bab i1.pdf

11
1 BUKU PANDUAN PERWIRA KORPS PELAUT KOARMATIM JILID II tentang PENGETAHUAN DASAR BIDANG NAVIGASI DAN BAHARI BAB I ARAH DAN JARAK DI LAUT 1. Pengertian a. Arah di laut adalah besaran sudut yang menyatakan letak suatu obyek tertentu. Dalam ilmu pelayaran, arah dinyatakan sebagai beda sudut dalam derajat antara titik referensi dengan arah utara atau arah haluan kapal. b. Jarak di laut adalah panjangnya garis yang menghubungkan titik-titik referensi yang dibuat berdasarkan prinsip-prinsip navigasi yang dinyatakan dalam Nautical Mile (NM). 2. Kegunaan Arah dan jarak di laut digunakan untuk : a. Menentukan haluan menuju ke titik tertentu. b. Menentukan posisi di laut. c. Menentukan arah angin dan arus. d. Kepentingan taktis 3. Utara Sejati, Utara Magnetis dan Utara Pedoman. a. Utara Sejati adalah arah utara yang jatuh sama dengan derajat pada peta. b. Utara Magnetis adalah arah utara jarum pedoman semata-mata atas pengaruh magnit bumi. c. Utara Pedoman adalah arah utara jarum pedoman atas pengaruh magnet bumi dan magnet besi kapal. 4. Variasi, Deviasi, Sembir dan Rimban. a. Variasi adalah sudut yang dibentuk antara Utara Sejati (US) dan Utara Magnetis (UM).

Transcript of bab i1.pdf

  • 1

    BUKU PANDUAN PERWIRA KORPS PELAUT KOARMATIM JILID II

    tentang

    PENGETAHUAN DASAR BIDANG NAVIGASI DAN BAHARI

    BAB I

    ARAH DAN JARAK DI LAUT

    1. Pengertian

    a. Arah di laut adalah besaran sudut yang menyatakan letak suatu obyek

    tertentu. Dalam ilmu pelayaran, arah dinyatakan sebagai beda sudut dalam

    derajat antara titik referensi dengan arah utara atau arah haluan kapal.

    b. Jarak di laut adalah panjangnya garis yang menghubungkan titik-titik

    referensi yang dibuat berdasarkan prinsip-prinsip navigasi yang dinyatakan

    dalam Nautical Mile (NM).

    2. Kegunaan

    Arah dan jarak di laut digunakan untuk :

    a. Menentukan haluan menuju ke titik tertentu.

    b. Menentukan posisi di laut.

    c. Menentukan arah angin dan arus.

    d. Kepentingan taktis

    3. Utara Sejati, Utara Magnetis dan Utara Pedoman.

    a. Utara Sejati adalah arah utara yang jatuh sama dengan derajat pada

    peta.

    b. Utara Magnetis adalah arah utara jarum pedoman semata-mata atas

    pengaruh magnit bumi.

    c. Utara Pedoman adalah arah utara jarum pedoman atas pengaruh

    magnet bumi dan magnet besi kapal.

    4. Variasi, Deviasi, Sembir dan Rimban.

    a. Variasi adalah sudut yang dibentuk antara Utara Sejati (US) dan Utara

    Magnetis (UM).

  • 2

    1) Variasi Positif (+), bila Utara Magnetis berada di Timur Utara

    Sejati.

    Var (+)

    Gambar 1

    2) Variasi Negatif (-), bila Utara Magnetis berada di Barat Utara

    Sejati.

    Var (-)

    Gambar 2

    b. Deviasi adalah sudut yang dibentuk antara Utara Magnetis (UM) dan

    Utara Pedoman (UP).

    1) Deviasi Positif (+), bila Utara Pedoman berada di Timur Utara

    Magnetis.

    Dev (+)

    Gambar 3

    2) Deviasi Negatif (-), bila Utara Pedoman berada di Barat Utara

    Magnetis.

    Dev (-) Gambar 4

    US UM

    Var

    Var

    US

    UM

    US

    Dev

    UM

    UP

    Dev

    US UP

    UM

  • 3

    Var

    Sembir

    Var

    Sembir

    c. Sembir adalah sudut yang dibentuk antara Utara Sejati (US) dan Utara

    Pedoman (UP).

    Sembir = Variasi + Deviasi

    Gambar 5a Gambar 5b

    Sembir = Var (+) Dev (-) Sembir = Var (-) Dev (+)

    d. Rimban adalah penyimpangan gerakan kapal dari garis haluan kapal

    karena disebabkan oleh pengaruh angin dan atau arus.

    1) Rimban Positif (+), bila angin dan atau arus dari / ke lambung

    kiri.

    2) Rimban Negatif (-), bila angin dan atau arus dari / ke lambung

    kanan.

    Dev

    US UP

    UM Dev

    US UM

    UP

  • 4

    3) Cara menghitung Rimban :

    a) Menggunakan Buoy.

    (1) Kapal berlayar dengan haluan dan cepat yang

    tetap.

    (2) Jatuhkan buoy di buritan dan harus mudah

    terlihat.

    (3) Setelah berlayar kira-kira 4x panjang kapal, baring

    buoy tersebut.

    (4) Penjabaran haluan kapal dengan baringan adalah

    harga rimban.

    Rimban = Kebalikan Baringan Haluan Kapal

    = BKB HK

    Keterangan :

    b) Menggunakan Radar.

    (1) Tentukan salah satu obyek di darat yang mudah

    ditangkap radar.

    (2) Berlayar sejajar dengan obyek tersebut. Jika tidak

    ada pengaruh arus, maka jarak terpendek ke obyek

    adalah jarak melintang kapal terhadap obyek.

    (3) Perhatikan jarak terpendek yang ditangkap radar

    dan tarik garis dari titik tersebut.

    (4) Garis ini dan garis haluan kapal akan membentuk

    sudut rimban.

  • 5

    c) Menggunakan Rumus.

    = KR (w/v) 2 sin

    Keterangan :

    W = Kecepatan Angin Semu (m/det)

    V = Kecepatan Kapal (m/det)

    = Baringan Relatif Angin (derajat)

    KR = Koefisien Rimban

    5. Haluan sejati, haluan magnetis, haluan pedoman.

    a. Haluan Sejati adalah sudut yang dibentuk antara Utara Sejati (US) dan

    garis haluan kapal.

    b. Haluan Magnetis adalah sudut yang dibentuk antara Utara Magnetis

    (UM) dan garis haluan kapal.

    c. Haluan Pedoman adalah sudut yang dibentuk antara Utara Pedoman

    (UP) dan garis haluan kapal.

  • 6

    6. Baringan sejati, baringan magnetis, baringan pedoman dan baringan

    relatif.

    a. Baringan Sejati (BS) adalah sudut yang dibentuk antara Utara Sejati

    (US) dan arah baringan.

    b. Baringan Magnetis (BM) adalah sudut yang dibentuk antara Utara

    Magnetis (UM) dan arah baringan.

    c. Baringan Pedoman (BP) adalah sudut yang dibentuk antara Utara

    Pedoman (UP) dan arah baringan.

    d. Baringan Relatif (BR) adalah sudut yang dibentuk antara garis haluan

    kapal dan arah baringan.

    7. Mencari Kesalahan Kompas.

    a. Menggunakan Baringan Transit.

    1) Tentukan 2 benda baringan yang tampak jelas dan tergambar di

    peta dengan jelas.

    2) Pada saat kedua benda baringan berimpit, baringlah dengan

    kompas.

    3) Ambil baringan benar kedua benda tersebut dari peta (BS).

    4) K = BS BK

    b. Menggunakan Perhitungan Azimuth Benda Angkasa.

    1) Mencari Azimuth Matahari pada saat terbit atau terbenam dapat

    di lakukan dengan menggunakan Tabel Ilmu Pelayaran HO 214 dan HO

    229. Dalam buku ini hanya akan dijelaskan cara mencari Kesalahan

    Kompas dengan menggunakan Daftar Ilmu Pelayaran.

  • 7

    Urutan Kegiatan.

    a) Tentukan Posisi Duga pada saat Sunrise / Sunset.

    b) Pada saat Sunrise / Sunset, baring Matahari dengan

    kompas (BK = AzB)

    c) Lihat Kronometer penunjukan, GT dari Sunrise / Sunset.

    d) Tentukan Harga Sudut Jam (K) sebagai berikut :

    GIA = ..

    Increment = ..

    Bujur Duga = ..

    LHA = ..

    K = .. (T/B)

    e) Lihat Deklinasi dari Nautical Almanac (NA) sesuai GMT.

    f) Berdasarkan Harga Lintang (Lt), Sudut Jam (K), Deklinasi

    (d) dapat ditentukan harga A, B dan C. (Daftar Ilmu Pelayaran I,

    Daftar XI A, XI B).

    g) Berdasarkan Harga C dan Lt dapat ditentukan Azimuth.

    (Daftar XII) Azimuth ini adalah Azimuth Hitung AzH.

    K = AzH - AzB

    Keterangan :

    K = Kesalahan Kompas

    2) Perhitungan Rumus :

    Cos Az = Sin d

    Sec Lt

    Log Cos Az = Log Sin d Log Sec Lt

    Gunakan Daftar VIII Ilmu Pelayaran atau Kalkulator.

    3) Pembacaan Tabel Azimuth.

    Pada Tabel Azimuth (Devis 1 dan 2) dengan berdasarkan

    argumen Lintang dan Deklinasi saat matahari terbit / terbenam, maka

  • 8

    harga Azimuth dapat dibaca langsung. Harga Azimuth tersebut

    kemudian dapat dijabarkan dengan rumus sebagai berikut :

    Lintang Utara : Saat matahari terbit, Azimuthnya adalah U-T.

    Saat matahari terbenam, Azimuthnya adalah

    U-P.

    Lintang Selatan : Saat matahari terbit, Azimuthnya adalah S-T.

    Saat matahari terbenam, Azimuthnya adalah

    S-F.

    Contoh :

    Pada lt 01o dekl 17o berapa Azimuth Matahari saat terbenam? Tabel

    Devis :

    DECLINATION SAME NAME LATITUDE 1O

    APPARENT TIME 12O dst. 17O dst.

    dst.

    Sunrise

    73O

    Dari tabel di atas diperoleh harga Azimuth 073o. Karena lintang

    Utara dan saat matahari terbenam, maka 073o adalah U-B atau sama

    dengan 360-73o = 287o.

    4) Penggunaan Rumus :

    a) AZ = 090o Deklinasi saat matahari terbit.

    b) AZ = 270o Deklinasi saat matahari terbenam .

    Rumus tersebut di atas hanya teliti untuk lintang rendah.

  • 9

    Perhatikan pada gambar 12.

    Saat matahari terbit : AZ = 90o Deklinasi Utara

    AZ = 90o Deklinasi Selatan

    Saat matahari terbenam : AZ = 90o + Deklinasi Utara

    AZ = 90o + Deklinasi Selatan

    Contoh :

    Deklinasi matahari saat terbenam pada tanggal 2

    Nopember 1982 sebesar 14o 30 S, maka besarnya Azimuth

    matahari saat terbenam = 270o 140 30 = 255o 30. Jika pada

    saat itu membaring matahari dengan kompas 256o, maka

    besarnya Kesalahan Kompas adalah :

    AZ = 255o 30 256o = -30

    8. Menentukan Jarak

    a. Menentukan Jarak yang Ditempuh.

    Jarak yang ditempuh dan kecepatan kapal di laut dapat diketahui

    dengan pertolongan alat navigasi - Log dan juga berdasarkan jumlah putaran

    baling-baling.

    Ada 4 macam Log :

    1) Log Impelar Mekanik

    2) Log Impelar Listrik

    3) Log Hidrodinamik

    4) Log dengan Prinsip Doppler.

    Untuk Log Impeler, maka jarak yang ditempuh kapal ditentukan oleh

    jumlah putaran Impeler Spesial yang berada di bawah permukaan air. Bila

    Impeler mempunyai langkah m, maka jarak s dapat ditempuh dalam n putaran.

    S = m x n

    Keterangan :

    S = Jarak

    m = Langkah / jarak 1x putaran

  • 10

    n = Jumlah Putaran

    untuk jarak dapat dicari dengan rumus :

    S = v x t

    V = S / t

    Keterangan :

    S diperoleh dari rumus (1) dan t telah diketahui dalam rumus (2), maka

    V dapat dicari.

    b. Menentukan Kecepatan Kapal.

    1) Bila tidak ada arus / angin.

    Keterangan :

    SL = S = jarak antara dua penunjukan

    PL = Penunjukan Log

    T = Waktu pada saat penunjukkan

    SL = S = v x t

    V = S / t = 360 x S / t detik = mil / jam

    2) Bila ada arus.

    Mengikuti arus : S = (Vt + Va) t1 ................(x t2)

    Melawan arus : S = (Vt - Va) t1 ................(x t1)

  • 11

    Keterangan :

    Vt = Kecepatan Kapal

    Va = Kecepatan Arus

    T1, T2 = Waktu Tempuh

    9. Mencari Kesalahan Log.

    Menghitung Kesalahan Log dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

    a. L = SL BPL x 100

    BPL

    b. KL = SL

    BPL

    Keterangan :

    SL = Jarak antara 2 Merkah

    L = Kesalahan Log (kedalaman)

    BPL = Beda Penunjukan Log

    = PL2 PL1

    PL = Penunjukan Log

    KL = Koefisien Log

    c. Gabungan titik a dan b, maka L ( ) = (KL 1) 100