BAB I PENGANTAR BERPRESTASI A. Motifasi … memaksimalkan fungsi fitur video pada telephone celluler...

35
1 BAB I PENGANTAR BERPRESTASI A. Motifasi Berprestasi Bermanfaat untuk sesama adalah sebuah prestasi yang merupakan sebuah kata yang menjadi dambaan setiap insan. Setiap orang tua berharap dapat bermanfaat untuk sesama yang merupakan sebuah prestasi agar anak- anaknya dapat mentauladani prestasi yang diukirnya, atlit menginginkan dapat berprestasi untuk dapat memenangkan setiap efent yang dikutinya sehingga kebermanfaatanya sebagai atlit mendapat pengakuan, siswa belajar keras karena ingin berprestasi untuk menjadi bintang pada kelasnya. Prestasi merupakan sebuah pengakuan atas upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk dapat bermanfaat bagi sesamanya. Demikian pula pada diri saya sebagai guru, hal tersebut merupakan harapan bagi guru yang memilki kemauan untuk maju dan berkembang. Keterbatasan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana merupakan dua hal yang mempengaruhi prestasi, keterbatasan tersebut ada pada diri saya. Namun hal ini tidaklah mutlak dengan kemampuan yang terbatas serta sarana dan prasarana yang pas-pasan, gurupun dapat berprestasi, dengan memohon Ridho Allah Taala saya ingin membuktikan hal itu. Saya termotifasi untuk membuktikan bahwa dengan keterbatasan dan kekuranganpun kita bisa beprestasi, prestasi tidak monopoli dari guru-guru dengan pada sekolah maju yang memiliki sumber daya siswa dan guru unggul dan sarana prasarana lengkap. Pada efen pemilihan guru berprestasi ini, saya tergerak untuk mengikutinya kecuali dikarenakan hal-hal tersebut di atas, ada panggilan hati untuk berpartisipasi di dalamnya. Saya merasakan ada manfaat besar di dalamnya, sebagai misal menambah wawasan dan mengukur kemampuan diri di depan para pakar pendidikan .

Transcript of BAB I PENGANTAR BERPRESTASI A. Motifasi … memaksimalkan fungsi fitur video pada telephone celluler...

1

BAB I

PENGANTAR BERPRESTASI

A. Motifasi Berprestasi

Bermanfaat untuk sesama adalah sebuah prestasi yang merupakan

sebuah kata yang menjadi dambaan setiap insan. Setiap orang tua berharap

dapat bermanfaat untuk sesama yang merupakan sebuah prestasi agar anak-

anaknya dapat mentauladani prestasi yang diukirnya, atlit menginginkan dapat

berprestasi untuk dapat memenangkan setiap efent yang dikutinya sehingga

kebermanfaatanya sebagai atlit mendapat pengakuan, siswa belajar keras

karena ingin berprestasi untuk menjadi bintang pada kelasnya. Prestasi

merupakan sebuah pengakuan atas upaya yang dilakukan oleh seseorang

untuk dapat bermanfaat bagi sesamanya. Demikian pula pada diri saya sebagai

guru, hal tersebut merupakan harapan bagi guru yang memilki kemauan untuk

maju dan berkembang.

Keterbatasan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana

merupakan dua hal yang mempengaruhi prestasi, keterbatasan tersebut ada

pada diri saya. Namun hal ini tidaklah mutlak dengan kemampuan yang

terbatas serta sarana dan prasarana yang pas-pasan, gurupun dapat berprestasi,

dengan memohon Ridho Allah Taala saya ingin membuktikan hal itu. Saya

termotifasi untuk membuktikan bahwa dengan keterbatasan dan

kekuranganpun kita bisa beprestasi, prestasi tidak monopoli dari guru-guru

dengan pada sekolah maju yang memiliki sumber daya siswa dan guru unggul

dan sarana prasarana lengkap.

Pada efen pemilihan guru berprestasi ini, saya tergerak untuk

mengikutinya kecuali dikarenakan hal-hal tersebut di atas, ada panggilan hati

untuk berpartisipasi di dalamnya. Saya merasakan ada manfaat besar di

dalamnya, sebagai misal menambah wawasan dan mengukur kemampuan diri

di depan para pakar pendidikan .

2

B. Visi dan Misi Hidup Sebagai Guru

Manusia hidup harus memiliki asa dan obsesi, demikian halnya

dengan guru. Guru merupakan pembangun insan cendekia, transferee cnolege,

agen off change, merupakan makhluk yang harus dapat ditauladani. Agar saya

dapat berperan sebagai guru secara maksimal, sayapun memiliki visi da misi.

Visi yang ada dalam hidupku adalah, “Aku ingin menjadi manusia

yang bermanfaat untuk sesama,” sedangkan visi dalam hidupku adalah

“Mendidik sepenuh hati dan berprestasi untuk mencerdaskan anak bangsa”.

Alangkah indahnya bila kita menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama

saling berbagi kebaikan dalam arti yang luas, terutama dengan siswa dalam

koridor pembelajaran. Membantu siswa dalam belajar, mencarikan solusi

agar mereka yang bermasalah dapat belajar dengan nyaman dan bimbingan

yang lainnya adalah merupakan bentuk berbagi. Berbagi tidaklah harus

dimaknai dengan berbagi materi, namun berbagi di sini dapat dimaknai

dengan berbagi perhatian secara totalitas kepada peserta didik .

Mencintai profesi merupakan hal yang sangat penting, dengan

mencintai profesi ini guru akan melakukan tanggung jawabnya secara total.

Hal ini selalu saya usahakan agar selalu terpatri dalam sanubari. Dengan

mencintai profesi ini maka tidaklah sulit seorang guru dapat menjadi insan

panutan atau suri tauladan siswanya.

Membangun insan cendekia, merupakan implementasi yang menjadi

tujuan dari misi saya dalam bekerja sebagai guru. Keragaman atau

heterogunitas siswa memang menjadi kendala untuk dapat mewujudkan tujuan

membangun insan cendekia ini. Murid dengan beragam latar belakang perlu

untuk diselami karakteristiknya. Dengan demikian mengenali karakter murid

merupakan misi yang juaga saya emban dalam menjalankan profesi sebagai

guru.

3

BAB II

PEROLEHAN PRESTASI

MENUJU GURU BERPRESTASI

A. Prestasi yang Pernah Diperoleh

Prestasi bukanlah monopoli dari guru sekolah maju, sekolah yang

lengkap dengan sarana dan prasarana ataupun sekolah dulu disebut RSBI

sekalipun. Prestasi guru dalam bidang pendidikan dapat pula diperoleh oleh

guru dari sekolah yang belum berstandar, dengan sarana dan prasarana pas-

pasan dan sangat jauh dari standar sekolah yang dulu disebut RSBI. Guru dari

sekolah kumuh dengan jendela yang terlepas, atap yang bocor dan didinding

yang berlubangpun dapat mengukir prestasi mencerdaskan anak bangsa,

mengantarkan mereka dalam puncak cita- cita. Contoh riel adalah yang ada

pada squel dari kisah nyata “Laskar Pelangi”.

Saya bukanlah guru dari sekolah seperti yang terdapat pada “Laskar

Pelangi” dan bukan pula dari sekolah maju berlabel SSN apalagi eks RSBI.

Saya hanyalah guru dari sekolah perintisan yaitu SMK Negeri 2 Kudus, yang

masih jauh dari standar kelengkapan sarana dan prasarana. Namun dengan

mengucapkan Syukur Alhamdulillah, saya mencoba mengukir prestasi meski

dalam keterbatasan. Prestasi yang saya sumbangkan untuk dunia pendidikan

diantaranya adalah :

1. Terbaik Pertama Nasional Skill Kompetensi Building di TTUC

(Depdiknas Bandung Tahun 1996)

2. Finalis Lomba Karya Ilmiah Nasional Integrasi Imtaq dan Iptek

(Depdiknas Jakarta Tahun 2005)

3. Juara I Tingkat Nasional Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran

(Depdiknas, Jakarta Tahun 2008)

4. Karya Terverifiasi pada Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional X

(Balitbang Nasional Semarang Tahun 2008)

5. Juara II Tingkat Nasional Lomba Kreatifitas Ilmia Guru (LIPI, Jakarta

Tahun 2010)

4

6. Juara III Tingkat Provinsi Jawa Tengah Guru Inovatif (Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Tengah, Semarang Tahun 2010)

7. Finalis Guru Berprestasi dalam Pembuatan Media Pembelajaran (Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Tengan, Semarang Tahun 2011)

8. Juara III Tingkat Provinsi Jawa Tengah Guru Berprestasi (Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Semarang Tahun 2011)

9. Terbaik I Nasional Desain Multi Media Lanjut (Kemdiknas Bandung

Tahun 2012)

10. Juara I Nasional Kompetisi Ilmiah Forum Ilmiah Guru (Kemdiknas

Jakarta Tahun 2012)

11. Finalis Lomba Inovasi Guru dalam Pembelajaran (Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Tengan, Semarang Tahun 2012)

12. Finalis Nasional Lomba Kreatifitas Guru (Kemdiknas Jakarta Tahun 2012)

13. Penerima Penghargaan Pendidikan Tingkat Nasiona ”Intel Eduvation

Award” (Intel International Procecor Jakarta Tahun 2012)

14. Juara I Guru Prestasi Tingkat Kabupaten Kudus (Disdikpora Kabupaten

Kudus Tahun 2013)

15. Juara I Guru Prestasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah (Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Tengan, Semarang Tahun 2013)

Efent Nasional Skill Kompetensi Building di TTUC Bandung

memang bukan efen lomba, efen ini merupakan ajang guru untuk

mengembangkan diri. Efen yang dilaksanakan di Bandung ini menggembleng

guru selama 3 bulan untuk menjadi guru yang handal. Pada kegiatan ini

panitia memberikan kehormatan pada saya sebagi terbaik pertama.

Untuk efent Lomba Karya Ilmiah Nasional Integrasi Imtaq dan Iptek

(Depdiknas Jakarta Tahun 2005), saya mendapatkan kehormatan sebagi

finalis. Lomba dilaksanakan mulai tanggal 25 November 2005 sampai tangal 1

Desember 2005. Efen yang diikuti oleh ribuan guru Indonesia ini memelurkan

20 finalis dari berbagai tingkat satuan pendidikan mulai dari SD sampai

dengan SLTA. Lomba dilaksanakan untuk menelurkan gagasan guru

berkenaan bagaimana mengintegrasikan imtak dan iptek dalam pembelajaran.

5

Saya memberikan gagasan pembelajaran berwawasan integrasi Imtak

dan Iptek dalam karya ilmiah yang berjudul “Udara Sebagai Media Transmisi

pada Alat Komunikasi Modern Tinjauannya Pada Pengintegrasian Imtak dan

Iptek “. Dalam karya ilmiah tersebut terdapat gagasan untuk memasukkan

unsur imtak pada setiap ini pembelajaran, yang bertujuan untuk menutup

kekurangan sajian waktu pelajaran pendidikan agama khususnya agama Islam.

Gambar 1. Menerima Piala dari Direktur Jenderal

Pendidikan Dasar dan Menengah (Tahun 2005)

Prestasi yang tidak akan terlupakan sepenjang hayat ini adalah ketika

mengikuti efen Lomba Keberhasilan Guru dalam Pemebelajaran tahun 2008.

Lomba ini dilaksanakan dari tanggal 28 November 2008 sampai dengan

tanggal 3 Desember 2008 . Lomba dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan

Nasional, di Jakarta. Pada lomba ini saya berkesempatan untuk mengikuti

upacara Hari Guru Tingkat Nasional Tahun 2008 bersama-sama dengan

Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudoyono, menteri

pendidikan dan para menteri-menteri serta pejabat lainnya.

Lomba ini mengupas kreatifitas guru dalam menyajikan

pembelajaran. Saya dalam lomba ini mengajukan karya tulis ilmiah dengan

judul “Metode Step Prosedur Counting, Sebuah Tip and Trick Efektif Sebagai

Inovasi Pembelajaran Praktik Penyolderan Elektronika di SMK”. Karya tulis

ini mengupas bagaimana upaya reel yang saya lakukan dalam pembelajaran

6

praktik penyolderan elektronika, sehingga dapat dihasilkan mutu hasil

solderan yang standar pabrikan.

Gambar 2. Penyerahan Tropy Juara I Nasional pada Saya

oleh Menteri Pendidikan Nasioanal Live di TVRI (Tahun 2008)

Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional adalah merupakan efen rutin

tahunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini

adalah Kementerian Riset dan Teknologi bersama Balitbang. Untuk Gelar

Teknologi Tepat Guna X Tingkat Nasional Tahun 2008, saya mendapat

kehormatan dari Pemerintah Kabupaten Kudus, sebagai duta dengan

menampilakan karya inovasi teknologi tepat guna yang bermanfaat untuk

pembelajaran praktik pembuatan PCB (Printed Cicuit Board) pada SMK

jurusan listrik dan elektronika. Kecuali itu hasil inovasi ini dapat juga

dikembangkan untuk industri elektronika.

Dengan peralatan hasil rekayasa saya, proses praktik pembuatan

PCB pada pelajaran perakitan elektronika di SMK akan lebih maksimal, dan

higenis serta menghasilkan hasil produk praktek yang memilki standar

industri. Peralatan ini bekerja dengan menggunakan ketel pemanas dan

pompa cairan kimia dengan demikian larutan kimia feriklorida dapat

dimanfaatkan dengan maksimal .

7

Gambar 3. Saya bersama “Etching Macine”

Hasil Rekayas

Lomba Kreatifitas Ilmiah Guru di LIPI juga merupakan ajang

kreatifitas guru Indonesia yang juga sangat bergengsi. Efen lomba yang saya

ikuti ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2011 sampai dengan tanggal 3

Agustus 2010. Lomba dilaksanakan pada setiap tahun ini disponsori oleh

sebuah asuransi yang didirikan oleh para guru jauh sebelum Indonesia

merdeka yakni Bumiputera. Pada tahun 2010 merupakan lomba tahun ke 18

dengan memanggil 5 finalis untuk setiap tingkat sekolah.

Konten yang saya sajikan dalam lomba ini, saya tuangkan dalam

karya ilmiah berjudul “Eksperimen Pembuatan Cat dari Limbah Kimia

Praktik Etsa PCB Sebuah Implementasi Nyata Pembelajaran Amdal di SMK”

. Pada SMK elektronika saat praktik pembuatan PCB efek dari praktik adalah

dihasilkannya limbah polutan fericlorida cair. Limbah ini apabila dibuang

dengan sembarangan, akan merusak struktur tanah dan bersifat toksin. Padahal

apabila praktik, seorang siswa membutuhkan 0,5 liter larutan fericlorida setiap

semester, apabila pada jurusan elektronika di SMK 2 Kudus terdapat 200

orang siswa, maka akan dihasilkan limbah toksin tersebut sebanyak 100 liter,

jumlah ini termasuk jumlah yang tidak sedikit serta perlu dicari solusi untuk

8

mengatasi dampak akibat pembuangan limbah ini kemudian saya menyajikan

solusinya. Dengan konten karya ilmiah tersebut saya mendapatan predikat

sebagai guru kreatif Indonesia peringkat II.

Gambar 4. Saya Bersama para Juara

Lomba Kreatifitas Ilmiah Guru Tingkat Nasional 2008

Lomba inovasi guru dalam pembelajaran, lomba ini dilaksanakan

rutin dalam rangka hari guru nasional yang diselenggarakan setiap tahun oleh

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi

Jawa Tengah. Tahun ini, lomba dilaksanakan dari tanggal 8 sampai dengan 11

November 2010 di LPMP Semarang. Lomba diikuti oleh guru-guru dari

Provinsi Jawa Tengah. Ada sebanyak 30 finalis yang terpanggil untuk setiap

kelompok satuan pendidikan.

Pada efent ini saya terpanggil sebagai finalis untuk katogori guru

SMK. Banyak finalis yang terpanggil belum beruntung mendapatkan

peringkat . Meski hanya mendapatkan peringkat III saya sangat bersukur atas

Rahmat Allah Ta’ala.

9

Gambar 5. Saya Bersama dengan Para Juara dan Dewan Juri

Inovasi model pembelajaran yang saya lakukan ini saya tuangkan

dalam karya ilmiah dengan judul “Pembelajaran Inovatif Bridge Simulation,

Crossing Quiz dan SMS Competition Solusi untuk Meningkatkan Kompetensi

Membaca Ukuran Resistor di SMK Negeri 2 Kudus”. Karya ilmiah ini cukup

menarik perhatian para dewan juri yang terdiri dari para pakar akademisi

doktor dari perguruan tinggi. Saya berharap inovasi ini dapat bermanfaat bagi

guru-guru diseluruh Indonesia sebagai referensi model pembeajaran yang

mungkin dilakukan di kelasnya.

Gambar 6. Saya Menerima Penghargaan Guru Berprestasi

dari Gubernur Jawa Tengah tahun 2011

10

Gubernur Jawa Tengah Bapak Bibit Waluyo juga memberikan apresiasi

kepada saya sebagai guru berprestasi tingkat Provinsi Jawa Tengah, pada Tahun

2011. Prestasi diberikan kepadanya berkenaan dengan hari Pendidikan Nasional,

dimana setiap tahun dipilih guru berprestasi yang selanjutnya dikirim mewakili

Provinsi Jawa Tengah pada efent pemilihan guru berpresatasi tingkat nasional.

Penghargaan yang tak ternilai harganya adalah award yang diberikan oleh

mega industry procecor international yaitu Intel. Atas karyanya membuat aplikasi

SMS (Short Masage Service) pada fitur telephone celuller sebagai perangkat

untuk evalusai dengan sistem otomatis tanpa guru melakukan koreksi hasil

pekerjaan siswa, guru sudah mendapatkan nilainya lengkap dengan system

analisis. Dari apa yang dilakukannya ini Intel memberikan penghargaan dengan

meberikan “Íntel Education Award 2012” . Penghargaan atau award diberikan di

Jakarta pada 27 November 2012

Gambar 7. Pemberian Intel Education Award 2012

Prestasi yang juga memiliki kenangan tersendiri bagi saya adalah ketika

saya mendapatkan apresiasi dari Menteri Pendidikan pada Tahun 2012, berkaitan

dengan inovasi pembelajaran pemanfaatan video telephone celluler untuk tutorial

pembelajaran. Prestasi ini mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan adalah dari hasil karyanya saat memanfaatkan telephone celluler

11

sebagai media pembelajaran dengan karya ilmiah berjudul “ Celmi Pembelajaran

Inovatif Berbantuan Telephone Celluler untuk Meningkatkan Kompetensi

Penyolderan Elektronika Siswa SMK Negeri 2 Kudus”. Penelitian Tindakan Kelas

dengan memaksimalkan fungsi fitur video pada telephone celluler sebagai

pendamping modul belajar ini mebuat saya dinobatkan sebagai Juara 1 inovasi

pembelajaran kategori guru SMA/SMK pada FIG 2012. Karya tersebut

merupakan kolaborasi karya pertama dilengkapi dengan pemanfaatan teknologi IT

untuk pembelajaran.

Gambar 8. Penyerahan Tali Asih untuk Juara I FIG

oleh Menteri Pendidikan Live di TVRI (Tahun 2012)

Prestasi lain yang dapat mengantarkan saya mengikuti pemilihan

Guru Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2013 adalah atas kemurahan Allah

Ta’ala, saya terpilih sebagai Guru Berprestasi terbaik pertama tingkat

Provinsi Jawa Tengah. Seleksi dilaksanakan di LPMP Jawa Tengah pada

bulan Juni 2013. Seleksi diikuti oleh 35 guru SMK perwakilan

kabupaten/kota pada wilayah Provinsi Jawa Tengah.

12

B. Prestasi Pembimbingan

Menjadi juara adalah sangat menyenangkan, namun jauh lebih

menyenangkan menciptakan juara-juara baru. Saya telah melakukannya

dengan melaksanakan bimbingan, memberi motifasi, memberi umpan tematik,

dan pola bimbingan lainnya, pada siswa yang saya bimbing sehingga

menelurkan juara-juara baru baik tingkat Kabupaten Kudus maupun tingkat

nasional, diantaranya:

a. Juara 3 Lomba Karya Ilmiah Nasional pada Tahun 2010 di Balitbang

PUSAIR Bandung.

Pada efent ini siswa mengangkat masalah lingkungan pada penelitian yang

dilakukannya yaitu mengolah limbah indusri menjadi cat tembok. Mereka

terdiri dari 3 siswa (Ahmad Hudayana, Arofah Suryani dan Muzamil

Husain) dari jurusan teknik elektronika audio video kelas XI. Rata-rata

nilai ujian nasional mereka ketika di SMK/MTs berkisar 26,2

sementara untuk jurusan teknik otomotif nilai rata-rata mereka berkisar

33.6. Tim ini merupakan tim pertama dari SMK Negeri 2 Kudus yang

mendapatkan prestasi Nasional. Dengan bimbingan serius mereka berhasil

mendapatkan predikat juara meskipun memiliki intake rendah.

Gambar 9. Saat Penyerahan Piala Kejuaraan Tahun 2010

13

b. Juara 1 Lomba Karya Ilmiah Nasional pada Tahun 2011 di Balitbang

PUSAIR Bandung.

Tim terdiri dari 3 siswa kelas XI (Toni Widiyanto, Andre Surya Pratama,

dan Dwi Oktaviana Sari) . Satu dari mereka memang memilih jurusan

elektronika dan dua yang lain elektronika audio video sebagai jurusan

alternatif setelah tidak diterima pada jurusan teknik kendaraan ringan

(otomotif). Seperti efent satu tahun sebelumnya mereka juga terdiri dari

siswa dengan intake rendah. Dengan bimbingan serius mereka berhasil

mendapatkan predikat juara meskipun memiliki intake rendah.

Mereka membuat teknologi tepat guna filter penjernih air dengan

menggunakan pola anti grafitasi. Temuan mereka juga mendapatkan

apresiasi dari tim juri LIPI.

c. Juara 2 Olimpaide Sains Terapan Nasional (OSTN) Tahun 2012. Mereka

melakukan penyempurnaan pada inovasi karya yang ke dua (bagian b).

Namun yang maju pada kompetisi Karya Ilmiah Siswa ini hanya 2 siswa

(Toni Widiyanto, dan Dwi Oktaviana Sari).

Gambar 10. Saat Penyerahan Piala Kejuaraan Tahun 2011

14

d. Juara 3 (Bronce Medal) pada efent ISPO 4th

(Indonesian Science Projec

Olimpiad) .

Efent ini merupakan efent lomba karya ilmiah siswa yang didukung LIPI,

PTN ternama dan PASIAD. Dilaksanakan di Universitas Indonesia pada

Tahun 2012. Diikuti oleh 2 siswa dari jurusan elektronika audio video,

mereka memang secara awal telah memilih jurusan ini ketika proses

penerimaan peserta didik baru. Dua siswa ini (Titik Susanti dan Galih

Danang Prakoso) meneliti kegunaan Lidah Mertua sebagai anti toksin

mengembangkan penelitian penggunaan limbah kimia untuk pembuatan

cat tembok.

Gambar 11. Saat Penyerahan Piala Kejuaraan Tahun 2011

Gambar 12. Saat Penyerahan Medali Kejuaraan Tahun 2012

15

e. Pada Tahun 2013 ini tim Karya Ilmiah Remaja dari SMK Negeri 2 Kudus

kembali mendapatkan penghargaan sebagai Juara 1 Nasional dari

Balitbang PUSAIR pada Lomba Karya Ilmiah Nasional 2013 di Bandung.

Tim dari jurusan elektronika audio video yang beranggotakan 3 orang

(Yuli Mihammad Rifan, Siti Nor Faizah dan Milla Setyawati). Melakukan

inovasi membangun peralatan teknologi tepat guna untuk memberitahukan

banjir secara dini berbasis digital dengan menggunakan pola SMS

kepada warga yang sering menjadi korban banjir. Program yang mereka

bangun adalah SMS terkirim sebagai peringatan sebelum banjir datang

melanda. Mereka adalah siswa yang masuk pada jurusan elektronika audio

video sebagai pilihan terakhir setelah mereka tidak diterima pada jurusan

teknik komputer jaringan.

C. Best Practices

Saya mengawali karir sebagai guru, mulai dari guru GTT di SMP

Bhakti Praja Gebog, sebuah SMP suwasta kecil di kota Kudus, tahun 1989

saya mengabdi dengan gaji awal Rp. 16.000,-, mengabdi sebagi honorer

selama 6 tahun dan diangkat sebagai CPNS di luar kota (Rembang) mulai

pada bulan Desember 1995. Mengalami mutasi beberapa kali karena

perubahan sistem kurikulum dan mulai tahun 2004 tahun awal berdirinya

SMK kecil SMK Negeri 2 Kudus, saya diberi amanah oleh Dinas Pendidikan

untuk mengajar di sekolah ini sampai dengan saat tulisan ini dibuat.

Gambar 13. Saat Penyerahan Piala Kejuaraan Tahun 2013

16

Kecuali rasa bangga ketika memenangi lomba-lomba guru berkenaan

dengan inovasi dan kreativitas, the Best Practices lainnya dari saya adalah

manakala saya mengajarkan sebuah kompetensi yang berkenaan dengan skill

pada siswa dan siswa dapat menyerap kompetensi keterampilan tersebut,

sebuah kebanggan tersendiri ada dalam sanubari ini. Ada hal lain yang sangat

membahagiakan dan mengaharukan adalah ketika melihat siswa yang lulus

dengan prestasi yang sangat bagus padahal siswa tersebut tersandung

permasalahan saat proses belajar dan nyaris putus sekolah, namun dengan

pendekatan dan bantuan immaterial dan sedikit material dapat kembali belajar

bersama teman-temannya.

Kecuali itu pengalaman hidup terindah adalah saat siswa binaan

berhasil menjuarai kompetisi. Prestasi ini sungguh sangat istimewa, hal ini

dikarenakan siswa-siswa binaan adalah siswa dengan intake di bawah rata-

rata, dengan proses bimbingan yang menggunakan pendekatan khusus mereka

berhasil menyisihkan siswa-siswa dari sekolah ungulan, sekolah bilingual dan

sekolah eks RSBI.

Pengalaman lain yang sangat mengharukan adalah sebagai pengurus

BKK (Bursa Kerja Khusus) di sekolah bila dapat menguruskan siswa untuk

dapat mendapatkan pekerjaan. Industri yang telah menerima alumni dengan

melibat saya untuk mengurusi prosesnya diantaranya Astra Daihatsu Motor,

Kayaba, Astra Honda Motor, Warnes Instrumen (Selangor Malaysia) serta

Industri lainnya. Rasa haru yang dalam ketika melepas meraka menuju dunia

kerja batinku berkata “Kau telah sukses untuk mendapatkan pekerjaan yang

kau dambakan, muridku, hati-hati dalam bekerja jangan lupa salat dan ukirlah

prestasi di tempat kalian bekerja”. Meski kadang dada ini terasa sesak pula,

sedikit dari mereka yang telah sukses ingat akan guru-gurunya.

D. Pengembangan Profesi

Jabaran prestasi yang telah saya lakukan untuk dunia pendidikan dan

mendapatkan pengakuan pada lomba-lomba tingkat regional maupun nasional

yang diselengarakan oleh badan-badan resmi dalam bentuk karya ilmiah

diantaranya adalah :

17

1. Ide untuk memberikan pembelajaran penyolderan elektronika dengan

mudah dan mendapatkan hasil solderan standar industri, yaitu dengan cara

membangun insting atau kebiasaan dengan pola latihan behavioristik . Ide

ini saya beri nama Step Prosedur Counting , para pakar pendidikan di

Kementerian Pendidikan tertarik dengan gagasan inovatif saya dan

berminat untuk mengembangkannya. Metode Step Prosedur Counting

saya buat dalam sebuah karya tulis dan menjadikan saya dinobatkan

sebagai juara I pada Lomba Keberhasilan Guru (LKG) tahun 2010.

2. Keprihatinan saya terhadap limbah hasil praktik pembuatan PCB yang

mencemari lingkungan saya wujudkan dengan melakukan rekayasa

pemanfaatan limbah fericlorida hasil prakrik pembuatan PCB untuk

diproses menjadi cat tembok. Karya pengembangan profesi ini saya

wujudkan dalam karya ilmiah, dan mendapatkan pengakuan dari Lembaga

Ilmu Pendidikan Indonesia (LIPI) sebagai karya kreatif yang perlu

disosialisasikan kebermanfaatannya.

3. Evaluasi hasil belajar merupakan ending dari pembelajaran. Saya

berinovasi untuk mengunakan SMS sebagi sistem evaluasi yang lain. Saya

melakukan inovasi dan membuat program ulangan dengan SMS secara

otomat akan menghasilkan nilai tanpa guru harus mengoreksi. Sistem ini

saya kembangkan dari penelitian yang telah saya lakukan sebelumnya dan

sudah mendapat pengakuan dari Dinas Pendidikan Provinsi melalui

Lomba Inovasi Pembelajaran 2010, pada lomba Inovasi Guru dalam

Pembebelajaran

Saya ingin selalu berkarya dan berinovasi untuk menyumbangkan

gagasan yang bermakna pada pendidikan di negeri tercinta Indonesia.

18

BAB III

PRESTASI DALAM BERKELUARGA

DAN BERMASYARAKAT

A. Kehidupan Berkelarga

Bagiku keluargaku adalah the support for spirit dalam hidupku , aku

hidup dari lingkungan keluaga guru. Kedua orang tuaku berprofesi sebagai

guru begitupun saudara-saudaraku. Syukur Alhamdulillah Allah SWT

menjodohkan aku dengan seorang wanita sederhana, Sri Sugiyarti istriku yang

salikhah yang juga berprofesi sebagai guru. Ia seorang istri yang mau diajak

untuk hidup susah ketika dalam masa-masa awal pernikahan yang penuh

keprihatinan sampai saat sekarang Alhamdulillah hidup dalam kondisi mapan

dan berkecukupan.

Allah Taala memberikan

amanat kepadaku dua orang

putri, Cahyaningtyas Suci

Ba’dadzani (kelas 1 SMA) dan

Salsabila Suci Prihatini (kelas 6

SD). Dua durriyah yang aku

didik dan aku usahan dengan

memohon Ridho Allah sebagai

durriyah salikhah. Pendidikan

akhlak dan saya pekerti selalu

menjadi titik berat dalam

mendidik mereka. Tiada

berguna ilmu yang tinggi tapi

tidak disertai akhlak mulia, itu

adalah prinsipku dalam

mendidik mereka.

Aku bangga sekali dengan kedua anakku meskipun prestasi pada sekolah

formal tidak pada posisi puncak, namun setidaknya selalu dalam lima besar,

karena aku menyadari bahwa setiap anak punya batas kemampuan yang tidak

bisa dipaksakan. Terlebih yang sangat membanggakanku adalah ketika belum

Gambar 14. Aku dan Bidadari-bidadariku

19

kelas 6 SD mereka sudah beberapa kali menghatamkan Al Qur’an, aku

sebagai orang tuanya selalu tanamkan untuk rajin beribadah dan memilki rasa

takut pada Tuhannya. Semoga Allah Taala selalu membirikan tuntunan dan

menata hidupnya. Catatatan dalam sejarah keluargaku bulan April 2012

anakku mendapatkan prestasi sebagai Juara III Lomba Karya Ilmiah Nasional

dari Balitbang PUSAIR sunguh prestasi yang membuat aku sebagai orang

tuanya bersyukur.

Istriku, adalah motifator terbesar selain orang tuaku dan anak-anakku

dalam hidupku. Setiap kali aku duduk berlama lama di depan komputer untuk

menyelesaikan karya-karyaku ia selalu memakluminya. Dorongan selalu

diberikannya padaku ketika aku tidak bersemangat dalam menyelesaikan

pekerjaanku. Dan prestasi demi prestasi dalam kejuaraan yang diadakan

khusus untuk guru Alhamdulillah dapat aku peroleh berkat kemurahan Allah

dan dorongan dari istriku tercinta. Syukur Alahamdulillah sebagian hasil dari

semua itu dapat aku gunakan untuk menutup sebagian ONH untuk

menjalankan panggilanNya, rukun Islam ke 5 menjalankan ibadah haji.

Sebuah harapan besar dari segala yang kuperbuat semoga dapat

menjadi suri tauladan untuk anak-anakku. Aku ingin memberikan semangat

pada mereka mematri tekad dengan menanamkan dalam sanubarinya.

Memberi contoh adalah yang terpenting, sebagai misal sekecil memerintah

anak untuk salat akan tetapi sang ayah tidak melakukan salat adalah

merupakan perbutan yang sangat naif. Memberi contoh adalah prinsipku untuk

mendidik mereka agar mereka dapat meneruskan dinastiku pada masa

mendatang.

B. Kehidupan Sosial dan Bermasyarakat

Kompentisi sosial dalam bermasyarakat sebagai seorang guru

merupakan hal yang sangat fital. Guru sebagai sosok panutan harus memilki

kompetensi sosial yang baik. Banyak jabatan yang diamanatkan pada guru,

pada lingkungan masyarakat apalagi masyarakat pedesaan tempat saya tinggal.

Sosok guru dianggap sebagi sosok yang serba bisa, dan guru harus

20

memposisikan diri agar masyarakat tidak kecewa dengan amanat yang telah

diberikannya.

Aktifitas-aktifitas dalam kemasyarakatan yang pernah dan sedang

saya lakukan diantaranya adalah sebagi ketua RT, ketua Bamus pada Badan

Permusyawaratan Desa, Ketua Pokja BKM (Badan Keswadayaan

Masyarakat), koperasi karya tani, penitia santunan yatim piatu, pengurus

Taman Pendidikan Al Quran Nurul Huda, takmir masjid Nurul Huda ,

pengurus majelis taklim, ketua Panitia Pemungutan Suara untuk Pemilu

Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan DPR dan DPD serta Pemilukada dan

Komite Sekolah pada SD Jurang 2 tempat anak kedua bersekolah.

Saya puas menikmati aktifitas tersebut meski nir laba namun ada

sebuah harapan besar laba kalaupun tidak saya dapakan di dunia ini, pasti

akan diberikan Allah di yaumul akhir. Siapa lagi kalau bukan kita dari

kalangan pendidik yang mau untuk memegang pos-pos sosial seperti itu,

berfikir tentang profit harus dibuang jauh-jauh apabila kita berkecipung di

dalamnya. Justru untuk hal-hal tertentu kita harus siap mengeluarkan anggaran

pribadi guna kelancaran kegiatan sosial tersebut.

Ada sebuah keprihatinan yang besar jika ada sosok guru yang acuh

tak acuh terhadap masalah sosial kemasyarakatan, dimasyarakat apalagi

masyarakat pedesaan. Apalagi sang guru tersebut sudah menyandang predikat

guru bersertifikasi, kompetensi sosial yang dinilaikan dalam portofolio perlu

dipertanyalkan.

21

BAB IV

HARAPAN DAN RENCANA KEGIATAN

MASA DATANG

A. Harapan

Sebuah asa yang selalu tertanam di hati, saya berharap dapat selalu

memposisikan diri menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama,

memndidik sepenuh hati, mencerdaskan anak bangsa. Meski sudah

dilaksanakan regulasi perundangan-perundangan yang berkenaan dengan

pendidikan, pola pelaksanaannya belum dapat berjalan sebagimana yang

diharapkan. Dibutuhkan kepedulian dari semua pihak, para pejabat, birokrat,

pengusaha dan komponen masyarakat lainnya untuk menuju pencerdasan anak

bangsa, menuju Indonesia yang maju dan bermartabat di mata bangsa lain

pada bidang pendidikan.

Saya berharap dari guru bekualitas dapat meningkatkan pendidikan

di negeri ini agar di mata dunia mutu pendidikan di Indonesai tidak terpuruk

seperti saat sekarang. Keterpurukan ini disebabkan diataranya kemampuan

guru dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih bermakna, sangatlah

kurang. Pembelajaran konfensional hanya dengan pola ekpositori masih

dilakukan tanpa mempertimbangkan untuk melakukan model-model

pembelajaran yang membuat siswa aktif, kreatif dan menyenangkan.

Harapannya guru dapat merubah pola masa lalunya dalam

melakukan pembelajaran untuk menuju ke pola dengan model kekinian.

Namun gaptek terhadap teknologi informasi dan telekomunikasi menjadikan

guru-guru produk masa lalu tidak dapat mengikuti model pembelajaran yang

menggunakan teknologi tersebut. Kemauan belajar bagi setiap guru untuk

mengejar ketertinggalan harus dilakukan, dan mempraktekkan hasil belajarnya

di depan siswa adakah yang utama. Tidak akan berarti apabila guru hanya

dituntut belajar dengan menu materi tambahan namun tidak dipraktekkan atau

disajikan di kelas sebagai ladang pekerjaanya.

Ada sebuah harapan secara mikro untuk pendidikan di SMK tempat

saya mengabdi mencerdaskan anak bangsa agar ling and match benar-benar

22

dapat dilaksanakan sehingga pembelajaran disekolah benar-benar dapat selaras

dengan kebutuhan pada dunia usaha dan industri. Namun hal ini tidaklah

semudah mebalik telapak tangan, butuh kepedulian yang besar antara industry,

pengambil kebijakan, sekolah dan pemerintah pusat tentunya.

B. Rencana

Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan esuk harus lebih baik

dari hari ini merupakan sebuah rencana dan obsesi hidup. Untuk menuju

peningkatan mutu pendidikan di Indonesia agar lebih bermartabat di mata

bangsa lain, ada satu kata yang tidak dapat ditawar yaitu “perubahan”. Kita

sebagai guru harus melakukan perubahan main set untuk menuju tujuan ini.

Belajar terus, dan berinovasi serta melakukan kreatifitas adalah merupakan

rencana saya untuk lebih meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.

Untuk melakukan semua itu saya merasa perlu untuk melakukan

studi lanjut, pada program pasca dengan mengambil program diklat yang

berkenaan dengan penguasaan pedagigis sebagai guru. Rencana besar yang

terkandung di dalamnya adalah dengan peningkatan ilmu melalui belajar di

program pasca dapat meningkatkan kualitas diri sebagai guru sehingga

memiliki wawasan yang lebih luas untuk digunakan sebagai bekal dalam

mengajar.

Memulai perubahan dari diri sendiri adalah sebuah rencana besar.

Perubahan dalam pola mengajar untuk munuju pembelajaran yang lebih

bermakna dengan menggunakan model-model yang aktif, inofatif,

komunikatif, efektif dan menyenangkan merupakan sebuah tantangan.

Harapan dari perubahan ini adalah agar siswa lebih termotifasi dalam

pembelajaran sehingga daya serap akan meningkat.

Lampiran

23

TENTANG SAYA DI MASMEDIA

Majalah Guru Direktorat Pendidikan Edisi April 2009

TENTANG SAYA DI MASMEDIA

24

Majalah BP News Edisi 9

TENTANG SAYA DI MASMEDIA

25

Suluh bulan Juli 2009

26

TENTANG SAYA DI MASMEDIA

Suluh bulan Juli 2009

TENTANG SAYA DI MASMEDIA

27

Radar pos Jawa Kudus November 2011

TENTANG SAYA DI MASMEDIA

28

Radar pos Jawa Kudus November 2011

TENTANG SISWA BINAAN SAYA DI MASMEDIA

29

Jawa Pos 22 Februari 2010

TENTANG SISWA BINAAN SAYA DI MASMEDIA

30

Suara Merdeka 3 April 2010

TENTANG SISWA BINAAN SAYA DI MASMEDIA

31

Suara Merdeka 9 Maret 2011

TENTANG SISWA BINAAN SAYA DI MASMEDIA

32

Suara Merdeka 9 April 2011

TENTANG SISWA BINAAN SAYA DI MASMEDIA

33

Jawa Pos 6 Juli 2013

34

35