BAB II

18
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Anatomi Tangan Tangan terdiri dari : a. Pergelangan tangan b. Telapak tangan c. Jari-jari tangan Masing-masing bagian tersebut memiliki tulang, persendian, otot, pembuluh darah, dan saraf. Pada referat ini yang akan dibahas hanya pergelangan tangan dan telapak tangan saja. 2.2 Pergelangan Tangan 2.2.1 Tulang Pergelangan Tangan (Ossa carpalia) Pergelangan tangan manusia dibentuk oleh 8 buah tulang kecil yang secara keseluruhan dinamakan os carpalia yang tersususn dalam 2 baris yang masing-masing terdiri dari 4 tulang (Daniel S, 2007) 1. Baris I (proximal) dari lateral-medial : os scaphoideum (os naviculare), os lunatum, os triquentrum dan os pisiforme 2. Baris II (distal) dari lateral-medial : os trapezium (os multangulum majus), os trapezoideum (os multangulum minus), Os capitulum dan os hamatum. 2

Transcript of BAB II

3

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Anatomi TanganTangan terdiri dari :a. Pergelangan tanganb. Telapak tanganc. Jari-jari tanganMasing-masing bagian tersebut memiliki tulang, persendian, otot, pembuluh darah, dan saraf. Pada referat ini yang akan dibahas hanya pergelangan tangan dan telapak tangan saja.

2.2 Pergelangan Tangan2.2.1 Tulang Pergelangan Tangan (Ossa carpalia) Pergelangan tangan manusia dibentuk oleh 8 buah tulang kecil yang secara keseluruhan dinamakan os carpalia yang tersususn dalam 2 baris yang masing-masing terdiri dari 4 tulang (Daniel S, 2007)1. Baris I (proximal) dari lateral-medial : os scaphoideum (os naviculare), os lunatum, os triquentrum dan os pisiforme2. Baris II (distal) dari lateral-medial : os trapezium (os multangulum majus), os trapezoideum (os multangulum minus), Os capitulum dan os hamatum.(Daniel S, 2007).Kedua baris tulang tersebut dihubungkan oleh articulation mediocarpalis (Daniel S, 2007).

2.2.2 Persendian Pergelangan Tangan Di pergelangan tangan terdapat 3 buah sendi, yaitu articulatio radiocarpalis, articulatio mediocarpalis, dan articulatio carpometacarpalis (Daniel S, 2007).

a. Articulatio radiocarpalis, memungkinkan pergerakan tangan pada 2 sumbu, dalam hal ini gerakan flexio-extensio dan abduction-adductiob. Articulation mediocarpalis, walaupun berfungsi sebagai engsel tapi sebenarnya merupakan articulatio arthroidea (plane joint) dan gerakan flexio yang dihasilkan merupakan hasil dari pergeseran tulang.c. Articulationes carpometacarpales II-V, merupakan suai plane joint yang menghasilkan gerakan flexio, sedangkan carpometacarpalis I merupakan suatu Articulatio sellaris yang memungkinkan gerakan pada 3 sumbu, walaupun tidak sesempurna ball and socket joint.

2.3 Telapak tangan2.3.1 Tulang telapak tangan (os metacarpalia) Ossa Metacarpi terdiri dari 5 buah os longum. Setiap os metacarpi mempunya ibasis metacarpalis, corpus metacarpalis dan caput metacarpalis.Os metacarpa I pollex adalah yang terpendek dan sangat mudah bergerak. Tulang tersebut tidak terletak pada bidang yang sama dengan tulang-tulang metacarpi lainnya,tetapi terletak lebih anterior. Tulang ini juga berotasi ke medial sembilan puluh derajat sehingga permukaan extensor menghadap ke lateral bukan ke dorsal. Basis ossa metacarpi bersendi dengan barisan distal ossa carpi; caputnya yangmembentuk buku tangan bersendi dengan phalanges proximal. Corpus dari masing-masing ossa metacarpal sedikit cekung ke depan dan mempunyai penampang berbentuksegitiga. Corpus mempunya permukaan posterior, lateral, dan medial (Daniel S, 2007).

Gambar 1. Tulang-tulang tangan2.2 Otot-otot tanganDiklasifikasikan menjadi otot-otot yang membentuk :1.Thenar2.Hypothenar3.Gugusan profundus (Otot bagian sentral tangan)

2.2.1 Otot ThenarOtot Thenar superficial terdiri atas:1.) M. abductor pollicis brevis (bagian lateral) dipersarafi oleh N.ulnaris2. ) M. flexor pollicis brevis (bagian medial) dipersarafi oleh N..medianus dan N.ulnaris.Di lapisan dalamnya terdapat :3.) M. opponens pollicis dipersarafi oleh N.medianus.Otot lainnya adalah4. ) M. adductor pollicis yang mempumyai 2 caput (caput transversum dan caput obliquum) dipersarafi oleh N.medianus.(Daniel S, 2007).

2.2.2 Otot HypothenarDibentuk oleh :1.M.palmarisbrevisTerletak di bagian superficial, di sebelah profunda kulit. Mengadakan origo padaaponeurosis palmaris dan insertio pada kulit di bagian medialis manus ( sisi ulnaris ).2.M.abductor digitiquinti(V)Nama lain dari otot ini adalah m.abductor digiti minimi. Terletak di bagiansuperficial, berorigo pada os pisiforme dan tendo m.flexor carpi ulnare. Berada palingmedial pada manus, dan berinsersi pada sisi ulnaris basis phalanx proximalis jari V.3.M.flexor digiti quinti(V) brevis (m.flexor digiti minimi)Sebagian besar terletak di bagian superficial dan selebihnya berada di sebelahprofunda sisi lateral m.abductor digiti quinti (V). Membentuk origo pada hamulus ossishamati dan ligamentum carpi transversum, mengadakan insersi bersama-sam denganm.abductor digiti quinti (V).4.M.opponens digitiquinti (V)Sebagian besar terletak di sebelah profunda dari m.abductor digiti quinti danm.flexor digiti minimi, sisanya terletak di bagian superficial. Berasal dari hamulus ossishamati dan ligamentum carpi transversum, menuju ke margo medialis ossis metacarpalisV.(Daniel S, 2007).

Gambar 2. Otot-otot Thenar dan Hypothenar

2.2.3 Gugus profundus (Otot-otot bagian sentral tangan)Di bagian volar tangan terdapat 4 buah Mm.lumbricales dan 3 buah Mm.interossei palmares (Daniel S, 2007).

1. Mm.lumbricalesAda empat buah otot, yang masing-masing berasal dari tendo m.flexor digitorumprofundus. M.lumbricalis I dan II melekat pada sisi lateral dari tendo yang menuju ke jariII dan III, sedangkan m.lumbricalis III mengadakan perlekatan pada sisi medial tendo ygmenuju kejariIII dansisi lateral tendo yang menujuke jari IV; m.lumbricalis IVmelekat pada sisi medial tendo jari IV dan sisi lateral tendo ke jari V.Tendo dari setiapm.lumbricalis II sampai IV, mengadakan insersi pada tendo m.extensor digitorumcommunis (Daniel S, 2007).

2. Mm.interosseiTerdiridari: (Daniel S, 2007).a.Mm.interossei volaresAda 4buah otot yangberasal dari sisimedialis os metecarpale Idan II,otot IIIdan IVmasing-masing berasal dari sisi lateralis os metecarpale IIIdan IV.M.interosseusIdanIImengadakaninsertiopadasisimedialisphalanxproximalis jari I dan II.M.interosseus III dan IV membentuk insertio pada sisilateral phalanx proximalis jari III dan IV.b.Mm. Interossei dorsalesBerjumlah 4 buah yang mengadakan perlekatan dengan perantaraan duabuah caput pada ossa metercapalia yang berdampingan, disebelah dorsalis dariperlekatanmm.interosseipalmaris. M.interossei dorsalis Iadalah yangpalingbesar, mengadakan perlekatan pada sisi medial os metacarpale I dan sisi lateral osmetecarpale II, dan membentuk insertio pada sisi lateral phalanx proximalis jari II.M.interossei dorsalis II berorigo pada sisi medial os metacarpale II dan sisi lateralos metacarpale III, mengadakan insertio pada sisi lateral phalanx proximalis jariIII.

Gambar 3. Gugus Profundus

2.2 Laserasi 2.2.1 Definisi Laserasi adalah luka yang terjadi ketika kulit, jaringan, dan / atau otot robek atau dipotong terbuka. Laserasi mungkin dalam atau dangkal, panjang atau pendek, dan lebar atau sempit. Kebanyakan laserasi adalah hasil dari kulit memukul objek, atau objek memukul kulit dengan kekuatan. Perbaikan pada laserasi adalah tindakan pembersihan, mempersiapkan, dan menutup luka.(www.orthopaedics.com, 2011).

Gambar 1. kulit, jaringan subkutan, otot dan / atau organ internal terlibat dalam laserasi

2.2.2 Tipe1. Split lacerations:disebabkan oleh kompresi dari kulit antara senjata dan tulang.Misalnya pukulan dengan senjata tumpul yang berat2. Torn lacerations :disebabkan oleh proyeksi suatu benda yang diseret di atas permukaan kulit. Misalnya kecelakaan lalu lintas jalan , kecelakaan mesin3. Stretch lacerations:disebabkan oleh dampak tumpul berat tetap , area local kulit menyebabkan kulit terlalu melar. Misalnya cedera mesin.4. Perforated lacerations: disebabkan oleh benda yang mampu menembus kulit. Misalnya rudal senjata api , pecahan peluru dari ledakan5. Blast lacerations: disebabkan oleh efek ledakan lokal memperluas gas. Misalnya cedera ledakan6.Cut lacerations: disebabkan oleh senjata tajam tumpul. Misalnya pisau.6. De-gloved lacerations: disebabkan oleh grinding kekuatan atas tubuh yang dihasilkan mengelupas kulit dari jaringan di bawahnya. Misalnya kecelakaan lalu lintas jalan.(www.orthopaedics.com, 2011)

2.2.3 PenatalaksanaanPada kejadian luka tipe laserasi, perlu dilakukan : (Chad Tarr, 2013)1. Evaluasi kedalaman atau keterlibatan saraf, arteri , otot , dan tendon.2. Anestesi local. 3. Persiapan luka - pembersihan dan irigasi , pemeriksaan ulang.4. Pembersihan dan pengangkatan jaringan mati.5. Perbaikan atau penutupan luka.6. Dressing dan splinting jika diperlukan untuk menjaga tangan bergerak7. Analgetik8. Antibiotik jika diperlukan (sering panggilan pengadilan oleh dokter yang menangani )9. Obat Anti-Tetanus.10. Luka tangan yang belum diobati sebelum enam sampai delapan jam setelah cedera awal mungkin tidak perlu jahitan . Banyak profesional perawatan kesehatan meninggalkan luka terbuka ini karena luka dijahit ( ditutup ) dan luka tsb lebih rentan terhadap infeksi .Kerusakan internal: Luka yang melibatkan tendon dapat diobati di kemudian hari oleh seorang ahli bedah tangan. Oleh karena itu , seorang dokter gawat darurat dapat membersihkan dan menutup luka laserasi pada tangan , kemudian merekomendasikan perbaikan tendon ke spesialis di kemudian hari (Chad Tarr, 2013).

Pemotongan : Beberapa luka memerlukan perawatan segera di departemen darurat atau pembedahan. Ketika cedera pada arteri didiagnosis , dokter bedah harus mengevaluasi untuk perbaikan bedah segera . Jika arteri besar dipotong , ada kemungkinan terjadi kehilangan darah yg masif . Kematian dapat terjadi jika perdarahan tidak terkontrol hari (Chad Tarr, 2013).Gigitan : Komplikasi utama dari luka gigitan adalah infeksi . Untuk membantu mencegah gigitan infeksi ( gigitan manusia atau gigitan binatang ) membutuhkan pembersihan menyeluruh dan irigasi ( mencuci luka ) . Luka tusukan (seperti gigitan kucing ) dan luka di mana jaringan yang hancur ( seperti gigitan manusia dan gigitan anjing ) sangat mungkin untuk menjadi terinfeksi. Risiko infeksi meningkat ketika luka tersebut dijahit tertutup , sehingga sebagian besar luka gigitan harus diperbolehkan untuk menyembuhkan tanpa jahitan . Dokter dapat memutuskan untuk longgar menjahit luka gigitan besar . Kebanyakan luka gigitan memerlukan antibiotik dan dekat tindak lanjut untuk menjamin penyembuhan . (Chad Tarr, 2013).Penyebab umum dari gigitan luka manusia adalah perkelahian di mana hasil pukulan dalam luka di tangan disebabkan oleh mencolok gigi lawan . Ketika ini " melawan gigitan " adalah lebih dari satu sendi ( biasanya buku jari ) , membersihkan sendi di ruang operasi mungkin diperlukan . Jenis cedera mungkin tampak kecil, tetapi dapat menyebabkan cacat berat atau cacat bahkan ketika diobati dengan tepat . Konsultasi ahli bedah ortopedi tangan segera tentang luka gigitan tersebut dapat menguntungkan pasien hari (Chad Tarr, 2013).

2.3 Fraktur2.3.1 Definisi Fraktur tangan adalah suatu keadaan dimana tulang tangan yang panjang (disebut metacarpals) atau tulang pendek (disebut falang) rusak Cedera adalah patah tulang yang paling umum. Fraktur tangan biasanya merupakan cedera yang terkait dengan atlet yang berpartisipasi dalam olahraga kontak (seperti sepak bola, rugby dan sepak bola) dan olahraga musim dingin (seperti snowboarding dan ski) (North Shore-LIJ Health System 2012).

2.3.2 TipeFraktur tangan dibagi menjadi :1. Fraktur metacarpal - Ketika jatuh, seringkali telapak tangan yang menanggung beban pukulan. Jenis jatuh tersebut dapat mengakibatkan metakarpal rusak (North Shore-LIJ Health System 2012).2. Fraktur Phalang - Jari-jari - dibentuk oleh falang . falang dapat dihancurkan oleh obyek atau retak oleh overextension (North Shore-LIJ Health System 2012).3. Fraktur Lower radius extremity Colles fracture adalah patah tulang pada pergelangan tangan yang paling umum.. Fraktur ini disebabkan oleh penurunan di sisi bagian dalam, dengan pergelangan tangan terulur. Sangat mudah untuk melihat mengapa Colles fracture adalah yang paling umum, karena kita cenderung untuk mwemasang posisi pergelangan tangan di luar dengan tujuan untuk melindungi diri kita sendiri ketika jatuh ke bawah. Ketika jenis fraktur ini terjadi, tulang bergeser ke arah yang berlawanan dari yang tangan yang diulurkan. Colle di Fraktur cenderung lebih sering terjadi pada wanita berusia di atas 50 tahun (karena kehilangan kepadatan tulang) daripada laki-laki, serta pada pria muda yang berlatih olahraga.

2.3.3 Penatalaksanaan1. Fraktur metacarpal Kebanyakan luka pada metacarpas dapat dikelola secara non-operatif . Manajemen biasanya dimulai dengan pemberian obat penenang , anestesi lokal , atau keduanya , diikuti dengan reduksi tertutup fraktur atau dislokasi . Perhatikan bahwa , ketika penggunaan epinefrin encer yang mengandung anestesi lokal dalam jari dan tangan telah dilakukan secara tradisional tanpa dipikir, tidak dianjurkan , tantangan baru untuk pepatah ini telah menunjukkan kombinasi anestesi ini aman di daerah tubuh ini , dengan manfaat anestesi yang berkepanjangan dan mengurangi perdarahan dalam bidang bedah (Wilhelmi BJ, 2001). Setelah pengurangan memuaskan fore-arm based splint diterapkan dan diadakan di tempat dengan dibungkus tekan ringan. Tujuan dari manajemen nonoperative adalah untuk mendapatkan keselarasan yang wajar dengan stabilitas, yang akan memungkinkan berbagai awal gerakan jari-jari dan pergelangan tangan (Wilhelmi BJ, 2001). Sementara sebagian besar patah tulang dan dislokasi dapat diobati secara non-operatif, pengurangan tertutup nyaman dilakukan dalam lingkungan di mana pinning perkutan dapat digunakan , karena pengurangan diterima mungkin tidak stabil tanpa fiksasi tersebut (Wilhelmi BJ, 2001). Kebanyakan dislokasi MCP mudah direduksi tetapi mungkin memerlukan reduksi terbuka jika mereka kompleks atau berhubungan dengan fraktur yang tidak stabil (Wilhelmi BJ, 2001). Kebanyakan cedera sendi MCP harus sebagian bergerak dengan memblokir splint dorsal , yang mencegah gerakan yang mungkin menyebabkan kekambuhan . Splint harus dirancang sehingga pasien tidak dibatasi fleksi di blok dorsal (yang diatur antara 15 derajat ke netral ) , diberikan pengurangan yang stabil dalam kisaran yang ditetapkan . Dislokasi yang tidak stabil setelah pemblokiran di dorsal harus ditangani oleh fiksasi . Menjepit dislokasi tidak stabil dalam pengurangan tidak lebih dari 3 minggu diikuti dengan rentang gerak aktif adalah metode yang disukai penulis . Mobilisasi dini sangat penting dalam mencegah kekakuan , dan terapi tangan harus dilembagakan jika rentang gerak tidak kembali segera (Wilhelmi BJ, 2001).

Terapi Operative Sebagian besar cedera ini diperlakukan dengan imobilisasi eksternal diikuti dengan gerakan awal. Walaupun manajemen tertutup umumnya diterima, patah tulang dan dislokasi tertentu memerlukan intervensi operasi untuk memastikan pemulihan yang memuaskan dari fungsi (Miller JH, 2002).

a. Metacarpal base fracture Fraktur basis metakarpal kelima sering membutuhkan stabilisasi internal. Bila pola ini tidak tergeser atau secara minimal tergeser (