Bab ii
-
Upload
denny-rianto -
Category
Documents
-
view
1.038 -
download
3
Transcript of Bab ii
BAB II
PEMBAHASAN
Adaptasi Makhluk Hidup
A. Pengetian, Arti Definisi Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik. yang senantiasa berubah-
ubah. Perubahan ini bisa berlangsung cepat ataupun lambat, karena lingkungan berubah maka
agar makhluk hidup dapat bertahan hidup, dia harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
(Prawirohartono, 2005 : 79)
B. Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Adaptasi
1. Adaptasi Morfologi Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan
kebutuhan organisme hidup. Misalnya seperti gigi singa, harimau, citah, macan, dan
sebagainya yang runcing dan tajam untuk makan daging. Sedangkan pada gigi sapi, kambing,
kerbau, biri-biri, domba dan lain sebagainya tidak runcing dan tajam karena giginya lebih
banyak dipakai untuk memotong rumput atau daun dan mengunyah makanan.
Adaptasi Morfologi pada Hewan
Mengapa bentuk paruh burung bermacam-macam?, bentuk paruh burung bermacam-
macarn disesuaikan dengan jenis makanannya. Burung merpati paruhnya sesuai untuk makan
biji-bijian. Burung kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga. Burung pelikan,
paruhnya sesuai untuk menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak
daging mangsanya. Burung pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon dan
menangkap serangga di dalamnya. Adaptasi morfologi pada burung juga dapat dilihat pada
macam-macam bentuk kakinya.
Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan
Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.
1.Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering,
contohnya kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau
bahkan tidak berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang
tebal, dan berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
2.Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya
teratai. Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak
stomata.
3.Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya
tumbuhan paku dan lumut.
2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang
menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan
baik. Contoh adapatasi fisiologis adalah seperti pada binatang / hewan onta yang punya
kantung air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam
jangka waktu yang lama serta pada anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk
bertahan di daerah dingin.
Adaptasi Fisiologi pada Manusia
1.Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah.
2.Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.3.Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).
Adaptasi Fisiologi pada Hewan
Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan
daging). herbivor memakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan turnbuhan).
Penyesuaian hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada
ukuran (panjang) usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang
umumnya mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbivor lebih panjang
daripada usus karnivor
Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan
1.Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau
khas.
2.Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan
tumbuhan lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya. semak azalea di
Jepang menghasilkan bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya.
3. Adaptasi Tingkah Laku
Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku
terhadap lingkungannya seperti pada binatang bunglon yang dapat berubah warna kulit sesuai
dengan warna yang ada di lingkungan sekitarnya dengan tujuan untuk menyembunyikan diri.
Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan
1.Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna
lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan
lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan
yang akan dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari bahaya dan
sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.
2.Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya.
3.Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan menyemprotkan
air. Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernapasannyaberupa paru-paru tidak
dapat memanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air.
4.Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya. Ekor
cecak yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya beralih
pada ekor tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.
Adaptasi Tingkah Laku pada Tumbuhan 1.Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean
akan mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
2.Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan
daunnya.
C. Adaptasi Tumbuhan dengan Lingkungannya
1. Cara Tumbuhan Melindungi Diri
Untuk apa tumbuhan melindungi diri? Tumbuhan melindungi diri dari gangguan hewan.
Tumbuhan melindungi diri dengan berbagai cara. Cara tumbuhan melindungi diri bergantung
pada jenis tumbuhan tersebut. Tumbuhan melindungi diri dengan cara memiliki duri, bulu
racun, dan bau tidak sedap.
Misal :Mawar memiliki batang yang berduri. Pohon rotan dan pohon bambu memiliki
bulu-bulu halus yang dapat mengakibatkan rasa gatal jika kamu menyentuhnya. Mawar dan
bambu merupakan tumbuhan yang beradaptasi dengan lingkungannya.
2. Cara Tumbuhan Menyesuaikan Diri dengan Habitatnya
Bagaimana cara tumbuhan menyesuaikan diri dengan lingkungan atau habitatnya? Coba
kamu perhatikan tumbuhan kaktus ataupun mawar. Kaktus tumbuh di tanah kering dan
berpasir. Kaktus memiliki akar panjang dan menyebar. Akar itu berfungsi menyerap air dan
mineral dari tanah. Kaktus juga memiliki batang yang tebal dan berongga serta daunnya
kecil-kecil. Tujuan batangnya yang berongga ini untuk menyimpan air. Tujuan daunnya
kecil-kecil untuk mengurangi penguapan air yang terlalu banyak pada musim kering.
Bagaimana dengan tumbuhan yang hidup di air? Pernahkah kamu melihat bunga teratai atau
tanaman kangkung? Bunga teratai memiliki daun yang lebar-lebar dan tipis
Mulut daunnya banyak. Daun teratai yang tipis berguna untuk mengapung di
permukaan air, sedangkan daunnya yang lebar berfungsi menangkap cahaya matahari lebih
banyak sehingga penguapan air lebih banyak. Teratai juga memiliki akar panjang dan
melekat di dasar air. Bentuk akar ini membantu teratai memperoleh mineral dari dasar air dan
memancangkan dirinya agar tidak lepas. Jika Ibumu memasak kangkung, coba kamu
perhatikan batangnya. Apakah batangnya berongga?Batang yang berongga ini bermanfaat
agar kangkung dapat terapung di atas air.
Begitu pula dengan eceng gondok Eceng gondok dapat terapung di atas air karena
tangkai daunnya yang menggembung berisi udara. Selain untuk mengapungkan tubuhnya,
rongga udara tersebut juga berfungsi untuk bernapas. Menurutmu, apakah daun eceng gondok
yang tipis memiliki fungsi yang sama dengan daun teratai?
D. Cara Penyesuaian Diri Hewan dengan Lingkungan
Banyak makhluk hidup yang menyesuaikan diri terhadap lingkungan dengan cara
menyesuaikan bentuk tubuhnya terhadap lingkungan atau menyesuaikan dengan fungsinya.
Penyesuaian bentuk tubuh ini bertujuan untuk memperoleh makanan maupun untuk
melindungi diri dari musuhnya. Berikut ini contoh beberapa hewan yang menyesuaikan
bentuk tubuhnya terhadap lingkungannya.
Serangga
Untuk memperoleh makanannya, serangga memiliki cara tersendiri. Salah satu bentuk
penyesuaian dirinya adalah bentuk mulut yang bebedabeda sesuai dengan jenis makanannya.
Bedasarkan jenis makanan yang dimakannya, jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat,
yaitu mulutpengisap, mulut penusuk, mulut penjilat, dan mulut penyerap.
1) Mulut pengisap
Mulut pengisap pada serangga bentuknya seperti belalai yang dapat digulung dan
dijulurkan. Contoh serangga yang memiliki mulut pengisap adalah kupu-kupu. Kupu-kupu
menggunakan mulut pengisap untuk mengisap madu dari bunga.
2) Mulut penusuk dan penghisap
Mulut penusuk dan penghisap pada serangga memiliki ciri bentuk yang tajam dan
panjang. Contoh serangga yang memiliki mulut penusuk dan penghisap adalah nyamuk.
Nyamuk menggunakan mulutnya untuk menusuk kulit manusia kemudian menghisap darah.
Jadi, selain mulutnya berfungsi sebagai penusuk juga berfungsi sebagai pengisap.
3) Mulut penjilat
Mulut penjilat pada serangga memiliki ciri terdapatnya lidah yang panjang dan berguna
untuk menjilat makanan berupa nektar dari bunga, contoh serangga yang memiliki mulut
penjilat adalah lebah.
4) Mulut penyerap
Mulut penyerap pada serangga memiliki ciri terdapatnya alat penyerap yang mirip spons
(gabus). Alat ini digunakan untuk menyerap makanan terutama yang berbentuk cair. Contoh
serangga yang memiliki mulut penyerap adalah lalat
Unta
Unta hidup di daerah padang pasir yang kering dan gersang. Oleh karena itu bentuk
tubuhnya disesuaikan dengan keadaan lingkungan padang pasir. Bentuk penyesuaian diri unta
adalah adanya tempat penyimpanan air di dalam tubuhnya dan memiliki punuk sebagai
penyimpan lemak. Hal inilah yang menyebabkan unta dapat bertahan hidup tanpa minum air
dalam waktu yang lama.
E. Penyesuaian Tingkah Laku terhadap Lingkungan
Beberapa jenis hewan ada yang menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara
mengubah tingkah laku. Cara ini selain untuk mendapatkan makanan juga untuk melindungi
diri dari musuh atau pemangsa. Perhatikan beberapa contoh hewan yang menyesuaikan diri
dengan tingkah laku berikut ini!
Bunglon
Kalian tentu pernah melihat bagaimana bunglon dapat merubah warna kulitnya sesuai
dengan warna tempat ia berada. Ketika berada di pohon yang berwarna coklat maka tubuh
bunglon akan berrwarna coklat. Begitu juga ketika ia berada di pohon yang berwarna hijau
maka tubuhnya akan berwarna hijau. Perubahan warna tubuh pada bunglon merupakan
bentuk penyesuaian diri agar ia terlindung dari musuhnya
Kalajengking
Kalajengking melindungi dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya.
Sengatnya ini mengandung racun yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking,
hewan lain yang menggunakan zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh
adalah, kelabang, lebah, dan ular.
Cumi-Cumi
Cumi-cumi melindungi diri dari musuhnya dengan cara menyemburkan cairan, seperti
tinta ke dalam air. Hal ini menyebabkan musuh yang menyerangnya tidak dapat melihatnya
dan ia dapat berenang dengan cepat untuk menghindari musuhnya tersebut
Cecak
Untuk melindungi diri dari serangan musuh, cecak memutuskan ekornya. Bagian ekor
yang putus ini dapat bergerak-gerak sehingga mengalihkan perhatian musuhnya. Saat itulah
ia pergi melarikan diri.
F. Cara Penyesuaian Diri Tumbuhan Terhadap Lingkungan
Selain hewan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan , tumbuhan juga memiliki cara
yang unik untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya agar dapat bertahan hidup di
lingkungan tersebut. Pada umumnya tumbuhan hidup di tempat yang berbeda-beda. Ada yang
hidup di daerah kering ada pula yang hidupnya di air. Oleh karena itu, bentuk penyesuaian
dirinya pun berbeda-beda disesuaikan dengan lingkungan tempat hidupnya. Perhatikan uraian
berikut tentang cara-cara tumbuhan menyesuaikan diri terhadap lingkungan.
Pohon Jati
Pohon jati menyesuaikan diri dengan cara menggugurkan daunnya saat musim kemarau.
Pengguguran daun ini bertujuan agar tidak terjadi penguapan yang berlebihan yang dapat
menyebabkan tumbuhan kekurangan air dan mati. Pengguguran daun pada musim kemarau
juga dilakukan oleh tumbuhan lain, seperti mahoni dan kedondong walaupun tidak sebanyak
pada pohon jati.
Kaktus
Kalau di rumahmu atau di sekolahmu ada tanaman kaktus, coba perhatikan tanaman
tersebut! Tanaman kaktus tempat hidup aslinya sebenarnya adalah tanah yang kering seperti
gurun. Oleh karena itu tanaman ini menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang
kering dan panas. Tumbuhan kaktus menyesuikan diri dengan memiliki daun yang kecil-kecil
seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan air, batangnya tebal berair dan
berlapis lilin yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air, akarnya yang panjang untuk
mencari air.
Teratai
Teratai tempat hidupnya di air. Tumbuhan ini menyesuaikan diri dengan memiliki daun
yang berbentuk lebar dan tipis. Bentuk daun seperti ini mengakibatkan penguapan air terjadi
dengan mudah. Selain itu, batangnya yang berongga-rongga memungkinkan teratai dapat
bernapas walaupun akar dan batangnya berada di dalam air.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia mempunyai kemampuan beradaptasi terhadap lingkungannya melebihi dari
makhluk lainnya. Disamping itu manusia juga mampu mengubah lingkungannya sesuai dengan
hidup dan kemampuannya, dengan cara adaptasi ini maka kelestarian makhluk hidup dapat
terjamin. Jika suatu makhluk hidup telah beradaptasi dengan lingkungannya maka makhluk hidup
itu sangat sulit untuk berpindah tempat ke lingkungan lain. Jika ingin pindah maka ia pun harus
menyesuaikan diri kembali dengan lingkungannya yang baru. Organisme melakukan adaptasi
terhadap lingkungannya dengan beberapa cara, yaitu adaptasi morfologi (penyesuaian bentuk),
adaptasi fisiologi (penyesuaian fungsi) dan adaptasi behavioral (penyesuaian tingkah laku).
Adaptasi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungannya yang senantiasa berubah-ubah. Perubahan ini bisa berlangsung cepat ataupun
lambat, karena lingkungan berubah maka agar makhluk hidup dapat bertahan hidup, dia harus
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.(Prawirohartono, 2005 : 79)
DAFTAR PUSTAKA
http://lilikhidayati.blogspot.com/2010/08/adaptasi-makhluk-hidup.html
http://organisasi.org/macam-jenis-adaptasi-makhluk-hidup-morfologi-fisiologi-dan-tingkah- laku-
untuk-menyesuaikan-diri