BAB II
-
Upload
arif-febriansyah-juwito -
Category
Documents
-
view
314 -
download
0
Transcript of BAB II
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Struktur CCTV
Close Circuit Television (CCTV) merupakan video kamera yang
digunakan untuk mentransmisikan sinyal khusus ke monitor yang jumlahnya
terbatas. Berbeda dengan televisi pada umumnya, sinyal CCTV tidak
ditransmisikan secara terbuka, tetapi melalui kabel khusus atau secara poin to
point pada wireless CCTV. CCTV digunakan untuk memantau area yang
membutuhkan keamanan, seperti bank, hotel, bandar udara, industri, tempat
penting militer dan tak terkecuali sarana pendidikan.
Dengan adanya implementasi CCTV dalam dunia pendidikan,
diharapkan system tersebut dapat menunjang proses pendidikan itu sendiri,
sebagai contoh para dosen bisa memantau keadaan kelas hanya dengan melihat
pada layar komputer tanpa harus mendatangi kelas tersebut dikarnakan ruangan
kelas tersebut telah terpasang sistem CCTV. Keamanan alat-alat praktek pada
laboratorium atau bengkel lebih terjamin dengan adanya implementasi sistem
CCTV di lembaga pendidikan. Sehingga dengan keamanan dan kenyamanan
dapat membuat mahasiswa lebih berkonsentrasi terhadap proses akademik yang
diberikan oleh dosen.
Kamera hanya berfungsi sebagai media penglihatan, meskipun fitur
pada kamera CCTV kini sudah semakin berkembang, namun fitur ini juga dapat
menjadi kurang berguna jika tidak didukung dengan sistem yang sesuai. Jadi jika
7
kita ingin memiliki sistem kamera keamanan baik di rumah maupun di kantor,
hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu kamera dan sistem yang akan digunakan.
B. Sejarah CCTV
Sistem CCTV pertama kali dipasang saat test stand VII di
peenemunde, jerman pada tahun 1942, untuk mengawasi peluncuran V2 rockets.
Sistem perekaman CCTV biasanya digunakan pada tempat-tempat peluncuran
untuk merekam kejadian saat roket terbang, yang ditujukan untuk merekam
kemungkinan terjadinya kerusakan.
Kamera film juga digunakan untuk tujuan ini. Roket yang besar
biasanya dipasang CCTV untuk mendapatkan gambar dari roket dan sinyalnya
ditransmisikan kembali kebumi melalui jaringa radio. CCTV juga digunakan
untuk mengawasi landasan roket sebelum roket tersebut diterbangkan.
Dimaksudkan ketika tidak boleh ada manusia berada disana karena alasan
keselamatan.
Seiring berkembangnya zaman, semakin berkembang pula system
CCTV tersebut. Dimulai menggunakan VCR (Video Camera Recorder) yaitu
merekam dan mengawasi suatu area yang dinilai sensitive dengan kamera TV,
hingga saat ini yang dimana teknologi VCR ini kemudian dikembangkan dan
dikawinkan dengan kemajuan teknologi digital/computer, dan dinamakan CCTV.
C. Jenis Sistem CCTV
Terdapat dua jenis sistem CCTV yaitu Personal Computer Based DVR
dan Stand Alone DVR System.
8
1. PC based DVR
Merupakan sebuah sistem CCTV yang menggunakan personal computer
(PC) sebagai sistem utamanya. Yang dimana komputer tersebut harus
ditambahkan sebuah alat tambahan yang berupa Digital Video Recorder (DVR
Card) yang di tancapkan pada slot ekpansi PCI pada motherboard komputer. DVR
Card ini mempunyai 4, 6, 8, dan 16 video input dan dapat di upgrade menjadi
lebih dari 16 input dengan menambahkan DVR Card lainnya pada slot PCI.
Sistem ini menerima sinyal analog dari kamera yang terpasang dan mengubahnya
menjadi sinyal digital serta mengompres sinyal tersebut kedalam bentuk format
mp4 sehingga hasil pantauan kamera tersebut dapat dilihat langsung atau
disimpan di hardisk.
Sistem ini merupakan sistem yang mempunyai fleksibilitas yang tinggi,
dikarenakan dapat diupgrade hanya dengan menambah spesifikasi hardware
komputer, sesuai dengan kebutuhan.
Gambar 1. PC based DVR
Sumber: www.DVRmaster.com
9
Gambar 2. DVR card pada CPU
Sumber . www.yy-electron.com
Gambar 3. Diagram sistem PC based DVR
Sumber : www.DVRmaster.com
10
Kelebihan DVR card :
a. DVR card menggunakan fasilitas yang disediakan oleh PC, sehingga
featurenya lebih unggul, seperti pemilihan setting per channel, audio
yang lebih banyak.
b. PC dapat diupgrade, sehingga akan menambah kecepatan transmisi data
dan fungsi lainnya.
c. DVR card dapat ditambah, sehingga memperbanyak channel.
Kekurangan DVR Card :
a. Bisa diserang virus
b. DVR card sangat mengandalkan OS (Operating System) dari PC, jika
PC tidak original atau tidak stabil maka PC mudah hang
c. Dapat membuat daya tahan PC berkurang
d. Pengoperasiannya dilakukan oleh orang yang familiar terhadap PC atau
basic IT.
2. Stand Alone DVR System
Merupakan sistem CCTV yang menggunakan suatu equipment yang
berupa DVR (Digital Video Recorder). Lain halnya dengan komputer, DVR tidak
dapat di upgrade hardwarenya karena sudah merupakan satu kesatuan. Untuk
menambah sistem diperlukan penambahan peripheral lainnya dan memerlukan
biaya yang cukup besar.
Standalone DVR merupakan mesin perekam dan pengontrol sistem CCTV
yang merupakan OS (operating system) yang berupa Unix, Linuk atau OS lainnya
yang dirancang hanya untuk menjalankan satu aplikasi, yang membuat stand
11
alone DVR baik bila digunakan hanya untuk satu tujuan saja dan mempunyai
keterbatasan tidak fleksibel untuk di upgrade.
Stand alone DVR merupakan perkembangan dari DVR card, dan pertama
kali dikenalkan setelah 3 tahun berkembangnya DVR card. Fungsi utama yang
hendak ditekankan pada DVR standalone ini adalah membebaskan
ketergantungan pengoperasiannya dari PC. Dengan perumpamaan yang lebih
mudah, bahwa DVR standalone ini bisa anda bayangkan seperti DVD player, jadi
cukup dihubungkan ke monitor TV. Dan dalam DVR standalone ini dilengkapi
hardisk sebagai alat perekamnya.
Gambar 4. Diagram sistem Stand Alone DVR Sistem
Sumber : www.NVT.com
12
Kelebihan DVR standalone :
a. Tidak mengandalkan PC lagi sebagai sarana pengoperasiannya
b. Standalone diciptakan untuk tahan panas dan bisa dioperasikan terus-
menerus
c. Software dan operating system ada di firmware dan terpisah dari
hardisk
d. Aman dari serangan virus
e. Bentuknya lebih slim bila dibandingkan dengan PC
f. Lebih user friendly pengoperasiannya dan tidak diperlukan pengetahuan
khusus tentang IT
Kekurangan
a. Feature-featurenya tidak secanggih DVR card, seperti setting kamera
harus menyeluruh dan tidak bias satu persatu dan jaga audio yang masih
terbatas.
b. Tidak dapat di upgrade
D. Piranti Sistem CCTV
Suatu area yang diawasi mengacu pada benda atau wilayah yang akan
di teliti dan total benda yang ada. Sistem CCTV digunakan untuk memantau suatu
tempat yang dianggap penting atau sensitive terhadap tindak kejahatan. Oleh
karena itu agar diperoleh hasil yang maksimal, diperlukan suatu system yang
sesuai dan handal. Walaupun mempunyai kamera CCTV yang terbaik tetapi tidak
didukung oleh system yang sesuai, maka hasilnya tidak akan sesuai dengan yang
di harapkan.
13
Sistem CCTV terdiri dari beberapa bagian yang terdiri dari beberapa
bagian, tiap bagian dari sistem tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda dan
saling mendukung antara satu dengan yang lainnya. Dari tiap-tiap bagian tersebut
terbentuk sebuah sistem yang disebut dengan sistem CCTV.
1. Kamera CCTV
Kamera CCTV merupakan suatu bagian yang berhubungan langsung
dengan tempat yang akan dipantau keamanannya. Kamera berfungsi menangkap
gambar dari area yang dipantau keamanannya dan mengubah gambar tersebut
menjadi sinyal video yang akan ditransmisikan ke ruang control.
Suatu area/wilayah yang akan diawasi biasanya terdiri dari warna yang
berbeda, benda-benda dan material memantulkan berbagai macam cahaya dengan
level yang berbeda. Untuk memilah equipmen yang baik, itu dibutuhkan untuk
menentukan minimal level cahaya (siang/malam) yang datang dari area yang
diawasi ke lensa kamera. Cahaya yang ada dapat mempengaruhi kefokusan
gambar yang dihasilkan.
Suatu bagian dari desain kamera CCTV yang bagus yaitu tidak terpasang
langsung dengan lensa. Lensa harus terpasang terpisah dan terletak didepan
kamera. Kamera CCTV dengan lensa yang terpasang langsung yang juga disebut
“Bullet Cameras” diberi pelindung untuk menghindari kerusakan akibat debu.
Pelindung tersebut sangat baik dan dapat dipasang permanen pada kedalaman air
jika diperlukan. Bullet camera tidak membutuhkan pemanas dan karena kecil
cocok untuk dipasang pada gedung-gedung. Jenis kamera ini tidak mungkin dapat
diubah atau ditambah lensanya, karena terpasang permanen.
14
Gambar 5. kamera dan lensa
Sumber : www.cctv-information.uk
Terdapat beberapa jenis kamera CCTV yaitu :
a. Moveable camera (pan, tilt, dan zoom/PTZ camera)
Movable camera dikendalikan motor yang berfungsi sebagai
penggerak, sehingga camera dapat bergerak kekanan/kekiri, atas/bawah
dan zoom in/out, sehingga di dapat posisi gambar yang baik.
Gambar 6. Blok diagram moveable camera
Sumber : CCTV intro
Gambar 7. Moveable camera
Sumber : www.APD.com
15
b. Fixed camera
Fixed camera terpasang tetap pada dudukannya dan tidak dapat
bergerak ataupun berputar.
Gambar 8. Fixed camera
Sumber : www.sonybiz.net
c. Dome camera
Dome camera dalam prakteknya banyak ditemui di pusat-pusat
perbelanjaan yang besar,industri, rumah sakit, tempat-tempat pendidikan
dan fasilitas pemerintah. Dome camera sangat populer ketika dibutuhkan
nilai estetika.
Keunggulan dome camera :
• Dome camera secara visual susah dikenali
• Ekonomis, dome dilengkapi dengan sebuah kamera, lensa dan bagian
yang dapat bergerak. Sehingga merupakan kamera yang efisien
dengan pengeluaran sistem yang rendah
• Mempunyai nilai estetika yang baik, kamera ini tidak terlihat seperti
kamera CCTV pada umumnya, karena lensa dan kabel tersembunyi
rapi sehingga baik pada desain interior.
16
Gambar 9. Dome camera
Sumber : www.cctv.com
Kamera merupakan bagian yang penting dalam instalasi sistem CCTV,
karena kamera merupakan ”mata” dari sistem CCTV. Oleh karena itu untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
a. Memilih spesifikasi kamera
Kriteria utama dari baiknya suatu kamera adalah sensitivitas dan
resolusinya. Sensivitas kamera adalah kemampuan kamera untuk
merespon tingkat cahaya. Resolusi kamera merupakan kualitas gambar
yang dihasilkan oleh kamera itu sendiri. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam memilih kamera untuk sistem CCTV yaitu :
• Lokasi pemasangan kamera
• Kondisi pencahayaan tempat kamera terpasang
• Sudut pandang yang dibutuhkan
• Jarak antara objek yang akan direkam dengan kamera
• Ketersediaan dana (pembiayaan)
17
Gambar 10. Sudut pandang dan jenis lensa fixed camera
Sumber : www.DVRmaster.com
Gambar 11. Sudut pandang dome camera
Sumber : www.cctv.com
b. Resolusi kamera
Merupakan banyaknya garis vertikal yang dapat dihasilkan oleh
kamera. Semakin tinggi resolusi kamera, semakin baik gambar yang
18
dihasilkan oleh kamera tersebut. Kamera yang mempunyai resolusi yang
tinggi mempunyai lebih dari 500 TVL (Television Line). Kurang dari itu
atau dibawah 300 TVL, akan menghasilkan gambar dengan resolusi yang
rendah dan akan rendah pula mutu gambar yang dihasilkan.
• Kualitas gambar standar : 380 TVL – 420 TVL
• Kualitas gambar tinggi : 420 TVL – 480 TVL
• Kualitas gambar sangat tinggi : 480 TVL – 570 TVL
c. Dalam atau ruang kamera
Jika kamera akan dipasang diluar ruangan, kamera tersebut harus
tahan terhadap segala macam perubahan cuaca. Hal ini ditentukan pada
jenis kasing kamera itu. Kasing yang baik adalah kasing yang berbahan
alumunium.
d. Tingkat cahaya
Memilih kamera dengan kondisi cahaya merupakan hal yang
sangat penting dan dibutuhkan beberapa hal yang harus dipahami tentang
spesifikasinya. Tingkat cahaya mempunyai satuan dalam Lux. Satuan ini
menyatakan tingkat cahaya yang datang pada area 1 m2 tiap detik.
Macam-macam tingkat cahaya :
• Cahaya pada siang hari : 50.000 lux
• Cahaya saat redup : 10.000 lux
• Ruang toko / kantor : 500 lux
• Dini hari : 1-10 lux
19
Kunci utama dalam menentukan kamera yang akan digunakan pada
suatu keadaan cahaya adalah tidak mencoba kamera hanya dengan melihat
gambar yang dihasilkan. Coba kamera tersebut minimal 10 kali dengan
cahaya rendah. Banyak kamera dapat menangkap gambar pada saat cahaya
terang. Permasalahan utama adalah ketika tidak terdapat cukup cahaya
agar kamera tersebut dapat menangkap objek untuk menghasilkan gambar
dengan baik.
Kamera berwarna biasanya membutuhkan level cahaya yang tinggi
dari pada kamera monochrome. Kamera berwarna menampilkan obyek
lebih alami, tampilan yang baik dari pada kamera hitam dan putih. Sebagai
contoh, kamera berwarna dapat dengan mudah membedakan antara mobil
merah dengan mobil hijau. Pada kamera monokrom kedua mobil itu akan
tampak sama warnanya yaitu putih dan abu-abu. Dalam penerapannya
kamera berwarna dapat menolong petugas keamanan mengidentifikasi
pencuri dan warna bajunya lebih mudah dan meyakinkan. Tetapi kamera
monokrom juga memiliki kelebihan yaitu lebih cocok bila dipasang pada
kondisi pencahayaan yang rendah.
Sebuah kamera monokrom (hitam-putih), rata-rata membutuhkan
0,05 lux untuk menghasilkan gambar. Sedangkan kamera berwarna
membutuhkan lebih dari itu. Kamera monokrom akan menghasilkan
gambar lebih baik apabila dipasang dengan cahaya infra merah.
20
e. Depth of Field
Pertimbangan lain ketika menentukan lensa kamera adalah depth of
field. Depth of field adalah jarak fokus kamera sebelum dan sesudah
obyek. Hal ini berarti ketika kamera memfokuskan pada satu benda,
daerah didepan dan dibelakang obyek juga terlihat jelas tidak kabur. Depth
of field dapat ditambah atau dikurangi berdasarkan panjang lensa, ukuran
lensa, jarak kamera dengan benda.
f. Field of view
Field of view (FOV)adalah ukuran gambar sebenarnya (tinggi dan
lebar) yang dihasilkan oleh lensa. Jika FOV tidak cocok, anda bisa
mempertimbangkan menggunakan lensa yang lain untuk menambah atau
mengurangi FOV.
Lensa kamera dibagi menjadi dua tipe dasar yaitu fixed focal dan
varifocal (zoom). Lensa fixed focal merupakan lensa yang mempunyai
jarak pandang yang tetap. Focal length secara sederhana merupakan jarak
dari pusat lensa dengan focal point yang berada dibelakang lensa. Jarakini
pada lensa ditulis dengan milimeter dan menunjukkan field of view yang
dihasilkan oleh lensa.
21
Gambar 12. Focal length
Sumber : www.DVRmaster.com
Varifocal lens merupakan lensa yang dapat dirubah focal length
nya dari sudut pandang yang lebar menjadi sudut pandang yang lebih
fokus pada satu obyek. Hal ini memperbolehkan anda untuk merubah field
of view diantara sudut pandang dekat, medium, dan sudut pandang lebar
semuanya dalam satu lensa.
22
Tabel 1. Surveillance camera chart
Lens Size
Viewing Angle
Field of View (in feet)
5 feet away
10 feet away
15 feet away
25 feet away
50 feet away
100 feet
away
(mm) Width Height W H W H W H W H W H W H
3.6 74° 55° 7.5 5.2 15.1 10.4 22.6 15.6 37.7 26.1 75.4 52.1 151 104
4.0 69° 49° 6.0 4.5 12 9.0 18 13.5 30 22.5 60 45 120 90
4.3 65° 45° 5.6 4.2 11.2 8.4 16.7 12.6 27.9 20.9 55.8 41.9 111 84
6.0 42° 32° 3.8 2.9 7.7 5.7 11.5 8.6 19.2 14.4 38.4 28.7 77 57
8.0 32° 24° 2.9 2.1 5.7 4.3 8.6 6.4 14.4 10.7 28.7 21.3 57 43
12.0 22° 17° 1.9 1.5 3.9 3.0 5.8 4.5 9.7 7.5 19.4 14.9 39 30
16.0 19° 15° 1.5 1.2 3.0 2.5 4.5 3.6 7.2 6.1 14.4 12.2 28 24
Sumber : www.pcsurveillance.net
Tabel diatas digunakan untuk menentukan lebar viewing angle
yang didapatkan dari ukuran lensa yang dipakai.
2. Kabel dan Konektor
a. Kabel
Sebuah sistem CCTV terdiri dari berbagai macam komponen, dan
masing-masing sangat berpengaruh dalam kualitas video yang dihasilkan.
Memilih media transmisi data yang benar untuk CCTV merupakan aspek
vital dalam mendesain sebuah system yang baik dan merupakan hal yang
harus dimengerti dalam merencanakan sebuah system CCTV. Kita dapat
memiliki kualitas komponen hadware yang sangat baik dalam sebuah
system, tetapi bila sinyal video tidak melalui media yang cocok, system
23
tersebut akan jelek. Banyak permasalahan video dengan kualitas gambar
dapat dihindari dengan memilih kabel yang cocok dan mengikuti teknik
serta prosedur yang berlaku.
Sinyal video CCTV ditransmisikan menggunakan coaxial cable.
Coaxial cable didesain untuk mentransmisikan secara penuh frekuensi
video dengan sedikit gangguan, membuatnya menjadi pilihan terbaik
untuk CCTV. Bagaimanapun, memilih coaxial cable yang salah dapat
mengurangi kualitas sinyal transmisi dan memungkinkan interferensi
EMI/RFI dari luar, masuk kedalam sinyal membuat tingkat noise menjadi
tinggi. Bila ini terjadi dapat menghasilkan kualitas gambar yang buruk.
Suatu sinyal video CCTV terdiri dari dua macam frekuensi rendah
(informasi dengan gelombang mendatar dan vertikal), dan frekuensi tinggi
(gelombang video). Untuk menyalurkan secara penuh spektrum dari
frekuensi dengan gangguan yang kecil, sangat penting untuk memilih
kabel yang benar yang sesuai dengan spesifikasi untuk system transmisi
pada CCTV.
Patokan dalam menentukannya adalah karakteristik secara fisik
seperti bahan konduktor pada pusat, bahan dielektrik, tipe pelindung dan
bahannya, dan bahan pembungkus. Karakteristik secara elektrik yaitu
resistansi, kapasitansi, dan penguatan.
24
Gambar 13. Bagian coax cable
Sumber : www.pelco.com
1) Konduktor pusat
Material konduktor pusat yang terbuat dari tembaga murni sangat
direkomendasikan untuk bentuk yang optimal dalam mentransmisikan
sinyal CCTV. Dikarnakan sinyal video CCTV merupakan suatu
baseband composite video dengan bagian frekuensi rendah dibandingkan
dengan sinyal video CATV, dengan tahanan DC yang rendah pada
tembaga akan menambah kualitas sinyal video yang ditransmisikan.
Kabel coaxial juga tersedia dengan tembaga yang terbungkus baja. Baja
yang membungkus tembaga membuat kabel lebih kuat, teknik konstruksi
ini digunakan jika pada kenyataannya pada frekuensi tinggi pada
transmisi sinyal elektronik, sinyal banyak yang keluar dari penghantar.
Kejadian ini disebut dengan skin effect. Sebuah tembaga yang terbungkus
baja mempunyai tahanan D.C. yang tinggi dari pada tembaga murni dan
pengurangan yang besar pada komponen frekuensi rendah dari sinyal
video CCTV. Walaupun hal tersebut membuat kabel dengan tembaga
yang terbungkus baja lebih murah daripada tembaga murni, kabel dengan
jenis tersebut tidak cocok untuk CCTV dan tidak dianjurkan. Kabel
Jacket 95% Copper Braided Shild
Foamed Dielectric
Bare Copper Center Conductor
25
coaxial yang didisain dengan tembaga pusat yang terbungkus dengan
baja sagat cocok bila digunakan pada CATV dan aplikasi RF lainnya
dikarnakan kharakteristik skin effect pada frekuensi yang tinggi. Grafik
pengurangan menunjukkan dengan jelas perbedaan diantara tembaga dan
tembaga yang terbungkus baja. Terutama pada frekuensi rendah dimana
gelombang sinkron ditransmisikan.
Tabel 2. Attenuation chart
Sumber : www.pelco.com
Dengan catatan, perbedaan yang besar pengurangan diantar dua material.
Jika kabel yang dipilih dengan tembaga terbungkus baja gelombang
sinkron akan berkurang dikarnakan distorsi dalam sinyal video. Petunjuk
lainnya yang digunakan dalam memilih konstruksi konduktor pusat
adalah jika kabel instalasi digunakan pada aplikasi tertentu. Jika kabel
akan digunakan pada kamera CCTV yang sesuai adalah solid konduktor.
Bagaimanapun, jika kabel akan digunakan pada posisi miring kita harus
26
memilih konduktor standar dikarnakan konstruksi konduktor padat akan
rusak dibawah tekanan yang besar.
2) Material Dielektrik
Material dielektrik kabel coaxial juga merupakan kunci utama yang harus
diperhatikan. Material dielektrik dan komposisinya sangat mempengaruhi
karakteristik secara elektrik seperti kapasitas, kecepatan, daya hantar,
hambatan dan pengurangan dari kabel. Hal tersebut akan mengurangi
kekuatan sinyal dan jarak transmisi. Dalam memilih dielektrik material
dengan spesifikasi yang baik disarankan menggunakan polyethylene atau
FEP. Material tersebut memberikan kapasitansi yang rendah dan
kecepatan daya hantar yang tinggi. Hal ini menghasilkan suatu kabel
dengan karakteristik kehilangan yang rendah dan mengurangi
pengurangan dari sinyal. Untuk menambah daya elektriknya, bahan
tersebut juga mengandung komposisi busa atau sel-sel busa.
Tabel 3. Perbandingan bahan dielektrik
Sumber : www.pelco.com
27
3) Braided shild
Suatu braided shild mempunyai bentuk seperti pelindung dan
mempunyai dua tujuan. Yang pertama untuk mendapatkan hambatan
pentanahan D.C yang rendah dan yang kedua sebagai pelindung dari
gangguan luar dari penyimpangan sinyal video. Pelindung bisa
merupakan tembaga polos untuk mendapatkan hambatan D.C yang
rendah. Untuk mendapatkan hal itu pelindung harus mempunyai 95%
atau lebih pelapis yang berupa serat untuk mendapatkan perlindungan
yang maksimal dari gangguan elektrik dari luar. Untuk menambah
perlindungan dari RFI, penambahan susunan dari kertas alumunium
sangat baik untuk mendapatkan hambatan D.C yang rendah.
4) Jacket
Pemilihan pembungkus sangat dipengaruhi ditempat mana kabel akan
dipasang. Kulit kabel mempunyai dua fungsi utama. Pertama untuk
melindungi dari berbagai macam unsur, kabel harus sesuai, dan kedua
mendapatkan kabel yang kuat. PVC merupakan pilihan yang baik untuk
pemasangan yang dilakukan didalam gedung, sedangkan polyethylene di
sarankan untuk pemasangan diluar gedung dimana kabel akan sangat
terpengaruh oleh beberapa unsur seperti kelembaban, dan cahaya
matahari.
28
Gambar 14. Kabel CCTV digabungkan dengan kabel power
Sumber : www.dvrmaster.com
Parameter kabel coaxial tergantung pada tipe dari konstruksi kabel
coax itu sendiri. Semua coax kabel mempunyai karakteristik impedansi.
Impedansi dari CCTV equipmen yaitu 75 Ω, oleh karena itu untuk
mendapatkan hilang daya yang kecil, penting untuk memilih kabel dengan
impedansi 75 Ω. Jika yang digunakan adalah coax kabel dengan impedansi
50 atau 93 Ω, maka sinyal yang hilang akan besar dan berpengaruh pada
pendeknya jarak transmisi serta buruknya kualitas gambar yang
dihasilkan.
Kabel coaxial terdiri dari beberapa tipe RG yang berbeda. RG atau
Radio Guide digunakan untuk mengirim sinyal RF (Radio Frekuensi)
melalui kabel coaxial. 75 Ω kabel coaxial terdiri dari beberapa tipe yaitu
RG 59, RG 6, dan RG 11. Kabel RG 59 merupakan kabel yang banyak
dipakai sebagai kabel coax dikarenakan mempunyai diameter yang kecil
29
sehingga mudah digunakan. RG 11 mempunyai diameter yang terbesar
sehingga lebih sulit untuk dipakai dalam instalasinya, ukuran RG 6
diantara ukuran RG59 dan RG 11. Perbedaan antara tipe RG tidak hanya
dari ukuran diameternya saja, tetapi juga karakteristik penguatan dan jarak
transmisinya.
Tabel 4. Batas jarak kabel coaxial
Sumber : www.pelco.com
Bila jarak yang digunakan melebihi 2000 ft, metode yang
digunakan adalah menambah amlifier atau menggunakan kabel fiber optic
(FO).
Gambar 15. Fiber optic
Sumber : www.wikipedia.com
30
Fiber optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau
plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari satu
tempat ketempat yang lain. Cahaya yang ada di serat optik sulit keluar
karena indeks bias dari kaca lebih besar dari pada indeks bias dari udara.
Sumber cahaya yang digunakan adalah laser, karena laser mempunyai
spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat
tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi. Fiber
optik umumnya digunakan dalam sistem telekomunikasi serta dalam
pencahayaan, sensor, dan optik pencitraan.
Fiber optik terdiri dari dua bagian, yaitu cladding dan core.
Cladding mempunyai indeks bias lebih rendah dari pada core akan
memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali
kedalam core lagi. Efisiensi dari fiber optik ditentukan oleh kemurnian
dari bahan penyusun gelas. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit
cahaya yang diserap oleh serat optik.
Pembagian serat optik dapat dilihat dari dua macam perbedaan :
1) Berdasarkan mode yang dirambatkan
• Single mode : serat optik dengan core yang sangat kecil, diameter
mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk
kedalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding cladding.
• Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar
yang membuat laser didalamnya akan terpantul pada dinding cladding
31
yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik
jenis ini.
2) Berdasarkan indeks bias core
• Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks
bias yang homogen
• Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat kearah
cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks,pusat core memiliki
indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan
untuk membawa bandwidh yang lebih besar, karena pelebaran pulsa
yang terjadi dapat diminimalkan.
Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan
BER (Bit Error Rate). Salah satu ujung serat optik diberi masukan
data tertentu dan ujung yang lain mengolah data tersebut. Dengan
intensitas laser yang rendah dan panjang serat mencapai beberapa km,
maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan
waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahui BER, maka jumlah
kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda
dapat diperkirakan besarnya.
b. Konektor
Konektor yang digunakan adalah konektor tipe BNC (Bayone Neill
Concelman). Konektor BNC terdiri dari T-connector, barrel dan
32
terminator. Konektor BNC merupakan konektor yang sangat banyak
dipergunakan sebagai konektor pada kabel coaxial.
Spesifikasi konektor BNC pada umumnya tidak sama antara
perusahaan yang satu dengan yang lainnya dan yang paling penting yaitu
memastikan bahwa komponen tersebut sesuai dengan sistem yang akan
digunakan. Ada dua tipe dasar dari konektor BNC :
• 50 ohm
• 75 ohm
Gambar 16. BNC konektor
Sumber : www.pelco.com
33
Gambar 17. Kabel coaxial yang telah dilengkapi dengan konektor
Sumber : www.pelco.com
3. DVR Card
DVR card adalah sekeping board yang bisa di plug in ke slot PCI pada
motherboard komputer. Pemunculan pertama kali ke pasaran sekitar tahun 2000,
dan dipelopori oleh perusahaan CCTV terkemuka di jepang untuk menggantikan
fungsi spilter multiplexer dan perekam analog dengan video cassete recorder
(VCR). DVR card merupakan hardware tambahan pada PC yang hanya bisa
dijalankan dengan mengoperasikan komputer.
Gambar 18. DVR card
Sumber : www.pcsurveillance.net
34
DVR card menggunakan penyimpanan data secara komputerisasi untuk
mendapatkan informasi video kedalam format digital yang dapat dijalankan di
berbagai macam media termasuk komputer lain dan juga DVD player atau media
lainnya.
DVR card yang juga disebut digital video capture card, merupakan PCI
divices yang di tambahkan pada komputer agar dapat digunakan untuk
menghasilkan informasi yang berupa video. Terdapat bermacam-macam jenis dari
DVR card di pasaran, bagaimanapun banyak diantaranya di desain untuk
digunakan pada satu atau dua aplikasi, digital video surveillance dan home
entertainment.
DVR card secara umum digolongkan menjadi tiga kharateristik frame rate,
jumlah port channel dan tipe kompresi data.
a. Frame rate
Frame rate merupakan jumlah frame per second yang dapat dilihat
atau direkam. Beberapa DVR card mempunyai jumlah rata-rata frame
yang berbeda. Frame rate dari sebuah DVR card dinilai dari jumlah
maksimum frame per detik yang dapat dihasilkan. Jumlah maksimum
tersebut di distribusikan melalui jumlah port atau kamera yang terhubung
dengan DVR card.
Sebagai contoh, jika DVR card mempunyai 120 frame/4 port,
DVR card itu bisa beroperasi pada 30 frame per detik,per kamera.
Contoh lainnya 480 frame/32 port DVR card, dapat bekerja
menghasilkan 15 frame per detik, per kamera.
35
b. Jumlah port atau channel
Merupakan banyaknya port atau channel yang dapat dihubungkan
dengan kamera. Jumlah port atau channel tiap DVR card berbeda-beda
tergantung dari jenis dan kebutuhannya, ada DVR card dengan 4-port, 8-
port, 16-port dan 32-port.
Berbeda dengan DVR card 4-port, 8-port atau 16-port, DVR card
dengan 32-port merupakan gabungan dari dua DVR card 16-port yang
salah satu dari kedua card tersebut merupakan master atau slave.
c. Tipe kompresi data
Beberapa DVR card menggunakan metode kopresi data yang
dinamakan dengan software compression, yang berarti data video di
perkecil ukurannya oleh CPU (central processing unit) komputer,
menggunakan DVR card software. Proses ini dapat menjadi lambat
tergantung dari sistem hardware komputer.
Beberapa DVR card menggunakan metode kompresi data yang
dinamakan dengan Hardware compression. Hardware compression
menggunakan spesial hardware yang terpasang pada DVR card itu sendiri
yang digunakan untuk memperkecil ukuran data video, dan
menyimpannya di hardisk. Metode kompresi data ini cepat dan tidak
terlalu membebani komputer karena proses kompresi data dilakukan oleh
DVR card bukan dengan software. Bentuk kompresi data menggunakan
metode dari compression/decompression yang dikenal dengan CODEC
(COmpressor/DECompressor).
36
Pertama kali metode kompresi data diperkenalkan dengan teknik
MJPEG, yang ukuran filenya per frame masih cukup besar dengan hasil
playback yang buram. Kemudian muncul perbaikan MPEG2 yang lebih
efisien di file size per frame tetapi dengan hasil playback yang masih
buram. Tahun 2005 mulai diperkenalkan MPEG4 yang memperbaiki
ukuran file per frame menjadi lebih kecil lagi dengan hasil playback yang
sudah bagus. Dan setahun kemudian muncul JPEG2000, sebenarnya
hampir tidak ada perbedaan menyolok dari kedua format ini, tetapi jika
lebih detail, maka ukuran file per frame di JPEG2000 lebih besar dari
MPEG4 sehingga hasil playbacknya juga lebih bagus tetapi lebih boros
dipemakaian hardisk.
Diawal tahun 2007, MPEG4 telah berkembang ke versi 10 dan
pada akhir tahun 2007, lahir teknik compression dualcodec. Dualcodec ini
adalah penggabungan dua metode yaitu perekaman menggunakan
JPEG2000 dan transmisi data menggunakan MPEG4.
4. Personal Computer
Personal Computer (PC) atau dalam bahasa kita adalah komputer
merupakan bagian utama dalam sistem CCTV ini. Karena melalui komputer inilah
data yang berupa video dapat kita lihat atau disimpan kedalam hardisk. Agar
komputer dapat melakukan proses tersebut, komputer harus ditambah komponen
yang berupa DVR card yang dipasangkan pada slot PCI pada motherboard
komputer dan proses tersebut memerlukan software khusus yang tersedia satu
paket dengan DVR card.
37
Gambar 19. Personal computer
Sumber : www.alienware.com
Komputer terdiri atas dua bagian besar yaitu hardware dan software.
a. Hardware
Hardware merupakan perangkat keras dari komputer yang
merupakan gabungan dari beberapa komponen seperti case dengan power
supply, motherboard, processor, memory card, video card, hardisk,
optical drive, keyboard, mouse dan visual display unit (monitor).
Komponen tersebut merupakan satu kesatuan pada suatu komputer.
b. Software
Software merupakan perangkat lunak dari komputer yang
mempunyai fungsi menjalankan fungsi dari hardware tersebut.
Terdapat dua macam software :
1) Operating System (OS)
Operating system (OS) merupakan program dasar pada komputer yang
menghubungkan pengguna dengan hardware komputer seperti linux,
windows dan Mac OS. Tugas dari sistem operasi termasuk (tetapi tidak
38
hanya) mengurus menjalankan program diatasnya, koordinasi input,
output, pemrosesan, memori serta penginstalan dan pembuangan
software.
2) Program komputer
Merupakan aplikasi tambahan yang diinstal sesuai dengan sistem
operasinya.
5. Standalone DVR
Sesuai dengan namanya standalone DVR merupakan equipment CCTV
yang utama yang tidak berhubungan langsung dengan komputer, jadi alat ini dapat
di operasikan tanpa menghidupkan komputer.
Gambar 20. Standalone DVR
Sumber : www.Panasonic.com
Standalone DVR merupakan komputer berdasarkan mesin yang beroperasi
menggunakan OS (operating system) seperti linuk, unix atau OS lainnya, yang
dirancang hanya untuk menjalankan satu tujuan saja.
6. Peripheral (existing)
Merupakan bagian dari sistem CCTV yang berfungsi untuk mengoptimalkan
sistem tersebut khususnya standalone DVR system. Dalam artian apabila sistem
39
tersebut akan ditambah equipmentnya, maka desain sistem tersebut akan semakin
komplek serta membutuhkan komponen peripheral sehingga kinerja sistem
tersebut akan optimal.
a. Video Switcher
Video switcher berfungsi agar operator dapat memilih kamera yang
ingin dilihat hanya dengan menekan tombol yang telah tergabung dengan
sistem CCTV. Sebagai contoh kita dapat memantau dengan delapan
kamera hanya dengan satu monitor menggunakan video switcher.
b. Multiplexer
Merupakan piranti pada sistem CCTV yang digunakan untuk
mengendalikan dua atau lebih kamera kedalam satu monitor dalam waktu
bersamaan, sehingga operator bisa memilih tampilan yang diinginkan
untuk ditampilkan ke monitor baik dalam bentuk full screen, sequential,
multiscreen (3 x 3 atau 4 x 4) dan perekaman dapat dilakukan secara
bersamaan.
Gambar 21. Multiplexer
Sumber: www.toa.com
40
c. Video Manager
Merupakan pirantisistem CCTV yang digunakan untuk
menghubungkan/menggabungkan dua atau lebih multiplexer sehingga
antar multiplexer dengan multiplexer lainnya saling berhubungan dan
centralized monitor.
d. Digital Keyboard Controler
Berguna untuk mengoperasikan/mengontrol digital multiplexer
recorder dan mengontrol fungsi kamera (PTZ) dan programming system
Gambar 22. Digital keyboard controller
Sumber: www.panasonic.com
41