BAB II

12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Asam Urat 1. Definisi Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (gout artritis). Selain osteoartritis, asam urat merupakan jenis rematik artikuler terbanyak yang menyerang penduduk indonesia. Penyakit ini merupakan gangguan metabolik karena asam urat (uric acid) menumpuk dalam jaringan tubuh, yang kemudian dibuang melalui urin. Pada kondisi gout, terdapat timbunan atau defosit kristal asam urat didalam persendian. Secara umum asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang

description

artritis

Transcript of BAB II

Page 1: BAB II

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Asam Urat

1. Definisi

Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (gout

artritis). Selain osteoartritis, asam urat merupakan jenis rematik artikuler

terbanyak yang menyerang penduduk indonesia. Penyakit ini merupakan

gangguan metabolik karena asam urat (uric acid) menumpuk dalam jaringan

tubuh, yang kemudian dibuang melalui urin. Pada kondisi gout, terdapat

timbunan atau defosit kristal asam urat didalam persendian.

Secara umum asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari

makanan yang kita konsumsi. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam

setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata

lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita

memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke

dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin.

Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara

normal atau karena penyakit tertentu.

2. Patofisiologi

Hiperurisemia (konsentrasi asam urat dalam serum yang lebih besar dari 7,0

mg/dl) dapat menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat.

Peningkatan atau penurunan kadar asam urat serum yang mendadak

mengakibatkan serangan gout. Apabila kristal urat mengendap dalam

sebuah sendi, maka selanjutnya respon inflamasi akan terjadi dan serangan

gout pun dimulai. Apabila serangan terjadi berulang-ulang, mengakibatkan

Page 2: BAB II

penumpukan kristal natrium urat yang dinamakan tofus akan mengendap

dibagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan, dan telinga.

Pada kristal monosodium urat yang ditemukan tersebut dengan

imunoglobulin yang berupa IgG. Selanjutnya imunoglobulin yang berupa

IgG akan meningkat fagositosis kristal dengan demikian akan

memperlihatkan aktivitas imunologik.

3. Manifestasi Klinik

Manifestasi klinik dibagi atas dua jenis yaitu artritis gout tipikal dan artritis

gout atipikal.

Artritis Gout Tipikal

Gambaran klinik sangat khas dengan sifat-sifat sebagai berikut :

Beratnya serangan artritis mempunyai sifat tidak bisa berjalan, tidak

dapat memakai sepatu dan mengganggu tidur. Rasa nyeri digambarkan

sebagai excruciating pain dan mencapai puncak dalam 24 jam. Tanpa

pengobatan pada serangan permulaan dapat sembuh dalam 3-4 hari.

Serangan biasanya bersifat monoartikuler dengan tanda inflamasi yang

jelas seperti merah, bengkak, nyeri, terasa panas dan sakit kalau

digerakkan. Predileksi pada meta-tarsophalangeal pertama (MTP-1).

Remisi sempurna antara serangan akut. An athlete was able to win a

race at the Olympic betweenhis acute attack of gout (Hipokrates).

Hiperurikemia. Biasanya berhubungan dengan serangan artritis gout

akut, tetapi diagnosis artritis tidak harus disertai hiperurikemia.

Fluktuasi asam urat serum dapat mempresipitasi serangan gout.

Faktor pencetus. Faktor pencetus adalah trauma sendi, alkohol, obat-

obatan dan tindakan pembedahan. Biasanya faktor-faktor ini sudah

diketahui penderita.

Page 3: BAB II

Artritis Gout Atipikal

Gambaran klinik yang khas seperti artritis berat, monoartikuler dan remisi

sempurna tidak ditemukan. Tofi yang biasanya timbul beberapa tahun

sesudah serangan pertama ternyata ditemukan bersama dengan serangan

akut. Jenis atipikal ini jarang ditemukan. Dalam menghadapi kasus gout

yang atipikal, diagnosis harus dilakukan secara cermat. Untuk hal ini

diagnosis dapat dipastikan dengan melakukan punksi cairan sendi dan

selanjutnya secara mikroskopis dilihat kristal urat. Dalam evolusi artritis

gout didapatkan 4 fase.

1. Artritis gout akut

Manifestasi serangan akut memberikan gambaran yang khas dan dapat

langsung menegakkan diagnosis. Sendi yang paling sering terkena

adalah sendi MTP-1 (75%). Pada sendi yang terkena jelas terlihat gejaia

inflamasi yang lengkap.

2. Artritis gout interkritikal

Fase ini adalah fase antara dua serangan akut tanpa gejala klinik.

Walaupun tanpa gejala kristal monosodium dapat ditemukan pada

cairan yang diaspirasi dari sendi. Kristal ini dapat ditemukan pada sel

sinovia dan pada vakuola sel sinovia dan pada vakuola sel mononuklear

lekosit.

3. Hiperurisemia asimptomatis

Fase ini tidak identik dengan artritis gout. Pada penderita dengan

keadaan ini sebaiknya diperiksa juga kadar kholesterol darah, karena

peninggian asam urat darah hampir selalu disertai peninggian

kholesterol.

Page 4: BAB II

4. Artritis gout menahun dengan tofi.

Tofi adalah penimbunan kristal urat subkutan sendi dan terjadi pada

artritis gout menahun, yang biasanya sudah berlangsung lama kurang

lebih antara 5-10 tahun.

5. Jenis Asam Urat

a. Gout Primer

Pada gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik).

Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal

yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan

meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan Karen

berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.

b. Gout Sekunder

Pada gout sekunder disebabkan antara antara lain karena meningkatnya

produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan

kadar purin tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang

menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk asam amino,

unsur pembentuk protein.

Produksi asam urat juga akan meningkat apabila adanya penyakit darah

( penyakit sumsum tulang, polisetemia), mengonsumsi alkohol, dan

penyebab lainnya adalah faktor obesitas (kegemukan), penyakit kulit

(psoriasis), kadar trigiserin yang tinggi.

6. Penyebab Asam Urat

a. Faktor dari luar

Penyebab asam urat yang paling utama adalah makanan atau faktor dari

luar. Asam urat dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan

karena nutrisi dan konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi.

Page 5: BAB II

b. Faktor dari dalam

Adapun faktor dari dalam adalah terjadinya proses penyimpangan

metabolisme yang umumnya berkaitan dengan faktor usia, dimana usia

diatas 40 tahun atau manula beresiko besar terkena asam urat. Selain itu,

asam urat bisa disebabkan oleh penyakit darah, penyakit sumsum tulang

dan polisitemia, konsumsi obat – obatan, alkohol, obesitas, diabetes

mellitus juga bisa menyebabkan asam urat.

7. Tanda dan Gejala

Pada gout biasanya serangan terjadi secara mendadak (kebanyakan

menyerang pada malam hari). Jika gout menyerang sendi-sendi yang

terserang tampak merah, mengkilat, bengkak, kulit diatasnya terasa panas

disertai rasa nyeri yang hebat, dan persendian sulit digerakan.

Gejala lain adalah suhu badan menjadi demam, kepala terasa sakit, nafsu

makan berkurang, dan jantung berdebar. Serangan pertama gout pada

umumnya berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki.

Namun, gejala-gejala tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain seperti

tumit, lutut dan siku. Dalam kasus encok kronis, dapat timbul tofus (tophus),

yaitu endapan seperti kapur pada kulit yang membentuk tonjolan yang

menandai pengendapan kristal asam urat.

8. Kadar Normal Asam Urat

Kadar asam urat normal menurut tes enzimatik maksimum 7 mg/dl.

Sedangkan pada teknik biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila

hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat melampaui standar normal

itu, penderita dimungkinkan mengalami hiperurisemia. Kadar asam urat

normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria

berkisar 3 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,5–6 mg/dl. Kadar asam urat

diatas normal disebut hiperurisemia.

Page 6: BAB II

9. Diagnosis

Kriteria ACR (1977):

1. Didapatkan kristal monosodium urat di dalam cairan sendi, atau

2. Didapatkan kristal monosodium urat di dalam tofus, atau

3. Didapatkan 6 dari 12 kriteria berikut:

a. Inflamasi maksimal pada hari pertama

b. Serangan artritis akut lebih dari 1 kali

c. Artritis monoartikular

d. Sendi yang terkena berwarna kemerahan

e. Pembengkakan dan sakit pada sendi MTP I

f. Serangan pada sendi MTP unilateral

g. Serangan pada sendi tarsal unilateral

h. Tofus

i. Hiperurisemia

j. Pembengkakan sendi asimetris pada gambaran radiologic

k. Kista subkortikal tanpa erosi pada gambaran radiologic

l. Kultur bakteri cairan sendi negative

10. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan non medik.

a. Diet rendah purin.

Selain jeroan, makanan kaya protein dan lemak merupakan sumber purin.

Padahal walau tinggi kolesterol dan purin, makanan tersebut sangat

berguna bagi tubuh, terutama bagi anak-anak pada usia pertumbuhan.

Kolesterol penting bagi prekusor vitamin D, bahan pembentuk otak,

jaringan saraf, hormon steroid, garam-garaman empendu dan membran

sel.Orang yang kesehatannya baik hendaknya tidak makan berlebihan.

Sedangkan bagi yang telah menderita gangguan asam urat, sebaiknya

Page 7: BAB II

membatasi diri terhadap hal-hal yang bisa memperburuk keadaan.

Misalnya, membatasi makanan tinggi purin dan memilih yang rendah

purin.

Makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang banyak

mengandung purin tinggi. Penggolongan makanan berdasarkan kandungan

purin:

Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100

gram makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan,

udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging (abon, dendeng), ragi

(tape), alkohol serta makanan dalam kaleng.

Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100

gram makanan) adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi,

kerang-kerangan, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam,

asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung.

Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100

gram makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.

Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7

mg/dl dengan tidak mengonsumsi bahan makanan golongan A dan

membatasi diri untuk mengonsmsi bahan makanan golongan B. Juga

membatasi diri mengonsumsi lemak serta disarankan untuk banyak minum

air putih. Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat gejala-gejala

peninggian asam urat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terdekat

untuk penanganan lebih lanjut.

Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat tanggap

dan rutin memeriksakan diri ke dokter. Karena sekali menderita, biasanya

gangguan asam urat akan terus berlanjut.

Page 8: BAB II

b. Tirah baring.

Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24 jam setelah

serangan menghilang. Gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak

2. Penatalaksanaan medik

a. Fase akut.

Obat yang digunakan :

- Colchicine (0,6 mg)

- Indometasin ( 50 mg 3 X sehari selama 4-7 hari)

- Fenilbutazon.

b. Pengobatan jangka panjang terhadap hyperuricemia untuk mencegah

komplikasi.

- Golongan urikosurik: Probenasid, adalah jenis obat yang berfungsi

menurunkan asam urat dalam serum. Sulfinpirazon, merupakan

dirivat pirazolon dosis 200-400 mg perhari. Azapropazon, dosisi

sehari 4 X 300 mg. Benzbromaron.

- Inhibitor xantin (alopurinol). Adalah suatu inhibitor oksidase

poten, bekerja mencegah konversi hipoxantin menjadi xantin, dan

konversi xantin menjadi asam urat.