BAB I penelitian hiperkes
-
Upload
mirza-sanjaya -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
description
Transcript of BAB I penelitian hiperkes
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kemajuan di sektor industri pada saat ini harus diimbangi dengan
pengembangan sumber daya manusia yang memadai yaitu tenaga kerja yang
produktif, sehat, terampil, profesional. Menyadari kesehatan, keselamatan kerja
dan kehidupan yang layak bagi setiap pekerja merupakan kunci utama
pembangunan sosial ekonomi tiap negara, maka kesehatan kerja merupakan
strategi yang penting bukan hanya memastikan kesehatan bagi pekerja, tapi juga
akan memberikan kontribusi nilai positif bagi ekonomi nasional dengan
meningkatnya produktifitas, kualitas produk, motivasi, dan kepuasan kerja yang
pada akhirnya memberikan kontribusi bagi kualitas kehidupan pekerja dan
lingkungannya secara menyeluruh.
Menurut data statistik pada tahun 2006 jumlah kerugian akibat lemahnya
pelaksanaan K3 mencapai 750 miliar tiap tahunnya (Haryono 2006) dan dari data
Jamsostek setidaknya terjadi 300.000 kecelakaan kerja tiap tahunnya.
Berdasarkan hal tersebut upaya kesehatan dan keselamatan kerja perlu
dilaksanakan secara konsisten disemua tempat kerja untuk mencegah penyakit dan
kecelakaan akibat kerja. Upaya kesehatan kerja harus dilaksanakan secara
berkesinambungan dan terpadu dengan melibatkan pemerintah, masyarakat
pekerja, pengusaha dan pihak terkait.
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesatnya, sehingga peralatan sudah
menjadi kebutuhan pokok pada berbagai lapangan kerja. Agar terus dapat
1
2
mengikuti era globalisasi industri harus terus melakukan perkembangan agar terus
dapat bertahan. Kemajuan perkembangan industri ini memberikan dampak berupa
tersedianya banyak lapangan pekerjaan, namun juga memberikan dampak buruk
terhadap kesehatan dan keselamatan pekerja. Kegiatan industri dalam proses
produksinya hampir selalu disertai faktor yang mengandung resiko bahaya dengan
terjadinya kecelakaan maupun penyakit akibat kerja yang beranekaragam.
Hal ini tidak akan terjadi jika dapat diantisipasi berbagai risiko yang
mempengaruhi kehidupan para pekerja. agar risiko tersebut adalah kemungkinan
terjadinya penyakit akibat kerja, penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan
dan kecelakaan akibat kerja yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian ini
harus diantisipasi oleh semua pihak dengan pendekatan yang dikenal dengan
pendekatan ergonomi.
ILO menyatakan ergonomik sebagai ilmu terapan biologi manusia dan
hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkunagan kerjanya, agar
mendapatkan kepuasan kerja yang maksimal selain meningkatkan
produktivitasnya.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomik adalah penyesuaian tugas
pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia yaitu untuk menurunkan stress yang
akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja
dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan
kelembapan bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia.