BAB I1

19
BAB I PNDAHULUAN 1. A. Latar Belakang Postural Drainase adalah teknik pengaturan posisi tertentu untuk mengalirkan sekresi pulmonar pada area tertentu dari lobus paru dengan pengaruh gravitasi. Pembersihan dengan cara ini dicapai dengan melakukan salah satu atau lebih dari 10 posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi mengalirkan bagian khusus dari pohon trakeobronkial- bidang paru atas, tengah, atau bawah-ke dalam trakea. Batuk atau penghisapan ke- mudian dapat membuang sekret dari trakea. Spasme bronkus dapat dicetuskan pada beberapa klien yang menerima drainase postural. Spasme bronkus ini disebabkan oleh imobilisaisi sekret ke dalam jalan napas pusat yang besar, yang meningkatkan kerja napas. Untuk menghadapi risiko spasme bronkus, perawat dapat meminta dokter untuk mulai memberikan terapi bronkodilator pada

description

postural drainase

Transcript of BAB I1

Page 1: BAB I1

BAB I

PNDAHULUAN

1.A.    Latar Belakang

Postural Drainase adalah teknik pengaturan posisi

tertentu untuk mengalirkan sekresi pulmonar pada

area tertentu dari lobus paru dengan pengaruh

gravitasi. Pembersihan dengan cara ini dicapai

dengan melakukan salah satu atau lebih dari 10

posisi tubuh yang berbeda. Setiap posisi

mengalirkan bagian khusus dari pohon

trakeobronkial-bidang paru atas, tengah, atau

bawah-ke dalam trakea. Batuk atau penghisapan

kemudian dapat membuang sekret dari trakea.

Spasme bronkus dapat dicetuskan pada beberapa

klien yang menerima drainase postural. Spasme

bronkus ini disebabkan oleh imobilisaisi sekret ke

dalam jalan napas pusat yang besar, yang

meningkatkan kerja napas. Untuk menghadapi

risiko spasme bronkus, perawat dapat meminta

dokter untuk mulai memberikan terapi

bronkodilator pada klien selama 20 menit sebelum

dranase postural.

Page 2: BAB I1

Klien pada pengobatan antihipertensi tidak mampu

mentolerir perubahan postur yang diperlukan.

Perawat harus memodifikasi prosedur untuk

memenuhi toleransi klien dan tetap membersihkan

jalan napasnya.

Klien dan keluarga harus diajarkan cara posisi

postur yang tepat di rumah. Beberapa postur perlu

dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan

individual. Sebagai contoh, posisi miring

`trendelenderg’ untuk mengalirkan labus bawah

lateral harus dilakukan dengan klien berbaring

miring datar atau posisi miring semi Fowler’s bila ia

bernapas sangat pendek (dispnea). Gambar dan

daftar berikut menunjukkan area bronkial dan

posisi tubuh yang berhubungan untuk drainasenya.

1.B.     Tujuan

1.Untuk mengetahui apa itu postural drainase

2.Untuk mengetahui tujuan dilakukannya postural

drainase

3.Untuk mengetahui berbagai macam posisi pada

postural drainase

Page 3: BAB I1

4.Untuk mengetahui bagaimana cara

pelaksanaan postural drainase

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

1.A.    Pengertian

Postural drainase (PD) merupakan salah satu

intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai

segmen paru dengan menggunakan pengaruh

gaya gravitasi.. Mengingat kelainan pada paru bisa

terjadi pada berbagai lokasi maka PD dilakukan

pada berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan

parunya. Waktu yang terbaik untuk melakukan PD

yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan

sekitar 1 jam sebelumtidur pada malam hari.

Postural drainase (PD) dapat dilakukan untuk

mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran

Page 4: BAB I1

nafas tetapi juga mempercepat pengeluaran sekret

sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita

dengan produksi sputum yang banyak PD lebih

efektif bila disertai dengan clapping dan vibrating.

Postural darinase (PD) merupakan cara klasik

untuk mengeluarkan sekret dari paru dengan

mempergunakan gaya berat dan sekret itu sendiri.

Postural Drainase (PD) dapat dilakukan untuk

mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran

nafas tetapi mempercepat pengeluaran sekret

sehingga tidak terjadi ateletaksis. Pada penderita

dengan produksi sputum yang banyak postural

drainase lebih efektif bila disertai dengan perkusi

dan vibrasi dada.

1.B.     Tujuan dilakukan Postural Drainase

1.Untuk mengeluarkan secret yang tertampung.

2.Untuk mencegah akumulasi secret agar tidak

terjadi atelektasis.

3.Mencegah dan mengeluarkan secret.

2.C.    Indikasi dan Kontra Indikasi Klien yang

Mendapat Drainase Postural

Page 5: BAB I1

1.Indikasai

1.Mencegah penumpukan secret yaitu pada:

pasien yang memakai ventilasi

pasien yang melakukan tirah baring yang lama

pasien yang produksi sputum meningkat seperti

pada fibrosis kistik, bronkiektasis

1.mobilisasi secret yang tertahan :

pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh

secret

pasien dengan abses paru

pasien dengan pneumonia

1.Kontraindikasi

Tension pneumotoraks

Hemoptisis

Gangguan sistem kardiovaskuler seperti

hipotensi, hipertensi, infark miokard akutrd infark

dan aritmia.

Edema paru

Efusi pleura yang luas

Page 6: BAB I1

1.D.    Posisi untuk Drainase Postural

1.Bronkus Apikal Anterior Lobus atas

 

Untuk menguras lendir dari segmen apikal lobus

atas, minta pasien duduk di posisi yang nyaman di

tempat tidur atau permukaan datar dan bersandar

pada bantal terhadap kepala tempat tidur atau

pemberi perawatan. Perawat menepuk  dan

menggetarkan di atas area otot antara tulang

selangka dan sangat bagian atas tulang belikat

(daerah diarsir dari diagram) di kedua sisi selama 3

sampai 5 menit. Dorong pasien untuk mengambil

napas dalam-dalam dan batuk selama perkusi

untuk membantu membersihkan saluran udara.

1.Bronkus Apikal Posterior Lobus kanan

 

Minta Pasien duduk dengan nyaman di kursi atau

sisi tempat tidur dan membungkuk, lengan

menggantung, menghadap bantal. Perawat

menepuk dan menggetarkan dengan kedua tangan

Page 7: BAB I1

di atas punggung atas pada kedua sisi kanan dan

kiri.

1.Bronkus Lobus atas Anterior

 

Minta pasien berbaring datar di tempat tidur atau

meja dengan bantal di bawah kepala dan kakinya

untuk kenyamanan. Perawat menepuk dan

menggetarkan sisi kanan dan kiri bagian depan

dada, antara tulang selangka dan puting.

1.Bronkus Lingual Lobus atas kiri

 

Minta pasien berbaring miring ke kanan dan posisi

Trandelenburg, dengan kaki di tempat tidur

ditinggikan 30 cm. tempatkan bantal dibelakang

punggung, dan gulingkan klien seperempat

putaran ke bantal. Perawat menepuk dan

menggetarkan daerah luar puting.

1.Bronkus Lobus tengah kanan

 

Page 8: BAB I1

Minta pasien berbaring miring kiri dan tinggikan

kaki tempat tidur 30 cm. tempatkan bantal di

belakang punggung pasien dan gulingkan klien

seperempat putaran bantal. Perawat menepuk dan

menggetarkan di luar daerah puting yang tepat.

1.Bronkus Lobus bawah Anterior kanan dan kiri

 

Minta pasien berbaring terlentang dengan posisi

Trandelenburg dengan kaki tempat tidur

ditinggikan 45 sampai 50 cm. biarkan lutut

menekuk pada bantal. Perawat menepuk dan

menggetarkan di atas tulang rusuk yang lebih

rendah di sisi kiri, seperti yang ditunjukkan di

bagian yang diarsir dari diagram. Ini kemudian

harus diulang pada sisi yang berlawanan, dengan

perkusi dan getaran di atas tulang rusuk yang lebih

rendah di sisi kanan dada.

1.Bronkus Basal Posterior kanan dan kiri

 

Minta pasien berbaring tengkurap dalam posisi

Trendelenburg dengan kaki tempat tidur

Page 9: BAB I1

ditinggikan 45 sampai 50 cm. Perawat menepuk

dan menggetarkan bagian bawah punggung, di

atas sisi kiri dan kanan tulang belakang, hati-hati

untuk menghindari tulang belakang dan tulang

rusuk yang lebih rendah.

1.Bronkus Lateral Lobus bawah kanan dan kiri

 

Minta pasien berbaring miring ke kanan dan ke kiri

pada posisi Trandelendurg dengan kaki tempat

tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm. Perawat

menepuk dan menggetarkan di atas bagian paling

atas dari bagian bawah tulang rusuk kiri, seperti

yang ditunjukkan di daerah yang teduh. Ini

kemudian harus diulang pada sisi yang

berlawanan, dengan perkusi dan getaran selama

bagian paling atas dari sisi kanan tulang rusuk

yang lebih rendah.

1.Bronkus Superior Lobus bawah kanan dan kiri

 

Minta pasien berbaring terlungkup dengan bantal

di bawah lambung. Perawat menepuk dan

Page 10: BAB I1

menggetarkan pada bagian bawah tulang belikat,

di kedua sisi kanan dan kiri tulang belakang,

hindari perkusi/tepukan langsung atau getaran di

atas tulang belakang itu sendiri.

1.E.     Pelaksanaan Postural Drainase

1.Persiapan pasien untuk postural drainase

a)      Longgarkan seluruh pakaian terutama daerah

leher dan pinggang.

b)      Terangkan cara pengobatan kepada pasien

secara ringkas tetapi lengkap.

c)      Periksa nadi dan tekanan darah.

d)     Apakah pasien mempunyai refleks batuk atau

memerlukan suction untuk mengeluarkan secret.

1.Cara melakukan pengobatan :

a)      Terapis harus di depan pasien untuk melihat

perubahan yang terjadi selama Postural Drainase.

b)      Postoral Drainase dilakukan dua kali sehari,

bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih dari

40 menit, tiap satu posisi 3 – 10 menit.

Page 11: BAB I1

c)      Dilakukan sebelum makan pagi dan malam

atau 1 s/d 2 jam sesudah makan.

1.Penilaian hasil pengobatan :

a)      Pada auskultasi apakah suara pernafasan

meningkat dan sama kiri dan kanan.

b)      Pada inspeksi apakah kedua sisi dada

bergerak sama.

c)      Apakah batuk telah produktif, apakah sekret

sangat encer atau kental.

d)     Bagaimana perasaan pasien tentang

pengobatan apakah ia merasa lelah, merasa

enakan, sakit.

e)      Bagaimana efek yang nampak pada vital

sign, adakah temperatur dan nadi tekanan darah.

f)       Apakah foto toraks ada perbaikan.

1.Kriteria untuk tidak melanjutkan pengobatan :

a)      Pasien tidak demam dalam 24 – 48 jam.

b)      Suara pernafasan normal atau relative jelas.

Page 12: BAB I1

c)      Foto toraks relative jelas.

d)     Pasien mampu untuk bernafas dalam dan

batuk.

1.Alat dan bahan :

a)      Bantal 2-3

b)      Tisu wajah

c)      Segelas air hangat

d)     Masker

e)      Sputum pot

1.Prosedur kerja :

a)      Jelaskan prosedur.

b)      Cuci tangan.

c)      Pakai masker.

d)     Pilih area yang tersumbat yang akan

didrainase berdasarkan pengkajian semua bidang

paru, data klinis dan gambaran foto dada.

Page 13: BAB I1

e)      Baringkan klien dalam posisi mendrainase

area tersumbat.

f)       Minta klien mempertahankan posisi selama

10 sampai 15 menit.

g)      Selama 10-15 menit drainase pada posisi ini,

lakukan perkusi dada, vibrasi dan/atau gerakkan

iga di atas area yang didrainase.

h)      Setelah drainase pada postur pertama, minta

klien duduk dan batuk. Tampung sekresi yang

dikeluarkan dalam wadah yang bersih. Bila klien

tidak dapat batuk, harus dilakukan pengisapan

(suctioning).

i)        Berikan tisu untuk membersihkan sputum.

j)        Minta klien istirahat sebentar bila perlu.

k)      Berikan minum.

l)        Ulangi langkah a-k sampai semua area yang

tersumbat telah terdrainase. Setiap tindakan tidak

lebih dari 30 sampai 60 menit.

Page 14: BAB I1

m)    Ulangi pengkajian dada pada semua bidang

paru.

n)      Cuci tangan.

o)      Dokumentasi (jam, hari, tanggal, respon

pasien).

p)      Jika sputum masih belum bisa keluar, maka

prosedur dapat diulangi kembali dengan

memperhatikan kondisi pasien.

1.Evaluasi Setelah Dilakukan Drainase Postural

a)      Auskultasi : suara pernapasan meningkat dan

sama kiri dan kanan.

b)      Inspeksi : dada kanan dan kiri bergerak

bersama-sama.

c)      Batuk produktif (secret kental/encer).

d)     Perasaan klien mengenai darinase postural

(sakit, lelah, lebih nyaman).

e)      Efek drainase postural terhadap tanda vital

(Tekanan darah, nadi, respirasi, temperature).

Page 15: BAB I1

f)       Rontgen thorax.

1.Drainase postural dapat dihentikan bila:

a)      Suara pernapasan normal atau tidak

terdengar ronchi.

b)      Klien mampu bernapas secara efektif.

c)      Hasil roentgen tidak terdapat penumpukan

secret.

 

BAB III

PENUTUP

1.A.    Kesimpulan

Postural drainage (PD) dapat dilakukan untuk

mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran

nafas tetapi juga mempercepat pengeluaran sekret

sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita

dengan produksi sputum yang banyak PD lebih

efektif bila disertai dengan clapping dan vibrating.

Page 16: BAB I1

Tujuan dari postural drainase yaitu :

1.Untuk mengeluarkan secret yang tertampung.

2.Untuk mencegah akumulasi secret agar tidak

terjadi atelektasis.

3.Mencegah dan mengeluarkan secret.

Posisi untuk postural drainase :

1.Bronkus Apikal Anterior Lobus atas.

2.Bronkus Apikal Posterior Lobus kanan.

3.Bronkus Lobus atas Anterior.

4.Bronkus Lingual Lobus atas kiri.

5.Bronkus Lobus tengah kanan.

6.Bronkus Lobus bawah Anterior kanan dan kiri.

7.Bronkus Basal Posterior kanan dan kiri.

8.Bronkus Lateral Lobus bawah kanan dan kiri.

9.Bronkus Superior Lobus bawah kanan dan kiri.

10. B.     Saran

Mungkin dalam penulisan makalah ini sangat

banyak kesalahan dan kekeliruan, karena kami

Page 17: BAB I1

hanyalah manusia biasa. Oleh karena itu mohon

kritik dan saran yang bersifat membangun dari

pembaca supaya dalam pembuatan makalah

selanjutnya bisa lebih baik dan bagus.