BAB II

10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini menggunakan tinjauan beberapa pendapat para pakar. Ada beberapa penelitian serupa yang pernah dilakukan peneliti-peneliti terdahulu, peneliti-peneliti tersebut antara lain adalah : A. Indah Wulandari (2009) Indah Wulandari (2009) dalam tugas akhirnya yang berjudul Tinjauan Kembali Bendungan Kedung Ombo Dalam Hal Kelayakan Elevasi Mercu Bendung, menyusun laporan tugas akhir ini dengan pertimbangan bahwa waduk Kedung Ombo ini merupakan andalan untuk irigasi dan untuk memenuhi kebutuhan listrik. Dilihat dari pasokan air dari Sungai Serang yang masuk waduk pada musim hujan sangat menguntungkan, sehingga akan menambah volume air waduk. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi tampungan maksimum Waduk Kedung Ombo agar pemanfaatan air yang masuk kedalam waduk bisa lebih optimal. Selain itu perlu juga dilakukan kajian ulang keamanan waduk yang bisa diketahui dengan analisis penelusuran banjir (flood routing). Tujuan penelitian tersebut dilakukan untuk menentukan elevasi muka air banjir maksimal pada Waduk Kedung Ombo. Serta mengetahui apakah elevasi 4

description

tugas akhir

Transcript of BAB II

Analisa Produktifitas Alat Berat

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Penelitian ini menggunakan tinjauan beberapa pendapat para pakar. Ada beberapa penelitian serupa yang pernah dilakukan peneliti-peneliti terdahulu, peneliti-peneliti tersebut antara lain adalah : A. Indah Wulandari (2009)Indah Wulandari (2009) dalam tugas akhirnya yang berjudul Tinjauan Kembali Bendungan Kedung Ombo Dalam Hal Kelayakan Elevasi Mercu Bendung, menyusun laporan tugas akhir ini dengan pertimbangan bahwa waduk Kedung Ombo ini merupakan andalan untuk irigasi dan untuk memenuhi kebutuhan listrik. Dilihat dari pasokan air dari Sungai Serang yang masuk waduk pada musim hujan sangat menguntungkan, sehingga akan menambah volume air waduk. Untuk itu perlu dilakukan evaluasi tampungan maksimum Waduk Kedung Ombo agar pemanfaatan air yang masuk kedalam waduk bisa lebih optimal. Selain itu perlu juga dilakukan kajian ulang keamanan waduk yang bisa diketahui dengan analisis penelusuran banjir (flood routing).Tujuan penelitian tersebut dilakukan untuk menentukan elevasi muka air banjir maksimal pada Waduk Kedung Ombo. Serta mengetahui apakah elevasi puncak bendungan yang ada masih cukup aman terhadap limpahan banjir pada saat waduk dalam kondisi kritik. Dan juga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan Waduk Kedung Ombo dalam meredam banjir.Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah debit masukan (inflow) maksimum yang diperoleh berdasarkan metode HSS Nakayasu adalah sebesar 568,241 m3/dt sedangkan debit keluaran (outflow) maksimum yang melewati pelimpahan berdasarkan metode Puls Grapichal sebesar 104,693147 m3 /dt pada elevasi 91,19643 m dan berdasarkan metode Goodrichs sebesar 104,516377 m3 /dt pada elevasi 91,19508 m. Dengan didapatkannya tinggi jagaan waduk lebih besar dari tinggi jagaan praktis yang dipersyaratkan (3,80357 m > 3,0 m) berdasarkan metode Puls dan (3,80492 m > 3 m) berdasarkan metode Goodrichs maka kondisi waduk Kedung Ombo aman terhadap bahaya limpasan yang disebabkan datangnya debit banjir maksimum periode ulang 1000 tahun. Redaman banjir yang di dapat berdasarkan metode Puls sebesar 80,18079873 % dan berdasarkan metode Goodrichs sebesar 80,21426262 %.Dari penelitian yang telah dilakukan ini, Indah Wulandari menyarankan untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan analisis routing banjir dengan selisih waktu yang lebih kecil (t 0,1 jam) sehingga didapatkan hasil penelitian yang lebih teliti. Perlu adanya analisis routing banjir dengan Q PMF (Probable Maksimum Flat) atau routing banjir yang kemungkinan terjadi di waduk, sehingga dapat diketahui keamanan Waduk Kedung Ombo terhadap banjir rancangan dengan Q PMF.

B. Nana Murdiana dan Agus Suprianto (2010)Nana Murdiana dan Agus Suprianto (2010), dalam tugas akhirnya yang berjudul Kaji Ulang Stabilitas Bendung Karet Cikoneng Kecamatan Anyer Kabupaten Serang, menyusun tugas akhir ini dengan tujuan untuk mengetahui stabilitas bendung karet cikoneng, apakah sudah aman terhadap gaya-gaya yang ditimbulkan akibat adanya rembesan, gaya gempa, gaya guling, daya dukung tanah, dan gaya geser untuk kondisi saat ini.Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini antara lain:1. Perhitungan debit banjir rencana dengan menggunakan beberapa metode dan atas beberapa pertimbangan maka diperoleh debit banjir rencana Q50 = 93,60 m3/det.2. Stabilitas Bendung Karet Cikoneng dikatakan aman dengan nilai gradien hidrolik untuk rembesan aman dengan perbandingan beda tinggi 6,319 m > 2,5 m, tegangan tanah maksimum dengan nilai yang didapat = 0,53 ton/m2 < i = 15,785 ton/m2 kondisi air normal dan 1,19 ton/m2 < i = 15,785 ton/m2 kondisi air banjir. Gaya guling bendung aman dengan nilai 14,28 > 1,5 kondisi air normal dan 7,34 > 1,5 kondisi air banjir. Bendung aman terhadap gaya geser yaitu 2,12 > 1,5 untuk air normal dan 2,19 > 1,5 kondisi air banjir.Dari penelitian yang telah dilakukan ini, Nana Murdiana dan Agus Suprianto menyarankan untuk penghematan yaitu dengan memperpendek pembangunan lantai belakang bendung karena perbedaan gradient hidrolik yang mencolok, selain itu juga perlu memasang cerucuk bamboo/dolken dibawah pondasi atau tubuh bendung, perbaikan tanah dasar, pondasi bendung menggunakan pondasi tiang pancang atau pondasi sumuran, karena kuatir bendung karet tersebut akan mengalami penurunan.

C. Antonius Kurnianto dan Fahmi Fadhlan N (2011)Antonius Kurnianto dan Fahmi Fadhlan N (2011), dalam tugas akhirnya yang berjudul Perencanaan Bendung Tetap Pamarayan Kabupaten Serang, menyusun tugas akhir ini dengan tujuan menghitung struktur bendung tetap seandainya bendung gerak pamarayan diubah menjadi bendung tetap.Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah:1. Perhitungan debit dan struktur bendung didapat tinggi air banjir setinggi 3,745 m diatas mercu, yang berarti pada musim hujan kelebihan air diatas ambang mercu dengan tinggi 3 m akan dilimpaskan. Sehingga tidak cukup efektif untuk meningkatkan pasokan air cadangan yang dapat digunakan pada musim kemarau.2. Berdasarkan hasil perhitungan stabilitas bendung, dimensi bendung cukup stabil untuk menahan debit rencana sebesar 2056,57 m3/det dengan periode ulang 100 tahun dan juga pengaruh gaya-gaya yang bekerja pada bendung.3. Berdasarkan hasil perhitungan panjang lantai muka adalah 15 m.Dari penelitian yang telah dilakukan ini, Antonius Kurnianto dan Fahmi Fadhlan N menyarankan untuk merencanakan tipe bendung yang lain yang mampu untuk membendung air lebih tinggi sehingga pasokan air cadangan untuk musim kemarau dapat ditingkatkan secara maksimal dan juga perlu direncanakan tanggul yang sesuai dengan panjang dan tingginya backwater untuk mengantisipasi terjadinya banjir didaerah hulu. Selain itu peneliti juga menyarankan untuk memperhitungkan gaya-gaya yang bekerja pada bendung dan kontrol stabilitasnya dikarenakan perlu direncanakan tipe bendung yang lebih tinggi dengan debit yang lebih besar selain itu perlu diperhitungkan pengaruh pengempangan akibat pembendungan.

D. Hidayat Permata D P (2012)Hidayat Permata D P (2012), dalam tugas akhirnya yang berjudul Perencanaan Tanggul Dari Pengaruh Pengempangan Akibat Backwater Pada Upstream Bendung Gerak Pamarayan, menyusun tugas akhir ini dengan tujuan menghitung panjang tanggul dan tinggi backwater dihulu bendung pada bendung gerak pamarayan.Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah:1. Ketinggian eksisting tanggul yang berada didekat bendung sudah aman dengan Q100 = 2000,33 m3/detik dan panjang Backwater = 3171 m2. Ketinggian Backwater = 3,17 m3. Dimensi tanggul tertinggi yang aman antara lain m = 1 dan h = 4,86 mDari penelitian yang telah dilakukan ini, Hidayat Permata D P menyarankan untuk membuat tanggul setinggi 4,857 m pada segment C4a yag fungsinya untuk menghindari air yang meluap kepemukiman penduduk akibat adanya backwater setinggi 3,17 m. Selain itu hasil perencanaan ini juga bisa digunakan sebagai acuan dalam perencanaan tanggul didaerah hulu bendung pamarayan.

Tabel 2.1 Perbandingan penelitian dengan penelitian yang berhubunganNoPenelitiJudulLokasi StudiTipe Bendungan

1Indah Wulandari (2009)Tinjauan Kembali Bendungan Kedung Ombo Dalam Hal Kelayakan Elevasi Mercu BendungBendungan Kedung Ombo Desa Kedung OmboBendunganTetap

2Nana Murdiana dan Agus Suprianto (2010)Kaji Ulang Stabilitas Bendung Karet Cikoneng Kecamatan Anyer Kabupaten SerangBendung Karet Cikoneng Kecamatan Anyer Kabupaten SerangBendungKaret

3Antonius Kurnianto dan Fahmi Fadhlan N (2011)Perencanaan Bendung Tetap Pamarayan Kabupaten SerangBendung Gerak Pamarayan Desa Pamarayan Kecamatan Cikeusal Kabupaten SerangBendungGerak

NoPenelitiJudulLokasi StudiTipe Bendungan

4Hidayat Permata D P (2012)Perencanaan Tanggul Dari Pengaruh Pengempangan Akibat Backwater Pada Upstream Bendung Gerak PamarayanBendung Gerak Pamarayan Desa Pamarayan Kecamatan Cikeusal Kabupaten SerangBendungGerak

5Ardiansyah(2012)Kaji Ulang Stabilitas Bendung Gerak Pamarayan Baru Kecamatan Cikeusal Kabupaten Serang Provinsi BantenBendung Gerak Pamarayan Desa Pamarayan Kecamatan Cikeusal Kabupaten SerangBendungGerak

9