Bab i Yuyun Cine pret
-
Upload
harus-yakin -
Category
Documents
-
view
12 -
download
2
description
Transcript of Bab i Yuyun Cine pret
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menuntut ilmu di bangku kuliah sebagai mahasiswa merupakan tugas
yang cukup berat. Dengan berbagai tugas yang diberikan, beragam ujian, juga
kewajiban-kewajiban yang harus dijalani oleh mahasiswa dapat
menimbulkanya terjadinya stres pada diri mahasiswa, terutama pada
mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan penyusunan skripsi.
Tingkat stres pada kalangan mahasiswa tingkat akhir menjadi salah satu
hal yang sangat umum dan popular untuk di bahas. Munculnya stres pada
mahasiswa tingkat akhr yang sedang menyusun skripsi didorong oleh
fenomena stres yang terjadi pada kalangan mahasiswa, menyusun skripsi
merupakan hal yang menakutkan yang mau tidak mau wajib dijalani oleh
mahasiswa karena bagi sebagian mahasiswa menyusun skripsi dianggap
pekerjaan yang sangat berat. Pekerjaan yang dianggap berat oleh mahasiswa
tersebut salah satunya adalah dalam menentukan judul pada skripsi, mencari
literatur, seringnya revisi dan lain-lain. Membuat mahasiswa merasa tertekan
dalam menyelesaikan penyusunan skripsi sehingga mengakibatkan stres dalam
diri mahasiswa. .
Dalam pedoman penulisan skripsi, skripsi dapat diartikan sebagai karya
tulis yang disusun oleh seorang mahasiswa dengan dibimbing oleh dosen
pembimbing utama dan dosen pembimbing ke dua sebagai salah satu
persyaratan untuk mencapai gelar pendidikan S1 (Sarjana). Skripsi di susun
dengan tujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis skripsi sesuai
dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap
mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami,
menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan
dengan bidang keilmuan yang diambilnya.
Skripsi merupakan salah satu persyaratan yang telah ditentukan oleh
pihak kampus bagi para mahasiswa untuk mendapatkan status sarjana (S1) di
setiap perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS)
yang ada di Indonesia. Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi merupakan
individu yang rentan mengalami stres. Mahasiswa yang rentan mengalami
stres cenderung mengalami gangguan dalam fisik, emosi, kognitif maupun
tingkah lakunya. Stres merupakan suatu kondisi dimana adanya tekanan fisik
dan psikis yang diakibatkan karena adanya tuntutan dalam diri dan
lingkungan. Banyaknya tuntutan tugas dan skripsi merupakan gejala awal
yang dapat menyebabkan stres bagi mahasiswa.
Stres merupakan suatu keadaan psikologis individu yang disebabkan
karena individu dihadapkan pada situasi internal maupun eksternal. Stres
muncul apabila terdapat tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak
ancaman dalam kesejahteraan atau intergritas seseorang. Stres tidak hanya
muncul pada kondisi yang menekan ataupun keadaan fisik atau psikologis
seseorang maupun reaksi terhadap tekanan, akan tetapi stres terkait didalam
ketiganya.
Masalah yang umum dihadapi oleh mahasiswa tingkat akhir dalam
menyusun skripsi adalah banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai
kemampuan dalam tulis menulis, adanya kemampuan akademis mahasiswa
yang kurang memadai, serta kurang adanya ketertarikan mahasiswa pada
penelitian yang dapat menimbulkan stres.
Beberapa faktor yang menyebabkan ketidakmampuan seorang
mahasiswa dalam menulis skripsi adalah terkait masalah penguasaan teknik
penulisan, penguasaan bahasa Indonesia, kurangnya membaca, tidak terbiasa
menulis. Kesulitan lain yang sering dialami diantaranya adalah kesulitan
mencari judul untuk skripsi, kesulitan mencari literatur dan bahan bacaan,
dana yang terbatas, atau takut menemui dosen pembimbing. Kesulitan-
kesulitan tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan stres yang berakibat
rendah diri, frustrasi, kehilangan motivasi, menunda penyusunan skripsi dan
bahkan ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya. Stres
merupakan keadaan atau situasi yang menuntut seseorang di luar batas
kemampuannya untuk beradaptasi.
Stres sendiri merupakan bagian dari kehidupan manusia. Banyak sekali
definisi stres saat ini, namun secara umum dapat dikatakan bahwa paling
banyak ilmuawan memandang stres sebagai situasi yang menuntut seseorang
diluar batas kemampuannya untuk beradaptasi. Menurut Spielberger (dalam
Natalia, 2007) menyatakan bahwa stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal
yang mengenai seseorang, misalnya objek-objek dalam lingkungan atau suatu
stimulus yang secara objektif adalah berbahaya. Tuntutan itu dapat bersifat
fisik, psikologis, sosial, atau beberapa kombinasi dari faktor-faktor tersebut.
Stres juga dapat diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan
yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang. Stimuli
objektif dari lingkungannya dievaluasi berdasarkan latar belakang
sosiokultural, pengalaman pribadi dan faktor-faktor individual lainnya.
Melihat beberapa pendapat di atas tentang Stres, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa stres adalah munculnya reaksi psikologis yang
membuat seseorang merasa tegang atau cemas yang disebabkan
ketidakmampuan mengatasi atau meraih tuntutan atau keinginannya. Dalam
proses bimbingan skripsi tidak jarang mahasiswa dengan susah payah
menentukan judul, menyusun skripsi kemudian mengoreksi serta
mengevaluasi bersama dosen pembimbing, atau diminta untuk memperbaiki
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hal ini dapat menimbulkan stres
tersendiri bagi sebagian mahasiswa. stres bagi mahasiswa dapat disebabkan
oleh faktor eksternal maupun internal. Salah satu faktor internal stress yang
akan diteliti adalah konsep diri mahasiswa.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia istilah konsep memiliki arti
gambaran, proses atau hal-hal yang digunakan oleh akal budi untuk
memahami sesuatu. Istilah diri berarti bagian-bagian dari individu yang
terpisah dari yang lain. Konsep diri dapat diartikan sebagai gambaran
seseorang mengenai dirinya sendiri atau penilaian terhadap dirinya sendiri
(KBBI, 2008).
Konsep diri merupakan sebuah konstruk psikologis yang telah lama
menjadi pembahasan dalam ranah ilmu-ilmu sosial (Marsh & Craven, 2008).
Shavelson, Hubner, & Stanton (1976) menyatakan bahwa konsep diri
merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri, dimana persepsi ini
dibentuk melalui pengalaman dan interprestasi seseorang terhadap dirinya
sendiri. Marsh (1990) juga menambahkan bahwasanya konsep diri merupakan
nilai dari hasil proses pembelajaran yang dilakukan dan dari hasil situasi
psikologis yang diterima.
Menurut Purkey (1988), konsep diri merupakan totalitas dari
kepercayaan terhadap diri individu, sikap dan opini mengenai dirinya, dan
individu tersebut merasa hal tersebut sesuai dengan kenyataan pada dirinya.
Menurut Rice & Gale (1975) konsep diri terdiri diri dari berbagai aspek,
misalnya aspek sosial, aspek fisik, dan moralitas. Konsep diri merupakan
suatu proses yang terus selalu berubah, terutama pada masa kanak-kanak dan
remaja. Menurut Gage dan Berliner (1998) selain merupakan cara bagaimana
individu melihat tentang diri mereka sendiri, konsep diri juga mengukur
tentang apa yang akan dilakukan di masa yang akan datang, dan bagaimana
mereka mengevaluasi performa diri mereka.
Konsep diri merupakan hal yang penting dalam kehidupan sebab
pemahaman seseorang mengenai konsep dirinya akan menentukan dan
mengarahkan perilaku dalam berbagai situasi. Jika konsep diri seseorang
negatif, maka akan negatiflah perilaku seseorang, sebaliknya jika konsep diri
seseorang positif, maka positiflah perilaku seseorang tersebut (Fits dan
Shavelson, dalam Yanti, 2000). Hurlock (1999) menambahkan bahwasanya
konsep diri individu dapat menentukan keberhasilan dan kegagalan seseorang
dalam hubungannya dengan masyarakat.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwasanya konsep diri
adalah sebuah pandangan ataupun persepsi individu mengenai dirinya sendiri
yang terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan serta berpengaruh
terhadap aktivitas kehidupan individu tersebut.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian lebih lanjut tentang “Hubungan Konsep Diri dengan Tingkat Stres
Menghadapi Skripsi di DIV Bidan Pendidik Universitas Respati Yogyakarta
Tahun 2014.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut di atas dapat disusun
beberapa permasalahan sebagai berikut : Apakah Ada Hubungan Konsep Diri
dengan Tingkat Stres Menghadapi Skripsi di DIV Bidan Pendidik Universitas
Respati Yogyakarta Tahun 2014.
C. Tujuan Penelitian
Untuk menganalisa apakah ada hubungan konsep diri dengan tingkat
stres menghadapi skripsi di DIV Bidan Pendidik Universitas Respati
Yogyakarta Tahun 2014.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat untuk memberikan
informasi tentang pentingnya pengaruh konsep diri terhadap tingkat stress
mahasiswa Bidan DIV dalam menyusun skripsi. Selain itu, penelitian juga
dapat di gunakan sebagai literatur dalam pelaksanaan penelitian yang
relevan di masa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pendidik
Dapat memberikan gambaran kepada pendidik yang mana dalam
hal ini adalah dosen pembimbing agar mampu memberikan solusi
terbaik dalam proses bimbingan skripsi dengan cara menanamkan
kepercayaan diri pada mahasiwa yang sedang menyusun skripsi.
b. Bagi Mahasiwa
Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan intropeksi diri dalam
menyusun skripsi dan sebagai masukan bahwa pentingnya menerapkan
konsep diri dalam menyusun tugas akhir (skripsi).
c. Bagi Peneliti
Dapat menambah pengetahuan dan pembelajaran bagaimana
realita dalam menyusun tugas akhir (skripsi) khususnya mahasiswa
Bidan D4 Universitas Respati, serta latihan untuk menambah kesiapan
dalam menyusun maupun sedang skripsi.