BAB II
-
Upload
nur-djana-setiarini-henaulu -
Category
Documents
-
view
5 -
download
3
description
Transcript of BAB II
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan atau Konsepsi Menurut Sulistyawati (2009) adalah
pertemuan antara ovum matang dengan sperma sehat yang
memungkinkan terjadinya kehamilan. Konsepsi ini dapat terjadi jika
terpenuhi kriteria yaitu ; a). Senggama harus terjadi pada bagian siklus
reproduksi wanita yang tepat, b). Ovarium wanita harus melepaskan
ovum yang sehat pada saat ovulasi, c). Pria harus mengeluarkan
sperma yang cukup normal dan sehat selama ejakulasi, d). Tidak ada
barrier atau hambatan yang mencegah sperma mencapai melakukan
penetrasi dan sampai akhirnya membuahi ovum.
Menurut usia kehamilan, kehamilan dibagi dalam trimester yaitu;
1). Kehamilan trimester I : umur kehamilan 0 - 14 minggu, 2).
Kehamilan trimester ke II : 14 - 28 minggu, 3). Kehamilan trimester ke
III : 28 - 40 minggu
2. Perubahan fisik Ibu Hamil
a. Trimester I
Pada bulan-bulan pertama kehamilan anda, mungkin tidak
akan banyak orang yang mengerti bila anda sedang hamil, karena
9
10
belum terlihat perubahan yang nyata pada tubuh anda. Tapi
sesungguhnya tubuh anda secara aktif bekerja untuk menyesuaikan
secara fisik dan emosional bagi proses kehamilan ini.
Beberapa perubahan pada tubuh ibu hamil di trimester pertama ( 0
– 14 minggu) kehamilan :
(1) Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan kencang, ini karena pada awal
pembuahan terjadi peningkatan hormone kehamilan yang
menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan memberi nutrisi
pada jaringan payudara.
Dalam 3 bulan pertama ini, anda akan terlihat juga daerah
sekitar putting dan putting susu anda akan bewarna lebih
gelap, dan karena terjadi peningkatan persediaan darah
keseluruh tubuh maka daerah sekitar payudara akan tampak
bayangan pembuluh-pembuluh vena dibawah kulit payudara
anda.
(2) Sering Buang Air Kecil
Ibu hamil akan merasa lebih sering ingin buang air kecil, ini
karena adanya pertumbuhan rahim yang menekan kandung
kencing anda dan perubahan hormonal.
(3) Konstipasi
Anda mungkin akan merasa kesulitan untuk buang air besar,
hal ini karena peningkatan hormon progesteron yang
10
11
menyebabkan relaksasi otot sehingga usus kurang efisien,
juga tablet zat besi (Fe) yang diberikan oleh dokter biasanya
memyebabkan masalah konstipasi, selain itu zat besi tablet
akan menyebabkan warna feses jadi kehitaman, tetapi dapat
diatasi dengan banyak minum air, makanan yang berserat
tinggi (sayuran dan buahan) serta olahraga.
(4) Morning sickness (mual muntah)
Laporan menunjukkan bahwa separuh dari wanita hamil
mengalami mual dan mulai pada bulan. Mual terhadap
makanan tertentu, bahkan hanya karena mencium bau
makanan tertentu saja. Hal ini karena adanya peningkatan
hormonal.
(5) Merasa lelah
Anda akan merasa lelah, hal ini karena tubuh anda bekerja
secara aktif untuk menyesuaikan secara fisik dan emosional
untuk kehamilan ini. Juga peningkatan hormonal dapat
mempengaruhi pola tidur anda.
(6) Sakit kepala
Anda mungkin akan merasa sakit kepala yang lebih sering
daripada biasa, hal ini mungkin karena rasa mual, kelelahan,
lapar, tekanan darah rendah, dan dapat juga karena perasaan
tegang atau bahkan depresi, (pada kehamilan lanjut sakit
kepala dapat menjadi tanda pre-eklampsia, yang biasanya
11
12
disertai dengan peningkatan tekanan darah dan kaki-tangan
bengkak)
(7) Pusing
Merasa pusing sering pada awal kehamilan hal ini karena
adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga
sewaktu anda berubah posisi dari tidur atau duduk ke posisi
berdiri secara tiba-tiba, sistem sirkulasi darah kesulitan untuk
beradaptasi.
(8) Kram Perut
Pada trimester awal ini, anda mungkin mengalami kram perut
atau kram seperti menstruasi atau rasa sakit seperti ditusuk
yang timbul sebentar dan tidak menetap. Hal ini sering terjadi
dan kemungkinan karena adanya pertumbuhan dan
pembesaran dari rahim dimana otot dan ligament merenggang
untuk menyokong rahim.
(9) Meludah
Jangan merasa malu bila anda merasa air ludah anda menjadi
agak berlebih, hal ini biasa terjadi pada kehamilan biasanya
pada ibu hamil yang mengalami morning sickness. Ini
biasanya timbul pada trimester pertama tapi jarang terjadi.
(10) Emosional
Pada trimester awal kehamilan ini juga terjadi mempengaruhi
emosional menjadi tak stabil, hal ini karena adanya
12
13
perubahan hormon dan juga rasa tanggung jawab baru
sebagai seorang calon ibu.
(11) Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama ini anda akan kesulitan untuk
memasang kancing rok/celana panjang anda. Hal ini bukan
berarti adanya peningkatan berat badan yang banyak tapi
karena rahim anda berkembang dan memerlukan ruang dan
ini semua karena pengaruh dari hormon estrogen yang
menyebabkan pembesaran rahim dan hormone progesterone
yang menyebabkan tubuh menahan air.
(http://arifah.wordpress.com/2008/02/26/perubahan-pada-
tubuh-ibu-hamil-selama-0-12-minggutrimester-i)
b. Trimester II
Di trimester kedua ini perut anda akan mulai kelihatan
membesar dan dunia luar akan menyadari kalau anda akan menjadi
calon ibu baru. Trimester kedua dianggap sebagai masa kehamilan
yang terbaik sebab anda akan merasa lebih nyaman saat ini. Perut
anda belum terlalu besar anda masih dapat melakukan aktifitas
sehari-hari, dimana rasa mual, lemas, dan keluhan lainnya pada
trimester pertama akan hilang, bahkan anda merasa lebih energik
saat ini. Beberapa perubahan yang terjadi pada kehamilan trimester
kedua (13-28 minggu) :
13
14
(1) Perut Semakin Membesar
Setelah 12 minggu, rahim membesar dan melewati rongga
panggul. Pembesaran rahim akan bertumbuh sekitar 1 cm
setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu bagian teratas
rahim sejajar dengan puser (umbilicus). Setiap individu akan
berbeda-beda tapi kebanyakan wanita akan mulai tampak
pembesaran perutnya pada kehamilan 16 minggu.
(2) Sendawa dan Buang Angin
Pada trimester ini anda akan bersendawa atau ingin buang
angin/kentut pada saat yang tidak seharusnya. Sendawa dan
buang angin adalah keluhan yang paling sering selama
kehamilan. Hal ini karena usus merangang dan anda akan
merasa kembung.
(3) Pelupa
Pada beberapa ibu hamil akan menjadi sedikit pelupa selam
kehamilannya, Ada beberapa teori tentang hal ini karena
tubuh ibu terus bekerja berlebihan untuk perkembangan
bayinya sehingga menimbulkan blok pikiran.
(4) Rasa Nyeri di Uluhati
Rasa panas atau terbakar didada bagian bawah atau perut
bagian atas tapi tidak ada hubunganya dengan jantung. Hal
ini karena asam lambung naik ke kerongkongan. Perasaan ini
timbul pada wanita hamil pada trimester kedua ini, hal ini
14
15
karena hormon progesteron meningkat yang menyebabkan
relaksasi dari otot saluran cerna dan juga karena rahim yang
semakin membesar yang mendorong bagian atas perut,
sehingga mendorong asam lambung naik ke kerongkongan.
(5) Pertumbuhan Rambut dan Kuku
Perubahan hormonal menyebabkan kuku akan tumbuh lebih
kuat dan tumbuh rambut lebih banyak dan kadang tumbuh
ditempat yang tidak diinginkan seperti diwajah atau perut.
Tapi tak perlu kawatir rambut yang tak semestinya ini akan
hilang setelah bayi lahir
(6) Sakit di Perut Bagian Bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu anda akan merasakan nyeri
diperut bagian bawah yang seperti ditusuk atau seperti
tertarik disatu atau dua sisi, hal ini karena perenggangan
ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin
membesar.
(7) Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering selama kehamilan
trimester kedua ini hal ini dapat terjadi ketika pembesaran
dari rahim anda menekan pembuluh darah besar sehingga
menyebabkan tekanan darah menurun.
15
16
(8) Mendengkur
Peningkatan aliran darah selama kehamilan akan
menyebabkan sesak dan pembengkakan membran mukosa
yang menimbulkan mendengkur saat tidur.
(9) Perubahan Kulit
Garis kecoklatan mulai dari puser (umbilicus) ke tulang pubis
disebut linea nigra.
(10) Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan
yang kekuningan yang disebut colostrum. Putting dan
sekitarnya akan semakin bewarna gelap dan besar dan bintik-
bintik kecil akan timbul disekitar putting, itu adalah kelenjar
kulit.
(11) Kram Pada Kaki
Kram otot ini timbul karena sirkulasi darah yang lebih lambat
saat kehamilan.
(12) Pembengkakan Sedikit
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan,
hampir 40 % wanita hamil mengalaminya.
(13) Merasakan Gerakan Bayi Anda
Pada kehamilan minggu ke 15-22 anda akan mulai merasakan
gerakan bayi anda yang awalnya akan terasa seperti kibasan,
tetapi di akhir trimester ini, anda akan benar-benar merasakan
16
17
pergerakan bayi anda. Pada ibu yang baru pertama kali sering
tidak dapat mengenali gerakan bayinya sampai minggu ke 19
-22. (http://bibilung.wordpress.com/2007/10/03/perubahan-
tubuh-ibu-hamil-pada-trimester-ke-2-13-28-minggu)
c. Trimester III (Minggu ke 28-40 kehamilan)
Selama periode ini banyak hal-hal yang kurang nyaman
akibat pertumbuhan janin, maka organ sekitarnya mendapat
tekanan sehingga memperburuk keadaan serta menimbulkan
keluhan baru. Sementara itu ukuran janin dan posisinya terkadang
membuat bumil merasa tidak nyaman dan susah tidur, ditambah
lagi dengan lelah akibat membawa tambahan bobot tambahan
sampai bayi dilahirkan. Berikut perubahan yang sering ditemukan ;
(1) Pembesaran Perut.
Rahim terus membesar, sampai ke 36 ukuran uterus mencapai
pinggir bagian bawah tulang iga terendah pada dada.
Pembesaran perut sering membuat puser/udel jadi menonjol.
(2) Nyeri Perut Kiri Atas (Heartburn).
Heartburn sering dialami oleh bumil, terutama akibat
pertumbuhan janin, rahim akan mendorong lambung,
sehingga mengakibatkan mengalirnya asam lambung kearah
kerongkongan dan menimbulkan rasa nyeri terutama setelah
makan. Perubahan kadar hormon bisa memperlambat proses
pencernaan dan merelaksasi otot lambung sehingga asam
17
18
lambung keluar ke kerongkongan dan menimbulkan sensasi
heartburn seperti diatas.
(3) Bengkak/edema.
Tubuh menghasilkan dan menyimpan cairan tambahan
selama hamil, akibatnya banyak bumil yang mengalami
bengkak, terutama di akhir kehamilan. Bengkak sering timbul
di kaki, tumit, dan wajah. Penekanan pembesaran uterus pada
pembuluh vena mengakibatkan darah balik dari bagian bawah
tubuh terhambat, sehingga menyebabkan kaki dan tungkai
bawah menjadi edema.
(4) Pembesaran payudara.
Diakhir kehamilan payudara semakin membesar guna
mempersiapkan proses ASI. Pertambahan jaringan payudara
bisa mencapai 1.4 kg, sehingga menimbulkan rasa nyeri dan
tidak nyaman.
(5) Nyeri dan sakit.
Akibat lain dari pembesaran raim adalah nyeri di bagian
perut, selangkangan dan paha. Tekanan kepala bayi,
penambahan BB, dan longgarnya sendi akibat hormon juga
dapat menyebabkan sakit pinggang dan tulang-tulang
panggul.
18
19
(6) Varises pembuluh vena.
Akibat tekanan pembuluh vena besar yang terletak
dibelakang uterus, darah balik dari tubuh bagian bawah
terhambat dan menyebabkan peningkatan tekanan pembuluh
vena, akibatnya muncul varises. Vena membesar dan terasa
nyeri. Lokasi tersering munculnya adalah betis, paha dan
vagina.
(7) Hemoroid.
Sama halnya dengan varises, pembuluh darah vena didaerah
anus juga membesar. Diperparah lagi akibat tekanan kepala
terhadap vena di rektum (bagian dalam anus). Konstipasi
berkontribusi dalam menimbulkan pecahnya hemorid
sehingga menimbulkan perdarahan
(8) Susah bernafas.
Sering dikeluhkan berupa sesak nafas, akibat pembesaran
uterus yang menghalangi pengembangan paru-paru secara
maksimal.
(9) Perubahan rambut dan kuku.
Terjadi perubahan tekstur dan tingkat pertumbuhan rambut.
Kebanyakannya pertumbuhan lebih lebat/tebal, akibat
rangsangan hormon. Sementara ada sebagian yang
mengalami perubahan warna, lebih kering atu lebih
berminyak dari biasanya. Keluhan lain adalah tumbuhnya
19
20
bulu pada tempat-tempat yang tidak diinginkan seperti pada
wajah, perut dan puting susu. Hormon yng dihasilkan selama
hamil bisa mengakibatkan pertumbuhan kuku yang cepat
serta lebih keras dari biasanya. Ada juga yang mengalami
kukunya mudah patah. Perubahan ini hilang setelah
kelahiran.
(10) Keringat meningkat.
Sering terjadi peningkatan produksi keringat. Ini akibat
meningkatnya metabolisme (pembakaran kalori) tubuh
wanita hamil.
(11) Stretch mark dan perubahan warna kulit.
Garis-garis parut berwarna merah, pink atau keunguan atau
kehitaman bisa muncul diperut, paha, bokong dan payudara.
Munculnya terutama mulai trimester II dan bertambah
banyak di trimester III. Separuh wanita hamil mengalami ini.
Setelah lahir stretch mark akan memudar sampai minimal,
tetapi tidak bisa hilang.
(12) Perubahan warna kulit.
Mulai terjadi perubahan warna kulit menjadi lebih gelap.
Daerah puting juga bisa menghitam, juga timbul garis hitam
dibagian tengah perut mulai dri udel ke darah diatas bulu
kemaluan (linea nigra). Juga bisa menimbulkan hitam atau
coklat hidung, jidat dan pipi, dikenal dengan istilah melasma
20
21
atau chloasma (topeng hamil). Perubahan ini lazim
menghilang setelah persalinan.
(http://www.drdidispog.com/2009/02/perubahan-tubuh-pada-
kehamilan.html).
3. Perubahan Psikologi Masa Kehamilan
Menurut Sulistyawati (2009) perubahan yang terjadi pada
masa kehamilan adalah :
1) Perubahan Psikologi Trimester I (Periode Penyesuaian)
a) Ibu merasa tidak sehat dan kadang merasa benci dengan
kehamilannya.
b) Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan
kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak
hamil saja.
c) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar
hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
d) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu
mendapat perhatian dengan seksama.
e) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan
rahasia seorang ibu yang mungkin akan diberitahukannya
kepada orang lain atau malah mungkin dirahasiakannya.
f) Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada
setiap wanita, tetapi kebanyakan akan mengalami penurunan.
21
22
2) Perubahan Psikologi Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a) Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi.
b) Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.
c) Merasakan gerak anak.
d) Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.
e) Libido meningkat.
f) Menuntut perhatian dan cinta.
g) Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian
dari dirinya.
h) Hubugan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau
pada orang lain yang baru menjadi ibu.
i) Ketertarikan dan aktivitasnya berfokus pada kehamilan,
kelahiran dan persiapan untuk peran baru.
3) Perubahan Psikologi Trimester III (Periode Penantian Dengan
Penuh Kewaspadaan)
a) Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh
dan tidak menarik
b) Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat
melahirkan, khawatir akan keselamatannya
22
23
d) Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal,
bermimpi yang mencerminkan perhatiannya dan
kekhawatirannya
e) Merasa sedih karena akan pisah dari bayinya
f) Merasa kehilangan perhatian
g) Perasaan mudah terluka (sensitif)
h) Libido menurun
4. Kebutuhan-kebutuhan Ibu Selama hamil
Menurut Sulistyawati (2009) kebutuhan ibu selama hamil antara lain :
a. Kebutuhan fisik
1) Diet Makanan
Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutlak harus
dipenuhi.Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia,
abortus, IUGR, inersia uteri, perdarahan pasca persalinan,
sepsis puerperalis dan lain-lain. Sedangkan kelebihan
makanan karena beranggapan pemenuhhan makanan untuk
dua orang akan berakibat kegemukan, pre-eklamsia, janin
terlalu besar dan sebagainya. Hal penting yang harus
diperhatikan sebenarnya adalah cara mengatur menu dan
pengolahan menu tersebut dengan berpedoman pada
pedoman umum gizi seimbang. Bidan sebagai pengawas
23
24
kecukupan gizinya dapat melakukan pemantauan terhadap
kenaikan berat badan selama kehamilan.
Status gizi ibu yang kurang baik sebelum dan selama dan
selama kehamilan merupakan penyebab utama dari
berbagai persoalan kesehatan yang serius pada ibu dan
bayi, yang berrakibat terjadinya bayi lahir dengan berat
badan rendah, kelahiran premature serta kematian neonatal
dan prenatal. Padahal, usaha perbaikan gizi ibu hamil telah
banyak dilakukan diberbagai Negara.
b) Kebutuhan energi
(a) Protein
Ibu hamil mengalami peningkatan kebutuhan protein
sebanyak 68%. Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional
menganjurkan untuk menambah asupan protein menjadi
12% perhari atau 75-100 gram.
Bahan panagan yang dijadikan sebagai sumber protein
sebaiknya bahan pangan dengan nilai biologi yang
tinggi, seperti daging tak berlemak, ikan, telur, susu,
dan hasil olahannya. Protein yang berasal dari
tumbuhan nilai biologinya rendah jadi cukup sepertiga
bagian saja.
24
25
(b) Zat besi
Anemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat
besi, oleh karena itu perlu ditekankan pada ibu hamil
untuk mengkonsumsi zat besi selama hamil dan setelah
melahirkan. Kebutuhan zat besi selama hamil
meningkat 300% (1.040 mg selama hamil) dan
peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan
makanan ibu hamil, oleh karena itu zat besi diberikan
sejak minggu ke-12 kehamilan sebesar 30-60 gram
setiap hari selama kehamilan dan 6 minggu setelah
kelahiran untuk mencegah anemia postpartum.
(c) Asam Folat
Asam folat merupakam satu-satunya vitamin yang
kebutuhannya meningkat dua kali lipat selama
hamil.Asam folat sangan berpeean dalam metabolism
normal makanan menjadi energy, pematangan sel darah
merah, sintesis DNA, pertumbuhan sel dan
pembentukan heme. Jika kekurangan asam foalt ibu
bisa menderita anemia megaloblastik dengan gejala
diare, depresi, lelah berat dan selalu mengantuk. Jika
kondisi ini berlanjut dan tidakl segera ditangani maka
pada ibu hamil akan terjadi BBLR, ablasio plasenta, dan
kelainan bentuk tulang belakang janin (spina bifida).
25
26
(d) Kalsium
Metabolilsme kalsium selama hamil mengalami
perubahan yang sangat berarti.Kadar kalsium dalam
darah ibu hamil turun drastic sebanyak 5%. Oleh karena
itu, asupan yang optimal perlu dipertimbangkan.
Sumber utama kaslium adalah susu dan hasil olahannya,
udang, sarang burung, sarden dalam kaleng, dan
beberapa bahan makanan nabati, seperti sayuran warna
hijau tua dan lain-lain
c) Obat-obatan
d) Lingkungan Bersih
e) Senam hamil
f) Pakaian
g) Istirahat dan Rekreasi
h) Kebersihan Tubuh
i) Perawatan Payudara
j) Eliminasi
k) Seksual
l) Sikap Tubuh Yang Baik (Body Mechanic)
m) Imunisasi
n) Persiapan Persalinan
o) Memantau Kesejahteraan Bayi
p) Kunjungan Ulang
26
27
b. Kebutuhan Psikologis
1) Persiapan saudara kandung (Simbling)
Simbling adalah persaingan diantara saudara kandung akibat
kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi penolakan
terhadap adiknya, menangis, menarrik diri dari
lingkungannya atau melakukan kekerasan terhadap adiknya.
2) Dukungan Keluarga
Ibu sangat membutuhkan ungkapan dan kasih sayang dari
orang-orang terdekatnya, terutama suami.
3) Perasaan Aman dan Nyaman Selama Kehamilan
Selama kehamilan ibu banyak mengalami ketidaknyamanan
fisik dan psikologis, kondisi ini akan berpengaruh terhadap
bayi yang akan lahir nanti.
4) Persiapan menjadi Orang Tua
Ini sangat penting dipersiapkan karena setelah bayi lahir akan
banyak perubahan peran yang terjadi, mulai dari ibu, ayah,
dan keluarga.
5) Dukungan dari Tenaga Kesehatan
Bagi ibu hamil tenaga kesehatan mempunyai tempat
tersendiri yang dapat dijadikan sebagai teman dekat dimana
ia dapat mencurahkan isi hati dan kesulitannya dalam
menghadapi kehamilan dan persalinan.
27
28
5. Keluhan Yang Sering Di Alami Ibu Hamil Dan Penyebabnya.
a. Keluhan
a) Trimester Pertama
Yang akan ibu hamil alami :
(1) Sering mual-mual dan muntah, terutama pada pagi hari,
dan ini yang dinamakan morning sickness.
(2) Menjadi cepat lelah dan mudah mengantuk.
(3) Mungkin tiba-tiba menginginkan sesuatu yang aneh-
aneh. Misalnya, ingin makan rujak pada jam 2 pagi.
(4) Emosi ibu hamil akan cepat sekali berubah. Semula
tampak gembira, namun dalam beberapa detik bisa
mendadak menangis tersedu-sedu, merasa tertekan dan
sedih, tanpa sebab yang jelas atau hanya karena masalah
kecil.
Perubahan fisik dan gangguannya :
Selain perubahan emosi yang meledak-ledak saat
kehamilan, ada sederet perubahan fisik yang terjadi
pada tubuh Ibu hamil serta gangguan yang mungkin
timbul, diantaranya:
(a) Metabolisme tubuh meningkat antara 10-25%.
(b) Detak jantung dan pernapasan bertambah cepat.
(c) Dinding rahim menebal.
28
29
(d) Payudara menjadi lebih sensitif, terutama sekitar
puting dan areola (lingkaran berwarna hitam yang
mengelilingi puting susu).
b) Trimester Kedua
Yang akan ibu hamil alami :
(1) Emosi cenderung lebih stabil dan keluhan morning
sickness juga jauh berkurang.
(2) Si kecil sudah mulai beraksi.
(3) Ibu hamil akan merasa bahagia dengan kehamilan ini
sehingga lebih bersemangat melakukan
latihan (olahraga ringan sesuai anjuran dokter) serta
beraktivitas.
(4) Ibu hamil merasa cukup nyaman dengan keadaan yang
sekarang, sehingga mulai timbul keinginan untuk
menikmati hubungan seks.
Perubahan fisik dan gangguannya :
(a) Pertambahan berat badan makin nyata
(b) Sering pegal-pegal
(c) Sakit punggung
(d) Lelah
(e) Kejang otot kaki
(f) Pinggang linu
(g) Kaki kram
29
30
(h) Kaki bengkak
c) Trimester Ketiga
Yang akan ibu hamil alami :
(1) Semakin dekat dengan hari kelahiran, biasanya Ibu
hamil akan merasa semakin takut dan cemas.
(2) Ibu hamil akan merasa tidak percaya diri dengan
penampilan karena perubahan pada bentuk fisik.
(3) Sering mengeluh sakit, pegal, ngilu, dan berbagai rasa
tidak nyaman pada tubuh. Terutama pada punggung dan
panggul, karena bayi sudah semakin besar dan sudah
mulai menyiapkan diri untuk lahir.
(4) Mengeluh sulit tidur karena perut yang semakin
membesar dan akan membuat Ibu hamil merasa tidak
nyaman ketika berbaring.
Perubahan fisik dan gangguannya :
(a) Bengkak pada kaki dan tangan
(b) Sering sesak napas atau napasnya pendek akibat
desakan janin yang kian membesar
(c) Membesarnya pembuluh darah balik pada dubur
(wasir atau ambeien).
(http://groups.zorpia.com/group/kebidanan/forum/29788
2)
30
31
b. Penyebab
a) Trimester I
Penyebab pastinya masih belum diketahui, diperkirakan akibat
adanya perubahan hormon selama hamil, kadar gula darah yang
rendah, lambung yang terlalu penuh, peristaltik usus yang
lambat. Tonus pada sfingter esofagus bagian bawah melemah
di bawah pengaruh progesteron, yang mengakibatkan relaksasi
otot polos dan hipotonus pada lambung yang disertai
penurunan motalitas dan waktu pengosongan yang panjang
menyebabkan lambatnya absorbsi nutrien, mineral dan obat-
obatan. Alasannya belum diketahui hanya diduga akibat
penurunan drastis laju metabolisme dasar pada awal kehamilan,
juga akibat peningkatan hormon progesteron menyebabkan
mudah tertidur.
Hanya sedikit penelitian tentang bagaimana wanita mempunyai
persepsi terhadap dirinya sendiri dan perasaan mereka selama
melewati kehamilannya. Perasaan nyaman dan percaya diri
sama seperti juga rasa cemas atau stress, berhubungan dengan
adanya proses perubahan bio-psiko yang dialami oleh wanita
hamil. Perubahan mood yang paling sering dialami oleh ibu
adalah depresi dan cemas. Para peneliti menemukan bahwa
perasaan ini bersifat fluktuatif selama kehamilan. Banyak cara
yang dilakukan oleh ibu hamil untuk mengatasi stress dan
31
32
kecemasannya, diantaranya adalah dengan meminta sesuatu
yang aneh. Trimester pertama sering disebut periode
penyesuaian. Penyesuaian yang dilakukan ibu adalah terhadap
kenyataan bahwa ia sedang mengandung, ada perubahan peran
yang akan dialami oleh ibu. Sebagian besar wanita merasa
sedih dan ambivalen terhadap kenyataan bahwa ia hamil.
Kurang lebih 80% wanita mengalami kekecewaan, penolakan,
kecemasan, depresi dan kesedihan. Selebihnya wanita yang
telah merencanakan kehamilan atau yang telah berusaha keras
untuk hamil merasa suka cita sekaligus tidak percaya bahwa
dirinya telah hamil dan mencari bukti kehamilan pada setiap
jengkal. Uterus membesar setelah implantasi dan terjadi
hipertropi dan hiperplasia sel sebagai akibat dari pengaruh
estrogen. Pembesaran uterus itu membuat kebutuhan akan
suplai nutrisi dan oksigen juga meningkat, volume darah dan
curah jantungpun meningkat. Peningkatan metabolisme yang
terjadi dalam tubuh ibu adalah sebagai respon terhadap
perumbuhan janin yang cepat dan plasenta serta kebutuhan-
kebutuhannya yang juga meningkat. Hipertropi alveoli
payudara menyebabkan payudara bertambah besar dan noduler.
Karena ukuran payudara membesar, vena-vena halus pun
terlihat semakin jelas di bawah kulit.
32
33
b) Trimester II
Seiring dengan pertumbuhan janin dan membesarnya uterus,
maka penambahan berat badan pada ibu hamil akan semakin
nyata. Kenaikan berat badan selama hamil dapat dihitung
berdasarkan indeks massa tubuh (IMB atau berat badan untuk
tinggi badan). Penghitungan BMI berdasarkan pada pembagian
BB terhadap tinggi badan diquadratkan (kg/meter, pound/inchi)
dikalikan 100. terdapat 4 kategori BMI, yaitu rendah (BB
kurang), normal, tinggi (kelebihan berat badan), dan obesitas.
Tinggi badan dan berat badan harus diukur saat wanita tidak
mengenakan sepatunya. Tinggi badan ditentukan ketika ketika
posisi tumit, bokong dan punggung wanita menghadap
permukaan vertikal yang rata. Kenaikan BB total yang
dianjurkan selama kehamilan kemudian ditentukan berdasarkan
BMI sebelum kehamilan seperti ditunjukan pada tabel tsb di
bawah ini. Pegal-pegal terutama pada tungkai dikarenakan
adanya penekanan oleh uterus yang membesar terhadap
pembuluh darah balik yang mensuplai panggul dan tubuh
bagian bawah serta saraf-saraf ekstremitas bawah
Sakit punggung bagian atas disebabkan oleh pembesaran pada
payudara yang juga merupakan salah satu tanda mungkin dari
kehamilan. Sedangkan sakit punggung bagian bawah yaitu di
daerah lumbo sakral timbul sebagai akibat dari adanya
33
34
pergeseran pusat gravitasi ibu dan postur tubuhnya. Berat dan
besar uterus yang bertambah membuat sebagian wanita
berjalan dengan ayunan tubuh ke belakang (lordosis).
Lengkung lordosis meregangkan otot punggung dan
menimbulkan rasa sakit atau nyeri.
Kelelahan sebetulnya lebih banyak dialami pada trimester
pertama. Alasan pasti belum diketahui, tetapi diduga akibat
penurunan drastis laju metabolisme dasar di awal kehamilan.
Juga dapat diakibatkan adanya peningkatan hormon
progesteron yang dapat menimbulkan perasaan mengantuk.
Hilang di akhir trimester pertama atau awal trimester kedua.
Dasar fisiologi dari kejang otot kaki dan kram belum diketahui
dengan pasti. Diduga akibat tekanan uterus pada pembuluh
darah panggul, sehingga menyebabkan gangguan sirkulasi dan
gangguan saraf yang melewati foramen obturatorium dalam
perjalanan menuju ekstremitas bagian bawah. Sedangkan
edema dependen pada kaki timbul akibat adanya gangguan
sirkulasi vena pada ekstremitas bawah yang disebabkab oleh
penekanan uterus terhadap vena cava inferior. Pakaian dan
stoking yang ketat dapat memperburuk masalah ini.
c) Trimester III
Kecemasan yang dapat dirasakan wanita di trimester 3 adalah
sebagai refleksi dari kesadaran akan kehamilannya yang
34
35
mendekati akhir, sehingga ada rasa takut akan proses
persalinan yang berjalan tidak normal, sikap protektif terhadap
bayi akan bahaya yang mengintip bayinya diluar rahim serta
ketakutan apabila bayinya lahir dalam keadaan tidak normal.
Perubahan bentuk tubuh dan ketidaknyamanan fisik yang
semakin kuat menjelang akhir kehamilan membuat wanita
merasa canggung, jelek dan berantakan sehingga mengurangi
rasa percaya dirinya. Ketidaknyamanan seperti sakit punggung,
pegal dan lain-lain yang dirasakan di akhir trimester 2 makin
terasa menjadi-jadi, dikarenakan janin dan uterus yang lebih
membesar. Insomnia dirasakan sebagai akibat dari
meningkatnya kecemasan, kekhawatiran atau justru malah
kegembiraan yang berlebih. Ketidaknyamanan fisik juga
dipikirkan sebagai penyebab gangguan tidur pada wanita di
trimester ini. Semakin membesar uterus, maka semakin besar
penekanan pada saraf dan pembuluh darah yang akan berjalan
ke ekstremitas sehingga menimbulkan gangguan sirkulasi yang
menimbulkan bengkak pada ekstremitas atas maupun bawah.
Hiperventilasi dan Sesak nafas dirasakan sebagai akibat dari
peningkatan hormon progesteron yang diduga langsung
mempengaruhi pusat pernafasan untuk meningkatkan O2 dan
CO2 untuk kebutuhan janin. Sesak nafas juga adalah akibat
penekanan uterus terhadap diafragma yang diduga menurunkan
35
36
volume residu fungsional sehingga menimbulkan perasaan
sesak nafas dan wanita meresponnya dengan melakukan
hiperventilasi.
Hemoroid pada trimester 3 kehamilan sering didahului oleh
konstipasi sebagai akibat dari peningkatan progesteron dalam
tubuh yang menyebabkan relaksasi dari dinding vena dan usus
besar. Selain itu pembesaran uterus yang menekan vena
menyebabkan kongesti pada vena panggul.
6. Tanda Bahaya dalam Kehamilan
Menurut Dinkes RI 2010, tanda bahaya pada kehamilan antara lain;
1) Perdarahan pada hamil muda maupun hamil tua
2) Bengkak di kaki, tangan atau wajah disertai sakit kepala atau
kejang
3) Demam atau panas tinggi
4) Air ketuban keluar sebelum waktunya
5) Bayi di kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak
6) Muntah terus dan tidak mau makan
7. Penanganan Keluhan Yang Sering Dialami Ibu Hamil
Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu
yang semuanya membutuhkan adaptasi, baik fisik maupun psikologis.
36
37
Dalam proses tersebut ibu akan mengalami ketidaknyamanan/keluhan
namun tetap perlu diberikan suatu pencegahan dan perawatan.
TABEL 2
Keluhan Masa Hamil dan Penanganannya
No Keluhan Penanganannya1 2 31. Sering buang air kecil.
Trimester I dan IIIa) Penjelasan mengenai sebab terjadinyab) Kosongkan saat ada dorongan untuk kencingc) Perbanyak minum pada siang harid) Jangan kurangi minum untuk mencegah
nokturia, kecuali jika nokturia sangat menganggu tidur malam hari
e) Batasi minum kopi, teh, dan sodaf) Jelaskan tentang bahaya infeksi saluran
kemih dengan menjaga posisi tidur yaitu dengan berbaring miring ke kiri dan kaki ditinggikan untuk mencegah dieresis.
2. Strie gravidarum.Tampak jelas pada bulan ke 6-7
a) Gunakan emolien topikal dan antipruritik jika ada indikasinya
3. Hemoroid Trimester II dan III
a) Hindari konsipasib) Makan makanan yang berserat dan banyak
minumc) Gunakan kompres es atau air hangatd) Dengan perlahan masukan kembali anus
setiap kali BAB4. Kelelahan/fatigue
Trimester Ia) Yakinkan ini normal pada awal kehamilanb) Dorong ibu untuk sering istirahatc) Hindari istirahat yang berlebihan
5. Keputihan. Terjadi trimester I,II dan III
a) Tingkatkan kebersihan dengan mandi tiap hari
b) Memakai pakaian dalam dari bahan katun dan mudah menyerap
c) Tingkatkan daya tahan tubuh dengan makan buah dan sayur
6. Keringat bertambah secara perlahan terus meningkat sampai akhir kehamilan
a) Pakailah pakaian yang tipis dan longgarb) Tingkatkan asupan cairanc) Mandi secara teratur
37
38
1 2 37. Sembelit
Trimester II dan IIIa) Tingkatkan diet asupan cairan b) Buah prem atau jus premc) Minum cairan dingin atau hangat, terutama
saat perut kosongd) Istirahat cukupe) Senam hamilf) Membiasakan buang air besar secara teraturg) Buang air besar segera setelah ada dorongan
8. Kram pada kakiSetelah usia kehamilan 24 minggu
a) Kurangi konsumsi susu (kandungan fosfornya tinggi)
b) Latihan dorsofleksi pada kaki dan meregangkan otot yang terkena
c) Gunakan penghangat untuk otot9. Mengidam (pica)
Trimester Ia) Tidak perlu dikhawatirkan selama diet
memenuhi kebutuhannyab) Jelaskan tentang bahaya makanan yang tidak
bias diterima, mencakup gizi yang diperlukan serta memuaskan rasa mengidam atau kesukaan menurut kultur
10. Sesak napasTrimester II dan III
a) Jelaskan penyebab fisiologinyab) Dorong agar secara sengaja mengatur laju
dan dalamnya pernapasan pada kecepatan normal yang terjadi
c) Merentangkan tangan diatas kepala serta menarik nafas panjang
d) Mendornng postur tubuh yang baik, melakukan pernapasan intercostal
11. Nyeri ligamentum rotundumTrimester II dan III
a) Berikan penjelasan mengenai penyebab nyerib) Tekuk lutut kea rah abdomenc) Mandi air hangatd) Gunakan bantalan pemanas pada area yang
terasa sakit hanya jika tidak terdapat kontraindikasi
e) Gunakan sebuah bantal untuk menopang uterus dan bantal lainnya diletakkan diantara lutut sewaktu posisi berbaring miring
12. Berdebar-debar (palpitasi jantung)Mulai akhir trimester I
a) Jelaskan bahwa hal ini normal pada kehamilan
38
39
1 2 313. Panas perut
(heartburn) mulai bertambah semakin lamanya kehamilan, hilang pada waktu persalinan
a) Makan sedikit sedikit tetapi seringb) Hindari makan berlemak dan berbumbu
tajamc) Hindari rokok, asap rokok, alcohol dan
cokelatd) Hindari berbaring setelah makane) Hindari minum air putih saat makanf) Kunyah permen karetg) Tidur dengan kaki ditinggikan
14. Perut kembungTrimester II dan III
a) Hindari makanan yang mengandung gasb) Mengunyah makanan secara sempurnac) Lakukan senam secara teraturd) Pertahankan saat buang air besar yang teratur
15 Pusing/sinkopTrimester II dan III
a) Bangun secara perlahan dari posisi istirahatb) Hindari berdiri terlalu lama dalam
lingkungan yang hangat dan sesakc) Hindari berbaring dalam posisi terlentang
16. Mual dan muntahTrimester I
a) Hindari baud an factor penyebabnyab) Makan biscuit kering atau roti bakar sesaat
sebelum bangun dari tempat tidur dipagi haric) Makan sedikit tetapi seringd) Duduk tegak setiap kali selesai makane) Hindari makanan yang berminyak dan
berbumbuf) Makan makanan kering diantara waktu
makang) Minum minuman berkarbonath) Bangun dari tempat tidur secara perlahani) Hindari menggosok gigi sete;lah makanj) Minum teh herbalk) Istirahat sesuai kebutuhan
17. Sakit punggung atas dan bawahTrimester II dan III
a) Gunakan posisi tubuh yang baikb) Gunakan bra yang menopang dengan ukuran
yang tepatc) Gunakan kasur yang kerasd) Gunakan bantal ketika tidur untuk
meluruskan punggung18. Varises pada kaki
Trimester II dan IIIa) Tinggikan kaki sewaktu berbaring b) Jaga agar kaki tidak bersilanganc) Hindari berdiri atau duduk terlalu lamad) Senam untuk melancarkan peredaran
pembuluh darahe) Hindari pakaian atau korset yang ketat
Sumber; Ari Sulistyawati 2009, 123.
39
40
8. Informasi kunjungan kehamilan
TABEL 3
Informasi Kunjungan Keluarga
No Kunjungan Waktu Informasi Penting1 2 3 41 Trimester I Sebelum
minggu ke-14a) Membangun hubungan saling
percaya antara petugas kesehatan dengan ibu hamil
b) Mendeteksi masalah dan menanganinya
c) Melakukan tindakan pencegahan seperti Tetanus neonaturum, anemia kekurangan zat besi, penggunaan praktik tradisional yang merugikan
d) Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi
e) Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan sebagainya)
2 Trimester II Sebelum minggu ke-28
a) Sama seperti di atas,ditambah kewaspadaan khusus mengenai pre-eklampsia (Tanya ibu tentang gejala-gejala pre-eklampsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema, periksa untuk mngetahui proteinuria)
b) Persiapan menyusui3 Trimester III Antara minggu
28-36a) Sama seperti di atas,di tambah
palpsi abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda
b) Kontrasepsi paska persalinan4 Trimester III a) Sama seperti di atas, ditambah
deteksi letak janin yang tidak normal,atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran di Rumah sakit
b) Persaipan siapa penolong persalinan
c) Tempat persalinanSumber:Saifuddin, Abdul Bahri, 2002
40
41
B. Konsep Dasar Ante Natal Care (ANC)
1. Pengertian
Antenatal Care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, sehingga mampu
menghadapi persalinan, kala nifas, persiapan pemberiaan ASI dan
kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar (Manuaba, 2010 : 110).
Pelayanan antenatal menurut Lily Yulaikhah, 2009 adalah
pelayanan kesehatan professional (dokter spesialis kebidanan,dokter
umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama
masa kehamilanya sesuai dengan standart pelayanan antenatal yang
meliputi 7T yaitu timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan,
ukur tekanan darah, ukur tinggi fundus uteri , pemberian imunisasi
tetanus toxoid (TT) lengkap, pemberian tablet besi minimal 90 tablet
selama kehamilan, test terhadap penyakit menular seksual, temu wicara
(konseling dan pemecahan masalah)
Asuhan Antenatal Care (ANC) adalah pengawasan sebelum
persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan
janin dalam rahim. (Lily Yulaikhah, 2009: 4,5)
Berdasarkan pengertian diatas maka penulis dapat mengambil
kesimpulan bahwa Antenatal Care adalah asuhan atau pemeriksaan atau
pengawasan terhadap kehamilan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan,
yang ditujukan kepada ibu hamil dan janin dalam rahim untuk
mengetahui pertumbuhan dan perkembangan janin.
41
42
2. Tujuan Ante Natal Care (ANC)
Tujuan Antenatal care menurut Prawirohardjo (2001) meliputi :
1) Tujuan Umum
Tujuan umum pemeriksaan ANC adalah untuk menurunkan
angka kematian ibu, melalui kegiatan deteksi dini dan penanganan
ibu hamil beresiko atau komplikasi yang dilakukan oleh tenaga-
tenaga profesional. Kehamilan merupakan proses reproduksi yang
normal, akan tetapi sangat diperlukan perawatan diri yang khusus
agar ibu dan janin tetap dalam keadaan sehat dan normal tidak
hanya fisik akan tetapi juga mental, dan ini berarti bahwa dalam
perawatan masa kehamilan harus diusahakan agar :
a) Wanita hamil sampai akhir kehamilan sekurang – kurangnya
harus sama sehat atau lebih sehat dari sebelumnya.
b) Adanya kelainan fisik maupun psikologis harus ditemukan dini
dan diobati.
c) Wanita melahirka tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan
sehat fisik dan mental.
2) Tujuan Khusus
Tujuan khusus pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah :
a) Mengenali dan menangani penyulit – penyulit yang mungkin
dijumpai dalam pemeriksaan kehamilan.
b) Mengenali dan mengobati penyakit – penyakit yang mungkin
diderita sedini mungkin.
42
43
c) Menurunkan angka kematian morbiditas dan mortalitas ibu dan
anak.
d) Memberikan nasihat – nasihat tentang cara hidup sehari – hari
pada masa kehamilan.
3. Manfaat Pemeriksaan Kehamilan
a) Trimester I
Pada trimester awal berguna untuk meyakinkan adanya kehamilan,
melihat kelainan bawaan pada janin, bayinya hidup atau mati,
apakah bayinya satu atau kembar, hamil di dalam atau di luar
kandungan, menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah
dini pada kehamilan muda, misalnya, kehamilan ektopik, mencari
lokasi alat KB yang terpasang saat hamil, menentukan kondisi
janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin, adakah
yang mengganggu kehamilan, misalnya, kista, mioma, dan
sebagainya; juga untuk menentukan usia kehamilan.
b) Trimester II
Pada trimester dilakukan pada usia kehamilan 20-22 minggu.
Tujuannya melihat tumbuh kembang janin dalam rahim, menilai
jumlah air ketuban, kedudukan janin dalam rahim, menentukan
kondisi plasenta, menentukan jenis kelamin dalam rahim, dan
menentukan kelainan bawaan janin dalam rahim. Sehingga bisa
dibicarakan lebih lanjut jika ada perkembangan yang abnormal.
43
44
3) Trimester III
Sedangkan pada trimester III biasanya hanya dilakukan bila ada
indikasi medis. Misalnya, kepala janin tak bisa masuk jalan lahir,
bayinya terlalu kecil, atau letaknya melintang.
4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Hamil Tidak
Memeriksakan Kehamilan.
Menurut Notoatmodjo (2005), Faktor–faktor yang
mempengaruhi ibu hamil sehingga tidak memeriksakan kehamilannya
ke petugas kesehatan adalah :
1) Pengetahuan
Penguasaan pengetahuan erat kaitannya dengan tingkat pendidikan
seseorang, penelitian menunjukkan semakin tinggi pendidikan
seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya tentang sesuatu.
Pada ibu hamil dengan tingkat pendidikan yang rendah maka tidak
akan mendapat cukup informasi mengenai kesehatannya, maka ia
tidak tahu mengenai bagaimana cara melakukan perawatan
kehamilan yang baik hal ini juga akan sangat berpengaruh dalam
kualitas perawatan bayinya kelak.
Pengetahuan adalah suatu yang diketahui, yang ditangkap dengan
panca indra manusia baik secara formal maupun informal. Semakin
tinggi tingkat pengetahuan ibu tentang pemeriksaan kehamilan,
44
45
diharapkan semakin mudah ibu dalam menerima informasi tentang
pemeriksaan kehamilan.
Setelah dilakukan penelitian dengan cara responden mengisi
kuesioner maka akan ditetapkan pengetahuan yang baik, kurang,
cukup atau rendah.
2) Sikap
sikap dari ibu hamil secara tidak langsung mempengaruhi
pertumbuhan, perkembangan janin, dan menimbulkan kelainan
perkembangan mental.
3) Kepercayaan
kepercayaan masyarakat terhadap suatu objek yang turun menurun
akan sangat susah untuk dihilangkan, sehingga ibu hamil tidak ada
keinginan untuk melakukan hal-hal positif yang dapat
meningkatkan kesehatan bayi dalam kendungannya. tenaga
kesehatan harus lebih maksimal dalam menempatkan dirinya
sebagai teman atau pendamping yag dapat dijadikan tempat
bersandar bagi pasien dalam masalah kesehatan dan biasanya
tumbuh dengan kepribadian tertutup.
4) Tradisi dalam keluarga
Ada beberapa kebiasaan tradisi keluarga yang merugikan kesehatan
ibu hamil, dan tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini
dengan bijaksana jangan sampai menyinggung kearifan lokal yang
sudah berlaku dalam keluarga tersebut, tenaga kesehatan juga tidak
45
46
boleh mengesampingkan adanya tradisi yang sebenarnya
menguntungkan bagi kesehatan. Jika kita menemukan tradisi yang
sama sekali tidak berpengaruh terhadap kesehatan tidak ada
salahnya memberikan respon positif dalam rangka menjalin
hubungan yang baik dengan masyarakat
5) Faktor pendukung misalnya ketersediaan sarana kesehatan yang
kurang memadai serta sikap dan perilaku pelayanan petugas
kesehatan. fasislitas kesehatan ini sangat berpengaruh terhadap
upaya penurunan angka kesehatan ibu (AKI)
5. Dampak Pada Ibu Hamil Yang Tidak Memeriksakan
Kehamilannya.
Menurut Salmah (2006), dampak dari ibu hamil tidak
memeriksakan dirinya berupa: ibu hamil tidak dapat mengenal dan
menangani kelainan, penyulit serta penyakit yang mungkin dijumpai
selama kehamilan terhadap dirinya bahkan janin yang ada di dalam
kandungannya, ibu hamil dapat menderita anemia dan penyakit lainnya
karena tidak mendapat pemberian zat besi, serta ibu dapat mengalami
komplikasi (infeksi) selama kehamilan dan persalinan akibat tidak
mendapat imunisasi TT (tetanus toxoid).
46
47
C. Konsep Dasar Kunjungan Antenatal care (ANC)
1. Pengertian
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada ibu dan janin secara berkala yang diikuti dengan upaya koreksi
terhadap penyimpangan yang ditemukan sebelum persalinan (prenatal
care) yang tertuang dalam kebijakan program KIA (Anonimous, 2003).
Pelayanan antenatal care menurut Manuaba (2002), adalah pengawasan
yang dilakukan sebelum persalinan dan ditujukan pada pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam rahim.
2. Tujuan Pelayanan Antenatal Care
Menurut Mochtar (2009), tujuan pelayanan antenatal secara umum
yaitu, menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak
selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas, sehingga didapatkan ibu
dan anak yang sehat. Sedangkan tujuan pelayanan Antenatal care secara
khusus adalah mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang
diderita sedini mungkin, agar ibu dan anak dapat terbebas dari ancaman
penyakit.
Menurut Anonimous (2003), strategi program Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil
mengacu kepada kebijakan program pembangunan nasional (Propenas)
bahwa :
47
48
1) K1 yaitu kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa
kehamilan. Indikator ini digunakan untuk mengetahui jangkauan
pelayanan atau akses terhadap pelayanan Antenatal dan pemerataan
pelayanan Antenatal yang ditetapkan sebesar 95%.
2) K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang
keempat atau lebih guna memperoleh pelayanan Antenatal sesuai
standar “7T” sebesar 85%.
3. Frekuensi Antenatal Care
Menurut Salmah (2006), Frekwensi Antenatal adalah kontak ibu
hamil dengan tenaga kesehatan profesional minimal empat kali selama
masa kehamilan berlangsung dengan ketentuan waktu yaitu :
1) Kunjungan minimal 1 kali pada trimester pertama, umur kehamilan
<12 minggu
2) Minimal 1 kali pada trimester kedua, yaitu umur kehamilan 12
sampai dengan 24 minggu.
3) Minimal 2 kali pada trimester ke tiga, yaitu 1 kali umur kehamilan
24 sampai dngan 32 minggu dan 1 kali umur kehamilan 32 sampai
dengan 40 minggu.
Menurut Salmah (2006), dalam pemeriksaan Antenatal Care
(ANC), tenaga kesehatan harus melaksanakan atau memenuhi
pelayanan/usaha standard minimal “7T” yaitu:
48
49
(1) Timbang berat badan ibu hamil.
Berat badan ibu hamil selama hamil muda bertambah 1 kilogram,
selanjutnya tiap trimester masing-masing bertambah 5 kilogram.
Pada akhir kehamilan, total bertambah 9 sampai dengan 12 kg. Berat
badan dalam triwulan ke-III tak boleh tambah lebih dari 1 kg
seminggu atau 3 kg sebulan.bila ditemukan kenaikan berat badan
yang berlebihan, atau berat badan yang tidak sesuai dengan yang
diharapkan maka perlu dipikirkan adanya resiko. Bila ibu hamil
sangat kurus dan berat badan dibawah normal maka kemungkinan
ibu akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Sebab-sebab terjadinya penurunan ataupun peningkatan berat badan
yang mencolok, yaitu multipara, edema, hypertensi kehamilan, dan
makan berlebihan atau banyak.
(2) Mengukur Tekanan darah ibu hamil
Tekanan darah ibu hamil dikatakan dalam batas normal yaitu jika
tidak lebih dari 140/90 mmHg. Bila tekanan darah meningkat dari
normal, maka harus diwaspadai resiko yang dapat berlanjut menjadi
Pre-Eklampsia dan Eklampsia jika tidak ditangani dengan cepat akan
menyebabkan kematian ibu dan janin.
(3) Mengukur tinggi Fundus Uteri
Pemeriksaan dan perabaan perut menurut Leopold, bertujuan untuk
memperkirakan umur kehamilan, taksiran berat janin terhadap umur
kehamilan. Letak janin, bagian terendah janin, dan detak jantung
49
50
janin dapat ditentukan jika sudah diketahui letak janin memanjang
atau melintang.Pada keadaan normal, letak janin adalah kepala ke
bawah (letak di belakang kepala).
(4) Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toxoid)
Pemberian imunisasi TT (Tetanus Toxoid) baru dapat memberikan
efek perlindungan bila diberikan dengan interval waktu minimal 4
minggu. Imunisasi TT (tetanus toksoid) memberikan kekebalan aktif
terhadap penyakit tetanus. Kepada ibu hamil, imunisasi TT diberikan
sebanyak 2 kali, yaitu paling lambat pada saat kehamilan berumur 28
minggu, 32 minggu dan mungkin saat umur kehamilan ≤ 14 minggu.
(5) Pemberian tablet zat besi
Pemberian tablet zat besi sebanyak 90 butir untuk memenuhi
kebutuhan Fe pada ibu hamil dan ibu nifas untuk memenuhi
kebutuhan Fe yang meningkat, yaitu dengan cara pemberian satu
tablet per hari. Tiap tablet besi mengandung Fe SO4 320 mg (zat besi
60 mg) dan asam folat 0,5 mg bertujuan untuk tumbuh kembang
janin secara optimal serta kesehatan ibu.
(6) Tes terhadap penyakit menular seksual
Tes terhadap penyakit menular seksual dilakukan pada ibu hamil
untuk mengetahui jangan sampai ibu mengidap penyakit menular
seksual, sehingga penyakit dapat diatasi sedini mungkin untuk
mencegah adanya komplikasi pada janin atau bayi yang akan
dilahirkan.
50
51
(7) Temu wicara dalam rangka persiapan Rujukan
Temu wicara dilakukan dalam rangka persiapan rujukan yaitu
persiapan ibu dan keluarga. Persiapan dalam bentuk uang, obat-
obatan, kendaraan untuk proses rujukan.
D. Konsep Dasar Pengetahuan
1. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2003). Di kutip oleh
http://putrizka.wodpress.com/2010/09/15/konsep-pengetahuan/
Pengetahuan adalah suatu fakta/kondisi mengetahui sesuatu
dengan baik yang didapat lewat pengalaman dan pelatihan (Hasan,
2003). Pengetahuan adalah persepsi yang jelas mengenai sesuatu,
pemahaman, pembelajaran, pengalaman praktikal dan kemahiran yang
digunakan untuk menyelesaikan masalah kebiasaan terhadap bahasa,
konsep, ide, fakta-fakta dan kesanggupanmenggunakan semua ini.
http://putrizka.wodpress.com/2010/09/15/konsep-pengetahuan/
51
52
2. Tingkatan Pengetahuan
Pengetahuan dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan sebagai
berikut :
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui.
3) Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari.
4) Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
objek ke dalam komponen-komponen.
5) Sintesis (Syntesis)
Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk
keseluruhan yang baru.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi yaitu kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek.
52
53
Menurut teori Lawrence Green (1980) dikutip oleh http://putriazka
worpres.com/2010/09/15/konsep-pengetahuan/ disitasi Notoatmodjo
(2003), bahwa perilaku seseorang atau masyarakat tentang kesehatan
ditentukan oleh pengetahuan, sikap, kepercayaan dan tradisi sebagai
faktor predisposisi disamping faktor pendukung seperti fisik,
prasaran dan faktor pendorong yaitu sikap dan perilaku petugas
kesehatan atau petugas lainnya.
3. Dasar-Dasar Pengetahuan
Yang menjadi dasar-dasar pengetahuan itu diperoleh dari berbagai hal
antara lain :
1) Pengalaman
Pengalaman adalah keseluruhan peristiwa perjumpaan dan
apa yang telah terjadi pada manusia dalam interaksi dengan alam,
diri sendiri, lingkungan sosial dan dengan seluruh kenyataan
termasuk Tuhan Yang Mahasa Esa. Pengalaman terdiri dari 2 (dua)
jenis yaitu : pengalaman primer dan pengalaman sekunder.
Pengalaman primer merupakan pengalaman langsung akan
persentuhan inderawi dengan benda konkrit di luar manusia dan
peristiwa yang dirasakan sendiri, sedangkan pengalaman sekunder
adalah pengalaman tidak langsung atau pengalaman reflektif
mengenai pengalaman primer.
53
54
2) Ingatan dan Kesaksian
Dalam kedudukan sebagai dasar pengatahuan, baik
pengalaman maupun ingatan saling berkaitan akan tetapi ingatan dan
pengalaman tidak dapat berkembang menjadi pengatahuan.
Sedangkan ingatan mengandalkan pengalaman sebagai sumber dan
dasar rujukan.
3) Minat dan rasa ingin tahu
Dalam hal ini yang mendasari adanya pengetahuan adalah
minat dan rasa ingin tahu. Minat mengarahkan perhatian terhadap
hal-hal yang dialami dan dianggap penting untuk diperhatikan orang
akan meminati apa yang ia pandang bernilai, sedangkan ingin tahu
mendorong orang ingin bertanya dan melakukan penyelidikan atas
apa yang dialami dan menarik nilainya. Rasa ingin tahu ada
kaitannya dengan pengalaman atau kebenaran yang dialaminya.
4) Pikiran dan Penalaran
Dapat memahami dan menjelaskan apa yang dialami manusia
perlu melakukan kegiatan berpikir yang mengandalkan pikiran.
Kegiatan pikiran dalam mencari pengetahuan adalah penalaran.
Penalaran merupakan proses pemikiran untuk menarik kesimpulan
akan hal-hal yang sebelumnya telah diketahui.
5) Logika
Logika adalah bidang pengetahuan yang mempelajari
segenap asas, aturan dan tatacara penalaran yang benar (Correct
54
55
Reasoning). Logika ini merupakan suatu dasar yang amat perlu untuk
memperoleh pengetahuan yang benar, sebab tanpa logika penalaran
tidak perlu diketahui.
6) Bahasa
Bahasa merupakan salah satu hal yang mendasar dan
memungkinkan pengetahuan pada manusia. Seluruh kegiatan
berpikir manusia serta kaitannya dengan kemampuannya sebagai
makhluk yang berbahasa sehingga manusia mampu untuk
mengembangkan pengetahuan berkat kemampuan tersebut. Manusia
bukan hanya dapat mengungkapkan dan berkomunikasi pikiran, dan
sikap bathinnya. Tetapi juga menyimpan, mengingat kembali,
mengulas dan memperluas apa yang sampai sekarang diketahuinya.
7) Kebutuhan manusia
Kebutuhan hidup manusia merupakan faktor yang mendasari dan
mendorong berkembangnya pengetahuan manusia. Untuk melakukan
interaksinya dengan dunia dan lingkungan sosial disekitarnya,
manusia membutuhkan pengetahuan.
4. Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2005), pada dasarnya manusia selalu ingin
tahu yang benar, untuk memenuhi rasa ingin tahu manusia sejak zaman
dahulu telah berusaha mengumpulkan pengetahuan. Dari berbagai
55
56
macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh pengatahuan
sepanjang sejarah dapat dikelompokkan menjadi antara lain :
1) Cara Tradisional
Di dalam cara tradisional, untuk memperoleh pengetahuan ada
beberapa macam yaitu :
(1) Cara coba dan salah (try and error) yaitu cara tradisional yang
digunakan manusia jika dia menghadapi persoalan atau masalah,
dengan cara coba-coba.
(2) Cara kekuasaan atau otoritas pengetahuan diperoleh berdasarkan
otoritas atau kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas
pemimpin agama maupun otoritas ahli ilmu pengetahuan. Pada
prinsipnya orang lain harus menerima pendapat mereka tanpa
terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik
berdasarkan fakta maupun penalaran.
(3) Berdasarkan pengalaman pribadi, pengalaman pribadi dapat
digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini
dilakukan dengan mengulang kembali pengalaman yang
diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada
masa lalu.
(4) Melalui jalur pikiran. Kebenaran pengetahuan dapat diperoleh
manusia dengan menggunakan cara menggunakan jalan
pemikirannya, baik melalui indukasi maupun dedukasi yang
56
57
merupakan cara melahirkan pikiran secara tidak langsung
sehingga dapat dibuat kesimpulan.
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan.
Menurut Notoatmodjo (2005), mengatakan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi pengetahuan adalah sebagai berikut :
1) Pendidikan
Pendidikan adalah proses mengubah sikap dan tingkah laku
seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Berdasarkan pengertian
tersebut sudah jelas ada pengaruhnya antara pendidikan dengan
tingkat pengetahuan seseorang dimana pendidikan adalah suatu
proses pendewasaan karakter dalam merubah sikap dan tingkah laku
lewat didikan.
2) Usia
Sudah jelas faktor usia akan mempengaruhi tingkat pengetahuan
seseorang baik afektif, kognitif, maupun persuasif. Alasannya karena
semakin bertambah usia seseorang maka akan mempengaruhi daya
ingat serta imajinasi seseorang (penurunan daya ingat)
3) Pekerjaan
Dengan adanya pekerjaan seseorang memerlukan banyak waktu
untuk menyelesaikan pekerjaan yang dianggap penting memerlukan
perhatian masyarakat yang sibuk akan memiliki waktu yang sedikit
57
58
untuk memperoleh informasi, sehingga tingkat pengetahuan yang
mereka miliki jadi berkurang.
4) Lingkungan
Lingkungan merupakan faktor yang paling dominan karena
lingkungan manusia mengadakan interaksi dalam proses
kehidupannya baik dalam lingkungan fisik, psikologis, social,
budaya, kelompok, maupun masyarakat yang erat kaitannya dengan
kebiasaan, norma adat istiadat yang berlaku dimasyarakat.
6. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara
atau angket yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
objek penelitian atau responden. Data yang bersifat kualitatif
digambarkan dengan kata-kata, sedangkan data yang bersifat kuantitatif
berwujud angka-angka, hasil-hasil pengukuran atau perhitungan, dapat
diproses dengan cara dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang
diharapkan dan diperoleh presentase, setelah dipresentasekan lalu
ditafsirkan kedalam kalimat yang bersifat kualitatif (Notoatmodjo,
2003), yaitu dapat dilihat sebagai berikut :
1) Kategori baik, yaitu menjawab benar 76% - 100% dari yang
diharapkan.
2) Kategori cukup, yaitu menjawab benar 56% - 75% dari yang
diharapkan.
58
59
3) Kategori kurang, yaitu menjawab benar dibawah 56% dari yang
diharapkan.
7. Faktor – Faktor Yang Terkait Dengan Pengetahuan
Menurut NANDA (2005), pengetahuan (deficient knowledge)
seseorang ditentukan oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1) Ketepatan terhadap informasi
2) Daya ingat
3) Interprestasi informasi
4) Kognitif
5) Minat belajar
6) Kefamiliaran akan sumber informasi
E. Konsep Dasar Keperawatan Keluarga
1. Pengertian
Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang terikat
dalam perkawinan, ada hubungan darah, atau adopsi dan tinggal dalam
satu rumah (Friedman dalam Setiawati, 2008).
Keluarga sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan emosional dan individu mempunyai
peran masing-masing yang merupakan bagian integral dari keluarga
(Friedman dalam Suprajitno, 2004).
59
60
Menurut Depkes (1998) keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga serta beberapa orang yang
terkumpul dan tinggal disatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan. Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk
berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi
kebutuhan spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan,
memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga
dan masyarakat serta lingkungan (Sudiharto, 2007)
2. Tipe Keluarga
Menurut Suprajitno (2004), menyatakan adanya beberapa
tipe/bentuk keluarga lain :
1) Keluarga inti (Nuclear Family), adalah keluarga yang
hanya terdiri dari ayah, ibu, dan anak yang diperoleh dari
keturunannya atau adopsi dari keduanya.
2) Keluarga besar (extended family), adalah keluarga inti
ditambah anggota keluarga lain yang masih mempunyai hubungan
darah (nenek-kakek, paman dan bibi).
3) Keluarga bentukan kembali (Dyadic family) adalah
keluarga baru yang terbentuk dari pasangan yang telah bercerai
atau kehilangan pasangannya. keadaan ini di Indonesia juga
menjadi tren karena adanya pengaruh gaya hidup barat pada zaman
dahulu jarang sekali ditemui sehingga seorang yang telah
60
61
berceraiatau ditinggal pasangannya cenderung hidup sendiri untuk
membesarkan anaknya.
4) Orang tua tunggal (Single Parent Family) adalah keluarga
yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anak-anak akibat
perceraian atau ditinggal pasangannya.
5) Ibu dengan anak tanpa perkawinan (The Unmarried
Teenage Mother).
6) Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal
sendiri tanpa pernah menikah (The Single Adult Living Alone).
kecenderungan di Indonesia juga meningkat dengan dalih tidak
mau direpotkan oleh pasangan atau anaknya kelak jika telah
menikah.
7) Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (The
Non-marital heterosexual Cohabiting family). biasanya dapat
dijumpai pada daerah kumuh perkotaan (besar), tetapi pada
akhirnya mereka dinikahkan pada pemerintah daerah (kabupaten
atau kota) meskipun pasangan tersebut telah tua demi status anak-
anaknya.
8) Keluarga yang terbentuk oleh pasangan yang berjenis
kelamin sama (Gay And Lesbian family).
3. Struktur Keluarga
Menurut Mubarak (2006), struktur keluarga terdiri dari :
61
62
1) Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu
disusun melalui jalur ayah.
2) Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara sedarah dari beberapa generasi, dimana hubungan itu
disusun melalui jalur ibu.
3) Matrilokal adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama
sedarah istri.
4) Patrilokal adalah sepasang suami-istri yang tinggal bersama
keluarga sedarah suami.
4. Fungsi Keluarga
Secara umum fungsi keluarga yang dikemukakan oleh
friedman dalam Suprajitno (2004), adalah sebagai berikut :
1) Fungsi efektif (the affective function) adalah fungsi keluarga yang
utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan
anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi ini
dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota
keluarga.
2) Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi (socialization
andsocial placement function) adalah fungsi mengembangkan dan
tempat melatih anak untuk berkehidupan sosial sebelum
62
63
meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain diluar
rumah.
3) Fungsi repdoduksi (the reproductive function) adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4) Fungsi ekonomi (the economic function) yaitu keluarga berfungsi
untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat
untuk mengembangkan kemampuan individu, meingkatkan
penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
5) Fungsi keperawatan/pemeliharaan kesehatan (the health care
function) yaitu : fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan
anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi
ini dikembangkan menjadi tugas keluarga dibidang kesehatan.
5. Peranan Keluarga
Sehubungan dengan fungsi keluarga, maka peranan keluarga
juga diutamakan dalam kegiatan keluarga terutama peran ayah dan ibu.
Seperti yang dinyatakan oleh Mubarak, (2006), adalah sebagai berikut;
1) Peran Ibu
Ditinjau dari segi kehidupan secara keseluruhan, ibu
berperan sebagai satu rumah tangga yang dapat mengemudikan
keluarga. Peran ibu dalam keluarga antara lain mengatur situasi
keluarga, keharmonisan, kerukunan yang dapat mewarnai keluarga
dalam hubungan tertentu. Dalam hubungan dengan anak : ibu
63
64
berperan sebagai seorang yang mempunyai kaitan yang pertama.
Dalam kehidupan anak, ibu merupakan kasih sayang yang abadi.
2) Peranan Ayah
Dalam kehidupan sehari-hari ayah berperan sebagai kepala
keluarga bersama ibu untuk menjaga kelangsungan hidup
keluarga.Peran ayah dalam kehidupan keluarga adalah sebagai
suami, ayah dari anak-anaknya, perncari nafkah, pendidik,
pelindung dan sebagai anggota masyarakat.
6. Tugas Keluarga dibidang kesehatan
Menurut Suprajitno (2004), sesuai dengan fungsi pemeliharaan
kesehatan. Keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu
dipahami dan dilakukan meliputi :
1) Mengenal masalah
kesehatan keluarga. Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga
yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu
tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh
kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu
mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang
dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami
anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang
tua/keluarga.
64
65
2) Memutuskan tindakan
kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya
keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesaui
dengan keadaan keluarga, demngan pertimbangan siapa diantara
anggota keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk
menentukan tindakan keluarga. Tindakan yang dilakukan oleh
keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi
bahkan teratasi.
3) Merawat keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan. Sering kali keluarga telah
mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga
memeiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri.
Jika demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar
masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan
di institusi pelayanan kesehatan atau dirumah apabila keluarga
telah memilliki kemampuan melakukan tindakan pertolongan
pertama.
4) Memodifikasi lingkungan
keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
5) Memanfaatkan fasilitas
pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga.
65
66
7. Tahap Perkembangan Keluarga
Pembagian tahap perkembangan menurut Suprajitno (2004).
TABEL 4
Tugas Perkembangan Keluarga Sesuai Tahap Perkembangan
No Tahap Perkembangan Tugas Perkembangan (Utama)1 2 31 Keluarga baru menikah a) membina hubungan intim yang
memuasskanb) membina hubungan dengan
keluarga lain, teman dan kelompok social
c) mendiskusikan rencana memiliki anak
2 Keluarga dengan anak baru lahir
a) mempersiapkan menjadi orang tuab) adaptasi dengan perubahan adanya
anggota keluarga, interaksi keluarga, hubungan seksual dan kegiatan
c) mempertahankan hubungan dalam rangka memuaskan pasanagannnya
3 Keluarga dengan anak usia prasekolah
a) memenuhi kebutuhan anggota keluarga, missal kebutuhan tempat tinggal, privasi, dan rasa aman
b) membantu anak untuk bersosialisasic) beradaptasi dengan anak yang baru
lahir, sementara kebutuhan anak yang lain (tua) juga harus terpenuhi
d) mempertahankan hubungan yang sehat, baik didalam atau luar keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
e) pembagian waktu utnuk individu, pasangan dan anak (biasanya keluarga mempunyai tingkat kerepotan yang tinggi)
f) pembagian tanggung jawab keluargag) merencanakan kegiatan dan waktu
menstimulasi pertumbuhan dan
66
67
perkembangan anak4 Keluarga dengan anak usia
sekolaha) membantu sosialisasi anak terhadap
lingkungan luar rumah, sekolah, dan lingkungan lebih luas (yang tidak/kurang diperoleh dari sekolah atau masyarakat)
b) mempertahankan keintiman pasangan
1 2 3c) memenuhi kebutuhan yang
meningkat, termasuk biaya kehidupan dan kesehatan keluarga
5 Keluarga dengan anak remaja a) mmemberika kebebasn yang seimbang dab bertanggung jawab mengingat remaja adalah seorang dewasa muda dan mulai memiliki anatomi
b) mempertahanklan hubungan intim dengan keluarga
c) mempertahakan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua, hindarkan terjadinya perdebatan, kecurigaan dan permusuhan
d) mempersiapkan perubahan system peran dan peraturan (anggota) keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh-kembang anggota keluarga
6 Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
a) memperluas jaringan keluarga dari keluarga inti menjadi keluarga besar
b) mempertahankan keintiman pasangan
c) membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat
d) penataan kembali peran orang tua dan kegiatan di rumah
7 Keluarga usia pertengahan a) mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan
b) mempertahankan usia yang serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya
c) meningkatkan keakraban pasangan8 Keluarga usia tua a) mempertahankan suasana kehidupan
rumah tangga yang saling menyenangkan pasangannya
b) adaptasi dengan perubahan yang
67
68
akan terjadi; kehilangan pasangan, kekuatan fisik, dan penghasilan keluarga
c) mempertahankan keakraban pasangan dan saling merawat
d) melakukan life review masa laluSumber : Suprajitno, 2004
F. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga
1. Pengertian
Asuhan keperawatan keluarga menurut suprajitno, (2004)
adalah suatu rangkaian kegiatan yang diberikan melalui praktik
keperawatan dengan sasaran keluarga. Asuhan ini bertujuan untuk
menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan secara umum.
2. Tujuan Asuhan Keperawatan Keluarga
Supratjitno, (2004) mengatakan tujuan keperawatan keluarga terdiri
dari :
1) Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatannya secara mandiri.
2) Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah meningkatkan
kemampuan keluarga :
(1) Mengenal masalah kesehatan keluarga
68
69
(2) Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah
kesehatan keluarga.
(3) Melakukan tindakan keperawatan kesehatan yang tepat
kepada anggota keluarga yang sakit, mempunyai gangguan
fungsi tubuh dan atau keluarga yang membutuhkan bantuan
sesuai dengan kemampuan keluarga.
(4) Memelihara dan memotifasi lingkungan keluarga (fisik,
psikis, dan sosial) sehingga dapat meningkatkan kesehatan
keluarga.
(5) Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat
(misalnya, Puskesmas, Posyandu, atau sarana Kesehatan lain)
untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan
keluarga
3. Proses Asuhan Keperawatan Keluarga
Tahapan dari proses keperawatan keluarga menurut Mubarak,
Wahit Iqbal (2010) adalah sebagai berikut ;
1). Pengkajian keluarga dan individu dari dalam keluarga. Pengkajian
keluarga meliputi cara mengidentifikasi data demografi dan sosial
kultural, data lingkungan dan struktur dan fungsi keluarga, stress
dan koping keluarga yang digunakan keluarga dan perkembangan
keluarga, sedangkan pengkajian terhadap individu sebagai anggota
keluarga meliputi : fisik, mental, emosi, sosial dan spritual.
69
70
2). Perumusan diagnosa keperawatan keluarga.
3). Penyusunan perencanaan.
4). Pelaksanaan asuhan keperawatan.
5). Evaluasi
Langkah-langkah proses keperawatan adalah pendekatan ilmiah
atau metode pemecahan masalah. Langkah-langkah proses
keperawatan keluarga sendiri dari ; pengkajian, analisa data, rumusan
masalah, mendiagnosa masalah, perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.
(1) Tahap pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat
mengumpulkan informasi secara terus-menerus tentang keluarga
yang dibinanya. Pengkajian merupakan langkah awal pelaksanaan
asuhan keperawatan keluarga. Dalam menentukan masalah pasien
dalam tahap ini mengharuskan perawat menentukan secepat
mungkin pengalaman lalu pasien, pengetahuan yang dimiliki,
perasaan dan harapan kesehatan dimasa yag akan datang. Dalam
tahap pengkajian terdiri dari beberapa tahap meliputi :
(a) Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan kegiatan dalam
menghimpun informasi atau data dari berbagai pihak keluarga,
petugas kesehatan dan hasil rekaman medis. Data yang
70
71
dikumpulkan adalah data yang bersifat objektif dan subjektif,
data demografi, riwayat tumbuh kembang, riwayat penyakit
keluarga, aktifitas sehari-hari, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium. Sumber data yang didapatkan melalui
anamnessa, observasi dengan pemeriksaan fisik. Riwayat
penyakit sekarang, biasanya penderita malaria mengeluh
demam, kurang nafsu makan, banyak berkeringat, merasa
pusing, mual, lemas, dan kelihatan pucat. Keadaan ini harus
segera mendapat pengobatan. Dalam hal ini keluarga
mempunyai keterlibatan dalam fungsi perawatan kesehatan
keluarga seperti kesanggupan keluarga dalam melakukan tugas
perawatan dengan memeriksakan anggota keluarga ke tempat
pelayanan kesehatan misalnya puskesmas. Riwayat penyakit
keluarga, riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga,
adakah anggota keluarga yang mengalami penyakit turunan
atau penyakit yang sama. Riwayat psikososial, Identifikasi
hubungan sosial keluarga dalam masyarakat, hubungan
interaksi anggota keluarga, tanggapan pasien tentang
penyakitnya, fasilitas atau pelayanan kesehatan yang
digunakkan keluarga. Riwayat spritual, kaji ketaatan beribadah
pasien dan menjalankan kepercayaanya serta support sistem
dalam keluarga. Pemeriksaan fisik, melakukan pemeriksaan
infeksi dengan melihat adanya anemia dan pemeriksaan palpasi
71
72
dengan mengukur tekanan darah untuk mengetahui adanya
riwayat hipertensi atau tidak.
(b) Analisa Data
Pada analisa data, kegiatan yang dilakukan yaitu
menetapkan masalah kesehatan keluarga. Ada 5 kelompok
masalah keperawatan keluarga yaitu ; 1) Ketidaksanggupan
mengenal masalah kesehatan keluarga, 2) Ketidaksanggupan
keluarga mengambil keputusan dalan melakukan tindakan yang
tepat, 3) Ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang
sakit, 4) Ketidaksanggupan memelihara lingkungan rumah
yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan
pribadi anggota keluarga, 5) Ketidakmampuan menggunakan
sumber di masyarakat guna memelihara kesehatan.
(2) Perumusan Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah keputusan klinik tentang respon
individu, keluarga atau masyarakat yang diperoleh melalui proses
pengumpulan data dan analisis data secara cermat, memberikan
dasar untuk menetapkanm tindakan-tindakan dimana perawat
bertanggung jawab untuk melaksanakannya. Diagnosa
keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang
72
73
didapatkan pada pengkajian, komponen diagnosa keperawatan
meliputi: a) Problem atau masalah, b) Etiologi atau penyebab, c)
Symptom atau tanda, yang dikenal dengan PES. Mubarak, wahit
iqbaldkk.(2010)
Tipologi diagnosa keperawatan keluarga meliputi :
(a) Diagnosa aktual adalah masalah keperawatan yang sedang
dialami oleh keluarga dan memerlukan bantuan dari perawat
dengan cepat
(b) Diagnosa resiko/resiko tinggi adalah masalah keperawatan
yang belum terjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah
keperawatan aktual dapat terjadi cepat apabila tidak segera
mendapat bantuan perawat.
(c) Diagnosa potensial adalah suatu keadaan sejahtera dari
keluarga ketika keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan
kesehatannya dan mempunyai sumber penunjang kesehatan
yang memungkinkan dapat ditingkatkan.
Diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan NANDA yang
berkaitan dengan masalah fungsi perawatan kesehatan adalah
sebagai berikut :
(a) Perubahan pemeliharaan kesehatan
(b) Potensial peningkatan pemeliharan kesehatan
(c) Perilaku mencari pertolongan kesehatan
73
74
(d) Ketidakefektifan penatalaksanaan aturan teraupetik
keluarga
(e) Resiko terhadap penyebaran penyakit
TABEL 5
Skala Untuk Menyusun Masalah Kesehatan Keluarga
Sesuai Dengan Prioritas
No Kritera Skor Bobot1 2 3 4
1 Sifat masalah - Tidak/kurang sehat- Ancaman kesehatan- Krisis atau keadaan sejahtera
321
1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah- Dengan mudah- Hanya sebagaian- Tidak dapat
210
2
3 Potensial masalah untuk dicegah- Tinggi - Cukup- Rendah
321
1
4 Menonjolnya masalah- Masalah berat harus segera
ditangani- Ada masalah, tetapi tidak perlu
harus segera ditangani- Masalah tidak dirasakan
21
0
1
Sumber : Suprajitno, 2004
Proses skoring dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan :
a. Tentukan skornya sesauidengan kriteria yang dibuat perawat
74
75
b. Selanjutnya skor dibagi dengan skor yang tertinggi dan
dikalikan dengan bobot.
Skoring =
c. Jumlah skor untuk semua criteria (skor maksimum sama
dengan jumlah bobot)
(3) Perencanaan keperawatan keluarga
Rencana keperawatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang
ditentukan perawat untuk dilaksanakan dalam memecahkan
masalah kesehatan dan keperawatan yang telah diidentifikasi dari
masalah keperawatan yang sering muncul pada ibu hamil disusun
asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan prioritas masalah
keperawatan yaitu, Kurangnya pengetahuan ibu mengenai
pemeriksaan kehamilan berhubungan dengan kurangnya informasi
mengenai fungsi pemeriksaan kehamilan dengan cara :
(a) Menstimulasi kesadaran atau penerimaan keluarga mengenai
masalah dan kebutuhhan kesehatan dengan cara; memberikan
informasi yang tepat, mengidentifikasi kebutuhan dan
harapan keluarga tentang kesehatan
(b) Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan
yang tepat dengan cara; mengidentifikasi konsekuensinya
bila tidak melakukan tindakan.
75
76
(c) Membantu keluarga untuk memelihara lingkungan yang
dapat meningkatkan kesehatan keluarga.
(d) Memotifasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan
yang ada disekitarnya.
(4) Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan
keluarga dimana perawat mendapatkan kesempatan untuk
membangkitkan minat keluarga untuk mendapatkan perbaikan
kearah perilaku hidup sehat. Pelaksanaan tindakan keperawatan
keluarga didasarkan kepada asuhan keperawatan yang telah
didusun.
(5) Evaluasi
Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil,
implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan
untuk melihat keberhasilan bila hasil dan evaluasi tidak berhasil
sebagian perlu disusun rencana keperawatan yang baru.
76
77
G. Kerangka Konsep
GAMBAR 1
Kerangka Konsep
Keterangan ;
; Variabel Independen (Variabel Bebas)
; Variabel Dependen (Variabel Terikat)
77
Asuhan Keperawatan Keluarga Ibu Hamil Dalam Meningkatkan Pengetahuan Tentang Pentingnya Kunjungan Antenatal Care meliputi ;1. Pengkajian 2. Diagnose keperawatan3. Intervensi4. Implementasi 5. Evaluasi
Ibu melakukan kunjungan
Antenatal Care
Healt Education (HE) tentang pentingnya kunjungan kehamilan minimal empat kali