BAB I PENDAHULUAN - stis.ac.idstis.ac.id/uploads/sakip/LAKIP STIS 2015.pdf · Berikut keterangan...

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Tata kepemerintahan yang baik merupakan suatu konsepsi tentang penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, efektif, efisien dan akuntabel. Upaya untuk mewujudkan suatu tata kepemerintahan yang baik hanya dapat dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran ketiga pilar, yaitu pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Upaya tersebut telah dituangkan dalam peraturan perundang-undangan, antara lain : TAP MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas KKN, UU Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN, Inpres Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Inpres Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, dan Keppres Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Perpres Nomor 64 Tahun 2005. Dalam rangka terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya, setiap instansi pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), dengan tujuan untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Sistem AKIP merupakan suatu instrumen untuk menciptakan transparansi instansi pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan nasional, serta terpeliharanya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Sistem AKIP meliputi Rencana Strategis, Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, Pengukuran Kinerja dan Laporan Pertanggungjawaban Kinerja. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Tahun 2015 adalah perwujudan kewajiban Sekolah Tinggi Ilmu Statistik untuk mempertanggungjawabkan

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - stis.ac.idstis.ac.id/uploads/sakip/LAKIP STIS 2015.pdf · Berikut keterangan...

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Tata kepemerintahan yang baik merupakan suatu konsepsi tentang

penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, efektif, efisien dan akuntabel.

Upaya untuk mewujudkan suatu tata kepemerintahan yang baik hanya

dapat dilakukan apabila terjadi keseimbangan peran ketiga pilar, yaitu

pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Upaya tersebut telah

dituangkan dalam peraturan perundang-undangan, antara lain : TAP

MPR Nomor XI Tahun 1998 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih

dan Bebas KKN, UU Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas dari KKN, Inpres Nomor 7 Tahun 1999

Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Inpres Nomor 5

Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, dan Keppres

Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,

Susunan Organisasi, dan Tata kerja Lembaga Pemerintah Non

Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan

Perpres Nomor 64 Tahun 2005.

Dalam rangka terciptanya pemerintahan yang baik dan terpercaya,

setiap instansi pemerintah diwajibkan mengimplementasikan Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP), dengan tujuan

untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

Sistem AKIP merupakan suatu instrumen untuk menciptakan

transparansi instansi pemerintah dan partisipasi masyarakat dalam

pembangunan nasional, serta terpeliharanya kepercayaan masyarakat

kepada pemerintah. Sistem AKIP meliputi Rencana Strategis, Rencana

Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, Pengukuran Kinerja dan Laporan

Pertanggungjawaban Kinerja.

Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(LAKIP) Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Tahun 2015 adalah perwujudan

kewajiban Sekolah Tinggi Ilmu Statistik untuk mempertanggungjawabkan

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

2

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan

dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Tahunan dan

Penetapan Kinerja Tahun 2015 serta akan digunakan sebagai umpan

balik untuk memicu perbaikan kinerja Sekolah Tinggi Ilmu Statistik di

tahun yang akan datang.

1.2. SUSUNAN ORGANISASI

STIS yang dibentuk melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia

Nomor 163 Tahun 1998 tentang Sekolah Tinggi Ilmu Statistik adalah

salah satu unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi BPS di bidang

pendidikan statistik. Pembinaan teknis akademik STIS dilaksanakan oleh

Menteri Pendidikan, sedangkan pembinaan secara fungsional serta teknis

operasional langsung dibawah tanggung jawab Kepala BPS. Dengan

demikian maka STIS merupakan Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) yang

susunan organisasinya terdiri atas:

1. Dewan Penyantun

2. Unsur Pimpinan STIS

3. Senat STIS

4. Unsur Pelaksana Akademik

5. Unsur Pelaksana Administrasi

6. Unsur Penunjang.

Berikut keterangan masing-masing susunan organisasi STIS:

1) Dewan Penyantun adalah Kepala Badan Pusat Statistik beserta

jajaran pejabat eselon I lainnya. Dewan Penyantun memberikan

pengarahan dan penetapan kebijakan umum dalam hal

penyelenggaraan pendidikan di STIS.

2) Unsur Pimpinan STIS terdiri dari Ketua (Eselon II) yang dibantu oleh

tiga Pembantu Ketua yang terdiri atas :

i) Pembantu Ketua Bidang Akademik (Pembantu Ketua I)

ii) Pembantu Ketua Bidang Administrasi Umum (Pembantu Ketua

II)

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

3

iii) Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan (Pembantu Ketua III)

Unsur Pimpinan STIS terdiri dari Ketua (Eselon II) yang dibantu oleh

tiga Pembantu.

3) Senat STIS merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di

lingkungan STIS. Ketua Senat dijabat oleh Ketua STIS yang

beranggotakan Unsur Pimpinan STIS, Semua Lektor Kepala, Unsur

Pelaksana Akademik dan Perwakilan Dosen.

4) Unsur Pelaksana Akademik terdiri atas:

a. Jurusan Statistika dan Jurusan Komputasi Statistik

b. Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

c. Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM)

d. Kelompok Tenaga Fungsional Dosen.

struktur dan lingkup kegiatan unsur pelaksana akademik:

(a) Jurusan terdiri atas Jurusan Statistika dan Jurusan Komputasi.

Jurusan Statistika mempunyai tugas melaksanakan pendidikan

dan pengajaran di bidang statistika; Jurusan Komputasi Statistik

mempunyai tugas melaksanakan pendidikan dan pengajaran di

bidang komputasi statistik.

Pelaksana dan Penanggung Jawab pada masing-masing jurusan

adalah:

i) Ketua Jurusan

ii) Sekretaris Jurusan

iii) Ketua Unit Laboratorium.

(b) Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM)

merupakan satuan kerja yang bertanggung jawab terhadap kegiatan

penelitian berkaitan dengan ilmu statistik yang bermanfaat bagi

masyarakat. Pelaksana secara struktur terdiri atas:

i) Kepala Unit

ii) Sekretaris Unit

iii) Dosen/Peneliti.

(c) Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ini mempunyai

fungsi:

i) Melakukan penelitian terapan di bidang teknologi statistika dan

komputasi statistik

ii) Menyebarkan hasil penelitian terapan

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

4

iii) Mengenalkan ilmu dan teknologi di bidang statistika dan

komputasi statistik kepada masyarakat

iv) Meningkatkan keterkaitan program STIS dengan kebutuhan

masyarakat.

(d) Kelompok Tenaga Fungsional Dosen, terdiri atas sejumlah dosen

yang dapat dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan

bidang keahlian. Dosen-dosen dalam setiap kelompok mempunyai

tugas melakukan pendidikan, pengajaran, penelitian, dan

pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang keahliannya,

serta membimbing mahasiswa dalam rangka pengembangan

penalaran, peminatan, dan kepribadian. Dosen STIS terdiri atas:

Dosen Tetap, Dosen Tidak Tetap, dan Dosen Tamu.

5) Unsur Pelaksana Administrasi terdiri atas:

a) Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK)

Bagian Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan mempunyai

tugas melaksanakan pelayanan teknis dan administrasi bidang

akademik dan kemahasiswaan di lingkungan STIS. Struktur

pelaksana dan penanggung jawab pada Bagian Administrasi

Akademik dan Kemahasiswaan terdiri atas:

i) Kepala Bagian (Eselon III)

ii) Kepala Subbagian Administrasi Akademik dan Kerjasama

(Eselon IV)

iii) Kepala Subbagian Administrasi Kemahasiswaan (Eselon IV)

b) Bagian Administrasi Umum (BAU)

Bagian Administrasi Umum mempunyai tugas melaksanakan

pelayanan administrasi di bidang kepegawaian, keuangan,

ketatausahaan, perlengkapan, dan rumah tangga di lingkungan

STIS. Struktur pelaksana dan penanggung jawab pada Bagian

Administrasi Umum terdiri atas:

i) Kepala Bagian (Eselon III)

ii) Kepala Subbagian Kepegawaian (Eselon IV)

iii) Kepala Subbagian Keuangan (Eselon IV)

iv) Kepala Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga (Eselon IV)

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

5

6) Unsur Penunjang

Unit Perpustakaan merupakan unsur penunjang kegiatan akademik

yang menyediakan layanan bahan pustaka dan audio visual untuk

keperluan pendidikan, penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi, serta pengabdian kepada masyarakat bagi seluruh civitas

akademika. Unit Perpustakaan dipimpin oleh seorang Kepala Unit yang

dalam menjalankan tugasnya bertanggungjawab kepada Ketua STIS.

Secara rinci struktur organisasi Sekolah Tinggi Ilmu Statistik

terdapat pada Lampiran 1.

1.3. LANDASAN HUKUM

Dalam menyelenggarakan pelaksanaan tugas dan fungsinya, Sekolah

Tinggi Ilmu Statistik dilindungi oleh perangkat hukum, yaitu :

1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Lembaran Negara Tahun 1989 Nomor 6, Tambahan Lembaga

Negara Nomor 3390).

2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik menjamin

kepastian hukum bagi penyelenggara dan pengguna statistik baik

pemerintah maupun masyarakat. Dengan adanya Undang-Undang ini

maka kepentingan masyarakat pengguna statistik akan terjamin

terutama atas nilai informasi yang diperolehnya.

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 163 Tahun 1998

tentang Sekolah Tinggi ilmu Statistik.

4. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 101 Tahun 1998

tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, yang

direvisi dengan keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 002

Tahun 2002 tentang Uraian Tugas Satuan Organisasi Sekolah Tinggi

Ilmu Statistik.

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

6

BAB II RENCANA STRATEGIS

2.1 RENCANA STRATEGIS

VISI SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK:

Visi STIS 2015-2019 merupakan visi yang dibangun oleh SENAT

STIS, seluruh civitas akademika STIS, dan beberapa masukan dari

stakeholder serta kolega sesama perguruan tinggi kedinasan melalui

analisis SWOT yang mengacu pada nilai inti (core values) BPS yakni

profesional, integritas, dan amanah. STIS sebagai institusi pendidikan

yang profesional berupaya melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi,

yang pada akhirnya akan dapat menghasilkan SDM penyelenggara

statistik yang profesional dan berkualitas. Implikasi dari hal tersebut

adalah STIS mampu memberikan sumbangsih dalam mewujudkan

pembangunan nasional di bidang statistik. Dengan

mempertimbangkan berbagai hal tersebut, maka Visi STIS 2015-

2019 disepakati sebagai berikut:

“Menjadi Institusi pendidikan tinggi yang berkualitas dan unggul

di bidang statistik”

Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 163

Tahun 1998 tentang STIS, maka STIS mempunyai tugas

menyelenggarakan program pendidikan tinggi di bidang statistik.

Kata “institusi pendidikan tinggi” mempunyai makna bahwa STIS

sebagai salah satu penyelenggara proses pendidikan tinggi untuk

menghasilkan hasil didik tingkat sarjana. Kata “yang berkualitas dan

unggul” yaitu lulusan STIS yang dihasilkan berkualitas dalam

menjalankan profesi sebagai statistisi dan unggul dalam berpikir,

bekerja, bertindak, berintegritas, dan bermoral.

Dengan visi tersebut, eksistensi STIS dalam menghasilkan tenaga-

tenaga ahli statistik menjadi semakin penting, karena dapat

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

7

mensukseskan program-program pembangunan dan pengembangan

ilmu serta teknologi di bidang statistik.

STIS bukan hanya bagian dari BPS semata, tapi juga bagian dari

pemegang peran dalam memberikan pelayanan statistik melalui proses

pendidikan, dan membantu masyarakat dalam pengabdian masyarakat

serta memberikan masukan-masukan berarti dalam aspek kehidupan

melalui hasil-hasil penelitian statistik yang dilakukan. Di samping itu,

visi ini juga memberikan ruang yang cukup bagi seluruh civitas

akademika STIS untuk selalu berupaya meningkatkan

kemampuan dan keterampilan yang maju dan modern, serta

selalu berupaya menjadi yang terbaik dalam bidang statistik

untuk ikut serta dalam menyediakan, memanfaatkan, dan

menggunakan data dan informasi statistik.

MISI SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK:

Untuk mencapai visi tersebut, ditetapkan misi STIS yang menggambarkan

hal yang harus dilaksanakan, yaitu Menyelenggarakan Tri Dharma

Perguruan Tinggi melalui pendidikan professional.

Berdasarkan visi STIS, maka misi STIS adalah:

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi dalam rangka

menghasilkan ahli statistika yang berkualitas, unggul, dan

berintegritas;

2. Melaksanakan penelitian dalam rangka penerapan dan

pengembangan Ilmu dan teknologi di bidang statistik;

3. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di

bidang statistik.

Misi pertama merujuk pada nilai inti (core value) BPS, yaitu:

profesional, integritas, dan amanah, sehingga penyelenggaraan

pendidikan di STIS diarahkan untuk menghasilkan sarjana

statistika terapan yang unggul, berkualitas, dan berintegritas.

Misi kedua, penelitian merupakan bagian penting dalam

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

8

pengembangan ilmu dan teknologi bidang statistika. Dalam hal ini

civitas akademika STIS dituntut untuk mampu memecahkan

permasalahan sehingga menghasilkan solusi berdasarkan kajian ilmiah.

Solusi ini akan digunakan dalam pengambilan keputusan sehingga

dapat memberikan manfaat bagi kemajuan perstatistikan Indonesia.

Misi ketiga, STIS dalam melaksanakan pengabdian masyarakat

berupaya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat/publik,

sehingga ilmu statistik menjadi lebih bermakna dan berguna bagi

masyarakat.

TUJUAN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Dalam Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 101 Tahun

1998 tentang Organisasi dan tata Kerja Sekolah Tinggi Ilmu statistik

(STIS, disebutkan bahwa dalam melaksanakan tugas STIS

mengelenggarakan fungsi: (i). Pelaksanaan dan pengembangan

pendidikan; (ii). Pelaksanaan penelitian untuk pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi khususnya dibidang statsitik; (iii)

pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat; (iv). Pelaksanaan

pembinaan civitas akademika; dan (v). Pelaksanaan kegiatan layanan

akademik dan kemahasiswaan, administrasi umum, serta pengelolaan

terhadap sarana dan prasarana.

Tujuan utama dalam penyelenggaraan pendidikan di bidang

statistik lima tahun ke depan meliputi tiga tujuan yaitu:

1) Peningkatan kuantitas dan kualitas ahli statistika yang profesional,

integritas dan amanah;

2) Peningkatan kuantitas dan kualitas hasil penelitian yang

bermanfaat dalam pengembangan keilmuan bidang statistika;

3) Peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang

arti dan kegunaan statistik.

Dalam rangka mengantisipasi lingkungan strategis yang

berkembang, maka penyelenggaraan pendidikan statistik oleh STIS

dilakukan melalui reformasi birokrasi yakni pilar pembinaan dan

peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia serta penyelarasan

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

9

dengan misi ke 3 BPS yakni :. Tujuan terkait dengan peningkatan

kapasitas SDM BPS, dalam rangka mendukung peningkatan kualitas

data dan informasi statistik. Untuk itu, peningkatan kapasitas dan

kemampuan tenaga statistik di STIS harus terus dilakukan.

SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Secara ringkas sasaran strategis penyelenggaraan pendidikan statistik

STIS dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Sasaran strategis dari tujuan pertama: “Peningkatan kuantitas dan

kualitas ahli statistik yang profesional, integritas, dan amanah”,

adalah :

1.1. Meningkatnya status akreditas STIS dan Program Studi yang

ada di STIS; dengan indikator sasaran: Status Akreditasi

STIS dan Program Studi “Sangat Baik” (A).

1.2. Terwujudnya kelas internasional untuk program studi

statistika terapan; dengan indikator sasaran:

a. Jumlah kelas internasional

b. Tersedianya kurikulum kelas internasional

c. Persentase dosen yang memiliki toefl≥500

1.3. Terwujudnya program S2 statistika terapan; dengan

indikator sasaran:

a. Tersedianya kurikulum program S2 statistika terapan

b. Dimilikinya izin operasional program S2 statistika

terapan

c. Jumlah kelas S2 statistika terapan

1.4. Meningkatnya persentase mahasiswa STIS yang lulus tepat

waktu (dalam waktu 4 tahun), dengan indikator sasaran:

a. Persentase mahasiswa yang DO (drop out) setiap tahun;

b. Persentase mahasiswa yang tidak naik tingkat setiap

tahun;

c. Persentase mahasiswa yang lulus tiap tahun;

1.5. Meningkatnya kualitas / kompetensi mahasiswa STIS,

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

10

dengan indikator sasaran:

a. Persentase mahasiswa yang memperoleh Indeks Prestasi

(IP) ≥ 3.00.

b. Persentase mahasiswa yang mendapat penghargaan

lomba bidang akademik (statistika dan komputasi

statistik) dari kejuaraan berskala nasional yang diikuti.

c. Persentase mahasiswa yang mendapat penghargaan

lomba bidang non akademik seperti olahraga dan seni dari

kejuaraan berskala nasional yang diikuti.

d. Peningkatan jumlah buku referensi yang ada di

perpustakaan STIS.

1.6. Meningkatnya disiplin mahasiswa STIS, dengan indikator

sasaran:

a. Persentase mahasiswa yang terkena sanksi pelanggaran

akademik (terlambat kuliah, tidak mengikuti kuliah tanpa

kabar).

b. Persentase mahasiswa yang terkena sanksi pelanggaran

non akademik (penggunaan atribut, tidak mengikuti

apel/upacara bendera, dan peraturan-peraturan lainnya).

1.7. Meningkatnya kuantitas, kualitas, dan disiplin dosen STIS,

dengan indikator sasaran:

a. Rasio dosen terhadap mahasiswa;

b. Persentase dosen dengan kompetensi akademik bidang

statistika dan komputasi statistik;

c. Persentase dosen yang memiliki sertifikasi pendidik;

d. Jumlah dosen dan calon dosen yang melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi;

e. Persentase dosen yang memiliki pangkat akademik Lektor

dan Lektor Kepala;

f. Persentase dosen yang mengajar tepat waktu;

g. Persentase dosen yang menyerahkan nilai tepat waktu;

1.8. Terwujudnya kurikulum yang berkualitas sesuai dengan

kebutuhan stakeholder (BPS) dan regulasi bidang statistika

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

11

yang berlaku; dengan indikator sasaran:

a. Persentase pengguna/stakeholder (atasan langsung)

lulusan STIS yang puas terhadap kinerja lulusan;

b. Persentase lulusan STIS yang berpendapat bahwa ilmu

yang diperoleh sesuai dengan bidang tugasnya;

c. Tersusunnya kurikulum baru yang berbasis KKNI

(Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia);

d. Persentase silabus dan SAP yang telah tersusun

berdasarkan kurikulum baru;

1.9. Tersedianya bahan ajar yang berkualitas secara

berkelanjutan sesuai perkembangan ilmu dan teknologi

dalam bidang statistik (dalam 3 tahun); dengan indikator

sasaran: persentase modul/buku ajar mata kuliah yang

dihasilkan.

2. Sasaran strategis dari tujuan kedua: “Peningkatan kuantitas dan

kualitas hasil penelitian yang bermanfaat dalam pengembangan

keilmuan bidang statistika” adalah:

Meningkatnya hasil penelitian ilmiah yang bermanfaat dalam

pengembangan keilmuan bidang statistika;

Dengan indikator sasaran:

2.1. Persentase dosen yang melakukan penelitian

2.2. Jumlah artikel yang ditulis dosen/mahasiswa yang dimuat

dalam jurnal ilmiah

2.3. Jumlah artikel yang dipresentasikan dosen/mahasiswa dalam

seminar nasional/internasional.

2.4. Rata-rata jumlah seminar/workshop/konferensi yang diikuti

dosen dalam waktu 1 tahun;

2.5. Jumlah dosen yang menjadi reviewer jurnal;

3. Sasaran strategis dari tujuan ketigas: “Peningkatan pengetahuan

dan pemahaman masyarakat tentang arti dan kegunaan statistik”

adalah:

3.1. Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat

tentang arti dan kegunaan statistik; dengan indikator

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

12

sasaran:

a. Indeks persepsi pemahaman tentang manfaat statistik;

b. Jumlah pengabdian kepada masyarakat berbasis riset;

c. Jumlah pengabdian kepada masyarakat berbasis

instruktur/tutor/penyuluhan.

3.2. Meningkatnya jejaring kerjasama institusi tingkat

nasional/internasional; dengan indikator sasaran:

a. Jumlah keanggotaan aktif institusi dalam organisasi

profesi, pendidikan dan riset nasional/internasional;

b. Jumlah kerjasama bidang pendidikan, penelitian, dan

pengabdian masyarakat dengan badan nasional /

internasional.

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Berdasarkan visi, misi tujuan, dan sasaran yang telah ditetapkan

STIS, maka selanjutnya perlu penjabaran yang sistematis melalui

perumusan strategi, arah kebijakan, dan program kegiatan. Pada

akhirnya semua itu dilengkapi dengan penyusunan indikator sebagai

tolok ukur kinerja. Adapun strategi, arah dan kebijakan, program

kegiatan serta indikator berdasarkan masing-masing misi adalah sebagai

berikut:

B.1. Strategi, Arah Kebijakan, dari Misi 1: “Menyelenggarakan

pendidikan dalam rangka menghasilkan ahli statistika yang

berkualitas, unggul, dan berintegritas”.

1) Strategi:

a) Peningkatan kualitas dan profesionalisme civitas akademika

(mahasiswa, dosen, staf);

b) Peningkatan fasilitas sarana dan pra sarana pendukung

penyelenggaraan pendidikan;

c) Peningkatan mutu pendidikan untuk mencapai standar

nasional dan internasional;

d) Efisiensi penggunaan angggran untuk peningkatan mutu

pendidikan;

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

13

e) Peningkatan pelayanan prima perpustakaan, manajerial, dan

lain-lain;

f) Penciptaan lingkungan akademis yang ilmiah, kondusif dan

inovatif;

g) Revitalisasi peraturan yang terkait dengan visi dan misi;

h) Reformasi birokrasi berbasis teknologi informasi (sistem);

i) Peningkatan kerjasama dengan instusi lainnya;

2) Arah Kebijakan:

a) Menyediakan prasarana dan sarana untuk meningkatkan

kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan prima;

b) Meningkatkan kemampuan akademis civitas akademika;

c) Meningkatkan standar manajemen mutu STIS dan kualitas

civitas akademika;

d) Mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi;

e) Mengembangkan kerjasama dan jejaring pendidikan dengan

institusi pendidikan/lembaga/ dan lain-lain untuk

meningkatkan kapasitas dan profesionalisme pengelolaan

pendidikan;

f) Mendorong kegiatan ekstrakurikuler civitas akademika;

g) Meningkatkan dan memfasilitasi keterlibatan civitas

akademika untuk STIS lebih baik;

h) Meningkatkan peran Senat STIS dalam pengambilan

keputusan, kebijakan, dan lain-lain.

B.2. Strategi, Arah Kebijakan, Program Kegiatan, dan indikator dari Misi

2: “Melaksanakan penelitian dalam rangka penerapan dan

pengembangan ilmu dan teknologi di bidang Statistik”.

1) Strategi:

a) Pemberdayaan civitas akademika aktif meneliti;

b) Peningkatan kapasitas civitas akademika untuk mampu

meneliti;

c) Peningkatan jurnal STIS untuk terakreditasi;

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

14

d) Peningkatan keterlibatan civitas akademika dalam kegiatan

tim penelitian di BPS dan lainnya.

2) Arah Kebijakan:

a) Mengalokasikan anggaran untuk meringankan biaya

penelitian;

b) Menguatkan peran aktif UPPM baik di dalam maupun di luar

STIS;

c) Meningkatkan kapasitas meneliti para civitas akademika;

d) Aktif mengajukan proposal penelitian;

e) Aktif melakukan kerja sama penelitian.

B.3. Strategi, Arah Kebijakan, Program Kegiatan, dan indikator dari Misi

3: “Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat untuk

pemanfaatan Statistik”.

1) Strategi:

a) Pemberdayaan civitas akademika partisipasi aktif;

b) Melaksanakan pengabdian masyarakat;

c) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengaplikasian

statistika;

d) Pemberdayaan UPPM untuk kegiatan pengabdian

masyarakat;

e) Peningkatan kerjasama/kemitraan/kolaborasi dengan

institusi luar STIS dalam pengabdian masyarakat.

2) Arah Kebijakan:

a) Mengalokasikan anggaran untuk meringankan biaya

pengabdian masyarakat;

b) Membantu dan memudahkan komunikasi dengan pihak

institusi luar STIS (termasuk BPS) dalam melakukan

pengabdian masyarakat;

c) Mendorong dan memberdayakan sivitas akademika untuk

partisipasi aktif dalam pengabdian masyarakat.

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

15

KEGIATAN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Kegiatan Sekolah Tinggi Ilmu Statistik merupakan penjabaran

melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi kedalam langkah

operasional. Kegiatan STIS adalah sebagai berikut:

a) Program seleksi calon mahasiswa baru;

b) Program peningkatan kapasitas civitas akademika;

c) Program penyempurnaan sistem informasi administrasi

akademik dan umum;

d) Program penataan kurikulum;

e) Program pembinaan dan peningkatan kemampuan meneliti;

f) Program kegiatan Pengabdian masyarakat;

2.2 INDIKATOR KINERJA UTAMA

Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih

meningkatkan akuntabilitas kinerja, Sekolah Tinggi Ilmu Statistik

menetapkan indikator kinerja utama tahun 2015 sesuai dengan

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator

Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, sebagai berikut :

INDIKATOR KINERJA UTAMA

No. Sasaran Kegiatan/

Aktivitas Indikator Satuan

1. Tersedianya ahli statistik terapan yang berkualitas, dan unggul

Mahasiswa STIS yang lukus dengan masa pendidikan

tepat waktu

Lulusan Tepat Waktu

Persen

Dosen yang melakukan

penelitian

Jumlah Dosen Yang melakukan

penelitian Persen

Pengabdian Kepada Masyarakat

Jumlah Dosen Yang melakukan

Pengabdian Kepada

Masyarakat

Persen

2 Terwujudnya akuntabilitas kinerja yang transparan

Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan

Hasil Penilian SAKIP

Poin

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

16

2.3 RENCANA KINERJA

Dalam menyusun Rencana Kinerja Tahunan Sekolah Tinggi Ilmu

Statistik yang mengacu kepada RENSTRA BPS, maka Sekolah Tinggi Ilmu

Statistik menyusun program kegiatan statistik untuk tahun 2015 dengan

fokus pada Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BPS, kegiatan 2888 (STIS).

2.4 ANGGARAN TAHUN 2015

Pada tahun anggaran 2015 dana yang tersedia untuk kegiatan di

STIS bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

sebesar 55.614.999.000 yang terdiri dari Rupiah Murni (RM) sebesar

48.318.081.000 dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar

7.296.918.000. Berdasarkan jenis belanja terdiri atas belanja pegawai

sebesar 12.889.280.000, belanja barang sebesar 41.936.969.000, dan

belanja modal sebesar 788.750.000. Jika berdasarkan program terdiri

atas Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

Lainnya BPS (55.292.999.000) dan Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur BPS (322.000.000)

Dari total anggaran yang tersedia sebesar digunakan untuk

membiayai kegiatan:

a. Riset Jurnal/ Dosen

b. Belajar Dan Bekerja Di Bidang Statistik

c. Penyelenggaraan Program DIV

d. Monitoring dan Evaluasi Akademik

e. Pengajaran Dan Perkuliahan

f. Penyeleksian Calon Mahasiswa Baru STIS (PNBP)

g. Layanan Perkantoran

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

17

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja STIS merupakan perwujudan kewajiban STIS

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan

misi STIS dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

selama satu tahun melalui media pertanggung jawaban secara periodik.

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi BPS dilakukan sesuai dengan

rencana strategis seperti tertulis pada Bab II.

3.1 PENGUKURAN KINERJA

Sebagai upaya pengembangan sistem akuntabilitas sekaligus sebagai

amanah pelaksanaan dari Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman

Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi

Pemerintah, maka Sekolah Tinggi Ilmu Statistik telah mengacu pada

Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No. 2 Tahun 2016 tentang

Perubahan Atas Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 3 Tahun

2015 tentang Indikator Kinerja Utama di lingkungan Badan Pusat

Statistik.

Indikator Kinerja Utama (IKU) merupakan tolok ukur keberhasilan

organisasi Sekolah Tinggi Ilmu Statistik berdasarkan Tri Dharma

Perguruan Tinggi:

Indikator Satuan Target

(1) (2) (3)

Persentase lulusan tepat waktu % 98

Persentase penelitian (karya ilmiah) dosen % 60

Persentase dosen yang melaksanakan pengabdian kepada

masyarakat Orang 40

Penilaian SAKIP Poin 70

3.2 EVALUASI DAN ANALISIS KINERJA

Evaluasi terhadap setiap indikator kinerja kegiatan yang ada di

Sekolah Tinggi Ilmu Statistik didasarkan atas hasil perhitungan

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

18

pengukuran kinerja kegiatan seperti tertuang dalam formulir PKK

terlampir. Selanjutnya juga dianalisis tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan dalam Rencana Stategis Sekolah Tinggi Ilmu Statistik pada

Lampiran 2, yang diukur dengan Pengukuran Pencapaian Sasaran pada

Lampiran 3.

A. PENGUKURAN PENCAPAIAN PROGRAM

No. Uraian Program Catatan

a. Riset Jurnal/Dosen Penelitian Dosen dan

Jurnal STIS

b. Belajar dan bekerja di bidang statistik

Peserta Mahasiswa tingkat

III dan Dosen Pembimbing

c. Penyeleksian Calon Mahasiswa Baru STIS Seleksi Calon Mahasiswa

Baru 2015/2016

d. Penyelenggaraan Program Diploma IV Terdapat 1.850 mahasiswa

yang kuliah di STIS

e. Pengajaran dan perkuliahan Pelayanan Perkuliahan dan

Kemahasiswaan

f. Monitoring dan Evaluasi Akademik Standard Mutu Pendidikan

g. Layanan Perkantoran Belanja Pegawai dan

Operasional Perkantoran

B. PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN

Sasaran strategis STIS dibedakan menurut tujuannya:

Tujuan: “Peningkatan kuantitas dan kualitas ahli statistika yang

profesional, integritas, dan amanah”:

1) Sasaran 1: meningkatnya status akreditasi STIS. STIS sudah

melakukan proses pengajuan akreditasi dengan mengirimkan

dokumen Borang, evaluasi diri dan sebagainya ke Dikti.

2) Sasaran 2: Terwujudnya lulusan yang berkualitas, unggul, dan

berintegritas. STIS telah menghasilkan lulusan ahli statistik

pada tahun 2012 dengan jumlah kelulusan sebanyak 300 orang.

3) Sasaran 3: Terwujudnya tenaga dosen yang berkualitas, unggul,

dan berintegritas. STIS memiliki jumlah fungsional dosen S2

dan S3 dengan persentase dosen mengajar tepat waktu sebesar

93 persen.

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

19

4) Sasaran 4: Terwujudnya kurikulum yang berkualitas secara

berkelanjutan sesuai kebutuhan perstatistikan nasional. STIS

setiap 3 tahun sekali melakukan pengembangan dan revisi

kurikulum sesuai aturan Kemendikbud yang berlaku.

5) Sasaran 5: Tersedianya modul/bahan ajar yang berkualitas

secara berkelanjutan sesuai perkembangan ilmu dan teknologi

dalam bidang statistik. STIS mewajibkan dosen-dosen membuat

modul/bahan ajar sebagai tuntutan profesionalisme dosen.

Tujuan: “Meningkatnya hasil penelitian ilmiah yang bermanfaat dalam

pengembangan keilmuan bidang statistika” dengan :

Sasaran: terwujudnya penelitian ilmiah yang bermanfaat bagi

pemangku kepentingan/masyarakat. STIS memberikan dorongan

dan bantuan untuk dosen serta mahasiswa melakukan penelitian

yang bermanfaat.

Tujuan: “Peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang

arti dan kegunaan statistik”:

1) Sasaran 1: Tercapainya pengabdian kepada masyarakat. STIS

memberikan peluang serta bantuan kepada dosen dan

mahasiswa untuk melakukan pengabdian masyarakat.

2) Sasaran 2: Tercapainya peningkatan jejaring kerja sama institusi

tingkat nasional/internasional. STIS mendorong dan

membantu kepada dosen dan mahasiswa untuk ikut

dalam keanggotaan aktif profesi bidang statistika dan

komputasi statistika.

3.3 AKUNTABILITAS KEUANGAN

Berdasarkan anggaran BPS yang dialokasi kedalam DIPA Sekolah

Tinggi Ilmu Statistik Tahun 2015, pagu dan realisasi anggaran per jenis

belanja dapat dirinci sebagai berikut:

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

20

Berdasarkan informasi tersebut terdapat beberapa kendala yang berkaitan

dengan penyerapan anggaran di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik pada tahun 2015,

yaitu Anggaran dari PNBP baru bisa digunakan pada bulan Oktober, padahal

kegiatan sudah dimulai pada bulan April.

No Jenis Belanja Alokasi/Pagu Realisasi

(1) (2) (3) (4)

1 Belanja Pegawai 12.889.280.000,- 12.797438.303,-(99,29%)

2 Belanja Barang 41.936.969.000,- 41.844.327.014,-(99,78%)

3 Belanja Modal 788.750.000,- 609.961.159,-(77,33%)

Total 55.614.999.000,- 55.251.726.476,-(99,35%)

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

21

BAB IV

PENUTUP

4.1 TINJAUAN UMUM

Akuntabilitas kinerja Sekolah Tinggi Ilmu Statistik merupakan

perwujudan kewajiban Sekolah Tinggi Ilmu Statistik untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan dan/atau kegagalan

pelaksanaan misi Sekolah Tinggi Ilmu Statistik dalam mencapai

tujuan dan sasaran.

Hasil evaluasi atas pelaksanaan fungsi dan tugas Sekolah Tinggi

Ilmu Statistik menyimpulkan bahwa secara umum pencapaian

kinerja dan akuntabilitas Sekolah Tinggi Ilmu Statistik menunjukkan

tingkat keberhasilan yang sangat nyata. Kesimpulan ini tercermin

dari angka rata-rata pencapaian kinerja sasaran sebesar 92,98

persen selama tahun 2015.

Tingkat pencapaian kinerja tersebut mengindikasikan bahwa

pelaksanaan kegiatan yang dilakukan BPS telah sesuai program,

kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana

strategis dan sekaligus telah mampu memenuhi misi BPS.

4.2 PERMASALAHAN & KENDALA UTAMA

Meskipun program kegiatan sudah sesuai dengan sasaran dan

tujuan yang telah ditetapkan, namun masih memerlukan beberapa

langkah perbaikan guna lebih menyempurnakannya. Secara umum,

beberapa penyebab atau kendala yang mengakibatkan tidak

tercapainya target sasaran dan tujuan yang ditetapkan, diantaranya

adalah :

1. Belum proporsional jumlah penerimaan mahasiswa dari daerah-

daerah wilayah timur.

2. Komposisi mahasiswa yang lulus ujian masuk lebih didominasi

perempuan.

3. Keterbatasan jumlah dosen tetap, terutama bagi mata kuliah yang

bersifat spesifik.

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

22

4.3 Saran Tindak Lanjut

1. Perlu pembiayaan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang

memadai.

2. Mengupayakan penambahan jumlah dosen tetap yang sesuai

dengan kebutuhan.