BAB II

download BAB II

of 11

description

mpk kimor

Transcript of BAB II

BAB IIISI2.1. Polivinil KloridaPolivinil klorida merupakan polimer yang terbuat dari monomer vinil klorida.Nama IUPAC: Poli(kloroetanadiol)Nama Trivial: Polivinil Klorida (PVC)Vinil klorida sebagai monomer penyusun polivinil klorida mempunyai rumus kimia CH2CHCl. Vinil Klorida mengandung sebuah gugus fungsi berupa unsur halogen yaitu Cl.Struktur Vinil KloridaStruktur Polivinil Klorida

2.1.1. Sifat Fisik dan Kimia Vinil KloridaTitik didih: -13,4 C (259,8 K)Titik lebur: 153,8 C (119,4 K)Kepadatan: 0,911 g / mlKelarutan: 2,7 g / L (0,0432 mol / L) (dalam air)Dalam kondisi temperature ruangan vinil klorida merupan gas yang tak berwarna. PVC bersifat mudah rusak jika terkena panas. PVC bersifat inert terhadap bahan kimia. 2.1.2. Bahaya Penggunaan PVCPembakaran sampah PVC dapat menghasilkan dioksin. Emisi dioksin berdampak buruk pada kesehatan manusia. Pembakaran PVC akan mengeluarkan di(2-ethylhexyl)adipate (DEHA) yang dapat mengganggu keseimbangan hormon estrogen manusia. Selain itu juga dapat mengakibatkan kerusakan kromosom dan menyebabkan bayi-bayi lahir dalam kondisi cacat.

2.1.3. Kegunaan dan Keistimewaan PVCPVC biasa dimanfaatkan sebagai pipa untuk saluran air. Selain itu PVC juga dapat digunakan sebagai pembungkus (isolator) berbagai macam kabel, jendela, lantai, pelapis dinding (wall paper) dan sebagainya. PVC merupakan bahan plastik yang paling luwes karena dapat diformulasi dan diproses menjadi produk dengan sifat yang sangat berbeda, mulai dari yang paling keras seperti pipa, hingga yang lunak dan fleksibel.PVC merupakan bahan yang memerlukan energi produksi terendah, emisi karbon dioksida terendah, serta konsumsi bahan bakar dan bahan baku terendah diantara bahan plastik lainnya. PVC tidak seluruhnya tersusun atas minyak bumi sehingga bersifat ekonomis dan lebih tahan terhadap krisis minyak bumi yang akan terjadi di masa datang serta menjadikannya sebagai salah satu bahan yang paling ramah lingkungan.

2.2. PolietilenaPolietilena merupakan polimer yang terdiri dari monomer etilena. Nama IUPAC: PolietenaNama Trivial: PolietilenaPolietilena terbentuk dari monomer sederhana yang tidak mempunyai gugus fungsi. Rumus kimia dari etilena yaitu CH2CH2. Struktur etilenaStruktur Polietilena

2.2.1. Sifat Fisik dan Kimia PolietilenaPolietilena adalah bahan termoplastik yang bersifat transparan. Berwarna putih dengan titik leleh yang bervariasi antara 1100C-1370C. umumnya polietilena bersifat resisiten terhadap zat lain. Pada suhu kamar polietilena tidak dapat larut baik dalam pelarut oraganik maupun anorganik. Polietilena dapat teroksidasi pada temperature tinggi dengan bantuan sinar ultraviolet. Sifatnya relative stabil terhadap semua bahan kimia kecuali halide dan oksida kuat.2.2.2. Bahaya Penggunaan PolietilenaPolietilena merupakan sampah yang sukar terdegradasi oleh alam. Untuk mendegradasi polietilena dibutuhkan waktu yang sangat lama.2.2.3. Kegunaan dan Keistimewaan PolietilenaPada suhu rendah bersifat fleksibel tahan impak dan tahan bahan kimia. Karena itu dipakai untuk berbagai keperluan termasuk untuk permbuatan berbagai wadah, alat dapur, berbagai barang kecil, botol botol, tempat minyak tanah, film, pipa, isolator kabel listrik, serat, kantong tempat sampah dan sebagainya.

2.3. Etilen GlikolEtilen glikol dihasilkan dari hidrasi etilen oksida. Etilen oksida sendiri merupakan hasil dari oksidasi etilen yaitu suatu senyawa olefin sederhana. Monomer etilen glikol membentuk polimer Polietilen Glikol.Nama IUPAC: 1,2-etanadiolNama Trivial: Etilen GlikolStruktur Etilen Glikol

n2.3.1. Sifat Fisik dan Kimia Etilen GlikolEtilen Glikol merupakan cairanjenuh, tidak berwarna, tidak berbau, berasa manis, dan larut sempurna dalam air. Senyawa ini higroskopis dan larut sempurna dalam berbagaipelarut polar, seperti air, alkohol, eter glikol, dan aseton. dalampelarut nonpolar, seperti benzene, toluene, dikloroetan, dan klorofom. Etilen glikol memiliki titik didih yang relatif tinggi 198oC dan titik bekunya -11,5oC, mudah larut dalam air. Etilen glikol seperti halnya air dapat membentuk ikatan hidrogen, maka etilen glikol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan. Hal ini dikarenakan adanya gugus fungsi OH yang dimilikinya. 2.3.2. Bahaya Penggunaan Etilen Glikol/ Polietilen GlikolEtilen glikol cukup beracun dengan LDLO = 786mg/kg untuk manusia. Bahaya utama terletak pada rasa senyawa ini yang manis. Oleh karena itu, anak-anak dan hewan sering tak sengaja mengonsumsinya melebihi dosis maksimal yang diperbolehkan. Ketika terhirup, etilen glikol teroksidasi menjadi asam glikolat dan kemudian menjadi asam oksalat, yang bersifat racun. Etilen glikol dan produk sampingnya yang beracun akan menyerang sistem saraf pusat, jantung dan ginjal serta dapat bersifat fatal jika tidak segera ditangani.2.3.3. Kegunaan dan Keistimewaan Etilen Glikol/ Polietilen GlikolDalam industri farmasi, polietilen glikol digunakan untuk melarutkan obat-obat yang tidak larut air. Penggunaan polietilen glikol sebagai pelarut juga dapat meningkatkan penyebaran obat di dalam tubuh manusia. Polietilen glikol dapat digunakan untuk melapisi kaca atau metal, dan sebagai campuran cat serta tinta. Di dalam kehidupan sekari-hari, polietilen glikol juga dimanfaatkan untuk pembuatan kosmetik, perlengkapan mandi, dan alat-alat rumah tangga. Selain itu, polietilen glikol juga banyak dimanfaatkan dalam industri kertas, bahan karet, kulit, dan tekstil. 2.4. PolipropilenaPolipropilena adalah polier yang terbentuk dari monomer propena. Nama IUPAC: Poli(propena)Nama Trivial: PolipropilenaRumus kimia Polipropena yaitu (C3H6)n.

Struktur Polipropilena

n2.4.1. Sifat Fisik dan Kimia PolipropenaPropilena merupakam gas tidak berwarna dan berbau menyengat. titik didih propilena yaitu -53C sedangkan titik lelehnya cukup tinggi yaitu (190 200oC), dan titik kristalisasinya antara 130 1350C. Polipropilena mempunyai ketahanan terhadap bahan kimia (hemical resistance) yang tinggi, tetapi ketahanan pukul (impact strength) nya rendah. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi dan cukup mengkilap.2.4.2. Bahaya Penggunaan PolipropenaKekurangan dari polipropilena adalah sensitif terhadap foto oksidasi, sukar diwarnai dan permukaannya bersifat hirofobik sehingga membatasi pemakaiannya dalam beberapa bidang penting secara teknologi. Kekurangan ini dapat diatasi dengan fungsionalisasi dengan teknik grafting, yaitu mencangkokkan monomer maupun polimer ke rantai poliproplena.2.4.3. Kegunaan dan Keistimewaan PolipropenaPolipropilena digunakan sebagai pembungkus makanan, tekstil, bahagian-bahagian plastik, pembesar suara, komponen-komponen automotif. Lembar propilena yang sangat tipis dipakai sebagai dielektrik dalam pulsa berdaya tinggi tertentu serta kondensator frekuensi radio yang kehilangan frekuensinya rendah.Kebanyakan barang dari plastik untuk keperluan medis atau labolatorium bisa dibuat dari polipropilena karena mampu menahan panas di dalam autoklaf. Sifat tahan panas ini menyebabkannya digunakan sebagai bahan untuk membuat ketel (ceret) tingkat-konsumen. Wadah penyimpan makan yang terbuat darinya takkan meleleh di dalam mesin cuci piring dan selama proses pengisian panas industri berlangsung. Kelebihan polipropilena mempunyai bobot jenis yang rendah dan murah. Polipropilena lebih kuat dan lebih tahan dari polietilena, sehingga banyak dipakai untuk membuat karung, tali dan sebagainya. Karena lebih kuat, botol-botol dari polipropilena dapat dibuat lebih tipis dari polietilena.

2.5. Asam AkrilatAsam Akrilat adalah senyawa yang mengandung gugus fungsi berupa asam karboksilat. Monomer-monomer asam akrilat akan membentuk polimer berupa poli(asam akrilat). Rumus kimia dari asam akrilat yaitu CH2CHCO2H.Nama IUPAC : Asam propenoatNama trivial: Asam Akrilat Struktur Asam Akrilat Struktur Poli(asam akrilat)

n2.5.1. Sifat Fisik dan Kimia Asam AkrilatAsam akrilat merupakan cairan tidak berwarna, mempunyai bau yang tajam, dan bersifat mudah terbakar. Asam akrilat bersifat stabil. Selain itu asam akrilat bersifat reaktif terhadap oksidator, asam, alkali, dan asam. Asam akrilat dapat larut dalam air.Rumus molekul : C3H4O2Berat molekul: 72,06 g/molTitik didih : 141 C Titik leleh: 14 CTitik nyala : 50CTekanan uap : 3,1 mmHg pada 20 C.2.5.2. Bahaya Penggunaan Asam AkrilatApabila terhirup asam akrilat dapat merusak jaringan mukosa membran dan saluran pernapasan atas. Apabila terserap oleh kulit dapat menyebabkan kulit terbakar. Asam akrilat beracun bagi kandung kemih, otak, atas saluran pernapasan, mata, sistem saraf pusat (SSP). Paparan berulang atau lama untuk substansi dapat terakumulasi sehingga menyebabkan kerusakan organ.2.5.3. Kegunaan dan Keistimewaan Asam AkrilatAsam akrilat digunakan sebagai bahan baku untuk ester akrilik akrilat metil, etil akrilat, butil akrilat dan akrilat 2-ethylhexyl. Penggunaan asam akrilat yang utama yaitu dalam pembuatan polyakrilat yang digunakan sebagai pengental, dispersan dan pengontrol reologi. Asam akrilat juga digunakan sebagai komonomer dengan akrilamida dalam poliakrilamida anionik dan menghasilkan hidroksiakrilat yang digunakan dalam formulasi industri coating.

2.6. AkrilonitrilAkrilonitril adalah monomer yang bersifat fleksibel dan reaktif yang dapat terpolimerisasi pada berbagai kondisi dan dapat mengalami dikopolimerisasi dengan berbagai monomer vinil lain. Akrilonitril mempunyai suatu gugus fungsi berupa CN. Akrilonitril (CH2CHCN) yang dihasilkan dari propilena, ammonia dan oksigen dengan mencampurkan katalis oksida. Monomer akrilonitril membentuk polimer poliakrilonitril (PAN), yang dikenall dengan nama orlon.Nama IUPAC : Vinil SianidaNama Trivial: asam akrilik nitril, nitril propilena, vinil sianida,nitril asam propenoat Struktur Akrilonitril Struktur Akrilonitril

n2.6.1. Sifat Fisik dan Kimia AkrilonitrilAkrilonitril adalah molekul tak jenuh dengan ikatan karbon-karbon rangkap terkonjugasi dengan kelompok nitril. Ciri-cirinya adalah cairan tak berwarna, dengan bau menyengat. Titik didihnya yaitu 77,30C, sedangkan titik leburnya yaitu -83,550C. Akrilonitril larut dengan sebagian pelarut organik, termasuk acetone, benzena, carbontetrachloride, eter, etanol,etil asetat, sianohidrin etilen, karbon dioksida cair, metanol, eter, toluena, xilena, dan beberapa kerosene.Dengan adanya kedua ikatan ganda dan elektron penerima kelompok nitril akrilonitril memungkinkan banyaknya reaksi kimia dan polimerisasi yang terjadi. Antara lain reaksi Ritter terjadi dengan komponen seperti olefins dan alcohol sekunder/tersier yang membentuk ion dalam asam, dan N-tersubstitusi akrilamida dan reaksi lainnya.2.6.2. Bahaya Penggunaan AkrilonitrilMonomer vinil sianida bereaksi dengan adenine pada DNA memiliki potensi yang cukup tinggi untuk menimbulkan penyakit kanker otak.2.6.3. Kegunaan dan Keistimewaan AkrilonitrilMonomer akrilonitril membentuk polimer poliakrilonitril (PAN), yang dikenall dengan nama orlon, dan digunakan sebagai karpet dan pakaian rajutan.Monomer akrilonitril membentuk polimer poliakrilonitril (PAN), yang dikenall dengan nama orlon, dan digunakan sebagai karpet dan pakaian rajutan.

2.7. GliserolGliserol merupakan senyawa alkohol yang memiliki 3 gugus hidroksil.Gliserol merupakan komponen yang menyusun berbagai macamlipid, termasuktrigliserida. Gliserol terasa manis saat dikecap, namun bersifatracun. Rumus kimia gliserol yaitu C3H8O3.Nama IUPAC : 1,2,3-propanatriolNama Trivial: GliserolStruktur Gliserol

2.7.1. Sifat Fisik dan Kimia GliserolSenyawa ini berwujud cair, tidak berwarna dengan titik didih 290oC. Titik didih tinggi yang dimiliki oleh senyawa dengan bobot molekul 92,09 g/mol ini disebabkan adanya ikatan hidrogen yang sangat kuat antar molekul gliserol. Gliserol merupakan bahan baku pembentuk trigliserida, yang dapat membentuk ikatan ester dengan asam lemak.sedangkan titik lebur Gliserol adalah 180C.Molekul gliserol mengandung gugus alkohol primer dan alkohol sekunder yang dapat mengalami reaksi oksidasi. Pada umumnya gugus alkohol sekunder lebih mudah dioksidasi daripada gugus alkohol primer, sehingga apabila gliserol dioksidasi maka mula-mula akan terbentuk aldehida dan pada oksidasi selanjutnya akan membentuk asam karboksilat (asam gliserat atau asam tartronat).2.7.2. Bahaya Penggunaan GliserolDalam jumlah besar dapat menyebabkan sakit kepala, kehausan berlebih, rasa mual dan kadar gula tinggi dalam darah, sebagai bahan aditif, tidak meimbulkan efek samping. Selain itu sedikit berbahaya jika terkena kulit (iritasi), mata (iritasi), terhirup, atau tertelan.2.7.3. Kegunaan GliserolFungsi utama gliserol adalah sebagai humectant (suatu zat yang berfungsi untuk menjaga kelembutan dan kelembaban). Gliserol juga dapat digunakan sebagai pelarut, pemanis, pengawet dalam makanan serta sebagai zat emollient dalam kosmetik. Berdasarkan sifatnya, gliserol banyak digunakan sebagai zat pemlastis (plasticizer) dan minyak pelumas dalam mesin pengolahan makanan dan minuman. Hal ini disebabkan karena gliserol tidak beracun. Gliserol juga digunakan dalam industri resin alkid untuk menjaga sifat kelenturan. Resin alkil merupakan suatu bahan pengikat dalam cat dan tinta.

2.8. PoliesterPolyester adalah suatu polimer yang teriri dari monomer etilen terftalat.Nama IUPAC : poli (etilen terftalat)Nama Tirivial: PoliesterStruktur Polietilen Tereftalat

2.8.1. Sifat Fisik dan Kimia PoliesterSerat poliester tahan terhadap panas sampai pada suhu 220 0C, diatas suhu ini akan memepengaruhi kekuatan, mulur, dan warnanya menjadi kekuningan. Suhu 230-240 C menyebabkan poliester melunak, suhu 2600 C menyebabkan poliester meleleh.Serat poliester merupakan suatu polimer yang mengandung gugus ester dan memiliki keteraturan struktur rantai yang menyebabkan rantai-rantai mampu saling berdekatan, sehingga gaya antar rantai polimer poliester dapat bekerja membentuk struktur yang teratur. Poliester merupakan serat sintetik yang bersifat hidrofob karena terjadi ikatan hidrogen antara gugus OH dan gugus COOH dalam molekul tersebut, oleh karena itu serat poliester sulit didekati air atau zat warna. Poliester tahan asam lemah meskipun pada suhu mendidih, dan tahan asam kuat dingin. Poliester tahan basa lemah tapi kurang tahan basa kuat. Poliester tahan zat oksidator, alkohol, keton, sabun, dan zat-zat untuk pencucian kering. Poliester larut dalam metakresol panas, asam trifouro asetat-orto-cloro fenol.2.8.2. Kegunaan PoliesterPolyester biasa digunakan sebagai serat sintetik dalam pembuatan pakain. Serat ini bersifat anti kusut namun tidak menyerap keringat. Selain itu polyester juga dimanfaatkan sebagai bahan dalam pembuatan minuman. Dalam hal ini polyester sering disebut polietilen terftalat (PET).

4