BAB II
-
Upload
amal-fiza-bung-fizxboss -
Category
Documents
-
view
89 -
download
11
description
Transcript of BAB II
BAB IILANDASAN TEORI
2.1 Pengertian CAD
CAD (Computer-Aided Designi) digunakan secara luas di perangkat yang
berbasis komputer yang membantu insinyur teknin, arsitek, professional
perancangan yang banyak bekerja dengan aktivitas rancangan. Perangkat otoritas
utama geometri dalam proses siklus hidup manajemen produksi yang meliputi
perangkat lunak dan perangkat keras. Paket yang ada dari vector 2 dimensi
berdasarkan gambaran sistem ke permukaan parametric 3 Dimensi dan berbagai
alat dan perlengkapan yang digunakan di dalam komponen-komponen manufaktur
(Ningsih, 2005).
CAD biasanya digunakan untuk menggambar dan merancang semua tipe
bangunan, dari yang kecil sampai yang besar dan industri seperti pabrik dan
rumah sakit. CAD digunakan melalui proses teknik dari perancangan konseptual
dan layout, melalui rekayasa dan analisis komponen untuk mendefinisikan metode
manufaktur. Sebagai aplikasi komputer digital dalam perancangan teknik CAD
mengarah ke penggunaan komputer dalam merubah sebuah ide awal menjadi
rancangan detail teknik. Evolusi perancangan biasanya meliputi pembuatan model
geometrik produk , yang bisa dimanipulasi, dianalisa, dan diperhalus. Dalam
CAD, komputer grafik mengganti sketsa dan gambar teknik tradisional yang
digunakan untuk memvisualisasi produk dan mengkomunikasikan rancangan
informasi (Ningsih, 2005).
CAD juga dapat diintegrerasikan dengan software CAM untuk
mengkonversi rancangan teknik hingga pada proses akhir. Pada proses produksi
memerlukan pembuatan perencanaan proses dan penjadwalan produksi, yang
menjelaskan bagaimana suatu produk dibuat, sumber daya apa saja yang
diperlukan dan pengiriman. Proses produksi juga memerlukan pengendalian dan
koordinasi yang diperlukan untuk proses fisik, peralatan, material, dan tenaga
kerja. Hal tersebut dapat dilakukan dengan aplikasi tambahan yaitu software
CAM. Integrasi antara CAD dengan CAM menghasilkan proses manufaktur yang
lebih cepat dan lebih efisien. Selain terintegrasi dengan CAM aplikasi CAD juga
dapat diintegrasikan dengan software CNC (Computer Numeric Control) yang
sering digunakan untuk melakukan proses permesinan dan perancangan. CNC
merupakan suatu komputer yang mengkonversikan rancangan menjadi sejumlah
perintah menjadi bentuk angka-angka (numbers). Jadi, perancangan CAD yang
dibuat dalam model 3D. CNC akan menentukan operasi mesin dan sistem CAM
yang akan membuat program CNC (Ningsih, 2005).
Berikut gambar yang menjelaskan tentang hubungan antara CAD, CAM,
dan CNC.
Gambar 2.1 Computer Aided Design(Sumber: Ningsih)
2.2 Teknologi CAD atau CAM
2.2.1 Teknologi Perangkat Lunak
Perangkat lunak untuk sistem CAD dikembangkan pertama kali dengan
menggunakan Bahasa permrograman komputer seperti Fortran. Tetapi yang
dikembangankan dengan metode pemrograman berorientasi objek secara radikal
telah banyak mengalami perubahan. Pengembangajn pemodelan berdasarkan fitur
parametrik modern dan sistem permukaan bentuk bebas dibangun dengan Bahasa
premrograman C, modul-modul dengan API nya masing-masing.
II-2
Kemampuan CAD atau CAM yang terdiri dari 4 teknologi dasar yaitu:
1. Manajemen Basis Data (Database)
2. Komputer Grafik
3. Model Matematis (Analisis)
4. Akusisi Data dan Kontrol (Prototipefisik, proses produksi). (Ningsih, 2005).
2.2.2 Teknologi Perangkat Keras dan Sistem Operasi
Pada umumnya sistem CAD dapat dijalankan pada komputer yang
berbasis sistem operasi window. Namun, bisa juga dijalankan pada sistem operasi
yang lain seperti LINUX atau UNIX (Ningsih, 2005).
Ada 2 tipe perangkat lunak CAD (Computer Aided Design). Perancangan
2 Dimensi memungkinkan perancang untuk merancang bentuk dengan sangat
dibatasi properti 3 Dimensi.
1. menggambar model 2 D dengan menggunakan perangkat lunak rancangan
Techsoft 2D.
2. setelah rancangan dilengkapi, maka gambar akan diproses. Mengubah gambar
menjadi lebih detail pada serangkaian koordinat X, Y, dan Z. permrosesan
harus sudah diletakkan sebelum mesin CNC memotong rancangan dari
material pemotong berdasarkan koordinat, secara berurutan sampai bentuk
yang diinginkan.
3. Perangkat lunak CAD atau CAM memungkinkan perancangan untuk
rancangan manufakturnya pada suatu komputer dari pada membuat yang
sebenarnya. Pengujian rancangan menggunakan perangkat lunak CAD atau
CAM untuk mensimulasikannya.
4. Setelah semua pengujuan dan perbaikan untuk rancangan dilakukan, hal
terakhir yaitu dilakukan manufaktur.
Dua prinsip utama obyek CAD adalah:
1. menambah produktivitas hasil rancangan.
2. Menghasilkan informasi, graphical numerical, dan tekstural yang diperlukan
untuk manufaktur.
II-3
Tujuan pertama meliputi pemakaian komputer untuk mensimulasikan
rancangan produk dan dapat dianalisa serta diuji.
Gambar 2.2 Siklus produksi CAE, CAD, dan CAM(Sumber: Ningsih, 2005)
Gambar diatas menunjukan CAE dan CAD menjadi lebih baik dan tidak
dapat dipisahkan sebagai tingkatan siklus produksi. Simulasi komputer seringkali
sebagai nilai tambah atau penggantian yang tepat, kontruksi model fisik untuk
pengujian. Output dari proses CAD sering disesuaikan untuk interface dengan
sistem CAM (Ningsih, 2005).
2.3 Kemampuan CAD
Adapun kemampuan dari software CAD (Computer Aided Design)
berdasarkan Ningsih (2005) meliputi:
1. Pembuatan frame kabel geometri.
2. Fitur Parametrik 3D berdasarkan pemodelan.
3. Pemodelan permukaan dengan bentuk bebas.
II-4
4. Perancangan perakitan otomatis. Yang mengumpulkan bagian-bagian
komponen dan/atau perakitan lain.
5. Membuat gambar teknik dari model-model yang solid.
6. Pemakaian ulang rancangan komonen-komponen.
7. Memudahkan modifikasi perancangan model dan produksi bermacam versi.
8. Menghasilkan komponen standar perancangan otomatis.
9. Validasi atau verifikasi perancangan terhadap aturan spesifikasi dan
perancangan.
10. Simulasi perancangan tanpa membangun satu prototype fisik.
11. Keluaran dokumentasi fisik, seperti gambar manufaktur, dan pembayaran
material yang menggambarkan kebutuhan untuk membangun produk.
12. Rutin-rutin Impor atau Ekspor pertukaran data dengan pake perangkat lunak
yang lain.
13. Keluaran rancangan data secara langsung untuk fasilitas manufaktur.
14. Keluaran secara langsung prototipe secara cepat atau mesin manufaktur
secara cepat untuk prototipe industri.
15. Mengelola dan memelihara pustaka bagian-bagian dan perakitan.
16. Menghitung bagian –bagian properti secara masal dan perakitan.
17. Membantu memvisualisasi dengan bayangan, rotasi, penyembunyian garis,
dan lain sebagainya.
18. Parametrik Bi-Directional (modifikasi dari beberapa fitur yang direfleksikan
di semua informasi bersandarkan pada fitur, gambar, property masal,
perakitan, dan lainnya.
19. Kinematika, interferensi dan pengecekan rakitan.
20. Paket komponen elektrik.
21. Pencantuman kode pemrograman dalam satu model untuk pengendalian dan
menghubungkan attribut-attribut model yang berhubungan.
22. Programmable studi perancangan dan optimasi.
2.4 Interface Antara CAD dan CAM
II-5
Hasil dari phase CAD adalah analisa dan pengujian produk oleh komputer
dengan tampilan model geometric dalam rancangan Database. Model-model ini
menyediakan input dimana perencanaan manufaktur secara teratur dibuat
(Ningsih, 2005).
Dari gambar teknik, program APT (Automatic Programed Tools) dibuat
dengan pertama kali menggambar bagian secara geometric dan kemudian alat
digerakkan yang diperlukan untuk memotong bagian-bagian. Program APT
dimasukan pada satu komputer, outputnya adalah control tape/pita
perekaman/disk. (Ningsih, 2005).
Gambar 2.3 Bagian-bagian produksi dengan produk APT (Sumber: Ningsih, 2005)
Alat perekaman pengendali kemudian disisipkan dalam peralatan mesin
electronic numerical control untuk unit pengendali yang menghasilkan urutan
instruksi dimana perlatan dapat menghasilkan bagian-bagiannya (Ningsih, 2005).
2.5 Product Data Management
II-6
2.5.1 Struktur Produk
Ada dua tipe relasi dalam pembentukan struktur produk, lateral dan
hierarki. Relasi secara hierarki merupakan hubungan assembly dan sub-assembly,
dimana produk merupakan bagian atau sub-kelas dari produk yang lain. BOM
(Bill of Material) adalah salah satu contoh dari relasi hierarki (Yahya, 2005).
Relsi lateral merupakan relasi horizontal dimana dua komponen produk
dapat saling menggantikan. Hubungan ini akan berelasi dengan dokumen atau
versi dokumen tertentu. Part-to-part-to-document adalah sebuah contoh dari relasi
lateral. Isitlah Part-to-part-to-document adalah untuk menggambarkan hubungan
part dengan part yang berbeda yang kemudian disimpan dalam sebuah
dokumentasi. BOM juga dapat memiliki fungsi lateral horizontal yang pada
proses kelanjutannya adalah pendokumentasian dalam DBMS (DataBase
Management System) (Yahya, 2005).
2.5.2 Dokumentasi
Ada 3 konsep yang termasuk dalam proses dokumentasi yaitu, versioning,
revision, variant (Yahya, 2004).
1. Versioning
Untuk memenuhi kebutuhan yang disesuaikan dengan perkembangan
jaman yang cepat, maak sebuah produk perlu dikembangakan dalam kurun
waktu yang periodical. Document Versioning adalah salah satu dari metode
untuk mendokumentasikan semua perkembangan produk mulai dari awal
hingga desain terkini (Yahya, 2004).
2. Revision
Revisi adalah sebuah metode untuk menyimpan data yang sama dalam
sebuah versi untuk direvisi hingga mendapat persetujuan hingga menjadi
sebuah versi produk baru (Yahya, 2005).
3. Variant
II-7
Variant adalah pembedaan atribut dari sebuah produk. Warna dan ukuran
adalah atribut untuk membuat variant yang berbeda. Variant dapat dibedakan
sesuai kebutuhan matketing dan/atau permintaan konsumen (Yahya, 2005).
2.6 Hubungan CAD/CAM dengan PDM
Dalam perangkat lunak CAD, ada sistem untuk mendokumentasikan
spesifikasi produk dalam bentuk vertex, edge, face, face_bound. Dari data tersebut
dapat diperoleh titik awal produk dalam koordinat perangkat lunak CAD yang
dipakai, yang kemudian dapat menentukan bentuk permukaan, ikatan antar
permukaan, ukuran setiap tepi permukaan dengan tipe setiap permukaan produk.
Data inipun dapat didokumentasikan dalam bentuk yang terstruktur untuk
mengetahui Bill Of Material dari sebuah produk (Yahya, 2005).
Setiap bisnis usaha dapat menggunakan software CAD yang berbeda.
STEP file merupakan sebuah bentuk dokumentasi yang berdasarkan ISO 10303
yang menjadi standar untuk penggunaan software CAD yang berbeda. Gambar
atau desain dalam perangkat lunak CAD dengan AutoCAD dapat diakses dan
didesain ulang dengan menggunakan Software CAD yang berbeda, salah satunya
dengan menggunakan spectraCAD, dengan menggunakan standar STEP file
(Yahya, 2005).
Data hasil analisa CAD untuk ketangguhan, reabilitas, kegetasan, dan
kekuatan produk disimpan dalam database untuk menghasilkan spesifikasi produk
yang lebih terinci dan telah teruji. Dalam database akan termasuk dalam sistem
Product Data Management untuk menghasilkan versi maupun revisi produk yang
dirancang (Yahya, 2005).
2.7 STEP (Strandard for The Exchange of Product)
2.7.1 Konsep STEP
STEP (Strandard for The Exchange of Product Data Model) merupakan
standar yang berdasarkan ISO 10303. Standar ini lebih berdasakan kepada semua
isi informasi yang berkaitan dengan produk daripada implementasi teknologi
untuk produk data. Artinya, STEP file ini adalah teks yang berisi coding untuk
II-8
menerangkan sebuah data produk yang dapat diimplementasikan dalam sistem dan
teknologi yang berbeda (Yahya, 2005).
Dalam banyak hal, PDM (Product Data Management) dibangun dengan
berbagai macam sistem perangkat lunak yang disesuaikan dengan kebutuhan,
kemampuan perusahaan dan keterkaitan perusahaan dengan sebuah sistem
tertentu. STEP dapat digunakan untuk menghubungkan suaatu perusahaan dengan
variasi sistem yang ada, agar informasi yang berkaitan dengan produk disebuah
perusahaan dapat teridentifikasi oleh sistem lain di perusahaan yang bereda
(Yahya, 2005).
Gambar 2.4 Contoh Informasi dalam STEP File (Sumber: Yahya, 2004)
2.7.2 Penerapan STEP
Sistem STEP file akan banyak digunakan oleh perusahaan dengan
komponen produk yang memiliki varian tinggi. STEP file digunakan untuk
melakukan transfer informasi dari seorang pengguna ke pengguna yang lain
menggunakan sistem yang berbeda (Yahya, 2004).
Sistem CAD/CAM perusahaan akan bergantung pada tipikal user dan
kemudahan suatu sistem untuk diterapkan dalam perusahaan sehubungan dengan
kompleksitas produk yang diproduksi perusahaan tersebut. Hal ini dikarenakan
II-9
setiap sistem memiliki kelebihan dan kelemahan fungsi yang menyebabkan
adanya proses pemilihan sistem oleh pengguna (User) (Yahya, 2004).
Dalam ruang lingkup industri, adanya hubungan antara supplier-
manufacture akan sangant mutlak mempengaruhi proses sebuah produksi. Pada
saat terdapat perbedaan sistem CAD/CAM akan mempengaruhi kinerja mata
rantai industri ini. STEP file merupakan solusi yang ada untuk menengahi
perbedaan sistem dari berbagai industri yang ada (Yahya, 2004).
Gambar 2.5 Penggunaan STEP File(Sumber: Yahya, 2004)
2.8 Aplikasi CAD di Dunia Manufaktur
Adapun penggunaan aplikasi CAD di dunia manufaktur adalah:
1. Untuk perancangan mesin (manufaktur)
a. Industri otomotif
b. Industri pesawat terbang.
c. Industri alat rumah tangga
d. Industri permesinan
e. Industri alat pertanian
2. Untuk Arsitektur, Engineering, Kontruksi
a. Perancangan arsitektur
b. Perancangan teknik sipil
c. Pemetaan
II-10
3. Untuk perancangan elektronik
a. Printed Circuit Board (PCB)
b. Computerized Testing
c. Integrated Circuit (IC)
4. Bidang lain
a. Industri film
b. Desain tekstil
c. Reklame
d. Aplikasi perangkat lunak (Barapa, 2013)
2.9 Perkembangan Sistem Otomasi
Perkembangan sistem otomasi ialah:
1. Computer Aided Design (CAD)
Menggunakan komputer untuk membantu desain produk.
2. Computer Aided Manufaktur (CAM)
Menggunakan komputer untuk melakukan pemrograman.
3. Computer Numerical Control (CNC)
Menggunakan komputer untuk mengendalikan operasional mesin.
4. Computer Aided Production Planning (CAPP)
Menggunakan komputer untuk perencanaan produksi.
5. Industrial Robotic
Penggunaan tenaga robot dalam dunia industri.
6. Flexible Manufacturing System (FMS)
Kumpulan dari komputer mesin CNC, yang mengendalikan workstation
(stasiun kerja) yang terkoneksi secara otomatis oleh sistem pengendalian
material dan dikontrol oleh komputer pusat (Dwiyanto, 2009).
2.10 Keuntungan Sistem CAD
Keuntungan menggunakan sistem CAD ialah :
1. Peningkatan produktifitas.
2. Waktu produksi lebih singkat.
3. Analisis terhadap hasil rancangan.
II-11
4. Rancangan yang lebih baik.
5. Pengurangan kesaralah.
6. Peningkatan ketelitian.
7. Memudahkan dalam perencanaan perkakas.
8. Pengendalian prosedur perubahan teknis.
9. Gambar lebih mudah dimengerti.
10. Penyiapan dokumen dengan Bill Of Material (Dwiyanto, 2009).
2.11 Aspek Negatif CAD
Aspek negatif dari sistem CAD menggunakan waktu sebagai sudut
pandang, adalah:
1. Terjadi overload dalam penggunaan.
2. Tidak terbiasa sehingga mengalami kesukaran dalam penggunaan sistem.
3. Terdapat komponen komputer yang rusak.
4. Waktu yang terbuang unutk memperbaiki komputer apabila terjadi kerusakan.
Disamping itu pengaruh penggunaan layar monitor kepada pemakai,
karena sistem layar monitor tersebut sudah menggunakan standar yang televisi.
Sehingga pengaruh radiasi ataupun emisi pada mata pemakai kemungkinana
terjadi. Pada perkembangannya hal ini dapat diminimalkan dengan menggunakan
monitor yang telah dirancang khusus (Dwiyanto, 2009).
2.12 Efek Sosial Sistem CAD
Aspek social CAD dapat menghilangkan sifat ketidak pedulian. CAD
dapat membuat perubahan dari papan gambar tradisional menjadi monitor tanpa
harus mengalami berbagai kesulitan. Perhatian mendalam akan datang sebagai
akibat dari cara kerja dalam kehidupan pemakai, karena pada dasarnya sebagian
besar manusia akan menyaring setiap perubahan yang terjadi. Untuk membantu
sistem CAD selalu aktual, para pembuat telah mempersiapkan CAD agar dapat
sejalan dengan sistem-sistem yang baru. Sedangkan metode tradisional tidak
mengalami perubahan (Dwiyanto, 2009).
2.13 Permasalahan Dalam Penggunaan CAD
II-12
Berikut tentang permasalahan yang telah dialami oleh beberapa pengguna
CAD dalam membantu proses pelaksanaan pekerjaan masing-masing sebagai
bahan pertimbangan dalam memberikan penilaian terhadap penggunaan CAD saat
ini (Dwiyanto, 2009).
1. Hardware, harga tinggi dengan siklus perkembangan yang sangat pesat dan
persaingan dalam dunia bisnis komputer sehingga menyebabkan komputer
yang telah terbeli cepat menjadi usang.
2. Software, dengan meningkatkan skill dan meningkatnya kebutuhan untuk
melayani berbagai macam proyek, maka menyebabkan software yang ada
akan terasa kurang flesibel lagi dan perlu diperbaharui.
3. Training, pada tingkat tertentu akan menjadi jenuh dan mendekati titik
asimtotis yang sudah sulit untuk meningkatnkan produktifitas dengan
software yang dimiliki sekarang. Sehingga pembaharuan dan pelatihan akan
memberikan penyergapan dan menambahkan kreatifitas pemakai.
4. Filling, banyak kendala yang dihadapi dari segi filling karena tidak terdapat
satu vendor pun yang memikirkan bagaimana sulitnya menangani sistem
filling ini.
5. Dokumentasi, harus dilakukan secara baik agar dapat dipergunakan oleh
pemakai lainnya seperti, nama-nama file gamar terdapat dalam cartage
ataupun dokumentasi mengenai simpanan symbol-simbol library dan
software-software, aplikasi yang telah dibuat.
Permasalahan yang lain adalah dalam penggunaan cara manual tradisional,
tidak dirasakan perlunya untuk membuat suatu dokumentasi dan evaluasi tentang
produktivitas, sehingga pada waktu mulai memakai sistem CAD, sulit untuk
mengadakan perbandingan yang padan. Dari uraian tersebut maka jelaslah
diperlukanmasa transisi bagi penggunaan sistem CAD sebagai pengganti sistem
manual, dimana pada masa transisi ini biaya produksi akan meningkat, sehingga
diperlukan persiapan sebelumnya. Dalam penggunaannya sebagai alat bantu
proses perancangan, tidak semua pekerjaan penggambaran lebih dilakukan dengan
CAD (Dwiyanto, 2009).
II-13
2.14 Freehand Drawing dan CAD
Freehand drawing dan CAD dalam dunia kerja konsultasi, pelaksanaan
pekerjaan diawali dengan membuat studi kelayakan, proposal desain, [ra-rencana,
gambar detail engineering atau DED, penyiapan dokumen lelang, pelaksanaan
dan as built drawing. Dari tiap tahapan pelaksanaan pekerjaan tersebut peran
freehand drawing dan CAD cukup besar. (Dwiyanto, 2009)
2.15 Penguasaan Teknis Sketsa atau Freehand Drawing
Freehand drawing atau gambar tangan berdasarkan tujuannya dapat
dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu sketsa, gambar presentasi dan gambar teknik
(Dwiyanto, 2009).
Untuk membuat gambar dengan baik perlu diperhatikan beberapa prinsip
dasar dengan cara-cara menghasilkan gambar yang baik. Umumnya seorang
perancang harus menguasai prinsip atau tata cara menggambar dan
mempraktekannya supaya memiliki keahlian tersebut. Prinsip atau tata cara
tersebut adalah: (Dwiyanto, 2009).
1. Kesatuan
a. Diperlukan pengaturan antara obyek utama dan obyek penunjang.
b. Obyek utama harus menempati bagian terbesar dari sketsa tersebut,
sehingga tampak sebagai bagian terpenting dan memerlukan perhatian
khusus.
2. Tekanan
Pemberian rendering yang cermat dan kontras yang baik dengan
memperhatikan arah sinar merupakan cara tepat untuk menghadirkan tekanan.
3. Keseimbangan
Pengaturan obyek utama gambar dan penunjangan dengan memberikan
penekanan yang sesuai.
4. Proporsi
Bentuk obyek gambar menentukan format dan kedudukan kertas gambar.
II-14
5. Sudut padang
Setiap bagian dari obyek gambar tidak sama menariknya. Perspektif 3
Dimensi lebih mudah dimengerti.
6. Kesan 3 Dimensi
a. Kontras
b. Naung dan bayangan
7. Elemen-elemen penunjang
a. Pembayangan suasana akan terlihat
b. Faktor pembanding atau skala
Keberhasilan teknis penggambaran ini dapat dicapai dengan ataupun tanpa
alat bantu. Tetapi faktor manusia yang mengoperasikan atau menciptakan gambar
tersebut sangat berpengaruh (Dwiyanto, 2009).
II-15