BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

18
15101117 5 BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet Inter-Network atau yang biasa disebut dengan internet merupakan sekumpulan interkoneksi dari jaringan komputer yang menghubungkan berbagai macam situs, seperti situs perorangan, organisasi, akademik, hingga situs pemerintahan yang kemudian saling terhubung dan membentuk sebuah jaringan. Pada internet telah disediakan berbagai macam layanan telekomunikasi serta sumber daya informasi yang dapat digunakan oleh para pengguna internet di seluruh belahan dunia. Layanan lain yang disediakan oleh internet yaitu seperti komunikasi langsung (e-mail, dan chat), diskusi (Usenet News, e-mail, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide Web, dan Ghoper), remote login serta lalu lintas file (Telnet, FTP), dan berbagai macam layanan lainnya. [2] Internet dapat bekerja dengan baik apabila didukung oleh suatu set protokol standar yang dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan komputer dan mengalamati lalu lintas dalam jaringan. Protokol akan mengatur format data yang diijinkan, penanganan kesalah ( error handling), lalu lintas pesan, serta standar komunikasi yang lainnya. Protokol TCP/IP (Transmission Control Protocol/Intermet Protocol) merupakan protokol standar yang ada pada internet. Protokol TCP/IP memiliki kemampuan untuk bekerja diatas segala jenis komputer, tanpa terpengaruh oleh perbedaan perangkat keras maupun sistem operasi yang digunakan. [3] 2.2 Layer pada OSI [4] Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO). OSI (Open System Interconnection) merupakan merupakan kerangka kerja komunikasi antar komputer tetapi bukan metode berkomunikasi. Komunikasi dapat dilangsungkan menggunakan protokol komunikasi. OSI model digunakan sebagai titik referensi untuk membahas spesifikasi protokol. Protokol menerapkan fungsi dari satu atau lebih dari layer-layer OSI. Model referensi OSI merupakan suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, masing- masing layer mempunyai fungsi tertentu. Dimana layer bagian atas (layer 7, 6, dan 5) difokuskan untuk bentuk pelayanan dari suatu aplikasi. Sedangkan untuk layer bagian bawah (layer 4, 3, 2, dan 1) berorientasikan tentang aliran data dari ujung satu ke ujung yang lainnya. Setiap layer merupakan self- contained yang dimana fungsi yang diberikan ke setiap layer dapat diimplementasikan secara independent, dan updating fungsi suatu layer tidak akan mempengaruhi layer yang lain. Interaksi yang terdapat antar layer OSI yaitu interaksi dengan layer di atasnya, interaksi dengan layer di bawahnya,

Transcript of BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

Page 1: BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

15101117 5

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Internet

Inter-Network atau yang biasa disebut dengan internet merupakan

sekumpulan interkoneksi dari jaringan komputer yang menghubungkan

berbagai macam situs, seperti situs perorangan, organisasi, akademik, hingga

situs pemerintahan yang kemudian saling terhubung dan membentuk sebuah

jaringan. Pada internet telah disediakan berbagai macam layanan

telekomunikasi serta sumber daya informasi yang dapat digunakan oleh para

pengguna internet di seluruh belahan dunia. Layanan lain yang disediakan

oleh internet yaitu seperti komunikasi langsung (e-mail, dan chat), diskusi

(Usenet News, e-mail, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi

(World Wide Web, dan Ghoper), remote login serta lalu lintas file (Telnet,

FTP), dan berbagai macam layanan lainnya.[2]

Internet dapat bekerja dengan baik apabila didukung oleh suatu set

protokol standar yang dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan

komputer dan mengalamati lalu lintas dalam jaringan. Protokol akan

mengatur format data yang diijinkan, penanganan kesalah (error handling),

lalu lintas pesan, serta standar komunikasi yang lainnya. Protokol TCP/IP

(Transmission Control Protocol/Intermet Protocol) merupakan protokol

standar yang ada pada internet. Protokol TCP/IP memiliki kemampuan untuk

bekerja diatas segala jenis komputer, tanpa terpengaruh oleh perbedaan

perangkat keras maupun sistem operasi yang digunakan. [3]

2.2 Layer pada OSI[4]

Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh

International Organization for Standardization (ISO). OSI (Open System

Interconnection) merupakan merupakan kerangka kerja komunikasi antar

komputer tetapi bukan metode berkomunikasi. Komunikasi dapat

dilangsungkan menggunakan protokol komunikasi. OSI model digunakan

sebagai titik referensi untuk membahas spesifikasi protokol. Protokol

menerapkan fungsi dari satu atau lebih dari layer-layer OSI. Model referensi

OSI merupakan suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, masing-

masing layer mempunyai fungsi tertentu. Dimana layer bagian atas (layer 7,

6, dan 5) difokuskan untuk bentuk pelayanan dari suatu aplikasi. Sedangkan

untuk layer bagian bawah (layer 4, 3, 2, dan 1) berorientasikan tentang aliran

data dari ujung satu ke ujung yang lainnya. Setiap layer merupakan self-

contained yang dimana fungsi yang diberikan ke setiap layer dapat

diimplementasikan secara independent, dan updating fungsi suatu layer tidak

akan mempengaruhi layer yang lain. Interaksi yang terdapat antar layer OSI

yaitu interaksi dengan layer di atasnya, interaksi dengan layer di bawahnya,

Page 2: BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

15101117 6

dan interaksi dengan layer peer di sistem yang berbeda. Layer pada OSI dapat

dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Layer pada OSI[4]

Layer-layer pada OSI tersebut yaitu sebagai berikut :

a. Physical Layer, layer ini berinteraksi langsung dengan medium transmisi,

namun bukan medium transmisinya. Layer ini mengatur tentang bentuk

interface yang berbeda-beda dari sebuah media transmisi serta

mendefinisikan spesifikasi elektrik, mekanik, prosedur dan fungsional

untuk mengaktifkan, mempertahankan dan me-nonaktifkan link fisik

antara sistem yang berkomunikasi.

b. Data Link Layer, menyediakan transit data yang handal melalui link fisik

jaringan. Layer ini mengatur pengiriman data dari interface yang berbeda,

melaksanakan error detection dan juga error correction, menyediakan

mekanisme flow control, pengalamatan fisik, pengurutan frame,vdan

metoda akses medium transmisi.

c. Network Layer, layer ini berfungsi untuk mendefinisikan pengiriman data

dari ujung ke ujung, melakukan pengiriman, melakukan pengalamatan,

serta mendifinisikan pengiriman jalur (routing).

d. Transport Layer, pada layer ini dapat memilih apakah menggunakan

protokol yang mendukung error-recovery atau tidak, melakukan

multiplexing terhadap data yang datang, mengurutkan data yang datang

apabila datangnya tidak berurutan.

e. Session Layer, sesi layer mendefinisikan bagaimana memulai,

mengontrol dan mengakhiri suatu percakapan yang disebut dengan

session. Sesi komunikasi terdiri atas permintaan layanan (service request)

dan tanggapan layanan (service response) yang terjadi antara aplikasi

yang berlokasi pada device jaringan yang berbeda.

Page 3: BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

15101117 7

f. Presentation Layer, layer ini bertujuan untuk mendefinisikan format

data, serta menyediakan fungsi pengkodean dan konversi untuk data dari

application layer yang menjamin data yang berasal dari application layer

suatu sistem dapat dibaca oleh application layer di sistem yang lain.

g. Application Layer, layer ini merupakan layer OSI yang paling dekat

dengan end user. Layer ini berinteraksi dengan aplikasi perangkat lunak

yang menerapkan agar suatu komponen dapat digunakan untuk

berkomunikasi, yang berfungsi untuk menentukan partner komunikasi,

menentukan ketersediaan resource, dan sinkronisasi komunikasi.

2.3 Layer TCP/IP[4]

TCP/IP merupakan protokol internet yang paling banyak digunakan

saat ini. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) dibentuk

oleh DARPA pada tahun 1968. TCP/IP saat ini dipergunakan dalam banyak

jaringan komputer lokal (LAN) yang terhubung ke Internet, karena

merupakan protokol standar yang terbuka, gratis dan dikembangkan terpisah

dari perangkat keras komputer tertentu, TCP/IP juga dapat berdiri sendiri dari

perangkat keras jaringan apapun. Sifat ini memungkinkan TCP/IP bergabung

dengan banyak jaringan komputer. Seperti pada perangkat lunak, TCP/IP

dibentuk dalam beberapa lapisan. Dengan dibentuk dalam layer, akan

mempermudah untuk pengembangan dan pengimplementasian. Antar layer

dapat berkomunikasi ke atas maupun ke bawah dengan suatu penghubung

interface. Tiap-tiap layer memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dan

saling mendukung layer diatasnya. Pada TCP/IP dibagi menjadi 4 layer,

seperti pada gambar 2.2.

Gambar 2.2 Layer pada TCP/IP[4]

Layer-layer pada TCP/IP tersebut yaitu sebagai berikut :

Page 4: BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

15101117 8

a. Network Access Layer, lapisan ini bertugas mengirim dan menerima data

dari media fisik, yang dimana harus mampu menterjemahkan sinyal listrik

data digital yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain

yang sejenis.

b. Internet Layer, lapisan ini bertanggung jawab merealisasikan komunikasi

antara berbagai jenis jaringan, dalam hal ini komunikasi antara topologi

internet dengan media transmisi yang digunakan di tiap jaringan yang

melewatkan informasi internet. Lapisan ini melakukan pengalamatan IP

dan proses perutean.

c. Transport Layer, lapisan ini bertanggung jawab terhadap penyediaan

transfer data end-to-end untul realisasi komunikasi data dua host. Dalam

lapisan ini, TCP/IP bersifat connection oriented dan UDP yang sifatnya

connectionless.

d. Application Layer, pada lapisan ini terdapat semua aplikasi yang

menggunakan protokol TCP/IP. Lapisan ini berhubungan langsung

dengan pemakaian internet.

2.4 Voice over Internet Protocol (VoIP)[5]

Voice Over Internet Protocol (VoIP) merupakan sebuah terobosan

dalam bidang teknologi dan informasi untuk dapat berkomunikasi secara luas

dengan biaya yang lebih murah serta layanan yang jauh lebih banyak

dibandingkan dengan menggunakan PSTN. VoIP menggunakan internet

sebagai media untuk dapat berkomunikasi suara jarak jauh secara langsung,

yang dimana suara dalam bentuk analog akan diubah menjadi data digital

yang kemudian akan ditransmisikan melalui jaringan internet berupa paket-

paket data secara real time. Voice Over Internet Protocol (VoIP) juga sering

dikenal dengan IP telephony. Pada kenyataannya, VoIP lebih terfokus pada

penggunaan internet apabila dibandingkan dengan telepon rumah atau PSTN

yang infrastrukturnya dibangun lebih awal.

Setiap paket pada VoIP terdiri dari dua bagian, yaitu header dan

payload atau beban. Pada header terdir dari IP header, Real-time Transport

Protokol (RTP) header, User Datagram Protokol (UDP) header, dan link

header. IP header memiliki tugas untuk menyimpan informasi-informasi

routing untuk mengirimkan paket-paket ke tujuan. Pada setiap header IP

akan disertakan tipe layanan atau type of service (ToS) yang akan

memungkinkan paket tertentu seperti paket suara diperlakukan berbeda

dengan paket yang non-real time. User Datagram Protokol (UDP) header

memiliki ciri tertentu, yaitu tidak menjamin paket akan mencapai tujuan

sehingga UDP akan cocok digunakan pada aplikasi voice real time yang

sangat peka atau sensitif terhadap latency dan delay. Real-time Transport

Protokol (RTP) header merupakan header yang dapat dimanfaatkan untuk

melakukan framing dan segmentasi data real time. Seperti halnya UDP, RTP

Page 5: BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

15101117 9

juga tidak mendukung realibilitas paket untuk sampai ke tujuan. Pada RTP

digunakan protokol kendali yang disebung dengan Real-time Transport

Control Protocol (RTCP) yang akan mengendalikan QoS serta sinkronisasi

media stream yang berbeda-beda. Sedangkan untuk link header, besarnya

sangat bergantung dengan media yang digunakan. Skema jaringan Voice

Over Internet Protocol (VoIP) dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut.

Gambar 2.3 Skema VoIP[5]

Berdasarkan gambar 2.3, Voice Over Internet Protocol (VoIP) dapat

dilakukan dengan menggunakan Telepon Rumah, Komputer, IP – Phone, IP

PBX (Perkantoran), Laptop, Server Voip, dan VoIP Register yang saling

terhubung dengan internet untuk dapat saling berkomunikasi antara satu sama

lain. Dalam membentuk sebuah jaringan Voice Over Internet Protocol (VoIP)

diperlukan beberapa unsur agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik,

beberapa unsur tersebut yaitu berupa user agent, proxy, protocol, dan codec

(coder-decoder). User agent sendiri merupakan sebuah software atau

hardware yang digunakan pada komputer untuk dapat saling memanggil

serta menerima panggilan, baik berasal dari sambungan komputer ke

komputer, komputer ke IP – Phone, PSTN, ataupun perangkat lainnya yang

dapat terhubung ke internet. Sedangkan proxy diibaratkan sebagai sebuah

jembatan, yang dimana dalam jaringan Voice Over Internet Protocol (VoIP)

proxy berfungsi sebagai penjembatan antara komputer dengan internet.

Terdapat beberapa jenis sambungan Voice Over Internet Protocol (VoIP)

yang dapat dilakukan, seperti sebagai berikut :

a. Komputer dengan komputer, yang dimana koneksi dibangun dengan

menghubungkan dua buah komputer melalui sebuah broadband atau

koneksi internet. Dalam koneksi ini terdapat tiga syarat agar koneksi

dapat terbangun, yaitu koneksi internet, headset (speaker dan

microphone) dan softphone. Softphone adalah sebuah program atau

STO (Telpon Rumah)

Komputer

IP - Phone

INTERNET

IP PBX (Perkantoran)

Laptop

Server VoIP VoIP Register / Gatekeeper

Page 6: BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

15101117 10

perangkat lunak untuk membuat panggilan telepon melalui Internet

menggunakan komputer. Biasanya softphone dirancang seperti

telepon biasa, yaitu dengan gambar telepon yang terdapat panel dan

tombol-tombol untuk interaksi dengan pengguna. Penggunaan softphone

biasanya bersama-sama dengan headset yang terhubung ke kartu suara

pada PC. Contoh beberapa softphone : Kphone, Linphone, SJphone, X-

Lite, Windows Messenger, Idefisk.

b. Komputer dengan telepon, hampir sama dengan jenis sambungan

komputer dengan komputer hanya saja pada hubungan ini memiliki

kelebihan seperti komputer bisa menghubungi nomor telepon rumah dan

ponsel.

c. Telepon ke komputer dan telepon ke telepon, sambungan ini dapat

dilakukan apabika menggunakan IP – Phone yang telah dikoneksikan ke

jaringan internet, namun biaya koneksi ini dibebankan ke pada pengguna,

karena koneksi ini merupakan koneksi berbayar.

Persyaratan lain yang dibutuhkan dalam komunikasi Voice Over

Internet Protocol (VoIP) antara lain seperti koneksi internet, software,

hardware, dan server VoIP. Kualitas komunikasi Voice Over Internet

Protocol (VoIP) dipengaruhhi oleh sambungan ataupun koneksi internet.

Kualitas komunikasi yang baik meliputi suara yang diterima jelas dan jeda

pembicaraan atau delay yang sangat kecil.

1.4.1 Sejarah Perkembangan Voice Over Internet Protocol (VoIP)

Pada tahun 1973 Voice Over Internet Protocol (VoIP)

ditemukan pertama kali dengan istilah Network Voice Protocol (NVP)

oleh Danny Cohen dan teman-temannya untuk melakukan komunikasi

real time pada ARPANET[6], yang kemudian Network Voice Protocol

(NVP) pertama kali diimplementasikan ARPANET pertama kali pada

bulan Agustun tahun 1974.

Voice Over Internet Protocol (VoIP) pertama diluncurkan

pertama kali ke publik dengan nama Speak Freely pada tahun 1991.

Aplikasi ini ditemukan oleh John Walker, yang kemudian

dikembangkan kembali oleh Brian C. Wiles. Selanjutnya pada tahun

1999 IETF merilis Session Initiation Protocol (SIP) dengan

spesifikasi RFC 2543.[7]

2.5 Komponen VoIP[3[

Dalam membentuk komunikasi dengan menggunakan VoIP

diperlukan beberapa komponen agar komunikasi dapat berlangsung dengan

baik, beberapa komponen tersebut adalah sebagai berikut :

a. User End Device

Page 7: BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

15101117 11

User End Device merupakan perangkat atau media yang digunakan oleh

user untuk mendukung sebuah komunikasi menggunakan VoIP.

Beberapa user end device yang digunakaan yaitu seperti Handphone,

Personal Computer (PC), atau IP Phone. Didalam sebuah user end device

biasanya terdapat aplikasi atau softphone untuk mendukung proses

komunikasi. Softphone itu sendiri merupakan sebuah program atau

perangkat lunak untuk membuat panggilan telepon melalui Internet

menggunakan komputer, laptop, atau handphone. b. Switch

Switch merupakan sebuah alat jaringan komputer sebagai central atau

pusat untuk membagi koneksi yang saling terhubung dengan port-port

lainnya untuk dapat mengkoneksikan sebuah komputer satu dengan

komputer lainnya.

c. Router

Router merupakan sebuah perangkat jaringan yang digunakan untuk

membagi protokol kepada jaringan yang lain, dengan adanya router maka

sebuah protokol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain.

d. Media Gateway atau Gatekeeper

Media Gateway atau Gatekeeper digunakan untuk berkomunikasi dengan

VoIP Call Processing Server dengan komponen VoIP yang lain. Gateway

juga berfungsi untuk menghubungkan dua buah atau lebih jaringan yang

berbeda

e. VoIP Server

VoIP server merupakan bagian utama yang ada pada jaringan VoIP. VoIP

server sangat dibutuhkan untuk dapat menghubungkan banyak titik

komunikasi antar server. Perangkat ini dapat digunakan untuk

mendefinisikan jalur dan aturan antar terminal. Selain itu VoIP server

juga bisa menyediakan layanan-layanan yang biasa ada di perangkat PBX

(Private Branch Exchange), voice mail, Interactive Voice Response

(IVR), dan lain-lain.

2.6 Protokol VoIP

Pada sebuah jaringan, protokol sangat diperlukan untuk mendukung

terjadinya hubungan antar perangkat. Protokol itu sendiri merupakan

seperangkat aturan ataupun standarisasi yang bertugas untuk mengatur

ataupun mengijinkan terjadinya sebuah hubungan, komunikasi serta

perpindahan data. Komunikasi Voice over Internet Protocol (VoIP) didukung

oleh beberapa protokol seperti :

2.6.1 Protokol H.323

Protokol atau standar H.323 merupakan salah satu protokol

yang direkomendasikan oleh ITU-T (Internet Telecommunication

Union – Telecommunication) yang membangun standar untuk

Page 8: BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

15101117 12

komunikasi multimedia melalui jaringan LAN. Protokol H.323

menjadi standar yang akan menentukan komponen protokol, dan

prosedur yang menyediakan layanan komunikasi multimedia, yaitu

audio, video, dan data secara real time melalui jaringan berbasis paket

(packet-packet network) seperti Internet Protocol (IP), Internet Packet

eXchange (IPX), Local Area Network (LAN), Enterprise Network

(EN), Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area Network

(WAN).[5] Arsitektur H.323 dapat dilihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4 Arsitektur H.323[8]

Protokol H.323 terdiri dari empat komponen yang apabila

disatukan dalam sebuah jaringan akan memberikan layanan

komunikasi multimedia point to point dan multipoint. Empat

komponen tersebut adalah:

a. Terminal, terminal digunakan untuk membuat komunikasi

multimedia yang bersifat real time bidirectional atau dua arah.

Terminal yang digunakan pada H.323 dapat berupa personal

computer ataupun sebuah perangkat yang menjalankan aplikasi

multimedia H.323 yang harus mendukung komunikasi suara, dan

sebagai tambahan dapat juga mendukung komunikasi data dan

Page 9: BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

15101117 13

video. Sebuah terminal H.323 dibuat untuk mendukung fungsi-

fungsi berikut : pertukaran kemampuan terminal dan pembuatan

kanal media (H.245), call signalling dan call setup (H.225),

registrasi dan admission control lainnya dengan gatekeeper

(RAS), dan RTP/RTCP untuk pengurutan paket audio dan video.

b. Gateway, gateway berfungsi untuk menghubungkan dua buah atau

lebih jaringan yang berbeda. Gateway H.323 dapat

menghubungkan jaringan H.323 dengan jaringan non-H.323.

Untuk komunikasi antara dua terminal yang berada pada jaringan

H.323 tidak diperlukan gateway. Gateway dapat bertindak sebagai

terminal bahkan dengan menggunakan pensinyalan H.245,

gateway juga dapat beroperasi sebagi MCU untuk call yang

samayang diinisialisasikan secara point-to-point.

c. Gatekeeper, sebuah gatekeeper dapat dipertimbangkan sebagai

sebuah pusat dari jaringan H.323. Gatekeeper menyediakan

pelayanan-pelayanan penting seperti pengalamatan, otorisasi dan

otentifikasi dari terminal dan gateway, manajemen bandwidth,

accounting, pembiayaan dan rekening, serta dapat juga

menyediakan layanan call routing.

d. Multipoint Control Unit (MCU), MCU memberikan dukungan

untuk konferensi tiga atau lebih terminal H.323. Semua terminal

yang akan berpartisipasi dalam konferensi melakukan koneksi

terlebih dahulu dengan MCU. MCU mengatur konferensi

resource, negosiasi antar terminal untuk tujuan penentuan audio

atau video coder/decoder (CODEC) yang akan digunakan, serta

memungkinkan menangani media stream. [5]

Terminal, gateway, gatekeeper, dan Multipoint Control Unit

(MCU) merupakan komponen protokol H.323 yang secara logika

terpisah, namun dapat diimplementasikan sebagai single physical

device. Proses pembentukan dan pemutusan panggilan pada jaringan

H.323 melalui beberapa fase. Fase pembentukan dan pemutusan

panggilan ini merupakan ciri khas dari protokol H.323 yang

membedakannya dari protokol SIP, dimana fase-fase tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Fase A : Pembentukan panggilan. Tujuan utama dari tahap ini

adalah registrasi end-point atau client kepada

gatekeeper.

b. Fase B : Inisialisasi komunikasi dan kemampuan pertukaran. Pada

tahap ini, dibagun kanal kontrol H.245. Kanal kontrol

bertujuan untuk mengirimkan alamat transpor antar

end-point.

Page 10: BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

15101117 14

c. Fase C : Pembentukan komunikasi suara. Pada tahap ini telah

berbentuk kanal H.245 dan ditentukan hubungan master

dan slave.

d. Fase D : Layanan panggilan. Pada tahap ini semua koneksi yang

dibutuhkan telah terbentuk dan siap untuk melakukan

komunikasi.

e. Fase E : Pemutusan panggilan. Pada tahap ini komunikasi telah

selesai dan semua kanal yang pada awal terbentuk untuk

melakukan komunikasi sekarang harus ditutup.[9]

Proses pembentukan dan pemutusan panggilan pada jaringan

H.323 dapat dilihat pada gambar 2.5.

Gambar 2.5 Call Setup dan Call Termination pada Protokol H.323[9]

2.6.2 Protokol Session Initiation Protocol (SIP)

Session Initiation Protocol (SIP) adalah salah satu standar

protokol multimedia dalam VoIP yang dipublikasikan oleh IETF,

Page 11: BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

15101117 15

RFC 2543, dan RFC 3261. Protokol SIP merupakan protokol yang

digunakan pada layer aplikasi yang berfungsi untuk mendefinisikan

proses awal atau membuat, mengubah, serta mengakhiri sesi

komunikasi multimedia. SIP merupakan signalling protocol yang

membuat protokol tersebut hanya mampu untuk melakukan proses

negosiasi sesi komunikasi saja, tanpa mengirim data seperti suara,

video dan text. SIP mengikuti model client server yang terkenal,

begitu banyak digunakan oleh banyak protokol yang dikembangkan

oleh IETF. Pembuat SIP meminjam prinsip desain dari Simple Mail

Transfer Protocol (SMTP) dan khususnya Hypertext Transfer

Protocol (HTTP).

SIP mewarisi banyak karakteristik dari kedua protokol

tersebut. Hal ini merupakan kekuatan dari SIP, karena SMTP dan

HTTP adalah protokol yang paling sukses di internet. SIP telah

terpilih sebagai protokol pengontrol sesi untuk IMS. SIP telah terbukti

membuat kemudahan dalam membangun layanan baru yang dibawa

dengan bobot yang tidak besar. Karena SIP didasarkan oleh HTTP,

para pengembang layanan berbasis SIP dapat menggunakan kerangka

layanan yang mereka kembangkan untuk HTTP, seperti Common

Gateway Interface (CGI) dan java. Terdapat beberapa protokol

didalamnya, antara lain adalah Real Time Protocol (RTP) dan Real

Time Control Protocol (RTCP) yang berfungsi untuk

mentransmisikan media serta mengetahui kualitas layanan, serta

Session Description Protocol (SDP) yang mendeskripsikan media

dalam suatu komunikasi. Komponen SIP yang berhubungan dengan

VoIP adalah User Agent dan Network Server. SIP bukan merupakan

protokol transfer media, sehingga SIP tidak membawa paket suara

atau video. SIP memanfaatkan RTP untuk menjalankan fungsi media

transfer. Gambar 2.6 menunjukkan arsitektur SIP.

Gambar 2.6 Arsitektur SIP[10]

SIP dalam sebuah sistem VoIP berperan sebagai protokol yang

pertukaran informasinya dilakukan melalui pertukaran pesan berupa

Page 12: BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

15101117 16

permintaan dan respon. Pesan permintaan merupakan pesan yang

dikirimkan oleh klien kepada server untuk menjalankan fungsi/operasi

tertentu. Sedangkan respon merupakan pesan yang dikirimkan oleh

server kepada klien sebagai tanggapan atas pesan permintaan yang

diterima. Sebuah sistem SIP memiliki empat komponen dasar, yaitu

user agent, proxy server, registrar server, dan redirect server. User

agent merupakan komponen SIP yang memulai, menerima, dan

menutup sesi komunikasi. User agent terdiri dari dua komponen

utama, yaitu User Agent Client (UAC) yang berfungsi memulai sesi

komunikasi, dan User Agent Server (UAS) yang berfungsi menerima

atau menanggapi sesi komunikasi. Proxy server merupakan

komponen penengah antar user agent, bertindak sebagai server dan

klien yang menerima pesan permintaan dari user agent dan

menyampaikan pada user agent lainnya. Registrar server merupakan

komponen yang menerima pesan permintaan register dari pengguna

dan kemudian mengekstrak informasi lokasi terkini (current location)

dari pengguna (alamat IP, port, nama pengguna, dan sebagainya) dan

menyimpan informasi tersebut di sebuah lokasi basis data. Registrar

server juga dapat menambahkan fungsi otentifikasi pengguna untuk

validasi. Komponen ini biasa disandingkan dengan proxy server.

Redirect server merupakan komponen yang menerima pesan

permintaan dari user agent, memetakan alamat SIP user agent atau

proxy tujuan, dan kemudian menyampaikan hasil pemetaan kembali

pada UAC. Dengan kata lain redirect server bertugas mengarahkan

permintaan SIP yang diterimanya ke suatu tujuan baru.[11]

Messages yang terdapat pada SIP didefinisikan dalam dua

format yaitu request dan response. Request merupakan pesan yang

dikirimkan oleh UAC kepada UAS. Request berisi operasi yang

diminta oleh client tersebut. Tabel 2.1 memperlihatkan pesan request. Tabel 2.1 Request SIP[11]

Pesan Keterangan

INVITE Mengundang user agent lain untuk bergabung dalam

sesi komunikasi

ACK Konfirmasi bahwa user agent telah menerima pesan

terakhir dari serangkaian pesan INVITE

OPTION Meminta informasi tentang kemampuan server

BYE Terminasi sesi

CANCEL Membatalkan INVITE

REGISTER Registrasi di Registrar Server

Page 13: BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

15101117 17

Sedangkan response merupakan pesan yang dikirimkan oleh

UAS kepada UAC. Response berisi informasi status dari operasi yang

diminta oleh UAC. Tabel 2.2 memperlihatkan pesan response.

Tabel 2.2 Response SIP[11]

Pesan Keterangan Contoh

1xx Provisional message

100 : trying

180 : ringing

183 : progress

2xx Success message 200 : OK

3xx Redirection message 302 : temporarily moved

4xx Client Error message 403 : forbidden

5xx Server Error message 500 : internal server error

6xx Global Failure message 606 not acceptable

2.7 Codec

Codec atau Coder-Decoder merupakan sebuah teknologi yang

mengubah data suara menjadi bentuk digital atau kedalam bentuk lain

dengan menggunakan sebuah metode tertentu seperti algoritma yang

kemudian ditransmisikan dan dikirimkan kembali menjadi bentuk awal atau

kembali menjadi data suara. Codec bertujuan untuk menghemat bandwidth

dalam suatu jaringan. Terdapat berbagai macam codec yang dapat digunakan

pada VoIP seperti yang ada pada tabel 2.3 dibawah ini. Tabel 2.3 Codec[1]

Data Codec Keterangan

Video

Codec

H.261

Voice Code bertugas mengkode data dari sumber

video untuk transmisi dan mendekodekan video code

yang diterima untuk ditampilkan di layar penerima.

H.263 Menspesifikasi code video melalui PSTN.

Audio

Codec

G.711 Audio code untuk bandwidth 7 Kbps melalui kanal 48,

56, dan 64 Kbps (telephone biasa).

G.722 Audio code untuk bandwidth 7 Kbps melalui kanal 16.

G.723,

G.732.1

Audio code untuk bandwidth 3.1 Kbps melalui kanal

15.3 dan 6.3 Kbps (G.723.1 banyak digunakan pada

VOIP).

G.728 Audio code untuk kanal 16 Kbps menggunakan

lowdelay code exited linear prediction.

G.729,

G729a

Audio code untuk bandwith 3.1 Kbps melalui kanal 8

Kbps (diambil dari forum Frame Relay untuk voice

over frame relay).

2.8 Video Conference[12]

Page 14: BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

15101117 18

Video Conference menggunakan telekomunikasi audio dan video

untuk membawa orang ke tempat berbeda dalam waktu yang bersamaan

dalam pertemuan. Hal ini dapat sama sederhananya dengan percakapan

antara dua orang di (titik-ke-titik) atau melibatkan beberapa tempat (multi-

titik) dengan lebih dari satu orang. Selain audio dan pengiriman visual, video

conference dapatdi gunakan untuk berbagi dokumen informasi yang

diperlihatkan dengan komputer dan whiteboard. Video conference banyak

digunakan dalam bisnis, pendidikan, militer dan lain sebagainya. Dalam

pendidikan, video conference digunakan untuk keperluan pendidikan jarak

jauh yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan materi pelajaran dari

guru/dosen/instruktur kepada siswa yang tidak terbatas oleh jarak dan tempat.

2.9 Parameter

Parameter diperlukan untuk mengetahui kehandalan dari kinerja

layanan VoIP. Beberapa parameter yang digunakan yaitu :

2.9.1 Delay Delay merupakan waktu yang dibutuhkan paket data untuk sampai ke

tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu jarak, media

fisik yang digunakan, serta waktu proses yang lama (kongesti). Dalam

penelitian ini menggunakan standarisasi TIPHON sebagai acuan

kualitas delay. TIPHON merekomendasikan delay tidak lebih dari 150

ms untuk berbagai aplikasi, dengan batas 450 ms untuk komunikasi

suara yang masih dapat diterima, yang dapat dilihat pada tabel 2.4. Tabel 2.4 Parameter Delay[13]

Nilai Delay Kualitas

< 150 ms Sangat Bagus

150 s/d 300 ms Bagus

300 s/d 450 ms Sedang

> 450 ms Jelek

2.9.2 Jitter

Jitter merupakan variasi delay antar paket pada jaringan IP yang

dipengaruhi oleh beban trafik jaringan. Semakin besar beban trafik

pada suatu jaringan maka jitter akan semakin besar. Hal ini

dikarenakan semakin besar beban trafik akan memperbesar peluang

terjadinya kongesti. Perhitungan untuk mencari nilai jitter

menggunakan rumus dalam persamaan (2-1).

π½π‘–π‘‘π‘‘π‘’π‘Ÿ = βˆ‘ π‘£π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘Žπ‘‘π‘–π‘œπ‘› π‘‘π‘’π‘™π‘Žπ‘¦

βˆ‘ pπ‘Žπ‘π‘˜π‘’π‘‘ π‘Ÿπ‘’π‘π‘’π‘–π‘£π‘’dπ‘ π‘’π‘π‘œπ‘›π‘‘ (2-1)

Semakin besar nilai jitter akan mengakibatkan nilai perfomansi

semakin menurun. Agar nilai QoS jaringan berada pada kondisi baik,

maka nilai jitter harus berada pada nilai yang sekecil mungkin. Dalam

Page 15: BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

15101117 19

penelitian ini menggunakan standarisasi TIPHON sebagai acuan

kualitas jitter, yang dapat dilihat pada tabel 2.5.

Tabel 2.5 Parameter Jitter[13]

Nilai Jitter Kualitas

0 s/d 75 ms Sangat Bagus

75 s/d 125 ms Bagus

125 s/d 225 ms Sedang

β‰₯ 225 ms Jelek

2.9.3 Packet Loss

Packet loss merupakan banyaknya paket yang hilang selama

proses transmisi ke tujuan. Paket yang hilang terjadi ketika satu atau

lebih paket data yang melewati suatu jaringan gagal mencapai

tujuannya. Perhitungan packet loss menggunakan persamaan (2-2).

π‘ƒπ‘Žπ‘π‘˜π‘’π‘‘ πΏπ‘œπ‘ π‘  =π‘π‘Žπ‘˜π‘’π‘‘ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘˜π‘–π‘Ÿπ‘–π‘šβˆ’π‘π‘Žπ‘˜π‘’π‘‘ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘–π‘šπ‘Ž

π‘π‘Žπ‘˜π‘’π‘‘ π‘¦π‘Žπ‘›π‘” π‘‘π‘–π‘˜π‘–π‘Ÿπ‘–π‘š Γ—

100% (2-2)

Dalam penelitian ini menggunakan standarisasi TIPHON sebagai

acuan kualitas packet loss, yang dapat dilihat pada tabel 2.6. Tabel 2.6 Parameter Packet Loss[13]

Nilai Packet Loss Kualitas

0 s/d 3% Sangat Bagus

3 s/d 15 % Bagus

15 s/d 25 % Sedang

β‰₯ 25 % Jelek

2.9.4 Throughput

Throughput adalah kecepatan transfer data efektif yang

merupakan jumlah total kedatangan paket data yang sukses diamati

pada tujuan selama interval waktu tertentu dibagi dengan durasi

interval waktu pengamatan. Throughput dinyatakan dalam satuan bps.

Perhitungan throughput menggunakan persamaan (2-3).

π‘‡β„Žπ‘Ÿπ‘œπ‘’π‘”β„Žπ‘π‘’π‘‘ =βˆ‘ data yang dikirim (bit)

waktu pengiman data (s)bps (2-3)

2.10 Software OPNET Modeler 14.5

Optimized Network Engineering Tool (OPNET) merupakan sebuah

simulator jaringan yang digunkan untuk mendesain serta melakukan optimasi

jaringan yang dirancang oleh Technologies Inc. dengan menggunakan

simulasi designer jaringan dapat menekan dana yang dikeluarkan untuk

penelitian serta dapat memastikan kualitas produk yang optimal. Selain

Page 16: BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

15101117 20

melakukan desain protokol dan teknologi, pada OPNET modeler juga dapat

dilakukan pengujian serta pendemonstrasian scenario yang telah dibuat

secara realistik sebelum diproduksi.[14] Beberapa model simulasi dapat

dibuat, prediksi kebutuhan jaringan, kebutuhan Quality of Service (QoS)

suatu layanan, jenis perangkat yang tepat dan yang lainnya dapat

digambarkan, sehingga hasil dapat digunakan untuk suatu perencanaan suatu

jaringan berbasis Internet Protocol (IP).[15]

OPNET dapat digunakan untuk simulasi jaringan paket berbasis IP (Internet

Protocol), IP Multimedia Subsystem (IMS), Asyncronous Transfer Mode

(ATM), Frame Relay, dan Time Division Multiplexing (TDM) dan MANET.

Jenis layanan yang disimulasikan juga beragam, baik internet seperti website,

Voice over IP (VoIP), File Transfer Protocol (FTP), dan video conference,

yang dapat diatur berdasarkan kebutuhan dari pengguna simulasi. Tampilan

OPNET Modeler 14.5 dapat dilihat pada gambar 2.7.

Gambar 2.7 Tampilan OPNET Modeler 14.5β€”Education

Page 17: BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet
Page 18: BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet

15101117 2