Bab i Yuyun Cine pret

12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menuntut ilmu di bangku kuliah sebagai mahasiswa merupakan tugas yang cukup berat. Dengan berbagai tugas yang diberikan, beragam ujian, juga kewajiban- kewajiban yang harus dijalani oleh mahasiswa dapat menimbulkanya terjadinya stres pada diri mahasiswa, terutama pada mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan penyusunan skripsi. Tingkat stres pada kalangan mahasiswa tingkat akhir menjadi salah satu hal yang sangat umum dan popular untuk di bahas. Munculnya stres pada mahasiswa tingkat akhr yang sedang menyusun skripsi didorong oleh fenomena stres yang terjadi pada kalangan mahasiswa, menyusun skripsi merupakan hal yang menakutkan yang mau tidak mau wajib dijalani oleh mahasiswa karena bagi sebagian mahasiswa menyusun skripsi dianggap pekerjaan yang sangat

description

fffff

Transcript of Bab i Yuyun Cine pret

Page 1: Bab i Yuyun Cine pret

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menuntut ilmu di bangku kuliah sebagai mahasiswa merupakan tugas

yang cukup berat. Dengan berbagai tugas yang diberikan, beragam ujian, juga

kewajiban-kewajiban yang harus dijalani oleh mahasiswa dapat

menimbulkanya terjadinya stres pada diri mahasiswa, terutama pada

mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyelesaikan penyusunan skripsi.

Tingkat stres pada kalangan mahasiswa tingkat akhir menjadi salah satu

hal yang sangat umum dan popular untuk di bahas. Munculnya stres pada

mahasiswa tingkat akhr yang sedang menyusun skripsi didorong oleh

fenomena stres yang terjadi pada kalangan mahasiswa, menyusun skripsi

merupakan hal yang menakutkan yang mau tidak mau wajib dijalani oleh

mahasiswa karena bagi sebagian mahasiswa menyusun skripsi dianggap

pekerjaan yang sangat berat. Pekerjaan yang dianggap berat oleh mahasiswa

tersebut salah satunya adalah dalam menentukan judul pada skripsi, mencari

literatur, seringnya revisi dan lain-lain. Membuat mahasiswa merasa tertekan

dalam menyelesaikan penyusunan skripsi sehingga mengakibatkan stres dalam

diri mahasiswa. .

Dalam pedoman penulisan skripsi, skripsi dapat diartikan sebagai karya

tulis yang disusun oleh seorang mahasiswa dengan dibimbing oleh dosen

pembimbing utama dan dosen pembimbing ke dua sebagai salah satu

persyaratan untuk mencapai gelar pendidikan S1 (Sarjana). Skripsi di susun

Page 2: Bab i Yuyun Cine pret

dengan tujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis skripsi sesuai

dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang mampu menulis skripsi dianggap

mampu memadukan pengetahuan dan keterampilannya dalam memahami,

menganalisis, menggambarkan, dan menjelaskan masalah yang berhubungan

dengan bidang keilmuan yang diambilnya.

Skripsi merupakan salah satu persyaratan yang telah ditentukan oleh

pihak kampus bagi para mahasiswa untuk mendapatkan status sarjana (S1) di

setiap perguruan tinggi negeri (PTN) maupun perguruan tinggi swasta (PTS)

yang ada di Indonesia. Mahasiswa yang sedang menyusun skripsi merupakan

individu yang rentan mengalami stres. Mahasiswa yang rentan mengalami

stres cenderung mengalami gangguan dalam fisik, emosi, kognitif maupun

tingkah lakunya. Stres merupakan suatu kondisi dimana adanya tekanan fisik

dan psikis yang diakibatkan karena adanya tuntutan dalam diri dan

lingkungan. Banyaknya tuntutan tugas dan skripsi merupakan gejala awal

yang dapat menyebabkan stres bagi mahasiswa.

Stres merupakan suatu keadaan psikologis individu yang disebabkan

karena individu dihadapkan pada situasi internal maupun eksternal. Stres

muncul apabila terdapat tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak

ancaman dalam kesejahteraan atau intergritas seseorang. Stres tidak hanya

muncul pada kondisi yang menekan ataupun keadaan fisik atau psikologis

seseorang maupun reaksi terhadap tekanan, akan tetapi stres terkait didalam

ketiganya.

Page 3: Bab i Yuyun Cine pret

Masalah yang umum dihadapi oleh mahasiswa tingkat akhir dalam

menyusun skripsi adalah banyaknya mahasiswa yang tidak mempunyai

kemampuan dalam tulis menulis, adanya kemampuan akademis mahasiswa

yang kurang memadai, serta kurang adanya ketertarikan mahasiswa pada

penelitian yang dapat menimbulkan stres.

Beberapa faktor yang menyebabkan ketidakmampuan seorang

mahasiswa dalam menulis skripsi adalah terkait masalah penguasaan teknik

penulisan, penguasaan bahasa Indonesia, kurangnya membaca, tidak terbiasa

menulis. Kesulitan lain yang sering dialami diantaranya adalah kesulitan

mencari judul untuk skripsi, kesulitan mencari literatur dan bahan bacaan,

dana yang terbatas, atau takut menemui dosen pembimbing. Kesulitan-

kesulitan tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan stres yang berakibat

rendah diri, frustrasi, kehilangan motivasi, menunda penyusunan skripsi dan

bahkan ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya. Stres

merupakan keadaan atau situasi yang menuntut seseorang di luar batas

kemampuannya untuk beradaptasi.

Stres sendiri merupakan bagian dari kehidupan manusia. Banyak sekali

definisi stres saat ini, namun secara umum dapat dikatakan bahwa paling

banyak ilmuawan memandang stres sebagai situasi yang menuntut seseorang

diluar batas kemampuannya untuk beradaptasi. Menurut Spielberger (dalam

Natalia, 2007) menyatakan bahwa stres adalah tuntutan-tuntutan eksternal

yang mengenai seseorang, misalnya objek-objek dalam lingkungan atau suatu

Page 4: Bab i Yuyun Cine pret

stimulus yang secara objektif adalah berbahaya. Tuntutan itu dapat bersifat

fisik, psikologis, sosial, atau beberapa kombinasi dari faktor-faktor tersebut.

Stres juga dapat diartikan sebagai tekanan, ketegangan atau gangguan

yang tidak menyenangkan yang berasal dari luar diri seseorang. Stimuli

objektif dari lingkungannya dievaluasi berdasarkan latar belakang

sosiokultural, pengalaman pribadi dan faktor-faktor individual lainnya.

Melihat beberapa pendapat di atas tentang Stres, maka peneliti dapat

menyimpulkan bahwa stres adalah munculnya reaksi psikologis yang

membuat seseorang merasa tegang atau cemas yang disebabkan

ketidakmampuan mengatasi atau meraih tuntutan atau keinginannya. Dalam

proses bimbingan skripsi tidak jarang mahasiswa dengan susah payah

menentukan judul, menyusun skripsi kemudian mengoreksi serta

mengevaluasi bersama dosen pembimbing, atau diminta untuk memperbaiki

sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hal ini dapat menimbulkan stres

tersendiri bagi sebagian mahasiswa. stres bagi mahasiswa dapat disebabkan

oleh faktor eksternal maupun internal. Salah satu faktor internal stress yang

akan diteliti adalah konsep diri mahasiswa.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia istilah konsep memiliki arti

gambaran, proses atau hal-hal yang digunakan oleh akal budi untuk

memahami sesuatu. Istilah diri berarti bagian-bagian dari individu yang

terpisah dari yang lain. Konsep diri dapat diartikan sebagai gambaran

seseorang mengenai dirinya sendiri atau penilaian terhadap dirinya sendiri

(KBBI, 2008).

Page 5: Bab i Yuyun Cine pret

Konsep diri merupakan sebuah konstruk psikologis yang telah lama

menjadi pembahasan dalam ranah ilmu-ilmu sosial (Marsh & Craven, 2008).

Shavelson, Hubner, & Stanton (1976) menyatakan bahwa konsep diri

merupakan persepsi seseorang terhadap dirinya sendiri, dimana persepsi ini

dibentuk melalui pengalaman dan interprestasi seseorang terhadap dirinya

sendiri. Marsh (1990) juga menambahkan bahwasanya konsep diri merupakan

nilai dari hasil proses pembelajaran yang dilakukan dan dari hasil situasi

psikologis yang diterima.

Menurut Purkey (1988), konsep diri merupakan totalitas dari

kepercayaan terhadap diri individu, sikap dan opini mengenai dirinya, dan

individu tersebut merasa hal tersebut sesuai dengan kenyataan pada dirinya.

Menurut Rice & Gale (1975) konsep diri terdiri diri dari berbagai aspek,

misalnya aspek sosial, aspek fisik, dan moralitas. Konsep diri merupakan

suatu proses yang terus selalu berubah, terutama pada masa kanak-kanak dan

remaja. Menurut Gage dan Berliner (1998) selain merupakan cara bagaimana

individu melihat tentang diri mereka sendiri, konsep diri juga mengukur

tentang apa yang akan dilakukan di masa yang akan datang, dan bagaimana

mereka mengevaluasi performa diri mereka.

Konsep diri merupakan hal yang penting dalam kehidupan sebab

pemahaman seseorang mengenai konsep dirinya akan menentukan dan

mengarahkan perilaku dalam berbagai situasi. Jika konsep diri seseorang

negatif, maka akan negatiflah perilaku seseorang, sebaliknya jika konsep diri

seseorang positif, maka positiflah perilaku seseorang tersebut (Fits dan

Page 6: Bab i Yuyun Cine pret

Shavelson, dalam Yanti, 2000). Hurlock (1999) menambahkan bahwasanya

konsep diri individu dapat menentukan keberhasilan dan kegagalan seseorang

dalam hubungannya dengan masyarakat.

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwasanya konsep diri

adalah sebuah pandangan ataupun persepsi individu mengenai dirinya sendiri

yang terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan serta berpengaruh

terhadap aktivitas kehidupan individu tersebut.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut tentang “Hubungan Konsep Diri dengan Tingkat Stres

Menghadapi Skripsi di DIV Bidan Pendidik Universitas Respati Yogyakarta

Tahun 2014.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut di atas dapat disusun

beberapa permasalahan sebagai berikut : Apakah Ada Hubungan Konsep Diri

dengan Tingkat Stres Menghadapi Skripsi di DIV Bidan Pendidik Universitas

Respati Yogyakarta Tahun 2014.

C. Tujuan Penelitian

Untuk menganalisa apakah ada hubungan konsep diri dengan tingkat

stres menghadapi skripsi di DIV Bidan Pendidik Universitas Respati

Yogyakarta Tahun 2014.

Page 7: Bab i Yuyun Cine pret

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat untuk memberikan

informasi tentang pentingnya pengaruh konsep diri terhadap tingkat stress

mahasiswa Bidan DIV dalam menyusun skripsi. Selain itu, penelitian juga

dapat di gunakan sebagai literatur dalam pelaksanaan penelitian yang

relevan di masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pendidik

Dapat memberikan gambaran kepada pendidik yang mana dalam

hal ini adalah dosen pembimbing agar mampu memberikan solusi

terbaik dalam proses bimbingan skripsi dengan cara menanamkan

kepercayaan diri pada mahasiwa yang sedang menyusun skripsi.

b. Bagi Mahasiwa

Dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan intropeksi diri dalam

menyusun skripsi dan sebagai masukan bahwa pentingnya menerapkan

konsep diri dalam menyusun tugas akhir (skripsi).

c. Bagi Peneliti

Dapat menambah pengetahuan dan pembelajaran bagaimana

realita dalam menyusun tugas akhir (skripsi) khususnya mahasiswa

Bidan D4 Universitas Respati, serta latihan untuk menambah kesiapan

dalam menyusun maupun sedang skripsi.