BAB II

24
BAB II PEMBAHASAN 2.1 KUTIPAN 2.1.1 Pengertian Kutipan Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artikel, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil- hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. 2.1.2 Fungsi Kutipan Fungsi kutipan diantaranya : 1. Sebagai landasan teori. 2. Penguat pendapat penulis. 3. Penjelasan suatu uraian. 4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu. 3

description

about behese

Transcript of BAB II

Page 1: BAB II

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KUTIPAN

2.1.1        Pengertian Kutipan

     Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang pengarang atau

seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artikel, laporan, majalah,

koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media

elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan

argumentasi dalam sebuah karangan.

     Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang tidak atau belum

menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan pendapat-pendapat seseorang

yang tidak atau belum menjadi pendapat umum. Jadi, pendapat pribadi tidak perlu

dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu

dimaksudkan sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan

sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut.

2.1.2  Fungsi Kutipan

Fungsi kutipan diantaranya :

1. Sebagai landasan teori.

2. Penguat pendapat penulis.

3. Penjelasan suatu uraian.

4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.

     Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi uraian atau

membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh

dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan pengalaman empiris. Peletakan kutipan

dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada

catatan akhir (endnote) umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya

penjelasan yang akan mengganggu keruntutan uraian pada teks.

3

Page 2: BAB II

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :

1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.

2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.

3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.

4. Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.

5. Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.

2.1.3     Prinsip-Prinsip Mengutip

         Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai

pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan sebagai pembuktian

akan kebenaran kutipan tersebut. Ada beberapa prinsip yang harus diterapkan dalam

mengutip, yaitu :

1. Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun menjadi suatu

himpunan kutipan. Ingat mengutip hanya menjadi bukti penunjang pendapat penulis.

2. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan sehingga

pembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.

3. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.

4. Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.

5. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa penghilangan bagian

itu tidak menyebabkan perubahan makna.

Cara:

Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian yang

dihilangkan diganti dengan titik berspasi.

Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang dihilangkan

diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri sampai ke margin

kanan).

6. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata penulis

         tidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia dapat memberi

4

Page 3: BAB II

         tanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang berarti “dengan

         demikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.

7.  Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun tekniknya.

Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata

tambahan itu harus dicetak lain – tebal, miring, atau renggang- dan diberi catatan kaki

yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan teks asli.

Contohnya :

‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’ Pengutip tahu bahwa dalam kalimat

itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh memperbaikinya.

Cara memperbaikinya:

‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis] uang.’

‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’

            [Sic!] artinya dikutip sesuai dengan aslinya.

2.1.4        Jenis Kutipan dan Cara Mengutip

Menurut jenisnya kutipan dapat dibedakan menjadi :

1.  Kutipan langsung

     Adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap atau persis kata demi kata,

kalimat demi kalimat dari sumber teks asli. Cara penulisannya sebagai berikut  :

  Kutipan yang panjangnya kurang dari 4 baris :

Diketik seperti ketikan teks.

Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “).

Jarak antar baris kutipan dua spasi.

Sesudah kutipan selesai, langsung ditulis di belakang yang dikutip dalam tanda

kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis nama singkat

5

Page 4: BAB II

atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat kutipan itu

diambil (Penulis, Tahun:Halaman).

Kutipan yang terdiri dari 4 baris atau lebih :

Jarak antar baris kutipan satu spasi.

Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks pengarang atau

pengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan

dimasukkan lagi 5-7 ketukan.

Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi.

Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.

Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa bagian

kalimat,            pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.

Di belakang kutipan diberi sumber kutipan.

Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.

Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada bagian yang

            dihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu baris.

Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian yang

dianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan. Keterangan tersebut

berada diantara tanda kurung, misalnya: (garis bawah oleh pengutip.

Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam kutipan, dapat

dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!) langsung setelah kesalahan tersebut.

     Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi sebagai data.

Titik-titik sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah kalimat, titik-titik sebanyak

tiga menandai penghilangan kata, dan (sic!) menandai adanya kesalahan dalam kalimat.

Contoh kutipan langsung

Anderson and Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya adalah sebagai berikut: “Cost

is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”. Dalam pendapat tersebut

Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan

untuk mendapatkan sesuatu keuntungan.

6

Page 5: BAB II

2.   Kutipan tidak langsung

Penulis melakukan parafrase atau menggunakan kalimat-kalimat yang disusunnya sendiri

(hanya mengambil pokok pikiran/inti sari dari sumber yang dikutip) untuk dinyatakan

kembali dengan kalimat yang disusun oleh pengutip menjadi ikhtisar atau intisari berdasarkan

apa yang dikutipnya. Adapun cara peraturan dalam pembuatannya adalah sebagai berikut:

Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi rangkap

            sebagaimana teks biasa.

Semua kutipan harus dirujuk.

Kutipan di integrasikan dengan teks.

Kutipan tidak diapit tanda kutip.

Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang

mengandung  kutipan.

Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar

            pustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan diantara tanda kurung .

Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung, dimulai

dengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik dua, dan

diakhiri dengan tahun terbitan

Contoh kutipan tidak langsung

Anderson and Clancy (1991:12) Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan

bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu

keuntungan atau “Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”.

1.    Kutipan pada catatan kaki, kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat, meskipun

kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti dalam teks asli.

2.     Kutipan atas ucapan lisan, harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau sekretarisnya

            (bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam teks sebagai kutipan

            langsung atau tidak langsung.

7

Page 6: BAB II

3.   Kutipan dalam kutipan, kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan terdapat kutipan.

Dapat dilakukan dengan dua cara:

Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat

mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.

Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan memakai tanda

kutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakai tanda kutip ganda, kutipan dalam

kutipan memakai tanda kutip tunggal.

4.  Kutipan langsung pada materi, kutipan langsung dimulai dengan materi kutipan

hingga penghentian terdekat (dapat berupa koma, titik koma, atau titik) disusul dengan

sisipan penjelas siapa yang berbicara.

Contoh:

  “Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil dari kosa kata

bahasa Sansekerta.”

Contoh-contoh kutipan :

Isu Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K berpengaruh besar terhadap

peningkatan penjualan komputer. Di Indonesia, sejak kwartal pertama tahun 1999, penjualan

komputer mengalamai peningkatan hingga 50-200%. Menurut Ir. Budi Prasetyo, M.Com dari

perusahaan distributor komputer merek Dell, penjualan Personal Computer (PC) Wearnes

meningkat sebesar 55% dibandingkan angka penjualan tahun sebelumnya (Bisnis Indonesia,

2 Mei 1999: 40). [1]

Peningkatan yang sama juga dialami oleh perusahaan komputer Compaq, yaitu berkisar 50-

57% pada akhir bulan Maret 1999 sebagaimana diutarakan oleh Direktur PT Compaq

Computer Indonesia, B.T. Lim,

“peningkatan penjualan komputer Compaq sebesar 200% selama tiga bulan pertama tahun

1999 disebabkan oleh kegiatan komputerisasi untuk menghadapi Y2K dan segmen bisnis

layanan” (Atmadi dan Purwito 1999:12) [2]

8

Page 7: BAB II

2.2.            DAFTAR PUSTAKA

2.2.1.      Pengertian Daftar Pustaka

Definisi daftar pustaka atau bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya

yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan

abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun

berderet dari atas ke bawah. Menurut Gorys Keraf (1997 :213) yang dimaksud dengan daftar

kepustakaan atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel,

dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan

yang tengah digarap. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca

dapat melihat kembali pada sumber aslinya.

Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama. Daftar pustaka

ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka berikutnya diberi jarak satu

setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris berikutnya menjorok ke dalam.

2.2.2.      Fungsi Daftar Pustaka

Daftar pustaka memiliki beberapa fungsi, diantaranya :

1. Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasilnya  

pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain yang penulis.

2. Untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin

meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap sumber aslinya.

3. Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis

yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam           

penulisan karya tulis yang kita tulis.

4. Menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis karya tulis) terhadap

tulisan yang kita buat.

5. Untuk melihat kebenaran bahan yang dikutip.

Tentu saja penyusunan sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas kemudahan. Oleh

karena itu, diterbitkanlah sebuah format atau cara penulisan daftar pustaka.

9

Page 8: BAB II

2.2.3.      Unsur – Unsur Daftar Pustaka

Unsur-unsur daftar pustaka agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan daftar pustaka, tiap

penulis harus mengetahui pokok-pokok mana yang harus dicatat. Pokok yang paling penting

yang harus dimasukkan dalam sebuah bibliografi adalah:

1. Nama penulis atau nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.

Apabila nama penulis terdiri lebih dari satu kata, maka nama yang paling belakang

diletakkan di depan.

Misal : nama penulis Sultan Takdir Alisyahbana maka di tulis dalam daftar pustaka :

Alisyahbana, Sultan Takdir. 1957. Sejarah Perjuangan dan

Pertumbuhan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat.

Apabila penulisnya ada 2 penulis, maka yang dibalik cukup nama penulis yang

                  pertama saja.

Misal : nama penulis Madyo Ekosusilo dan Bambang Triyanto maka di tulis dalam

daftar pustaka :

      Ekosusilo, Madyo dan Bambang Triyanto. 1995. Pedoman

      Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: Dahara Prize.

Apabila penulisnya lebih dari 2 penulis, maka yang ditulis cukup nama penulis yang

pertama saja dan diberi singkatan dkk. (dan kawan-kawan) atau et.al.

Misal :

Ghiselli E. et al 1981.  Measurement Theory for The

Behavioral Sciences.  San Francisco: WH. Freeman and Company

10

Page 9: BAB II

Apabila dalam sebuah daftar pustaka terdapat dua atau lebih buku yang ditulis oleh

penulis yang sama, maka pengurutannya berdasarkan tahun terbitnya, dan nama

penulis cukup ditulis sekali dan selanjutnya digantikan dengan garis.

Pemisahan antara nama belakang dan nama depan menggunakan tanda koma (,).

Setelah unsur nama penulis diakhiri tanda titik (.).

2. Judul buku, termasuk judul tambahannya.

Semua huruf pertama dari tiap kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata tugas.

Jika daftar pustaka diketik dengan komputer, maka judul ditulis dengan huruf miring.

      Jika ditulis tangan, maka diberi garis bawah.

Pemisahan antara judul buku dengan tahun terbit menggunakan tanda titik.

3.      Data publikasi seperti tahun terbit, tempat terbit, nama penerbit, cetakkan ke-berapa, nomor

jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.

a.       Tahun terbit

Apabila ada 2 buku atau lebih yang ditulis oleh penulis yang sama, maka yang

      dituliskan lebih dulu adalah yang tahun terbitnya paling dulu.

Apabila buku tersebut tidak diketahui tahun terbitnya, maka cukup ditulis dengan

      (tanpa tahun).

b.      Tempat terbit

Cukup menyebutkan kota lokasi penerbit buku.

Pemisahan antara unsur tempat terbit dengan nama penerbit menggunaka titik

dua (:).

c.  Nama penerbit

Cukup menuliskan nama perusahaan penerbitnya.

Setelah unsur nama penerbit diakhiri tanda titik(.).

4.  Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid,

nomor dan tahun.

11

Page 10: BAB II

Berikut ini contoh pembuatan tahun dalam daftar pustaka

Informasi dari sebuah buku :

Tahun Penerbitan : 1988

Judul Buku : Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia

Penulis : Sabarti Akhadiah

Kota diterbitkan : Jakarta

Penerbit : PT. Gelora Aksara Permata

Maka dalam daftar pustaka kita tuliskan seperti di bawah ini :

Akhadiah, Sabarti. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: PT.

Gelora Aksara Permata.

2.2.4.      Sumber Informasi

Dalam penulisan daftar pustaka pasti penulis mendapatkan sumber informasi yang dapat

dijadikan sebagai penulisannya, sumber informasi tersebut biasanya :

Sumber informasi yang ditulis adalah sumber yang relevan yang dibaca, diacu

dalam

            penelitian/laporan.

Tidak semua sumber informasi mempunyai dasar ilmiah yang dapat diandalkan

dan

            dipercaya.

Sebaiknya sumber informasi yang dipakai adalah sumber primer, bukan

sekunder.

Jika sumber primer tidak berhasil didapatkan, sumber sekunder dapat digunakan.

            Penulisannya sbb : Menurut penulis1 1990 dalam penulis2 1995, pernyataan.

Usahakan selalu menggunakan sumber yang terbaru.

12

Page 11: BAB II

2.2.5.  Penyusunan Daftar Pustaka

Penyusunan daftar pustaka dan penunjukannya pada naskah mengikuti salah satu dari tiga

sistem berikut :

a. Nama dan Tahun (Name and Year System). Daftar pustaka disusun secara abjad

berdasarkan nama akhir penulis dan tidak dinomori. Penunjukan pada naskah dengan nama

akhir penulis diikuti tahun penerbitan. Contohnya : Sistem Harvard (author-date style)

              Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress syndrome.New

England J Med 337(6): 435-439.

              Buller H, Hoggart K. 1994b. The social integration of British home owners intorench rural

communities. J Rural Studies 10(2):197–210.

              Dower M. 1977. Planning aspects of second homes. di dalam Coppock JT (ed.), Second

Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–237.

              Grinspoon L, Bakalar JB. 1993. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ

Press.

              Palmer FR. 1986. Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ Press.

b. Kombinasi Abjad dan Nomor (Alphabet-Number System). Pada sistem ini cara

penunjukannya dalam naskah adalah dengan memberikan nomor sesuai dengan nomor pada

daftar pustaka yang disusun sesuai abjad.

c. Sistem Nomor (Citation Number System). Kutipan pada naskah diberi nomor berurutan dan

susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti tercantum pada naskah dan tidak menurut

abjad.

Contohnya : Sistem Vancouver (author-number style)

(1) Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress syndrome due to avian

virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.

(2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr;

1993.

13

Page 12: BAB II

(3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and Neuropsychology. Ed ke2.

New York: McGraw-Hill; 1997.

(4) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod 1994; 20: 355-6.

 (5) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986. Ludah dan kelenjar

ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan Sutatmi Suryo. Yogyakarta: Gadjah Mada

University Pr; 1992. hlm 1-42.

(6) Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara curing terhadap sifat

fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan. Disertasi. Surabaya: Pascasarjana

Universitas Airlangga; 1995. hlm 8-21.

Penyusunan bibliografi juga harus memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut :

a.  Nama pengarang diurutkan menurut alfabet, nama yang dipakai dalam urutan itu

            adalah nama keluarga.

b.  Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan

            alfabet.

c.  Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi, maka untuk

referensi yang kedua dan seterusnya , nama pengarang tidak perlu diikutsertakan, tetapi

diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketukan.

d.  Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu spasi. Tetapi jarak antara

pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.

e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus

dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4 ketikan. (Gorys Keraf, 1997 : 222).

2.2.6.      Teknik Penulisan

Ada beberapa cara atau teknik penulisan daftar pustaka, sebagai berikut :

a. Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook (1)

14

Page 13: BAB II

Penulis perorangan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak

   miring atau garisbawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman

yang dibaca. Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor : nama penulis (disusun

balik), tahun terbit, judul karangan . Bab diikuti kata “dalam” atau “in”, judul buku (cetak 

miring atau garisbawahi), nama editor, edisi, nama penerbit, tempat penerbit (kota)

b.  Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook (2)

Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul buku

(cetak miring atau garis bawahi), edisi dan volume, nama penerbit, tempat penerbit

(kota), halaman yang dibaca.

Buku terjemahan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul buku (cetak

miring

atau garisbawahi), penerjemah, nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang

            dibaca.

c.   Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis (1)

Artikel yang disusun oleh penulis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit,

judul artikel, nama majalah/jurnal (cetak miring atau garisbawahi), volume

majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang dibaca.

Artikel yang disusun oleh lembaga : nama lembaga, tahun terbit, judul artikel,

nama majalah/jurnal (cetak miring atau garisbawahi), volume majalah/jurnal diikuti

tanda “:”, halaman yang dibaca.

d. Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis (2)

Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam

seminar/konferensi/simposium : nama penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul

makalah, nama forum penyajian (cetak miring atau garisbawahi), kota, bulan dan

tanggal penyajian.

Kelompok disertasi/tesis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul

disertasi/thesis (ceta miring atau garisbawahi), tempat penerbitan (kota),universitas,

kata “disertasi” atau “tesis”.

e.  Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet

15

Page 14: BAB II

Kelompok makalah/informasi dari Internet (apabila ada nama penulis) : nama

penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul makalah/informasi, alamat Internet.

Kelompok makalah/informasi dari Internet (apabila tidak ada nama penulis) :

nama lembaga yang menulis, tahun penyajian, judul makalah/informasi, alamat

Internet.

2.2.7.      Penulisan Pustaka Dibedakan Menurut Sumbernya

Menurut sumbernya penulisan pustaka dibedakan dalam beberapa jenis, berikut merupakan

macam-macam pustaka, cara penulisannya beserta contohnya :

a.  Pustaka dalam bentuk buku dan buku terjemahan

- Buku

Penulis. Tahun. Judul buku (harus ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Nama

penerbit. Kota penerbit.

-  Buku terjemahan

Penulis asli. Tahun buku terjemahan. Judul buku terjemahan (harus ditulis miring). Volume

(jika ada). Edisi (jika ada), (diterjemahkan oleh : nama penerjemah). Nama penerbit

terjemahan. Kota penerbit terjemahan.

-  Artikel dalam buku

Penulis artikel. Tahun. Judul artikel (harus ditulis miring). Nama editor. Judul buku (harus

ditulis miring). Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Nama penerbit. Kota penerbit.

b.  Pustaka dalam bentuk artikel dalam majalah ilmiah

Penulis. (Tahun, bulan tanggal). Judul artikel. Nama Majalah (harus ditulis miring sebagai

singkatan resminya), Volume, Jumlah halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal akses]

Contoh :

16

Page 15: BAB II

Goodstein, C. (1991, September). Healers from the deep. American

Health [CD ROOM], 60-64. Tersedia: 1994 SIRS/SIRS 1992 Life Science/Article 08A [13

Juni1995]

c.  Pustaka dalam bentuk artikel dalam seminar ilmiah

-   Artikel dalam prosiding seminar

Penulis. Tahun. Judul artikel. Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring). Kota seminar.

-  Artikel lepas tidak dimuat dalam prosiding seminar

Penulis. Tahun. Judul artikel. Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring). Kota seminar.

Tanggal seminar.

d.  Pustaka dalam bentuk skripsi/tesis/disertasi

Penulis. Tahun. Judul skripsi. Skripsi/Tesis/Disertasi (harus ditulis miring). Nama

fakultas/program pasca sarjana. Universitas. Kota

e.   Pustaka dalam bentuk laporan penelitian

Peneliti. Tahun. Judul laporan penelitian. Nama laporan penelitian (harus ditulis

miring).Nama proyek penelitian. Nama institusi. Kota.

f.  Pustaka dalam bentuk artikel dalam surat kabar

Penulis. (Tahun, bulan tanggal). Judul artikel. Nama surat kabar (harus ditulis miring).

halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal akses]

Contohnya :

Cipto, B. (2000, April 27). Akibat Perombakan Kabinet Berulang,

Fondasi Reformasi Bisa Runtuh. Pikiran Rakyat [online], halaman 8. Tersedia:

http://www.pikiran-rakyat.com [9 Maret 2000]

17

Page 16: BAB II

g. Pustaka dalam bentuk dokumen paten

            Penemu. Tahun. Judul paten (harus ditulis miring). Paten negara. Nomor.

h. Pustaka dalam bentuk jurnal

Penulis. (Tahun). Judul. Nama Jurnal [Jenis media], Volume (terbitan), halaman. Tersedia:

alamat di inetrenet. [tanggal di akses]

Contohnya :

Supriadi, D. (1999). Restructuring the Schoolbook Provision

System in Indonesia: Some Recent Initiatives. Dalam Education Policy Analysis Archives

[Online], vol 7 (7), 12 halam. tersedia: http: //epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html [17 maret 2000]

i. Pustaka dalam bentuk artikel dalam internet

Penulis. (Tahun). Judul. (edisi). [jenis media]. Tersedia: alamat di Internet [tanggal di

akses]          (tidak diperkenankan melakukan sitasi artikel dari internet yang tidak ada nama

penulisnya).

Contoh :

Thomson, A. (1998). The Adult and the Curriculum. [Online].

Tersedia:http://www.ed.uiuc.ed/EPS/PESYearbook/1998/thomson.html [30 Maret 2000]

- Artikel majalah ilmiah versi cetakan

Penulis. Tahun. Judul artikel. Nama majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan

resminya). Nomor. Volume. Halaman

- Artikel majalah ilmiah versi online

Penulis. Tahun. Judul artikel. Nama majalah (harus ditulis miring sebagai singkatan

resminya). Nomor. Volume. Halaman. Alamat website.

-  Artikel dari email

Pengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun, bulan tanggal). Judul pesan (harus ditulis

miring). E-mail kepada penerima [alamat e-mail penerima].

18

Page 17: BAB II

Contohnya :

Musthafa, Bachrudin ([email protected]). (2000,

April 25). Bab V Laporan Penelitian. E-mail kepada Dedi Supriadi [[email protected]].

- Artikel umum

Penulis. Tahun. Judul artikel. Alamat website (harus ditulis miring). Diakses tanggal

19