BAB I1
-
Upload
hers-poenks -
Category
Documents
-
view
566 -
download
0
Transcript of BAB I1
5/11/2018 BAB I1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i1-55a35b3176679 1/18
1
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pembangunan keluarga sejahtera diarahkan kepada terwujudnya
kehidupan keluarga sebagai wahana persemaian nilai-nilai agama dan nilai-
nilai luhur budaya bangsa guna meningkatkan kesejahteraan keluarga dan
membina ketahanan keluarga agar mampu mendukung kegiatan pembangunan.
Perlu ditumbuh-kembangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya norma
keluarga kecil bahagia dan sejahtera yang dilandasi oleh rasa tanggung jawab,
kesukarelaan, nilai-nilai agama, dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Gerakan keluarga berencana nasional sebagai salah satu kegiatan
pokok dalam upaya mencapai keluarga sejahtera diarahkan untuk
mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dengan cara penurunan angka
kelahiran untuk mencapai keseimbangan antara pertumbuhan penduduk dan
pertumbuhan ekonomi sehingga terwujud peningkatan kesejahteraan keluarga.
Gerakan keluarga berencana diupayakan agar makin membudaya dan
makin mandiri melalui penyelenggaraan penyuluhan keluarga berencana,
disertai dengan peningkatan kualitas dan kemudahan pelayanan dengan tetap
memperhatikan kesehatan peserta keluarga berencana dan tidak bertentangan
dengan nilai-nilai agama, moral, etik, dan sosial budaya masyarakat, sehingga
norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera dihayati dan dilaksanakan oleh
semua lapisan masyarakat dengan penuh kesadaran dan bertanggung jawab.
Peran serta pemuka agama, pemuka masyarakat, organisasi dan
lembaga masyarakat lebih ditingkatkan melalui upaya penerangan, bimbingan,
dan penyuluhan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat terutama
generasi muda agar gerakan keluarga kecil bahagia dan sejahtera makin
memasyarakat dan membudaya di seluruh tanah air.
5/11/2018 BAB I1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i1-55a35b3176679 2/18
2
BAB II
Pembinaan Keluarga Sejahtera dalam Aspek Pendidikan, Sosial, Budaya,
dan Ekonomi
ASPEK AGAMA
Agama memiliki peran penting dalam membina keluarga sejahtera. Agama yang
merupakan jawaban dan penyelesaian terhadap fungsi kehidupan manusia adalah
ajaran atau system yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatankepada Tuhan Yang Maha Esa serta tata kaidah yang berhubungan dengan
pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Oleh karena itu, sebuah
keluarga haruslah memiliki dan berpegang pada suatu agama yang diyakininya
agar pembinaan keluarga sejahtera dapat terwujud sejalan dengan apa yang
diajarkan oleh agama.
Dalam Islam terdapat konsep keluarga sakinah yakni keluarga yang tenteram di
mana suami-istri dituntut menciptakan kehidupan rumah tangga yang harmoni
antara kebutuhan fisik dan psikis. Yang dimaksud psikis adalah menjadikan
keluarga sebagai basis pendidikan sekaligus penghayatan agama anggota
keluarga. Kesakinahan merupakan kebutuhan setiap manusia. Karena keluarga
sakinah yang berarti: keluarga yang terbentuk dari pasangan suami istri yang
diawali dengan memilih pasangan yang baik, kemudian menerapkan nilai-nilai
Islam dalam melakukan hak dan kewajiban rumah tangga serta mendidik anak
dalam suasana mawaddah warahmah. Sebagaimana dianjurkan Allah dalam surat
Ar-Rum ayat 21 yang artinya:
“ Dan diantara tanda-tanda kebesaran-Nya ia ciptakan untukmu pasangan-
pasangan dari jenismu sendiri agar kamu merasa tenang kepadanya dan
dijadikannya diantaramu rasa cinta dan kasih saying. Sesungguhnya dalam hal
ini terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang memikirkan”.
(QS. Ar-Ruum:21)
5/11/2018 BAB I1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i1-55a35b3176679 3/18
3
ASPEK PENDIDIKAN
Kehidupan kita dimulai di dalam lingkungan keluarga. Kita besar dan
dididik di dalam keluarga kita. Kita tumbuh dari kecil dalam lingkungan keluarga.
Orang tua mengajar bagaimana kita harus bertindak. Orang tua juga yang
membesarkan kita dengan pendidikan dan etika. Jika kita melihat seorang anak
kecil sering mengucapkan kata-kata kasar, apakah kita sadar bahwa anak tersebut
tumbuh di lingkungan keluarga, sehingga terkadang kita malah menyalahkan anak
tersebut, padahal yang seharusnya disalahkan adalah pendidikan dalam
keluarganya? Sering kali kita menyalahkan anak kecil yang berbuat salah, padahal
bukankah anak kecil belajar dan mencontoh tindakan atau perilaku dari orangdewasa?
Pendidikan keluarga sangat penting namun seringkali dianggap tidak
penting. Etika yang benar harus diajarkan kepada anak semenjak kecil, sehingga
ketika seorang anak menjadi dewasa, ia akan berperilaku baik. Tentu saja perilaku
orang tua juga harus baik dan benar sebagai contoh untuk anaknya. Jikalau
semenjak kecil seorang anak diajarkan dengan baik dan benar maka keluarga
tersebut akan harmonis. Dan seandainya setiap keluarga mengajarkan nilai-nilai
etika yang benar maka semua manusia akan hidup berdampingan dan damai.
Pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan untuk menyampaikan
kepada orang atau pihak lain segala hal untuk menjadikannya mampu berkembang
menjadi manusia yang lebih baik, lebih bermutu, dan dapat berperan lebih baik
pula dalam kehidupan lingkungannya dan masyarakatnya.
Keluarga merupakan wahana pertama dan utama dalam pendidikan
karakter anak. Apabila keluarga gagal melakukan pendidikan karakter pada anak-
anaknya, maka akan sulit bagi institusi-institusi lain di luar keluarga (sekolah)
untuk memperbaikinya. Kegagalan keluarga dalam membentuk karakter anak
akan berakibat pada tumbuhnya masyarakat yang tidak berkarakter. Oleh karena
itu, setiap keluarga harus memilki kesadaran bahwa karakter bangsa sangat
tergantung pada pendidikan karakter anak di rumah.
5/11/2018 BAB I1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i1-55a35b3176679 4/18
4
Keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai kebajikan (karakter) pada
anak sangat tergantung pada jenis pola asuh yang diterapkan orang tua pada
anaknya. Pola asuh dapat didefinisikan sebagai pola interaksi antara anak dan
orang tua yang meliputi pemenuhan kebutuhan fisik (seperti makan, minum, dll)
dan kebutuhan psikologis (seperti rasa aman, kasih sayang, dll), serta sosialisasi
norma-norma yang berlaku di masyarakat agar anak dapat hidup selaras dengan
lingkungannya. Dengan kata lain, pola asuh juga meliputi pola interaksi orang tua
dengan anak dalam rangka pendidikan karakter anak.
ASPEK EKONOMI
Jika kita cermati secara mendalam, selama ini pemerintah
mengelompokkan keluarga di Indonesia ke dalam dua tipe. Pertama, tipe
keluarga pra-sejahtera. Yang kita bayangkan ketika mendengar keluarga tipe ini
adalah keluarga yang masih mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
dasar hidupnya berupa sandang, pangan, dan papan. Keluarga pra-sejahtera
identik dengan keluarga yang anaknya banyak, tidak dapat menempuh pendidikan
secara layak, tidak memiliki penghasilan tetap, belum memperhatikan masalah
kesehatan lingkungan, rentan terhadap penyakit, mempunyai masalah tempat
tinggal dan masih perlu mendapat bantuan sandang dan pangan. Kedua, tipe
keluarga sejahtera. Yang terbayang ketika mendengar keluarga tipe ini adalah
sebuah keluarga yang sudah tidak mengalami kesulitan untuk memenuhi
kebutuhan dasar hidupnya. Keluarga sejahtera identik dengan keluarga yang
anaknya dua atau tiga, mampu menempuh pendidikan secara layak, memiliki
penghasilan tetap, sudah menaruh perhatian terhadap masalah kesehatan
lingkungan, rentan terhadap penyakit, mempunyai tempat tinggal dan tidak perlu
mendapat bantuan sandang dan pangan.
Selama ini konsentrasi pembinaan terhadap keluarga yang dilakukan oleh
pemerintah adalah menangani keluarga pra-sejahtera. Hal itu terlihat dari
program-program dasar pembinaan keluarga seperti perencanaan kelahiran (KB),
Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU), pelayanan kesehatan gratis, pembinaan
lansia, pengadaan rumah khusus keluarga pra-sejahtera dan sejenisnya.
5/11/2018 BAB I1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i1-55a35b3176679 5/18
5
Namun demikian, jika kita cermati dari tahun ke tahun terkesan bahwa
program pembinaan keluarga menjadi jalan di tempat. Jika kita berani melakukan
refleksi atas hasil pembinaan yang selama ini dilakukan, dapat terlihat beberapa
gejala sebagai berikut:
Pertama, walaupun sudah dilakukan pembinaan bertahun-tahun masih
banyak keluarga yang mengikuti program-program secara pasif partisipatif.
Kedua, masyarakat menganggap bahwa program pembinaan keluarga
identik dengan program pemberian bantuan tertentu.
Ketiga, program pembinaan keluarga identik dengan program pembinaan keluarga
miskin.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat, kiranya perlu
dilakukan pembenahan dimana keluarga diarahkan untuk menjadi keluarga yang
secara sadar dan proaktif berjuang menjadi keluarga yang sehat dan sejahtera.
Istilah yang kiranya tepat dan berbau promotif adalah membangun keluarga
kreatif, yaitu keluarga yang mampu mengenali permasalahan keluarganya masing-
masing, mencari alternative dalam mengatasi masalah, dan secara proaktif
merencanakan masa depan sendiri sesuai situasi dan kondisi masing-masing.
Persoalannya adalah bagaimana kita mampu melakukan pembinaan terhadap
keluarga agar berkembang menjadi keluarga kreatif. Ada beberapa yang dapat
dilakukan, yaitu:
ü Melakukan pembinaan dan pendampingan manajemen ekonomi keluarga.
ü Pembinaan kewirausahaan.
ü Pemberian bantuan usaha modal usaha.
ü Pendidikan kreativitas.
Jika saja banyak keluarga Indonesia yang berkembang ke arah keluarga kreatif,
dapat diyakini bahwa semakin hari semakin banyak keluarga Indonesia yang
5/11/2018 BAB I1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i1-55a35b3176679 6/18
6
mampu mewujudkan diri menjadi keluarga yang sehat, sejahtera, sekaligus
mandiri. Jika demikian, pemerintah tidak perlu lagi banyak mengeluarkan
anggaran yang bersifat konsumtif untuk masyarakat. Jika anggaran konsumtif
yang selama ini dikenal sebagai subsidi dapat ditekan seminimal mungkin, maka
secara perlahan-lahan perekonomian negara menjadi lebih kuat. Dan pada
akhirnya keluarga sehat, sejahtera, mandiri dapat terwujud, negara yang sehat,
sejahtera, dan mandiri perlahan-lahan dapat terwujud pula.
ASPEK SOSIAL BUDAYA
Perkembangan anak pada usia antara tiga-enam tahun adalah
perkembangan sikap sosialnya. Konsep perkembangan sosial mengacu pada
perilaku anak dalam hubungannya dengan lingkungan sosial untuk mandiri dan
dapat berinteraksi atau untuk menjadi manusia sosial. Interaksi adalah
komunikasi dengan manusia lain, suatu hubungan yang menimbulkan perasaan
sosial yang mengikatkan individu dengan sesama manusia, perasaan hidup
bermasyarakat seperti tolong menolong, saling memberi dan menerima, simpati
dan empati, rasa setia kawan dan sebagainya.
Melalui proses interaksi sosial tersebutlah seorang anak akan
memperoleh pengetahuan, nilai-nilai, sikap dan perilaku-perilaku penting yang
diperlukan dalam partisipasinya di masyarakat kelak; dikenal juga dengan
sosialisasi. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan Zanden (1986) bahwa kita
terlahir bukan sebagai manusia, dan baru akan menjadi manusia hanya jika
melalui proses interaksi dengan orang lain. Artinya, sosialisasi merupakan suatu
cara untuk membuat seseorang menjadi manusia (human) atau untuk menjadimahluk sosial yang sesungguhnya (social human being).
Terdapat tiga elemen utama dalam struktur internal keluarga, yaitu:
1) Status sosial, dimana dalam keluarga distrukturkan oleh tiga struktur utama,
yaitu bapak/suami, ibu/istri dan anak-anak. Sehingga keberadaan status sosial
menjadi penting karena dapat memberikan identitas kepada individu serta
memberikan rasa memiliki, karena ia merupakan bagian dari sistem tersebut.
5/11/2018 BAB I1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i1-55a35b3176679 7/18
7
2) Peran sosial, yang menggambarkan peran dari masing-masing individu atau
kelompok menurut status sosialnya.
3) Norma sosial, yaitu standar tingkah laku berupa sebuah peraturan yang
menggambarkan sebaiknya seseorang bertingkah laku dalam kehidupan
sosial.[]
BIMBINGAN BAGI IBU HAMIL, MELAHIRKAN DAN BAYI BARU
LAHIR
BIMBINGAN BAGI IBU HAMIL
Kehamilan dan melahirkan merupakan kodrat alami (Sunnatullah) bagi
kaum wanita. Hampir semua wanita akan mengalami dua masa yang cukup
“melelahkan” ini, kecuali mereka yang mengalami penyakit tertentu atau karena
faktor-faktor lain yang menyebabkan sperma dan ovum tidak mampu bertemu dan
berkembang di dalam rahim seorang wanita.
Setiap wanita mengalami perkembangan fisik secara bertahap. Walaupun
pada bulan-bulan pertama beban yang dipikul tidak begitu terasa berat dan
melemahkan kekuatan jasmaninya, namun pada beberapa wanita telah mengalami
perubahan fisik yg cukup berat. Ia sering merasa mual, muntah, pusing dan
mengidam. Bagi wanita hamil, perjalanan dari hari ke hari terasa panjang dan
lama. Kondisi ini menjadikan sebagian wanita hamil mengalami kelelahan, dan
kelemahan. Kondisi seperti ini merupakan perkembangan jasmani yang wajar,
Allah SWT tidak menjadikan kehamilan sebagai hukuman tetapi sebagai karunia
dan rahmat. Oleh karena itu, wanita yang sedang hamil sangat dituntut adanya
ketulusan hati, kesediaan menderita, penuh kesabaran dan ketabahan, kepasrahan
penuh pada Allah SWT dan penuh harap akan rahmat-Nya.
Al-Qur‟an sendiri telah menegaskan dalam Surah Luqman:14 , sebagai
berikut :
Artinya : ……ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah…….
5/11/2018 BAB I1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i1-55a35b3176679 8/18
8
Begitu juga saat melahirkan anak sangatlah sarat dengan kondisi
menegangkan, penuh dengan kekhawatiran, kecemasan dan ketakutan dan
kesusahan. Bahkan beberapa kaum wanita yang ditakdirkan untuk “mati Syahid”
ditengah-tengah “medan jihad” melahirkan.
Ketika wanita sedang hamil, terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan sebagai suatu langkah awal untuk menjamin anak yang ada di dalam
kandungan agar senantiasa berada dalam keadaan sehat dan seterusnya menuju
kearah mendapatkan anak yang soleh/solehah. Dalam perspektif Islam, disamping
usaha-usaha lahiriah, do‟a memegang peran yang penting dan sangat menentukan
dalam menghadapi berbagai problem kehidupan. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dan diamalkan oleh wanita selama menghadapi kehamilan, adalah
sebagai berikut :
1. Memperbanyak mengingat Allah SWT dengan memohon ampun dan taubat
Ibu hamil dianjurkan untuk banyak bermunajat kehadirat Allah SWT dan
berdo‟a kepada-Nya semoga anak dalam kandungan senantiasa sehat dan agar
dimudahkan melahirkan, Do‟anya adalah sbb:
”dengan nama Allah yang maha Pemurah lagi maha Pengasih. Ya Allah,
peliharalah anakku selama didalam kandungan dan sembuhkanlah ia, Engkau
maha Penyembuh, tiada sembuhan melainkan penawar-Mu, sembuh yang tidak
meninggalkan kesan buruk ya Allah, lahirkanlah ia dari kandunganku dengan
kelahiran yang mudah dan sejahterah. Ya Allah jadikanlah ia sehat sempurna,
Ya Allah perbaikilah akhlaknya, fasihkanlah lidahnya dan merdukannlah
suaranya untuk membaca Al-Qur‟an dan hadis dengan berkat Nabi Muhammad
S.a.w.”
2. Memperbanyak melakukan ibadah, berbuat kebaikan dan meninggalkan segala
larangan-Nya
Perbanyak melakukan ibadah, berbuat kebaikan dan meninggalkan larangan
Allah SWT, seperti : Shalat malam, shalat-shalat sunat, senantiasa menutup
aurat. Sementara suami juga dianjurkan memperbanyak ibadah, puasa sunat
terutama senin dan kamis.
5/11/2018 BAB I1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i1-55a35b3176679 9/18
9
3. Memperbanyak membaca Al-Qur‟an
Wanita hamil dianjurkan Perbanyak membaca Al-Qur‟an dan memahami
kandungannya.
Antara surat yang baik dibaca adalah :
Surah Al-Fatihah, Surah Yasin, Surah At-Taubah, Surah Yusuf, Surah
Maryam, Surah Luqman, surah an-Nahl ayat 78 dan surah al-A’raf ayat
189
Dengan membaca surah dan ayat tersebut, selain sebagai ibadah ia juga bisa
memudahkan dalam menghadapi persalinan, mendapat anak yang sehat dan
sempurna, anak yang soleh dan solehah, anak yang patuh dan taat kepada Allah
dan Rasul-Nya.
4. Memperbanyak wirid dan dzikir-dzikir kepada Allah SWT
Seorang wanita hamil juga yang hampir melahirkan sangatlah membutuhkan
do‟a, wirid-wirid dan dzikir-dzikir, baik yang sama dengan wirid harian
ataupun yang dikhususkan baginya. Hal ini perlu untuk menstabilkan perasaan
dan memberikan kekuatan secara “ghaib” bagi kaum wanita dalam menjalani
kehamilan dan menghadapi masa melahirkan. Ada banyak literatur yang dapat
dijadikan panduan bagi ibu hamil dan hendaknya literatur tsb harus memiliki
rujukan yang shahih dari hadits-hadits Rasulullah Saw, sehingga tidak perlu
ragu-ragu akan terjebak kedalam perbuatan bid‟ah yang dilarang, karena telah
melakukan ritualitas agama yang tidak dituntunkan oleh Nabiyullahu al-
Mustafa. Salah satu do‟a-do‟a, wirid-wirid dan dzikir-dzikir yang dianjurkan
adalah membaca Al-Mathurat terutama setiap pagi dan sore.
PANDUAN BAGI IBU MELAHIRKAN
Dzikir dan do’a ketika hampir melahirkan
Amalan berdzikir dan berdo‟a amatlah dituntut bagi wanita hamil, karena
dengan berdo‟a dan berdzikir dapat menentramkan fikiran dan dapat memupuk
kesabaran ketika dalam kesakitan melahirkan anak nanti. Selain membaca wirid
5/11/2018 BAB I1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i1-55a35b3176679 10/18
10
yang telah biasa diamalkan sejak awal kehamilan, ada beberapa dzikir dan do‟a
yang sangat baik diamalkan, diantaranya :
”Ya Tuhan karuniakanlah kepadaku dari sisi-Mu anak yang baik sempurna
(Tidak cacat). Sesunguhnya Engkau senantiasa mendengar dan menerima rayuan
dan doa hamba-Mu”
“Tiada Tuhan yang disembah melainkan Engkau (Allah), Maha suci Ya Allah,
sesunguhnya aku termasuk di kalangan orang-orang yang zalim”
Untuk mendapatkan bakal anak yang sholeh bacalah doa :
“Tuhanku berilah kepadaku (Seorang anak) dari anak -anak yang sholeh”
Dan Apabila hampir melahirkan bacalah doa :
“Allah telah mencukupi sgala sesuatu bagiku dan kepada-Nya lah segalanya
kuserahkan”
Untuk mempermudah bersalin dianjurkan pula membaca ayat Al-Kursi
Lalu diteruskan dengan membaca :
Artinya : Bahwasanya Tuhanmu, adalah Allah yang telah menjadikan langit dan
bumi dan yang diantara keduanya didalam enam hari kemudian dia bersemayam
atas Arasy. Dia memasukkan malam kedalam sarang yang mencarinya dengan
cepat. Matahari, bulan dan bintang semuanya ditundukkan dengan perintah-Nya.
Dan ketahui olehmu, Allah yang mempunyai pencipta dan suruhan. Maha Mulia
Allah Tuhan semesta alam.
Seterusnya perbanyak membaca tasbih :
”Maha Suci Allah” “Aku mohon ampun kepada Allah”
ADAB MENYAMBUT BAYI BARU LAHIR 1. Disunnahkan memberi kabar Gembira dan mengucapkan selamat kepada
orang yang dikaruniai anak. Disunnahkan memberi kabar gembira dan
mengucapkan selamat kepada orang yang dikaruniai anak, Allah SWT
berfirman :
Artinya : “maka kami beri dia kabar gembira dengan seorang anak yang sabar”
(Ash-Shoffat[37] : 101)
5/11/2018 BAB I1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i1-55a35b3176679 11/18
11
Dan dianjurkan untuk mendo‟akan kesejahteraan bagi orang yang dikarunia i
anak dan anak yg baru lahir, antara do‟a/ucapannya adalah :
Artinya : Semoga Allah memberkati karunia-Nya syukurilah atas pemberian
ini, penuhilah keperluannya dan rezkikannlah masa depannya.
Kemudian setelah do‟a ini diucapkan, maka disunnahkan pula untuk yang
dikaruniai anak menyahutnya dengan ucapan :
Artinya : Mudah-mudahan engkau juga diberkati Allah serta dilimpahi
keberkatan kepadamu
2. Mengumandangkan Adzan ditelinga kanan bayi
Dalam hadits riwayat timidzi yang artinya : dari abu Rafii, ia berkata
“saya pernah melihat rasulullah Saw. Menbaca adzan pada telinga Hasan bi Ali
takkala dilahirkan oleh Fatimah, seperti adzan shalat”
Rahasia/hikmah disyariatkan adzan ini – Wallohu „alam – adalah :
1. Supaya yang pertama mengetuk pendengaran manusia, adalah kalimat-
kalimat adzan yang mengandung kebesaran dan keagungan Allah SWT.
2. Sedangkan kalimat sahadat yang terkandung dalan lafaz adzan sebagai
kalimat pertama yang memasukkan orang kedalam Islam merupakan talqin
baginya akan sebah syiar Islam ketika pertama kali ia masuk ke alam dunia
sebagaimana ia juga akan ditalqinkan dengan kalimat tsb ketika akan
meninggal dunia.
3. Hikmah lainnya, larinya syaitan ketika mendengar seruan adzan. Dimana ia
senantiasa mengintai bayi ketika lahir dan menjadi pendampingnya ketika
menghadapi ujian yang Allah kehendaki dan takdirkan.
4. Makna lainnya, agar ajakan terhadap bayi kepada Allah, agama Islam dankepada beribadah kepada-Nya mendahului ajakan syaitan.
3. Melakukan taknik
Dalam Ash-shohiihain dari hadits abu burdah dari musa, ia berkata : “
aku dikaruniai seorang anak kemudian aku membawanya kepada Nabiyullahu
Saw. Maka beliau menamainya Ibrohim lalu mentakniknya dengan sebutir
kurma.”
5/11/2018 BAB I1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i1-55a35b3176679 12/18
12
Mentaknik artinya mengambil kurma, lalu mengunyahnya hingga
lembut, lalu mengambilnya dari mulut dan meletakkan diatas jari telunjuk dan
memasukkannya kedalam dimulut sang bayiserta dengan perlahan-lahan jari itu
digerakkan kekiri dan kekanan didalam mulut bayi.
Adapun orang yang melakukan taknik ini diutamakan kepada mereka
yang taqwa dan sholeh. Hikmah dari mentaknik ini adalah untuk menguatkan
anggota mulut bayi supaya lebih mampu untuk menghisap susu ibunya.
4. Mencukur rambut dan bersedekah seberat timbangan rambutnya
Adalah antara amalan yang disunnahkan untuk dilakukan keatas diri
bayi baru lahir sebaik-baiknya adalah pada hari ketujuh kelahirannya.
Dalam hal ini Rasulullah Saw. Bersabda yang bermaksud :
Ketika Fatimah melahirkan hasan dan husin : “timbanglah Rambut Husin dan
sedekahkanlah seberat timbangan perak” (HR : Al-Hakim)
Ketika Fatimah melahirkan Hasan, baginda bersabda yang bermaksud :
“cukurlah rambutnya, sedekahlah seberat timbangan (rambutnya) itu dengan
perak” (HR : Ahmad)
Hikmahnya adalah :
1. Bisa menguatkan pertumbuhan rambut seterusnya, menghilangkan selaput
kepala (sejenis cairan yang menutupi kulit kepala) dan juga dapat memberi
kekuatan dan ketajaman pada penglihatan mata, bau dan pendengaran.
2. Dari sudut kemasyarakatan, memberi peluang untuk bersedekah dengan
timbangan rambut tersebut (rambut yang dicukur), disamping itu
menunjukkan rasa syukur kepada Allah atas karunia-Nya.
5. Berkhitan
Khitan termasuk sunah-sunah, sebagaimana sabda Nabi yang maksudnya :
“Fitrah (kesucian) itu ada lima; khitan, mencukur bulu kemaluan,
memangkas rambut, memotong kuku dan mencabut bulu ketiak” (HR :
Bukhori dan Muslim).
5/11/2018 BAB I1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i1-55a35b3176679 13/18
13
Terdapat beberapa perbedaan pendapat tentang hukum Khitan:
Menurut Imam Abu Hanifa dan Imam Hasan Al-basri bahwa khitan itu sunah
hukumnya, berdasarkan hadits yang maksudnya :
“Bekhitan itu sunnah bagi kaum lelaki dan baik bagi kaum wanita” (HR :
Ahmad)
Sementara Imam Syafie, Imam Hanafi dan setengahnya yang lain
mengatakan bahwa khitan itu hukumnya wajib, berdasarkan hadits yang
bermaksud :
“siapa yang menganut Islam, hendaklah ia berkhatan sekalipun ia dari
golongan dewasa”
Sementara khitan bagi perempuan hukumnya adalah suatu kelebihan
(keutamaan), sesuai dengan hadits tersebut diatas (HR : Ahmad)
Sedangkan waktu berkhitan ada yang berpendapat dilakukan sepekan
pertama sejak kelahiran, dan ada juga yang mengatakan sampai mendekati
baligh. Yang lebih afdhol adalah dihari ketujuh, berdasarkan hadits yang
bermaksud :
“Baginda Rosulullah Saw. Melaksanakan aqiqah pada hasan dan husin
serta mengkhatan keduanya dalam waktu tujuh hari (setelah kelahiran)” (HR :
Baihaqi)
6. Memberi nama
Sunnah Rosulullahu Saw. Menyebutkan ada tiga ragam waktu
menamai anak : ketika anak lahir, tiga hari setelah kelahiran, menamainya
dihari ketujuh kelahirannya. Perbedaan ini adalah Ikhtilaf Tanawwu
(perselisihan pendapat dengan beberapa alternatif yang sama-sama benar).Dimana ini menunjukkan bahwa urusan ini longgar dan segala puji hanya milik
Alloh robbul‟alamin.
Memberi nama adalah hak ayah, sedang ibu tidak ada hak untuk
menolaknya. Kalau keduanya bertentangan, maka ayah dimenangkan.
Sedangkan jika ada mufakat keduanya, terdapat kelonggaran untuk saling
merelakan.
5/11/2018 BAB I1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i1-55a35b3176679 14/18
14
Tentang nama yang disunnahkan, Rosulullah Saw bersabda :
“sesungguhnya kalian akan dipanggil kelak dihari kiamat dengan nama-
nama kalian dan nama ayah kalian, maka baguskanlah nama kalian” (HR : Abu
Dawud)
Beliau juga bersabda :
“berilah nama dengan nama para nabi, dan nama yang paling disukai
Alloh adalah; „Abdulloh dan „Abdurrahman. Sedangnkan nama yang paling
benar adalah Harits dan Hamman. Sementara nama yang paling buruk adalah
Harb dan Murroh”
Dalam menamai anak, terdapat beberapa panduan, antara lain :
1. Hendaklah nama yang dipilih itu memberi pengertian dan maksud yang
baik. Sehubungan dengan itu, dilarang menamakan anak dengan maksud
dan pengertian yang buruk yg bisa mengurangi kehormatan atau mungkin
menjadi ejekan dan memalukan anak tsb.
2. Jangan menamakan anak dengan nama yang mencemarkan atau nama
yang susah untuk dimengerti maknanya.
3. Jangan menamakan anak dengan nama-nama yang khusus kepada nama
Allah, mis; Ahad, Ar-Rahman, Al-Khalid dsb.jika nama itu akan
diberikan pada anak, hendaknya disertai dengan nama lain didepannya,
mis; Abdurrahman, Abdul Khalid dsb.
4. Jangan menggunakan nama yang dikaitkan dengan abdul (hamba) kepada
selain Allah, mis; abdul Uzza (hamba kepada berhala Uzza), abdul Nabi
(hamba kepada Nabi) dsb. Ulama sepakat bahwa itu adalah haram
hukumnya.
5. Hindari dari menamakan anak dengan nama-nama orang kafir atau nama-nama yang menyerupai dengan nama orang yang bukan islam, mis: jhon,
sally, cristin dsb.
5/11/2018 BAB I1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i1-55a35b3176679 15/18
15
7. ‘Aqiqah dan hukumnya
Aqiqah adalah amalan Sunnah sesai dengan hadits rosulullah, yang
maksudnya :
Dari Salman bin‟Amir Abdh-Dhibbi, ia berkata : Rosulullahu Saw
bersabda,”setiap anak ada Aqiqohnya, maka tumpahkanlah darah karenanya dan
sinngkirkanlah kotoran darinya”
Beliau juga bersabda, “setiap anak tergadai dengan Aqiqohnya; yang
disembelih dihari ketujuh (kelahiran)nya, saat ia diberi nama dan dicukur
rambutnya.” (HR : semua para penyusun kitab sunan dan menurut Imam at-
Tirmizi, hadits hasan-sahih)
Beliau juga bersabda, “untuk bayi lelaki dua ekor kambing yang sama
besar dan untuk bayi perempuan satu ekor.” (HR : Ahmad)
Adapun waktu penyembelihan hewan „Aqiqah, yakni pada hari ketujuh, jika tidak
bisa pada hari keempat belas, jika tidak bisa maka dihari kedua puluh satu, dan
jika belum tersedia bagi mereka tidak apa-apa dilakukan sesudah itu.
Tujuan „Aqiqah adalah menghidupkan salah satu sunnah Rosulullah Saw dan
mengikuti ajaran yan g beliau bawa.
Adapun faedah „Aqiqah antara lain,
1. „Aqiqah itu melepas ikatan anak itu dari tergadaikan dan baru ditebus dengan
„Aqiqah-nya. Maksud dari tergadai adalah bahwa anak itu tergadaikan
(tertahan) dari memberi syafaat kedua orangtuanya (menurut Imam Ahmad,
Imam Ath‟ bin Abu Rabah)
2. „Aqiqah merupakan tebusan untuk menebus bayi yang baru dilahirkan seperti
Allah SWT menebus „Ismail as. Dengan qibas. Binatang yang disembelih
hendaklah dipersembahkan kepada Allah SWT sebagai suatu ibadah sepertihalnya Qurban
Dalam „Aqiqah, disunnahkan pula hal-hal seperti dalam Qurban.
Umpamanya,menyedekahkan dan membagi-bagikan dagingnya. Dengan
demikian sembelihan untuk anak itu memuat arti pendekatan diri kepada
Allah ta‟ala, kesyukuran, tebusan, sedekah, memberi makan di saat menerima
kegembiraan besar sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah ta‟ala dan
menampakkan nikmatnya (anak) yang merupakan tujuan utama pernikahan.
5/11/2018 BAB I1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i1-55a35b3176679 16/18
16
D. BIMBINGAN MENGHADAPI SAKARATUL MAUT
1. Persiapan Menuju Kematian
Hendaknya setiap saat, setiap hamba harus berusaha untuk
mempersiapkan diri dalam menhadapi kematian. Karena kematian akan
datang tiba-tiba tanpa mengira waktu dan sebab penyakit tertentu, kita tidak
akan mengetahui kapan akan dipanggil untuk menghadap Allah, maka setiap
manusia yang masih hidup seharusnya mempersiapkan diri dengan berbagai
bekal untuk melakukan perjalanan panjang ini; dengan menabung amal
shalih, tetap berjalan dijalan Allah dan menjauhkan diri dari berbagai hal
yang akan membawa diri pada kemurkaan-Nya. Allah berfirman yang artinya
:
“barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka
hendaklah ia mengerjakan amal shalih. Dan janganlah ia mempersekutukan
seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya” (QS. Al-Qahfi : 110)
5/11/2018 BAB I1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i1-55a35b3176679 17/18
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagian orang terbiasa membaca Al-Qur‟an didekat orang yang
sedang menghadapi sakaratul dengan berdasarkan pada hadits :
“bacalah surat Yaasiin untuk orang-orang yang meninggal dunia”
Dan hadits :
“tidak ada seorang manusia yang mati, kemudian dibacakan surat yaasiin
untuknya, kecuali Allah mempermudah segala urusannya”
Padahal kedua hadits tersebut dianggap sebagai hadits dha‟if, tidak
boleh memasukkannya kedalam kitab Hadits.
Bahkan, Imam Malik telah mengatakan bahwa hokum membaca Al-
Qur‟an disisi mayat adalah makruh. Dalam Kitabnya „Syarhu As-
Syaghiir‟(1/220):,”Dimakruhkan membaca salah satu ayat dalam al-qur‟an
ketika datang kematian. Karena, tindakan tersebut tidak pernah dilakukan oleh
para salafus shalih. Sekalipun, semua itu diniatkan sebagai do‟a, memohon
ampun, kasih sayang dan mengambil pelajaran,”.
5/11/2018 BAB I1 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-i1-55a35b3176679 18/18
18
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur‟anul Karim
Nauroh binti abdurrahman & Ibrohim bin Sholih Al-Mahmud, 2008, Hadiyyah Lil
Ummil Jadiidah (Kado Spesial calon ibu), Al-Qowan Publishing
Nauroh binti abdurrahman, 2006, Al-Ifaadah fii Ma Ja fi wirdi „I-wiladah (Dzikir
ibu hamil),Smart Media
Yahya Abdurrahman Al-khatib,2006, Ahkam al-Mar‟ah al-Hamil Fi asy-Syariah
al-Islamiyah (Fikih wanita hamil), Qisthi Press
Adi bin Yusuf Al-Azazi, 2005, fath Al-Karim fi Ahkam Al-Hamil wa Al-Janin
(Hamil Siapa Takut), Pustaka Al-Kautsar
Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah, 2007, Tahfatul-Maudud bi Ahkamil-Maulid (Fikih
Bayi), Fikr robbani Group
Muhammad Baqir Hujjati, 2008, Islam wa Ta‟lim wa Tarbiyat (mendidik anak
sejak kandungan),Penerbit Cahaya
Ja‟far Al-Mathari bin „Abdul Rahman, 2000, Panduan Menyambut Kelahiran
Bayi, Jasmine Interprise
Abdullah Al-Qari bin HJ. Saleh (A.Q.H.A.S), 2007, Amalan dan Wirid Mudah
Bersalin, Al-Hidayah Publisher
Muhammad Thalib, 2008, Ensiklopedi Keluarga Sakinah-Menyambut Sang Buah
Hati, Pro-U Media
Syaikh Muhammad Bayuni, 2004, Fikih Jenazah, Pustaka Al-Kautsar