BAB II

15
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bahasa Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005: 1), memberikan dua pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer 1 . Selain itu, Gorys Keraf (1994: 1) memberikan pengertian bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Bahasa juga mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal dan arti atau makna. Bahasa sebagai bunyi vokal berarti sesuatu yang dihasilkan oleh alat ucap manusia berupa bunyi yang merupakan getaran yang merangsang alat pendengar. Sedangkan bahasa sebagai arti atau makna berarti isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan orang lain. Lain halnya Owen dalam Stiawan (2006: 1), menjelaskan definisi bahasa yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those symbols and rule governed combinations of those symbols 1 Arbitrer adalah sewenang-wenang. 5

Transcript of BAB II

Page 1: BAB II

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bahasa

Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005: 1), memberikan dua pengertian

bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat komunikasi antara

anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Kedua, bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol

vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer1.

Selain itu, Gorys Keraf (1994: 1) memberikan pengertian bahasa sebagai

alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan

oleh alat ucap manusia. Bahasa juga mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal dan

arti atau makna. Bahasa sebagai bunyi vokal berarti sesuatu yang dihasilkan oleh

alat ucap manusia berupa bunyi yang merupakan getaran yang merangsang alat

pendengar. Sedangkan bahasa sebagai arti atau makna berarti isi yang terkandung

di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau tanggapan orang lain.

Lain halnya Owen dalam Stiawan (2006: 1), menjelaskan definisi bahasa

yaitu language can be defined as a socially shared combinations of those symbols

and rule governed combinations of those symbols (bahasa dapat didefenisikan

sebagai kode yang diterima secara sosial atau sistem konvensional untuk

menyampaikan konsep melalui kegunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan

kombinasi simbol-simbol yang diatur oleh ketentuan). Pendapat di atas mirip

dengan apa yang diungkapkan oleh Tarigan (1989: 4), beliau memberikan dua

definisi bahasa. Pertama, bahasa adalah suatu sistem yang sistematis, barang kali

juga untuk sistem generatif. Kedua, bahasa adalah seperangkat lambang-lambang

mana suka atau simbol-simbol arbitrer.

Dan menurut Santoso (1990: 1), bahasa adalah rangkaian bunyi yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia secara sadar.

Definisi lain, Bahasa adalah suatu bentuk dan bukan suatu keadaan

(lenguage may be form and not matter) atau sesuatu sistem lambang bunyi yang

arbitrer, atau juga suatu sistem dari sekian banyak sistem-sistem, suatu sistem dari

1 Arbitrer adalah sewenang-wenang.5

Page 2: BAB II

6

suatu tatanan atau suatu tatanan dalam sistem-sistem. Pengertian tersebut

dikemukakan oleh Mackey (1986: 12).

Selain itu Wibowo (2001: 3), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang

bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan

konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia

untuk melahirkan perasaan dan pikiran.

Hampir senada dengan pendapat Wibowo, Walija (1996: 4),

mengungkapkan definisi bahasa ialah komunikasi yang paling lengkap dan efektif

untuk menyampaikan ide, pesan, maksud, perasaan dan pendapat kepada orang

lain.

Pendapat lainnya tentang definisi bahasa diungkapkan oleh Syamsuddin

(1986: 2), beliau memberi dua pengertian bahasa. Pertama, bahasa adalah alat

yang dipakai untuk membentuk pikiran dan perasaan, keinginan dan perbuatan-

perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi dan dipengaruhi. Kedua,

bahasa adalah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik maupun yang buruk,

tanda yang jelas dari keluarga dan bangsa, tanda yang jelas dari budi

kemanusiaan.

Sementara Pengabean (1981: 5), berpendapat bahwa bahasa adalah suatu

sistem yang mengutarakan dan melaporkan apa yang terjadi pada sistem saraf.

Pendapat terakhir dari makalah singkat tentang bahasa ini diutarakan oleh Soejono

(1983: 1), bahasa adalah suatu sarana perhubungan rohani yang amat penting

dalam hidup bersama.

Dan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990: 66), secara

terminology mengartikan bahasa sebagai  sistem lambang bunyi yang arbitrer

yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi,

dan mengindentifikasikan diri2.

2.2 Fungsi bahasa

2 http://wismasastra.wordpress.com/2009/05/25/apa-bahasa-itu-sepuluh-pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/#comment-105.

Page 3: BAB II

7

Gorys Keraf (2001: 3-8) menyatakan bahwa ada empat fungsi bahasa, yaitu:

1. Alat untuk menyatakan ekspresi diri

Bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di

dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita.

Banyak orang mengatakan, bahasa adalah alat komunikasi. Tentu

saja pernyataan ini tepat, karena dengan bahasa komunikasi antara manusia

dapat terjalin. Namun, apakah fungsi bahasa hanya terbatas sebagai alat

komunikasi?

Bahasa memiliki berbagai fungsi, antara lain sebagai alat ekspresi,

integrasi, untuk tujuan praktis,artistik dan filosofis. Saya pribadi tertarik pada

fungsi bahasa sebagai alat ekspresi, yaitu bahasa sebagai alat untuk

mengekspresikan aspek kejiwaan manusia, antara lain untuk menarik

perhatian orang lain dan membebaskan diri dari semua tekanan emosi. Bahasa

memuat simbol ekspresi ide, pemikiran dan perasaan. Melalui bahasa,

manusia dapat mengekspresikan apa yang tengah dirasakan atau dipikirkan.

Pikiran dan perasaan tersebut direalisasikan dalam bentuk ragam bahasa

verbal dan nonverbal. Contohnya, ketika seseorang sedang sedih atau senang

akan mengekspresikannya dengan menulis buku harian, menulis puisi, lirik

lagu, cerita ataupun karya tulis atau pun bentuk bahasa tulis lainnya.

Sedangkan ekspresi bahasa non verbal, yaitu ketika manusia

mengekspresikan emosinya dengan menangis, menari, melontarkan kalimat –

kalimat amarah, dan lain – lain. Dengan membahasakan ekspresi tersebut

manusia akan merasa tenang dan terbebas dari tekanan emosi yang

dirasakannya.

Pada awalnya, seorang anak menggunakan bahasa untuk

mengekspresikan kehendaknya atau perasaannya pada sasaran yang tetap,

yakni ayah-ibunya. Dalam perkembangannya, seorang anak tidak lagi

menggunakan bahasa hanya untuk mengekspresikan kehendaknya, melainkan

juga untuk berkomunikasi dengan lingkungan di sekitarnya. Setelah kita

dewasa, kita menggunakan bahasa, baik untuk mengekspresikan diri maupun

untuk berkomunikasi. Seorang penulis mengekspresikan dirinya melalui

Page 4: BAB II

8

tulisannya. Sebenarnya, sebuah karya ilmiah pun adalah sarana

pengungkapan diri seorang ilmuwan untuk menunjukkan kemampuannya

dalam sebuah bidang ilmu tertentu. Jadi, kita dapat menulis untuk

mengekspresikan diri kita atau untuk mencapai tujuan tertentu.

Sebagai contoh lainnya, tulisan kita dalam sebuah buku,  merupakan

hasil ekspresi diri kita. Pada saat kita menulis, kita tidak memikirkan siapa

pembaca kita. Kita hanya menuangkan isi hati dan perasaan kita tanpa

memikirkan apakah tulisan itu dipahami orang lain atau tidak. Akan tetapi,

pada saat kita menulis surat kepada orang lain, kita mulai berpikir kepada

siapakah surat itu akan ditujukan.

Kita memilih cara berbahasa yang berbeda kepada orang yang kita

hormati dibandingkan dengan cara berbahasa kita kepada teman kita.

Pada saat menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan

diri, si pemakai bahasa tidak perlu mempertimbangkan atau memperhatikan

siapa yang menjadi pendengarnya, pembacanya, atau khalayak sasarannya. Ia

menggunakan bahasa hanya untuk kepentingannya pribadi. Fungsi ini

berbeda dari fungsi berikutnya, yakni bahasa sebagai alat untuk

berkomunikasi.

Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan

secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-

kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita. Unsur-unsur yang

mendorong ekspresi diri antara lain :

-         agar menarik perhatian orang  lain terhadap kita,

-         keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan

emosi

Pada taraf  permulaan, bahasa pada anak-anak sebagian berkembang 

sebagai alat untuk menyatakan dirinya sendiri (Gorys Keraf, 1997 :4).

2. Alat mengadakan komunikasi

Page 5: BAB II

9

Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.

Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau

dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi pula kita mempelajari dan

mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita, serta apa yang

dicapai oleh orang-orang yang sezaman dengan kita.

Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan

maksud kita, melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan

kerja sama dengan sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas

kemasyarakatan, merencanakan dan mengarahkan masa depan kita (Gorys

Keraf, 1997 : 4).

Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, kita

sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami oleh orang lain. Kita

ingin menyampaikan gagasan yang dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin

membuat orang lain yakin terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi

orang lain. Lebih jauh lagi, kita ingin orang lain membeli hasil pemikiran

kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran

menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan

memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.

Pada saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain

kita juga mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk

dijual. Oleh karena itu, seringkali kita mendengar istilah “bahasa yang

komunikatif”. Misalnya, kata makro hanya dipahami oleh orang-orang dan

tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar atau luas lebih mudah

dimengerti oleh masyarakat umum. Kata griya, misalnya, lebih sulit

dipahami dibandingkan kata rumah atau wisma. Dengan kata lain, kata

besar, luas, rumah, wisma, dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih

umum. Sebaliknya, kata-kata griya atau makro akan memberi nuansa lain

pada bahasa kita, misalnya, nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau

bernuansa tradisional.

Bahasa sebagai alat ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi

sekaligus pula merupakan alat untuk menunjukkan identitas diri.

Melalui bahasa, kita dapat menunjukkan sudut pandang kita,

pemahaman kita atas suatu hal,asal usul bangsa dan negara kita, pendidikan

Page 6: BAB II

10

kita, bahkan sifat kita. Bahasa menjadi cermin diri kita, baik sebagai bangsa

maupun sebagai diri sendiri.

3. Alat mengadakan integrasi dan adaptasi sosial.

Bahasa merupakan salah satu unsure kebudayaan yang

memungkinkan manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka,

mempelajari dan mengambil bagian dalam pengalaman tersebut, serta belajar

berkenalan dengan orang-orang lain.

4. Alat mengadakan kontrol social

Bahasa merupakan alat yang dipergunakan dalam usaha

mempengaruhi tingkah laku dan tindak tanduk orang lain. Bahasa juga

mempunyai relasi dengan proses-proses sosialisasi suatu masyarakat.

Sementara fungsi bahasa menurut Mahmudah dan Ramlan (2007:2-3)

adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat Indonesia. Bahasa juga

menunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi

masing-masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan

sehingga mampu menyesuaikan dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat.

Selain itu, fungsi bahasa juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan

juga melambangkan perasaan, kemauan bahkan dapat melambangkan tingkah

laku seseorang.

2.3 Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti

tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda yang berbunyi Kami Putra dan Putri

Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa

bahasa Indonesia berkedudukan sebagai  bahasa nasional ; kedudukannya berada

diatas bahasa – bahasa daerah. Selain itu, didalam undang-undang dasar 1945

tercantum pasal khusus ( BAB XV , pasal 36 ) mengenai kedudukan bahasa

Page 7: BAB II

11

Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa Negara ialah bahasa Indonesia.

Pertama, bahsa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan

sumpah pemuda 1928; kedua, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa

Negara sesuai dengan undang -undang dasar 1945.

2.4 Fungsi Bahasa Indonesia

Didalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia

berfungsi sebagai (1) Lambang kebanggaan kebangsaan, (2) lambang identitas

nasional, (3) alat perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar budaya,dan (4)

alat yang memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku bangsa dengan latar

belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing kedalam kesatuan

kebangsaan Indonesia.

Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, bahasa Indonesia mencerminkan

nilai-nilai social budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita. Atas dasar

kebanggaan ini , bahasa Indonesia kita pelihara dan kita kembangkan serta rasa

kebanggaan pemakainya senantiasa kita bina.

Sebagai lambang identitas nasional,bahasa Indonesia kita junjung disamping

bendera dan lambang Negara kita. Di dalam melaksanakan fungsi ini bahasa

Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri pula sehingga ia serasi

dengan lambang kebangsaan kita yang lain. Bahasa Indonesia dapat memiliki

identitasnya hanya apabila masyarakat pemakainya membina dan

mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur bahasa

lain.

Fungsi bahasa Indonesia yang ketiga-sebagai bahasa nasional adalah

sebagai alat perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar suku bangsa. Berkat

adanya bahasa nasional kita dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian

rupa sehingga kesalah pahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang social

budaya dan bahasa tidak perlu dikhawatirkan.kita dapat bepergian dari pelosok

yang satu ke pelosok yang lain di tanah air kita dengan hanya memanfaatkan

bahasa Indonesia sebagai satu-satunya alat komunikasi.

Page 8: BAB II

12

Fungsi bahasa Indonesia yang keempat dalam kedudukannya sebagai bahasa

nasional, adalah sebagai alat yang memungkinkan terlaksananya penyatuan

berbagai-bagai suku bangsa yang memiliki latar belakang social budaya dan

bahasa yang berbeda-beda kedalam satu kesatuan kebangsaan yang bulat.

Didalam hubungan ini bahasa Indonesia memungkinkan berbagai bagai suku

bangsa itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak

perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai – nilai social

budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan. Lebih dari itu,

dengan bahasa nasional itu kita dapat meletakkan kepentingan nasional jauh diatas

kepentingan daerah atau golongan.

Didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi

sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar didalm dunia

pendidikan, (3) alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan (4) alat pengembangan

kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia dipakai didalam segala

upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraanbaik dalam bentuk lisan maupun

dalam bentuk tulisan. Termasuk kedalam kegiatan-kegiatan itu adalah penulisan

dokumen-dokumen dan putusan- putusan serta surat-surat yang dikeluarkan oleh

pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya, serta pidato-pidato kenegaraan.

Sebagai fungsinya yang kedua didalam kedudukannya sebagai bahasa

Negara, bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar di lembaga-lembaga

pendidikan mulai taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi diseluruh

Indonesia, kecuali di daerah-daerah, seperti daerah aceh, batak, sunda, jawa,

Madura, bali, dan Makassar yang menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa

pengantar sampai dengan tahun ketiga pendidikan dasar.

Sebagai fungsinya yang ketiga didalam kedudukannya sebagai bahasa

Negara, bahasa Indonesia adalah alat perhubungan pada tingkat nasional untuk

kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk

kepentingan pelaksanaan pemerintah. didalam hubungan dengan fungsi ini,

Page 9: BAB II

13

bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal-balik antara

pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar

daerah dan antar suku, melainkan juga sebagai alat perhubungan didalam

masyarakat yang sama latar belakang social budaya dan bahasanya.

Akhirnya, didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia

berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan,

dan teknologi. didalam hubungan ini bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat

yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional

sedemikian rupa sehingga ia memikili cirri – ciri dan identitasnya sendiri, yang

membedakannya dari kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama, bahasa

Indonesia kita pergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai – nilai social

budaya nasional kita. ( Halim , 1979 : 4 – 56; Moediono,1980:15-31).

Disamping itu, sekarang ini fungsi bahasa Indonesia telah pula bertambah

besar. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media massa. media massa

cetak dan elektronik, baik visual, audio, maupun audio visual harus memakai

bahasa Indonesia. Media massa menjadi tumpuan kita dalam menyebarluaskan

bahasa Indonesia secara baik dan benar.

Di dalam kedudukannya sebagai sumber pemerkaya bahasa daerah , bahasa

Indonesia berperanana sangat penting. Beberapa kosakata bahasa Indonesia

ternyata dapat memperkaya khasanah bahasa daerah, dalam hal bahasa daerah

tidak memiliki kata untuk sebuah konsep.

Bahasa Indonesia sebagai alat menyebarluaskan sastra Indonesia dapat

dipakai. Sastra Indonesia merupakan wahana pemakaian bahasa Indonesia dari

segi estetis bahasa sehingga bahasa Indonesia menjadi bahasa yang penting dalam

dunia internasional.

2.5 Pengertian Bahasa Asing

Page 10: BAB II

14

Bahasa asing merupakan bahasa yang tidak digunakan oleh orang yang

tinggal di sebuah tempat yang tertentu: misalnya, bahasa Indonesia dianggap

sebagai sebuah bahasa yang asing di Australia.

Bahasa asing juga merupakan sebuah bahasa yang tidak digunakan di tanah

air/negara asal seseorang, misalnya; seorang penutur bahasa Indonesia yang

tinggal di Australia boleh mengatakan bahwa bahasa Inggris adalah bahasa yang

asing untuk dirinya sendiri. Walau bagaimanapun juga, kedua definisi tersebut

masihlah kurang meliputi arti 'bahasa asing' secara keseluruhan. Lagipula, istilah

'bahasa asing' terkadang diterapkan dengan cara yang dapat menyesatkan orang

lain atau yang kurang tepat.