BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC)...

26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Jaminan Kesehatan Nasional Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan melalui mekanisme asuransi sosial yang bertujuan agar seluruh penduduk Indonesia terlindungi dengan sistem asuransi. Negara Indonesia menuju Universal health Coverage (UHC) berdasarkan Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 pasal 13 menyatakan bahwa: setiap orang berkewajiban ikut serta dalam program Jaminan kesehatan sosial. Jaminan Kesehatan Nasional adalah bagian dari SJSN yang diselenggarakan melalui mekanisme asuransi berdasarkan Undang-Undang RI nomor 40 tahun 2004. Tujuan asuransi kesehatan agar seluruh penduduk Indonesia terlindungi dari masalah pembiayaan kesehatan kebutuhan dasar masyarakat akan dapat terpenuhi (BPJS Kesehatan, 2014). Implementasi JKN dalam SJSN tahun 2014 adalah untuk menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) karena Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 harus segera dapat dicapai sehingga identifikasi perlindungan akses melalui jaminan pembiayaan persalinan dengan kepesertaan dalam JKN menjadi penting. Sejalan dengan peningkatan cakupan SJSN maka peserta Jampersal secara bertahap akan menjadi peserta JKN. Lingkup 9

Transcript of BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC)...

Page 1: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI

DAN MODEL PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Jaminan Kesehatan Nasional

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikembangkan di Indonesia

merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang

diselenggarakan melalui mekanisme asuransi sosial yang bertujuan agar seluruh

penduduk Indonesia terlindungi dengan sistem asuransi. Negara Indonesia menuju

Universal health Coverage (UHC) berdasarkan Undang-Undang Kesehatan

Nomor 36 tahun 2009 pasal 13 menyatakan bahwa: setiap orang berkewajiban

ikut serta dalam program Jaminan kesehatan sosial. Jaminan Kesehatan Nasional

adalah bagian dari SJSN yang diselenggarakan melalui mekanisme asuransi

berdasarkan Undang-Undang RI nomor 40 tahun 2004. Tujuan asuransi kesehatan

agar seluruh penduduk Indonesia terlindungi dari masalah pembiayaan kesehatan

kebutuhan dasar masyarakat akan dapat terpenuhi (BPJS Kesehatan, 2014).

Implementasi JKN dalam SJSN tahun 2014 adalah untuk menurunkan

Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) karena Millenium

Development Goals (MDGs) tahun 2015 harus segera dapat dicapai sehingga

identifikasi perlindungan akses melalui jaminan pembiayaan persalinan dengan

kepesertaan dalam JKN menjadi penting. Sejalan dengan peningkatan cakupan

SJSN maka peserta Jampersal secara bertahap akan menjadi peserta JKN. Lingkup

9

Page 2: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

10

paket manfaat jampersal menjadi bagian dari paket manfaat JKN yang

komprehensif sesuai dengan kebutuhan medis, kecuali ha-hal yang bersifat

nonmedis seperti biaya transportasi (Mukti, 2012).

Prinsip-prinsip Penyelenggaraan JKN berdasarkan Undang-Undang

Nomor 24 tahun 2011, mengacu pada prinsip-prinsip sebagai berikut: kegotong

royongan, nirlaba, keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, efisiensi dan

efektifitas, portabilitas, kepesertaan bersifat wajib, dana amanah dan hasil

pengelolaan dana jaminan sosial. Manfaat jaminan kesehatan yang bisa diperoleh

dalam program JKN bersifat pelayanan perseorangan yang mencakup pelayanan

promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif termasuk pelayanan kebidanan dan

neonatal. Cakupan pelayanan kebidanan dan neonatal yang termasuk di dalam

program JKN meliputi: pelayanan pemeriksaan kehamilan (antenatal care),

pertolongan persalinan (intranatal care), pemeriksaan bayi baru lahir (neonatus),

pemeriksaan pascasalin (postnatal care) dan pelayanan Keluarga Berencana

setelah melahirkan (BPJS Kesehatan, 2013).

Program JKN memberikan jaminan pembiayaan pada pelayanan

kebidanan dan neonatal berdasarkan pembayaran non kapitasi. Peserta JKN

mendapatkan pelayanan kebidanan pada puskesmas-puskesmas, rumah sakit dan

fasilitas pelayanan swasta yang bekerjasama dengan BPJS. Manfaat pelayanan

kebidanan dan neonatal yang diberikan oleh JKN berupa : Pemeriksaan ANC,

pelayanan persalinan, Pemeriksaan PNC dan bayi baru lahir (neonatus) dan

pelayanan keluarga berencana.

Page 3: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

11

Indonesia menuju UHC berdasarkan Undang-Undang Kesehatan Nomor

36 tahun 2009 pasal 13 yang menyatakan bahwa: setiap orang berkewajiban ikut

serta dalam program Jaminan Kesehatan Sosial. Program JKN juga memberikan

jaminan pembiayaan pada pelayanan kebidanan dan neonatal berdasarkan

pembayaran non kapitasi untuk mendapatkan pelayanan kebidanan pada

puskesmas-puskesmas, rumah sakit dan fasilitas pelayanan swasta yang

bekerjasama dengan BPJS (BPJS Kesehatan, 2014).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59

tahun 2014 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan

Program Jaminan Kesehatan pasal 11 ayat 1 (a) menyatakan bahwa: jasa

pelayanan kebidanan, neonatal dan keluarga berencana yang dilakukan oleh bidan

atau dokter bersifat non kapitasi yaitu besaran pembayaran klaim oleh BPJS

Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama berdasarkan jenis dan

jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Pemeriksaan kehamilan (ANC) sesuai standar yang diberikan dalam

bentuk paket paling sedikit 4 kali pemeriksaan, sebesar Rp 200.000,00

(dua ratus ribu rupiah)

2) Persalinan pervaginam normal sebesar Rp 600.000,00 (enam ratus ribu

rupiah)

3) Persalinan pervaginam dengan tindakan emergensi dasar sebesar di

puskesmas PONED Rp 750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah)

4) Pemeriksaan PNC dan neonatus sesuai standar dilaksanakan dengan dua

kali kunjungan ibu nifas dan neonatus pertama (KF1-KN1) dan kunjungan

Page 4: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

12

ibu nifas dan neonatus kedua (KF2-KN2) serta satu kali kunjungan

neonatus ketiga (KN3) dan satu kali kunjungan ibu nifas ketiga (KF3),

sebesar Rp 25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah) untuk tiap kunjungan

dan diberikan kepada pemberi pelayanan yang pertama dalam kurun waktu

kunjungan.

5) Pelayanan tindakan pasca persalinan di puskesmas PONED, sebesar Rp

175.000,00 (seratus tujuh puluh lima ribu rupiah)

6) Pelayanan pra rujukan pada komplikasi kebidanan dan neonatal Rp

125.000,00 (seratus dua puluh lima ribu rupiah), dan

7) Pelayanan Keluarga Berencana:

a) Pemasangan atau pencabutan IUD/Implan sebesar Rp 100.000,00

(seratus ribu rupiah)

b) Pelayanan suntik KB sebesar Rp 15.000,00 (lima belas ribu rupiah)

setiap kali suntik

c) Penanganan komplikasi KB sebesar Rp 125.000,00 (seratus dua puluh

lima ribu rupiah), dan

d) Pelayanan KB MOP/vasektomi sebesar Rp 350.000,00 (tiga ratus lima

puluh ribu rupiah).

Berdasarkan Surat Edaran Direktur Pelayanan BPJS Kesehatan Nomor 143

Tahun 2014 tentang Implementasi Permenkes Nomor 59 tahun 2014 menjelaskan

bahwa :

1) Pemeriksaan ANC dan PNC/neonatus dapat diberikan dan ditagihkan

oleh Fasilitas Kesehatan tingkat pertama (FKTP)

Page 5: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

13

2) Penagihan biaya pelayanan oleh jejaring melalui faskes induk.

Pemotongan biaya pembinaan terhadap jejaring oleh faskes induk

maksimal 10 % dari total klaim (Permenkes nomor 28 tahun 2014)

3) Tarif pemeriksaan ANC merupakan tarif paket untuk pelayanan ANC

paling sedikit 4 (empat) kali pemeriksaan dalam masa kehamilannya

yaitu 1 (satu) kali pada trimester pertama, 1 (satu) kali pada trimester

kedua, dan 2 (dua) kali pada trimester ketiga kehamilan dan tidak dapat

dipecah menjadi 4 (empat) misalnya per kali pemeriksaan masing-masing

Rp 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah)

4) Apabila pemeriksaan ANC dilakukan kurang dari jumlah minimal (< 4

kali) pemeriksaan sesuai waktu yang ditentukan maka biaya pemeriksaan

ANC tidak dapat ditagihkan.

5) Penagihan biaya pemeriksaan ANC dapat ditagihkan apabila telah

dilakukan minimal 4 kali pemeriksaan ANC sesuai waktu yang

ditetapkan (dapat bersamaan dengan klaim persalinan yang diajukan atau

terpisah jika persalinan dilakukan di faskes lain) disertai dengan bukti

pelayanan kepada peserta.

6) Untuk menjaga kontinuitas pelayanan pemeriksaan ANC maka perlu

adanya informed consent bagi pasien untuk melakukan pemeriksaan

ANC dan PNC di satu tempat yang sama (baik oleh FKTP maupun

jejaring bidan sesuai dengan prosedur). Pemeriksaan ANC dan PNC pada

tempat yang sama dimaksudkan untuk : keteraturan pencatatan partograf,

Page 6: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

14

monitoring terhadap perkembangan kehamilan, memudahkan dalam

administrasi pengajuan klaim ke BPJS Kesehatan.

7) Yang dimaksud dengan perkali kunjungan pemeriksaan PNC adalah

paket kunjungan ibu nifas dan neonatus (kedatangan keduanya dihitung

untuk 1 kali kunjungan)

8) Pemeriksaan ANC dan PNC di Fasilitas Kesehatan Rawat inap Tingkat

Lanjutan (FKRTL) dilakukan berdasarkan indikasi medis

9) Kartu ibu dan buku kesehatan ibu dan anak (Buku KIA) disediakan oleh

faskes sebagai pencatatan dan pemantauan status kesehatan peserta

kebidanan.

10) Fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dapat menagihkan tarif

pelayanan persalinan pervaginam dengan tindakan emergensi dasar

sebesar Rp 750.000,00 (tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) dan pelayanan

tindakan pasca persalinan sebesar Rp 175.000,00 (seratus tujuh puluh

lima ribu rupiah) hanyalah Puskesmas yang ditetapkan sebagai

Puskesmas PONED (Pelayanan Obstretrik Neonatal Emergensi Dasar).

11) Apabila pelayanan persalinan pervaginam dengan tindakan emergensi

dasar ditagihkan oleh FKTP lain selain Puskesmas PONED, maka

disetarakan sesuai tarif persalinan pervaginam normal sebesar Rp

600.000,00 (enam ratus ribu rupiah )

12) Pelayanan KB dapat diberikan dan ditagihkan oleh FKTP

13) Kantor cabang agar berkoordinasi dengan BKKBN di masing-masing

daerah terkait ketersediaan alat dan obat kontrasepsi (alkon)

Page 7: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

15

14) Penagihan biaya pelayanan oleh jejaring melalui faskes induk,

pemotongan biaya pembinaan terhadap jejaring oleh faskes induk

maksimal 10% dari total klaim (Permenkes nomor 28 tahun 2014)

15) Khusus pelayanan KB MOP/vasektomi dapat diberikan pada FKTP yang

ditunjuk berdasarkan rekomendasi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

dengan mempertimbangkan kompetensi dan kelengkapan sarana dan

prasarana faskes.

Tarif pelayanan kebidanan yang berlaku di Kabupaten Tabanan berdasarkan

kesepakatan organisasi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) cabang Tabanan tahun 2013

menetapkan tarif minimal yang dapat dijadikan acuan oleh BPM, sudah termasuk

jasa pelayanan, obat yang digunakan dan kelengkapan sarana prasarana yaitu:

1) Pemeriksaan kehamilan : Rp 30.000 – Rp 50.000,-

2) Persalinan normal dan bayi baru lahir : Rp 900.000 – Rp 1.200.000,-

3) Perawatan nifas dan ibu menyusui : Rp 30.000 – Rp 50.000,-

4) Pemasangan IUD : Rp 150.000 – Rp 300.000,-

5) Suntik KB: Rp 25.000 – Rp 40.000,-

6) Konseling : Rp 10.000,-

7) Imunisasi : masing-masing Rp 20.000 – Rp 40.000,-

8) Rujukan : berdasarkan Unit Cost

Bila dilihat dari tarif tersebut maka terdapat kesenjangan antara kesepakatan yang

dibuat oleh organisasi dibandingkan dengan penetapan tarif pelayanan kebidanan

yang ditetapkan oleh pemerintah (BPJS Kesehatan).

Page 8: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

16

Hasil penelitian Januraga, dkk (2009) di Kabupaten Jembrana

menunjukkan bahwa: Terdapat pemahaman yang keliru pada sebagian besar

policy makers program Jaminan Kesehatan Jembrana (JKJ) terhadap konsep

kebutuhan dasar kesehatan dan konsep keadilan egaliter dalam bidang kesehatan

sehingga menimbulkan resistensi atau penolakan terhadap kebijakan pembayaran

premi, khususnya premi Pemberi Pelayanan Kesehatan (PPK) I JKJ. Sebagian

besar policy makers dan PPK program JKJ memiliki persepsi yang buruk terhadap

sistem pembayaran kapitasi karena dipandang memiliki kelemahan dalam

pemerataan, keadilan, kepuasan pasien dan mutu pelayanan kesehatan. Untuk

mengatasi hal itu sebaiknya besaran biaya per kapita dihitung berdasarkan unit

cost atau biaya klaim yang selama ini berlaku serta dikomunikasikan secara baik

antara Badan pelayanan dan PPK . Selain itu, beberapa hal yang dapat dilakukan

untuk mengurangi resiko kerugian finansial PPK adalah dengan melakukan risk

adjusment capitation, curve out, dan reinsurance.

Risk adjustment capitation, besaran kapitasi dihitung dengan penyesuaian

terhadap faktor demografi, riwayat kesehatan peserta, riwayat kunjungan peserta,

dan beberapa indikator klinik. Curve out, dilakukan dengan mengeluarkan

pelayanan tertentu dari perhitungan kapitasi untuk dibayar dengan cara lain. Peran

Badan pelayanan bersama-sama dengan PPK dibutuhkan untuk membahas jenis

pelayanan yang harus dikeluarkan, tetapi dengan tetap memperhatikan hak-hak

peserta untuk memperoleh pelayanan yang optimal. Cara terakhir adalah dengan

melakukan reinsurance. Reasuransi pada perusahaan reasuransi dilakukan oleh

Page 9: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

17

Badan pelayanan untuk menghindari terjadinya kerugian pada PPK akibat

pengeluaran yang tidak terduga.

Hampir sama seperti pendapat policy makers, sebagian besar PPK melihat

Program Kesehatan Jembrana khususnya kapitasi sebagai sistem yang merugikan

dari sisi kebebasan konsumen dalam memilih pelayanan, di samping pandangan

negatif akan adanya risiko finansial berupa kerugian pada pihak PPK. Ketakutan

akan kegagalan secara finansial bahkan juga dirasakan oleh PPK yang justru

menganggap kapitasi sebagai suatu cara pembayaran yang baik. Senada dengan

pendapat sebelumnya pangkal semua ketakutan terjadi karena kebebasan

masyarakat memperoleh pelayanan yang menurut anggapan PPK sulit untuk

diubah.

Cakupan pelayanan kebidanan dan neonatal yang ditanggung oleh BPJS

Kesehatan meliputi:

1) Pemeriksaan ANC sekurang-kurangnya dilakukan 4 kali dengan distribusi

waktu satu kali trimester satu, satu kali trimester dua dan dua kali pada

trimester ketiga kehamilan yang disesuaikan dengan usia kehamilan.

2) Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan dan berat badan,

pemeriksaan tekanan darah, pengukuran lingkar lengan atas, pemeriksaan

tinggi fundus uteri, pemeriksaan denyut jantung janin dan posisi janin,

skrining status dan pemberian imunisasi tetanus toksoid, pemberian tablet

tambah darah dan asam folat, serta temu wicara.

3) Pemeriksaan ANC berupa pemeriksaan laboraturium rutin meliputi

pemeriksaan kadar hemoglobin dan pemeriksaan golongan darah pada ibu

Page 10: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

18

hamil wajib dilakukan oleh pemberi pelayanan antenatal yang memiliki

alat pemeriksaan laboraturium tersebut. Sedangkan untuk pemeriksaan

laboraturium lainnya dilakukan atas indikasi.

4) Persalinan pervaginam dengan tindakan emergensi dasar di puskesmas

PONED meliputi penatalaksanaan untuk mengatasi kegawatdaruratan

medis, perdarahan pada kehamilan muda (abortus), preeklamsia, eklamsia

dan persalinan macet (distosia)

5) Pelayanan pada ibu nifas meliputi : pemeriksaan tekanan darah, nadi,

respirasi dan suhu, pemeriksaan tinggi fundus uteri, pemeriksaan lochea

dan pengeluaran pervaginam lainnya, pemeriksaan payudara dan

dukungan pemberian ASI Ekslusif, pemberian vitamin A, pemberian

pelayanan Keluarga Berencana pascasalin, konseling dan edukasi

perawatan kesehatan, serta penanganan resiko tinggi dan komplikasi pada

ibu nifas.

6) Pelayanan pada ibu nifas diberikan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali

dengan distribusi waktu pada 6 jam sampai 3 hari setelah melahirkan

(KF1), pada hari ke 4 sampai dengan hari ke 28 pascapersalinan (KF2),

dan pada hari ke 29 sampai dengan hari ke 42 pasca bersalin (KF3).

7) Pelayanan neonatal meliputi: pelayanan neonatal dengan menggunakan

formulir Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM), memastikan

pemberian vitamin K1, pemberian salep mata antibiotika, pemberian

imunisasi Hepatitis B 0, perawatan tali pusat serta konseling terkait

Page 11: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

19

pemberian ASI ekslusif, perawatan tali pusat, deteksi dini tanda bahaya

dan pencegahan infeksi.

8) Pelayanan neonatus diberikan sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali sesuai

standar dengan distribusi waktu pada 6 jam sampai dengan 48 jam pasca

salin (KN1), pada hari ke 3 sampai dengan hari ke 7 setelah lahir (KN2)

dan pada hari ke 8 sampai dengan hari ke 28 setelah melahirkan (KN3).

9) Hasil pelayanan kebidanan, neonatal dan KB dicatat pada kartu ibu dan

buku KIA.

10) Buku KIA wajib dibawa oleh peserta Jaminan Kesehatan pada tiap

kunjungan untuk mendapatkan pelayanan kebidanan, neonatal dan KB.

Beberapa manfaat JKN untuk masyarakat adalah: memberikan keuntungan

dengan premi yang terjangkau, asuransi JKN yang menerapkan prinsip kendali

mutu dan biaya, asuransi kesehatan sosial yang menjamin kepastian pembiayaan

pelayanan kesehatan yang berkelanjutan serta asuransi kesehatan sosial yang

dapat digunakan diseluruh Indonesia (Kemenkes RI,2013).

Berdasarkan hasil analisis koordinasi pelaksanaan pembiayaan kesehatan

ibu dan anak (KIA) di Kabupaten Lombok Tengah, program Jampersal juga

belum berjalan optimal. Walaupun tidak ditemukan terjadinya tumpang tindih

pembiayaan dan tidak ada pelayanan KIA yang tidak terbiayai, namun masih

ditemukan adanya iuran biaya untuk obat maupun biaya rujukan serta tidak

dilibatkannya pihak swasta dalam program Jampersal. Pelaksanaan program

Jampersal dinas kesehatan kabupaten seharusnya dapat bekerjasama dengan klinik

atau bidan praktek swasta (Erpan,dkk.2011).

Page 12: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

20

2.1.2 Bidan Praktek Mandiri

Bidan Praktek Mandiri ( BPM ) adalah suatu institusi pelayanan kesehatan

secara mandiri yang memberikan asuhan pelayanan dalam lingkup kebidanan.

Praktek bidan mandiri merupakan serangkaian kegiatan pelayanan kebidanan

yang diberikan kepada pasien baik individu, keluarga dan masyarakat sesuai

dengan kewenangan dan kompetensi yang dimilikinya. Bidan yang menjalankan

praktek mandiri harus memiliki Surat Ijin Praktek Bidan (SIPB) untuk

menjalankan prakteknya pada sarana kesehatan yang dimilikinya. Praktek

pelayanan bidan mandiri merupakan penyedia layanan kesehatan, yang memiliki

kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,

khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Masyarakat sebagai

pengguna jasa layanan bidan dapat memperoleh akses pelayanan yang bermutu,

perlu adanya regulasi pelayanan praktek bidan secara jelas persiapan sebelum

bidan melaksanakan pelayanan praktek seperti perizinan, tempat, ruangan,

peralatan praktek, dan kelengkapan administrasi semuanya harus sesuai dengan

standar seperti yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 1464/MENKES/PER/X/2010 (Kemenkes, 2010).

Hasil penelitian Tambun, dkk (2013) menyatakan bahwa kebijakan

persalinan masyarakat miskin di Kota Tanjung Pinang belum mendapat dukungan

secara optimal dari pemerintah daerah. Plafon biaya yang kecil membuat tidak

semua bidan bersedia mengikuti program Jampersal dengan klaim biaya kecil.

Tidak ada perbedaan jenis pertolongan yang diberikan bidan praktek swasta antara

pasien asuransi kesehatan masyarakat miskin dan masyarakat umum. Pelaksanaan

Page 13: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

21

program Jampersal di Tanjung Pinang banyak ditemukan pemungutan iuran biaya

persalinan di luar tanggungan Jampersal yang dilakukan oleh bidan dalam bentuk

biaya transport rujukan dan obat - obatan tambahan.

Implementasi JKN masih menimbulkan pertanyaan bagi para bidan,

karena BPM tidak dapat bekerjasama langsung dengan BPJS Kesehatan dan harus

bergabung menjadi jejaring dulu pada fasilitas kesehatan tingkat I (Puskesmas)

atau dokter praktek perseorangan. Sosialisasi tentang JKN pada BPM tentang

bagaimana mekanisme kerjasama, prosedur, sistem pembayaran klaim dan

cakupan pelayanan kebidanan dan neonatal yang ditanggung JKN masih kurang,

sehingga IBI mengharapkan agar BPM dapat bekerjasama langsung dengan BPJS

Kesehatan seperti saat program Jampersal dan Jamkesda diberlakukan. Apabila

BPM tidak dilibatkan dalam JKN, maka dapat menghambat upaya pemerintah

menekan AKI dan upaya menggalakkan program KB (IBI,2013).

2.1.3 Faktor Individual Yang Berperan Dalam Keikutsertaan BPM Pada

Program JKN

Faktor individual merupakan hubungan sikap seseorang terhadap

pekerjaannya. Penelitian ini yang dimaksud dengan faktor individual adalah

pengetahuan, motivasi dan harapan BPM terhadap program JKN dalam

memberikan asuhan kebidanan dan neonatal.

Menurut Achterbergh & Vriens (2002) pengetahuan memiliki dua fungsi

utama, pertama sebagai latar belakang dalam menganalisa sesuatu hal,

mempersepsikan dan menginterpretasikannya, yang kemudian dilanjutkan dengan

Page 14: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

22

keputusan tindakan yang dianggap perlu. Kedua, peran pengetahuan dalam

mengambil tindakan yang perlu adalah menjadi latar belakang dalam

mengartikulasikan beberapa pilihan tindakan yang mungkin dapat dilakukan,

memilih salah satu dari beberapa kemungkinan tersebut dan

mengimplementasikan pilihan tersebut. Adapun faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi pengetahuan adalah: pendidikan, pekerjaan, umur, keinginan,

pengalaman lingkungan dan sumber informasi (Notoatmojo,2010).

Pengetahuan masyarakat tentang JKN yang sangat minim terutama di

daerah-daerah perlu diselesaikan secara bertahap. Dalam mengatasi masalah ini,

kebijakan kesehatan pemerintah harus hati-hati, cermat dan teliti sehingga

investasi yang dilakukan selama ini tidak sia-sia (Kebijakan Kesehatan

Indonesia,2013). Komunikasi juga sangat berperan dalam menyosialisasikan

program JKN, karena komunikasi merupakan suatu proses kegiatan yang dapat

berlangsung secara dinamis. Sesuatu yang didefinisikan sebagai proses, berarti unsur-

unsur yang ada di dalamnya bergerak aktif, dinamis, dan tidak statis.

Kegiatan sosialisasi merupakan kegiatan komunikasi, ini ditandai dengan

adanya proses penyebaran pengetahuan dari seorang komunikator kepada komunikan

dengan tujuan meningkatkan pengetahuan. Sosialisasi suatu program, merupakan

pengetahuan yang disampaikan dalam suatu kegiatan sosialisasi yang berkaitan

dengan konteks permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Sosialisasi akan

memegang peranan penting di dalam menyebarluaskan informasi yang berkaitan

dengan inovasi atau pengetahuan - pengetahuan yang berhubungan dengan inovasi,

baik pengetahuan teknis maupun pengetahuan prinsip (Cangara, 2009).

Page 15: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

23

Motivasi merupakan satu penggerak / pendorong dari dalam hati seseorang

untuk melakukan atau mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan

sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari

kegagalan dalam mencapai tujuan hidup. Seseorang yang mempunyai motivasi

berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam

kehidupan. Motivasi dapat berupa motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi yang

bersifat intrinsik adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat

seorang termotivasi, orang tersebut mendapat kepuasan dengan melakukan

pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti status ataupun uang atau

bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbinya, sedangkan motivasi ekstrinsik

adalah manakala elemen-elemen diluar pekerjaan yang melekat di pekerjaan

tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi seperti status

ataupun kompensasi (Leidecker dkk, 2009).

Menurut teori Mc Clelland tentang teori kebutuhan untuk mencapai

prestasi (Need for achivenment) dalam Sudrajat (2008) menyatakan bahwa

motivasi berbeda-beda sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi.

Karakteristik orang yang berprestasi tinggi memiliki tiga ciri umum yaitu: sebuah

preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat,

menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya

mereka sendiri, dan bukan karena faktor-faktor lain, dan menginginkan umpan

balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka.

Hasil penelitian terkait motivasi keterlibatan Bidan Praktek Swasta (BPS)

pada program Jampersal di Kota Banjarmasin menyatakan bahwa Pelaksanaan

Page 16: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

24

program Jampersal di Kota Banjarmasin belum berjalan optimal. Pertolongan

persalinan oleh non nakes (dukun) meningkat dari 56 pada tahun 2010 menjadi

122 pada tahun 2011. Sosialisasi program Jampersal telah dilakukan oleh Dinas

Kesehatan Kota Banjarmasin kepada seluruh bidan. Kepala Dinas Kesehatan telah

mengeluarkan instruksi kepada seluruh BPS untuk menjalin kerjasama Jampersal,

namun demikian dari 346 BPS yang ada hanya 45 BPS (13%) yang bersedia

melakukan perjanjian kerjasama program Jampersal. Rendahnya motivasi BPS

untuk melakukan perjanjian kerjasama program Jampersal dipengaruhi oleh faktor

intrinsik dan faktor ekstrinsik (Noorhidayah,2012).

Hasil penelitian Brahmasari dan Suprayetno (2012) membuktikan bahwa

motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja

karyawan, artinya bahwa motivasi kerja memang sangat diperlukan oleh seorang

karyawan untuk dapat mencapai suatu kepuasan kerja yang tinggi meskipun

menurut sifatnya kepuasan kerja itu sendiri besarannya sangat relatif atau berbeda

antara satu orang dengan orang lainnya.

Berdasarkan hasil penelitian Rahmah (2013), diketahui bahwa motivasi

BPM dalam penandatangan perjanjian kerjasama Jampersal, adalah adanya faktor

kebutuhan aktualisasi diri sebagai bentuk pengabdian BPM kepada masyarakat

dan kepatuhan terhadap aturan pemerintah, sementara kecenderungan BPM tidak

mengikuti Jampersal karena biaya pengganti yang terlalu sedikit dan perasaan

tidak nyaman harus mematuhi aturan Jampersal.

Harapan merupakan salah satu penggerak yang mendasari seseorang untuk

melakukan suatu tindakan. Karena dengan adanya usaha yang keras, maka hasil

Page 17: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

25

yang didapat akan sesuai dengan tujuan. Harapan merupakan usaha seseorang

untuk memaksimalkan sesuatu yang menguntungkan dan meminimalkan sesuatu

yang merugikan bagi pencapaian tujuan akhirnya. Menurut V.Room dalam Freddy

(2012) harapan adalah tingkat kepentingan pelanggan, yaitu keyakinan pelanggan

setelah mencoba atau menggunakan suatu produk atau jasa yang akan dijadikan

standar acuan untuk menilai produk atau jasa tersebut. Harapan dari tenaga

kesehatan adalah kunci pokok bagi setiap penyelenggaraan pelayanan kesehatan

seperti kesehatan ibu dan anak yang melibatkan bidan sebagai pelanggan internal

dan pasien atau klien sebagai pelanggan eksternal.

Menurut teori Maslow, pada dasarnya semua manusia memiliki kebutuhan

pokok, yang ditunjukkan dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid, orang

memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal

dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar

sampai motif psikologis yang lebih kompleks yang hanya akan penting setelah

kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat, paling tidak harus

terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi

penentu tindakan yang penting. Pengetahuan, motivasi dan harapan bidan untuk

mengikuti suatu program termasuk ke dalam kebutuhan penghargaan dan

aktualisasi diri. Bidan akan mempunyai motivasi dan harapan yang besar

terhadap suatu program seperti JKN apabila mendapatkan suatu penghargaan yang

layak bagi dirinya.

Hasil penelitian Dewi (2013) di Kabupaten Kapuas, Kalimantan tengah

menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang searah dan signifikan antara faktor

Page 18: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

26

harapan dengan pekerjaan bidan. Jika harapannya terpenuhi maka akan

menghasilkan kepuasan. Harapan bidan dalam bekerja berhubungan kinerja

provider dalam pelayanan antenatal berlaku pada lokasi tertentu dan situasi

tertentu saja sesuai dengan kondisi daerah, jika ingin meningkatkan kinerja maka

faktor harapan dalam bekerja yaitu memiliki uraian tugas yang jelas, prosedur

kerja yang tetap serta standar pelayanan antenatal harus tersedia agar dalam

menjalankan pekerjaan bidan tidak ragu-ragu dalam melaksanakan pekerjaan

sesuai dengan kompetensi dan kewenangan terhadap pelaksanaan pelayanan

sesuai dengan tanggung jawab yang akan memberikan dukungan bagi bidan untuk

berinisiatif dan berinovasi dalam memberikan pelayanan sehingga dapat

meningkatkan kinerja.

2.1.4 Faktor Struktural Yang Berperan Dalam Keikutsertaan BPM Pada

Program JKN

Faktor struktural adalah suatu keadaan relatif yang dapat membantu untuk

memperoleh suatu hasil seperti kebijakan dari pemerintah dan dukungan sosial.

Penelitian ini yang dimaksud dengan faktor struktur adalah kebijakan – kebijakan

JKN yaitu: prosedur kerjasama, prosedur klaim dan prosedur administrasi.

Propinsi Bali mempunyai suatu program kesehatan yang bernama Jaminan

Kesehatan Bali Mandara (JKBM) juga memberikan jaminan pembiayaan pada ibu

hamil hingga melahirkan. Bagi penduduk Bali yang berdomisili dan mempunyai

KTP Bali bila tidak mempunyai jaminan kesehatan lain berhak untuk

mendapatkan pelayanan JKBM. Untuk pelayanan kebidanan dan neonatal belum

semua penduduk Bali masuk ke dalam program JKN, sehingga pemerintah Bali

Page 19: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

27

mengintegrasikan program Jampersal ke dalam program JKBM dan akan berakhir

pada tahun 2017.

Menurut Taylor, dkk (2000) dukungan sosial adalah pertukaran

interpersonal dimana seorang individu memberikan bantuan pada individu lain.

Dukungan sosial merupakan suatu bentuk kenyamanan, perhatian, penghargaan,

maupun bantuan dalam bentuk lainnya yang diterimanya individu dari orang lain

ataupun dari kelompok. Dalam menghadapi situasi yang penuh tekanan, seseorang

membutuhkan dukungan sosial. Ada lima bentuk dukungan sosial, yaitu:

dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan

informasi dan dukungan kelompok (Sarafino, 2002).

Menurut Ealau dan Pewitt (1973) dalam Suharto (2008), kebijakan adalah

sebuah ketetapan yang berlaku, dicirikan oleh perilaku yang konsisten dan

berulang baik dari yang membuat atau yang melaksanakan kebijakan tersebut.

Menurut Yandrizal, dkk (2013) menyatakan bahwa kebijakan jaminan kesehatan

Kota Bengkulu dilaksanakan belum menerapkan prinsip asuransi, dimana

penyelenggara berfungsi mengendalikan mutu dan biaya pelayanan kesehatan

yang diberikan baik di pelayanan dasar/primer maupun di pelayanan rujukan.

Menurut Titmuss (1974) dalam Suharto (2008), kebijakan adalah prinsip-

prinsip yang mengatur tindakan dan diarahkan pada tujuan tertentu. Kebijakan

adalah suatu ketetapan yang memuat prinsip-prinsip untuk mengarahkan cara

bertindak yang dibuat secara terencana dan konsisten untuk mencapai tujuan

tertentu yang diusulkan oleh seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu

Page 20: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

28

lingkungan tertentu. Mekanisme kerjasama BPM dengan program JKN diatur

dalam sistem jejaring, dimana seorang bidan dapat bekerjasama dengan BPJS

Kesehatan selaku penyelenggara JKN melalui dokter keluarga. Dokter keluarga

akan bekerjasama dengan BPM dalam hal pelayanan kebidanan dan neonatal,

namun pada kenyataannya dokter sering mengambil alih tugas tersebut.

Mekanisme kerjasama antara BPM dengan program JKN yang

diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan adalah melalui dokter keluarga. Menurut

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 59 tahun 2014, menyatakan bahwa dokter

harus memiliki jejaring bidan, khusus untuk memberikan pelayanan kebidanan

dan neonatal. Dokter keluarga dapat bekerjasama dengan 1 sampai 3 orang bidan,

sedangkan bidan hanya boleh bekerjasama dengan satu dokter keluarga saja.

Sistem jejaring ini baru mulai diterapkan sejak 1 Januari 2015, karena diharapkan

adanya kolaborasi antara dokter keluarga dengan bidan.

Menurut Notoatmodjo (2005), kemitraan adalah suatu bentuk kerjasama yang

formal antara individu-individu, kelompok-kelompok atau organisasi-organisasi

untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam kerjasama tersebut ada kesepakatan

tentang komitmen dan harapan masing-masing anggota tentang peninjauan kembali

terhadap kesepakatan-kesepakatan yang telah dibuat dan saling berbagi (sharing) baik

dalam resiko maupun keuntungan yang diperoleh. Terdapat tiga kata kunci dalam

kemitraan, yaitu: (1) Kerja sama antara kelompok, organisasi dan individu, (2)

Bersama-sama mencapai tujuan tertentu yang disepakati bersama, (3) Saling

menanggung resiko dan keuntungan.

Page 21: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

29

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hatta, dkk (2013) tentang peran

dokter dalam pelayanan maternal di Puskesmas Kota Yogyakarta menunjukkan

bahwa berdasarkan analisis univariat ditemukan peran dokter dalam pelayanan

maternal di puskesmas ada 61,1% responden yang tidak setuju bila ibu hamil

tanpa komplikasi untuk partus di bidan, dan 77,8% responden tidak setuju bila

bidan melakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi kelainan pada infant.

Terdapat 66,7% dokter tidak setuju bila ibu hamil bebas memilih tempat

melahirkan di rumah atau fasilitas kesehatan dan 94,4% responden setuju pada

kebijakan pemerintah yang mengharuskan ibu hamil partus di fasilitas kesehatan.

Di dapati pula ada 83,3% responden mengatakan bahwa beban kerjanya ringan

dan 50% berpendapat tidak ada potensi sengketa antara profesi bila berperan

dalam pelayanan maternal.

2.2 Konsep Dan Kerangka Berpikir

2.2.1 Jaminan Kesehatan Nasional

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari SJSN yang

diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan sosial yang

bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004

tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar

iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah yang sudah terlaksana mulai 1

Januari 2014 untuk masyarakat umum. JKN yang ditawarkan berupa: jaminan

kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun dan

jaminan kematian. Negara Indonesia menuju Universal Health Coverage (UHC)

Page 22: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

30

berdasarkan Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 tahun 2009 pasal 13

menyatakan bahwa: setiap orang berkewajiban ikut serta dalam program jaminan

kesehatan sosial.

2.2.2 Konsep Bidan Praktek Mandiri

Bidan Praktek Mandiri (BPM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan

secara mandiri yang dilakukan oleh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan

kepada masyarakat. Kegiatan pelayanan yang diberikan haruslah sesuai dengan

standar, kewenangan dan kompetensi yang dimilikinya. Bidan dalam menjalankan

kegiatan praktek kebidanan pada sarana kesehatan pribadinya diwajibkan untuk

mempunyai Surat Ijin Praktek Bidan (SIPB) yang di keluarkan oleh dinas

kesehatan kabupaten. Regulasi pelayanan praktek bidan meliputi perijinan,

tempat, ruangan, peralatan praktek dan kelengkapan administrasi.

Bidan sebagai tenaga yang professional harus mampu bertanggung jawab

secara akuntabel, bekerja sebagai mitra perempuan dalam memberikan dukungan

asuhan kebidanan selama kehamilan, saat menolong persalinan dan perawatan

bayi baru lahir, saat masa nifas hingga perawatan bayi, balita dan anak prasekolah.

Asuhan yang diberikan berupa preventif , promotif serta kuratif untuk mendeteksi

komplikasi resiko tinggi pada ibu dan anak terhadap akses bantuan medis dan

bantuan lain yang sesuai serta kemampuan melaksanakan tindakan dan rujukan

terhadap kasus kegawat daruratan kebidanan.

Tugas bidan juga diharapkan mampu memberikan konseling termasuk

pendidikan kesehatan pada individu dan keluarga tentang asuhan kehamilan,

peran sebagai orang tua, kesehatan reproduksi serta persiapan biaya melahirkan

Page 23: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

31

dan pengasuhan anak. Bidan diharapkan mampu menjadi fasilitator dan motivator

pada perempuan dan keluarga dalam mempersiapkan keuangan atau biaya untuk

melahirkan sehingga pada saat melahirkan ibu merasa aman dan nyaman karena

sudah ada persiapan untuk melahirkan.

2.2.3 Konsep Faktor Individual

Faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang berhubungan dengan

sikap orang tersebut terhadap pengambilan keputusan dalam pekerjaannya. Faktor

individual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tentang pengetahuan

seorang BPM tentang program JKN yang berhubungan dengan motivasi dan

harapan bidan untuk ikutserta berpartisipasi pada program JKN.

2.2.4 Konsep Faktor Struktural

Faktor struktural sangat berperan dalam mensukseskan keberhasilan suatu

program. Dukungan dari organisasi dan pemerintah berupa dorongan,

penghargaan serta kenyamanan akan sangat membantu bidan untuk ikut

berpartisipasi dalam program JKN. Kebijakan-kebijakan yang dapat

mempengaruhi pelaksanaan JKN dari pemerintah haruslah dapat memberikan

kepastian terhadap pelaksanaan program dan sesuai dengan apa yang telah

ditetapkan.

2.3 Landasan Teori

Menurut Kurt Lewin (1970) mengemukakan bahwa suatu keseimbangan

antara berbagai kekuatan pendorong (driving forces) dan berbagai kekuatan

penahan (restraining forces) membentuk perilaku seseorang. Model teori Kurt

Lewin dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini.

Page 24: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

32

Gambar 2.1 Skema Teori Kurt Lewin

Sumber : Teori Kurt Lewin dalam Notoatmodjo, 2003.

Adanya ketidakseimbangan antara kekuatan pendorong dan kekuatan

penahan tersebut di dalam diri seseorang menyebabkan perubahan perilaku,

sehingga kemungkinan tiga perubahan perilaku pada diri seseorang adalah sebagai

berikut:

a. Meningkatnya kekuatan-kekuatan pendorong.

Keadaan ini dapat terjadi karena adanya rangsangan-rangsangan yang

mendorong untuk terjadinya perubahan perilaku. Rangsangan ini berupa

sosialisasi, konseling, penyuluhan, pemberian informasi tentang hal yang

berkaitan dengan perilaku tersebut.

b. Menurunnya kekuatan penahan.

Keadaan ini disebabkan oleh melemahnya stimulus yang menyebabkan

menurunnya kekuatan penahan.

c. Meningkatnya kekuatan pendorong dan menurunnya kekuatan penahan

sehingga menyebabkan perubahan perilaku (Notoatmodjo, 2012).

Page 25: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

33

Bentuk-bentuk perubahan pada seseorang antara lain :

1) Perubahan alamiah (natural change) : perubahan seseorang karena

alamiah yang disebabkan oleh lingkungan disekitarnya.

2) Perubahan terencana (planned change) : perubahan yang memang telah

direncanakan oleh yang bersangutan.

3) Kesiapan untuk berubah (readiness): perubahan melalui proses internal

pada seseorang, dimana proses internal ini berbeda pada masing-masing

individu.

Page 26: BAB II DAN MODEL PENELITIAN - wisuda.unud.ac.id bab II.pdf · ... Pemeriksaan kehamilan (A NC) sesuai standar yang diberikan dalam ... Pemeriksaan ANC berupa pengukuran tinggi badan

34

2.4 Model Penelitian

Model penelitian ini menggunakan teori Kurt Lewin untuk mengetahui

tentang faktor individual dan faktor struktural yang berperan dalam keikutsertaan

BPM pada program JKN:

Gambar 2.2Faktor Individual dan Struktural yang berperan dalam keikutsertaan Bidan Praktek

Mandiri

pada Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Keikutsertaan Bidan Praktek Mandiripada Program Jaminan Kesehatan Nasional

(JKN)

Faktor Penghambat BPM ikut berperan dalamProgram JKN :

1. Faktor Individual(sosialisasi JKN, jumlah klaimpembayaran, prosedur klaim)

2. Faktor Struktural(kebijakan dan dukungan program)

Faktor pendorong BPM ikut berperan dalamProgram JKN :

1. Faktor Individual(pengetahuan, motivasi dan harapan)

2. Faktor Struktural(prosedur kerja sama, proses klaim, danproses administrasi)