Edisi Perdana Kelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan...

10
Buletin endis G Kelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia R efleksi Tahun Baru Oleh Muzayyanatun Nisa’ Apa yang kalian pikirkan mengenai tahun baru? Pasti yang dipikirkan tidak akan jauh-jauh dari meniup terompet, perayaan tahun baru di alun-alun kota, dan yang tidak terlewatkan liburan bersama keluarga. Selain itu, apa yang ingin anda lakukan untuk mengisi lembaran-lembaran cerita dan kegiatan anda di tahun baru? Edisi Perdana entunya setiap tahun baru, selalu ada semangat baru, agenda baru, dan tentunya ada banyak hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mengisi kisah indah kita di tahun 2018 ini. Resolusi! Ya, resolusi atau hal apa yang ingin kita capai di tahun yang baru ini, pastinya banyak hal kita inginkan dan imgim diwujudkan di tahun baru ini. Tahun baru adalah hari peringatan yang biasa dilakukan masyarakat untuk memperingati datangnya tahun baru. Mereka telah melewati masa satu tahun dan akan memulai tahun yang baru. Tahun baru di Indonesia diperingati setiap tanggal 1 Januari karena Indonesia menggunakan kalender Gregorian. Perayaan tahun baru Masehi biasanya dirayakan sangat meriah bahkan ada yang sengaja melupakan sejenak persoalan hidup yang berat untuk sekedar merayakan pergantian tahun: old and new. Tradisi yang dilakukan selalu rutin: meniup terompet dan menyalakan kembang api pada saat detik jarum jam tepat di angka 12 atau pada jam digital menunjukkan kombinasi angka “00.00”. Tahun baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskkitariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 T SM. Buletin endiS G G Edisi I Desember 2017 1

Transcript of Edisi Perdana Kelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan...

Page 1: Edisi Perdana Kelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan ...pbsi.umk.ac.id/files/BULETIN_GENDIS_PBSI_FKIP_UMK_OK.pdf · Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma,

Buletin endisGKelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

RefleksiTahun Baru

Oleh Muzayyanatun Nisa’

Apa yang kalian pikirkan mengenai tahun baru? Pasti yang dipikirkan tidak akan

jauh-jauh dari meniup terompet, perayaan tahun baru di alun-alun kota , dan yang

tidak terlewatkan liburan bersama keluarga. Selain itu , apa yang ingin anda

lakukan untuk mengisi lembaran-lembaran cerita dan keg ia tan anda di tahun

baru?

Edisi Perdana

entunya setiap tahun baru, selalu ada

semangat baru, agenda baru, dan

tentunya ada banyak hal-hal yang bisa

kita lakukan untuk mengisi kisah indah kita di

tahun 2018 ini. Resolusi! Ya, resolusi atau hal

apa yang ingin kita capai di tahun yang baru ini,

pastinya banyak hal kita inginkan dan imgim

diwujudkan di tahun baru ini.

Tahun baru adalah hari peringatan yang

biasa dilakukan masyarakat untuk memperingati

datangnya tahun baru. Mereka telah melewati

masa satu tahun dan akan memulai tahun yang

baru. Tahun baru di Indonesia diperingati setiap

tanggal 1 Januari karena Indonesia

menggunakan kalender Gregorian. Perayaan

tahun baru Masehi biasanya dirayakan sangat

meriah bahkan ada yang sengaja melupakan

sejenak persoalan hidup yang berat untuk

sekedar merayakan pergantian tahun: old and

new.

Tradisi yang dilakukan selalu rutin:

meniup terompet dan menyalakan kembang api

pada saat detik jarum jam tepat di angka 12

atau pada jam digital menunjukkan kombinasi

angka “00.00”.

Tahun baru pertama kali dirayakan pada

tanggal 1 Januari 45 SM. Tidak lama setelah

Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma,

ia memutuskan untuk mengganti penanggalan

tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak

abad ketujuh SM.

Dalam mendesain kalender baru ini,

Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang

ahli astronomi dari Iskkitariyah, yang

menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat

dengan mengikuti revolusi matahari,

sebagaimana yang dilakukan orang-orang

Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu

dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan

Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45

T

SM.

Buletin endiSGG Edisi I Desember 2017 1

Page 2: Edisi Perdana Kelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan ...pbsi.umk.ac.id/files/BULETIN_GENDIS_PBSI_FKIP_UMK_OK.pdf · Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma,

Buletin endiSGKelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

idak lama setelah Julius Caesar

dinobatkan sebagai kaisar

Roma, ia memutuskan untuk

mengganti penanggalan tradisional

Romawi yang telah diciptakan sejak

abad ketujuh SM. Dalam mendesain

kalender baru ini, Julius Caesar

dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli

astronomi dari Iskkitariyah, yang

menyarankan agar penanggalan baru

itu dibuat dengan mengikuti revolusi

matahari, sebagaimana yang

dilakukan orang-orang Mesir.

Satu tahun dalam penanggalan

baru itu dihitung sebanyak 365

seperempat hari dan Caesar

menambahkan 67 hari pada tahun 45

SM sehingga tahun 46 SM dimulai

pada 1 Januari. Caesar juga

memerintahkan agar setiap empat

tahun, satu hari ditambahkan kepada

bulan Februari, yang secara teoritis

bisa menghindari penyimpangan

dalam kalender baru ini. Tidak lama

sebelum Caesar terbunuh di tahun 44

SM, dia mengubah nama bulan

Quintilis dengan namanya, yaitu

Julius atau Juli.

Kemudian, nama bulan Sextilis

diganti dengan nama pengganti Julius

Caesar, Kaisar Augustus, menjadi

bulan Agustus.

ahun baru dijadikan

sebagai resolusi yang

pada dasarnya merupakan janji yang

buat diri sendiri, agar diri kita jadi

orang yang lebih baik lagi. Pastinya

banyak hal yang harus dibenahi agar

bisa jadi lebih baik lagi ke depannya.

Kebanyakan setiap diri seseorang

akan membuat rancangan resolusi -

resolusi yang tentunya menunjang

perbaikan diri. Harapan, cita-cita, dan

keinginan apa yang ingin anda raih di

tahun 2018? Pasti ada kan? Tentunya

setiap orang apalagi mahasiswa, pasti

punya segudang keinginan yang ingin

diwujudkan di tahun 2018. Maka,

catat dalam pikiran Anda, bahwa

pencapaian keinginan yang ingin

diraih tahun 2018 harus lebih baik

daripada tahun sebelumya. Untuk itu,

catatlah keinginan anda, lalu terus

berusaha meraihnya dengan

semangat, usaha, dan kerja keras.

(Redaksi)

T

T

Lanjutan Refleksi Tahun Baru...

G Edisi I Desember 2017 2

Program Studi PBSI FKIP Universita Muria KudusMengucapkan Selamat Hari Ibu

Terima kasih Ibu atas segala cinta dan kasih sayang yang engkau berikan

22 Desember 2017

Program Studi PBSI FKIP Universita Muria KudusMengucapkan Selamat Tahun Baru

Semoga Hari Ini Lebih Baik dari Hari Kemarin

Kelompok Kajian Prodi PBSI

1. Kelompok Kajian Sastra (KASA)

2. Kelompok Kajian Teater

3. Kelompok Kajian Jurnalistik

4. Kelompok Kajian Bahasa (KKB)

5. Kelompok Kajian Kepewaraan

Sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada Februari, yang secara teoretis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli.

Tahun baruadalah momen

bagi seseoranguntuk membuat

janji pada dirinyaagar menjadi

insan yanglebih baik

daripada tahunsebelumnya.

“ “ SegenapTim Redaksi Buletin Gendis

Mengucapkan

Selamat Tahun Baru2018

Page 3: Edisi Perdana Kelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan ...pbsi.umk.ac.id/files/BULETIN_GENDIS_PBSI_FKIP_UMK_OK.pdf · Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma,

G Edisi I Desember 2017

Susunan Redaksi

Diterbitkan olehKelompok Jurnalistik Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaUniversitas Muria Kudus Alamat Redaksi: Gedung L Kampus UMKLt. I - Gondangmanis, Bae PO BOX 53 Kudus 59352. Telp. (0291)438229 E-mail: [email protected]

Salam Redaksi

Susunan RedaksiPelindung Dekan FKIP - Pengarah Kepala Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) - Pembina Muhammad Noor Ahsin, S.Pd., M.Pd.-Penanggung Jawab Ketua HIMA PBSI - Pemimpin Redaksi Muzayyanatun Nisa’ - Sekretaris Nuroini Najmiya Nafisa, Maulida Wahyul Ula-Redaktur Pelaksana Reza Sukma Dewi Putr i - Fotografer M. I rsyadul Ibad - Layouter Ahmad Khoi run Niam- Ilustrator Syifa Fauzia Saputri - Reporter Triskha Fathriyani, Fransaskia Cindy Dewanti, Arum Kamila, Dewi Noor Aisyah,Novia Ari Naimah, Bayu Agelia, Zuyyinatul Mushoffa, Ahmad Zamroni.

Diterbitkan olehKelompok Jurnalistik Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra IndonesiaUniversitas Muria Kudus Alamat Redaksi: Gedung L Kampus UMKLt. I - Gondangmanis, Bae PO BOX 53 Kudus 59352. Telp. (0291)438229 E-mail: Web: [email protected]

G Edisi I Desember 2017 3

Salam Mahasiswa,

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada

kita semua. Kami segenap tim redaksi buletin Gendis

Alhamdulillah dapat menerbitkan Buletin Gendis Edisi

perdana, dengan lancar tanpa halangan suatu apapun.

Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada

Rasulullah SAW yang kita tunggu Syafaatnya di hari

akhir nanti, Aamiin.

Buletin Gendis yang kami terbitkan ini,

merupakkan buletin edisi terbitan perdana dengan

mengangkat tema “Refleksi Tahun Baru”. Buletin ini

disusun langsung oleh segenap mahasiswa Kelompok

Kajian Jurnalistik Program Studi Pendidikan Bahasa

dan Sastra Indonesia. Mengapa nama buletin kami ini

bernama Gendis? Nama yang sangat unik, dan tentunya

menjadikan pertanyaan tersendiri bagi pembacanya.

Kami, mencetuskan nama buletin Gendis dari sebuah

nama daerah yang tentunya kita kenal yakni

Gondangmanis. Sehingga, dicetuskanlah nama buletin

Gendis. Dan kata Gendis sendiri dalam bahasa jawa

bermakna manis. Dari sisi filosofis, buletin Gendis

diharapkan bisa menjadi sumber referensi atau berita

yang manis dan menarik bagi civitas akademika

kampus.

Kehadiran buletin ini, diharapkan menjadi ajang kreativitas

mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan

juga menjadi wadah karya-karya kreatif Kelompok Kajian

Jurnalistik PBSI. Kami berharap buletin Gendis ini, akan

selalu terbit setiap bulannya dan berkelanjutan dari waktu ke

waktu. Sehingga, karya-karya kreatif mahasiswa

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia tidak hanya untuk

diri mereka sendiri, namun bermanfaan untuk dijadikan

inspiratif bagi pembaca.

Dalam buletin ini, selain menu berita juga ada

segudang ilmu yang informatif dan menarik. Kami ucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang ikut berpartisipasi,

utamanya kepada segenap tim buletin Gendis yang telah

bekerja keras dalam pembuatan buletin ini. Demikianlah

yang dapat kami sampaikan. Apabila terdapat kesalahan,

kekhilafan, dan kekurangan dalam penulisan buletin ini,

kami mohon maaf. Maka dari itu, kami tunggu saran dan

kritik yang membangun dari pembaca, agar ke depannya

buletin Gendis lebih baik lagi. (Redaksi)

Page 4: Edisi Perdana Kelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan ...pbsi.umk.ac.id/files/BULETIN_GENDIS_PBSI_FKIP_UMK_OK.pdf · Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma,

G Edisi I Desember 2017G Edisi I Desember 2017 4

Buletin endiSGKelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Doa Bersama dan Tasyakuran

untuk Kemajuan Prodi PBSI

Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia mengadakan acara doa bersama

dengan pembacaan manakib yang dipimpin oleh

Nur Khamid, M.Ag yang diikuti oleh dosen dan

Mahasiswa di ruang Dosen PBSI, Gedung L

lantai I pada hari Kamis, (23/11/2017) beberapa

waktu lalu.

Acara doa bersama berlangsung dengan

khusuk dan hidmat. Setelah doa kemudia

dilakukan makan bersama anatara dosen dan

mahasiswa PBSI. Nasi ingkung yang sudah

disiapkan kemudian dipotong-potong. Nasi

ditata di atas daun pisang yang memanjang.

Setelah itu dosen dan mahasiswa makan

bersama dalam suasana yang akrab dan penuh

rasa kekeluargaan.

“Kegiatan doa bersama dan tasyakuran

ini bertujuan untuk mendoakan agar Prodi PBSI

semakin berkembang dan maju. Selain itu juga

agar persiapan akreditasi Prodi PBSI berjalan

lancar dan hasilnya mendapatkan hasil yang

memuaskan.” Kata Mila Roysa, M.Pd., selaku

Kaprodi PBSI. (Redaksi)

Ditambah Foto

Doa Bersama dan Tasyakuran untuk Kesuksesan Prodi PBSI

n

Page 5: Edisi Perdana Kelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan ...pbsi.umk.ac.id/files/BULETIN_GENDIS_PBSI_FKIP_UMK_OK.pdf · Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma,

Buletin endiSGKelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Untuk menulis puisi cinta kita tidak harus jatuh cinta. Dengan banyak membaca tulisan cinta atau puisi cinta, kita pun bisa

menulis puisi cinta yang romantis dan puitis.

5

Parade Baca Puisidan Diskusi Sastra Lereng Muria

ernyataan itu disampaikan oleh

Arif Khilwa, salah satu narasumber

acara, “Merawat Sastra Lereng

Muria” yang diadakan oleh Himpunan

Mahasiswa (Hima) Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas

Muria Kudus (UMK), di Ruang Seminar

Rektorat lantai IV Selasa (28/11/2017).

Sastrawan dan penyair lain yang hadir

dalam acara tersebut yaitu penyair Asy'ari

Muhammad, Aloeth Pathi, dan Asa Jatmiko.

cara dibuka dengan parade baca

puisi yang disampaikan oleh

mahasiswa Prodi PBSI

Universitas Muria Kudus, pembaca puisi

pertama disampaikan oleh M. Elang Ade

Iswara, kemudian Arum Kamila, dan

diteruskan oleh Syifa Fauzia Saputri dengan

sangat menarik. Tidak lupa, Dosen PBSI

Eko Widianto dan Muhammad Noor Ahsin

pun ikut membacakan puisinya di hadapan

peserta. Setelah itu, disambung dengan

pembacaan puisi oleh Asa Jatmiko, Arif

Khilwa, dan Aloet Pathi. Asyari Muhammad

yang datang pun turut membacakan puisi

kemudian dilanjutkan dengan diskusi.

anya saja, sebelum sesi

diskusi, sempat ada

sedikit masalah. Listrik

tiba-tiba padam. Di luar gedung, hujan deras

mengguyur kota Kudus. Meskipun

demikian, mahasiswa dan peserta yang hadir

pun tetap antusias dalam diskusi, dengan

ditemani gemerlap cahaya lilin-lilin yang

membuat suasana menjadi lebih menarik

dan romantis. Salim sabendino, moderator

acara yang juga salah satu penggagas acara

Merawat Sastra Lereng Muria, menjelaskan

tujuan acara ini dan mempersilahkan satu

persatu pembicara memaparkan materi

dengan santai dan gayeng.

alam sesi diskusi itu Arif Khiwa

menjelaskan, “Menulis ya

menulis. Pokoknya menulis.

Ketika tulisan jadi akan menjadi rizki

masing-masing. Ketemu anda dalam acara

ini juga karena menulis. Maka Anda harus

berani menulis dan membukukan tulisan.

Jangan takut mendokumentasikan tulian.

Jangan takut narsis dengan tulisan.” Katanya

saat memotivasi peserta yang hadir.

P

A

H

D

Page 6: Edisi Perdana Kelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan ...pbsi.umk.ac.id/files/BULETIN_GENDIS_PBSI_FKIP_UMK_OK.pdf · Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma,

Buletin endiSGKelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Aloeth Pathi membagi

pengalamannya, “ Kalau mau menulis

puisi ya nawitu. Artinya ada niat

menulis. Selain itu perlu melatih

kepekaan pancaindra, memperbanyak

membaca, menabung kata, dan

mendokumentasikan tulisan tersebut.”

Paparnya.

Asyari Muhamad ketika

dipancing Syifa Fauziah dengan

pertanyaan mengapa Anda semua selaku

narasumber mau membacakan puisi

dalam acara merawat sastra Lereng

Muria, Asyari menjawab, “Bahwa saya

punya misi ingin menyebarkan virus

membaca dan virus menulis di

masyarakat baik tingkat SD, SMP,

SMA, dan kepada mahasiswa. Maka

virus membaca dan menulis harus

disebarkan.”

Puisi yang bagus, kata Asyari,

harus diberi penegasan agar ada isinya.

Kata dalam puisi bisa jadi kuat dan juga

berisi jika pembaca puisi bisa

menafsirkan puisi dengan tepat. Maka

pahami teks, kata demi kata. Gerakan

atau gestur saat membaca disesuaikan

dengan penghayatan. Kata diberi

kekuatan oleh pembca agar maksimal.

Arif khilwa menyampaikan,

“Saya berprinsip saya tidak takut

miskin, tapi takut bodoh. Dengan

membaca puisi saya mengajak membaca

dan menulis puisi.

Orang yang banyak membaca dan

menulis tentu buka kategori orang

bodoh, tapi orang pintar. Selain itu

membaca puisi adalah cara bersedekah

saya. Dengan cara ini saya bisa

menabung pahala. ” Katanya dengan

ekspresif.

Asa Jatmiko pun memberikan

apresiasi yang positif kepada mahasiswa

dan dosen yang membacakan puisi

dengan memberi kenang-kenangan

berupa buku tentang Antologi puisi

karyanya sendiri berjudul, “Tak Retak”

dan buku “Apa & Siapa Penyair

Indonesia”. Beliau berpesan, “Teruslah

berkarya dengan membaca puisi,

menulis puisi, atau menulis karya sastra

lainnya.”

Ichwan Musthofa Kamal selaku

ketua Panitia menyatakan,

“Alhamdulillah acara berjalan dengan

lancar. Terima kasih kepada

narasumber, mahasiswa PBSI, dosen

PBSI, dan semua pihak yang membantu

menyukseskan acara. Semoga baca puisi

dan diskusi tadi memberikan banyak

ilmu dan manfaat bagi kita.” Harapnya.

(Redaksi)

G Edisi I Desember 2017 6

Page 7: Edisi Perdana Kelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan ...pbsi.umk.ac.id/files/BULETIN_GENDIS_PBSI_FKIP_UMK_OK.pdf · Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma,

Buletin endiSGKelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Dengan Bahasa orang bisa

menjadi mulia dan juga bisa celaka.

Tips dalam berpolitik bahasa yang

bijak, pertama seseorang harus

memiliki kesadaran linguistik, kedua

cermat melihat teks dan konteks,

kemudian berusaha menghindari

ungkapan kasar, dan terakhir

jangan mudah terprovokasi

Pernyataan itu disampaikan

oleh Prof. Dr. Fathur Rokhman,

M.Hum selaku Rektor Universitas

Negeri Semarang (Unnes) yang

pada kesempatan tersebut menjadi

narasumber utama dalam Kuliah

Umum yang diadakan oleh Program

Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(FKIP) Universitas Muria Kudus

dengan tema, “Politik Bahasa

Penguasa: Mengkaji Bahasa dalam

Praktik Relasi Kuasa” di Ruang

Seminar Rektorat Lantai IV, Rabu

(15/11) beberapa waktu lalu.

Pakar sosiolinguistik tersebut

juga memaparkan, “Bahasa bukan

hanya sebagai alat komunikasi,

melainkan alat kekuasaan. Semakin

seseorang punya kemampuan

bahasa yang baik, ia akan semakin

punya kemampuan mengontrol dan

mengendalikan orang di sekitarnya.

Dalam pemahaman sosiologi

posmodern, bahasa pun bisa

menjadi alat dominasi (hardpower)

dan alat hegemoni (softpower),

karena efek bahasa bisa lebih

dahsyat daripada pedang atau

senjata lainnya.” Kata alumnus

S3 Linguistik dari Universitas

Gadjah Mada tersebut dihadapan

sekitar 150 peserta.

Beliau menambahkan, bagi

yang masih muda, Kemampuan

berbahasa dalam konteks

hubungan asmara pun penting

dikuasai. Diantaranya agar agar

mudah merayu pasangan secara

efektif dengan kemampuan Bahasa,

mengidentifikasi rayuan gombal,

dan dengan kemampuan itu tentu

akan menghindarkan kita dari jodoh

yang tidak tepat.

Tema “Politik Bahasa

Penguasa” yang diangkat dalam

kuliah umum, sejatinya merupakan

judul buku yang ditulis oleh Prof. Dr.

Fathur Rokhman, M.Hum dan

Surahmat, M.Hum. Narasumber

kedua Dr. Murtono, M.Pd

menyampaikan materi dengan

mengupas dan membedah buku

Politik Bahasa Penguasa secara

mendetail, dengan membahas 12

bagian Politik Bahasa Penguasa,

setebal 298 Halaman dengan

cermat.

Beliau yang juga ahli bahasa

dan Wakil Rektor I UMK tersebut

menyimpulkan, “Secara umum buku

yang dijadikan tema kuliah umum

ini sangat menarik. Setelah saya

analisis, saya menyimpulkan bahwa

buku ini sangat penting untuk

dibaca mahasiswa Bahasa,

khususnya dalam mata kuliah

sosiolinguistik, layak dibaca oleh

praktisi politik, pedagang, dan layak

dibaca oleh masyarakat umum

secara luas, sebagai bacaan yang

berbobot dan berkualitas.”

“Belajar berbahasa itu penting.

Maka manfaatkanlah kemampuan

berbahasa dengan baik dan bijak.

Semoga semua peserta bisa

menyerap ilmu yang telah

disampaikan oleh narasumber.”

Kata Dr. Suparnyo, SH., MS.,

selaku Rektor Universitas Muria

Kudus dalam sambutannya.

Mila Roysa, S.Pd.,M.Pd.,

selaku Kepala Prodi PBSI,

menyampaikan ucapan terima kasih

atas kehadiran narasumber.

“Terima kasih Prof. Fathur telah

berkenan hadir mengisi kuliah

umum di UMK, alhamdulillah acara

berjalan lancar, saat sesi diskusi

siswa pun banyak yang aktif

bertanya. Semoga peserta bisa

memanfaatkan ilmu berbahasa

yang didapat dalam kuliah umum

ini, dengan sebaik-baiknya.”

(Redaksi).

KULIAH UMUM PBSIbersama Prof. Fathur Rokhman

G Edisi I Desember 2017 7

Foto Dosen PBSI Bersama Narasumber

Page 8: Edisi Perdana Kelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan ...pbsi.umk.ac.id/files/BULETIN_GENDIS_PBSI_FKIP_UMK_OK.pdf · Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma,

Hujan Tahun Baru Oleh Wahyu Ma’ruf Hidayat*

Tahun yang suram akan berlalu Meninggalkan luka dan pilu

Menyisakan lembaran penuh tanda tanya

Keegoisan, kemunafikan, dan keangkuhan yang ter jadi

Semoga kan berganti keharmonisan Hanya setitik doa dan harapan

Menginginkan keburukan tak terulang

Tahun segera berganti Hujan ikut mewarna i

Tetesan hujan yang mengalir Menghapus semua jejak pilu

Menghilangkan bayang bayang sendu

Hari esok tahun baru dimula i Tak ada masa untuk sedih

Lembaran polos telah terbuka Wajah suram berganti bahagia

Sejalan dengan hujan membasahi hari, Di tahun baru

*Mahasiswa PBSI FKIP Semester III.

Buletin endiSGKelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

G Edisi I Desember 2017 8

Risalah Hati Oleh Dewi Noor Aisyah* Di ujung jalan Ku tatap nanar punggungmu Meronta-ronta Memanggil-manggil Hingga kusut suaraku Mendung menjadi ger imis Gerimis menjadi hujan Hujan menjadi kenangan Lalu, Kenangan menjadi keabadian *Mahasiswa PBSI FKIP Semester I.

Perempuan dan Kekelaman

Oleh (Harum Sekaran) Arum Kamila*

Tak mau dipuji Tak mau disengit jalang

Tak peduli hinaan Tuli apa kritik

Tak percaya ketulusan Lupa diri

Tak butuh cinta Tak mengharap kasih sayang

Mencintai diri sendiri Berja lan menyusuri waktu

Hingga menemui batas kebuntuan

Perempuan dan kelelaman Tak mau berdiam diri Kesana kemari berlari

Memerangi otak dengan hati Pada siapa ia menanti

Seperti bunga tanpa tangkai Terlantar dan sendiri Tak ada yang peduli

Tak mau peduli Terus berlari memikul kwintal gergaji

*Mahasiswa PBSI FKIP Semester I.

Desember dan Keikhlasan Oleh Elang Ade Iswara* /I/ Senyuman kecil itu membias Air mata tak melulu soal luka Keduanya menyusuri celah hujan Desember /II/ Cinta dan puisi menjadi-jadi, meradang menerjang Tak perlu sedu sedan itu, Desember tak mau tau /III/ Diammu labirin panjang mencengangkan Belati, dan sepi itu Menjelma luka dan kenangan /IV/ Kita tak akan berjumpa Kecuali dalam langit-langit terpencil Sebab, disana; aku bara dalam apimu *Mahasiswa PBSI FKIP Semester I.

GBuletin Gendis

Prodi PBSIFKIP UMK

PUISI MAHASISWA

Rubrik Kartun

Page 9: Edisi Perdana Kelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan ...pbsi.umk.ac.id/files/BULETIN_GENDIS_PBSI_FKIP_UMK_OK.pdf · Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma,

Semerbak Tahun Baru 2018

Oleh Reza Sukma Dewi Putri

Tahun Baru merupakan lembaran baru yang datang

kembali set iap tahunnya untuk setiap manusia memperbaiki

diri, setiap keinginan dan cita-cita yang sebelumnya terencana

diharapkan akan terwuj ud diTahun Yang Baru, Tahun Baru

juga dijadikan sebagai kesempatan bagi saudara-saudara yang

jauh untuk sekadar berkumpul, karena kesibukan masing-

masing yang dapat mempertemukan hanya saat libur salah

satunya Tahun Baru.

Setiap orang memperingat i Tahun Baru dengan berbagai

kegiatan yang beragam, salah satunya liburan, makan besar,

atau hanya sekadar menyalakan kembang api, setiap orang

memiliki kebiasaan masing-masing untuk memperingati Tahun

Baru yang datang. Kebiasaan biasanya dianggap sebagai adat

yang harus dilakukan agar dapat memeriahkan tahun baru.

Tahun Baru juga dirayakan besar-besaran biasanya

diset iap kota, biasanya diadakan penyalaan kembang api

secara bersamaan ditengah malam, tidak hanya kembang api

sering juga diadakan pentas musik untuk semakin

memeriahkan acara Tahun Baru.

Namun karena kebiasaan yang mungkin saja bagi

beberapa orang tidak lah pent ing ini akan mengganggu maka

mereka lebih memilih untuk di rumah bersama dengan

keluarga, beragam hal yang dapat dilakukan setiap orang dan

keluarga akan semakin membuat berarti Tahun Baru.

Tahun Baru bagi para pemuda adalah hari yang

menyenangkan dan hari yang dianggap mereka hari

kebebasan, kebebasan lalu lintas ataupun kebebasan pergi

keluar rumah, namun lebih baik bila lembaran baru ini

digunakan untuk semakin memperbaiki diri dan sikap agar

menjadi orang yang lebih berguna dan bermanfaat bagi

masyarakat.

Kebiasaan pemuda yang salah mengartikan datangnya

Tahun Baru akan mengakibatkan hal negat if bagi dirinya

sendiri dan oranglain karena saat Malam Tahun Baru banyak

yang keluar rumah dengan membawa sepeda motor dengan

ugal-ugalan akan mengakibatkan kecelakaan ataupun

kemacetan tentunya, alangkah lebih baiknya k ita merayakan

datangnya Tahun Baru dengan bijaksana tanpa berfoya-foya

yang berlebihan.

Tentu banyak doa yang akan terlantunkan saat Tahun Baru

datang, Tahun Baru semoga menjadikan diri setiap orang

menjadi lebih baik, semua keinginan, cita-cita, harapan, tujuan

hidup, semuanya akan tercapai tentunya dengan kerja keras.

Buletin endiSGKelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

G Edisi I Desember 2017 9

Rubrik Opini Agenda Prodi PBSI

Kegiatan Mahasiswa

Juara I Futsal Putri Tingkat Universitas

Gubuk Derita PBSI

Page 10: Edisi Perdana Kelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan ...pbsi.umk.ac.id/files/BULETIN_GENDIS_PBSI_FKIP_UMK_OK.pdf · Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma,

Buletin endiSGKelompok Jurnalistik - Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

G Edisi I Desember 2017 10

Malam dan Penantian Oleh Faricha*

Malam begitu kelam

Meringkuk langit warna hitam Menoreh luka masa silam

Memotret bumi begitu suram Jika hati mula i merayu

Rembulan pun kian mengadu Pada rindu yang begelut sendu Biarlah ragaku kan membeku

Angin enggan menjelaskan Kebisuan menjadi lamunan

Kesunyian tak terkendalikan Hingga menjelma baga i penantian

*Penulis adalah Siswi SMK Duta Karya Kudus

Sebuah Ungkapan

Oleh Hilmi Zaenul Mala* Jarak bagiku adalah sebuah rintangan tentang kisah cinta kita Sepasang kekasih yang berbeda kota Bertahan, mungkin itu yang bisa kita lakukan Berdoa, suatu keharusan, memohon kepada Tuhan agar cinta kita tetap abadi selamanya walau jarak membentang dan memisahkan Teruntuk kau yang jauh disana, aku meminta agar kau kuat atas jarak yang mengharuskan kita tak bisa saling bertemu setiap waktu Memang berat sekali aku rasakan Kalau ku sedang rindu kau, aku hanya dapat memandangmu dari sepotong foto yang aku cetak dua tahun lalu sebelum kepergianmu. Dan foto itupun warnanya telah memudar karena pernah terteteskan air mataku Berat bagiku jauh darimu Namun apa daya Semesta mungkin telah berencana indah untuk kita nantinya Aku tunggu kembalimu dirumah sederhana yang telah kita bangun dari pengorbanan Aku tunggu engkau dengan segala kasih dan sayang Aku tunggu engkau sampai waktu yang tidak ditentukan Kudus 2017 *Penulis adalah Siswa SMK Duta Karya Kudus

Shofiyaturrosyidah, Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia Semester I. Saya mengagumi tokoh perempuan ternaman yaitu

Khadijah atau Aisyah yang selalu mengistiqomahkan hati hanya untukNya.

Perempuan hebat dan inspirat if. Saya berharap dapat meneladani beliau.

Di tahun baru ini, semoga segala yang saya inginkan dan anda inginkan

terkabul. Amin.

Wulan Prayoga, Mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Dan Sastra

Indonesia Semester I. di tahun baru 2018 ini, saya berharap semoga bisa

menjadi lebih baik dan semakin istiqomah. Semoga bisa menjadi pribadi

yang lebih bermanfaat untuk orang lain dan semoga segala keinginan

saya di tahun baru ini bisa terwujud. Amin.

Rubrik Puisi Pelajar

Testimoni Tahun Baru

GBuletin Gendis

Prodi PBSIFKIP UMK

Foto Mahasiswa PBSI Semester III

Foto Mahasiswa PBSI Semester I