BAB II

7
BAB II DASAR TEORI 2.1. Model Test Hidrolik Model test hidrolik adalah suatu pengecilan bangunan prototype dengan skala tertentu dari suatu bangunan air yang akan dipelajari karakteristik hidroliknya sesuai dengan bangunan air yang ada di lapangan. Pengkajian karateristik hidrolik tersebut umumnya dikonsentrasikan pada perilaku pola aliran atau sedimentasinya, misalnya bangunan pengambilan air (intake) , bangunan pembilas, bangunan pelimpah, terowongan pengelak dan sebagainya. Bendung tetap adalah bendung yang terdiri dari ambang tetap, sehingga muka air banjir tidak dapat diatur elevasinya. Dibangun umumnya di sungai – sungai ruas hulu dan tengah. Bendung berfungsi anatara lain untuk meninggikan taraf muka air, agar air sungai dapat disadap sesuai dengan kebutuhan dan untuk mengendalikan aliran, angkutan sedimen dan geometri sungai sehingga air dapat dimanfaatkan secara aman, efektif, efisien, dan optimal. Peranan model test hidrolik dalam suatu perencanaan bangunan air adalah sebagai berikut :

description

seese

Transcript of BAB II

BAB I

BAB IIDASAR TEORI

2.1.Model Test Hidrolik

Model test hidrolik adalah suatu pengecilan bangunan prototype dengan skala tertentu dari suatu bangunan air yang akan dipelajari karakteristik hidroliknya sesuai dengan bangunan air yang ada di lapangan. Pengkajian karateristik hidrolik tersebut umumnya dikonsentrasikan pada perilaku pola aliran atau sedimentasinya, misalnya bangunan pengambilan air (intake), bangunan pembilas, bangunan pelimpah, terowongan pengelak dan sebagainya.

Bendung tetap adalah bendung yang terdiri dari ambang tetap, sehingga muka air banjir tidak dapat diatur elevasinya. Dibangun umumnya di sungai sungai ruas hulu dan tengah. Bendung berfungsi anatara lain untuk meninggikan taraf muka air, agar air sungai dapat disadap sesuai dengan kebutuhan dan untuk mengendalikan aliran, angkutan sedimen dan geometri sungai sehingga air dapat dimanfaatkan secara aman, efektif, efisien, dan optimal. Peranan model test hidrolik dalam suatu perencanaan bangunan air adalah sebagai berikut :

1.Untuk memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi setelah bangunan tersebut selesai dibangun.2.Untuk memperoleh suatu tingkat keyakinan yang tinggi atas keberhasilan suatu perencanaan bangunan.3.Untuk mengetahui sifat-sifat aliran dan pengaruhnya terhadap lingkungan dimana bangunan tersebut ditempatkan.2.2.Prinsip KesebangunanTipe dalam Model hidrolik dapat digolongkan menjadi 2 tipe, yaitu model struktur bangunan air dan model sungai. Tipe ini dibedakan atas perilaku aliran permukaan air dengan sedimentasi. Dalam model umumnya hubungan kesebangunan yang dipakai adalah kesebangunan dengan dasar bilangan Reynolds.

Terdapat tiga sifat kesebangunan yang sangat menentukan dalam ketelitian model tersebut, yaitu :

1. Kesebangunan geometrik (bentuk), yaitu perbandingan atau rasio ukuran analog antara prototype dan model sama besarnya.

Perbandingan yang banyak digunakan dalam kesebangunan geomctrik adalah :

Panjang:

Luas:

Volume:

dengan,m = model; p = prototype; r = rasio = m/p2. Kesebangunan kinematis, yaitu kesebangunan dalam gerakan. Perbandingan yang banyak digunakan dalam kesebangunan kinematis adalah : Kecepatan

:

Waktu

:

Percepatan:

Debit

:

Kekasaran

:

3. Kesebangunan dinamis, adalah kesebangunan gaya yang terjadi bila dalam gerakan kesebangunan kinematis dan rasio dari massa yang bergerak serta gaya yang menyebabkannya dari partikel yang besarnya sudah seragam. Perbandingan yang biasa digunakan dalam kesebangunan dinamis adalah: Gaya:

Massa:

:

Kerja:

2.3.Skala modelSkala model merupakan perbandingan antara nilai masing-masing parameter yang ada di prototype dengan nilai masing-masing yang ada di model. Ada dua klasifikasi dalam pemakaian skala model fisik hidrolik, yaitu skala model sama (undistorted model) dan skala model tidak sama (distorted model).

Prinsip pembuatan skala adalah membentuk kembali masalah yang ada di prototype dengan satu angka pembanding, sehingga kejadian (fenomena) yang ada di model sebangun atau mirip dengan kondisi di prototype. Skala model sama berarti r datar = r tegak, dimana r (ratio) adalah perbandingan antara model dan prototype, atau dapat dituliskan sebagai berikut :

Perbandingan antara model dan prototype ini didasarkan pada kesebangunan Froude, sehingga sebuah model dan prototype disebut sebangun jika mempunyai angka Froude yang sama besarnya.

Agar jenis aliran di model sama dengan di prototype, maka :

Dengan,

p=prototype dan m=model

V=kecepatan aliran (m.dt-1)L=panjang (m)

g=gravitasi (m.dt-2)maka diperoleh :

Sehingga,

Contoh :

Apabila skala model pada percobaan adalah 1 : 50, maka didapatkan skala perbandingan antara model dan prototype adalah :

dengan skala kecepatan :

Sedangkan untuk skala debit :

dimana :

sehingga :

PAGE

_1230192255.unknown

_1230194559.unknown

_1385744910.unknown

_1385744939.unknown

_1385831547.unknown

_1385831623.unknown

_1385831622.unknown

_1385745053.unknown

_1385745054.unknown

_1385744951.unknown

_1385744930.unknown

_1230195430.unknown

_1230195737.unknown

_1230195780.unknown

_1348798313.unknown

_1230195751.unknown

_1230195451.unknown

_1230194913.unknown

_1230195388.unknown

_1230194860.unknown

_1230193148.unknown

_1230194290.unknown

_1230194376.unknown

_1230194117.unknown

_1230192713.unknown

_1230193130.unknown

_1230192391.unknown

_1230189394.unknown

_1230191837.unknown

_1230192032.unknown

_1230189681.unknown

_1230189285.unknown

_1230189349.unknown

_1230188808.unknown