-41 terwujudnya peningkatan pelestarian dan

pengembangan kawasan hutan, lahan dan DAS rata-rata mencapai 99,39%.

Pada sasaran ke-41 ini, indikator kinerja utama yang belum tercapai

adalah :Luas lahan pemakaman, Jumlah DAS yang termonitoring, Jumlah

rekomendasi untuk izin pengguna air tanah, dan Luas penanaman pohon.

Sehingga untuk tahun 2015 dan 2016 SKPD terkait perlu untuk lebih

memfokuskan program dan kegiatan yang seefektif dan seefisien mungkin

agar target kinerja dapat tercapai.

Sasaran 42 : Meningkatnya Kebersihan dan Keindahan KotaPencapaian sasaran ke-42 meningkatnya kebersihan dan keindahan

kota rata-rata mencapai 59,18 %. Sehubungan dengan pencapaian yang

belum memenuhi target tersebut, maka SKPD terkait di tahun 2015 sampai

dengan tahun 2016 agar lebih mengoptimalkan program dan kegiatan agar

indikator, Cakupan pelayanan persampahan, Volume pengelolaan sampah

melalui pengangkutan ke TPA, dan Luas bangunan TPA dapat tercapai

target kinerjanya.

Sasaran 43 : Meningkatnya Upaya Pelestarian Lingkungan HidupMelalui Pedidikan dan Peran Serta Aktif Masyarakat

Pencapaian sasaran ke-43 meningkatnya upaya pelestarian

lingkungan hidup melalui pendidikan dan peran serta aktif masyarakat

rata-rata mencapai 127,48 %. Meskipun pencapaian target kinerja secara

rata – rata telah memenuhi target, namun perlu diperhatikan masih ada

tiga indikator kinerja utama yang belum tercapai. IKU tersebut adalah

II -78

Jumlah stasiun monitoring udara beroperasi dan kondisi baik, Jumlah

kendaraan yang telah mengikuti uji emisi dan prosentase usaha / industri

yang menaati peraturan pembuangan air limbah. Sehingga SKPD terkait

ditahun 2015 sampai dengan 2016 harus lebih mengoptimalkan program

dan kegiatan agar target kinerja untuk IKU tersebut dapat tercapai.

Sasaran 44 : Meningkatnya Upaya Pelestarian Seni dan Budaya yangada di Kota Balikpapan

Pencapaian sasaran ke-44 meningkatnya upaya pelestarian seni dan

budaya yang ada di Kota Balikpapan rata-rata mencapai 124,68 %.Meskipun pencapaian target kinerja secara rata – rata telah

memenuhi target, namun perlu diperhatikan masih ada dua indikator

kinerja utama yang belum tercapai. IKU tersebut adalah Jumlah grup seni

dan budaya dan Jumlah sarana gedung seni dan budaya. Sehingga SKPD

terkait ditahun 2015 sampai dengan 2016 harus lebih mengoptimalkan

program dan kegiatan agar target kinerja untuk IKU tersebut dapat tercapai

Sasaran 45 : Meningkatnya Kualitas dan Kuantitas Destinasi PariwisataPencapaian sasaran ke-45 meningkatnya kualitas dan kuantitas

destinasi pariwisata rata-rata mencapai 96,47 %. Ada dua indikator kinerja

utama yang belum tercapai, yakni Jumlah wisata nusantara dan Jumlah

wisata mancanegara. Sehingga SKPD terkait ditahun 2015 sampai dengan

2016 harus lebih mengoptimalkan program dan kegiatan agar target kinerja

untuk IKU tersebut dapat tercapai.

Sasaran 46 : Berkembangnya Usaha – Usaha Pendukung KepariwisataanPencapaian sasaran ke-46 berkembangnya usaha-usaha pendukung

kepariwisataan rata-rata mencapai 111,9 %. Meskipun pencapaian target

kinerja secara rata – rata telah memenuhi target, namun SKPD terkait

ditahun 2015 sampai dengan 2016 harus tetap mengoptimalkan program

dan kegiatan agar target kinerja dapat tercapai lebih tinggi.

Dengan memperhatikan pengukuran capaian realisasi secara rata –

rata di tiap – tiap sasaran terhadap indikator kinerja utama terkait,

II -79

diperoleh data untuk misi 8, dengan 6 ( enam ) sasaran strategis, serta 41 (

empat puluh satu ) indikator kinerja utama, yang sudah tercapai sebanyak

15 atau 36,59 %, belum tercapai / in progress15 ( lima belas ) atau 36,59 %

dan yang melebihi target sebanyak 11 ( sebelas ) atau 26,82 %.

Tabel 2.28.Pencapaian Kinerja Misi 8 RPJMD Kota Balikpapan

JUMLAHSasaranStrategis

IndikatorKinerjaUtama

Melebihi (%) Tercapai (%) InProgress

(%)

6 41 11 26,82 15 36,59 15 36,59

Berdasarkan data yang ada, jika dihitung ketuntasan dalam

pencapaian target RPJMD Kota Balikpapan tahun 2014 adalah :

a. Sasaran strategis yang sudah tuntas sebesar 36,59% + 26,82%+ (60% X 36,59%) = 85,36%

b. Sasaran strategis yang belum tuntas sebesar = 100% - 85,36%= 14,64%

Sehubungan dengan pencapaian realisasi sebagaimana terdeskripsi

pada uraian tersebut, berikut ini disajikan grafik sebagai berikut :

Gambar 2.8Pencapaian Kinerja Sasaran Program pada Misi 8 RPJMD Kota

Balikpapan

Sumber Data : Lakip 2014 diolah

II -80

Secara keseluruhan, untuk pencapaian kinerja RPJMD Kota

Balikpapan sampai tahun anggaran 2014, dengan 8 ( delapan ) misi, 46 (

empat puluh enam ) sasaran strategis dan 187 ( seratus delapan puluh

tujuh ) indikator kinerja utama didapat data sebagai berikut :

1. Indikator kinerja utama yang telah mencapai target 100 %

sebanyak 71 IKU. Artinya dari 187 IKU telah tercapai sebesar 37,97%.

2. Indikator kinerja utama yang telah melebihi target dari 100 %

sebanyak 54 IKU. Artinya dari 187 IKU telah tercapai sebesar 28,87%.

3. Indikator kinerja utama sampai dengan tahun 2014 RPJMD yang

belum mencapai target 100 %, dalam pengertian masih in progress,

sebanyak 62 IKU. Artinya dari 187 IKU telah tercapai sebesar 33,16%.

Tabel 2.55.Pencapaian Kinerja Semua Misi Dalam RPJMD Kota Balikpapan Tahun

2014JUMLAH

SasaranStrategis

IndikatorKinerjaUtama

Melebihi (%) Tercapai (%) InProgress

(%)

46 187 54 28,87 71 37,97 62 33,16

Berdasarkan data yang ada, jika dihitung secara keseluruhan

ketuntasan dalam pencapaian target RPJMD Kota Balikpapan tahun 2014

untuk semua misi adalah :

a. Sasaran strategis yang sudah tuntas sebesar 37,97% + 28,87%+ (60% X 33,16%) = 86,74%

b. Sasaran strategis yang belum tuntas sebesar = 100% - 86,74%= 13,26%

Sehubungan dengan pencapaian realisasi sebagaimana terdeskripsi

pada uraian tersebut, berikut ini disajikan grafik sebagai berikut :

II -81

Gambar 2.9Pencapaian Kinerja Sasaran Program pada semua Misi RPJMD Kota

Balikpapan

Sumber Data : Lakip 2014 diolah

Pencapaian prakiraan maju sampai dengan tahun 2016, yakni

sebesar 13,26 % harus ditekankan pada 62 Indikator Kinerja Utama, yang

belum tercapai sampai dengan tahun 2014, yakni meliputi :

A. Misi 1 dengan jumlah Indikator Kinerja Utama yang dalamproses pencapaian target antara lain adalah :

1. Angka putus sekolah ( sasaran strategis 1 ).

2. Prosentase Penggunaan Peralatan K3 di Perusahaan ( sasaran

strategis 3 ).

3. Jumlah Jaminan Kesehatan ( sasaran strategis 5 ).

4. Jumlah Pembangunan Fasilitas Keagamaan ( sasaran strategis 8 ).

B. Misi 2 dengan jumlah Indikator Kinerja Utama yang dalamproses pencapaian target antara lain adalah :

1. Jumlah Koperasi Aktif ( sasaran strategis 10 )

2. Jumlah BPR ( sasaran strategis 11 ).

3. Produksi Budidaya Perikanan ( sasaran strategis 12 ).

C. Misi 3 dengan jumlah Indikator Kinerja Utama yang dalamproses pencapaian target antara lain adalah :

1. Jumlah Kelompok Siskamling Aktif ( sasaran strategis 14 ).

2. Jumlah Masyarakat PMKS ( sasaran strategis 16 ).

II -82

3. Terbentuknya Sistem Informasi Peringatan Dini Kejadian Bencana

(sasaran strategis 17).

4. Jumlah Taruna Siaga Bencana ( sasaran strategis 18 ).

5. Jumlah Penghargaan Citra Pelayanan Prima ( sasaran strategis

19).

D. Misi 4 dengan jumlah Indikator Kinerja Utama yang dalamproses pencapaian target antara lain adalah :

1. Jumlah Sarana Perdagangan ( sasaran strategis 21 ).

E. Misi 5 dengan jumlah Indikator Kinerja Utama yang dalamproses pencapaian target antara lain adalah :

1. Sasaran strategis 25 (Dua Puluh Lima) dengan IKU :

a. Nilai Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan.

b. Rasio PNS yang mengikuti diklat fungsional.

F. Misi 6 dengan jumlah Indikator Kinerja Utama yang dalamproses pencapaian target antara lain adalah :

1. Sasaran strategis 26 (Dua Puluh Enam) dengan IKU :

a. Jumlah Uji KIR Kendaraan Umum.

b. Jumlah Perbaikan Simpang.

c. Pemeliharaan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas.

d. Jumlah Area Parkir.

e. Jumlah Fasilitas Pelabuhan atau Ruang tunggu.

2. Jumlah Angkutan Umum ( sasaran strategis 27 ).

3. Sasaran strategis 30 (Tiga Puluh) dengan IKU :

a. Jumlah Bendali / Bozem.

b. Panjang Normalisasi Sungai.

c. Panjang Saluran Drainase Permukiman Permanen.

4. Sasaran strategis 31 (Tiga Puluh Satu) dengan IKU :

a. Jumlah Rumah tidak layak Huni.

b. Prosentase Kawasan Pemukiman Kumuh.

5. Prosentase rumah tinggal Bersanitasi ( sasaran strategis 33 ).

II -83

6. Sasaran strategis 36 (Tiga Puluh Enam) dengan IKU :

a. Prosentase Bangunan Ber-IMB dengan satuan bangunan.

b. Luas Wilayah Hutan Lindung.

G. Misi 7 dengan jumlah IKU yang dalam proses pencapaiantarget antara lain :

1. Akseptor Aktif ( sasaran strategis 37 ).

2. Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan ( sasaran strategis 39 ).

3. Sasaran strategis 40 (Empat Puluh) dengan IKU :

a. Angka Kekerasan dan Eksploitasi Anak di Bawah Umur.

b. Jumlah Angka Anak Jalanan.

H. Misi 8 dengan jumlah Indikator Kinerja Utama yang dalamproses pencapaian target antara lain adalah :

1. Sasaran strategis 41 (Empat Puluh Satu) dengan IKU :

a. Jumlah Luas Lahan Pemakaman.

b. Jumlah DAS yang termonitoring.

c. Jumlah rekomendasi untuk ijin penggunaan air tanah.

d. Luasan Penanaman Pohon.

2. Sasaran strategis 42 (Empat Puluh Dua) dengan IKU :

a. Cakupan Pelayanan Persampahan.

b. IKU Volume Pengelolaan Sampah melalui Pengangkutan ke

TPA.

c. Luas bangunan TPA.

3. Sasaran strategis 43 (Empat Puluh Tiga) dengan IKU :

a. Prosentase Pengelolaan Gas buang Industri.

b. Jumlah Satuan Monitoring Udara Beroperasi dengan Kondisi

Baik.

c. Jumlah kendaraan yang telah mengikuti uji emisi.

d. Prosentase Usaha Industri Yang Menaati Peraturan

Pembuangan Air Limbah.

4. Sasaran strategis 44 (Empat Puluh Empat) dengan IKU :

a. Jumlah Group Seni dan Budaya.

II -84

b. Jumlah Sarana Gedung Seni dan Budaya.

c. Jumlah Wisata Nusantara.

d. Jumlah Wisata Manca Negara.