BAB I skripsi

8
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara penghasil beraneka ragam buah dengan keunggulan yang cukup baik. Beraneka ragam jenis buah-buahan serta cita rasa yang baik membuat buah-buahan di Indonesia mampu bersaing dengan buah-buahan impor. Harga buah-buahan lokal juga jauh lebih terjangkau dari buah-buahan impor. Tingginya kebutuhan terhadap buah-buahan lokal menjadikan pertanian buah di Indonesia semakin berkembang. Tetapi, dalam pengembangan eksport buah-buahan lokal menemui berbagai kendala, diantaranya penyediaan benih bermutu, penanganan panen dan pasca panen. Adanya kendala dalam proses budidaya tanaman buah-buahan adalah serangan hama lalat buah. Saat ini, lalat buah merupakan hama yang sangat diperhatikan dalam kegiatan eksport import buah-buahan yang dilakukan oleh suatu negara. Lalat buah dijadikan 1

description

biologi lalat buah

Transcript of BAB I skripsi

Page 1: BAB I skripsi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara penghasil beraneka ragam buah dengan

keunggulan yang cukup baik. Beraneka ragam jenis buah-buahan serta cita rasa

yang baik membuat buah-buahan di Indonesia mampu bersaing dengan buah-

buahan impor. Harga buah-buahan lokal juga jauh lebih terjangkau dari buah-

buahan impor. Tingginya kebutuhan terhadap buah-buahan lokal menjadikan

pertanian buah di Indonesia semakin berkembang. Tetapi, dalam pengembangan

eksport buah-buahan lokal menemui berbagai kendala, diantaranya penyediaan

benih bermutu, penanganan panen dan pasca panen. Adanya kendala dalam proses

budidaya tanaman buah-buahan adalah serangan hama lalat buah.

Saat ini, lalat buah merupakan hama yang sangat diperhatikan dalam

kegiatan eksport import buah-buahan yang dilakukan oleh suatu negara. Lalat

buah dijadikan perhatian karena kegiatan ekspor import komoditas buah segar

yang dilakukan oleh suatu negara membawa resiko masuknya lalat buat dari satu

negara ke negara lain. Menurut Suputa et al., (2006), Indonesia sering mengalami

masalah dimana komoditas buah-buahan menunjukkan gejala serangan lalat buah.

Permasalahan tersebut sering dihadapi oleh Indonesia karena standar mutu

(kualitas) produk masih kurang, yang disebabkan produk buah-buahan di

Indonesia mengandung residu berbahaya melebihi ambang batas, serta

mengandung hama penyakit (OPT), sehingga mengharuskan Indonesia memiliki

1

Page 2: BAB I skripsi

daftar spesies (pest list) atau deskripsi selengkapnya tentang OPT jika ingin

memperluas pasar perdagangan. Hal itu mengakibatkan semua negara harus

memperhatikan kesehatan tanaman dari serangan hama, khususnya hama lalat

buah.

Lalat buah merupakan hama yang penting bagi pertanian. Terdapat sekitar

5000 spesies lalat buah di dunia. 35% diantaranya merupakan hama penting pada

buah-buahan termasuk di dalamnya buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi

tinggi, seperti Nangka, Mangga, Pepaya, Jambu Biji, Jambu Air, dan Belimbing.

Sekitar 75 % tanaman buah-buahan di Indonesia telah terserang lalat buah

(Sutrisno, 1999 dalam Sahabudin, 2004).

Di Indonesia terdapat lima genus lalat buah, dari sekitar 12 genus yang

telah diketahui. Kelima genus tersebut adalah Anastrepha, Bactrocera, Ceratitis,

Rhagoletis dan Dacus. Ditemukan 77 spesies dari genus Dacus yang menyerang

berbagai jenis tanaman di seluruh Indonesia, yaitu terdapat di Pulau Sumatera,

Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan Irian. Menurut Putra

(1997), lalat buah yang kini telah menjadi hama penting di Indonesia antara lain:

Bactrocera dorsalis Hend, Bactrocera umbrosus Fab, Bactrocera (= Zeugodacus)

caudatus Fab, Bactrocera (= Zeugodacus) curcubitae Coq, Bactrocera musae

Tryon, Bactrocera albistrigata de Meijere, Bactrocera trivialis Drew, Bactrocera

zonata Saunders, Bactrocera (= Zeugodacus) tau Walker.

Jambu biji (Psidium guajava) merupakan komoditas buah yang saat ini

banyak dibutuhkan oleh sebagian besar masyarakat. Selain karena harganya yang

terjangkau, Jambu Biji juga memiliki berbagai cita rasa yang khas, segar, dan

2

Page 3: BAB I skripsi

enak di setiap varietasnya. Buah Jambu Biji yang sudah masak mengandung gizi

yang cukup tinggi seperti karbohidrat, vitamin, kalsium, zat besi, protein, dan

lain-lain yang baik untuk kesehatan. Selain banyak manfaatnya, pembudidayaan

Jambu Biji juga terbilang mudah, karena Jambu Biji dapat tumbuh dan berbuah

dimana saja berada, seperti di dataran rendah hingga diatas 1000 meter dpl,

ditanah yang subur maupun tanah yang gersang, dan di tempat yang air tanahnya

payau. Menurut Rismunandar (1989), berdasarkan habitat dan potensi pasar

Jambu Biji di Indonesia saat ini, maka usaha untuk meningkatkan produksi dan

mutu Jambu Biji sangat memungkinkan untuk dilaksanakan mengingat buah

Jambu Biji merupakan buah dengan nilai ekomoni yang tinggi. Namun usaha

tersebut sering dihadapkan pada berbagai kendala, diantaranya gangguan

beberapa jenis hama ulat daun (Trabala pallida), ulat Chalcolis albiguttata, ulat

Ploneta diductae, kutu daun (Ceroputo sp), serta yang paling merugikan ialah

lalat buah. Kerusakan buah Jambu Biji yang diakibatkan lalat buah menyebabkan

munculnya gejala tusukan lalat buah berupa titik hitam pada buah Jambu Biji serta

gugurnya buah sebelum mencapai kematangan yang diinginkan, sehingga

produksi buah baik kualitas maupun kuantitasnya menurun. Kehilangan hasil yang

diakibatkan oleh serangan hama lalat buah juga bervariasi antara 30-100%

bergantung pada kondisi lingkungan dan kerentanan jenis buah yang diserangnya.

Menurut Sodiq (2004) intensitas serangan lalat buah pada mangga berkisar antara

14,8%-23%, namun tidak jarang kerusakan yang diakibatkan lalat buah khususnya

pada belimbing dan jambu biji dapat mencapai 100%.

3

Page 4: BAB I skripsi

Tindakan untuk mencegah, mengendalikan, dan memberantas serangan

lalat buah telah banyak dilakukan. Salah satunya dengan cara pembungkusan

buah. Cara lain dapat dilakukan dengan menggunakan perangkap pemikat.

Perangkap pemikat yang dimaksud adalah atraktan, yaitu senyawa yang dapat

menarik lalat buah jantan. Teknik ini efektif mengendalikan lalat buah jantan yang

masuk ke dalam perangkap beratraktan. Perangkap ini juga dapat mengurangi

penggunaan pestisida sehingga masalah yang ditimbulkan oleh residu pestisida

dapat dihindari karena tidak mencemari lingkungan. Teknik berikutnya yaitu

teknik jantan mandul yang merupakan cara pengendalian dengan membuat lalat

buah jantan menjadi infertil, yang berarti lalat buah jantan masih dapat membuahi

betina, namun telur yang dihasilkan steril dan larva dalam keadaan rusak

(Vijaysegaran & Osman dalam Shiga, 1991).

Informasi tentang keberadaan jenis-jenis lalat buah yang berada di suatu

wilayah perlu diketahui dan dilaporkan sebagai langkah antisipasi dan

pengendalian pada tanaman buah yang dibudidayakan. Menurut Muryati et al.,

(2005), informasi tersebut penting karena spesies lalat buah tertentu mempunyai

preferensi terhadap jenis inang tertentu. Oleh karena itu, perlu diadakan penelitian

mengenai identifikasi Lalat Buah, sekaligus agar dapat mengetahui keragaman

dan dinamika populasi lalat buah di area produksi buah. Hasil identifikasi bisa

untuk membuat daftar spesies lalat buah di suatu wilayah yang berguna dalam

perencanaan dan pelaksanaan tindakan monitoring maupun pengendalian yang

akan dilakukan agar lebih efektif dan efisien. Disamping itu, informasi tentang

4

Page 5: BAB I skripsi

keberadaan jenis-jenis lalat buah, yang ada di suatu wilayah berguna untuk

mengantisipasi ledakan hama tersebut di lapangan.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, didapatkan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa saja jenis lalat buah yang menyerang pada tanaman Jambu Biji di

Perkebunan Buah, Dlanggu, Mojokerto ?

2. Bagaimanakah keragaman dan dominansi spesies lalat buah yang menyerang

pada tanaman Jambu Biji di Perkebunan Buah, Dlanggu, Mojokerto ?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui jenis lalat buah yang menyerang pada tanaman Jambu Biji di

Perkebunan Buah, Dlanggu, Mojokerto.

2. Mengetahui keragaman dan dominansi spesies lalat buah yang menyerang

pada tanaman Jambu Biji di Perkebunan Buah, Dlanggu, Mojokerto.

D. Manfaat Penelitian

1. Memberikan tambahan pengetahuan mengenai lalat buah yang meliputi

keragaman, kelimpahan, serta dominansi lalat buah pada tanaman Jambu Biji.

2. Hasil penelitian dapat membantu dalam upaya pengendalian hama lalat buah

pada tanaman buah-buahan yang dibudidayakan.

5