ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler...

53
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING PADA TELEPON SELULER MEREK NOKIA DIAN MELFA SUSANTI PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Transcript of ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler...

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

BRAND SWITCHING PADA TELEPON SELULER

MEREK NOKIA

DIAN MELFA SUSANTI

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

ii

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER

INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Faktor-

Faktor yang Mempengaruhi Brand Switching pada Telepon Seluler Merek Nokia

adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum

diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada

Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2014

Dian Melfa Susanti

NIM H24114033

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

iii

ABSTRAK

DIAN MELFA SUSANTI. Analisis faktor-Faktor yang Mempengaruhi Brand

Switching pada Telepon Seluler Merek Nokia. Dibimbing oleh MUKHAMMAD

NAJIB.

Penurunan jumlah pangsa pasar dan top brand index Nokia yang

signifikan selama lima (5) tahun terakhir mengindikasikan bahwa adanya

pelanggan Nokia yang melakukan perpindahan merek (brand switching) dari

telepon seluler merek Nokia ke telepon seluler merek lain. Sehingga untuk itu

perlu dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi brand

switching pada telepon seluler merek Nokia. Variabel eksogen yang digunakan

dalam penelitian adalah product problem, service problem, benefit/value other

product, variety seeking dan switching cost. Kuesioner didistribusikan kepada

mahasiswa S1 reguler Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan jumlah responden

sebanyak 100 orang. Hasil kuesioner diolah menggunakan alat analisis Structural

Equation Model (SEM) dengan perangkat lunak SmartPLS versi 2.0. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab brand switching telepon seluler

merek Nokia pada mahasiwa secara signifikan dipengaruhi oleh variety seeking.

Kata kunci: telepon seluler Nokia, brand switching, benefit/value other product,

variety seeking, switching cost

ABSTRACT

DIAN MELFA SUSANTI. Analysis Factors Influencing of Brand Switching in

Nokia Cell Phone. Supervised by MUKHAMMAD NAJIB.

The significant decrease in Nokia’s market share and top brand index for

five years indicates that the presence of Nokia’s customer who make the brand

switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it

necessary to an analysis of the factors affecting of brand switching in Nokia cell

phone. Exogenous variables used in the study is a product problems, service

problems, the benefit / value of other products, variety seeking and switching cost.

Questionnaires carried out on students of S1 regular Bogor Agricultural

University (IPB), the number of respondents 100 people. Questionnaire results

were processed used analytical tools Structural Equation Model (SEM) with

SmartPLS software version 2.0. The results showed that brand switching in Nokia

cell phone for students significant affected by variety seeking.

Keywords: Nokia cell phone, brand switching, benefit/value other product,

variety seeking and switching cost

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

iv

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

BRAND SWITCHING PADA TELEPON SELULER

MEREK NOKIA

DIAN MELFA SUSANTI

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi

pada

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2014

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

v

Judul Skripsi: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Brand Switching pada

Telepon Seluler Merek Nokia

Nama : Dian Melfa Susanti

NIM : H24114033

Disetujui oleh

Dr Mukhammad Najib, STP, MSi

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Mukhammad Najib, STP, MSi

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

Judul Skripsi: Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Brand Switching pada Telepon Seluler Merek Iokia

Nama : Dian Melfa Susanti NIM : H24114033

Disetujui oleh

Dr Mukhammad Najib, STP, MSi

Pembimbing

Diketahui oleh

Tanggal Lulus: 27 FEB 2014

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan

karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul

“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Brand Switching pada Telepon

Seluler Merek Nokia” tepat pada waktunya. Tujuan penulisan Skripsi ini adalah

untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen,

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Selama persiapan dan penyusunan laporan tugas akhir penulis banyak

mendapat dukungan, dorongan, bimbingan serta do’a dari banyak pihak. Oleh

karena itu dengan ketulusan dan kerendahan hati pada kesempatan ini penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr Mukhammad Najib, STP, MSi.

selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan,

motivasi serta masukan dalam rangka penyempurnaan peyusunan dan penulisan

skripsi ini. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada kedua orang

tua, apa, ama, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2014

Dian Melfa Susanti

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

vii

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN viii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 4

Tujuan Penelitian 4

Manfaat Penelitian 4

Ruang Lingkup Penelitian 5

TINJAUAN PUSTAKA 5

Perilaku Konsumen 5

Brand Switching 6

Penelitian Terdahulu 9

METODE PENELITIAN 10

Kerangka Pemikiran Penelitian 10

Jenis dan Sumber Data Penelitian 12

Teknik Penarikan Sampel 12

Metode Pengolahan dan Analisis Data 13

Uji Validitas dan Reliabilitas 13

Skala Pengukuran 13

Analisis Deskriptif 14

Analisis SEM SmartPLS (Partial Least Square) 14

HASIL DAN PEMBAHASAN 17

Karakteristik Responden 18

Pemakaian Telepon seluler 19

Pengukuran persepsi mahasiswa terhadap telepon seluler merek Nokia

dalam ruang lingkup variabel yang mempengaruhi brand switching 20

Hasil Analisis SEM SmartPLS (Partial Least Square) 25

Implikasi Manajerial 31

SIMPULAN DAN SARAN 33

DAFTAR PUSTAKA 35

LAMPIRAN 37

RIWAYAT HIDUP 44

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

viii

DAFTAR TABEL

1 Penghitungan jumlah responden 13

2 Rentang skala 14

3 Dimensi-dimensi variabel laten dan indikator dalam penelitian 15

4 Karakteristik responden 18

5 Tingkat pemakaian telepon seluler merek Nokia berdasarkan tipe telepon

seluler yang digunakan 19

6 Persepsi mahasiswa terhadap indikator-indikator product problem 20

7 Persepsi mahasiswa terhadap indikator-indikator service problem 21

8 Persepsi mahasiswa terhadap indikator-indikator benefit/value other product 22

9 Persepsi mahasiswa terhadap indikator-indikator variety seeking 23

10Persepsi mahasiswa terhadap indikator-indikator switching cost 23

11Persepsi mahasiswa terhadap indikator-indikator brand switching 24

12Nilai rataan persepsi mahasiswa terhadap konstruk brand switching 24

13Path coefficient (Mean, STDEV, T-Value) model brand switching

pengguna Nokia 27

14Nilai R2 31

15Rekapitulasi hasil pembahasan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

brand switching pada telepon seluler merek Nokia 31

DAFTAR GAMBAR

1 Jumlah kepemilikan handphone di Indonesia (Nugraha 2011) 1

2 Top Brand Index (TBI) handphone di Indonesia (Fisamawati 2013) 2

3 Konsumen handphone di Indonesia menurut usia (Nugraha 2011) 3

4 Bauran pemasaran produk (Kotler dan Keller 2009) 8

5 Kerangka pemikiran 11

6 Model penelitian 16

7 Model brand switching pengguna Nokia 25

8 Hasil bootstrapping model brand switching pengguna Nokia 27

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuesioner penelitian 37

2 Hasil uji reliabilitas data 41

3Hasil uji validitas kuesioner 41

4 Nilai composite reliability dan cronbach’s alpha 42

5 Nilai Average Variance Extracted (AVE) 42

6 Nilai akar AVE 42

7 Nilai laten variable correlation (korelasi antar konstruk) 42

8 Nilai cross loadings 43

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan dampak positif

pada berbagai bidang tidak terkecuali bidang telekomunikasi khususnya telepon

seluler. Dahulu kita hanya bisa menggunakan telepon seluler untuk melakukan

panggilan dan pengiriman SMS (Short Message Service) saja, tetapi dengan

kemajuan teknologi telepon seluler telah berkembang menjadi media komunikasi

yang multifungsi. Fungsi telepon seluler berkembang tidak hanya untuk

berkomunikasi saja tetapi juga dilengkapi dengan fitur-fitur menarik seperti radio,

game, kamera digital, perangkat lunak pemutaran audio (MP3) dan video bahkan

semenjak hadirnya teknologi smartphone kita dapat menggunakan telepon seluler

sebagai media penyimpanan data, pengeditan atau pengolahan data, pengiriman

email, browsing dan berbagai kemudahan lainnya. Dengan meningkatnya fungsi

telepon seluler berdampak terhadap tingginya kebutuhan masyarakat akan alat

komunikasi tesebut yang pada akhirnya mendorong pertumbuhan pengguna

telepon seluler. Telepon seluler yang dulu merupakan barang mewah sekarang

berubah menjadi barang primer. Bisa dikatakan pada saat sekarang ini tidak ada

masyarakat yang tidak menggunakan telepon seluler. Indonesia adalah salah satu

Negara yang mengalami pertumbuhan pengguna telepon seluler yang cukup

signifikan. Pada Gambar 1 berikut ini menunjukkan peningkatan jumlah pengguna

telepon seluler di Indonesia dari tahun 2005-2010.

Gambar 1 Jumlah kepemilikan handphone di Indonesia (Nugraha 2011)

Dari Gambar 1 di atas dapat dilihat bahwa jumlah pengguna perangkat

telepon berkabel (Land-line atau Fixed-line) pada tahun 2010 mengalami

penurunan lebih dari 50 persen sejak tahun 2005, sedangkan jumlah pengguna

telepon seluler (Mobile) terus mengalami peningkatan. Dapat dilihat pada tahun

2010 jumlah pengguna telepon seluler meningkat hampir tiga kali lipat

0

10

20

30

40

50

60

2005 2006 2007 2008 2009 2010

Pe

rse

nta

se

Land-line (Fixed-line)Mobile

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

2

dibandingkan tahun 20051. Lembaga riset Growth for Knowledge (GfK) juga

memprediksi pertumbuhan penjualan ponsel di Indonesia akan terus meningkat

sampai 8% ditahun 20132.

Peningkatan jumlah pengguna telepon seluler berakibat terhadap

peningkatan jumlah vendor telepon seluler. Berbagai vendor telepon seluler merek

global maupun lokal semakin bertambah setiap tahunnya. Peningkatan jumlah

vendor telepon seluler ini membuat persaingan dalam bisnis telepon seluler

semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk lebih cermat menyikapi dan

menentukan strategi persaingan agar produknya tetap bertahan dan tidak kalah

saing dari produk lain.

Nokia merupakan salah satu vendor atau merek telepon seluler terbesar di

Indonesia. Hadir semenjak tahun 1984 dan telah menjadi pemimpin pasar selama

14 tahun. Meskipun demikian ini tidak menjamin Nokia dapat terhindar dari

dampak peningkatan jumlah pelaku usaha bisnis telepon seluler. Hal ini semakin

terlihat setelah adanya smartphone blackberry dan android semakin membuat

Nokia kehilangan pangsa pasarnya. Hal ini dapat dilihat dari terjadinya penurunan

pangsa pasar dan Top Brand Index (TBI) Nokia selama lima tahun belakangan ini

secara berturut-turut. Pada Gambar 2 dibawah ini menunjukkan bahwa terjadi

penurunan top brand index Nokia di Indonesia.

Gambar 2 Top Brand Index (TBI) handphone di Indonesia (Fisamawati 2013)

Diagram TBI (Top Brand Index) di atas menggambarkan bahwa telepon

seluler merek Nokia walaupun masih menduduki posisi teratas, tetapi mulai dari

tahun 2009-2013 brand index Nokia terus mengalami penurunan. Menurut

frontier consulting group penurunan ini mencapai 20%. Bahkan menurut

statCounter penurunan pangsa pasar Nokia lebih besar lagi yaitu sebesar 24%.

Pada awal tahun 2011 Nokia mampu menguasai pangsa pasar sebesar 75,2%

tetapi pada tahun 2013 pangsa pasar Nokia hanya sebesar 51,3%3.

1http://www.teknojurnal.com/2011/03/03/perkembangan-pasar-handphone-di-indonesia-

dari-tahun-2005-hingga-2010/ 2 http://industri.kontan.co.id/news/tahun-2013-penjualan-ponsel-makin-semarak

3http://www.harianjogja.com/baca/2013/02/05/nokia-masih-raja-ponsel-di-indonesia-375559

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

pe

rse

nta

se

Nokia

Samsung

Cross

Huawei

Tahun

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

3

Penurunan pangsa pasar dan top brand index Nokia mengindikasikan

bahwa adanya pelanggan yang melakukan perpindahan merek (brand switching)

dari telepon seluler merek Nokia ke telepon seluler merek lain. Dengan

beragamnya pilihan produk yang ditawarkan produsen memberikan peluang

kepada konsumen untuk mengevaluasi dan memilih produk mana yang ingin

dibelinya, yang pada akhirnya memicu terjadinya perilaku brand switching.

Seperti yang diketahui Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki

penduduk yang suka berganti telepon seluler. Biasanya mereka berganti telepon

seluler rata-rata antara 7 sampai 14 bulan sekali4. Hasil ini tidak mengherankan

karena berdasarkan survey yang dilakukan oleh Nielsen Company Indonesia

dalam Nugraha (2011) ternyata pengguna handphone terbesar di Indonesia yaitu

berasal dari golongan anak muda. Anak muda seperti yang diketahui memiliki

karakter yang lebih terbuka dan senang mencoba sesuatu yang baru termasuk

teknologi seperti telepon seluler. Untuk melihat jumlah pengguna telepon seluler

berdasarkan usia secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini.

Gambar 3 Konsumen handphone di Indonesia menurut usia (Nugraha2011)

Dari Gambar 3 di atas dapat kita lihat pengguna telepon seluler yang

paling banyak yaitu berada pada usia 15-19 tahun dan pengguna berusia 20-29

tahun5. Sehingga dengan alasan tersebut peneliti memilih mahasiswa sebagai

objek penelitian, karena sebagian besar mahasiswa S1 reguler IPB berada pada

rentang usia 19-25 tahun yang merupakan golongan terbanyak pengguna telepon

seluler. Dan berdasarkan pernyataan sebelumnya pemilihan mahasiswa sebagai

objek penelitian juga dianggap lebih dapat menggambarkan perilaku perpindahan

merek pada telepon seluler.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian terhadap analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam melakukan brand switching

(pergantian merek) pada telepon seluler merek Nokia menarik untuk dilakukan.

4http://inet.detik.com/read/2013/01/16/210830/2144324/1169/tiap-8-bulan-orang-indonesia-ganti-

smartphone 5http://www.teknojurnal.com/2011/03/03/perkembangan-pasar-handphone-di-indonesia-

dari-tahun-2005-hingga-2010/

Tahun

Persentase

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

4

Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan sebelumnya maka

masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah product problem merupakan faktor yang mempengaruhi

mahasiswa dalam melakukan perpindahan merek pada telepon seluler

merek Nokia?

2. Apakah service problem merupakan faktor yang mempengaruhi

mahasiswa dalam melakukan perpindahan merek pada telepon seluler

merek Nokia?

3. Apakah benefit/value other product (manfaat/nilai produk lain) merupakan

faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam melakukan perpindahan

merek pada telepon seluler merek Nokia?

4. Apakah variety seeking (perilaku mencari variasi) merupakan faktor yang

mempengaruhi mahasiswa dalam melakukan perpindahan merek pada

telepon seluler merek Nokia?

5. Apakah switching cost (biaya perpindahan) merupakan faktor yang

mempengaruhi mahasiswa dalam melakukan perpindahan merek pada

telepon seluler merek Nokia?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan

penelitian ini yaitu:

1. Menganalisis pengaruh product problem terhadap keputusan perpindahan

merek telepon seluler merek Nokia pada mahasiswa.

2. Menganalisis pengaruh service problem terhadap keputusan perpindahan

merek telepon seluler merek Nokia pada mahasiswa.

3. Menganalisis pengaruh benefit/value other product (manfaat/nilai produk

lain) tehadap keputusan perpindahan merek telepon seluler merek Nokia

pada mahasiswa.

4. Menganalisis pengaruh variety seeking (perilaku mencari variasi) terhadap

keputusan perpindahan merek telepon seluler merek Nokia pada

mahasiwa.

5. Menganalisis pengaruh switching cost (biaya perpindahan) terhadap

keputusan perpindahan merek telepon seluler merek Nokia pada

mahasiswa.

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi produsen

telepon seluler merek Nokia mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

konsumen dalam melakukan brand switching (perpindahan merek) sehingga dapat

digunakan dalam merumuskan strategi mempertahankan konsumen agar

konsumen tidak berpindah kepada telepon seluler merek lain. Bagi kalangan

akademisi selain dapat memberikan informasi, penelitian ini juga dapat dijadikan

sebagai bahan referensi dalam penelitian terkait faktor-faktor yang mempengaruhi

brand switching (perpindahan merek) khususnya telepon seluler.

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

5

Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas pada analisis terhadap faktor-

faktor yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan brand switching

(pergantian merek) pada telepon seluler merek Nokia. Variabel yang diduga

mempengaruhi brand switching dalam penelitian ini yaitu meliputi product

problem, service problem, benefit/value other product (manfaat/nilai produk lain),

variety seeking (perilaku mencari variasi), dan switching cost (biaya perpindahan).

Penelitian dilakukan pada mahasiswa strata 1 (satu) Institut Pertanian Bogor (IPB)

yang pernah menggunakan telepon seluler merek Nokia dan telah berpindah

kepada telepon seluler merek lain dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Pemilihan mahasiswa Strata 1 (satu) sebagai responden berdasarkan pertimbangan

bahwa mahasiswa strata 1 (satu) berada pada rentang usia 19-25 tahun, yaitu

golongan pengguna handphone terbesar di Indonesia. Selain alasan tersebut

pemilihan mahasiswa juga disebabkan karena mahasiswa dianggap mampu

mengerti dan menganalisa setiap butir pertanyaan yang diberikan. Dan penelitian

dilakukan di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Dramaga, hal ini disebabkan

karena studi kasus dalam penelitian ini dikhususkan kepada mahasiswa Strata 1

(satu) reguler Institut Pertanian Bogor (IPB). Seperti yang diketahui mahasiswa

S1 reguler IPB melakukan kegiatan belajar mengajar di kampus Dramaga Institut

Pertanian Bogor. Pemilihan IPB sebagai tempat penelitian juga berdasarkan

pertimbangan bahwa IPB merupakan perguruan tinggi terbesar di Bogor, yang

memiliki mahasiswa dengan latar belakang daerah asal dan tingkat ekonomi yang

beragam sehingga menarik untuk dijadikan sebagai tempat penelitian.

TINJAUAN PUSTAKA

Perilaku Konsumen

Menurut Sumarwan (2011) Perilaku konsumen merupakan semua

kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong tindakan tersebut

pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan

produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi.

Para pemasar berkewajiban untuk memahami konsumen, mengetahui apa yang

dibutuhkannya, apa seleranya, dan bagaimana ia mengambil keputusan, sehingga

pemasar dapat memproduksi barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan konsumen.

Pemasar yang mengerti perilaku konsumen dengan baik terkait bagaimana

konsumen mengambil keputusan konsumsi, akan mampu memperkirakan

bagaimana kecenderungan konsumen untuk bereaksi terhadap informasi yang

diterimanya, sehingga pemasar dapat menyusun strategi pemasaran yang sesuai.

Disamping itu pemahaman mendalam tentang konsumen juga dapat

memungkinkan pemasar dapat mempengaruhi keputusan konsumen, sehingga

mau membeli apa yang ditawarkan oleh pemasar yang pada akhirnya akan

memberikan keuntungan bagi pemasar. Pemasar yang dapat memahami konsumen

dengan baik juga akan memiliki kemampuan bersaing yang lebih baik.

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

6

Brand Switching

Junaidi dan Dharmmesta dalam Lestari (2011) mendefinisikan brand

switching (perpindahan merek) sebagai gambaran dari beralihnya

pengkonsumsian konsumen dari suatu produk ke produk lain. Hal ini disebabkan

karena seseorang selalu membandingkan antara satu merek dengan merek lain

pada saat dia mengevaluasi merek tertentu atau pada saat dia membentuk sikapnya

terhadap merek. Tingkat brand switching menunjukkan sejauh mana merek

memiliki pelanggan yang loyal. Semakin tinggi tingkat brand switching maka

semakin tidak loyal pelanggan kita, itu berarti semakin beresiko pula merek yang

kita kelola, karena dengan mudah dan cepat kehilangan pelanggan.

Perilaku perpindahan merek merupakan fenomena yang kompleks, yang

dapat terjadi karena perubahan-perubahan yang terjadi dari sisi konsumen (intern)

maupun rangsangan pemasaran (ekstern). Faktor intern bisa disebabkan karena

adanya kebutuhan mencari variasi (variety seeking). Semakin tinggi kebutuhan

untuk mencari variasi produk maka semakin tinggi pula keputusan untuk

berpindah merek (Wardani 2010). Sedangkan faktor ekstern bisa disebakan karena

kegagalan produk inti (product problem), kegagalan costumer service (service

problem) (Zikiene et al. dalam Purnamawati 2012), daya tarik pesaing atau nilai

lebih yang dimiliki oleh merek pesaing (Saputra 2012) dan Switching cost (Farida

2012).

1) Product Problem

Produk bermutu berarti produk yang memiliki kemampuan untuk

melaksanakan fungsinya dengan baik atau dapat juga dikatakan secara konsisten

menyampaikan tingkat mutu yang ditargetkan kepada pelanggan. Dengan

menawarkan produk yang bermutu berarti produsen secara konsisten untuk

menjaga kualitas yang ditawarkan tanpa adanya kerusakan atau kelainan ketika

digunakan. Tetapi jika produk tidak dapat menjaga kualitas atau terdapat

kerusakan ketika digunakan maka akan menimbulkan kekecewaan sehingga

pelanggan akan enggan untuk menggunakan produk tersebut dan memungkinkan

untuk berpindah kepada produk merek lain. Penelitian yang dilakukan oleh

Situmorang (2012) terhadap kecenderungan peralihan merek handphone Nokia

juga menunjukkan bahwa mutu merupakan faktor penyebab konsumen melakukan

perpindahan merek. Delapan dimensi kualitas produk menurut Garvin dalam

Tjiptono (2007) yaitu:

1. Dimensi kinerja (performance)

Kinerja merupakan karakteristik atau fungsi utama suatu produk inti (core

product). Manfaat atau khasiat suatu produk merupakan pertimbangan

pertama dalam melakukan pembelian produk.

2. Dimensi fitur atau ciri-ciri tambahan (feature)

Dimensi feature merupakan karakteristik sekunder atau pelengkap yang

melengkapi manfaat utama suatu produk. Kalau manfaat utama sudah

standar maka fitur seringkali ditambahkan. Fitur bisa meningkatkan

kualitas produk kalau pesaing tidak memilikinya.

3. Dimensi reliability atau keterandalan produk

Yaitu kemungkinan kecil suatu produk mengalami kerusakan atau

kegagalan saat menjalankan fungsinya.

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

7

4. Dimensi kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications)

Yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-

standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

5. Dimensi daya tahan (durability)

Berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan.

Dimensi ini mencakup umur teknis maupun umur ekonomis suatu produk.

Menunjukkan usia produk yaitu jumlah pemakaian suatu produk sebelum

produk tersebut diganti atau rusak. Semakin lama produk bisa digunakan

maka produk dipersepsikan lebih berkualitas dibandingkan dengan produk

yang cepat rusak.

6. Dimensi serviceability

Berkaitan dengan kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan suatu

produk direparasi atau diperbaiki. Produk yang dapat diperbaiki tentu

kualitasnya lebih tinggi dari produk yang tidak atau sulit diperbaiki.

7. Dimensi estetika (easthetic)

Yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalnya bentuk fisik yang

menarik, model atau desain yang artistik, warna dan sebagainya.

8. Dimensi kualitas yang dipersepsikan (perceived quality)

Menyangkut penilaian konsumen terhadap harga, nama merek, iklan,

reputasi perusahaan serta Negara pembuat produk tersebut. Produk merek-

merek yang terkenal biasanya dipersepsikan produk yang lebih berkualitas

dari produk yang tidak terdengar.

2) Service Problem

Menurut Susanto dan Wijanarko (2004) kegagalan pelayanan harus segera

diimbangi dengan program perbaikan layanan. Karena dengan situasi persaingan

yang semakin ketat apabila kegagalan pelayanan tidak diperhatikan dengan baik

maka akan mudah bagi pelanggan untuk pindah ke pesaing. Pada penelitian ini

pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan purna jual.

Dimensi kualitas jasa/pelayanan menurut Parasuraman et al. dalam

Tjiptono (2008) adalah sebagai berikut:

1. Reliabilitas (Reliability)

Yaitu berkaitan dengan kemampuan untuk menjalankan layanan yang

dijanjikan secara akurat dan dapat diandalkan.

2. Daya tanggap (Responsiveness)

Yaitu kemampuan untuk membantu para pelanggan dan merespon

permintaan mereka dengan segera.

3. Jaminan (Assurance)

Yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan mereka

menumbuhkan rasa percaya (trust) dan keyakinan pelanggan (confidence).

4. Empati (Empathy)

Yaitu berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk memahami masalah

para pelanggannya dan bertindak demi memberikan perhatian personal

kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.

5. Bukti Fisik (Tangibles)

Yaitu berkaitan dengan penampilan fisik fasilitas layanan,

peralatan/perlengkapan, sumber daya manusia dan materi komunikasi

perusahaan.

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

8

3) Benefit/Value Other Product (Manfaat/Nilai Produk Lain)

Nilai adalah persepsi pelanggan tentang keseimbangan antara manfaat

yang diterima dengan pengorbanan yang diberikan untuk mendapatkan manfaat

tersebut (Buttle 2007). Memberikan nilai yang tinggi terhadap pelanggan atau

yang paling unggul dari para pesaing merupakan kunci untuk mendapatkan

kesetiaan dari pelanggan. Penelitian yang dilakukan Farida (2012) juga

menunjukkan bahwa nilai pelanggan memiliki pengaruh positif dan signifikan

terhadap loyalitas pelanggan kartu prabayar IM3 PT. Indosat Tbk. Ini

menunjukkan bahwa nilai pelanggan merupakan faktor yang dapat meningkatkan

loyalitas pelanggan. semakin tinggi nilai pelanggan yang diberikan maka akan

semakin loyal pelanggan yang kita miliki. Tetapi harus diperhatikan bahwa nilai

pelanggan yang tinggi juga harus merupakan nilai yang lebih unggul dari para

pesaing. Karena nilai pelanggan yang tinggi tidak akan terasa apabila konsumen

tidak merasakan adanya perbedaan nilai atau manfaat ketika mereka

menggunakan produk kita dengan nilai atau manfaat ketika mereka menggunakan

produk pesaing. Sehingga dapat dikatakan bahwa kita akan mendapatkan loyalitas

pelanggan apabila produk yang kita miliki dapat memberikan nilai pelanggan

tertinggi diantara produk sejenis. Tetapi sebaliknya apabila nilai yang diberikan

produk pesaing lebih unggul dari nilai produk yang kita miliki maka pelanggan

akan berpeluang besar untuk berpindah pada produk tersebut, yang pada akhirnya

menyebabkan kita kehilangan pelanggan. Menurut McCarthy dalam Buttle (2007)

nilai bagi pelanggan dapat diciptakan melalui bauran pemasaran (Marketing mix).

Bauran pemasaran untuk pemasaran produk dikenal juga dengan 4P, yaitu product

(produk), price (harga), promotion (promosi) dan place (tempat). Gambaran lebih

rinci mengenai bauran pemasaran dapat dilihat pada Gambar 4 berikut ini.

Bauran Pemasaran

Produk

Ragam produk

Kualitas

Desain

Fitur

Nama merek

Kemasan

Ukuran

Layanan

Jaminan

pengembalian

Harga

Harga terdaftar

Diskon

Potongan harga

Periode pembayaran

Syarat kredit

Promosi

Promosi penjualan

Periklanan

Tenaga penjualan

Hubungan masyarakat

Pemasaran langsung

Tempat

Saluran

Cakupan

Pilihan

Lokasi

Persediaan

Transportasi

Gambar 4 Bauran pemasaran produk (Kotler dan Keller 2009)

4) Variety Seeking

Menurut Vantrijp dalam Wardani (2010) Variety seeking atau kebutuhan

mencari variasi merupakan suatu sikap ingin mencoba merek lain dan memuaskan

rasa penasaran terhadap merek lain serta diasosiasikan sebagai keinginan untuk

berganti kebiasaan. Sedangkan Peter dan Olson dalam Wardani (2010)

mendefinisikan kebutuhan mencari variasi sebagai sebuah komitmen kognitif

untuk membeli berbagai merek yang berbeda karena berbagai alasan berbeda,

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

9

keinginan baru atau timbulnya rasa bosan pada suatu yang telah lama dikonsumsi.

Perilaku ini tidak hanya terjadi pada produk yang memerlukan keterlibatan rendah

(low involvement) tetapi juga bisa terjadi pada produk dengan keterlibatan tinggi

(high involvement) seperti terjadi pada pembelian produk-produk otomotif dan

elektronik (Sambandam dalam Wulan dan Alimuddin 2004). Tingkat keterlibatan

produk tinggi (highinvolvement) yaitu apabila konsumen melibatkan banyak

faktor timbangan dan informasi yang harus diperoleh sebelum melakukan proses

pembelian.

5) Switching Cost

Dick dan Dharmmesta dalam Artanti dan Marischawati (2012)

mendefinisikan biaya peralihan sebagai biaya yang terjadi ketika pindah

kepenyedia jasa lain, termasuk waktu, uang dan biaya psikologis. Biaya

perpindahan merupakan salah satu faktor hambatan berpindah (switching barrier).

Biaya perpindahan itu penting karena dapat membantu perusahaan dalam

mempertahankan pelanggan pada saat terjadi fluktuasi kualitas jasa yang dapat

mempengaruhi kepuasan pelanggan. Ranaweera dan Prabhu dalam Artanti dan

Marischawati (2012) mengatakan bahwa meningkatkan biaya peralihan menjadi

strategi umum untuk meningkatkan retensi pelanggan yang dapat mempengaruhi

pelanggan untuk tidak beralih dan memilih penyedia jasa lain. Menurut Kotler

(1997) para pelanggan lebih enggan untuk beralih ke pemasok lain jika

melibatkan biaya modal yang tinggi, biaya pencarian yang tinggi, kehilangan

potongan harga, dan sebagainya.

Penelitian Terdahulu

Situmorang (2012) melakukan penelitian berjudul “Analisis Bauran

Produk Terkait Kecenderungan Peralihan Merek Handphone Nokia (Dalam

lingkup persepsi mahasiswa S1 IPB)”. Sampel penelitian sebanyak 100 responden

yang pernah menggunakan handphone Nokia. Penarikkan sampel dilakukan

dengan teknik non probability sampling yaitu teknik purposive sampling. Metode

analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif dan uji korelasi kanonikal dengan

menggunakan alat analisis Statistical Analytic System (SAS) versi 9.1. hasil

penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan peralihan merek pada konsumen

(mahasiswa) dipengaruhi oleh mutu dalam lingkup bauran produk dan harga

dalam lingkup bauran non produk. Mayoritas konsumen memiliki persepsi bahwa

handphone Nokia memiliki fitur yang banyak (dengan nilai 0,8961), kualitas

suara yang jernih (dengan nilai 0,6191) serta memiliki kualitas kamera yang baik (

dengan nilai 0,5142), adalah persepsi terhadap bauran produk yang memiliki

hubungan terkuat dalam kecenderungan konsumen untuk beralih merek.

Berdasarkan hasil penelitian Nokia diharapkan perlu memperbaiki kinerja dan

meningkatkan mutu produk terkait fitur, kualitas suara dan kamera yang terdapat

pada handphone Nokia serta lebih memperhatikan faktor penetapan harga produk

supaya konsumen tidak berpindah pada merek lain.

Wardani (2010) melakukan penelitian berjudul “Analisis Pengaruh

Ketidakpuasan Konsumen, Kebutuhan Mencari Variasi Produk, Harga Produk dan

Iklan Produk Pesaing Terhadap Keputusan Perpindahan Merek dari Sabun

Pembersih Wajah Biore”. Penelitian dilakukan terhadap mahasiswa FE

Universitas Diponegoro yang pernah melakukan perpindahan merek dari sabun

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

10

pemberih wajah biore ke sabun pembersih wajah merek lain. Sampel penelitian

sebanyak 100 responden dan penarikkan sampel dilakukan dengan teknik

accidental sampling. Metode analisis yang digunakan yaitu regresi linear

berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ketidakpuasan konsumen,

kebutuhan mencari variasi, harga dan iklan secara signifikan mempengaruhi

variabel keputusan perpindahan merek. Angka adjusted R square sebesar 0,513

menunjukkan bahwa 51,3% variabel perilaku perpindahan merek dapat dijelaskan

oleh keempat variabel independen yang diteliti. Sedangkan sisanya 48,7%

dijelaskan oleh variabel lain diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Oktariko (2011) Melakukan Penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh

Kualitas Produk dan Persepsi Harga Terhadap Keputusan Perpindahan Merek

pada Konsumen Pembalut Wanita Kotex di Semarang”. Penelitian dilakukan

untuk mengetahui pengaruh kualitas produk dan persepsi harga terhadap

keputusan perpindahan merek pada konsumen pembalut wanita. Dengan

menggunakan Ordinary Least Square (OSL) didapatkan hasil bahwa kualitas

produk berpengaruh pada keputusan berpindah merek sebesar -0,991 dan

signifikan pada 1%. Hal ini menandakan bahwa semakin tinggi kualitas produk,

maka semakin rendah tingkat keputusan berpindah merek. Kemudian persepsi

harga berpengaruh pada keputusan berpindah merek sebesar -0,045 dan signifikan

pada 5%. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi persepsi harga, maka

semakin rendah tingkat keputusan berpindah merek.

METODE PENELITIAN

Kerangka Pemikiran Penelitian

Jumlah pengguna telepon seluler di Indonesia terus mengalami

peningkatan hal ini berdampak terhadap peningkatan jumlah produsen telepon

seluler. Kondisi ini mengakibatkan persaingan yang sangat ketat dalam

memperebutkan pangsa pasar. Nokia sebagai salah satu merek telepon seluler

terbesar di Indonesia mengalami penurunan Top Brand Index (TBI) dan pangsa

pasarnya selama 5 (lima) tahun secara berturut-turut yang mengindikasikan bahwa

adanya pelanggan telepon seluler merek Nokia yang berpindah pada telepon

seluler merek lain (brand switching).

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang

menyebabkan pelanggan telepon seluler merek Nokia melakukan brand switching

kepada telepon seluler merek lain. Berdasarkan rumusan berbagai teori brand

switching dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya yaitu product

problem, service problem, benefit/value other product, variety seeking dan

switching cost. Dimensi Product problem dapat diukur menggunakan indikator

kinerja produk yang terdiri dari fungsi utama produk, fitur, keandalan, usia

produk, serviceability, estetika dan persepsi kualitas. Dimensi service problem

diukur menggunakan indikator kualitas pelayanan yang terdiri dari tangibles

(sarana fisik), reliability (keandalan), responsiveness (responsif), assurance

(menyakinkan) dan empathy (menaruh perhatian). Dimensi benefit/value other

product dapat diukur dari bauran pemasaran yang terdiri dari product (produk),

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

11

price (harga), promotion (promosi), dan Place (tempat). Dimensi variety seeking

dapat diukur dari indikator rasa bosan, rasa penasaran, dan keinginan untuk

mencoba sesuatu yang baru. Dimensi switching cost dapat diukur melalui

indikator biaya modal (produk), biaya pencarian, dan kehilangan potongan harga

yang disebabkan karena berpindah kepada produk lain.

Penelitian dilakukan pada mahasiswa S1 reguler IPB. Kuesioner

didistribusikan kepada 100 responden, yang hasilnya akan dianalisis

menggunakan alat analisis SEM software SmartPLS versi 2.0. Sedangkan untuk

melihat karakteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin, usia, uang saku per

bulan dan tingkat penggunaan telepon seluler dilakukan analisis deskriptif dengan

menggunakan software microsoft excel 2007. Kerangka pemikiran secara

keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 5 berikut ini.

Persaingan dalam bisnis telepon seluler yang

semakin ketat di Indonesia

PT. NOKIA

Terjadi penurunan Top Brand Index (TBI) dan jumlah pangsa pasar

yang mengindikasikan bahwa adanya pelanggan yang berpindah pada

telepon seluler merek lain (brand switching)

Faktor-faktor yang mempengaruhi brand

switching

Karakteristik

responden

1. Product problem

2. Service problem

3. Benefit/value other product

4. Variety seeking

5. Switching cost

Analisis

Deskriptif SEM

Software SmartPLS

BRAND

SWITCHING

Faktor-faktor yang mempengaruhi brand switching pada telepon

seluler merek Nokia

Rekomendasi

Gambar 5 Kerangka pemikiran

Lokasi dan Waktu Penelitian

Pendistribusian kuesioner dilakukan di kampus Dramaga Institut Pertanian

Bogor (IPB) karena studi kasus dalam penelitian ini dikhususkan kepada

mahasiswa Strata 1 (satu) reguler Institut Pertanian Bogor (IPB). Seperti yang

diketahui mahasiswa S1 reguler IPB melakukan kegiatan belajar mengajar di

kampus Dramaga Institut Pertanian Bogor. Pemilihan IPB sebagai tempat

penelitian juga berdasarkan pertimbangan bahwa IPB merupakan perguruan tinggi

terbesar di Bogor, yang memiliki mahasiswa dengan latar belakang daerah asal

dan tingkat ekonomi yang beragam sehingga menarik untuk dijadikan sebagai

tempat penelitian. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei sampai Juni 2013.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

12

Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data

primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara pendistribusian

kuesioner secara langsung kepada responden sesuai dengan karakteristik sampel

yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu mahasiswa strata 1 (satu) IPB yang

pernah menggunakan telepon seluler merek Nokia dan telah berpindah kepada

telepon seluler merek lain dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Sedangkan data

sekunder diperoleh dari studi literatur yang berhubungan dengan topik penelitian,

seperti buku, jurnal ilmiah, skripsi terdahulu, majalah, artikel-artikel serta

informasi lainnya yang didapat dari internet.

Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel dilakukan dengan teknik non probability

sampling dimana semua elemen populasi belum tentu memiliki peluang yang

sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik non probability sampling

yang digunakan adalah purposive sampling merupakan teknik penarikkan sampel

berdasarkan kriteria dan karakteristik sampel yang sudah ditentukan sesuai dengan

tujuan penelitian.Yaitu mahasiswa strata 1 (satu) IPB yang pernah menggunakan

telepon seluler merek Nokia dan telah berpindah kepada telepon seluler merek

lain dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Penentuan jumlah sampel atau responden ditentukan berdasarkan hasil

perhitungan menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2005), yaitu:

n = N

(1+Ne2) …..(1)

Dimana:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang digunakan (persen kelonggaran

penelitian karena kesalahan pengambilan sampel populasi)

Berdasarkan data yang diperoleh dari Direktorat Administrasi dan Jaminan

Mutu Pendidikan (AJMP) Institut Pertanian Bogor (2013) jumlah mahasiswa

strata 1 (satu) IPB berjumlah sebanyak 14.679 mahasiswa, sehingga dengan

menggunakan nilai kritis sebesar 10% maka diperoleh jumlah sampel sebanyak:

n = N

(1+Ne2)

= 14679

1 + 14679 (0,01)

= 99,32≈ 100 Orang

Jumlah ini sesuai dengan syarat sampel untuk penggunaan SEM

SmartPLS. Yamin dan Kurniawan (2011) menyatakan bahwa jumlah sampel

dalam penggunaan SEM SmartPLS yaitu minimal 30-100 data. Penggunaan

sampel yang lebih besar dalam PLS sangat dianjurkan karena dapat menghasilkan

model yang lebih baik. Langkah selanjutnya yaitu mengetahui proporsi sebaran

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

13

sampel pada masing-masing fakultas di IPB. Penghitungan proporsi sampel

masing-masing fakultas dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1 Penghitungan jumlah responden

Fakultas Jumlah

mahasiswa Proporsi

Jumlah

responden

Pertanian (FAPERTA) 1822 1822

14679 x 100 = 12,41 ≈ 12

Kedokteran Hewan (FKH) 787 787

14679 x 100 = 5,36 ≈ 5

Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) 1552 1552

14679 x 100 = 10,57 ≈ 11

Peternakan (FAPET) 808 808

14679 x 100 = 5,50 ≈ 6

Kehutanan (FAHUTAN) 1644 1644

14679 x 100 = 11,19 ≈ 11

Teknologi Pertanian (FATETA) 1813 1813

14679 x 100 = 12,35 ≈ 12

Matematika dan IPA (FMIPA) 2853 2853

14679 x 100 = 19,43 ≈ 20

Ekonomi dan Manajemen (FEM) 2083 2083

14679 x 100 = 14,19 ≈ 14

Ekologi Manusia (FEMA) 1317 1317

14679 x 100 = 8,97 ≈ 9

Total 14679 100

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Simamora 2008). Suatu skala pengukuran disebut

valid jika memiliki nilai r hitung yang merupakan nilai dari corrected item-total

correlation > dari r-tabel.

Uji reliabilitas merupakan uji kehandalan yang bertujuan untuk

mengetahui seberapa jauh suatu alat ukur dapat dipercaya (Simamora 2008).

Pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha

Cronbach. Koefisien reliabilitas suatu konstruk dikatakan baik jika memiliki nilai

Cronbach’s Alpha > dari 0,60. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap 30

responden pertama yang mana hasil kuesioner dari 30 responden tersebut diolah

menggunakan Microsoftexcel dan software SPSS 17.0.

Skala Pengukuran

Dalam penelitian ini penulis menggunakan skala likert. Skala likert

merupakan ungkapan pernyataan responden terhadap suatu item yang biasanya

dapat dinyatakan dalam beberapa respon alternatif seperti sangat setuju, setuju,

netral, tidak setuju dan sangat tidak setuju (Nazir 2011).

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

14

Dalam penelitian ini skala likert yang mewakili sikap konsumen

menggunakan lima kriteria penilaian yaitu sangat setuju, setuju, netral, tidak

setuju dan sangat tidak setuju dengan skor 5, 4, 3, 2, dan 1.

Setelah menentukan skor setiap kriteria penilaian langkah selanjutnya

yang harus dilakukan adalah menentukan interval. Secara matematis penghitungan

interval dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Interval = Nilai tertinggi −nilai terendah

banyak kelas…..(2)

= 5−1

5

= 0,8

Setelah besarnya interval diketahui, selanjutnya dibuat rentang skala agar

dapat diketahui dimana letak rataan penilaian responden setiap unsur

diferensiasinya dan sejauh mana variasinya. Rentang skala tersebut dapat dilihat

pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2 Rentang skala

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status

kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan analisis ini adalah

untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang

diselidiki (Nazir 2011).

Analisis deskriptif dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, usia, uang saku per bulan dan

tingkat pemakaian telepon seluler. Analisis ini dilakukan dengan cara menabulasi

hasil kuesioner, selanjutnya diolah menggunakan software Microsoft excel 2007.

Analisis SEM SmartPLS (Partial Least Square)

Komponen-komponen yang digunakan dalam model umum SEM dalam

penelitian ini terdiri dari variabel-variabel sebagai berikut:

1. Variabel laten merupakan variabel kunci yang merupakan variabel yang

tidak bisa diukur secara langsung karena konsepnya yang abstrak seperti:

perilaku, perasaan, motivasi, kepuasan dan lain-lain. Variabel laten terdiri

dari dua jenis yaitu laten eksogen dan laten endogen.

2. Dalam penelitian ini variabel laten eksogen meliputi lima dimensi yaitu

product problem, service problem, benefit/value other product, variety

seeking dan switching cost. Sedangkan variabel laten endogen terdiri dari

satu dimensi yaitu brand switching.

Rentang skala Penjelasan

1 – 1,8 Sangat tidak setuju

> 1,8 – 2,6 Tidak setuju

> 2,6 – 3,4 Netral

> 3,4 – 4,2 Setuju

> 4,2 – 5 Sangat setuju

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

15

3. Variebel manifest/variebel teramati/indikator merupakan variabel yang

dapat diamati atau dapat diukur secara empiris. Notasi matematika untuk

variabel teramati yang merupakan ukuran dari variabel eksogen adalah X,

sedangkan yang merupakan efek dari variabel laten endogen adalah Y.

Pada penelitian ini variabel indikator untuk dimensi product problem

terdiri dari 9 buah (X1-X9), service problem terdiri dari 6 buah (X10-

X15), benefit/value other product terdiri dari 9 buah (X16-X24), variety

seeking terdiri dari 3 buah (X25-X27), dan dimensi switching cost terdiri

dari 3 buah (X28-X30). Sedangkan variabel indikator untuk brand

switching berjumlah 3 buah (Y1-Y3). Tabel 3 dibawah ini menerangkan setiap variabel yang terdapat dalam

model penelitian terkait brand switching pada telepon seluler merek Nokia.

Tabel 3 Dimensi-dimensi variabel laten dan indikator dalam penelitian

Variabel Laten Variabel Indikator

Product problem

(Tjiptono 2008) Sistem operasi kurang canggih (X1)

Fitur multimedia kurang menarik (X2)

Aplikasi tidak berfungsi dengan baik (X3)

Kejernihan suara yang kurang bagus (X4)

Keypad sering mengalami kerusakan (X5)

Spare part yang sulit untuk didapatkan (X6)

Desain produk kurang menarik (X7)

Produk kurang inovatif (X8)

Varian produk yang sedikit (X9)

Service problem

(Tjiptono 2007) Prosedur pelayanan yang rumit (X10)

Ketidakandalan petugas dalam melakukan

pelayanan (Reliability) (X11)

Petugas tidak tanggap dan lambat dalam

memberikan pelayanan (Responsiveness) (X12)

Petugas pelayanan tidak ramah dan tidak dapat

dipercaya (Assurance) (X13)

Ketidakpedulian karyawan terhadap masalah

pelanggan (Emphaty) (X14)

Penampilan petugas, fisik dan fasilitas kantor

kurang menarik (Tangible) (X15)

Benefit/value other product

(Buttle 2007; Kotler dan

Keller 2009)

Kualitas produk yang lebih bagus (X16)

Desain produk yang lebih menarik (X17)

Fitur dan aplikasi produk yang lebih menarik

(X18)

Kesesuaian harga dengan kualitas produk (X19)

Stabilitas harga (X20)

Iklan yang lebih menarik (X21)

Kuantitas penayangan iklan (X22)

Lokasi outlet yang strategis (X23)

Kemudahan dalam mendapatkan produk (X24)

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

16

Lanjutan Tabel 3

Variabel Laten Variabel Indikator

Variety seeking

(Vantrijp dalam Wardani

2010), Peter dan Olson

dalam Wardani 2010)

Adanya rasa bosan (X25)

Adanya rasa penasaran (X26)

Keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru

(X27)

Switching cost

(Kotler 1997) Biaya modal yang tinggi (X28)

Biaya pencarian yang tinggi (X29)

Kehilangan potongan harga (X30)

Brand switching

(Grover dan Srinivasan

dalam Junaidi dan

Dharmmesta 2002)

Keinginan untuk berganti merek (Y1)

Pemutusan hubungan dengan merek telepon

seluler yang dipakai (Y2)

Keinginan untuk secepatnya berganti merek (Y3)

Product Problem

Service Problem

Benefit/Value

Other Product

Switching Cost

Variety Seeking

Brand Switching

Y3

Y2

Y1

X30

X29

X28

X27

X26

X25

X24

X23

X22

X21 X20 X19 X18 X17 X16

X15

X14

X13

X12 X11 X10

X1X2X3X4X5X6

X7

X8

X9

Gambar 6 Model penelitian

Hipotesa penelitian:

1. Product problem mempunyai pengaruh terhadap keputusan brand

switching.

2. Service problem mempunyai pengaruh terhadap keputusan brand

switching.

3. Benefit/value other product (manfaat/nilai produk lain) mempunyai

pengaruh terhadap keputusan brand switching.

4. Variety seeking (Perilaku mencari variasi) mempunyai pengaruh

terhadap keputusan brand switching.

5. Switching cost (biaya perpindahan) mempunyai pengaruh terhadap

keputusan brand switching.

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

17

HASIL DAN PEMBAHASAN

Telepon Seluler

Telepon seluler adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang

mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran

tetap, namun dapat dibawah kemana-mana dan tidak perlu disambungkan dengan

jaringan telepon menggunakan kabel. Selain berfungsi untuk melakukan dan

menerima panggilan telepon, telepon seluler umumnya juga mempunyai fungsi

pengiriman dan penerimaan pesan singkat atau Short Message Service (SMS).

Pada saat ini telepon seluler terdiri dari dua tipe yaitu handphone fiture

dan telepon pintar (smartphone). Handphone fiture adalah telepon seluler yang

memiliki fungsi sederhana seperti telepon dan mengirim SMS (short message

system), sedangkan telepon pintar (smartphone) adalah telepon genggam yang

mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-kadang dilengkapi dengan fungsi

yang menyerupai komputer. Pada dasarnya smartphone merupakan hasil

gabungan dari fungsi telepon genggam dengan PDA (personal digital assistant).

Perkembangan telepon seluler di Indonesia dimulai pada tahun 1984

dengan masuknya Nokia ke Indonesia dengan produk NMT-450. Pada tahun 1994

merupakan awal kemunculan operator GSM pertama di Indonesia yaitu PT.

Satelindo Palapa Indonesia. Dengan adanya operator ini perkembangan telepon

seluler di Indonesia semakin pesat. Berbagai handphone dari produsen merek

Nokia, Ericsson maupun Siemens dapat ditemui dipasaran. Selanjutnya pada tahun

2000-2002 muncul regulasi untuk operator CDMA tentu semakin menambah

variasi telepon seluler di Indonesia. Pada abad 21 menjadi langkah maju dari

perkembangan telepon seluler di Indonesia orang-orang bisa menggunakan

berbagai handphone yang canggih dan merupakan awal kemunculan smartphone.

Gambaran umum PT. Nokia Corporation

Sejarah Nokia dimulai dari tahun 1865 oleh Fredrik Idestam pemilik

perusahaan penggilingan kayu, yang pada tahun 1920 berkembang menjadi pabrik

pembuat kertas dan merupakan pabrik pembuatan kertas terkemuka di Eropa.

Karena bisnis tersebut mengalami penurunan maka pada akhirnya tahun 1950-an

dibangun sebuah divisi elektronik di pabrik kabel Helsinki, disinilah sejarah awal

telepon seluler Nokia. Selama bertahun-tahun Nokia elektronik terus melakukan

percobaaan dan berbagai usaha dilakukan untuk menghasilkan telepon seluler dan

berbagai kegagalan pun dilalui oleh Nokia. Baru pada tahun 1981 Nokia berhasil

meluncurkan produk bernama Nordic mobile telephony (NMT), merupakan

jaringan seluler multinasional pertama di dunia. Sepanjang dekade 1980-an NMT

diperkenalkan keberapa Negara dan mendapatkan sambutan yang luar biasa.

Nokia berhasil menjadi produsen telepon seluler pertama di dunia karena

Nokia berhasil menciptakan berbagai varian produk dengan fungsi yang berbeda-

beda dan tingkat harga yang juga beragam sehingga berbagai kalangan

masyarakat bisa memiliki telepon seluler merek Nokia. Hal ini sejalan dengan visi

Nokia yaitu Conecting people yang berarti bahwa Nokia memiliki tujuan untuk

membangun produk ponsel terbaik yang memungkinkan milyaran orang diseluruh

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

18

penjuru dunia dapat terhubung tanpa terhalang ruang dan waktu dan merupakan

cara baru untuk meningkatkan kualitas manusia.

Tahun 2011 Nokia bergabung dengan Microsoft untuk memperkuat

posisinya di pasar smartphone. Smartphone Nokia pertama yang menggunakan

windows phone yaitu Nokia lumia 800 dan Nokia Lumia 710 diluncurkan bulan

oktober 2011.

Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini secara umum memiliki karakteristik yang

sama yaitu mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor (IPB) yang pernah melakukan

pergantian merek dari telepon seluler merek Nokia ke telepon seluler merek lain

dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Responden dikelompokkan kepada 4

karakteristik berbeda yaitu: berdasarkan jenis kelamin, usia, uang saku per bulan,

merek pindah. Penjelasan karakteristik responden dalam penelitian ini secara

keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini.

Tabel 4 Karakteristik responden

Karakteristik responden Uraian Jumlah (%)

Jenis kelamin Laki-laki 36

Perempuan 64

Usia 17-27 tahun 100

Uang saku per bulan < Rp.1.000.000 64

Rp.1.000.000-Rp.2.000.000 34

Rp.2.000.001-Rp.3.000.000 2

Merek pindah Blackberry 37

Samsung 26

Sony ericsson 19

Nexian 6

Sony Xperia 4

Cross 3

Lainnya (Lenovo, Maxtron,Motorola,

Ben-Q Siemens dan Venera)

5

Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat dilihat bahwa responden dengan jenis

kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan dengan responden laki-laki.

Responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 64 persen dan responden

dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 36 persen. Hal ini berarti bahwa

perempuan menunjukkan perilaku perpindahan merek pada telepon seluler merek

Nokia lebih banyak dibandingkan laki-laki. Dilihat dari segi usia semua responden

dalam penelitian ini berada pada rentang usia 17-27 tahun. Selanjutnya dari segi

pendapatan atau uang saku per bulan. Responden yang melakukan perpindahan

dari telepon seluler merek Nokia sebagian besar adalah responden yang

berpendapatan lebih kecil dari Rp. 1.000.000 yaitu sebanyak 64 persen. Dari segi

perpindahan merek, sebagian besar responden mengganti telepon seluler Nokia

dengan telepon seluler merek Blackberry yaitu sebesar 37 persen dan yang kedua

adalah menggantinya dengan telepon seluler merek Samsung yaitu sebesar 26

persen.

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

19

Pemakaian Telepon seluler

Telepon seluler yang digunakan oleh mahasiswa sangat bervariasi mulai

dari Nokia tipe 2630, 2700 clasic, 6600, 7230, Nokia Nseries, Cseries, Xseries

sampai Nokia Asha.Tipe telepon seluler paling banyak yang pernah digunakan

adalah Nokia Asha sebanyak 6 (enam) orang (6%), c3 sebanyak 4 orang (4%), c2,

E63, 6600 dan X-press music masing-masing sebanyak 3 orang (3%).Dari jenis

telepon seluler yang digunakan dilihat bahwa konsumen terus mengikuti

perkembangan inovasi produk yang dilakukan Nokia dengan cara selalu

memperbaharui tipe Nokia yang digunakan. Beragamnya tipe telepon seluler

Nokia yang digunakan mahasiswa juga menggambarkan bahwa Nokia masih

mendapatkan perhatian dari konsumen dan menjadi salah satu merek pilihan bagi

sebagian pengguna telepon seluler meskipun jumlah penjualan dan pangsa pasar

Nokia terus mengalami penurunan. Data selengkapnya mengenai tipe telepon

seluler Nokia yang pernah dipakai oleh responden dapat dilihat pada Tabel 5

berikut ini.

Tabel 5 Tingkat pemakaian telepon seluler merek Nokia berdasarkan tipe telepon

seluler yang digunakan

No Tipe Nokia yang digunakan Jumlah (%)

1 Nokia asha 6

2 c3 4

3 c2 3

4 E63 3

5 6600 3

6 x-press music 3

7 X2 2

8 5233 2

9 N95 2

10 7610 clasic 2

11 E63 2

12 N81 2

13 N95 1

14 5230 1

15 e-5 1

16 5220 1

17 c1 1

18 n9300i 1

19 n90 1

20 x1 1

21 2700 classic 1

22 5130 1

23 E72 1

24 c3 1

25 N73 1

26 2630 1

27 7230 1

28 X3 1

Total 100

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

20

Pengukuran persepsi mahasiswa terhadap telepon seluler merek Nokia

dalam ruang lingkup variabel yang mempengaruhi brand switching

Pernyataan persepsi mahasiswa terhadap telepon seluler merek Nokia

dapat dilihat dari hasil kuesioner yang diisi mahasiswa. Setiap jawaban yang

dipilih diberikan skor. Selanjutnya dilakukan penghitungan nilai rataan skor. Nilai

rataan skor menunjukkan posisi penilaian konsumen terhadap pernyataan yang

terdapat dalam kuesioner, dengan menggunakan batasan nilai sebagai berikut:

skor yang berada pada rentang 1 – 1,8 menunjukkan persepsi sangat tidak setuju,

skor pada rentang > 1,8 – 2,6 menunjukkan persepsi tidak setuju, skor yang

berada pada rentang > 2,6 – 3,4 menunjukkan persepsi netral, skor pada rentang >

3,4 – 4,2 menunjukkan persepsi setuju dan terakhir skor yang berada pada rentang

> 4,2 – 5 menunjukkan persepsi sangat setuju.

Product Problem

Tabel 6 Persepsi mahasiswa terhadap indikator-indikator product problem

No Pernyataan Rataan skor

1 Sistem operasi telepon seluler merek Nokia

kurang canggih atau tidak memiliki keunggulan

2,93

2 Fitur multimedia yang dimiliki telepon seluler

merek Nokia tidak menarik

2,93

3 Aplikasi yang terdapat pada telepon seluler

merek Nokia sering tidak berfungsi dengan baik

2,57

4 Telepon seluler merek Nokia tidak memiliki

kejernihan suara yang bagus

2,64

5 Keypad telepon seluler merek Nokia tidak bagus

karena cepat mengalami kerusakan

2,59

6 Spare part telepon seluler merek Nokia susah

untuk didapatkan sehingga susah untuk

dilakukan perbaikan

1,93

7 Telepon seluler merek Nokia tidak memiliki

desain yang menarik sehingga menyulitkan

dalam penggunaannya

2,66

8 Produk telepon seluler merek Nokia kurang

inovatif

3,19

9 Telepon seluler merek Nokia kurang memiliki

varian produk (model)

3,03

Rataan total 2,72

Dari Tabel 6 di atas dapat dilihat bahwa persepsi konsumen terhadap

variabel product problem pada umumnya berada pada kategori Netral dengan nilai

rataan sebesar 2,72. Dimana pada product problem pernyataan yang menyatakan

bahwa produk telepon seluler merek Nokia kurang inovatif menduduki tempat

utama dengan nilai rataan sebesar 3,19. Hal ini disebabkan karena Nokia tidak

melakukan inovasi yang berarti terhadap produk yang mereka hasilkan bahkan

Page 30: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

21

mereka hanya terkesan mengikuti inovasi yang dimiliki oleh produk merek lain.

Seperti penambahan aplikasi whatsapp pada windows phone ketika aplikasi

blackberry messenger pada blackberry sangat diminati masyarakat. Hal ini

membuat konsumen beranggapan bahwa kualitas atau kinerja telepon seluler

merek Nokia sudah menurun karena tidak dapat lagi berinovasi terhadap

produknya. Seperti yang diketahui inovasi merupakan hal penting yang harus

dilakukan ketika kita menghadapi persaingan apalagi dalam bisnis telepon seluler

yang memiliki persaingan yang sangat ketat. Produk yang dapat memberikan

inovasi yang menarik bagi konsumen akan mampu mempertahankan

pelanggannya bahkan bisa menambah pelanggan baru, tetapi bagi produk yang

tidak memiliki inovasi akan mudah kehilangan pelanggan.

Service Problem

Tabel 7 Persepsi mahasiswa terhadap indikator-indikator service problem

No Pernyataan Rataan skor

1 Pelayanan di pusat layanan Nokia memiliki

prosedur yang rumit

2,81

2 Petugas di pusat layanan Nokia tidak memiliki

pengetahuan sehingga kurang mampu/tidak

handal dalam melakukan pekerjaannya

(Reliability)

2,71

3 Petugas di pusat layanan Nokia kurang

tanggap dan lambat dalam memberikan

pelayanan (responsiveness)

2,84

4 Petugas di pusat layanan Nokia tidak ramah dan

tidak dapat dipercaya (Assurance)

2,58

5 Petugas di pusat layanan Nokia Kurang Peduli

terhadap masalah yang dimiliki pelanggan

(Emphaty)

2,70

6 Petugas pelayanan di pusat pelayanan telepon

seluler merek Nokia tidak memiliki penampilan

yang baik (Tangible)

2,56

Rataan total 2,70

Dari Tabel 7 di atas dapat dilihat bahwa persepsi konsumen terhadap

variabel service problem pada umumnya berada pada kategori Netral dengan nilai

rataan sebesar 2,70. Dimana pada service problem pernyataan yang menyatakan

bahwa petugas di pusat layanan Nokia kurang tanggap dan lambat dalam

memberikan pelayanan (responsiveness) menduduki tempat utama dengan nilai

rataan sebesar 2,84. Hal ini berarti bahwa Konsumen menginginkan petugas yang

terdapat di pusat layanan Nokia harus lebih peduli terhadap permasalahan yang

mereka miliki dengan merespon permintaan mereka dan menyelesaikan

permasalahan atau keluhan yang mereka miliki dengan segera. Dengan demikian

diharapkan Nokia dapat melakukan perbaikan terkait kinerja petugas pelayanan di

pusat layanan Nokia supaya dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan

secara tanggap dan segera.

Page 31: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

22

Benefit/Value Other Product

Tabel 8 Persepsi mahasiswa terhadap indikator-indikator benefit/value other

product

No Pernyataan Rataan skor

1 Produk telepon seluler yang ditawarkan merek

lain memiliki kualitas yang lebih bagus

dibandingkan dengan telepon seluler merek

Nokia

3,73

2 Desain produk telepon seluler merek lain lebih

menarik daripada telepon seluler merek Nokia

3,87

3 Fitur dan aplikasi yang dimiliki telepon

seluler merek lain lebih menarik

dibandingkan telepon seluler merek Nokia

3,94

4 Harga telepon seluler merek lain lebih sesuai

dengan kualitasnya dibandingkan dengan

kesesuaian harga dan kualitas telepon seluler

merek Nokia

3,45

5 Harga telepon seluler merek lain lebih stabil

daripada harga telepon seluler merek Nokia

2,97

6 Iklan telepon seluler merek lain lebih menarik

daripada iklan telepon seluler merek Nokia

3,64

7 Iklan telepon seluler merek lain lebih sering anda

lihat daripada iklan telepon seluler merek Nokia

3,81

8 Lokasi outlet/gerai telepon seluler merek lain

lebih strategis dibandingkan lokasi outlet/gerai

telepon seluler merek Nokia

2,93

9 Saya lebih mudah mencari/mendapatkan produk

telepon seluler merek yang lain dibandingkan

produk telepon seluler merek Nokia

3,07

Rataan total 3,49

Dari Tabel 8 di atas dapat dilihat bahwa persepsi konsumen terhadap

variabel benefit/value other product pada umumnya berada pada kategori Setuju

dengan nilai rataan sebesar 3,49. Konsumen setuju bahwa terdapat produk yang

dapat memberikan manfaat atau nilai yang lebih dibandingkan dengan nilai yang

ditawarkan produk Nokia. Nilai rataan indikator yang paling tinggi pada

benefit/value other product yaitu terdapat pada pernyataan yang menyatakan

bahwa fitur dan aplikasi yang dimiliki telepon seluler merek lain lebih menarik

dibandingkan telepon seluler merek Nokia dengan nilai rataan sebesar 3,94. Hal

ini sesuai dengan fakta di lapangan bahwa aplikasi dan fitur yang dimiliki telepon

seluler merek lain lebih dapat menarik minat konsumen dibandingkan aplikasi

yang dimiliki telepon seluler merek Nokia. Seperti aplikasi blackberry messenger

pada blackberry lebih diminati daripada aplikasi whatsapp pada windows phone

meskipun keduanya memiliki fungsi yang hampir sama. Selain dari itu Nokia juga

Page 32: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

23

memiliki jumlah aplikasi yang sangat sedikit dibandingkan merek lain. aplikasi

yang dimiliki oleh android dan ios jauh lebih banyak dibandikan aplikasi yang

dimiliki windows phone. Jumlah aplikasi yang dimiliki diperkirakan kurang dari

200 ribu aplikasi sedangkan android memiliki 1 juta aplikasi yang terdapat di

google play dan ios memiliki 750 ribu aplikasi6.

Variety Seeking

Tabel 9 Persepsi mahasiswa terhadap indikator-indikator variety seeking

No Pernyataan Rataan skor

1 Saya pindah ke telepon seluler merek lain karena

merasa bosan menggunakan telepon seluler

merek Nokia

3,73

2 Saya pindah ke telepon seluler merek lain karena

adanya rasa penasaran terhadap telepon seluler

merek lain yang berbeda

3,84

3 Saya tertarik untuk mencoba telepon seluler

merek lain yang belum pernah saya coba

3,93

Rataan total 3,83

Dari Tabel 9 di atas dapat dilihat bahwa persepsi konsumen terhadap

variabel variety seeking pada umumnya berada pada kategori Setuju dengan nilai

rataan sebesar 3,83. Nilai rataan indikator yang paling tinggi pada variety seeking

yaitu terdapat pada pernyataan yang menyatakan bahwa saya tertarik untuk

mencoba telepon seluler merek lain yang belum pernah saya coba dengan nilai

rataan sebesar 3,93. Dapat dikatakan bahwa faktor dominan yang menyebabkan

mahasiswa melakukan variety seeking yaitu adanya keinginan untuk mencoba

sesuatu yang baru. Sesuai dengan karakteristik mahasiswa yang telah disebutkan

sebelumnya yaitu mahasiswa yang memiliki rasa ingin tau yang tinggi sehingga

mendorong mereka untuk mencoba-coba sesuatu hal yang baru.

Switching Cost

Tabel 10 Persepsi mahasiswa terhadap indikator-indikator switching cost

No Pernyataan Rataan skor

1 Saya bersedia membeli telepon seluler merek

lain yang lebih mahal dari telepon seluler merek

sebelumnya

3,27

2 Saya bersedia untuk mengeluarkan biaya

yang lebih tinggi untuk mencari telepon

seluler yang saya inginkan

3,57

3 Saya bersedia kehilangan potongan harga akibat

berpindah ke telepon seluler merek lain

3,22

Rataan total 3,35

6 http://blogringan1.blogspot.com/2013/07/nokia-percuma-punya-smartphone-hebat.html

Page 33: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

24

Dari Tabel 10 di atas dapat dilihat bahwa persepsi konsumen terhadap

variabel switching cost pada umumnya berada pada kategori Netral dengan nilai

rataan sebesar 3,35. Nilai rataan indikator yang paling tinggi pada switching cost

yaitu terdapat pada pernyataan yang menyatakan bahwa saya bersedia

mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk mencari telepon seluler yang saya

inginkan dengan nilai rataan sebesar 3,57. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa biaya bukan merupakan faktor penghalang konsumen untuk melakukan

perpindahan merek mengingat pada saat ini konsumen dapat dengan mudah

mendapatkan telepon seluler yang mereka inginkan.

Brand Switching

Tabel 11 Persepsi mahasiswa terhadap indikator-indikator brand switching

No Pernyataan Rataan skor

1 Saya memiliki keinginan untuk berganti ke

telepon seluler merek lain

3,57

2 Saya tidak bersedia menggunakan telepon seluler

yang saat ini saya gunakan

2,47

3 Saya ingin secepatnya mengganti merek telepon

seluler yang saya gunakan saat ini

2,71

Rataan total 2,92

Dari Tabel 11 di atas dapat dilihat bahwa persepsi konsumen terhadap

variabel brand switching pada umumnya berada pada kategori Netral dengan nilai

rataan sebesar 2,92. Nilai rataan indikator yang paling tinggi pada brand switching

yaitu terdapat pada pernyataan yang menyatakan bahwa saya memiliki keinginan

untuk berganti ke telepon seluler merek lain dengan nilai rataan sebesar 3,57.

Sehingga dapat dikatakan bahwa pengguna telepon seluler merek Nokia memiliki

kecenderungan untuk berpindah kepada telepon seluler merek lain.

Tabel 12 Nilai rataan persepsi mahasiswa terhadap konstruk brand switching

Dari Tabel 12 di atas dapat dilihat bahwa konstruk yang memiliki nilai

rataan yang paling tinggi adalah konstruk variety seeking dengan nilai rataan 3,83.

Sehingga dapat dikatakan bahwa faktor yang menyebabkan mahasiswa melakukan

perpindahan merek dari telepon seluler merek Nokia ke telepon seluler merek lain

dominan dipengaruhi oleh adanya perilaku variety seeking yang ditandai dengan

adanya keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru.

Konstruk Rataan skor

Product Problem 2,72

Service Problem 2,70

Benefit/value other Product 3,49

Variety Seeking 3,83

Switching cost 3,35

brand switching 2,92

Page 34: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

25

Hasil Analisis SEM SmartPLS (Partial Least Square)

Evaluasi Model Pengukuran (OuterModel)

Evaluasi model pengukuran adalah evaluasi hubungan antara konstruk

dengan indikatornya. Evaluasi ini meliputi dua tahap yaitu evaluasi terhadap

convergent validity dan discriminant validity. Convergent validity dapat dievaluasi

dalam tiga tahap, yaitu indikator validitas, reliabilitas konstruk dan nilai average

variance extracted (AVE). Evaluasi discriminant validity dilakukan dalam dua

tahap, pertama dengan melihat nilai cross loadings dan kedua membanding antara

nilai kuadrat korelasi antara konstruk dengan nilai AVE atau korelasi antara

konstruk dengan akar AVE.

1. Evaluasi Convergent Validity

a) Indikator validitas

Indikator validitas dapat dilihat dari loading faktor. Menurut Yamin dan

Kurniawan (2011), nilai loading faktor diatas 0,70 dapat dikatakan ideal tetapi

nilai loading faktor 0,50 dan 0,60 masih dapat diterima. Dalam penelitian ini nilai

loading faktor yang digunakan adalah 0,60 sehingga nilai loading faktor yang

berada dibawah 0,60 dapat dikeluarkan dari model. Proses penghapusan indikator

dimulai dari nilai loading faktor yang paling kecil. Indikator yang memiliki nilai

loading faktor dibawah 0,60 dihapus dari model dan setelah itu dilakukan run

ulang kembali. Proses ini dilakukan sampai semua nilai indikator berada di atas

0,60. Dalam model keputusan brand switching, indikator yang mengalami proses

penghapusan berjumlah 9 indikator yaitu PPX1, PPX2, PPX5, PPX6, PPX7,

PPX8, VOPX20,VOPX23, VOPX24. Hasil model keputusan brand switching

pengguna Nokia setelah dilakukan proses penghapusan dapat dilihat pada Gambar

7 dibawah ini.

Gambar 7 Model brand switching pengguna Nokia

b) Reliabilitas konstruk

Konstruk dikatakan reliabel jika nilai composite reliability atau cronbach’s

alpha lebih besar dari 0,70. Nilai cronbach’s alpha semua konstruk dalam

penelitian ini memiliki nilai yang lebih besar dari 0,70, kecuali product problem

Page 35: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

26

(0,5905) dan brand switching (0,5468), tetapi meskipun demikian kedua konstruk

tersebut masih dapat dikatakan reliabel karena memiliki nilai composite reliability

yang lebih besar dari 0,70. Berdasarkan pendapat Yamin dan Kurniawan (2011)

cronbach’s alpha cendrung menaksir lebih rendah reliabel konstruk dibandingkan

composite reliability, sehingga kita lebih baik menggunakan nilai composite

reliability untuk melihat reliabilitas suatu konstruk penelitian. Nilai composite

reliability dan cronbach’s alpha dapat dilihat pada lampiran 4.

c) Nilai Average Variance Extracted (AVE)

Ukuran ketiga untuk convergent validity adalah nilai average variance

extracted (AVE). Konstruk memiliki validitas yang baik jika nilai AVE lebih

besar dari 0,50. Konstruk dalam penelitian ini telah memiliki nilai AVE yang

lebih besar dari 0,50 sehingga dapat dikatakan konstruk memiliki validitas yang

baik. Nilai AVE dapat dilihat pada lampiran 5.

2. Evaluasi discriminant validity

Diskriminan validitas dapat dievaluasi dari dua cara yaitu melihat nilai

cross loadings dan membandingkan akar AVE dengan korelasi antar konstruk.

a) Cross loadings

Kriteria dalam cross loadings adalah setiap indikator yang mengukur

konstruknya haruslah berkorelasi lebih tinggi dengan konstruknya dibandingkan

dengan konstruk lain. Pada tabel cross loadings model brand switching pengguna

Nokia kita dapat melihat bahwa setiap indikator dalam penelitian berkorelasi lebih

tinggi dengan konstruknya masing-masing dibandingkan dengan nilai indikator

dari blok konstruk lainnya. Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa

konstruk dalam penelitian ini memiliki discriminant validity yang baik. Nilai

cross loadings dapat dilihat pada lampiran 8.

b) Membandingkan akar AVE dengan korelasi antar konstruk

Pada tahap ini model dikatakan mempunyai discriminant validity yang

baik jika akar AVE untuk setiap konstruk lebih besar daripada korelasi antar

konstruk (laten variabel correlation) dalam model. Model pada penelitian ini juga

menunjukkan konstruk memiliki diskriminan validitas yang baik. Nilai akar AVE

dan nilai korelasi antar konstruk (laten variabel correlation) dapat dilihat pada

lampiran 6 dan 7.

Evaluasi Model Struktural (Inner Model)

Setelah semua persyaratan model pengukuran terpenuhi maka tahap

selanjutnya adalah melakukan evaluasi terhadap model struktural. Evaluasi

dilakukan dengan melihat signifikan hubungan antara konstruk yang dapat dilihat

melalui koefisien jalur (path coefficient) yang menggambarkan kekuatan

hubungan antar konstruk yang diteliti. Untuk melihat signifikan path coefficient

dapat dilihat dari nilai t Statistics yang dapat diperoleh dari proses bootstrapping.

Langkah selanjutnya dalam evaluasi model struktural adalah evaluasi nilai R2.

Penjelasan nilai R2 sama halnya dengan penjelasan nilai R2 dalam regresi linear

yaitu merupakan besarnya variability variabel endogen yang mampu dijelaskan

oleh variabel eksogen. kriteria batasan yang biasa digunakan untuk klasifikasi

nilai R2 terbagi dalam tiga klasifikasi yaitu R2 0,63 (subtansial), 0,33 (moderat)

dan 0,19 (lemah) (Chin dalam Yamin dan Kurniawan 2011).

Page 36: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

27

1. Signifikan hubungan jalur (Path coefficient)

Gambar 8 Hasil bootstrapping model brand switching pengguna Nokia

Tabel 13 Path coefficient (Mean, STDEV, T-Value) model brand switching

pengguna Nokia

Original

sample

(O)

Sample

Mean

(M)

Standard

Deviation

(STDEV)

Standard

Error

(STERR)

T Statistics

(IO/STERR)

Product Problem ─> Brand

switching

0,1505 0,1635 0,0961 0,0961 1,5663

Service Problem ─> Brand

switching

0,1909 0,1994 0,1466 0,1466 1,3026

Benefit/value other product

─> Brand switching

-0,0856 -0,0619 0,1469 0,1469 0,5823

Variety Seeking ─> Brand

switching

0,4178 0,3720 0,1391 0,1391 3,0044

Switching cost ─> Brand

switching

-0,0045 0,0082 0,1051 0,1051 0,0428

Berdasarkan tabel path coefficient model keputusan brand switching

pengguna Nokia di atas, dapat dilihat pengaruh dari masing-masing variabel laten

eksogen yaitu product problem, service problem, benefit/value other product,

variety seeking dan switching cost terhadap variabel laten endogen brand

switching. Hubungan masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pengaruh poduct problem terhadap brand switching

Dari Gambar 8 dapat kita lihat bahwa Product problem pada telepon

seluler merek Nokia digambarkan oleh tiga indikator yaitu PPX3 (Aplikasi tidak

berfungsi dengan baik), PPX4 (Kejernihan suara yang kurang bagus), dan PPX9

(Varian produk yang sedikit). Dilihat dari nilai loading indikator product problem

yang paling besar adalah indikator PPX4 (Kejernihan suara yang kurang bagus)

dengan nilai 4,029. Ini berarti bahwa kualitas speaker yang dimiliki telepon

seluler merek Nokia dianggap kurang bagus oleh konsumen. Hal ini bertolak

belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Situmorang (2012) yang

menyatakan bahwa telepon seluler merek Nokia memiliki kejernihan suara yang

Page 37: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

28

bagus. Memang selama ini Nokia dipercaya sebagai telepon seluler yang memiliki

kualitas yang bagus, suara yang jernih dan memiliki produk yang bervariasi

dengan fitur yang beragam dan menarik, pilihan produk yang beragam mulai dari

kelas low-end sampai high-end dengan tingkat harga yang sesuai dengan kelasnya

masing-masing, pemakaian yang user-friendly, dan selalu menghadirkan inovasi-

inovasi berteknologi tinggi yang menarik minat konsumen. Tetapi beberapa tahun

belakangan ini konsumen merasa bahwa produk telepon seluler merek Nokia tidak

dapat memberikan kinerja yang maksimal, kurang inovatif dan mulai kurang

memiliki varian produk. Selain itu mereka juga menganggap bahwa Nokia sudah

tidak mampu lagi mengeluarkan inovasi-inovasi yang menarik dan selalu

ketinggalan dibandingkan dengan merek lain seperti Samsung yang sering

meluncurkan berbagai varian produk yang dilengkapi dengan fitur-fitur baru yang

dapat menarik minat konsumen.

Berdasarkan tabel path coefficients model brand switching pada pengguna

Nokia, variabel product problem memiliki nilai t statistic sebesar 1,5663 < 2,0,

menunjukkan bahwa product problem tidak berpengaruh signifikan terhadap

brand switching. Sehingga dapat dikatakan bahwa product problem bukan

merupakan faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk berpindah dari

telepon seluler merek Nokia ke telepon seluler merek lain. Meskipun konsumen

merasakan adanya kekecewaan terhadap kejernihan suara (speaker) yang dimiliki

Nokia tetapi hal tersebut tidak membuat mereka langsung memutuskan untuk

berhenti menggunakan merek tersebut. Dapat dikatakan bahwa terdapat faktor lain

yang paling utama diluar product problem yang menjadi pertimbangan konsumen

untuk melakukan brand switching.

Pengaruh service problem terhadap brand switching

Berdasarkan Gambar 8 dapat dilihat bahwa service problem digambarkan

oleh enam indikator yang merupakan ukuran dimensi kualitas pelayanan yaitu,

SPX10 (Prosedur pelayanan yang rumit), SPX11 (Ketidakandalan petugas dalam

melakukan pelayanan), SPX12 (Petugas tidak tanggap dan lambat dalam

memberikan pelayanan), SPX13 (Petugas pelayanan tidak ramah dan tidak dapat

dipercaya), SPX14 (ketidakpedulian karyawan terhadap masalah pelanggan),

SPX15 (Penampilan petugas, fisik dan fasilitas kantor kurang menarik). Dari

keenam indikator tersebut yang paling besar menggambarkan bahwa terdapatnya

service problem adalah indikator SPX12 (petugas tidak tanggap dan lambat dalam

memberikan pelayanan) dengan nilai loading sebesar 2,836. Hal ini menunjukkan

bahwa semakin buruk kualitas pelayanan yang diberikan suatu pusat pelayanan

seperti petugas pelayanan yang tidak tanggap dan lambat dalam memberikan

pelayanan maka semakin tinggi pula sevice problem yang dirasakan konsumen,

yang akan menyebabkan kekecewaan konsumen terhadap produk semakin

bertambah. Dapat dikatakan bahwa ketanggapan dan kecepatan dari para petugas

pelayanan Nokia dalam menyelesaikan permasalahan yang dimiliki konsumen

merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas pelayanan. Sehingga

dengan hal tersebut Nokia diharapkan mampu memperbaiki kualitas pelayanan

terkait ketanggapan dankecepatan dari para petugas pelayanan yang dimilikinya.

Berdasarkan tabel path coefficients model brand switching pengguna

Nokia, variabel service problem memiliki nilai t statistic sebesar 1,3026 < 2,0,

menunjukkan bahwa sevice problem tidak berpengaruh signifikan terhadap

keputusan brand switching. Sehingga dapat dikatakan bahwa service problem

Page 38: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

29

bukan merupakan faktor penyebab kenapa mahasiswa melakukan perpindahan

merek dari telepon seluler merek Nokia ke telepon seluler merek lain. Sama

seperti product problem, service Problem juga bukan merupakan faktor utama

yang menjadi pertimbangan konsumen untuk melakukan brand switching,

meskipun mereka pernah merasakan kekecewaan terhadap pelayanan yang

diberikan service center Nokia.

Pengaruh benefit/value other product (manfaat/nilai produk lain) terhadap

brand switching

Pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa variabel benefit/value other product

(manfaat/nilai produk lain) digambarkan oleh enam indikator yang terdiri dari

VOPX16 (Kualitas produk yang lebih bagus), VOPX17 (Desain produk yang

lebih menarik), VOPX18 (Fitur dan aplikasi produk yang lebih menarik),

VOPX19 (kesesuaian harga dengan kualitas produk), VOPX21 (iklan yang lebih

menarik), dan VOPX22 (kuantitas penanyangan iklan yang lebih sering). Dari

keenam indikator tersebut yang paling besar menggambarkan benefit/value other

product (manfaat/nilai produk lain) adalah indikator VOPX16 (kualitas produk

yang lebih bagus) dengan nilai loading sebesar 2,729. Hal ini berarti bahwa

terdapat produk telepon seluler merek lain yang memiliki kualitas yang lebih

bagus dibandingkan telepon seluler merek Nokia. Untuk keperluan koneksi

internet Nokia memang memiliki kekurangan dibandingkan dengan telepon

seluler merek lain. telepon seluler merek lain yang memiliki keunggulan koneksi

internet yaitu blackberry. Blackberry memiliki keunggulan dapat membantu

penggunanya untuk berkirim e-mail dengan menggunakan fitur push e-mail,

berkomunikasi dengan sahabat dan keluarga menggunakan Yahoo Messenger,

Google Talk dan Blackberry Messenger (BBM) lebih cepat dibandingkan

menggunakan telepon seluler merek lain karena memiliki jaringan khusus yang

disebut Blackberry Internet Service (BIS). Sehingga dengan adanya keunggulan

tersebut dapat memberikan kemudahan bagi konsumen dalam menjalankan

aktivitasnya sehari-hari.

Berdasarkan tabel path coefficients model brand switching pengguna

Nokia, variabel benefit/value other product memiliki nilai t statistic sebesar

0,5828 < 2,0, menunjukkan bahwa benefit/value other product tidak berpengaruh

signifikan terhadap keputusan brand switching. Sehingga dapat dikatakan bahwa

Benefit/value other product bukan merupakan faktor yang mempengaruhi

konsumen melakukan perpindahan merek dari telepon seluler merek Nokia ke

telepon seluler merek lain. Tetapi meskipun demikian konsumen setuju bahwa

terdapat produk yang memiliki manfaat/nilai lebih dibandingkan dengan Nokia

terkait kualitas, desain produk yang lebih menarik, fitur dan aplikasi yang lebih

menarik, produk berkualits dengan harga terjangkau, iklan yang lebih menarik dan

lebih sering dilihat oleh konsumen.

Pengaruh variety seeking (perilaku mencari variasi) terhadap brand switching

Pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa variabel variety seeking digambarkan

oleh tiga indikator yang terdiri dari VSX25 (Adanya rasa bosan), VSX26 (Adanya

rasa penasaran), dan VSX27 (Keinginan untuk mencoba sesuatu yang baru). Dari

ketiga indikator tersebut yang paling besar menggambarkan variety seeking adalah

indikator VSX26 (Adanya rasa penasaran) dengan nilai loading sebesar 3,154. Hal

Page 39: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

30

ini menunjukkan bahwa semakin besar rasa penasaran seseorang terhadap suatu

merek atau produk maka semakin besar pula perilaku mencari variasi.

Berdasarkan tabel path coefficients model keputusan brand switching pada

mahasiswa, variabel variety seeking memiliki nilai t statistic 3,0044 > 2,0,

menunjukkan bahwa variety seeking berpengaruh signifikan terhadap brand

switching. Berdasarkan hal di atas dapat dikatakan bahwa variety seeking

merupakan faktor yang menyebabkan konsumen melakukan perpindahan dari

telepon seluler merek Nokia ke telepon seluler merek lain. Hal ini disebabkan

karena karakteristik yang dimiliki mahasiswa, dimana mahasiswa lebih cenderung

memiliki rasa ingin tau (penasaran) yang tinggi dan suka mencoba sesuatu yang

baru. Sesuai dengan yang dijelaskan sebelumnya bahwa salah satu faktor

penyebab konsumen melakukan variety seeking adalah karena timbulnya rasa

penasaran dan ingin tau terhadap merek lain. Apalagi Mahasiswa juga berada

pada lingkungan yang mendukung mereka untuk mendapatkan berbagai

informasi terkini mengenai gadget terbaru. Sehingga dengan informasi yang ada

dan semakin banyaknya telepon seluler yang bermunculan membuat mereka

gemar untuk berganti telepon seluler.

Pengaruh switching cost (biaya perpindahan) terhadap brand switching

Pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa variabel switching cost digambarkan

oleh tiga indikator yang terdiri dari SCX28 (Biaya modal yang tinggi), SCX29

(Biaya pencarian yang tinggi), dan SCX30 (Kehilangan potongan harga). Dari

ketiga indikator tersebut yang paling besar menggambarkan switching cost adalah

indikator SCX30 (kehilangan potongan harga) dengan nilai loading sebesar 2,054.

Hal ini berarti bahwa semakin besar kehilangan potongan harga yang akan dialami

konsumen akibat berpindah kepada produk merek lain berarti semakin besar pula

switching cost yang dirasakan konsumen begitu juga sebaliknya. Pemberian bonus

atau potongan harga pada pelanggan setia merupakan salah satu cara dari strategi

switching cost. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa switching cost

merupakan strategi yang untuk mempertahankan pelanggan. Sehingga dengan

demikian untuk mempertahankan pelanggannya perusahaan harus berusaha

memberikan switching cost yang tinggi. Apabila switching cost yang dirasakan

tinggi maka konsumen akan cenderung setia pada merek yang dipakainya, tetapi

apabila switching cost rendah maka pelanggan akan mudah beralih kepada produk

merek lain atau tidak akan loyal pada merek lama.

Berdasarkan tabel path coefficients model keputusan brand switching pada

mahasiswa, variabel switching cost memiliki nilai t statistic 0,0428 < 2,0,

menunjukkan bahwa switching cost tidak berpengaruh signifikan terhadap brand

switching. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa switching cost bukan

merupakan faktor penyebab kenapa mahasiswa melakukan perpindahan merek

dari telepon seluler merek Nokia ke telepon seluler merek lain. Meskipun mereka

menyatakan keinginan untuk berpindah tetapi mereka masih mempertimbangkan

resiko yang harus mereka terima apabila pindah kepada merek lain. Seperti

tingginya biaya yang harus dia keluarkan dan kehilangan berbagai keuntungan

yang selama ini diperolehnya apabila mereka berpindah kepada produk merek

lain. Seharusnya Switching cost menjadi faktor penyebab konsumen melakukan

perpindahan merek, mengingat pada saat ini konsumen dapat dengan mudah

memperoleh telepon seluler yang mereka inginkan dengan harga bervariasi atau

dikatakan lebih murah. Variabel ini menjadi tidak berpengaruh mungkin

Page 40: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

31

disebabkan karena terdapatnya berbagai penawarkan menarik seperti memberikan

potongan harga dan peningkatan layanan yang dilakukan Nokia yang

menyebabkan pelanggan enggan untuk berpindah kepada produsen merek lain.

2. Nilai R2

menunjukkan seberapa besar variability variabel endogen yang mampu

dijelaskan oleh variabel eksogen. nilai variability variabel endogen brand

switching dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini.

Tabel 14 Nilai 𝐑𝟐

Dari Tabel 14 di atas dapat kita lihat bahwa konstruk brand switching

memiliki nilai R2 sebesar 0,2361. Ini menunjukkan bahwa variabel konstruk

Product Problem, Service Problem, Benefit/value other Product, Variety Seeking

dan Switching cost secara simultan hanya mampu menjelaskan variabel konstruk

brand switching sebesar 23,61%, sedangkan sisanya sebesar 76,39% dijelaskan

oleh variabel lain diluar penelitian ini. Berdasarkan klasifikasi nilai R2 yang

dikemukakan chin dalam Yamin dan Kurniawan (2011) Model brand switching

pengguna Nokia tergolong kepada nilai R2 yang rendah.

Implikasi Manajerial

Hasil penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

brand switching pada telepon seluler merek Nokia pada mahasiswa S1 reguler

IPB secara keseluruhan dapat digambarkan dalam bentuk tabel berikut ini.

Tabel 15 Rekapitulasi hasil pembahasan analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi brand switching pada telepon seluler merek Nokia

Hasil pengolahan Kriteria/variabel keterangan

Karakteristik

responden

Jenis kelamin Perempuan

Usia 17-27 tahun

Uang saku perbulan < Rp. 1.000.000

Merek pindah Blackberry

Analisis deskriptif

persepsi

mahasiswa

terhadap Nokia

Variety seeking Saya tertarik untuk mencoba

telepon seluler merek lain yang

belum pernah saya coba

Analisis SEM

SmartPLS

Variety seeking Saya melakukan perpindahan merek

ke telepon seluler merek lain karena

adanya rasa penasaran terhadap

telepon seluler merek lain yang

berbeda

Konstruk R square

Product Problem -

Service Problem -

Benefit/value other Product -

Variety Seeking -

Switching cost -

brand switching 0,2361

Page 41: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

32

Nokia hadir di Indonesia semenjak tahun 1984 dan pada pertengahan

tahun 1990-an Nokia berhasil menjadi telepon seluler merek ternama di dunia

termasuk di Indonesia. Selama 14 tahun Nokia terus menjadi market leader

telepon seluler. Tetapi pada tahun 2005 pangsa pasar Nokia di Indonesia terus

mengalami penurunan yang signifikan, penurunan ini terus berlanjut sampai

sekarang. Hal ini disebabkan karena masuknya berbagai produsen smartphone ke

pasar Indonesia yang berhasil menarik perhatian pengguna telepon seluler, salah

satu contohnya adalah blackberry yang menawarkan fitur-fitur menarik yang

berbeda dari telepon seluler merek lain yaitu tersedianya aplikasi Blackberry

Messenger (BBM).

Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil pembahasan analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi brand switching pada telepon seluler merek Nokia dilihat

bahwa karakteristik konsumen yang melakukan perpindahan merek dari telepon

seluler merek Nokia ke telepon seluler merek lain paling dominan terjadi pada

konsumen yang memiliki karakteristik berjenis kelamin perempuan dengan

tingkat pendapatan atau uang saku per bulan lebih kecil dari Rp. 1.000.000, dan

perpindahan merek yang paling dominan adalah blackberry. Berdasarkan tabel

analisis deskriptif terhadap persepsi mahasiswa terhadap variabel yang

mempengaruhi brand switching dapat dilihat bahwa variety seeking merupakan

faktor yang paling dominan mempengaruhi brand switching, dan indikator yang

paling dominan menggambarkan variety seeking adalah keinginan untuk mencoba

merek baru yang belum pernah mereka coba sebelumnya (VSX27). Hasil analisis

menggunakan smartPLS, variety seeking juga keluar sebagai satu-satunya faktor

yang memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan merek

telepon seluler merek Nokia, dan indikator yang paling dominan menggambarkan

variety seeking berdasarkan analisis smartPLS adalah karena adanya rasa

penasaran terhadap telepon seluler merek lain yang berbeda (VSX26). Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa perpindahan merek pada mahasiswa disebabkan

karena karakteristik yang mereka miliki yaitu memiliki rasa penasaran yang tinggi

sehingga mendorong mereka untuk mencoba sesuatu yang baru dan berbeda. Fitur

dan aplikasi yang berbeda yang berhubungan dengan media sosial dan hiburan

merupakan faktor utama yang membuat mahasiswa suka mencoba berbagai jenis

telepon seluler. Sehingga tidak heran bahwa konsumen lebih banyak berpindah

kepada telepon seluler merek Blackberry karena seperti yang diketahui blackberry

memiliki fitur dan aplikasi menarik yang tidak dimiki oleh telepon seluler merek

lain yaitu aplikasi Blackberry Messenger (BBM).

Berdasarkan uraian diatas maka PT. Nokia Corporation diharapkan dapat

melakukan strategi pemasaran seperti yang dilakukan telepon seluler merek

blackberry. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa blackberry berhasil

menarik perhatian konsumen karena menawarkan telepon seluler yang memiliki

nilai lebih yang tidak dimiliki oleh telepon seluler merek lain sehingga dengan

demikian Nokia juga diharapkan dapat menciptakan telepon seluler yang memiliki

nilai lebih dengan menambahkan fitur-fitur yang menarik yang belum dimiliki

telepon seluler merek lain terutama yang berhubungan dengan media sosial dan

hiburan kedalam telepon seluler yang akan mereka luncurkan. Selain dilengkapi

dengan fitur-fitur yang berbeda, telepon seluler tersebut juga diharapkan memiliki

desain yang menarik, memiliki aksesoris yang menarik dan juga tersedia dalam

berbagai pilihan warna menarik yang harus disesuaikan dengan karakteristik

Page 42: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

33

konsumen yang paling dominan yaitu pengguna telepon seluler perempuan yang

berusia 17-27 tahun. Telepon seluler tersebut juga diharapkan memiliki harga

yang ekonomis mengingat konsumen telepon seluler merek Nokia yang paling

dominan melakukan perpindahan merek adalah konsumen dengan pendapatan

atau uang saku perbulan lebih kecil dari Rp. 1.000.000. Hal lain yang tidak kalah

penting yang harus diperhatikan oleh Nokia adalah kegiatan promosi. Nokia

diharapkan dapat lebih aktif melakukan berbagai kegiatan promosi baik dengan

cara beriklan di televisi, media cetak, media sosial atau internet, papan iklan

(billboard) dan mengadakan berbagai event-event menarik lainnya. Sehingga

dengan adanya berbagai kegiatan promosi tersebut dapat memberikan informasi

dan mengingatkan kembali kepada konsumen terkait produk telepon seluler merek

Nokia sehingga diharapkan Nokia dapat mempertahankan pelanggannya dan tidak

berpindah kepada telepon seluler merek lain.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian variabel product problem pada telepon seluler

merek Nokia paling dominan digambarkan oleh indikator yang menyatakan

telepon seluler merek Nokia kurang inovatif dan memiliki kejernihan suara

yang kurang bagus.

2. Berdasarkan hasil penelitian variabel service problem pada telepon seluler

merek Nokia paling dominan digambarkan oleh indikator yang menyatakan

bahwa sikap petugas pelayanan Nokia yang kurang tanggap dan lambat dalam

memberikan pelayanan.

3. Berdasarkan hasil penelitian variabel benefit/value other product

(manfaat/nilai produk lain) paling dominan digambarkan oleh indikator yang

menyatakan bahwa fitur dan aplikasi yang dimiliki telepon seluler merek lain

lebih menarik dan memiliki kualitas produk yang lebih bagus dibandingkan

dengan Nokia.

4. Berdasarkan hasil penelitian variabel variety seeking paling dominan

digambarkan oleh indikator yang menyatakan bahwa keinginan untuk

mencoba sesuatu yang baru dan adanya rasa penasaran terhadap merek lain

yang berbeda.

5. Berdasarkan hasil penelitian variabel switching cost paling dominan

digambarkan oleh indikator yang menyatakan bahwa konsumen bersedia

mengeluarkan biaya yang lebih tinggi untuk mendapatkan telepon seluler yang

mereka inginkan dan bersedia untuk kehilangan potongan harga akibat

berpindah kepada telepon seluler merek lain.

6. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor yang

mempengaruhi brand switching pada mahasiswa dipengaruhi oleh variety

seeking yang timbul karena adanya rasa penasaran dan keinginan untuk

mencoba produk atau merek baru yang berbeda dengan nilai signifikan

sebesar 3,004 (t statistic > 2,0). Sedangkan empat variabel lainnya yaitu

product problem, service problem, benefit/value other product dan switching

Page 43: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

34

cost tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan perpindahan

merek telepon seluler merek Nokia pada mahasiswa.

Saran

1. Berdasarkan uraian di atas maka PT. Nokia Corporation diharapkan dapat

melakukan strategi pemasaran seperti yang dilakukan telepon seluler merek

blackberry. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa blackberry

berhasil menarik perhatian konsumen karena menawarkan telepon seluler

yang memiliki nilai lebih yang tidak dimiliki oleh telepon seluler merek lain

sehingga dengan demikian Nokia juga diharapkan dapat menciptakan telepon

seluler yang memiliki nilai lebih dengan menambahkan fitur-fitur yang

menarik yang belum dimiliki telepon seluler merek lain terutama yang

berhubungan dengan media sosial dan hiburan kedalam telepon seluler yang

akan mereka luncurkan. Selain dilengkapi dengan fitur-fitur yang berbeda,

telepon seluler tersebut juga diharapkan memiliki desain yang menarik,

memiliki aksesoris yang menarik dan juga tersedia dalam berbagai pilihan

warna menarik yang harus disesuaikan dengan karakteristik konsumen yang

paling dominan yaitu pengguna telepon seluler perempuan yang berusia 17-27

tahun. Telepon seluler tersebut juga diharapkan memiliki harga yang

ekonomis mengingat konsumen telepon seluler merek Nokia yang paling

dominan melakukan perpindahan merek adalah konsumen dengan pendapatan

atau uang saku per bulan lebih kecil dari Rp. 1.000.000. Hal lain yang tidak

kalah penting yang harus diperhatikan oleh Nokia adalah kegiatan promosi.

Nokia diharapkan dapat lebih aktif melakukan berbagai kegiatan promosi baik

dengan cara beriklan di televisi, media cetak, media sosial atau internet, papan

iklan (billboard) dan mengadakan berbagai event-event menarik lainnya.

Sehingga dengan adanya berbagai kegiatan promosi tersebut dapat

memberikan informasi dan mengingatkan kembali kepada konsumen terkait

produk telepon seluler merek Nokia sehingga diharapkan Nokia dapat

mempertahankan pelanggannya dan tidak berpindah kepada telepon seluler

merek lain.

2. Untuk penelitian selanjutnya mengenai analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi brand switching pada telepon seluler merek Nokia disarankan

dapat menggunakan jumlah responden penelitian yang lebih besar atau

penelitian dilakukan terhadap pengguna Nokia yang sudah bekerja. Penelitian

mengenai brand switching juga dapat dilakukan pada telepon seluler merek

lain.

Page 44: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

35

DAFTAR PUSTAKA

[IPB] Institut Pertanian Bogor. 2013. Jumlah Populasi Mahasiswa Strata 1

Institut Pertanian Bogor. Bogor (ID): IPB.

Aditya K. 2013. Nokia percuma punya smartphone hebat jika aplikasi hanya

sedikit [Internet]. [diunduh 2014 Januari 4]. Tersedia pada:

http://blogringan1.blogspot.com/2013/07/nokia-percuma-punya

smartphone-hebat.html.

Artanti Y, Marischawati D. 2012. Impact of Satisfaction and Switching Cost on

Loyality (Case Study: Customer of Simpati Provider in Surabaya). Jurnal

Ekonomi Bisnis. 17(1):61-75.

Buttle F. 2007. Customer Relationship Management (Manajemen Hubungan

Pelanggan) concepts and tools. Subiyanto A, penerjemah. Malang (ID):

Bayumedia Publishing.

Farida N. 2012. Pengaruh nilai pelanggan dan hambatan pindah terhadap loyalitas

pelanggan serta implikasi pada perpindahan merek (Studi pada mahasiswa

FSIP UNDIP Semarang pengguna kartu prabayar IM3 PT. Indosat Tbk).

Jurnal Administrasi Bisnis. 1(1):55-64.

Fisamawati. 2013 Maret. Brand in Dangerous Zone. Majalah Marketing. 13(3):

48-52.

Junaidi S, Dharmmesta BS. 2002. Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen,

Karakteristik Kategori Produk dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap

Keputusan perpindahan Merek. Jurnal Ekonomi dan Bisnin Indonesia.

17(1): 91-102.

Kotler P. 1997. Manajemen Pemasaran 9e. Analisis, Perencanaan, Implementasi

dan Kontrol. Jakarta (ID). Prenhallindo.

Kotler P, Keller KL. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi 13. Jilid 1. Jakarta

(ID): Penerbit Erlangga.

Lestari DV. 2011. Analisis Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Kebutuhan

Mencari Variasi, Keterlibatan Konsumen, Harga dan Daya Tarik Pesaing

Terhadap Perilaku Brand Switching [Sripsi]. Semarang (ID): Universitas

Diponegoro.

Nazir M. 2011. Metode penelitian. Bogor (ID): Penerbit Ghalia Indonesia.

Nokia masih raja ponsel di Indonesia [Internet]. 2013. [diunduh 2013 Juli 30].

Tersedia pada: http://www.harianjogja.com/baca/2013/02/05/nokia-masih-

raja-ponsel-di-indonesia-375559.

Nugraha F. 2011. Perkembangan pasar handphone di Indonesia dari tahun 2005

hingga 2010 [Internet]. [diunduh 2013 Juli 30]. Tersedia pada:

http://www.teknojurnal.com/2011/03/03/perkembangan-pasar-handphone-

di-indonesia-dari-tahun-2005-hingga-2010/.

Oktariko T. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Produk dan Persepsi Harga

Terhadap Keputusan Perpindahan Merek pada Konsumen Pembalut

Wanita Kotex di Semarang [Skripsi]. Semarang (ID): Universitas

Diponegoro.

Prihadi SD. 2013. Tiap 8 bulan orang indonesia ganti handphone [Internet].

[diunduh 2013 Juli 30]. Tersedia pada:

Page 45: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

36

http://inet.detik.com/read/2013/01/16/210830/2144324/1169/tiap-8-bulan-

orang-indonesia-ganti-smartphone.

Purnamawati SNE. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Perpindahan Merek pada Pelanggan Kartu Prabayar GSM [Tesis]. Bogor

(ID): Institut Pertanian Bogor.

Riska M. 2013. Tahun 2013 penjualan ponsel semakin semarak [Internet].

[diunduh 2013 Juli 30]. Tersedia pada:

http://industri.kontan.co.id/news/tahun2013-penjualan-ponsel-makin

semarak.

Saputra AB. 2012. Pengaruh Variabel Harga, Kondisi Ketidaknyamanan, daya

Tarik Pesaing dan Masalah Etika Terhadap Perpindahan Merek (Brand

Switching) Minyak Goreng [Tesis]. Yogyakarta (ID): Universitas

Pembanguna Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Simamora B. 2008. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta (ID): Penerbit

Gramedia Pustaka Utama.

Situmorang SR. 2012. Analisis Bauran Produk Terkait Kecendrungan Peralihan

Merek Handphone Nokia (Dalam Ruang Lingkup Persepsi Mahasiswa S1

IPB) [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Sumarwan U. 2011. Perilaku Konsumen. Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Bogor (ID): Penerbit Ghalia Indonesia.

Susanto AB, Wijanarko H. 2004. Power Branding. Jakarta (ID): Quantum Bisnis

dan Manajemen.

Tjiptono F. 2008. Service Management. Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta

(ID): Penerbit ANDI.

Tjiptono F, Chandra G. 2007. Service, Quality and Satisfaction. Edisi 2.

Yogyakarta (ID): Penerbit ANDI.

Umar H. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta (ID):

Raja Grafindo Persada.

Wardani HP. 2010. Analisis Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Kebutuhan

Mencari Variasi Produk, Harga Produk dan Iklan Produk Pesaing

Terhadap Keputusan Perpindahan Merek dari Sabun Pembersih Wajah

Biore [Skripsi]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro.

Wulan, Alimuddin. 2004. Manajemen Pemasaran dan Jasa. Bandung (ID)

Penerbit ALFABETA.

Yamin S, Kurniawan H. 2011. Generasi Baru Mengelolah Data Penelitian

dengan Partial Least Square Path Modeling. Aplikasi dengan Software

XLSTAT, SmartPLS, dan Visual PLS. Jakarta (ID): Penerbit Salemba

Infotek.

Page 46: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

37

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner penelitian

KUESIONER PENELITIAN

“ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

BRAND SWITCHING (Studi Kasus pada Mantan Pengguna

Telepon Seluler Merek Nokia di Kota Bogor)

Responden yang terhormat,

Saya, Dian Melfa Susanti (H24114033), Mahasiswa Program Sarjana

Alih Jenis Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor, bermaksud melakukan penelitian mengenai “Analisis Faktor-Faktor

yang Mempengaruhi Brand Switching pada Telepon Seluler Merek Nokia”.

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE).

Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk berpartisipasi dalam

mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar agar informasi yang saya

sajikan dapat dipertanggungjawabkan dan tercapai hasil yang diinginkan.

Semua informasi yang diterima sebagai hasil pengisian kuesioner ini bersifat

rahasia dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis semata. Atas

bantuan dan waktu Bapak/Ibu/Saudara/I dalam pengisian kuesioner ini, saya

ucapkan banyak Terima kasih.

No Responden : Tanggal :

Petunjuk pengisian : Berilah tanda silang (X) pada jawaban pilihan anda

A. SCREENING RESPONDEN

1. Apakah usia anda saat ini 17 tahun atau lebih?

a. Ya (lanjutkan)

b. Tidak (Stop. Terima kasih atas pertisipasi Anda)

2. Apakah anda pernah menggunakan telepon seluler merek Nokia?

a. Ya (lanjutkan)

b. Tidak (Stop. Terima kasih atas pertisipasi Anda)

3. Setelah menggunakan telepon seluler merek Nokia, apakah anda pernah

melakukan pergantian kepada telepon seluler merek lain?

a. Ya (lanjutkan)

b. Tidak (Stop. Terima kasih atas pertisipasi Anda)

Page 47: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

38

Lanjutan Lampiran 1

B. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :

2. Alamat :

3. Nomor HP :

4. Jenis kelamin 1. Laki – laki 2. Perempuan

5. Usia :

6. Uang saku perbulan :

a. < Rp.1.000.000 b. Rp.1.000.000 – Rp.2.000.000 c. Rp.2.000.001 – Rp.3.000.000

C. PEMAKAIAN TELEPON SELULER 1. Apa tipe telepon seluler merek Nokia yang anda pakai sebelumnya?

…………………………………………………………………………………

2. Apa merek telepon seluler yang anda pakai setelah pindah dari telepon seluler merek

Nokia tersebut?

……………………………………………………………………………………

Petunjuk pengisian :

Berikan penilaian anda terhadap pernyataan-pernyataan berikut dengan

memberikan tanda silang (X) dalam kolom yang telah disediakan sesuai dengan

penilaian anda. Adapun ketentuannya adalah sebagai berikut : STS=Sangat tidak

setuju; TS=Tidak Setuju; N=Netral; S=Setuju; SS=Sangat setuju

PRODUCT PROBLEM

No PERNYATAAN JAWABAN

STS TS N S SS

1 Sistem operasi telepon seluler merek Nokia

kurang canggih atau tidak memiliki keunggulan

2 Fitur multimedia yang dimiliki telepon seluler

merek Nokia tidak menarik

3 Aplikasi yang terdapat pada telepon seluler

merek Nokia sering tidak berfungsi dengan baik

4 Telepon seluler merek Nokia tidak memiliki

kejernihan suara yang bagus

5 Keypad telepon seluler merek Nokia tidak

bagus karena cepat mengalami kerusakan

6 Spare part telepon seluler merek Nokia susah

untuk didapatkan sehingga susah untuk

dilakukan perbaikan

7 Telepon seluler merek Nokia tidak memiliki

desain yang menarik sehingga menyulitkan

dalam penggunaannya

8 Produk telepon seluler merek Nokia kurang

inovatif

9 Telepon seluler merek Nokia kurang memiliki

varian produk (model)

Page 48: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

39

Lanjutan Lampiran 1

SERVICE PROBLEM (PELAYANAN PURNA JUAL)

No PERNYATAAN JAWABAN

STS TS N S SS

10 Pelayanan di pusat layanan Nokia memiliki

prosedur yang rumit

11 Petugas pelayanan Nokia tidak memiliki

pengetahuan sehingga kurang mampu/tidak

handal dalam melakukan pekerjaannya

(Reliability)

12 Petugas pelayanan Nokia kurang tanggap dan

lambat dalam memberikan pelayanan

(responsiveness)

13 Petugas Pelayanan Nokia tidak ramah dan tidak

dapat dipercaya (Assurance)

14 Petugas Pelayanan Nokia Kurang Peduli

terhadap masalah yang dimiliki pelanggan

(Emphaty)

15 Petugas pelayanan otlet/gerai telepon seluler

merek Nokia tidak memiliki penampilan yang

baik (Tangible)

BENEFIT/VALUE OTHER PRODUCT

No PERNYATAAN JAWABAN

STS TS N S SS

16 Produk telepon seluler yang ditawarkan merek

lain memiliki kualitas yang lebih bagus

dibandingkan dengan telepon seluler merek

Nokia

17 Desain produk telepon seluler merek lain lebih

menarik daripada telepon seluler merek Nokia

18 Fitur dan aplikasi yang dimiliki telepon seluler

merek lain lebih menarik dibandingkan telepon

seluler merek Nokia

19 Harga telepon seluler merek lain lebih sesuai

dengan kualitasnya dibandingkan dengan

kesesuaian harga dan kualitas telepon seluler

merek Nokia

20 Harga telepon seluler merek lain lebih stabil

daripada harga telepon seluler merek Nokia

21 Iklan telepon seluler merek lain lebih menarik

daripada iklan telepon seluler merek Nokia

22 Iklan telepon seluler merek lain lebih sering

anda lihat daripada iklan telepon seluler merek

Nokia

Page 49: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

40

Lanjutan Lampiran 1

BENEFIT/VALUE OTHER PRODUCT (lanjutan)

No PERNYATAAN JAWABAN

STS TS N S SS

23 Lokasi outlet/gerai telepon seluler merek lain

lebih strategis dibandingkan outlet/gerai telepon

seluler merek Nokia

24 Saya lebih mudah mencari/mendapatkan

produk telepon seluler merek yang lain

dibandingkan produk telepon seluler merek

Nokia

VARIETY SEEKING

No PERNYATAAN JAWABAN

STS TS N S SS

25 Saya pindah ke telepon seluler merek lain

karena merasa bosan menggunakan telepon

seluler merek Nokia

26 Saya pindah ke telepon seluler merek lain

karena adanya rasa penasaran terhadap telepon

seluler merek lain yang berbeda

27 Saya tertarik untuk mencoba telepon seluler

merek lain yang belum pernah saya coba

SWITCHING COST

No PERNYATAAN JAWABAN

STS TS N S SS

28 Saya bersedia membeli telepon seluler merek

lain yang lebih mahal dari telepon seluler

merek sebelumnya

29 Saya bersedia untuk mengeluarkan biaya yang

lebih tinggi untuk mencari telepon seluler yang

saya inginkan

30 Saya bersedia kehilangan potongan harga

akibat berpindah ke telepon seluler merek lain

BRAND SWITCHING

No PERNYATAAN JAWABAN

STS TS N S SS

31 Saya memiliki keinginan untuk berganti ke

telepon seluler merek lain

32 Saya tidak bersedia menggunakan telepon

seluler yang saat ini saya gunakan

33 Saya ingin secepatnya mengganti merek

telepon seluler yang saya gunakan saat ini

Terima Kasih….

Page 50: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

41

Lampiran 2 Hasil uji reliabilitas data

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.926 33

Lampiran 3 Hasil uji validitas kuesioner

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

VAR00001 99.8333 243.592 .622 .923

VAR00002 99.9000 243.679 .553 .923

VAR00003 100.2333 249.426 .431 .925

VAR00004 100.1000 251.541 .375 .926

VAR00005 99.9000 248.921 .397 .925

VAR00006 100.6667 248.920 .433 .925

VAR00007 99.9333 247.857 .427 .925

VAR00008 99.7000 243.252 .627 .923

VAR00009 99.7667 242.323 .546 .924

VAR00010 100.1000 251.266 .386 .925

VAR00011 100.0333 249.206 .505 .924

VAR00012 99.8000 247.131 .558 .924

VAR00013 100.0000 250.690 .447 .925

VAR00014 99.9000 249.748 .480 .924

VAR00015 100.0000 250.138 .506 .924

VAR00016 98.9667 246.861 .622 .923

VAR00017 98.7667 244.254 .621 .923

VAR00018 98.7333 243.168 .716 .922

VAR00019 99.2333 240.116 .664 .922

VAR00020 99.5333 246.395 .469 .925

VAR00021 99.0667 244.202 .715 .922

VAR00022 98.8000 253.338 .422 .925

VAR00023 99.6000 247.903 .473 .924

VAR00024 99.5000 249.569 .375 .926

VAR00025 99.0333 235.275 .675 .922

VAR00026 98.9333 245.030 .502 .924

VAR00027 98.8667 248.533 .415 .925

Page 51: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

42

Lanjutan Lampiran 3

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

VAR00028 99.5333 247.085 .465 .925

VAR00029 99.3333 240.644 .652 .922

VAR00030 99.5000 247.155 .556 .924

VAR00031 99.2333 249.840 .377 .926

VAR00032 100.1667 251.799 .362 .926

VAR00033 99.7333 245.857 .430 .925

Lampiran 4 Nilai composite reliability dan cronbach’s alpha

Konstruk Composite Reliability Cronbach’s alpha

Product Problem 0.7762 0.5905

Service Problem 0.8828 0.8624

Benefit/value other product 0.8869 0.8527

Variety Seeking 0.8358 0.7044

Switching cost 0.8972 0.8288

Brand Switching 0.7626 0.5468

Lampiran 5 Nilai Average Variance Extracted (AVE)

Konstruk Nilai AVE

Product Problem (PP) 0.5395

Service Problem (SP) 0.5587

Benefit/value other product (VOP) 0.5672

Variety Seeking (VS) 0.6306

Switching cost (SC) 0.7450

Brand Switching (BS) 0.5194

Lampiran 6 Nilai akar AVE

Konstruk Nilai akar AVE

Product Problem (PP) 0.7345

Service Problem (SP) 0.7475

Benefit/value other product (VOP) 0.7531

Variety Seeking (VS) 0.7941

Switching cost (SC) 0.8631

Brand Switching (BS) 0.7207

Lampiran 7 Nilai laten variable correlation (korelasi antar konstruk)

PP SP BVOP VS SC BS

PP 1

SP 0.2664 1

VOP 0.3249 0.2646 1

VS 0.2242 -0.0220 0.3630 1

SC 0.1920 0.0046 0.4486 0.5419 1

BS 0.2623 0.1991 0.1635 0.4138 0.2133 1

Page 52: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

43

Lampiran 8 Nilai cross loadings

Indikator Product

Problem

Service

Problem

Benefit/Value

other Product

Variety

Seeking

Switching

Cost

Brand

Switching

PPX3 0.8224 0.1374 0.1782 0.1685 0.1621 0.2524

PPX4 0.7479 0.1883 0.2321 0.2431 0.1668 0.1757

PPX9 0.6186 0.3550 0.3850 0.0689 0.0798 0.1324

SPX10 0.1096 0.6398 0.1897 -0.0586 0.0400 0.0869

SPX11 0.1739 0.7350 0.1957 -0.0519 -0.0451 0,0949

SPX12 0.2087 0.7595 0.2405 -0.0487 0.0885 0.1049

SPX13 0.1852 0.8391 0.1807 -0.0785 -0.0657 0.1330

SPX14 0.2244 0.6858 0.1603 -0.0268 0.0404 0.0216

SPX15 0.2597 0.8070 0.2132 0.0595 0.0074 0.2439

VOPX16 0.2056 0.1117 0.7780 0.3315 0.2528 0.1063

VOPX17 0.2822 0.1884 0.7098 0.2085 0.3432 0.0661

VOPX18 0.3422 0.1758 0.8214 0.3451 0.4463 0.1092

VOPX19

VOPX21

VOPX22

0.2743

0.2232

0.1711

0.2619

0.1809

0.0069

0.7452

0.7105

0.7476

0.3196

0.2666

0.1748

0.4588

0.2689

0.2262

0.1585

0.0474

0.1582

VSX25 0.2865 -0.0174 0.4498 0.7110 0.5342 0.2870

VSX26

VSX27

0.1847

0.0845

-0.0508

0.0148

0.2167

0.2282

0.8627

0.8012

0.4389

0.3405

0.3420

0.3520

SCX28 0.0898 -0.1038 0.4051 0.4752 0.8746 0.1790

SCX29 0.3527 0.0885 0.4713 0.4500 0.7898 0.1486

SCX30 0.1030 0.0352 0.3216 0.4822 0.9199 0.2160

BSY1 0.1405 0.0896 0.1975 0.4105 0.2955 0.6853

BSY2

BSY3

0.1000

0.3065

0.1016

0.2284

-0.0853

0.1649

0.1774

0.2636

-0.0511

0.1384

0.6531

0.8136

Page 53: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BRAND SWITCHING ... · switching from Nokia’s celluler phone to celluler phone another brand. So it necessary to an analysis of the factors

44

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kototinggi pada tanggal 12 April 1989. Penulis

merupakan anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Emsanurdin

dan Ibu Melfanida. Tahun 2007 Penulis lulus dari SMA Negeri 1 kecamatan

Guguak dan pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk Institut Pertanian

Bogor (IPB) melalui jalur undangan seleksi masuk IPB (USMI) dan diterima

pada jurusan Perencanaan dan Pengendalian Produksi Manufaktur/jasa, Direktorat

Program Diploma, Instritut Pertanian Bogor dan lulus pada tahun 2010.Tahun

2011 penulis melanjutkan studi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

(PSAJM), Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Bulan

Mei-Juni 2013 penulis melaksanakan penelitian skripsi bidang pemasaran dengan

Judul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Brand Switching Pada Telepon

Seluler Merek Nokia.