BAB II DESKRIPSI TEORI - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/1463/2/BAB II.pdfdipengaruhi dan...

29
11 BAB II DESKRIPSI TEORI A. Pengertian Pemimpin Pendidikan Sebelum penulis uraikan tentang pengertian pemimpin pendidikan di Indonesia, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu pengertian kepemimpinan pendidikan. Kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” yang mempunyai arti bimbing. memimpin” berarti: 1) memegang tangan sambil berjalan; 2) menunjukkan jalan; mengetuai, mengepalai; 3) melatih (mendidik, mengajar dsb). pemimpin, mempunyai artiorang yang memimpin, (juga dalam arti kiasan seperti penuntun, pengajar, pemuka, kepala pasukan dsb). Kepemimpinanberarti perihal pemimpin, cara memimpin. 1 Dalam Bahasa Inggris, kepemimpinan disebut dengan leadership, sedangkan dalam Bahasa Arab disebut dengan istilah khilafah, imaroh, ziamah, imamah. Secara etimologi kepemimpinan berarti daya memimpin atau kualitas sesorang pemimpin atau tindakan dalam memimpin itu sendiri. 2 Mendefinisikan kepemimpinan merupakan suatu masalah yang kompleks dan sulit, karena sifat dasar kepemipinan itu sendiri memang sangat kompleks. Akan tetapi, perkembangan ilmu saat ini telah membawa banyak kemajuan sehingga pemahaman tentang kepemimpinan menjadi lebih sistematis dan objektif. Kepemimpian melibatkan hubungan pengaruh yang 1 Departemen Pendidikan Nasional, 2014, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT Gramedia, Cet. VII. Edisi IV, hlm. 1075. 2 Muhadi Zaenuddin dkk, 2005, Studi Kepemimpinan Islam, Semarang: Putra Mediatama Press, hlm. 1

Transcript of BAB II DESKRIPSI TEORI - eprints.unisnu.ac.ideprints.unisnu.ac.id/1463/2/BAB II.pdfdipengaruhi dan...

11

BAB II DESKRIPSI

TEORI

A. Pengertian Pemimpin Pendidikan

Sebelum penulis uraikan tentang pengertian pemimpin pendidikan di

Indonesia, maka perlu dijelaskan terlebih dahulu pengertian kepemimpinan

pendidikan. Kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” yang

mempunyai arti bimbing. “memimpin” berarti: 1) memegang tangan sambil

berjalan; 2) menunjukkan jalan; mengetuai, mengepalai; 3) melatih

(mendidik, mengajar dsb). “pemimpin”, mempunyai artiorang yang

memimpin, (juga dalam arti kiasan seperti penuntun, pengajar, pemuka,

kepala pasukan dsb). “Kepemimpinan” berarti perihal pemimpin, cara

memimpin.1

Dalam Bahasa Inggris, kepemimpinan disebut dengan leadership,

sedangkan dalam Bahasa Arab disebut dengan istilah khilafah, imaroh,

ziamah, imamah. Secara etimologi kepemimpinan berarti daya memimpin

atau kualitas sesorang pemimpin atau tindakan dalam memimpin itu sendiri.2

Mendefinisikan kepemimpinan merupakan suatu masalah yang

kompleks dan sulit, karena sifat dasar kepemipinan itu sendiri memang

sangat kompleks. Akan tetapi, perkembangan ilmu saat ini telah membawa

banyak kemajuan sehingga pemahaman tentang kepemimpinan menjadi lebih

sistematis dan objektif. Kepemimpian melibatkan hubungan pengaruh yang

1 Departemen Pendidikan Nasional, 2014, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:PT Gramedia, Cet. VII. Edisi IV, hlm. 1075.

2 Muhadi Zaenuddin dkk, 2005, Studi Kepemimpinan Islam, Semarang: Putra MediatamaPress, hlm. 1

22

mendalam yang terjadi di antara orang-orang yang menginginkan perubahan

yang signifikan, dan perubahan tersebut mencerminkan tujuan yang dimiliki

bersama oleh pemimpin dan pengikutnya (bawahan).

Dalam buku “Management, A Guide to Executive Command” yang

ditulis James M. Black menyatakan:

“ Leadership is capability of persuading others to work togetherdirection as a team to accomplish certain designated objectives”(kepemimpinan adalah kemampuan meyakinkan orang lain supayabekerja sama di bawah pimpinannya sebagai suatu tim untukmencapai atau melakukan suatu tujuan tertentu”. 3

Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan

sifat-sifat kepribadian, termasuk di dalamnya kewibawaaan, untuk dijadikan

sebagai sarana dalam rangka meyakinkan orang yang dipimpinnya agar

mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta tidak

merasa terpaksa.4

Kepemimpinan itu adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh

seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun,

menggerakan dan kalau perlu memaksa orang lain agar ia menerima pengaruh

itu dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian tujuan-

tujuan tertentu.5

Kepemimpinan atau leadership merupakan seni dan ketrampilan orang

dalam memanfaatkan kekuasaanya untuk mempengaruhi orang lain agar

melaksanakan aktivitas tertentu yang diarahkan pada tujuan yang telah

3 Veithzal Rivai dkk., 2013, Islamic Leadership, Jakarta: BumiAksara, Cet. II, hlm. 1064 Ngalim Purwanto, 2003, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2003, hlm. 36.5 Seokarto Indrafachrudin dkk., 1983, Pengantar Kepemimpinan Pendidikan , Surabaya:

Usana Offset Printing, hlm. 23.

33

ditetapkan. Memimpin adalah mengerjakan niat demi tujuan tertentu, tetapi

yang dilaksanakan orang lain. Orang yang dipimpin adalah yang diperintah,

dipengaruhi dan diatur oleh ketentuan yang berlaku secara formal ataupun

non formal.6

Menurut Athoilah kepemimpinan merupakan sifat dari pemimpin

dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya serta tanggung jawabnya secara

moral dan legal formal atas seluruh pelaksanaan wewenangnya yang telah

didelegasikan kepada orang-orang yang dipimpinnya. Kepemimpinan dapat

juga diartikan sebagai manifestasi pengaruh yang melekat pada jiwanya.

Pengaruh tersebut ada yang dibentuk oleh persyaratan formal dan bisa juga

bisa pembawaan jiwanya.7

Dari beberapa definisi tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

kepemimpinan adalah seni dan ketrampilan orang dalam memanfaatkan

kekuasaanya untuk mempengaruhi orang lain agar melaksanakan aktivitas

tertentu yang diarahkan pada tujuan yang telah ditetapkan. Memimpin adalah

mengerjakan niat demi tujuan tertentu, tetapi yang dilaksanakan orang lain

agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan

kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta tidak

merasa terpaksa.

Dalam konteks pendidikan di Indonesia, kepemimpinan pendidikan,

menurut Dirawat adalah suatu kemampuan dan proses mempengaruhi,

mengkoordinir, dan menggerakkan orang-orang lain yang ada hubungan

dengan pengembangan ilmu pendidikan dari pelaksanaan pendidikan dan

6 U. Saefullah, 2012, Manajemen Pendidikan Islam, Bandung: Pustaka Setia, hlm. 1397 Ibid.

44

pengajaran, agar supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan dapat lebih

efesien dan efektif didalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan dan

pengajaran. 8

Kepemimpinan merupakan motor atau daya penggerak daripada semua

sumber-sumber, dan alat yang tersedia bagi suatu organisasi. Pendidikan

sendiri adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian

diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-undang

Sisdiknas. Nomor 20 Tahun 2003 ).

Secara umum kepemimpinan pendidikan dapat diartikan sebagai

kepemimpinan yang diterapkan dalam bidang pendidikan. Pengertian

kepemimpinan itu sendiri pada dasarnya mempunyai sifat yang umum dan hal

itu juga dapat berlaku dalam bidang pendidikan. Secara lebih khusus bila

diterapkan pada organisasi pendidikan seperti sekolah, maka kepemimpinan

dalam tataran organisasi sekolah akan berkaitan dengan kepemimpinan

kepala sekolah (school leader/principal). Hal ini disebabkan kepala sekolah

merupakan orang yang punya otoritas dalam mengelola sekolah guna

mencapai tujuan yang telah ditentukan. 9

8 Hefniy Rozak, 2014, Kepemimpinan Pendidikan dalam Al-Qur'an, Tinjauan Sakralitas,Profanitas dan Gabungan, Yogyakarta: Teras, hlm. 11

9 Uhar Suharsapura, 2013, Administrasi Pendidikan, Bandung: PT. Refika Aditama, hlm.147

2020

Kepemimpinan dalam pendidikan hakikatnya melibatkan banyak

stakeholder yang sangat berperan penting dalam kelangsungan proses

pengembangan kualitas pendidikan, diantaranya:

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah pengelola pendidikan di sekolah secara

keseluruhan dan kepala sekolah adalah pemimpin formal pendidikan di

sekolahnya.

2. Guru

Guru adalah pemimpin yang menentukan kondisi kenyamanan proses

belajar mengajar di dalam kelas. Guru adalah pemimpin yag menciptakan

siswa yang berkualitas.

3. Orang tua / Masyarakat

Orang tua adalah motivator peserta didik untuk selalu hadir dalam proses

pembelajaran.10

Dari uraian diatas, dapat penulis simpulkan bahwa kepemimpinan

pendidikan adalah suatu kemampuan untuk mendorong atau mempengaruhi

dalam lingkup penggerakan pelaksanaan pendidikan demi tercapainya tujuan

pendidikan secara efektif dan efisien atau kemampuan dan proses

mempengaruhi, mengkoordinir, dan menggerakkan orang-orang lain yang ada

hubungan dengan pengembangan ilmu pendidikan dari pelaksanaan

pendidikan dan pengajaran, agar supaya kegiatan-kegiatan yang dijalankan

dapat lebih efesien dan efektif di dalam pencapaian tujuan-tujuan pendidikan

dan pengajaran.

10 Asep Suryana, 2010, Kepemimpinan Dalam Pendidikan, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada Jakarta, hlm. 13

2121

Sedangkan yang dimaksud dengan pemimpin atau leader adalah

orang yang bertugas memimpin dalam sebuah organisasi. Dialah orang yang

memanage organisasi tersebut agar dapat berjalan dengan baik. Dialah orang

yang bertanggung jawab atas berhasil atau tidaknya sebuah organissi yang

dipimpinnya.11

Dalam bahasa Indonesia “pemimpin” sering disebut pengulu,

pemuka, pelopor, pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak,

ketua, kepala, penuntun, raja, dan lain sebagainya. Sedangkan istilah

memimpin digunkan dalam konteks hasil penggunaan peran seseorang

berkaitan dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai

cara. Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan

kelebihan, khususnya kecakapan/kelebihan di satu bidang, sehingga dia

mampu mempengaruhi orang-orang lain, untuk bersama-sama melakukan

aktifitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. 12

Berkaitan dengan pegertian pemimpin, dalam Bahasa Arab, kata yang

sering dihubungkan dengan kepemimpinan adalah ra’in, yang diambil dari

hadis Nabi Muhammad SAW., kullukum ra’in wa kullukum mas’ullun an

ra’iyyatihi (setiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu bertanggung

jawab atas kepemimpinanmu). Jadi pemimpin adalah ra’in. Ra’in arti

asalnya adalah gembala. Seorang pemimpin ibarat seorang penggembala yang

harus membawa ternaknya ke padang rumput dan menjaganya agar tidak

diserang serigala.13

11 Muhadi Zaenuddin dkk., 2005, Studi Kepemimpinan Islam, Semarang: Putra MediatamaPress, hlm. 7

12 Kartini Kartono, 1994, Pimpinan dan Kepemimpinan, Jakarta: Rajawali Press, hlm. 181.13 U. Saefullah, Op. Cit.

2222

Pemimpin juga diartikan dengan kata imam, yang berarti di depan.

Kata ini memiliki arti yang sama dengan kata umm, yang berarti ibu. Seorang

imam atau pemimpin harus memiliki sifat seorang ibu, penuh kasih sayang

dalam membimbing dan mengendalikan umat.14

Sedangkan yang dimaksud dengan pemimpin pendidikan tentunya

adalah orang yang memimpin dalam bidang pendidikan. Kepemimpinan

dalam pendidikan hakikatnya melibatkan banyak stakeholder yang sangat

berperan penting dalam kelangsungan proses pengembangan kualitas

pendidikan diantaranya, kepala sekolah, guru, orang tua dan masyarakat.15

Dalam tataran institusi pendidikan seperti sekolah, kepemimpinan

pendidikan dapat dilihat dalam tataran mikro institusi, yaitu kepala sekolah

dan dalam tataran mikro teknis yaitu tenaga pendidik (guru). Kepala sekolah

merupakan pemimpin dalam tataran institusi organisasi sekolah yang akan

menentukan bagaimana kinerja orgainisasi secara keseluruhan, sedangkan

guru adalah pemimpin dalam tataran teknis pembelajaran yang akan

menentukan keberhasilan proses pembelajaran guna menghasilkan output

pendidikan atau pembelajaran yang bermutu.16

Dari pemaparan di atas, maka tiap-tiap individu yang merasa

terpanggil untuk melaksanakan tugas memimpin di dalam lapangan

pendidikan dapat disebut sebagai pemimpin pendidikan, misalnya orang tua

di rumah, guru di sekolah, kepala sekolah di sekolah, kepala kantor

departemen pendidikan dan kebudayaan, maupun pengawas pendidikan di

14 Ibid.15 Asep Suryana,, Op. Cit., hlm. 1416 Uhar Suharsapura, Op. Cit., hlm. 124

2323

kantor departemen pendidikan dan kebudayaan dan di daerah pelayanannya,

juga pendidik lain.

Namun dari semua pemimpin pendidikan tersebut di atas, menurut

penulis yang paling terpenting adalah kepala sekolah atau kepala madrasah

sebagai pemegang kebijakan tertinggi di sekolah dan penentu segala

keputusan. Kepemimpinan dalam pendidikan sangat berkaitan dengan

masalah kepala sekolah dalam menentukan kebijakan di dalam masyarakat

sekolah. Dalam hal ini perilaku kepala sekolah harus bisa mendorong kinerja

guru dan pegawai lainnnya serta dapat mengarahkan dan memotivasi seluruh

warga sekolah untuk bekerja sama dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan

sekolah.

Kepemimpinan dalam pendidikan sangat diperlukan di dalam

manajemen pendidikan, karena pada dasarnya setiap instansi atau lembaga

pendidikan memerlukan seorang pemimpin. Ibarat kapal, pemimpin inilah

yang akan menahkodai lembaga tersebut untuk mengarungi bahtera dunia

pendidikan. Ia akan mengendalikan dan mengatur segala sesuatu yang yang

dibutuhkan untuk dibawa ke suatu tujuan tertentu.17

B. Syarat-syarat Pemimpin Pendidikan

Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan pada sebuah sekolah

atau lembaga pendidikan. Oleh karena itu, kepala sekolah juga harus

memenuhi syarat-syarat seorang sebagai seorang pemimpin. Pemimpin

merupakan seorang yang sangat penting dalam suatu lembaga atau

17 H.E. Mulyasa, 2012, Manajemen Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta:BumiAksara, Jakarta, Cet. II, hlm. 18

2424

organisasi, baik itu organisasi sosial keagamaan maupun lembaga formal

seperti sekolah atau madrasah, sehingga seorang pemimpin diharuskan

memiliki persyaratan-persyaratan tertentu dan memiliki kelebihan-kelebihan

dari pada orang yang dipimpinnya.

Diantara persyaratan-persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang

pemimpin antara lain adalah :

1. Beriman

Seorang muslim dimanapun ia berada dan apapun jabatannya, dia harus

beriman dan senantiasa berusaha mempertebal keimanannya dengan

jalan melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi semua

larangan-Nya.

2. Mental

Seorang pemimpin harus mempunyai mental yang kuat, tangguh dan

baik. Bagi seorang pemimpin muslim mental itua dalah produk dari iman

dan akhlak.

3. Kekuasaan

Seorang pemimpin harus mempunyai kekuasaan, otoritas, legalitas yang

ia gunakan untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahannya untuk

mengerjakan sesuatu.

4. Kewibawaan

Kewibawaan adalah kelebihan, keunggulan, keutamaan dan kemampuan

untuk mengatur orang lain, sehingga pemimpin yang memiliki sifat

tersebut akan ditaati oleh bawahannya.

2525

5. Kemampuan

Kemampuan segala daya, kekuatan dan ketrampilan, kemampuan teknis

maupun sosial yang dianggap melebihi kemampuan anggota biasa.18

Persyaratan-persyaratan di atas merupakan persyaratan umum yang

harus dimiliki oleh setiap pemimpin, baik pemimpin negara, perguruan tinggi,

pondok pesantren, partai politik atau pun pemimpin pendidikan. Di samping

mempunyai persyaratan tersebut di atas, seorang pemimpin harus memiliki

kelebihan dari orang yang dipimpinnya. Hal ini dimaksudkan agar kelompok

suatu organisasi tersebut dapat mencapai kemajuan.

Sebagai pemimpin yang membawahi berbagai macam permasalahan,

maka harus memiliki beberapa kelebihan, yang antar lain adalah :

1. Memliki kecerdasan, atau intelegensi yang cukup baik.

2. Percaya diri sendiri dan membership.

3. Cakap bergaul dan ramah tamah.

4. Kreatif, penuh inisiatif dan memiliki hasrat atau kemauan untuk maju dan

berkembang menjadi lebih baik.

5. Organisatoris yang berpengaruh dan berwibawa.

6. Memiliki keahlian atau keterampilan dalam bidangnya.

7. Suka menolong, memberi petunjuk dan dapat menghukum secara

konsekuen dan bijaksana.

8. Memiliki keseimbangan atau kestabilan emosional yang bersifat sabar.

9. Memiliki semangat pengabdian dan kesetiaan yang tinggi.

10. Berani mengambil keputusan dan bertanggungjawab.

18 Kartono Kartini, Op.Cit., hlm.. 31

2626

11. Jujur, rendah hati, sederhana dan dapat dipercaya.

12. Bijaksana dan selalu berlaku adil.

13. Disiplin.

14. Berpengetahuan dan berpandangan luas.

15. Sehat jasmani dan rohani.19

Menurut Sudarwan Danim, seorang pemimpin, baik karena jabatan

formal atau karena kepentingan tertentu, maka dia harus memenuhi syarat-

syarat yang antara lain:

1. Bertakwa kepada Allah.

2. Memiliki inteligensi tinggi.

3. Memiliki fisik yang kuat.

4. Berpengetahuan luas.

5. Percaya diri.

6. Dapat menjadi anggota kelompok.

7. Adil dan bijaksana.

8. Tegas dan berinisiatif.

9. Berkapasitas membuat keputusan.

10. Memiliki kesetabilan emosi.

11. Sehat jasmani dan rohani.

16. Bersifat prospektif. 20

Disamping syarat-syarat tersebut, seorang pemimpin pendidikan atau

kepala sekolah juga harus memiliki kompetensi sebagai kepala sekolah.Yang

dimaksud dengan kompetensi di sini adalah seperangkat tindakan cerdas dan

19 Hadari Nawawi, 1992, Administrasi Pendidikan, Jakarta: Haji Masagung, hlm. 84-90.20 Sudarwann Danim, 2006, Visi Baru Maajemen Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, hlm. 204

2727

penuh tanggung jawab yang dimiliki oleh seseorang sebagai syarat untuk

dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang

pekerjaan tertentu (Surat keputusan Mendiknas 045/U/2002) tentang inti

Kurikulum Perguruan tinggi. Atau juga dapat dikatakan sebagai

pengintegrasian dari pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang

memungkinkan untuk melaksanakan tugas.21 Adapun kompetensi kepala

sekolah menurut Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang standar kepala

sekolah, antara lain adalah:

1. Kompetensi Kepribadian, meliputi:

a. Berakhlak mulia dan menjadi teladan akhlaq mulia bagi komunitas di

sekolah/madrasah.

b. Memiliki integritas kepribadian sebagai pemimpin.

c. Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai

kepala sekolah/madrasah.

d. Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi.

e. Mengendalikan diri dalam menghadapi masalah pekerjaan sebagai

kepala sekolah/madrasah.

f. Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan.

2. Kompetensi manajerial, meliputi:

a. Menyusun perencanaan sekolah/madrasah untuk berbagai tingkatan

perencanaan.

b. Mengembangkan organisasi sekolah/madrasah sesuai dengan

kebutuhan.

21 Budi Suhardiman, 2012, Studi Pengembangan Kepala Sekolah: Konsep dan Aplikasi,Jakarta: Rineka Cipta, hlm. 105

2828

c. Memimpin sekolah/madrasah dalam rangka pendayaguaan sumber

daya sekolah/madrasah secara optimal.

d. Mengelola perubahan dan pengembangan sekolah/madrasah menuju

organisasi pembelajar yang efektif.

e. Menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan

inovatif bagi pembelajaran peserta didik.

f. Mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan sumber daya

manusia secara optimal.

g. Mengelola sarana dan prasarana sekolah/madrasah dalam rangka

pendayagunaan secara optimal.

h. Mengelola hubungan sekolah/madrasah dan masyarakat dalam rangka

pencarian dukungan ide, sumber belajar dan pembiayaan

sekolah/madrasah.

i. Mengelola peserta didik dalam rangka penerimaan peserta didik baru,

penempatan dan pengembangan kapasitas peserta didik.

j. Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran

sesuai dengan arah dan tujuan pendidikan nasional.

k. Mengelola keuangan sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip

pengelolaan yang akuntabel, transparan dan efisien.

l. Mengelola ketatausahaan sekolah/madrasah dalam mendukung

pencapaian tujuan sekolah/madrasah.

m. Mengelola unit layanan khusus sekolah/madrasah dalam mendukung

kegiatan pembelajaran dan kegiartan peserta didik di

sekolah/madrasah.

2929

n. Mengelola sistem informasi sekolah/madrasah dalam mendukung

penyususnan program dan pengambilan keputusan.

o. Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan

pembelajaran dan manajemen sekolah/madrasah.

p. Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program

kegiatan sekolah/madrasah dengan prosedur yang tepat, serta

merencanakan tindak lanjutnya.

3. Kompetensi Kewirausahaan, meliputi:

a. Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan

sekolah/madrasah.

b. Bekerja keras unuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah

sebagai organisasi pembelajar yang efektif.

c. Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah.

d. Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam

menghadapi kendala yang dihadapi sekolah/madrasah.

e. Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan

produksi/jasa sekolah/madrasah sebagai sumber belajar peserta

didik.

4. Kompetensi Supervisi

a. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka

peningkatkan profesionalisme guru.

b. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan

menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.

3030

c. Meindaklanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam

rangka peningkatan profesioalisme guru.

5. Kompetensi Sosial

a. Bekerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan

sekolah/madrasah.

b. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

c. Memiliki kepekaan sosial terhadap orang atau kelompok.

C. Tugas dan Fungsi Pemimpin Pendidikan

Sebagai seorang pemimpin pendidikan, seorang kepala sekolah juga

harus memahami tugas pokok dan fungsi kepala sekolah sebagai berikut:

1. Perencana sekolah dalam arti menetapkan arah sekolah sebagai lembaga

pendidikan dengan cara merumuskan visi, misi, tujuan, dan strategi

pencapaian.

2. Mengorganisasikan sekolah dalam arti membuat struktur

organiasasi (structuring), menetapkan staf (staffing) dan menetapkan tugas

dan fungsi masing-masing staf (functionalizinng).

3. Menggerakkan staf dalam arti memotivasi staf melalui internal marketing

dan member contoh external marketing.

4. Mangawasi dalam arti melakukan supervisi, mengendalikan, dan

membimbing semua staf dan warga sekolah.

5. Mengevaluasi proses dan hasil pendidikan untuk dijadikan dasar

peningkatan dan pertumbuhan kualitas, serta melakukan problem solving

3131

baik secara analitis sistematis maupun pemecahan masalah secara kreatif,

dan menghindarkan serta menanggulangi konflik.22

Sebagai admisnistrator, kepala sekolah mengatur dan membenahi

administrasi, dan sebagai pimpinan sekolah, kepala sekolah bertugas dan

berfungsi menggerakkan dan mempengaruhi guru-guru dan staf sekolah

untuk bekerja dan menjalankan tugas masing-masing dengan baik. Manajer

sekolah, mengandung makna sebagai kepala sekolah bertugas melaksanakan

seluruh proses dan mengoperasikan keseluruhan aktivitas institusinya.23

Pada dasarnya tugas kepala sekolah itu sangat luas dan kompleks.

Rutinitas kepala sekolah menyangkut serangkaian pertemuan interpersonal

secara berkelanjutan dengan murid, guru dan orang tua, atasan dan pihak-

pihak terkait lainnya. Blimberg (1987) membagi tugas kepala sekolah

sebagai berikut:

1. Menjaga agar segala program sekolah berjalan se-damai mungkin (as

peaceful as possible).

2. Menangani konflik atau menghindarinya.

3. Memulihkan kerjasama.

4. Membina para staf dan murid.

5. Mengembangkan organisasi.

6. Mengimplementasikan ide-ide pendidikan.24

Lebih lanjut tentang tugas pokok seorang kepala sekolah, pada

dasarnya dapat dikelompokkan menjadi enam tugas pokok, yang

22 Ibid., hlm. 1523 Sudarwan, Op. Cit., hlm. 5724 Budi Suhardiman, Op.Cit., hlm. 120

3232

merupakan fungsi dan peran yang harus dilaksanakan oleh seorang kepala

sekolah, 25 yaitu meliputi:

1. Sebagai Pendidik (educator)

Sebagai Pendidik (educator), seorang kepala sekolah harus memiliki:

a. Kemampuan membimbing guru dalam melaksanakan tugas.

b. Mampu memberikan alternative pembelajaran yang efektif.

c. Kemampuan membimbing bermacam-macam kegiatan kesiswaan.

2. Sebagai Manajer ( manager)

Sebagai manajer, seorang kepala sekolah harus memiliki:

a. Kemampuan menyusun organisasi personal dengan uraian tugas

sesuai dengan standar yang ada.

b. Kemampuan menggerakkan stafnya dan segala sumber daya yang ada

serta lebih lanjtu memberikan acuan yang dinamis dalam kegiatan

rutin dan temporer.

c. Kemampuan menyusun program secara sistematis.

3. Sebagai Administrator

Sebagai Administrator seorang kepala sekolah harus memiliki:

a. Kemampuan mengelola semua perangkat KBM secara sempurna

dengan bukti berupa data administrasi yang akurat

b. Kemampuan mengelola administrasi kesiswaan, ketenagaan,

keuangan, sarana dan prasarana, dan administrasi persuratan dengan

ketentuan yang berlaku.

25Triyo Suppriyatno, 2008, Marno, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam,Bandung: Refika Aditma, hlm. 37-39

3333

4. Sebagai Pengawas (Supervisor)

Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka mewujudkan

tujuannya adalah kegiatan pembelajaran sehingga seluruh aktivitas

organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas

pembelajaran. Oleh Karena itu salah satu tugas kepala sekolah adalah

sebagai supervisor, yaitu mensupervisi perkerjaan yang dilakukan oleh

pendidik dan tenaga kependidikan. Sebagai pengawas, maka seorang

kepala sekolah harus memiliki:

a. Kemampuan menyusun program supervisi pendidikan di

lembaganya yang dapat melaksanakan dengan baik

b. Kemampuan memanfaatkan hasil supervisi untuk peningkatan

kinerja guru dan karyawan

c. Kemampuan memanfaatkan kinerja guru atau karyawan untuk

pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan.

5. Sebagai Pemimpin (Leader)

Kepala sekolah sebagai leader harus mampu memberikan petunjuk dan

pegawasan, meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan, membuka

komunikasi dua arah, dan mendelegasikan tugas. Kemampuan yang

harus diwujudkan kepala sekolah sebagai leader dapat dianalisis dari

kepribadian, pengetahuan terhadap tenaga kependidikan, visi dan misi

sekolah, kemempuan mengambil keputusan dan kemempuan

berkomunikasi. Kepribadian kepala sekolah sebagai leader tercermin

dalam sifat-sifat jujur, percaya diri, tanggung jawab, berani mengambil

3434

resiko dan keputusan, berjiwa besar, emosi yang stabil dan teladan,

maka seorang kepala sekolah harus :

a. Memiliki kepribadian yang kuat

b. Memahami semua personalnya yang memiliki kondisi yang berbeda,

begitu juga kondisi siswanya berbeda dengan yang lainnya

c. Memiliki upaya untuk peningkatan kesejahteraan guru dan

karyawannya

6. Sabagai Innovator

Kepala sekolah sebagai innovator akan tercermin dari cara-cara ia

melakukan perkerjaannya secara konstruktif, kreatif, delegatif,

integrative, rasional dan obyektif, pragmatis, keteladanan, disiplin,

serta adaptabel dan fleksibel. Oleh karena itu, seorang kepala sekolah

harus:

a. Memiliki gagasan baru (proaktif) untuk inovasi dan perkembangan

madrasah, memilih yang relevan untuk kebutuhan lembaganya.

b. Kemampuan mengimplementasikan ide yang baru dengan baik.

c. Kemampuan mengatur lingkungan kerja sehingga lebih kondusif.

Untuk memenuhi tugas-tugas di atas, dalam segala hal hendaknya

kepala sekolah berpegangan kepada teori-teori sebagai pembimbing

tindakannya. Teori ini didasarkan pada pengalamannya, karakteristik

normatif masyarakat dan sekolah, serta iklim instruksional dan organisasi

sekolah, agar dapat menjadi kepala sekolah yang profesional.

Sellis mengemukakan bahwa dalam kaitan peningkatan kinerja tenaga

3535

kependidikan dan kualitas sekolah, maka kepala sekolah yang

profesional adalah:

a. Mempunyai visi atau daya pandang yang mendalam tentang mutu yang

terpadu bagi lembaganya maupun bagi tenaga kependidikan dan peserta

didik yang ada di sekolah.

b. Mempunyai komitmen yang jelas pada program peningkatan kualiatas.

c. Mengkomunikasi pesan yang berkaitan dengan kualitas.

d. Menjaminkan kebutuhan peserta didik sebagai perhatian kegiatan dan

kebijakan sekolah.

e. Menyakinakan terhadap para pelanggan (peserta didik, oranng tua,

mayarakat) bahwa terdapat “channel” cocok untuk meyampaikan

harapan dan keinginan.

f. Pemimpin mendukung pengembangan tenaga kependidikan dan tidak

menyalahkan pihak lain jika ada masalah yang muncul tanpa dilandasi

bukti yang kuat.

g. Pemimpin melakukan inovasi dalam bidang pendidikan serta menjamin

stuktur organisasi yang menggambarkan tanggung jawab yang jelas.

h. Mengembangkan komitmen untuk mencoba menghilangkan setiap

penghalang, baik bersifat organisasional maupun budaya dan

membangun tim kerja yang efektif dan efisien.26

26H.E. Mulyasa, 2005, Menjadi Kepala Sekolah Profesional. Dalam konteks MensukseskanMBS dan KBKPT, Bandung: Remaja Rosda Karya, hlm. 86.

3636

D. Sifat-sifat Pemimpin Pendidikan di Indonesia

Untuk menilai baik buruknya seorang pemimpin, maka dapat

dilihat dari sifat-sifat yang dimiliki oleh pemimpin terebut, dan demikian

juga halnya seorang pemimpin pendidikan. Disamping itu juga, untuk

menilai sukses tidaknya seorang pemimpin dapat dilakukan antara lain

dengan mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas atau mutu

perilakunya, yang dapat dipakai sebagai kriteria untuk menilai

kepemimpinannya.

Menurut Gardner (1995), Pemimpin adalah orang-orang yang

menjadi contoh mempengaruhi perilaku pengikutnya secara nyata melalui

sejumlah perasaan-perasaan signifikan pengikutnya menjadi contoh

berbeda dengan memberi contoh. Sedangkan Menurut Bush (2008),

Pemimpin adalah orang-orang yang menentukan tujuan-tujuan, memberi

motivasi-motivasi dan melakukan tindakan-tindakan kepada bawahannya.

Pemimpin adalah orang yang memimpin, ia terpilih menjadi

pemimpin karena memiliki keunggulan kompetitif dan atau keunggulan

komperatif di dalam kelompoknya. Hal ini didasarkan pada teeori

pendekatan sifat-sifat (Traits Approach Theory). Pendekatan ini

berdasarkan pada sifat seseorang yang dilakukan dengan cara

membandingkan sifat yang timbul dari pemimpin dan bukan pemimpin

dan membandingkan sifat pemimpin yang efektif dengan pemimpin yang

tidak efektif.27

27 Husaini Usman, 2014, Manajemen, Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, PT. BumiAksara, Jakarta, hlm. 240

3737

Analisis ilmiah tentang kepemimpinan dimulai dengan

memusatkan perhatian kepada diri pemimpin itu sendiri. Pernyataan

penting yang ingin dijawab adalah, “ Apakah sifat-sifat yang membuat

seseorang menjadi pemimpin?. Teori awal tentang sifat-sifat pemimpin

dapat ditelusuri kembali sejak zaman Yunani kuno dan Roma. Ketika itu

orang percaya bahwa pemimpin itu dilahirkan (leader ore born) bukan

diciptakan. Tteori itu disebut teori the greatman. Menurut teori ini jika

seseorang dilahirkan sebagai pemimpin maka ia akan menjadi

pemimpin. 28

Hasil penelitian Stogdill menyimpulkan bahwa kepemimpinan di

tandai dengan bermacam-macam sifat yang dikelompokkan sebagai

berikut:

1. Capacity meliput kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan bicara,

keaslian, dan kemampuan nilai.

2. Achievement meliputi gelar kesarjanaan, pengetahuan, keberhasilan,

dan olah raga.

3. Responsibility meliputi mandiri berinistif, tekun, agresif, percaya diri,

dan berkeinginan untuk maju.

4. Participatio meliputi aktif, kemampuan bergaul, kerjasama, mudah

menyesuaikan diri, dan humoris.

5. Status meliputi medudukan sosial ekonomi, dan ketenaran.

28 Ibid.

3838

6. Situation meliputi mental yang baik, status yang baik, mempunyai

keahlian, berkeinginan untuk maju, berorientasi pada tujuan.29

Penilaian sukses atau gagalnya pemimpin antara lain dilakukan

dengan mengamati atau mencatat sifat-sifat dan kualitas perilakunya.

Diantara para penganut teori sifat/kesifatan dari kepemimpinan (the traitist

theory of leadership) adalah Ordway Tead. Menurut Ordway, ada sepuluh

sifat-sifat kepemimpinan, yaitu: (a) Energi jasmaniah dan mental (Psysical

and nervous energy), (b) Kesadaran akan tujuan dan arah (A sense of

purpose and direction), (c) Antusiame (enthusiasm), (d) Keramahan

(Friendliness), (e) kecintaan (affection), (f) Integritas (integrity), (g)

Penguasaan teknis (technical mastery), (h) Ketegasan dalam mengambil

keputusan (decisiveness), (i) Kecerdasan (intelligence), dan (j)

Kepercayaan (faith).30

Dalam perspektif Islam, menurut Muhadi Zainuddin dkk., seorang

pemimpin, baik itu pemimpin secara umum atau pun pemimpin

pendidikan, maka dia harus mempunyai sifat-sifat yang antara lain:

a. Jujur, amanah atau dapat dipercaya

b. Cerdas

c. Adil

d. Bijaksana dan mempunyai sikap tanggung jawab.

e. Terbuka menerima kritik dan saran.

f. Ikhlas berbuat dan beramal.31

29 Triyo Suppriyatno, Marno, Op. Cit., hlm. 4030 Kartono Kartini, Op. Cit., hlm. 37-4331 Muhadi Zainuddin dkk., Op. Cit., hlm. 28-29.

3939

Menurut U.Saefullah, pemimpin yang ideal adalah pemimpin

yang mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

a. Adil

Yaitu yang meletakkan segala sesuatu secara proporsional, tertib, dan

disiplin.Pemimpin yang tidak berat sebelah, dan bijaksana dalam

mengambil keputusan.

b. Amanah

Artinya jujur, bertanggung jawab dan mempertanggungjawabkan

seluruh titipan aspirasi masyarakat atau bawahannya, tidak

melakukan penghianatan kepada rakyat.

c. Fathonah

Artinya memiliki kecerdasan.

d. Tabligh.

Artinya menyampaikan segala hal dengan benar, tidak ada yang

ditutup-tutupi, terbuka dan menerima saran atau kritikan.

e. Shidiq

Artinya benar, sebagai ciri dari perilaku pemimpin yang adil, semua

yang dikatakan sama dengan apa yang dilakukan.

f. Qonaah

Artinya menerima apa adanya, tidak serakah dan pandai berterima

kasih kepada Tuhan. Pemimpin yang qonaah tidak akan melakukan

korupsi dan merugikan uang negara, mengkambing hitamkan

masyarakat dan anak buahnya.

4040

g. Siasah

Adalah pemmpin yang pandai mengatur strategi guna memperoleh

kemaslahatan bagi masyarakat atau anak buahnya.

h. Sabar

Artinya pandai mengendalikan hawa nafsu dan menyalurkan seluruh

tenaga serta pikirannya dengan kecerdasan emosional yang

optimal.32

Menurut Husaini Usman, Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh

seorang pemimpin yang efektif antara lain adalah K-12 :

a. Ketaqwaan

b. Kejujuran

c. Kecerdasan

d. Keikhlasan

e. Kesederhanaan

f. Kekuasaan pandangan

g. Kekomitmen

h. Keahlian

i. Keterbukaan

j. Kekuasaan hubungan social

k. Kedewasaan

l. Keadilan .33

32 U.Saefullah, Op. Cit., hlm. 163-16533 Husaini Usman, Op. Cit., hlm. 245

4141

Menurut (Newstrom dan David,1997), sifat-sifat pemimpin yang

efektif haruslah mempunyai sifat-sifat:

a. Keiginan personal

b. Kejujuran dan integritas

c. Kemampuan berfikir

d. Luwes dan adaptif

e. Karisma

f. Hasrat untuk memimpin

g. Percaya diri

h. Pengetahuan

i. Perasaan positif

m. Kreatifitas dan orisinilitas. .34

Dari beberapa pendapat tersebut di atas dapat penulis simpulkan,

bahwa seorang pemimpin, khususnya pemimpin pendidikan haruslah

mempunyai sifat-sifat yang baik yang dapat mendukung peran dan

tugasnya sebagai seorang pemimpin dalam mencapai tujuan organisasi

atau lembaga yang dipimpinnya secara eketif dan efisien.

Suatu konsep yang lebih menarik lagi ialah sifat-sifat yang

diharapkan dimiliki oleh setiap pemimpin yang baik, yang dikemukakan

oleh Suprapto pada permulaan memangku jabatannya sebagai gubernur

DKI Jakarta, beliau mendasarkan uraiannya kepada asas kepemimpinan

yang dirumuskan Ki. Hajar Dewantara, yaitu Ing Ngarso Sung Tulodo,

Ing Madya mangun Karso, Tut Wuri Handayani.35 Dari asas

34 Ibid., hlm. 24735 Ngalim Purwanto, Op. Cit., hlm. 54.

4242

kepemimpinan tersebut diturunkannya 17 sifat kepemimpinan yang

semuanya dimulai dengan huruf “ T” yaitu :

1. Takwa

2. Taat

3. Temen (jujur)

4. Tekun

5. Terampil

6. Tanggap

7. Trengginas (lincah)

8. Tegas

9. Tangguh

10. Tanggon (iman)

11. Terbuka

12. Toleran

13. Teliti

14. Tertib

15. Tepo Seliro

16. Tanpa Pamrih

17. Tanggung Jawab.36

Hubungannya dengan pemimpin pendidikan secara khusus,

kepemimpinan efektif menurut penelitian Tiong (1997) mengungkapkan

karaktiristik kepala sekolah yang efektif, haruslah mempunyai beberapa

36 Ibid.

4343

sifat baik yang dapat diteladani oleh bawahannya. Sifat-sifat tersebut

yang antara lain adalah:

a. Kepala seolah yang adil dan tegas dalam mengambil keputusan. b.

Membagi tugas secara adil kepada guru

c. Menghargai partisipasi staf d.

Memahami perasaan guru

e. Memiliki visi dan berupaya melakukan perubahan f.

Terampil dan tertib

g. Berkemampuan dan efisien h.

Memiliki dedikasi dan rajin i.

Tulus

j. Percaya diri. 37

Dari beberapa pendapat tersebut tersebut di atas dapat penulis ambil

kesimpulan bahwa seorang pemimpin yang baik haruslah mempunyai sifat-

sifat yang baik yang dapat menunjang keberhasilannya sebagai seorang

pemimpin dalam memimpin sebuah organisasi, lebih- lebih soorang

pemimpin pendidikan, utamanya sifat yang dapat dijadikan teladan

dan panutan bagi orang yang dipimpinnya ataupun peserta didik yang ada di

lembaganya.

37 Husain, Op. Cit.,hlm. 303

4444