131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

download 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

of 38

Transcript of 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    1/38

    halaman 1 dari 38halaman

    LAPORAN HASIL VERIFIKASI LAPANGANPROPER 2013

    PT. BERAU COAL SITE BINUNGAN

    KABUPATEN BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

    INFORMASI UMUM

    PT Berau Coal Site Binungan merupakan perusahaan pertambangan batubara yang berdiri pada

    tanggal 5 April 1983. Berlokasi di Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur dengan total luas

    konsesi 118.400 Ha bersama dengan dua site lain PT. Berau Coal Energy Tbk yaitu Site Sambarata,

    dan Site Binungan. Lokasi penambangan PT Berau Coal site Binungan dapat ditempuh dengan

    menggunakan jalur Jakarta-Balikpapan (pesawat udara, soekarnohatta-sepinggan) dilanjutkan denganBalikpapan-Berau (pesawat udara, sepinggan-kalimarau) dilanjutkan perjalanan darat menggunakan

    mobil sekitar tigapuluh menit menuju kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau.

    Sistem penambangan PT. Berau Coal site Binungan dilaksanakan dengan cara penambangan terbuka(open cut mine) dengan metode gali isi kembali (back filling method) yang disesuaikan dengan

    kondisi cadangan batubara, kualitas serta struktur geologi yang ada. Penerapan cara penambangan

    terbuka ini disesuaikan juga dengan perhitungan cadangan batubara yang berlapis-lapis.

    Dalam rangka pengelolaan terhadap aspek lingkungan khususnya dalam wilayah kegiatan

    pengusahaan pertambangan batubara, PT Berau Coal telah melakukan studi Analisis Mengenai

    Dampak Lingkungan (AMDAL), yang terdiri dari dokumen Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL),

    Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). AMDAL PT.

    Berau Coal Site Binungan telah disahkan oleh Bupati Berau No. 43 tahun 2008 tanggal 6 Pebruari

    2008 yang merupakan revisi Amdal No. 551/0115/SJ.T/1996 tanggal 15 Februari 1996.

    PT Berau Coal sebagai salah satu perusahaan pertambangan batubara terbesar di Indonesia memiliki

    komitmen yang kuat dalam pengelolaan lingkungan hidup serta keselamatan dan kesehatan kerja.

    Bentuk komitmen ini adalah dengan diterapkannya Sistem Manajemen Lingkungan, Keselamatan, dan

    Kesehatan Kerja (LK3) yang disebut BeGeMS (Berau Coal Green Mining System) untuk menjamin

    kegiatan operasional yang berwawasan lingkungan, keselamatan, dan kesehatan kerja. BeGeMS telahmendapatkan sertifikasi sistem manajemen berbasis ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007 oleh

    Bureau Veritas pada tanggal 1 April 2008 dan re-sertifikasi pada 2 Maret 2011.

    Dalam operasionalnya PT. Berau Coal Site Binungan dapat membuktikan bahwa kegiatan yangdilakukan telah memenuhi kaedah-kaedah penambangan yang baik dan benar. hal tersebut

    dibuktikannya dengan terbangunnya citra perusahaan tambang ramah lingkungan dengan memperoleh

    Peringkat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup

    Site 2009/2010 2010/2011 2011/2012Binungan HIJAU HIJAU HIJAU

    Lati BIRU HIJAU HIJAU

    Sambarata BIRU BIRU HIJAU

    Penghargaan Lingkungan Hidup dari Kementerian ESDM

    Site 2009/2010 2010/2011 2011/2012

    Binungan UTAMA UTAMA UTAMA

    Lati UTAMA UTAMA UTAMA

    Sambarata UTAMA UTAMA UTAMA

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    2/38

    halaman 2 dari 38halaman

    Peringkat PROPER Pertambangan-Provinsi Kalimantan Timur

    Site 2009/2010 2010/2011 2011/2012

    Binungan HIJAU HIJAU HIJAU

    Lati HIJAU HIJAU HIJAU

    Sambarata HIJAU HIJAU HIJAU

    STATUS PENAATAN PERIODE 2012-2013

    A. Dokumen Lingkungan/Izin Lingkungan

    Kegiatan operasi penambangan PT. Berau Coal Site Binungan berdasarkan dokumen AMDAL Bupati

    Berau No. 43 Tahun 2008 yang merupakan revisi Amdal sebelumnya.Dokumen perizinan lingkungan

    lainnya meliputi izin pembuangan air limbah, izin TPS limbah B3.No. Kewajiban penanggungjawab usaha

    sesuai PP 27/2012Penaatan Temuan

    1. Memiliki dokumen lingkungan/IzinLingkungan.

    Taat Memiliki Dokumen AMDAL. Persetujuan AMDALPT. Berau Coal Site Binungan melalui KeputusanBupati Berau No. 43 Tahun 2008.

    2. Melaksanakan ketentuan dalam dokumenlingkungan/izin lingkungan:A. Deskripsi kegiatan (luas area dan

    kapasitas produksi)B. Pengelolaan lingkungan terutama

    terutama aspek pengendalianpencemaran air, pengendalianpencemaran udara, dan PengelolaanLB3

    Taat Sudah melaksanakan ketentuan yang ada dalamdokumen AMDAL.

    3. Melaporkan pelaksanaan dokumenlingkungan/izin lingkungan (terutama aspekpengendalian pencemaran air, pengendalianpencemaran udara, dan Pengelolaan LB3)

    Taat Sudah melaporkan secara rutin pelaksanaanAMDAL kepada Badan Lingkungan HidupKabupaten Berau, Badan Lingkungan HidupProvinsi Kalimantan Timur, dan Kementerian

    Lingkungan Hidup.

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    3/38

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    4/38

    halaman 4 dari 38halaman

    3. Passive treatment (penerapan lahan basah).

    Selain kebijakan pengendalian pencemaran air, PT. Berau Coal site Binungan juga memiliki Kebijakan

    manajemen yang berkaitan dengan konservasi air dengan motto Berupaya melakukan efisiensi

    penggunaan energi, sumber daya air serta sumber daya lain untuk kegiatan operasional.

    Program konservasi air dikoordinir oleh Environment Binungan Environment Superintendent dan

    Binungan Mine Superintendent yang bertanggung jawab kepada Environment Manager.

    Konservasi air pada proses bisnis penambangan batubara di PT Berau Coal bertujuan untuk menjaga

    keberlangsungan keberadaan daya tampung dan manfaat sumber daya air bagi proses penambangandan lingkungan sekitar. Upaya tersebut dilakukan melalui kegiatan pelestarian sumber air, daur ulang

    untuk pemanfaatan kembali, pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air dengan

    mengacu pada peraturan dan persyaratan yang berlaku.

    Program konservasi air dalam proses penambangan batubara meliputi :

    Pemanfaatan air tambang untuk menyiraman jalan, spraying pada kegiatan dumping hopperbatubara dari unit pengangkut di crushing plant.

    Penggunaan close circuit system untuk pembersihan unit operasional di washing pad.

    Penghematan air untuk penggunaan di gedung kantor.

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    5/38

    halaman 5 dari 38halaman

    Hasil kinerja pengelolalaan air limbah termasuk konservasi air diatas PT. Berau Coal Site Binungan

    dapat menurunkan beban pencemaran air limbah yang dibuang ke sungai sebagaimana disajikan dalam

    tabel dibawah.

    No.KEGIATAN

    PENURUNAN BEBANPENCEMARAN AIR

    TAHUNSATUAN

    2009 2010 2011 2012

    1 TSS 21,70 20,11 12,28 2,70 mg/l/Juta ton2 Mn 0,200 0,216 0,123 0,050 mg/l/Juta ton

    3 Fe 0,087 0,088 0,088 0,026 mg/l/Juta ton

    Status Penaatan Pengendalian Pencemaran Air:No. Pengelolaan Limbah Cair Penaatan Temuan

    1. Ketaatan terhadap Izin Taat Izin pembuangan air limbah seluruhnya (10 titik penaatan)dikeluarkan oleh Bupati Berau dengan rincian titik penaatanWMP 1B Nomor 572 tahun 2010, WMP 5 B Nomor 604 tahun2012, WMP 8 B Nomor 605 tahun 2012, WMP 10 B Nomor 606tahun 2012, WMP 12 B Nomor 607 tahun 2012, WMP 13 BNomor 573 tahun 2010, WMP 14 B Nomor 523 tahun 2011,

    WMP 1 S Nomor 608 tahun 2012, WMP 3 S Nomor 609 tahun2012, WMP 8 S Nomor 610 tahun 2012.2. Ketaatan terhadap titik

    penaatan pemantauan 100% Perusahaan mempunyai 10 (sepuluh) titik penaatan danseluruhnya sudah dilakukan pemantauan.3. Ketaatan terhadap parameter

    Baku Mutu100% Parameter yang dipantau sudah sesuai dengan Peraturan

    Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 2 Tahun 2011 danKeputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 113 Tahun2003.

    4. Ketaatan terhadap pelaporan 100% Sepanjang masa evaluasi, seluruh data sudah dilaporkan kepadaBadan Lingkungan Hidup Kabupaten Berau, Badan LingkunganHidup Provinsi Kalimantan Timur, dan Kementerian LingkunganHidup.

    5. a. Ketaatan terhadap

    pemenuhan Baku Mutu

    100% Hasil swapantau yang dilaporkan memenuhi baku mutu air

    limbah bagi usaha dan atau kegiatan pertambangan batu bara.b. Pemenuhan Baku Mutu

    berdasarkan PemantauanTim PROPER

    Taat Dilakukan pengambilan sampel air limbah oleh tim darilaboratorium Pusarpedal KLH di titik penaatan WMP 1 S,WMP 12 B, WMP 1 B.Hasil uji laboratorium menyatakan parameter pH, Fe, Mn,danTSS memenuhi baku mutu air limbah bagi usaha dan ataukegiatan pertambangan batu bara.

    6. Ketaatan terhadap KetentuanTeknis

    Taat Sudah memenuhi ketentuan teknis.

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    6/38

    halaman 6 dari 38halaman

    C. Pengendalian Pencemaran UdaraUpaya pengendalian pencemaran udara dilakukan untuk mengurangi pencemaran dari aktivtas

    penambangan maupun aktivitas penunjang kegiatan penambangan. Dilakukan penyiraman jalan-jalan

    tambang untuk mengurangi polusi debu. Hasil pengukuran udara ambient setiap 6 bulan sekali masih

    memenuhi baku mutu kualitas udara yang ditetapkan. Sedangkan untuk kegiatan penunjang

    operasional seperti pembangkit listrik telah dilakukan pengelolaan sesuai ketentuan yang berlaku.

    Status Penaatan:

    No. Pengendalian Pencemaran Udara Penaatan Temuan

    1. Ketaatan terhadap titik penaatanpemantauan

    100% Sumber Emisi : 27 unit gensetSeluruh sumber emisi sudah dipantau

    2. Ketaatan terhadap pelaporan 100% Semua parameter dari hasil pemantauan genset sudahdilaporkan.

    3. Ketaatan terhadap parameter BakuMutu Emisi

    100% Parameter yang dipantau dari semua sumber emisisudah sesuai peraturan.

    4. Ketaatan terhadap pemenuhan BakuMutu Emisi

    100% Hasil pemantauan emisi seluruh sumber emisimemenuhi baku mutu emisi.

    5. Ketaatan terhadap ketentuan Teknis

    yang dipersyaratkan

    TaatSemua cerobong sudah dilengkapi dengan sarana dan

    prasarana sampling

    Manajemen perusahaan juga memiliki kebijakan berkaitan dengan pengurangan pencemaran udara:

    Berupaya mengurangi timbulan limbah cair, emisi udara, limbah padat serta limbah B3 mulai dari

    sumber hingga titik keluar.

    Program Pengurangan Pencemaran Udara dikoordinir oleh Binungan Environment Superintendent

    yang bertanggung jawab kepada Environment Manager. Komitmen perusahaan dalam penguranganpencemaran udara melalui program pengurangan pencemaran udara di area perasional tambang

    meliputi:1. Melakukan uji emisi kendaraan bergerak dan unit tidak bergerak secara berkala.2. Inventarisasi emisi sumber bergerak dan tidak bergerak.3. Pengukuran biomassa di area reklamasi (area bekas tambang).

    4. Perubahan system sinkronisasi dari semi automatic menjadi automatic (deepsea) sehinggatidak ada beban kosong pada genset dan mengurangi emisi yang dihasilkan.

    5. Melakukan predictive maintenance (perawatan) sumber emisi tidak bergerak (genset) dansumber emisi bergerak (unit/kendaraan).

    6. Melakukan spraying di hopper pada saat dumping batubara.7. Melakukan revegetasi pada areal reklamasi (area bekas tambang).

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    7/38

    halaman 7 dari 38halaman

    D. Pengelolaan Limbah B3PT. Berau Site Binungan merupakan salah satu perusahaan pertambangan batubara (open pit) di

    Indonesia yang beroperasi di Kabupaten Berau Kalimantan Timur. Kegiatan operasionalnya

    menghasilkan limbah domestik maupun limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3).

    Limbah B3 dominan yang dihasilkan di antaranya adalah berasal dari kegiatan workshop2 yang

    dimiliki oleh kontraktor kontraktor yang ada di Berau Coal Site Binungan berupa minyak pelumasbekas, aki bekas, grease bekas, filter terkontaminasi bekas, majun terkontaminasi bekas, material

    terkontaminasi bekas, hose terkontaminasi bekas.

    Tempat Penyimpanan sementara terdiri dari

    1. Bangunan penyimpanan sementara lokasi Berau Suaran berukuran 10 m x 4 m, dengan izindari Kementerian Lingkungan Hidup Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor :

    43 Tahun 2009 tentang Izin Penyimpanan Limbah B3 PT Berau Coal-Berau Suaran berlakulima tahun

    2. Bangunan penyimpanan sementara lokasi Buma Binungan berukuran 25 m x 7 m, denganizin dari Kementerian Lingkungan Hidup Nomor : 95 Tahun 2009 tentang Izin Penyimpanan

    Limbah B3 PT Berau Coal-Buma Binungan berlaku lima tahun.

    3. Bangunan penyimpanan sementara lokasi Buma Suaran berukuran 10 m x 3 m dengan izindari Kementerian Lingkungan Hidup Nomor : 28 Tahun 2009 tentang Izin Penyimpanan

    Limbah B3 PT Berau Coal-Buma Suaran.berlaku lima tahun.

    4. Bangunan penyimpanan sementara lokasi Buma Blok 7 berukuran 12 m x 8 m dengan izindari Kementerian Lingkungan Hidup Nomor : 373 Tahun 2009 tentang Izin Penyimpanan

    Limbah B3 PT Berau Coal-SIS Sentral 2 Binungan.berlaku lima tahun.

    5. Bangunan penyimpanan sementara lokasi SIS Sentral 2 Binungan.berukuran 10 m x 12 mdengan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup Nomor : 373 Tahun 2009 tentang Izin

    Penyimpanan Limbah B3 PT Berau Coal-SIS Sentral 2 Binungan berlaku lima tahun.

    Berdasarkan data periode Juli 2012 sampai dengan Juni 2013 limbah B3 yang dihasilkan dan

    dikelola dapat dilihat pada tabel berikut:

    Jenis Limbah Satuan

    LimbahDihasilkan Limbah

    Dikelola

    LimbahBelum

    Dikelola Perlakuan

    Minyak Pelumasbekas (used oil)PT. Berau Coal

    Ton705.40

    702.40

    -

    Diserahkan ke pihak ke-3 PT PutraDaerah Mandiri Jaya

    3.00 Disimpan di dala TPS LB3

    Aki Bekas (usedaccu) PT. Berau

    CoalTon 24.96

    23.94

    -

    Diserahkan ke pihak ke-3 PT Maju AsriJaya Utama

    1.02Disimpan di dala TPS LB3

    FilterTerkontaminasiB3 (used filter)

    Ton 54.32

    51.24

    -

    Diserahkan ke pihak ke-3 PT Maju Asri

    Jaya Utama & PT BalikpapanEnvironmental Service

    3.08Disimpan di dalam TPS LB3

    HoseTerkontaminasiB3 (used hose)

    Ton7.08

    6.12

    -

    Diserahkan ke pihak ke-3 PT Maju AsriJaya Utama

    0.96 Disimpan di dala TPS LB3

    Majun Ton 27.92 26.56 - Diserahkan ke pihak ke-3 PT Maju Asri

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    8/38

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    9/38

    halaman 9 dari 38halaman

    Kesimpulan:Perusahaan telah melakukan Pengelolaan Limbah B3 sesuai dengan ketentuan yang berlaku

    E. Pengendalian Kerusakan Lingkungan

    Rekapitulasi Penilaian

    Evaluasi aspek Pengendalian Kerusakan Lingkungan meliputi 2 (dua) aspek yaitu aspek manajemendan aspek tekins. Hasil penilaian untuk semua lokasi memperoleh nilai total > 80, sehingga masuk

    kategori TAATterhadap kriteria kerusakan lahan, Rincian sebagai berikut :

    No Tahapan Lokas i NilaiTotal

    Keterangan Penilaian Keterang an

    X 80 55 < x < 80 X 55

    1.

    Pembersihanlahan/Pengupasan TanahPucuk/Penggalian TanahPenutup/Penambangan

    Pit D2 96 - -

    1. Aspek manajemen:Luasan tidak sesuaidengan rencana

    2. Aspek Teknis,Semua parameter yangdinilai memenuhi semuaketentuankriteria pengendaliankerusakan lingkungan.

    2. Penimbunan/Reklamasi Pit F 90 - -

    1. Aspek manajemen:

    Semua parameter yang

    dinilai memenuhi semua

    ketentuan

    kriteria pengendalian

    kerusakan lingkungan.

    2. Aspek Teknis, Studi

    batuan asam berupa data

    boring belum detail

    berbentuk kajian

    3.

    Pembersihanlahan/Pengupasan tanahpucuk/Penggalian tanahpenutup/Penambangan

    Pit E 96 - -

    1. Aspek manajemen:

    Luasan tidak sesuaidengan rencana2. Aspek Teknis,

    Semua parameter yangdinilai memenuhi semuaketentuankriteria pengendaliankerusakan lingkungan.

    4. Penimbunan/Reklamasi IPD F 96 - -

    1. Aspek manajemen:Luasan tidak sesuaidengan rencana

    2. Aspek Teknis,Semua parameter yangdinilai memenuhi semua

    ketentuankriteria pengendaliankerusakan lingkungan.

    5. Penimbunan/Reklamasi IPD K 93 - -

    1. Aspek manajemen:

    Semua parameter yang

    dinilai memenuhi semua

    ketentuan

    kriteria pengendalian

    kerusakan lingkungan.

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    10/38

    halaman 10 dari 38halaman

    No Tahapan Lokas i NilaiTotal

    Keterangan Penilaian Keterang an

    X 80 55 < x < 80 X 55

    2. Aspek Teknis,

    Ada indikasi terjadi erosi:

    Terlihat adanya alur-alur

    erosi di area

    penimbunan.

    6. Penimbunan/Reklamasi IPD E 93 - -

    1. Aspek manajemen:

    Semua parameter yang

    dinilai memenuhi semua

    ketentuan

    kriteria pengendalian

    kerusakan lingkungan.

    2. Aspek Teknis,

    Ada indikasi terjadi erosi:

    Terlihat adanya alur-alur

    erosi di area

    penimbunan.

    7. Penimbunan/ReklamasiStocksoil

    Pit E93 - -

    1. Aspek manajemen:

    Semua parameter yangdinilai memenuhi semua

    ketentuan

    kriteria pengendalian

    kerusakan lingkungan.

    2. Aspek Teknis,

    Ada indikasi terjadi erosi:

    Terlihat adanya alur-alur

    erosi di area

    penimbunan.

    8. Penimbunan/ReklamasiStocksoil

    Pit K100 - -

    1. Aspek manajemen:

    Semua parameter yang

    dinilai memenuhi semuaketentuan

    kriteria pengendalian

    kerusakan lingkungan.

    2. Aspek Teknis,

    Semua parameter yangdinilai memenuhi semuaketentuankriteria pengendaliankerusakan lingkungan.

    JUMLAH DATA 8 8 - - Taat

    Evaluasi aspek Pengendalian Kerusakan Lingkungan meliputi 2 (dua) aspek yaitu aspek manajemen

    dan aspek tekins. Hasil penilaian untuk semua lokasi memperoleh nilai total > 80, sehingga masuk

    kategori TAATterhadap kriteria kerusakan lahan, Rincian sebagai berikut :Aspek Manajemen :

    K1 (Perencanaan);

    o Telah memiliki Peta Triwulanan Rencana dan Realisasi dengan skala 1 : 2000, danditandatangani oleh KTT

    o Untuk target rencana Penimbunan dan realisasinya belum sesuai dengan kondisilapangan

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    11/38

    halaman 11 dari 38halaman

    K2 (Kontinuitas) : Seluruh lokasi kegiatannya berlangsung kontinu

    Aspek Teknis :

    K3 (Potensi Longsor) semua lokasi yang dinilai sudah memenuhi kriteria penilaian,

    K4 (Pengendalian batuan potensi asam) belum memenuhi untuk Studi batuan asam berupadata boring belum detail berbentuk kajian

    K5 (Indikasi Erosi) sebagian lokasi yang dinilai belum memenuhi aspek kriteria adanyaindikasi erosi

    K6 (Kebencanaan) semua lokasi yang dinilai telah memenuhi aspek kebencanaan.

    F. Pasca Tambang

    Pelaksanaan Pasca Tambang telah mendapat persetujuan Dokumen Rencana Penutupan Tambang (RPT)dari Dirjen. Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Nomor: 3076/30/DJB/2011 perihal PersetujuanRencana Pasca Tambang tanggal 5 September 2011. Beberapa hal pokok dalam persetujan tersebutsebagai berikut:

    1. Kegiatan Pasca Tambang PT. Berau Coal dimulai pada tahun 2023 dengan program kegiatan pascatambang yang meliputi pengelolaan dan pemantauan lingkungan

    2. Menetapkan biaya pasca tambang sebesar US$ 35.500.000,00 (tiga puluh lima juta lima ratus ribuDollar Amerika Serikat) yang selanjutnya ditetapkan sebagai Jaminan Pascatambang.

    3. Jaminan Pasca tambang tidak mengurangi kewajiban PT. Berau Coal untuk melaksanakan kegiatanpasca tambang sesuai dengan dokumen RPT yang telah disetujui.

    Berdasarkan Rencana Tata Ruang Provinsi Kalimatan Timur untuk Wilayah Kuasa PertambannganPT.Berau Coal berada dalam kawasan hutan Produksi Tetap seluas 3.509,33 Ha dan Areal penggunaanlain (APL) seluas 114.890,67 Ha.

    Jadual Tahapan Pelaksanaan Kegiatan RPT untuk pemanfaatan lahan

    No Kegiatan Tahun Pelaksanaan

    1. Back Fill ing , Penataan Areal PIT 2011 2023

    PIT Gaharu Kapur 2002 2012PIT T2 2010 2019

    PIT C1 2010 2025

    PIT C2 2007 2021

    2. Penimbunan da Penataan Areal Penimbunan 2009 2023

    IPD gaharu Kapur 2009 2012

    IPD Kapur 2008 2012

    Disposal A4 2005 2008

    Disposal A1 2004 2008

    IPD T01 2010 2013

    IPD C3 Agathis 2005 2011

    OPD C1 2010 2013

    OPD B11 2010 2014

    IPD E 2011 2013

    3. Reklamasia. Reklamasi Tambang Permukaan

    Areal Bukaan Tambang 2001 2030

    Areal Penimbunan 2001 2030

    Luas Reklamasi Bukaan Tambang & Areal Penimbunan

    Tahun 2009 dengan Luas 87.34 Ha

    Tahun 2010 dengan Luas 204.50 Ha

    Tahun 2011 dengan Luas 200.60 Ha

    Tahun 2012 dengan Luas 294.62 Ha

    Tahun 2013 dengan Luas 151.71 Ha

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    12/38

    halaman 12 dari 38halaman

    Untuk kegiatan yang menuju pelaksanaan Pasca Tambang PT. Berau Coal (PT. BC) adalah sebagai

    berikut:

    1. Membangun fasilitas Pembibitan (nursery) dilahan seluas 0,75 ha

    2. Kapasitas produksi sebesar 26.000 bibit dengan produksi bibit 104.000 bibit/tahun, jenis bibityang sudah ditanam 35 jenis, termasuk jenis local, yaitu Sengon laut, Sengon buto, Trambesi,Johar, Kayu putih, Kaliandra, Sungkai, Ketapang, Kayu Hitam, Meranti, Gaharu, Jarak, Ulin,

    Bengkirai dan Nyatoh.

    Gambar.Nursery PT Berau Coal

    3. Kapasitas produksi ini dapat menunjang rencana reklamasi lahan bekas tambang seluas151.71 ha/tahun, sedangkan target revegetasi PT. BC sebesar 33.04 ha/tahun.

    4. Berdasarkan data evaluasi keberhasilan reklamasi oleh kementerian ESDM pada tahun 2012telah direklamasi dan revegetasi sebesar 215,80 Ha dengan rincian 48,30 Ha dengan tanaman

    perintis jenis Sengon buto, sengon laut, johar, sungkai, trembesi, kayu putih, ketapang.Tanaman lokal (Native spesies) seperti bengkirai, ulin, gaharu, kapur, nyatoh, eboni dan

    Shorea sp.

    G. Community Development/Coorporate Social Responsibility

    Dalam mewujudkan misi PT Berau Coal, mengelola sumber daya alam menjadi sumber daya

    energi dengan standart operasional yang mengutamakan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan

    masyarakat, PT Berau Coal mengimplementasikan program Corporate Social Responsibilty (CSR)

    sebagai wujud komitmen dan upaya PT Berau Coal dalam rangka memberikan kontribusi nyata

    terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar wilayah tambang. Program CSR yang dikembagkan PT

    Berau Coal bertumpu pada prinsip Tripple Bottom Line, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan. Dengan

    demikian, kebijakan umum yang dikembangkan dalam program CSR ini, perusahaan berkewajiban

    menjalankan tanggung jawan sosialnya melalui transformasi manfaat pengelolaan sumber daya alam

    Tahun 2014 dengan Luas 123 Ha

    Totoal Luas 1061.77 Ha

    b. Fasilitas Pengolahan 2001 2030

    c. Fasilitas Penunjang 2001 2030

    d. Fasilitas Kolam Pengendap 2001 2030

    4. Pemeli haraan 2001 2030

    5. Pemantauan 2001 2030

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    13/38

    halaman 13 dari 38halaman

    ke dalam bentuk modal yang baru berupa sumber daya ekonomi, sosial, dan sumber daya manusia

    yang kompeten untuk terjadinya pembangunan berkelanjutan pasca tambang.

    Untuk memberikan arah dalam program CSR ini, PT Berau Coal juga memiliki visi, misi dan

    tujuan. Visi yang diusung adalah komunitas sekitar tambang yang berdaya, sejahtera dan mandiri.

    Sedangkan misinya adalah mendorong kualitas hidup umat manusia berbasis sumber daya lokal dan

    berdaya saing. Sedangkan tujuan adalah : (1) mendorong kembali struktur komunitas yang kurang

    berdaya menjadi lebih berdaya dalam menciptakan kesejahteraan kehidupan komunitas tidak berdaya

    termasuk komunitas adat terpencil. (2) Mencegah menurunnya aspek lingkungan melalui upaya-upaya

    perbaikan terhadap tiga aspek yang paling banyak terpengaruh terhadap lingkungan perusahaan yakni

    sosial, ekonomi dan lingkungan (Laporan Community Development PT Berau Coal, 2012).

    Dalam perkembangannya, implementasi program CSR mengalami perkembangan yang lebih

    baik. Sebelum tahun 2000, program-program CSR belum terstruktur dengan baik dan di bawah Human

    General Affair. Dilihat dari substansi program juga sudah lebih baik, Jika sebelum tahun 2000 masih

    sekedar karititatif akan tetapi sejak tahun 2000 sudah banyak program CSR dari perusahaan yang

    berorentasi pada pemberdayaan. Saat ini, program CSR PT Berau Coal termanifestasi ke dalam 4

    pilar yaitu :

    1) Program Pendidikan dan Pengetahuan,

    2) Program Kesehatan dan Nutisi,

    3) Program Pelestarian Budaya dan Lingkungan, serta

    4) Program Kontribusi Sosial Ekonomi.

    Selain ke-empat program tersebut di atas terdapat pula program jangka panjang (infrastruktur).

    Bersama dengan Yayasan Dharma Bhakti Berau Coal (YDBBC) program ini diharapkan dalam jangka

    panjang mampu mewujudkan pembangunan masyarakat pasca tambang yang mandiri dan sejahtera

    yang bertumpu pada sumber daya lokal yang terbarukan (sustainable).

    Wilayah yang diprioritaskan dalam program pemberdayaan adalah daerah sekitar lintas

    tambang di tiga site lokasi yaitu Sambarata, Lati dan Binungan. Pada tahun 2011, daerah sasaran

    program community development tersebut dibagi menjadi 7 daerah kerja yaitu :

    (1)LMO 1 (Lati I) : kampung Sambakungan di dalamnya termasuk KAT 10 Lati, Pulau Besing,

    Melati Jaya, Merancang Ulu, Merancang Ilir, Batu-batu,

    (2) LMO 2 (Lati II) : kampung Samburakat, Maluang, Mekasang dan Kelurahan Gunung Tabur

    (3). LMO 3(Lati III) : kampung Tanjung Perangat, Sukan, Suaran, Bebanir bangun, Gurimbang.

    (4) SMO (Samabarata) : Kelurahan Teluk Bayur, Tasuk di dalamnya ada KAT KM 21 Sambarata,

    Kelurahan Rinding dan kampung Birang serta KAT Birang.

    (5) BMO 1 (Binungan I) : kampung Rantau Panjang, Pegat Bukur, Inaran, dan Bena Baru

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    14/38

    halaman 14 dari 38halaman

    (6) BMO 2 (Binungan II) : kampung Tumbit Dayak (termasuk Tumbit Tahap, Tumbit Sari),

    Tumbit Melayu, dan Meraang.

    (7) BMO 3 (Binungan III) : Siduung Indah, Long Lanuk (dusun Nyapa Indah.)

    Struktur Organisasi Community Development

    1. Bentuk Organisasi

    Struktur organisasi yang berkaitan community development sudah mengalami perbaikan sejak

    tahun 2000. Sebelum tahun 2000, program-program community development belum terstruktur dengan

    baik dan di bawah Human General Affair. Sejak tahun 2000, struktur community development

    menjadi sebuah departemen sendiri dan berada di bawah Community Relation Division yang dipimpin

    oleh seorang seorang senior manager. Departemen Community Development dipimpin oleh seorang

    manajer yang membawahi 3 super intendent yang masing-masing membawahi 3 bagian yaitu

    community education, health dan culture Program Supt, Agribusiness Development Supt dan Local

    Business Dev Supt. Adapun struktur organisasi CSR yang ada di PT Berau Coal dapat dilihat pada

    bagan berikut ini :

    Masing-masing superintendent yang ada dalam divisi community development tersebut dibantu

    oleh program officer. Kemudian untuk mendukung pelaksanaan program, community development

    juga terdapat tenaga teknis dan tenaga administrasi/logistik. Di lapangan, untuk melakukan proses

    pendampingan di lokasi-lokasi tambang secara kontinyu kepada masyarakat di bentuk Local

    Community Organizer (LCO). Saat ini terdapat 14 orang LCO. Namun untuk penganggaran dan

    Community Relation Security Dept Security Supt

    Ext Relations & LandManagement Dept

    External Relations Supt

    Land Management Supt

    Community Dev. Dept Comm, educ, Health &Culture Program Supt

    Agribusiness Dev. Supt

    Local Business Dev. Supt

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    15/38

    halaman 15 dari 38halaman

    rekrutmen LCO tidak dikelola langsung oleh perusahaan akan tetapi oleh Yayasan Dharma Bhakti

    Berau Coal.

    2. Diskriminasi Jabatan

    Divisi Community Development PT Berau Coal memiliki posisi yang setara dengan divisi-

    divisi lain yng ada di perusahaan ini. Untuk menjadi staf atau manajer di divisi community

    development ada beberapa kualifikasi yang telah ditetapkan. Dengan demikian, orang-orang yang

    berada pada divisi community development ini benar-benar merupakan orang yang memiliki

    kompetensi terkait dengan bidang pemberdayaan masyarakat.

    3. Gambaran Singkat Pekerjaan

    Seperti telah dipaparkan di atas, divisi community development dipimpin oleh seorang manajer

    community development. Manajer community development ini memiliki tugas sebagai berikut :

    1) Melaksanakan kebijakan perusahaan terkait tanggung jawab sosial perusahaan, untuk

    bidang pemberdayaan masyarakat.

    2) Memastikan berjalannya identifikasi permasalahan, kebutuhan hidup, dan potensi yang

    dimiliki oleh masyarakat di

    3) lingkar tambang untuk dijadikan acuan strategi penyusunan program community

    development PT Berau Coal yang

    4) tertuang dalam strategi 4 (empat) pilar di bidang kesehatan dan nutrisi, lingkungan dan

    budaya, pendidikan dan

    5) pengetahuan serta kontribusi sosial.

    6) Membuat perencanaan anggaran program, mengelola dan memonitoring penggunaanya

    sesuai dengan kebutuhan

    7) kampung dampingan dan untuk pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat secara

    efektif dan efisien.

    8) Memastikan berjalannya program pemberdayaan masyarakat dengan memperhatikan

    sumberdaya setempat serta

    9) mengedepankan peran serta masyarakat untuk menuju

    10) Mengkomunikasikan program program pemberdayaan masyarakat serta menggalang

    dukungan dari internal

    11)perusahaan, mitra kerja perusahaan, pemerintah dan masyarakat.

    12) Membuat rekomendasi kepada managemen untuk pengambilan kebijakan terkait

    program pemberdayaan masyarakat.

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    16/38

    halaman 16 dari 38halaman

    13) Mengelola anggaran perusahaan untuk pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat

    secara efektif dan efisien.

    14) Mengembangkan bawahan untuk dapat memaksimalkan potensinya sesuai kebutuhan

    perusahaan.

    15) Menyediakan informasi/laporan berkala bulanan dan incidental terkait kegiatan

    departemen.

    Dalam tugasnya, manajer community development dibantu 3 orang super intendent yaitu

    community Education, Health & Culture Program Superintendent, Local Business Developmnet

    Superintendent dan Agribusiness Development Super intendent.

    Community Education, Health & Culture Program Superintendent memiliki tugas membuat

    perencanaan dan monitoringprogram-program pengembangan untuk membangun struktur komunitas

    dan memberdayakan masyarakat di sekitar lingkar tambang, seperti program kesehatan dan nutrisi,

    pendidikan dan pengetahuan, serta kebudayaan bekerjasama dengan kelompok masyarakat serta dinas

    kesehatan kabupaten Berau, dinas pendidikan, dan instansi terkait lainnya di kabupaten berau. Dalam

    menjalankan pekerjaanya, community education, Health, & Culture Program dibantu oleh Community

    Education, Health & Culture Program Officer. Saat ini ada 3 orang staf yang berada pada posisi

    Community Education, Health & Culture Program Office.

    Local Business Development Superintendent memiliki tanggung jawab dalam melakukan

    perencanaan dan monitoringprogram Pengembangan UMKM bagi masyarakat lingkar tambang serta

    pelatihan-pelatihan bagi pengembangan kelompok ekonomi produktif Local Business. Dalam

    menjalankan tugasnya Local Business Development Superintendent dibantu oleh Local Business

    Development Officer. Saat ini ada 2 orang staf yang berada pada posisi Local Business Development

    Officer.

    Superintendent yang ketiga adalah Agribusiness Development Superintendent. Superintendet

    ini memilliki tugas di dalam melakukan perencanaan dan monitoringprogram Pengembangan ekonomi

    di bidang agribisnis bagi masyarakat lingkar tambang serta pelatihan-pelatihan bagi pengembangan

    kelompok ekonomi produktif. Agribusiness Development Superintendent dibantu oleh 2 orang

    Agribusiness Development Officer.

    Untuk memperlancar tugas-tugasnya, di divisi community development juga dibantu oleh

    tenaga teknis dan tenaga administrasi/logistik. Tenaga teknis berfungsi sebagai pendukung secara

    berkesinambungan dalam pelaksanaan kegiatan Community Development di wilayah operasi PT Berau

    Coal. Sedangkan tenaga administrasi bertugas sebagai pelaksana proses administrasi seperti

    menginput transaksi keuangan dan membuat jurnal keuangan kegiatan program community

    development. membuat invoice, work request, purchasing order untuk YDBBC dan guest application

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    17/38

    halaman 17 dari 38halaman

    untuk department Community Development, mendokumentasikan arsip yang berkaitan dengan

    kebutuhan karyawan seperti clain pengobatan, surat tugas, cuti dan membantu melaksanakan

    pengaturan meeting seperti undangan, jadwal, dan pemesanan tempat rapat.

    SOP Hubungan Antar Kelembagaan

    Meskipun tidak ada SOP secara tertulis yang mengatur hubungan antar kelembagaan akan

    tetapi perusahaan sudah memiliki panduan tertulis mengenai job description dari masing-masing

    supporting staff, super intendent, manajer, senior manager hingga general manager. Dalam job

    description tersebut juga sudah memuat mengenai peran, tanggung jawab, wewenang/otoritas yang

    dimiliki sesuai dengan jabatan masing-masing. Dengan adanya job description yang rinci tersebut

    maka akan memudahkan relasi hubungan antar divisi maupun antar manajer.

    Manajer Community Development bersama-sama dengan manajer security dan manajer

    external relations dan Land Management bertanggung jawab kepada Community Relation Senior

    Manager.

    Kompetensi , Kualifikasi dan Pengembangan SDM

    a. Kompetensi

    Di dalam mendukung keberhasilan pemberdayaan masyarakat, ada beberapa kualifikasi dan

    kompetensi yang harus dimiliki oleh manajer, super intentent, program officer, tenaga teknis, tenaga

    administrasi dan Local Community Organizer. Adapun kompetensi yang harus dimiliki adalah sebagai

    berikut :

    Tabel 1Kompetensi SDM Untuk Staf Comdev PT Berau Coal

    No Unit

    Kompetensi

    CD

    Manage

    r

    CD Supt

    EHC

    CD Supt

    agribisnis

    CD

    Supt

    LBD

    CD

    Agribusi

    ness DevOfficer

    CD EHC

    Program

    Officer

    CD

    Local

    BisnisDev.Of

    ficer

    CD

    Admin

    Officer

    CD

    Suport

    Officer

    Level Kompetensi

    KOMPETENSI

    UMUM

    1 Kepemimpinan

    4 4 4 4 2 2 2 2 2

    2 Kerjasama 4 3 3 3 3 3 3 3 33 PerhatianPada

    KeteraturanDan Kualitas

    4 3 3 3 3 3 3 3 3

    4 Enviroment,Health andSafety

    4 4 4 4 3 3 3 3 3

    5 KomunikasiDalamBahasa

    Inggris

    4 3 3 3 2 2 2 2 2

    6 Laporan dan 4 4 4 4 3 3 3 3 3

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    18/38

    halaman 18 dari 38halaman

    No Unit

    Kompetensi

    CD

    Manage

    r

    CD Supt

    EHC

    CD Supt

    agribisnis

    CD

    Supt

    LBD

    CD

    Agribusi

    ness DevOfficer

    CD EHC

    Program

    Officer

    CD

    Local

    BisnisDev.Of

    ficer

    CD

    Admin

    Officer

    CD

    Suport

    Officer

    Presentasi

    PLANING &DEVELOPMENT

    1 PenutupanTambang

    1 1 1 1 1 1 1 1 1

    PROJECT ANDDEVELOPMENT

    1 ManajemenProyek

    2 1 1 1 2

    ENVIRONMENT,HEALTH & SAFETY

    Kesehatan(Health)

    2 1

    KOMPETENSIFUNGSIONALINDIRECTOPERATION

    KOMPETENSISTRATEGIS

    1 BusinessEthics

    4 3 3 3 2 2 2 2 2

    2 Business Law& Regulation

    3 2 2 2

    3 GlobalBusiness

    2

    4 StrategisManagement

    3 2 2 2

    5 Knowledge &Information

    Management

    2 1 1 1

    6 EnvironmentAnd Social

    Awareness

    3 2 2 2

    7 Innovation 4 3 3 3 2 2 2 2 2

    MARKETING

    1 Market

    Strategy AndAnalysis

    2 1

    FINANCE

    1 Budget and

    ControlManagement

    2 1 1 1

    COMMUNITYDEVELOPMENT

    1 Analisis Sosial 4 3 3 3 2 2 2 2 2

    2 Fasilitasi 4 4 4 4 3 3 3 2 3

    3 Pengetahuan

    Terapan danTTG

    3 4 4 4 3 3 3 1 3

    4 Manajemen

    Usaha Kecil

    3 3 4 4 3 2 3 2 3

    5 Pemberdayaan Komunitas

    4 4 4 4 3 3 3 2 3

    EXTERNAL

    RELATION

    1 ManajemenKonflik

    3 3 3 3 2 2 2 1 2

    2 LandAcqusition

    1 1 1 1

    2 Hubungan 3 3 3 3 2 2 2 1 2

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    19/38

    halaman 19 dari 38halaman

    No Unit

    Kompetensi

    CD

    Manage

    r

    CD Supt

    EHC

    CD Supt

    agribisnis

    CD

    Supt

    LBD

    CD

    Agribusi

    ness DevOfficer

    CD EHC

    Program

    Officer

    CD

    Local

    BisnisDev.Of

    ficer

    CD

    Admin

    Officer

    CD

    Suport

    Officer

    Eksternal

    HUMANRESOURCES

    DEVELOPMENT1 Perencanaan

    Organsiasi3

    2 ManajemenPerubahan

    3 2 2 2

    3 Bimbingandan Konseling

    4 Wawancara 3 2 2 2

    IT/MIS

    1 Data Base 2

    OFFICEMANAGEMENT

    1 OfficeManagement

    3

    Jumlah Kompetensi 28 25 25 25 17 17 17 17 18Jumlah Level 86 67 67 68 40 39 40 36 41

    Rata-rata Level 3,07 2,68 2,68 2,72 2,35 2,29 2,35 2.12 2,28

    b. Kualifikasi

    Selain kompetensi, PT Berau Coal juga mempersyaratkan adanya kualifikasi untuk

    masing-masing jabatan termasuk di divisi Community Development ini. Adapun kualifikasinya

    meliputi sebagai berikut :

    Tabel 2Kualifikasi SDM Untuk Staf Comdev PT Berau Coal

    No Kualifika si CD

    Manager

    CD Supt

    EHC

    CD Supt

    agribisnis

    CD Supt

    LBD

    CD

    Agribusi

    ness DevOfficer

    CD EHC

    Program

    Officer

    CD Local

    Bisnis

    Dev.Officer

    CD Admin

    Officer

    CD

    Suport

    Officer

    1 Pendidikan

    Formal(minimal)

    S1 S1 S1 S1 S1 S1 S1 D4/S1 SMA/

    D1

    2 Jurusan Ilmu

    Sosial/Ekonomi

    Pembangun

    an

    Pertanian/

    Ekonomi/s

    ospol/kom

    unikasi

    Pertanian

    /Ekonomi/Sospol/E

    konomi/P

    eternaakan

    Ekonomi/

    Pertanian

    Kedokteran /

    Kesehatanmasyarakat,

    Sospol,

    Ekonomi,Pertanian,

    Peternakan,k

    ehutanan

    Ekonomi/P

    ertanian

    Manajemen

    /Administrasi

    Umum

    3 Pengalama

    n Kerja

    5 tahun Minimal 5

    tahun

    Fresh,

    Pengalam

    an di

    LSM

    Fresh,

    Pengalam

    an di

    LSM

    Fresh,

    Pengalam

    an di

    LSM

    Fresh,

    Pengalaman

    di LSM

    Fresh,

    Pengalama

    n di LSM

    2 Tahun

    memiliki

    pengetahua

    n MS,

    office dan

    email

    2

    Tahun

    4 Kualitas

    Personal

    Kepempim

    pinan,

    Komunikas

    . Planning,

    Organizing

    &

    Kepempim

    pinan,

    Komunikas

    . Planning,

    Organizing

    &

    Kepempi

    mpinan,

    Komunik

    as.

    Planning,

    Organizi

    Kepempi

    mpinan,

    Komunik

    as.

    Planning,

    Organizi

    Tertib

    dalam

    pekerjaan

    klerikal

    Kecermata

    n dan

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    20/38

    halaman 20 dari 38halaman

    No Kualifika si CD

    Manager

    CD Supt

    EHC

    CD Supt

    agribisnis

    CD Supt

    LBD

    CD

    Agribusi

    ness DevOfficer

    CD EHC

    Program

    Officer

    CD Local

    Bisnis

    Dev.Officer

    CD Admin

    Officer

    CD

    Suport

    Officer

    Controlling Controlling ng &

    Controlli

    ng

    ng &

    Controlli

    ng

    Ketelitian

    dalam

    bekerja

    Ketahanan

    Terhadap

    Pekerjaanrurin

    c. Matriks Pengembangan SDM

    Secara khusus, memang tidak ada matriks pengembangan SDM yang dibuat oleh

    perusahaan untuk divisi community development. Namun demikian secara umum , perusahaan

    melalui Human Resources dan General Affairs telah menyusun buku panduan yang berisi

    daftar, jadwal dan penyelanggara pelatihan yang dapat menciptakan sumber daya Berau Coal

    menjadi lebih kompeten. Pada tahun 2013 terdapat sekitar 42 topik training yang direncanakan

    dan dikelompokkan menjadi 3 bagian area yaitu area Soft Skill, Area Hard Skill dan Area K3 L

    (Kualitas Kerja yang unggul, Keselamatan Kerja dan lingkungan, Keharmonisan dengan

    Lingkungan Sekitar.

    Untuk kelompok pelatihan soft skill diantaranya mengenai people skills, presentation

    skills, effective communication, Achievement Motivation Training, Leaderships for Group

    Leaders, Effective Supervisory for Supervisors, Basic Management for Superintendents,

    Middle Management for Managers, Komunikasi Bahasa Inggris dan Total Quality

    Management. Untuk kelompok pelatihan K3 meliputi Dasar-Dasar K3L untuk pekerja

    tambang, Behavior Based Safety, Basic First Aid and Fire Awareness, Pembekalan POP,

    Pembekalan POM dan observasi LK3. Sedangkan untuk pelatihan hard skills meliputi dasar-

    dasar survey 1, dasar-dasar survey 2, dasar-dasar Geoteknik dan Hidrologi, Pemantauan

    Kualitas Lingkungan, Aplikasi Perpompaan dan Pemipaan , Simulasi Penanganan Huru-Hara,

    Reklamasi Lahan Tambang dan Budget and Control Management.

    6. Anggaran

    Anggaran untuk program Community Development di Berau Coal selama kurun waktu

    2008-2012 sebenarnya menunjukkan trend peningkatan dari sisi jumlah anggaran yang

    dikucurkan. Secara lebih jelas mengenai realisasi anggaran program community development

    dapat dilihat pada tabel berikut ini :

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    21/38

    halaman 21 dari 38halaman

    Tabel 3

    Realisasi Dana Program Pemberdayaan Dan Pengembangan Masyarakat

    Tahun 2008-2012

    URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012Laba bersih 77.604.000 154.231.000 191.799.000 268.480.000 107.875.150

    Dana CSRProgram 4

    pilar (Rp)

    11.925.000.000 11.886.000.000 10.653.000.000 14.419.000.000 16.816.130.000

    Infrastruktur

    (Rp)

    7.857.000.000 6.637.000.000 9.108.000.000 9.800.000.000 16.061.870.000

    Donasi (Rp) 17.915.500. 000 10 .317.604.000 5.751.000.000 23.726.000.000 56.878.940.000

    Total 37.697.500.000 28.840.604.000 25.422.000.000 47.945.000.000 89.756.940.000

    % Terhadap

    Laba Bersih

    5,1 1,9 1,4 1,9 8,6

    Kontribusi

    Lain

    Batubara

    PLTU Lati

    (Ton)

    76,186 82,008 83,092 84,627 102,525

    Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa alokasi anggaran program community

    development di perusahaan Berau Coal tidak terpengaruh oleh jumlah laba yang dihasilkan

    oleh perusahaan. Sebagai contoh tahun 2012 meskipun jumlah laba yang dihasilkan menurun

    akan tetapi alokasi anggaran untuk program CSR ini lebih besar dibandingkan dengan thun

    2011. Dari proporsi anggaran tersebut terlihat juga bahwa alokasi anggaran untuk donasi lebih

    besar dibandingkan dengan anggaran untuk program 4 pilar (pendidikan dan pengetahuan,

    kesehatan dan nutrisi, lingkungan dan budaya dan sosil ekonomi) dan program infrastruktur.

    7. PerencanaanDi dalam melakukan perencanaan, PT Berau Coal juga melakukan pemetaan sosial

    (social mapping) terhadap wilayah masyarakat sekitar tambang. Pemetaan sosial terakhir

    dilakukan pada tahun 2012 bekerjasama dengan CFCD (Community Forum For Community

    Development) Jakarta di 38 kampung yang tersebar 3 site Binungan, Sambarata dan Lati. Dari

    38 kampung tersebut dapat diklasifikasikan 26 kampung merupakan kampung yang sudah

    pernah dilakukan kegiatan pada tahun sebelumnya dan 12 kampung merupakan kampung baru

    yang akan dilakukan kegiatan. Selain social mapping, PT Berau Coal juga telah memiliki

    Rencana Strategis lima tahunan 2013-2017. Rencana Strategis tersebut dibagi menjadi dua

    yaitu Rencana Strategis Community Group dan Community Involment And Development

    (CID) PT Berau Coal dan Community Action Plan tahun 2013-2017. Renstra Community

    Group dan CID PT Berau Coal mencakup community development/Community Involvement

    & Development, Land Acquisition dan Resettlement. Kemudian Community Action tingkat

    kelurahan mencakup visi dan misi kampung halaman, penetapan tujuan dan peta masalah

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    22/38

    halaman 22 dari 38halaman

    (ekonomi, pendidikan, kesehatan, sosial, budaya dan infrastruktur/lingkungan). Renstra

    tersebut menjadi dasar dari Berau Coal untuk menurunkan ke dalam rencana kerja tahunan.

    Mekanisme perencanaan PT Berau Coal sudah dilakukan secara partisipatif. Selain

    penyerapan aspirasi dilakukan melaluiLocal Community Officer di masing-masing lokasi, PT

    Berau Coal juga bekerjasama dengan salah satu LSM FK Pelita (Forum Komunikasi

    Pemberdayaan Lintas Tambang (FK Pelita). FK Pelita ini dibentuk dengan tujuan memadukan

    pelaksanaan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah dengan usaha-usaha

    pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan oleh PT. Berau Coal dan

    menjembatani/menfasilitasi kepentingan masyarakat dengan kepentingan PT Berau Coal.

    Dalam implementasinya, PT Berau Coal melakukan penjaringan aspirasi ke kampung-kampung

    di tiga lokasi tambang (Binungan, Lati dan Sambarata). Hasil penjaringan aspirasi yang

    dilakukan oleh PT Berau Coal ini kemudian disinkronkan dalam Musrenbang (Musyawarah

    Rencana Pembangunan) di tingkat kecamatan dan kabupaten.

    8. Pelaksanaan

    Implementasi program-program community development PT Berau Coal dilakukan

    dengan membuat kerjasama dengan berbagai pihak/institusi. Adapun institusi yang terlibat dalam

    pelaksanaan program antara lain : Balai Penelitian Tanaman Getas dan Karet (Baligetas) Salatiga,

    Loka Penelitian dan Pengembangan Sapi Potong (Lolit Sapi) Grati Pasuruan, PT Kusuma Sejati

    Bogor, Bank Rakyat Indonesia, Forum Komunikasi Pemberdayaan Lingkat Tambang (FK Pelita),

    Dinas terkait di Pemerintahan Kabupaten Berau antara lain : Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan,

    Dinas Perikanan dan Kelautan, Dinas Peternkan dan Kesehatan Hewan, Koperasi, Perindustrian

    dan Perdagangan, Pertambangan dan Energi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kesehatan,

    Pendidikan dan Pariwisata. Dari PT Berau Coal sendiri juga melakukan pendampingan yang

    dilakukan secara intens oleh Local Community Officer (LCO). LCO ini sudah memiliki

    kompetensi lebih professional. Sejak tahun 2012 sudah ada standarisasi dan kualifikasi untuk

    LCO minimal pendidikan S1. Sebelum tahun 2012, LCO masih cenderung belum ada

    standar/kualifikasi yang ketat. Pada waktu itu LCO berasal dari masyarakat yang ada di kampung

    yang dijadikan sasaran program dan belum ada standar minimal pendidikan. Saat ini terdapat 15

    LCO yang melakukan pendampingan ke masyarakat. LCO ini membawahi 2 atau 3 kampung yang

    ada di desa dampingan.

    Ada beberapa contoh pelaksananaan program untuk pengembangan masyarakat ini yaitu :

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    23/38

    halaman 23 dari 38halaman

    a. Site Binungan

    Salah satu program di site Binungan yang relatif cukup baik dan memiliki prospek adalah

    program pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi dan sosial serta pendidikan dan

    pengetahuan.

    1. Pengembangan budidaya tanaman kakao

    Pengembangan budidaya kakao di site Binungan dimuali dengan pembuatan demplot kakao

    di beberapa wilayah kampung dampingan yaitu Nasding, Meraang, Tumbit Dayak, Inaran, Suaran

    dan Long Lanuk. Kegiatan pengembangan budidaya tanaman kakao bekerjasama dengan Pusat

    Penelitin Kopi dan Kakao (PUSLITOKA) Jember Jawa Timur untuk melakukan supervisi

    budidaya tanaman. Pembangunan demplot ini dimaksudkan sebagai pembangunan kebun

    percontohan yang bertujuan agar para petani kakao mampu menerapkan teknik budidaya secara

    baik dan benar. Kegiatan yang dilakukan dalam pengembangan demplot ini adalah adanya temu

    lapang dan sekolah lapang yang dilakukan secara periodik dan diikuti oleh kelompok tani kakao

    di wilayah demplot.

    Secara umum, perkembangan kakao mengalami peningkatan khususnya dari segi produksi.

    Mulai Bulan September 2011 sampai dengan Bulan Oktober 2012 produksi terus mengalami

    peningkatan dengan kenaikan rata-rata 10% per bulan. Dari salah satu lokasi yang penulis

    kunjungi yakni di Kampung Suaran juga menunjukkan adanya trend positif terkait jumlah

    produksi yang dihasilkan. Data produksi kakao (biji kering siap jual) Kampung Suaran antara

    Bulan Januari-April 2013 mengalami peningkatan. Pada Bulan Januari 2013 jumlah produksi yang

    dihasilkan mencapai 750 ton. Sedangkan pada Bulan April 2013 sudah mencapai 1489 ton. Para

    petani yang mengembangkan budidaya kakao di Kampung Suaran ini juga sudah terorganisasi dan

    bergabung dalam Kelompok Masyarakat Mekar Jaya yang beranggotakan 31 orang. Hal yang

    unik, anggota kelompok ini semuanya berasal dari Flores Nusa Tenggara Timur.

    Selain keberhasilan yang dicapai permasalahan yang masih dihadapi oleh para petani kakao

    adalah harga pemasaran yang masih rendah dan seringkali dipermainkan tengkulak. Harga jual

    kako kering per kilogram hanya Rp 14-15 ribu/kg, padahal seharusnya mencapai Rp 18 ribu.

    Selain itu, pengolahan budidaya pasca panen juga masih lemah sehingga produk kakao masih

    dijual dalam bentuk mentah. Dalam konteks pendampingan, masyarakat juga mengeluhkan terkait

    peran pemerintah yang masih minim.

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    24/38

    halaman 24 dari 38halaman

    2. Pengembangan Agribisnis Tamanan Jeruk

    Pengembangan agribisnis tanaman jeruk dilakukan untuk mendorong terciptanya sumber

    bibit yang unggul serta arel produksi buah yang ekonomis. Pengembangan tanaman jeruk

    dilakukan pada dua lokasi kampung yaitu Kampung Rantau Panjang dan Kampung Birang. Dari

    salah satu lokasi yang dikunjungi yaitu di Rantau Panjang pengembangan tanaman jeruk

    dilakukan pada dua aspek yaitu pembangunan pembibitan (pembangunan kebun induk/blok

    penggadaaan mata tempel (BMPT) dan pembangunan sentra penangkaran bibit tanaman) dan

    perluasan tanaman yakni perluasan tanaman untuk keperluan produksi dengan memanfatkan hasil

    penangkaran bibit oleh kelompok Rantau Panjang. Variasi jeruk yang dikembangkan adalah jeruk

    Keprok Borneo Prima sejumlah 226 pokok dan Siam Pontianak sejumlah 50 pokok. Para petani

    yang ada di Kampung Rantau Panjang ini juga telah mengorganisir ke dalam Kelompok Jeruk

    Borneo Prima dan sudah ada pertemuan secara rutin.

    Dalam pengembangan produksi ini ada beberapa hambatan yang dialami oleh para petani,

    seperti pemsaran yang masih dipermainkan oleh tengkulak dan pengolahan budidaya pasca panen.

    Ada keinginan dari masyarakat untuk pelatihan-pelatihan pembuatan produk minum-minuman

    dari jeruk.

    3. Rumah Pintar

    Salah satu program yang cukup baik di sektor pendidikan adalah adanya kelompok pintar

    yang dikelola oleh para pemuda di Kampung Pegar Bukur. Di dalam rumah pintar ini tersedia

    fasilitas sentra perpustakaan yang terbuka untuk umum. Kemudian juga ada kegiatan sentra kreatif

    yang dikembangkan di rumah pintar tersebut yakni berupa pengembangan konveksi. Untuk

    konveksi ini, pada akhir tahun 2011 Kelompok Pegat Bukur telah mampu melayani permintaan

    lokal baik seragam maupun satuan. Pengembangan rumah pintar dikelola secara swadaya oleh

    para pemuda yang ada di Kampung Pegat Bukur. Untuk menambah referensi buku, mereka juga

    mencari bantuan dari berbagai lembaga lain dan ketika ada kunjungan dari pihak luar seperti siswa

    sekolah, mereka meminta pihak yang berkunjung memberikan bantuan buku untuk perpustakaan.

    Kendala yang muncul dalam pengembangan rumah pintar ini adalah masih terbatasnyakemampuan manajemen dalam pengeloaan rumah pintar karena dilakukan secara otodidak.

    Dengan demikian, perlu ada peningkatan kapasitas kepada masyarakat untuk mengelola rumah

    pintar tersebut.

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    25/38

    halaman 25 dari 38halaman

    b. Site Lati

    Dua contoh program unggulan untuk program pengembangan masyarakat di Site Lati adalah

    pengembangan koperasi di Kampung Merancang Ilir Kecamatan Gunung Tabur dan

    pengembangan budidaya karet di Tanjung Perangat.

    1. Pengembangan Koperasi Al Barokah

    Koperasi Al Barokah terletak di Jalan Bukit Indah RT III Kampung Merancang Ilir

    Kecamatan Gunung Tabur. PT Berau Coal selama ini memberikan bantuan permodalan untuk

    pengembangan usaha pada tahun 2010 dan kegiatan pendampingan. Koperasi ini dikelola oleh

    ibu-ibu dasawisma di Kampung Merancang Ilir. Perkembangan usaha koperasi ini cukup baik.

    Dilihat dari jumlah anggota terjadi peningkatan. Pada saat berdirinya, tahun 2009 jumlah

    anggota koperasi hanya 23 orang tetapi pada tahun 2012 sudah mencapai 91 orang. Koperasi ini

    juga telah memperkrjakan 1 orang karyawan untuk membantu pengembangan usaha. Aktivitas

    usaha yang dilakukan oleh koperasi pun mengalami perkembangan. Jika sebelumnya hanya

    memiliki usaha pinjam saat ini telah berkembang usahanya menjadi kegiatan usaha penjualan

    warung serba ada, penjualan BBM. Jumlah kekayaan yang dimiliki oleh koperasi pun mengalami

    perkembangan. Pada tahun 2011 jumlah kekayaan bersih Rp 131.176.460,00 namun pada tahun

    2012 mencapai Rp 185.440.214. Atas prestasinya tersebut, Koperasi Al Barokah pernah

    mendapatkan penghargaan sebagai juara III nasional.

    Meskipun ada perkembangan ke arah positif akan tetapi ada permasalahan yang saat ini

    dihadapi oleh koperasi. Permasalahan tersebut misalnya, masih terbatasnya modal sehingga belum

    mampu melayani kebutuhan semua anggota, keterbatasan skill/ketrampilan manajemen dari

    pengurus dan masih terdapat anggota yang kurang sadar untuk menunaikan kewajiban membayar

    iuran wajib bulanan, angsuran pinjaman di unit usaha simpan pinjam maupun pelunasan piutang di

    unit usaha Waserda.

    2. Pengembangan Budidaya Karet

    Selain kakao tanaman produksi yang dikembangkan oleh perusahaan adalah karet.

    Program pengembangan agribisnis karet dilakukan melalui kerjasama dengan Balai Penelitian

    Getas. Tujuan dari program ini adalah untuk melakukan pendampingan teknologi bibit dan budaya

    karet, pengawalan peningkatan kesuburan lahan bekas tambang untuk revegetasi, pengawalan

    revegetasi lahan bekas tambang, dan pengembangan kebun induk karet.

    Di site Lati, salah satu daerah yang mendapatkan sasaran dari pengembangan budidaya

    karet ini adalah Kampung Tanjung Perangat. Sebagian besar warga di kampung Tanjung Perangat

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    26/38

    halaman 26 dari 38halaman

    ini merupakan masyarakat transmigran dari Jawa. Dari hasil pengamatan perkembangan budidaya

    karet sudah menunjukkan perkembangan. Sebagian besar anggota masih tekun mengembangkan

    budidaya karet. Kelompok tani yang ada di dusun ini juga sudah secara rutin menyelenggarakan

    pertemuan untuk mengembangkan usaha budidaya karet ini. Kendala yang dihadapi dalam

    pengembangan usaha ini, ada beberapa masyarakat yang seringkali tidak sabar di dalam

    mengembangkan budidaya perikanan sehingga mereka keluar dari keanggotaan kelompok.

    c. Site Sambarata

    Dua contoh program pengembangan masyarakat yang dapat dilihat di Site Sambarata adalah

    pengembangan konveksi pada Koperasi Wanita di Kampung Teluk Bayur dan penyediaan asrama

    pelajar bagi masyarakat yang berasal dari Kawasan Adat Terpencil (KAT) di Asrama Kartini.

    1. Pengembangan Konveksi Kopwan Kartini Teluk Bayur

    Pengembangan konveksi dilakukan melalui peningkatan usaha kelompok menjahit yang

    telah ada yaitu melalui program peningkatan ketrampilan dan kapasitas produksi. Peningkatan

    ketrampilan dilakukan dengan metode instruktur tandem yaitu instruktur yang direkrut dan

    mendampingi kelompok sehari-hari hingga 3 bulan pada tahun 2010. Sedangkan peningkatan

    kapasitas produksi dilakukan dengan peningkatan mesin jahit yang ada menjadi mesin jahit

    produksi besar.

    Bantuan tersebut juga diberikan pada konveksi Kopwan Kartini Teluk Bayur. Koperasi

    Wanita Kartini merupakan badan hokum ekonomi yang dibentuk dari pengembangan Kelompok

    Masyarakat (ke Mas) jahit Bina Kreasi dan Bordir jahit sehingga terdapat dua kegiatan yaitu

    menjahit dan bordir mesin komputer. Kegiatan menjahit di Kopwan Kartini ini lebih melayani

    pada kepentingan dalam jumlah yang besar. Sebagai contoh tahun 2011 PT Berau Coal memesan

    seragam perusahaan dari Kopwan Kartini ini. Permasalahan yang dihadapi oleh usaha konveksi

    ini tersebut adalah masih lemahnya manajemen usaha dan pengembangan inovasi dan desain.

    2. Penyediaan asrama pelajar Kawasan Adat Tertinggal dan Masyarakat Sekitar Tambang

    Di Site Sambarata terdapat dua asrama pelajar untuk pelajar Kawasan Adat Tertinggal dan

    masyarakat sekitar tambang yaitu asrama pelajar yang terletak di Kampung Birang dan asrama

    pelajar Kawasan Adat Kartini di Tanjung Redeb. Kegiatan ini telah mendapatkan penghargaan

    dari Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat dengan peringkat platinum dalam ajang

    Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat (GKPM) Award tahun 2012.

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    27/38

    halaman 27 dari 38halaman

    Dari hasil kunjungan ke Asrama Kartini di Tanjung Redeb menunjukkan bahwa program

    ini telah direspon secara positif oleh siswa-siswa yang tinggal di tempat tersebut. Mereka sangat

    terbantu dengan kehadiran asrama karena dapat lebih menghemat biaya dan waktu ketika mereka

    harus sekolah karena lokasi rumah mereka lokasinya jauh-jauh. Berbagai fasilitas juga tersedia di

    asrama tersebut seperti buku-buku pelajaran, komputer dan televisi. Perusahaan juga membantu

    menyediakan kebutuhan beras dan lauk pauk untuk kepentingan siswa di asrama. Namun di saat

    penulis melakukan kunjungan, terlihat ada beberapa sarana dan prasarana yang mengalami

    kerusakan.

    Evaluasi

    a. Pola Evaluasi

    PT Berau Coal telah memiliki evaluasi untuk program pengembangan masyarakat. Pada tahun

    2011, Evaluasi dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Berau dan bekerjasama dengan FK

    Pelita di masyarakat daerah lingkar tambang. Indikator yang digunakan dalam penyusunan evaluasi ini

    adalah kependudukan, pendidikan, kesehatan, fertilitas dan Keluarga Berencana, Ketenagakerjaam,

    Perekonomian dan Perumahan.

    Pada tahun 2012 juga dilakukan evaluasi yang dilakukan oleh CFCD Jakarta. Indiktor yang

    digunakan dalam melakukn evaluasi ini berbeda dengn evaluasi yang dilakukan pada tahun 2011.

    Studi evalusi pada tahun 2012 dilakukan untuk evaluasi pelaksanaan Community Group (community

    development, land acquisition, resettlement dan communitycontribution). Dari aspek community

    development yang dilihat adalah Review kebijakan pelaksanaan CID (visi, misi, tijuan, strategi,

    organisasi, personalia dan implementasi pelaksanaan CID dalam tiga tahun terakhir), Review

    keterlibatan pemangku kepentingan dan perencanaan partisipatif, stakeholder engagement khususnya

    peran serta masyarakat di 26 kampung dan pemerintah lokal dalam penyusunan program), Review

    sinergi program CID dengan program pemerintah daerah yang dilaksanakan selama ini menjadi bagian

    supplementary pembangunan daerah dan review keterlibatan masyarakat dan pemerintah dalam

    pelaksanaan pengawasan dan monitoring program CID PT Berau Coal, review keberhasilan program

    CID 2009-2011 dan Penilaian kinerja (YDBBC, FK PELITA, LPM/LSK, KEMAS dan Lembaga

    Keuangan Mikro). Dari aspek land acquisition evaluasi dilakukan pada review pelaksanaan land

    improvement, Peta permasalahan land improvement. Untuk Resettlement evaluasi dilakukan pada.

    review hasil indentifikasi sosial ekonomi Meraang RT 08 dan 09 tahun 2010, Review program

    pembangunan pemukiman bagi warga RT 08 dan 09 Tumbit Melayu dan KAT Punan KM 10 Lati-

    Sambakungan. Sedangkan Community Contribution dilakukan pada Review ketenaga kerjaan, donasi

    dan Peta konflik.

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    28/38

    halaman 28 dari 38halaman

    Pada tahun 2009 sebenarnya juga pernah dilakukan evaluasi untuk program pengembangan

    masyarakat ini bekerjama dengan CFCD. Evaluasi pada tahun ini pengklasifikasi Kelompok

    Masyarakat menjadi tidak berkembang, tumbuh berkembang dan berkembang menuju mandiri.

    Indikator yang digunakan untuk melakukan klasifikasi tersebut adalah organisasi, administrasi, modal,

    usaha produksi, dan askeptasi. Untuk organisasi, aspek yang dilihat adalah AD/ART, interaksi antar

    anggota, rapat anggota, kepengurusan dan keanggotaan. Sedangkan indikator untuk administrasi

    dilihat dari aspek ketrampilan pekerjaan dan perangkat pembukuan. Indikator modal dilihat dari aspek

    pinjaman dan tabungan. Indikator usaha dan produksi dilihat dari orientasi usaha dan cara berusaha.

    Akseptasi dilihat dari indikator jaringan kerja, tanggapan lingkungan dan rasa memiliki anggota.

    Indikator penilaian Kemas ini juga dilakukan sebagai salah satu indikator dalam melakukan evaluasi

    atas pelaksanaan program pengembangan masyarakat untuk Kelompok masyarakat.

    b. Most Significane Change

    Adanya pelaksana dan indikator yang berbeda di dalam melakukan evaluasi pelaksanaan

    program pengembangan masyarakat menyebabkan analisis mengenai perubahan yang paling signifikan

    juga tidak terlihat secara jelas. Dari hasil evaluasi yang dilakukan pada tahun 2009 yang

    mengklasifikasikan Kemas, menunjukkan bahwa sebagian besar kelompok masyarakat berada pada

    klasifikasi tumbuh berkembang. Pada tahun 2011, hasil survey menunjukkan adanya peningkatan

    kualitas hidup masyarakat khususnya di kawasan lingkar tambang baik dari segi pendidikan,

    kesehatan, fertilitas dan keluarga berencana hingga ketenagakerjaan. Sedangkan evaluasi pada tahun

    2012 yang menggunakan indikator yang lebih kompleks menunjukkan bahwa keseluruhan program

    belum memiliki dampak kemandirian dan keberlanjutan. Hal ini dikarenakan program tidak berdasar

    pada data kebutuhan masyarakat yang akurat, tidak memiliki perencanaan program berdasar kajian dan

    analisa lapangan. Secara umum program masih bersifat charity dan donasi. Namun peran serta

    perempuan dalam kegiatan Posyandu memiliki harapan besar untuk pengembangan program

    community development yang berkelanjutan dan mandiri. Kegiatan Posyandu telah mengembangkan

    prinsip peran perempuan dalam bidang kesehatan. Kegiatan Posyandu dapat meningkatkan

    kemampuan kader-kader (Social Mapping & Studi Evaluasi tahap Saharing PT Berau Coal,2012).

    Kemudian dilihat dari indikator mengenai penilaian Kemas antara tahun 2009 dan 2010

    menunjukkan bahwa klasifikasi kemas terhadap aspek organisasi, administrasi, permodalan, usaha dan

    akseptasi, terdapat penurunan klasifikasi kemas pada all area sebanyak 3 kemas, kenaikan klasifikasi

    sebanyak 10 kemas dan klasifikasi tetap sebanyak 94 kemas serta terdapat kemas baru sebanyak 15

    kemas. Rata-rata penurunan klasifikasi di setiap site adalah 2%, lebih rendah dari kenaikan klasifikasi

    rata-rata sebesar 7%. Sedangkan kemas yang klasifikasinya tidak berubah/tetap rata rata sebesar 89

    %.

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    29/38

    halaman 29 dari 38halaman

    c. Millenium Development Goals

    Dari 8 target Millenium Development Goals ada 7 target yang dapat dianalisis untuk program

    pengembangan masyarakat di PT Berau Coal adalah sebagai berikut :

    Tabel 4

    Implementasi Program Community Development PT Berau CoalBerbasis MDGs

    No Indikator Catatan

    1 Mengentaskan kemiskinanekstrim dan kelaparan

    Program CommunityDevelopment PT Berau Coal

    sudah memiliki data base KKMiskin sebagai komunitas sasaran

    dalam upaya pengentasankemiskinan dalam pencapaian

    target 2015 dan kegiatan yangdilakukan untuk komunitas

    masyarakat miskin sudahterorganisir dalam pemberdayaan

    masyarakat berbasis KEMAS.

    Namun demikian tidak ada angka

    yang menunjukkan berapa jumlah

    KK miskin yang sudah difasilitasi

    melalui program CD PT BERAU

    COAL (terkecuali yang tergabung

    dalam KEMAS).

    2 Mencapai Pendidikan

    Dasar Untuk Semua

    Program Community

    Development PT Berau Coal

    belum memiliki data base

    pendidikan dasar untuk anak-anakKK msikin dalam upaya

    menyelesaikan pendidikan dasar 9

    tahun. Namun perusahaan secara

    umum telah melakukan programbantuan bagi pendidikan dasar

    (termasuk komunitas adatterpencil) secara luas).

    3 Mendorong KesetaraanGender Dan

    Pemberdayaan Perempuan

    1. Belum menjadi agenda CD PTBerau Coal dalam mengurangi

    rasio ketimpangan perempuanterhadap laki-laki di tingkat

    pendidikan dasar, menengahdan tinggi.

    2. Dorongan kesetaraan gender

    dan pemberdayaan perempuan

    melalui partisipasi perempuan

    keluarga miskin dalam

    peningkatan ekonomi rumah

    tangga telah dilakukan secara

    terbatas seperti usaha-usaha

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    30/38

    halaman 30 dari 38halaman

    menjahit dan aneka usaha

    lainnya.

    4 Menurunkan Tingkat

    Kematian Anak

    CD PT Berau Coal belum

    memiliki data base anak-anak

    balita KK Miskin dalam

    mengurangi kematian. Namun

    demikian CID PT Berau Coaltelah melakukan berbagai

    kegiatan pemberian MakananTambahan (PMT) pada anak

    BALITA dalam kegiatanPosyandu termasuk membantu

    memfasilitasi layanan imunisasibagi anak bekerjasama dengan

    dinas kesehatan.

    5 Meningkatkan Kesehatan

    Ibu Hamil dan Melahirkan

    CD PT Berau Coal belum

    memiliki data base angka

    kematian Ibu Keluarga KK

    Miskin Dalam MengurangiKematian.

    CD PT Berau Coal telah

    melakukan pelayanan kesehatan

    bagi ibu-ibu hamil dan suami

    mereka melalui Posyandu.

    6 Memerangi HIV/AIDS,

    Malaria and Penyakit

    Lainnya

    Program memerangi HIV/AIDS

    tidak menjadi prioritas utama dari

    program CD PT Berau Coal. Saat

    ini, perusahaan telah berkontribusi

    dalam sosialisasi memerangi

    HIV/AIDS melalui reklame.

    7 Menjamin KeberlanjutanLingkungan Hidup

    PT Berau Coal telah melakukansecar luas akses masyarakat

    terhadap penyediaan/ketersediaanair bersih dan mengurangi

    kerusakan lingkungan melaluiprogram pelestarian lingkungan.

    Prosedur Penanganan Konflik

    a. Jenis dan Levelling Konflik

    PT Berau Coal mengklasifikasikan konflik yang ada di masyarakat menjadi 3 jenis yaitu land

    improvement, lingkungan dan kesehatan dan tenaga kerja. Dari data dari divisi External Relation dan

    Land Management PT Berau Coal dalam kurun waktu Januari-Oktober 2012 terdapat 19 kasus konflik

    yang terjadi. Jumlah kasus yang terjadi di Site Lati adalah yang terbanyak di antara dua site yang

    lainnya. Secara lebih rinci mengenai bentuk konflik yang terjadi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

    Tabel 5

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    31/38

    halaman 31 dari 38halaman

    Kasus Konflk PT Berau Coal

    No Jenis Konflik Site Lati Site

    Binungan

    Site

    Sambarata

    1 Land

    Improvement

    2 1 0

    2 Lingkungan dan

    Kesehatan

    10 4 0

    3 Tenaga Kerja 2 0 0

    Jumlah Total 14 5 0

    b. Metode Penanganan Konflik

    Penanganan Konflik di PT Berau Coal dilakukan oleh divisi External Relation (ER) & Land

    Management (LM) yang dipimpin oleh seorang manajer. Divisi ER & LM memiliki misi

    terselenggaranya kegiatan usaha PT Berau Coal yang aman, lancar serta terciptanya hubungan yang

    harmonis dengan stakeholder dan dukungan para pihak atas aktifitas tambang yang dilaksanakan oleh

    PT Berau Coal di Kabupaten BerauCoal.Dalam rangka penanganan konflik yang terjadi di masyarakat akibat aktivitas perusahaan, PT

    Berau Coal juga telah menyusun Standard Operasional Prosedur (SOP) untuk Bina Wilayah dan SOP

    Penanganan Konflik. SOP Bina Wilayah ini dimaksudkan sebagai kegiatan pembinaan dengan tujuan

    menjalin hubungan yang harmonis tanpa adanya konflik antara perusahaan dengan stakeholder yang

    berdiam di sekitar wilayah kerja perusahaan. Sedangkan SOP penanganan konflik disusun dengan

    tujuan mengatur secara resmi tindakan penanganan konflik pada lingkungan perusahaan, yang berasal

    dari lingkungan external perusahaan dan menciptakan. dan menegakkan kepastian hukum pada saat

    terjadi perselisihan yang berpotensi mengganggu kegiatan operasional perusahaan.

    Ruang lingkup Bina Wilayah mencakup Government Relation, deteksi potensi konflik dan

    harmonisasi hubungan. Tujuan yang diharapkan dari government relation ini adalah terciptanya

    komunikasi dan kordinasi yang baik dan rutin antara pemerintah dan perusahaan serta terbentuknya

    opini positif terhadap lingkungan pemerintahan terhadap PT Berau Coal. Beberapa tahapan kegiatan

    Government Relationadalah:Relationshipdan pengkondisian image dan sharing informasi external.

    Untuk deteksi potensi konflik meliputi tersedianya data dan peta konflik, antisipasi peluang timbulnya

    konflik, adanya kronologis kejadian (apabila terjadi dispute), pembinaan sebagai langkah antisipasi

    munculnya kembali konflik dan tersedianya data patrondan clientdalam masyarakat di wilayah kerja

    external relation officer. Sedangkan tahapan harmonisasi hubungan dicapai melalui penyaluran donasi

    kepada masyarakat, support event kampung dan silaturahmi tokoh. Dalam rangka program bina

    wilayah ini, pada setiap site ditempatkan satu orang atau lebih tenagaExternal Relation Officer(ERO)

    pada level jabatan Supervisor. PT Berau Coal menetapkan wilayah kerja External Relation Officer

    berdasarkan letak geografis kewilayahan, meliputi

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    32/38

    halaman 32 dari 38halaman

    - SiteLati ditempatkan 2 personil ERO setingkat Supervisor.

    - SiteBinungan ditempatkan 2 personil ERO setingkat Supervisor.

    - SiteSambarata akan ditempatkan 1 personil ERO setingkat Supervisor.

    - Head Officedan sekitarnya ditempatkan 1 personil ERO setingkat Supervisor.

    Prosedur Penanganan konflik ini berlaku di seluruh daerah operasi PT Berau Coal, meliputi area

    Tambang, Eksplorasi, area Perkantoran dan area Perumahan. Adapun mekanisme penanganan konflik

    yang dilakukan oleh PT Berau Coal sebagai berikut :

    Flow Chart Manajemen Konflik

    Start

    Menerima

    informasikonflik

    InformasiInternal

    Identifikasi

    masalah

    Y

    Verifikasi

    KomplainN

    Stop

    Operasi

    Masalah

    Real

    Negosiasi

    Penjelasan

    Selesai

    NY

    Resolusimasalah

    ResolveY N Tindakan

    Hukum

    N

    Resolve

    Y

    Selesai

    N

    Melibatkan

    pihak ke 3

    sebagai

    fasilitator

    11. Sinergi dengan Pemda

    Dalam proses perencanaan dan implementasi program community development, sudah ada

    sinergi antara PT Berau Coal dengan Pemerintah daerah Kabupaten Berau meskipun memang belum

    maksimal. Bahkan sudah ada SK Bupati Berau terkait program pengembangan masyarakat (SK Nomer

    182 tahun 2012). Dalam proses perencanaan, pemerintah daearah juga telah mengakomodasi programcommunity development PT Berau Coal ini untuk disinergikan dengan program pemerintah daerah

    melalui Musrenbang tingkat kecamatan maupun kabupaten. Namun demikian, belum adanya forum

    CSR antar stakeholder di Kabupaten Berau menyebabkan ada beberapa program yang kemudian

    cenderung tumpang tindih dan akhirnya kurang maksimal. Misalnya dalam kasus pemberdayaan

    pendidikan untuk Kawasan Adat Terpencil yang dilakukan di Site Lati, ada 3 perusahan yang

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    33/38

    halaman 33 dari 38halaman

    melakukan program disana yaitu PT Berau Coal, BBE (Berau Bara Energy) dan NBC. Tidak adanya

    forum CSR tersebut menyebabkan sinkronisasi dalam perencanaan pengembangan pendidikan untuk

    Kawasan Adat Terpencil tersebut menjadi tidak maksimal.

    Untuk implementasi pemerintah sebenarnya juga bersinergi dengan PT Beraun Coal meskipun

    belum maksimal. Bentuk peran pemerintah misalnya adalah tambangan bantuan bibit karet (Kampung

    Tanjuang Perangat, Site Lati) dan Kakao (Kampung Suaran, Site Binungan). Namun untuk

    implementasi ini, banyak masyarakat yang berkeluh terkait minimnya peran yang dilakukan

    pemerintah dalam melakukan pendampingan padahal peran ini sangat penting, karena tidak selamanya

    masyarakat menggantungkan pada perusahaan. Di site lapangan masyarakat juga mengalami kendala

    terkait pemasaran (misalnya kasus petani Kakao di Kampung Suaran, Site Binungan). Minimnya akses

    pasar menyebabkan harga produk masyarakat menjadi sangat rendah dan dipermainkan oleh para

    tengkulak. Kemudian dalam kasus petani karet di Tanjung Perengat, Site Lati). Minimnya peran

    pendampingan yang dilakukan oleh pemerintah dapat juga dillihat dalam kasus pengembangan

    kelompok perikanan di Kampung Suaran, Site Binungan. Di Site Sambarata, miniminya peran

    pemerintah dapat dilihat dalam program pengembangan pendidikan untuk Kawasan Adat Terpencil

    yang dilakukan PKBM Pusaka Indonesia. Beberapa perusahaan sudah memberikan kontribusi melalaui

    program CSR mereka akan tetapi peran dari pemerintah belum begitu terlihat. Selain itu juga terlihat

    dalam koperasi usaha Kartini di Teluk Bayur. Peran-peran seperti pelatihan manajemen

    pengembangan usaha, pengembangan inovasi desain dan fasilitasi pameran sangat jarang dilakukan

    oleh pemerintah.

    Rencana Penutupan TambangRencana Penutupan Tambang (social mine closure)

    Secara konseptual, perencanaan pasca tambang PT Berau Coal telah dibuat tahun 2006 dan

    implementasi arah penutupan tambang telah dimulai tahun 2006 dengan model reklamasi lahan bekas

    tambang yang mengarah pada peruntukan tambang. Namun, perencanaan secara komprehensif baru

    disusun setelah adanya Permen ESDM nomer 18 Tahun 2008 mengenai reklamasi dan penutupan

    tambang hingga menghasilkan dokumen Rencana Pascatambang PTBC sampai tahun 2025 yang

    disetujui oleh Kementerian ESDM nomer 3076/30/DJB/2011 tanggal 5 September 2011. Misi

    pasca tambang PT Berau Coal adalah menciptakan kondisi pasca tambang yang memenuhi kriteria

    yang disepakati oleh pemangku kepentingan dengan tetap memperhatikan dan perundang-undangan.

    Proses perencanaan menghasilkan zona kawasan pasca tambang PT Berau Coal berupa interest zone,

    intensive zone dan buffer zone.Interest zoneadalah areal KBNK (Kawasan budidaya Non Kehutanan)

    yang aksesnya dekat dengan masyarakat dan berada luar kawasan pinjam pakai dimana tanaman

    kehutanan akan mendominasi arel ini. Buffer Zone merupakan kawasan penyangga dengn kawasan

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    34/38

    halaman 34 dari 38halaman

    kehutanan diharapkan dapat mengembalikan fungsi hutan dengan keanekaragaman flora maupun

    fauna. Sedangkan intensive zoneadalah areal yang akan dikelola saat proses penambangan selesai.

    Program pasca tambang yang telah ditetapkan pada masing-masing zonasi pengelolaan

    kawasan meliputi pemanfaatan lahan bekas tambang untuk area pemukiman, agrowisata, peternakan,

    perkebunan (tanaman keras), hutan produktif, perikanan air tawar, sumber air bersih dan pertanian,

    serta sarana olahraga dan rekreasi alam. Program penutupan tambang di PT Berau Coal untuk

    sementara baru dipusatkan di Site Binungan. Adapun program yang menjadi prioritas saat ini adalah :

    a. Pemanfaatan lahan reklamasi untuk tanaman perkebunan kakao yang dilakukan di interst zone.

    Pemilihan jenis komoditi ini dilandasi bahwa kakao menjadi komoditi unggulan daerah sekitar

    tambang Binungan dalam mendukung strategi program pembangunan ekonomi Kabupaten

    Berau yang berorientasi pada pengembangan agribisnis dan kepariwisataan,

    b. Pemanfaatan lahan reklamasi untuk kebuh buah-buahan (rambutan, jeruk, salak pondoh,

    kelengkeng, nanas, jambu air dan jenis buah-buahan lokal lainnya).

    c. Peternakan sapi potong pola pembibitan dengan sistem penggembalaan. Untuk program ini

    telah dilakukan kerjasama penelitian uji produktivitas rumput pakan ternak dam peningkatan

    SDM melalui manajemen kandang belajar di Kampung Birang kerjasama antara departemen

    Community Development PT Berau Coal dengan Loka penelitian Sapi potong, Pasuruan, Jawa

    Timur mulai tahun 2011.

    d. Budidaya perikanan air tawar pola pembesaran dengan sistem keramba apung pada embung

    air.

    e. Pemanfaatan embung air untuk penyediaan air bersih.

    f. Pengembangan Padang Golf Binungan pada lahan bekas tambang di H1 dan H3N menjadi

    Binungan Golf Course sebagai sarana olahraga dan rekreasi alam.

    Kewenangan utama pengelolaan program-program pasca tambang ini untuk sementara masih

    ada di bawah kewenangan Divisi Mineclosure yang nantinya setelah pilot project tersebut berhasil

    akan diserahkan kepada divisi community Development dalam pengembangannya ke masyarakat.

    Lesson Learned

    a. Apresiatif

    Ada beberapa lesson learned positif yang diambil dari program-program community

    development PT Berau Coal yaitu :

    1) Dilihat dari substansi program menunjukkan ada perkembangan positif. Meskipun

    program-program karitatif masih dominan akan tetapi saat ini sudah ada perkembangan

    program CSR yang lebih berorientasi pada pemberdayaan.

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    35/38

    halaman 35 dari 38halaman

    2) Proses perencanaan sudah partisipatif dengan melibatkan masyarakat sejak dari level

    kampung bekerjasama dengan FK-Pelita. Kemudian juga sudah ada sinkronisasi program

    dengan Bappeda sejak dari kecamatan.

    3) Dalam konteks perencanaan, social Mapping sudah ada, demikian juga renstra dan

    rencana kerja. Bupati menerbitkan SK Bupati Berau terkait program pengembangan

    masyarakat (SK Nomer 182 tahun 2012).

    4) Kompetensi Sumber Daya Manusia dan roadmap pengembangan kompetensi SDM

    terkait CSR sudah ada. Kualifikasi kompetensi staf yang ada di divisi comdev juga relatif

    baik.

    5) Proses pendampingan sudah melibatkan LCO (Local Community Organizer) yang lebih

    memiliki kompetensi dan professional. Sejak tahun 2012 sudah ada standarisasi dan

    kualifikasi untuk LCO minimal pendidikan S1. Saat ini ada 15 LCO yang melakukan

    pendampingan ke masyarakat.

    6) Dokumen monitoring dan evaluasi sudah ada. Demikian juga dengan studi persepsi

    kepusan masyarakat. Keberadaan dokumen ini tentunya menjadi bahan masukan dalam

    memperbaiki dan mengevaluasi program Community Development yang dilakukan

    perusahan.

    7) Dalam rangka penanganan konflik yang terjadi di masyarakat akibat aktivitas perusahaan,

    PT Berau Coal juga telah menyusun Standard Operasional Prosedur (SOP) untuk Bina

    Wilayah dan SOP Penanganan Konflik. Analisis stakeholder di setiap lokasi juga sudah

    dipetakan.

    b. Kritis

    1) Meskipun sudah ada perencanaan partisipatif akan tetapi sinkronisasi program PT Berau

    Coal dengan perusahaan lainnya belum ada sehingga ada beberapa program community

    development yang tumpang tindih dengan program dari perusahaan lainnya.

    2) Untuk substansi social mapping belum memuat secara detail per kampung terkait analisis

    stake holder untuk per pilar, identifikasi potensi dan masalah serta rekomendasi dan

    prioritas pengembangan program. Sistematika penyusunan social mapping juga belumterstruktur secara rapi sehingga perlu penyempurnaan agar mudah dipahami pelaksana dan

    stakeholder.

    3) Dalam konteks pelaksanaan, seringkali belum terbentuk sinergi yang tepat dengan

    pemerintah daerah karena perbedaan waktu dalam penetapan anggaran dan pencairan

    anggaran.

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    36/38

    halaman 36 dari 38halaman

    4) Dokumen monitoring dan evaluasi serta studi persepsi sudah adam akan tetapi tetapi belum

    dilaksanakan secara kontinyu dengan indicator yang sama. Hal ini menyebabkan

    perkembangan program comdev dan analisis before dan afther belum terpantau secara

    lebih jelas.

    5) Kompetensi pendamping/CDO/LCO terutama dalam pemahaman dan mengenai

    pendampingan yang berbeda serta cakupan wilayah pendampingan yang cukup luas

    berakibat pada kurangnya intensitas dan kualitas pendampingan.

    6) Ada beberapa potensi konflik yang dapat menimbulkan hambatan pengembangan Comdev

    dan perlu diantisipasi sejak dini . Misalnya : Di setiap site ditemukan : ada kecemburuan

    warga yang tidak mendapatkan program CSR/comdev dan anggaran Comdev tahun 2013

    belum ditetapkan kelompok penerimanya, sehingga menimbulkan kegelisahan masyarakat.

    Di Site Lati ditmukan potensi konflik berupa proses adaptasi masyarakat yang menempati

    Resettlement karena mereka memerlukan penyesuaian sosial ekonomi dan budaya dengan

    lingkungan yang baru.

    7) Banyak keluhan di masyarakat terkait dengan minimnya peran pemerintah dalam melakukan

    pendampingan. Padahal peran ini sangat penting, karena tidak selamanya masyarakat

    menggantungkan pada perusahaan.

    Agenda menuju penghidupan berkelanjutan

    Ada beberapa agenda menuju penghidupan berkelelanjutan yang dapat dilakukan dalam

    konteks pengembangan program Community Development dan program mineclosure.

    a. Program Community Development

    1) Institusi-institusi social ekonomi yang sudah terbentuk sebagai hasil program CSR/comdev

    perlu didorong membentuk institusi-institusi baru sehingga terwujud institusionalisasi

    program. Bentuk-bentuk pendampingan yang dapat dilakukan misalnya :

    a) Pendampingan dalam bentuk pembenahan mentalitas wirausaha, etos kerja dapat

    dilakukan, karena banyak masyarakat yang seringkali tidak sabar di dalam mengikuti

    proses pemberdayaan. Contoh dalam kasus petani karet di Tanjung Perangat (Site Lati),

    banyak anggota yang keluar sebelum memetik hasil. Kemudian pelatihan

    pengembangan inovasi dan desain. Misalnya : Koperasi Usaha Kartini di Teluk Bayur

    (Site Sambarata)

    b) Pendampingan dalam bentuk pelatihan manajemen pengembangan usaha dan studi

    banding. Dapat dilakukan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia lebih

    baik. Misalnya: dalam pengembangan koperasi Al Barokah di Kampung Merancang

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    37/38

    halaman 37 dari 38halaman

    Ilir dan Kelompok perikanan di Pulau Besing (Site Lati), pengembangan Rumah Pintar

    di Kampung Pegat Bukur, Sambaliung (Site Binungan),

    c) Pendampingan perlu dilakukan secara lebih kontinyu dengan menempatkan tenaga

    pendamping yang live in (tinggal) di lokasi dan professional. Misalnya : dalam kasus

    Resettlement di Kampung Sabakungan (Site Lati). Masyarakat sasaran merasakan

    kesulitan di dalam beradaptasi dengan mata pencaharian baru. Jika sebelumnya mereka

    memiliki pekerjaan merambah hutan, akan tetapi sekarang mereka harus bertani di

    lahan yang sudah disediakan oleh perusahaan.

    d) Pendampingan dalam bentuk pemasaran produk karena selama ini banyak

    dipermainkan oleh tengkulak (misalnya kasus petani kakao,petani jeruk di Site

    Binungan). Pelatihan-pelatihan pengelolaan budidaya pasca panen juga perlu untuk

    segera disiapkan sehingga tidak sekedar dijual dalam bentuk produk mentah. Misalnya

    untuk kasus petani jeruk nantinya dapat diajarkan pelatihan-pelatihan mengenai produk-

    produk minuman dari buah jeruk.

    e) Pendampingan dalam bentuk penguatan kelembagaan. Kelompok-kelompok yang sudah

    eksis dapat diberikan intervensi mengenai pelatihan-pelatihan manajemen kelembagaan.

    Pertemuan-pertemuan rutin yang sudah berjalan perlu diperkuat. Bagi kelompok-

    kelompok masyarakat yang belum memiliki agenda pertemuan rutin dapat didorong

    untuk melakukan hal tersebut. Misalnya dalam kasus Kemas Basinang (Site

    Sambarata), perlu menyelenggarakan pertemuan dengan kelompok-kelompok industri

    rumah tangga yang menjadi anggotanya.

    2) Program-program Comdev yang terkait ekonomi seyogyanya juga didorong agar

    mendorong peningkatan ekonomi masyarakat secara signifikan. Dengan demikian,

    diharapkan masyarakat terdorong untuk menekuni program ini secara baik. Contoh pada

    kasus Bantuan perikanan alat tangkap di Kecamatan Suaran (Site Binungan), karena

    penghasilan yang diperoleh dari program jumlahnya hanya berkisar sebesar kebutuhan

    hidup normatif, sehingga sulit bagi masyarakat anggota untuk meningkatkan taraf hidup

    secara signifikan. Hal ini juga menyebabkan beberapa anggota keluar dari kelompok.

    3) Agar program-program community development dapat lebih optimal, maka perlu

    penambahan jumlah LCO dan peningkatan kapasitas LCO. Agar program lebih fokus

    idealnya, satu kampung seharusnya dipegang oleh satu LCO karena lokasi sasaran yang

    dijangkau juga sangat besar yaitu 38 kampung dengan jarak yang cukup jauh dan saat ini

  • 8/12/2019 131228120855PT. Berau Coal - Site Binungan

    38/38

    hanya didampingi oleh 15 LCO. Sedangkan peningkatan kapasitas LCO dapat dilakukan

    dengan melakukan berbagai bentuk kegiatan pelatihan. Misalnya Pelatihan teknis

    pemberdayaan masyarakat, perencanaan partisipatif dan pelatihan kewirausahaan.

    4) Di level daerah perlu didorong forum CSR antar perusahaan ehingga diharapkan akan

    menjadi wadah untuk sinkronisasi perencanaan dan implementasi program agar tidak

    tumpang tindih.

    Program Mineclosure

    1) Integrasi antar stakeholder yang mendukung program penghidupan sosial yang

    berkelanjutan perlu lebih dioptimalkan. Di level daerah sebenarnya perlu didorong agar

    terwujud Forum CSR lintas/antar perusahaan khususnya perusahaan-perusahaan yang

    terkait tambang sehingga diharapkan muncul persepsi yang sama terkait program CSR dan

    penghidupan social berkelanjutan.

    2) Pendampingan dan riset-siset yang lebih intens terhadap program-program mineclosure

    yang ada di area tambang. Misalnya dalam kasus penggemukan sapi di area tambang Site

    Binungan masih ditemukan beberapa sapi dan anak sapi yang meninggal. Integrasi dan

    koordinasi antara divisi mineclosure dan divisi community development perlu untuk

    diperkuat sehingga program-program yang sudah dilaksanakan di mineclosure ini benar-

    benar dapat digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.

    3) Saat ini, sudah ada program-program pengembangan kakao untuk masyarakat. Dalam

    konteks penggantian lahan untuk program pertambangan , belum ada program yang secara

    khusus diperuntukkan bagi masyarakat yang terkenda dampak pembukaan tambang (karena

    kebun dan ladangnya) digunakan untuk tambang. Idealnya perlu ada program-program

    khusus untuk me