BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet
Transcript of BAB II DASAR TEORI 2.1 Internet
15101117 5
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Internet
Inter-Network atau yang biasa disebut dengan internet merupakan
sekumpulan interkoneksi dari jaringan komputer yang menghubungkan
berbagai macam situs, seperti situs perorangan, organisasi, akademik, hingga
situs pemerintahan yang kemudian saling terhubung dan membentuk sebuah
jaringan. Pada internet telah disediakan berbagai macam layanan
telekomunikasi serta sumber daya informasi yang dapat digunakan oleh para
pengguna internet di seluruh belahan dunia. Layanan lain yang disediakan
oleh internet yaitu seperti komunikasi langsung (e-mail, dan chat), diskusi
(Usenet News, e-mail, milis), sumber daya informasi yang terdistribusi
(World Wide Web, dan Ghoper), remote login serta lalu lintas file (Telnet,
FTP), dan berbagai macam layanan lainnya.[2]
Internet dapat bekerja dengan baik apabila didukung oleh suatu set
protokol standar yang dapat digunakan untuk menghubungkan jaringan
komputer dan mengalamati lalu lintas dalam jaringan. Protokol akan
mengatur format data yang diijinkan, penanganan kesalah (error handling),
lalu lintas pesan, serta standar komunikasi yang lainnya. Protokol TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Intermet Protocol) merupakan protokol
standar yang ada pada internet. Protokol TCP/IP memiliki kemampuan untuk
bekerja diatas segala jenis komputer, tanpa terpengaruh oleh perbedaan
perangkat keras maupun sistem operasi yang digunakan. [3]
2.2 Layer pada OSI[4]
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh
International Organization for Standardization (ISO). OSI (Open System
Interconnection) merupakan merupakan kerangka kerja komunikasi antar
komputer tetapi bukan metode berkomunikasi. Komunikasi dapat
dilangsungkan menggunakan protokol komunikasi. OSI model digunakan
sebagai titik referensi untuk membahas spesifikasi protokol. Protokol
menerapkan fungsi dari satu atau lebih dari layer-layer OSI. Model referensi
OSI merupakan suatu model konseptual yang terdiri atas tujuh layer, masing-
masing layer mempunyai fungsi tertentu. Dimana layer bagian atas (layer 7,
6, dan 5) difokuskan untuk bentuk pelayanan dari suatu aplikasi. Sedangkan
untuk layer bagian bawah (layer 4, 3, 2, dan 1) berorientasikan tentang aliran
data dari ujung satu ke ujung yang lainnya. Setiap layer merupakan self-
contained yang dimana fungsi yang diberikan ke setiap layer dapat
diimplementasikan secara independent, dan updating fungsi suatu layer tidak
akan mempengaruhi layer yang lain. Interaksi yang terdapat antar layer OSI
yaitu interaksi dengan layer di atasnya, interaksi dengan layer di bawahnya,
15101117 6
dan interaksi dengan layer peer di sistem yang berbeda. Layer pada OSI dapat
dilihat pada gambar 2.1.
Gambar 2.1 Layer pada OSI[4]
Layer-layer pada OSI tersebut yaitu sebagai berikut :
a. Physical Layer, layer ini berinteraksi langsung dengan medium transmisi,
namun bukan medium transmisinya. Layer ini mengatur tentang bentuk
interface yang berbeda-beda dari sebuah media transmisi serta
mendefinisikan spesifikasi elektrik, mekanik, prosedur dan fungsional
untuk mengaktifkan, mempertahankan dan me-nonaktifkan link fisik
antara sistem yang berkomunikasi.
b. Data Link Layer, menyediakan transit data yang handal melalui link fisik
jaringan. Layer ini mengatur pengiriman data dari interface yang berbeda,
melaksanakan error detection dan juga error correction, menyediakan
mekanisme flow control, pengalamatan fisik, pengurutan frame,vdan
metoda akses medium transmisi.
c. Network Layer, layer ini berfungsi untuk mendefinisikan pengiriman data
dari ujung ke ujung, melakukan pengiriman, melakukan pengalamatan,
serta mendifinisikan pengiriman jalur (routing).
d. Transport Layer, pada layer ini dapat memilih apakah menggunakan
protokol yang mendukung error-recovery atau tidak, melakukan
multiplexing terhadap data yang datang, mengurutkan data yang datang
apabila datangnya tidak berurutan.
e. Session Layer, sesi layer mendefinisikan bagaimana memulai,
mengontrol dan mengakhiri suatu percakapan yang disebut dengan
session. Sesi komunikasi terdiri atas permintaan layanan (service request)
dan tanggapan layanan (service response) yang terjadi antara aplikasi
yang berlokasi pada device jaringan yang berbeda.
15101117 7
f. Presentation Layer, layer ini bertujuan untuk mendefinisikan format
data, serta menyediakan fungsi pengkodean dan konversi untuk data dari
application layer yang menjamin data yang berasal dari application layer
suatu sistem dapat dibaca oleh application layer di sistem yang lain.
g. Application Layer, layer ini merupakan layer OSI yang paling dekat
dengan end user. Layer ini berinteraksi dengan aplikasi perangkat lunak
yang menerapkan agar suatu komponen dapat digunakan untuk
berkomunikasi, yang berfungsi untuk menentukan partner komunikasi,
menentukan ketersediaan resource, dan sinkronisasi komunikasi.
2.3 Layer TCP/IP[4]
TCP/IP merupakan protokol internet yang paling banyak digunakan
saat ini. TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) dibentuk
oleh DARPA pada tahun 1968. TCP/IP saat ini dipergunakan dalam banyak
jaringan komputer lokal (LAN) yang terhubung ke Internet, karena
merupakan protokol standar yang terbuka, gratis dan dikembangkan terpisah
dari perangkat keras komputer tertentu, TCP/IP juga dapat berdiri sendiri dari
perangkat keras jaringan apapun. Sifat ini memungkinkan TCP/IP bergabung
dengan banyak jaringan komputer. Seperti pada perangkat lunak, TCP/IP
dibentuk dalam beberapa lapisan. Dengan dibentuk dalam layer, akan
mempermudah untuk pengembangan dan pengimplementasian. Antar layer
dapat berkomunikasi ke atas maupun ke bawah dengan suatu penghubung
interface. Tiap-tiap layer memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dan
saling mendukung layer diatasnya. Pada TCP/IP dibagi menjadi 4 layer,
seperti pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Layer pada TCP/IP[4]
Layer-layer pada TCP/IP tersebut yaitu sebagai berikut :
15101117 8
a. Network Access Layer, lapisan ini bertugas mengirim dan menerima data
dari media fisik, yang dimana harus mampu menterjemahkan sinyal listrik
data digital yang dimengerti komputer, yang berasal dari peralatan lain
yang sejenis.
b. Internet Layer, lapisan ini bertanggung jawab merealisasikan komunikasi
antara berbagai jenis jaringan, dalam hal ini komunikasi antara topologi
internet dengan media transmisi yang digunakan di tiap jaringan yang
melewatkan informasi internet. Lapisan ini melakukan pengalamatan IP
dan proses perutean.
c. Transport Layer, lapisan ini bertanggung jawab terhadap penyediaan
transfer data end-to-end untul realisasi komunikasi data dua host. Dalam
lapisan ini, TCP/IP bersifat connection oriented dan UDP yang sifatnya
connectionless.
d. Application Layer, pada lapisan ini terdapat semua aplikasi yang
menggunakan protokol TCP/IP. Lapisan ini berhubungan langsung
dengan pemakaian internet.
2.4 Voice over Internet Protocol (VoIP)[5]
Voice Over Internet Protocol (VoIP) merupakan sebuah terobosan
dalam bidang teknologi dan informasi untuk dapat berkomunikasi secara luas
dengan biaya yang lebih murah serta layanan yang jauh lebih banyak
dibandingkan dengan menggunakan PSTN. VoIP menggunakan internet
sebagai media untuk dapat berkomunikasi suara jarak jauh secara langsung,
yang dimana suara dalam bentuk analog akan diubah menjadi data digital
yang kemudian akan ditransmisikan melalui jaringan internet berupa paket-
paket data secara real time. Voice Over Internet Protocol (VoIP) juga sering
dikenal dengan IP telephony. Pada kenyataannya, VoIP lebih terfokus pada
penggunaan internet apabila dibandingkan dengan telepon rumah atau PSTN
yang infrastrukturnya dibangun lebih awal.
Setiap paket pada VoIP terdiri dari dua bagian, yaitu header dan
payload atau beban. Pada header terdir dari IP header, Real-time Transport
Protokol (RTP) header, User Datagram Protokol (UDP) header, dan link
header. IP header memiliki tugas untuk menyimpan informasi-informasi
routing untuk mengirimkan paket-paket ke tujuan. Pada setiap header IP
akan disertakan tipe layanan atau type of service (ToS) yang akan
memungkinkan paket tertentu seperti paket suara diperlakukan berbeda
dengan paket yang non-real time. User Datagram Protokol (UDP) header
memiliki ciri tertentu, yaitu tidak menjamin paket akan mencapai tujuan
sehingga UDP akan cocok digunakan pada aplikasi voice real time yang
sangat peka atau sensitif terhadap latency dan delay. Real-time Transport
Protokol (RTP) header merupakan header yang dapat dimanfaatkan untuk
melakukan framing dan segmentasi data real time. Seperti halnya UDP, RTP
15101117 9
juga tidak mendukung realibilitas paket untuk sampai ke tujuan. Pada RTP
digunakan protokol kendali yang disebung dengan Real-time Transport
Control Protocol (RTCP) yang akan mengendalikan QoS serta sinkronisasi
media stream yang berbeda-beda. Sedangkan untuk link header, besarnya
sangat bergantung dengan media yang digunakan. Skema jaringan Voice
Over Internet Protocol (VoIP) dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut.
Gambar 2.3 Skema VoIP[5]
Berdasarkan gambar 2.3, Voice Over Internet Protocol (VoIP) dapat
dilakukan dengan menggunakan Telepon Rumah, Komputer, IP β Phone, IP
PBX (Perkantoran), Laptop, Server Voip, dan VoIP Register yang saling
terhubung dengan internet untuk dapat saling berkomunikasi antara satu sama
lain. Dalam membentuk sebuah jaringan Voice Over Internet Protocol (VoIP)
diperlukan beberapa unsur agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik,
beberapa unsur tersebut yaitu berupa user agent, proxy, protocol, dan codec
(coder-decoder). User agent sendiri merupakan sebuah software atau
hardware yang digunakan pada komputer untuk dapat saling memanggil
serta menerima panggilan, baik berasal dari sambungan komputer ke
komputer, komputer ke IP β Phone, PSTN, ataupun perangkat lainnya yang
dapat terhubung ke internet. Sedangkan proxy diibaratkan sebagai sebuah
jembatan, yang dimana dalam jaringan Voice Over Internet Protocol (VoIP)
proxy berfungsi sebagai penjembatan antara komputer dengan internet.
Terdapat beberapa jenis sambungan Voice Over Internet Protocol (VoIP)
yang dapat dilakukan, seperti sebagai berikut :
a. Komputer dengan komputer, yang dimana koneksi dibangun dengan
menghubungkan dua buah komputer melalui sebuah broadband atau
koneksi internet. Dalam koneksi ini terdapat tiga syarat agar koneksi
dapat terbangun, yaitu koneksi internet, headset (speaker dan
microphone) dan softphone. Softphone adalah sebuah program atau
STO (Telpon Rumah)
Komputer
IP - Phone
INTERNET
IP PBX (Perkantoran)
Laptop
Server VoIP VoIP Register / Gatekeeper
15101117 10
perangkat lunak untuk membuat panggilan telepon melalui Internet
menggunakan komputer. Biasanya softphone dirancang seperti
telepon biasa, yaitu dengan gambar telepon yang terdapat panel dan
tombol-tombol untuk interaksi dengan pengguna. Penggunaan softphone
biasanya bersama-sama dengan headset yang terhubung ke kartu suara
pada PC. Contoh beberapa softphone : Kphone, Linphone, SJphone, X-
Lite, Windows Messenger, Idefisk.
b. Komputer dengan telepon, hampir sama dengan jenis sambungan
komputer dengan komputer hanya saja pada hubungan ini memiliki
kelebihan seperti komputer bisa menghubungi nomor telepon rumah dan
ponsel.
c. Telepon ke komputer dan telepon ke telepon, sambungan ini dapat
dilakukan apabika menggunakan IP β Phone yang telah dikoneksikan ke
jaringan internet, namun biaya koneksi ini dibebankan ke pada pengguna,
karena koneksi ini merupakan koneksi berbayar.
Persyaratan lain yang dibutuhkan dalam komunikasi Voice Over
Internet Protocol (VoIP) antara lain seperti koneksi internet, software,
hardware, dan server VoIP. Kualitas komunikasi Voice Over Internet
Protocol (VoIP) dipengaruhhi oleh sambungan ataupun koneksi internet.
Kualitas komunikasi yang baik meliputi suara yang diterima jelas dan jeda
pembicaraan atau delay yang sangat kecil.
1.4.1 Sejarah Perkembangan Voice Over Internet Protocol (VoIP)
Pada tahun 1973 Voice Over Internet Protocol (VoIP)
ditemukan pertama kali dengan istilah Network Voice Protocol (NVP)
oleh Danny Cohen dan teman-temannya untuk melakukan komunikasi
real time pada ARPANET[6], yang kemudian Network Voice Protocol
(NVP) pertama kali diimplementasikan ARPANET pertama kali pada
bulan Agustun tahun 1974.
Voice Over Internet Protocol (VoIP) pertama diluncurkan
pertama kali ke publik dengan nama Speak Freely pada tahun 1991.
Aplikasi ini ditemukan oleh John Walker, yang kemudian
dikembangkan kembali oleh Brian C. Wiles. Selanjutnya pada tahun
1999 IETF merilis Session Initiation Protocol (SIP) dengan
spesifikasi RFC 2543.[7]
2.5 Komponen VoIP[3[
Dalam membentuk komunikasi dengan menggunakan VoIP
diperlukan beberapa komponen agar komunikasi dapat berlangsung dengan
baik, beberapa komponen tersebut adalah sebagai berikut :
a. User End Device
15101117 11
User End Device merupakan perangkat atau media yang digunakan oleh
user untuk mendukung sebuah komunikasi menggunakan VoIP.
Beberapa user end device yang digunakaan yaitu seperti Handphone,
Personal Computer (PC), atau IP Phone. Didalam sebuah user end device
biasanya terdapat aplikasi atau softphone untuk mendukung proses
komunikasi. Softphone itu sendiri merupakan sebuah program atau
perangkat lunak untuk membuat panggilan telepon melalui Internet
menggunakan komputer, laptop, atau handphone. b. Switch
Switch merupakan sebuah alat jaringan komputer sebagai central atau
pusat untuk membagi koneksi yang saling terhubung dengan port-port
lainnya untuk dapat mengkoneksikan sebuah komputer satu dengan
komputer lainnya.
c. Router
Router merupakan sebuah perangkat jaringan yang digunakan untuk
membagi protokol kepada jaringan yang lain, dengan adanya router maka
sebuah protokol dapat di-sharing kepada perangkat jaringan lain.
d. Media Gateway atau Gatekeeper
Media Gateway atau Gatekeeper digunakan untuk berkomunikasi dengan
VoIP Call Processing Server dengan komponen VoIP yang lain. Gateway
juga berfungsi untuk menghubungkan dua buah atau lebih jaringan yang
berbeda
e. VoIP Server
VoIP server merupakan bagian utama yang ada pada jaringan VoIP. VoIP
server sangat dibutuhkan untuk dapat menghubungkan banyak titik
komunikasi antar server. Perangkat ini dapat digunakan untuk
mendefinisikan jalur dan aturan antar terminal. Selain itu VoIP server
juga bisa menyediakan layanan-layanan yang biasa ada di perangkat PBX
(Private Branch Exchange), voice mail, Interactive Voice Response
(IVR), dan lain-lain.
2.6 Protokol VoIP
Pada sebuah jaringan, protokol sangat diperlukan untuk mendukung
terjadinya hubungan antar perangkat. Protokol itu sendiri merupakan
seperangkat aturan ataupun standarisasi yang bertugas untuk mengatur
ataupun mengijinkan terjadinya sebuah hubungan, komunikasi serta
perpindahan data. Komunikasi Voice over Internet Protocol (VoIP) didukung
oleh beberapa protokol seperti :
2.6.1 Protokol H.323
Protokol atau standar H.323 merupakan salah satu protokol
yang direkomendasikan oleh ITU-T (Internet Telecommunication
Union β Telecommunication) yang membangun standar untuk
15101117 12
komunikasi multimedia melalui jaringan LAN. Protokol H.323
menjadi standar yang akan menentukan komponen protokol, dan
prosedur yang menyediakan layanan komunikasi multimedia, yaitu
audio, video, dan data secara real time melalui jaringan berbasis paket
(packet-packet network) seperti Internet Protocol (IP), Internet Packet
eXchange (IPX), Local Area Network (LAN), Enterprise Network
(EN), Metropolitan Area Network (MAN), dan Wide Area Network
(WAN).[5] Arsitektur H.323 dapat dilihat pada gambar 2.4.
Gambar 2.4 Arsitektur H.323[8]
Protokol H.323 terdiri dari empat komponen yang apabila
disatukan dalam sebuah jaringan akan memberikan layanan
komunikasi multimedia point to point dan multipoint. Empat
komponen tersebut adalah:
a. Terminal, terminal digunakan untuk membuat komunikasi
multimedia yang bersifat real time bidirectional atau dua arah.
Terminal yang digunakan pada H.323 dapat berupa personal
computer ataupun sebuah perangkat yang menjalankan aplikasi
multimedia H.323 yang harus mendukung komunikasi suara, dan
sebagai tambahan dapat juga mendukung komunikasi data dan
15101117 13
video. Sebuah terminal H.323 dibuat untuk mendukung fungsi-
fungsi berikut : pertukaran kemampuan terminal dan pembuatan
kanal media (H.245), call signalling dan call setup (H.225),
registrasi dan admission control lainnya dengan gatekeeper
(RAS), dan RTP/RTCP untuk pengurutan paket audio dan video.
b. Gateway, gateway berfungsi untuk menghubungkan dua buah atau
lebih jaringan yang berbeda. Gateway H.323 dapat
menghubungkan jaringan H.323 dengan jaringan non-H.323.
Untuk komunikasi antara dua terminal yang berada pada jaringan
H.323 tidak diperlukan gateway. Gateway dapat bertindak sebagai
terminal bahkan dengan menggunakan pensinyalan H.245,
gateway juga dapat beroperasi sebagi MCU untuk call yang
samayang diinisialisasikan secara point-to-point.
c. Gatekeeper, sebuah gatekeeper dapat dipertimbangkan sebagai
sebuah pusat dari jaringan H.323. Gatekeeper menyediakan
pelayanan-pelayanan penting seperti pengalamatan, otorisasi dan
otentifikasi dari terminal dan gateway, manajemen bandwidth,
accounting, pembiayaan dan rekening, serta dapat juga
menyediakan layanan call routing.
d. Multipoint Control Unit (MCU), MCU memberikan dukungan
untuk konferensi tiga atau lebih terminal H.323. Semua terminal
yang akan berpartisipasi dalam konferensi melakukan koneksi
terlebih dahulu dengan MCU. MCU mengatur konferensi
resource, negosiasi antar terminal untuk tujuan penentuan audio
atau video coder/decoder (CODEC) yang akan digunakan, serta
memungkinkan menangani media stream. [5]
Terminal, gateway, gatekeeper, dan Multipoint Control Unit
(MCU) merupakan komponen protokol H.323 yang secara logika
terpisah, namun dapat diimplementasikan sebagai single physical
device. Proses pembentukan dan pemutusan panggilan pada jaringan
H.323 melalui beberapa fase. Fase pembentukan dan pemutusan
panggilan ini merupakan ciri khas dari protokol H.323 yang
membedakannya dari protokol SIP, dimana fase-fase tersebut adalah
sebagai berikut :
a. Fase A : Pembentukan panggilan. Tujuan utama dari tahap ini
adalah registrasi end-point atau client kepada
gatekeeper.
b. Fase B : Inisialisasi komunikasi dan kemampuan pertukaran. Pada
tahap ini, dibagun kanal kontrol H.245. Kanal kontrol
bertujuan untuk mengirimkan alamat transpor antar
end-point.
15101117 14
c. Fase C : Pembentukan komunikasi suara. Pada tahap ini telah
berbentuk kanal H.245 dan ditentukan hubungan master
dan slave.
d. Fase D : Layanan panggilan. Pada tahap ini semua koneksi yang
dibutuhkan telah terbentuk dan siap untuk melakukan
komunikasi.
e. Fase E : Pemutusan panggilan. Pada tahap ini komunikasi telah
selesai dan semua kanal yang pada awal terbentuk untuk
melakukan komunikasi sekarang harus ditutup.[9]
Proses pembentukan dan pemutusan panggilan pada jaringan
H.323 dapat dilihat pada gambar 2.5.
Gambar 2.5 Call Setup dan Call Termination pada Protokol H.323[9]
2.6.2 Protokol Session Initiation Protocol (SIP)
Session Initiation Protocol (SIP) adalah salah satu standar
protokol multimedia dalam VoIP yang dipublikasikan oleh IETF,
15101117 15
RFC 2543, dan RFC 3261. Protokol SIP merupakan protokol yang
digunakan pada layer aplikasi yang berfungsi untuk mendefinisikan
proses awal atau membuat, mengubah, serta mengakhiri sesi
komunikasi multimedia. SIP merupakan signalling protocol yang
membuat protokol tersebut hanya mampu untuk melakukan proses
negosiasi sesi komunikasi saja, tanpa mengirim data seperti suara,
video dan text. SIP mengikuti model client server yang terkenal,
begitu banyak digunakan oleh banyak protokol yang dikembangkan
oleh IETF. Pembuat SIP meminjam prinsip desain dari Simple Mail
Transfer Protocol (SMTP) dan khususnya Hypertext Transfer
Protocol (HTTP).
SIP mewarisi banyak karakteristik dari kedua protokol
tersebut. Hal ini merupakan kekuatan dari SIP, karena SMTP dan
HTTP adalah protokol yang paling sukses di internet. SIP telah
terpilih sebagai protokol pengontrol sesi untuk IMS. SIP telah terbukti
membuat kemudahan dalam membangun layanan baru yang dibawa
dengan bobot yang tidak besar. Karena SIP didasarkan oleh HTTP,
para pengembang layanan berbasis SIP dapat menggunakan kerangka
layanan yang mereka kembangkan untuk HTTP, seperti Common
Gateway Interface (CGI) dan java. Terdapat beberapa protokol
didalamnya, antara lain adalah Real Time Protocol (RTP) dan Real
Time Control Protocol (RTCP) yang berfungsi untuk
mentransmisikan media serta mengetahui kualitas layanan, serta
Session Description Protocol (SDP) yang mendeskripsikan media
dalam suatu komunikasi. Komponen SIP yang berhubungan dengan
VoIP adalah User Agent dan Network Server. SIP bukan merupakan
protokol transfer media, sehingga SIP tidak membawa paket suara
atau video. SIP memanfaatkan RTP untuk menjalankan fungsi media
transfer. Gambar 2.6 menunjukkan arsitektur SIP.
Gambar 2.6 Arsitektur SIP[10]
SIP dalam sebuah sistem VoIP berperan sebagai protokol yang
pertukaran informasinya dilakukan melalui pertukaran pesan berupa
15101117 16
permintaan dan respon. Pesan permintaan merupakan pesan yang
dikirimkan oleh klien kepada server untuk menjalankan fungsi/operasi
tertentu. Sedangkan respon merupakan pesan yang dikirimkan oleh
server kepada klien sebagai tanggapan atas pesan permintaan yang
diterima. Sebuah sistem SIP memiliki empat komponen dasar, yaitu
user agent, proxy server, registrar server, dan redirect server. User
agent merupakan komponen SIP yang memulai, menerima, dan
menutup sesi komunikasi. User agent terdiri dari dua komponen
utama, yaitu User Agent Client (UAC) yang berfungsi memulai sesi
komunikasi, dan User Agent Server (UAS) yang berfungsi menerima
atau menanggapi sesi komunikasi. Proxy server merupakan
komponen penengah antar user agent, bertindak sebagai server dan
klien yang menerima pesan permintaan dari user agent dan
menyampaikan pada user agent lainnya. Registrar server merupakan
komponen yang menerima pesan permintaan register dari pengguna
dan kemudian mengekstrak informasi lokasi terkini (current location)
dari pengguna (alamat IP, port, nama pengguna, dan sebagainya) dan
menyimpan informasi tersebut di sebuah lokasi basis data. Registrar
server juga dapat menambahkan fungsi otentifikasi pengguna untuk
validasi. Komponen ini biasa disandingkan dengan proxy server.
Redirect server merupakan komponen yang menerima pesan
permintaan dari user agent, memetakan alamat SIP user agent atau
proxy tujuan, dan kemudian menyampaikan hasil pemetaan kembali
pada UAC. Dengan kata lain redirect server bertugas mengarahkan
permintaan SIP yang diterimanya ke suatu tujuan baru.[11]
Messages yang terdapat pada SIP didefinisikan dalam dua
format yaitu request dan response. Request merupakan pesan yang
dikirimkan oleh UAC kepada UAS. Request berisi operasi yang
diminta oleh client tersebut. Tabel 2.1 memperlihatkan pesan request. Tabel 2.1 Request SIP[11]
Pesan Keterangan
INVITE Mengundang user agent lain untuk bergabung dalam
sesi komunikasi
ACK Konfirmasi bahwa user agent telah menerima pesan
terakhir dari serangkaian pesan INVITE
OPTION Meminta informasi tentang kemampuan server
BYE Terminasi sesi
CANCEL Membatalkan INVITE
REGISTER Registrasi di Registrar Server
15101117 17
Sedangkan response merupakan pesan yang dikirimkan oleh
UAS kepada UAC. Response berisi informasi status dari operasi yang
diminta oleh UAC. Tabel 2.2 memperlihatkan pesan response.
Tabel 2.2 Response SIP[11]
Pesan Keterangan Contoh
1xx Provisional message
100 : trying
180 : ringing
183 : progress
2xx Success message 200 : OK
3xx Redirection message 302 : temporarily moved
4xx Client Error message 403 : forbidden
5xx Server Error message 500 : internal server error
6xx Global Failure message 606 not acceptable
2.7 Codec
Codec atau Coder-Decoder merupakan sebuah teknologi yang
mengubah data suara menjadi bentuk digital atau kedalam bentuk lain
dengan menggunakan sebuah metode tertentu seperti algoritma yang
kemudian ditransmisikan dan dikirimkan kembali menjadi bentuk awal atau
kembali menjadi data suara. Codec bertujuan untuk menghemat bandwidth
dalam suatu jaringan. Terdapat berbagai macam codec yang dapat digunakan
pada VoIP seperti yang ada pada tabel 2.3 dibawah ini. Tabel 2.3 Codec[1]
Data Codec Keterangan
Video
Codec
H.261
Voice Code bertugas mengkode data dari sumber
video untuk transmisi dan mendekodekan video code
yang diterima untuk ditampilkan di layar penerima.
H.263 Menspesifikasi code video melalui PSTN.
Audio
Codec
G.711 Audio code untuk bandwidth 7 Kbps melalui kanal 48,
56, dan 64 Kbps (telephone biasa).
G.722 Audio code untuk bandwidth 7 Kbps melalui kanal 16.
G.723,
G.732.1
Audio code untuk bandwidth 3.1 Kbps melalui kanal
15.3 dan 6.3 Kbps (G.723.1 banyak digunakan pada
VOIP).
G.728 Audio code untuk kanal 16 Kbps menggunakan
lowdelay code exited linear prediction.
G.729,
G729a
Audio code untuk bandwith 3.1 Kbps melalui kanal 8
Kbps (diambil dari forum Frame Relay untuk voice
over frame relay).
2.8 Video Conference[12]
15101117 18
Video Conference menggunakan telekomunikasi audio dan video
untuk membawa orang ke tempat berbeda dalam waktu yang bersamaan
dalam pertemuan. Hal ini dapat sama sederhananya dengan percakapan
antara dua orang di (titik-ke-titik) atau melibatkan beberapa tempat (multi-
titik) dengan lebih dari satu orang. Selain audio dan pengiriman visual, video
conference dapatdi gunakan untuk berbagi dokumen informasi yang
diperlihatkan dengan komputer dan whiteboard. Video conference banyak
digunakan dalam bisnis, pendidikan, militer dan lain sebagainya. Dalam
pendidikan, video conference digunakan untuk keperluan pendidikan jarak
jauh yang dapat dimanfaatkan untuk memberikan materi pelajaran dari
guru/dosen/instruktur kepada siswa yang tidak terbatas oleh jarak dan tempat.
2.9 Parameter
Parameter diperlukan untuk mengetahui kehandalan dari kinerja
layanan VoIP. Beberapa parameter yang digunakan yaitu :
2.9.1 Delay Delay merupakan waktu yang dibutuhkan paket data untuk sampai ke
tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, yaitu jarak, media
fisik yang digunakan, serta waktu proses yang lama (kongesti). Dalam
penelitian ini menggunakan standarisasi TIPHON sebagai acuan
kualitas delay. TIPHON merekomendasikan delay tidak lebih dari 150
ms untuk berbagai aplikasi, dengan batas 450 ms untuk komunikasi
suara yang masih dapat diterima, yang dapat dilihat pada tabel 2.4. Tabel 2.4 Parameter Delay[13]
Nilai Delay Kualitas
< 150 ms Sangat Bagus
150 s/d 300 ms Bagus
300 s/d 450 ms Sedang
> 450 ms Jelek
2.9.2 Jitter
Jitter merupakan variasi delay antar paket pada jaringan IP yang
dipengaruhi oleh beban trafik jaringan. Semakin besar beban trafik
pada suatu jaringan maka jitter akan semakin besar. Hal ini
dikarenakan semakin besar beban trafik akan memperbesar peluang
terjadinya kongesti. Perhitungan untuk mencari nilai jitter
menggunakan rumus dalam persamaan (2-1).
π½ππ‘π‘ππ = β π£πππππ‘πππ πππππ¦
β pπππππ‘ ππππππ£πdπ πππππ (2-1)
Semakin besar nilai jitter akan mengakibatkan nilai perfomansi
semakin menurun. Agar nilai QoS jaringan berada pada kondisi baik,
maka nilai jitter harus berada pada nilai yang sekecil mungkin. Dalam
15101117 19
penelitian ini menggunakan standarisasi TIPHON sebagai acuan
kualitas jitter, yang dapat dilihat pada tabel 2.5.
Tabel 2.5 Parameter Jitter[13]
Nilai Jitter Kualitas
0 s/d 75 ms Sangat Bagus
75 s/d 125 ms Bagus
125 s/d 225 ms Sedang
β₯ 225 ms Jelek
2.9.3 Packet Loss
Packet loss merupakan banyaknya paket yang hilang selama
proses transmisi ke tujuan. Paket yang hilang terjadi ketika satu atau
lebih paket data yang melewati suatu jaringan gagal mencapai
tujuannya. Perhitungan packet loss menggunakan persamaan (2-2).
ππππππ‘ πΏππ π =πππππ‘ π¦πππ πππππππβπππππ‘ π¦πππ πππ‘πππππ
πππππ‘ π¦πππ πππππππ Γ
100% (2-2)
Dalam penelitian ini menggunakan standarisasi TIPHON sebagai
acuan kualitas packet loss, yang dapat dilihat pada tabel 2.6. Tabel 2.6 Parameter Packet Loss[13]
Nilai Packet Loss Kualitas
0 s/d 3% Sangat Bagus
3 s/d 15 % Bagus
15 s/d 25 % Sedang
β₯ 25 % Jelek
2.9.4 Throughput
Throughput adalah kecepatan transfer data efektif yang
merupakan jumlah total kedatangan paket data yang sukses diamati
pada tujuan selama interval waktu tertentu dibagi dengan durasi
interval waktu pengamatan. Throughput dinyatakan dalam satuan bps.
Perhitungan throughput menggunakan persamaan (2-3).
πβπππ’πβππ’π‘ =β data yang dikirim (bit)
waktu pengiman data (s)bps (2-3)
2.10 Software OPNET Modeler 14.5
Optimized Network Engineering Tool (OPNET) merupakan sebuah
simulator jaringan yang digunkan untuk mendesain serta melakukan optimasi
jaringan yang dirancang oleh Technologies Inc. dengan menggunakan
simulasi designer jaringan dapat menekan dana yang dikeluarkan untuk
penelitian serta dapat memastikan kualitas produk yang optimal. Selain
15101117 20
melakukan desain protokol dan teknologi, pada OPNET modeler juga dapat
dilakukan pengujian serta pendemonstrasian scenario yang telah dibuat
secara realistik sebelum diproduksi.[14] Beberapa model simulasi dapat
dibuat, prediksi kebutuhan jaringan, kebutuhan Quality of Service (QoS)
suatu layanan, jenis perangkat yang tepat dan yang lainnya dapat
digambarkan, sehingga hasil dapat digunakan untuk suatu perencanaan suatu
jaringan berbasis Internet Protocol (IP).[15]
OPNET dapat digunakan untuk simulasi jaringan paket berbasis IP (Internet
Protocol), IP Multimedia Subsystem (IMS), Asyncronous Transfer Mode
(ATM), Frame Relay, dan Time Division Multiplexing (TDM) dan MANET.
Jenis layanan yang disimulasikan juga beragam, baik internet seperti website,
Voice over IP (VoIP), File Transfer Protocol (FTP), dan video conference,
yang dapat diatur berdasarkan kebutuhan dari pengguna simulasi. Tampilan
OPNET Modeler 14.5 dapat dilihat pada gambar 2.7.
Gambar 2.7 Tampilan OPNET Modeler 14.5βEducation
15101117 2