BAB I PENGANTAR BERPRESTASI A. Motifasi … memaksimalkan fungsi fitur video pada telephone celluler...
Transcript of BAB I PENGANTAR BERPRESTASI A. Motifasi … memaksimalkan fungsi fitur video pada telephone celluler...
1
BAB I
PENGANTAR BERPRESTASI
A. Motifasi Berprestasi
Bermanfaat untuk sesama adalah sebuah prestasi yang merupakan
sebuah kata yang menjadi dambaan setiap insan. Setiap orang tua berharap
dapat bermanfaat untuk sesama yang merupakan sebuah prestasi agar anak-
anaknya dapat mentauladani prestasi yang diukirnya, atlit menginginkan dapat
berprestasi untuk dapat memenangkan setiap efent yang dikutinya sehingga
kebermanfaatanya sebagai atlit mendapat pengakuan, siswa belajar keras
karena ingin berprestasi untuk menjadi bintang pada kelasnya. Prestasi
merupakan sebuah pengakuan atas upaya yang dilakukan oleh seseorang
untuk dapat bermanfaat bagi sesamanya. Demikian pula pada diri saya sebagai
guru, hal tersebut merupakan harapan bagi guru yang memilki kemauan untuk
maju dan berkembang.
Keterbatasan sumber daya manusia serta sarana dan prasarana
merupakan dua hal yang mempengaruhi prestasi, keterbatasan tersebut ada
pada diri saya. Namun hal ini tidaklah mutlak dengan kemampuan yang
terbatas serta sarana dan prasarana yang pas-pasan, gurupun dapat berprestasi,
dengan memohon Ridho Allah Taala saya ingin membuktikan hal itu. Saya
termotifasi untuk membuktikan bahwa dengan keterbatasan dan
kekuranganpun kita bisa beprestasi, prestasi tidak monopoli dari guru-guru
dengan pada sekolah maju yang memiliki sumber daya siswa dan guru unggul
dan sarana prasarana lengkap.
Pada efen pemilihan guru berprestasi ini, saya tergerak untuk
mengikutinya kecuali dikarenakan hal-hal tersebut di atas, ada panggilan hati
untuk berpartisipasi di dalamnya. Saya merasakan ada manfaat besar di
dalamnya, sebagai misal menambah wawasan dan mengukur kemampuan diri
di depan para pakar pendidikan .
2
B. Visi dan Misi Hidup Sebagai Guru
Manusia hidup harus memiliki asa dan obsesi, demikian halnya
dengan guru. Guru merupakan pembangun insan cendekia, transferee cnolege,
agen off change, merupakan makhluk yang harus dapat ditauladani. Agar saya
dapat berperan sebagai guru secara maksimal, sayapun memiliki visi da misi.
Visi yang ada dalam hidupku adalah, “Aku ingin menjadi manusia
yang bermanfaat untuk sesama,” sedangkan visi dalam hidupku adalah
“Mendidik sepenuh hati dan berprestasi untuk mencerdaskan anak bangsa”.
Alangkah indahnya bila kita menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama
saling berbagi kebaikan dalam arti yang luas, terutama dengan siswa dalam
koridor pembelajaran. Membantu siswa dalam belajar, mencarikan solusi
agar mereka yang bermasalah dapat belajar dengan nyaman dan bimbingan
yang lainnya adalah merupakan bentuk berbagi. Berbagi tidaklah harus
dimaknai dengan berbagi materi, namun berbagi di sini dapat dimaknai
dengan berbagi perhatian secara totalitas kepada peserta didik .
Mencintai profesi merupakan hal yang sangat penting, dengan
mencintai profesi ini guru akan melakukan tanggung jawabnya secara total.
Hal ini selalu saya usahakan agar selalu terpatri dalam sanubari. Dengan
mencintai profesi ini maka tidaklah sulit seorang guru dapat menjadi insan
panutan atau suri tauladan siswanya.
Membangun insan cendekia, merupakan implementasi yang menjadi
tujuan dari misi saya dalam bekerja sebagai guru. Keragaman atau
heterogunitas siswa memang menjadi kendala untuk dapat mewujudkan tujuan
membangun insan cendekia ini. Murid dengan beragam latar belakang perlu
untuk diselami karakteristiknya. Dengan demikian mengenali karakter murid
merupakan misi yang juaga saya emban dalam menjalankan profesi sebagai
guru.
3
BAB II
PEROLEHAN PRESTASI
MENUJU GURU BERPRESTASI
A. Prestasi yang Pernah Diperoleh
Prestasi bukanlah monopoli dari guru sekolah maju, sekolah yang
lengkap dengan sarana dan prasarana ataupun sekolah dulu disebut RSBI
sekalipun. Prestasi guru dalam bidang pendidikan dapat pula diperoleh oleh
guru dari sekolah yang belum berstandar, dengan sarana dan prasarana pas-
pasan dan sangat jauh dari standar sekolah yang dulu disebut RSBI. Guru dari
sekolah kumuh dengan jendela yang terlepas, atap yang bocor dan didinding
yang berlubangpun dapat mengukir prestasi mencerdaskan anak bangsa,
mengantarkan mereka dalam puncak cita- cita. Contoh riel adalah yang ada
pada squel dari kisah nyata “Laskar Pelangi”.
Saya bukanlah guru dari sekolah seperti yang terdapat pada “Laskar
Pelangi” dan bukan pula dari sekolah maju berlabel SSN apalagi eks RSBI.
Saya hanyalah guru dari sekolah perintisan yaitu SMK Negeri 2 Kudus, yang
masih jauh dari standar kelengkapan sarana dan prasarana. Namun dengan
mengucapkan Syukur Alhamdulillah, saya mencoba mengukir prestasi meski
dalam keterbatasan. Prestasi yang saya sumbangkan untuk dunia pendidikan
diantaranya adalah :
1. Terbaik Pertama Nasional Skill Kompetensi Building di TTUC
(Depdiknas Bandung Tahun 1996)
2. Finalis Lomba Karya Ilmiah Nasional Integrasi Imtaq dan Iptek
(Depdiknas Jakarta Tahun 2005)
3. Juara I Tingkat Nasional Keberhasilan Guru Dalam Pembelajaran
(Depdiknas, Jakarta Tahun 2008)
4. Karya Terverifiasi pada Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional X
(Balitbang Nasional Semarang Tahun 2008)
5. Juara II Tingkat Nasional Lomba Kreatifitas Ilmia Guru (LIPI, Jakarta
Tahun 2010)
4
6. Juara III Tingkat Provinsi Jawa Tengah Guru Inovatif (Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengah, Semarang Tahun 2010)
7. Finalis Guru Berprestasi dalam Pembuatan Media Pembelajaran (Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Tengan, Semarang Tahun 2011)
8. Juara III Tingkat Provinsi Jawa Tengah Guru Berprestasi (Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, Semarang Tahun 2011)
9. Terbaik I Nasional Desain Multi Media Lanjut (Kemdiknas Bandung
Tahun 2012)
10. Juara I Nasional Kompetisi Ilmiah Forum Ilmiah Guru (Kemdiknas
Jakarta Tahun 2012)
11. Finalis Lomba Inovasi Guru dalam Pembelajaran (Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengan, Semarang Tahun 2012)
12. Finalis Nasional Lomba Kreatifitas Guru (Kemdiknas Jakarta Tahun 2012)
13. Penerima Penghargaan Pendidikan Tingkat Nasiona ”Intel Eduvation
Award” (Intel International Procecor Jakarta Tahun 2012)
14. Juara I Guru Prestasi Tingkat Kabupaten Kudus (Disdikpora Kabupaten
Kudus Tahun 2013)
15. Juara I Guru Prestasi Tingkat Provinsi Jawa Tengah (Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Tengan, Semarang Tahun 2013)
Efent Nasional Skill Kompetensi Building di TTUC Bandung
memang bukan efen lomba, efen ini merupakan ajang guru untuk
mengembangkan diri. Efen yang dilaksanakan di Bandung ini menggembleng
guru selama 3 bulan untuk menjadi guru yang handal. Pada kegiatan ini
panitia memberikan kehormatan pada saya sebagi terbaik pertama.
Untuk efent Lomba Karya Ilmiah Nasional Integrasi Imtaq dan Iptek
(Depdiknas Jakarta Tahun 2005), saya mendapatkan kehormatan sebagi
finalis. Lomba dilaksanakan mulai tanggal 25 November 2005 sampai tangal 1
Desember 2005. Efen yang diikuti oleh ribuan guru Indonesia ini memelurkan
20 finalis dari berbagai tingkat satuan pendidikan mulai dari SD sampai
dengan SLTA. Lomba dilaksanakan untuk menelurkan gagasan guru
berkenaan bagaimana mengintegrasikan imtak dan iptek dalam pembelajaran.
5
Saya memberikan gagasan pembelajaran berwawasan integrasi Imtak
dan Iptek dalam karya ilmiah yang berjudul “Udara Sebagai Media Transmisi
pada Alat Komunikasi Modern Tinjauannya Pada Pengintegrasian Imtak dan
Iptek “. Dalam karya ilmiah tersebut terdapat gagasan untuk memasukkan
unsur imtak pada setiap ini pembelajaran, yang bertujuan untuk menutup
kekurangan sajian waktu pelajaran pendidikan agama khususnya agama Islam.
Gambar 1. Menerima Piala dari Direktur Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah (Tahun 2005)
Prestasi yang tidak akan terlupakan sepenjang hayat ini adalah ketika
mengikuti efen Lomba Keberhasilan Guru dalam Pemebelajaran tahun 2008.
Lomba ini dilaksanakan dari tanggal 28 November 2008 sampai dengan
tanggal 3 Desember 2008 . Lomba dilaksanakan oleh Departemen Pendidikan
Nasional, di Jakarta. Pada lomba ini saya berkesempatan untuk mengikuti
upacara Hari Guru Tingkat Nasional Tahun 2008 bersama-sama dengan
Presiden Republik Indonesia, Bapak Susilo Bambang Yudoyono, menteri
pendidikan dan para menteri-menteri serta pejabat lainnya.
Lomba ini mengupas kreatifitas guru dalam menyajikan
pembelajaran. Saya dalam lomba ini mengajukan karya tulis ilmiah dengan
judul “Metode Step Prosedur Counting, Sebuah Tip and Trick Efektif Sebagai
Inovasi Pembelajaran Praktik Penyolderan Elektronika di SMK”. Karya tulis
ini mengupas bagaimana upaya reel yang saya lakukan dalam pembelajaran
6
praktik penyolderan elektronika, sehingga dapat dihasilkan mutu hasil
solderan yang standar pabrikan.
Gambar 2. Penyerahan Tropy Juara I Nasional pada Saya
oleh Menteri Pendidikan Nasioanal Live di TVRI (Tahun 2008)
Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional adalah merupakan efen rutin
tahunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini
adalah Kementerian Riset dan Teknologi bersama Balitbang. Untuk Gelar
Teknologi Tepat Guna X Tingkat Nasional Tahun 2008, saya mendapat
kehormatan dari Pemerintah Kabupaten Kudus, sebagai duta dengan
menampilakan karya inovasi teknologi tepat guna yang bermanfaat untuk
pembelajaran praktik pembuatan PCB (Printed Cicuit Board) pada SMK
jurusan listrik dan elektronika. Kecuali itu hasil inovasi ini dapat juga
dikembangkan untuk industri elektronika.
Dengan peralatan hasil rekayasa saya, proses praktik pembuatan
PCB pada pelajaran perakitan elektronika di SMK akan lebih maksimal, dan
higenis serta menghasilkan hasil produk praktek yang memilki standar
industri. Peralatan ini bekerja dengan menggunakan ketel pemanas dan
pompa cairan kimia dengan demikian larutan kimia feriklorida dapat
dimanfaatkan dengan maksimal .
7
Gambar 3. Saya bersama “Etching Macine”
Hasil Rekayas
Lomba Kreatifitas Ilmiah Guru di LIPI juga merupakan ajang
kreatifitas guru Indonesia yang juga sangat bergengsi. Efen lomba yang saya
ikuti ini dilaksanakan pada tanggal 28 Juli 2011 sampai dengan tanggal 3
Agustus 2010. Lomba dilaksanakan pada setiap tahun ini disponsori oleh
sebuah asuransi yang didirikan oleh para guru jauh sebelum Indonesia
merdeka yakni Bumiputera. Pada tahun 2010 merupakan lomba tahun ke 18
dengan memanggil 5 finalis untuk setiap tingkat sekolah.
Konten yang saya sajikan dalam lomba ini, saya tuangkan dalam
karya ilmiah berjudul “Eksperimen Pembuatan Cat dari Limbah Kimia
Praktik Etsa PCB Sebuah Implementasi Nyata Pembelajaran Amdal di SMK”
. Pada SMK elektronika saat praktik pembuatan PCB efek dari praktik adalah
dihasilkannya limbah polutan fericlorida cair. Limbah ini apabila dibuang
dengan sembarangan, akan merusak struktur tanah dan bersifat toksin. Padahal
apabila praktik, seorang siswa membutuhkan 0,5 liter larutan fericlorida setiap
semester, apabila pada jurusan elektronika di SMK 2 Kudus terdapat 200
orang siswa, maka akan dihasilkan limbah toksin tersebut sebanyak 100 liter,
jumlah ini termasuk jumlah yang tidak sedikit serta perlu dicari solusi untuk
8
mengatasi dampak akibat pembuangan limbah ini kemudian saya menyajikan
solusinya. Dengan konten karya ilmiah tersebut saya mendapatan predikat
sebagai guru kreatif Indonesia peringkat II.
Gambar 4. Saya Bersama para Juara
Lomba Kreatifitas Ilmiah Guru Tingkat Nasional 2008
Lomba inovasi guru dalam pembelajaran, lomba ini dilaksanakan
rutin dalam rangka hari guru nasional yang diselenggarakan setiap tahun oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Tengah. Tahun ini, lomba dilaksanakan dari tanggal 8 sampai dengan 11
November 2010 di LPMP Semarang. Lomba diikuti oleh guru-guru dari
Provinsi Jawa Tengah. Ada sebanyak 30 finalis yang terpanggil untuk setiap
kelompok satuan pendidikan.
Pada efent ini saya terpanggil sebagai finalis untuk katogori guru
SMK. Banyak finalis yang terpanggil belum beruntung mendapatkan
peringkat . Meski hanya mendapatkan peringkat III saya sangat bersukur atas
Rahmat Allah Ta’ala.
9
Gambar 5. Saya Bersama dengan Para Juara dan Dewan Juri
Inovasi model pembelajaran yang saya lakukan ini saya tuangkan
dalam karya ilmiah dengan judul “Pembelajaran Inovatif Bridge Simulation,
Crossing Quiz dan SMS Competition Solusi untuk Meningkatkan Kompetensi
Membaca Ukuran Resistor di SMK Negeri 2 Kudus”. Karya ilmiah ini cukup
menarik perhatian para dewan juri yang terdiri dari para pakar akademisi
doktor dari perguruan tinggi. Saya berharap inovasi ini dapat bermanfaat bagi
guru-guru diseluruh Indonesia sebagai referensi model pembeajaran yang
mungkin dilakukan di kelasnya.
Gambar 6. Saya Menerima Penghargaan Guru Berprestasi
dari Gubernur Jawa Tengah tahun 2011
10
Gubernur Jawa Tengah Bapak Bibit Waluyo juga memberikan apresiasi
kepada saya sebagai guru berprestasi tingkat Provinsi Jawa Tengah, pada Tahun
2011. Prestasi diberikan kepadanya berkenaan dengan hari Pendidikan Nasional,
dimana setiap tahun dipilih guru berprestasi yang selanjutnya dikirim mewakili
Provinsi Jawa Tengah pada efent pemilihan guru berpresatasi tingkat nasional.
Penghargaan yang tak ternilai harganya adalah award yang diberikan oleh
mega industry procecor international yaitu Intel. Atas karyanya membuat aplikasi
SMS (Short Masage Service) pada fitur telephone celuller sebagai perangkat
untuk evalusai dengan sistem otomatis tanpa guru melakukan koreksi hasil
pekerjaan siswa, guru sudah mendapatkan nilainya lengkap dengan system
analisis. Dari apa yang dilakukannya ini Intel memberikan penghargaan dengan
meberikan “Íntel Education Award 2012” . Penghargaan atau award diberikan di
Jakarta pada 27 November 2012
Gambar 7. Pemberian Intel Education Award 2012
Prestasi yang juga memiliki kenangan tersendiri bagi saya adalah ketika
saya mendapatkan apresiasi dari Menteri Pendidikan pada Tahun 2012, berkaitan
dengan inovasi pembelajaran pemanfaatan video telephone celluler untuk tutorial
pembelajaran. Prestasi ini mendapatkan apresiasi dari Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan adalah dari hasil karyanya saat memanfaatkan telephone celluler
11
sebagai media pembelajaran dengan karya ilmiah berjudul “ Celmi Pembelajaran
Inovatif Berbantuan Telephone Celluler untuk Meningkatkan Kompetensi
Penyolderan Elektronika Siswa SMK Negeri 2 Kudus”. Penelitian Tindakan Kelas
dengan memaksimalkan fungsi fitur video pada telephone celluler sebagai
pendamping modul belajar ini mebuat saya dinobatkan sebagai Juara 1 inovasi
pembelajaran kategori guru SMA/SMK pada FIG 2012. Karya tersebut
merupakan kolaborasi karya pertama dilengkapi dengan pemanfaatan teknologi IT
untuk pembelajaran.
Gambar 8. Penyerahan Tali Asih untuk Juara I FIG
oleh Menteri Pendidikan Live di TVRI (Tahun 2012)
Prestasi lain yang dapat mengantarkan saya mengikuti pemilihan
Guru Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2013 adalah atas kemurahan Allah
Ta’ala, saya terpilih sebagai Guru Berprestasi terbaik pertama tingkat
Provinsi Jawa Tengah. Seleksi dilaksanakan di LPMP Jawa Tengah pada
bulan Juni 2013. Seleksi diikuti oleh 35 guru SMK perwakilan
kabupaten/kota pada wilayah Provinsi Jawa Tengah.
12
B. Prestasi Pembimbingan
Menjadi juara adalah sangat menyenangkan, namun jauh lebih
menyenangkan menciptakan juara-juara baru. Saya telah melakukannya
dengan melaksanakan bimbingan, memberi motifasi, memberi umpan tematik,
dan pola bimbingan lainnya, pada siswa yang saya bimbing sehingga
menelurkan juara-juara baru baik tingkat Kabupaten Kudus maupun tingkat
nasional, diantaranya:
a. Juara 3 Lomba Karya Ilmiah Nasional pada Tahun 2010 di Balitbang
PUSAIR Bandung.
Pada efent ini siswa mengangkat masalah lingkungan pada penelitian yang
dilakukannya yaitu mengolah limbah indusri menjadi cat tembok. Mereka
terdiri dari 3 siswa (Ahmad Hudayana, Arofah Suryani dan Muzamil
Husain) dari jurusan teknik elektronika audio video kelas XI. Rata-rata
nilai ujian nasional mereka ketika di SMK/MTs berkisar 26,2
sementara untuk jurusan teknik otomotif nilai rata-rata mereka berkisar
33.6. Tim ini merupakan tim pertama dari SMK Negeri 2 Kudus yang
mendapatkan prestasi Nasional. Dengan bimbingan serius mereka berhasil
mendapatkan predikat juara meskipun memiliki intake rendah.
Gambar 9. Saat Penyerahan Piala Kejuaraan Tahun 2010
13
b. Juara 1 Lomba Karya Ilmiah Nasional pada Tahun 2011 di Balitbang
PUSAIR Bandung.
Tim terdiri dari 3 siswa kelas XI (Toni Widiyanto, Andre Surya Pratama,
dan Dwi Oktaviana Sari) . Satu dari mereka memang memilih jurusan
elektronika dan dua yang lain elektronika audio video sebagai jurusan
alternatif setelah tidak diterima pada jurusan teknik kendaraan ringan
(otomotif). Seperti efent satu tahun sebelumnya mereka juga terdiri dari
siswa dengan intake rendah. Dengan bimbingan serius mereka berhasil
mendapatkan predikat juara meskipun memiliki intake rendah.
Mereka membuat teknologi tepat guna filter penjernih air dengan
menggunakan pola anti grafitasi. Temuan mereka juga mendapatkan
apresiasi dari tim juri LIPI.
c. Juara 2 Olimpaide Sains Terapan Nasional (OSTN) Tahun 2012. Mereka
melakukan penyempurnaan pada inovasi karya yang ke dua (bagian b).
Namun yang maju pada kompetisi Karya Ilmiah Siswa ini hanya 2 siswa
(Toni Widiyanto, dan Dwi Oktaviana Sari).
Gambar 10. Saat Penyerahan Piala Kejuaraan Tahun 2011
14
d. Juara 3 (Bronce Medal) pada efent ISPO 4th
(Indonesian Science Projec
Olimpiad) .
Efent ini merupakan efent lomba karya ilmiah siswa yang didukung LIPI,
PTN ternama dan PASIAD. Dilaksanakan di Universitas Indonesia pada
Tahun 2012. Diikuti oleh 2 siswa dari jurusan elektronika audio video,
mereka memang secara awal telah memilih jurusan ini ketika proses
penerimaan peserta didik baru. Dua siswa ini (Titik Susanti dan Galih
Danang Prakoso) meneliti kegunaan Lidah Mertua sebagai anti toksin
mengembangkan penelitian penggunaan limbah kimia untuk pembuatan
cat tembok.
Gambar 11. Saat Penyerahan Piala Kejuaraan Tahun 2011
Gambar 12. Saat Penyerahan Medali Kejuaraan Tahun 2012
15
e. Pada Tahun 2013 ini tim Karya Ilmiah Remaja dari SMK Negeri 2 Kudus
kembali mendapatkan penghargaan sebagai Juara 1 Nasional dari
Balitbang PUSAIR pada Lomba Karya Ilmiah Nasional 2013 di Bandung.
Tim dari jurusan elektronika audio video yang beranggotakan 3 orang
(Yuli Mihammad Rifan, Siti Nor Faizah dan Milla Setyawati). Melakukan
inovasi membangun peralatan teknologi tepat guna untuk memberitahukan
banjir secara dini berbasis digital dengan menggunakan pola SMS
kepada warga yang sering menjadi korban banjir. Program yang mereka
bangun adalah SMS terkirim sebagai peringatan sebelum banjir datang
melanda. Mereka adalah siswa yang masuk pada jurusan elektronika audio
video sebagai pilihan terakhir setelah mereka tidak diterima pada jurusan
teknik komputer jaringan.
C. Best Practices
Saya mengawali karir sebagai guru, mulai dari guru GTT di SMP
Bhakti Praja Gebog, sebuah SMP suwasta kecil di kota Kudus, tahun 1989
saya mengabdi dengan gaji awal Rp. 16.000,-, mengabdi sebagi honorer
selama 6 tahun dan diangkat sebagai CPNS di luar kota (Rembang) mulai
pada bulan Desember 1995. Mengalami mutasi beberapa kali karena
perubahan sistem kurikulum dan mulai tahun 2004 tahun awal berdirinya
SMK kecil SMK Negeri 2 Kudus, saya diberi amanah oleh Dinas Pendidikan
untuk mengajar di sekolah ini sampai dengan saat tulisan ini dibuat.
Gambar 13. Saat Penyerahan Piala Kejuaraan Tahun 2013
16
Kecuali rasa bangga ketika memenangi lomba-lomba guru berkenaan
dengan inovasi dan kreativitas, the Best Practices lainnya dari saya adalah
manakala saya mengajarkan sebuah kompetensi yang berkenaan dengan skill
pada siswa dan siswa dapat menyerap kompetensi keterampilan tersebut,
sebuah kebanggan tersendiri ada dalam sanubari ini. Ada hal lain yang sangat
membahagiakan dan mengaharukan adalah ketika melihat siswa yang lulus
dengan prestasi yang sangat bagus padahal siswa tersebut tersandung
permasalahan saat proses belajar dan nyaris putus sekolah, namun dengan
pendekatan dan bantuan immaterial dan sedikit material dapat kembali belajar
bersama teman-temannya.
Kecuali itu pengalaman hidup terindah adalah saat siswa binaan
berhasil menjuarai kompetisi. Prestasi ini sungguh sangat istimewa, hal ini
dikarenakan siswa-siswa binaan adalah siswa dengan intake di bawah rata-
rata, dengan proses bimbingan yang menggunakan pendekatan khusus mereka
berhasil menyisihkan siswa-siswa dari sekolah ungulan, sekolah bilingual dan
sekolah eks RSBI.
Pengalaman lain yang sangat mengharukan adalah sebagai pengurus
BKK (Bursa Kerja Khusus) di sekolah bila dapat menguruskan siswa untuk
dapat mendapatkan pekerjaan. Industri yang telah menerima alumni dengan
melibat saya untuk mengurusi prosesnya diantaranya Astra Daihatsu Motor,
Kayaba, Astra Honda Motor, Warnes Instrumen (Selangor Malaysia) serta
Industri lainnya. Rasa haru yang dalam ketika melepas meraka menuju dunia
kerja batinku berkata “Kau telah sukses untuk mendapatkan pekerjaan yang
kau dambakan, muridku, hati-hati dalam bekerja jangan lupa salat dan ukirlah
prestasi di tempat kalian bekerja”. Meski kadang dada ini terasa sesak pula,
sedikit dari mereka yang telah sukses ingat akan guru-gurunya.
D. Pengembangan Profesi
Jabaran prestasi yang telah saya lakukan untuk dunia pendidikan dan
mendapatkan pengakuan pada lomba-lomba tingkat regional maupun nasional
yang diselengarakan oleh badan-badan resmi dalam bentuk karya ilmiah
diantaranya adalah :
17
1. Ide untuk memberikan pembelajaran penyolderan elektronika dengan
mudah dan mendapatkan hasil solderan standar industri, yaitu dengan cara
membangun insting atau kebiasaan dengan pola latihan behavioristik . Ide
ini saya beri nama Step Prosedur Counting , para pakar pendidikan di
Kementerian Pendidikan tertarik dengan gagasan inovatif saya dan
berminat untuk mengembangkannya. Metode Step Prosedur Counting
saya buat dalam sebuah karya tulis dan menjadikan saya dinobatkan
sebagai juara I pada Lomba Keberhasilan Guru (LKG) tahun 2010.
2. Keprihatinan saya terhadap limbah hasil praktik pembuatan PCB yang
mencemari lingkungan saya wujudkan dengan melakukan rekayasa
pemanfaatan limbah fericlorida hasil prakrik pembuatan PCB untuk
diproses menjadi cat tembok. Karya pengembangan profesi ini saya
wujudkan dalam karya ilmiah, dan mendapatkan pengakuan dari Lembaga
Ilmu Pendidikan Indonesia (LIPI) sebagai karya kreatif yang perlu
disosialisasikan kebermanfaatannya.
3. Evaluasi hasil belajar merupakan ending dari pembelajaran. Saya
berinovasi untuk mengunakan SMS sebagi sistem evaluasi yang lain. Saya
melakukan inovasi dan membuat program ulangan dengan SMS secara
otomat akan menghasilkan nilai tanpa guru harus mengoreksi. Sistem ini
saya kembangkan dari penelitian yang telah saya lakukan sebelumnya dan
sudah mendapat pengakuan dari Dinas Pendidikan Provinsi melalui
Lomba Inovasi Pembelajaran 2010, pada lomba Inovasi Guru dalam
Pembebelajaran
Saya ingin selalu berkarya dan berinovasi untuk menyumbangkan
gagasan yang bermakna pada pendidikan di negeri tercinta Indonesia.
18
BAB III
PRESTASI DALAM BERKELUARGA
DAN BERMASYARAKAT
A. Kehidupan Berkelarga
Bagiku keluargaku adalah the support for spirit dalam hidupku , aku
hidup dari lingkungan keluaga guru. Kedua orang tuaku berprofesi sebagai
guru begitupun saudara-saudaraku. Syukur Alhamdulillah Allah SWT
menjodohkan aku dengan seorang wanita sederhana, Sri Sugiyarti istriku yang
salikhah yang juga berprofesi sebagai guru. Ia seorang istri yang mau diajak
untuk hidup susah ketika dalam masa-masa awal pernikahan yang penuh
keprihatinan sampai saat sekarang Alhamdulillah hidup dalam kondisi mapan
dan berkecukupan.
Allah Taala memberikan
amanat kepadaku dua orang
putri, Cahyaningtyas Suci
Ba’dadzani (kelas 1 SMA) dan
Salsabila Suci Prihatini (kelas 6
SD). Dua durriyah yang aku
didik dan aku usahan dengan
memohon Ridho Allah sebagai
durriyah salikhah. Pendidikan
akhlak dan saya pekerti selalu
menjadi titik berat dalam
mendidik mereka. Tiada
berguna ilmu yang tinggi tapi
tidak disertai akhlak mulia, itu
adalah prinsipku dalam
mendidik mereka.
Aku bangga sekali dengan kedua anakku meskipun prestasi pada sekolah
formal tidak pada posisi puncak, namun setidaknya selalu dalam lima besar,
karena aku menyadari bahwa setiap anak punya batas kemampuan yang tidak
bisa dipaksakan. Terlebih yang sangat membanggakanku adalah ketika belum
Gambar 14. Aku dan Bidadari-bidadariku
19
kelas 6 SD mereka sudah beberapa kali menghatamkan Al Qur’an, aku
sebagai orang tuanya selalu tanamkan untuk rajin beribadah dan memilki rasa
takut pada Tuhannya. Semoga Allah Taala selalu membirikan tuntunan dan
menata hidupnya. Catatatan dalam sejarah keluargaku bulan April 2012
anakku mendapatkan prestasi sebagai Juara III Lomba Karya Ilmiah Nasional
dari Balitbang PUSAIR sunguh prestasi yang membuat aku sebagai orang
tuanya bersyukur.
Istriku, adalah motifator terbesar selain orang tuaku dan anak-anakku
dalam hidupku. Setiap kali aku duduk berlama lama di depan komputer untuk
menyelesaikan karya-karyaku ia selalu memakluminya. Dorongan selalu
diberikannya padaku ketika aku tidak bersemangat dalam menyelesaikan
pekerjaanku. Dan prestasi demi prestasi dalam kejuaraan yang diadakan
khusus untuk guru Alhamdulillah dapat aku peroleh berkat kemurahan Allah
dan dorongan dari istriku tercinta. Syukur Alahamdulillah sebagian hasil dari
semua itu dapat aku gunakan untuk menutup sebagian ONH untuk
menjalankan panggilanNya, rukun Islam ke 5 menjalankan ibadah haji.
Sebuah harapan besar dari segala yang kuperbuat semoga dapat
menjadi suri tauladan untuk anak-anakku. Aku ingin memberikan semangat
pada mereka mematri tekad dengan menanamkan dalam sanubarinya.
Memberi contoh adalah yang terpenting, sebagai misal sekecil memerintah
anak untuk salat akan tetapi sang ayah tidak melakukan salat adalah
merupakan perbutan yang sangat naif. Memberi contoh adalah prinsipku untuk
mendidik mereka agar mereka dapat meneruskan dinastiku pada masa
mendatang.
B. Kehidupan Sosial dan Bermasyarakat
Kompentisi sosial dalam bermasyarakat sebagai seorang guru
merupakan hal yang sangat fital. Guru sebagai sosok panutan harus memilki
kompetensi sosial yang baik. Banyak jabatan yang diamanatkan pada guru,
pada lingkungan masyarakat apalagi masyarakat pedesaan tempat saya tinggal.
Sosok guru dianggap sebagi sosok yang serba bisa, dan guru harus
20
memposisikan diri agar masyarakat tidak kecewa dengan amanat yang telah
diberikannya.
Aktifitas-aktifitas dalam kemasyarakatan yang pernah dan sedang
saya lakukan diantaranya adalah sebagi ketua RT, ketua Bamus pada Badan
Permusyawaratan Desa, Ketua Pokja BKM (Badan Keswadayaan
Masyarakat), koperasi karya tani, penitia santunan yatim piatu, pengurus
Taman Pendidikan Al Quran Nurul Huda, takmir masjid Nurul Huda ,
pengurus majelis taklim, ketua Panitia Pemungutan Suara untuk Pemilu
Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan DPR dan DPD serta Pemilukada dan
Komite Sekolah pada SD Jurang 2 tempat anak kedua bersekolah.
Saya puas menikmati aktifitas tersebut meski nir laba namun ada
sebuah harapan besar laba kalaupun tidak saya dapakan di dunia ini, pasti
akan diberikan Allah di yaumul akhir. Siapa lagi kalau bukan kita dari
kalangan pendidik yang mau untuk memegang pos-pos sosial seperti itu,
berfikir tentang profit harus dibuang jauh-jauh apabila kita berkecipung di
dalamnya. Justru untuk hal-hal tertentu kita harus siap mengeluarkan anggaran
pribadi guna kelancaran kegiatan sosial tersebut.
Ada sebuah keprihatinan yang besar jika ada sosok guru yang acuh
tak acuh terhadap masalah sosial kemasyarakatan, dimasyarakat apalagi
masyarakat pedesaan. Apalagi sang guru tersebut sudah menyandang predikat
guru bersertifikasi, kompetensi sosial yang dinilaikan dalam portofolio perlu
dipertanyalkan.
21
BAB IV
HARAPAN DAN RENCANA KEGIATAN
MASA DATANG
A. Harapan
Sebuah asa yang selalu tertanam di hati, saya berharap dapat selalu
memposisikan diri menjadi manusia yang bermanfaat untuk sesama,
memndidik sepenuh hati, mencerdaskan anak bangsa. Meski sudah
dilaksanakan regulasi perundangan-perundangan yang berkenaan dengan
pendidikan, pola pelaksanaannya belum dapat berjalan sebagimana yang
diharapkan. Dibutuhkan kepedulian dari semua pihak, para pejabat, birokrat,
pengusaha dan komponen masyarakat lainnya untuk menuju pencerdasan anak
bangsa, menuju Indonesia yang maju dan bermartabat di mata bangsa lain
pada bidang pendidikan.
Saya berharap dari guru bekualitas dapat meningkatkan pendidikan
di negeri ini agar di mata dunia mutu pendidikan di Indonesai tidak terpuruk
seperti saat sekarang. Keterpurukan ini disebabkan diataranya kemampuan
guru dalam melaksanakan pembelajaran yang lebih bermakna, sangatlah
kurang. Pembelajaran konfensional hanya dengan pola ekpositori masih
dilakukan tanpa mempertimbangkan untuk melakukan model-model
pembelajaran yang membuat siswa aktif, kreatif dan menyenangkan.
Harapannya guru dapat merubah pola masa lalunya dalam
melakukan pembelajaran untuk menuju ke pola dengan model kekinian.
Namun gaptek terhadap teknologi informasi dan telekomunikasi menjadikan
guru-guru produk masa lalu tidak dapat mengikuti model pembelajaran yang
menggunakan teknologi tersebut. Kemauan belajar bagi setiap guru untuk
mengejar ketertinggalan harus dilakukan, dan mempraktekkan hasil belajarnya
di depan siswa adakah yang utama. Tidak akan berarti apabila guru hanya
dituntut belajar dengan menu materi tambahan namun tidak dipraktekkan atau
disajikan di kelas sebagai ladang pekerjaanya.
Ada sebuah harapan secara mikro untuk pendidikan di SMK tempat
saya mengabdi mencerdaskan anak bangsa agar ling and match benar-benar
22
dapat dilaksanakan sehingga pembelajaran disekolah benar-benar dapat selaras
dengan kebutuhan pada dunia usaha dan industri. Namun hal ini tidaklah
semudah mebalik telapak tangan, butuh kepedulian yang besar antara industry,
pengambil kebijakan, sekolah dan pemerintah pusat tentunya.
B. Rencana
Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan esuk harus lebih baik
dari hari ini merupakan sebuah rencana dan obsesi hidup. Untuk menuju
peningkatan mutu pendidikan di Indonesia agar lebih bermartabat di mata
bangsa lain, ada satu kata yang tidak dapat ditawar yaitu “perubahan”. Kita
sebagai guru harus melakukan perubahan main set untuk menuju tujuan ini.
Belajar terus, dan berinovasi serta melakukan kreatifitas adalah merupakan
rencana saya untuk lebih meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
Untuk melakukan semua itu saya merasa perlu untuk melakukan
studi lanjut, pada program pasca dengan mengambil program diklat yang
berkenaan dengan penguasaan pedagigis sebagai guru. Rencana besar yang
terkandung di dalamnya adalah dengan peningkatan ilmu melalui belajar di
program pasca dapat meningkatkan kualitas diri sebagai guru sehingga
memiliki wawasan yang lebih luas untuk digunakan sebagai bekal dalam
mengajar.
Memulai perubahan dari diri sendiri adalah sebuah rencana besar.
Perubahan dalam pola mengajar untuk munuju pembelajaran yang lebih
bermakna dengan menggunakan model-model yang aktif, inofatif,
komunikatif, efektif dan menyenangkan merupakan sebuah tantangan.
Harapan dari perubahan ini adalah agar siswa lebih termotifasi dalam
pembelajaran sehingga daya serap akan meningkat.
Lampiran
23
TENTANG SAYA DI MASMEDIA
Majalah Guru Direktorat Pendidikan Edisi April 2009
TENTANG SAYA DI MASMEDIA