BAB II
-
Upload
muhammad-rifki -
Category
Documents
-
view
177 -
download
2
Transcript of BAB II
13
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem
Konsep dasar sistem pertama kali dikemukakan oleh Ludwig Von
Bertalanffy dan William Ross Ashby pada tahun 1940-an. Konsep ini pada
awalnya dikaji berdasarkan filosofi ilmu pengetahuan yang meliputi ilmu teknik,
fisika dan biologi. Pada perkembangan berikutnya, kemudian mencakup geografi,
sosiologi, teori organisasi, manajemen dan ekonomi. Saat ini, kajian tersebut
disebut juga teori sistem.
Secara umum, teori sistem menjelaskan tentang hubungan yang
terorganisir dan saling ketergantungan atau saling berinteraksi suatu kumpulan
aktifitas atau bagian yan membentuk sebuah kesatuan (Jayaputra dan Subiyakto,
2006).
1.1.1 Definisi Sistem
Menurut Jayaputra dan Subiyakto (2006), Sistem didefinisikan dengan dua
pendekatan yaitu penekanan pada prosedur dan penekanan pada komponen.
Prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang
menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakannya, kapan
dikerjakannya dan bagaimana mengerjakannya.
Definisi lain dari prosedur ini jika kita hubungkan dengan pemanfaatannya
dalam dunia bisnis menjadi suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis),
biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang
diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi
12
14
bisnis yang terjadi. Jadi definisi sistem yang lebih menekankan pada prosedur
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan
suatu sasaran tertentu.
Definisi lain dari sistem berdasarkan penekanan komponennya adalah
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi mencapai suatu tujuan tertentu.
Dari penjelasan diatas, maka dapat didefinisikan sistem sebagai sebuah kesatuan
dari bagian atau komponen yang saling berhubungan dalam prosedur kerja
tertentu untuk mencapai tujuan dalam mengolah masukan untuk menghasilkan
keluaran.
1.1.2 Karakeristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau ciri-ciri tertentu. Pengetahuan
tentang karakteristik-karakteristik ini membantu pemahaman tentang sistem itu
sendiri. Menurut Jogiyanto (2005), suatu sistem mempunyai karakteristik atau
ciri-ciri tertentu, yaitu sebagai berikut :
1. Suatu sistem mempunyai komponen-komponen sistem (components) atau
subsistem-subsistem.
2. Suatu sistem mempunyai batas sistem (boundary).
3. Suatu sistem mempunyai lingkungan luar (environment).
4. Suatu sistem mempunyai penghubung (interface).
5. Suatu sistem mempunyai tujuan (goal).
14
15
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem (Jogiyanto, 2005)
1.1. Konsep Dasar Sistem Penunjang Keputusan (SPK)
Pada awal tahun 1970-an, Scott Morton pertama kali mengartikulasikan
konsep penting DSS (Decision Support System). Ia mendefinisikan DSS sebagai
“sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu para pengambil
keputusan dengan menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan
masalah-masalah tidak terstruktur”. DSS adalah sistem berbasis komputer bagi
para pengambil keputusan manajemen yang menangani masalah-masalah yang
tidak terstruktur (Turban et al. 2005).
1.1.1. Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan terdiri dari (Turban et al. 2005):
a. Masalah
Masalah merupakan suatu kondisi yang berpotensi menimbulkan kerugian-
kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa. Tindakan
memberi respons terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau
memanfaatkan peluang keuntungannya disebut pemecahan masalah.
15
16
Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang
dihabiskan, tetapi pada konsekuensinya, yaitu apakah pemecahan masalah
tersebut bisa menekan sebanyak mungkin kemungkinan kerugian atau
memperoleh sebesar mungkin kemungkinan keuntungan.
b. Keputusan
Keputusan merupakan kegiatan memilih suatu strategi atau tindakan dalam
pemecahan masalah tersebut.
1.1.2. Dalil Terkait dengan Pengambilan Keputusan
Dalil Al-Qur’an yang terkait dengan pengambilan keputusan adalah:
32. berkata Dia (Balqis): "Hai Para pembesar berilah aku pertimbangan
dalam urusanku (ini) aku tidak pernah memutuskan sesuatu persoalan sebelum
kamu berada dalam majelis(ku)."
33. mereka menjawab: "Kita adalah orang-orang yang memiliki kekuatan dan
(juga) memiliki keberanian yang sangat (dalam peperangan), dan keputusan
berada ditanganmu: Maka pertimbangkanlah apa yang akan kamu perintahkan".
(QS. An-Naml: 32-33).
1.1.3. Kandungan Surah An-Naml 32-33
16
17
Makna Surah An-Naml 32-33 adalah bahwa Allah memberikan
penghargaan yang setinggi-tingginya walaupun bukan seorang muslim. Kita tahu
betul dan paham benar bahwa syarat seorang pemimpin dalam Islam harus
seorang Muslim dan berjenis kelamin laki-laki, namun dalam konteks pada
konsistensi terhadap menegakkan prinsip syura, Allah swt menghargai sikap
seorang pemimpin wanita musyrik yang menjunjung tinggi prinsip syura dan
konsisten dalam menegakkannya.
2.2.4 Hadist Terkait Pengambilan Keputusan
Dalil Al-Qur’an yang terkait dengan pengambilan keputusan adalah:
رسول سبط طالب ابي بن علي بن الحسن محمد ابي عن
حفظت قال عنهما الڷه رضي وريحانته وسلم عليه الڷه صل الڷه
" مااليريبك " إل مايريبك دع وسلم عليه الڷه صل الڷه رسول من
صحيح : حسن حديث وقال الترمذي رواه
Dari Abu Muhammad, Al Hasan bin ‘Ali bin Abu Thalib, cucu Rasululloh
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan kesayangan beliau radhiallahu ‘anhuma telah
berkata : “Aku telah menghafal (sabda) dari Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam: “Tinggalkanlah apa-apa yang meragukan kamu, bergantilah kepada apa
yang tidak meragukan kamu”. (HR. Tirmidzi no: 2520 dan An-Nasa-i no: 5711)
1.1.4. Definisi Sistem Penunjang Keputusan (SPK)
Sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil
keputusan manajerial dalam situasi keputusan semi terstruktur. SPK dimaksudkan
17
18
menjadi alat bantu bagi para pengambil keputusan untuk memperluas kapabilitas
mereka, namun tidak untuk menggantikan penilaian mereka. DSS ditujukan untuk
keputusan-keputusan yang memerlukan penilaian atau pada keputusan-keputusan
yang sama sekali tidak didukung oleh algoritma (Turban et al. 2005).
Menurut Alter (2002), SPK merupakan sistem informasi interaktif yang
menyediakan informasi, pemodelan, dan memanipulasi data. Sistem itu digunakan
untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktural dan
situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorang pun tahu sacara pasti bagaimana
keputusan seharusnya dibuat (Kusrini, 2007).
1.1.5. Karakteristik dan Kapabilitas Sistem Pendukung Keputusan
Ada 14 karakteristik dan kapabilitas SPK, yaitu (Kusrini, 2007):
1. Dukungan untuk pengambil keputusan, terutama pada situasi semiterstruktur
dan tak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan informasi
terkomputerisasi. Masalah-masalah tersebut tidak dapat dipecahkan (atau
tidak dapat dipecahkan dengan konvinien) oleh sistem komputer lain atau
oleh metode atau alat kuantitatif standar.
2. Dukungan untuk semua level manajerial, dari eksekutif puncak sampai
manajer lini.
3. Dukungan untuk individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstruktur
sering memerlukan keterlibatan individu dari departemen dan tingkat
organisasional yang berbeda atau bahkan dari organisasi yang lain. DSS
mendukung tim virtual melalui alat-alat web kolaboratif.
18
19
4. Dukungan untuk keputusan independen dan atau sekuensial keputusan dapat
dibuat satu kali, beberapa kali atau berulang (dalam interval yang sama).
5. Dukungan di semua fase proses pengambilan keputusan: intelejensi, desain,
pilihan dan implementasi.
6. Dukungan di berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.
7. Adaptivitas sepanjang waktu. Pengambil keputusan seharusnya reaktif, dapat
menghadapi perubahan kondisi secara cepat, dan mampu mengadaptasikan
DSS untuk memenuhi perubahan tersebut. DSS bersifat fleksibel dan karena
itu pengguna dapat menambahkan, menghapus, menggabungkan, mengubah,
atau menyusun kembali elemen-elemen dasar. DSS juga fleksibel dalam hal
dapat dimodifikasi untuk memecahkan masalah lain yang sejenisnya.
8. Pengguna merasa seperti dirumah. Ramah pengguna, kapabilitas grafis yang
sangat kuat dan antarmuka manusia-mesin interaktif dengan satu bahasa
alami dapat sangat meningkatkan keefektifan DSS. Kebanyakan aplikasi DSS
yang baru menggunakan antarmuka berbasis-web .
9. Peningkatan terhadap keefektifan pengambilan keputusan (akurasi, timeliness
dan kualitas) ketimbang pada efisiennya (biaya pengambilan keputusan).
Ketika DSS disebarkan, pengambilan keputusan sering membutuhkan waktu
lebih lama, namun keputusannya lebih baik.
10. Kontrol penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses
pengambilan keputusan dalam memecahkan suatu masalah. DSS secara
khusus menekankan untuk mendukung pengambilan keputusan, bukannya
menggantikan.
19
20
11. Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi sendiri sistem
sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dengan bantuan ahli
sistem informasi. Perangkat lunak OLAP dalam kaitannya dengan data
warehouse membolehkan pengguna untuk membangun DSS yang cukup
besar dan kompleks.
12. Biasanya model-model digunakan untuk menganalisis situasi pengambilan
keputusan. Kapabilitas pemodelan memungkinkan eksperimen dengan
berbagai strategi yang berbeda di bawah konfigurasi yang berbeda.
Sebenarnya, model-model membuat suatu DSS berbeda dari kebanyakan MIS
(Management Information System).
13. Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe, mulai dari
sistem informasi geografis sampai sistem berorientasi objek.
14. Dapat dilakukan sebagai alat stand alone yang digunakan oleh seorang
pengambil keputusan pada satu lokasi atau didistribusikan di satu organisasi
keseluruhan dan di beberapa organisasi sepanjang rantai persediaan. Dapat
diintegrasikan dengan DSS lain dan atau aplikasi lain, dan dapat
didistribusikan secara internal dan eksternal dengan manggunakan networking
dan teknologi web .
2.2.7 Tujuan Sistem Pendukung Keputusan
Tujuan dari SPK menurut McLeod (2004), adalah :
1. Membantu pengambil keputusan dalam membuat keputusan untuk
memecahkan masalah semi terstruktur.
20
21
2. Mendukung penilaian seorang pengambil keputusan bukan menggantikan
keputusan yang akan diambil oleh pengambil keputusan.
3. Meningkatkan efektifitas dari suatu keputusan, bukan dari sisi efisiensi.
2.2.8 Arsitektur Sistem Penunjang Keputusan
Arsitektur sistem penunjang keputusan terdiri dari 4 subsistem menurut
Kusrini (2007), yaitu:
1. Subsistem Manajemen Data
Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi data yang
relevan untuk suatu situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut
sistem manajemen database (DBMS / Data Base Management Sistem).
Subsistem manajemen data bisa diinterkoneksikan dengan data warehouse
perusahaan, suatu repositori untuk data perusahaan yang relevan dengan
pengambilan keputusan.
2. Subsistem Manajemen Model
Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan,
statistik, ilmu manajemen, atau model kkuantitatif lain yang memberikan
kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Bahasa-
bahasa pemodelan untuk membangun model-model kustom juga dimasukkan.
Perangkat lunak itu sering disebut sistem manajemen basis model (MBMS).
Komponen tersebut bisa dikoneksikan ke penyimpanan korporat atau
eksternal yang ada pada model.
3. Subsistem Antarmuka Pengguna
21
22
Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan sistem pendukung
keputusan melalui subsistem tersebut. Pengguna adalah bagian yang
dipertimbangkan dari sistem. Para peneliti menegaskan bahwa beberapa
kontribusi unik dari sistem pendukung keputusan berasal dari interaksi yang
intensif antara komputer dan pembuat keputusan.
4. Subsistem Manajemen berbasis pengetahuan
Subsistem tersebut mendukung semua subsistem lain atau bertindak langsung
sebagai suatu komponen independen dan bersifat opsional. Selain
memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan si pengambil
keputusan, subsistem tersebut bisa diinterkoneksikan dengan repositori
pengetahuan perusahaan (bagian dari sistem manajemen pengetahuan), yang
kadang-kadang disebut basis pengetahuan organisasional.
Berdasarkan definisi, sistem pendukung keputusan yang mencakup tiga
komponen utama, yaitu: DBMS (Data Base Management Sistem), MBMS (Sistem
Manajemen Basis Model), dan antarmuka pengguna. Komponen-komponen
tersebut membentuk sistem aplikasi sistem pendukung keputusan yang bisa
dikoneksikan ke intranet perusahaan, ekstranet atau internet. Arsitektur dari sistem
pendukung keputusan ditunjukkan dalam gambar dibawah ini.
22
23
Gambar 2.5 Arsitektur DSS (Kusrini, 2007)
2.2.9 Keuntungan Sistem Penunjang Keputusan
Sistem pendukung keputusan (SPK) dapat memberikan beberapa manfaat
atau keuntungan bagi pemakainya (Daihani, 2001), keuntungan yang dimaksud
adalah:
1. Sistem pendukung keputusan dapat memperluas kemampuan pengambil
keputusan dalam memproses data atau informasi bagi pemakainya.
2. Sistem pendukung keputusan membantu pengambil keputusan dalam hal
penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah, terutama
berbagai masalah yang sangat kompleks dan tidak terstruktur.
3. Sistem pendukung keputusan dapat menghasilkan solusi dengan lebih cepat
serta hasilnya dapat diandalkan.
23
24
4. Sistem pendukung keputusan dapat menjadi stimulan bagi pengambil
keputusan dalam memahami permasalahannya, karena sistem pendukung
keputusan mampu menyajikan berbagai alternatif.
5. Sistem pendukung keputusan dapat menyediakan bukti tambahan untuk
memberikan pembenaran sehingga dapat memperkuat posisi pengambil
keputusan.
2.2.10 Keterbatasan Sistem Penunjang Keputusan
Disamping memiliki berbagai keuntungan dan manfaat, sistem pendukung
keputusan juga memiliki beberapa keterbatasan (Daihani, 2001), diantaranya:
1. Ada beberapa kemampuan manajemen dan bakat manusia yang tidak dapat
dimodelkan, sehinga model yang ada dalam sistem tidak mencerminkan
persoalan yang sebenarnya.
2. Kemampuan suatu sistem pendukung keputusan terbatas pada
pembendaharaan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan dasar serta
model dasar).
3. Proses-proses yang dilakukan oleh sistem pendukung keputusan biasanya
tergantung juga pada kemampuan perangkat lunak (software) yang
digunakannya.
4. Sistem pendukung keputusan tidak memiliki kemampuan intuisi seperti yang
dimiliki oleh manusia, karena walau bagaimana pun canggihnya suatu sistem
pendukung keputusan hanyalah suatu kumpulan perangkat keras (hardware),
perangkat lunak (software) dan sistem operasi yang tidak dilengkapi dengan
kemampuan berpikir.
24
25
1.2. Pengertian Dana
Pengertian dana menurut kamus keuangan adalah Uang tunai dan atau
aktiva lain yang segera dapat diuangkan yang tersedia atau disisihkan untuk
maksud tertentu.
Menurut Ardiyos (2000), dalam bukunya “Kamus Besar Akuntansi”
mendefinisikan sebagai berikut:
“Pada umumnya dana berarti uang, surat berharga serta harta lainya yang sengaja
disisihkan bagi suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan”.
Jenis-jenis Dana terdiri atas:
1. Dana Umum (General Fund)
Yaitu dana untuk mempertanggungjawabkan sumber-sumber yang tidak
dipertanggungjawabkan dalam dana lain.
2. Dana Pendapatan Khusus (Special Revenue Fund)
Yaitu dana untuk mempertanggungjawabkan penerimaan sumber-sumber
tertentu (selain yang dipertanggungjawabkan dalam dana trust belanja dan
proyek modal) yang ditujukan untuk aktivitas tertentu.
3. Dana Proyek Modal (Capital Project Fund)
Yaitu dana untuk mempertanggungjawabkan sumber-sumber yang digunakan
untuk tujuan perolehan atau pembangunan fasilitas modal (selain yang
dipertanggungjawabkan melalui dana kepemilikkan dan dana trust).
4. Dana Pelunasan Utang (Debt Service Fund)
Yaitu dana untuk mempertanggungjawabkan pengakumulasian sumber-sumber
untuk membayar pokok dan bunga utang jangka panjang umum.
25
26
5. Dana Perusahaan (Entrerprise Fund)
Yaitu dana untuk mempertanggungjawabkan aktivitas bisnis (komersial) yang
dilakukan oleh pemerintah.
6. Dana Layanan Internal (Internal Service Fund)
Yaitu dana untuk mempertanggungjawabkan barang dan jasa yang disediakan
oleh suatu unit pemerintah kepada unit pemerintah itu sendiri atau kepada unit
pemerintah lain.
7. Dana Trust (Trust Fund)
Yaitu dana untuk mempertanggungjawabkan aktiva milik pihak lain yang
dikelola oleh pemerintah sebagai pihak yang dipercaya atau trustee.
8. Dana Trust Belanja (Expendable Trust Fund)
Yaitu dana untuk mempertanggungjawabkan sumber keuangan yang diterima
dari unit pemerintahaan lain, organisasi, dan perseorangan yang dapat
dibelanjakan sesuai dengan trust agreement atau aturan dari pemberi (donor).
9. Dana Trust Non Belanja (Non Expendable Trust Fund)
Yaitu dana untuk mempertanggungjawabkan yang diterima suatu unit
pemerintah yang tidak bersifat belanja sesuai dengan trust agreement atau
aturan dari pemberi (donor).
10. Dana Trust Pensiun (Pension Trust Fund)
Yaitu dana untuk mempertanggungjawabkan penerimaan dan pembayaran dari
pemerintah, karyawan, atau pihak lain untuk tujuan dana pensiun, penggunaan
26
27
sumber-sumber dana yang diterima, dan perhitungan serta pembayaran kepada
para pensiun.
11. Dana Peragenan (Agency Fund)
Yaitu dana untuk mempertanggungjawabkan aktiva milik pihak-pihak lain yang
dikelola oleh pemerintah yang bertindak sebagai agen.
2.4 Investor
Pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan
yang melakukan emisi disebut investor. Investor pada umumnya bisa digolongkan
menjadi dua, yaitu (Soemitra, 2009):
1. Investor individual (individual/retail investors) Investor individual terdiri dari
individu-individu yang melakukan aktivitas investasi.
2. Investor institusional (institutional investors) Investor institusional biasanya
terdiri dari perusahaanperusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana (bank dan
lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi.
2.5 Reksa Dana
Reksa Dana mulai dikenal pertama kali di Belgia pada tahun 1822, yang
berbentuk Reksa Dana tertutp (closed end fund). Reksa Dana tersebut diciptakan
untuk para investor kaya yang ingin berpartisipasi dalam portofolio utang-utang
pemerintah yang memliki keuntungan tinggi.
Reksa Dana merupakan suatu bentuk pemberian jasa yang diodirikan
untuk membantu investor yang ingin berpartisipasi dalam pasar modal tanpa
adanya keterlibatan secara langsung dalam prosedur, administrasi, dan analisis
dalam sebuah pasar modal (Widjaja dan Ramaniya, 2006).
27
28
Reksa Dana merupakan unsur penting dalam pasar modal. Dapat
dikatakan bahwa Reksa Dana adalah tiang strategi pasar modal di Indonesia.
Diketahui demikian, karena Reksa Dana merupakan wadah untuk menghimpun
dana masyarakat pemodal yang dapat mengurangi peranan modal asing (fund
manager asing).
Secara umum, Reksa Dana dapat diartikan sebagai suatu wadah yang
digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya
diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Dalam pengertian
ini terkandung tiga unsur penting. Pertama, adanya dana dari investor. Kedua,
dana tersebut diinvestasikan dalam portofolio Efek. Ketiga, dana tersebut dikelola
oleh Manajer Investasi. Dana yang dikelola oleh Manajer Investasi tersebut
merupakan milik bersama dari para pemodal, dan Manajer Investasi adalah pihak
yang dipercayakan untuk mengelola atau menginvestasikan dana tersebut dalam
Reksa Dana.
2.5.1 Alternatif Alokasi Investasi Reksa Dana
Reksa Dana mempunyai beberapa alternatif investasi, diantaranya adalah
sebagai berikut (Widjaja dan Ramaniya, 2006):
1. Reksa Dana Pasar Uang (Money Market)
Reksa Dana ini melakukan pilihan investasi pada jenis instrumen pasar uang
dengan masa jatuh tempo kurang dari satu tahun. Bentuk instrumen investasinya
antara lain adalah Time Deposit (Deposito Berjangka), Certificate of Deposit
(Sertifikat Deposito), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar
Uang (SBPU). Daya tarik instrumen investasi di pasar uang ini adalah karena
28
29
sifatnya sangat likuid serta mempunyai tingkat resiko lebih rendah dibandingkan
dengan jenis instrumen investasi lainnya.
2. Reksa Dana Obligasi
Reksa Dana ini mempunyai jenis portofolio investasi dalam Efek yang
berbentuk surat utang, seperti obligasi dengan komposisi jumlah minimal
sebanyak 80% dari total asetnya. Jenis Reksa Dana ini mengandalkan
penghasilannya dari tingkat suku bunga (kupon) yang sifatnya stabil dari
instrumen obliagsi tersebut.
Intrumen pendapatan tetap, seperti obligasi tingkat suku bunga (kupon)
yang relatif menarik dibandingkan investasi pada deposito. Instrumen obligasi
yang paling banyak diminati oleh Manajer Investasi adalah jenis Surat Utang
Negara (Government Bond) yang diterbitkan oleh pemerintah (Indonesia).
Selain membeli obliagsi pemerintah, Manajer Investasi juga membeli
obligasi korporasi yang mempunyai kupon (suku bunga) yang bagus. Di samping
itu, harag obligasi korporasi yang dipilih adalah yang memiliki rating (peringkat)
bagus. Reksa Dana yang portofolio investasinya difokuskan pada obliagsi disebut
dengan Reksa Dana Fixed Income atau pendapatan tetap.
3. Reksa Dana Saham
Reksa Dana saham adalah Reksa Dana portofolio investasinya pada
instrumen berbentuk saham (equity) dengan jumlah sekurang-kurangnya 80% dari
total aset investasi. Manajer Investasi yang melakukan pemebelian pada instrumen
saham ini biasanya selalu melakukan seleksi pada saham blue chip (saham
unggulan) dan pada jenis saham yang likuid. Agar sifat investasi Reksa Dana
29
30
lebih konservatif, maka pemilihan saham dilakukan dengan analisis pertimbangan
investasi yang sangat ketat dan penuh kehati-hatian.
4. Reksa Dana Campuran
Reksa Dana ini mengalokasikan dana investasinya dalam bentuk portofolio
investasi yang bervariasi. Instrumen investasi Reksa Dana campuran dapar
berbentuk saham dan dikombinasikan dengan instrumen obligasi. Kombinasi
portofolio Reksa Dana campuran dapat berbeda dengan aturan baku sebelumnya
dan bsia juga sangat bervariasi.
2.6 Reksa Dana Syariah
Reksa dana syariah adalah reksa dana yang beroperasi menurut ketentuan
dan prinsip syariah islam, baik dalma bentuk akad antara pemilik harta deengan
manajer investasi sebagai pengguna investasi. Dengan demikian, reksa dana
syariah adalah reksa dana yang pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu
kepada syariah Islam. Reksa dana syariah tidak akan menginvestasikan dananya
pada obligasi dari perusahaan yang pengelolaannya atau produknya bertentangan
dengan syariat Islam misalnya pabrik minuman beralkohol, industri peternakan
babi, jasa keunagan yang emlibatkan dalam operasionalnya dan bisnis yang
emngandung maksiat.
Reksa dana syariah merupakan lembaga intermediasi yan membantu
surplus unit melakukan penempatan dana untuk diinevstasikan. Salah satu tujuan
reksa dana adalah memenuhi kebutuhan kelompok investor yang ingin
memeperoleh pendapatan investasi dari sumber dana cara yang bersih dan dapat
dipertanggungjawabkan secara agama serta sejalan dengan prinsip-prinsip syariah.
30
31
2.6.1 Beberapa Istilah Penting dalam Reksa Dana Syariah
Beberapa istilah yang sering muncul dalam Reksa Dana Syariah anatara
lain:
1. Portofolio efek adalah kumpulan efek yang dimiliki secara bersamaan
(kolektif) oleh para pemodal dalam reksa dana.
2. Manajer investasi adalah pihak yan kegiatan usahanya mengelola portofolio
efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk
sekelompok nasabah.
3. Emiten adalah perusahaan yang menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada
publik.
4. Efek adalah surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga
komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan kontrak
investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari efek.
5. Mudharabah/qirad adalah suatau akad atau sistem di mana seorang
memberikan hartanya kepada orang lain untuk dikelola dengan ketentuan
bahwa keuntungan yang diperoleh (dari hasil pengelolaan tersebut) dibagi
antara kedua pihak, sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati oleh kedua
belah pihak, sedangkan kerugian ditanggung oleh shahibul al-mal sepanjang
tidak ada kelalaian mudharib.
6. Prospektus adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan penawaran
umum dengan tujuan agar pihak lain membeli efek.
7. Bank kustodian adalah pihak yang kegiatan usahanya adalah memberikan jasa
penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain,
31
32
termasuk menerima dividen, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek,
dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
2.6.2 Prinsip Dasar Reksa Dana Syariah
Jenis kegiatan usaha yang bertentangan dengan syariat Islam, antara lain:
1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang
dilarang.
2. Usaha lembaga keuanan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan
asuransi konvesional.
3. Usaha yang memproduksi, mendistribusi, serta memperdagangkan makanan
dan minuman yang haram.
4. Usaha yang memproduksi, mendistribusi dan/atau menyediakan barang-
barang ataupun jasa yang merusak moral dan sifat mudarat.
Pada prinsipnya, pokok-pokok aturan investasi reksa dana syariah mencakup:
1. Investasi hanya pada efek-efek dari perusahaan yang kegiatan usaha
utamanya dana hasil usaha utamanya sesuai dengan Pedoman Syariat Islam
a. Tidak memproduksi atau menjual makanan dan minuaman yang haram
dan syubhat.
b. Tidak memproduksi makanan dan minuman yang memabukkan.
c. Tidak menyelenggarakan perjudian.
d. Tidak melakukan kegiatan yang melanggar tata susila manusia
(pornografi).
e. Tidak memberikan jasa keuangan yang mempraktikan riba.
f. Tidak memproduksi alat-alat senjata dan pemusnah manusia.
32
33
g. Tidak memproduksi rokok.
2. Perusahaan yang kegiatan dan hasil usaha utamanya sesuai dengan Syariah
Islam, namun memiliki anak perusahaan yang kegiatan dan hasil usaha
utamanya tidak sesuai dengan syariah islam dikategorikan sebagai tidak
sesuai dengan syariah Islam.
3. Perusahaan yang kegiatan dan hasil usaha utamanya sesuai dengan Syariah
Silam, namun mayoritas sahamnya dimiliki oleh suatu perusahaan yan
kegiatan dan hasil usaha utamanya tidak sesuai dengan syariah Islam
dikategorikan sesuai dengan syariah Islam.
4. Penempatan jangka pendek giro konvensional yang tidak dapat dihindari akan
dibersihkan melalui cleansing. Penggunaan dana cleansing antara lain
santunan anak yatim dan fakir miskin, pembangunan sarana umum, dan untuk
membantu musibah kemanusiaan.
5. Perbedaan yang paling menonjol antara reksa dana syariah terdapat proses
screening atau filterisasi atas instrumen investasi berdasarkan pedoman
syariah dan proses cleansing unutk membersihkan pendapatan yang dianggap
diperoleh dari kegiatan yang haram menurut pedoman syariah.
2.7 Pengertian Manajer Investasi
Pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio Efek untuk para
nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah,
kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri
kegiatan usahanya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.
Tugas manajer investasi adalah sebagai berikut:
33
34
1. Mengadakan riset
2. Menganalisis Kelayakan investasi
3. mengelola dana portofolio
2.8 Indeks JII (Jakarta Islamic Index)
Indeks JII (Jakarta Islamic Index) atau Indeks Syariah merupakan salah
satu indeks yang menggunakan 30 emiten yang masuk dalan kriteria syariah atau
indeks yang berdasarkan syariah Islam di Bursa Efek Indonesia.
Jakarta Islamic Index dimaksudkan untuk digunakan sebgai tolok ukur
unutk mengukur knerja suatu investasi pada saham dnegan basis syariah. Melalui
indeks ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor untuk
mengembangkan investasi dalam ekuiti secara syariah. JII ini terdiri dari 30 jenis
saham yang dipilih dari saham-saham yang sesuai dengan syariah Islam.
Pada tanggal 3 Juli 2000, PT. Bursa Efek Indonesia bekerja sama dengan
PT. Danareksa Investment Management (DIM) meluncurkan indeks saham yang
dibuat berdasarkan syariah islam yaitu Jakarta Islamic Index (JII). Pada awal
peluncurannya, pemilihan saham yang masuk dalam kriteria syariah melibatkan
pihak Dewan Pengawas Syariah PT. Danareksa Investment Management. Akan
tetapi seiring perkembangan pasar, tugas pemilihan saham-saham tersebut
dilakukan oleh Bapepam-LK, bekerja sama dengan Dewan Syariah NAsional
(DSN-MUI). Hal ini tertuang dalam peraturan Bapepam-LK Nomor II.K.1 tentang
Kriteria dan Penerbutan Daftar Efek Syariah (Buku Panduan Indeks Harga Saham
Bursa Efek Indonesia, 2010).
34
35
Berdasarkan fatwaDewan Syariah Nasional (DSN) MUI nomor 20/DSN-
MUI/IV/2001 dan peraturan BApapam-LK Nomor IX.A.13 tentang penerbitan
efek syariah, saham-saham yang masuk dalam indeksa Syiah adalah emiten yang
kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan syariah seperti (Buku Panduan
Indeks HArga Saham Bursa Efek Indonesia, 2010):
1. Usaha perjudian dan permainan yang tergolog judi atau perdagangan yang
dilarang.
2. Usaha yang menyelenggarakan jasa keuangan yang menerapkan konsep
ribawi (konvesnsional), jual beli resiko yang mengandung gharar dan
maysir.
3. Usaha yang memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan, dan atau
menyediakan:
a. Barang dan atau jasa yang haram karena zatnya
b. Barang dan atau jasa yang haram bukan karena zatnya yang dietapkan
oleh DSN-MUI, dan atau
c. Barang dan atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat.
4. Melakukan investasi pada perusahaan yang pada saat transaksi tingkat
(nisbah) hutang perusahaan kepada lembaga keuangan ribawi lebih
dominan dari modalnya, kecuali investasi tersebut dinyatakan
kesyariahannya oleh DSN-MUI.
2.9 Metode Sistem Pendukung Keputusan
2.9.1 Metode Perbandingan Eksponensial (MPE)
35
36
Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) Merupakan salah satu metode
untuk urutan prioritas alternative keputusan dengan criteria jamak. Teknik ini
digunakan sebagai pembantu individu dalam pengambilan keputusan untuk
menggunakan rancang bangun model yang telah terdefinisi dengan baik pada
tahapan proses. MPE akan menghasilkan nilai alternatif yang perbedaannya lebih
kontras.
2.9.2 Algoritma MPE
Dalam menggunakan metode perbandingan eksponensial ada beberapa
tahapan yang harus dilakukan yaitu:
1. Menyusun alternatif-alternatif keputusan yang akan dipilih.
2. Menentukan kriteria atau perbandingan kriteria keputusan yang penting untuk
dievaluasi.
3. Menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan atau
pertimbangan kriteria.
4. Melakukan penilaian terhadap semua alternatif pada setiap kriteria.
5. Menghitung skor atau nilai total setiap alternatif.
6. Menentukan urutan prioritas keputusan didasarkan pada skor atau nilai total
masing-masing alternative.
Formulasi perhitungan skor untuk setiap alternative dalam Metode
Perbandingan Eksponensial adalah sebagai berikut:
36
37
Total Nilai (TNi) = ∑j=1
m
( RKij )TKKj
……………………………………(4.1)
Keterangan:
TNi = total nilai alternatif ke –i
RKij = derajat kepentingan relative kriteria ke-j pada pilihan keputusan i
TKKj = derajat kepentingan kriteria keputusan ke-j; TKKj>0;Bulat
n = jumlah pilihan keputusan
m = jumlah kriteria keputusan
2.9.3 Definisi Analisis Markov Chains
Analisis Markov Chain merupakan proses acak di mana semua informasi
tentang masa depan terkandung di dalam keadaan sekarang (yaitu orang tidak
perlu memeriksa masa lalu untuk menentukan masa depan). Untuk lebih tepatnya,
proses memiliki properti Markov yang berarti bahwa bentuk ke depan hanya
tergantung pada keadaan sekarang, dan tidak bergantung pada bentuk sebelumnya.
Dengan kata lain, gambaran tentang keadaan sepenuhnya menangkap semua
informasi yang dapat mempengaruhi masa depan dari proses evolusi. Suatu
Markov Chain merupakan proses stokastik berarti bahwa semua transisi adalah
probabilitas (ditentukan oleh kebetulan acak dan dengan demikian tidak dapat
diprediksi secara detail, meskipun mungkin diprediksi dalam sifat statistik).
Analisis Markov sangat sering digunakan untuk membantu pembuatan
keputusan dalam bisnis dan industri, misalnya untuk menganalisis perpindahan
37
38
merk dalam pemasaran, masalah hutang-piutang, maslaah operasi mesin,
perencanaan penjualan, masalah operasi dan pemliharaan mesin, masalah
persediaan, analisis pengawasan dan pergantian, analisis pangsa pasar (market
share) dan lainnya.
Menurut Render (2003), analisis Markov adalah sebuah teknik yang
berhubungan dengan probabilitas di masa yang akan datang dengan menganalisis
probabilitas saat ini. Terdapat 4 asumsi dalam analisis Markov yaitu:
1. Adanya batas angka dari setiap kemungkinan state, dimana jumlah
probabilitas transisi dari suatu keadaaan awal sistem sama dengan 1.
2. Probabilitas perubahan dalam state selalu bersifat tetap sepanjang waktu.
3. Dapat memprediksi setiap state di masa yang akan datang dengan
menganalisis state di masa sekarang dengan matriks probabilitas transisi.
4. Ukuran dari sistem atau misalnya jumlah keseluruhan dari konsumen tidak
berubah selama analisis dilakukan.
2.9.4 Konsep Dasar Analisis Markov Chains
Konsep dasar Analisis Markov Chain baru diperkenalkan sekitar tahun
1907, oleh matematisi Rusia Andrei A. Markov (1856-1922). Model ini
berhubungan dengan suatu rangkaian proses dimana kejadian akibat suatu
eksperimen hanya tergantung pada rangkaian kejadian sebelum-sebelumnya yang
lain.
Apabila suatu kejadian tertentu dari suatu rangkaian eksperimen
tergantung dari beberapa kemungkinan kejadian, maka rangkaian eksperimen
tersebut disebut Proses Stokastik. Sebuah rantai Markov adalah suatu urutan dari
38
39
variable-variabel acak X1, X2, X3,……sifat Markov yaitu, mengingat keadaan
masa depan dan masa lalu keadaan yang independen, dengan kata lain nilai yang
mungkin untuk membentuk Xi S disebut ruang 18 keadaan rantai. Markov Chain
adalah sebuah Proses Markov dengan populasi yang diskrit (dapat dihitung) yang
berada pada suatu discrete state (position) dan diizinkan utk berubah state pada
time discrete. Sebuah proses stokastik dikatakan termasuk Markov chain apabila
memenuhi Markovian property (sifat Markovian).
Markovian property menyatakan bahwa probabilitas bersyarat (conditional
probability) dari sebuah kejadian masa depan, dengan diketahui kejadian masa
lampau dan keadaan masa kini, adalah tidak tergantung oleh kejadian masa
lampau dan hanya tergantung oleh keadaan masa kini.
2.9.5 Algoritma Markov Chains
Secara matematis Proses Markov dapat dinyatakan sebagai berikut:
P(Xn+1=j| X1 = i1, X2=i2, …, Xn=in) = P(Xn+1 =j|Xn = in) .............................. (4.2)
Keterangan:
Xn = j artinya rantai markov pada waktu n berada pada state j.
Peluang Xn+1 berada pada state j jika Xn berada pada state i dilambangkan dengan
Peluang ini juga dinamakan peluang transisi satu langkah (one-step transition
probability) dan secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:
P(Xn+1=j|Xn=i)
Bila peluang transisi satu langkah bebas terhadap peubah waktu n, maka rantai
markov mempunyai peluang transisi yang stasioner atau = Pij
39
Pijn , n+1
Pijn , n+1
40
Secara umum, peluang transisi diatur dalam suatu matriks yang dinamakan
matriks peluang transisi.
Baris ke – i+1 dari P adalah sebaran peluang dari nilai Xn+1 dibawah kondisi Xn= i.
Jika banyaknya state terhingga maka P adalah matriks kuadrat terhingga
Nilai Pij memenuhi kondisi
Pij ³ 0 untuk semua i dan j
dan
untuk i = 0, 1, 2, …
2.9.6 Peramalan atau Forecasting
Peramalan atau Forecasting adalah estimasi nilai variabel pada beberapa
titik waktu di masa depan. Latihan peramalan biasanya dilakukan dalam rangka
memberikan bantuan untuk masa depan pengambilan keputusan dan perencanaan
di daerah tertentu (Ismail, 2008). Di pasar kita saat ini, kita memiliki berbagai alat
pengambilan keputusan dalam membuat analisis khususnya di bidang peramalan
(Forecasting).
40
P=‖
P00 P01 P02 P03 ⋯P10 P11 P12 P13 ⋯P20 P21 P22 P23 ⋯⋮ ⋮ ⋮ ⋮
Pi 0 P i1 Pi 2 Pi3 ⋯⋮ ⋮ ⋮ ⋮ .
‖
∑j
Pij=1
41
Metode Forecasting merupakan cara untuk memperkirakan secara
kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan dasar data
yang relevan pada masa lalu. Dengan kata lain metode peramalan yang bersifat
objektif. Di samping itu metode peramalan memberikan urutan pengerjaan dan
pemecahan atas pendekatan suatu masalah dalam peramalan sehingga bila
digunakan pendekatan yang sama dalam suatu permasalahan dalam suatu kegiatan
peramalan akan dapat dasar pemikiran dan pemecahan yang sama (Rangkuti,
2005).
Terdapat dua pendekatan umum peramalan yaitu analisis kuantitatif dan
kualitatif. Analisis kuantitatif menggunakan model matematis yang beragam
dengan data masa lalu dan variabel sebab akibat untuk meramalkan permintaan.
Sedangkan peramalan kualitatif menggabungkan faktor seperti intuisi, emosi,
pengalaman pribadi dan sistem nilai pengambil keputusan untuk meramal.
Didalam metode kuantitatif terdapat dua katagori yaitu model time-series dan
model asosiatif.
Model time-series membuat prediksi dengan asumsi bahwa masa depan
merupakan fungsi masa lalu dan metode yang digunakan adalah pendekatan naif,
rata-rata bergerak, penghalusan eksponensial dan proyeksi tren. Sedangkan model
asosiatif menggabungkan variabel atau faktor yang mungkin mempengaruhi
kuantitas yang sedang diramalkan dan metode peramalannya adalah regresi linear.
Menganalisis model time-series berarti membagi data masa lalu menjadi
komponen–komponen kemudian memproyeksikannya ke masa depan. Model
time-series memiliki empat komponen yaitu (Heizer dan Render, 2006):
41
42
1. Tren. Merupakan pergerakan data sedikit demi sedikit meningkat atau
menurun.
2. Musim adalah pola data yang berulang pada kurun waktu tertentu seperti
hari, minggu, bulan atau kuartal.
3. Siklus adalah pola dalam data yang terjadi setiap beberapa tahun . siklus
ini biasanya terkait pada siklus bisnis dan merupakan satu hal penting
dalam analisis dan perencanaan bisnis jangka pendek.
4. Variasi acak merupakan satu titik khusus dalam data, yang disebabkan
oleh peluang dan situasi yang tidak biasa. Variasi acak tidak mempunyai
pola khusus, jadi tidak dapat diprediksi.
Pada model time-series terdapat Metode–metode utama yang biasa
digunakan untuk peramalan, Metode–metode tersebut yaitu (Heizer dan Render,
2006):
1. Pendekatan Naive
Cara yang paling sederhana untuk meramal adalah dengan berasumsi
bahwa permintaan di periode mendatang akan sama dengan permintaan pada
periode terakhir. Pendekatan naïf ini merupakan model peramalan objektif yang
paling efektif dan efisien dari segi biaya. Pendekatan naive memberikan titik awal
untuk perbandingan dengan model lain yang lebih canggih.
Metode sederhana Naïve dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ῠt+1=Yt……………………………………………….(4.3)
Keterangan:
Ῠt+1 = Nilai Ramalan harga saham terpilih periode mendatang
42
43
Yt = Nilai Aktual harga saham terpilih pada periode t
2. Rata-rata Bergerak (Average)
Peramalan rata-rata bergerak (moving average) mengunakan sejumlah data
aktual masa lalu untuk menghasilkan peramalan. Rata-rata bergerak berguna jika
kita dapat mengasumsikan bahwa permintaan pasar akan stabil sepanjang masa
yang kita ramalkan.
a. Model Rata-Rata Sederhana (Simple Average)
Model ini menggunakan nilai rataan (mean) semua pengamatan historis yang
relevan sebgai ramalan periode mendatang. Metode rata-rata sederhana ini
adalah teknik yang tepat apabila gejolak membentuk deret waktu yang telah
distabilkan dan deret-deret berada secara umum tidak berubah, dengan kata
lain cocok untuk pola data stationer (Sugiarto dan Harijono, 2000).
Ῠt+1 =
1t ∑i=1
t
Y t……………………………………………..(4.4)
Keterangan:
Ῠt+1 = nilai ramalan harga saham terpilih periode mendatang
Y t = nilai actual harga saham terpilih pada periode t
b. Model Rata-Rata Bergerak Sederhana (Simple Moving Average)
Model ini menetapkan bahwa ramalan periode mendatang merupakan nilai
rataan dengan mengeluarkan nilai dari periode yang terlama dan
memasukkan nilai dari periode terbaru dari sekelompok data yang jumlahnya
konstan. Prosedur moving average yang berarti jika observasi bari telah
43
44
tersedia, rata-rata yang baru dapat dihitung dengan menghilangkan data yang
tertua dan menggantinya dengan terbaru (Firdaus, 2006)
Ῠt+1 = MA(n)t =
(Yt+Y t−1+Y t−2+.. . ..+Y t−n+1 )n ………………………….. (4.5)
Keterangan:
Ῠt+1 = nilai ramalan harga saham terpilih periode mendatang
Y t = nilai actual harga saham terpilih pada periode t
n = jumlah periode (orde) yang diikutkan dalam panjang moving
average
c. Model Rata-Rata Bergerak Ganda (Double Moving Average)
Salah satu cara untuk meramalkan data time series yang memiliki trend linier
adalah dengan menggunakan model rata-rata bergerak ganda. Model ini
sebagaimana namanya, kelompok pertama bergerak dihitung, dan kemudian
kelompok pertama (Sugiarto dan Harjono, 2000).
M’(n)t =
( M t+ M t−1+M t−2+. . ..+M t−n+1 )n …………………… (4.6)
αt= 2Mt – M’t β=
2n−1 (Mt - M’t)
Ῠt+p = αt+ btр
Keterangan:
n = jumalh periode (orde) yang diikutkan dalam panjang
Moving Average
M’t = nilai Moving Average pada periode t
44
45
Ῠt+p = nilai ramalan harga saham terpilih untuk p periode
mendatang
αt = nilai moving average pada periode t
bt = nilai trend MovingAverage pada periode t
p = jumlah periode harga saham terpilih mendatang yang akan
diramalkan
3. Pemulusan Eksponensial
Penghalusan eksponensial (exponential smoothing) merupakan metode
peramalan rata-rata bergerak dengan pembobotan yang canggih, namun masih
mudah digunakan. Modelnya sering kali cocok untuk data tanpa trend yang tidak
dapat diprediksi meningkat atau menurun. Sasarannya adalah untuk estimasi
tingkat saat ini. Tingkat estimasi ini kemudian digunakan sebagai peramalan
dimasa depan. Ketepatan dari penggunaan metode ini terdapat pada permalan
jangka pendek. Beberapa metode pemulusan eksponensial, yaitu (Sugiarto dan
Harijono, 2000):
a. Model Pemulusan Eksponensial Tunggal (Single Exponential Smoothing)
Model ini sangat baik diterapkan pad serial data yang memiliki pola
stationer dan kemungkinan tidak efektif dalam menangani permalan
dengan kecendrungan data yang memiliki komponen trend dan pola
musiman.
Yt+1 = Yt + α(еt) …………….…………………………. (4.7)
еt = (Xt - Yt)
Keterangan:
45
46
Yt+1 = nilai ramalan harga saham terpilih periode mendatang
α = koefisien pemulusan (smoothing) (0< α<1)
еt = kesalahan nilai ramalan harga saham terpilih
Xt = nilai actual harga saham terpilih pada periode t
Yt = nilai ramalan harga saham terpilih pada periode t
b. Model Pemulusan Eksponensial Ganda (Double Exponential Smoothing)
Model ini memiliki dasar pemikiran yang sama dengan rata-rata bergerak
linier. Berkaitan dengan hal tersebut, penerapan metode ini cukup baik
untuk deret data yang memiliki unsur trend. Metode ini memproses time
series yakni dengan mengekstrapolasi data atas dasar trend terakhir yang
terbentuk, sehingga ramalan yang akan terlihat nantinya cenderung ke satu
arah yakni sesuai dengan arah trend terakhir. Metode ini didapat dengan
melakukan pemulusan kembali hasil dari pemulusan eksponensial tunggal.
Metode ini lebih memberikan bobot yang semakin menurun pada
observasi masa lalu dibandingakan model pemulusan eksponensial
tunggal.
St = αXt + (1 – α) ( St-1 + Tt-1) ………………………..…….. (4.8)
Tt = β(St – St – 1) + (1 – β)Tt-1
Ῠt+p = St + p(Tt)
Keterangan:
St = nilai pemulusan baru data actual harga saham terpilih
Xt = nilai actual harga saham terpilih pada periode t
α = koefisien pemulsan (smoothing) (0< α<1)
46
47
Tt = nilai perkiraan trend
β = koefisien pemulusan (smoothing) untuk trend (0< β<1)
p = jumlah periode harga saham terpilih mendatang yang akan
diramalkan
Ῠt+p = nilai ramalan harga saham terpilih untuk p periode mendatang
c. Model pemulusan Eksponensial Rangkap Tiga (Triple Exponential
Smoothing)
Model ini digunakan untuk peramalan data time series dengan trend kurva
linier atau kuadratik.abila menggunakan metode ini, factor-faktor seperti
random, tren, dan musiman dapat diatasi atau dimuluskan.
St = α(Xt - It-L ) + (1 - α)( St-1 + Tt-1) ………………………….. (4.9)
Tt = β(St – St – 1) + (1 – β)Tt-1
It = γ(Xt – St – 1) + (1 – γ) It-L
Ῠt+p = (St + Tt.р) It-L+p
Keterangan:
St = nilai pemulusan baru data actual harga saham terpilih
Xt = nilai actual harga saham terpilih pada periode t
α = koefisien pemulsan (smoothing) (0< α<1)
Tt = nilai perkiraan trend
β = koefisien pemulusan (smoothing) untuk trend (0< β<1)
It = nilai perkiraan musiman
γ = koefisien pemulusan (smoothing) untuk musiman (0< γ<1)
47
48
p = jumlah periode harga saham terpilih mendatang yang akan
diramalkan
L = panjang variabel musiman
Ῠt+p = nilai ramalan harga saham terpilih untuk p periode mendatang
4. Proyeksi Trend
Teknik ini mencocokkan garis tren pada serangkaian data masa lalu dan
kemudian memproyeksikan garis pada masa datang untuk peramalan jangka
menengah atau jangka panjang. Beberapa persamaan tren matematis dapat
dikembangkan (sebagai contoh, eksponensial atau kuadratis).
2.10 Konsep Dasar Analisis dan Disain Sistem Informasi
2.10.1 Pengertian Analisis dan Disain Sistem
Analisis Sistem merupakan sebuah teknik pemecahan masalah yang
menguraikan sebuah sistem menjadi bagian- bagian komponen dengan tujuan
mempelajari seberapa bagus bagian-bagian komponen tersebut bekerja dan
berinteraksi untuk meraih tujuan mereka. Sedangkan Sistem Desain adalah sebuah
teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan Analisis Sistem) yang
merangkai kembali bagian-bagian relatif pada sistem yang diperbaiki. Hal ini
melibatkan penambahan, penghapusan dan perubahan bagian-bagian relatif pada
sistem aslinya (Whitten, 2004).
2.10.2 Pendekatan–pendekatan Analisis Sistem
Analisis Sistem merupakan pemecahan dari suatu masalah, banyak
pendekatan dalam menghadapi masalah, oleh karena itu Analisis Sistem
48
49
mempunyai beberapa pendekatan masalah. Berikut adalah pendekatan masalah
dari Analisis Sistem: (Whitten , 2004)
1. Analisis Terstruktur (structured Analysis)
Analisis Terstruktur merupakan sebuah teknik model-driven dan berpusat pada
proses yang digunakan untuk menganalisis sistem yang ada, mendefinisikan
persyaratan-peryaratan bisnis untuk sebuah sistem baru, atau keduanya.
2. Teknik Informasi (Information Engineering)
Merupakan sebuah teknik model-driven dan berpusat pada data, tetapi sensitif
pada proses. Teknik ini digunakan untuk merencanakan, menganalisis, dan
mendesain Sistem Informasi. Model-model ini adalah gambaran yang
mengilustrasikan dan menyesuaikan data dan proses-proses system.
3. Discovery Prototyping
Discovery Prototyping adalah sebuah teknik yang digunakan untuk
mengidentifikasikan persyaratan-persyaratan bisnis pengguna dengan membuat
para pengguna bereaksi pada implementasi quick end dirt (bijaksana dan efektif
tapi tanpa cacat atau efek samping yang tidak diinginkan) persyaratan-persyaratan
tersebut.
4. Analisis Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis)
Analisis Berorientasi Objek adalah sebuah teknik yang mengintegrasikan data dan
proses kedalam konstruksi yang disebut object. Model-model OOA(Object
Oriented Analysis) adalah gambar-gambar yang mengilustrasikan objek-objek
sistem dari berbagai macam perspektif, seperti struktur, kelakuan, dan interaksi
objek-objek.
49
50
2.11 Analisis dan Disain Object Oriented
2.11.1 Pengertian Analisis dan Desain Object Oriented
Analisis Object Oriented adalah suatu teknik yang digunakan untuk
mempelajari objek-objek yang sudah ada untuk melihat apakah objek-objek itu
bisa digunakan kembali atau diadaptasi untuk penggunaan baru, dan
mendefinisikan objek-objek baru atau dimodifikasi yang akan digabungkan
dengan objek-objek yang ada menjadi aplikasi bisnis yang berguna (Munawar,
2005).
Pondasi dasar dari analisis dan desain Object Oriented adalah objek.
Selama analisis, kita akan menggunakan objek untuk mengorganisir pengertian
kita dengan konteks sistem. Analisis dan desain objek berarti dua hal yang sangat
jelas berbeda. Analisis objek menjelaskan fenomena diluar sistem seperti orang
dan benda yang secara tipikal. Walaupun kita tidak selalu bisa memerintahkan
mereka, kita harus menulis kejadian atau pengalaman yang mereka lakukan.
Desain objek menjelaskan fenomena yang ada di dalam sistem yang bisa kita
kontrol. Kita menjelaskan tingkah laku mereka sebagai operasi-operasi yang akan
dijalankan (Mathiassen et al. 2000).
2.11.2 Objek dan Kelas
Definisi objek adalah sebuah entitas dengan identitas, keadaan, dan
tingkah laku. Kelas berguna untuk mengerti tentang objek, dan kelas sangat
penting untuk menjelaskan objek. Dari pada menjelaskan masing-masing objek,
kita lebih baik mengembangkan deskripsi objek yang berbagi dengan semua
objek-objek yang ada dalam kelas yang sama. Pengertian yang lain tentang kelas
50
51
adalah penjelasan sekumpulan objek yang berbagi stuktur, bentuk behavior
(metode) dan atribut. (Mathiassen et al. 2000).
2.12 Metode Rational Unified Process (RUP)
2.12.1 Fase RUP
Rational Unified Process itu sendiri dirancang dengan teknik yang mirip
dengan yang digunakan dalam desain perangkat lunak. Secara khusus,
dimodelkan menggunakan Software Process Engineering Metamodel (SPEM)
sebagai standar untuk proses pemodelan berdasarkan Unified Modeling Language
(UML) (Kroll dan Kructen, 2003). Gambar 2.1 menunjukkan arsitektur secara
keseluruhan dari RUP. Proses ini memiliki dua struktur atau jika Anda
membutuhkan dua dimensi:
Gambar 2.6 Arsitektur Rational Unified Process (Kroll dan Kruchten, 2003)
Keterangan Gambar 2.1:
1. Struktur dinamis. Dimensi horizontal merupakan struktur dinamis atau
dimensi waktu dari proses. Ini menunjukkan bagaimana proses, diungkapkan
dalam siklus, tahapan, iterasi-iterasi dan milestones, terbentang selama siklus
hidup proyek.
51
52
2. Struktur statis. Dimensi vertikal merupakan struktur statis dari proses
tersebut. Ini menggambarkan bagaimana proses unsur kegiatan, disiplin,
artifacts dan roles secara logis dikelompokkan menjadi disiplin proses inti
(atau alur kerja).
2.12.2 Struktur Dinamis RUP
Struktur dinamis berhubungan dengan siklus hidup atau dimensi waktu
dari sebuah proyek. RUP menyediakan pendekatan terstruktur untuk
pengembangan iteratif, membagi proyek ke dalam empat fase: Inception,
Elaboration, Construction dan Transition.
1. Inception
Membentuk suatu pemahaman yang tepat tentang sistem apa yang ingin dibangun
dengan cara mengambil sebuah pemahaman tingkat tinggi dari semua kebutuhan
dan menetapkan ruang lingkup sistem. Mengurangi banyak resiko bisnis,
menghasilkan kasus bisnis untuk pembangunan sistem dan mendapatkan
pembelian dari stakeholders pada pelanjutan proyek tersebut (Kroll dan Kructen,
2003)
2. Elaboration
Bertanggung jawab atas tugas-tugas yang paling sulit secara teknis: Desain,
pengimplementasian, pengujian dan penetapan garis arsitektur eksekusi, termasuk
subsistem, antarmuka, komponen kunci dan mekanisme arsitektural, seperti
bagaimana menangani komunikasi antar-proses atau persistensi. Menyebutkan
52
53
resiko teknis utama, seperti resiko pendapat sumber daya, resiko kinerja, dan
resiko keamanan data, dengan menerapkan validasi kode aktual (Kroll dan
Kructen, 2003).
3. Construction
Melakukan sebagian besar implementasi saat bergerak dari arsitektur eksekusi ke
versi operasional pertama dari sistem anda. Menyebarkan beberapa pelepasan
internal dan alpha untuk memastikan bahwa sistem ini dapat digunakan dan
menunjukkan kebutuhan pengguna. Fase terakhir dengan mengerahkan
sepenuhnya versi beta fungsional dari sistem, termasuk instalasi dan dokumentasi
pendukung dan materi pelatihan (meskipun sistem kemungkinan akan masih
memerlukan penyetelan fungsionalitas, kinerja dan kualitas secara keseluruhan)
(Kroll dan Kructen, 2003).
4. Transition
Memastikan perangkat lunak mewakili kebutuhan penggunanya. Ini meliputi
pengujian produk dalam persiapan untuk rilis dan membuat penyesuaian kecil
berdasarkan umpan balik pengguna. Pada titik ini dalam lifecycle, fokus utama
umpan balik pengguna pada penyetelan produk yang lebih baik, konfigurasi,
instalasi dan masalah penggunaan; semua masalah utama struktural seharusnya
sudah diselesaikan jauh lebih awal dalam siklus hidup proyek (Kroll dan Kructen,
2003).
2.13 Tools Pengembangan Sistem
Unified Modeling Language (UML) adalah salah satu alat bantu yang
sangat handal di dunia pengembangan sistem yang berorientasi obyek. Hal ini
53
54
disebabkan karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang
memungkinkan bagi pengembang sistem untuk membuat cetak biru atas visi
mereka dalam bentuk yang baku, mudah dimengerti, serta dilengkapi dengan
mekanisme yang efektif untuk berbagi (sharing) dan mengkomunikasikan
rancangan mereka dengan yang lain (Munawar, 2005).
UML merupakan kesatuan dari bahasa pemodelan yang dikembangkan
oleh Booch, Object Modeling Technique (OMT) dan Object Oriented Software
Engineering (OOSE). Metode Booch dari Grady Booch sangat terkenal dengan
nama metode Design Object Oriented. Metode ini menjadikan proses analisis dan
desain ke dalam 4 (empat) tahapan iterative, yaitu: identifikasi kelas-kelas dan
obyek-obyek, identifikasi semantik dari hubungan obyek dan kelas tersebut,
perincian interface dan implementasi. Keunggulan metode Booch adalah pada
detail dan karyanya dengan notasi dan elemen. Pemodelan OMT yang
dikembangkan oleh Rumbaugh didasarkan pada analisis terstruktur dan
pemodelan entity-relationship.
Unified Modeling Language (UML) memiliki beberapa diagram di antaranya
(Munawar, 2005):
1. Use Case Diagram
Use case adalah deskripsi fungsi dari sebuah sistem dari perspektif
pengguna. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara
user (pengguna) sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita
bagaimana sebuah sistem di pakai (Munawar, 2005).
54
55
Dalam sebuah pembicaraan tentang use case, pengguna biasanya di sebut
dengan actor. Actor adalah sebuah peran yang bisa dimainkan oleh pengguna
dalam interaksinya dengan sistem. Use case adalah alat bantu terbaik guna
menstimulasi pengguna potensial untuk mengatakan tentang suatu sistem dari
sudut pandangnya. Diagram use case mempunyai 3 notasi yang menunjukkan
aspek dari sistem (Munawar, 2005):
a. Actor (pengguna) yaitu abstraksi dari orang dan sistem lain yang
mengaktifkan fungsi dari target sistem. Actor mewakili peran orang, sistem
yang lain atau alat ketika berkomunikasi dengan use case.
b. Use Case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan actor. Use case di
buat berdasarkan keperluan actor. Use Case harus merupakan “apa” yang
dikerjakan software aplikasi, bukan “bagaimana” software aplikasi
mengerjakannya. Setiap use case harus di beri nama yang menyatakan apa hal
yang di capai dari hasil interaksinya dengan actor.
c. Relationship (hubungan) yaitu hubungan antara actor/pelaku dengan use case
di mana terjadi interaksi di antara mereka.
Sumber: Whitten et al. 2004
Gambar 2.8 Contoh Diagram Model Use Case
55
56
2. Class Diagram
Class dalam notasi UML digambarkan dengan kotak. Nama class
menggunakan huruf besar di awal kalimatnya dan diletakkan di atas kotak. Bila
class mempunyai nama yang terdiri dari 2 (dua) suku kata atau lebih, maka semua
suku kata digabungkan tanpa spasi dengan huruf awal tiap suku kata
menggunakan huruf besar. Atribute adalah property dari sebuah class. Attribute
ini melukiskan batas nilai yang mungkin ada pada obyek dari class. Sebuah class
mungkin mempunyai nol atau lebih attribute (Munawar, 2005).
Operation adalah sesuatu yang bisa dilakukan oleh sebuah class atau
yang anda (atau class yang lain) dapat lakukan untuk sebuah class. Responsibility
adalah keterangan tentang apa yang akan dilakukan class yaitu apa yang akan di
capai oleh attribute dan operation (Munawar, 2005).
Sumber: Whitten et al. 2004
Gambars 2.9 Contoh Model Class Diagram
3. Activity Diagram
Activity Diagram adalah teknik untuk mendeskripsikan logika
procedural, proses bisnis dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram
56
57
mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan
flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku paralel sedangkan
flowchart tidak bisa (Munawar, 2005).
Sumber: Whitten et al. 2004
Gambar 2.10 Contoh Model Activity Diagram
4. Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk menggambarkan perilaku pada
sebuah scenario. Diagram ini menunjukkan sejumlah contoh obyek dan message
(pesan) yang diletakkan di antara obyek-obyek ini di dalam use case. Komponen
utama sequence diagram terdiri atas obyek yang dituliskan dengan kotak
segiempat bernama. Message diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu
yang ditunjukkan dengan progress vertical (Munawar, 2005).
Sequence diagram adalah diagram UML yang memodelkan logika
sebuah use case dengan cara menggambarkan interaksi pesan diantara objek-objek
dalam rangkaian waktu (Whitten et al. 2004).
57
58
Sumber: Whitten et al. 2004
Gambar 2.11 Contoh Model Sequence Diagram
2.14 Database dan Database Management System (DBMS)
2.14.1 Pengertian Database
Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data
yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.
Basis data dimaksudkan untuk mengatasi masalah pada sistem yang memakai
pendekatan berbasis berkas (Kadir, 2003).
Tujuan awal dan utama dalam pengolahan data pada sebuah basis data
adalah agar dapat mencari data dengan mudah dan cepat. Di samping itu,
pemanfaatan data untuk pengolahan data juga memiliki tujuan-tujuan tertentu.
Pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan sebagai
berikut:
58
59
a. Kecepatan dan kemudahan (Speed)
Pemanfaatan basis data memungkinkan untuk dapat menyimpan data atau
melakukan perubahan/manipulasi terhadap data atau menampilkan kembali
data tersebut dengan cepat dan mudah.
b. Efisiensi ruang penyimpanan (Space)
Penggunaan ruang penyimpanan di dalam basis data dilakukan untuk
mengurangi jumlah redudansi (pengulangan) data, baik dengan melakukan
penerapan sejumlah pengkodean atau dengan membuat relasi-relasi (dalam
bentuk file) antar kelompok data yang saling berhubungan.
c. Keakuratan (Accuracy)
Pemanfaatan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama dengan
penerapan aturan/batasan tipe data, domain data, keunikan data dan
sebagainya dan diterapkan dalam basis data, sangat berguna untuk
menentukan keakuratan pemasukan atau penyimpanan data.
d. Ketersediaan (Availability)
Pertumbuhan data (baik dari jumlah maupun jenisnya) sejalan dengan waktu
akan semakin membutuhkan ruang penyimpanan yang besar. Data yang
sudah jarang atau bahkan tidak pernah lagi digunakan dapat diatur untuk
dilepaskan dari sistem basis data dengan cara penghapusan atau dengan
memindahkannya ke media penyimpanan.
e. Kelengkapan (Completeness)
Lengkap atau tidaknya data yang dikelola bersifat relatif baik terhadap
kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu. Dalam sebuah basis data,
59
60
struktur dari basis data tersebut juga harus disimpan. Untuk mengakomodasi
kebutuhan kelengkapan data yang semakin berkembang, maka tidak hanya
menambah record-record data, tetapi juga melakukan penambahan struktur
dalam basis data.
f. Keamanan (Security)
Sistem keamanan digunakan untuk dapat menentukan siapa saja yang boleh
menggunakan basis data dan menentukan jenis operasi apa saja yang boleh
dilakukan.
g. Kebersamaan pemakai
Pemakai basis data sering kali tidak terbatas hanya pada satu pemakaian saja
atau oleh satu sistem aplikasi saja. Basis data yang dikelola oleh sistem
(aplikasi) yang mendukung lingkungan multiuser, akan dapat memenuhi
kebutuhan ini, tetapi dengan menjaga/menghindari terhadap munculnya
persoalan baru seperti inkonsistensi data (karena data yang sama diubah oleh
banyak pemakai pada saat bersamaan).
2.14.2 Database Management System (DBMS)
Untuk mengelola database diperlukan suatu perangkat lunak yang disebut
DBMS (Database Management System). DBMS merupakan suatu sistem
perangkat lunak yang memungkinkan user (pengguna) untuk membuat,
memelihara, mengontrol, dan mengakses database secara praktis dan efisien
DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasikan berbagai macam pemakai
yang memiliki kebutuhan akses yang berbeda-beda (Kadir, 2003).
60
61
Pada analisis sistem menemukan bahwa persyaratan logika perlu ditentukan
dalam bentuk matrik CRUD (Create, Read, Update, Delete). Matriks CRUD
adalah tabel dengan kolom yang mengidentifikasi entitas dan atribut yang
mengindikasi logika dan selnya mengindikasikan tingkat akses dengan
dokumennya (Whitten et al. 2004).
2.15 Internet
Internet merupakan contoh jaringan terbesar yang menghubungkan jutaan
komputer yang terbesar di seluruh dunia dan tidak terkait pada suatu organisasi,
dalam hal ini, jaringan tersusun atas berbagai jenis komputer dan sistem operasi,
supaya bisa berhubungan dengan internet seorang pemakai dapat mengakses
komputer yang telah terkoneksi ke internet yang telah berlangganan pada sebuah
ISP (Internet Service Provider), ISP adalah organisasi komersial yang bergerak
dalam bidang penyediaan jasa ke internet (Kadir, 2003).
Ada beberapa istilah yang sering digunakan apabila Anda bekerja dalam Internet,
diantaranya yaitu:
a. WWW (World Wide Web), merupakan kumpulan web server dari seluruh
dunia yang berfungsi menyediakan data dan informasi untuk digunakan
bersama. Berbagai informasi dapat ditemukan pada WWW, seperti informasi
politik, ekonomi, sosial, budaya, sastra, sejarah, teknologi, pendidikan dan
sebagainya. Kita dapat mengumpamakan WWW ini merupakan perpustakaan
besar yang menyediakan berbagai informasi yang dibutuhkan.
b. Web Site (Situs Web), merupakan tempat penyimpanan data dan informasi
dengan berdasarkan topik tertentu. Diumpamakan situs Web ini adalah sebuah
61
62
buku yang berisi topik tertentu.
c. Web Pages (Halaman Web), merupakan sebuah halaman khusus dari situs
Web tertentu. Diumpamakan halaman Web ini adalah sebuah halaman khusus
buku dari situs Web tertentu.
d. Homepage, merupakan sampul halaman yang berisi daftar isi atau menu dari
sebuah situs Web.
e. Browser, merupakan program aplikasi yang digunakan untuk memudahkan
Anda melakukan navigasi berbagai data dan informasi pada WWW.
2.16 PHP
PHP singkatan dari Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai
bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada
dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis
sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. PHP
merupakan software Open-Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis
serta dapat di-download secara bebas dari situs resminya. PHP memiliki banyak
kelebihan yang tidak dimiliki oleh script sejenis (Peranginangin, 2006).
PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan
apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI (Common Gateway Interface), seperti
mengumpulkan data dari form, menghasilkan isi halaman web dinamis, dan
kemampuan mengirim serta menerima cookies, bahkan lebih daripada
kemampuan CGI (Common Gateway Interface). PHP dapat digunakan pada
semua sistem operasi antara lain Linux, Unix (termasuk variannya HP-UX,
62
63
Solaris, dan OpenBSD), Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS. PHP juga
memiliki kemampuan untuk mengolah keluaran gambar, file PDF, dan movies
Flash. PHP juga dapat menghasilkan teks seperti XHTML dan file XML lainnya
(Peranginangin, 2006).
2.17 MySQL
MySQL adalah Relational Database Management Sistem (RDBMS) yang
didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License).
Dimana setiap orang bebas menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan
produk turunan yang bersifat komersil. MySQL sebenarnya merupakan turunan
salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query
Language). SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk
pemilihan seleksi dan pemasukan data dikerjakan dengan mudah secara otomatis.
Sebagai database server yang memiliki database modern, MySQL memiliki
banyak keistimewaan, yaitu (Prasetyo, 2002):
a. Portability
MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai macam sistem operasi seperti
Windows, Linux, Mac OS X server dan lain-lain.
b. Open Source
MySQL dapat menggunakannya secara cuma-cuma tanpa dipungut biaya
sepeserpun.
c. Multiuser
63
64
MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan
tanpa mengalami masalah atau konflik.
d. Performance Tuning
MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query
sedarhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan
waktu.
e. Coloumn Types
MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed/unsigned
integer, float, double, char,varchar, text, blob, date time, timestamp, year, set
serta enum.
f. Command and Functions
MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah
SELECT dan WHERE dalam query.
g. Security
MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level subnet mask, nama
host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta
password terenkripsi.
h. Scalability and Limits
MySQL mampu menangani database dalam skala besar dengan jumlah
records lebih dari 50 juta dan 60 ribu table serta 5 miliar baris. Batas indeks
yang dapat ditampung dalam 32 (tiga puluh dua) indeks pada tiap table.
i. Connectivity
64
65
MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protocol
TCP/IP, Unix Soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
j. Localisation
MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan (error code) pada client dengan
menggunakan lebih dari 20 (dua puluh) bahasa.
k. Interface
MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan
bahasa pemrograman yang digunakan untuk administrasi database.
l. Clients and tools
MySQL dilengkapi dengan berbagai tools yang dapat digunakan untuk
administrasi database, dan pada setiap tools yang ada disertakan petunjuk
online.
m. Struktur Tabel
MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER
TABLE dibandingkan dengan database lainnya.
2.18 XAMPP dan PhpMyAdmin
XAMPP merupakan perangkat lunak yang dapat didownload secara gratis
dan di dalam perangkat lunak ini, berisi kumpulan-kumpulan beberapa
perangkat lunak yang dibutuhkan antara lain PHP, Apache, MySQL dan
PHPMyAdmin (Suprianto, 2008).
Dengan XAMPP kita bisa mengaplikasikan Content Management System
seperti Joomla di server perusahaan dalam jaringan intranet guna penyampaian
65
66
kebijakan perusahaan, pengumuman, membuat database karyawan, aplikasi cuti
online berbasis PHP dan MySql secara online. Dengan XAMPP kita juga bisa
memulai membangun Sistem Informasi Sekolah, daftar mata pelajaran, profile
sekolah, kegiatan sekolah, pengumuman sekolah dan lain-lain. Dengan kata lain
XAMPP merupakan salah satu peralatan pondasi dasar dalam membangun
aplikasi berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dan database
MySql (Satria, 2009).
PhpMyAdmin adalah merupakan salah satu pengolah data MySQL yang
berbasis web yang berada dalam menu XAMPP. PHPMyAdmin memberikan
kemudahan dalam pengoperasiannya dan hampir semua web hosting
menyediakan PHPMyAdmin untuk para penyewa virtual house (Suprianto,
2008).
66