BAB II Esdl Terumbu Karang Kel 6

17
BAB II ISI 2.1. Pengertian Eksplorasi Eksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau melakukan penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (eksplorasi minyak bumi), gas alam, batubara, mineral, gua, air, ataupun informasi. Pengertian eksplorasi di "Abad Informasi dan Spiritual" saat ini, juga meliputi tindakan pencarian akan pengetahuan yang tidak umum atau pencarian akan pengertian metafisika-spiritual; misalnya tentang kesadaran (consciousness), cyberspace atau noosphere. Istilah ini dapat digunakan pula untuk mengambarkan masuknya budaya suatu masyarakat untuk pertama kalinya ke dalam lingkungan geografis atau budaya dari masyarakat lainnya. Meskipun eksplorasi telah terjadi sejak awal keberadaan manusia, kegiatan eksplorasi dianggap mencapai puncaknya pada saat terjadinya Abad Penjelajahan, yaitu ketika para pelaut Eropa menjelajah ke seluruh penjuru dunia untuk menemukan berbagai daerah dan budaya baru. Dalam konteks riset ilmiah, eksplorasi adalah salah satu dari tiga bentuk tujuan riset, sedangkan tujuan lainnya ialah penggambaran (deskripsi) dan 4

description

bab 2

Transcript of BAB II Esdl Terumbu Karang Kel 6

BAB IIISI2.1. Pengertian EksplorasiEksplorasi, disebut juga penjelajahan atau pencarian, adalah tindakan mencari atau melakukan penjelajahan dengan tujuan menemukan sesuatu; misalnya daerah tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi (eksplorasi minyak bumi), gas alam, batubara, mineral, gua, air, ataupun informasi. Pengertian eksplorasi di "Abad Informasi dan Spiritual" saat ini, juga meliputi tindakan pencarian akan pengetahuan yang tidak umum atau pencarian akan pengertian metafisika-spiritual; misalnya tentang kesadaran (consciousness), cyberspace atau noosphere.Istilah ini dapat digunakan pula untuk mengambarkan masuknya budaya suatu masyarakat untuk pertama kalinya ke dalam lingkungan geografis atau budaya dari masyarakat lainnya. Meskipun eksplorasi telah terjadi sejak awal keberadaan manusia, kegiatan eksplorasi dianggap mencapai puncaknya pada saat terjadinya Abad Penjelajahan, yaitu ketika para pelaut Eropa menjelajah ke seluruh penjuru dunia untuk menemukan berbagai daerah dan budaya baru.Dalam konteks riset ilmiah, eksplorasi adalah salah satu dari tiga bentuk tujuan riset, sedangkan tujuan lainnya ialah penggambaran (deskripsi) dan penjelasan (eksplanasi). Dalam hal ini, eksplorasi adalah usaha untuk membentuk pengertian umum dan awal terhadap suatu fenomena.Sebagai contoh riset yang dilakukan oleh para mahasiswa Universitas Bangka Belitung untuk mengetahui kondisi sebenarnya daerah ekosistem terumbu karang (coral reef) di hampir seluruh daerah ekosistem terumbu karang yang ada di daerah Bangka Belitung. Dimana hasil riset ini menemukan bahwa banyak ekosistem terumbu karang terancam dari kerusakan akibat eksploitasi penambangan timah di laut secara berlebihan. Degradasi terumbu karang (coral reef) yang parah ini berdampak pada turunnya produksi perikanan tangkap, semakin kecilnya ukuran ikan yang tertangkap,semakin jauhnya daerah penangkapan (fishing ground). Hal ini mendorong meningkatnya biaya produksi sehingga mengurangi rente sumberdaya (resource rent) yang menyebabkan rendahnya pendapatan nelayan khususnya nelayan skala kecil. Jika hal ini terus terjadi maka kesejahteraan masyarakat nelayan akan terancam. Padahal, terumbu karang (coral reef) mampu mendukung kehidupan ribuan penduduk Pulau Bangka, khususnya dalam sektor perikanan dan pariwisata. Dari 1 km2 terumbu karang yang sehat, dapat diperoleh 20 ton ikan yang cukup untuk memberi makan 1.200 orang di wilayah pesisir setiap tahun.

2.2. Pengertian Terumbu KarangTerumbu karang adalah sekumpulanhewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebutzooxanhellae. Hewan karang bentuknya aneh, menyerupai batu dan mempunyai warna dan bentuk beraneka rupa. Hewan ini disebut polip, merupakan hewan pembentuk utama terumbu karang yang menghasilkan zat kapur. Polip-polip ini selama ribuan tahun membentuk terumbu karang. Zooxanthellae adalah suatu jenis algae yang bersimbiosis dalam jaringan karang. Zooxanthellae ini melakukan fotosintesis menghasilkan oksigen yang berguna untuk kehidupan hewan karang. Di lain fihak, hewan karang memberikan tempat berlindung bagi zooxanthellae. Dengan pengertian lain Terumbu karang adalah karang yang terbentuk dari kalsium karbonat koloni kerang laut yang bernama polip yang bersimbiosis dengan organisme miskroskopis yang bernamazooxanthellae. Terumbu karang bisa dikatakan sebagai hutan tropis ekosistem laut (Romimohtarto, 2001). Dalam ekosistem terumbu karang ada karang yang keras dan lunak. Karang batu adalah karang yang keras disebabkan oleh adanya zat kapur yang dihasilkan oleh binatang karang. Melalui proses yang sangat lama, binatang karang yang kecil (polyp) membentuk kolobi karang yang kental, yang sebenarnya terdiri atas ribuan individu polyp. Karang batu ini menjadi pembentuk utama ekosistem terumbu karang. Walaupun terlihat sangat kuat dan kokoh, karang sebenarnya sangat rapuh, mudah hancur dan sangat rentan terhadap perubahan lingkungan.Istilah terumbu karang tersusun atas dua kata, yaitu terumbu dan karang, yangapabila berdiri sendiri akan memiliki makna yang jauh berbeda bila kedua kata tersebut digabungkan. Istilah terumbu karang sendiri sangat jauh berbeda dengan karang terumbu, karena yang satu mengindikasikan suatu ekosistem dan kata lainnya merujuk pada suatu komunitas bentik atau yang hidup di dasar substrat. Berikut ini adalah definisi singkat dari terumbu, karang, karang terumbu, dan terumbu karang Terumbu Reef Endapan masif batu kapur (limestone), terutama kalsium karbonat (CaCO3), yang utamanya dihasilkan oleh hewan karang dan biota- biota lain yang mensekresi kapur, seperti alga berkapur dan moluska. Konstruksi batu kapur biogenis yang menjadi struktur dasar suatu ekosistem pesisir.Dalam dunia navigasi laut, terumbu adalah punggungan laut yang oleh batu karang atau pasir di dekat permukaan air. Karang CoralDisebut juga karang batu (stony coral), yaitu hewan dari Ordo Scleractinia, yang mampu mensekresi CaCO3. Hewan karang tunggal umumnya disebut polip. Karang terumbuPembangun utama struktur terumbu, biasanya disebut juga sebagai karang hermatipik (hermaty piccoral).Berbeda dengan batu karang (rock),yang merupakan benda mati.Terdapat ribuan spesies yang hidup disekitar terumbu karang, tetapi hanya sedikit yang menghasilkan kalsium karbonat. Organisme pembentuk terumbuu karang yang paling penting adalah hewan karang. Hewan berkarang bersimbiosis dengan zooxanthella.Zooxanthella adalah jenis dinoflagellata yang umumnya berwarna kuning kecoklat-coklatan.. Alga ini juga hidup bersimbiosis dengan hewan-hewan lain di terumbu karang.Hewan karang mempunyai tentakel (tangan-tangan) untuk menangkap plankton sebagai sumber makanannya, Namun, sumber nutrisi utama hewan karang sebenarnya berasal dari proses fotosintesa zooxanthellae (hampir 98%). Selain itu, zooxanthellae memberi warna pada hewan karang yang sebenarnya hampir transparan. Timbal baliknya, karang menyediakan tempat tinggal dan berlindung bagi sang alga

2.3. Jenis Terumbu KarangAda dua jenis terumbu karang yaitu terumbu karang keras (hard coral) dan terumbu karang lunak (soft coral). Terumbu karang keras (seperti brain coral dan elkhorn coral) merupakan karang batu kapur yang keras yang membentuk terumbu karang. Terumbu karang lunak (seperti sea fingers dan sea whips) tidak membentuk karang. Terdapat beberapa tipe terumbu karang yaitu terumbu karang yang tumbuh di sepanjang pantai di continental shelf yang biasa disebut sebagai fringing reef, terumbu karang yang tumbuh sejajar pantai tapi agak lebih jauh ke luar (biasanya dipisahkan oleh sebuah laguna) yang biasa disebut sebagai barrier reef dan terumbu karang yang menyerupai cincin di sekitar pulau vulkanik yang disebut coral atoll.

2.4. ekosistem Terumbu KarangTerumbu karang beserta ekositem lainnya seperti lamun, mangrove dan plankton merpakan ekositem yang kaya dengan potensi yang besar. Terumbu karang karang merupakan struktur terbesar dan tertua di dunia yang tumbuhnya hanya beberapa mm saja pertahun, hal ini tergantung dengan kondisi perairan juga. Diperkirakan terumbu karang yang ada di indonesia adalah bentukan dari karang yang tumbuh sekitar 450 juta tahun yang lalu. Ekosistem ini terdapat di laut dangkal yang hangat dan bersih dan merupakan ekosistem yang sangat penting dan memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Biasanya tumbuh di dekat pantai di daerah tropis dengan temperatur sekitar 21-30C. Terumbu karang merupakan sumber makanan dan obat-obatan dan melindungi pantai dari erosi akibat gelombang laut. Terumbu karang memberikan perlindungan bagi hewan-hewan dalam habitatnya termasuk sponge, ikan (kerapu, hiu karang,clown fish, belut laut, dll), ubur-ubur, bintang laut, udang-udangan, kura-kura, ular laut, siput laut, cumi-cumi atau gurita, termasuk juga burung-burung laut yang sumber makanannya berada di sekitar ekosistem terumbu karang. Ekosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh biota lautpenghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar lainnya seperti jenis jenis moluska, krustasea, ekhinodermata, polikhaeta, porifera, dan tunikata serta biota-biota lain yang hidup bebas di perairan sekitarnya, termasuk jenis-jenis plankton dan jenis-jenis nekton.

2.5. Anatomi KarangMenurut Nybakken (1986) Karang atau disebut polip memiliki bagian-bagian tubuh terdiri dari.1. Mulut dikelilingi oleh tentakel yang berfungsi untuk menangkap mangsa dari perairan serta sebagai alat pertahanan diri.2. ronggatubuh (coelenteron) yang juga merupakan saluran pencernaan (gastrovascul)3. Dua lapisan tubuh yaitu ektodermis dan endodermis yang lebih umum disebut gastrodermis karena berbatasan dengan saluran pencernaan.

Di antara kedua lapisan terdapat jaringan pengikat tipis yang disebut mesoglea. Jaringan ini terdiri dari sel-sel, serta kolagen, dan mukopolisakarida. Pada sebagian besar karang, epidermis akan menghasilkan material guna membentuk rangka luar karang. Material tersebut berupa kalsium karbonat (kapur). Bertempat di gastrodermis, hidup zooxanthellae yaitu alga uniseluler dari kelompok Dinoflagelata, dengan warna coklat atau coklat kekuning-kuningan.

2.6. Cara Makan KarangKarang memiliki dua cara untuk mendapatkan makan, yaitu :1. Menangkap zooplankton yang melayang dalam air.2. Menerima hasil fotosintesis zooxanthellae.Ada pendapat para ahli yang mengatakan bahwa hasil fotosintesis zooxanthellae yang dimanfaatkan oleh karang, jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan proses respirasi karang tersebut. Sebagian ahli lagi mengatakan sumber makanan karang 75-99% berasal dari zooxanthellae.

2.7. Peran dan fungsi terumbu Karang.Menurut Nybakken (1997) peran dan fungsi terumbu karang mempunyai peranan yang sangat strategis dalam menunjang kehidupan spesies laut yang mendiami terumbu karang, beberapa manfaat terumbu karang adalah. Pelindung ekosistem pantai. Terumbu karang akan menahan dan memecah energi gelombang sehingga mencegah terjadinya abrasi dan kerusakan di sekitarnya. Rumah bagi banyak jenis mahluk hidup dilaut. Terumbu karang bagaikan oase di padang pasir untuk lautan. Karenanya banyak hewan dan tanaman yang berkumpul di sini untuk mencari makan, memijah, membesarkan anaknya, dan berlindung. Bagi manusia, ini artinya terumbu karng mempunyai potensial perikanan yang sangat besar, baik untuk sumber makanan maupun mata pencaharian mereka. Diperkirakan, terumbu karang yang sehat dapat menghasilkan 25 ton ikan per tahunnya. Sekitar 500 juta orang di dunia menggantungkan nafkahnya pada terumbu karang, termasuk didalamnya 30 juta yang bergantung secara total pada terumbu karang sebagai penhidupan. Sumber obat-obatan Pada terumbu karang banyak terdapat bahan-bahan kimia yang diperkirakan bisa menjadi obat bagi manusia. Saat ini banyak penelitian mengenai bahan-bahan kimia tersebut untuk dipergunakan untuk mengobati berbagai manusia. ObjekwisataTerumbu karang yang bagus akan menarik minat wisatawan sehingga meyediakan alternatif pendapatan bagi masyarakat sekitar. Diperkirakan sekitra 20 juta penyelam , menyelam dan menikmati terumbu karang per tahun. Daerah Penelitian. Penelitian akan menghasilkan informasi penting dan akurat sebagai dasar pengelolaan yang lebih baik. Selain itu, masih banyak jenis ikan dan organisme laut serta zat-zat yang terdapat di kawasan terumbu karang yang belum pernah diketahui manusia sehingga perlu penelitian yang lebih intensif untuk mengetahui misteri laut tersebut. Mempunyai nilai spiritual Bagi banyak masyarakat, laut adalah daerah spiritual yang sangat penting, Laut yang terjaga karena terumbu karang yang baik tentunya mendukung kekayaan spiritual ini.

2.8. Faktor Pembatas Terumbu KarangEkosistem terumbu karang dapat berkembang dengan baik apabila kondisilingkunganperairanmendukungpertumbuhankarang.a) SuhuSecara global, sebarang terumbu karang dunia dibatasi oleh permukaan laut yang isoterm pada suhu 20 C, dan tidak ada terumbu karang yang berkembang di bawah suhu 18 C. Terumbu karang tumbuh dan berkembang optimal pada perairan bersuhu rata-rata tahunan 23-25 C, dan dapat menoleransi suhu sampai dengan 36-40C.b) SalinitasTerumbu karang hanya dapat hidup di perairan laut dengan salinitas normal 3235 . Umumnya terumbu karang tidak berkembang di perairan laut yang mendapat limpasan air tawar teratur dari sungai besar, karena hal itu berarti penurunan salinitas. Contohnya di delta sungai Brantas (JawaTimur).Disisi lain, terumbu karang dapat berkembang di wilayah bersalinitas tinggi seperti Teluk Persia yang salinitasnya 42%c) .Cahaya dan KedalamanKedua faktor tersebut berperan penting untuk kelangsungan proses fotosintesis oleh zooxantellae yang terdapat di jaringan karang. Terumbu yang dibangun karang hermatipik dapat hidup di perairan dengan kedalaman maksimal 50-70 meter, dan umumnya berkembang di kedalaman 25 meter atau kurang. Titik kompensasi untuk karang hermatipik berkembang menjadi terumbu adalah pada kedalaman dengan intensitas cahaya 15-20% dari intensitas di permukaan.d) GelombangGelombang merupakan faktor pembatas karena gelombang yang terlalu besar dapat merusak struktur terumbu karang, contohnya gelombang tsunami. Namun demikian, umumnya terumbu karang lebih berkembang di daerah yang memiliki gelombang besar. Aksi gelombang juga dapat memberikan pasokan air segar, oksigen, plankton, dan membantu menghalangi terjadinya pengendapan pada koloni atau polip karang.e) ArusFaktor arus dapat berdampak baik atau buruk. Bersifat positif apabila membawa nutrien dan bahan-bahan organik yang diperlukan oleh karang dan zooxanthellae, sedangkan bersifat negatif apabila menyebabkan sedimentasi di perairan terumbu karang dan menutupi permukaan karang sehingga berakibat pada kematian karang.Pertumbuhan karang dan perkembangan terumbu.

2.9. Ancaman Terumbu KarangAncaman utama yang tercatat adalah: pembangunan daerah pesisir, polusi laut, sedimentasi dan pencemaran dari darat, overfishing (penangkapan sumberdaya berlebih), destruktif fishing (penangkapan ikan dengan cara merusak), dan pemutihan karang ( coral bleaching ) akibat pemanasan global.Dalam beberapa tahun terakhir tekanan terhadap terumbu karang semakin bervariasi dan juga semakin meningkat secara kuantitas maupun kualitas. Kejadian gempa bumi yang melanda lautan Indonesia pada 2004 juga mengakibatkan kerusakan pada terumbu namun tidak dapat dibandingkan dengan kerusakan yang disebabkan oleh manusia. Dampak langsung dari perubahan iklim juga semakin banyak terjadi pada banyak terumbu karang. Dari analisis diperkirakan pada 2015, sekitar 50% populasi dunia hidup di sepanjang pesisir, sebuah bahaya yang sangat besar terhadap masa depan terumbu karang. Peningkatan kebutuhan pangan, komersialisasi aktifitas perikanan, dan krisis ekonomi global akan berujung pada penangkapan berlebih dan penurunan stok perikanan terutama di negara-negara miskin.

2.10. Sebaran Terumbu KarangTerumbu karang ditemukan di sekitar 100 negara dan merupakan rumah tinggal bagi 25% habitat laut. Terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat rentan di dunia. Dalam beberapa dekade terakhir sekitar 35 juta hektar terumbu karang di 93 negara mengalami kerusakan. Ketika terumbu karang mengalami stres akibat temperatur air laut yang meningkat, sinar ultraviolet dan perubahan lingkungan lainnya, maka ia akan kehilangan sel alga simbiotiknya. Akibatnya warnanya akan berubah menjadi putih dan jika tingkat ke-stres-annya sangat tinggi dapat menyebabkan terumbu karang tersebut mati. Beberapa tempat tumbuhnya terumbu karang adalah pantai timur Afrika, pantai selatan India, Laut Merah, lepas pantai timur laut dan baratl laut Australia hingga ke Polynesia. Terumbu karang juga terdapat di pantai Florida, Karibia dan Brasil. Terumbu karangterbesar adalah Great Barier Reef di lepas pantai timur laut Australis dengan panjang sekitar 2000 km. Jika laju kerusakan terumbu karang tidak menurun, maka diperkirakan pada beberapa dekade ke depan sekitar 70% terumbu karang dunia akan mengalami kehancuran. Kenaikan temperatur air laut sebesar 1 hingga 2 oC dapat menyebabkan terumbu karang menjadi stres dan menghilangkan organisme miskroskopis yang bernama zooxanthellae yang merupakan pewarna jaringan dan penyedia nutrient-nutrien dasar. Jika zooxanthellae tidak kembali, maka terumbu karang tersebut akan mati. Terumbu karang di dunia diperkirakan mencapai 284.300 km2 yang biasanya kebanyakan di daerah tropis (Bachtiar, 2001).

BAB IIIPENUTUP5.1 Kesimpulan1. Terumbu karang adalah ekosistem yang khas terdapat didaerah tropis yang hidup di dasar perairan.2. Terumbu karang mempunyai nilai ekologis dan ilai ekonomi yang tinggi dikarenakan terumbu karang merupakan tempat spesies laut berkumpul.3. Faktor-faktor pembatas terumbu karang adalah suhu, kecerahan, gelombang, salinitas dan arus.4. Kondisi terumbu karang sekarang sekarang berada dalam kondisi rusak dikarenakan karena adanya peningkatan suhu global dan eksploitasi sumber daya laut yang berlebihan.5. Terumbu karang sangat banyak manfaatnya, sehingga perlu daya dukung untuk memelihara dan melindungi ekosistem terumbu karang dari kerusakan.

5.2 SaranAdapun saran dalam pembuatan makalah tentang ekplorasi sumberdaya laut khusunya tentang terumbu karang adalah sebagai berikut :1. Diperlukan upaya pembelajaran dan penelitian untuk mengetahui jenis terumbu karang.2. Diperlukan upaya memelihara terumbu karang agar tidak rusak demi menjaga kelestarian terumbu karang.

DAFTAR PUSTAKA

Baachtiar. 2001. Pengelolaan Terumbu Karang. Puasat Kajian Kelautan. Universitas Mataram: NTB.

Dahuri, R. 2006. Pedoman Pelaksanaan Transplantasi Karang, Direktorat Konser vasi dan Taman Nasional Laut. Ditjen KP3K :Jakarta.

_______(a), R.. 2003. Keanekragaman Hayati Laut. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

_______(b), R. Rais J., Ginting S.P., Sitepu. M.J., 1996. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita : Jakarta.

Nybakken, James. W. 1986. Biologi Laut : Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia : Jakarta.

Romimohtarto, K dan S. Juwana. 2001. Biologi Laut: Ilmu Pengetahuan tentang Biota Laut. Puslitbang Oseanologi LIPI: Jakarta.

4