BAB II

23
BAB II PENGENALAN ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM BESERTA FUNGSINYA 2.1 Tujuan 1. Mengetahui nama dari alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum. 2. Mengetahui nama dari setiap bahan yang akan digunakan dalam praktikum. 3. Mengetahui bahaya dari setiap alat yang akan digunakan dalam praktikum. 4. Mengetahui fungsi dari alat-alat dan bahan yang akan disebutkan. 5. Megetahui bahan-banah dasar yang akan digukan. 2.2 Alat dan Bahan 2.2.1 Alat yang Digunakan a. API Filter Press. b. Balp. c. Cup Mixer.

description

pengenalan laporan

Transcript of BAB II

Page 1: BAB II

BAB II

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN LABORATORIUM

BESERTA FUNGSINYA

2.1 Tujuan

1. Mengetahui nama dari alat-alat yang akan digunakan dalam praktikum.

2. Mengetahui nama dari setiap bahan yang akan digunakan dalam

praktikum.

3. Mengetahui bahaya dari setiap alat yang akan digunakan dalam

praktikum.

4. Mengetahui fungsi dari alat-alat dan bahan yang akan disebutkan.

5. Megetahui bahan-banah dasar yang akan digukan.

2.2 Alat dan Bahan

2.2.1 Alat yang Digunakan

a. API Filter Press.

b. Balp.

c. Cup Mixer.

d. Gelas Kimia.

e. Gelas Ukur.

f. Hot Plate.

g. Jangka Sorong.

h. Labu Erlenmeyer.

i. Marsh Funnel

j. Mud Balance.

Page 2: BAB II

k. Multi Mixer.

l. Pengaduk Gelas.

m. pH Meter Digital.

n. Pipet Mohr .

o. Pipet Tetes.

p. Retort Kid.

q. Rheometer.

r. Sand Contant.

s. Sendok.

t. Sirring.

u. Spatula.

v. Stirrer Magnetik.

w. Stopwatch.

x. Tiang Statif.

y. Timbangan Digital.

z. Tube.

2.2.2 Bahan yang Digunakan

a. Aquadest.

b. Barite.

c. Bentonite.

d. CMC – LV.

e. Cutting.

f. Filter Paper.

Page 3: BAB II

g. Grease.

h. H2O2.

i. H2SO4 5N.

j. Methylene Blue.

k. PAC – LV.

l. Solar.

m. Stell Woll.

n. Wetting Agent.

2.3 Hasil Pengamatan

Tabel 2.1

Alat – Alat Laboratorium yang Digunakan Beserta Fungsinya

No.

Nama dan Gambar Alat Fungsi Alat

1.

Gambar 2.1.1

API Filter Press

Mengukur banyaknya filtration

loss dan mud cake dari sistem

lumpur.

Page 4: BAB II

2.

Gambar 2.1.2

Balp

Digunakan bersama Pipet Mohr

sebagai penghisap cairan.

3.

Gambar 2.1.3

Cup Mixer

Berfungsi sebagai wadah pada

saat mencampurkan (Mixing)

bahan – bahan lumpur.

Page 5: BAB II

4.

Gambar 2.1.4

Gelas Kimia

Tempat melarutkan suatu zat.

5.

Gambar 2.1.5

Gelas Ukur

Berfungsi untuk menghitung

volume suatu fluida.

Page 6: BAB II

6.

Gambar 2.1.6

Hot Plate

Berfungsi untuk memanaskan

larutan pada temperature

tertentu.

7.

Gambar 2.1.7

Jangka Sorong

Berfungsi mengukur ketebalan

mud cake dalam satuan (mm).

8.

Gambar 2.1.8

Berfungsi sebagai wadah untuk

mencampurkan suatu larutan.

Page 7: BAB II

Labu Erlenmeyer

9.

Gambar 2.1.9

Marsh Funnel

Berfungsi menentukan viskositas

relatif lumpur pemboran.

10.

Gambar 2.1.10

Mud Balance

Berfungsi mengukur densitas dari

lumpur pemboran satuannya ppg.

11.

Gambar 2.1.11

Pengaduk otomatis putarannya

meliputi low, medium, dan high

tergantung setiap material

komponen lumpurnya.

Page 8: BAB II

Multi Mixer

12.

Gambar 2.1.12

Pengaduk Gelas

Pengaduk lumpur pemboran.

13.

Gambar 2.1.13

pH Meter Digital

Mengetahui derajat kebasaan

lumpur (pH) secara digital.

14.

Gambar 2.1.14

Mengambil larutan dengan

volume tertentu.

Page 9: BAB II

Pipet Mohr

15.

Gambar 2.1.15

Pipet Tetes

Berfungsi meneteskan larutan

atau mengambil larutan dalam

jumlah yang sedikit.

16.

Gambar 2.1.16

Retort Kid

Berfungsi untuk mengukur kadar

minyak dalam lumpur pemboran.

17. Untuk pengukuran nilai

viskositas nyata, Plastic Viscosity

(PV), Yield Point (YP), dan Gel

Strength dari lumpur pemboran.

Page 10: BAB II

Gambar 2.1.17

Rheometer

18.

Gambar 2.1.18

Sand Contant

Menghitung nilai kandungan

pasir atau impurities dalam

lumpur pemboran dalam satuan

(%).

19.

Gambar 2.1.19

Sendok

Mengambil bahan dasar lumpur

yang akan ditimbang.

Page 11: BAB II

20.

Gambar 2.1.20

Sirring

Untuk mengambil lumpur dalam

volume tertentu biasa 1 ml.

21.

Gambar 2.1.21

Spatula

Untuk mengaduk lumpur yang

sedang dicampurkan.

22.

Gambar 2.1.22

Stirrer Magnetik

Untuk mengaduk larutan dengan

bantuan magnetik.

Page 12: BAB II

23.

Gambar 2.1.23

Stopwatch

Berfungsi untuk menghitung

waktu dalam satuan detik.

24.

Gambar 2.1.24

Tiang Statif

Berfungsi untuk menggantung

alat-alat praktikum.

Page 13: BAB II

25.

Gambar 2.1.25

Timbangan Digital

Berfungsi untuk menimbang

material – material yang akan

dipakai untuk membuat lumpur

dinyatakan dalam satuan (gram).

26.

Gambar 2.1.26

Tube

Berfungsi sebagai wadah untuk

menampung lumpur yang akan

diberi kandungan impurities.

2.4 Pembahasan

Pada percobaan pertama mengenai pengenalan alat dan bahan

laboratorium beserta fungsinya ini memiliki beberapa tujuan yakni

mengidentifikasi fungsi dari masing – masing alat laboratorium.

Mengidentifikasi bentuk dari masing – masing alat laboratorium.

mengidentifikasi alat – alat yang digunakan dalam praktikum.

Page 14: BAB II

Mengidentifikasi prinsip kerja dari masing – masing alat laboratorium.

Mengidentifikasi bahan campuran dalam pembuatan lumpur pemboran.

Adapun alat – alat laboratorium beserta fungsinya dalam percobaan

ini antara lain API Filter Press berfungsi mengukur banyaknya filtratio loss

dan mud cake dari sistem lumpur. Balp digunakan bersama Pipet Mohr

sebagai penghisap cairan. Cup Mixer berfungsi sebagai wadah pada saat

mencampurkan (Mixing) bahan – bahan lumpur. Gelas Kimia berfungsi

sebagai tempat melarutkan suatu zat. Gelas Ukur berfungsi untuk

menghitung volume suatu fluida. Hot Plate berfungsi untuk memanaskan

larutan pada temperature tertentu. Jangka Sorong berfungsi mengukur

ketebalan mud cake dalam satuan (mm). Labu Erlenmeyer berfungsi sebagai

wadah untuk mencampurkan suatu larutan. Marsh Funnel berfungsi

menentukan viskositas relatif lumpur pemboran. Mud Balance berfungsi

mengukur densitas dari lumpur pemboran satuannya ppg. Multi Mixer

berfungsi sebagai pengaduk otomatis putarannya meliputi low, medium, dan

high tergantung setiap material komponen lumpurnya. Pengaduk Gelas

berfungsi sebagai pengaduk lumpur pemboran. pH Meter Digital berfungsi

untuk mengetahui derajat kebasaan lumpur (pH) secara digital. Pipet Mohr

berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Pipet Tetes

berfungsi meneteskan larutan atau mengambil larutan dalam jumlah yang

sedikit. Retort Kid berfungsi untuk mengukur kadar minyak dalam lumpur

pemboran. Rheometer untuk pengukuran nilai viskositas nyata, Plastic

Viscosity (PV), Yield Point (YP), dan Gel Strength dari lumpur pemboran.

Page 15: BAB II

Sand Contant menghitung nilai kandungan pasir atau impurities dalam

lumpur pemboran dalam satuan (%). Sendok mengambil bahan dasar

lumpur yang akan ditimbang. Sirring berfungsi untuk mengambil lumpur

dalam volume tertentu biasa 1 ml. Spatula berfungsi untuk mengaduk

lumpur yang sedang dicampurkan. Stirrer Magnetik berfungsi untuk

mengaduk larutan dengan bantuan magnetik. Stopwatch berfungsi untuk

menghitung waktu dalam satuan detik. Tiang Statif berfungsi untuk

menggantung alat-alat praktikum. Timbangan Digital berfungsi untuk

menimbang material – material yang akan dipakai untuk membuat lumpur

dinyatakan dalam satuan (gram). Tube berfungsi sebagai wadah untuk

menampung lumpur yang akan diberi kandungan impurities.

Sedangkan bahan – bahan yang digunakan meliputi Aquadest,

Barite, Bentonite, CMC – LV, Cutting, Filter Paper, Grease, H2O2, H2SO4

5N, Methylene Blue, PAC – LV, Solar, Stell Woll, dan Wetting Agent.

Pada saat melakukan praktikum pengenalan alat dan bahan

laboratorium beserta fungsinya terdapat beberapa kesalahan diantaranya

kesulitan dalam memahami penjelasan akibat kurang kondusifnya kelas.

2.5 Kesimpulan

1. Adapun fungsi dari masing-masing alat laboratorium diantaranya API

Filter Press berfungsi mengukur banyaknya filtratio loss dan mud cake

dari sistem lumpur. Balp digunakan bersama Pipet Mohr sebagai

penghisap cairan. Cup Mixer berfungsi sebagai wadah pada saat

mencampurkan (Mixing) bahan – bahan lumpur. Gelas Kimia berfungsi

Page 16: BAB II

sebagai tempat melarutkan suatu zat. Gelas Ukur berfungsi untuk

menghitung volume suatu fluida. Hot Plate berfungsi untuk memanaskan

larutan pada temperature tertentu. Jangka Sorong berfungsi mengukur

ketebalan mud cake dalam satuan (mm). Labu Erlenmeyer berfungsi

sebagai wadah untuk mencampurkan suatu larutan. Marsh Funnel

berfungsi menentukan viskositas relatif lumpur pemboran. Mud Balance

berfungsi mengukur densitas dari lumpur pemboran satuannya ppg. Multi

Mixer berfungsi sebagai pengaduk otomatis putarannya meliputi low,

medium, dan high tergantung setiap material komponen lumpurnya.

Pengaduk Gelas berfungsi sebagai pengaduk lumpur pemboran. pH

Meter Digital berfungsi untuk mengetahui derajat kebasaan lumpur (pH)

secara digital. Pipet Mohr berfungsi untuk mengambil larutan dengan

volume tertentu. Pipet Tetes berfungsi meneteskan larutan atau

mengambil larutan dalam jumlah yang sedikit. Retort Kid berfungsi

untuk mengukur kadar minyak dalam lumpur pemboran. Rheometer

untuk pengukuran nilai viskositas nyata, Plastic Viscosity (PV), Yield

Point (YP), dan Gel Strength dari lumpur pemboran. Sand Contant

menghitung nilai kandungan pasir atau impurities dalam lumpur

pemboran dalam satuan (%). Sendok mengambil bahan dasar lumpur

yang akan ditimbang. Sirring berfungsi untuk mengambil lumpur dalam

volume tertentu biasa 1 ml. Spatula berfungsi untuk mengaduk lumpur

yang sedang dicampurkan. Stirrer Magnetik berfungsi untuk mengaduk

larutan dengan bantuan magnetik. Stopwatch berfungsi untuk menghitung

Page 17: BAB II

waktu dalam satuan detik. Tiang Statif berfungsi untuk menggantung

alat-alat praktikum. Timbangan Digital berfungsi untuk menimbang

material – material yang akan dipakai untuk membuat lumpur dinyatakan

dalam satuan (gram). Tube berfungsi sebagai wadah untuk menampung

lumpur yang akan diberi kandungan impurities.

2. Peralatan laboratorium analisa lumpur pemboran memiliki bentuk yang

variatif, hal ini disebabkan oleh jenis bahannya yang berbeda serta

fungsinya yang beragam. Contohnya Balp yang berbahan karet lebih

elastis sedangkan Gelas Ukur berbahan dasar kaca rentang pecah.

3. Alat-alat laboratorium yang dididentifikasi meliputi API Filter Press,

Balp, Cup Mixer, Gelas Kimia, Gelas Ukur, Hot Plate, Jangka Sorong,

Labu Erlenmeyer, Marsh Funnel, Mud Balance, Multi Mixer, Pengaduk

Gelas, pH Meter Digital, Pipet Mohr, Pipet Tetes, Retort Kid, Rheometer,

Sand Contan, Sendok, Sirring, Spatula, Stirrer Magnetik, Stopwatch,

Tiang Statif, Timbangan Digital, Tube.

4. Prinsip

5. Bahan campuran pembuat lumpur pemboran diantaranya Aquadest,

Barite, Bentonite, CMC – LV, Cutting, Filter Paper, Grease, H2O2, H2SO4

5N, Methylene Blue, PAC – LV, Solar, Stell Woll, dan Wetting Agent.