BAB II
-
Upload
helda-septivany -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
description
Transcript of BAB II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Asam Urat
1. Definisi
Asam urat merupakan sebutan orang awan untuk rematik pirai (gout
artritis). Selain osteoartritis, asam urat merupakan jenis rematik artikuler
terbanyak yang menyerang penduduk indonesia. Penyakit ini merupakan
gangguan metabolik karena asam urat (uric acid) menumpuk dalam jaringan
tubuh, yang kemudian dibuang melalui urin. Pada kondisi gout, terdapat
timbunan atau defosit kristal asam urat didalam persendian.
Secara umum asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari
makanan yang kita konsumsi. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam
setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata
lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita
memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah ke
dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin.
Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara
normal atau karena penyakit tertentu.
2. Patofisiologi
Hiperurisemia (konsentrasi asam urat dalam serum yang lebih besar dari 7,0
mg/dl) dapat menyebabkan penumpukan kristal monosodium urat.
Peningkatan atau penurunan kadar asam urat serum yang mendadak
mengakibatkan serangan gout. Apabila kristal urat mengendap dalam
sebuah sendi, maka selanjutnya respon inflamasi akan terjadi dan serangan
gout pun dimulai. Apabila serangan terjadi berulang-ulang, mengakibatkan
penumpukan kristal natrium urat yang dinamakan tofus akan mengendap
dibagian perifer tubuh seperti ibu jari kaki, tangan, dan telinga.
Pada kristal monosodium urat yang ditemukan tersebut dengan
imunoglobulin yang berupa IgG. Selanjutnya imunoglobulin yang berupa
IgG akan meningkat fagositosis kristal dengan demikian akan
memperlihatkan aktivitas imunologik.
3. Manifestasi Klinik
Manifestasi klinik dibagi atas dua jenis yaitu artritis gout tipikal dan artritis
gout atipikal.
Artritis Gout Tipikal
Gambaran klinik sangat khas dengan sifat-sifat sebagai berikut :
Beratnya serangan artritis mempunyai sifat tidak bisa berjalan, tidak
dapat memakai sepatu dan mengganggu tidur. Rasa nyeri digambarkan
sebagai excruciating pain dan mencapai puncak dalam 24 jam. Tanpa
pengobatan pada serangan permulaan dapat sembuh dalam 3-4 hari.
Serangan biasanya bersifat monoartikuler dengan tanda inflamasi yang
jelas seperti merah, bengkak, nyeri, terasa panas dan sakit kalau
digerakkan. Predileksi pada meta-tarsophalangeal pertama (MTP-1).
Remisi sempurna antara serangan akut. An athlete was able to win a
race at the Olympic betweenhis acute attack of gout (Hipokrates).
Hiperurikemia. Biasanya berhubungan dengan serangan artritis gout
akut, tetapi diagnosis artritis tidak harus disertai hiperurikemia.
Fluktuasi asam urat serum dapat mempresipitasi serangan gout.
Faktor pencetus. Faktor pencetus adalah trauma sendi, alkohol, obat-
obatan dan tindakan pembedahan. Biasanya faktor-faktor ini sudah
diketahui penderita.
Artritis Gout Atipikal
Gambaran klinik yang khas seperti artritis berat, monoartikuler dan remisi
sempurna tidak ditemukan. Tofi yang biasanya timbul beberapa tahun
sesudah serangan pertama ternyata ditemukan bersama dengan serangan
akut. Jenis atipikal ini jarang ditemukan. Dalam menghadapi kasus gout
yang atipikal, diagnosis harus dilakukan secara cermat. Untuk hal ini
diagnosis dapat dipastikan dengan melakukan punksi cairan sendi dan
selanjutnya secara mikroskopis dilihat kristal urat. Dalam evolusi artritis
gout didapatkan 4 fase.
1. Artritis gout akut
Manifestasi serangan akut memberikan gambaran yang khas dan dapat
langsung menegakkan diagnosis. Sendi yang paling sering terkena
adalah sendi MTP-1 (75%). Pada sendi yang terkena jelas terlihat gejaia
inflamasi yang lengkap.
2. Artritis gout interkritikal
Fase ini adalah fase antara dua serangan akut tanpa gejala klinik.
Walaupun tanpa gejala kristal monosodium dapat ditemukan pada
cairan yang diaspirasi dari sendi. Kristal ini dapat ditemukan pada sel
sinovia dan pada vakuola sel sinovia dan pada vakuola sel mononuklear
lekosit.
3. Hiperurisemia asimptomatis
Fase ini tidak identik dengan artritis gout. Pada penderita dengan
keadaan ini sebaiknya diperiksa juga kadar kholesterol darah, karena
peninggian asam urat darah hampir selalu disertai peninggian
kholesterol.
4. Artritis gout menahun dengan tofi.
Tofi adalah penimbunan kristal urat subkutan sendi dan terjadi pada
artritis gout menahun, yang biasanya sudah berlangsung lama kurang
lebih antara 5-10 tahun.
5. Jenis Asam Urat
a. Gout Primer
Pada gout primer, 99 persen penyebabnya belum diketahui (idiopatik).
Diduga berkaitan dengan kombinasi faktor genetik dan faktor hormonal
yang menyebabkan gangguan metabolisme yang dapat mengakibatkan
meningkatnya produksi asam urat atau bisa juga diakibatkan Karen
berkurangnya pengeluaran asam urat dari tubuh.
b. Gout Sekunder
Pada gout sekunder disebabkan antara antara lain karena meningkatnya
produksi asam urat karena nutrisi, yaitu mengonsumsi makanan dengan
kadar purin tinggi. Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang
menyusun asam nukleat (asam inti dari sel) dan termasuk asam amino,
unsur pembentuk protein.
Produksi asam urat juga akan meningkat apabila adanya penyakit darah
( penyakit sumsum tulang, polisetemia), mengonsumsi alkohol, dan
penyebab lainnya adalah faktor obesitas (kegemukan), penyakit kulit
(psoriasis), kadar trigiserin yang tinggi.
6. Penyebab Asam Urat
a. Faktor dari luar
Penyebab asam urat yang paling utama adalah makanan atau faktor dari
luar. Asam urat dapat meningkat dengan cepat antara lain disebabkan
karena nutrisi dan konsumsi makanan dengan kadar purin tinggi.
b. Faktor dari dalam
Adapun faktor dari dalam adalah terjadinya proses penyimpangan
metabolisme yang umumnya berkaitan dengan faktor usia, dimana usia
diatas 40 tahun atau manula beresiko besar terkena asam urat. Selain itu,
asam urat bisa disebabkan oleh penyakit darah, penyakit sumsum tulang
dan polisitemia, konsumsi obat – obatan, alkohol, obesitas, diabetes
mellitus juga bisa menyebabkan asam urat.
7. Tanda dan Gejala
Pada gout biasanya serangan terjadi secara mendadak (kebanyakan
menyerang pada malam hari). Jika gout menyerang sendi-sendi yang
terserang tampak merah, mengkilat, bengkak, kulit diatasnya terasa panas
disertai rasa nyeri yang hebat, dan persendian sulit digerakan.
Gejala lain adalah suhu badan menjadi demam, kepala terasa sakit, nafsu
makan berkurang, dan jantung berdebar. Serangan pertama gout pada
umumnya berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki.
Namun, gejala-gejala tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain seperti
tumit, lutut dan siku. Dalam kasus encok kronis, dapat timbul tofus (tophus),
yaitu endapan seperti kapur pada kulit yang membentuk tonjolan yang
menandai pengendapan kristal asam urat.
8. Kadar Normal Asam Urat
Kadar asam urat normal menurut tes enzimatik maksimum 7 mg/dl.
Sedangkan pada teknik biasa, nilai normalnya maksimum 8 mg/dl. Bila
hasil pemeriksaan menunjukkan kadar asam urat melampaui standar normal
itu, penderita dimungkinkan mengalami hiperurisemia. Kadar asam urat
normal pada pria dan perempuan berbeda. Kadar asam urat normal pada pria
berkisar 3 – 7 mg/dl dan pada perempuan 2,5–6 mg/dl. Kadar asam urat
diatas normal disebut hiperurisemia.
9. Diagnosis
Kriteria ACR (1977):
1. Didapatkan kristal monosodium urat di dalam cairan sendi, atau
2. Didapatkan kristal monosodium urat di dalam tofus, atau
3. Didapatkan 6 dari 12 kriteria berikut:
a. Inflamasi maksimal pada hari pertama
b. Serangan artritis akut lebih dari 1 kali
c. Artritis monoartikular
d. Sendi yang terkena berwarna kemerahan
e. Pembengkakan dan sakit pada sendi MTP I
f. Serangan pada sendi MTP unilateral
g. Serangan pada sendi tarsal unilateral
h. Tofus
i. Hiperurisemia
j. Pembengkakan sendi asimetris pada gambaran radiologic
k. Kista subkortikal tanpa erosi pada gambaran radiologic
l. Kultur bakteri cairan sendi negative
10. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan non medik.
a. Diet rendah purin.
Selain jeroan, makanan kaya protein dan lemak merupakan sumber purin.
Padahal walau tinggi kolesterol dan purin, makanan tersebut sangat
berguna bagi tubuh, terutama bagi anak-anak pada usia pertumbuhan.
Kolesterol penting bagi prekusor vitamin D, bahan pembentuk otak,
jaringan saraf, hormon steroid, garam-garaman empendu dan membran
sel.Orang yang kesehatannya baik hendaknya tidak makan berlebihan.
Sedangkan bagi yang telah menderita gangguan asam urat, sebaiknya
membatasi diri terhadap hal-hal yang bisa memperburuk keadaan.
Misalnya, membatasi makanan tinggi purin dan memilih yang rendah
purin.
Makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang banyak
mengandung purin tinggi. Penggolongan makanan berdasarkan kandungan
purin:
Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100
gram makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan,
udang, remis, kerang, sardin, herring, ekstrak daging (abon, dendeng), ragi
(tape), alkohol serta makanan dalam kaleng.
Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100
gram makanan) adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi,
kerang-kerangan, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam,
asparagus, buncis, jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung.
Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100
gram makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.
Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7
mg/dl dengan tidak mengonsumsi bahan makanan golongan A dan
membatasi diri untuk mengonsmsi bahan makanan golongan B. Juga
membatasi diri mengonsumsi lemak serta disarankan untuk banyak minum
air putih. Apabila dengan pengaturan diet masih terdapat gejala-gejala
peninggian asam urat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terdekat
untuk penanganan lebih lanjut.
Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat tanggap
dan rutin memeriksakan diri ke dokter. Karena sekali menderita, biasanya
gangguan asam urat akan terus berlanjut.
b. Tirah baring.
Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24 jam setelah
serangan menghilang. Gout dapat kambuh bila terlalu cepat bergerak
2. Penatalaksanaan medik
a. Fase akut.
Obat yang digunakan :
- Colchicine (0,6 mg)
- Indometasin ( 50 mg 3 X sehari selama 4-7 hari)
- Fenilbutazon.
b. Pengobatan jangka panjang terhadap hyperuricemia untuk mencegah
komplikasi.
- Golongan urikosurik: Probenasid, adalah jenis obat yang berfungsi
menurunkan asam urat dalam serum. Sulfinpirazon, merupakan
dirivat pirazolon dosis 200-400 mg perhari. Azapropazon, dosisi
sehari 4 X 300 mg. Benzbromaron.
- Inhibitor xantin (alopurinol). Adalah suatu inhibitor oksidase
poten, bekerja mencegah konversi hipoxantin menjadi xantin, dan
konversi xantin menjadi asam urat.