BAB II

23
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pantai adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut terendah (Bambang Triatmojo, “Teknik Pantai”). Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan air laut, dimana posisinya tidak tetap dan dapat berubah sesuai dengan pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi. Perubahan garis pantai disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor manusia. Faktor alam diantaranya gelombang laut, arus laut, angin, sedimentasi sungai, kondisi tumbuhan pantai serta aktivitas tektonik dan vulkanik. Sedangkan faktor manusia antara lain pembangunan pelabuhan dan fasilitas-fasilitasnya (misalnya breakwater), pertambangan, pengerukan, perusakan vegetasi pantai, pertambakan, perlindungan pantai serta reklamasi pantai. Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya sedemikian sehingga mampu menghancurkan energi gelombang yang datang. Penyesuaian bentuk tersebut merupakan tanggapan dinamis alami terhadap laut. Proses dinamis pantai sangat dipengaruhi oleh littoral transport, yang didefinisikan sebagai gerak sedimen di daerah dekat pantai (nearshore zone) oleh gelombang dan arus. Littoral transport dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu transpor sepanjang pantai (longshore transport) dan transpor tegak lurus pantai (onshore-offshore transport). Material pasir yang ditranspor disebut dengan littoral drift.

description

aaa

Transcript of BAB II

Page 1: BAB II

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pantai adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan

air surut terendah (Bambang Triatmojo, “Teknik Pantai”). Garis pantai adalah garis batas

pertemuan antara daratan dan air laut, dimana posisinya tidak tetap dan dapat berubah sesuai

dengan pasang surut air laut dan erosi pantai yang terjadi. Perubahan garis pantai disebabkan

oleh faktor alam dan/atau faktor manusia. Faktor alam diantaranya gelombang laut, arus laut,

angin, sedimentasi sungai, kondisi tumbuhan pantai serta aktivitas tektonik dan vulkanik.

Sedangkan faktor manusia antara lain pembangunan pelabuhan dan fasilitas-fasilitasnya

(misalnya breakwater), pertambangan, pengerukan, perusakan vegetasi pantai, pertambakan,

perlindungan pantai serta reklamasi pantai.

Pantai selalu menyesuaikan bentuk profilnya sedemikian sehingga mampu

menghancurkan energi gelombang yang datang. Penyesuaian bentuk tersebut merupakan

tanggapan dinamis alami terhadap laut. Proses dinamis pantai sangat dipengaruhi oleh littoral

transport, yang didefinisikan sebagai gerak sedimen di daerah dekat pantai (nearshore zone)

oleh gelombang dan arus. Littoral transport dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu

transpor sepanjang pantai (longshore transport) dan transpor tegak lurus pantai (onshore-

offshore transport). Material pasir yang ditranspor disebut dengan littoral drift. Transpor

tegak lurus pantai terutama ditentukan oleh kemiringan gelombang, ukuran sedimen dan

kemiringan pantai.

Penyebab dari pada kerusakan pantai umumnya adalah erosi yang ditimbulkan oleh

gelombang, yang menghantam daratan. Erosi pantai didefinisikan sebagai mundurnya garis

pantai dari posisinya semula. Erosi terjadi bila terjadi angkutan sedimen litoral sepanjang

pantai sehingga mengakibaikan berpindahnya sedimen dari satu tempat ke tempat lainnya.

Angkutan sedimen litoral terjadi bila arah gelombang datang membentuk sudut dengar

normal garis pantai.Salah satu metode penanggulangan erosi pantai adalah penggunaan

struktur pelindung pantai, dimana struktur tersebut berfungsi sebagai peredam energi

gelombang pada lokasi tertentu. Namun banyak tulisan sebelumnya bahwa struktur pelindung

pantai dengan material batu alam yang cenderung tidak ramah lingkungan dan tidak

ekonomis lagi apabila dilaksanakan pada daerah-daerah pantai yang mengalami kesulitan

dalam memperoleh material tersebut.

Page 2: BAB II

 

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja bangunan pantai yang ada?

2. Apa masing-masing manfaat bangunan pantai tersebut?

3. Bagaimana desain bengunan pantai tersebut?

 

C. TUJUAN

1. Mengetahui bangunan-bangunan pantai yang ada.

2. Mengetahui manfaat bangunan-bangunan pantai tersebut.

3. Mengetahui desain bangunan pantai tersebut.

Page 3: BAB II

BAB II

PEMBAHASAN

A. METODE – METODE MELINDUNGI PANTAI

Bangunan pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan

karena serangan gelombang dan arus. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk

melindungi pantai yaitu:

1. Memperkuat pantai atau melindungi pantai agar mampu menahan kerusakan

karena serangan gelombang.

2. Mengubah laju transpor sedimen sepanjang pantai.

3. Mengurangi energi gelombang yang sampai ke pantai.

4. Reklamasi dengan menambah suplai sedimen ke pantai atau dengan cara lain.

B. KLASIFIKASI BANGUNAN PANTAI

Sesuai dengan fungsinya, bangunan pantai dapat diklasifikasikan dalam tiga

kelompok yaitu :

1. Konstruksi yang dibangun di pantai dan sejajar garis pantai.

2. Konstruksi yang dibangun kira-kira tegak lurus pantai.

3. Konstruksi yang dibangun di lepas pantai dan kikra-kira sejajar garis pantai.

C. JENIS- JENIS BANGUNAN PANTAI

1. Groin

Groin adalah bangunan pelindung pantai yang biasanya dibuat tegak lurusgaris

pantai dan berfungsi untuk menahan pengiriman sedimen (sedimen transport)

sepanjang garis pantai ke pelabuhan atau muara sungai sehingga bisa mengurangi dan

menghentikan erosi yang terjadi. Struktur groin dibagi menjadi 2 bagian yaitu

difracting dan non difracting. Non difracting groin biasanya memiliki panjang yang

relatif lebih pendek jika dibandingkan dengan difracting groin.

Panjang groin akan efektif menahan sedimen apabila bangunan

tersebutmenutup lebar surfzone. Namun keadaan tersebut dapat mengakibatkan suplai

sedimen ke daerah hilir terhenti sehingga dapat mengakibatkan erosi di daerah

tersebut. Oleh karena itu panjang groin dibuat 40% sampai dengan 60% dari lebar

surfzone dan jarak antar groin adalah 1-3 panjang groin. (Bambang Triatmodjo, 1999)

Page 4: BAB II

 

Gambar 1. Penampang Ujung Groin

Gambar 2. Penampang Tengah Groin

Gambar 3. Penampang Pangkal Groin

Groin memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut : 

Kelebihan : 

Mampu menahan transpor sedimen sepanjang pantai

Groin tipe T dapat digunakan sebagai inspeksi dan untuk keperluan wisata

 

Kelemahan :

Pembangunan groin pada pantai yang tererosi akibat onshore offshore

transpordapat mempercepat erosi tersebut.

Perlindungan pantai dengan groin dapat menyebabkan erosi di daerah hilir.

Page 5: BAB II

2. Jetty

Jetty adalah bangunan tegak lurus pantai yang diletakan di kedua sisi muara

sungai yang berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai.

Pada penggunaan muara sungai sebagai alur pelayaran, pengendapan dimuara dapat

mengganggu lalu lintas kapal. Untuk keperluan tersebut jetty harus panjang sampai

ujungnya berada di luar sedimen sepanjang pantai juga sangat berpengaruh terhedap

pembentukan endapan tersebut. Pasir yang melintas didepan muara gelombang pecah.

Dengan jetty panjang transport sedimen sepanjang pantai dapat tertahan dan pada alur

pelayaran kondisi gelombang tidak pecah, sehingga memungkinkan kapal masuk

kemuara sungai.

Selain untuk melindingi alur pelayaran, jetty juga dapat digunakan untuk

mencegah pendangkalan dimuara dalam kaitannya dengan pengendalian banjir.

Sungai-sungai yang bermuara pada pantai yang berpasir dengan gelombang yang

cukup besar sering mengalami penyumbatan muara oleh endapan pasir. Karena

pengaruh gelombang dan angin, endapan pasir terbentuk di muara. Transport akan

terdorong oleh gelombang masuk kemuara dan kemudian diendapkan. Endapan yang

sangat besar dapat menyebabkan tersumbatnya muara sungai. Penutupan muara

sungai dapat menyebabkan terjadinya banjir didaerah sebelah hulu muara. Pada

musim penghujan air banjir dapat mengerosi endapan sehingga sedikit demi sedikit

muara sungai terbuka kembali. Selama proses penutupan dan pembukaan kembali

tersebut biasanya disertai dengan membeloknya muara sungai dalam arah yang sama

dengan arah transport sedimen sepanjang pantai.

Dalam pekerjaan perencanaan ini dilakukan analisis terhadap tiga

alternatif rencana bangunan, yaitu jetty pendek, jetty sedang dan jetty panjang.

Pemilihan tipe bangunan yang digunakan dipertimbangkan baik secara teknis maupun

ekonomis.

Page 6: BAB II

Gambar 4. Alternatif Pemilihan Tipe Jetty

Jetty dapat digunakan untuk menanggulangi masalah tersebut,

mengingatfungsinya hanya untuk penanggulangan banjir, maka dapat digunakan salah

satu dari bangunan berikut, yaitu jetty panjang, jetty sedang, jetty pendek. Jetty

panjang apabila ujungnya berada diluar gelombang pecah. Tipe ini efektif untuk

menghalangi masuknya sedimen ke muara, tetapi biaya konstruksi sangat mahal,

sehingga kalau fungsinya hanya untuk penaggulangan banjir maka penggunaan jetty

tersebut tidak ekonomis, kecuali apabila daerah yang harus dilindungi terhadap banjir

sangat penting. Jetty sedang dimana ujungnya berada antara muka air surut dan lokasi

gelombang pecah, dapat menahan sebagian transport sedimen sepanjang pantai. Alur

diujung jetty masih memungkinkan terjadinya endapan pasir. Pada jetty pendek, kaki

ujung bangunan berada pada permukaan air surut. Fungsi utama bangunan ini adalah

menahan berbeloknya muara sungai dan mengkonsentrasikan aliran pada alur yang

telah ditetapkan untuk bisa mengerosi endapan, sehingga pada awal musim penghujan

dimana debit besar (banjir) belum terjadi, muara sungai telah terbuka.

Page 7: BAB II

3. Breakwater

Breakwater atau pemecah gelombang lepas pantai adalah bangunan yang

dibuat sejajar pantai dan berada pada jarak tertentu dari garis pantai. Pemecah

gelombang dibangun sebagai salah satu bentuk perlindungan pantai terhadap erosi

dengan menghancurkan energi gelombang sebelum sampai ke pantai, sehingga terjadi

endapan dibelakang bangunan. Endapan ini dapat menghalangi transport sedimen

sepanjang pantai. Bangunan ini berfungsi untuk melindungi pantai yang terletak

dibelakangnya dari serangan gelombang yang dapat mengakibatkan erosi pada pantai.

Perlindungan oleh pemecahan gelombang lepas pantai terjadi karena

berkurangnya energi gelombang yang sampai di perairan di belakang bangunan

karena pemecah gelombang ini dibuat terpisah ke arah lepas pantai, tetapi masih di

dalam zona gelombang pecah (breakingzone). Maka bagian sisi luar pemecah

gelombang memberikan perlindungan dengan meredam energi gelombang sehingga

gelombang dan arus di belakangnya dapat dikurangi. Gelombang yang menjalar

mengenai suatu bangunan peredam gelombang sebagian energinya akan dipantulkan

(refleksi), sebagian diteruskan (transmisi) dan sebagian dihancurkan (disipasi) melalui

pecahnya gelombang, kekentalan fluida, gesekan dasar dan lain-lainnya. Pembagian

besarnya energi gelombang yang dipantulkan, dihancurkan dan diteruskan tergantung

karakteristik gelombang datang (periode, tinggi, kedalaman air), tipe bangunan

peredam gelombang (permukaan halus dan kasar, lulus air dan tidak lulus air) dan

geometrik bangunan peredam (kemiringan, elevasi, dan puncak bangunan)

Berkurangnya energi gelombang di daerah terlindung akan mengurangi

pengiriman sedimen di daerah tersebut. Maka pengiriman sedimen sepanjang pantai

yang berasal dari daerah di sekitarnya akan diendapkan dibelakang bangunan. Pantai

dibelakang struktur akan stabil dengan terbentuknya endapan sediment tersebut.

Material yang digunakan untuk pemecah gelombang lepas pantai dilihat

daribentuk strukturnya bisa dibedakan menjadi dua tipe yaitu: sisi tegak dan sisi

miring. Untuk tipe sisi tegak pemecah gelombang bisa dibuat dari material-material

seperti pasangan batu, sel turap baja yang di dalamnya diisi tanah atau batu, tumpukan

buis beton, dinding turap baja atau beton, kaison beton dan lain sebagainya.

Sementara untuk tipe bangunan sisi miring, pemecah gelombang lepas pantai bisa

dibuat dari beberapa lapisan material yang ditumpuk dan dibentuk sedemikian rupa

(pada umumnya apabila dilihat potongan melintangnya membentuk trapesium)

sehingga terlihat seperti sebuah gundukan besar batu. Dengan lapisan terluar dari

Page 8: BAB II

material dengan ukuran butiran sangat besar. Dalam Breakwater konstruksi terdiri

dari beberapa lapisan yaitu:

1. Inti (core) pada umumnya terdiri dari agregat galian kasar, tanpa partikel-partikel

halus dari debu dan pasir.

2. Lapisan bawah pertama (under layer) disebut juga lapisan penyaring (filter layer)

yang melindungi bagian inti (core) terhadap penghanyutan material, biasanya terdiri

dari potongan-potongan tunggal batu dengan berat bervariasi dari 500 kg sampai

dengan 1 ton.

3. Lapisan pelindung utama (main armor layer) seperti namanya, merupakan pertahanan

utama dari pemecah gelombang terhadap serangan gelombang pada lapisan inilah

biasanya batu-batuan ukuran besar dengan berat antara 1-3 ton atau bisa juga

menggunakan batu buatan dari beton dengan bentuk khusus dan ukuran yang sangat

besar seperti tetrapod, quadripod, dolos, tribar, xbloc accropode dan lain-lain.

Secara umum, batu buatan dibuat dari beton tidak bertulang konvensional

kecuali beberapa unit dengan banyak lubang yang menggunakan perkuatan serat

baja.Untuk unit-unit yang lebih kecil, seperti Dolos dengan rasio keliling kecil,

berbagai tipe dari beton berkekuatan tinggi dan beton bertulang (tulangan

konvensional, prategang, fiber, besi, profil-profil baja) telah dipertimbangkan sebagai

solusi untuk meningkatkan kekuatan struktur unit-unit batu buatan ini. Tetapi solusi-

solusi ini secara umum kurang hemat biaya, dan jarang digunakan.

Gambar 5. Contoh Penampang Melintang Breakwater

Seiring perkembangan jaman dalam konstruksi pemecah gelombang lepas

pantai juga mengalami perkembangan. Belakangan juga dikenal konstruksi pemecah

gelombang komposit yaitu dengan menggabungkan bangunan sisi tegak dan

Page 9: BAB II

bangunan sisi miring. Dalam penggunaan material pun dikombinasikan misalnya

antara kaison beton dengan batu-batuan sebagai pondasinya.

 

4. Revetment / Sealwalls / Dinding Pantai

Revetment atau Seawalls merupakan struktur yang digunakan untuk

melindungi struktur pantai dari bahaya erosi dan gelombang kecil. Revetment atau

Seawalls direncanakan pada sepanjang garis pantai yang diprediksikan mengalami

abrasi yang dimaksudkan untuk melindungi pantai dan daerah dibelakangnya dari

serangan gelombang yang dapat mengakibatkan abrasi dan limpasan gelombang.

Dalam perencanaan dinding pantai atau revetment perlu di tinjau fungsi danbentuk

bangunan, lokasi, panjang, tinggi, stabilitas bangunan dan tanah fondasi, elevasi muka

air baik di depan maupun di belakang bangunan, ketersediaan bahan bangunan dan

sebagainya.

Gambar 6. Revetment (dinding pantai) Sebagai Pelindung Erosi Pantai

Fungsi bahan bangunan akan menentukan pemilihan bentuk. Permukaan

bangunan dapat berbentuk sisi tegak, miring, lengkung atau bertangga. Bangunan sisi

tegak dapat juga digunakan sebagai dermaga atau tempat penambatan kapal. Tetapi

sisi tegak kurang efektif terhadap serangan gelombang, terutama terhadap limpasan

dibanding dengan bentuk lengkung (konkaf). Pemakaian sisi tegak dapat

mengakibatkan erosi yang cukup besar apabila kaki atau dasar bangunan berada di air

dangkal.

Page 10: BAB II

  Gelombang yang pecah menghantam dinding akan membelokkan energi ke atas dan

kebawah. Seperti terlihat dalam Gambar di bawah ini,

Gambar 7. Gelombang Pecah Pada Dinding Vertikal

  Gelombang datang mulai pecah di depan dinding vertikal, dan terjadi benturan

dengan muka gelombang hampir vertikal. Tumbukan tersebut menyebabkan massa air

bergerak ke atas dan ke bawah. Komponen ke bawah menimbulkan arus yang dapat

mengerosi material dasar di depan bangunan. Didalam perencanaan dinding pantai

perlu diperhatikan kemungkinan terjadinya erosi di kaki bangunan. Kedalaman erosi

yang terjadi tergantung pada bentuk sisi bangunan, kondisi gelombang dan sifat tanah

dasar. Untuk melindungi erosi tersebut maka pada kaki bangunan ditempatkan batu

pelindung. Selain itu pada bangunan sisi tegak harus dibuat turap yang dipancang di

bawah sisi depan bangunan yang berfungsi untuk mencegah gerusan di bawah

bangunan. Kedalaman erosi maksimum terhadap tanah dasar asli adalah sama dengan

tinggi gelombang maksimum yang mungkin terjadidi depan bangunan (CERC, 1984).

 

Kelebihan Seawall (Triatmodjo, 1999) :

Lebih masif sehingga dapat menahan gelombang yang besar.

Pada seawall dengan dinding vertikal pemakaian material relatif sedikit.

Seawall dengan dinding miring mempunyai bidang kontak dengan tanah

dasar yang luas sehingga tidak membutuhkan kondisi tanah dasar yang

prima.

Konstruksi relatif murah dan pembangunannya relatif mudah.

Page 11: BAB II

Revetment dengan sisi tegak dapat dimanfaatkan sebagai dermaga.

Kekurangan Seawall (Triatmodjo, 1999) : 

Pembangunan seawall dinding tegak pada tanah lunak memerlukan

perbaikan tanah atau pemakaian pondasi tiang pancang.

Pada seawall dinding miring harus diperhatikan tingginya rayapan

gelombang yang terjadi, sehingga membutuhkan mercu bangunan yang

lebih tinggi.

Harus diperhatikan kemungkinan terjadinya erosi di kaki bangunan.

Kurang kuat untuk menahan gelombang yang cukup besar.

Gambar 8. Beberapa Bentuk Seawalls

Page 12: BAB II

5. Artificial Headland (Tanjung Buatan)

Tanjung buatan adalah struktur batuan yang dibangun di sepanjang ujung

pantai mengikis bukit-bukit untuk melindungi titik strategis, yang memungkinkan

proses-proses alam untuk melanjutkan sepanjang bagian depan yang tersisa. Hal ini

secara signifikan lebih murah dari pada melindungi seluruh bagian depan dan dapat

memberikan perlindungan sementara atau jangka panjang dengan aktif dari berbagai

macam resiko. Tanjung sementara dapat dibentuk dari gabions atau kantong pasir dan

batuan, namun umurnya biasanya tidaklah panjang antara 1 sampai 5 tahun.

Gambar 9. Penampang Tanjung dari Batu yang Melindungi Pesisir dari Pengikisan

Gambar 10. Tampilan Rencana Tanjung Batu

Tanjung buatan berfungsi menstabilkan daerah pesisir pantai, membentuk garis pantai

semakin stabil, garis pantai menjadi lebih menjorok sehingga energi gelombang akan

hilang pada daerah shoreline dan akhirnya membentuk pesisir rencana yang lebih

stabil dan dapat berkembang. Stabilitas akan tergantung pada panjang dan jarak dari

tanjung. Struktur pendek dengan celah panjang akan memberikan perlindungan lokal

tetapi tidak mungkin mengizinkan bentuk rencana stabil untuk dikembangkan. Jika

Page 13: BAB II

erosi berlangsung terus-menerus tanjung mungkin perlu diperpanjang atau

dipindahkan untuk mencegah kegagalan struktural, meskipun tanjung buatan akan

terus memberikan perlindungan sebagai breakwaters perairan dekat pantai.

6. Beach Nourishment (Pantai Pasir Buatan)

Kerusakan pantai dipengaruhi profil kelandaian pantai dan keberadaan struktur

pantai. Karenanya, salah satu cara perlindungan pantai secara alami adalah dengan

cara pengisian pasir atau pembangunan pantai pasir buatan. Hal yang diperlukan

adalah memprediksi kelandaian pada pantai pasir sehingga volume pengisian pasir

dan kesimbangan kelandaian pada pantai pasir buatan dapat diketahui.

Gambar 11. Cross-Section Pembangunan Beach Nourishment

Pantai pasir buatan biasanya juga difungsikan untuk keperluan pariwisata

bahari. Pembangunan pantai pasir buatan dilakukan, biasanya karena metode

perlindungan pantai ini lebih akrab dengan lingkungan sehingga lebih dapat diterima

masyarakat. Tetapi, fungsi utama pembuatan pantai pasir buatan adalah untuk

menyediakan perlindungan terhadap bangunan struktur dan infrastruktur di daratan

dari badai (CEM 2001).

Konsep pengamanan pantai dengan pengisian pasir tersebut bertujuan untuk

menyediakan pasir yang dibawa oleh arus. Sehingga arus tidak mengikis pantai dan

menyediakan cadangan pasir yang sewaktu-waktu dibutuhkan pada saat badai.

Permasalahan yang signifikan dalam mendesain pantai pasir buatan adalah

memprediksi volume pengisian pasir serta keseimbangan profil dan bentuk pantai

pasir buatan. Pada pengisian pantai pasir buatan, pasir biasanya diletakkan di pantai

dengan kemiringan yang lebih curam dari pada profil pantai pada kondisi seimbang.

Salah satu penyebab kerusakan pantai pasir buatan tersebut antara lain karena

terjadinya kerusakan profil pada kemiringan pantai pasir buatan yang telah dibuat,

Page 14: BAB II

yang disebabkan oleh hilangnya material timbunan (erosi). Penyebab terjadinya

kerusakan pada pantai pasir buatan tersebut adalah serangan gelombang yang

menyerang lereng (profil kelandaian) dan garis pantai pasir, sehingga material

timbunan bergerak, dan merubah layout (alignment) serta profil kemiringan yang ada.

Page 15: BAB II

BAB III

PENUTUP

 

A. KESIMPULAN

 

Groin berfungsi untuk menahan pengiriman sedimen (sedimen transport) sepanjang garis

pantai ke pelabuhan atau muara sungai sehingga bisa mengurangi danmenghentikan erosi

yang terjadi. Panjang groin akan efektif menahan sedimen apabilabangunan tersebut menutup

lebar surfzone. Namun keadaan tersebut dapatmengakibatkan suplai sedimen ke daerah hilir

terhenti sehingga dapat mengakibatkanerosi di daerah tersebut. Oleh karena itu panjang groin

dibuat 40% sampai dengan 60%dari lebar surfzone dan jarak antar groin adalah 1-3 panjang

groin.2.

 

Jetty berfungsi untuk mengurangi pendangkalan alur oleh sedimen pantai. Padapenggunaan

muara sungai sebagai alur pelayaran, pengendapan dimuara dapatmengganggu lalu lintas

kapal. Dalam pekerjaan perencanaan ini dilakukan analisisterhadap tiga alternatif rencana

bangunan, yaitu jetty pendek, jetty sedang dan jettypanjang. Pemilihan tipe bangunan yang

digunakan dipertimbangkan baik secara teknismaupun ekonomis.3.

 

Breakwater berfungsi untuk melindungi pantai yang terletak dibelakangnya dariserangan

gelombang yang dapat mengakibatkan erosi pada pantai. Material yangdigunakan untuk

pemecah gelombang lepas pantai dilihat dari bentuk strukturnya bisadibedakan menjadi dua

tipe yaitu: sisi tegak dan sisi miring. Untuk tipe sisi tegakpemecah gelombang bisa dibuat

dari material-material seperti pasangan batu, sel turapbaja yang didalamnya di isi tanah atau

batu, tumpukan buis beton, dinding turap bajaatau beton, kaison beton dan lain sebagainya.

Sementara untuk tipe bangunan sisimiring, pemecah gelombang lepas pantai bisa dibuat dari

beberapa lapisan material yangdi tumpuk dan di bentuk sedemikian rupa (pada umumnya

apabila dilihat potonganmelintangnya membentuk trapesium) sehingga terlihat seperti sebuah

gundukan besarbatu, Dengan lapisan terluar dari material dengan ukuran butiran sangat

besar.4.

 

Revetment direncanakan pada sepanjang garis pantai yang diprediksikan mengalamiabrasi

yang dimaksudkan untuk melindungi pantai dan daerah dibelakangnya dariserangan

gelombang yang dapat mengakibatkan abrasi dan limpasan gelombang. Dalamperencanaan

Page 16: BAB II

dinding pantai atau revetment perlu di tinjau fungsi dan bentuk bangunan,lokasi, panjang,

tinggi, stabilitas bangunan dan tanah fondasi, elevasi muka air baik didepan maupun di

belakang bangunan, ketersediaan bahan bangunan dan sebagainya.