BAB II

37
5 BAB II TINJAUAN TEORI A. KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS 1. Definisi Komunitas American Nurse Association (ANA) 2004, mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari populasi dengan mengintegrasikan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan kesehatan masyarakat. Praktik tersebut dilakukan secara komprehensif, umum (tidak terbatas pada kelompok tertentu), berkelanjutan, dan tidak terbatas pada keperawatan yang bersifat episodic (Efendi, 2009). WHO (World Healt Organization) tahun 1974 mendefinisikan komunitas sebagai suatu kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lain (Mubarak, 2009).

description

kom

Transcript of BAB II

27

BAB IITINJAUAN TEORI

A. KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Definisi Komunitas American Nurse Association (ANA) 2004, mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari populasi dengan mengintegrasikan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan kesehatan masyarakat. Praktik tersebut dilakukan secara komprehensif, umum (tidak terbatas pada kelompok tertentu), berkelanjutan, dan tidak terbatas pada keperawatan yang bersifat episodic (Efendi, 2009).WHO (World Healt Organization) tahun 1974 mendefinisikan komunitas sebagai suatu kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu dengan yang lain (Mubarak, 2009).Keperawatan kesehatan komunitas menurut american publik health association, 2004 yaitu sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan teori keperawatan profesional yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan pada keseluruhan komunitas (Efendi, 2005).

2. Tujuan Keperawatan Komunitas

Tujuan keperawatan komunitas adalah meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasai masalah secara optimal. Pelayanan keperawatan diberikan secara langsung kepada seluruh masyarakat dalam rentang sehat sakit dengan mempertimbangan seberapa jauh masalah kesehatan masyarakat dapat mempengaruhi individu, keluarga, kelompok, maupun masyarakat (Efendi, 2009)

3. Sasaran Keperawatan Komunitas

Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh komponen masyarakat yang terdiri atas individu, keluarga, dan kelompok beresiko tinggi termasuk kelompok atau penduduk didaerah kumuh, terisolasi, berkonflik dan daerah yang tidak terjangkau oleh pelayanan kesehata (Efendi, 2009).a) Individu

Sasaran prioritas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular (TBC, kusta, malaria, demam berdarah, diare, dan ispa atau pneumonia), dan penderita penyakit degenerative(Efendi, 2009)b) Keluarga

Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan (vulknerable group) atau resiko tinggi (high riskgroup) dengan prioritas sebagai berikut (Efendi, 2009 ) : Keluarga miskin yang belum pernah kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (puskesmas dan jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.

Keluarga miskin yang sudah memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan serta mempunyai masalah kesehatan terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan balita,kesehatan reproduksi, dan penyakit menular.

Keluarga yang tidak termasuk miskin dan mempunyai masalah kesehatan prioritas serta belum memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan.

c) Kelompok

Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik yang terkait maupun tidak terkait dalam suatu institusi (Efendi,2009) : Kelompok masyarakat khusus yang tidak terkait dalam suatu institusi seperti posyandu, kelompok balita, ibu hamil, usia lanjut, penderita penyakit tertentu, dan pekerja informal.

Kelompok masyarakat khusus yang terkait dalam suatu institusi seperti sekolah, pesantren, panti asuhan, pante werda, rutan dan lapas.

d) Masyarakat

Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang rentan atau mempunyai resiko tinggi terhadap timbulnya masalah kesehatan sebagai berikut (Efendi, 2009) Masyarakat disuatu wilayah (Rt, Rw, Kelurahan, Desa) yang mempunyai :

Jumlah bayi meninggallebih tinggi dibandingkan daerah lain

Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi dibandingkan daerah lain

Cakupan pelayan kesehatan lebih rendah dari daerah lain

Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare, demam berdarah dan lainnya).

Masyarakat di lokasi atau barak pengungsian akibat bencana atau akibat lainnya

Masyarakat di daerah dengan kondisi geografi sulit antara lain daerah terpencil dan perbatasan.

Masyarakat di daerah pemukiman baru dengan transportasi sulit seperti daerah transmigrasi. 4. Strategi Intervensi Keperawatan Komunitasa) Proses Kelompok (Group Process)Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari pengalaman sebelumnya, selain dari faktor pendidikan atau pengetahuan individu, media masa , intervensi, penyuluhan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dan sebagainya.Masalahkesehatan dilingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling sering mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penanganan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangganan yang bersifat individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah melakukan pendekatan pencegahan masalah kesehatan menggunakan proses kelompok (Mubarak, 2009). b) Pendidikan Kesehatan (Healt Promotion)Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana perubahan tersebut bukan sekedar proses transfer materi atau teori dari seseorang-keorang lain dan bukan pula seperangkat prosedur.Perubahantersebut terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok, atau masyarakat itu sendiri. Tujuan utama pendidikan kesehatan adalah agar seseorang mampu (Mubarak, 2009) : Menetapkan masalah dan kebutuhan mereka sendiri

Memahami apa yang dapat mereka lakukan terhadap masalah nya, dengan sumber daya yang ada pada mereka dan ditambah dengan dukungan dari luar.

Memutuskan kegiatan yang paling tepat guna , untuk meningkatkan taraf hidup sehat dan kesejahteraan masyarakat.c) Kerja Sama (Partnership) Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat jikatidak ditanggani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas.Kerjasama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas, melalui upaya ini berbagai persoalan didalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat (Mubarak, 2009).5. Prinsip keperawatan KomunitasKeperawatan kesehatan komunitas dibedakan dari spespialis keperawatan lainnya berdasarkan 8 prinsip yaitu (Efendi, 2009) :a. Klien atau unit keperawatan merupakan suatu populasi

Keperawatankomunitas memberikan asuhan kepada individu, keluarga, dan kelompok tetapi tanggung jawab tetap lebih dominan pada populasi keseluruhan.b. Tugas utama adalah meraih yang terbaik bagi sejumlah orang atau populasi keseluruhan

Perawat kesehatan komunitas mengidentifikasi kemungkinan menemukan individu yang kebutuhannya yang tidak sesuai dengan prioritas kesehatan yang menguntungkan bagi populasi keseluruhan.

c. Proses yang digunakan oleh keperawatan komunitas termasuk bekerja dengan klien sebagai mitra yang sejajar

Tindakan keperawatan kesehatan komunitas harus mengambarkan kesadaran mengenai kebutuhan yang komprehensif dari kesehatan dalam kemitraan dengan komunitas dan populasi meliputi perspekstif, prioritas dan nilai dari pupolasi dalam menginterpretasikan data dan kebijakan, memutuskan program, serta memilih strategi yang sesuia untuk dilaksanakan.

d. Pencegahan primer merupakan hal yang prioritas dalam memilih tindakan yang sesuai.Pencegahan primer meliputi promosi strategi kesehatan dan proteksi kesehatan.

e. Memilih strategi untuk menciptakan lingkungan sehat, kondisi sosial, dan ekonomi pada populasi yangberkembang merupakan fokus utama

Intervensi keperawatan kesehatan komunitas meliputi pendidikan, pengembangan masyarakat, perencanaan sosial, kebijakan pengembangan, serta enforcement. Intervensi tersebut akan berkembang ketika perawat bekerja dengan komunitas dan berakibat pada hukum, peraturan, kebijakan, dan prioritas dana. Advokasi pada komunitas untuk menciptakan kondisi sehat merupakan bagian penting dari praktik keperawatan kesehatan komunitas.f. Tanggung jawab mencakup keseluruhan populasi yang memerlukan intervensi atau pelayana spesifik

Beberapa faktor resiko tidak terdistribusi secara acak, subpopulasi spesifik kemungkinan lebih dapat dipantau perkembangan penyakitnya atau kecacatannya, atau kemungkinan sulit untuk mengakses pelayanan. Keperawatan kesehatan komunitas berfokus pada keseluruhan populasi dan tidak hanya pada masyarakat yang datang kepelayanan.g. Pengunaan sumber-sumber kesehatan yang optimal untuk mendapatakan perbaikan yang terbaik dari populasi merupakan kunci pokok dari kegiatan praktik.Perawat kesehatan komunitas harus terlibat dalam koordinasi dan organisasi tindakan dalam merespon isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan .perawat komunitas menggunakan dan memberikan informasi pada pembuat pembijakan berdasarkan bukti ilmiah yang berhubungan dari hasil akhir(outcome) aksi spesifik, program, atau kebijakan seperti keuntungan biaya atau efektivitas biaya dari strategi yang potensial. Perawat kesehatan komunitas harus selalu berkembang untuk mencari bukti ilmiah.h. Kolaborasi dengan berbagai jenis profesi, organisasi, dan perkumpulan merupakan cara paling efektip untuk mempromosikan dan melindungi kesehatan populasi Menciptakankondisi dimana komunitas selalu sehat merupakan suatu proses yang sangat komplek dan memerlukan sumber daya yang intensif. Perawat kesehatan komunitas diharapkan bekerja sama dengan berbagai disiplin ilmu dan profesi dalam upaya peningkatan kesehatan populasi. Identifikasiperawat kesehatan komunitas akan pentingnya tindakan legislatif serta keterlibatan kebijakan sosial dan kesehatan disemua tingkat. Kolaborasi ini kemungkinan terjadi dalam sistem pelayanan kesehatan dan pemerintah mengadopsi program promotif dan kebijakan yang perlu direvisi.Dalam Mubarak, 2009 mengatakan terdapat tiga prinsip dalam keperawatan komunitas yaitu ; Kemanfaatan : intervensi atau pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar besarnya bagi komunitas, artinya ada kesimbangan antara manfaat dan kerugian. Otonomi :keperawatan komunitas, masyarakat diberikan kebebasan untuk melakukan atau memilih alternatif terbaik yang disediakan. Keadilan :tindakan yang dilakukan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas.

6. Peran Perawat Komunitas

Peran perawat komunitas antara lain sebagai care giver, client advocate, counsellor, educator, collaborator, coordinator, change agent, consultant, dan interpersonal process (Mubarak, 2009).a. Pemberi Perawatan (Care Giver) Memberikan pelayanan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sesuia diagnosis masalah yang terjadi, mulai dari masalah yang bersifat sederhana, sampai masalah yang kompleks.

Memperhatikan individu dalam konteks sesuai kehidupan klien

Menggunakan proses keperawatan dalam mengidentifikasi diagnosis keperawatan, mulai dari masalah fisik sampai psikologis..b. Pembela Klien (Client Advocate) Bertanggung jawab untuk membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (informed consent) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya.

Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien. c. Konselor (Counsellor)Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial, untuk membangun hubungan interpersonal yang baik, dan untuk meningkatkan perkembangan seseorang di dalamnya diberikan dukungan emosional dan intelektual. Peran perawat di konseign ini mampu untuk:

mengidentifikasi perubahan pola interaksi terhadap keadaan sehat sakitnya

perubahan pola interaksi merupakan dasar dalam merencanakan metode untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya

memberikan konseling atau bimbingan penyuluhan kepada individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang lalu

Pemecahan masalah difokuskan pada masalah keperawatan

Mengubah perilaku hidup sehat (perubahan pola interaksi)d. Edukator (Educator)Peran ini dilakukan untuk membantu klien meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatannya, menyelesaikan gejala penyakit sesuai dengan kondisi setelah tindakan yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.

e. Kolaborator (Collaborator)Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara bekerja sama dengan tim kesehatan yang lain, baik perawat dengan dokter, perawatan dengan ahli gizi, perawata dengan ahli radiologi, dan lain sebagainya yang barkaitan mempercepat proses penyembuhan kien.f. Koordinator (Coordinator)Perawat diharapkan mampu untuk mengarahkan , merencanakan, dan mengorganisakan pelayanan dari semua anggota tim kesehatan, karena klien menerima pelayanan dari banyak profesi.g. Pembawa Peruubahan (Change Agent)Pembawa perubahan adalah sekelompok atau seseorang yang berinisiatif mengubah atau membantu orang lain membuat perubahan pada dirinya atau pada sistem. Perawat membantu klien untuk merencanakan, melaksanakan, dan menjaga perubahan seperti pengetahuan, keterampilan,, perasaan, dan perilaku yang dapat meningkatkan kesehatan masyarakat atau klien.h. Konsultan (Consultan)Perawat berperan sebagai tempat konsultasi bagi klien terhadap masalah yang dialami atau untuk mendiskusikan tindakan keperawatan yang tepat.B. PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. PENGKAJIANPengkajian adalah upaya pengumpulan data secara lengkap dan sistematis terhadapat masyarakat untuk dikaji dan dianalisis, sehingga masalah kesehatan yang dihadapi oLeh masyarakat, baik individu, keluarga atau kelompok yang menyangkut permasalahkan pada fisiologis, psikologis, sosial, ekonomis, maupun spiritual dapat ditentukan. Tahap pengkajian terdapat lima tahap kegiatan mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisa data, perumusan atau penentuan masalah kesehatan masyarakat, dan prioritas masalah (Mubarak, 20009). a. Pengumpulan Data Tujuan pengumpulan data untuk mendapatkan informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat di tentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah yang menyangkut aspek fisik, psikologis, sosial, ekonomi, dan spiritual serta faktor lingkungan yang mempengaruhinya (Mubarak, 20009). Data harus akurat sehingga dapat dilakukan analisis untuk pemecahan masalah. Pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah (Mubarak, 2009) : Data Inti.

Data lingkungan.

Pelayanan kesehatandan sosial.Ekonomi.Keamanan dan transfortasi.

Politik dan pemerintah.

Sistem komunikasi.

Pendidikan.

Rekreasi.

Jenis data b. Jenis Data Secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan objektif (Mubarak, 2009) Data subjektif : data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan oleh idndividu, keluarga, kelompok, dan komunitas, yang diungkapkan secara langsung melalui lisan. Data objektif : data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan, dan pengukuran.c. Sumber Data Data primer : data yang dikumpulkan oleh pengkaji yang dilakukan oleh mahasiswa atau perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok, dan komunitas bedasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.

Data sekunder : data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya data dari kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien, atau medical record(Mubarak, 2009).d. Cara Pemgumpulan Data Wawancara atau anamnesis : wawancara adalah kegiatan komunikasi timbale balik yang berbentuk Tanya jawab antara perawat dengan kilen, atau dengan masyarakat yang berkaitan dengan masalah kesehatan klien. Wawancara harus dilakukan dengan ramah, terbuka, menggunakan bahasa yang sederhana, dan mudah dipahami oleh klien atau keluarga klien. Hasil wawancara atau anamnesis kemudian dicatat dalam format proses keperawatan.

Pengamatan : pengamatan dalam keperawatan komunitas meliputi ; aspek fisik, psikologis, perilaku, dan sikap. Pengamatan dilakukan dengan menggunakan panca indra dan hasilnya dicatat dalam format proses keperawatan.

Pemeriksaan fisik : asuhan keperawatan keluarga adalah salah satu bentu asuhan keperawatan dalam komunitas. Pemeriksaan fisik dilakukan dalam menegakkan diagnosis keperawatan dilakukan dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi (Mubarak, 20009).InspeksiPemeriksaan fisik yang dilakukan dengan cara pengamatan pada bagian tubuh klien atau keluarga yang sakit.

PalpasiPemeriksaan fisik dengan cara meraba pada bagian tubuh yang mengalami gangguan.

PerkusiPemeriksaan fisik dengan cara mengetukkan jaru telunjuk atau alat hamer pada bagian tubuh yang diperiksa

AuskultasiPemeriksaan fisik dengan cara mendengarkan bunyi bagian tubuh tertentu. Perawat komunitas umumnya menggunakan stetoskop sebagai alat bantu untuk mendengarkan denyut jantung, bising usus, dan suara paru klien.

e. Pengolahan data

1) Klasifikasi data atau kategorisasi data :

Berdasarkan karakteristik demografi Bedasarkan karakteristik geografi Berdasarkan karakteristik sosial ekonomi Berdasarkan sumber dan pelayan kesehatan2) Perhitungan persentase cakupan dengan menggunakan telly3) Tabulasi data4) Interpretasi dataf. Analisa DataAnalisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki, sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan analisis data antara lain (Mubarak, 2009) :

Menetapkan kebutuhan komunitas

Menetapkan kekuatan

Mengidentifikasi pola respon komunitas

Mengidentifikasi kencedrungan penggunaan pelayanan kesehatang. Perumusan Masalah Kesehatan Berdasarkan analisis data yang diperoleh maka dapat diketahui masalahkesehatn dan keperwatan yang di hadapi oleh masyarakat yang selanjutnya dapat dilakukan intervensi.Masalah yang telah dirumuskan tidak mungkin diatasi sekaligus.Perawat komunitas harus membuat prioritas masalah (Mubarak, 2009).h. Prioritas Masalah Kriteria penentuan masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan diantaranya adalah (Mubarak, 2009) :

Perhatian masyarakat

Prevalensi kejadian

Berat ringannya masalah

Kemungkinan masahlah untuk diatasi

Tersedianya sumber daya masyarakat

Aspek politis Prioritas masalah juga dapat ditentukan berdasarkan Hierarki kebutuhan. Menurut Abraham H. Maslow prioritas masalah dimulai dari :

Keadaan yang mengancam kehidupan

Keadaan yang mengancam kesehatan

Persepsi masyarakat tentang kesehatan keperawatan.

1) Core / inti komunitas

a) HistoryData ini dikaji melalui wawancara kepada tokoh formal dan informal dikomunitas dan studi dokumentasi sejarah komunitas tersebut. Uraikan data umum mengenai lokasi daerah binaan (yang dijadikanpraktek keperawatan komunitas) luas wilayah,iklim, tipe komunitas (masyarakat rural atau urban), keadaan demografi, struktur politik, distribusi kekuatan komunitas, dan pola perubahan komunitas.b) Demographic

Mengkaji jumlah komunitas berdasarkan usia, jenis kelamin, status perkawinan, ras atau suku, bahasa, tingkat pendapatan, pendidikan, pekerjaan, agama, dan komposisi keluarga.c) Ethnicity Mengkaji mengenai bahasa yang digunakan oleh masyaraka, keluarga, atau individu, serta pola perilaku yang terjadi didalam masyarakat, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapatkan oleh anggota masyarakat berdasarkan kebudayaan yang dimilikinya.

d) Vital StatisticJabarkan atau uraikan data mengenai angka kematian kasar atau CDR, penyebab kematian, angka pertambahan anggota, dan angka kelahiran.e) Values and BeliefsMengkaji nilai-nilai yang ada dimasyarakat dimana masyarakat mengenal apa yang dianggap baik dan dianggap buruk dan mengkaji kepercayaan yang dianut dalam masyarakat seperti agama. 2) Subsistema) Lingkunganfisik

Pemukiman (Mubarak, 2009)1.LuasbangunanJabarkanberapaluasnya

2.BentukbangunanRumah, petak, asrama, pavilion

3.JenisBangunanPermanen, semipermanen, nonpermanen

4.AtaprumahGenting, sengwelit, ijuk, kayu, asbes

5.DindingTembok, kayu, bamboo, ataulainnyasebutkan

6.LantaiSemen, tegel, keramik, tanah, kayuataulainnya, sebutkan!

7.VentilasiKurangataulebihdari 15-20% dariluaslantai

8.PencahayaanKurangataucukupbaik

9.PeneranganKurangataucukupbaik

10.KebersihanKurangataucukupbaik

11.PengaturanruangandanperabotKurangataucukupbaik

12.KelengkapanalatrumahtanggaKurangataucukupbaik

Sanitasi

Bagaimanacarapenyediaan air bersih, termasukfasilitasmandi, cuci, dankakus (MCK).

Bagaimanapenyediaan air minummasyarakat, berasaldari air hujan, sumur, dan PDAM.

Bagaimanapengelolaanjamban, meliputi: jenis, jumlah, danberapajarakjambandarisumber air.

Bagaimansaranapembuangan air limbah (SPAL), tersediaatautidak, memenuhisyaratkesehatanatautidak, danapakah air limbah yang dibuangmencemarilingkungansekitarnya.

Bagaimanapengelolaansampahmasyarakat, meliputi: saranapembuangan, carapengelolaannya (dibakar, ditimbun, ataucaralainnya, sebutkan).

Apakahterdapatpolusiudara, air, tanah, atausuara/ kebisingan.

Sumberpolusi: apakahadapabrik, rumahtetangga, industry lainnya, sebutkan (Mubarak, 2009) Fasilitas- fasilitas yang lain

Apakahmempunyailahanuntukpeternakan, pertanian, perikanandan lain- lain.

Apakahmempunyaipekarangan, jikamempunyaiapakahpekarangantersebutdimanfaatkanatautidak, jikadimanfaatkan, dimanfaatkanuntukapa?

Apakahmasyarakatmempunyaisaranaolahraga?

Apakahadasaranataman, lapanganuntukbermainbagianak- anakdananggotamasyarakat?

Apakahdalammasyarakatmempunyairuangpertemuan (balairt/ rw) ataukelurahan?

Saranahiburanapa yang tersediadidalamkomunitas? Jabarkan!

Apakahdalamkomunitasmempunyaisaranaibadah?

Bagaimanadenganbatas- bataswilayah: sebelahutara, barat, timur, danselatan.

Kondisigeografisdalamkomunitas (Mubarak, 2009).b) Pelayanankesehatandansocial PelayanankesehatanDikajisaranakesehatan yang ada, sumberdaya yang dimiliki (tenagakesehatandankader), bagaimanadenganjumlahkunjungan yang ada, serta system rujukannya.Fasilitassosial (Pasar, took, swalayan): lokasiapamudahdijangkau, system kepemilikannyabagaimanadanapakahbarang yang disediakanlengkap (Mubarak, 2009).c) EkonomiBagaimanadenganjenispekerjaan yang adadalamkomunitas: apakahsangatheterogenatau homogeny, berapajumlahpenghasilan rata- rata tiapbulan, jumlahpengeluaranrata- rata tiapbulandanapakahadapekerjaandibawahumurjikaadaberapajumlahnya (presentasenya), iburumahtanggajugabekerjadanusialanjutjugamasihbekerja (Mubarak, 2009).d) KeamanandanTransportasi KeamananBagaimana system keamananlingkungan yang ada, upayapenanggulangankebakaran yang tersedia, penanggulanganbencanaapakahpernahdilatihataubelum, danjikakomunitasdekatdenganperusahaanupayaapa yang dilakukandalammenanggulangiadanyapolusi (baikmelaluiudara, air, maupuntanah) (Mubarak, 2009). Transportasi Bagaimanadengansaranatransportasi. Kondisijalan yang tersediaterbuatdaritanah, pedel (Makadam), betonatauaspal. Jenistransportasi yang dimilikimisalnyasepedapancal, motor ataurodaempat. Saranatransportasi yang ada, apakahadakendaraanumumatautidak, jikatidakbagaimanadengantransportasi yang digunakantiaphariolehkomunitas (Mubarak, 2009).e) PolitikdanPemerintahan Sistempengorganisasian Strukturorganisasi Kelompokorganisasidalamkomunitas Peransertakelompokorganisasidalamkesehatan (Mubarak, 2009)f) SistemKomunikasi Saranaumumkomunikasi yang telahtersediadikomunitas: teleponumum, warteldan lain- lain. Jenisalatkomunikasi yang digunakandalamkomunitas. Cara penyebaraninformasi yang umumdigunakandalamkomunitas: menggunakan model tradisional (pemberitahuanlangsungdaripintukepintu), menggunakansuratpemberitahuanataupengerassuara yang tersedia (Mubarak, 2009).g) Education Tingkat pendidikankomunitas, homogeny, heterogendantingkatpendidikanmayoritasdalamkomunitas. Fasilitaspendidikan yang tersedia (formal ataunonformal), meliputi: Jenispendidikan yang diadakandikomunitas Sumberdayamanusia, tenaga yang tersedia Jenisbahasa yang digunakandalamkomunitas (bahasa Indonesia, jawaatau yang lainnya) (Mubarak, 2009).

h) RekreasiKebiasaanrekreasi yang adadalamkomunitas ,adakahkebiasaanrekreasirutinitas yang dilakukanseperti: ziarahwaliSongo, kekebunBinatang Surabaya atau yang lain.Fasilitastempatrekreasi yang tersedia.Adakahfasilitasrekreasidalamsuatukomunitastersebut (Mubarak, 2009).C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan baik yang actual maupun pontensial.Masalah aktual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengkajian, sedangkan masalah potensial adalah masalah yang mungkin timbul kemudian.Diagnosa keperawatan adalah suatu pernyataan yang jelas, padat, dan pasti tentang status dan masalah kesehatan klien yang dapat diatasi dengan tindakan keperatan.Diagnosa keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang ditemukan. Diagnosa keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat, baik yang nyata (actual) maupun yang mungkin terjadi (potensial) (Mubarak, 2009).D. RENCANA KEPERAWATANRencana keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan terpenuhinya kebutuhan klien.Perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat disusun berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusun harus mencakup elemen-elemen berikut ini (Mubarak, 2009) :Perumusan tujuan asuhan keperawatan komunitas harus memenuhi kriteria sebagai berikut :1. Berfokus pada masyarakat 2. Jelas dan singkat3. Dapat diukur dan diobservasi4. Realistis 5. Ada target waktu6. Melibatkan peran serta masyarakat Pencapaian tujuan asuhan keperawatan komunitas dengan menggunakan formulasi kriteria hasil yang mencakup (Mubarak, 2009) :

S = subjek

P =predikat

K.1 = kondisi

K.2 = Kriteria Dalam perumusan tujuan juga dibuat hal-hal berikut ini (Mubarak, 2009) :Dibuat berdasarkan goal = sasaran dibagi hasil akhir yang diharapkan

Perilaku yang diharapka berubah S : specific M : measurable atau dapat diukur A : attainable atau dapat dicapai R : relevant/realistic atau sesuai T : time bound atau waktu tertentu S : sustainable atau berkelanjutanE. IMPLEMENTASIImplementasi merupakan tahap realisasi dari rencanaasuhan keperawatan yang telah disusun. Perawat kesehatan masyarakat dalam implementasi asuhan keperawatan komunitas harus bekerja sama dengan anggota tim kesehatan lainnya, dalam hal ini melibatkan pihak puskesmas, bidan, dan anggota masyarakat. Prinsip yang umum digunakan dalam implementasi pada keperawatan komunitas adalah inovatif, integrasi, rasional, mampu dan mandiri, serta ugem (yakin atau percaya pada kemampuannya) (Mubarak,2009). 1. Inovatif : perawata kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu menyesuaikan diri dengan perkembang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta berdasarkan iman dan taqwa (IMTAQ).2. Integrasi : perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerja sama dengan sesama profesi, tim kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan asa kemitraan.3. Rasional : perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus menggunakan pengetahuan secara rasional, deni tercapainya rencana program yang telah disusun. 4. Mampu dan mandiri : perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompeten di bidangnya.5. Ugem : perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannnya dan bertindak dengan sifat optimis bahwa asuhan keperawatan yang diberikan akan tercapai. Focus implementasi asuhan keperawatan komunitas adalah program kesehatan komunitas dengan stategi community organization dan parthnerships in community (model for nursing parthnerships)(Mubarak, 2009).F. EVALUASI

Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.Keberhasilanproses dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut.Keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan menbandingan antara tingkat kemandirian masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut (Mubarak, 2009) ;1. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah ditetapkan.2. Menilai efektifitas proses keperawatan, mulai dari tahap pengkajian sampai dengan pelaksanaan.3. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya apabila masalah belum teratasi.5

T = S + P + K.1 + K.2